Edisi 334 – 20 Maret 2015

advertisement
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 1
Edisi 334 – 20 Maret 2015
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
Wapemred
Sekretaris
Bendahara
: Willy Wuisan
: Herschel Najoan
: Meilien Langi-M
: Yance Pua
Visi
Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di
Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan
umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi
BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan
tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur
mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang
pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda
Karundeng Tumbel Tanah Toraja Hartoyo Tismail
Editorial
3
Renungan
4
Opini
7
Tulisan Ellen G. White
9
Inspirational Story
12
Cerita Untuk Anak
14
Pathfinder
16
Sehat Jasmani – Rohani
18
Artikel
20
Palakat – Aneka Berita
22
Catatan Kami
23
Buletin BAIT adalah media rohani khusus untuk anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (untuk kalangan sendiri). Redaksi
Buletin BAIT menerima Renungan, Artikel Rohani, Kesaksian, dan Berita kegiatan gereja yang sesuai dengan visi dan misi BAIT
Ministry. BRedaksi
materi yang tidak sesuai visi dan
u l e t iberhak
n B Amelakukan
I T O n l i proses
n e - w editing,
w w . b menentukan
u l e t i n . b arubrik
i t o ndan
l i ntidak
e . omemuat
rg
Halaman 2
misi atau etika jurnalistik. Renungan, Artikel, Kesaksian dan Berita dapat dikirim melalui email [email protected]
Kunjungi website BAIT di www.buletin.baitonline.org, alamat lama www.baitonline.org
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Positif Thinking
K
ematian dan kehidupan siapa yang tau, rahasia alam kadang kita tidak menyangkanya datang dengan sendirinya
tanpa kita minta dan tanpa kita sadari terjadi begitu saja.
Kalau berita kesukaan yang datang pada kita, jarang kita akan mengeluh, jarang kita akan bersungut, yang ada di
bibir kita hanyalah ucapan syukur dan berterima kasih.
Namun keadaan sebaliknya kalau sesuatu yang tidak menyenangkan hati tiba di depan mata kita. Hal itu akan membuat kita
sedih, muram dan sering sekali kita mengeluh dan bahkan bertanya pada Tuhan kenapa semua itu terjadi.
Rasa bersyukur itu harus dalam suka dan duka, dalam waktu senang dan dalam waktu susah. Kalau kita membiasakan diri
kita, tabiat kita untuk selalu bersyukur dengan segala macam keadaan yang menimpa kita, maka apapun yang terjadi di
hadapan kita, kita akan lebih bisa mengatasinya dengan hati yang tegar walaupun itu berita duka atau keadaan yang tidak
menyenangkan.
Ada seorang petani yang selalu berpikiran positif. Di saat ladangnya diserang hama, dia tetap bersyukur. Petani lainnya
merasa heran dan bertanya – tanya kenapa bisa petani itu menghadapi hama di ladangnya dengan ucapan syukur. Petani itu
hanya menjawab, Tuhan sudah memberikan pada saya hasil yang cukup pada waktu panen yang lalu, dan dengan keadaan
seperti ini saya bisa lebih tahu lagi mengatur pengeluaran agar saya tidak kelaparan untuk musim ini.
Segala sesuatu yang terjadi pada kita pasti ada hikmahnya. Itulah pentingnya mempunyai Positive Thinking. Kiranya berkat
melalui Buletin BAIT ini menjadi bagian kita semua sepanjang minggu in, dan jangan lupa teruslah berpikiran yang positif.
Apabila Buletin BAIT ini membawa banyak berkat di kehidupan anda, jangan lupa untuk dapat membaginya kepada
keluarga, kenalan, teman, handai taulan anda, agar lebih banyak lagi yang mendapatkan berkat.
Janette Sepang
Redaksi
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 3
Edisi 334 – 20 Maret 2015
D
apatkah kita menghakimi
tanpa menyakiti hati orang
yang dihakimi? Sebagai
manusia
normal
kita
terbiasa mengandalkan diri
sendiri melebihi orang lain. Hidup ini
bagaikan tidak ada salah sedikitpun
dalam diri sendiri. Kita menghakimi,
menuduh, menuding dan mengeritik
tanpa memikirkan akibatnya terhadap
orang lain.
Kalau orang lain bertindak salah, kita berkata bahwa dia itu
jahat. Tetapi kalau kita yang bersalah: ”oh itu khilaf.”
Kalau orang lain mengatur sesuatu sesukanya: dia itu keras
kepala dan tidak mau diatur. Tapi jika kita yang mengatur
sesuka kita: ”saya memang orangnya tegas.”
Kalau orang lain tidak senang kepada teman kita, dia
berprasangka jahat. Tapi kalau kita tidak senang terhadap orang
lain: ”saya melakukan segala sesuatu dengan pertimbangan
yang matang.”
Kalau orang lain suka menolong, dia itu lagi cari muka. Tapi
kalau kita yang cari muka: ”saya menggunakan taktik.”
Kalau orang lain kerjakan sesuatu dengan berhati-hati, kita
katakan bahwa dia lambat seperti keong. Tapi kalau kita yang
lambat: ”saya orangnya sangat teliti dan perfectionist.”
Kalau orang lain marah, dia itu pemarah dan menderita darah
tinggi. Tapi kalau kita yang marah-marah: “saya memang
sifatnya sudah begitu sejak dulu.”
Sebutan: “Jika martil merupakan satu-satunya alat pertukangan
anda, maka setiap masaalah akan anda anggap sebagai paku.”
Abraham Maslow, quoted in Eating Problems for Breakfast by
Tim Hansel, Word Publishing, 1988, p. 54.
Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak
dihakimi. 7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai
untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu
pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 4
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Ayat-ayat di atas melarang kita agar tidak menghakimi atau
mengeritik walaupun itu merupakan kritik membangun
sekalipun . Dengan kata lain jangan mencari-cari dan menunjuk
kesalahan orang. Tapi ketika kita mengadakan rapat (apakah itu
rapat Komite Jemaat, Daerah, Konferens atau Uni) kita
cenderung membicarakan kelemahan dan kesalahan orang lain.
Kadangkala rapat itu telah menjadi ajang pertikaian antara yang
menuding dan membela. Baru-baru ini saya mendengar salah
seorang sahabat saya mengatakan bahwa kata ”MAJELIS”
sudah diplesetkan menjadi MANUSIA JELMAAN IBLIS
(MAnusia JElmaan ibLIS.) Langsung timbul perasaan tidak
enak seandainya saya menjadi salah seorang anggota majelis
gereja. Seringkali dalam rapat-rapat majelis kita bertengkar dan
saling mempertahankan pendapat sehingga terjadi keributan
dan jelmaan.
Menjalankan disiplin dalam bentuk apa saja menghendaki
adanya pembahasan dan tuduhan terhadap kondisi moral atau
spiritual orang lain. Dan karena tuduhan-tuduhan secara gencar
dilancarkan kepada seseorang maka banyak yang menganggap
bahwa ayat 1 dan ayat 2 di atas dapat mengesampingkan setiap
jenis disiplin jemaat. Kalau begitu komite jemaat tidak berhak
menjalankan disiplin berdasarkan penjelasan Matius 7:1 dan 2.
Selanjutnya mari kita meneliti Matius 7:3 Mengapakah engkau
melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di
dalam matamu tidak engkau ketahui? 7:4 Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku
mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di
dalam matamu. 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu
balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Jelas ayat-ayat ini memberikan keterangan lengkap bagi
mereka yang duduk dalam rapat-rapat Jemaat, Daerah atau
Konferens maupun Uni bahwa disiplin dapat dijatuhkan kepada
seseorang bila yang memberikan keputusan disiplin itu sendiri
tidak lagi memiliki ”selumbar” di dalam matanya.
Yesus berkata: ”Janganlah menghakimi menurut apa yang
nampak, tetapi hakimilah dengan adil." Yohanes 7:24. Umat
Tuhan memiliki tanggungjawab untuk menghakimi mereka
yang ada dalam jemaat. Dengarkan kata-kata Rasul Paul: 1
Korintus 5:9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya
kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. 5:10 Yang
aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada
umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan
penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika
demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. 5:11 Tetapi
yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan
bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya
saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala,
pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian
janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. 5:12 Sebab
dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang
berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi
mereka yang berada di dalam jemaat?
Rasul Yohanes mengajarkan kepada kita: 1 Yohanes 4:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan
setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal
dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul
dan pergi ke seluruh dunia. Perlu instrospeksi secara tepat
ketika kita coba untuk menolong orang lain. Karena Yesus
sendiri mengatakan: ”Bagaimanakah engkau dapat berkata
kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu
dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.” (Matius
7:4)
Kita dapat menghakimi dengan roh pengampunan dan murah
hati. Lukas 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti
Bapamu adalah murah hati." 6:37 "Janganlah kamu
menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan
janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan
dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Yakobus 2:13
Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku
atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan
akan menang atas penghakiman.
