BULETIN

advertisement
MERANCANG BULETIN
DAN
PAPAN INFORMASI
BULETIN
• Info Umum
Buletin termasuk jenis media cetak yang produksinya dilakukan
secara rutin/berkala. Ukuran buletin umumnya sebesar buku tulis
atau kertas A4/folio. Buletin umumnya juga dilengkapi dengan
gambar/foto/ilustrasi yang diharapkan dapat menarik minat
pembaca untuk mau membaca seluruh isinya sampai selesai.
Isi buletin lebih banyak dibanding leaflet/brosur. Topik bahasan juga
yang lebih banyak dan beragam, seperti berita kegiatan program,
informasi agenda kegiatan, laporan kegiatan, komentar pembaca,
dan sebagainya. Karena itu biasanya buletin dibuat lebih dari 2
halaman.
• Jenis dan Ukuran Huruf
Agar mudah dibaca, buletin sebaiknya menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang tepat. Hindari menggunakan ukuran huruf dengan ukuran
kecil karena menyulitkan untuk dibaca. Khususnya, bagi orang tua yang
kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
Keindahan dan variasi huruf perlu. Tetapi, huruf yang mudah dibaca
jauh lebih penting. Untuk ukuran huruf dapat menggunakan ukuran 610 poin tergantung tipe hurufnya.
• Penggunaan Bahasa
Sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang umum digunakan.
Jika terpaksa menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing,
sebaiknya diberi terjemahan atau penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
• Isi/Tulisan
Bagi sebagian masyarakat, membaca media dengan banyak tulisan
macam buletin mungkin terasa memberatkan. Penggunaan gambar
(foto, ilustrasi atau kartun) yang menarik dapat membuat
masyarakat menjadi tertarik untuk membaca, mengurangi
kejenuhan, dan membantu memahami informasi atau pesan yang
disampaikan.
• Gambar yang Memancing Minat untuk Membaca
Masyarakat cenderung lebih suka membaca berita yang dilengkapi
dengan foto kegiatan. Terlebih, bila foto tersebut berisi gambar
kegiatan program yang dilakukan di wilayah setempat.
• Warna yang Mengundang Selera
Buletin tampak lebih menarik jika berwarna. Namun, jika terpaksa
penggandaan buletin dilakukan dengan cara fotokopi, gunakan
sedikit jenis warna, atau gunakan warna yang terang saja.
Sebaiknya penggandaan dengan cara fotokopi ini dihindari. Sebab,
akan mengurangi daya tarik tampilan buletin dan mengurangi minat
baca masyarakat.
• Jumlah Halaman
Berapa banyak halaman buletin yang cocok untuk dikonsumsi
masyarakat? Tidak ada patokan baku. Tetapi, dengan
kecenderungan terbatasnya minat baca masyarakat, buletin dengan
4-8 halaman sudah cukup ideal.
• Frekuensi Terbit
Frekuensi terbit buletin sebisa mungkin tidak terlalu renggang. Ada
baiknya penerbitan buletin dilakukan minimal satu bulan sekali.
Namun, yang terpenting harus dipastikan buletin bisa terbit rutin
secara berkala dan tepat waktu.
• Jenis Informasi
Buletin dianggap penting sebagai media tukar pengalaman dan
saling belajar mengenai pelaksanaan program dari berbagai daerah.
Namun banyak masyarakat juga ingin agar buletin lebih banyak
memuat kegiatan program yang dilakukan di lokasi yang dekat
dengan lingkungan mereka.
Buletin dapat menyajikan kombinasi kedua jenis informasi tersebut,
ditambah informasi tentang manajemen program maupun isu-isu
lain yang terkait dengan program penanggulangan kemiskinan.
• Cakupan Penyebaran
Sebaiknya buletin dibagikan sebanyak mungkin ke masyarakat di
lokasi program. Tapi jika jumlahnya memang terbatas, alternatifnya
buletin dapat dibagikan:
- Saat pertemuan saja
- Tempel pada papan informasi
- Diberikan pada tokoh masyarakat untuk dijelaskan ke masyarakat
• Minat Terhadap Buletin
Tingkat pendidikan, minat baca, budaya lisan/meniru dan tingkat
kebutuhan akan informasi mempengaruhi minat masyarakat
terhadap buletin. Namun, tampilan dan isi buletin mungkin juga
akan mempengaruhi minat baca masyarakat. Karenanya, perlu
dicari tahu model buletin yang paling cocok di masing-masing
daerah.
• Penjelasan Isi Buletin
Pesan dalam buletin cukup banyak dan beragam. Sebagian
masyarakat kemungkinan menemui kesulitan memahami seluruh isi
buletin, baik yang berupa tulisan, gambar, tabel, diagram, peta atau
lainnya. Penjelasan dari pengelola program/fasilitator tetap
diperlukan.
• Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Buletin
Buletin berpeluang menjadi media komunikasi dua arah antara
pengelola program dan masyarakat. Pada buletin masyarakat dapat
turut berpartisipasi mengirimkan informasi atau tulisan berupa surat
pembaca, informasi kegiatan program, artikel, dan lainnya untuk
dimuat dalam buletin tersebut.
