MODUL PERKULIAHAN Akhlak Pribadi Islam Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka 06 Ilmu Komunikasi Kode MK Disusun Oleh MK43011 Dicky Andika, M.Si Abstract Kompetensi Membahas gambaran secara umum dari Komunikasi Antarbudaya, mulai dari pengertian Perbedaan antar budaya Setelah memperoleh materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang Perbedaan dalam Kebudayaan BAB I MENGENAL ISLAM A. ISLAM DAN PERADABAN DUNIA Abad modern yang sekarang kita hadapi tidak muncul dengan sendirinya begitu saja, akan tetapi muncul melalui proses yang cukup panjang. Eropa Barat mempunyai kontribusi kuat terhadap peradaban dunia, begitu pula Amerika dan Cina memberikan sumbangsih yang tidak sedikit dalam mewujudkan peradaban dunia. Apabila kita gali lebih dalam proses berkembangnya peradaban dunia, ternyata Islam yang berpusat di Timur Tengah mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap peradaban dunia. Dalam kosa kata ilmu pengetahuan modern seperti al-jabar (al-jabru), logaritma (alkhawarizmiyyah), dan lain-lain ternyata sudah muncul pada masa keemasan Islam sekitar abad 7-13 M. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap peradaban dunia. Tidak seluruh peradaban Islam dihasilkan oleh kreasi umat Islam itu sendiri. Selain berkreasi, pada masa keemasannya umat Islam juga berfungsi sebagai penengah bagi seluruh masyarakat dunia. Fungsi itu dijalankan dengan menerapkan sikap terbuka terhadap peradaban dan ilmu pengetahuan umat-umat lain. Sikap ini melahirkan sikap-sikap yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia, seperti sikap tidak segan mengambil sesuatu yang baik dan bermanfaat dari umat lain. Karena itu sejarah mencatat bahwaumat Islam adalah kelompok umat manusia yang pertama menginternasionalisasikan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya suatu cabang ilmu pengetahuan hanya merupakan keayaan nasional bangsa tertentu, seperti Yunani, Persia, India, dan Cina, maka sejak Islam dan peradaban Islam muncul, ilmu-ilmu itu tumbuh menjadi kekayaan bersama umat manusia. B. ISLAM DAN PERUBAHAN MASYARAKAT 1. Arti Islam Islam adalah agama yang berlandaskan ketundukan terhadap aturan Allah SWT. Islam adalah agama penghambaan kepada Allah SWT, yang mencipta, mengatur, dan memelihara alam semesta. ‘13 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Secara etimologis Islam berasal dari kata إسالما- يسلم-) أسلمaslama, yuslimu islaman( yang artinya tunduk, patuh dan berserah diri. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Islam mengandung arti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. Kepatuhan dan ketundukan itu akan melahirkan keselamatan dan kesejahteraan diri serta kedamaian kepada sesame manusia dan lingkungan. Secara terminologis Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Kaidah hidup ini dapat kita jumpai dalam kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Qur’an al-Karim yang di dalamnya terkandung tuntutan yang universal mengenai aspek kehidupan manusia, baik spiritual maupun material. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, yang mengandung hokum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manyusia dengan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi dari nabi Adam sampai nabi Muhammad SAW adalah agama Islam sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali ‘Imron (3) ayat 19: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab1 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Semua rasul mengajarkan keesaan Allah (Tauhid) sebagai dasar keyakinan bagi umatnya. Sedangkan aturan-aturan pengamalannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan budaya manusia sesuai tempat dan waktunya. Oleh karena itu terdapat perbedaan syariat di antara para raul-rasul Allah SWT. Setelah rasul-rasul yang membawanya wafat, maka agama Islam yang dianut oleh para pengikutnya mengalami perkembangan dan perubahan baik nama dan isi ajarannya. Akhirnya Islam menjadi nama bagi satu-satunya agama, yaitu agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. 2. Islam dan Perubahan Masyarakat Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW, lahir bersama turunnya Al-Qur’an empat belas abad yang lalu. Masyarakat jahiliyah adalah 1 Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti Taurat, Zabur, dan Injil. ‘13 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id masyarakat pertama yang bersentuhan dengannya, serta masyarakat pertama pula yang berubah pola piker, sikap, dan tingkah lakunya, sebagaimana dikehendaki Islam. Masyarakat jahiliyah memiliki pola piker, sikap, dan tingkah laku yang terpuji dan tercela. Dalam hal ini, Islam menerima dan mengembangkan tingkah laku yang terpuji, serta menolak dan meluruskan yang tercela. Hasan Ibrahim Hasan menyebutkan beberapa adat kebiasan mereka yang tercela antara lain; (a) syirik (menyekutukan Allah) dan menyembah berhala; (b) perdukungan dan khurafat; (c) mabuk-mabukkan; (d) mengubur hidup-hidup anak perempuan, dan sebagainya. Sementara itu mereka mempunya sifat yang positif di antaranya; (a) mempunyai semangat dan keberanian; (b) mempunyai sifat derma; (c) kebaktian terhadap suku, dan lain sebagainya. 