Edisi 334 – 20 Maret 2015 Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 1 Edisi 334 – 20 Maret 2015 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred Wapemred Sekretaris Bendahara : Willy Wuisan : Herschel Najoan : Meilien Langi-M : Yance Pua Visi Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Tanah Toraja Hartoyo Tismail Editorial 3 Renungan 4 Opini 7 Tulisan Ellen G. White 9 Inspirational Story 12 Cerita Untuk Anak 14 Pathfinder 16 Sehat Jasmani – Rohani 18 Artikel 20 Palakat – Aneka Berita 22 Catatan Kami 23 Buletin BAIT adalah media rohani khusus untuk anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (untuk kalangan sendiri). Redaksi Buletin BAIT menerima Renungan, Artikel Rohani, Kesaksian, dan Berita kegiatan gereja yang sesuai dengan visi dan misi BAIT Ministry. BRedaksi materi yang tidak sesuai visi dan u l e t iberhak n B Amelakukan I T O n l i proses n e - w editing, w w . b menentukan u l e t i n . b arubrik i t o ndan l i ntidak e . omemuat rg Halaman 2 misi atau etika jurnalistik. Renungan, Artikel, Kesaksian dan Berita dapat dikirim melalui email [email protected] Kunjungi website BAIT di www.buletin.baitonline.org, alamat lama www.baitonline.org Edisi 334 – 20 Maret 2015 Positif Thinking K ematian dan kehidupan siapa yang tau, rahasia alam kadang kita tidak menyangkanya datang dengan sendirinya tanpa kita minta dan tanpa kita sadari terjadi begitu saja. Kalau berita kesukaan yang datang pada kita, jarang kita akan mengeluh, jarang kita akan bersungut, yang ada di bibir kita hanyalah ucapan syukur dan berterima kasih. Namun keadaan sebaliknya kalau sesuatu yang tidak menyenangkan hati tiba di depan mata kita. Hal itu akan membuat kita sedih, muram dan sering sekali kita mengeluh dan bahkan bertanya pada Tuhan kenapa semua itu terjadi. Rasa bersyukur itu harus dalam suka dan duka, dalam waktu senang dan dalam waktu susah. Kalau kita membiasakan diri kita, tabiat kita untuk selalu bersyukur dengan segala macam keadaan yang menimpa kita, maka apapun yang terjadi di hadapan kita, kita akan lebih bisa mengatasinya dengan hati yang tegar walaupun itu berita duka atau keadaan yang tidak menyenangkan. Ada seorang petani yang selalu berpikiran positif. Di saat ladangnya diserang hama, dia tetap bersyukur. Petani lainnya merasa heran dan bertanya – tanya kenapa bisa petani itu menghadapi hama di ladangnya dengan ucapan syukur. Petani itu hanya menjawab, Tuhan sudah memberikan pada saya hasil yang cukup pada waktu panen yang lalu, dan dengan keadaan seperti ini saya bisa lebih tahu lagi mengatur pengeluaran agar saya tidak kelaparan untuk musim ini. Segala sesuatu yang terjadi pada kita pasti ada hikmahnya. Itulah pentingnya mempunyai Positive Thinking. Kiranya berkat melalui Buletin BAIT ini menjadi bagian kita semua sepanjang minggu in, dan jangan lupa teruslah berpikiran yang positif. Apabila Buletin BAIT ini membawa banyak berkat di kehidupan anda, jangan lupa untuk dapat membaginya kepada keluarga, kenalan, teman, handai taulan anda, agar lebih banyak lagi yang mendapatkan berkat. Janette Sepang Redaksi Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 3 Edisi 334 – 20 Maret 2015 D apatkah kita menghakimi tanpa menyakiti hati orang yang dihakimi? Sebagai manusia normal kita terbiasa mengandalkan diri sendiri melebihi orang lain. Hidup ini bagaikan tidak ada salah sedikitpun dalam diri sendiri. Kita menghakimi, menuduh, menuding dan mengeritik tanpa memikirkan akibatnya terhadap orang lain. Kalau orang lain bertindak salah, kita berkata bahwa dia itu jahat. Tetapi kalau kita yang bersalah: ”oh itu khilaf.” Kalau orang lain mengatur sesuatu sesukanya: dia itu keras kepala dan tidak mau diatur. Tapi jika kita yang mengatur sesuka kita: ”saya memang orangnya tegas.” Kalau orang lain tidak senang kepada teman kita, dia berprasangka jahat. Tapi kalau kita tidak senang terhadap orang lain: ”saya melakukan segala sesuatu dengan pertimbangan yang matang.” Kalau orang lain suka menolong, dia itu lagi cari muka. Tapi kalau kita yang cari muka: ”saya menggunakan taktik.” Kalau orang lain kerjakan sesuatu dengan berhati-hati, kita katakan bahwa dia lambat seperti keong. Tapi kalau kita yang lambat: ”saya orangnya sangat teliti dan perfectionist.” Kalau orang lain marah, dia itu pemarah dan menderita darah tinggi. Tapi kalau kita yang marah-marah: “saya memang sifatnya sudah begitu sejak dulu.” Sebutan: “Jika martil merupakan satu-satunya alat pertukangan anda, maka setiap masaalah akan anda anggap sebagai paku.” Abraham Maslow, quoted in Eating Problems for Breakfast by Tim Hansel, Word Publishing, 1988, p. 54. Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 4 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Ayat-ayat di atas melarang kita agar tidak menghakimi atau mengeritik walaupun itu merupakan kritik membangun sekalipun . Dengan kata lain jangan mencari-cari dan menunjuk kesalahan orang. Tapi ketika kita mengadakan rapat (apakah itu rapat Komite Jemaat, Daerah, Konferens atau Uni) kita cenderung membicarakan kelemahan dan kesalahan orang lain. Kadangkala rapat itu telah menjadi ajang pertikaian antara yang menuding dan membela. Baru-baru ini saya mendengar salah seorang sahabat saya mengatakan bahwa kata ”MAJELIS” sudah diplesetkan menjadi MANUSIA JELMAAN IBLIS (MAnusia JElmaan ibLIS.) Langsung timbul perasaan tidak enak seandainya saya menjadi salah seorang anggota majelis gereja. Seringkali dalam rapat-rapat majelis kita bertengkar dan saling mempertahankan pendapat sehingga terjadi keributan dan jelmaan. Menjalankan disiplin dalam bentuk apa saja menghendaki adanya pembahasan dan tuduhan terhadap kondisi moral atau spiritual orang lain. Dan karena tuduhan-tuduhan secara gencar dilancarkan kepada seseorang maka banyak yang menganggap bahwa ayat 1 dan ayat 2 di atas dapat mengesampingkan setiap jenis disiplin jemaat. Kalau begitu komite jemaat tidak berhak menjalankan disiplin berdasarkan penjelasan Matius 7:1 dan 2. Selanjutnya mari kita meneliti Matius 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." Jelas ayat-ayat ini memberikan keterangan lengkap bagi mereka yang duduk dalam rapat-rapat Jemaat, Daerah atau Konferens maupun Uni bahwa disiplin dapat dijatuhkan kepada seseorang bila yang memberikan keputusan disiplin itu sendiri tidak lagi memiliki ”selumbar” di dalam matanya. Yesus berkata: ”Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil." Yohanes 7:24. Umat Tuhan memiliki tanggungjawab untuk menghakimi mereka yang ada dalam jemaat. Dengarkan kata-kata Rasul Paul: 1 Korintus 5:9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. 5:10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. 5:12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Rasul Yohanes mengajarkan kepada kita: 1 Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Perlu instrospeksi secara tepat ketika kita coba untuk menolong orang lain. Karena Yesus sendiri mengatakan: ”Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.” (Matius 7:4) Kita dapat menghakimi dengan roh pengampunan dan murah hati. Lukas 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Yakobus 2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman. Menurut Tuhan Yesus bahwa ada waktunya dimana kita boleh menghakimi, yaitu setelah kita mengoreksi kesalahan kita sendiri. Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Pertama-tama kita harus keluarkan dulu balok dari mata kita barulah kita menolong mengeluarkan selumbar di mata saudara kita. Dengan kata lain kita membantu saudara kita melepaskan dirinya dari selumbar setelah balok di mata kita sudah dikeluarkan. Tidak pada tempatnya seseorang yang bersalah menolong seorang bersalah lainnya. Sir Percival Lowell ( March 13, 1855– November 13, 1916) seorang astronomer kaya yang berkeyakinan bahwa di Mars terdapat kanal atau saluran-saluran air. Ia adalah penemu Lowell Observatory di Flagstaff, Arizona. Percival Lowell berasal dari keluarga Boston Lowell yang terkenal. Adiknya, Abbott Lowel adalah Presiden dari Harvard University dan saudara perempuannya, Amy Lowell terkenal sebagai penyair ulung. Selama lebih dari 15 tahun ia mempelajari dan meneropong planet Mars dan merasa tertarik kepada kanalkanal atau saluran-saluran di Mars. Berdasarkan penyelidikan Lowell ini, maka Astronomer Italia, Giovanni Virginio melukis Mars dengan sejumlah kanal. Lowell mempublikasi pendapatnya itu dalam 3 buah buku masing-masing berjudul: Mars (1895), Mars and Its Canals (1906), dan Mars As the Abode of Life (1908). Ia juga yakin bahwa di Mars pernah tinggal mahkluk-mahkluk hidup. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 5 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Sejalan dengan berubahnya zaman, pesawat-pesawat angkasa luar telah mengelilingi Mars dan mendarat di sana. Seluruh planet ini sudah difoto dan dibuat peta. Para ahli tidak menemukan satu pun kanal atau saluran. Kesimpulan yang ditarik ialah: (1) Karena begitu menggebu-gebunya Lowell mau melihat kanal-kanal ini sehingga setiap hari selama 15 tahun terakhir matanya ia gunakan untuk meneliti dan mengamatamati Mars. (2) Para ahli juga berpendapat bahwa karena memaksakan matanya untuk melihat kanal di Mars dengan teleskop di Arizona maka pembuluh darah di matanya membengkak. Ia menderita penyakit aneh di mata dan tanpa sadar ia melihat sendiri pembuluh darahnya yang membengkak dengan dilatar-belakangi planet Mars sehingga ia mengambil kesimpulan bahwa di Mars ada kanal. Gejala itu sekarang dikenal dengan “Lowell’s Syndrome”. Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 7:1-5 mengamarkan bahwa tuduhan yang kita tuduhkan kepada orang lain juga dapat berbalik menuduh diri kita sendiri. Inilah Lowell’s Syndrome rohani. Berulang kali kita melihat balok di mata orang lain karena kita tidak percaya bahwa mereka memiliki sesuatu yang lebih baik dari kita. Dan seringkali pula kita segera menemukan kekurangan sesama kita, ketika pada saat yang sama visi kita telah tertutup dan terhalang oleh penyakit sendiri. Segala sesuatu yang tak dapat kita perbaiki dalam diri sendiri atau diri orang lain harus ditanggung dengan sabar. Kita harus berikhtiar dengan sabar untuk memperbaiki kelemahan orang lain, karena kita sendiri juga punya kelemahan dan dosa. Kerinduan kita ialah agar orang lain juga perlakukan kita dengan sabar. Kalau kita tidak sanggup hidup seperti yang kita rindukan, bagaimana mungkin kita harapkan orang lain harus hidup seperti yang kita harapkan? Kita mau orang lain itu sempurna sedangkan kita sendiri tidak sempurna. Kita mau supaya orang lain dikoreksi dengan keras, sedangkan kita sendiri tidak mau dikoreksi. Kita mau agar orang lain dihukum berat dengan peraturan yang ada, walau kita sendiri tidak mau dihukum seberat itu. Kita mau orang lain hidup tepat menurut tuntutan 10 Hukum Tuhan, sedangkan kita sendiri belum sempurna dalam penurutan. Kita seringkali menimbang tetangga kita dalam timbangan yang kita sendiri tidak mau pakai. Adilkah itu? Mungkinkah mengeritik tanpa menyakiti? Mungkinkah menghakimi tanpa timbulkan sakit hati? Kalau begitu (1) Jangan mendustai diri. Akui dosa dan kelemahan sendiri. (2) Jangan menganggap diri lebih suci. (3) Jangan anggap enteng orang lain. (4) Perbiasakan diri untuk melihat yang terbaik dalam diri orang lain. (5) Jangan sombong. (6) Bila anda bersalah, akui itu sebelum orang lain menegur anda. (7) Teladani Yesus: Lukas 23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Sejak jaman prasejarah, Mongolia dikuasai oleh suku pengembara (kaum nomad) yang dari waktu ke waktu membentuk suatu konfederasi besar. Konfederasi Xiongnu berkuasa pada tahun 209 SM. Mereka menjadi ancaman bagi Dinasti Qin sehingga Cina membangun the Great Wall yang dijaga oleh 300.000 tentara. Dalam kekacauan yang terjadi di abad XII seorang kepala suku bernama Temujin yang dikenal dengan nama Genghis Khan mempersatukan suku-suku Mongolia antara Manchuria sampai pegunungan Altai di tahun 1206. Sejak itu terjadi peperangan silih berganti antara Mongolia dan Cina yang kemudian membuat Genghis Khan menguasai wilayah seluas 33 juta km2 yang terbentang dari Polandia di bagian barat sampai Korea di Timur, dan dari Siberia di Utara sampai teluk Oman dan Vietnam di Selatan. Mongolia saat itu berpenduduk 100 juta dengan areal wilayah sebesar 22% tanah di dunia. Dalam masa peperangan tersebut di salah satu desa dekat ibu kota Ulan Baator tinggal satu keluarga yang terdiri atas Ayah, Ibu, seorang anak lelaki bernama Cheng dan seekor kuda jantan. Kuda ini merupakan kesayangan seluruh anggota keluarga dan juga sebagai tulang punggung keluarga dalam pertanian. Pada suatu hari kuda jantan satu-satunya ini hilang dari kandang. Para tetangga berdatangan dan berkomentar mengenai kuda tersebut. Mereka katakan ini merupakan suatu malapetaka bagi keluarga, karena mereka tidak lagi dapat bertani untuk menafkahi keluarga. Tapi si ayah berkata: ”Mengapa kamu berkata demikian? Bukankah cukup kamu katakan bahwa kuda jantan itu sudah hilang. Jangan berkomentar macam-macam, karena kamu tidak mengetahui mengapa kuda itu hilang dan apa yang terjadi dengan dia. Hanya Tuhan yang Maha Mengetahui. Dan jangan mengatakan ini suatu malapetaka, mungkin saja ini juga merupakan keberuntungan.” Para tetangga menggeleng-geleng kepala dan menggerutu bahwa orangtua ini sudah gila. Dua minggu kemudian kuda ini kembali dan masuk kandang bersama seekor kuda betina liar. Rupanya kuda ini lagi jatuh cinta dan berpacaran. Para tetangga berdatangan dan mengucapkan selamat kepada tuan rumah dan berkata bahwa ini adalah suatu keberuntungan. Kembali si tuan rumah berkata: ”Jangan kamu berkata macam-macam. Jangan menambah dan jangan mengurangi apa yang telah terjadi. Cukup kamu bersyukur kepada Tuhan bahwa kuda ini sudah kembali dan sekaligus membawa seekor kuda betina liar. Dan jangan mengatakan bahwa ini merupakan suatu keberuntungan sebab kita tidak mengetahui apa-apa mengenai masa depan atau hari esok, karena bisa saja keberuntungan yang kamu katakan itu berubah menjadi malapetaka.” Besoknya Cheng berkata kepada ayahnya bahwa ia mau menjinakkan kuda liar itu. Ia akan menungganginya dan mengajarkan bagaimana bisa membajak dan membantu pekerjaan di ladang. Baru saja ia naik ke punggung kuda liar ini, ia dilarikan dengan kencang dan tidak jauh dari situ ia dibanting ke tanah sehingga kedua kakinya patah. Para tetangga berdatangan lagi untuk turut menyatakan keprihatinan mereka atas peristiwa ini. Mereka katakan bahwa ini adalah Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 6 Edisi 334 – 20 Maret 2015 sebuah malapetaka dan ada baiknya kuda betina liar ini diusir saja kembali ke habitatnya. Tapi tuan rumah berkata: ”Sudah 3 kali kamu berkomentar negatif mengenai peristiwa dan musibah yang terjadi dalam keluarga kami. Kamu terlalu banyak berbicara tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari. Cukup katakan saja bahwa kuda betina liar ini sudah mematahkan kedua kaki anak kami. Hanya Tuhan yang tau masa depan. Malapetaka yang kamu katakan itu bisa saja menjadi keberuntungan, tetapi