Menurut Tuhan Yesus bahwa ada waktunya dimana kita boleh
menghakimi, yaitu setelah kita mengoreksi kesalahan kita
sendiri. Matius 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu
balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Pertama-tama kita harus keluarkan dulu balok dari mata kita
barulah kita menolong mengeluarkan selumbar di mata saudara
kita. Dengan kata lain kita membantu saudara kita melepaskan
dirinya dari selumbar setelah balok di mata kita sudah
dikeluarkan. Tidak pada tempatnya seseorang yang bersalah
menolong seorang bersalah lainnya.
Sir Percival Lowell ( March 13, 1855– November 13, 1916)
seorang astronomer kaya yang berkeyakinan bahwa di Mars
terdapat kanal atau saluran-saluran air. Ia adalah penemu
Lowell Observatory di Flagstaff, Arizona. Percival Lowell
berasal dari keluarga Boston Lowell yang terkenal. Adiknya,
Abbott Lowel adalah Presiden dari Harvard University dan
saudara perempuannya, Amy Lowell terkenal sebagai penyair
ulung. Selama lebih dari 15 tahun ia mempelajari dan
meneropong planet Mars dan merasa tertarik kepada kanalkanal atau saluran-saluran di Mars. Berdasarkan penyelidikan
Lowell ini, maka Astronomer Italia, Giovanni Virginio melukis
Mars dengan sejumlah kanal. Lowell mempublikasi
pendapatnya itu dalam 3 buah buku masing-masing berjudul:
Mars (1895), Mars and Its Canals (1906), dan Mars As the
Abode of Life (1908). Ia juga yakin bahwa di Mars pernah
tinggal mahkluk-mahkluk hidup.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 5
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Sejalan dengan berubahnya zaman, pesawat-pesawat angkasa
luar telah mengelilingi Mars dan mendarat di sana. Seluruh
planet ini sudah difoto dan dibuat peta. Para ahli tidak
menemukan satu pun kanal atau saluran. Kesimpulan yang
ditarik ialah: (1) Karena begitu menggebu-gebunya Lowell mau
melihat kanal-kanal ini sehingga setiap hari selama 15 tahun
terakhir matanya ia gunakan untuk meneliti dan mengamatamati Mars. (2) Para ahli juga berpendapat bahwa karena
memaksakan matanya untuk melihat kanal di Mars dengan
teleskop di Arizona maka pembuluh darah di matanya
membengkak. Ia menderita penyakit aneh di mata dan tanpa
sadar ia melihat sendiri pembuluh darahnya yang membengkak
dengan dilatar-belakangi planet Mars sehingga ia mengambil
kesimpulan bahwa di Mars ada kanal. Gejala itu sekarang
dikenal dengan “Lowell’s Syndrome”.
Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 7:1-5 mengamarkan bahwa
tuduhan yang kita tuduhkan kepada orang lain juga dapat
berbalik menuduh diri kita sendiri. Inilah Lowell’s Syndrome
rohani. Berulang kali kita melihat balok di mata orang lain
karena kita tidak percaya bahwa mereka memiliki sesuatu yang
lebih baik dari kita. Dan seringkali pula kita segera menemukan
kekurangan sesama kita, ketika pada saat yang sama visi kita
telah tertutup dan terhalang oleh penyakit sendiri. Segala
sesuatu yang tak dapat kita perbaiki dalam diri sendiri atau diri
orang lain harus ditanggung dengan sabar. Kita harus berikhtiar
dengan sabar untuk memperbaiki kelemahan orang lain, karena
kita sendiri juga punya kelemahan dan dosa. Kerinduan kita
ialah agar orang lain juga perlakukan kita dengan sabar. Kalau
kita tidak sanggup hidup seperti yang kita rindukan, bagaimana
mungkin kita harapkan orang lain harus hidup seperti yang kita
harapkan? Kita mau orang lain itu sempurna sedangkan kita
sendiri tidak sempurna. Kita mau supaya orang lain dikoreksi
dengan keras, sedangkan kita sendiri tidak mau dikoreksi. Kita
mau agar orang lain dihukum berat dengan peraturan yang ada,
walau kita sendiri tidak mau dihukum seberat itu. Kita mau
orang lain hidup tepat menurut tuntutan 10 Hukum Tuhan,
sedangkan kita sendiri belum sempurna dalam penurutan. Kita
seringkali menimbang tetangga kita dalam timbangan yang kita
sendiri tidak mau pakai. Adilkah itu? Mungkinkah mengeritik
tanpa menyakiti? Mungkinkah menghakimi tanpa timbulkan
sakit hati?
Kalau begitu (1) Jangan mendustai diri. Akui dosa dan
kelemahan sendiri. (2) Jangan menganggap diri lebih suci. (3)
Jangan anggap enteng orang lain. (4) Perbiasakan diri untuk
melihat yang terbaik dalam diri orang lain. (5) Jangan
sombong. (6) Bila anda bersalah, akui itu sebelum orang lain
menegur anda. (7) Teladani Yesus: Lukas 23:34 Yesus berkata:
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat."
Sejak jaman prasejarah,
Mongolia dikuasai oleh suku
pengembara (kaum nomad) yang dari waktu ke waktu
membentuk suatu konfederasi besar. Konfederasi Xiongnu
berkuasa pada tahun 209 SM. Mereka menjadi ancaman bagi
Dinasti Qin sehingga Cina membangun the Great Wall yang
dijaga oleh 300.000 tentara. Dalam kekacauan yang terjadi di
abad XII seorang kepala suku bernama Temujin yang dikenal
dengan nama Genghis Khan mempersatukan suku-suku
Mongolia antara Manchuria sampai pegunungan Altai di tahun
1206. Sejak itu terjadi peperangan silih berganti antara
Mongolia dan Cina yang kemudian membuat Genghis Khan
menguasai wilayah seluas 33 juta km2 yang terbentang dari
Polandia di bagian barat sampai Korea di Timur, dan dari
Siberia di Utara sampai teluk Oman dan Vietnam di Selatan.
Mongolia saat itu berpenduduk 100 juta dengan areal wilayah
sebesar 22% tanah di dunia.
Dalam masa peperangan tersebut di salah satu desa dekat ibu
kota Ulan Baator tinggal satu keluarga yang terdiri atas Ayah,
Ibu, seorang anak lelaki bernama Cheng dan seekor kuda
jantan. Kuda ini merupakan kesayangan seluruh anggota
keluarga dan juga sebagai tulang punggung keluarga dalam
pertanian. Pada suatu hari kuda jantan satu-satunya ini hilang
dari kandang. Para tetangga berdatangan dan berkomentar
mengenai kuda tersebut. Mereka katakan ini merupakan suatu
malapetaka bagi keluarga, karena mereka tidak lagi dapat
bertani untuk menafkahi keluarga. Tapi si ayah berkata:
”Mengapa kamu berkata demikian? Bukankah cukup kamu
katakan bahwa kuda jantan itu sudah hilang. Jangan
berkomentar macam-macam, karena kamu tidak mengetahui
mengapa kuda itu hilang dan apa yang terjadi dengan dia.
Hanya Tuhan yang Maha Mengetahui. Dan jangan mengatakan
ini suatu malapetaka, mungkin saja ini juga merupakan
keberuntungan.” Para tetangga menggeleng-geleng kepala dan
menggerutu bahwa orangtua ini sudah gila.
Dua minggu kemudian kuda ini kembali dan masuk kandang
bersama seekor kuda betina liar. Rupanya kuda ini lagi jatuh
cinta dan
berpacaran. Para tetangga berdatangan dan
mengucapkan selamat kepada tuan rumah dan berkata bahwa
ini adalah suatu keberuntungan. Kembali si tuan rumah berkata:
”Jangan kamu berkata macam-macam. Jangan menambah dan
jangan mengurangi apa yang telah terjadi. Cukup kamu
bersyukur kepada Tuhan bahwa kuda ini sudah kembali dan
sekaligus membawa seekor kuda betina liar. Dan jangan
mengatakan bahwa ini merupakan suatu keberuntungan sebab
kita tidak mengetahui apa-apa mengenai masa depan atau hari
esok, karena bisa saja keberuntungan yang kamu katakan itu
berubah menjadi malapetaka.”
Besoknya Cheng berkata kepada ayahnya bahwa ia mau
menjinakkan kuda liar itu. Ia akan menungganginya dan
mengajarkan bagaimana bisa membajak dan membantu
pekerjaan di ladang. Baru saja ia naik ke punggung kuda liar
ini, ia dilarikan dengan kencang dan tidak jauh dari situ ia
dibanting ke tanah sehingga kedua kakinya patah. Para
tetangga berdatangan lagi untuk turut menyatakan keprihatinan
mereka atas peristiwa ini. Mereka katakan bahwa ini adalah
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 6
Edisi 334 – 20 Maret 2015
sebuah malapetaka dan ada baiknya kuda betina liar ini diusir
saja kembali ke habitatnya. Tapi tuan rumah berkata: ”Sudah 3
kali kamu berkomentar negatif mengenai peristiwa dan
musibah yang terjadi dalam keluarga kami. Kamu terlalu
banyak berbicara tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di
kemudian hari. Cukup katakan saja bahwa kuda betina liar ini
sudah mematahkan kedua kaki anak kami. Hanya Tuhan yang
tau masa depan. Malapetaka yang kamu katakan itu bisa saja
menjadi keberuntungan, tetapi saya sendiri tidak berani
mengatakannya sebab saya tidak mengetahui maksud dan isi
hati Tuhan.” Para tetangga pulang dengan bersungut-sungut
dan mengucapkan kata-kata penuh sumpah serapah terhadap si
tuan rumah. Mereka kesal karena telah memberikan nasehat
dan pendapat yang mereka anggap tepat untuk keluarga
tersebut tapi disia-siakan.
