Edisi 336 – 3 April 2015 Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 1 Edisi 336 – 3 April 2015 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred Wapemred Sekretaris Bendahara : Willy Wuisan : Herschel Najoan : Meilien Langi-M : Yance Pua Visi Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Tanah Toraja Hartoyo Tismail Editorial 3 Renungan 4 Opini 7 Tulisan Ellen G. White 9 Inspirational Story 12 Cerita Untuk Anak 14 Pathfinder 16 Sehat Jasmani – Rohani 18 Artikel 20 Palakat – Aneka Berita 22 Catatan Kami 23 Buletin BAIT adalah media rohani khusus untuk anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (untuk kalangan sendiri). Redaksi Buletin BAIT menerima Renungan, Artikel Rohani, Kesaksian, dan Berita kegiatan gereja yang sesuai dengan visi dan misi BAIT Ministry. BRedaksi materi yang tidak sesuai visi dan u l e t iberhak n B Amelakukan I T O n l i proses n e - w editing, w w . b menentukan u l e t i n . b arubrik i t o ndan l i ntidak e . omemuat rg Halaman 2 misi atau etika jurnalistik. Renungan, Artikel, Kesaksian dan Berita dapat dikirim melalui email [email protected] Kunjungi website BAIT di www.buletin.baitonline.org, alamat lama www.baitonline.org Edisi 336 – 3 April 2015 Paskah, Passover, Easter ??? H ari raya paskah menjadi hari raya yang sangat popular di kalangan Kristen. Di tempat-tempat tertentu perayaan ini bahkan melebihi perayaan Natal. Berbagai persiapan dilakukan di mana-mana. Tanda-tanda salib dengan ikatan kain ungu dari bambu di pasang di sepanjang jalan sampai di lorong-lorong. Lampu kerlap-kerlip dipasang di berbagai sudut jalan dan di pegunungan yang strategis dan mudah dilihat warga. Pawai lampion, pawai obor dan berbagai atraksi yang menunjukkan kematian Yesus dipertontontak di jalanan sampai di dalam gereja. Perlombaan mencari telur paskah masih saja marak di mana-mana. Atribut telur paskah, kelinci ikut mewarnai perayaan Paskah Kristen. Ketika seorang pimpinan gereja ditanya, apa makna telur dan kelinci dalam perayaan paskah, ternyata tidak bisa memberikan jawaban yang pasti dan memang banyak yang tidak bisa menjelaskan makna Alkitabiah Telur dan Kelinci dalam perayaan paskah karena memang makna aslinya bukan berasal dari Alkitab tetapi dari perayaan kekafiran yang kemudian diadobsi ke dalam perayaan Kekristenan. Sebelum kekristenan muncul, di negara 4 musim (Eropa) ada tradisi untuk merayakan datangnya musim-musim. Dewa musim Semi yang juga dikenal dengan dewi kesuburan, yang bernama "Eostre" adalah dewi yang disembah pada perayaan "vernal equinox". Nama dewi ini juga yang akhirnya dipakai untuk menyebut hari Paskah Kristen dengan sebutan "Easter" (bahasa Inggris). Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena memang kebetulan jatuh pada setiap awal musim Semi. Perayaan musim Semi selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin yang suram dan beku (mati). Tumbuh-tumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagi-bagikan hadiah. Membagi-bagikan telur yang melambangkan kehidupan baru yang datangnya dari dewi kesuburan begitu pula dengan kelinci yang banyak bermunculan pada masa itu dan kelinci ini pula dikenal dengan mahluk yang cepat berkembang biak. Menurut Greek Orthodox Church bahwa mereka merayakan easter bukan pada hari minggu, tapi sekarang kenapa easter di rayakan pada hari Minggu? Di abad ketiga dan keempat, banyak orang Kristen memperdebatkan hari perayaan Paskah ini, apakah akan berdasarkan Passover orang Yahudi, yaitu setiap tanggal 14 Nisan (tidak perduli hari apa itu) atau apakah setiap hari minggu pertama dari 22 Maret – 25 April (First full moon of springs. Oleh kerena perdebatan ini maka Constantine membawa masalah ini ke Council of Nicaea (AD 325) yang akhirnya memutuskan bahwa bahwa perayaan Paskah adalah setiap minggu pertama setelah the first full moon of spring, bukan lagi berdasar atas penanggalan orang Yahudi. Keputusan ini diambil oleh karena pengaruh Christian Gentile (seperti Constantine) yang sudah banyak menjadi pemimpin gereja dan keputusan ini lebih banyak berdasarkan politik dari pada biblical. Hal ini disebabkan oleh kebencian Kristen Gentiles kepada Kristen Jews yang selalu mempersoalkan pentingnya mengikuti tradisi Yahudi. Jadi sebenarnya perayaan Easter dan Passover adalah perayaan yang berbeda. Perayaan Easter adalah perayaan tahunan akan kebangkitan Yesus Kristus yang diadopsi dari perayaan kekafiran yang kemudian ”dirohanikan”. Sementara Passover adalah perayaan tahunan akan kelepasan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju Kanaan. Redaksi Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 3 Edisi 336 – 3 April 2015 “Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Lukas 16:13 etika manusia menemukan cara pembayaran menggunakan uang, peradabanpun berubah pada kemudahan. Transaksi tidak lagi dengan cara barter atau menimbang perak atau pun emas tapi cukup dengan membawa kertas. Perkembangan jaman kemudian member alternatip kecepatan membayar. Orang tidak perlu membawa dompet tebal tapi cukup dengan selembar kartu ATM/Kredit/Debit untuk berbelanja. Waktu terus berubah, dipercayanya sebuah bank tidak lagi diukur dari besar dan kuatnya brankas yang dipunyai tapi oleh pengelolaan uang yang hati-hati. Anda punya banyak uang maupun sedikit uang, ingat, bahwa uang adalah alat bukan tujuan. Manusia adalah tuan dan uang adalah K hamba, bukan sebaliknya. (Ibrani 13:5; 1 Timotius 6:10; Filipi 3:7,8). Tak dapat disangkal bahwa factor keuangan menjadi salah satu unsure penggerak sebuah organisasi. Sebut saja ketika menentukan suatu program pada suatu jemaat, walaupun rencana sudah mantap di tahapan pencapaian sudah jelas tetapi keuangan belum tersedia maka akan terjadi kesulitan. Target yang disasar akan tertunda dan rencana dapat saja terbengkalai. Kenapa di suatu wilayah soal keuangan tidak menjadi masalah dalam menjalankan program dan di lain jemaat terjadi hambatan karena kekurangan dana. Tuhan tidaklah miskin Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 4 Edisi 336 – 3 April 2015 biasa kita mendengarkan dan hal itu adalah benar (Mazmur 24:1). Namun semuanya terpulang juga kepada pimpinan di jemaat. Ketika seseorang diangkat menjadi tua-tua jemaat, keberadaannya di Jemaat menjadi “model” bagi semua anggota jemaat. Berapa jumlah yang akan diberikan bagi Tuhan? Berapa jumlah yang akan dibagikan pada yang membutuhkan ? Sebenarnya bukan soal dompet besar atau kecil. Yang paling utama adalah hati yang besar. Bukankah begitu? *** Sumber keuangan Jemaat adalah “Kesetiaan dan Kerelaan” para anggota yang menyadari bahwa sumber semua berkat itu datang dari pada Tuhan (Ulangan 18:8). Di suatu jemaat yang factor kerohaniannya selalu dibina akan menghasilkan perkembangan keuangan yang memuaskan. Disinilah para pimpinan Jemaat memegang peranan penting. Pimpinan jemaat sangat berperan terhadap maju mundurnya keuangan Jemaat. Perpuluhan dan persembahan akan diberikan dengan sukacita oleh anggota jemaat karena melihat berkat Tuhan kepada para pimpinan jemaat. Pimpinan jemaat bukan hanya dalam menyampaikan Firman Tuhan tetapi juga kehidupannya mengeset “Tune” di kalangan anggota. Suasana, keharmonisan dan keakraban antara anggota dan tua-tua Jemaat, pasti akan meningkatkan spiritual di Jemaat yang tentunya akan mempengaruhi kekuatan dana di Jemaat. Di sebuah jemaat yang sedang membangun para tamu terkagum-kagum melihat pembangunan gereja yang tergolong berukuran besar dan hamper selesai. Padahal anggota jemaat bukanlah dating dari kalangan orang berada. Di acara ibadah Sekolah Sabat, si tamu memperhatikan bahwa ketika dipanggil koor jemaat, yang berdiri menyanyi hamper seluruh hadirin. Acara bergulir dengan lancer dan ternyata mulai anak-anak sampai orang tua semuanya mengambil bahagian dengan gembira. Rupanya di sini letak kunci keberhasilan jemaat yaitu: Spiritual. Ketika kerohanian ditinggikan, tidak ada lagi perbedaan, saling mengasihi, orang menjadi murah hati, suka berkorban dan ringan tangan untuk membantu. “Kristus tidak memandang perbedaan kebangsaan, kedudukan atau kepercayaan,. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ingin menjadikan karunia-karunia surge itu sebagai keuntungan lokal dan nasional dan tidak mengikut sertakan keluarga Allah lainnya di dunia ini. Tetapi Kristus dating untuk merobohkan setiap dinding pemisah. Ia datang untuk menunjukkan bahwa karunia rahmat dan kasih-Nya sama dan tak terbatas seperti udara, terang, ataupun hujan yang menyegarkan bumi.”EG White, Hidup Yang Terbaik hal. 17. Sering kita dengar orang katakan bahwa yang paling penting dalam matematika kehidupan bukannya tambah,kurang dan kali tapi utamanya ialah bahagi. Ya berbagi kasih dalam keseharian dalam wujud senyum, support, semangat, sokongan maupun materi. Sama seperti ungkapan “kehidupan seseorang bukan diukur dari berapa banyak yang dia dapatkan, tidak juga dari jumlah yang dia kumpulkan tapi dinilai dari berapa banyak yang dia bagikan”. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 5 Edisi 336 – 3 April 2015 D i berbagai sudut kota Manado sekarang ini terlihat pemandangan menarik dengan berbagai hiasan bermotif Kristiani. Pernak-pernik dengan lambing salib ada di mana-mana. Sepanjang jalan di daerah Minahasa terpancang tanda salib yang terbuat dari bambu atau kayu dan dibagian tengahnya diikatkan kain warna ungu. Lampu-lampu kerlap-kerlip dengan tanda salib di rumah-rumah penduduk. Tanda salib berukuran besar ditaruh di tempat-tempat yang agak tinggi atau di pegunungan dengan berbagai hiasan yang menandakan kematian Yesus. Pawai obor, pawai lampion, pawai kendaraan hias dengan disertai atraksi penyaliban Yesus ada di mana-mana, baik di jalanan maupun di gerejagereja. Di beberapa gereja panitia mengatur perayaan yang digemari anak-anak berburu telur paskah yang diletakkan secara diam-diam seakan-akan oleh kelinci Paskah. Ucapan selamat paskah bertebaran di berbagai media sosial. Perayaan Paskah ini mendapatkan perhatian besar di kalangan Kristiani di berbagai belahan bumi ini tidak terkecuali di Indonesia. Namun demikian bila kita cermati, Paskah Kristen saat ini berbeda dengan Paskah versi Alkitab. Bila pada zaman Alkitab Paskah (Pesakh/Passover) diperingati setiap tanggal 14 bulan Abib/Nisan. Di mana tanggalnya sudah pasti. Berbeda dengan Paskah (Easter) Kristen yang jatuh pada hari minggu antara tanggal 22 Maret – 25 April. Di mana Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 7 Edisi 336 – 3 April 2015 perayaan Easter ini merujuk pada peringatan dewi kesuburuan Eostre. Eostre merupakan nama Anglo-Saxon dari Dewa Musim Semi dan Kesuburan. Perayaan Eostre diadakan tepat pada hari di mana Matahari melewati titik Vernal Equinok. Maskot dalam perayaan itu adalah kelinci yang menandakan kesuburan dan telur yang dicat warna-warni yang menandakan sinar Matahari diawal musim semi. Semua ini berasal dari perayaan kekafiriran yang intinya adalah dewi kesuburan Eostre. Bilamana Rasul Paulus berbicara tentang “makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat,” orang-orang Yahudi mengerti betul apa yang dimaksudkannya, Rasul Paulus tidak berbicara tentang makanan haram atau halal, ia juga tidak berbicara tentang Sabat hari yang ketujuh, tetapi ia membicarakan tentang “hari-hari raya tahunan, Sabat tahunan yang didalamnya terdapat juga persembahan makanan dan minuman (lihat Bilangan 15:5, 6; Ibrani 9:10). Semuanya itu, kata Rasul Paulus hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. (dari berbagai sumber) *** Paskah Alkitab atau Passover dimulai pada saat terakhir orang Israel keluar dari perhambaan Mesir. Kekerasan hati Raja Firaun yang menahan Bangsa Israel untuk keluar pergi beribadah kepada Tuhan mengakibatkan penderitaan orang Mesir. 10 belah, tulah atau kutuk diturunkan Tuhan ke atas mereka dan yang terakhir adalah yang paling berat dan menyedihkan sehingga membuat hati Firaun luluh. Itulah kutuk kematian anak sulung dari manusia sampai kepada anak binatang (Keluaran 12:12). Diperintahkan agar bangsa Israel merayakan Paskah dengan cara menyembelih seekor anak domba, jantan, tidak bercela dan satu tahun usianya (ayat 3-6), darah anak domba itu harus dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas (ayat 7), dagingnya harus dipanggang dan dimakan bersama roti yang tidak beragi beserta sayur pahit (ayat 8). Semua aturan ini harus dikerjakan dengan hati-hati bahwa satu tulangpun dari anak domba itu tidak boleh dipatahkan (ayat 46). Merujuk pada Paskah Alkitab, maka jika benar-benar ingin merayakan Paskah maka harus ada penyembelihan anak domba. Karena tanpa penyembelihan anak domba, maka itu bukanlah perayaan Paskah yang benar. Pertanyaan selanjutnya, “Perlukah kita sesudah Yesus mati di kayu salib menyembelih anak domba untuk merayakan Paskah? Jawabannya, TIDAK! Mengapa? Karena Yesus Kristus yang dilambangkan dengan Anak Domba itu sudah mati di kayu salib, jadi sejak kematian Yesus di kayu salib, tidak perlu lagi upacara kurban sembelihan anak domba itu. Perayaan Paskah yang terus dilakukan sesudah Yesus mati di kayu salib disebut “a meaningless round of ceremony.” (Satu kegiatan acara yang tak bermakna). Sekiranya seseorang tidak merayakan Paskah, jangan seorangpun menghakimi atau menghukum orang itu, itulah yang dituliskan oleh Rasul Paulus dalam Kolose 2:16, 17, “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; 17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.” Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 8 Edisi 336 – 3 April 2015 Keluarga Kaisar Kisah Para Rasul I njil itu sudah pernah mencapai kemajuannya yang terbesar di antara kelas-kelas yang lebih rendah. "Tidak banyak orang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang." 1 Korintus 1:26. Tidak dapat diharapkan bahwa Paulus, seorang penjara yang miskin dan tidak mempunyai sahabat, akan sanggup mendapat perhatian orang kaya dan golongan-golongan yang bertitel dari warganegara Roma. Kepada mereka perbuatan jahat mempersembahkan segala daya pikat yang menarik dan membuat mereka tertawan karenanya. Tetapi dari mangsa-mangsa mereka yang lelah dan memerlukan pertolongan dari penindasan mereka, sedangkan dari antara budak-budak yang miskin, banyak yang dengan senang mendengarkan perkataan Paulus dan dalam iman Kristus terdapat suatu pengharapan dan damai yang menggembirakan meskipun di bawah kesukaran nasib mereka. Namun sementara pekerjaan rasul mulai dengan yang rendah dan yang hina, pengaruhnya meluas sampai mencapai istana raja. Roma pada dewasa ini adalah kota yang besar di dunia. Kaisar yang sombong itu memberikan undang-undang kepada hampir setiap bangsa di dunia ini. Raja dan pengawal istana tidak mengetahui akan orang Nazaret yang rendah itu atau memandang Dia dengan kebencian dan ejekan. Dan namun dalam tempo kurang dari dua tahun Injil mendapat tempat dari dalam rumah yang rendah dari orang penjara itu, ke dalam ruang istana raja. Paulus adalah yang terikat sebagai penjahat; tetapi "firman Allah tidak terbelenggu." 