saya sendiri tidak berani mengatakannya sebab saya tidak mengetahui maksud dan isi hati Tuhan.” Para tetangga pulang dengan bersungut-sungut dan mengucapkan kata-kata penuh sumpah serapah terhadap si tuan rumah. Mereka kesal karena telah memberikan nasehat dan pendapat yang mereka anggap tepat untuk keluarga tersebut tapi disia-siakan. Sebulan kemudian Pemerintah Mongolia mengeluarkan pengumuman bahwa semua laki-laki yang belum berkeluarga harus mendaftarkan diri untuk ikut dalam wajib militer karena pecahnya perang antara Mongolia dan Cina. Komandan pasukan datang ke desa ini dan mengangkut semua pemuda ke medan pertempuran, kecuali Cheng yang lagi sakit karena kedua kakinya patah. Tentara Cina terlalu kuat. Mongolia dipukul mundur dan seluruh pemuda desa ini mati dalam pertempuran. Para tetangga berdatangan dengan ratap tangis ke rumah orangtua ini dan berkata: ”Anda benar. Tuhan tahu bahwa anda benar. Bukti demi bukti menyatakan bahwa malapetaka yang datang di keluargamu ini merupakan berkat. Kedua kaki Cheng memang sudah patah namun pun demikian ia masih hidup. Anak-anak kami semua telah tiada.” Mereka menangis meraung-raung. Kemudian orangtua ini berkata: ”Memang sulit menjelaskannya kepada kalian. Kamu semua terlalu cepat mengambil kesimpulan. Tidak ada seorang pun yang tau apa yang akan terjadi bahkan yang ada dalam hati dan pikiran orang lain. Jangan secepatnya menghakimi, menuduh dan menuding. Cukup katakan bahwa anak-anakmu pergi berperang dan meninggal dunia di medan pertempuran. Cheng tidak turut diangkut karena ia sakit. Tidak seorang pun tau apakah ini suatu berkat atau kutuk. Tidak seorangpun yang cukup bijaksana untuk berkomentar. Hanya Tuhan saja yang tau.” (In the Eye of the Storm by Max Lucado, Word Publishing, 1991, pp. 144-147). Dunia medis mengenal istilah dan kutipan berikut ini: Jangan cari penyakit. Jangan bikin penyakit. Jangan kira tidak ada penyakit. Jangan pelihara penyakit. Jangan tebar penyakit. Jangan anggap enteng penyakit. Jangan main-main dengan penyakit. Jangan sok aksi kebal penyakit. Gantikan kata “penyakit” dengan kata “perkara”. Jangan cari perkara. Jangan bikin perkara. Jangan kira tidak ada perkara. Jangan pelihara perkara. Jangan tebar perkara. Jangan anggap enteng perkara. Jangan main-main dengan perkara. Jangan sok aksi kebal perkara. Kemudian ganti kata ”perkara” dengan kata ”dosa”. Jangan cari dosa. Jangan bikin dosa. Jangan kira tidak ada dosa. Jangan pelihara dosa. Jangan tebar dosa. Jangan anggap enteng dosa. Jangan main-main dengan dosa. Jangan sok aksi kebal dosa. Penyakit, perkara dan dosa tidak perlu dipupuk, disiram atau diberi hati. Ketiga hal ini tumbuh subur di tengah-tengah kita manusia berdosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa ketiga unsur ini sudah ada. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, mengerti atau tidak mengerti semuanya telah mendarah daging dalam manusia. Roma 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. 3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”. Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Yang menuduh dan yang tertuduh. Yang menghakimi dan yang terhakimi. Yang menuding dan yang tertuding. Yang mencari-cari kesalahan orang lain dan yang dicari-cari kesalahannya. Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. F. B. Meyer pernah mengatakan bahwa ketika kita melihat seorang saudara lelaki atau wanita berbuat dosa, 3 hal penting perlu diingat: (1) Kita tidak tau betapa berat dan sulitnya pergumulan saudara tersebut dalam usaha untuk hidup tanpa dosa. (2) Kita tidak tau berapa besar kuasa kegelapan yang menyerang saudara kita tersebut. (3) Kita juga tidak tau apa yang akan kita buat kalau kita mengalami keadaan yang sama. (Stephen Brown, Christianity Today, April 5, 1993, p. 17) Kalau ada orang yang menuduh, menghakimi dan menuding anda apakah dengan kata-kata kasar, wajah cemberut, dan hati miring, coba ambil positifnya saja. Langsung pikirkan hal berikut ini. Ambil tekad untuk berkomentar hanya dalam hati sendiri seperti ini. “Kasihan ya saudara saya ini. Kemungkinan besar sejak dari kecil tidak pernah diajarkan kepadanya katakata halus, manis dan terhormat. Kasihan ya, saudara saya ini sudah terbiasa dengan kekasaran. Kasihan ya, dia ini kemungkinan lagi tertekan dengan dosa sendiri. Dan kasihan ya, mungkin dia lagi kesepian dan perlu seseorang untuk turut berbagi masaalah dengannya. Kasihan ya, mungkin saja kepadanya tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga sekaranglah saatnya untuk meledak. Bagaimana saya dapat menolong saudara saya tersebut?” Jalan keluar dan jalan keselamatan satu-satunya hanyalah Yesus. Roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? 7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Ny. Ellen G. White menerangkan dalam bukunya: Alfa dan Omega Jilid V halaman 160, 161 tentang Yesus ketika membersihkan Bait Suci: ”Tidak seorang pun dengan kuasa dirinya sendiri dapat membuang kuasa kejahatan yang telah menguasai hatinya. Hanya Kristus yang dapat membersihkan bait suci jiwa...... Kristus melihat orang-orang yang melarikan diri itu dengan rasa kasihan yang amat sangat atas ketakutan dan kebodohan mereka tentang apa yang merupakan perbaktian yang benar. Dalam peristiwa ini Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 7 Edisi 334 – 20 Maret 2015 dilihat-Nya secara lambang tercerai-berainya seluruh bangsa Yahudi karena kejahatan dan pendurhakaan mereka.”.*** Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 8 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan … Pilipi 2:2 D i suatu kesempatan berkunjung ke rumah seorang rekan beberapa waktu lalu, sebuah pemandangan menarik terjadi mengenai soal keuangan keluarga. Sementara kami berbincang, kemudian datang istri sahabat kami itu berbisik dengan suara yang kami dapat dengar. Isi bisikan adalah sang Istri meminta uang untuk membeli beras yang kemudian sahabat kami itu merogoh uang dari kantongnya dan memberikan kepada si istri dengan tambahan kata “ini sekalian belanja sayur hari ini”. Sambil manggut-manggut sang istri membawa uang belanja tersebut sambil mengucapkan terima kasih kepada suaminya. Ternyata dalam rumah tangga mereka yang memegang uang adalah sang suami. Dia yang mengatur seluruh keuangan operasional rumah tangga termasuk pengaturan uang belanja. Keuangan semuanya terpusat pada dirinya baik sebagai pengambil keputusan dan sekaligus yang menyimpan uang. Beberapa waktu lalu ramai dibicarakan mengenai kebijakan di sebuah provinsi yang mewajibkan semua gaji pegawainya (PNS) ditransfer ke rekening istri bukan ke rekening suami. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 7 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Kebijakan ini direspon positif oleh pemerintah pusat karena bila ditransfer ke rekening istri maka akan member ketentraman dalam rumah tangga. Bila ada rasa aman dan nyaman bagi PNS maka sudah pasti akan berpengaruh kepada kinerja. Akan memunculkan rasa aman dan nyaman bagi PNS yang pasti meningkatkan pelayanan. Adalah Gubernur yang memberlakukan aturan ini yakni seluruh gaji PNS di Lingkungan Pemprov akan dikirim langsung ke rekening istri mereka. Menurut Gubernur, aturan baru ini untuk meminimalisir pemanfaatan gaji suami ke hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Siapa yang pegang uang Istri atau Suami? Pertanyaan yang sederhana namun memerlukan pemikiran dan kesesuaian pandang antara kedua suami istri dalam rumah tangga. Ketika masuk dalam rumah tangga hal penting mengenai keuangan harus dibicarakan secara berdua sebagai tindak lanjut dari konseling yang diberikan pendeta untuk calon pengantin. Kedua suami istri harus mengetahui serta sepaham mengenai porto folio keuangan dalam RT mulai dari unsur-unsur yang menjadi income dan items yang menjadi expenses. Masing-masing sudah mengetahui bahwa jumlah Income RT berada di kisaran Rp. 6 juta (contoh) serta jumlah pengeluaran dan alokasi dana pada jumlah yang sama. Kedua belah pihak saling terbuka kepada rencana jangka pendek dan harapan-harapan ke depan.Hal yang perlu diketahui pula adalah keistimewaan dan kelemahan masing-masing dalam memegang uang. Kalau istri mempunyai tangan “panas” yang bila pegang uang atau menerima uang maka pikiran langsung di “mall/belanja” maka sudah bijaksana kalau suami ikut mengontrol ketat akan keuangan ini. Suami istri perlu sepakat bahwa uang akan di simpan di bank mana, kalaupun masing-masing mempunyai kredit kard atau debit kard, sudah ada persetujuan bahwa pembelanjaan harus disetujui oleh kedua suami istri. Mengenai pemasukan tidak terduga seperti bonus, uang kaget dll semuanya harus dilapurkan dan masuk ke Bank demikian juga pengeluaran emergency. Bila keduanya sudah KOMPAK mempunyai pandangan yang sama dalam pengelolaan keuangan maka tidak masalah siapa yang memegang uang. Pengelolaan keuangan yang disepakati bersama dan dijalankan dengan sukacita adalah pengaturan satu hati. Ada banyak hal penting yang menjadi tujuan sebuah keluarga. Pengaturan keuangan yang dimengerti dan disokong oleh suami dan istri akan membawa berkat dalam rumah tangga. Hal yang baik ini akan memuliakan Allah “… Sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (Roma 15:6). *** Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 8 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Di Roma Kisah Para Rasul I a menyatakan bagaimana Musa telah menunjukkan Israel kepada Kristus sebagai Nabi yang mereka harus dengar; bagaimana segala nabi telah menyaksikan tentang Dia sebagai penawar Allah yang besar, seorang yang tidak bersalah, yang telah memikul dosa orang-orang yang bersalah. Ia tidak menemukan kesalahan dengan pemeliharaan akan bentuk-bentuk dan upacara-upacara, tetapi menunjukkan bahwa sementara mereka mempertahankan upacara agama dengan ketelitian yang besar, mereka sedang menolak Dia yang menjadi bayang-bayang dari semua upacara itu. Paulus menyatakan bahwa dalam keadaan yang belum bertobat ia telah mengenal Kristus, bukan oleh karena perkenalan pribadi, tetapi hanya oleh pengertian yang ia, sebagaimana juga orang lain, menghargai tabiat dan pekerjaan Mesias yang akan datang. Ia telah menolak Yesus orang Nazaret sebagai seorang penipu sebab Ia tidak memenuhi gambaran ini. Tetapi sekarang pandangan Paulus tentang Kristus dan pekerjaan-Nya sudah jauh lebih rohani dan memuliakan, karena ia sudah bertobat. Rasul itu menegaskan bahwa ia tidak mengemukakan kepada mereka Kristus menurut daging. Herodes telah melihat Kristus pada hari-hari kemanusiaan-Nya; Hanas telah melihat Dia; Pilatus dan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 9 Edisi 334 – 20 Maret 2015 imam-imam dan penghulu-penghulu telah melihat Dia; serdadu-serdadu Roma telah melihat Dia. Tetapi mereka tidak melihat Dia sebagai Penebus yang dimuliakan. Melihat Kristus dengan iman, mempunyai pengetahuan rohani tentang Dia, lebih dikehendaki daripada pengenalan pribadi dengan Dia pada waktu Ia kelihatan di atas dunia. Kerukunan dengan Kristus yang dinikmati oleh Paulus sekarang adalah lebih erat, lebih tahan lama, daripada hanya persahabatan duniawi dan manusiawi. Sementara Paulus berbicara tentang apa yang telah diketahuinya dan menyaksikan apa yang telah dilihatnya, mengenai Yesus orang Nazaret sebagai pengharapan bangsa Israel, mereka mencari kebenaran dengan jujur akan mendapat keyakinan. Terhadap beberapa pemikiran, sekurang-kurangnya perkataannya memberi kesan yang tidak pernah akan sirna. Tetapi yang lain dengan keras kepala menolak untuk menerima kesaksian yang sederhana akan Kitab Suci, meskipun apabila dipersembahkan kepada mereka oleh seorang yang mempunyai terang yang khusus dari Roh Suci. Mereka tidak menyangkal alasannya, tetapi menolak untuk menerima kesimpulan-kesimpulannya. Berbulan-bulan telah lewat sesudah Paulus tiba di Roma, sebelum orang-orang Yahudi di Yerusalem menghadap secara pribadi untuk menyampaikan tuduhan mereka terhadap orang tahanan itu. Mereka telah berkali-kali dihalangi dalam rencana mereka; sekarang sebab Paulus harus diadili di muka pengadilan Kerajaan Roma yang tertinggi, mereka tidak mempunyai keinginan menyabung nyawa dalam kekalahan yang lain. Lisias, Feliks, Festus, dan Agripa semuanya telah menyatakan kepercayaan mereka dalam keadaan yang tidak bersalah. Musuh-musuhnya dapat mengharapkan kemajuan dengan berusaha dengan tipu daya untuk mempengaruhi Kaisar untuk kepentingan mereka. Penangguhan agar memperpanjang waktu adalah tujuan mereka, sebagaimana hal itu akan memberikan kepada mereka waktu untuk menyempurnakan dan menjalankan rencana mereka secara pribadi terhadap rasul itu. Dalam kebijaksanaan Allah penundaan ini mengakibatkan kemajuan pekerjaan Injil. Dengan kebaikan mereka yang menjaga Paulus, ia diizinkan tinggal dalam rumah yang luas, di mana ia dengan leluasa dapat bertemu dengan kawan-kawannya dan juga menyampaikan kebenaran setiap hari kepada mereka yang datang untuk mendengar. Jadi selama dua tahun ia meneruskan pekerjaannya, "dengan terus terang tanpa rintangan apa-apa ia memberitahukan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus." Selama waktu itu sidang-sidang yang telah didirikannya di berbagai negeri tidak dilupakan. Menyadari bahaya-bahaya yang mengancam orang-orang bertobat kepada iman mereka yang baru, rasul itu berusaha sedapat-dapatnya untuk memenuhi keperluan mereka dengan surat amaran dan nasihat praktis. Dan dari Roma ia mengirim pekerja-pekerja yang berserah untuk bekerja bukan saja kepada sidang-sidang ini, tetapi dalam ladang-ladang yang ia sendiri tidak sempat kunjungi. Pekerja-pekerja ini, sebagai gembala-gembala yang bijaksana, memperkuat pekerjaan yang dimulai oleh Paulus dengan sangat baik; dan rasul itu, yang selalu diberitahukan tentang keadaan dan bahaya-bahaya oleh tetap berhubungan dengan mereka, disanggupkan untuk menjalankan pengawasan yang bijaksana atas semuanya. Dengan demikian, meskipun tampaknya terpisah dari pekerjaan yang giat, Paulus memberikan pengaruh yang lebih luas dan lebih tahan lama daripada kalau ia bebas mengadakan perjalanan di antara sidang-sidang sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana seorang tahanan Tuhan, ia mempunyai pegangan yang lebih teguh kepada kasih saudara-saudaranya; perkataannya, yang ditulis oleh seorang yang terikat untuk nama Kristus, mempunyai perhatian dan kehormatan yang besar daripada yang mereka punyai bila ia berada dengan mereka secara pribadi. Orang-orang percaya menyadari betapa beratnya beban yang ditanggungnya untuk kepentingan mereka sampai Paulus tidak diangkat dari mereka. Sampai saat ini mereka telah memaafkan diri mereka sendiri dari tanggung jawab dan memikul beban sebab mereka kekurangan kebijaksanaan, akal budi, dan tenaga; tetapi sekarang, ditinggalkan dalam hal kurang pengalaman untuk mempelajari pelajaran-pelajaran yang tidak ditolak mereka, mereka menghargai amaran-amarannya, nasihat-nasihatnya, dan petunjuk-petunjuknya sebagaimana mereka belum menghargai pekerjaan pribadinya. Dan sementara mereka mempelajari keberanian dan imannya selama ia dipenjarakan untuk