BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian yang pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Triningsih (2006) yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Minat Baca Pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan media promosi yang sering diketahui pemakai, dorongan pemakai membaca di perpustakaan, dan adakah pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap minat baca pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul. Sampel diambil dari kelompok pemakai perpustakaan sebanyak 478 orang, yang terdiri dari 143 pelajar, 96 mahasiswa, 96 pegawai, dan 143 lain-lain. Pengambilan data dilakukan dengan riset lapangan yang terdiri dari dokumentasi, observasi, interview, dan angket. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dicari pengaruhnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul yang sering diketahui menurut pandangan pemakai adalah promosi melalui media cetak, dorongan mereka membaca adalah karena kesadaran akan pentingnya membaca yang diperoleh terlebih dahulu melalui promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul melalui promosi lewat media cetak pameran. Dan promosi perpustakaan berpengaruh 10 sangat kuat atau sangat tinggi terhadap minat baca pemakai. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata 51,3% pemakai memberikan tanggapan pernah satu kali melihat promosi Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul melalui media cetak lewat pameran. 86% pemakai memberikan tanggapan bahwa dorongan mereka membaca karena kesadaran akan pentingnya membaca, dan promosi perpustakaan berpengaruh sangat kuat atau sangat tinggi terhadap minat baca dengan hubungan yang bersifat searah yang ditunjukkan oleh tanda positif dalam hasil perhitungan indeks korelasi “product moment”. Jadi hipotesis kerja “ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap minat baca pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul” diterima, dan hipotesis nol “tidak ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap minat baca pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul” ditolak. Penelitian yang kedua yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian dari Tina Maryati (2009) yang berjudul “Pengaruh Promosi Tehadap Minat Baca di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media yang sering diketahui masyarakat pemakai dalam mempromosikan Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan adakah pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap minat baca di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat pemakai Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 100 orang dengan metode sampling insidental. Penelitian termasuk 11 penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Uji validitas menggunakan rumus Product Moment, uji reabilitas dengan menggunakan Program SPSS versi 12 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; yang pertama media yang sering diketahui oleh masyarakat pemakai adalah media elektronik, dengan jumlah skor 409, media cetak skor 389 dan media penyelenggara skor 334. Dari media elektronik yang paling besar adalah televisi skor 389 lebih besar di banding internet skor 335 dan radio skor 344. Yang kedua ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap minat baca masyarakat di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,735 (positif) p-value sebesar 0,000. Terdapat korelasi kuat atau tinggi sebesar (0,20-0,90). Uji korelasi Product Moment dari Pearson menggunakan SPSS versi 12 for Windows. Dengan demikian dapat dikatakan promosi yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berpengaruh terhadap minat baca bagi masyarakat. Sehingga Ha yang menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara promosi terhadap minat baca diterima dan Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh ditolak. Penelitian yang ketiga yang berhasil peneliti temukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lukman (2010) yang berjudul “Studi Tentang Promosi Perpustakaan di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta”. Penelitian ini berisi tentang upaya promosi perpustakaan di Perpustakaan 12 Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta. Upaya ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam mempromosikan perpustakaan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara bebas terpimpin dan dokumentasi. Dalam penelitian ini diambil informan secukupnya untuk diwawancarai dengan menggunakan pencatatan sendiri. Untuk menganalisis data didasarkan pada teori Moleong dengan metode deskriptif, yang dimaksud adalah metode deskriptif non statistik dengan penyajian atau pola pikir dari umum ke khusus atau induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul dalam mempromosikan perpustakaannya dengan berbagai cara, antara lain yaitu, lomba, spanduk, perpustakaan keliling, internet, publikasi, pameran, karnaval, sponsor, seminar, dan aktivitas layanan masyarakat. Promosi perpustakaan di Perustakaan Umum Kabupaten Bantul lebih banyak bertujuan sekedar memberikan informasi dan mengingatkan kembali keberadaan produk atau jasa layanan perpustakaan, dan sedikit sekali yang bertujuan untuk berusaha membujuk untuk datang ke Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul. Beberapa penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu mengenai tema yang diteliti, sama-sama meneliti tentang promosi perpustakaan. Sedangkan perbedaannya yaitu mengenai objek dan tempat yang diteliti. Penelitian yang akan peneliti lakukan lebih 13 fokus ke media promosi bentuk tercetak yaitu buletin Pradipta dan tempatnya juga berbeda dengan ketiga penelitian di atas. Dengan demikian, meskipun di atas telah disebutkan adanya penelitian dengan tema yang serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan, akan tetapi mengingat subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 1.2 Landasan Teori 1.2.1 Pengertian Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeliono dkk, 1989:1146) persepsi berarti pandangan dari seseorang atau banyak orang akan banyak hal atau persepsi yang didapat atau diterima. Sedangkan menurut Davidoff (1981:232) persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indra kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri. Persepsi ini melibatkan interpretasi, sedangkan penginderaan tidaklah demikian. Persepsi adalah suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan penginderaan seseorang. Disebut juga bahwa persepsi adalah suatu proses melekat atau memberikan makna kepada informasi sensori yang diterima 14 seseorang (Nursalam, 1998:48). Sedangkan menurut Sugihartono dkk (2007:8) persepsi adalah kemampuan otak dalam menterjemahkan stimulus, persepsi merupakan proses untuk menterjemahkan atau menginterpretasikan stimulus yang masuk dalam alat indera. Adanya persepsi bermula dari penginderaan, namun persepsi bukan sekedar penginderaan. Ada ahli yang menyatakan bahwa persepsi adalah penafsiran pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proses rangsangan oleh kehadiran sesuatu atau sekumpulan obyek yang tertangkap oleh alat-alat indera manusia. Informasi tersebut kemudian disalurkan ke dalam alam pikiran kemudian mengalami beberapa tahapan pengolahan hingga berakhir pada penafsiran (Nursalam, 1998:49). Persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi (Nursalam, 1998:44). Dalam pandangan konvesional, persepsi dianggap sebagai kumpulan penginderaan sebagai proses pengenalan obyek yang merupakan aktivitas kognisi dimana otak aktif menggabungkan kumulasi (tumpukan) pengalaman dan ingatan masa lalu serta aktif menilai untuk memberi makna dan penilaian baik dan buruk (Sarwono, 1994:44). 15 Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pengenalan terhadap obyek (benda, manusia, gagasan) gejala dan peristiwa melalui panca indera sehingga dengan serta merta aktif memberi makna dan nilai kepada suatu obyek dengan menonjolkan sifat khas dari suatu obyek sehingga hasil persepsi bisa berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda dari individu. 