BAB II LANDASAN TEORI 2.1 State of Art Beberapa penelitian yang

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 State of Art
Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang pengaruh dan minat salah
satunya yang dilakukan oleh Eko Baskoro pada tahun 2013 yang berjudul
PENGARUH PROGRAM "X FACTOR INDONESIA" DI RCTI TERHADAP MINAT
MENYANYI REMAJA, dimana dalam penelitian tersebut menyelidiki apakah
program X factor mempengaruhi minat menyanyi remaja atau tidak, pendekatan
penelitian yang dilakukan secar kuantitatif tersebut dilakukan kepada followers
remaja dari official twitter X factor. Dan dari hasil penelitian tersebut,
kedua
variable bebas memberikan pengaruh sebesar 66.9% terhadap minat menyanyi. Hal
itu menunjukkan bahwa bila digabungkan ke dalam satu kesatuan, kedua variabel
tersebut mampu memberikan pengaruh sebesar 66.9% terhadap perubahan dalam
variabel minat menyanyi. Dengan membandingkan pengaruh yang diberikan oleh
masing-masing variabel dan membandingkan koefisien untuk masing-masing
variable diketahui bahwa variabel penggunaan media memberikan pengaruh yang
lebih besar dibandingkan dengan variabel isi media.
Penelitian lain dilakukan oleh, Robin pada tahun 2012 dengan judul
“PENGARUH PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP
PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY (STUDI TENTANG EPISODE
SIOMAY - BATAGOR BERBALUT PEMICU KANKER)”, penelitian yang juga
menggunakan teori uses and effect menyimpulkan 47 orang setuju bahwa pernyataan
dari narasumber pada program Reportase Investigasi dapat mengubah persepsi
audience, dari hasil tersebut terdapat kesimpulan terdapat audience yang terpengaruh
oleh hasil dari suatu pemberitaan.
7
8
Tabel 2.1
State of The Art
Judul Penelitian
Nama
Peneliti /
Tempat/
Tahun
Penelitian
Pendekatan
Penelitian/
Hasil Penelitian
teori
khusus/ Populasi/
sample
PENGARUH PROGRAM
Eko
-
Kuantitatif / teori
Program
"X
Universitas
Bina
uses and effect /
Indonesia memberikan
INDONESIA" DI RCTI
Nusantara, Jakarta
populasi 553.651 /
pengaruh
TERHADAP
– 2013
sample
menyanyi pada remaja
FACTOR
MINAT
Baskoro
MENYANYI REMAJA
SIARAN
Franciscus
BERITA TV TERHADAP
Theojunior
-
MINAT
Universitas
Bina
PENGARUH
MENONTON
BERITA
PADA
KHALAYAK
REMAJA
STUDI
KASUS
LIPUTAN
6
PADA
99,98194
sebesar 66,9%.
Kuantitatif / teori
Liputan
Uses
mempunya
and
6
Gratifications
kuat
Nusantara, Jakarta
/populasi 1.151.000
terhadap
– 2011
/ sample 99,9991
menonton
(100)
acara
:
Factor
minat
(100)
PETANG
SISWA
X
petang
pengaruh
yaitu
0,691
minat
program
berita
pada
47
remaja.
SMA
PERGURUAN ADVENT
SALEMBA DI JAKARTA
PENGARUH PROGRAM
Robin - Universitas
Kuantitatif / teori
menyimpulkan
REPORTASE
Bina
uses
orang
INVESTIGASI DI TRANS
Jakarta 2012
TV
TERHADAP
Nusantara,
and
effect
setuju
bahwa
populasi 19.200 /
pernyataan
dari
sample 99, 48 (100)
narasumber
pada
9
PERSEPSI MAHASISWA
program
BINUS
UNIVERSITY
Investigasi
dapat
(STUDI
TENTANG
mengubah
persepsi
EPISODE
SIOMAY
BATAGOR
-
Reportase
audience
BERBALUT
PEMICU KANKER)
Casting Credibility:
Omar O. Dumdum
Patterns
and Ma. Criselda
berbagai tingkat sosial
Assessment
A.
yang
of TV News Programs
University
of
Audience
Garcia
Kuantitatif
–
of
Changing
Landscape,
News
The Pew Research
Even
Center
Television is Vulnerable
Fot
The
lebih
mendapatkan
Philippines – 2011
In
Masyarakat filipina dari
suka
berita
lewat tayangan televisi
Kuantitatif
Informasi lewat media
online
sudah
People & The press
mengungguli informasi
– Washington DC
dari surat kabar dan
2012
radio, lalu mendekati
berita yang di dapatkan
dari televisi.