Potensi pengelolaan buletin program di tingkat lokal oleh masyarakat
sendiri juga menarik dan mungkin untuk dilakukan. Meskipun ada
sejumlah prasayarat yang harus dipenuhi terkait dengan
kemampuan jurnalistik dasar, ketersediaan alat, biaya serta
manajemen pengelolaannya.
PAPAN INFORMASI
• Info Umum
Papan informasi umumnya berupa papan yang menjadi tempat
ditempelkannya berbagai informasi mengenai program. Papan
informasi biasanya semacam papan tulis yang diberi kaki-kaki
sehingga dapat dipasang berdiri, atau papan yang ditempelkan di
dinding.
Papan informasi merupakan media untuk membangun proses
konsultasi publik sehingga transparansi, partisipasi, dan
desentralisasi dapat dilaksanakan. Pemasangan papan informasi
proyek biasanya di kantor desa atau tempat lain yang dianggap
strategis agar mudah diketahui dan dibaca oleh masyarakat.
• Huruf dan Tulisan
Jenis huruf atau tulisan mempengaruhi penampilan papan informasi
secara keseluruhan. Jenis huruf/tulisan hasil ketikan atau komputer
terkesan lebih resmi. Sedangkan tulisan tangan –apalagi yang
warna-warni-- terkesan lebih akrab dan semarak. Kombinasi antar
keduanya mungkin akan membuat papan informasi terlihat lebih
menarik.
Penulisan judul dengan huruf yang besar, warna menyolok dan
bernada ‘provokatif’ dapat dicoba untuk menarik perhatian
masyarakat.
• Penggunaan Bahasa
Sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang umum digunakan.
Jika terpaksa menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing,
sebaiknya diberi terjemahan atau penjelasan dalam Bahasa
Indonesia.
• Gambar pada Papan Informasi
Gambar penting untuk membantu masyarakat lebih mudah
memahami pesan yang disampaikan. Gambar yang bagus juga
dapat menjadi daya tarik utama bagi papan informasi.
Gambar bisa berupa guntingan majalah/koran, gambar ilustrasi,
kartun, foto, dan lain-lain. Masyarakat umumnya suka jika ada foto
kegiatan mereka yang dipasang di papan informasi.
• Warna , Ukuran dan Tampilan
Papan informasi yang berwarna umumnya lebih disukai. Tidak ada
masalah dengan warna tertentu maupun penggunaan gambargambar lucu.
Agar informasi yang ditempel lebih awet, papan informasi sebaiknya
diberi atap dan kaca. Tujuannya agar papan informasi lebih rapih
dan tidak mudah dirusak tangan jahil.
Ukuran papan informasi beragam. Namun, sebaiknya jangan terlalu
kecil agar dapat cukup banyak menyajikan informasi. Ukuran
minimum papan informasi adalah 0,8 x 1,2 m2.
• Jenis Informasi
Jenis informasi yang dianggap perlu dipasang di papan informasi
adalah desain program, mekanisme, agenda dan laporan kegiatan,
rencana dan laporan keuangan, daftar peserta program, masalah
yang menghambat program dan sebagainya.
Informasi mengenai masalah aktual yang relevan dengan program
dan kehidupan masyarakat (kesehatan, pendidikan, dll) perlu juga
sebagai selingan.
• Penggantian Isi Papan Informasi
Isi papan informasi harus diganti secara berkala. Semisal, setiap
satu atau dua minggu, agar masyarakat dapat memperoleh
informasi lebih banyak mengenai program.
• Jumlah dan Lokasi
Jumlah dan lokasi penempatan mempengaruhi akses dan
minatmasyarakat untuk membaca papan informasi. Semakin banyak
jumlah papan informasi yang ada, semakin mudah masyarakat
untuk mengaksesnya.
Lokasi papan informasi yang cukup strategis berada di depan jalan
masuk desa yang selalu dilalui warga setiap hari.
• Isi Papan Informasi Perlu Dijelaskan ke Masyarakat
Papan informasi memuat berbagai informasi yang mungkin tidak
seluruhnya dipahami masyarakat. Perlu penjelasan dari pengelola
program/fasilitator pada saat pertemuan.
• Minat Masyarakat Terhadap Papan Informasi
Pada prinsipnya semua media sifatnya saling melengkapi. Papan
informasi dapat memberikan informasi secara rinci mengenai
program yang kurang atau belum disampaikan media lain, seperti
poster, pertemuan dan lainnya. Keterkaitan dan sifat saling
melengkapi antar media ini juga perlu dijelaskan ke masyarakat.
Ada kecenderungan apabila bila program berjalan cukup baik, minat
baca masyarakat terhadap papan informasi juga lebih tinggi.
• Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Papan
Informasi
Papan informasi biasanya hanya dikelola oleh pengelola
program di tingkat lokal atau fasilitator saja. Potensi
partisipasi masyarakat untuk turut terlibat mengisi papan
informasi perlu didorong. Semisal, dengan meminta tiap
kelompok masyarakat yang terlibat dalam program untuk
memberikan informasi atau mengirimkan tulisan/foto
kegiatan mereka.
Download