Sebulan kemudian Pemerintah Mongolia mengeluarkan
pengumuman bahwa semua laki-laki yang belum berkeluarga
harus mendaftarkan diri untuk ikut dalam wajib militer karena
pecahnya perang antara Mongolia dan Cina. Komandan
pasukan datang ke desa ini dan mengangkut semua pemuda ke
medan pertempuran, kecuali Cheng yang lagi sakit karena
kedua kakinya patah. Tentara Cina terlalu kuat. Mongolia
dipukul mundur dan seluruh pemuda desa ini mati dalam
pertempuran. Para tetangga berdatangan dengan ratap tangis ke
rumah orangtua ini dan berkata: ”Anda benar. Tuhan tahu
bahwa anda benar. Bukti demi bukti menyatakan bahwa
malapetaka yang datang di keluargamu ini merupakan berkat.
Kedua kaki Cheng memang sudah patah namun pun demikian
ia masih hidup. Anak-anak kami semua telah tiada.” Mereka
menangis meraung-raung.
Kemudian orangtua ini berkata: ”Memang sulit menjelaskannya
kepada kalian. Kamu semua terlalu cepat mengambil
kesimpulan. Tidak ada seorang pun yang tau apa yang akan
terjadi bahkan yang ada dalam hati dan pikiran orang lain.
Jangan secepatnya menghakimi, menuduh dan menuding.
Cukup katakan bahwa anak-anakmu pergi berperang dan
meninggal dunia di medan pertempuran. Cheng tidak turut
diangkut karena ia sakit. Tidak seorang pun tau apakah ini
suatu berkat atau kutuk. Tidak seorangpun yang cukup
bijaksana untuk berkomentar. Hanya Tuhan saja yang tau.” (In
the Eye of the Storm by Max Lucado, Word Publishing, 1991,
pp. 144-147).
Dunia medis mengenal istilah dan kutipan berikut ini:
Jangan cari penyakit. Jangan bikin penyakit. Jangan kira tidak
ada penyakit. Jangan pelihara penyakit. Jangan tebar penyakit.
Jangan anggap enteng penyakit. Jangan main-main dengan
penyakit. Jangan sok aksi kebal penyakit.
Gantikan kata “penyakit” dengan kata “perkara”. Jangan cari
perkara. Jangan bikin perkara. Jangan kira tidak ada perkara.
Jangan pelihara perkara. Jangan tebar perkara. Jangan anggap
enteng perkara. Jangan main-main dengan perkara. Jangan sok
aksi kebal perkara.
Kemudian ganti kata ”perkara” dengan kata ”dosa”. Jangan cari
dosa. Jangan bikin dosa. Jangan kira tidak ada dosa. Jangan
pelihara dosa. Jangan tebar dosa. Jangan anggap enteng dosa.
Jangan main-main dengan dosa. Jangan sok aksi kebal dosa.
Penyakit, perkara dan dosa tidak perlu dipupuk, disiram atau
diberi hati. Ketiga hal ini tumbuh subur di tengah-tengah kita
manusia berdosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa ketiga unsur
ini sudah ada. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka,
mengerti atau tidak mengerti semuanya telah mendarah daging
dalam manusia. Roma 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada
yang benar, seorang pun tidak. 3:11 Tidak ada seorang pun
yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak
berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”.
Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Yang menuduh dan
yang tertuduh. Yang menghakimi dan yang terhakimi. Yang
menuding dan yang tertuding. Yang mencari-cari kesalahan
orang lain dan yang dicari-cari kesalahannya. Tidak ada yang
benar, seorang pun tidak.
F. B. Meyer pernah mengatakan bahwa ketika kita melihat
seorang saudara lelaki atau wanita berbuat dosa, 3 hal penting
perlu diingat: (1) Kita tidak tau betapa berat dan sulitnya
pergumulan saudara tersebut dalam usaha untuk hidup tanpa
dosa. (2) Kita tidak tau berapa besar kuasa kegelapan yang
menyerang saudara kita tersebut. (3) Kita juga tidak tau apa
yang akan kita buat kalau kita mengalami keadaan yang sama.
(Stephen Brown, Christianity Today, April 5, 1993, p. 17)
Kalau ada orang yang menuduh, menghakimi dan menuding
anda apakah dengan kata-kata kasar, wajah cemberut, dan hati
miring, coba ambil positifnya saja. Langsung pikirkan hal
berikut ini. Ambil tekad untuk berkomentar hanya dalam hati
sendiri seperti ini. “Kasihan ya saudara saya ini. Kemungkinan
besar sejak dari kecil tidak pernah diajarkan kepadanya katakata halus, manis dan terhormat. Kasihan ya, saudara saya ini
sudah terbiasa dengan kekasaran. Kasihan ya, dia ini
kemungkinan lagi tertekan dengan dosa sendiri. Dan kasihan
ya, mungkin dia lagi kesepian dan perlu seseorang untuk turut
berbagi masaalah dengannya. Kasihan ya, mungkin saja
kepadanya tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi
hatinya sehingga sekaranglah saatnya untuk meledak.
Bagaimana saya dapat menolong saudara saya tersebut?”
Jalan keluar dan jalan keselamatan satu-satunya hanyalah
Yesus. Roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan
melepaskan aku dari tubuh maut ini? 7:25 Syukur kepada
Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Ny. Ellen G. White
menerangkan dalam bukunya: Alfa dan Omega Jilid V halaman
160, 161 tentang Yesus ketika membersihkan Bait Suci: ”Tidak
seorang pun dengan kuasa dirinya sendiri dapat membuang
kuasa kejahatan yang telah menguasai hatinya. Hanya Kristus
yang dapat membersihkan bait suci jiwa...... Kristus melihat
orang-orang yang melarikan diri itu dengan rasa kasihan yang
amat sangat atas ketakutan dan kebodohan mereka tentang apa
yang merupakan perbaktian yang benar. Dalam peristiwa ini
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 7
Edisi 334 – 20 Maret 2015
dilihat-Nya secara lambang tercerai-berainya seluruh bangsa
Yahudi karena kejahatan dan pendurhakaan mereka.”.***
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 8
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu
jiwa, satu tujuan … Pilipi 2:2
D
i suatu kesempatan berkunjung
ke rumah seorang
rekan beberapa
waktu
lalu,
sebuah
pemandangan
menarik
terjadi
mengenai
soal
keuangan
keluarga.
Sementara kami berbincang,
kemudian
datang
istri
sahabat kami itu berbisik dengan suara yang kami dapat dengar.
Isi bisikan adalah sang Istri meminta uang untuk membeli beras
yang kemudian sahabat kami itu merogoh uang dari kantongnya
dan memberikan kepada si istri dengan tambahan kata “ini
sekalian belanja sayur hari ini”. Sambil manggut-manggut sang
istri membawa uang belanja tersebut sambil mengucapkan terima
kasih kepada suaminya. Ternyata dalam rumah tangga mereka
yang memegang uang adalah sang suami. Dia yang mengatur
seluruh keuangan operasional rumah tangga termasuk
pengaturan uang belanja. Keuangan semuanya terpusat pada
dirinya baik sebagai pengambil keputusan dan sekaligus yang
menyimpan uang.
Beberapa waktu lalu ramai dibicarakan mengenai kebijakan di
sebuah provinsi yang mewajibkan semua gaji pegawainya
(PNS) ditransfer ke rekening istri bukan ke rekening suami.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 7
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Kebijakan ini direspon positif oleh pemerintah pusat karena bila
ditransfer ke rekening istri maka akan member ketentraman
dalam rumah tangga. Bila ada rasa aman dan nyaman bagi PNS
maka sudah pasti akan berpengaruh kepada kinerja. Akan
memunculkan rasa aman dan nyaman bagi PNS yang pasti
meningkatkan
pelayanan.
Adalah
Gubernur
yang
memberlakukan aturan ini yakni seluruh gaji PNS di Lingkungan
Pemprov akan dikirim langsung ke rekening istri mereka.
Menurut Gubernur, aturan baru ini untuk meminimalisir
pemanfaatan gaji suami ke hal-hal yang tidak bertanggung
jawab.