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi Massa
Menurut W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) sesuatu dapat di
definisikan sebagai komunikasi massa jika mencangkup hal-hal sebagai
berikut:
10
a. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara tepat kepada
khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media
modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan
diantara media tersebut
b. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
c. Pesan adalah milik publik.artinya bahwa pesan bisa didapatkan dan
diterima oleh orang banyak.
d. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator tidak
berasal dari seseorang tapi lembaga
e. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, atau pesan-pesan yang
disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut
sebelum disiarkan lewat media massa.
f. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam
jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung.
(Nurudin, 2007 8:9)
2.2.2 Elemen - Elemen Komunikasi Massa
a. Komunikator
Dalam komunikasi massa, definisi dari komunikator adalah
jaringan, stasiun lokal, direktur dan staf yang berkaitan dalam
suatu acara televisi. Dapat disimpulkan bahwa komunikator
11
adalah gabungan dari berbagai individu yang berada dalam
sebuah media massa.
b. Isi
Pengelolaan isi dalam suatu komunikasi massa tergantung pada
kebijakan masing – masing perusahaan, karena media massa
melayani
masyarakat
secara
luas
dan
seimbang,
yang
menyangkut kepentingan individu maupun sosial. Isi dalam
komunikasi massa terbagi atas, (a) Berita dan informasi; (b)
Pendidikan dan sosial; (c) analisis dan interpretasi; (d) hiburan;
dan (e) iklan.
c. Audience, dalam komunikasi massa, audience terbagi dalam lima
karakteristik, yaitu :
a.
Cenderung besar. Artinya, audience tersebar dengan sangat
luas, namun arti luas dapat juga bersifat relatif.
b.
Cenderung dipengaruhi oleh status hubungan sosial, maksudnya
adalah audience memilih suatu media massa berdasarkan
seleksi kesadaran.
c.
Cederung Heterogen, audience berasal dari bebagai lapisan
masyarakat. Media massa menentukan suatu sasaran untuk
menjangkau masyarakat tersebut. Sebagai contoh, media massa
cetak membuat majalah menurut status sosial ataupun
profesinya.
d.
Audience
terpisah
dari
komunikator.
Artinya
meskipun
audience dan media massa terpisahkan oleh ruang dan waktu,
namun media massa tetap dapat menjangkau audience-nya.
12
e. Cenderung anonim, artinya antara media massa dan audience
tidak saling mengenal satu sama lainnya. Karena tidak terikat
oleh hubungan apapun.
d. Feedback, dapat terjadi apabila komunikan dan komunikator
bertemu secara
direfleksikan
langsung.
kepada
Feedback adalah bahan yang
komunikan
setelah
melalui
proses
pertimbangan yang cukup lama sebelum disampaikan. Ada dua
jenis feedback, yaitu immediated feedback dan delayed feedback.
e. Gangguan, terbagi menjadi dua, yaitu, gangguan saluran dan
gangguan sematik. Gangguan saluran biasanya terjadi karena
gangguan karena sesuatu. Contoh gangguan dalam siaran televisi
adalah penerimaan gambar yang tidak jelas saat menonton
televisi.
f. Gatekeeper, merupakan istilah dalam dunia psikologi, namun
berkembang pengertiannya dalam komunikasi massa dapat
diartikan sebagai individu yang memegang peranan penting
dalam media massa (baik cetak maupun elektronik).
g. Pengatur, adalah orang – orang yang ikut dalam proses
penyampaian pesan di media massa secara tidak langsung. Dalam
hal ini adalah narasumber dan pemasang iklan.
h. Filter, merupakan saringan bagi audience kepada apa yang
diberikan oleh media massa.
