Edisi 345 – 5 Juni 2015 Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 1 Edisi 345 – 5 Juni 2015 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred Wapemred Sekretaris Bendahara : Willy Wuisan : Herschel Najoan : Meilien Langi-M : Yance Pua Visi Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Tanah Toraja Hartoyo Tismail Editorial 3 Renungan 4 Opini 7 Tulisan Ellen G. White 9 Inspirational Story 11 Cerita Untuk Anak 13 Pathfinder 15 Artikel 17 Palakat – Aneka Berita 20 Catatan Kami 29 Buletin BAIT adalah media rohani khusus untuk anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (untuk kalangan sendiri). Redaksi Buletin BAIT menerima Renungan, Artikel Rohani, Kesaksian, dan Berita kegiatan gereja yang sesuai dengan visi dan misi BAIT Ministry. BRedaksi materi yang tidak sesuai visi dan u l e t iberhak n B Amelakukan I T O n l i proses n e - w editing, w w . b menentukan u l e t i n . b arubrik i t o ndan l i ntidak e . omemuat rg Halaman 2 misi atau etika jurnalistik. Renungan, Artikel, Kesaksian dan Berita dapat dikirim melalui email [email protected] Kunjungi website BAIT di www.buletin.baitonline.org, alamat lama www.baitonline.org Edisi 345 – 5 Juni 2015 D Apa Talentamu ? alam buku nubuatan yang sangat mengagumkan tentang apa yang akan terjadi pada detik-detik terakhir menjelang penutupan sejarah dunia, nabi Daniel dalam pasal 12:1-4 menuliskan: "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." Pengetahuan umum dan ilmu pasti atau sains benar sudah bertambah dengan pesat dan melejit sampai ke langit di zaman kita hidup ini. Tapi bagi kita orang Kristen terutama yang percaya bahwa kita adalah jenerasi yang menantikan munculnya Sang Raja Diraja, Emmanuel Raja Assalam itu, lebih penting dari pengetahuan umum dan sains (general knowledge and science), adalah kebijaksanaan untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran sebagai akibat penyelidikan mengenai nubuatannubuatan khusus yang memaparkan peristiwa-peristiwa akhir zaman. Semoga kita benar-benar boleh menjadi orang yang bijaksana yang akan menggunakan talenta kita, bahkan semua daya dan dana kita untuk mempersiapkan umat manusia sebanyak mungkin yang bisa kita jengkau dalam masa kepicikan yang sangat singkat dan sempit ini. Banyak orang akan menyesal waktu Tuhan datang dan mengatakan kepada kita “Dimana hasil mutiara-mutiara dan intan permata berupa jiwa-jiwa untuk siapa Aku telah menderita sengsara dan menumpahkan darahKu, dan untuk maksud itu Aku telah berikan kepadamu talenta dan harta yang limpah itu?” Roh Nubuat mengatakan bahwa banyak orang akan malu besar, dan menyesal hebat karena mereka mempunyai banyak harta benda yang bertimbun-timbun yang hanya akan menjadi puing-puing dan tumpukan abu! Marilah kita sadar dan gunakan bakat, talenta dan harta itu untuk tujuan mulia keselamatan jiwa-jiwa dan dengan bijaksana telah kita depositokan dalam bank sorga yang bunganya dijaminkan Pemilik semesta alam ini, sebanyak 10.000 %, atau seratus kali lipat dari yang kita investasikan! Pada Buletin BAIT edisi minggu ini, pdt. H.I. Missah memberikan renungan mengenai “Bersaing Ala Alkitab”. Bersaing atau berkompetisi seperti apa yang dimaksud ? Silahkan anda telaah renungannya. Lebih lengkapnya, baca semua materi yang kami sajikan pada buletin ini. Selamat membaca, Tuhan memberkati kita selalu. Pdt. Sammy Lee Redaksi Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 3 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. 1 Korintus 9:24-27 K alah atau rugi dalam suatu persaingan pada hakekatnya adalah hal yang lumrah di dunia usaha. Setiap usahawan atau perusahaan terkadang mengalami kekalahan atau kerugian yang pada akhirnya menyebabkan mereka mencari strategi atau metode yang paling tepat, agar dapat menampilkan satu produk terbaik yang dapat dihasilkan, untuk menebus kekalahan atau kerugian yang pernah mereka alami. Para manager akan berusaha untuk mengungguli para pesaing sehingga dapat menjadi yang ‘terunggul’ di antara yang paling unggul, dan menjadi ‘yang terbaik’ di antara yang paling baik. Menemukan strategi untuk mengalahkan para kompetitor ini biasanya menghabiskan waktu yang banyak dan berpengaruh pada proses membuat keputusan. Para pemimpin perusahaan biasanya akan mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk dapat dijadikan bahan evaluasi serta mengatur strategi dalam ‘mengalahkan’ lawan. Sebagai umat Kristiani, buku pelajaran yang menjadi bahan utama menggali strategi dalam menghadapi para kompetitor adalah Alkitab. Alkitab tidak pernah menasehatkan kita bahwa kita boleh menggapai kemenangan atau mendapat keuntungan di atas kerugian atau kemalangan orang lain. Malahan Alkitab Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 4 Edisi 345 – 5 Juni 2015 menfokuskan satu kebenaran Alkitabiah yang secara terusmenerus dibidikkan pada satu titik strategi yaitu bahwa kita harus melatih kearifan dan kemampuan kita dalam mencari metode Allah yang terbaik untuk memenangkan satu persaingan. Catatan Alkitab yang sangat menarik untuk disimak adalah tentang kehidupan Musa dalam mengungkap titik pandang Allah tentang persaingan. Ada tujuhpuluh tua-tua bangsa Israel yang dipenuhi oleh Rohulkudus dan ‘kepenuhanlah’ mereka seperti nabi. Ada dua orang lainnya lagi yang tinggal di kemah mendapat kepenuhan Rohulkudus. Kemudian pembantu dekat Musa yaitu Yusak, mengatakan kepada Musa untuk ‘mencegah’ mereka karena khawatir jika tua-tua bangsa Israel ini menjadi ‘saingan’ Musa dalam menjalankan kepemimpinan. Tetapi sangat menarik untuk dipelajari tentang reaksi Musa terhadap anjuran Yusak itu, dan sekaligus dapat diambil menjadi contoh bagaimana seharusnya kita menghadapi suatu persaingan. Bilangan 11:29 mencatat: Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!" Musa tidak merasa ‘terancam.’ Dia tidak menjadi dengki, iri hati,bahkan cemburu terhadap orang lain yang juga mempunyai kemampuan memimpin, karena ia tahu bahwa tanggungjawabnya sebagai hamba Allah adalah sepenuhnya menurut kepada perintah dan kehendak Allah. Bagi Musa, ia tidak merasa keberatan jika ada orang lain yang juga digunakan Allah untuk menjadi hambaNya. Bagi Musa, bagaimana Rohulkudus bekerja di dalam kehidupan orang lain, itu adalah urusan Allah, itu terserah kepada kehendak Allah. Ia tidak mau menghalanginya. Bahkan kenyataannya adalah bahwa Musa menginginkan agar orang-orang yang ‘seakan-akan’ menjadi pesaingnya itu memperoleh yang terbaik dari Tuhan. Beginilah seharusnya seorang Kristen bertindak dalam suatu ‘persaingan.’ semangat, ketekunan, dan visi diri kita sendiri. Dalam suatu pertandingan, kita bukanlah melawan para peserta yang lain, tetapi justru melawan diri kita sendiri. Ukuran kesuksesan kita bukan kemenangan atas pesaing-pesaing itu, tetapi ukuran satu kesuksesan adalah bagaimana kita melakukan sesuatu dengan usaha dan hasil yang maksimal. Itu sebabnya, yang perlu kita tekankan disini adalah, bagaimana penampilan kita dalam mengukur kemampuan diri, dalam melatih kecerdasan kita, dalam menerapkan disiplin dan ketabahan kita untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang kita percaya bahwa Allah telah tetapkan untuk masing-masing kita yaitu memperoleh suatu mahkota yang abadi. Inilah hadiah yang Paulus maksudkan telah tersedia di hadapan kita. Rasul Paulus sangat menaruh minat dalam mencapai sasaran atau tujuan yang unik yang Allah tetapkan bagi hidupnya. Itu sebabnya ia dapat mengatakan kepada orang-orang di Korintus bahwa ia “tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai oleh orang lain.” (2 Korintus 10:16) Persaingan adalah kejadian alamiah yang bersifat universal. Persaingan telah merangsek masuk ke dalam sekolah-sekolah, dunia olah raga, dunia usaha, masuk ke dalam politik dan hubungan antar manusia, bahkan persaingan telah masuk ke dalam gereja dan organisasi. Tetapi dengan memancangkan perhatian kita kepada satu-satunya kehendak Allah atas hidup kita, dan menggunakan serta mengembangkan bakat dan talenta-talenta kita dengan semaksimal mungkin, kita akan dapat mencapai kesuksesan tanpa mengalami stress dan terkadang perselisihan yang diakibatkan oleh persaingan tidak sehat yang tidak perlu terjadi. Kiranya masing-masing kita dapat meraih sukses dalam setiap usaha dan cita-ciata kita, ditambah lagi jika kita menghiasi pekerjaan kita dengan mutu yang baik dan dipenuhi oleh hasrat untuk memuliakan Allah di dalam kehidupan kita. Mari kita simak bagaimana pandangan Rasul Paulus tentang kompetisi atau persaingan. Dalam 1 Korintus 9:24, 25 Rasul Paulus mengatakan: . . . bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiaptiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” Dalam pandangan Rasul Paulus, strategi menghadapi para pesaing bukanlah bagaimana mengalahkan atau mempecundangi mereka, tetapi bagaimana kita