Siapa yang pegang uang Istri atau Suami? Pertanyaan yang
sederhana namun memerlukan pemikiran dan kesesuaian
pandang antara kedua suami istri dalam rumah tangga. Ketika
masuk dalam rumah tangga hal penting mengenai keuangan
harus dibicarakan secara berdua sebagai tindak lanjut dari
konseling yang diberikan pendeta untuk calon pengantin. Kedua
suami istri harus mengetahui serta sepaham mengenai porto folio
keuangan dalam RT mulai dari unsur-unsur yang menjadi
income dan items yang menjadi expenses. Masing-masing
sudah mengetahui bahwa jumlah Income RT berada di kisaran
Rp. 6 juta (contoh) serta jumlah pengeluaran dan alokasi dana
pada jumlah yang sama. Kedua belah pihak saling terbuka
kepada rencana jangka pendek dan harapan-harapan ke
depan.Hal yang perlu diketahui pula adalah keistimewaan dan
kelemahan masing-masing dalam memegang uang. Kalau istri
mempunyai tangan “panas” yang bila pegang uang atau
menerima uang maka pikiran langsung di “mall/belanja” maka
sudah bijaksana kalau suami ikut mengontrol ketat akan
keuangan ini. Suami istri perlu sepakat bahwa uang akan di
simpan di bank mana, kalaupun masing-masing mempunyai
kredit kard atau debit kard, sudah ada persetujuan bahwa
pembelanjaan harus disetujui oleh kedua suami istri. Mengenai
pemasukan tidak terduga seperti bonus, uang kaget dll semuanya
harus dilapurkan dan masuk ke Bank demikian juga pengeluaran
emergency.
Bila keduanya sudah KOMPAK mempunyai pandangan yang
sama dalam pengelolaan keuangan maka tidak masalah siapa
yang memegang uang. Pengelolaan keuangan yang disepakati
bersama dan dijalankan dengan sukacita adalah pengaturan satu
hati.
Ada banyak hal penting yang menjadi tujuan sebuah keluarga.
Pengaturan keuangan yang dimengerti dan disokong oleh suami
dan istri akan membawa berkat dalam rumah tangga. Hal yang
baik ini akan memuliakan Allah “… Sehingga dengan satu hati
dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita,
Yesus Kristus” (Roma 15:6). ***
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 8
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Di Roma
Kisah Para Rasul
I
a menyatakan bagaimana Musa telah menunjukkan
Israel kepada Kristus sebagai Nabi yang mereka harus
dengar; bagaimana segala nabi telah menyaksikan
tentang Dia sebagai penawar Allah yang besar, seorang
yang tidak bersalah, yang telah memikul dosa
orang-orang yang bersalah. Ia tidak menemukan
kesalahan dengan pemeliharaan akan bentuk-bentuk dan
upacara-upacara, tetapi menunjukkan bahwa sementara
mereka mempertahankan upacara agama dengan ketelitian
yang besar, mereka sedang menolak Dia yang menjadi
bayang-bayang dari semua upacara itu.
Paulus menyatakan bahwa dalam keadaan yang belum
bertobat ia telah mengenal Kristus, bukan oleh karena
perkenalan pribadi, tetapi hanya oleh pengertian yang ia,
sebagaimana juga orang lain, menghargai tabiat dan pekerjaan
Mesias yang akan datang. Ia telah menolak Yesus orang
Nazaret sebagai seorang penipu sebab Ia tidak memenuhi
gambaran ini. Tetapi sekarang pandangan Paulus tentang
Kristus dan pekerjaan-Nya sudah jauh lebih rohani dan
memuliakan, karena ia sudah bertobat. Rasul itu menegaskan
bahwa ia tidak mengemukakan kepada mereka Kristus
menurut daging. Herodes telah melihat Kristus pada hari-hari
kemanusiaan-Nya; Hanas telah melihat Dia; Pilatus dan
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 9
Edisi 334 – 20 Maret 2015
imam-imam dan penghulu-penghulu telah melihat Dia;
serdadu-serdadu Roma telah melihat Dia. Tetapi mereka tidak
melihat Dia sebagai Penebus yang dimuliakan. Melihat
Kristus dengan iman, mempunyai pengetahuan rohani tentang
Dia, lebih dikehendaki daripada pengenalan pribadi dengan
Dia pada waktu Ia kelihatan di atas dunia. Kerukunan dengan
Kristus yang dinikmati oleh Paulus sekarang adalah lebih erat,
lebih tahan lama, daripada hanya persahabatan duniawi dan
manusiawi.
Sementara Paulus berbicara tentang apa yang telah
diketahuinya dan menyaksikan apa yang telah dilihatnya,
mengenai Yesus orang Nazaret sebagai pengharapan bangsa
Israel, mereka mencari kebenaran dengan jujur akan mendapat
keyakinan.
Terhadap
beberapa
pemikiran,
sekurang-kurangnya perkataannya memberi kesan yang tidak
pernah akan sirna. Tetapi yang lain dengan keras kepala
menolak untuk menerima kesaksian yang sederhana akan
Kitab Suci, meskipun apabila dipersembahkan kepada mereka
oleh seorang yang mempunyai terang yang khusus dari Roh
Suci. Mereka tidak menyangkal alasannya, tetapi menolak
untuk menerima kesimpulan-kesimpulannya.
Berbulan-bulan telah lewat sesudah Paulus tiba di Roma,
sebelum orang-orang Yahudi di Yerusalem menghadap secara
pribadi untuk menyampaikan tuduhan mereka terhadap orang
tahanan itu. Mereka telah berkali-kali dihalangi dalam rencana
mereka; sekarang sebab Paulus harus diadili di muka
pengadilan Kerajaan Roma yang tertinggi, mereka tidak
mempunyai keinginan menyabung nyawa dalam kekalahan
yang lain. Lisias, Feliks, Festus, dan Agripa semuanya telah
menyatakan kepercayaan mereka dalam keadaan yang tidak
bersalah. Musuh-musuhnya dapat mengharapkan kemajuan
dengan berusaha dengan tipu daya untuk mempengaruhi
Kaisar untuk kepentingan mereka. Penangguhan agar
memperpanjang waktu adalah tujuan mereka, sebagaimana hal
itu akan memberikan kepada mereka waktu untuk
menyempurnakan dan menjalankan rencana mereka secara
pribadi terhadap rasul itu.
Dalam kebijaksanaan Allah penundaan ini mengakibatkan
kemajuan pekerjaan Injil. Dengan kebaikan mereka yang
menjaga Paulus, ia diizinkan tinggal dalam rumah yang luas,
di mana ia dengan leluasa dapat bertemu dengan
kawan-kawannya dan juga menyampaikan kebenaran setiap
hari kepada mereka yang datang untuk mendengar. Jadi
selama dua tahun ia meneruskan pekerjaannya, "dengan terus
terang tanpa rintangan apa-apa ia memberitahukan Kerajaan
Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus."
Selama waktu itu sidang-sidang yang telah didirikannya di
berbagai negeri tidak dilupakan. Menyadari bahaya-bahaya
yang mengancam orang-orang bertobat kepada iman mereka
yang baru, rasul itu berusaha sedapat-dapatnya untuk
memenuhi keperluan mereka dengan surat amaran dan nasihat
praktis. Dan dari Roma ia mengirim pekerja-pekerja yang
berserah untuk bekerja bukan saja kepada sidang-sidang ini,
tetapi dalam ladang-ladang yang ia sendiri tidak sempat
kunjungi. Pekerja-pekerja ini, sebagai gembala-gembala yang
bijaksana, memperkuat pekerjaan yang dimulai oleh Paulus
dengan sangat baik; dan rasul itu, yang selalu diberitahukan
tentang keadaan dan bahaya-bahaya oleh tetap berhubungan
dengan mereka, disanggupkan untuk menjalankan pengawasan
yang bijaksana atas semuanya.
Dengan demikian, meskipun tampaknya terpisah dari
pekerjaan yang giat, Paulus memberikan pengaruh yang lebih
luas dan lebih tahan lama daripada kalau ia bebas mengadakan
perjalanan di antara sidang-sidang sebagaimana pada
tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana seorang tahanan
Tuhan, ia mempunyai pegangan yang lebih teguh kepada kasih
saudara-saudaranya; perkataannya, yang ditulis oleh seorang
yang terikat untuk nama Kristus, mempunyai perhatian dan
kehormatan yang besar daripada yang mereka punyai bila ia
berada dengan mereka secara pribadi. Orang-orang percaya
menyadari betapa beratnya beban yang ditanggungnya untuk
kepentingan mereka sampai Paulus tidak diangkat dari
mereka. Sampai saat ini mereka telah memaafkan diri mereka
sendiri dari tanggung jawab dan memikul beban sebab mereka
kekurangan kebijaksanaan, akal budi, dan tenaga; tetapi
sekarang, ditinggalkan dalam hal kurang pengalaman untuk
mempelajari pelajaran-pelajaran yang tidak ditolak mereka,
mereka menghargai amaran-amarannya, nasihat-nasihatnya,
dan petunjuk-petunjuknya sebagaimana mereka belum
menghargai pekerjaan pribadinya. Dan sementara mereka
mempelajari keberanian dan imannya selama ia dipenjarakan
untuk waktu yang lama, mereka dirangsang kepada kesetiaan
dan semangat yang lebih besar dalam pekerjaan Kristus.