(Nurudin, 2007 95:136)
13
2.2.3 Media massa
Media massa adalah alat yang dipakai sebagai media untuk
menyampaikan pesan dari sumber informasi kepada khalayak atau
komunikan. Dengan menggunakan media elektronik maupun media cetak.
Menurut McQuail tahun 1987, fungsi media massa bukan hanya sebagai
saluran menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, kontrol sosial, dan
mempengaruhi masyarakat semata. Dewasa ini media massa telah melakukan
fungsi dalam pembentukan pendapat umum. ( Harahap 2013: 10 )
2.2.3.1
Bentuk – Bentuk Media Massa
Media massa juga terbagi menjadi beberapa bentuk. Yang
melalui perkembangan dari waktu kewaktu, berikut ini adalah bentuk
– bentuk media massa :
1. Surat kabar, atau yang biasa dikenal dengan koran. Koran
merupakan media cetak pertama yang hadir dalam proses
komunikasi. Koran adalah media cetak tertua yang masih
digunakan sampai sekarang, keunggulan dari koran sebagai media
cetak adalah murah dan sudah sangat digemari oleh masyarakat.
Namun dalam perkembanganya, koan bukan hanya menjadi
media cetak aja, namun juga sudah berinovasi menjadi elektronik
yang dapat diakses dengan lebih mudah, cepat dan hemat.
2. Majalah, adalah media massa cetak yang lebih menarik
tampilannya, baik dari segi kualitas kertas, isi berita maupun
tampilan gambarnya. Majalah biasanya menyajikan informasi
secara lebih mendalam dan lebih aktual dalam pembahasannya.
14
3. Radio, adalah media massa elektronik yang tidak mampu digeser
oleh pergerakan jaman, karena merupakan media massa yang
sangat simpel, mudah didapat dan murah. Radio juga memiliki
peran
penting
dalam
sejarah
kemerdekaan
Indonesia.
Karakteristik radio adalah dapat membentuk Theater of Mind,
para pendengarnya untuk berimajinasi dengan apa yang mereka
dengarkan.
4. Televisi, merupakan media massa elektronik yang mengandalkan
audio dan visual, para penonton diajak untuk melihat, bukan
hanya membayangkan apa yang sudah didengar. Hal ini memaksa
penontonnya untuk memberikan perhatian secara lebih saat
menerima tayangan televisi.
5. Film, film termasuk dalam kategori media massa elektronik yang
mengutamakan hiburan. Seiring dengan perkembangannya, film
sekarang sudah menjadi industri bisnis yang dibuat dengan sangat
kreatif dan memenuhi imajinasi untuk kepentingan estetika,
namun juga dapat memberikan pesan – pesan yang positif dalam
setiap ceritanya.
6. Gabungan diantara media-media tersebut
(Nurudin 2007: 8)
2.2.4 Televisi
Televisi selain berfungsi sebagai penyajian informasi,
memberikan pendidikan dan sebagai sumber hiburan kepada masyarakatnya
seperti dengan menyajikan tayangan-tayangan atau program acara yang bagus
15
serta menarik untuk ditonton. Sebuah program acara yang dapat dikatakan
bagus adalah program acara yang dapat menaikkan rating dari televisi
tersebut. Pada umumnya isi program siaran televisi mempunyai jenis-jenis
programnya, meliputi acara seperti: “News reporting (laporan berita), talk
show, documentair, magazine/tabloid, advertising, education, art and culture,
dan sebagainya yang kemudian diberi mana sesuai dengan keinginan masingmasing televisi” (Muda, 2005: 63).
2.2.5 Jenis-Jenis Program Televisi
Televisi kini berguna tidak hanya untuk memberikan informasi
kepada khalayak ramai, namun juga memberikan sisi menarik melalui
program artistik, kini program artistik di anggap masyarakat menjadi hiburan
murah meriah di tengah hiruk pikuk aktifitas dan menjadi salah satu hal
wajib yang ada di stasiun tv, khususnya stasiun tv di Indonesia.