membangun Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 5 Edisi 345 – 5 Juni 2015 T erbersit dipikiran kita bahwa berbicara mengenai berkat itu adalah soal harta, kekayanan, rumah yang bersar, mobil yang mewah, gaji yang tinggi dan warisan yang tak ternilai. Sebetulnya jika kita membaca Alkitab bahwa semuanya itu hanyalah titipan yang datang dari Tuhan bahkan itu adalah ujian yang datang dari Tuhan sebagaimana yang dinyatakan dalam kejadian pasal 1 dan 2 saat mana Tuhan menciptakan bumi ini dan mempersembahkan sebuah taman yang indah, lengkap dan serba terpenuhi bagi Adam dan Hawa. Ya saya bisa simpulkan bahwa harta benda, kekayaan, dan semuanya itu bukanlah berkat melainkan titipan yang merupakan ujian dari Tuhan. Begitu juga jika saya bertanya apakah penderitaan di dalam hidup ini adalah merupakan kutuk? Jawabannya juga tidak! Konsep kutuk di dalam Alkitab bukanlah sebuah hasil yang diberikan Tuhan melainkan itu adalah diakibatkan oleh dosa. Nah jika kita kembali berbicara mengenai penderitaan dapat dipastikan bahwa penderitaan hidup juga adalah ujian untuk manusia sebagimana para tokoh-tokoh alkitab diuji untuk menjadi pemimpin yang berkwalitas. Contoh nyata adalah Yusuf dan Ayub. Yusuf diuji untuk kemudian menjadi juruselamat bagi bangsanya dari kelaparan. Ayub diuji untuk kemudian imannya dimurnikan seperti emas. Nah bisa kita simpulkan dari kedua hal ini yaitu kekayaan dan penderitaan dua unsur ini merupakan ujian kepada umat manusia. Ada orang yang diuji dengan kekayaan dan ada orang yang diuji dengan penderitaan yang tujuannya adalah untuk mendekatkan kita kepada Tuhan. Keluaran 20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 7 Edisi 345 – 5 Juni 2015 maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa." Dan pastikan kalau Tuhan tahu persis bagaimana menguji kita untuk menjadikan kita pribadi yang cemerlang! Nah kalau begitu pertanyaan yang berikutnya kalau kekayaan itu bukan berkat melainkan ujian dan penderitaan itu bukan kutuk tetapi juga ujian. Manakah yang merupakan berkat yang sesungguhnya dari Tuhan? Marilah kita menjawab konsep ini dengan membuka Alkitab di dalam Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Kalimat ini adalah kalimat Yesus kepada murid-muridNya yang sedang takut oleh karna mereka akan kehilangan Yesus yang akan naik ke surga setelah selesai bertugas untuk misi keselamatan di dunia ini, mati di kayu salib dan bangkit untuk naik ke sorga. Hati murid-murid begitu gelisah saat itu dan gentar. Oleh karna selama ini mereka aman berjalan dengan Yesus, kebutuhan mereka terpenuhi, keamanan, kebutuhan fisik bahkan kasih dari Yesus menjadi bagian mereka. Tetapi kali ini mereka akan kehilangan Yesus. Nah bisa dilihat di sini bahwa Yesus telah mengetahui kebutuhan murid-muridNya saat itu. Itu sebabnya Yesus berfirman di dalam Yohanes 14: 27 tadi dan inilah yang merupakan berkat yang sesungguhnya yang Yesus tinggalkan kepada murid-muridNya yaitu damai sejahtera. Bahkan di dalam ayat ini kata damai sejahtera dua kali disebutkan Yesus untuk menjadi bagian murid-muridNya. Inilah berkat yang ditinggalkan Yesus kepada murid-muridNya. Pertanyaannya kenapa Yesus tidak memberikan kekayaan kepada mereka serta jaminan hidup mungkin berupa warisan? Melainkan damai sejahtera yang Yesus berikan. Damai sejahtera adalah bagian dari buah roh dan itulah berkat yang adil yang Tuhan berikan kepada murid-muridNya sebuah warisan yang tidak bisa dicuri orang, dibagi merata dan adil yang kaya dan yang miskin bisa merasakannya yang terdidik dan yang tidak terdidik bisa menikmatinya. Ada hal yang perlu kita renungkan saat ini apakah kita telah memiliki damai sejahtra itu yang diberikan Yesus kepada kita ? Ada banyak orang yang hidupnya tidak bersinar dan cemerlang dewasa ini bukan oleh karna mereka tidak punya harta yang banyak, bukan oleh karna mereka hidup dalam penderitaan terus menerus melainkan oleh karna mereka telah kehilangan damai sejahtera. Itu karna mereka tidak hidup di dalam kasih Yesus. Itu sebabnya marilah kita hidup di dalam kasih Yesus sehingga kita akan memiliki damai sejahtera itu sekarang dan sampai selama-lamanya. Sekali lagi saya tegaskan orang-orang yang hidup dalam kasih Yesus akan memiliki damai sejahtera dan bilamana kita memilikinya sudah pasti kita akan menjadi pribadi yang cemerlang, pribadi yang dipenuhi suka cita, pribadi yang dipenuhi kepastian, pribadi yang dipenuhi kesabaran dimana hidup kita akan bermakna baik bagi sesama terlebih kepada Tuhan. Tuhan memberkati kita amin….. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 8 Edisi 345 – 5 Juni 2015 PARA PEMBAHARU INGGRIS YANG MUNCUL KEMUDIAN -- 14 Kemenangan Akhir Lanjutan .... S ri Ratu harus percaya kepada Allah, yang berbicara dengan jelas di dalam firman-Nya," jawab Pembaharu itu, "dan lebih jauh dari pada yang diajarkan oleh Firman itu kepadamu, engkau tidak boleh mempercayai baik yang satu maupun yang lainnya. Firman Allah itu sendiri cukup jelas, dan jikalau ada muncul yang tidak jelas di suatu tempat, Roh Suci, yang tidak pernah bertentangan dengan Allah, menerangkan dengan lebih jelas di tempat lain, sehingga tidak ada lagi keragu-raguan, kecuali kepada mereka yang keras kepala tetap tidak mau perduli." -- Laing, "Works of John Knox," Vol. II, pp. 281, 284 (ed. 1895). Itulah kebenaran yang dikatakan oleh Pembaharu yang berani itu, ke telinga keluarga kerajaan, pada saat bahaya mengancam hidupnya. Dengan keberanian yang tidak mengenal gentar seperti itu ia tetap pada maksudnya, berdoa dan berjuang dalam peperangan Tuhan, sampai Skotlandia bebas dari kepausan. Di Inggris penetapan Protestantisme sebagai agama nasional, mengurangi penganiayaan, tetapi tidak seluruhnya berhenti. Walaupun banyak doktrin Roma yang telah ditinggalkan, tetapi tidak sedikit yang masih terus dipertahankan. Supremasi paus ditolak, tetapi sebagai gantinya raja dinobatkan sebagai kepala gereja. Dalam upacara gereja masih terdapat penyimpangan dari kemurnian kesederhanaan Injil. Prinsip utama kebebasan beragama belum dimengerti. Walaupun kekejaman yang mengerikan yang dilakukan oleh Roma kepada para bida'ah tidak dilakukan atau jarang Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 9 Edisi 345 – 5 Juni 2015 dilakukan oleh penguasa-penguasa Protestan, namun hak setiap orang untuk menyembah Allah sesuai dengan bisikan hati nuraninya belum sepenuhnya diakui. Semuanya diharuskan menerima doktrin-doktrin dan melakukan bentukbentuk perbaktian yang ditetapkan oleh gereja yang sudah ada. Orang yang tidak setuju menderita penganiayaan, sedikit banyaknya, selama ratusan tahun. Pada abad ke tujuh belas, ribuan orang pendeta dipecat dari jabatan mereka. Orang-orang dilarang menghadiri sesuatu perkumpulan agama kecuali yang sudah ditentukan oleh gereja. Pelanggaran kepada ketentuan itu diancam dengan denda yang berat, hukuman penjara dan pembuangan. Jiwajiwa yang setia, yang tidak bisa berhenti berkumpul berbakti kepada Allah, terpaksa bertemu di gang-gang sempit yang gelap, di loteng-loteng yang tersembunyi, dan pada musimmusim tertentu, di hutan pada waktu tengah malam. Di tempat perlindungan di hutan lebat, kaabah Allah yang didirikan-Nya sediri, anak-anak Tuhan yang tercerai berai dan dianaiaya itu berkumpul untuk mencurahkan isi jiwa mereka di dalam doa dan puji-pujian. Tetapi sekalipun mereka waspada dan berjaga-jaga, banyak juga yang menderita karena iman mereka. Kamar-kamar penjara penuh sesak. Keluarga-keluaga terpecah-pecah. Banyak yang diasingkan ke negeri asing. Namun, Allah menyertai umat-Nya, dan penganiayaan tidak akan berhasil mendiamkan kesaksian mereka. Banyak yang diusir menyeberangi laut ke Amerika. Dan di sini diletakkanlah dasar kebebasan sipil dan kebebasan beragama, yang telah menjadi benteng dan kemuliaan negeri ini. Sekali lagi, sebagaimana pada zaman rasul-rasul, penganiayaan berubah menjadi kemajuan dan peningkatan kabar Injil. Dalam sebuah penjara bawah yang sangat menjijikkan, yang dipenuhi oleh orang-orang yang tidak bermoral dan penjahat, John Bunyan bernafaskan suasana Surga. Di sana ia menulis cerita kiasannya yang ajaib mengenai perjalanan para musafir dari tanah kebinasaan ke kota Surgawi yang mulia. Selama lebih dari dua ratus tahun suara dari penjara Bedford itu telah berbicara dengan kuasa yang luar biasa kepada hati orang-orang. Buku Bunyan, "Pilgrim's Progress" dan "Grace Abounding to the Chief of Sinners" telah menuntun langkah banyak orang kepada jalan kehidupan. Baxter, Flavel, Alleine, dan orang-orang berbakat lainnya, yang berpendidikn dan mempunyai pengalaman Kristen yang mendalam, berdiri teguh untuk mempertahankan iman yang pernah disampaikan kepada orang-orang kudus. Pekerjaan yang dicapai orang-orang ini, meskipun dilarang dan diharamkan oleh penguasa-penguasa dunia, tidak pernah binasa. Buku tulisan Flavel, "Fountain of Life," dan "Method