Edisi 282 – 21 Maret 2014 Page 1 Edisi 282 – 21 Maret 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Penginjilan di Perkotaan Penginjilan Perkotaan Calon Legislatif Mujizat Masih Terjadi Masa Kesukaran di Akhir Zaman Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Dilepaskan dari Penjara Our New Home Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat Berita Page 2 Edisi 282 – 21 Maret 2014 Penginjilan di Perkotaan K eselamatan bukan hanya milik kaum papa, keselamatan bukan hanya milik mereka yang di pedesaan, keselamatan yang Tuhan berikan adalah untuk semua manusia tanpa melihat siapa dan darimana. Keselamatan juga adalah menjadi bagian mereka yang tinggal di perkotaan. Setelah sekian lama target penginjilan sepertinya hanya ditujukan pada kalangan menengah ke bawah, hanya kepada mereka yang tergolong ekonomi kembang kempis, sekarang ini, program yang agak diskriminatif itu telah ditinggalkan. Gereja memperbaiki arah gerak penyebaran injil secara merata dan berusaha menjangkau semua kalangan. Beberapa tahun terakhir ini begitu gencar “urban mission” yang bertujuan untuk menjangkau masyarakat kota yang selama ini justru seperti terpinggirkan dalam mendapatkan kabar keselamatan. Program Big City Evangelism telah merebak ke semua negara dan bukan sekedar big city namun semua wilayah perkotaan termasuk kota-kota kecil di daerah yang kecil menjadi sasaran program penginjilan. Miliaran rupiah dicurahkan untuk program-program seperti ini. Bayangkan saja, sebuah KKR yang hampir tidak membutuhkan dana bila diadakan di desa-desa, namun dengan diadakan di kota besar seperti Jakarta, sebuah KKR akbar bisa menghabiskan biaya sampai miliaran rupiah. Program gerakan missionary yang juga telah menghadirkan pusat pelatihan di Indonesia dalam hal ini di Minahasa, bukan hanya mengirimkan para sukarelawan misionari di pedalaman namun sebagian juga diarahakan ke beberapa tempat di perkotaan. Tehknik penginjilanpun makin beragam. Tidak hanya secara konvensional dengan KKR tatap muka langsung pada sebuah bangsal atau tenda KKR namun KKR dapat disiarkan melalui televise, radio, internet yang dipancarkan melalui satelit dan berbagai sarana telekomunikasi lainnya. Seperti gereja di Amerika Selatan yang melakukan seri penginjilan, dengan menggunakan media komunikasi seperti radio, televisi, satelit dan Internet. Program, disiarkan langsung oleh May 3 oleh ADSAT Novo Tempo, sebuah stasiun televisi Advent di Brazil. Penginjilan dengan gaya mutahir memang dirancang untuk menjangkau masyarakat kota yang tidak mudah dijangkau dengan cara konvensional. Masyarakat kota sudah sangat sulit untuk diajak langsung ke sebuah KKR. Sering bertabrakan dengan berbagai kesibukan kota yang semakin rumit. Untuk itu kita juga harus semakin kreatif untuk menjangkau kalangan perkotaan ini. Advent di Indonesia, baik Uni Timur maupun Uni Barat harus terus bergandengan tangan untuk program terpadu menjangkau semua lapisan masyarakat dan dalam hal ini masyarakat perkotaan. Kerja sama yang apik harus dijalin sehingga semua dalap berjalan dengan maksimal. Prgram internet ministry, siaran radio dan televise tidak harus serta merta merupakan program yang dijalankan oleh gereja sebagai sebuah organisasi. Program ini justru akan semakin efektif bila dengan saling berkoordinasi dijalankan oleh kaum awam yang kompeten. Begitu juga dengan siaran radio yang semakin banyak dikelola oleh gereja lokal dan bukan oleh konfrens atau uni. Meskipun demikian pimpinan organisasi harus ikut memantau dan mengarahkan dan bukan lepas tangan yang bias saja menimbulkan lepas kendali dan justru dapat merusak program