waktu yang lama, mereka dirangsang kepada kesetiaan dan semangat yang lebih besar dalam pekerjaan Kristus. Di antara pembantu-pembantu Paulus di Roma banyak teman-teman dan sahabat-sahabat sekerjanya dulu. Lukas "tabib yang kekasih~" yang telah mengunjungi dia dalam perjalanannya ke Yerusalem, ketika dipenjarakan di Kaisarea, dan dalam perjalanan yang cukup berbahaya ke Roma, masih dengan dia. Timotius juga memberikan penghiburan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 10 Edisi 334 – 20 Maret 2015 kepadanya. Tikhikus, "saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayanan dalam Tuhan," berdiri dengan mulia di samping rasul itu. Demas dan Markus berada dengan dia. Aristarkhus dan Epafras adalah "temanku sepenjara." Kolose 4:7-14. Sejak tahun-tahun permulaan dari pengakuan imannya, pengalaman Kristen Markus telah mendalam. Sementara ia mempelajari lebih erat akan kehidupan dan kematian Kristus ia telah mendapat pandangan yang lebih jelas tentang tugas Juruselamat, kesukaran dan tantangan-tantangannya. Mempelajari bekas luka pada tangan dan kaki Kristus, tanda pelayanan-Nya kepada manusia, dan lamanya di mana Ia menyerahkan diri sendiri telah menuntun untuk menyelamatkan yang hilang dan yang binasa, Markus rela untuk mengikuti Tuhannya pada jalan pengorbanan diri. Sekarang, bersama-sama senasib sepenanggungan dengan Paulus sebagai seorang tawanan, ia mengerti lebih baik dari sebelumnya bahwa adalah keuntungan yang tak terkatakan untuk memperoleh Kristus, kerugian yang tak terbatas untuk memperoleh dunia dan kehilangan jiwa untuk siapa penebusan darah Kristus telah dicurahkan. Menghadapi ujian berat dan kesengsaraan, Markus maju dengan tabah, pembantu rasul yang bijaksana dan dikasihi itu. (43) Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Bersambung….. Halaman 11 Edisi 334 – 20 Maret 2015 S uatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?" "Wah, sangat luar biasa Ayah" "Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya. "Oh iya" kata anaknya "Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya. Kemudian si anak menjawab. "Saya saksikan bahwa : Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi." Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita." Inspirasi Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih. . Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 12 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Air Keluar dari Batu Bilangan 20:1-13, 22-29; Ulangan 29:5. Dikirim oleh Max Kaway O rang-orang Yahudi mengembara selama 40 tahun di padang gurun dan mereka kehausan. Maka Allah berkata kepada Musa untuk berbicara kepada batu karang dan air akan keluar dari batu itu (Bilangan 20:8). Instruksi untuk “berbicara” ke batu ini berbeda dengan 40 tahun sebelumnya, ketika Musa mengikuti perintah Tuhan untuk “memukul batu” – dan air menyembur keluar (Keluaran 17:06). Kali ini, Musa harusnya hanya berkata kepada batu itu. Namun ia memukul batu itu. Karena tidak ada yang terjadi, Musa memukul batu untuk kedua kalinya, dan air keluar. Tanggapan Allah: “Karena kamu memukul batu …. kamu tidak akan membawa bangsa ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.” (Bilangan 20:11-12) Tahun pun berlalu begitu cepat 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, 39 tahun! Dan orang-orang Israel masih tetap di padang gurun. Tetapi sepanjang tahun-tahun ini Tuhan telah memelihara umat-Nya. Ia memberi mereka makan dengan manna. Ia memimpin mereka selama siang hari dengan tiang awan, dan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 13 Edisi 334 – 20 Maret 2015 selama malam dengan tiang api. Dan selama tahun-tahun ini pakaian mereka tidak menjadi rusak dan kaki mereka tidak sakit. Sekarang adalah bulan pertama dari ke-40 tahun sejak mereka meninggalkan Mesir. Orang-orang Israel kembali berkemah di Kadesy. Inilah tempat mereka berada ketika 12 pengintai diutus untuk mengintai negeri Kanaan hampir 40 tahun sebelumnya. Kakak dari Musa, Miryam, meninggal di Kadesy. Dan sama seperti dahulu, terdapat kesukaran di sini. Orang-orang tidak dapat menemukan air. Maka mereka mengeluh kepada Musa, ’Lebih baik kita mati. Mengapa kau membawa kami keluar dari Mesir ke tempat celaka ini di mana tidak ada yang dapat tumbuh? Tidak ada tempat menabur, tidak ada buah ara, anggur, delima. Bahkan air minum pun tidak ada.’ Ketika Musa dan Harun pergi ke tabernakel untuk berdoa, Allah berkata kepada Musa, ’Suruhlah umat itu berkumpul. Dan di depan mata mereka katakanlah kepada bukit batu itu. Cukup air akan keluar dari padanya untuk memberi minum umat itu serta ternaknya.’ Demikianlah Musa mengumpulkan orang-orang, dan berkata, ’Dengarkanlah, kalian yang tidak percaya kepada Allah! Apakah Harun dan saya harus mengeluarkan air dari bukit batu ini?’ Kemudian Musa memukul bukit batu itu dua kali dengan sebuah tongkat, dan keluarlah banyak air. Ada cukup air untuk memberi minum seluruh umat itu dan semua ternak mereka. Tetapi Allah marah dengan Musa dan Harun. Tahukah kalian apa sebabnya? Karena Musa dan Harun mengatakan bahwa mereka akan mengeluarkan air dari bukit batu itu. Tetapi sebenarnya Allah yang berbuat itu. Dan karena Musa dan Harun tidak mengatakan hal yang sebenarnya mengenai hal ini, Allah berkata bahwa Ia akan menghukum mereka. ’Kamu tidak akan memimpin umat-Ku ke negeri Kanaan,’ Ia berkata. Segera orang-orang Israel meninggalkan Kadesy. Tidak berapa lama sampailah mereka di Gunung Hor. Di sini, di puncak gunung ini, Harun meninggal. Ia berumur 123 tahun pada waktu ia meninggal. Orang-orang Israel sangat sedih, maka untuk 30 hari semua menangisi Harun. Putra Harun, Eliazar, menjadi imam besar yang berikutnya dari bangsa Israel. *** Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 14 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Pedoman Administrasi PA Remaja KEGIATAN-KEGIATAN DI ALAM Lanjutan ….. Pengepakan Ada banyak jenis pengepakan. Pilihan untuk ini adalah kesukaan pribadi. Banyak yang menyukai pengepakan jenis tas jinjing, tetapi yang lain menyukai pengepakan polos yang lembut. Kemungkinan pengepakan yang paling mudah untuk remaja adalah pengepakan tas jinjing dengan ikat pinggang penyangga. Cara membungkus yang baik akan membawa beban di pundak dan pinggang. Ketika mengepak bungkusan, aturlah isi bungkusan dengan begitu rupa dimana barang yang berat paling atas dan barang yang ringan dan lembut ada di paling bawah. Dengan cara ini yang berat akan terbeban pada pundakmu. Bungkuslah bawaan seringan mungkin. Ada beberapa bahan-bahan khusus yang harus selalu dibawa: setidak-tidaknya satu pasang kaus kaki tambahan, satu set pakaian tambahan, sabun, sikat gigi, pasta gigi, handuk, selimut atau sleeping bag (karung tidur), alas, lampu senter, jas hujan, makanan, alat makan danalat memasak, korek api, kotak pertolongan pertama, kertas tisu toilet, peta dan kompas. Gulungan hanyalah cara untuk membawa karung tidur atau kasur tipis dalam bungkusanmu atau di pundakmu. Selimut atau kasur tidur digulung dalam begitu rupa dimana itu cukup panjang untuk membentuk huruf U dalam bungkusan atau di atas pundak, atau di kedua pundak jika pembungkus tidak digunakan. Makanan Jika memilih makanan untuk dikemas dalam perjalananmu, perhatikan hal berikut ini: 1. Nilai Nutrisi. Ini mungkin satu dari pemikiran pertamatama. Lah agar membawa makanan dengan nilai energi yang tinggi, lebih banyak karbohidrat, dengan sedikit gula. 2. Berat. Semua makanan yang dibawa haruslah ringan. Makanan kering bisa digunakan. 