of Grace" telah mengajar ribuan orang bagaimana mempertahankan pemeliharaan jiwa mereka kepada Kristus. Buku karangan Baxter, "Reformed Pastor" telah terbukti menjadi berkat bagi banyak orang yang rindu kepada kebangunan pekerjaan Allah, dan bukunya, "Saint's Everlasting Rest" telah menuntun jiwa-jiwa kepada "perhentian yang menanti umat Allah." Seratus tahun kemudian pada hari kegelapan rohani yang besar, Whitefield dan Wesley bersaudara muncul sebagai pembawa-pembawa terang bagi Allah. Di bawah pemerintahan gereja yang sudah berdiri, rakyat Inggris telah kembali kepada keadaan kemunduran keagamaan yang sulit dibedakan dari kekafiran. Agama alamiah adalah pelajaran yang paling disukai oleh para ulama, dan dimasukkan menjadi bagian terbesar dari teologia mereka. Golongan-golongan masyarakat yang lebih tinggi mencemoohkan kesalehan, dan meyombongkan diri berada di atas apa yang dinamakan kefanatikan. Golongan-golongan yang lebih rendah kebanyakan bersikap masa bodoh dan menyerah kepada kejahatan, sementara gereja tidak lagi mempunyai keberanian atau keyakinan untuk mendukung kepentingan kebenaran yang telah jatuh itu. Doktrin agung pembenaran oleh iman, yang begitu jelas diajarkan oleh Luther, sudah hampir seluruhnya tidak tampak lagi, dan prinsip Romawi yang mempercayai pekerjaanpekerjaan baik untuk keselmatan sudah menggantikannya. Whitefield dan Keluarga Wesley, yang menjadi anggota gereja yang sudah berdiri, adalah orang-orang yang sungguhsungguh mencari kehendak Allah. Dan seperti yang diajarkan kepada mereka, harus diperoleh melalui kehidupan yang saleh dan penurutan kepada peraturan-peraturan agama. Bilamana Charles Wesley, pada suatu waktu jatuh sakit, dan diperkirakan akan meninggal, ia ditanya di atas dasar apa pengharapan hidup kekalnya diletakkan. Jawabnya ialah, "Saya telah berusaha sebaik-baiknya melayani Allah." Oleh karena teman yang menanyakan pertanyaan itu tampaknya tidak puas, Wesley berpikir, "Apa! apakah usaha saya itu bukan suatu landasan pengaharapn yang cukup? Apakah usaha saya itu sia-sia? Tak ada lagi yang saya percayai." -Whitehead, John, "Life of the Rev. Charles Wesley," p. 102 (2d Am. ed. 1845). Demikianlah kegelapan pekat yang telah menutupi gereja, yang menyembunyikan penyucian, merampok Kristus dari kemulian-Nya, mengalihkan pikiran manusia dari pengharapan keselamatan satu-satunya, -- darah Penebus yang telah disalibka itu. Wesley dan rekan-rekannya telah dituntun untuk melihat bahwa agama yang benar ada di dalam hati, dan bahwa hukum Allah mencakup pikiran serta perkataan dan tindakan. Setelah diyakinkan oleh perlunya kesucian hati serta tepatnya tingkah laku luar, mereka bertekad menghidupkan suatu hidup baru. Dengan usaha dan doa yang tekun mereka berusaha menundukkan kejahatan hati alamiah. Mereka menghidupkan suatu kehidupan penyangkalan diri, kedermawanan dan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 10 Edisi 345 – 5 Juni 2015 kerendahan hati, menuruti dengan seksama setiap peraturan yang mereka anggap dapat menolong mereka untuk memperoleh apa yang paling mereka rindukan, yaitu kesucian, yang berkenan kepada Allah. Namun, sia-sia usaha mereka untuk membebaskan mereka dari hukuman dosa atau menghancurkan kuasa dosa itu. Pergumulan yang sama seperti itulah yang dialami Luther di selnya di Erfurt. Pertanyaan yang sama itulah yang telah menyiksa jiwanya -- "Masakan manusia benar dihadapan Allah" ( Ayub 9:2). Api kebenaran ilahi yang hampir padam di atas mezbah Protestantisme, akan dinyalakan kembali dari obor terdahulu yang diteruskan sepanjang zaman oleh orang-orang Kristen Bohemia. Sesudah Pembaharuan, Prostestantisme di Bohemia telah diinjak-injak oleh sekelompok orang-orang Roma. Semua orang yang menolak meninggalkan kebenaran dipaksa untuk melarikan diri. Beberapa dari mereka mendapat perlindungan di Saxony, dimana mereka meneruskan memelihara imannya yang dahulu itu. Dari keturunan orangorang Kristen inilah terang kebenaran datang kepada Wesley dan rekan-rekannya. John dan Charles Wesley, setelah diurapi kepada kependetaan, telah dikirim dalam sebuah misi ke Amerika. Di dalam kapal ada serombongan orang-orang Moravia. Dalam pelayaran itu mereka dipukul oleh angin topan, dan John Wesley, yang berhadapan muka dengan muka dengan kematian, merasa bahwa ia tidak mempunyai jaminan kedamaian dengan Allah. Orang-orang Jerman itu -- orangorang Moravia -- sebaliknya menunjukkan ketenangan dan pengharapan, yang bagi Wesley hal itu masih asing. "Sudah sejak lama," katanya, "saya memperhatikan kesungguh-sungguhan tabiat mereka. Mereka telah membuktikan secara terus menerus kerendahan hati mereka oleh melaksanakan tugas-tugas pelayanan kepada penumpangpenumpang lainnya, yang tak seorang orang Inggrispun akan mau melakukannya. Untuk pelayanan ini mereka tidak menerima pembayaran. Mereka mengatakan adalah baik bagi hati mereka yang sombong, dan bagi Juru Selamat yang telah berbuat lebih banyak bagi mereka. Dan setiap hari ada saja kesempatan untuk menunjukkan kelemah-lembutan dan kesabaran mereka, yang tidak bisa dipengaruhi oleh sesuatu gangguan. Jika mereka terdorong, terpukul atau terpelanting, mereka bangkit kembali dan pergi berlalu. Tidak ada keluhan dari mulut mereka. Sekarang ada kesempatan untuk mencobai apakah mereka telah terlepas dari ketakutan serta kesombongan, angkara murka dan balas dendam. Di tengahtengah suasana menyanyikan lagu pujian pada awal acara dimulai, lautan kembali bergelora, merobek layar utama dan menutupi kapal. Air tercurah ke atas geladak kapal seolah-olah lautan yang dalam telah menelan kami semua. Jeritan yang mengerikan terdengar dari antara orang-orang Inggris. Orangorang Jerman dengan tenang terus menyanyi. Setelah kejadian itu saya bertanya kepada seorang dari mereka, 'Apakah engkau tidak takut?' Ia menjawab, 'Terimakasih kepada Tuhan, tidak.' Saya bertanya lebih lanjut, 'Tetapi, apakah wanita-wanita dan anak-anakmu takut?' Ia menjawab dengan lembut, 'Tidak. Wanita-wanita dan anak-anak kami tidak takut mati.'" -Whitehead, "Life of the Rev. John Wesley," p. 10 (Am. ed. 1845). Setelah tiba di Savannah, Wesley untuk sementara tinggal bersama orang-orang Moravia itu, dan sangat terkesan dengan tingkah laku Kristen mereka. Mengenai salah satu upacara keagamaan mereka, yang sangat bertentangan dengan formalitas yang tidak hidup Gereja Inggris, ia menulis, "Kesederhanaan dan kekhidmatan semuanya hampir membuat saya lupa bahwa 1700 tahun sudah berlalu, dan membayangkan diri saya dalam salah satu perkumpulan dimana tidak ada formalitas dan rumusan. Tetapi Rasul Paulus, pembuat tenda, atau Rasul Petrus, si nelayan, yang memimpin acara; namun dengan peragaan Roh dan kuasa." -Idem, pp. 11-12. Pada waktu ia kembali ke Inggris, atas petunjuk seorang pengkhotbah Moravia, Wesley tiba pada suatu pengertian yang lebih jelas mengenai iman Alkitab. Ia yakin bahwa ia harus membuangkan semua ketergantungannya kepada perbuatannya untuk memperoleh keselamatan, dan harus percaya sepenuhnya kepada "Anak Domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia ini." Pada suatu pertemuan masyarakat Moravia di London, suatu pernyataan dari Luther dibacakan, yang menjelaskan suatu perubahan yang dikerjakan oleh Roh Allah di dalam hati orang-orang percaya. Pada waktu Wesley mendengarkan, iman mulai terbit di dalam jiwanya. "Aku merasakan hatiku dihangatkan secara aneh," katanya. "Aku merasakan saya percaya pada Kristus, Kristus satu-satunya jalan keselamatan. Dan kepastian telah diberikan kepada saya bahwa Ia telah membuangkan dosa-dosaku, ya, dosaku sendiri, dan menyelamatkanku dari hukum dosa dan kematian." -- Whitehead, "Life of John Wesley," p. 52. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 11 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Z uly Sanguino adalah seniman muda berbakat sekaligus seorang motivator. Gadis Kolombia berusia ini pandai melukis sehingga karyanya telah dipamerkan di berbagai acara. Dia juga memberikan beberapa kuliah motivasi di perusahaan, sekolah bahkan penjara. Zuly adalah seorang wanita yang luar biasa, terutama karena dia berhasil mencapai begitu banyak prestasi dengan keadaan fisik yang tidak sempurna. Lahir dengan phocomelia, gangguan bawaan yang mempengaruhi keempat anggota tubuhnya, Zuly ditakdirkan hidup cacat. Para dokter telah memberitahu ibunya, Guillermina, bahwa Zuly akan terus berbaring sepanjang waktu selama sisa hidupnya. Terlepas dari kemiskinan mereka dan kondisi hidup yang menyedihkan, Guillermina tidak akan menyerah pada nasib putrinya. Dia mengajar Zuly muda untuk duduk dan kemudian berjalan sendiri tanpa bantuan. Seiring dengan kemajuan yang dicapai Zuly kecil, keluarga Sanguino punya masalah lain yakni sifat kasar sang ayah. Dia sering memukuli dan mencaci maki ibu dan saudara Zuly. Namun, peristiwa berikutnya sungguh membuat Zuly tenggelam dalam depresi bertahun-tahun, yaitu saat ayahnya bunuh diri. Butuh waktu lumayan lama bagi Zuly untuk bangkit dari depresi. Selama itu, Guillermina selalu memberi Zuly dukungan. Ia membantu Zuly dengan mendidik putrinya di rumah. Dia Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 12 Edisi 345 – 5 Juni 2015 mengajar Zuly menulis dan melukis menggunakan mulutnya. Satu-satunya keinginan Guillermina adalah untuk membantu putrinya itu menemukan tujuan hidupnya. Tapi yang paling menonjol dari Zuly adalah kemampuannya dalam melukis. Meski metodenya terlihat tidak normal, tapi hasil karyanya bisa dibilang setara dengan seniman profesional lainnya. Lukisannya sebagian besar terpusat pada tema-tema yang dia benar-benar sukai, misalnya alam dan lingkungan. Kisah sukses Zuly telah menjadi inspirasi bagi dunia, terutama kepada orang-orang muda yang berjuang untuk mengatasi depresi. Kisah dan karyanya mendapat perhatian di seluruh dunia melalui media sosial dan dia diundang ke Amerika Serikat untuk memperluas kariernya sebagai seorang seniman dan motivator. Inspirasi Secara bertahap, Zuly mulai pintar dalam hal melukis. Dan pada usia 15 tahun, ia baru menyadari bahwa hidupnya benar-benar berharga. Hingga akhirnya Zuly mampu menjalani hidup normal seperti gadis seusianya. Dia bisa berpakaian sendiri, memakai make up, mengepel lantai dan tentu saja, melukis. Kisah sukses Zuly Gadis tanpa tangan dan kaki adalah mirip dengan kisah Nick Fujivic edisi lalu. Keduanya menjadi motivator dan tidak menyerah dengan kekurangan dihadapinya. Kalau orang yang cacat bisa sukses dan jadi motivator mengapa orang yang sempurna tidak mencotohinya. Kita terlahir dengan keadaan yang baik, sempurna, tetapi ketika kita melihat orang mungkin disekitar kita mengalami cacat tubuh, ada saja yang menonjol dalam hidup hidup mereka yang bahkan membuat kita terkagum-kagum bukan! Mari teladani jiwa besar dan pantang menyerah dari kedua kisah yang dimuat di Bait khusus rubrik Inspirational Story edisi minggu lalu dan minggu ini. Gunakan waktu, tenaga untuk kesuksesan hidup karena hanyalah orang yang energetic, motivator dan kreatif serta tekun dalam doa yang berhasil dalam hidup. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 13 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Naomi adalah seorang wanita Israel. Dia dan suaminya bersama kedua putranya telah pindah ke negeri Moab pada waktu hampir tidak ada makanan di Israel. Pada suatu hari suami Naomi meninggal. Beberapa waktu kemudian putra-putra Naomi menikah dengan dua gadis Moab yang bernama Rut dan Orpa. Tetapi setelah 10 tahun berlalu, kedua putra Naomi meninggal. Betapa sedihnya Naomi dan kedua putri itu! Sekarang apa yang akan dilakukan oleh Naomi? Pada suatu hari Naomi memutuskan untuk membuat perjalanan jauh kembali kepada bangsanya sendiri. Rut dan Orpa ingin bersama-sama dengan dia, jadi mereka ikut juga. Tetapi sesudah berjalan selama beberapa waktu, Naomi berkata kepada kedua putri itu, ’Pulanglah dan tinggallah dengan ibu kalian.’ Naomi memberi cium perpisahan kepada putri-putri itu. Karena mereka sangat sayang kepada Naomi, mereka mulai menangis. Mereka berkata, ’Tidak! Kami akan ikut pulang kepada bangsamu.’ Tetapi Naomi menjawab, ’Kamu harus kembali, anak-anakku. Adalah lebih baik jika kau tinggal di rumah.’ Jadi Orpa kembali saja pulang. Namun Rut tetap tidak mau. Rut dan Naomi Rut 1:1-17 Dikirim oleh Max Kaway D iceritakan berisi suatu kisah yang menarik yang dituliskan dalam sebuah bukuDI buku yang dinamakan Rut. Buku itu berisi kisah suatu keluarga pada waktu Israel mempunyai hakim-hakim. Rut adalah seorang wanita muda dari negeri Moab; ia tidak termasuk dalam bangsa Israel umat Allah. Tetapi sewaktu Rut belajar mengenai Allah yang benar, ia mulai sangat mengasihiNya. Naomi adalah seorang wanita yang sudah lanjut usia yang telah membantu Rut belajar mengenai kasih Allah. Naomi memandang Rut dan berkata, ’Orpa telah pergi. Kau juga pulanglah bersama dia.’ Tetapi Rut menjawab, ’Janganlah memaksaku pergi! Biarkanlah aku ikut. Ke mana engkau pergi aku akan ikut, di mana engkau tinggal di sana juga aku akan tinggal. Bangsamu akan menjadi bangsaku juga, dan Allahmu juga Allahku. Di mana kau mati, di sana juga aku akan mati, dan di sanalah aku ingin dikuburkan.’ Pada waktu Rut berkata begitu, Naomi tidak lagi mencoba untuk menyuruhnya pulang. Akhirnya kedua wanita itu sampai di Israel. Di sini mereka mencari tempat tinggal. Rut segera mulai bekerja di ladang, oleh karena sudah waktunya untuk menuai jelai. Seorang laki-laki bernama Boas membiarkan dia mengumpulkan jelai di ladangnya. Tahukah kau siapa ibu dari Boas? Ibunya adalah Rahab dari kota Yerikho. Pada suatu hari Boas berkata kepada Rut, ’Aku telah mendengar semuanya mengenai dirimu, dan betapa baiknya kau terhadap Naomi. Aku tahu bahwa kau telah meninggalkan ayah dan ibumu dan negerimu dan bahwa kau memilih untuk tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang belum pernah kau kenal. Semoga Allah mencurahkan kebaikan atas dirimu!’ Rut menjawab, ’Tuan juga baik sekali terhadap aku. Aku merasa senang sekali bahwa tuan berbicara begitu ramah.’ Boas suka sekali kepada Rut, dan tidak lama kemudian keduanya menikah. Betapa bahagianya Naomi! Namun Naomi malah bertambah senang lagi sewaktu Rut dan Boas mendapat anak laki-laki yang pertama, namanya Obed. Obed belakangan menjadi kakek dari Daud. Cerita akan bersambung pada kisah-kisah perjalanan keturangan dari bangsa Israel.. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 14 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Pedoman Administrasi PA Remaja HARI KLUB PATHFINDER TUJUAN Tiap tahun General Konferens menunjukk satu hari Sabat sebagai hari Klub Pathfinder/Remaja, untuk dirayakan di seluruh gereja-gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan maksud-maksud berikut ini: 1. Untuk memberikan restu/pengenalan secara resmi dan memberikan semangat terhadap keberadaan klub pathfinder/ remaja didalam gereja setempat. 2. Untuk lebih dikenal oleh seluruh jemaat dengan segala ruang lingkup yang luas serta kemungkinankemungkinan yang ditawarkan oleh klub pathfinder/remaja dalam pembangunan anak-anak muda remaja. 3. Untuk mendorong semangat dan kerja sama yang lebih besar dari majelis jemat untuk mendukung klub pathfinder/remaja jemaat. 4. Untuk merekrut pathfinder/remaja. tambahan anggota staf klub 5. Untuk memberikan anggota klub pathfinder/remaja satu perasaan memiliki yang besar akan gereja mereka oleh keterlibatan mereka yang aktif dalam jam-jam perbaktian. 6. Untuk memberikan satu kesempatan kepada jemat untuk menyediakan bantuan keuangan yang lebih banyak kepada klub dengan memberikan waktu untuk megumpulkan persembahan khusus klub remaja pada jam perbaktian saat itu. Atas keputusan majelis jemaat setempat, persembahan gereja hari ini bisa diperuntukkan kepada klub pathfinder /remaja setempat. MERENCANAKAN PROGRAM Agari Klub Pathfinder/Remaja dapat mencapai maksudmaksud diatas, adalah satu keharusan merencanakan program untuk setiap detailnya dengan baik dan seksama . Berikut ini adalah beberapa syarat dan ide untuk suatu program yang lebih baik: 1. Banyak pendeta adalah perencana jangka panjang. Aturlah dengan pendeta untuk hari Klub Pathfinder/Remaja ini beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 15 Edisi 345 – 5 Juni 2015 10.Praktekkan setidak-tidaknya lari-lari kecil saat barisberbaris masuk , mengambil tempat, menghafalkan Perjanjian, menempatkan bendera dan berbaris keluar. 11.Tempatkan dimana grup-grup atau peserta individu harus berdiri dengan ditandai dengan stempel atau kapur. 2. Diskusikan hari Klub Pathfindet/remaja tersebut dengan anggota staf klub serta memutuskan program yang paling baik yang dapat dilaksanakan sebagai sebuah tim. 3. Ajukan program ini kepada pendeta dengan demua garis besar acara yang lengkap. Mintalah saran dan kerjasamanya. 4. Ajukan kepada majelis jemaat agar diijinkan klub pathfinder/remaja menerima persembahan pada saat itu dan sebagai pembawa pundi-pund untuk kumpulkan persembahani. 5. Beritahukan para orang tua, anggota gereja, dan sekretaris gereja akan kegiaan ini . 6. Mulailah melatih para peserta, melatih pembawa bendera, pembicara, dsb. Ingatlah, Klub Remaja sedang ada dalam sebuah parade. 7. Hampir semua angggota gereja tidak mengenal lagu Pandu-Pandu, Perjanjian atau Peraturan. Oleh karena itu, sisipkan satu foto kopi dari hal-hal ini di dalam buletin gereja. 8. Jelaskan dalam buletin jemaat kapan acara ini dipentaskan. Juga umumkan pada jam promosi PP (Penginjilan Perorangan) bahwa satu perubahan telah dibuat dalam hubungannya dengan perbaktian tersebut . 