1.2.2 Pengguna Perpustakaan Pengguna perpustakaan (Sulistyo-Basuki, 1994:199) adalah orang yang ditemui tatkala orang tersebut memerlukan data primer atau menghendaki penelusuran bibliografi. Sedangkan Rosyadi (2002:4) mendefinisikan pengguna sebagai setiap individu dalam masyarakat, dalam pengertian semua anggota masyarakat memiliki kebebasan dan kesempatan yang sama untuk menggunakan perpustakaan. Pengguna perpustakaan adalah orang yang menggunakan berbagai macam fasilitas yang ada di perpustakaan, diantaranya adalah koleksi, internet, dan berbagai macam fasilistas lainnya yang disediakan oleh perpustakaan. Pengguna perpustakaan Kota adalah seluruh pengunjung di perpustakaan Kota Yogyakarta baik dari berbagai macam latar belakang pendidikan dan usia. 16 1.2.3 Pengertian Terbitan Berseri Menurut Saleh (1996:3) terbitan berseri merupakan salah satu terbitan yang berisi informasi berita atau kabar, berita keilmuan serta kejadiankejadian yang menyangkut ekonomi, politik, dan lain-lain yang menarik di masyarakat. Terbitan berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok orang yang pada umumnya disebut redaksi. Jenis-jenis terbitan berseri (Saleh, 1996:9) antara lain yaitu: 1. Terbitan berkala (periodicals) atau majalah atau buletin 2. Surat kabar atau koran 3. Buku tahunan (annual) 4. Seri monografi yang bernomor 5. Prosiding 6. Transaction 7. Memoar 1.2.4 Pengertian Buletin Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1989:527) buletin, berasal dari kata Italia, bullettino, bentuk kecil bulla, pernyataan kepausan, di Indonesia umumnya dikenal sebagai terbitan berkala yang dikeluarkan oleh kantor berita atau semi kantor berita. Buletin adakalanya diterbitkan oleh bagian hubungan masyarakat suatu badan resmi, isinya pengumuman atau siaran berita bagi keperluan intern atau keperluan penerangan umum. 17 Buletin dapat pula berupa pengumuman atau siaran berita yang dikeluarkan dari saat mengenai suatu perkembangan peristiwa yang diprosesnya masih berlangsung di suatu lembaga. Buletin adalah media berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu; pamflet atau siaran kilat resmi tentang perkembangan atau hasil-hasil penyelidikan (pertandingan, dan sebagainya) (Purwadarminta, 1989:135). Hal ini senada dengan Badudu (2005:46) bahwa buletin adalah selebaran berisi warta singkat yang diterbitkan secara periodik oleh organisasi atau lembaga; siaran kilat resmi tentang suatu perkembangan atau peristiwa/kejadian. Raliby (1982:74) dalam Kamus Internasional, menyatakan bahwa buletin adalah satu pernyataan perkabaran singkat kepada umum, surat selebaran. 1.2.5 Pengertian Media Promosi Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:726) media adalah (perantara atau penghubung) alat untuk berkomunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi. Hal tersebut senada dengan pendapat Purwadarminta (1976:569) media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk. Media adalah alat (sarana) perhubungan informasi, seperti majalah, surat kabar, radio, dan sebagainya (Salim, 1991:954). 18 Promosi adalah perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:898). Promosi dalam usaha perdagangan merupakan instrumen pemasaran yang berkaitan dengan komunikasi, yaitu pesan (massage) yang disampaikan oleh produsen kepada konsumen (Rewold dkk, 1996:1). Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Reaksi konsumen terhadap promosi dapat muncul dalam berbagai ragam dan bentuk, mulai dari tumbuhnya kesadaran sampai pada tingkatan untuk memanfaatkannya. Promosi merupakan kegiatan penting pada suatu organisasi, apalagi untuk organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Bagaimanapun produk atau jasa yang dihasilkan tidak ada gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh sebagaian besar konsumen (Darmono, 2004:175). Menurut komunikasi Tjiptono pemasaran, (1997:219) yakni promosi aktivitas adalah pemasaran suatu yang bentuk berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, memberi dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 19 Menurut Nyono (2004:7) yang mengatakan bahwa promosi adalah salah satu aspek dalam pemasaran, penting artinya untuk mencapai tujuan pelayanan. Promosi sering diartikan sebagai media untuk menyebarkan informasi dan memperkenalkan perpustakaan pada pengguna maupun calon pengguna. Untuk itu, pesan perlu dibuat semenarik mungkin dan mudah dimengerti penggunaannya. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa media promosi adalah alat (sarana) untuk menyebarkan informasi dan memperkenalkan perpustakaan pada pengguna maupun calon pengguna sehingga mereka terpengaruh/terbujuk untuk berkunjung ke perpustakaan. Secara umum ada beberapa macam media promosi perpustakaan (Mustafa, 1996:71-123), antara lain yaitu: 1. Media cetak yaitu media statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak antara lain yaitu: brosur, buletin, poster, map khusus perpustakaan, pembatas buku, terbitan khusus perpustakaan. 2. Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi sinaran. Jenis-jenis media elektronik antara lain yaitu: televisi, radio. 3. Media penyelenggara yaitu media efektif untuk menembus pembatas dan penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya yang melibatkan staf perpustakaan dan penggunanya. Jenis-jenis media penyelenggara antara lain yaitu: pameran perpustakaan, ceramah, 20 seminar, bercerita, bazaar, lomba dan kuis, wisata perpustakaan, memutar film dan video. 1.2.6 Tujuan Promosi Menurut Nyono (2004:7) tujuan utama promosi adalah untuk membujuk, mempengaruhi, dan mengundang orang untuk menggunakan atau meningkatkan penggunaan suatu produk yang telah dibuat kepada masyarakat luas, dengan harapan mereka dapat mengetahui dan memahami, sehingga dapat memanfaatkan produk yang akan dikenalkan. Hernandono (2005:10) mengartikan bahwa tujuan promosi yang dilakukan berkaitan perpustakaan, calon erat dengan pemakai upaya bagaimana dapat mengenal pemakai jasa perpustakaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, dan pada akhirnya menggunakan dan selalu mau menggunakan dan selalu mau menggunakan dan ingat jasa-jasa perpustakaan tersebut. Dalam dunia informasi dan perpustakaan, promosi bertujuan mengenalkan segala informasi yang dimiliki perpustakaan kepada masyarakat luas agar supaya mereka pada akhirnya berminat memanfaatkannya secara optimal (Purwani, 2002:25). Menurut Tjiptono (1997:221-222) tujuan utama dari promosi adalah sebagai berikut: 1. menginformasikan (informing) 2. membujuk (persuading) 21 3. mengingatkan (reminding) Tujuan promosi sesuai dengan pendapat Tjiptono tersebut di atas peneliti jadikan sebagai indikator dalam penelitian ini. 1.2.7 Bauran Promosi Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugastugas khususnya. Menurut Tjiptono (1997:222) beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix) adalah: 1. Personal Selling Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. 2. Mass Selling Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi pada masyarakat yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas. 22 3. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunakan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah yang dibeli pelanggan. 4. Public Relations Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. 5. Direct Marketing Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi. 1.2.8 Perpustakaan Umum Menurut UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan dalam Sutarno N.S. (2008:26-27) perpustakaan umum yaitu perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial-ekonomi, termasuk penyandang cacat (disabilities). 23 Sedangkan menurut Yusuf (1996:17) perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada kelompok orang tertentu. Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya memasyarakatkan perpustakaan dengan mengadakan penyajian yang menarik dan menempatkan lokasi perpustakaan pada pusat keramaian sehingga masyarakat mudah untuk mendatanginya. Sutarno N.S. (2003:32-33) dalam bukunya menyatakan perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai “universitas rakyat” atau “universitas masyarakat”. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan umum dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu: 1. Perpustakaan umum kabupaten/kota 2. Perpustakaan umum kecamatan 3. Perpustakaan umum desa/kelurahan 4. Perpustakaan cabang 5. Perpustakaan taman bacaan rakyat/taman bacaan masyarakat 6. Perpustakaan keliling 24 Dalam penelitian ini yang dimaksudkan perpustakaan umum adalah perpustakaan kota Yogyakarta. Perpustakaan kabupaten/kota (city library) merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota yang koleksi dan fasilitasnya mendukung pelestarian hasil budaya kabupaten/kota dan merupakan fasilitas terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat (long life learning) (Lasa H.S., 2009:268). 25 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004:1). Sedangkan menurut Arikunto (2002:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian survei atau lapangan. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan berada langsung pada objeknya atau berada di lapangan, yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok (Singarimbun, 1997:3). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa angka-angka yang diperoleh melalui skor jawaban. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial dan penelitian ini lebih memusatkan pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antar berbagai variabel (Nasution, 2008:48). Menurut Bryman (2001) yang dikutip oleh Pendit (2003:195) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengandung upaya mengumpulkan data numerik dan menggunakan logika deduktif dalam pengembangan dan pengujian teorinya 26 sebagaimana umumnya digunakan dalam ilmu pasti-alam dan ilmu sosial positivis yang dimiliki pandangan tentang semua fenomena sebagai sesuatu yang objektif. 1.2 Subjek dan Objek Penelitian Menurut Arikunto (2006:88) subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Dalam penelitian ini subjeknya adalah pengunjung di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Objek penelitian adalah pokok bahasan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti (yang menjadi titik perhatian suatu penelitian) (Arikunto, 2002:96). Adapun yang menjadi objek penelitiannya adalah persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 1.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, sebagai subjek penelitian ini adalah pengunjung di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan 18 Mei - 3 Juli 2010. 27 1.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:60). Sering pula dinyatakan bahwa variabel penelitian itu merupakan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. Apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian, landasan teori, dan hipotesis. Kalau penelitian lain, tujuan penelitian, dan landasan teoritisnya berbeda, maka variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda (Mathar, 2000:68). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Jadi dalam penelitian ini hanya ada satu variabel (variabel tunggal) karena dalam penelitian ini hanya ada satu titik perhatian. Menurut Tjiptono (1997:221-222) indikator dari variabel persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi adalah sebagai berikut: a. menginformasikan b. membujuk c. mengingatkan Dari indikator di atas peneliti gunakan sebagai alat ukur dalam bentuk kuesioner untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta 28 sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta sebagaimana termaktub dalam tabel 2 hal 33. 1.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu (Sugiyono, 2008:117). Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah masyarakat pengunjung Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 27.590 orang, berdasarkan data pengunjung di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bulan Januari-Mei tahun 2010. 29 Tabel 1 Data pengunjung di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta No. Bulan Pengunjung 1. Januari 2008 799 2009 1619 2010 2884 2. Februari 1327 1719 4273 3. Maret 1443 2013 5736 4. April 1785 2045 6562 5. Mei 1496 2264 8135 6. Juni 1476 2350 7. Juli 1437 2963 8. Agustus 1358 2650 9. September 1456 1274 10. Oktober 1282 3310 11. Nopember 1548 3047 12. Desember 1169 2165 Jumlah 16576 29428 27590 Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode pengambilan sampel dengan teknik sampling insidental. Metode pengambilan sampel dengan teknik sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemui dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007:67). 30 Untuk menentukan sampel digunakan Rumus Yamane (1956) dalam Sukandarrumidi (2004:56) sebagai berikut: Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = bound of error (0,1)/10% Sehingga sampel (responden) dalam penelitian ini dapat dihitung jumlahnya sebagai berikut: 27.590 27.590 0,1 1 = 99,6388 dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi sampel (responden) yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. 1.6 Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diteliti (Mantra, 2004:82). Dari berbagai metode observasi, yang digunakan dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi langsung artinya, observasi yang dilakukan dengan mengamati langsung sekitar lokasi penelitian. Peneliti datang ke 31 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dan melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan jumlah pengunjung. 2. Wawancara Wawancara merupakan proses memperoleh kegiatan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka diantara si penanya atau si pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan mengutamakan alat yang dinamakan panduan (Sugiyono, 2008:194). Wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanyalah berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2008:197). Wawancara ini ditujukan kepada Bapak Triyanta (Kepala Bagian Kerjasama dan Pengembangan) dan Ibu Ratri Suci N. (Pustakawan yang menangani Buletin Pradipta) guna mendapatkan keterangan untuk melengkapi datadata penelitian mengenai buletin Pradipta, promosi perpustakaan, data pengunjung dan gambaran umum perpustakaan. Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa pengunjung mengenai Buletin Pradipta, tanggapan yang diberikan mengenai buletin Pradipta adalah sebagai berikut: a. Tampilan dan konten-konten di dalamnya kurang menarik 32 b. Terlalu banyak artikel sedangkan informasi tentang perpustakaan kota kurang Alat yang dipergunakan dalam wawancara adalah MP3 dan kamera digital untuk merekam suara. 3. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128). Dalam penelitian ini kuesioner merupakan alat utama untuk memperoleh data dari variabel penelitian. Kuesioner ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:152), jenis angket yang peneliti gunakan adalah rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatantingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Pengukuran skor untuk pernyataan-pernyataan yang diajukan, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode untuk mengukur persepsi pengguna terhadap buletin sebagai media promosi dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuan terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu (Indriantoro dkk, 2002:104). Skala likert yang digunakan adalah 4 angka dengan ketentuan sebagai berikut: 33 a. Untuk jawaban SS (sangat setuju) mendapatkan skor: 4 b. Untuk jawaban S (setuju) mendapatkan skor: 3 c. Untuk jawaban TS (tidak setuju) mendapatkan skor: 2 d. Untuk jawaban STS (sangat tidak setuju) mendapatkan skor: 1 4. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang tidak diperoleh dengan sebelumnya, yaitu dengan cara mencatat atau menyalin bahan-bahan berupa gambaran umum, kegiatan promosi, data pengunjung serta data lain yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. 1.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga hasilnya lebih mudah untuk diolah (Arikunto, 2002:136). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket yang berisi butir-butir pertanyaan yang akan diisi oleh responden. Menurut Sukmadinata (2005) dalam Maryati (2008:34) untuk mengukur data yang sudah tersusun dalam bentuk instrumen pertanyaan 34 digunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, minat, motivasi, kegiatan dan pelaksanaan program. Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi Indikator No. Butir Jumlah Tujuan promosi: − menginformasikan − membujuk − mengingatkan 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 11,12,13,14 5 5 4 Jumlah Sumber: data yang diolah, tahun 2010 14 1.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 1.8.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006:168). Rumus yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto, 2006:170) sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : r = Koefisien korelasi Product Moment N = Jumlah subjek uji coba ∑X = Jumlah skor butir ∑X = Jumlah skor butir kuadrat 35 ∑Y = Skor total ∑Y = Jumlah skor total kuadrat ∑XY = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total Selanjutnya angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai rt. Apabila r hitung nilainya di atas angka kritik taraf 5% maka pernyataan tersebut adalah valid, dan sebaliknya apabila r hitung berada dibawah angka kritik atau negatif, maka pernyataan tersebut tidak valid (Singarimbun, 1997:139). Untuk taraf signifikasi (rt) 5% dengan angka kritik 0,361 (Sugiyono, 2004:288). Kriteria keputusan adalah jika r ≥ rt dengan taraf signifikasi 5% maka dinyatakan signifikan. Dalam pengolahan data uji validitas pada penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS ver.15 for Windows. 1.8.