3. Besar. Besar dan berat adalah hal yang berbeda -- satu makanan bisa ringan tetapi sangat besar, contohnya, segenggam sereal kering. Akan lebih baik untuk membawa biscuit berlapis atau cereals. Makanan kaleng adalah satu contoh dari barang-barang yang berat dan besar. Lebih lanjut, semua kaleng yang diperlukan harus dibawa serta . Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 15 Edisi 334 – 20 Maret 2015 4. 5. Yang mudah Pecah dan bocor. Makanan yang retak, mudah hancur, atau meleleh tidak ideal untuk dibawa dalam bungkusan, atau jika tidak dibungkus dengan sangat hati-hati. Kualitas Cepat Busuk. Makanan yang mudah basi tidak dapat dibawa lebih dari satu hari. Hindari dari semua resiko makanan yang teracuni. Metode Pembungkusan Makanan: 1. Bungkus pada Bagian atas. Adalah selalu paling baik untuk membungkus makanan pada bagian atas dari bungkusanmu, dimana itu tidak akan hancur. Telor harus dibungkus dengan kertas dan dibawa dalam botol minuman. 2. Alumunium Foil. Alumunium foil akan membungkus langsung dan tidak perlu karet gelang atau tali untuk menahannya. Ini akan menjaga kelembaban, udara, sinar dan bau. Salah satu keajaiban dari alumunium foil adalah kenyataan bahwa makanan yang dibungkus dalam foil dapat dimasak dengan pembungkusnya. 3. Pembungkus yang menyenangkan dan tas plastik. Ini adalah pembungkus besar untuk buah-buahan kering. Ini akan menjaga buah-buah empuk dan beraroma. Adalah baik untuk membungkus keju, ini akan mencegah lubang udara dimana jamur akan tumbuh. Adalah baik untuk membungkus susu bubuk, dsb. B. PERKEMAHAN BERTAHAN HIDUP DI HUTAN Palsafah Salah satu tantangan yang terbesar dari hal di luar rumahadalah menjaga anggota klub remaja di perkemahan bertahan hidup di hutan. Ini adalah perkemahan yang primitif, dengan hanya peralatan perkemahan saja ,dipikirkan orang yang berkemah HARUS miliki. Tujuan ini adalah untuk menantang sumber-sumber terdalam yang dimiliki seseorang dalam situasi yang asing dan untuk mengatasi ketakutan atas hal-hal yang tidak diketahui, rasa lapar, rasa tidak nyaman, rasa tidak enak atau tidak sesuai, dan rasa keterlambatan. Dengan memimpin grup secara perlahanlahan kepada situasi kesulitan yang semakin bertambah , pemimpin menunjukkan kepada mereka cara untuk bereaksi secara sukses untuk menekankan dan membangun rasa percaya diri. peralatannya yang dipikir penting untuk kenyamanan: kantong tidur dan kasur busa , tenda tahan serangga, pembungkusan yang nyaman, dan banyak makanan yang lezat. Di perjalanan berikutnya, beberapa hal dapat ditinggal di rumah, sampai akhirnya grup membawa hanya bebarapa hal yang penting untuk berkemah yang aman. Falsapah ini bertentangan terhadap kekerasan dari tindakan “melompat , berenang atau tenggelam ” dan telah membuktikan keberhasilannya bagi semua orang di sepanjang abad. Pemimpin menyakinkan para pemula agar tidak merasa kaget dan tetap memberikan semangat kepada mereka di setiap langkah. Dengan demikian pemimpin menghindarkan pembentukan perasaan jiwa yang ganjil yang dapat menjadi masalah sepanjang hidup. Gantinya, pemimpin sedang membentuk perlakuan karakter yang paling penting dalam diri anak muda --- kemampuan untuk menghadapi masalah dan mengatasinya, untuk merencanakan dan melaksanakan rencara walaupun sulit. Jenis perkemahan ini dapat menjadi pengalaman di luar rumah yang sangat penting bagi orang muda dari pengalaman yang pernah dimiliki. Perkemahan untuk bertahan hidup dan olahraga mendaki gunung memberikan kenangan yan tak terlupakan dan persahabatan sepanjang hidup. Menemukan Lokasi Perkemahan Anda dapat membawa satu grup ke area hutan, atau taman nasional (dengan ijin) dengan jalan kaki dan membentuk perkemahan untuk satu hari, satu akhir pekan, satu minggu. Dua atau tiga jam perjalanan kaki dari mobil bisa menjadi pemisah yang mencukupi. Dengan mengintai area sebelumnya, Anda dapat memilih satu lokasi dengan sumber air yang baik dan air untuk mandi, kayu kering yang cukup untuk api, area untuk orientasi, berjenis-jenis tanaman liar yang dapat dimakan untuk diteliti dan dijadikan sebagai contoh, batu-batuan untuk pendakian, atau apa saja yang diminta di dalam program. Taman Nasional dan Taman Kota tidak mengijinkan pemotongan tumbuh-tumbuhan atau kayu untuk koleksi. Oleh karena itu, mintalah ijin dari orang yang bersangkutan, beritahukan rencana anda dan berikan dia tanggal yang pasti sehingga grup anda dapat dihubungi bila ada hal mendadak. Mintalah peta area topograhical dan foto copy dari peraturan semak-semak untuk anggota perkemahan anda. Disarankan bahwa latihan bertahan hidup didasarkan kepada rangkaian program suatu perjalanan dengan rangsel di punggung . Pertama-tama grup bisa membawa semua Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Bersambung …. Halaman 16 Edisi 334 – 20 Maret 2015 HYDROTHERAPY Perawatan Sederhana untuk Penyakit-penyakit Umum Oleh Clarence Dail, MD Dan Charles Thomas Ph.D. Perawatan V RUSSIAN STEAMBATH (MANDI UAP CARA RUSIA) Dengan Russian Steambath tubuh dikelilingi oleh udara sangat lembab panas. Karena ini tubuh dipanaskan dengan semua panas yang mengelilingi lebih-lebih karena panas tidak hilang oleh penguapan. Tergantung pada lamanya perawatan atau suhu tubuh akan naik. Seperti yang dijelaskan, perawatan ini diberikan pada posisi duduk; treatment ini juga mungkin diberikan dalam posisi berbaring. Tujuan Perawatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menaikkan suhu tubuh Meningkatkan metabolisme Menyebabkan keringat Akan meningkatkan kecepatan atau denyut nadi (pulse) Akan menaikkan tekanan darah Akan meningkatkan aliran darah menuju kulit Akan meningkatkan jumlah sel darah putih keluar dalam darah Indikasi: 1. Rhumantoid arthiritis (rematik) 2. Hypotensim (tekanan darah rendah) 3. Gejala-gejala serangan seperti penyakit pilek atau influenza 4. Dalam persiapan untuk prosedur dingin Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 17 Edisi 334 – 20 Maret 2015 5. 6. Menghasilkan keringat Pengaruh penenang (pereda nyeri 15-20 min) Kontra Indikasi: 1. Diabetes 2. Penyakit jantung valvuler 3. Emaciation (kekerasan yang tidak normal disebabkan koma, kelaparan, penyakit) 4. Penyempitan pembuluh nada tingkat lanjut 5. Tekanan darah tinggi yang Peralatan: 1. Sebuah kursi kayu tua 2. Ketel teh dan piring atau pelat panas 3. Penutup plastik (korden shower yang dijahit bersamasama, benar-benar bagus) 4. 3 handuk (untuk menutup sekitar leher, diatas bahu dan diatas lutut untuk mencegah plastik menyentuh dengan langsung pada kulit) 5. Hot foot bath dan peralatan kompres dingin 6. Kantong es 7. Jam tangan dengan jarum detik 8. Gelas minum (airnya tidak dingin); keran air Perawatan: 1. Panaskan ketel teh di atas piring atau plat panas yang ditempatkan di bawah kursi dengan ceret menghadap belakang kursi 2. Bungkus pasien dalam sebuah seprei. Biarkan dia duduk di kursi 3. Berikan pasien hot foot bath, sekitar 104F (40C) untuk menghangatkan dia, terapkan kompres dingin di kepala 4. Angkat seprei, letakkan handuk disekitar bahu dan leher 5. Tutuplah dengan penutup seprei atau plastik sekitar leher pasien, tutupi badan dari leher turun ke bawah (seperti tenda) termasuk hot foot bath. 6. Sering-sering check pulse (denyut nadinya) jika diatas 120 per menit berikan kantong es pada jantung 7. Doronglah agar minum air panas dengan senang hati untuk mempercepat keringat. 8. Lama: Pengaruh penguat – 6 menit, Pengaruh pereda nyeri – 15-20 menit. 9. Akhiri perawatan dengan membiarkan pasien berbaring, dibungkus hangat, selama minimal 30 menit. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 18 Edisi 334 – 20 Maret 2015 BUDAYA DAN PRAKTEK-PRAKTEK KEKERASAN POLIGAMI DI DUNIA MUSLIM: SATU KAJIAN HISTORIS DAN TEOLOGIS Disusun Oleh; Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag (Segala Isi ulasan dalam artikel ini menjadi tanggung jawab penulis) BAB I. PERTENTANGAN BESAR ANTARA BAIK DAN JAHAT Lanjutan ….. Memang di dalam Kitab Wahyu, tidak ada lagi periode nubuatan waktu yang lain yang membicarakan penambahan waktu nubuatan atau nubuatan lain secara spesifik tentang kemunculan sistem kekuasaan Roma Kepausan di akhir zaman di dalam konteks merobah hukum sebagaimana yang tercatat dalam Daniel 7:25. Itu berarti bahwa pada dasarnya konteks penggenapan waktu nubuatan menunjukkan kekuasaan “tanduk kecil”sebenarnya sudah mengalami penghakiman oleh Allah sesudah periode ini. Secara gamblang sudah disebutkan dalam Daniel 7:26, 27 bahwa “Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Makapemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan- kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.”Bahkan di dalam Kitab Wahyu pasal 10:7sudah dinyatakan bahwa “pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.” Memang benar, bahwa segala rahasia yang berhubungan dengan kepentingan rencana keselamatan yang berhubungan dengan satu sistem agama Israel di Perjanjian Lama selalu dinyatakan lebih dahulu kepada para nabi. Ini penting agar diketahui oleh umat-Nya sebelum Allah melaksanakan kehendak-Nya kepada manusia termasuk penghakiman-Nya kepada umat-Nya yang menyembah berhala menyebabkan mereka harus ditawan ke Babilon. Dan nubuatannya terkait penghakiman yang pasti selalu saja digenapi terhadap satu kejahatan suatu bangsa. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 19 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Dalam Amos 3:6, 7 disebutkan, “Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya? Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” Adapun “keputusan rahasia Allah” di dalam konteks sangkakala dari malaikat yang ketujuh di Wahyu 10:7 tidak lain adalah merujuk kepada penghakiman Allah atas kekuasaan “tanduk kecil” dalam Daniel 7:25-27 karena kekerasaan terhadap para pemelihara hukum Allah yang dianggap para bidat. Tindakan kekerasanyang dilakukan oleh pemegang kuasa “tanduk kecil” terhadap orang-orang kudus yang dianggap sebagai para bidat adalah satu perwujudan dari sifat Lucifer yang menganut asas kekerasan sejak pemberontakan dan diusir dari sorga (Yehezkiel 28:16). Kekerasan ini diwujudkan oleh inkuisisi sebagai hakim sekaligus eksekutor hukuman mati bagi para pembangkang atau bidaah gereja. Namun apakah keputusan rahasia Allah di dalam Wahyu 10:7 itu menyangkut keputusan penghakiman kepada “tanduk kecil.” Apakah ini berkenaan dengan rahasia keputusan tersebut hendak menyatakan keadilan Allah kepada orang-orang kudus yang mendapatkan perlakuan tidak adil dan kekerasan dari kekuaan “tanduk kecil”? Sejauh mana keadilan Allah ini belaku?Bisa saja pertanyaan sampai sejauh mana keadilan Allah berlaku untuk mengadakan pembalasan terhadap para pelaku kekerasan yang bertameng agama ini? Bukanhak pembalasan dan penghakiman adalah hanya dimiliki oleh Tuhan? (Ibrani 10:30). Sehingga di akhir zaman boleh jadi seruan ini akan terulang lagi secara global atas perlakuan kekerasan yang bertameng agama terhadap para pemelihara hukum-hukum Allah: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" (Wahyu 6:10). Dalam Wahyu 11:15, 16 disebutkan, “Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suarasuara nyaring di dalam sorga, katanya: ‘Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.’ Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah.” Pada dasarnya kemurahan Allah itu begitu besar, oleh sebab Dia memberikan waktu penundaan eksekusi mati terhadappemegang kekuasaan tanduk kecil setelah berakhirnya periode 1260 tahun. Bahkan Tuhan tetap membiarkan sistem kekuasaan ini mengalami kepulihan dari luka parahnya dan kembali berkuasa sejak tahun 1929 hingga hari ini. Memang nabi Daniel sudah menubuatkan bahwa “tandul kecil” akan dihakimi Allah sesudah periode 1260 tahun (lihat kembali Daniel 7:26, 27) bahkan dalam Wahyu 10:6 sudah menyatakan secara implisit bahwa ungkapan “tidak akan ada penundaan lagi”yang merujuk kepada penggenapan waktu nubuatan terkait penghakiman terhadap kekuasaan “tanduk kecil”di dalam kitab Daniel tersebut. Namun anehnya masih ada perkataan-perkataan nubuat yang membicarakan satu suara dari langit yang menyuruh rasul Yohanes untuk memakan kitab kecil yang terasa manis di mulut seperti dan pahit di perut, sepeti yang muncul pada ayat-ayat sesudah ayat 6, 7di dalam kitab Wahyu yakni dalam ayat 8-11. Perkataanperkataan ini merujuk kepada pengalaman orang-orang Advent yang masih memelihara hari Minggu yang mengalami masa kekecewaan besarpada tahun 1844 setelah mendengarkan khotbah-khotbah nubuatan Kitab Daniel 8:14 terkait nubuatan 2300 petang dan pagi seperti yang dikhotbahkan oleh William Miller. Orang-orang Advent di masa itu sudah bulat hatinya untuk menantikan penggenapan nubuatan itu sebagai akhir dari sejarah dunia ini yakni kedatangan Kristus kedua kali. Dan setelah tahun 1844 maka “rahasia Allah”melalui penyelidikan lebih lanjut oleh orangorang yang tergabung pada kelompok yang sisa yang turut mengalami kekecewaan besar tapi yang tetap bertahan pada imanya,akhirnya terungkap bahwa Yesus bukannya datang di awan-awan untuk turun ke bumi ini dalam mengakhiri sejarah dunia dan menjempur umat-umat-Nya ke surga akan tetapi Ia “datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.” Penglihatan nabi Daniel ini merujuk kepada perpindahan pekerjaan pelayanan Yesus dari bilik suci ke di bilik maha suci di kaabah sorga menghadap Allah selaku Imam Besar. Dan perpindahan pelayanan itu terjadi di akhir periode nubuatan 2300 petang dan pagi dalam Daniel 8:14 tahun 1844. Saat Yesus selaku Imam Besar sudah berada di bilik yang maha suci maka di sana Ia memulaikan pekerjaan pengantaraan-Nyasebagai Imam Besar, selaku tugas Pengatara (Juru Syafaat) antara manusia dan Allah Bapa sebagaimana yang terlihat dalam khayal oleh Daniel yakni seorang Anak Manusia yang datang menghadap Oknum di dalam rupa seorang Yang Lanjut Usia. Bahkan pada saat yang sama sejak tahun 1844 itu Kristus juga bertindak sebagai hakim (Yohanes 5:22-24) untuk mengadili mereka yang masih hidup yang terdapat di rumah Allah sendiri (Filipi 3:10, 11; 1 Petrus 4:17) yakni para pemelihara hukum-hukum Allah yang mana menyertai perbuatan-perbuatan mereka di dalam Kristus (1 Tesalonika 4:14; Wahyu 14:12, 13) ataupun mereka yang tidak menurut hukum Allah termasuk mereka yang sudahdi dalam kubur (Daniel 12:1, 2) yang akan dibangkitan untuk menerima kehidupan kekal maupun menerima kematian kekal. Selain mengadili para pemelihara hukum Allah, Kristus juga mengadili kekuasaan “tanduk kecil” di dalam Daniel 7:26 oleh sebab ulahnya dalam merobah hukum Allah danmenciptakan kekerasan dan penganiayaanatau “berperang melawan orang-orang kudus” (ayat 21, 25) selama 3 ½ masa atau tahun nubuatan atau sama dengan 1260 hari nubuatan atau 1260 tahun (538-1798 TM). Bersambung …… Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 20 Edisi 334 – 20 Maret 2015 AIIAS 99th GRADUATION CEREMONIES Oleh Tim BAIT Acara Wisuda Adventist International Institute of Advanced Studies telah berlangsung tanggal 6-8 Maret 2015 di Siew Huy Auditorium, Lalaan I, Silang, Cavite, Philippines. Adapun pembicara adalah Doug Batchelor is an international speaker, aughtor, and president of the