Program televisi dibagi menjadi 2 yaitu, Artistik dan utamanya adalah
jurnalistik.
2.2.5.1 Program Artistik
Program artistik bersumber dari ide atau gagasan perorangan ataupun
tim kreatif, lalu proses produksinya mengutamakan keindahan dan
kesempurnaan sesuai perencanaan.
Jenis-jenis dari program artistik adalah:
1. Drama/ sinetron
2. Program Musik
3. Lawak
4. Quiz
16
5. Informasi Iptek
6. Informasi Pendidikan
7. Informasi Kebudayaan
8. Informasi hasil produksi, termasuk iklan dan publik service
9. Informasi flora dan fauna
10. Informasi sejarah/dokumenter
11. Informasi pembangunan
12. Informasi apa saja yang bersifat non politis
(Djamal, Fachruddin 20011 :153)
2.2.5.2 Program Jurnalistik
Program jurnalistik bersumber dari masalah hangat seperti peristiwa
atau pendapat. Proses produksinya mengutamakan kecepatan dan kebenaran.
Dan tetap mengandalkan sikap netral di tiap pemberitaan.
Jenis-jenis program jurnalistik adalah:
1. Berita aktual (siaran berita)
2. Berita non-aktual (feature dan majalah udara)
3. Penjelasan tentang masalah hangat (dialog, monolog, panel
diskusi, current affairs)
(Djamal, Fachruddin 20011 :153)
2.2.6 Jurnalistik Televisi
Ada beberapa prinsip dasar dari asas penulisan jurnalistik
(pers), yaitu isi pesan harus sederhana (simplicity), singkat (brevity),
jelas (clarity) dan tepat (accuracy). Jurnalistik identik dengan kata
17
berita (news), dan dalam penulisannya, berita harus sesuai dengan
seleksi fakta untuk dipilih menjadi bahan informasi atau berita
tersebut dengan menggunakan asas yang menentukan batasan –
batasan sampai sejauh mana fakta itu penting, hal tersebut yang yang
disebut nilai berita (news value).
Kejadian yang mengandung nilai berita merupakan kejadian
yang istimewa (unusual) atau kejadian yang luar biasa. Terdapat
beberapa alasan mengapa kejadian tersebut menjadi luar biasa.
Pertama, kedekatan (proximity) dengan lingkungan masyarakatnya.
Selain
kedekatan,
unsur
lainnya
yang
berpengaruh
adalah
kemasyurannya (prominence). Peristiwa – peristiwa yang berkaitan
dengan nama – nama orang yang masyur atau pembuat beritanya
adalah orang ternama, biasanya bernilai berita tinggi. (Wibowo 2009
88-89).
2.2.6.1 Jenis – Jenis Berita Televisi
Secara garis besar, berita dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu hardnews
dan softnews.
Hardnews adalah jenis berita langsung yang memiliki sifat timely atau terikat
waktu. Berita jenis ini sangat tergantung pada aktualitas waktu, sehingga
keterlambatan berita akan menyebabkan berita menjadi basi. Beberapa peristiwa
yang bisa digolongkan sebagai hardnews antara lain: rapat kabinet, peristiwa
olahraga, kecelakaan, bencana alam, dan meninggalnya orang terkenal.
Sebagai contoh: berita hasil pertandingan sepak bola yang selalu di update
sesaat setelah pertandingan. Bahkan saat pertandingan berlangsung, berita tentang
18
skor pertandingan selalu diperbarui oleh stasiun televisi melalui running text
(Junaedi 2013:6).
Softnews adalah berita tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless atau
tidak terikat waktu. Berita jenis ini tidak tergantung pada waktu, sehingga selalu bisa
dibaca, didengar, dan dilihat kapan pun tanpa terikat pada aktualitas. Beberapa
peristiwa yang bisa diklasifikasikan dalam jenis berita ini antara lain: penemuan
ilmiah, kisah sukses, dan kisah tragis.