terpadu. BAIT Ministry sebagai ministry yang mendukung program gereja ikut mensupport program seperti ini walaupun tidak menutup mata untuk program penginjilan lain.. Hubungan baik dengan pimpinan gereja dalam hal ini Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur menjadi sebuah modal berharga untuk dapat bersinergi mensukseskan misi Kristus. BAIT hadir bukan hanya sekedar sebagai motivator dan inisiator namun BAIT akan hadir secara langsung sebagai salah satu pelaksana dalam program penginjilan ini. Salah satu contoh adalah dilaksanakan nya KKR BAIT di Gritma Manado belum lama ini. Melalui buletin ini, kami tim redaksi selalu berusaha menjadi motivator bagi anda semua untuk secara aktif terlibat langsung dalam berbagai usaha penginjilan. Kami mau mengingatkan apa yang seharusnya menjadi tugas anda. Tugas seorang yang mengaku sebagai pengikut Kristus. Tugas membawa injil ke seluruh penjuru dunia. Itu adalah misi kita semua. Misi seorang missionary. Misi anda !!! Redaksi Page 3 Edisi 282 – 21 Maret 2014 RENUNGAN “Penginjilan di Perkotaan” Oleh: Pdt. Davy Politon BAIT, Makasar ersiaplah menghadapi tantangan ‘penginjilan perorangan’ dimanapun anda berada saat ini. Allah telah memberikan Hikmat yang cukup bagi kita, sayangnya kita terkadang mengandalkan ‘kemampuan kita sendiri’ gantinya mengandalkan ‘Metode Kristus’ yang sebenarnya. B Perlu diingat bahwa pengertian Urban sekarang ini agak berbeda dari cara pandang seorang awam dan ahli kependudukan. Berikut kutipan dari Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Bpk. Prijono Tjiptoherijanto tentang Urbanisasi: “PENGERTIAN urbanisasi sudah umum diketahui oleh mereka yang banyak bergelut di bidang kependudukan, khususnya mobilitas penduduk. Namun demikian, mereka yang awam dengan ilmu kependudukan sering kali kurang tepat dalam memakai istilah tersebut. Dalam pengertian yang sesungguhnya, urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Sedangkan mereka yang awam dengan ilmu kependudukan seringkali mendefinisikan urbanisasi sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Padahal perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya salah satu penyebab proses urbanisasi, di samping penyebabpenyebab lain seperti pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan, perluasan wilayah, maupun perubahan status wilayah dari daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan, dan semacamnya itu.” Dengan demikian, jika kita ingin menghubungkan konsep tersebut dengan Mission sehingga menjadi Urban Mission maka pemahamannya akan menjadi seperti kutipan berikut: “Urban Mission... ...is about working to further God's kingdom of loving justice, mercy and peace by seeking local and city-wide solutions to the social, economic and spiritual poverty found in urban areas, especially town/city centres, multi-cultural inner city areas and outer estates.” (…adalah mengenai pekerjaan memajukan Kerajaan Allah tentang Kasih dan KeadilanNya, Kemurahan dan KedamaianNya dengan mencari solusi di daerah setempat untuk diterapkan dalam bidang social, ekonomi dan kemiskinan rohani yang ditemukan di daerah-daerah perkotaan, khususnya di pusat-pusat kota atau kota kecil, dan ibukota yang memiliki beragam budaya dan tingkat kehidupan.” Kata ‘Urban’ sendiri memiliki konotasi ‘perkotaan’ yang dikaitkan juga dengan ‘urbane’ yang artinya ‘berbudi bahasa’ atau ‘sopan santun’. Kalau begitu, mari kita mencoba memahami kata ‘Urban Mission’ dengan pengertian sebagai berikut: “ Misi Pekabaran Injil di daerah Perkotaan maupun di daerah Perkotaan yang bernuansa ‘pedesaan’ dengan menggunakan metode yang ‘berbudi