worldwide ministry, the Amazing Facts. He Hosts the weekly television program Amazing Facts Presents and the Bible Answers live radio broadcast. He is also the senior pastor of Granite Bay Church in California, USA. Pastor Doug is known to be the "richest caveman", an experience that started hs journey with the Lord. Alberto Gulfan Jr. has been in denominational work for mor than forty years. He served in different capacities as literature evangelist, church pastor, district pastor, hospital chaplain, health educator, excutive secretary, ministerial director, and president of Central Philippine Union Mission. In June 2003 he was elected as president of the Southern Asia-Pacific Division (SSD), the office he is holding up to the present. As Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 21 Edisi 334 – 20 Maret 2015 SSD president, he also serves as one of the vice-chairs of the AIIAS board. Elie Henry was born in Haiti, raised in Argentina, and earned his graduate degree in France. Dr. Henry became vice president for the Inter-African Division looking after the areas of education, Biblical research and human resources. Currently he is the executive secretary of the Inter American Division. 66 wisudawan memasuki Aula dengan wajah terangkat mengakhiri masa belajar di AIIAS. Seluruh tamatan berjumlah 95 namun tamatan lainnya diwisuda secara in absentia. Mereka yang tamat dari Indonesia adalah: Zainal Sibagariang, Master of Arts in Religion Cornelis Ramschie, Master of Arts in Teaching Reply Gara, Master of Business Administration Ian ruddy Mambu, Master of Public Health Maysony Leonard Situmorang, Doctor of Ministry Blasius Abin, Doctor of Philosophy in Religion Alponso Tarigan, Doctor of Philosophy in Religion Grace Orlyn Sitompul, Doctor of Philosophy in Business Cornelis Ramschie, Doctor of Philosophy in Education Para wisudawan akan mengabdi bagi nusa dan bangsa Indonesia dan bagi Tuhan. Seminar Pendeta Dihadiri Bimas Kristen OLeh : Pdt. Arbeni Sagala Berkat kerjasama dan persahabatan semua gembala jemaat GMAHK di Cianjur, Sukabumi, Cipanas, pelabuhan ratu, Bukit Zaitun. Telah terlakasana satu seminar di Aula Hotel Tirta Dahlia Cianjur, yang dihadiri sekitar 55 orang pendetapendeta dan kaum awam bersama istri dari non SDA yang ada di sekitar Sukabumi, Cianjur, Cipanas dan Ciranjang, Bukit Zaitun. Dan nara sumber adalah: Pdt.HE.Sinaga dari SSD, dan Tonny Kent dari GC dan Pdt.JF.Manullang dari UIKB dan Pdt.Rindu Hutapea dari Konferens DKI jakarta. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 22 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Dalam sambutannya Pembimas Kristen Ibu Minda Sirait, menyatakan terimakasih atas pertemuan yang diprakarsai oleh GAMHK. Beliau juga menjelaskan VIsi dan misi Ditjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI. Dalam seminar ini Pdt.HE, Sinaga menekankan Kehidupan Keluarga Pendeta yang sukses dalam Perspektif Alkitab. Peserta sangat antusias dengan pekabaran yang dibawakan. Program seminar ini dihadiri ketua BKSG Cipanas, juga Pembimas Kristen Provinisi Jawa Barat, Ibu.Minda Sirait dari Bandung. Juga dihadiri, bapak Oja Hairul, dari Kementrian Agama. Kiranya dengan terwujudnya seminar ini menjadi peluang bagi kita untuk persahabatan selanjutnya. Membangun Pastori Jemaat Nanasi Menanti Bantuan Oleh Tim BAIT Jemaat Nanasi adalah jemaat yang secara geografis berada di wilayah kabupaten Bolaang Mongodow tapi dalam pelayanan gereja, jemaat ini ada di wilayah konfrens Minahasa. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 23 Edisi 334 – 20 Maret 2015 Jemaat yang saat ini digembalakan oleh pdt. Stenly Pongoh sampai saat ini sementara dalam tahap penyelesaian pembangunan Pastori mengharapkan uluran tangan dari para pembaca BAIT untuk membantu pembangunan ini. Sejak lebih dua tahun yang lalu pembangunan Pastori dan ruang anak-anak ini sudah dimulai ketika gembala jemaatnya pdt. Kalvein Mongkau yang saat ini sudah dipindahkan ke jemaat tetangga yaitu jemaat Wineru. Penatalayanan itu bukan hanya berbicara mengenai uang tetapi bagaimana kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Pada kesempatan itu pendeta juga mengingatkan anggota jemaat mengenai pentingnya hidup sehat. Biarpun belum selesai tapi pstori dan ruang anak-anak ini sudah dipakai kata Agus Sarwan, salah satu tua-tua jemaat Nanasi. Kalau ada yang mau membantu kase tahu kamari lanjutnya. Direktur Penatalayanan Distrik Minut Bitung Bersabat di Jemaat Warukapas Oleh : Tim BAIT Setelah acara kebaktian sabat siang berakhir, seperti biasanya jemaat mengadakan makan siang bersama di gereja bersama para tamu. Ulang Tahun Pimpinan BAIT Ministry mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kepada TIM BAIT yang berulang tahun di bulan Maret ini, di antaranya : Setelah sabat sebelumnya dikunjungi oleh pdt. William Simbawa., sabat tanggal 14 Maret 2015, jemaat Warukapas dikunjungi oleh direktur Penatalayanan Distrik Minahasa Utara-Kota Bitung, pdt. W. Laoh. Pendeta yang datang bersama ibu ini pada acara kesimpulan sekolah sabat menyatakan bahwa sabat ini adalah kunjungan keduanya di jemaat Warukapas. Beberapa tahun sebelumnya beliau berkunjung ketika gereja masih di bagian belakang kampung ini dan ukuran gerejanya masih kecil. Pendeta Laoh mengapresiasi pembangunan gedung gereja yang ukuranya termasuk besar (20x14m) walaupun anggotanya baru sekitar 50 orang namun gereja sudah dipersiapkan dengan baik. Pdt. Kalvein Mongkau – 5 Maret Lucky Mangkey – 5 Maret Irma Pakasi – 6 Maret Jufri Wantah – 15 Maret Pdt. Bayu Kaumpungan – 23 Maret Pdt. Robert Walean – 29 Maret Marchel Tombeng – 30 Maret Pdtm. Glen Rumalag – 31 Maret Tuhan memberkati selalu. Pada acara khotbah pendeta Laoh memaparkan bahwa semua anggota gereja seharusnya menjadi penatalayanan yang setia. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 24 Edisi 334 – 20 Maret 2015 KAMI S eorang ibu muda, yang mati mendadak dan langsung masuk sorga, dan meninggalkan suaminya serta beberapa anaknya yang masih kecil-kecil. Dari tempat tinggalnya di sorga yang mulia, dia melihat semua yang sedang terjadi di dunia ini. Kita berandai-andai, misalnya suaminya mulai minum-minum dan mabuk berat, dan mulai memukuli anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu, dan juga tinggal dirumahnya seorang gundik yang sangat tidak mempedulikan anak-anak kecil tersebut, malahan jarang diberi makan. Hari demi hari perempuan muda di sorga ini melihat kejadian ini, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak untuk menghalangi kejadian tersebut. Bagaimana kita menerangkan perasaan ibu ini dari hari ke hari? Tidak ada penyelesaian dari pemandangannya itu siang dan malam. Tidakkah “SORGA AKAN MENJADI NERAKA” baginya?. Atau bagaimanakah perasaan seorang ibu yang melihat anaknya hancur berkepingkeping karena bom, baik disebabkan oleh perang atau terorisme. Justru Firman Tuhan TIDAK MENGAJARKAN ajaran seperti itu, yaitu langsung masuk sorga atau neraka, malahan Firman Tuhan itu sangat menyejukkan hati, ialah pada saat seseorang mati, maka dia beristirahat dengan tenang seperti seorang yang tidur nyenyak, dan bangun atau dibangkitkan pada saat kedatangan Tuhan Yesus, untuk menerima hidup kekal. Nabi Nathan mengatakan kepada Daud: 2 Samuel 7:12 “ Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.” Biarlah kita tetap setia sampai akhir hidup kita sehingga bilamana Dia datang pada kali yang kedua, kita semua mendapatkan hidup kekal yang penuh kebahagiaan. Redaksi Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 25