3. Syarat Utama Perubahan Perubahan dapat terlaksana melalui pemahaman dan penghayatan nilai-nilai AlQur’an, serta kemampuan memanfaatkan dan menyesuaikan diri dengan hokum-hukum sejarah. Al-Qur’an adalah kitab pertama yang dikenal umat manusia yang berbicara tentang hokum-hukum sejarah dalam masyarakat. Al-Qur’an sebagai Kitab Suci yang berfungsi melakukan perubahan-perubahan positif, atau dalam bahasa Al-Qur’an: Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Al-Qur’an dalam hal ini tidak menjadikan dirinya sebagai alternative pengganti usaha manusiawi, sebagai pendorong dan pemandu, demi berperannya manusia secara positif dalam bidang-bidang kehidupan. Salah satu hukum masyarakat yang ditetapkan Al-Qur’an menyangkut perubahan adalah firman Allah SWT dalam Surat al-Ra’d (13): 11. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan2 yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Ayat di atas berbicara tentang dua macam perubahan dengan dua pelaku. Pertama, perubahan masyarakat yang pelakunya adalah Allah SWT; dan kedua, perubahan keadaan diri manusia yang pelaunya manusia itu sendiri. Perubahan yang yang dilakukan Tuhan terjadi secara pasti melalui hokum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Hokum-hukum tersebut tidak memilih atau membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Siapapun yang mengabaikan akan mendapatkan punishment (hukuman) dari Allah SWT. 2 Tuhan tidak akan merubah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka. ‘13 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id C. KERANGKA DASAR ISLAM (AKIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK) Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang-undang Allah SWT yang terdapat dalam kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah-perintah dan laranganlarangan, serta petunjuk-petunjuk untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia guna kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Secara garis besar, ruang lingkup ajaran Islam meliputi tiga hal pokok, yaitu: 1. Akidah Sebagaimana agama-agama pada umumnya yang memiliki system kepercayaan dan keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas pemeluknya yang biasa disebut sebagai akidah. Akidah Islam berisikan ajaran tentang apa yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh setiap orang Islam. Karena agama Islam bersumber pada kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan, maka akidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat manusia kepada Islam. Seorang manusia disebut muslim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan system kepercayaan Islam. Karena itu akidah merupakan ikatan dan simpul dasar Islam yang pertama dan utama. Sistem kepercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang lazim disebut rukun iman. Rukun iman meliputi keimanan kepada Allah, malaikat, kitabkitab, rasul, hari akhir serta qadha dan qadar. Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya (Al-Nisa, 4: 136) Berdasarkan enam pondasi iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada Islam yang semestinya ada pada jiwa muslim adalah: a. Meyakini bahwa Islam (seperti yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW) adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariatsyariat yang diturunkan Allah sebelumnya, Allah berfirman: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu3, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu (Al-Ahzab, 33: 40) b. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah SWT, karena Islam adalah agama yang dianut oleh para nabi sejak Adam as sampai Muhammad SAW. Islam datang dengan membawa kebenaran yang bersifat absolute guna menjadi pedoman hidup vdan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya. 3 Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w. ‘13 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Allah berfirman: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab4 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayatayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (Ali Imron, 3: 19) c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia, serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman. Allah berfirma: d. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui (Saba, 34:28) 2. Syariah Komponen Islam yang kedua adalah syariah yang berisi peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang mengatur aktivitas yang seharusnya dikerjakan dan tidak boleh dikerjakan manusia. Syariat adalah system nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syariat atau sistem nilai Islam ditetapkan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini Allah disebut sebagai syaari’ atau pencipta hukum. Allah berfirman: Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang Amat pedih (Al-Syura, 42: 21) Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang: a. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertical dengan Allah SWT, hal sperti shalat, puasa dan haji, serta ibadah lain yang berdimensi hubungan dengan manusia, seperti zakat. Hubungan manusia dalam bentuk ibadah kepada Allah SWT disebut abadah mahdhah atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas dan tata caranya sudah ditentuan secara pasti oleh Allah SWT dan dicontohkan secara rinci oleh Rasulullah SAW. b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, dengan sesama manusia dan makhluk lainnya disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan atau 4 ‘13 6 Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran. Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan sesamanya dan dengan alam sekitarnya. Adanya subsistem muamalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan antara persoalan dunia dan akhirat. Bagi Islam ibadah yang diwajibkan Allah atas hamba-Nya bukan sekadar menjalankan peribadahan yang bersifat formal (mahdhah) belaka, melainkan semua perbuatan dapat bernilai ibadah. Ajaran ini sesuai dengan konsep dasar Islam tentang penciptaan manusia, yaitu ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman س إِالَّ ِليَ ْعبُد ُْو ِن ِ ُ( َو َما َخلَ ْقتDan َ اإل ْن ِ الج َّن َو aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku )Al-Dzariyat: 56). Hubungan horizontal ini disebut pula dengan istilah ghairu mahdhah atau ibadah umum, karena sifatnya yang umum, jenis dan caranya tidak dirinci, melainkan hanya diberikan prinsip-prinsip dasarnya saja oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. 3. Akhlak Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang prilaku atau moral. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk artinya daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan kembali. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang yang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau al-akhlaq al-karimah. Sebaliknya, akhlak yang buruk disebut al-akhlaq almazhmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Secara umum dapat dikatakan bahwa bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari akidah dan syariat yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Maka dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan prilaku yang tampak apabila syariat Islam telah dilaksanakan berdasarkan akidah yang benar. Menurut obyek atau sasarannya pembahasan tentang akhlak biasanya dikategorikan menjadi akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap manusia dan akhlak terhadap lingkungan. Akhlak kepada Allah bisa berupa beribadah kepada Allah SWT, berdzikir kepada Allah, berdo’a dan bertawakkal kepada-Nya. Akhlak kepada manusia seperti sabar, syukur, rendah hati dll. akhlak kepada lingkungan di antaranya melestarikan dan memakmurkan alam dengan mengelola sumber daya alam sehingga dapat member manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. ‘13 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id D. MASA KEJAYAAN ISLAM Dalam masa tiga tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 623 Masehi, pasukan kaum muslimin yang telah menguasai jazirah Arab mulai menuju wilayah luar semenanjung Arabia menuju wilayah-wilayah yang telah lama di bawah pemerintahan Bizantium dan Sasani. Di bawah pimpinan para khalifah, pemimpin spiritual dan politik yang menggantikan Nabi Muhammad, pasukan Muslim menyebar dengan cepat ke segara arah. Mereka berhasil menaklukan Syiria, Irak, dan Yerussalem pada tahun 623 M, Mesir pada tahun 624 M, Asia Tengah dan Afrika Utara bagian Barat pada tahun 670 M. kurang dari lima puluh tahun kemudian pasukan Islam memasuki Spanyol, Persia, dan India. Dalam waktu satu abad kaum muslimin telah menaklukkan tidak hanya sebagian besar Timur Tengah, Afrika Utara, Semenanjung Liberia, tapi juga sebagian anak Benua India. Luas daerah kekuasaan kaum muslimin melampaui apa yang pernah dilakukan oleh imperium Roma pada saat kejayaannya. Apa yang diperoleh pasukan kaum muslimin disebabkan oleh semangan keimanan para pengikut nabi Muhammad SAW, kemampuan kepemimpinan para panglimanya, kemampuan merancang strategi peperangan, kekuatan mental pantang menyerah para pasukan muslim yang dididik oleh nabi Muhammad SAW. Cepatnya ekspansi wilayah pemerintahan muslim yang diikuti perpindahan agama sukarela dari banyak pengikut Kristen, Yahudi dan lain-lain menyebabkan kaum muslimin dihadapkan pada pilihan bagaimana cara mengadaptasikan kepercayaan dan