Di antara pembantu-pembantu Paulus di Roma banyak
teman-teman dan sahabat-sahabat sekerjanya dulu. Lukas
"tabib yang kekasih~" yang telah mengunjungi dia dalam
perjalanannya ke Yerusalem, ketika dipenjarakan di Kaisarea,
dan dalam perjalanan yang cukup berbahaya ke Roma, masih
dengan dia. Timotius juga memberikan penghiburan
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 10
Edisi 334 – 20 Maret 2015
kepadanya. Tikhikus, "saudara kita yang kekasih, hamba yang
setia dan kawan pelayanan dalam Tuhan," berdiri dengan
mulia di samping rasul itu. Demas dan Markus berada dengan
dia. Aristarkhus dan Epafras adalah "temanku sepenjara."
Kolose 4:7-14.
Sejak tahun-tahun permulaan dari pengakuan imannya,
pengalaman Kristen Markus telah mendalam. Sementara ia
mempelajari lebih erat akan kehidupan dan kematian Kristus
ia telah mendapat pandangan yang lebih jelas tentang tugas
Juruselamat,
kesukaran
dan
tantangan-tantangannya.
Mempelajari bekas luka pada tangan dan kaki Kristus, tanda
pelayanan-Nya kepada manusia, dan lamanya di mana Ia
menyerahkan diri
sendiri
telah
menuntun untuk
menyelamatkan yang hilang dan yang binasa, Markus rela
untuk mengikuti Tuhannya pada jalan pengorbanan diri.
Sekarang, bersama-sama senasib sepenanggungan dengan
Paulus sebagai seorang tawanan, ia mengerti lebih baik dari
sebelumnya bahwa adalah keuntungan yang tak terkatakan
untuk memperoleh Kristus, kerugian yang tak terbatas untuk
memperoleh dunia dan kehilangan jiwa untuk siapa penebusan
darah Kristus telah dicurahkan. Menghadapi ujian berat dan
kesengsaraan, Markus maju dengan tabah, pembantu rasul
yang bijaksana dan dikasihi itu. (43)
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Bersambung…..
Halaman 11
Edisi 334 – 20 Maret 2015
S
uatu ketika seseorang
yang sangat kaya
mengajak anaknya
mengunjungi sebuah
kampung
dengan
tujuan
utama
memperlihatkan
kepada anaknya betapa orang-orang
bisa
sangat
miskin.
Mereka
menginap beberapa hari di sebuah
daerah pertanian yang sangat
miskin. Pada perjalanan pulang,
sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan
kali ini?" "Wah, sangat luar biasa Ayah" "Kau lihatkan betapa
manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya. "Oh iya" kata
anaknya "Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya
ayahnya. Kemudian si anak menjawab. "Saya saksikan bahwa :
Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya
kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan
mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita
mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki
bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke
halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka
memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya
pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani
sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka
menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk
melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat
untuk saling melindungi." Mendengar hal ini sang Ayah tak
dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan
"Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa
miskinnya kita."
Inspirasi
Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus
memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak
berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi
orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang
seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika
kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih
kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita
terus menerus khawatir untuk meminta lebih.
.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 12
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Air Keluar dari Batu
Bilangan 20:1-13, 22-29; Ulangan 29:5.
Dikirim oleh Max Kaway
O
rang-orang
Yahudi
mengembara selama 40
tahun di padang gurun dan
mereka kehausan. Maka
Allah berkata kepada Musa untuk
berbicara kepada batu karang dan air
akan keluar dari batu itu (Bilangan
20:8). Instruksi untuk “berbicara” ke
batu ini berbeda dengan 40 tahun
sebelumnya, ketika Musa mengikuti perintah Tuhan untuk
“memukul batu” – dan air menyembur keluar (Keluaran
17:06).
Kali ini, Musa harusnya hanya berkata kepada batu itu.
Namun ia memukul batu itu. Karena tidak ada yang terjadi,
Musa memukul batu untuk kedua kalinya, dan air keluar.
Tanggapan Allah: “Karena kamu memukul batu …. kamu
tidak akan membawa bangsa ini masuk ke negeri yang akan
Kuberikan kepada mereka.” (Bilangan 20:11-12)
Tahun pun berlalu begitu cepat 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun,
39 tahun! Dan orang-orang Israel masih tetap di padang gurun.
Tetapi sepanjang tahun-tahun ini Tuhan telah memelihara
umat-Nya. Ia memberi mereka makan dengan manna. Ia
memimpin mereka selama siang hari dengan tiang awan, dan
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 13
Edisi 334 – 20 Maret 2015
selama malam dengan tiang api. Dan selama tahun-tahun ini
pakaian mereka tidak menjadi rusak dan kaki mereka tidak
sakit.
Sekarang adalah bulan pertama dari ke-40 tahun sejak mereka
meninggalkan Mesir. Orang-orang Israel kembali berkemah di
Kadesy. Inilah tempat mereka berada ketika 12 pengintai
diutus untuk mengintai negeri Kanaan hampir 40 tahun
sebelumnya. Kakak dari Musa, Miryam, meninggal di Kadesy.
Dan sama seperti dahulu, terdapat kesukaran di sini.
Orang-orang tidak dapat menemukan air. Maka mereka
mengeluh kepada Musa, ’Lebih baik kita mati. Mengapa kau
membawa kami keluar dari Mesir ke tempat celaka ini di
mana tidak ada yang dapat tumbuh? Tidak ada tempat
menabur, tidak ada buah ara, anggur, delima. Bahkan air
minum pun tidak ada.’
Ketika Musa dan Harun pergi ke tabernakel untuk berdoa,
Allah berkata kepada Musa, ’Suruhlah umat itu berkumpul.
Dan di depan mata mereka katakanlah kepada bukit batu itu.
Cukup air akan keluar dari padanya untuk memberi minum
umat itu serta ternaknya.’
Demikianlah Musa mengumpulkan orang-orang, dan berkata,
’Dengarkanlah, kalian yang tidak percaya kepada Allah!
Apakah Harun dan saya harus mengeluarkan air dari bukit
batu ini?’ Kemudian Musa memukul bukit batu itu dua kali
dengan sebuah tongkat, dan keluarlah banyak air. Ada cukup
air untuk memberi minum seluruh umat itu dan semua ternak
mereka.
Tetapi Allah marah dengan Musa dan Harun. Tahukah kalian
apa sebabnya? Karena Musa dan Harun mengatakan bahwa
mereka akan mengeluarkan air dari bukit batu itu. Tetapi
sebenarnya Allah yang berbuat itu. Dan karena Musa dan
Harun tidak mengatakan hal yang sebenarnya mengenai hal
ini, Allah berkata bahwa Ia akan menghukum mereka. ’Kamu
tidak akan memimpin umat-Ku ke negeri Kanaan,’ Ia berkata.
Segera orang-orang Israel meninggalkan Kadesy. Tidak
berapa lama sampailah mereka di Gunung Hor. Di sini, di
puncak gunung ini, Harun meninggal. Ia berumur 123 tahun
pada waktu ia meninggal. Orang-orang Israel sangat sedih,
maka untuk 30 hari semua menangisi Harun. Putra Harun,
Eliazar, menjadi imam besar yang berikutnya dari bangsa
Israel. ***
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 14
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Pedoman Administrasi PA Remaja
KEGIATAN-KEGIATAN DI ALAM
Lanjutan …..
Pengepakan
Ada banyak jenis pengepakan. Pilihan untuk ini adalah
kesukaan pribadi. Banyak yang menyukai pengepakan jenis
tas jinjing, tetapi yang lain menyukai pengepakan polos yang
lembut. Kemungkinan pengepakan yang paling mudah untuk
remaja adalah pengepakan tas jinjing dengan ikat pinggang
penyangga. Cara membungkus yang baik akan membawa
beban di pundak dan pinggang.
Ketika mengepak bungkusan, aturlah isi bungkusan dengan
begitu rupa dimana barang yang berat paling atas dan barang
yang ringan dan lembut ada di paling bawah. Dengan cara ini
yang berat akan terbeban pada pundakmu. Bungkuslah
bawaan seringan mungkin. Ada beberapa bahan-bahan khusus
yang harus selalu dibawa: setidak-tidaknya satu pasang kaus
kaki tambahan, satu set pakaian tambahan, sabun, sikat gigi,
pasta gigi, handuk, selimut atau sleeping bag (karung tidur),
alas, lampu senter, jas hujan, makanan, alat makan danalat
memasak, korek api, kotak pertolongan pertama, kertas tisu
toilet, peta dan kompas.
Gulungan hanyalah cara untuk membawa karung tidur atau
kasur tipis dalam bungkusanmu atau di pundakmu. Selimut
atau kasur tidur digulung dalam begitu rupa dimana itu cukup
panjang untuk membentuk huruf U dalam bungkusan atau di
atas pundak, atau di kedua pundak jika pembungkus tidak
digunakan.
Makanan
Jika memilih makanan untuk dikemas dalam perjalananmu,
perhatikan hal berikut ini:
1. Nilai Nutrisi. Ini mungkin satu dari pemikiran pertamatama. Lah agar membawa makanan dengan nilai energi
yang tinggi, lebih banyak karbohidrat, dengan sedikit
gula.