bahasa dan sopan santun’ serta bergantung pada Kuasa Ilahi.. (Jangan pernah menginjil Page 4 Edisi 282 – 21 Maret 2014 dengan tidak beretika dan tidak sopan serta melecehkan denominasi serta kepercayaan orang lain!) Dimanakah posisi kita sekarang ? Mari kita introspeksi penginjilan kita akhir-akhir ini. Yesus hanya memberikan instruksi yang sederhana dalam Matius 28:19,20: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Sedangkan di Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Tidak ada batasan kemana dan sampai dimana kita harus ‘menginjil’! Dimanapun kita berada, kita harus menjadi ‘saksi’ serta mengabarkan Injil ke ‘seluruh penjuru’, apakah itu kota besar, kota kecil, pedesaan, kampung dsb. Masalahnya akan ‘pelik’ jika tiba saatnya kita terfokus hanya pada penginjilan di ‘Kota Besar’. Kita harus tetap bijak dalam penggunaan uang untuk pekerjaan penginjilan jika kita berada di kota besar. Ellen White memiliki saran yang sederhana, namun kita banyak tidak menyadarinya L. “Memang benar, perlu juga menggunakan uang untuk mengiklankan ceramah kerohanian itu, dan melaksanakan pekerjaan itu dengan mantap (kita bisa menterjemahkan kata ini dengan segala macam teknik dan metode yang dapat kita gunakan melalui peralatan canggih yang berteknologi tinggi). Namun demikian, kekuatan pekerja tidaklah terletak pada alat bantu lahiriah ini, melainkan pada ‘KETERGANTUNGAN YANG PENUH PADA ALLAH’, dalam DOA YANG SUNGGUH-SUNGGUH kepadaNYA meminta pertolongan, dengan TAAT KEPADA FIRMANNYA….Pertunjukkan secara luar dan pemborosan uang tidak akan menyelesaikan pekerjaan yang akan dilakukan. “ Pelayan Injil, Hal. 302. Pada paragraph pertama bagian akhir di halaman yang sama Ellen White menekankan: “Bilamana mereka bekerja dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan keagungan yang berkemurahan, menghindarkan segala sesuatu yang bersifat lahiriah, maka pekerjaan mereka akan mengadakan kesan abadi demi kebaikan.” Pelayan Injil, Hal. 302. Wah.. jika kita membaca tulisan E.G. White tentang penginjilan dan metode-metode yang sesuai dengan kehendakNya,..saya rasa tidak cukup 1,5 halaman menulis renungan untuk tema ini. Tuhan banyak menegur kita melalui E.G. White lewat tulisannya sehubungan dengan yg selama ini kita lakukan. Biarlah Roh Suci yg berbicara pada kita sebagai ‘pekerja-pekerja Allah’ dan dengan ‘rendah hati’ kita mendengarnya. Singkatnya, dimanapun saudara dan saya berada, Allah memberikan pesan yang sama pada kita, ‘Pergilah dan Bejana Advent Indonesia Timur jadikanlah segala bangsa muridKu’.. jika kita berada di kota besar sekalipun, jangan pernah terfokus pada lokasi dan tempat tertentu di kota tersebut, karena dikotapun banyak lorong dan gang serta lokasi yang sering tidak pernah kita jangkau. Banyak rumah yang terlewati! Tidak ada larangan untuk membuat ceramah besar sekalipun, namun nasihatnya selalu sama, bijaklah dalam melaksanakannya. Ikuti petunjuk yang sederhana dan bergantunglah pada ALLAH dan bukan pada kemampuan dan kekuatan manusia serta financial yang ada. Kita semua tahu sumber keberhasilan hanya terletak pada ALLAH! Mari kita menginjil di segala penjuru di mana kita berada. Tuhan segera datang !!! “A Heart without Christ is a Mission Field, where a heart with Christ is a Missionary.” BAIT Calon Legislatif Oleh : Pdt. Moldy Mambu P esta besar dihadapi Indonesia pada 9 April 2014. Warna warni atribut peserta pemilu memenuhi berbagai tempat. Sosialisasi calon peserta datang diberbagai kesempatan menyapa masyarakat. Misi dan visi dipapar dalam kemasan janji bila nanti sang calon menjadi pilihan konstituen. Pemilu yang damai selalu dikedepankan