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Dalam pengujian untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Rumus Alpha yaitu : ∑ 36 Keterangan : r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ = Jumlah varians butir σ = Varians total Apabila harga ini dikonsultasikan dengan r Product Moment, dapat diketahui bahwa lebih kecil dari r yang ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel. Dalam pengujian reliabilitas peneliti menggunakan jasa SPSS ver.15 for Windows. 1.9 Analisis Data Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah, selanjutnya dianalisis sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Dalam pengukuran persepsi dengan skala likert terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Hasil dari jawaban responden tersebut akan diberikan nilai SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Apabila mayoritas tanggapan responden adalah sangat setuju maka besarnya mean akan mendekati angka 4, sebaliknya apabila mayoritas tanggapan 37 responden adalah sangat tidak setuju maka mean akan mendekati nilai 1 (dalam skala 1-4). Berdasarkan nilai maksimum dan minimum tersebut dapat diketahui bagaimana persepsi responden. Adapun rumus Mean Aritmatik (Hadi, 2004:272) adalah sebagai berikut: ∑ Di mana: M = Mean/Rata-rata hitung ∑X = Jumlah semua nilai kuesioner N = Jumlah responden Grand Mean ___ Dalam penafsiran data berdasarkan rumus skala interval yang dikemukakan oleh Simanora (2004:220), maka didapat nilai interpretasi skor persepsi bahwa bila nilai rata-rata hitung yaitu: 1,00 – 1,75 = Sangat tidak baik 1,76 – 2,50 = Tidak baik 2,51 – 3,25 = Baik 3,26 – 4,00 = Sangat baik 38 BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, personalia dan hasil penelitian tentang Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 4.1 Gambaran Umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta 4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta berlokasi Jalan Suroto No. 9 Yogyakarta. Keberadaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta di pusat kota Yogyakarta, memiliki fungsi untuk melayani masyarakat kota Yogyakarta dalam mengakses dan bertransformasi informasi tanpa membedakan latar belakang pendidikan. Jasa pelayanan yang diberikan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta pun bersifat gratis. Awal berdirinya Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bernama Perpustakaan Umum Daerah Kotamadya Yogyakarta. Berdiri secara resmi pada tanggal 2 Mei 1993, pertama 39 dirintis dan dikelola oleh Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya Yogyakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 9 Tahun 1988, tanggal 1 Maret 1988 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Perpustakaan Umum dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 1988 tentang Petunjuk Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum. Perpustakaan Umum Daerah Kotamadya Yogyakarta menempati dua paviliun/pendopo di Jalan Pekapalan No. 2-4, Alun-Alun Utara, dengan paviliun barat untuk pelayanan perpustakaan dan paviliun timur untuk kantor dan gudang. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan situasi, kelembagaan Perpustakaan Umum Daerah Kotamadya Yogyakarta berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Hal ini didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 22 Tahun 2000 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta serta Surat Keputusan Walikota Yogyakarta No. 70 tahun 2001 tentang Rincian Tugas pada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta. Kelembagaan perpustakaan sebagai UPT Perpustakaan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta secara resmi terbentuk pada tahun 2005, dengan diterbitkannya Peraturan Walikota No. 204 tahun 2005 tentang Pembentukan UPT-UPT di Lingkungan Yogyakarta. 40 Dinas Pendidikan Kota Dengan meningkatnya koleksi buku serta antusiasme masyarakat, maka diperlukan pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana gedung yang memadahi. Namun karena lokasi yang ditempati merupakan bagian dari cagar budaya Keraton, maka tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan dan perubahan secara fisik. Hal ini menjadi keprihatinan segenap warga Kota Yogyakarta dan perhatian Walikota Yogyakarta. Maka atas perkenaan beliau, mulai tanggal 20 Juli 2007, UPT Perpustakaan menempati gedung baru yang berlokasi di Jalan Suroto No.9. Perubahan-perubahan terus dilakukan untuk mencapai perpustakaan yang ideal, kemudian pada tanggal 3 Januari 2008 nama UPT Perpustakaan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berubah menjadi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang berada langsung dibawah pemerintah kota berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 9 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, berdiri di atas tanah seluas 1.200 m2 dengan luas bangunan 350 m2, terdiri dari 2 lantai, untuk lantai 1 dijadikan ruang pelayanan pengunjung, ruang sirkulasi, bank buku, ruang baca, mushola, wifi area, ruang pengolahan, ruang penitipan tas, mushola, toilet, dan dapur. Sedangkan pada lantai 2, dipakai sebagai ruang pertemuan, ruang baca anak, internet, dan ruang koleksi referensi. 41 4.1.2 Visi dan Misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta 1. Visi Menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan. 2. Misi a. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan prima. b. Mensosialisasikan gemar membaca dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perpustakaan. c. Menjadikan perpustakaan sebagai perpustakaan yang dinamis. d. Meningkatkan peran serta, partisipasi serta kontribusi masyarakat dalam upaya mengembangkan dan memberdayakan perpustakaan. 4.1.3 Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Bagan Struktur Organisasi Makro Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Kepala Kantor Dra. Sri Sulastri Kelompok Jabatan Sub Bag. Tata Usaha Fungsional Dyah Kusuma, S.H. Arsiparis dan Pustakawan Seksi Pengelolaan Seksi Pengelolaan Arsip Perpustakaan Endang Suharti Afia Rosdiana, M.Pd. 42 Bagan Struktur Organisasi Mikro Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Seksi Pengelolaan Perpustakaan Afia Rosdiana, M.Pd. Bag. Pengadaan dan Pengolahan Bag. Pelayanan Bag. Pembinaan Fathonah Suyono Kusmardwi Kartini Bag. Kerjasama dan Pengembangan Triyanta Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tugas pokok dan fungsi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 2. Sub Bagian Tata Usaha Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan. 3. Seksi Pengelolaan Arsip Pelaksaaan pengelolaan arsip daerah. 4. Seksi Pengelolaan Perpustakaan Memimpin semua kegiatan perpustakaan yang mencakup pengendalian, pemanfaatan, pembinaan, dan pengembangan agar 43 organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya untuk mencapai tujuannya. a. Bagian Pengadaan dan Pengolahan Menyiapkan daftar bahan pustaka yang akan dibeli/diadakan, melakukan pengadaan bahan pustaka, melakukan pengolahan terhadap koleksi bahan pustaka yang meliputi klasifikasi, input data, menyelesaikan tahap akhir pengeolahan yaitu memberi identitas bahan pustaka seperti label barcode, dan kartu pengembalian buku. b. Bagian Pelayanan Mencakup kegiatan memberikan layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, memberikan layanan keanggotaan perpustakaan, memberikan sanksi denda bagi pemustaka yang terlambat mengembalikan, menyusun statistik sirkulasi, serta membantu pemustaka menelusur informasi. c. Bagian Pembinaan Melakukan kegiatan pembinaan baik terhadap Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di wilayah Kota Yogyakarta, perpustakaan sekolah bahkan perpustakaan khusus/instansi. d. Bagian Kerjasama dan Pengembangan Melakukan kegiatan pengembangan perpustakaan dalam rangka sosialisasi, publikasi, promosi kegiatan-kegiatan atau programprogram perpustakaan dan menjalin hubungan kerjasama dengan 44 pihak-pihak luar untuk menyelenggarakan kegiatan yang dapat membangkitkan minat pemustaka agar berkunjung ke perpustakaan. 