2. Berat. Semua makanan yang dibawa haruslah ringan.
Makanan kering bisa digunakan.
3. Besar. Besar dan berat adalah hal yang berbeda -- satu
makanan bisa ringan tetapi sangat besar, contohnya,
segenggam sereal kering. Akan lebih baik untuk
membawa biscuit berlapis atau cereals. Makanan kaleng
adalah satu contoh dari barang-barang yang berat dan
besar. Lebih lanjut, semua kaleng yang diperlukan harus
dibawa serta .
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 15
Edisi 334 – 20 Maret 2015
4.
5.
Yang mudah Pecah dan bocor. Makanan yang retak,
mudah hancur, atau meleleh tidak ideal untuk dibawa
dalam bungkusan, atau jika tidak dibungkus dengan
sangat hati-hati.
Kualitas Cepat Busuk. Makanan yang mudah basi tidak
dapat dibawa lebih dari satu hari. Hindari dari semua
resiko makanan yang teracuni.
Metode Pembungkusan Makanan:
1. Bungkus pada Bagian atas. Adalah selalu paling baik
untuk membungkus makanan pada bagian atas dari
bungkusanmu, dimana itu tidak akan hancur. Telor harus
dibungkus dengan kertas dan dibawa dalam botol
minuman.
2. Alumunium Foil. Alumunium foil akan membungkus
langsung dan tidak perlu karet gelang atau tali untuk
menahannya. Ini akan menjaga kelembaban, udara, sinar
dan bau. Salah satu keajaiban dari alumunium foil adalah
kenyataan bahwa makanan yang dibungkus dalam foil
dapat dimasak dengan pembungkusnya.
3. Pembungkus yang menyenangkan dan tas plastik. Ini
adalah pembungkus besar untuk buah-buahan kering. Ini
akan menjaga buah-buah empuk dan beraroma. Adalah
baik untuk membungkus keju, ini akan mencegah lubang
udara dimana jamur akan tumbuh. Adalah baik untuk
membungkus susu bubuk, dsb.
B. PERKEMAHAN BERTAHAN HIDUP DI HUTAN
Palsafah
Salah satu tantangan yang terbesar dari hal di luar
rumahadalah menjaga anggota klub remaja di perkemahan
bertahan hidup di hutan. Ini adalah perkemahan yang primitif,
dengan hanya peralatan perkemahan saja ,dipikirkan orang
yang berkemah HARUS miliki.
Tujuan ini adalah untuk menantang sumber-sumber terdalam
yang dimiliki seseorang dalam situasi yang asing dan untuk
mengatasi ketakutan atas hal-hal yang tidak diketahui, rasa
lapar, rasa tidak nyaman, rasa tidak enak atau tidak sesuai, dan
rasa keterlambatan. Dengan memimpin grup secara perlahanlahan kepada situasi kesulitan yang semakin bertambah ,
pemimpin menunjukkan kepada mereka cara untuk bereaksi
secara sukses untuk menekankan dan membangun rasa
percaya diri.
peralatannya yang dipikir penting untuk kenyamanan: kantong
tidur dan kasur busa , tenda tahan serangga, pembungkusan
yang nyaman, dan banyak makanan yang lezat. Di perjalanan
berikutnya, beberapa hal dapat ditinggal di rumah, sampai
akhirnya grup membawa hanya bebarapa hal yang penting
untuk berkemah yang aman.
Falsapah ini bertentangan terhadap kekerasan dari tindakan
“melompat ,
berenang atau tenggelam ” dan telah
membuktikan keberhasilannya bagi semua orang di sepanjang
abad. Pemimpin menyakinkan para pemula agar tidak
merasa kaget dan tetap memberikan semangat kepada mereka
di setiap langkah.
Dengan demikian pemimpin
menghindarkan pembentukan perasaan jiwa yang ganjil yang
dapat menjadi masalah sepanjang hidup. Gantinya, pemimpin
sedang membentuk perlakuan karakter yang paling penting
dalam diri anak muda --- kemampuan untuk menghadapi
masalah dan mengatasinya, untuk merencanakan dan
melaksanakan rencara walaupun sulit. Jenis perkemahan ini
dapat menjadi pengalaman di luar rumah yang sangat penting
bagi orang muda dari pengalaman yang pernah dimiliki.
Perkemahan untuk bertahan hidup dan olahraga mendaki
gunung memberikan kenangan yan tak terlupakan dan
persahabatan sepanjang hidup.
Menemukan Lokasi Perkemahan
Anda dapat membawa satu grup ke area hutan, atau taman
nasional (dengan ijin) dengan jalan kaki dan membentuk
perkemahan untuk satu hari, satu akhir pekan, satu minggu.
Dua atau tiga jam perjalanan kaki dari mobil bisa menjadi
pemisah yang mencukupi. Dengan mengintai area
sebelumnya, Anda dapat memilih satu lokasi dengan sumber
air yang baik dan air untuk mandi, kayu kering yang cukup
untuk api, area untuk orientasi, berjenis-jenis tanaman liar
yang dapat dimakan untuk diteliti dan dijadikan sebagai
contoh, batu-batuan untuk pendakian, atau apa saja yang
diminta di dalam program. Taman Nasional dan Taman Kota
tidak mengijinkan pemotongan tumbuh-tumbuhan atau kayu
untuk koleksi. Oleh karena itu, mintalah ijin dari orang yang
bersangkutan, beritahukan rencana anda dan berikan dia
tanggal yang pasti sehingga grup anda dapat dihubungi bila
ada hal mendadak. Mintalah peta area topograhical dan foto
copy dari peraturan semak-semak untuk anggota perkemahan
anda.
Disarankan bahwa latihan bertahan hidup didasarkan kepada
rangkaian program suatu perjalanan dengan rangsel di
punggung . Pertama-tama grup bisa membawa semua
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Bersambung ….
Halaman 16
Edisi 334 – 20 Maret 2015
HYDROTHERAPY
Perawatan Sederhana untuk Penyakit-penyakit Umum
Oleh Clarence Dail, MD Dan Charles Thomas Ph.D.
Perawatan V
RUSSIAN STEAMBATH
(MANDI UAP CARA RUSIA)
Dengan Russian Steambath tubuh dikelilingi oleh udara
sangat lembab panas. Karena ini tubuh dipanaskan dengan
semua panas yang mengelilingi lebih-lebih karena panas tidak
hilang oleh penguapan. Tergantung pada lamanya perawatan
atau suhu tubuh akan naik. Seperti yang dijelaskan,
perawatan ini diberikan pada posisi duduk; treatment ini juga
mungkin diberikan dalam posisi berbaring.
Tujuan Perawatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menaikkan suhu tubuh
Meningkatkan metabolisme
Menyebabkan keringat
Akan meningkatkan kecepatan atau denyut nadi (pulse)
Akan menaikkan tekanan darah
Akan meningkatkan aliran darah menuju kulit
Akan meningkatkan jumlah sel darah putih keluar dalam
darah
Indikasi:
1. Rhumantoid arthiritis (rematik)
2. Hypotensim (tekanan darah rendah)
3. Gejala-gejala serangan seperti penyakit pilek atau
influenza
4. Dalam persiapan untuk prosedur dingin
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 17
Edisi 334 – 20 Maret 2015
5.
6.
Menghasilkan keringat
Pengaruh penenang (pereda nyeri 15-20 min)
Kontra Indikasi:
1. Diabetes
2. Penyakit jantung valvuler
3. Emaciation (kekerasan yang tidak normal
disebabkan koma, kelaparan, penyakit)
4. Penyempitan pembuluh nada tingkat lanjut
5. Tekanan darah tinggi
yang
Peralatan:
1. Sebuah kursi kayu tua
2. Ketel teh dan piring atau pelat panas
3. Penutup plastik (korden shower yang dijahit bersamasama, benar-benar bagus)
4. 3 handuk (untuk menutup sekitar leher, diatas bahu dan
diatas lutut untuk mencegah plastik menyentuh dengan
langsung pada kulit)
5. Hot foot bath dan peralatan kompres dingin
6. Kantong es
7. Jam tangan dengan jarum detik
8. Gelas minum (airnya tidak dingin); keran air
Perawatan:
1. Panaskan ketel teh di atas piring atau plat panas yang
ditempatkan di bawah kursi dengan ceret menghadap
belakang kursi
2. Bungkus pasien dalam sebuah seprei. Biarkan dia duduk
di kursi
3. Berikan pasien hot foot bath, sekitar 104F (40C) untuk
menghangatkan dia, terapkan kompres dingin di kepala
4. Angkat seprei, letakkan handuk disekitar bahu dan leher
5. Tutuplah dengan penutup seprei atau plastik sekitar leher
pasien, tutupi badan dari leher turun ke bawah (seperti
tenda) termasuk hot foot bath.
6. Sering-sering check pulse (denyut nadinya) jika diatas
120 per menit berikan kantong es pada jantung
7. Doronglah agar minum air panas dengan senang hati
untuk mempercepat keringat.
8. Lama: Pengaruh penguat – 6 menit, Pengaruh pereda
nyeri – 15-20 menit.