Sebagai contoh: berita tentang kesuksesan Diego Maradona mencetak gol
dengan tangan pada Piala Dunia 1986 yang dikenal sebagai gol tangan Tuhan.
Kesuksesan Diego Maradona sampai saat ini menarik untuk diberitakan dari
beragam perspektif, baik yang pro maupun yang kontra atas gol paling kontrovesial
sepanjang sejarah sepak bola ini (Junaedi 2013:7).
2.2.6.2 Program Buletin Indonesia Siang
Program berita harian di stasiun Global tv yang menyajikan beragam berita
seperti peristiwa politik, hukum, sosial budaya, perkotaan serta berbagai peristiwa
yang terjadi di berbagai pelosok tanah air. Tayangan tersaji dengan cepat, lengkap,
kritis dan akurat. Berita Global juga dilengkapi dengan feature unik, hangat dan
humanis
(http://www.globaltv.co.id/en/program/detail/1342/Buletin-Indonesia)
diakses pada tanggal 10 april 2014, pukul 17.02 WIB.
Terdapat beberapa jenis berita yang di sajikan dalam program berita tersebut.
Diantaranya, hard news yang meliputi berita politik serta kriminal, soft news yang
meliputi berita sosial.
19
2.7 Teori Uses and Effect
Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional
engenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting
atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan
penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil
dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2004: 41).
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti
”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks
lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi
tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan
terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih
kepada pengertian yang kedua (Sendjaja, 2004: 41).
Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh
kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah
satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media.
Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses
terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau
tidak menggunakan isi media massa (Sendjaja, 2004: 41-42).
2.7.1 Penggunaan Media
Asumsi dasar dari teori Uses and Effect lebih menekankan bagaimana
penggunaan media menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu. Hasil
dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya dengan
20
penggunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori
ini.
Hubungan antara penggunaan dan hasilnya dapat disajikan dalam beberapa
bentuk yang berbeda, yaitu:
1. Penggunaan media hanya dianggap berperan sebagai perantara, dan hasil dari
prosesnya dinamakan efek.
2. Penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah, atau mengurangi
aktivitas lainnya.
3. Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara serempak dan akan
menerima efek dan konsekuensi
2.7.2 Minat
Pengertian Minat menurut Tidjan (1976:71) adalah gejala psikologis yang
menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang.
Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau
reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului
oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. (Hariyanto, 2010)
Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), Minat dalah sebagai sebab yaitu
kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi
atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu
pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau
karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas.
Berdasarkan definisi minat tersebut dapatlah penulis kemukakan bahwa minat
mengandung unsur-unsur sebagai berikut (Haryanto, 2010):
1. Minat adalah suatu gejala psikologis
21
2. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena
tertarik.
3. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran
4. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan
kegiatan guna mencapai tujuan.( http://belajarpsikologi.com/pengertianminat/) diakses pada tanggal 12 April 2014 pukul 13.02 WIB.
2.7.3 Aspek – Aspek atau Kategori Minat
Atkinson dan Hilgard (1976) mengemukakan bahwa minat termasuk dalam
taksonomi afektif (istilah dari Bloom).
Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori (Atkinson,Hilgard, Pengantar
Psikologi, 2000) :
1.
Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk
menerima perhatian yang terpilih.
2.
Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan untuk
menanggapi kemauan dan kepuasan.
3.
Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan, pemilihan dan
komitmen terhadap nilai – nilai tertentu.
4.
Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori penggambaran dan
pengorganisasian terhadap nilai.
5.
Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan
pemasyarakatan nilai.
22
Akhirnya dapat disimpulkan minat dan motivasi adalah sama yaitu bertujuan unutk
melakukan sesuatu yang di mana motivasi itu datang dari perasaan dan pikran karena
khalayak (subyek) ingin mencapai sebuah tujuan yang diinginkan
2.7.4 Faktor timbulnya minat
Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga
faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) :
1. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat
membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,
melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.
2. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan
diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh
hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya
hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
3. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan
emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan
dapat
meningkatkan
minat,
sedangkan
kegagalan
dapat
menghilangkan minat seseorang.