4.1.5 Personalia Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 1. Kepala Kantor = 1 orang 2. Sub Bagian Tata Usaha a. Kepala bagian tata usaha = 1 orang b. Staf = 7 orang c. Tenaga keamanan dan kebersihan = 6 orang 3. Seksi Pengelolaan Arsip Daerah a. Kepala seksi = 1 orang b. Staf = 2 orang c. Arsiparis = 25 orang 4. Seksi Pengembangan Perpustakaan a. Kepala seksi = 1 orang b. Staf = 4 orang c. Pustakawan = 8 orang d. Volunteer = 7 orang 45 4.1.6 Gambaran Umum Buletin Pradipta Buletin Pradipta merupakan salah satu media promosi dalam bentuk tercetak yang diterbitkan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Pradipta berasal dari sebuah kata dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “cahaya”, menyiratkan harapan bahwa perpustakaan merupakan sumber ilmu dan pengetahuan yang dapat memberikan cahaya bagi masyarakat. Buletin ini mulai terbit sejak bulan Februari tahun 2009. Dalam setiap kali terbitnya memiliki jangka waktu 1 bulan sekali pada minggu kedua, setiap tanggal 10. Buletin ini terdiri dari 4 halaman dan isinya antara lain mencakup: 1. Halaman pertama, berisi: a. Catatan redaksi b. Alamat redaksi c. Artikel tematik (setiap bulannya temanya berbeda-beda) d. Kata mutiara 2. Halaman kedua, berisi: a. Artikel/opini b. Profil perpustakaan di wilayah kota Yogyakarta (TBM, perpustakaan sekolah). 3. Halaman ketiga, berisi: a. Info buku baru (resensi buku) di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 46 b. Pojok cahaya yaitu hasil karya dari sanggar menulis cahaya (SMC) kelas 3-6 SD yang diadakan setiap hari Sabtu. c. Gatot Baca yaitu komik yang mengambil tokoh pewayangan Gatotkaca yang diplesetkan menjadi “Gatot Baca” tokoh pembaca, isi komik hasil karya dari kelas komik Arigato. 4. Halaman keempat, berisi: a. Berita mengenai perkembangan dan ivent/acara yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. b. Oh Bumiku yaitu artikel tentang lingkungan dan bumi c. Iklan d. ISSN Buletin pradipta ini memiliki perbedaan dari media promosi lainnya yaitu: 1. Bukan media komersial 2. Bertujuan membangun budaya baca dan menulis 3. Menerima masukan dan karya (dalam bentuk artikel) (Hasil wawancara dengan Ibu Afia Rosdiana, M.Pd. dan Ibu Ratri Suci N. selaku Seksi Pengelolaan Perpustakaan dan Pustakawan yang menangani Buletin Pradipta, pada tanggal 12 Mei 2010 jam 08.30). 47 4.1.7 Sarana dan Prasarana Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tabel 3 Sarana Prasarana di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama Barang Mobil Perpustakaan Keliling Sepeda Motor Mesin Ketik Mesin Kalkulator Rak Besi Rak Kayu Filling Kabinet Cash Box/Brankas Lemari Lereg Lemari Katalog/Locker Papan Nama Instansi Papan Tulis WB Papan Pengumuman Meja Display Lemari Kayu Meja Kayu Kursi Besi Meja Tulis Meja Telepon Meja Lonjong Mesin Presensi Kursi Tamu Kursi Tangan Kursi Putar/Komputer Kursi Lipat Meja Komputer Meja 1/2 Biro Banner/Karpet Jam Dinding Lemari Es Merk Toyota Hilux Suzuki/Honda Olivery/Royal Casio Brother Brother Inchiban/Daichiban Brother Boss/Royal Daiko Futura Yesnice Conforpro/Yunior Futura/Chirose Univ/VIP/Victor VIP Seiko Panasonic 48 Jumlah Barang 2 unit 6 unit 4 unit 2 unit 46 buah 31 buah 5 buah 3 buah 5 buah 5 buah 2 buah 3 buah 3 buah 5 buah 8 buah 5 buah 141 buah 27 buah 2 buah 2 buah 1 buah 14 buah 6 buah 48 buah 89 buah 11 buah 63 buah 5 buah 5 buah 1 buah 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 AC Unit Kipas Angin Radio Compo Televisi Wireless Tiang Bendera Tangga Lipat Dispenser Lambang Garuda Gambar Presiden/Wapres Kereta Dorong Genset Pot Bunga Komputer/PC Laptop Lemari Besi Printer UPS Stabilator Layar Proyektor LCD DVD Pesawat Telepon Faximille Kursi Kayu Meja Rapat/Sidang Meja Kafetaria Kursi Kafetaria Rotary Filling Mesin Penghancur Kertas Kamera CCTV Kamera Video Kamera Foto Sever PC Touch Screen Scanner Hardisk Digital Voice Recorder Headseat Panasonic Panasonic Asatron Panasonic TOA Miyako/Sanken Celiea Yamaha Toshiba Bima/Brother Epson/HP Laser Jet APC/Prolink/Libert Shiga Focus Epson Philips Panasonic Panasonic Chitose Ideal D-Link Sony Nikon Aetna Cannon/Ducumen Olympus Logitech 49 11 unit 6 unit 3 unit 3 unit 2 unit 2 unit 3 unit 3 unit 1 buah 2 buah 2 buah 1 unit 5 buah 16 unit 5 unit 2 buah 10 unit 18 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 2 unit 2 unit 18 buah 3 buah 7 buah 12 buah 1 buah 2 unit 3 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 buah 70 Amplifiur TOA 1 unit 71 Wireless Amplifiur 1 unit Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 4.1.8 Jumlah Koleksi Bahan Pustaka Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 Berdasarkan data yang peneliti peroleh, koleksi bahan pustaka yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, koleksi yang ada didalam gedung perpustakaan dapat kita lihat pada tabel 4, dan bagian kedua yaitu berada di dalam mobil atau biasa disebut perpustakaan keliling dapat kita lihat pada tabel 5. Tabel 4 Jumlah koleksi bahan pustaka yang ada di dalam gedung perpustakaan No. Klasifikasi Golongan Jumlah Judul Eksemplar 000 – 099 karya Umum 299 484 100 – 199 Filsafat 425 825 200 – 299 Agama 1136 2576 300 – 399 Ilmu Sosial 2138 4010 400 – 499 Bahasa 308 547 500 – 599 Ilmu Murni 508 1058 600 – 699 Ilmu Terapan 1470 3168 700 – 799 Kesenian & Olahraga 577 1149 50 800 – 899 Kesusastraan 1437 2931 900 - 999 Sejarah & Geografi 357 616 Skripsi 1307 1307 9962 18671 Jumlah Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 Tabel 5 Jumlah koleksi bahan pustaka perpustakaan keliling No. Klasifikasi Golongan Jumlah Judul Eksemplar 000 – 099 Karya Umum 2 4 100 – 199 Filsafat 23 46 200 – 299 Agama 106 212 300 – 399 Ilmu Sosial 46 92 400 – 499 Bahasa 3 6 500 – 599 Ilmu Murni 7 14 600 – 699 Ilmu Terapan 353 706 700 – 799 Kesenian & Olahraga 69 138 800 – 899 Kesusastraan 115 230 900 – 999 Sejarah & Geografi 9 18 733 1466 Jumlah Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 51 4.1.9 Jadwal Layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta 1. Jadwal layanan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta: Senin s.d Jum’at : 08.00 s.d 17.00 Sabtu : 08.00 s.d 15.00 Minggu : 09.00 s.d 14.00 2. Jadwal layanan perpustakaan keliling: Sasaran sekolah : 09.00 s.d 13.00 Sasaran masyarakat : 15.00 s.d 17.00 4.1.10 Tata Tertib Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tata tertib Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan wajib mengisi buku pengunjung perpustakaan. 2. Tidak boleh membawa tas, jaket, makanan/minuman, dan helm ke ruang baca. 3. Tidak mengotori, tidak membuat catatan, tidak merobek, tidak melipat buku/halaman buku. 4. Buku/majalah/suratkabar selesai dibaca diletakkan di meja baca atau kereta buku. 5. Menjaga ketertiban, ketenangan dan keamanan di ruang perpustakaan. 52 4.1.11 Keanggotaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta 1. Syarat menjadi anggota di Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta adalah: a. Mengisi dan mengumpulkan formulir pendaftaran. b. Mengumpulkan pas foto 2x3 sebanyak 2 (dua) lembar. c. Bagi mahasiswa diharuskan mendapatkan rekomendasi dari pimpinan universitas/pimpinan perpustakaan. d. Bagi siswa/pelajar TK, SD dan SMP diharuskan mendapatkan rekomendasi dari orang tua dan menyerahkan identitas orang tua yang masih berlaku. e. Bagi siswa SMA diharuskan mendapat rekomendasi dari Kepala Sekolah/Pengelola Perpustakaan. 2. Setiap pemustaka yang telah memenuhi ketentuan di atas akan mendapatkan kartu keanggotaan dengan masa berlaku satu tahun serta dapat diperpanjang. 3. Bagi masyarakat umum perpanjangan dengan kartu anggota dan menunjukkan KTP asli. 4. Bagi mahasiswa perpanjangan dengan membawa kartu anggota dan rekomendasi dari dekan/pimpinan perpustakaan universitas. 53 4.1.12 Masyarakat Pemakai Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada Bagian Informasi, jumlah anggota Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta sampai tanggal 25 Mei 2010, sebanyak 2725 orang. Sedangkan untuk jumlah pengunjung dan peminjam Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6 Jumlah pengunjung dan peminjam perpustakaan Pengunjung No. Peminjam Bulan 2008 2009 2010 2008 2009 2010 1. Januari 799 1619 2884 402 737 1036 2. Februari 1327 1719 4273 561 727 1261 3. Maret 1443 2013 5736 640 810 1844 4. April 1785 2045 6562 854 938 2162 5. Mei 1496 2264 8135 783 1023 2456 6. Juni 1476 2350 776 1090 7. Juli 1437 2963 737 934 8. Agustus 1358 2650 613 947 9. September 1456 1274 644 380 54 10. Oktober 1282 3310 584 899 11. November 1548 3047 742 959 12. Desember 1169 2165 591 898 16576 29428 7927 10342 Jumlah 27590 8759 Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 4.1.13 Perpustakaan Binaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta memiliki beberapa perpustakaan binaan, baik perpustakaan sekolah maupun taman bacaan masyarakat. Perpustakaan-perpustakaan binaan tersebut antara lain yaitu: 1. Perpustakaan Sekolah: a. SD : 192 sekolah b. SMP/MTs : 65 sekolah c. SMA/MA : 54 sekolah d. SMK : 27 sekolah 2. Taman Bacaan Masyarakat : 143 TBM 55 4.1.14 Program Kegiatan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 1. Program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah a. Diklat Pengelola Perpustakaan SD berbasis TI (30 orang) b. Diklat Pengelola Perpustakaan SMP berbasis TI (30 orang) c. Lomba Perpustakaan Tk. SD, SMP dan SMA/SMK d. Pembinaan Perpustakaan Sekolah (SD, SMP & SMA/SMK Negeri dan Swasta) se-Kota Yogyakarta e. Pelayanan Perpustakaan Keliling 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Masyarakat a. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Masyarakat (TBM) b. Program Layanan Perpustakaan Keliling c. Monitoring Perpustakaan Masyarakat (TBM) d. Bulan Buku e. Diklat Perpustakaan Masyarakat f. Bantuan Sosial bagi TBM g. Program Jam Keluarga Membaca 3. Program Pengembangan Perpustakaan a. Diskusi/Bedah Buku dan Talk Show Bulanan (12 kali) b. Diskusi Komunitas/Community Day (4 kali) c. Festifal Literasi d. Sanggar Menulis Anak “CAHAYA” e. Sunday Science: 56 1) Kelas Membatik 2) Belajar Membuat Komik f. Cooking Class for Kids g. Liburan di Perpus Kota h. Sinau Pranatacara i. English Speaking Class j. Story Reading Cerita Rakyat Nusantara dalam program DOREMI (Dongeng Sore Minggu Ini) di Radio Anak Jogja (setiap hari Rabu, pukul 16.00 s.d 16.30 WIB) k. Buletin bulanan “Pradipta” 4. Program Pengembangan dan Pengembangan Budaya Literasi a. Gerakan Keluarga Membaca b. Bank Buku Jogja c. Bulan Buku Jogja 2010 d. Lomba Perpustakaan Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK e. Lomba Perpustakaan Masyarakat/Taman Bacaan Masyarakat f. Lomba Bercerita untuk Siswa tingkat Sekolah Dasar g. Lomba Ibu Bercerita h. Lomba Penulisan Artikel 57 4.1.15 Jaringan Kerjasama Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dalam kegiatan promosinya memiliki jaringan kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain yaitu: 1. IKAPI DIY Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) DIY dalam kegiatan bedah/diskusi buku, bulan buku jogja, bank buku jogja. 2. Impulse-Yogyakarta Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Impulse-Yogyakarta dalam kegiatan diskusi buku (1 tahun 4 kali), festifal literasi (1 tahun 3 kali), angkringan buku (setiap sabtu). 3. Radio Anak Jogja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Radio Anak Jogja dalam pendidikan calon penyiar Radio Anak Jogja pada acara dongeng anak. 4. Forum Lingkar Pena Yogyakarta Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta dalam kegiatan pelatihan sanggar menulis anak yang narasumbernya dari FLP. 58 5. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dalam kegiatan pelatihan perpustakaan sekolah berbasis IT. 6. Toko Buku TOGAMAS Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Toko Buku TOGAMAS dalam kegiatan pengadaan buku bacaan. 7. Universitas Gadjah Mada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan angkringan dan diskusi buku yang disharingkan dengan Impulse-Yogyakarta. 8. Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Bernas, dan Kompas Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Bernas, dan Kompas dalam kegiatan publikasi (publisitas) Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 4.1.16 Fasilitas Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Fasilitas yang terdapat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta antara lain yaitu: 1. Koleksi Sirkulasi dan Referensi 2. Digital Library 59 3. Wifi Area 4. Internet 5. Ruang Baca Anak 6. Ruang Audio Visual 7. Ruang Pertemuan 8. Mushola 9. Cafetaria 10. Gazebo 4.1.17 Jadwal Perpustakaan Keliling Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Tabel 7 Jadwal Perpustakaan Keliling Periode IV Januari-Juni 2010 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. NAMA SEKOLAH SD N MENDUNGAN II ECCD – READING CORNER SD N PANDEYAN SD N GEDONGTENGEN SD N MARGOYASAN SD N WIDORO SD N KEPUTRAN A MI N YOGYAKARTA II SD N KARANGMULYO SD N SINDUREJAN SD N UNGARAN I SD N UNGARAN II SD N UNGARAN III SD N KOTAGEDE III SD IT AL-KHAIRAAT SD N GEDONGKIWO TBM EMBUN 60 HARI KELILING SENIN (MINGGU I) SELASA (MINGGU I) SELASA (MINGGU I) RABU (MINGGU I) KAMIS (MINGGU I) KAMIS (MINGGU I) JUM’AT (MINGGU I) SABTU (MINGGU I) SENIN (MINGGU II) SELASA (MINGGU II) RABU (MINGGU II) RABU (MINGGU II) RABU (MINGGU II) KAMIS (MINGGU II) KAMIS (MINGGU II) SABTU (MINGGU II) JUM’AT SORE (MINGGU I) 18. TBM WREDHA PUSTAKA SABTU SORE (MINGGU II) TBM SREGEP MACA GELIS JUM’AT SORE (MINGGU 19. PINTER III) Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010 4.2 Pembahasan Pada bagian ini akan disajikan data hasil penelitian kuantitatif yang diperoleh selama penelitian tentang bagaimana persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. 4.2.1 Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta 4.2.1.1 Uji Instrumen Penelitian Sebelum melakukan penelitian kepada seluruh responden penelitian, maka diadakan uji instrumen penelitian yang berupa kuesioner. Dalam uji coba penelitian ini disebarkan sebanyak kepada 40 responden dengan hasil sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Penyebaran Kuesioner Uji Coba Keterangan Kuesioner yang disebar Kuesioner yang kembali Respon rate Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali tapi tidak layak digunakan Total kuesioner yang layak dianalisis Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 61 Jumlah 40 40 100% 0 0 40 Dari kuesioner uji coba yang layak dianalisis sebanyak 40 responden, kemudian diadakan uji instrumen penelitian dengan uji validitas butir instrumen penelitian dan uji reliabilitas butir instrumen penelitian sebanyak 14 item. Perlunya pengujian butir instrumen penelitian yang berupa butir-butir pertanyaan tersebut adalah untuk mengetahui valid atau tidak, dan atau reliabel tidaknya masing-masing instrumen butir-butir item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang akan dilakukan karena instrumen pengumpul data yang digunakan peneliti adalah hasil penyusunan peneliti sendiri, jadi dituntut diadakannya uji coba instrumen pengumpul data penelitian terdahulu, dengan kata lain maka peneliti harus melakukan uji coba kuesioner kepada sebagian responden (Arikunto, 2006: 166-167). 4.2.1.2 Uji Validitas Instrumen Penelitian Hasil dari uji validitas variabel penelitian dengan menggunakan SPSS ver.15 for Windows terhadap variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta sebagai Media Promosi, dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 9 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi No Item Pertanyaan r tabel Indeks Validitas (r hitung) Status 1 2 3 4 5 6 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,207 0,443 0,480 0,339 0,516 0,318 0,319 valid valid valid valid valid valid 62 7 0,207 0,436 8 0,207 0,482 9 0,207 0,312 10 0,207 0,423 11 0,207 0,385 12 0,207 0,418 13 0,207 0,450 14 0,207 0,570 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 valid valid valid valid valid valid valid valid Status valid pada masing-masing variabel diperoleh dari perhitungan rhitung ≥ rtabel, maka statusnya dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung <r tabel, maka statusnya dikatakan tidak valid (gugur). Dalam penelitian ini taraf signifikannya adalah 5% dengan N=40, sehingga diperoleh df=N-2, jadi df=40-2=38 dan didapat r tabelnya adalah 0,207. Dari hasil uji validitas instrumen penelitian variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi, didapat rhitung > dari rtabel (> 0,207.). Dengan demikian maka dari 14 item pernyataan, menunjukkan bahwa semuanya valid sehingga semuanya dapat digunakan. Tabel 10 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Penelitian Variabel Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 63 Hasil Uji Jumlah Kuesioner Valid Tidak Valid 14 14 0 4.2.1.