9. Akhiri perawatan dengan membiarkan pasien berbaring,
dibungkus hangat, selama minimal 30 menit.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 18
Edisi 334 – 20 Maret 2015
BUDAYA DAN PRAKTEK-PRAKTEK KEKERASAN POLIGAMI DI
DUNIA MUSLIM:
SATU KAJIAN HISTORIS DAN TEOLOGIS
Disusun Oleh; Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag
(Segala Isi ulasan dalam artikel ini menjadi tanggung jawab penulis)
BAB I.
PERTENTANGAN BESAR ANTARA BAIK DAN JAHAT
Lanjutan …..
Memang
di dalam Kitab Wahyu,
tidak ada lagi periode nubuatan waktu
yang lain
yang membicarakan
penambahan waktu nubuatan atau
nubuatan lain secara spesifik tentang
kemunculan sistem kekuasaan Roma
Kepausan di akhir zaman di dalam
konteks merobah hukum sebagaimana
yang tercatat dalam Daniel 7:25. Itu
berarti bahwa pada dasarnya konteks
penggenapan waktu nubuatan menunjukkan kekuasaan
“tanduk kecil”sebenarnya sudah mengalami penghakiman oleh
Allah sesudah periode ini.
Secara gamblang sudah
disebutkan dalam Daniel 7:26, 27 bahwa “Majelis Pengadilan
akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk
dimusnahkan
dan
dihancurkan
sampai
lenyap.
Makapemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-
kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada
orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan
mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala
kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.”Bahkan
di dalam Kitab Wahyu pasal 10:7sudah dinyatakan bahwa
“pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh,
yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah
keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan
kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.” Memang benar,
bahwa segala rahasia yang berhubungan dengan kepentingan
rencana keselamatan yang berhubungan dengan satu sistem
agama Israel di Perjanjian Lama selalu dinyatakan lebih
dahulu kepada para nabi. Ini penting agar diketahui oleh
umat-Nya sebelum Allah melaksanakan kehendak-Nya kepada
manusia termasuk penghakiman-Nya kepada umat-Nya yang
menyembah berhala menyebabkan mereka harus ditawan ke
Babilon. Dan nubuatannya terkait penghakiman yang pasti
selalu saja digenapi terhadap satu kejahatan suatu bangsa.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 19
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Dalam Amos 3:6, 7 disebutkan, “Adakah sangkakala ditiup di
suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi
malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya?
Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa
menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para
nabi.”
Adapun “keputusan rahasia Allah” di dalam konteks
sangkakala dari malaikat yang ketujuh di Wahyu 10:7 tidak
lain adalah merujuk kepada penghakiman Allah atas
kekuasaan “tanduk kecil” dalam Daniel 7:25-27 karena
kekerasaan terhadap para pemelihara hukum Allah yang
dianggap para bidat. Tindakan kekerasanyang dilakukan oleh
pemegang kuasa “tanduk kecil” terhadap orang-orang kudus
yang dianggap sebagai para bidat adalah satu perwujudan dari
sifat Lucifer yang menganut asas kekerasan sejak
pemberontakan dan diusir dari sorga (Yehezkiel 28:16).
Kekerasan ini diwujudkan oleh inkuisisi sebagai hakim
sekaligus eksekutor hukuman mati bagi para pembangkang
atau bidaah gereja. Namun apakah keputusan rahasia Allah di
dalam Wahyu 10:7 itu menyangkut keputusan penghakiman
kepada “tanduk kecil.” Apakah ini berkenaan dengan rahasia
keputusan tersebut hendak menyatakan keadilan Allah kepada
orang-orang kudus yang mendapatkan perlakuan tidak adil dan
kekerasan dari kekuaan “tanduk kecil”? Sejauh mana keadilan
Allah ini belaku?Bisa saja pertanyaan sampai sejauh mana
keadilan Allah berlaku untuk mengadakan pembalasan
terhadap para pelaku kekerasan yang bertameng agama ini?
Bukanhak pembalasan dan penghakiman adalah hanya
dimiliki oleh Tuhan? (Ibrani 10:30). Sehingga di akhir zaman
boleh jadi seruan ini akan terulang lagi secara global atas
perlakuan kekerasan yang bertameng agama terhadap para
pemelihara hukum-hukum Allah: "Berapa lamakah lagi, ya
Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi
dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam
di bumi?" (Wahyu 6:10).
Dalam Wahyu 11:15, 16 disebutkan, “Lalu malaikat
yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suarasuara nyaring di dalam sorga, katanya: ‘Pemerintahan atas
dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya,
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.’
Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah
di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah.”
Pada dasarnya kemurahan Allah itu begitu besar, oleh sebab
Dia memberikan waktu penundaan eksekusi mati
terhadappemegang kekuasaan tanduk kecil setelah berakhirnya
periode 1260 tahun. Bahkan Tuhan tetap membiarkan sistem
kekuasaan ini mengalami kepulihan dari luka parahnya dan
kembali berkuasa sejak tahun 1929 hingga hari ini. Memang
nabi Daniel sudah menubuatkan bahwa “tandul kecil” akan
dihakimi Allah sesudah periode 1260 tahun (lihat kembali
Daniel 7:26,
27) bahkan dalam Wahyu 10:6 sudah
menyatakan secara implisit bahwa ungkapan “tidak akan ada
penundaan lagi”yang merujuk kepada penggenapan waktu
nubuatan terkait penghakiman terhadap kekuasaan “tanduk
kecil”di dalam kitab Daniel tersebut. Namun anehnya masih
ada perkataan-perkataan nubuat yang membicarakan satu
suara dari langit yang menyuruh rasul Yohanes untuk
memakan kitab kecil yang terasa manis di mulut seperti dan
pahit di perut, sepeti yang muncul pada ayat-ayat sesudah ayat
6, 7di dalam kitab Wahyu yakni dalam ayat 8-11. Perkataanperkataan ini merujuk kepada pengalaman orang-orang
Advent yang masih memelihara hari Minggu yang mengalami
masa kekecewaan besarpada tahun 1844 setelah
mendengarkan khotbah-khotbah nubuatan Kitab Daniel 8:14
terkait nubuatan 2300 petang dan pagi seperti yang
dikhotbahkan oleh William Miller. Orang-orang Advent di
masa itu sudah bulat hatinya untuk menantikan penggenapan
nubuatan itu sebagai akhir dari sejarah dunia ini yakni
kedatangan Kristus kedua kali. Dan setelah tahun 1844 maka
“rahasia Allah”melalui penyelidikan lebih lanjut oleh orangorang yang tergabung pada kelompok yang sisa yang turut
mengalami kekecewaan besar tapi yang tetap bertahan pada
imanya,akhirnya terungkap bahwa Yesus bukannya datang di
awan-awan untuk turun ke bumi ini dalam mengakhiri sejarah
dunia dan menjempur umat-umat-Nya ke surga akan tetapi Ia
“datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak
manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia
dibawa ke hadapan-Nya.” Penglihatan nabi Daniel ini
merujuk kepada perpindahan pekerjaan pelayanan Yesus dari
bilik suci ke di bilik maha suci di kaabah sorga menghadap
Allah selaku Imam Besar. Dan perpindahan pelayanan itu
terjadi di akhir periode nubuatan 2300 petang dan pagi dalam
Daniel 8:14 tahun 1844.
Saat Yesus selaku Imam Besar sudah berada di bilik
yang maha suci maka di sana Ia memulaikan pekerjaan
pengantaraan-Nyasebagai Imam Besar, selaku tugas Pengatara
(Juru Syafaat) antara manusia dan Allah Bapa sebagaimana
yang terlihat dalam khayal oleh Daniel yakni seorang Anak
Manusia yang datang menghadap Oknum di dalam rupa
seorang Yang Lanjut Usia. Bahkan pada saat yang sama sejak
tahun 1844 itu Kristus juga bertindak sebagai hakim (Yohanes
5:22-24) untuk mengadili mereka yang masih hidup yang
terdapat di rumah Allah sendiri (Filipi 3:10, 11; 1 Petrus 4:17)
yakni para pemelihara hukum-hukum Allah yang mana
menyertai perbuatan-perbuatan mereka di dalam Kristus (1
Tesalonika 4:14; Wahyu 14:12, 13) ataupun mereka yang
tidak menurut hukum Allah termasuk mereka yang sudahdi
dalam kubur (Daniel 12:1, 2) yang akan dibangkitan untuk
menerima kehidupan kekal maupun menerima kematian kekal.
Selain mengadili para pemelihara hukum Allah, Kristus juga
mengadili kekuasaan “tanduk kecil” di dalam Daniel 7:26
oleh sebab ulahnya dalam merobah hukum Allah
danmenciptakan kekerasan dan penganiayaanatau “berperang
melawan orang-orang kudus” (ayat 21, 25) selama 3 ½ masa
atau tahun nubuatan atau sama dengan 1260 hari nubuatan
atau 1260 tahun (538-1798 TM).