2.8 Operasionalisasi Konsep
Sebuah konsep harus dioperasionalkan, agar dapat diukur. Proses ini disebut dengan
operasionalisasi konsep atau definisi operasional. Hasilnya berupa konstruk dan
23
variabel
beserta
indicator-indikator
pengamatan dan pengamatan tidak
pengukurannya.
Riset
tergantung
pada
dapat dibuat tanpa sebuah pertanyaan atau
batasan yang jelas mengenai apa yang diamati.
Pernyataan ini adalah hasil dari kegiatan mengoperasionalkan konsep, yang
memungkin riset mengukur konsep/konstruk/variabel yang relevan dan berlaku bagi
semua jenis variabel. Pada dasarnya, mengoperasionalkan konsep sama dengan
menjelaskan konsep berdasarkan parameter atau indikator-indikatornya. Dengan kata
lain hasil mengoperasionalkan konsep ini adalah variabel. Dinamakan variabel
karena mempunyai variasi nilai nilai yang dapat diukur. Nilai-nilai inilah yang biasa
disebut Indikator. (Kiryantono, 2006:25-26
Tabel 2.2
TABEL OPERASIONALISASI KONSEP
VARIABEL
Program
Indonesia
Global tv
DIMENSI
SUB DIMENSI
Buletin Karakteristik isi Berita Politik
Siang
di media
INDIKATOR
Berita politik yang disajikan
menarik
Berita politik yang disajikan
menambah pengetahuan saya
di bidang politk
Berita politik yang disajikan
membuat saya mengetahui
perkembangan politik
24
Berita politik yang disajikan
memenuhi kebutuhan
informasi saya
Berita politik yang disajikan
up-to-date
Berita Sosial
Berita sosial yang di sajikan
membangun human interest
Berita sosial yang disajikan
menambah informasi tentang
permasalahan sosial yang
sedang terjadi
Berita sosial yang disajikan
netral dan tidak memihak
siapapun
Berita sosial yang disajikan
membangun kesadaran
tentang permasalah disekitar
kita
Berita sosial yang disajikan
up-to-date
Frekuensi,
intensitas
durasi, Durasi berita politik dan
sosial di Buletin Indonesia
Siang cukup untuk
memberitakan kejadian yang
ada
25
Menonton “Buletin Indonesia
Siang” dari awal hingga akhir
acara
Selalu
menonton
Indonesia
“Buletin
Siang”
tanpa
melakukan hal lain
Hubungan Media
Mendapatkan
informasi
politik dan sosial melalui
akun
twitter
Buletin
Indonesia Siang
Interaktif dengan akun twitter
Buletin Indonesia Siang
Memberikan kritik dan saran
melalui akun twitter Buletin
Indonesia Siang
VARIABEL
Minat memilih WIN-HT
DIMENSI
Faktor
Dalam
Dorongan
INDIKATOR
Dari
Mendapatkan
informasi berita yang
lengkap setelah menonton
Buletin Indonesia Siang
26
Program Buletin Indonesia
Siang memberikan
informasi tentang WIN-HT
Minat memilih WIN-HT
bertambah setelah
pemberitaan Buletin
Indonesia siang
Faktor Motif Sosial
Program Buletin Indonesia
Siang
memberikan
pengetahuan
memilih
dalam
calon
presiden
pada pilpres 2014
Program Buletin Indonesia
Siang membuat percaya
diri untuk memilih WINHT pada pilpres 2014
Program Buletin Indonesia
Siang
menggali
membuat
lebih
saya
dalam
informasi tentang WIN-HT
Faktor Emosional
Merasa terinspirasi dengan
program Buletin Indonesia
Siang
hingga
membangkitkan
bisa
minat
27
memilih WIN-HT
Pemilihan berita yang di
lakukan Buletin Indonesia
Siang
membantu
minat
saya untuk memilih WINHT
Permasalahan
yang
di
beritakan
Buletin
Indonesia
Siang
membangkitkan
minat
saya untuk memilih WINHT
Download