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Hasil dari uji reliabilitas variabel penelitian dengan menggunakan SPSS ver.15 for Windows terhadap variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta sebagai Media Promosi, dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi Indeks Reliabilitas (r hitung) 1 0,207 0,785 2 0,207 0,781 3 0,207 0,792 4 0,207 0,779 5 0,207 0,794 6 0,207 0,793 7 0,207 0,785 8 0,207 0,780 9 0,207 0,794 10 0,207 0,786 11 0,207 0,790 12 0,207 0,786 13 0,207 0,784 14 0,207 0,775 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 No Item Pertanyaan r tabel Status reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel Status reliabel pada masing-masing variabel diperoleh dari perhitungan rhitung ≥ rtabel, maka statusnya dikatakan reliabel dan sebaliknya jika r hitung < r tabel, maka statusnya dikatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini taraf signifikannya adalah 5% dengan N=40, sehingga diperoleh df=N-2, jadi df=40-2=38 dan didapat r tabelnya adalah 0,207. Dari hasil uji reliabilitas instrumen penelitian variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi, didapat rhitung > dari rtabel (> 64 0,207). Dengan demikian maka dari 14 item pernyataan, menunjukkan bahwa semuanya reliabel sehingga semuanya dapat digunakan. Hasil selengkapnya dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dari uji instrumen pengumpul data penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran penelitian ini. 4.2.1.4 Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian Dalam penelitian ini kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah. Dari jumlah tersebut kuesioner yang dikumpulkan kembali sebanyak 100 buah pula. Dari kuesioner yang kembali, semuanya layak untuk digunakan atau dianalisis. Hasil penyebaran kuesioner ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12 Hasil Penyebaran Kuesioner Keterangan Kuesioner yang disebar Kuesioner yang kembali Respon rate Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali tapi tidak layak digunakan Total kuesioner yang layak dianalisis Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 Jumlah 100 100 100% 0 0 100 Untuk mendiskripsikan data persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi, peneliti memberikan gambaran hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Mean Aritmatik sebagai berikut: ∑ 65 Di mana: M = Mean/Rata-rata hitung ∑X = Jumlah semua nilai kuesioner N = Jumlah responden Grand Mean ___ Berikut ini adalah kisi-kisi dari variabel persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi: Indikator Menginformasikan (Informing) Membujuk (Persuading) Mengingatkan (Reminding) Nomor Soal 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 11,12,13,14 Daftar Tabel 12,13,14,15,16 17,18,19,20,21 22,23,24,25 Dari kisi-kisi tersebut di atas dapat dihitung mean aritmatiknya sebagai berikut: 1. Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada dimensi Menginformasikan (Informing) disajikan pada tabel berikut: Tabel 13 Data Sebaran Mengetahui Keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta Melalui Buletin Pradipta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 6 37 4 3 24 111 3. Tidak setuju 41 2 82 Sangat tidak setuju 16 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 16 233 4. 66 Rata-rata Hitung ∑X N 2,33 Tabel 13 menunjukkan bahwa responden mengetahui keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta melalui buletin Pradipta. Terlihat bahwa 6 responden menyatakan sangat setuju, 37 responden menyatakan setuju, 41 responden menyatakan tidak setuju, dan 16 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,33 menunjukkan bahwa pengunjung mengetahui keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta melalui buletin Pradipta dikategorikan tidak baik. Tabel 14 Data Sebaran Buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta No. 1. 2. 3. 4. Penilaian Sangat setuju Setuju Tidak setuju Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) 3 46 41 Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 4 3 2 12 138 82 Sangat tidak setuju 10 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 10 242 Rata-rata Hitung ∑X N 2,42 Tabel 14 menunjukkan bahwa buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 3 responden menyatakan sangat setuju, 46 responden menyatakan setuju, 41 responden menyatakan tidak setuju, dan 10 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,42 menunjukkan bahwa buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. 67 Tabel 15 Data Sebaran Buletin Pradipta Menyampaikan Perkembangan-Perkembangan Terbaru Mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 5 54 4 3 20 162 3. Tidak setuju 34 2 68 Sangat tidak setuju 7 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 7 257 4. Tabel 15 menunjukkan bahwa buletin Pradipta Rata-rata Hitung ∑X N 2,57 menyampaikan perkembangan-perkembangan terbaru mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 5 responden menyatakan sangat setuju, 54 responden menyatakan setuju, 34 responden menyatakan tidak setuju, dan 7 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,57 menunjukkan bahwa buletin Pradipta menyampaikan perkembangan-perkembangan terbaru mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan baik. Tabel 16 Data Sebaran Buletin Pradipta Meluruskan Kesan Yang Keliru Tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 8 53 4 3 32 159 3. Tidak setuju 31 2 62 Sangat tidak setuju 8 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 8 261 4. 68 Rata-rata Hitung ∑X N 2,61 Tabel 16 menunjukkan bahwa buletin Pradipta meluruskan kesan yang keliru tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 8 responden menyatakan sangat setuju, 53 responden menyatakan setuju, 31 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,61 menunjukkan bahwa buletin Pradipta meluruskan kesan yang keliru tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan baik. Tabel 17 Data Sebaran Buletin Pradipta Membangun Citra Baik Perpustakaan Kota Yogyakarta No. 1. 2. 3. 4. Penilaian Sangat setuju Setuju Tidak setuju Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) 1 41 49 Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 4 3 2 4 123 98 Sangat tidak setuju 9 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 9 234 Rata-rata Hitung ∑X N 2,34 Tabel 17 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membangun citra baik Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 1 responden menyatakan sangat setuju, 41 responden menyatakan setuju, 49 responden menyatakan tidak setuju, dan 9 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,34 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membangun citra baik Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. 69 Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi menginformasikan (informing) nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 18 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada dimensi Menginformasikan (Informing) No. Menginformasikan (informing) Nilai Ratarata Kategori 1. Mengetahui keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta melalui buletin Pradipta 2,33 Tidak baik 2,42 Tidak baik 2,57 Baik 2,61 Baik 2,34 Tidak baik 2. 3. 4. 5. Buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta menyampaikan perkembangan-perkembangan terbaru mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta meluruskan kesan yang keliru tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta membangun citra baik Perpustakaan Kota Yogyakarta Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 Total Nilai Rata-rata 2,45 Tabel 18 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi menginformasikan (informing) secara keseluruhan tergolong tidak baik, dengan rata-rata nilai total 2,45. 70 2. Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada dimensi Membujuk (Persuading) disajikan pada tabel berikut: Tabel 19 Data Sebaran Buletin Pradipta Mendorong Saya Untuk Segera Mengunjungi Perpustakaan Kota Yogyakarta No. 1. 2. 3. 4. Penilaian Sangat setuju Setuju Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) 4 51 Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 4 3 16 153 Tidak setuju 37 2 Sangat tidak setuju 8 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 74 8 251 Rata-rata Hitung ∑X N 2,51 Tabel 19 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mendorong responden untuk segera mengunjungi Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 4 responden menyatakan sangat setuju, 51 responden menyatakan setuju, 37 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,51 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mendorong responden untuk segera mengunjungi Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan baik. 71 Tabel 20 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengubah Persepsi Buruk Akan Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 4 49 4 3 16 147 3. Tidak setuju 41 2 82 Sangat tidak setuju 6 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 6 251 4. Rata-rata Hitung ∑X N 2,51 Tabel 20 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengubah persepsi buruk akan Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 4 responden menyatakan sangat setuju, 49 responden menyatakan setuju, 41 responden menyatakan tidak setuju, dan 6 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,51 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengubah persepsi buruk akan Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan baik. Tabel 21 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengalihkan Pilihan Akan Perpustakaan Lain No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 1 47 4 3 4 141 3. Tidak setuju 43 2 86 Sangat tidak setuju 9 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 9 240 4. 