Bersambung ……
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 20
Edisi 334 – 20 Maret 2015
AIIAS 99th GRADUATION CEREMONIES
Oleh Tim BAIT
Acara Wisuda Adventist International Institute of Advanced
Studies telah berlangsung tanggal 6-8 Maret 2015 di Siew Huy
Auditorium, Lalaan I, Silang, Cavite, Philippines. Adapun
pembicara adalah Doug Batchelor is an international speaker,
aughtor, and president of the worldwide ministry, the
Amazing Facts. He Hosts the weekly television program
Amazing Facts Presents and the Bible Answers live radio
broadcast. He is also the senior pastor of Granite Bay Church
in California, USA. Pastor Doug is known to be the "richest
caveman", an experience that started hs journey with the Lord.
Alberto Gulfan Jr. has been in denominational work for mor
than forty years. He served in different capacities as literature
evangelist, church pastor, district pastor, hospital chaplain,
health educator, excutive secretary, ministerial director, and
president of Central Philippine Union Mission. In June 2003
he was elected as president of the Southern Asia-Pacific
Division (SSD), the office he is holding up to the present. As
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 21
Edisi 334 – 20 Maret 2015
SSD president, he also serves as one of the vice-chairs of the
AIIAS board.
Elie Henry was born in Haiti, raised in Argentina, and earned
his graduate degree in France. Dr. Henry became vice
president for the Inter-African Division looking after the areas
of education, Biblical research and human resources.
Currently he is the executive secretary of the Inter American
Division.
66 wisudawan memasuki Aula dengan wajah terangkat
mengakhiri masa belajar di AIIAS. Seluruh tamatan
berjumlah 95 namun tamatan lainnya diwisuda secara in
absentia. Mereka yang tamat dari Indonesia adalah:
Zainal Sibagariang, Master of Arts in Religion
Cornelis Ramschie, Master of Arts in Teaching
Reply Gara, Master of Business Administration
Ian ruddy Mambu, Master of Public Health
Maysony Leonard Situmorang, Doctor of Ministry
Blasius Abin, Doctor of Philosophy in Religion
Alponso Tarigan, Doctor of Philosophy in Religion
Grace Orlyn Sitompul, Doctor of Philosophy in Business
Cornelis Ramschie, Doctor of Philosophy in Education
Para wisudawan akan mengabdi bagi nusa dan bangsa
Indonesia dan bagi Tuhan.
Seminar Pendeta Dihadiri Bimas
Kristen
OLeh : Pdt. Arbeni Sagala
Berkat kerjasama dan persahabatan semua gembala jemaat
GMAHK di Cianjur, Sukabumi, Cipanas, pelabuhan ratu,
Bukit Zaitun. Telah terlakasana satu seminar di Aula Hotel
Tirta Dahlia Cianjur, yang dihadiri sekitar 55 orang pendetapendeta dan kaum awam bersama istri dari non SDA yang ada
di sekitar Sukabumi, Cianjur, Cipanas dan Ciranjang, Bukit
Zaitun. Dan nara sumber adalah: Pdt.HE.Sinaga dari SSD, dan
Tonny Kent dari GC dan Pdt.JF.Manullang dari UIKB dan
Pdt.Rindu Hutapea dari Konferens DKI jakarta.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 22
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Dalam sambutannya Pembimas Kristen Ibu Minda Sirait,
menyatakan terimakasih atas pertemuan yang diprakarsai oleh
GAMHK. Beliau juga menjelaskan VIsi dan misi Ditjen
Bimas Kristen Kementrian Agama RI.
Dalam seminar ini Pdt.HE, Sinaga menekankan Kehidupan
Keluarga Pendeta yang sukses dalam Perspektif Alkitab.
Peserta sangat antusias dengan pekabaran yang dibawakan.
Program seminar ini dihadiri ketua BKSG Cipanas, juga
Pembimas Kristen Provinisi Jawa Barat, Ibu.Minda Sirait dari
Bandung. Juga dihadiri, bapak Oja Hairul, dari Kementrian
Agama.
Kiranya dengan terwujudnya seminar ini menjadi peluang bagi
kita untuk persahabatan selanjutnya.
Membangun Pastori Jemaat Nanasi
Menanti Bantuan
Oleh Tim BAIT
Jemaat Nanasi adalah jemaat yang secara geografis berada di
wilayah kabupaten Bolaang Mongodow tapi dalam pelayanan
gereja, jemaat ini ada di wilayah konfrens Minahasa.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 23
Edisi 334 – 20 Maret 2015
Jemaat yang saat ini digembalakan oleh pdt. Stenly Pongoh
sampai saat ini sementara dalam tahap penyelesaian
pembangunan Pastori mengharapkan uluran tangan dari para
pembaca BAIT untuk membantu pembangunan ini. Sejak
lebih dua tahun yang lalu pembangunan Pastori dan ruang
anak-anak ini sudah dimulai ketika gembala jemaatnya pdt.
Kalvein Mongkau yang saat ini sudah dipindahkan ke jemaat
tetangga yaitu jemaat Wineru.
Penatalayanan itu bukan hanya berbicara mengenai uang tetapi
bagaimana kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Pada
kesempatan itu pendeta juga mengingatkan anggota jemaat
mengenai pentingnya hidup sehat.
Biarpun belum selesai tapi pstori dan ruang anak-anak ini
sudah dipakai kata Agus Sarwan, salah satu tua-tua jemaat
Nanasi. Kalau ada yang mau membantu kase tahu kamari
lanjutnya.
Direktur Penatalayanan Distrik
Minut Bitung Bersabat di Jemaat
Warukapas
Oleh : Tim BAIT
Setelah acara kebaktian sabat siang berakhir, seperti biasanya
jemaat mengadakan makan siang bersama di gereja bersama
para tamu.
Ulang Tahun
Pimpinan BAIT Ministry mengucapkan Selamat Ulang Tahun
Kepada TIM BAIT yang berulang tahun di bulan Maret ini, di
antaranya :
Setelah sabat sebelumnya dikunjungi oleh pdt. William
Simbawa., sabat tanggal 14 Maret 2015, jemaat Warukapas
dikunjungi oleh direktur Penatalayanan Distrik Minahasa
Utara-Kota Bitung, pdt. W. Laoh. Pendeta yang datang
bersama ibu ini pada acara kesimpulan sekolah sabat
menyatakan bahwa sabat ini adalah kunjungan keduanya di
jemaat Warukapas. Beberapa tahun sebelumnya beliau
berkunjung ketika gereja masih di bagian belakang kampung
ini dan ukuran gerejanya masih kecil. Pendeta Laoh
mengapresiasi pembangunan gedung gereja yang ukuranya
termasuk besar (20x14m) walaupun anggotanya baru sekitar
50 orang namun gereja sudah dipersiapkan dengan baik.
Pdt. Kalvein Mongkau – 5 Maret
Lucky Mangkey – 5 Maret
Irma Pakasi – 6 Maret
Jufri Wantah – 15 Maret
Pdt. Bayu Kaumpungan – 23 Maret
Pdt. Robert Walean – 29 Maret
Marchel Tombeng – 30 Maret
Pdtm. Glen Rumalag – 31 Maret
Tuhan memberkati selalu.
Pada acara khotbah pendeta Laoh memaparkan bahwa semua
anggota gereja seharusnya menjadi penatalayanan yang setia.
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 24
Edisi 334 – 20 Maret 2015
KAMI
S
eorang ibu muda, yang mati mendadak dan langsung
masuk sorga, dan meninggalkan suaminya serta
beberapa anaknya yang masih kecil-kecil. Dari tempat
tinggalnya di sorga yang mulia, dia melihat semua yang
sedang terjadi di dunia ini. Kita berandai-andai, misalnya
suaminya mulai minum-minum dan mabuk berat, dan mulai
memukuli anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu, dan juga
tinggal dirumahnya seorang gundik yang sangat tidak
mempedulikan anak-anak kecil tersebut, malahan jarang diberi
makan. Hari demi hari perempuan muda di sorga ini melihat
kejadian ini, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak untuk
menghalangi kejadian tersebut. Bagaimana kita menerangkan
perasaan ibu ini dari hari ke hari? Tidak ada penyelesaian dari
pemandangannya itu siang dan malam. Tidakkah “SORGA
AKAN MENJADI NERAKA” baginya?. Atau bagaimanakah
perasaan seorang ibu yang melihat anaknya hancur berkepingkeping karena bom, baik disebabkan oleh perang atau
terorisme.
Justru Firman Tuhan TIDAK MENGAJARKAN
ajaran
seperti itu, yaitu langsung masuk sorga atau neraka, malahan
Firman Tuhan itu sangat menyejukkan hati, ialah pada saat
seseorang mati, maka dia beristirahat dengan tenang seperti
seorang yang tidur nyenyak, dan bangun atau dibangkitkan
pada saat kedatangan Tuhan Yesus, untuk menerima hidup
kekal. Nabi Nathan mengatakan kepada Daud: 2 Samuel 7:12
“ Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat
perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka
Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak
kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.”
Biarlah kita tetap setia sampai akhir hidup kita sehingga
bilamana Dia datang pada kali yang kedua, kita semua
mendapatkan hidup kekal yang penuh kebahagiaan.
Redaksi
Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org
Halaman 25
Download