9. Program haruslah bersemangat serta tidak berlambatlambat. Sementara satu bagian program berikutnya sedang diumumkan mintalah peserta berjalan maju. 12. " Kebutuhan klub kita” harus lebih menjurus. Ceritakan kepada majelis jemaat apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh klub melalui dana-dana tersebut . Beberapa ribu rupiah tiap orangnya akan memungkinkan klub tersebut dapat melakukan beberapa hal-hal lainnya. Satu kampanye bisa dikumandangkan aikan adanya kebutuhan akan satu ruangan, kantor klub, tenda-tenda untuk berkemah, dan sebagainya. 13.Pemimpin-pemimpin seharusnya mempunyai keyakinan dalam menampilkan acara. Permintaan maaf menunjukkan adanya kurang persiapan. 14.Undang seorang pembicara yang terbaik untuk memberikan reungan. Direktur kepemudaan konferens akan sangat senag jika diundang.Dia mungkin merencanakan pembicaraan sebulan di depan, jadi undanglah dia enam bulan atau satu tahun sebelumnya. Adalah mungkin jika mengadakan hari Klub pathfinder/Remaja di hari Sabat yang lainnya. Kerjakan ini secara akrab dengan pendetamu dalam setiap bagianbagian kegiatannya. *** Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 16 Edisi 345 – 5 Juni 2015 BUDAYA DAN PRAKTEK-PRAKTEK KEKERASAN POLIGAMI DI DUNIA MUSLIM: SATU KAJIAN HISTORIS DAN TEOLOGIS Disusun Oleh; Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag (Segala Isi ulasan dalam artikel ini menjadi tanggung jawab penulis) Bab 2. TINJAUAN HISTORIS KEKERASAN MENGATAS-NAMAKAN AGAMA Lanjutan ….. B. Apa Jadinya Dunia Ini Seadainya Muhammad Meneruskan Ajaran Kristus Tentang Kasih? atu pertanyaan yang merupakan harapan bagi masyarakat modern adalah apa jadinya dunia ini jika Muhammad meneruskan ajaran Kristus tentang kasih? Sebaliknya, apa jadinya dunia ini jika orang-orang Kristen memamerkan kasih Kristus di dalam kehidupan mereka tanpa harus membalas kekerasan dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama? Ulasan berikut ini adalah bukti-bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Muhammad memang memiliki ambisi S penyebaran agama yang bercampur politik dimana dengan menghalalkan semua cara maka tujuan dan cita-citanya untuk memperulas pengaruh dan agama Islam dapat terwujud sekalipun harus menggunakan opsi perang. Muhammad memang sengaja melupakan sejarah masa masa lalu terkait proses penyebaran agama Kristen di Asia Kecil oleh para rasul Yesus Kristus termasuk rasul Paulus tanpa menggunakan kekerasan. Pastilah Muhammad memiliki informasi yang cukup jelas bagaimana proses penyebaran agama itu. Pastilah dia hanya melihat kepada data-data sejarah gereja Kristen sesudah para rasul Yesus Kristus wafat dan tidak mempelajari akar penyebaran agama Kristen pada awalnya saat para rasul Yesus Kristus masih hidup. Melalui para Sahabatnya, Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 17 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Muhammad pasti hanya melihat kepada data-data kontemporer di jamanya terkait keberadaan orang Kristen Yakobit yang berpusat di Mesir dan sekitarnnya serta gereja Nestorian yang menjadi penganut bapa-bapa gereja seperti ajaran Arius dan Aleksander serta para pengikut keduanya yakni ajaran Cyrillius dan Nestorius. Dengan melihat dari sudut pandang kekerasan terhadap agama Kristen yang ada di Arab dan sekitar Palestina termasuk Mesir dan Syria maka sulit bagi Muhammad melihat ajaran tentang kasih Kristus di kalangan Kristen. Apakah karena modus kekerasan yang diarahkannya kepada orang-orang Kristen sudah ditanggapi dan dibalas juga dengan kekerasan oleh orang-orang Kristen pada jamannya maka membuat sulit bagi Muhammad untuk menemukan ajaran tentang kasih di dalam terang salib Kristus di tengah-tengah orang Kristen di jamannya? Sudah pasti Muhammad mengetahui persis ajaran tentang kasih di tengah-tengah para penganut gereja Kristen Yakobit pada saat itu sebab sebelum dan sesudah ia menikah dengan Khadijah, seorang saudagar kaya di Mekkah, ia ternyata sudah sering bebergian dalam perjalanan untuk berdagang ke negeri Syam (di sekitar Palestina, Syria dan Yerusalem di tempat-tempat di sekitar Mediteran) dan sering bertemu dengan orang=orang Kristen di sana. Tentu saja Muhammad mengetahui paham monofisit (keilahian Yesus Kristus lebur dalam kemanusiaan-Nya) dari gereja Jakobit yang disebarkan oleh Cyrillius pengikut bapa gereja bernama Alexander dan gereja Nestorian yang menganut paham monfisit (keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus adalah dua substansi yang terpisah adanya) sesuai ajaran Nestorius. Bahkan Muhammad mengetahui keberadaan gereja Katholik Orthodoks yang berpusat di Byzantine (Konstantinopel) Yunani. Faktanya jelas bahwa dengan tekat untuk mendirikan agama baru melihat Muhammad bahwa dengan menolak keilahian Yesus Kristus maka ia akan menjadikan Islam sebagai agama yang unik dan harus dibedakan dari Kristen. Dan dengan menolak Sabat maka Muhammad berupaya membedakan Islam dari Yahudi yang notabene adalah pemelihara Sabat yang ia sentil dala Surat Al-Baqarah 2:65) dan mengajak pengikutnya untuk mengadakan sholat sambil menghadap kiblat kaabah di Mekkah di setiap hari Jum’at seminggun sekali. Satu hal yang ironis dimana tidak dapat ditolak oleh Muhammad dari Yahudi dan Kristen kontemporer (Kristen yang ada di jamannya dimana umumnya sudah menjadi para pemelihara hari Minggu sebagai peringatan atas kebangkitan Kristus) yakni ketidak-berdayaannya untuk tidak dapat menolak praktek-hukum pembalasan berupa kekerasan yang mengatas-namakan agama yang mengacu pada Torah Musa. Peperangan tidak akan pernah terjadi antara Islam dan Kristen kalau pihak Kristen tidak membela diri dengan menggunakan militer bersenjata fisik dari pihak penguasa sipil. Betapapun, penyebaran agama di pihak Kristen selalu dilakukan di daerah-daerah kafir dengan pengutusan misionari, tetapi kadang-kadang memboncengi kekuatan militer dari penguasa sipil yang sudah berhasil diKristenkan. Namun apabila penyebaran agama Kristen dilakukan di daerah-daerah Islam dengan menggunakan cara-cara persuasif tanpa kekerasan maka itu pasti akan dihalangi kaum muslimin dengan tindakan-tindakan kekerasan apabila penyebaran ajaran Kristen itu menyinggung dan menuding ajaran-ajaran fundamental Islam seperti menyinggung kerasulan dan kenabian Muhammad serta apabila ada ajaran yang menganjurkan kaum muslimin memakan darah hewan dan daging-daging haram. Sebaliknya penyebaran agama Islam di daerah Kristen akan dihalangi oleh kaum Nasrani saat penyebarannya dilakukan dengan memboncengi militer yang mengadakan invasi-invasi. Jadi baik agama Kristen (non pemelihara Sabat) dan Yahudi berusaha ditolak oleh Muhammad dan para kalifah penerus Muhammad karena Islam berupaya menciptakan identitasnya sendiri sebagai satu agama yang unik tapi sayangnya sulit bagi mereka untuk menolak ajaran hukum pembalasan mata ganti mata gigi ganti gigi yang ada di Torat Musa. Berbagai dialog dilakukan antara Kristen Katholik dan Islam modern saat ini untuk meredam kekerasan mengatas-namakan agama seperti yang dibuat tanggal 25-26 November 2014 di dalam pertemuan Teheran, Iran di dalam dialog bernama Pontifical Council for Interreligious Dialogue and Iran’s Center for Interreligious Dialogue of Islamic Culture yang dihadiri para ulama Kristen Katholik dan Islam. Dalam dialog itu disebutkan: “Kerohanian adalah mencakup dua hal yakni anugerah ilahi dan buah dari perjalanan manusia yang memimpin kepada kebenaran. Kerohanian yang asli menyanggupkan kita untuk mengenal kehadiran Allah dan tindakan di dalam diri kita sendiri dan di dalam dunia. Media dipanggil untuk memainkan perannya yang berbeda di dalam mempromosikan hubungan-hubungan positif antara orang-orang Kristen dan orang-orang Muslim. Para partisipan mengutuk semua jenis ekstrimisme dan kekerasan, khususnya kekerasan yang dilakuikan di dalam nama agama.”1 Memang tidak ada yang dapat dibantah dari pernyataan tersebut. Itu jelas menyejukkan jiwa setiap pemeluk agama mana pun di dunia tetapi kenyataannya tindakan-tindakan kekerasan di dalam nama atama masih saja terjadi. Namun lebih dari pada itu, tidak seorang pun yang dapat membantah pernyataan ini bahwa satu-satunya yang akan membuat kaum muslimin menghentikan penggunaan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan kekerasan di dalam praktek kehidupan sehari-hari terutama di kalangan kaum radikal adalah saat mereka tidak lagi menolak keilahian Isa-Almasih yang notabenenya termaktub dalam Al-Qur’an. Memang pada saatnya bila sudah tiba waktunya ketika perkataan Kristus dalam kitab Wahyu 19:19 akan digenapi 1 Lihat berita online dari blog milik CNN yang dipostingkan tanggal 28 Nopember 2014 dan diakses tanggal 24 April 2015 dalam situs http://www.catholicculture.org/about/catholic_world_news/. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 18 Edisi 345 – 5 Juni 2015 saat kekerasan di bumi ini akan mencapai klimaksnya yakni pada saat peperangan antara “binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang itu dan bersamasama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tandatanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hiduphidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.” Inilah kekerasan dan perang Harmagedon babak kedua di akhir masa 1000 tahun sebagai kelanjutan dari babak pertama di Wahyu 16:16. Oknum biang keladi dan sutradara dari kekerasan memang sepanjang pertentangan besar nanti terungkap kedoknya 100 % di akhir masa 1000 tahun menurut Wahyu 20:10-15. Pada masa ini penyebab timbulnya budaya kekerasan di dalam peradaban manusia bumi nanti terungkap sepenuhnya di akhir masa 1000 tahun, jadi apabila ada upaya-upaya dialog persuasif untuk menghentikan praktek-praktek kekerasan di dalam nama agama maka itu tidak akan pernah memberikan jalan keluar yang pasti kecuali untuk meredamnya agar terhenti sementara. Ada ayat-ayat dalam Torat Musa yang “memerintahkan kekerasan” yang menyatakan bahwa di dalam Hukum Taurat berlaku "hukum LEX TALIONIS" (hukum pembalasan setimpal) yang mana boleh jadi merupakan rujukan Muhammad untuk memberlakukannya di dalam agama yang dia dirikan2: Ulangan 19:21, LAI TB, Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki. KJV, And thine eye shall not pity; but life shall go for life, eye for eye, tooth for tooth, hand for hand, foot for foot. (Ibrani, ְא ָ יְּ ל ָי ן ֹ יֵׁ יִיע א י יִע ׁשֹפ ס א ׁשֹפ ס עס א עס ֹלְ א ֹל ן א ל בר יָג ָיר י Transliterasi, velo' takhos einekha nefesy benefesy ayin be'ayin syen besyen yad beyad regel beragel Imamat 24:19-20 LAI TB, Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya: KJV, And if a man cause a blemish in his neighbour; as he hath done, so shall it be done to him; (Ibrani, א פְֹּע ֵּפ ֹיֹפ ֵּס ֲשָ ׁש פמֲֹ י ׁשֵּ מְּעי ר ל ל י ֵּס ֹ ל י י א ג Transliterasi, ve'isy ki-yiten mum ba'amito ka'asyer 'asah ken ye'aseh lo') Imamat 24:20 LAI TB, patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya. KJV, Breach for breach, eye for eye, tooth for tooth: as he hath caused a blemish in a man, so shall it be done to him again. Ibrani, עי י ר ֵּׁש ָׁש עי י ר ׁשֹפ ס ֵּׁש ָׁש ׁשֹפ ס עס ֵּׁש ָׁש עס ׁשְֵּּמעי ר ֹפ ֵּס יג ֹפ לָ י ס ֵּס ָ ל ְּל ְל ֲָש Transliterasi, syever takhat syever 'ayin takhat 'ayin syen takhat syen ka'asyer yiten mum ba'adam ken yinaten bo' Inilah ayat-ayat yang memerintahkan kekerasan sebagai bentuk refleksi dari hukum pembalasan “mata ganti mata, gigi ganti gigi dalam hukum Torat Musa. Dan ayatayat ini terus dipegang oleh orang-orang tertentu di kalangan Yahudi untuk melakukan tindakan pembalasan saat mereka diserang dengan kekerasan oleh orang-orang lain termasuk serangan yang datang dari mereka yang menganut agama di luar Yahudi. Hukum Pembalasan ini jelas menarik bagi Muhammad untuk diterapkan di dalam agama yang ia sudah dirikan karena itu selaras dan karakternya yang suka berperang. Selain itu, ada satu penyimpangan dari ahli-ahli Taurat Yahud dalam menafsirkan Hukum Ke-enam yang tertulis dalam 2 loh batu oleh jari Allah sendiri yang diterima nabi Musa di gunung Sinai. Kristus mengetahui persis penyimpangan penafsiran terhadap Keluaran 20:21 ini. Untuk hal tersebut Yesus berkata: “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyalanyala” (Matius 5:20, 21). Kamu telah mendengar, dan mengingatnya. Ia berbicara kepada mereka yang mengenal hukum Taurat, yang mendengarkan hukum Musa dibacakan di rumah ibadat setiap hari Sabat. Kamu telah mendengar hal itu dikatakan oleh mereka, atau lebih tepat, kepada nenek moyang kita, yaitu bangsa Yahudi, "Jangan membunuh." Perhatikanlah, hukum-hukum Allah bukanlah hukum-hukum yang baru dibuat, tetapi sudah diberikan kepada orang-orang sejak dahulu kala. Hukum-hukum-Nya merupakan hukum kuno, namun tidak pernah ketinggalan zaman ataupun menjadi usang. Hukum moral sejalan dengan hukum alam serta aturan-aturan dan alasan-alasan yang kekal mengenai yang baik dan yang jahat, yaitu kebenaran Akal Budi yang abadi. Di sini membunuh dilarang, baik membunuh diri sendiri, ataupun membunuh orang lain, langsung atau tidak langsung, ataupun terlibat dengan perbuatan itu dalam segala cara. Hukum Allah, Allah kehidupan ini, adalah pagar pelindung bagi kehidupan kita, Ini adalah salah satu peraturan nabi Nuh (Kejadian 9:5-6). Bersambung …… 2 Lihat ulasan Hukum Taurat - Hukum Kristus, dipostingkan tanggal 22 uni 2007 dalam http://www.sarapanpagi.org/hukum-taurathukum-kristus-vt1312.html. Diakses tanggal 24 April 2015. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 19 Edisi 345 – 5 Juni 2015 195 WISUDAWAN SLA KAWANGKOAN Oleh : Tim BAIT Rangkaian Graduation day di SLA Kawangkoan berlangsung meriah 29-31 Mei, 2015. Sebanyak 195 wisudawan ditamatkan. 99 siswa dari SMA, 56 siswa dari SMP dan 40 siswa dari SD melangkah pasti ke podium menerima Ijazah. Acara konsekrasi (consecration) berlangsung pada Jumat malam dengan pembicara Pdt. Jantje Gerungan M.Min, ketua Minahasa Conference. Selanjutnya pada acara Baccalaurate Dr. Canadian Panjaitan, wakil direktur Pendidikan Divisi Asia Pasifik Selatan menantang seluruh wisudawan untuk benarbenar menjadi juru terang disetiap sudut kehidupan sesuai Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 20 Edisi 345 – 5 Juni 2015 dengan motto mereka "brighten the corner where you are". Pdt. Noldy Sakul, ketua Uni GMAHK Indonesia Timur menjadi pembicara Commencement. Penamatan SLA Tompaso II – Ribuan Orang Hadir Oleh : Janice Losung – BAIT Tomohon Sekolah Lanjutan Advent Tompaso menamatka 99 siswa untuk tingkat SMA, 56 untuk tingkat SMP dan 40 siswa tingkat SD. Khotbah Ibadah malam konsekrasi Jumat 29 Mei 2015 dibawakan oleh Pdt Jantje Gerungan, M.Min sebagai Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Daerah Konfrens Minahasa yang juga adalah ketua Board Komite Sekolah. Ribuan orang hadir pada acara penamatan yang diadakan di Gedung Pertemuan Advent SLA Tompaso II ini. Mereka yang hadir adalah para orang tua murid, keluarga dan undangan yang datang dari berbagai tempat. Ketua alumnus SLA Tompaso II Kawangkoan Dr. Moldy Mambu ikut memberikan semangat kepada wisudawan menuju cita-cita. "Kami bangga dengan pencapaian kelulusan 100% lembaga pendidikan ini" ujar Ms Tinneke Ondang S Fil, Msi, Direktur SLA. Khotbah Sabat pada penamatan ini dibawakan oleh Pdt Z Canadian, MA.Ed direktur pendidikan untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk wilayah Asia Pasfik Selatan. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 21 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Dalam rangkaian acara ibadah ini para tamatan membawakan acara mulai daei acara Sekolah Sabat, diskusi panel dan acara penghargaan kepada para orang tua. Advent Tompaso yang telah berdedikasi penuh dalam pengembangan tabiat anak didik dan menyiapkan serta membekali anak didik dengan pendidikan Kristen yang sejati. SMP/ SMA ADVENT RATAHAN DI AKREDITASI AAA SD/SMP ADVENT RATAHAN JUARA 1 BULUTANGKIS O2SN MITRA OLEH: REFLY OMPI, BAIT Ratahan Berkesempatan hadir juga Pdt DR Moldy M Mambu dalam kapasitasnya sebagai ketua umum Ikatan Alumni SLA memberikan info serta perkembangan program peduli almamater. Acara penamatan dilaksanakan selama tiga hari dan pada puncaknya Minggu, 31 Mei 3015. Pembicara dalam amanat penamatan adalah Pdt Noldy Sakul, MA KetuaGereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur. Hadir juga Tripika Kecamatan Tompaso dan ibu Camat Tompaso Barat Dra Meyke Rantung berkenan memberikan sambutan dan ucapan selamat sukses. Direktur Pendidikan Gerja Masegi Advent Hari Ketujuh Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur Pdt W Polii MA. Ed bersama ibu Loorsje Polii Muntuan hadir bersama juga Bpk R Engka MA.Ed direktur pendidikan Gereja Advent Daerah Konfrens Minahasa. Salah satu sarana penginjilan Gereja Masehi advent Hari Ketujuh adalah pendidikan. Tentu saja pendidikan yang ada harus memiliki kualitas dan kuantitas yang baik di tunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu dalam meningkatkan kualitas pendidikan maka perlu ada namanya akreditasi. Melalui tim akreditasi pendidikan Divisi Asia Pasifik Selatan, yang dipimpin oleh Dr. Canadian Z. Panjaitan, Direktur Pendidikan Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Mr. W. Polii dan Direktur Pendidikan Daerah Konferens Minahasa, Mr. Rolly Engka, Ma. Ed. mengaakreditasi dua intitusi pendidikan Advent yanga ada di Ratahan yaitu SMP dan SMA Advent Ratahan dari hari Rabu, 27 Mei 2015 sampai hari Jumat, 30 Mei 2015. Pada puncak acara ini juga dibacakan prestasi sekolah di antaranya adalah juara dua tingkat Sulawesi Utara untuk prigram Bahasa, dan sejumlah prestasi lainnya di bidang akademi. Puji Tuhan dan selamat buat kelas tamatan yang telah memilih Tema "Brighten the corner where you are" dan tujuan "To be shine in the furure with God". Selamat buat Pimpinan Direktur sekolah Pdt Tiene Achnesia Ondang, MA.Ed