72 Rata-rata Hitung ∑X N 2,40 Tabel 21 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengalihkan pilihan akan perpustakaan lain. Terlihat bahwa 1 responden menyatakan sangat setuju, 47 responden menyatakan setuju, 43 responden menyatakan tidak setuju, dan 9 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,40 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengalihkan pilihan akan perpustakaan lain dikategorikan tidak baik. Tabel 22 Data Sebaran Buletin Pradipta Membentuk Pilihan ke Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 6 46 4 3 24 138 3. Tidak setuju 38 2 76 Sangat tidak setuju 10 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 10 248 4. Rata-rata Hitung ∑X N 2,48 Tabel 22 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membentuk pilihan ke Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 6 responden menyatakan sangat setuju, 46 responden menyatakan setuju, 38 responden menyatakan tidak setuju, dan 10 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan ratarata hitungnya 2,48 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membentuk pilihan ke Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. 73 Tabel 23 Data Sebaran Buletin Pradipta Mendorong Masyarakat Untuk Menerima Keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 3 33 4 3 12 99 3. Tidak setuju 56 2 112 Sangat tidak setuju 8 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 8 231 4. Rata-rata Hitung ∑X N 2,31 Tabel 23 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mendorong masyarakat untuk menerima keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 3 responden menyatakan sangat setuju, 33 responden menyatakan setuju, 56 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,31 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mendorong masyarakat untuk menerima keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi membujuk (persuading) nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut: 74 Tabel 24 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada dimensi Membujuk (Persuading) No. 1. 2. 3. 4. 5. Membujuk (Persuading) Buletin Pradipta mendorong saya untuk segera mengunjungi Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta mengubah persepsi buruk akan Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta mengalihkan pilihan akan perpustakaan lain Buletin Pradipta membentuk pilihan ke Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta mendorong masyarakat untuk menerima keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 Nilai Rata-rata Kategori 2,51 Baik 2,51 Baik 2,40 Tidak baik 2,48 Tidak baik 2,31 Tidak baik Total Nilai Rata-rata 2,44 Tabel 24 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi membujuk (persuading) secara keseluruhan tergolong tidak baik, dengan rata-rata nilai total 2,44. 75 3. Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada dimensi Mengingatkan (Reminding) disajikan pada tabel berikut: Tabel 25 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengingatkan Pengguna Bahwa Keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta Sangat Dibutuhkan No. 1. 2. 3. 4. Penilaian Sangat setuju Setuju Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) 0 30 Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 4 3 0 90 Tidak setuju 62 2 Sangat tidak setuju 8 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 124 8 222 Rata-rata Hitung ∑X N 2,22 Tabel 25 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna bahwa keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta sangat dibutuhkan. Terlihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju, 30 responden menyatakan setuju, 62 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,22 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna bahwa keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta sangat dibutuhkan dikategorikan tidak baik. 76 Tabel 26 Data Sebaran Buletin Pradipta Membuat Pengguna Selalu Ingat Akan Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 2 50 4 3 8 150 3. Tidak setuju 41 2 82 Sangat tidak setuju 7 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 7 247 4. Rata-rata Hitung ∑X N 2,47 Tabel 26 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membuat pengguna selalu ingat akan Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 2 responden menyatakan sangat setuju, 50 responden menyatakan setuju, 41 responden menyatakan tidak setuju, dan 7 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,47 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membuat pengguna selalu ingat akan Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. Tabel 27 Data Sebaran Buletin Pradipta Menjaga Agar Ingatan Pertama Akan Perpustakaan Selalu ke Perpustakaan Kota Yogyakarta No. Penilaian Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 1. 2. Sangat setuju Setuju 3 33 4 3 12 99 3. Tidak setuju 56 2 112 Sangat tidak setuju 8 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 8 231 4. 77 Rata-rata Hitung ∑X N 2,31 Tabel 27 menunjukkan bahwa buletin Pradipta menjaga agar ingatan pertama akan perpustakaan selalu ke Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 3 responden menyatakan sangat setuju, 33 responden menyatakan setuju, 56 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,31 menunjukkan bahwa buletin Pradipta menjaga agar ingatan pertama akan perpustakaan selalu ke Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. Tabel 28 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengingatkan Pengguna Akan Layanan-Layanan dan Koleksi-Koleksi Terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta No. 1. 2. 3. 4. Penilaian Sangat setuju Setuju Tidak setuju Bobot per Kategori Jumlah Responden (N) 5 45 39 Jumlah Nilai Kuesioner (∑ X) 4 3 2 20 135 78 Sangat tidak setuju 11 1 Jumlah 100 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 11 244 Rata-rata Hitung ∑X N 2,44 Tabel 28 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna akan layanan-layanan dan koleksi-koleksi terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 5 responden menyatakan sangat setuju, 45 responden menyatakan setuju, 39 responden menyatakan tidak setuju, dan 11 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,44 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna akan layananlayanan dan koleksi-koleksi terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik. 78 Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi mengingatkan (reminding) nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 29 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada dimensi Mengingatkan (Reminding) No. Mengingatkan (Reminding) Nilai Rata-rata Kategori 1. Buletin Pradipta mengingatkan pengguna bahwa keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta sangat dibutuhkan 2,22 Tidak baik 2,47 Tidak baik Buletin Pradipta membuat pengguna selalu ingat akan Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta menjaga agar ingatan pertama akan perpustakaan selalu ke 3. Perpustakaan Kota Yogyakarta Buletin Pradipta mengingatkan pengguna akan layanan-layanan dan koleksi-koleksi 4. terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 2. Total Nilai Rata-rata 2,36 2,31 Tidak baik 2,44 Tidak baik Tabel 29 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi mengingatkan (reminding) secara keseluruhan tergolong tidak baik, dengan rata-rata nilai total 2,36. Berdasarkan tabel-tabel tersebut secara keseluruhan persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini: 79 Tabel 30 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta No. 1. 2. 3. Indikator Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi Menginformasikan (Informing) Membujuk (Persuading) Mengingatkan (Reminding) Nilai Rata-rata 2,45 2,44 2,36 Kategori Tidak baik Tidak baik Tidak baik 7,25 Total Nilai Rata-rata 2,42 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010 Tabel 30 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta sebagai berikut: 1. Persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi menginformasikan (informing) tergolong tidak baik dengan nilai rata-rata 2,45. 2. Persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi membujuk (persuading) tergolong tidak baik dengan nilai rata-rata 2,44. 3. Persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi mengingatkan (reminding) tergolong tidak baik dengan nilai rata-rata 2,36. 80 Sehingga secara keseluruhan total nilai rata-ratanya berdasarkan rumus grand mean yaitu: Grand Mean ___ , , , , 2,42 Berdasarkan total nilai rata-rata 2,42 tersebut, persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta termasuk kategori tidak baik. 81