2 Timotius 2:9. Dalam tahun-tahun sebelumnya rasul itu telah memasyhurkan secara umum iman Kristus dengan kuasa yang menang, dan dengan tanda mukjizat telah memberikan bukti yang benar tentang kuasa Ilahi-Nya. Dengan keteguhan yang mulia ia telah bangkit di hadapan orang-orang bijaksana dari Yunani dan oleh pengetahuan dan kefasihannya telah mendiamkan bantahan dari ahli filsafat yang sombong. Dengan keberanian yang tidak gentar ia telah berdiri di hadapan raja-raja dan gubernur-gubernur, dan mempertimbangkan tentang Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 9 Edisi 336 – 3 April 2015 kebenaran, pertarakan, dan pertimbangan yang akan datang, sampai penguasa-penguasa yang sombong gementar seakan-akan sudah memandang kengerian hari Allah. Tidak ada kesempatan seperti itu diberikan sekarang kepada rasul itu, dikurung pada tempat tinggalnya sendiri, dan sanggup memasyhurkan kebenaran kepada siapa saja yang mencarinya di sana. Ia tidak mempunyai, seperti Musa dan Harun, perintah Ilahi untuk pergi di hadapan raja yang jahat dan dalam nama AKU ADALAH mempersalahkan kekejaman dan penindasannya. Namun pada waktu bila pengacara kepala rupanya dipisahkan dari pekerjaan kepada umum, sehingga kemenangan yang besar dimenangkan untuk Injil; karena dari keluarga raja, anggota-anggota ditambahkan kepada sidang. Tidak ada peristiwa yang lebih tidak menyenangkan kepada orang Kristen daripada di istana Roma. Nero rupanya telah menghapuskan dari jiwanya bekas yang terakhir dari Ilahi, dan sedangkan peri kemanusiaan, dan untuk membawa pengaruh Setan. Pembantu-pembantu dan anggota-anggota istananya pada umumnya sama tabiatnya seperti dirinya sendiri bengis, rendah derajat, dan bejat. Pada segala keadaan tidak mungkin untuk orang Kristen mendapat tempat di halaman dan istana Nero. Namun dalam hal ini, sebagaimana di banyak tempat yang lain, telah dibuktikan kebenaran dari sebutan Paulus bahwa senjata-senjata peperangannya adalah "diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng." 2 Korintus 10:4. Sedangkan dalam rumah tangga Nero, piala salib dimenangkan. Dari pelayan-pelayan raja yang kotor yang lebih kotor telah didapat orang-orang bertobat yang menjadi anak-anak Allah. Orang-orang ini bukanlah orang-orang Kristen secara rahasia, tetapi secara terang-terangan. Mereka tidak merasa malu akan iman mereka. Dan oleh alat apakah suatu tempat masuk diperoleh dan suatu tempat berpijak didapat oleh Kekristenan di mana sedangkan pengakuannya tampak mustahil? Dalam surat kirimannya kepada orang Filipi, Paulus menganggap kepada pemenjaraannya sendiri kemajuannya dalam menarik orang-orang bertobat kepada percaya dari rumah tangga Nero. Khawatir kalau-kalau hal itu akan dipikirkan bahwa kesusahannya telah menghalangi kemajuan Injil, ia memastikan kepada mereka: "Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil." Filipi 1:12. Bila gereja-gereja Kristen mula-mula mempelajari bahwa Paulus akan mengunjungi Roma, mereka memandang kepada tanda kemenangan Injil di kota itu. Paulus telah membawa pekabaran kebenaran itu kepada banyak negeri; ia telah memasyhurkannya di kota-kota besar. Bukankah juara iman ini berhasil dalam memenangkan jiwa-jiwa kepada Kristus, juga kota besar di dunia ini? Tetapi pengharapan mereka telah diremukkan oleh berita-berita bahwa Paulus sudah pergi ke Roma sebagai seorang tawanan. Mereka telah berharap dengan yakin untuk melihat Injil, sekali diperdirikan di pusat yang besar ini, meluas dengan cepatnya kepada segala bangsa dan menjadi suatu kuasa yang menang di dunia ini. Berapa besar kekecewaan mereka! Harapan manusia telah gagal, tetapi bukan maksud Allah. Bukan oleh khotbah Paulus, tetapi oleh belenggunya, sehingga perhatian pengadilan itu tertarik kepada Kekristenan. Adalah sebagai suatu tawanan sehingga ia melepaskan dari begitu banyak jiwa ikatan-ikatan yang telah menahan mereka dalam perhambaan dosa. Ini belum seluruhnya. Ia menyatakan: "Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut." Filipi 1:14. Kesabaran dan sukacita Paulus selama pemenjaraannya yang lama dan tidak adil, keberanian dan kepercayaannya, adalah khotbah yang terus-menerus. Semangatnya, yang bukan seperti semangat dunia, menyaksikan suatu kuasa yang lebih tinggi daripada dunia ini yang tinggal di dalam dia. Dan dari teladannya, orang-orang Kristen didorong kepada tenaga yang lebih besar sebagai penyokong kepadanya sebab dari pekerjaan kepada umum dari mana Paulus telah ditarik. Dengan jalan ini belenggu rasul itu berpengaruh, sehingga bila kuasa dan kegunaannya tampaknya diputuskan, dan kepada segala pemandangan ia dapat melakukan yang paling sedikit, maka dengan demikian ia mengumpulkan berkas-berkas untuk Kristus di ladang dari mana ia nampaknya diasingkan sepenuhnya. Sebelum akhir pemenjaraannya selama dua tahun, Paulus sanggup mengatakan, "Telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus, 'dan di antara mereka yang mengirim kepada orang Filipi ia menyebutkan terutama kepada mereka' yang di istana Kaisar." Ayat 13; 4:22. Kesabaran dan juga keberanian mempunyai kemenangannya. Oleh kelemahlembutan di bawah pencobaan, tidak kurang dari keberanian dalam perusahaan, jiwa-jiwa boleh dimenangkan kepada Kristus. Orang-orang Kristen yang menyatakan kesabaran dan kegembiraan di bawah kehilangan dan penderitaan, yang menemui kematian sendiri dengan damai dan ketenangan iman yang tidak diragukan, dapat melaksanakan untuk Injil lebih daripada yang dapat dijalankan oleh kehidupan yang berkepanjangan dari pekerjaan yang setia. Sering apabila hamba Allah ditarik dari pekerjaan yang aktif, perlindungan rahasia disediakan oleh Allah yang mana pandangan kita yang terbatas menyesalkannya, adalah untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebaliknya tidak akan pernah dapat diselesaikan. Biarlah pekerja Kristus berpikir, bila ia tidak lagi sedia untuk bekerja secara terang-terangan dan giat untuk Allah dan kebenaran-Nya, bahwa ia tidak mempunyai pelayanan untuk Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 10 Edisi 336 – 3 April 2015 disumbangkan, tidak ada pahala untuk didapat. Saksi-saksi Kristus yang benar tidak pernah dikesampingkan. Dalam kesehatan dan penyakit, dalam kehidupan dan kematian, Allah masih menggunakan mereka. Bila melalui kebencian Setan hamba-hamba Kristus telah dianiaya, pekerjaan mereka yang giat dihalangi, bila mereka telah dibuang ke dalam penjara, atau ditarik ke tiang gantungan atau ke tiang pembakaran, adalah kebenaran yang dapat memperoleh kemenangan yang lebih besar. Sementara orang-orang percaya ini memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka, jiwa-jiwa yang sampai sekarang ragu-ragu dan tidak tentu diyakinkan kepada iman Kristus dan berdiri dengan berani untuk Dia. Dari debu orang-orang yang mati syahid telah timbullah suatu tuaian yang limpah untuk Allah. Semangat dan kesetiaan Paulus dan teman-teman sekerjanya, tidak kurang daripada iman dan penurutan orang-orang bertobat ini kepada Kekristenan, di bawah keadaan yang begitu menakutkan, teguran kemalasan dan kekurangan iman dalam pelayan Kristus. Rasul itu dan pekerja-pekerja sejawatnya dapat membantah bahwa hal itu sia-sia untuk memanggil kepada pertobatan dan iman dalam Yesus hamba-hamba Nero itu, ditaklukkan sebagaimana mereka ada, kepada pencobaan-pencobaan yang ganas, dikelilingi dengan halangan-halangan yang hebat, dan ditimpa dengan pertentangan yang pahit. Meskipun mereka harus diyakinkan tentang kebenaran, bagaimanakah dapat mereka memperoleh penurutan? Tetapi ia tidak memberikan alasan sedemikian; di dalam iman ia mengemukakan Injil kepada jiwa-jiwa ini, dan di antara mereka yang mendengarnya ada beberapa yang telah mengambil keputusan