dan guru-guru serta seluruh staff Sekokah Lanjutab Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 22 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Sementara itu hadiah spesial diperoleh di hari Lahir Pancasila 1 Juni 2015 dari putra-putri terbaik Ratahan Mountain View Academy yang berhasil meraih kemenangan dalam perlombaan Bulu tangkis O2SN Kabupaten Minahasa Tenggara. Exel Kowimbin juara 1 Putra tingkat SMP, Kalvin Rolangon juara 1 putra tingkat SD dan Maricho Kaihatu juara 3 putri tingkat SD. Tentu dengan prestasi ini tidak akan membuat anak-anak kita berhenti sampai di situ saja tetapi mereka akan berjuang untuk meraih kesuksesan dimasa yang akan datang. PERAYAAN SYUKUR 20 TAHUN PEMEKARAN JEMAAT MEMORIAL RAMA SERTA PERESMIAN GUEST HOUSE DAN LAMB SHELTER Oleh : Refly Ompi - BAIT Ratahan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa oleh karena kasih dan penyertaan-Nya sehinggah Jemaat Memorial Rantung Malingkas (RAMA) Ratahan boleh merayakan Ulang Tahun yang ke 20 pada hari Minggu, 31 Mei 2015 serta meresmikan Guest House dan Lamb Shelter. Jemaat mengadakan acara syukuran dengan mengundang pejabat pemerintah Propinsi Sulawesi Utara dalam hal ini Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Drs. Yani Lukas, M.Si selaku Sekretaris Korpri Provinsi Sulawesi Utara, Bupati Minahasa Tenggara yang di Wakili oleh Asistent I Bidang Pemerintahan Drs. J. Wawointana serta Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Ronald Kandoli, Anggota DPRD Kabupaten MInahasa Tenggara, Vanda Rantung, SE dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Tenggara, serta Camat dan Kepala-Kepala Kelurahan yang ada di Kecamatan Ratahan. Sementara undangan dari kalangan gereja, turut hadir dan membagikan firman Tuhan, Pdt. Noldy Sakul, MA., Ketua Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur dan staf, Bendahara Daerah Konferens Minahasa, Mardy Rattu, ME serta beberapa pemuka-pemuka agama dari denominasi lain juga mengahadiri acara syukuran ini. Tidak ketinggalan juga Jemaat-jemaat tetangga, baik dari jemaat Pioneer Ratahan, Tosuraya, Wawali, Pangu, Tatengesan dan Minanga serta koor Pria Kaum Bapa GMIM Sion Lowu Dua, Ratahan ikut membawakan puji-pujian bersama dengan Suara Amaran Jemaat Memorial Rama. Acara dimulai dengan pemutaran video singkat sejarah gereja dan dilanjutkan dengan pemasangan lilin ulang tahun dipandu oleh Ibu Syane Sakul Metusala, peresmian Guest House dan Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 23 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Lamb Shelter, dilanjutkan dengan acara ibadah syukur dan ditutup dengan acara ramah tama dilantai dasar Aula Memorial Rama. Dalam khotbahnya, Pdt Sakul mengajak Jemaat untuk selalu bersyukur dan melayani Tuhan dalam situasi apapun dan terus bekerja bagi Tuhan. Mengingat fondasi yang sudah dibangun oleh para pionir serta semangat mereka harus tetap ada dalam diri anggota jemaat. Tidak pernah menyerah dalam pekerjaan Tuhan baik dalam segi pembangunan, mental dan rohani jemaat. Wakil Bupati Minahasa Tenggara, Bpk Ronald Kandoli juga dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Jemaat Memorial Rama dimana telah membantu pemerintah kabupaten Minahasa Tenggara dalam segi pembangunan baik pembangunan fisik, mental dan karakter. Sehingga Minahasa Tenggara bisa mengalami kemajuan dan lebih baik. Kiranya acara syukuran ini memberikan semangat bagi anggota jemaat dalam bekerja bagi Tuhan agar supaya menjadi terang di tengah-tengah masyarakat. Tim BAIT Warukapas Memotivai Jemaat Mototompiaan, Daerah BolMoGor (BMG) Oleh : Tim BAIT Memotivasi jemaat dalam penginjilan adalah sebuah kesempatan yang tidak dapat diliwatkan. Hal ini kembali dimanfaatkan oleh tim BAIT Warukapasa, Herschel Najoan ketika berkesempatan mengunjungi jemaat Mototompiaan, di kabupaten Bolmong Timur, daerah msi Bolaang Mongondow Raya, Gorontalo dan Modoinding. Pada sabat tanggal 30 Mei 2015, ketika berkunjung untuk kedua kalinya ke jemaat Mototompiaan, Tim BAIT Warukapas kembali diberikan kesempatan untuk memberikan motivasi pada acara Anggota Bekerja. Pada saat itu Herschel memberikan informasi perkembangan pekerjaan Tuhan di berbagai daerah termasuk hal-hal yang dilakukan oleh beberapa anggota gereja di media social seperti facebook. Anggota didorong bukan hanya main handphone, posting status yang tidak berguna tetapi memanfaatkan waktu untuk membagikan kebenaran kepada sesama. Selesai memberikan motivasi anggota bekerja, ketua jemaat mendekati dan meminta untuk membawakan khotbah pada sabat siang itu. Pada acara khotbah Echel, mengambil latar belakang kehidupan Yefta sebagai bahan pelajaran. Beberapa pelajaran penting dapat diambil dari kehidupan Yefta namun salah satu pelajaran penting dari kehidupannya yaitu Tuhan dapat menggunakan Yefta meskipun sebelumnya dia memiliki cerita buruk dalam kehidupannya. Ketika dia berbalik datang kepada Tuhan, dia mendapatkan keberhasilan. Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 24 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Setelah acara kebaktian sabat siang, seperti biasa, jemaat mengatakan acara makan bersama di ruang anak-anak> Sore harinya acara dilanjutkan dengan acara pemuda yang diisi dengan berbagai acara. SMK “Advent” Bertambah Di Manado Oleh : Tim BAIT prinsip-prinsip pendidikan Advent sebagaimana lembaga pendidikan lainnya yang dikelola oleh anggota gereja Advent. Dalam pengamatan reporter BAIT, saat ini di Manado dan sekitarnya terdapat beberapa lembaga pendidikan yang dikelola oleh anggota gereja, di antaranya : Universitas Nusantara, STIMIK Parnaraya, STIE Pioneer, Manado International School, SMP, SMA, SMK Prisma,, SMK Pioneer, SMA RAPI, SMK Discovery, De Mono Manado dan yang terakhir adalah SMK Mitra Nusantara Manado. SMK Mitra Nusantara, selain mengedepankan pendidikan sesuai prinsip pendidikan gereja, sekolah ini mengedepankan sekolah sambil berwirausaha. Semua siswa diwajibkan untuk memiliki satu jenis usaha meskipun usahanya hanya sederhana namun bisa menghasilkan uang. Tahap awal para siswa akan bina untuk menjalankan usahanya dan tahap berikutnya wajib untuk dijalankan. Pengelola sekolah akan mencarikan donatur sebagai modal usaha dan akan mengontrol usahanya sehingga dapat dipastikan berjalan dengan baik. Selain untuk menjalankan misi yayasan, lembaga ini juga mengemban misi untuk mengembalikan peta Allah yang telah hilang. Disiplin dan kerohanian siswa menjadi perhatian utama pengelola sekolah, demikian pemaparan Herschel Najoan yang dipercaya sebagai pengelola sekolah ini. Satu lagi lembaga pendidikan yang dikelola oleh anggota gereja Advent lahir di Manado. SMK Mitra Nusantara, salah satu lembaga yang berada di bawah yayasan Universitas Nusantara Manado di mana pemiliknya adalah Drs. Teddy Manueke, M.M., praktisi dan pengamat pendidikan Advent di Sulawesi Utara.. Meskipun sekolah ini bukan dikelola oleh institusi gereja Advent namun dalam prakteknya, sekolah ini mengedepankan Kebaktian Sabat di Lapas Kelas IIA Balikpapan Oleh. Beverly Runturambi – Bait Balikpapan Cuaca pagi hari sabat itu terasa sangat panas. Ketika tiba di Lembaga Pemasyarakan (lapas) Kelas IIA Balikpapan ada beberapa diantara para pengunjung yang telah hafal tujuan keberadaan kami disana termasuk para petugas yang saat itu sedang bertugas memeriksa semua pengunjung. ‘Yang akan ibadah silahkan masuk duluan untuk pemeriksaan sementara Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 25 Edisi 345 – 5 Juni 2015 pengujung yang lain tunggu sebentar’ kata salah seorang petugas penjaga pintu. Ketika memasuki ruangan aula tempat pelaksanaan ibadah kami disambut oleh beberapa orang penghuni lapas dengan jabat tangan seperti yang biasa dilakukan oleh diakon-diakones didepan gereja. Dan diiantara mereka ada beberapa anggota jemaat GMAHK yang telah dibaptis didalam lapas beberapa waktu yang lalu namun hingga hari ini masih berada didalam lapas. point utama yakni diskusi pelajaran sekolah sabat dan khotbah. Setiap kali ibadah biasanya vocal group lapas selalu membawakan lagu pujian. Pagi itu Bpk. D. Sitohang memimpin diskusi sekolah sabat kepada kurang lebih 20 orang yang hadir lebih awal dimana hampir semua dari antara mereka telah dibekali dengan buku pelajaran sekolah sabat triwulan II. Sementara acara berlangsung semakin banyak orang yang berdatangan. Mereka yang ikut ibadah biasanya tidak hadir secara serentak karena harus mengerjakaan tugas kerja mereka terlebih dahulu, nanti pada saat ibadah khotbah barulah mereka akan terkumpul semua. Akhir-akhir ini ada sekitar 35 orang yang rutin ikut kebaktian. ‘Bila masih kuat keinginan untuk menguasai, mempengaruhi, memerintah seseorang karena pengaruh dan kuasa yang ada pada kita dengan maksud jahat atau untuk kepentingan diri kita sendiri maka berdoalah agar keinginan itu bisa dikikis oleh roh