pemikiran Islam dengan kepercayaan, pemikiran, budaya, dan filsafat dari wilayah-wilayah yang kaum muslimin taklukkan. Islam dilahirkan tanpa filsafat seperti yang dipahami oleh dunia Barat. Namun demikian, sejak awal kaum muslimin senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan tentang Tuhan, penciptaan alam semesta, tujuan umat manusia, dan tatanan yang bagus untuk kehidupan individu dan masyarakat di atas dunia. Sebelum bersentuhan dengan karya-karya filosof Yunani, para cendikiawan muslim menemukan warisan intelektual yang mereka dapatkan dari wilayah-wilayah non-muslim yang mereka taklukkan, dan dengan semangat yang luar biasa mereka mengungkap serta menggali secara mendalam harta karun berupa naskah-naskah filosofis yang terkadung di dalamnya pemikiran dari Yunani, India dan Persia kuno, termasuk karya-karya Pythagoras, Sokrates, Plato, Aristoteles, dan Epicurus menarik minat para cendikiawan muslim. Seluruh karya-karya tersebut merupakan akumulasi intelektual yang kaya yang mereka piker dapat dan harus mereka manfaatkan secara islami. Berkat kerja keras dalam menggali dan menerjemahkan karya-karya filsafat warisan filosof Yunani telah melahirkan filosof Arab pertama Al-Kindi, seorang cendikiawan muslim ‘13 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang mendorong penerjemahan karya-karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab, sehingga kemudian Al-Kindi yang berperan di Baghdad pada abad ke-9 dikenal sebagai filosof muslim yang turut mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pemikiran politik, sains, filsafat, fisika, matematika, optic, music, meteorology dan kosmologi. Selain Al-Kindi dikenal pula Al-Farabi yang memiliki pengetahuan cukup mendalam atas ide-ide filosof Aristoteles dan Plato. Al-Farabi dan Al-Kindi sangat berperan menentukan hal-hal penting dalam filsafat Islam. Di bidang kedokteran muncul seorang ilmuan muslim Ibnu Sina yang hidup di abad ke-11, di barat dikenal dengan Avicenna. Di bidang hokum, filsafat dan teologi dikenal nama al-Ghazali yang hidup pada abad ke-11 yang memainkan peranan penting dalam menyatukan unsure filsafat, teologi Islam dan sufisme. Karya-karya monumental al-Ghazali dikemudian hari sangat mempengaruhi para teologdan filosof Kristen dan Yahudi. Akhirnya Ibnu Rusyd, juga dikenal sebagai Averroes, merupakan cahaya paling terang pada puncak budaya yang dicapai Spanyol muslim selama abad ke-11 da ke-12 yang dianggap sebagai bapak pemikir Islam rasional. E. MUSLIM SAAT INI Berawal pada abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium mengalami kemunduran di bidang militer, politik dan budaya, sebuah kondisi dan kecendrungan yang tidak berubah hingga saat ini. Penaklukkan oleh Turki Seljuk, invasi bangsa Norman terhadap Sisilia, Perang Salib dan perebutan kembali Spanyol menimbulkan gejolak dan ketidakstabilan di wilayah Islam yang mengakibatkan hilangnya vitalitas dan tujuan sosial. Setelah abad ke-15 sains dan ilmu pengetahuan di wilayah muslim menjadi tertutup dari energy yang inovatif dan keberhasilan di bidang ilmu pengetahuan lebih berkembang di Eropa yang telah belajar dari ilmuan-ilmuan muslim. Antara pertengahan abad ke-18 dan abad ke-20, dominasi kerajaan Utsmani pada wilayah muslim digantikan oleh Inggris, Prancis, Italia di hampir seluruh wilayah kecuali di Turki sendiri. Teknologi, pendidikan dan strategi politik yang dikembangkan Barat menjadi kekuatan-kekuatan sosial dan budaya baru yang progresif dan menjadi asing bagi Islam yang semakin kurang dinamis dalam karakter dan tujuan. Dunia muslim saat ini memilii keterbatasan dalam berbagai bidang terutama ekonomi, politik dan militer. Dalam konteks ekonomi misalnya, mayoritas Negara-negara Islam merupakan Negara berkembang dan tergolong miskin, kecuali di beberapa wilayah seperti Kuwait, Saudi Arabia, Brunei Darussalam Uni Emirat Arab, Qatar dan lainnya. Sedangkan lebih dari 60 negara berpenduduk muslim dapat kita katakana memiliki penduduk miskinyang kurang lebih sama dengan Indonesia, bahkan lebih menderita seperti Somalia, ‘13 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kashmir, Afganistan, Nigeria, Uganda, Mali, Kamerun dan yang lainnya. Sedangkan di Negara-negara muslim yang relative kaya pun, terdapat kesenjangan yang cukup signifikan antara si kaya dengan si miskin. Daftar Pustaka Agustian A.g. 2001. ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Arga. Jakarta. Al-Hufiy, A.M. 2000. Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka Setia. Bandung. Al-Sya'rani, A A. 2004. 99 Akhlak Sufi: Meniti jalan surga bersama orangorang suci. Mizan Media Utama. Bandung. Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan terjemahannya. Departemen Agama. Jakarta. Sanusi A. 2006. Jalan Kebahagiaan. Gema Insani Press. Jakarta. ‘13 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id