untuk mentaati dalam segala keadaan. Meskipun halangan-halangan dan bahaya-bahaya mereka mau menerima terang, dan percaya kepada Allah untuk menolong mereka membahagiakan cahaya mereka kepada orang-orang lain. Bukan saja orang-orang bertobat dimenangkan kepada kebenaran dalam rumah tangga Kaisar, tetapi sesudah pertobatan mereka, mereka tinggal dalam rumah tangga itu. Mereka tidak merasa bebas untuk meninggalkan tempat kewajiban mereka, sebab keadaan sekitar mereka tidak lagi menyenangkan. Kebenaran telah mendapat mereka di sana, dan di sanalah mereka tinggal, oleh kehidupan mereka yang berubah dan tabiat membuktikan kuasa yang mengubahkan dari iman yang baru. Apakah seseorang tergoda untuk menjadikan keadaan mereka suatu alasan untuk gagal bersaksi bagi Kristus? Biarlah mereka mempertimbangkan keadaan murid-murid dalam rumah tangga Kaisar--keburukan mental Kaisar itu, kebejatan dari pengadilan itu. Kita tidak dapat membayangkan keadaankeadaan yang lebih tidak menyenangkan kepada kehidupan rohani, dan meminta pengorbanan atau pertentangan yang besar, daripada mereka dalam mana orang-orang bertobat ini mendapati dirinya sendiri. Namun di tengah kesulitankesulitan dan bahaya-bahaya mereka mempertahankan kesetiaan mereka. Sebab halangan-halangan yang tampaknya tidak dapat diatasi, orang Kristen berusaha memaafkan dirinya sendiri dari menurut kebenaran sebagaimana dalam Yesus; tetapi ia tidak dapat memberikan alasan yang akan menanggung pemeriksaan itu. Sekiranya ia dapat melakukan hal ini, ia akan membuktikan bahwa Allah itu tidak adil dalam mana Ia menjadikan untuk anak-anak-Nya keadaan keselamatan dengan mana mereka tidak dapat menurut. Ia yang hatinya ditentukan untuk melayani Allah akan mendapat kesempatan untuk bersaksi bagi-Nya. Kesulitankesulitan tak akan berkuasa untuk menghindarkan dia yang mengambil tekad untuk mencari lebih dulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Dalam kekuatan yang didapat oleh doa dan mempelajari sabda itu, ia akan mencari kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Memandang kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, yang menahan pertentangan orang-orang berdosa terhadap diri-Nya Sendiri, orang percaya akan dengan rela menentang hinaan dan cemooh. Dan pertolongan dan anugerah yang cukup untuk segala keadaan dijanjikan oleh-Nya yang perkataan-Nya adalah kebenaran. Lengan-Nya yang kekal menaungi jiwa yang berbalik kepadaNya untuk perlindungan. Dalam penjagaan-Nya kita dapat beristirahat dengan aman, mengatakan, "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu." Mazmur 56:4. Oleh teladan-Nya sendiri Juruselamat telah menunjukkan bahwa pengikut-pengikut-Nya dapat berada dalam dunia ini, tetapi bukannya daripada dunia ini. Ia datang bukannya untuk mengambil bagian dari kepelesiran yang menyesatkan, untuk diombang-ambingkan oleh kebiasaan-kebiasaannya, atau mengikuti kebiasaan-kebiasaannya, tetapi untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Dengan tujuan di hadapannya ini orang-orang Kristen boleh berdiri dengan tidak dicemari oleh alam sekitarnya. Apa pun kedudukan atau keadaan lingkungannya, mulia atau hina, ia akan menyatakan kuasa agama yang benar dalam pelaksanaannya yang setia akan kewajiban. Bukan bebas dari ujian, tetapi di tengah-tengahnya, adalah tabiat Kristen diperkembang. Diserang oleh penolakan dan pertentangan, memimpin pengikut-pengikut Kristus kepada penjagaan yang lebih besar dan doa yang lebih sungguh-sungguh kepada Penolong yang berkuasa. Ujian keras yang diderita oleh rahmat Allah memperkembangkan kesabaran, kewaspadaan, ketabahan, dan percaya yang dalam dan kekal kepada Allah. Adalah kemenangan iman Kristen yang menyanggupkan pengikutnya untuk menderita dan menjadi kuat; untuk berserah, dan dengan demikian untuk mengalahkan; untuk dibunuh sepanjang hari, dan kini hidup; untuk menanggung salib, dan dengan demikian memenangkan mahkota kemuliaan. (44) Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 11 Edisi 336 – 3 April 2015 S uatu malam, dengan bersungut-sungut Adi curhat ke ayahnya, “Ayah, temanku sungguh keterlaluan. Dia menghina dan mempermalukan aku di depan teman-teman. Aku sungguh marah dan benciiii… temanku itu.” Si Adi pun bersiap-siap. Akan tetapi, hanya tiga kali pukulan, dia merasa kesakitan. “Aduuh….sakit, Yah,” teriak Adi sambil mengusap dan meniup kepalan tangannya yang mulai memar dan lecet. “Kalau karung ini sama dengan teman yang kamu benci, apa dia merasa sakit seperti kamu sekarang?” “Ya enggak lah, Yah.” Setelah mengetahui cerita lengkapnya, sang ayah menasihati, “Sudahlah Di, ajak temanmu itu bicara baik-baik, agar tidak terjadi salah paham lagi. Jangan membenci tapi cobalah mengerti dan memaafkan dia.” “Tidak bisa dong, Yah. Dia begitu jahat! Keenakan kalau aku berhenti membenci, serta memaafkan dia.” Dengan sengit Adi menyanggah nasihat ayahnya. “Ya sudah, sekarang tidur deh. Besok pagi ada yang harus kita kerjakan.” Pagi hari, ayah sudah menyiapkan sekarung kerikil yang digantung di pintu pagar belakang. “Adi. Anggap karung ini sebagai temanmu. Pusatkan kebencianmu pada kepalan tanganmu. Tinju sekeras-kerasnya dan sebanyak mungkin karung ini.” “Sama seperti yang terjadi padamu. Kebencianmu hanya menyakiti hatimu sendiri. Karena kalau teman itu kamu pukul pun, dia hanya sakit secara fisik. Itu akan cepat disembuhkan. Sedangkan kebencian dalam hatimu tidak akan berkurang, malah semakin besar menguasai hatimu. Sungguh menderita orang yang dipenuhi dengan kebencian. Apakah kamu mengerti?” INSPIRASI Kebencian adalah sumber penderitaan, ketidakbahagiaan dan penyakit mental bagi siapa saja yang memeliharanya. Karena saat kita membenci, sesungguhnya orang yang kita benci tidak merasakan apa-pun. Tetapi kebencian itu telah mampu menggerogoti kebahagiaan dan kedamaian kita. Demi ketenangan, kedamaian, dan kebahagaiaan.. cobalah berdamai dengan diri sendiri dan buang semua rasa benci di dalam hati. Niscaya hidup kita akan jauh lebih tenang, damai, dan bahagia. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 12 Edisi 336 – 3 April 2015 Keledai Bileam dan Malaikat Tuhan Bilangan 21:21-35; 22:1-40; 23:1-30; 24:1-25. Dikirim oleh Max Kaway D iceritakan pada suatu malam datang Allah kepada, Bileam diperintahkan mengadakan suatu perjalanan, setelah pagi hari Bileam kemudian mengambil keledai betina untuk mengantarkannya. Pernakah kalian dengar tentang seekor keledai yang dapat berbicara? ’Belum,’ mungkin begitu jawabanmu. ’Binatang tidak dapat berbicara.’ Tetapi Alkitab menceritakan mengenai seekor keledai yang dapat berbicara. Marilah kita lihat kejadiannya. Orang-orang Israel sudah hampir siap untuk memasuki negeri Kanaan. Balak, raja dari Moab, takut kepada orang-orang Israel. Maka ia memanggil seorang yang pandai bernama Bileam untuk mengutuki orang-orang Israel. Balak berjanji untuk memberikan banyak uang kepada Bileam, maka Bileam menaiki keledainya dan berangkat menemui Balak. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 13 Edisi 336 – 3 April 2015 melihat malaikat itu, tetapi keledainya dapat. Maka keledai itu terus berusaha untuk mengelakkan malaikat itu, dan akhirnya keledai itu meniarap saja di jalan. Bileam marah sekali, dan memukulnya dengan sebuah kayu. Kemudian Allah menyebabkan Bileam mendengar keledainya berbicara kepadanya. ’Apakah yang kulakukan kepadamu sehingga engkau memukulku?’ tanya si keledai. ’Engkau telah mempermainkan aku,’ kata Bileam. ’Seandainya aku ada pedang, aku akan membunuhmu!’ ’Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?’ tanya si keledai. ’Tidak,’ jawab Bileam. Kemudian Allah membukakan mata Bileam dapat melihat malaikat dengan pedang berdiri di jalan. Malaikat berkata, ’Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu? Aku datang untuk menghalangimu, karena engkau tidak akan pergi untuk mengutuki Israel. Jika keledaimu tidak menyimpang dari padaku, aku telah membunuhmu, tetapi aku tidak akan menyakiti keledaimu.’ Allah tidak ingin agar Bileam mengutuki umat-Nya. Maka Ia mengirim malaikat dengan sebuah pedang panjang untuk berdiri di jalan menghentikan Bileam. Bileam tidak dapat Bileam berkata, ’Aku telah berdosa. Aku tidak tahu bahwa engkau berdiri di jalan.’ Malaikat itu membiarkan Bileam pergi, dan Bileam meneruskan perjalanannya menemui Balak. Ia terus mencoba untuk mengutuki Israel, tetapi, sebaliknya, Allah membuatnya memberkati Israel untuk tiga kali. ?*** Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 14 Edisi 336 – 3 April 2015 Pedoman Administrasi PA Remaja BERSAKSI Allah mengundang kita untuk membagikan Kabar Baik mengenai AnakNya, Yesus Kristus. Cerita mengenai diriNya, kematianNya, dan kebangkitanNya dan berita dari kedatanganNya yang segera akan diberitakan. Anggota klub remaja dapat memainkan bagian yang penting dalam membawa berita Injil ini ke seluruh dunia. Kurikulum tugas kelas-kelas kemajuan klub remaja/pathfinder adalah materi yang berdasarkan Alkitab dengan variasi yang luas , yang akan mengijinkan remaja untuk menemukan dan membangun daya tarik sesuatu dengan Allah. yakni CintaNya, perhatianNya, kasih anugerahNya dan yang berhubungan dengan kebaikanNya. Kegiatan kelaskelas khusus telah diatur dengan baik untuk menolong mereka membagikan apresiasi yang berkembang ini kepada Juruselamatnya. Bagaimanapun juga, pelajaran perlu diberikan untuk kegiatan khusus dimana seluruh klub dapat berpartisipasi dalam kebersamaan. Bermacam-macam jenis program bersaksi direncanakan dan disponsori oleh Departement Kependetaan gereja setempat. Ada juga event khusus yang mengijinkan cara kreatif dalam bersaksi, seperti Malam Natal dan Tahun Baru. Berikut ini disediakan sebagai daftar saran. Anda akan bekerja dengan baik untuk membuat waktu khusus yang tersedia dengan Komite Executive Klub Remaja/pathfinder dan anggota staff komite untuk merencanakan program bersaksi bagi klub. Bagaimanapun, adalah penting untuk mengingat bahwa bersaksi harus menjadi bagian dari bentuk kehidupan remaja -- tidak hanya sekedar sebuah program . Bersaksi adalah satu cara hidup! “Ambil waktu untuk menyebarkan Firman.” A. PROYEK REMAJA PELAYANAN MASYARAKAT KLUB MENOLONG ANAK-ANAK 1. Memperbaiki mainan-mainan untuk rumah sakit. Membuat dan memperbaiki mainan-mainan, seperti binatang yang lembut, dibuat dari kain untuk digunakan di rumah sakit dan institusi anak-anak. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 15 Edisi 336 – 3 April 2015 2. Jam bercerita. Jam bercerita dan permainan adalah sering diterima di rumah dan institusi anak-anak 3. Pesta untuk anak-anak cacat dan miskin. Sehari penuh dapat dihabiskan di Pusat Kesehatan dan Kesejahteraan anak atau rumag yatim piatu yang menolong anak miskin dan cacat. Pesta-pesta untuk mereka akan menyinari wajah mereka khususnya selama masa liburan. 4. Menghabiskan Waktu bersama orang yang berpenyakit Jantung. Anak-anak yang memiliki masalah jantung tidak boleh meninggalkan tempat tidur. Anggota klub remaja dapat membawa serpihan-serpihan kertas dan hal-hal menarik lain bagi anak-anak ini agar membantu mereka melewati waktu lebih cepat. 5. Pusat Perawatan. Membantu di pusat perawatan menyediakan satu jalan keluar bagi pelayanan masyarakat, khususnya yang disesuaikan dengan masa-masa liburan, ketika remaja mempunyai banyak waktu yang tersedia. MENOLONG MEMPERBAIKI LINGKUNGAN MASYARAKAT 1. Sampah kaleng-kaleng. Kumpulkan lima galon kaleng atau jenis yang lain dari kointaner yang tersedia untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan di tempat-tempat umum seperti taman-taman, ujung-ujung jalan, lahan sekolah, dsb. (Check dengan departemen perbaikan kota setempat untuk informasi mengenai satu solusi untuk pembersihan kaleng, membantu dalam penempatan, dsb) Kaleng-kaleng ini dapat di gantung secara menarik atau ditempatkan di area dimana pembuangan yang tepat akan dijamin. Dengan beberapa pandu-pandu disekitarnya . 2. Memperbaiki Sisi Jalan. Ini adalah satu proyek yang baik di permulaan musim hujan bagi satu grup pathfinder yang penuh semangat. Ada banyak organisasi yang mempunyai proyek pemeliharan dan penyelamatan lingkungan. Berikan tanga kepahaman penyelamatan lingkungan dan kepahaman ekology bai yang sudah mengikuri kegiatan ini. 3. Perbaikan tempat-tempat bersejarah. Banyak kelompok masyarakat , khususnya organisasi yang kecil, tertarik jika ada orang-orang muda yang bersedia menolong memperbaiki tempat bersejarah mereka . Hubungilah kantor benda bersejarah setempat. 4. Kotak-Kotak bunga. Hal ini akan menjadi tambahan yang menarik bahkan untuk jalan-jalan kota yang suram. Klub remaja harus meneliti kebutuhan-kebutuhan masyarakat demi keindahan dari lokasi yang tidak menarik dengan pohon-pohon, bunga-bunga, semak-semak. Klub remaja dapat menyediakan tenaga kerja, dan kota menyumbangkan dananya. 5. Kotak-Kotak sampah mobil. Proyek yang mudah dan prastis untuk setiap hari pada saat klub harus berada di dalam ruangan adalah membuat kotak-kotak sampah yang dapat digunakan di mobil-mobil. Ini dapat dibuat dari kertas atau kain dan dicap atau distensil dengan nama klub pathfinder untuk di sebarkan di toko-toko, di bank, dsb. 6. Rak-rak buku literatur. Ini dapat ditempatkan di tempat potong rambut, tempat laundry, dan hotel-hotel, menyediakan buku-buku yang baik untuk kesehatan, obatobatan, agama, dan untuk masyarakat. PERAWATAN 1. Kotak Burung- burung. Pembuatan dan penempatan dari kotak-kotak sarang yang kecil untuk burung-burung di area kehidupan hutan dapat menjadi proyek yang mendapat penghargaan. Kotak-kotak dapat dibuat selama bulan-bulan musim dingin dan didistribusikan (dengan pertolongan orang yang berwenang di lokasi) dan awalawal musim semi. Cara lebih baik apa untuk menolong remaja mempelajari sendiri kebiasaan bersarang dari ciptaan ini. 2. Rumah-Rumah burung dan Tempat Makan. Ide lain yang dapat menjadi satu penghubung dari musim dingin ke musim panas adalah membuat rumah-rumah burung dan tempat makannya untuk taman-taman lokal dan tempattempat burung. Ini akan menyediakan kesempatan yang sangat baik untuk mempelajari habitat burung, perpindahannya, dan topik-topik lain yang berkaitan. 3. Bibit-bibit bunga liar. Di area khusus dihabiskan oleh bunga-bunga liar, penanaman dari bibit-bibit tidak akan hanya mempromosikan pertumbuhan tetapi akan juga mempercantik area alamiah diadaptasikan untuk pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan yang bagus. 4. Tempat berlindung dan stasiun. Anggota klub remaja yang hidup di daerah pedesan bisa mendapatkan ijin untuk membangun area kecil tanaman liar dekat dari lahan perkayuan, membangun tempat berlindung, pusatpusat memberi makanan, dsb. Perawatan-perawatan berikut ini dapat digunakan oleh remaja: “Saya berikan kesanggupanku sebagai seorang warga negara untuk menyelamatkan dan bertahan secara iman dari mensia-siakan sumber-sumber alam negara saya -tanah dan mineral-mineralnya, hutannya, air dan kehidupan hutan.” Pelatihan dalam perawatan akan menyanggupkan anggota klub untuk memasuki program seperti penanaman pohon, membangun pusat makanan hewan liar dan burung-burung, meneliti erosi tanah, dan kegiatan sejenis. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Bersambung …. Halaman 16 Edisi 336 – 3 April 2015 BUDAYA DAN PRAKTEK-PRAKTEK KEKERASAN POLIGAMI DI DUNIA MUSLIM: SATU KAJIAN HISTORIS DAN TEOLOGIS Disusun Oleh; Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag (Segala Isi ulasan dalam artikel ini menjadi tanggung jawab penulis) BAB I. PERTENTANGAN BESAR ANTARA BAIK DAN JAHAT Lanjutan ….. Hingga saat ini Setan terus menyalah-gambarkan tabiat Allah di hadapan manusia secara terselubung bahwa iatetap menuding bahwa Allah tidak menaruh belas kasihan atau tidak memiliki kasih terhadap makhlukmakhluk ciptaan-Nya. Buktinya hingga saat ini bencana alam terus terjadi di mana-mana dan berbagai penyakit selalu timbul, walaupun kecanggihan teknik pengobatan terus bertambah-tambah. Berbagai penderitaan secara fisik disebarkan Setan melalui segala malapetaka di darat, laut dan udara agar manusia akan membenarkan tudingan Setan bahwa kesusahan dan penderitaan di dunia diadakan oleh Allah. Tujuannya agar manusia tidak menuruti hukum Allah dengan rasa takut dan paksaan sehingga perasaan tidak nyaman dan tenteram berkembang menjadi ketidakpuasan dan membenci Allah.Seperti yang Ellen G. White tuliskan bahwa “Setan sudah mengendalikan semua yang Allah tidak kawal secara khusus. Ia menyenangkan dan memakmurkan beberapa orang agar supaya melanjutkan rancangan-rancangannya sendiri, dan ia mendatangkan kesusahan ke atas yang lainnya, dan menuntun manusia mempercayai bahwa Allah sedang menyusahkan mereka” 1 Nampaknya Setan sedang berhasil mengintimidasi manusia untuk mempercayai ulahnya di dalam mempersalahkan Allah bahwa budaya kekerasan yang terjadi di antara manusia adalah bersumber dari Allah. Bahkan Setan berusaha menciptakan kebejatan moral di antara manusia ciptaan Allah yang hidup sebelum air bah agar dia dapat memprovokasi Allah untuk memusuhi dan memurkai manusia ciptaan-Nya yang paling mulia. Tindakan provokasi Setan ini 1 Ellen G. White, The Sprit of Prophecy, vol 4, hlm 407, parag. 1. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 17 Edisi 336 – 3 April 2015 nampak saat manusia menghidupkan satu praktek-praktek kebejatan moral dengan cara “mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka”....... “Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan” (Kejadian 6:2b, 11). Inilah kondisi kebejatan moral manusia yang mempraktekkan budaya baru yakni poligami dan budaya kekerasanru yang hidup sebelum air bah. Kedua budaya ini terus mewarnai lingkungan kekafiran bahkan di tengah-tengah kemurtadan yang merajalela dalam sejarah perjalanan bangsa Israel di jaman Perjanjian Lama dan itu diteruskannya hingga ke jaman Perjanjian Baru dan berlanjut hingga akhir zaman. Dengan demikian maka dua budaya baru yang diperkenalkan Setan kepada manusia sebelum air bah yakni poligami dan kekerasan maka dia anggap mampu memprovokasi murka Allah untuk membinasakan manusia. Untuk hal ini tanpa menggunakan istilah budaya kekerasan dan poligami tetapi sudah terkandung dalam apa yang Ellen G. White tuliskan: “Oleh kekuatannya ia (Setan) sudah mengendalikan kota-kota dan bangsa-bangsa, sampai dosa mereka memprovokasi murka Allah untuk menghancurkan mereka oleh api, air, gempa bumi-gempa bumi, pedang, kelaparan, bela sampar. Oleh usaha-usahanya yang licik dan tak kenal lelah, ia sudah mengendakalikan nafsu makan, dan pemanjaan kesenangan diri dan menguatkan nafsu-nafsu seksual, kepada satu tingkat yang menakutkan sehingga ia sudah merusakkan, dan hampir menghancurkan citra Allah di dalam manusia” {Ellen G. White, Bible Echo, October 20, 1913 par. 10}. Bahkan White lebih lanjut menulis: “Setan sudah berhasil dengan begitu baik di dalam menipu para malaikat Allah, dan di dalam meruntuhkan Adam yang mulia itu, maka ia berpikir ia harus juga sukses di dalam mengalahkan Kristus di dalam kerendahan hati-Nya. Ia memandang dengan pertunjukkan yang menyenangkan diri terhadap hasil dari penggodaan-penggodaannya, dan pertambahan dosa di dalam pelanggaran terhadap hukum Allah secara berkelanjutan, selama lebih dari empat ribu tahun. Ia sudah bekerja meruntuhkan nenek moyang kita yang pertama, dan membawa dosa dan kematian ke dalam dunia, dan menuntun kehancuran sejumlah besar manusia sepanjang zaman, negara-negara dan kelas-kelas manusia.” {Ellen G. White, Bible Echo, October 20, 1913 par. 10}. Bahkan Ellen G. White menulis, “Empat ribu tahun Setan sudah bekerja melawan pemerintahan Allah, dan ia sudah memperoleh kekuatan dan pengalaman dari praktek yang ditentukan. Manusia yang jatuh tidak mempunyai keuntungan terhadap Adam di Eden. Mereka sudah memisahkan diri dari Allah selama empat ribu tahun. Hikmat untuk memahami, dan kuasa untuk melawan godaan-godaan Setan sudah menjadi semakin lama semakin berkurang, hingga Setan nampkanya untuk memerintah dengan kemenangan di bumi. Nafsu makan dan hawa nafsu, kasih akan dunia dan dosa-dosa prasangka, adalah cabang-cabang kejahatan di luar dari setiap spesis kejahatan, kekerasan, dan korupsi yang bertumbuh.” {Review and Herald, 18 Agustus 1874, parag. 15} Setan sudah berencana bahwa dengan memperkenalkan kekerasan yang bernafaskan agama maka itu akan memperkuat doktrin kekerasan di antara manusia sehingga dia berupaya membuktikan bahwa pemerintahan Allah yang diikat oleh hukum-hukum moral akan menjadi tidak efektif di tengah-tengah manusia yang hidup di dunia berdosa ini digantikan oleh hukum-hukum amoralnya. Bahkan melanggengkan kekerasan dan poligami adalah satu budaya di antara manusia di bumi maka Setan sedang memutarbalikan fakta di antara para pengikut Kristus di akhir zaman bahwa Allah sendirilah telah menyetujui dua budaya ini menjadi prinsip-prinsip agama Kristen. Melalui para penafsira agama modern, Setan telah mengilhami manusia agar mengutip cerita-cerita di Perjanjian Lama bahwa Abraham dan Yakub sendiri yang dianggap sebagai bapa segala orang percaya justru mempraktekkan poligami, sementara pada jaman nabi Musa, nabi Yosua dan HakimHakim termasuk raja Daud adalah orang-orang yang terkenal sebagai hamba-hamba Allah yang mengijinak kekerasan dengan maksud-maksud agama mereka menumoas kekafiran dan saat mereka memperluas batas-batas wilayah kerajaan Israel. Ini adalah bagian dari skenario utama Setan untuk menggagalkan rencana keselamatan oleh menjauhkan manusia bermoral dari pegaulan dan hubungan dengan Allah yang menjunjung tinggi hukum-hukum moral. Budaya kekerasan telah mengilhami para penganut agama Yahudi di zaman Yesus hampir dua ribu tahun lalu termasuk orang-orang Zelot yang selalu membawa senjata berupa pisau (semacam Badik orang Bugis) ke mana saja mereka pergi saat mereka diusik dan diserang orang lain dan sambil menunggu waktu untuk memproklamasikan Yahudi sebagai negara merdeka dari penjajahan Roma kafir. Bahkan bagi orang-orang Farisi dan Saduki sempat bersatudengan maksud-maksud agama walau ada perbedaan ajaran tentang kebangkitan, ternyata telahbersatu di dalam asas kekerasan bernuansa agama untuk menumpas pengajaran agama baru Yesus yang dianggap menghujat Allah sembahan Yahudi jadi itu telah menjadi alasan agama Yahudi untuk dapat menuntut Yesus di ruang pengadilan Kayafas dengan mengadili-Nya dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Ini adalah bukti bahwa Setan mengkleim bahwa dirinya mampu mengilhami manusia untuk mempraktekkan budaya kekerasan yang dilegalkan dan dimeteraikan oleh Setan melalui penguatan berdasar pada dogma-dogma dan asas-asas agama Yahudi. Tindakan Setan ini bertujuan untuk menggagalkan rencana keselamatan Allah yang sudah dicanangkan-Nya menyusul kejatuhan manusia pertama di Taman Eden dalam Kejadian 3:15. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 18 Edisi 336 – 3 April 2015 Seperti apa yang dicatat oleh Ellen G. Whte bahwa ternyata Setan merealisasikan rancangan kekerasan yang menggunakan dogma berbau agama ini melalui agama Yahudi dengan cara mengeraskan hati para pemimpin agama Yahudi: “Hari itu sudah berakhir, dan orang-orang Farisi dan para penguasa sedang menunggu dengan tidak sabar satu laporan dari para pemimpin kepada siapa mereka sudah tentukan jebakan terhadap Yesus, untuk menangkap Dia. Tetapi utusan-utusan mereka kembali tanpa Dia. Mereka bertanya dengan marah, "Mengapa kalian tidak membawa Dia?" Para pemimpin itu, dengan wajah-wajah yang khidmat, menjawab, "Belum pernah ada orang berbicara seperti Dia." Berurusan dengan kekerasan dan kejahatan sudah secara alami mengeraskan hati dari orang-orang ini; tetapi mereka buknya tidak begitu berperasaaan seperti para imam dan tua-tua, yang sudah secara tegas menutupi terang, dan memberikan mereka sendiri untuk kecemburuan dan kedengkian.” {Spirit of Prophecy. Vol. 2, hlm. 347.2} Untuk itu Ellen G. White menandaskan,“Setan masih berharap bahwa rencana besar keselamatan akan gagal.Ia mendesakkan segala kekuatannya untuk membuat hati manusa dikeraskan dan perasaan-perasaan mereka menjadi pahit melawan Yesus. Ia berharap bahwa begitu sedikit yang akan menerima Dia sebagai Anak Allah bahwa Ia akan memikirkan penderitaan-penderitaan dan pengorbanan-Nya terlalu besar untuk dibuat bagi sekelompok yang terlalu kecil . Tetapi saya melihat bahwa seandainya sudah ada meskipun hanya dua orang yang hendak menerima Yesus sebagai Anak Allah dan percaya pada Dia untuk keselamatan jiwa-jiwa mereka, Ia akan tetap menjalankan rencana (keselamatan) itu” {Ellen G. White, Story of Redemption, hlm. 203.1, penekanan cetak miring dalam tanda kurung ditambahkan penulis}. Namun sayang sekali Setan salah menduga. Kedatangan Yesus kedunia ini telah memperkenalkan satu prinsip pemerintahan Allah yang anti kekerasan dengan mendirikan kerajaan rahmat di atas dunia ini yakni satu kerajaan yang memiliki tahta kasih karunia (Ibrani 4:16) yang mana sebagai Raja di kerajaan anugerah ini, Yesus sedang memerintah di dalam hati melalui kuasa Roh Kudus-Nya. Di luar dugaan Setan, ternyata Yesus bukannya mau memperkenalkan paham yang mirip satu ajaran Ahimsa di India (yakni melawan tanpa kekerasan) untuk membebaskan orang-orang Yahudi dari tirani penjajahan Roma, bahkan Yesus tidak sedang berdiri di tengah-tengah para pengikut-Nya untuk memperkenalkan paham Gnostik dengan konsep dualisme yang mengajarkan paham yakni pembebasan jiwa manusia Yesus yang dianggap sudah terkontaminasi dengan virus-virus dosa saat jiwa Yesus terpenjara melalui tubuh jasmani dimana menurut penganut ajaran Yoga bahwa itulah bukti bahwa Yesuspun mempraktekkan dengan Yoga karena dia pernah belajar di India di antara Dia berumur 12 dan 30 tahun. Sebab menurut penganut paham Yoga yang mewarisi ajaran Pantheisme di abad kedua dan ketiga TM bahwa Yesus pun pernah beraskese dan bermeditasi di Taman Gethsemani sebelum peristiwa penyalibandan ini juga sebagai kleim dari para penganut Pantheisme modern melalui Pergerakan Zaman Baru yang berpusat di Amerika Serikat. Tetapi tanpa terdeteksi sebelumnya oleh Setan sebelum penjelmaan Yesus menjadi manusia, ternyata Ia akan memperkenalkan kepada orang-orang Yahudi yang sedang melanggengkan budaya kekerasan yang dilawan Yesus dengan satu ajaran yang terdengar asing di antara murid-murid-Nya yakni ajaran “penyangkalan diri” sebagai perluasan makna dari ajaran tentang kasih terhadap sesama manusia yang sudah ada di Perjanjian Lama (Imamat 19:18). Sehingga untuk membendung konsep Yesus terkait “penyangkalan diri” ini maka Setan sudah berupaya memperkenalkan ajaran di kalangan Kristen yakni hukum kasih yang dianggap sebagai hukum yang baru di dalam konteks penyaliban Kristus yang cenderung menolak hukum moral yang mana tercakup di dalamnya hukum ke-empat yakni hukum Sabat. Dengan memperkalkan hukum kasih para penafsir modern yang digunakan Setan telah salah mengutip Yohanes 13:33, 34. Menurut mereka bahwa perkataan Kristus terkait hukum kasih dalam Matius 22:37-40 adalah satu hukum yang baru yang nanti muncul di Perjanjian Baru sebagai hukum kasih yang mana bagi mereka secara otomatis itu sudah membatalkan hukum moral yakni hukum 10 dalam Keluaran 20:3-17). Namun demikian bahwa konsep Yesus tentang “penyangkalan diri” yang muncul di Matius 16:24; Markus 8:34; Lukas 9:23) adalah satu ajaran yang boleh dipegang oleh para penganut MAHK melawan konsep hukum kasih di kalangan Protestan dan Kristen pada umumnya saat ini.Terkait konsep penyangkalan diri Yesus ini maka Ellen G. White menulis, “Ia yang dapat membinasakan musuh-musuh-Nya justru menanggung kekejaman mereka. Kasih-Nya demi Bapa-Nya, dan sumpah-Nya yang dibuat sejak alas dunia ini diletakkan, untuk menjadi Penanggung Dosa, menuntun Dia menanggung dengan sabar tanpa mengeluh perlakuan yang kasar dari mereka yang Ia datang selamatkan. Itulah bagian dari misiNya untuk ditanggung, di dalam kemanusiaan-Nya, yakni semua comelan dan olokan yang manusia dapat lemparkan Dia. Satu-satunya pengharapan kemanusiaan adalah di dalam kepatuhan Kristus kepada semua yang ia dapat tanggung dari tangan dan hati manusia” {Desire of Ages, hlm. 700, parag. 5}. Betapapun, perilaku kelemah-lembutan, kasih dan penyangkalan diri serta pengorbanan diri Yesus benar-benar bukan sekedar ajaran dan slogan-Nya saja (Matius 16:24; Markus 8:34; Lukas 9:23)tetapi itu adalah bagian dari praktek hidup nyata yang mana nampak ketika Ia sedang diadili dalam pengadilan agama Yahudi yang membuktikan bahwa Yesus memiliki budaya sendiri yakni kasih agape dan perilaku kelemah-lembutan di dalam pemerintahan kerajaan anugerah. Roh kelemah-lembutan dan kasih ini telah diperkenalkan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 19 Edisi 336 – 3 April 2015 Yesus kepada murid-murid-Nya dan kepada orang-orang Kristen di zaman para rasul dan itu tetap mewarnai kehidupan para rasul sekalipun mereka disesah dan dianiaya oleh Kayafas yang berusaha menghentikan pemberitaan Injil mereka dengan cara mengadili mereka termasuk Petrus dan Yohanes yakni satu metode Setan yang ia sudah legalkan melalui cara-cara kekerasann bernuansa agama (Baca Kisah 4:1-23; 5;18-42). Prinsip penyangkalan diri Yesus ini telah diulas Paulus secara teologis untuk menjadi satu konsep dan praktek hidup Kristen para pengikut Kristus jika dilihat dari sudut pandang ilmu keselamatan yang mencakup paham Alkitab tentang penjelmaan Kristus menjadi manusia. Paulus menulis bahwa konsep penyangkalan diri Yesus ini sama dengan ungkapan “tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia,”.... atau melalui ungkapan “dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” di dalam konteks “mengosongkan diri-Nya sendiri” dari status-Nya sebagai Allah yakni yang memiliki “kesetaraan dengan Allah” di dalam Filipi 2:3-7. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Bersambung …… Halaman 20 Edisi 336 – 3 April 2015 Pekan Doa Perguruan Advent Bawoleu RAOLIKA: THE LORD IS MY SHEPHERD Oleh : Pdt. Bruce Soriton – BAIT Nusa Utara Yoxan Raolika seorang karyawan dari PT. Freeport Indonesia menjadi pembicara utama dalam acara pekan doa Perguruan Advent Bawoleu yang diadakan pada tanggal 9-14 Maret 2015 Sepanjang pekan doa itu Raolika menjelaskan kepada para siswa bagaimana menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan gembala didalam kehidupan mereka sesuai dengan tema yang diangkat pada pekan doa itu “The Lord Is My Shepherd” yang berarti “Tuhan Adalah Gembalaku” Setiap hari tepat pukul 08.00 acara pekan doa itu dimulaididalam Gereja Advent Jemaat Bawoleu. Selain pembahasan Alkitab dan doa bersama acara itu diisi dengan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 21 Edisi 336 – 3 April 2015 lagu-lagu pujian yang dibawakan oleh siswa-siswi SD dan SMP Advent Bawoleu. di PT. Freeport Indonesia. Ia menikah dengan Lenni Sjafirudin dan telah dikarunia oleh Tuhan 4 orang anak. Setiap hari pada bagian akhir dari kegiatan rohani pembicara yang merupakan Alumnus dari SMP Advent Bawoleuitu akan memberikan hadiah kepada anak-anak yang dapat menjawab pertanyaannya dengan benar. Direktur One Year in Mission UKIKT Berkhotbah di Jemaat Wasian – Distrik Minut – Bitung Oleh : Tim BAIT Guru-guru dan para siswa sangat antusias untuk mengikuti acara pekan doa ini. Mereka hadir tepat waktu dan mencatat setiap ayat Alkitab dan kutipan yang dikatakan oleh pembicara. Pada hari Jumat, hari terakhir pekan doa ketika panggilan baptisan diadakan ada dua siswa yang berdiri menyatakan iman percaya mereka. Kedua siswa itu dibaptiskan oleh Pdt. W. Wukala, Pendeta Wilayah Tagulandang pada keesokan harinya, hari Sabat (14/3) di tempat pemandian Kuta, Desa Bawo. Direktur One Year In Mission (OYIM) UKIKT pdt. Alfianus Salempang pada sabat tanggal 28 Maret 2015 bersama dengan tim bersabat bersama di jemaat Wasian wilayah Tawarik (Tatelu, Warukapas, Wasian, Klabat), distrik Minahasa Utara dan Bitung. Raolika juga menjadi pembicara KKR Satelit di wilayah Tagulandang induk yang diadakan secara bergantian di Gereja Advent Jemaat Buhias dan Jemaat Haasi pada tanggal 11-17 Maret 2015. Acara KKR ini diadakan pada malam hari sehingga tidak mengganggu acara pekan doa. Anggota-anggota jemaat di wilayah Tagulandang sangat antusias menghadiri acara ini. Selain pembahasan Alkitab, KKR Satelit ini diisi dengan seminar kesehatan yang dibawakan oleh Pdt. B. Soriton, Pendeta Wilayah Tagulandang Utara. Pada hari Selasa (17/3) oleh Kuasa Roh Kudus ada 2 jiwa menerima Yesus melalui upacara baptisan yang diadakan di Pantai Buhias oleh Pendeta Wukala. Yoxan Raolika saat ini tinggal bersama keluarga di Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Ia bekerja sebagai Senior Officer Bersabat di gedung gereja yang kecil tidak menyurutkan semangat anggota jemaat untuk beribadah sambil mendengarkan firman Tuhan yang saat itu dibawakan oleh direktur OYIM yang asal Mamuju Sulawesi Barat ini. Pada Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 22 Edisi 336 – 3 April 2015 kesempatan itu pendeta tamatan UNAI Bandung tahun 2012 ini mengangkat topik khotbah pergumulan Yakub dan Esau ketika akan bertemu kembali yang juga akan menggambarkan pergumulan umat Tuhan menjelang kedatangan Kristus kedua kali. Ketika itu Yakub sangat kuatir untuk bertemu kakaknya Esau karena kuatir Esau belum mengampuni dosanya dan mau membunuhnya. Namun ketika bertemu ternyata kekuatiran itu sirnah karena Esau ternyata tidak menaruh dendam dan menantikan hari berbahagia bertemu dengan saudaranya yang telah lama berpisah. Menurut pdtm. Glen Rumalag, koordinator pelatihan ini bahwa dibandingkan dengan angkatan pertama terus terjadi peningkatan peserta. Pada angkatan pertama, pelatihan hanya diadakan di ruangan kecil karena peserta tidak lebih 10 orang tapi kemudian setiap angkatan terus bertambah di mana angkatan ke 5 ini lebih 30 orang peserta yang mengikuti pelatihan yang diadakan seetiap minggu, baik di kampus Unklab ataupun di kampus Healing Way di Warukapas, Dimembe, Minahasa Utara ini. Sabat hari itu pertemuan lima jemaat di gereja Wasian dikunjungi pula oleh pemerintah desa setempat. Meskipun sempat pindah ke tenda di luar gereja karena pengapnya ruangan gereja yang dipenuhi anggota dari lima jemaat namun yang bersangkutan kembali pindah ke dalam menjelang hujan turun. Selesai ibadah sabat siang, seperti biasa jemaat tidak langsung pulang ke rumah masing-masing tetapi dilanjutkan dengan makan bersama sebelum dilanjutkan dengan acara pemuda. Unklab Medical Missionary Kembali ke Kampus Healing Way Warukapas Oleh : Tim BAIT Para instruktur pelatihan ini selain para senior di antaranya dr. Reuben Supit, Frederik Waworuntu, Markus Sulaiman, dr. Cindy Mamahit, drg. Steven Sumual, Stella Noya, ada juga para missionary angkatan pertama dan para missionary yang sebelumnya berasal dari Malang dan Purwodadi yang dirotasi ke Manado. Ulang Tahun Bulan April telah datang, kita bersyukur atas umur yang panjang buat yang berulang tahun di bulan ini, di antaranya : Setelah dua minggu sebelumnya dan beberapa minggu sebelumnya diadakan PELJUSAMI (Pelatihan Jumat Sabtu Minggu), maka jumat tanggal 3 April 2015 ini kembali diadakan pelatihan yang diadakan di kampus Healing Way Indonesia di Warukapas. Lebih 30 orang peserta yang semuanya adalah mahasiswa Universitas Klabat dari berbagai program studi mengikuti pelatihan ini. Sekitar 40 orang termasuk para instruktur dan staf memadati kampus yang terdiri dari 3 bangunan di kampus ini. Erwin Wuisan – 10 April Dave Tielung – 10 April Handry Suwu – 12 April Harold Manueke – 13 April Alfa Tumbuan – 13 April Pdt. Ronell Mamarimbing – 17 April Bruce Sumendap – 19 April Harold Somba – 22 April Tuhan memberkati semua tim BAIT yang berulang tahun di bulan ini. Salam, HRD BAIT Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 23 Edisi 336 – 3 April 2015 Yesus ketika menjelma menjadi manusia. Jadi, manusia sesungguhnya berhutang pada Allah secara ilmu akuntansi. Namun, melalui kesetiaan kita terhadap Allah dan komitmen kita dalam mengemban mandat Yesus akan membuat hutang kita menjadi klop. Redaksi KAMI S elama enam tahun perang di Irak beberapa tahun yang lalu dapat dikonfirmasi bahwa jumlah tentara AS yang meninggal dunia sebanyak 4.252 orang dan yang cedera sebanyak 31.010 orang . Menurut National Properties Project bahwa diperkirakan jumlah biaya perang di Irak sebesar $601 billion. Melihat jumlah tentara yang meninggal dunia dan cedera serta biaya perang yang cukup tinggi membuat kita prihatin. Namun itulah komitmen dari seorang prajurit dalam menunaikan tugas bagi negara serta komitmen dari negara AS dalam menjalankan misinya di bawah kebijakan presiden sebelumnya. Dalam sebuah seminar yang membahas mengenai Sukses dalam Karir terungkap pentingnya pemikiran (mindset) positif dalam bekerja. Bilamana sinergi antara pimpinan dan bawahan selaras maka akan menciptakan suasana kerja yang harmonis. Kedengarannya ini seperti suatu formula yang baik yang perlu diterapkan oleh pimpinan dan bawahan. Ketika karyawan memasukkan Performance Development Form atau Performance Evaluation di tempat kerjanya pasti karyawan tersebut dapat berkesimpulan bahwa performance development itu erat hubungannya dengan personal career goal. Selain menanyakan strengths dan opportunities yang kita miliki selama ini, juga peluang karir bidang lain yang ingin dikembangkan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Nampaknya ini merupakan suatu ikatan komitmen antara perusahaan dengan karyawan. Pemberian terbesar dari Allah untuk kita adalah Yesus (Yohanes 3:16). Allah mengaruniakan Putra-Nya untuk menebus manusia dari dosa. Formulanya ialah tanpa kematian Yesus tidak ada keselamatan. Dengan kata lain Yesus adalah jembatan yang menghubungkan kembali manusia dengan Allah. Darah Yesus-lah yang menghapus dosa-dosa kita. Sungguh besar kasih Allah itu dan sungguh ajaib komitmen Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 24