Allah. Gunakanlah pengaruh yang ada pada kita untuk kebaikan dan kemuliaan namaNya’ demikian penuturan Pdtm. Wahyu Indra Satria dalam khotbahnya siang itu. Hari ini ku rasa bahagia berkumpul bersama saudara seiman, Tuhan Yesus t’lah satukan kita tanpa memandang diantara kita. Itulah sepenggal lirik lagu yang berkumandang diawal kebaktian pada pagi sabat 30 Mei 2015. Kebaktian perayaan sabat di dalam lapas ini secara rutin telah bertahun-tahun dilaksanakan oleh jemaat Agape Balikpapan dan dilaksanakan secara bergantian oleh Unit Kerja Sekolah Sabat (UKSS) dan majelis jemaat. Dan kali ini giliran UKSS Unam dibawah koordinator Sdr. Raimon Roring melayani lapas. Kurang lebih 10 orang anggota UKSS Unam ikut serta dalam pelayanan ini. Untuk memaksimalkan waktu yang diberikan oleh petugas lapas maka acara kebaktian didalam lapas dilakukan sedikit berbeda dengan acara digereja. Acara dipusatkan pada dua Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 26 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Selesai ibadah semua orang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan satu dengan yang lain lalu mengucapkan salam selamat sabat tiga kali, ditutup dengan kalimat Tuhan memberkati dan diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah dan senyum sukacita dari semua orang. Dari awal hingga akhir kebaktian tak nampak wajah sangar atau menakutkan seperti yang ditakuti dan dipikirkan oleh banyak orang tentang orangorang didalam lapas. Singkatnya mereka sama seperti kita, mereka butuh dilayani, mereka rindu merasakan damai dari sang Juruselamat, dan mereka juga rindu diselamatkan, hanya saja kita berada diluar sedangkan mereka berada didalam penjara. Mari menginjil Yesus pasti datang segera. ini pernah mengikuti pemilihan bakat nyanyi secara nasional di Indonesia, melantunkan solo dalam tembang berjudul “I’d Rather Have Jesus” di mana lagu tersebut pernah dinyanyikan oleh penyanyi kondang Jim Reeves. Kalau Aksha Palandi dalam kesaksiannya berlatar belakang bukan sekolah dari denominasi GMAHK, lain halnya dengan Erick Malau berdarah Batak, dibesarkan di Jawa, dengan postur tubuhnya yang paling kecil dalam kelompok UNAI Chorale. Pria ini selain bersuara bass, juga berlatar belakang sekolah dari denominasi GMAHK. KUNJUNGAN UNAI CHORALE DAN DEKAN FAKULTAS PENDIDIKAN UNKLAB DI NEW JERSEY Oleh: Jufrie Wantah – BAIT USA Sebuah duet dilantunkan oleh Aksha Palandi & Alfritz Seran dengan judul tembang “Bagai Rajawali” dilanjutkan dengan kesaksian pribadi oleh Alfritz Seran, di mana pria ini telah menyelesaikan pendidikannya yang berbakat di bidang IT dari UNAI dan sedang bergelut mencari pekerjaan. Sebuah tembang penutup dilantunkan oleh UNAI Chorale dengan Christine Tambunan selaku sesepuh kelompok ini turut berbaur bersama, nampak beliau masih piawai dalam memainkan piano. Walaupun dengan komposisi tujuh anggota dan Director Christine Tambunan dari rombongan yang tiba di New Jersey duluan, tapi penampilan mereka di First Indonesian SeventhDay Adventist Church (FISDAC) cukup membuat hadirin dikuatkan. Empat tembang yang dilantunkan oleh UNAI (Universitas Advent Indonesia) Chorale malam itu dalam acara Vesper pada Jumat (29/5) diselingi kesaksian dari tiga anggotanya telah mengangkat hati hadirin dekat dengan Tuhan. Sesuai dengan jaket yang dikenakan oleh para wanita malam itu yang bertuliskan “All to the glory of God.” Acara malam itu antara lain adalah dibuka dengan tembang “Puji Tuhan” oleh UNAI Chorale diselingi dengan kesaksian pribadi dari Aksha Palandi yang berdarah Kawanua. Wanita Begitu pula dalam acara khotbah Sabat (30/5) dua tembang dilantunkan bersama (UNAI Chorale & FISDAC Youth) dan Solo (Aksha Palandi). Sebelumnya, pada pagi hari salah satu Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 27 Edisi 345 – 5 Juni 2015 anggota UNAI Chorale Vincentius Ferdinand telah membawakan acara Pelayanan Perorangan. Sedang diskusi kelas Sekolah Sabat yang bertajuk “Yesus, Sang Mahaguru” (Jesus, the Master Teacher) nampak antara lain tamu dari Indonesia memimpin diskusi seperti Bill Wullur dan Polmen Naibaho. Guest Speaker adalah Bill Wullur mantan AY (Adventist Youth) Leader FISDAC memilih topik khotbahnya “Cara Allah Menjawab Doa.” Dalam khotbahnya, Bill Wullur lebih banyak berbagi pengalaman tentang kesaksian pribadi yang dialaminya. Beliau kini adalah dosen dan dekan Fakultas Pendidikan UNKLAB (Universitas Klabat), jebolan University of the Philippines (UP) bersama putranya Aaron Wullur telah membawakan Children’s Homily dalam acara khotbah. Mendahului khotbahnya, beliau menayangkan fotofoto UNKLAB dan mengungkapkan bahwa kini UNKLAB memiliki sekitar 3200 mahasiswa yang mendaftar di tambah dengan murid SD, SMP, dan Staf Guru-Guru/Dosen-Dosen dan yang lainnya kini ada sekitar 5000 orang di kampus UNKLAB. THE WULLURS MERAYAKAN ANNIVERSARY PERNIKAHAN YANG KE-40 DI USA Oleh: Jufrie Wantah/Foto: Robby Giroth berkat pimpinan Tuhan bisa berkumpul dan bertemu dengan anak-anak serta cucu-cucu baik dari Colorado maupun Indonesia. Acara telah berlangsung dengan baik, pemberkatan dan message serta doa berkat oleh Pdt. Dr. Steven Rantung (Gembala Jemaat FISDAC) dan doa buka oleh Pdt. Dr. Adrie Legoh (Gembala Jemaat IPSDAC) serta diiringi oleh enam pasang pengiring dari Jemaat FISDAC. Pemandu acara Febryando Nainggolan/Melinda Walanda, lagu-lagu pilihan seperti dari UNAI Chorale, Vaya con Dios, Solo Natasha Syahailatua, Solo Aksha Palandi, Grandchildren (Aaron, Phoebe, Moses), Wullur Family. Kata-kata sambutan/ucapan terima kasih oleh Elder Johanes Tilaar, Bill & Jill Wullur, Mr. & Mrs. Arie Wullur. Pemotongan kue oleh Ike & Christa Wullur serta doa tutup dilayangkan oleh Elder Albert Kawuwung. Hadir dalam acara tersebut selain anggota FISDAC, juga kaum kerabat serta keluarga. Yang menarik dalam jamuan makan malam terdapat makanan ciri khas dari tanah air. Arie & Altje Wullur dikaruniai dua putra yaitu Bill Wullur dan Jill Wullur serta tiga cucu yaitu Aaron Wullur (Bill & Ike), Phoebe dan Moses Wullur (Jill & Christa). Keluarga WullurLotulong (Bill & Ike) datang dari Indonesia, sedang keluarga Wullur-Lintuuran (Jill & Christa) datang dari Colorado, USA. Perayaan anniversary pernikahan yang ke-40 atas keluarga Wullur-Inaray (Arie & Altje) telah berlangsung di First Indonesian Seventh-Day Adventist Church (FISDAC), New Jersey, USA pada Sabat petang (30/5). Ditandai dengan dekorasi warna merah tua mendominan serta dua gambar besar foto keluarga bersama anak-anak dan cucu-cucu yang terpampang pada dinding ruang masuk dan makan, membuat penampilan ruang gedung menarik dipandang. Bagi Arie Wullur, mantan dosen UNKLAB didampingi sang isteri tercinta Altje Wullur, perayaan ini sangat berkesan karena Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 28 Edisi 345 – 5 Juni 2015 Ulang Tahun Pimpinan BAIT Ministry mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kepada TIM BAIT yang berulang tahun di bulan Juni ini, di antaranya : 8 Juni – Yance Pua 9 Juni – Royke Sundalangi 9 Juni – Max Kaway 13 Juni – Pdt. Larry Windewani 14 Juni – Jimi Pinangkaan 16 Juni – pdt. Ronie Umboh 16 Juni – James Manurip 17 Juni – Yoshen Danun 21 Juni – Ellen Ma nueke 26 Juni – Denny Kalangi 30 Juni – Samuel Rorimpandey Tuhan memberkati selalu. KAMI Rasul Paulus dalam pesannya kepada umat-umat Allah yang ada di Korintus mengatakan bahwa “segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (I Korintus 14:40) yang dengan sendirinya telah menetapkan standard pelayanan bagi Kristus. Tidak sembarang orang dipilih untuk melaksanakan tanggung-jawab pekerjaan pelayanan bagiNya, dan dalam kewajibannya, segala sesuatu harus dilaksanakan dalam tata cara yang baik. Walaupun kita bermaksud baik, belum tentu hal itu berkenan dengan kemauan Tuhan untuk bagaimana kita melayani Dia. Ingat cerita Datan dan Abiram, karena keteledoran mereka, akhirnya “tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya, kemah-kemah dan segala yang mengikuti mereka, di tengah-tengah seluruh orang Israel” (Ulangan 11:6). Demikian pula dengan maksud baik dari Uza, karena ia mau menahan tabut perjanjian yang hampir jatuh sehingga Tuhan murka atasnya (Baca kisah Uza dalam II Samuel 6). Sebaik apa pun hal yang kita lakukan untuk Tuhan, namun jika dalam melaksanakannya tidak sesuai dengan apa yang diperintahkanNya maka hasilnya pun akan sia-sia. Marilah kita saling mengetahui apa peran kita dalam jemaat, tidak saling mendahului atau mengambil-alih peran yang tidak seharusnya kita lakukan. Biarlah semua fungsi dalam jemaat berlangsung sebagaimana yang seharusnya dengan “sopan dan teratur”, seperti saran Rasul Paulus. Osvald Taroreh Redaksi Kirimkan berita, artikel, renungan, kesaksian anda ke redaksi BAIT melalui email [email protected] atau [email protected] Buletin BAIT Online-www.buletin.baitonline.org Halaman 29