dengan maksud agar perbedaan warna, atribut, calon dan pandangan akan berakhir ketika pemilu selesai. Jangan ada yang kecewa berlebihan usai pemilu karena seluruh komponen adalah kekuatan bangsa Indonesia. Semua masyarakat diharap menggunakan hak pilihnya, jangan ada yang absen karena satu suara boleh jadi sangat menentukan masa depan bangsa. Kontribusi kita didalam acara pemilu sangat menentukan arah bangsa dan Negara kita kedepan. Alkisah seorang kepala suku mengadakan syukuran akan kepemimpinannya. Dalam pesta gembira itu rakyat diminta menyumbang sebotol anggur terbaik. Ditengah lapangan tegak sebuah tempayan raksasa menampung semua sumbangan. Disana ada si Polan yang berpikir bahwa kalau hanya dia yang mengisi air, toh apalah artinya sebotol air di tempayan itu. Pasti tidak akan mempengaruhi cita rasa keseluruhan anggur Page 5 Edisi 282 – 21 Maret 2014 ditempayan. Dihari sukacita semua rakyat bergembira menyaksikan atraksi demi atraksi bersama kepala suku. Lalu tibalah acara puncak seluruh hadirin mengadakan toast dan ketika diminum, anggur istimewa tersebut ternyata adalah air. Rupanya semua rakyat berpikir sama dengan si Polan. Demikian pula halnya pemilu, jangan menganggap remeh satu suara anda. Gunakan hak pilih anda dengan bijak. Pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat diberbagai tingkat pemerintahan sampai kepada kepala desa. Dalam sistim pemilihan, dapat dilakukan melalui perwakilan ataupun secara langsung, satu orang satu suara. Asas langsung, umum, bebas rahasia, jujur dan adil selalu menjadi acuan pada setiap pemilihan. Tanggal 9 April 2014 semua rakyat mempunyai kesempatan dan hak yang sama untuk memilih. Sekarang ini yang menjadi calon legislatif adalah orang lain tapi pernahkah terpikir dalam benak anda bahwa sebenarnya anda juga boleh menjadi calon legislatif? Coba lihat foto, baliho, poster dan selebaran yang beredar luas dimana-mana kemudian bandingkan dengan diri anda. Mematut diri dicermin serta menginventarisir pencapaian selama ini, eh saya juga dapat menjadi calon, mengapa tidak. Masuk bursa legislatif perlu ada perhitungan yang harus dikalkulasi sebelum mencalonkan diri. Pertanyaan seperti apa tujuan menjadi calon perlu dijawab lebih dahulu. Kalau tujuannya mulia maka kemudian perlu dipikir kemampuan serta nilai tambah yang dimiliki agar punya nilai jual. Selanjutnya kendaraan apa yang akan digunakan. Semua mekanisme yang akan dilalui menuju caleg perlu biaya. Kemudian perlu berdamai dengan diri sendiri bila ternyata suara yang diperoleh tidak mencukupi. Bila masyarakat telah mengenal pelayanan sang caleg jauh sebelum acara pemilu, tentu akan berpengaruh pada masuknya jumlah suara. Sudah pasti bahwa menjadi calon legislatif di tingkat kabupaten/kota, propinsi, RI maupun DPD memerlukan persiapan. Apakah nantinya mendapat kursi atau hanya penggembira bukan soal besar karena itu adalah sebuah resiko, yah namanya saja usaha. Di pemilihan manapun, untuk mendapat kursi selalu mempunyai kriteria untuk para calon dan yang menilai bukan dirinya sendiri tetapi pihak lain. Demikian juga kesiapan rohani kita bertemu dengan Yesus Kristus? Bagaimana kesediaan kita untuk mendapatkan tempat di akhirat? Akankah kita mendapat kursi di Dunia Baru …. “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk diatasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi (Wahyu 20:4). Kursi ataupun jabatan didunia ini akan berlalu tetapi kursi dengan Tuhan kemuliaannya tidak terhingga. Dilepaskan dari Penjara Kisah Para Rasul - Ellen G. White "K ira kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat." Pemerintah Yudea pada waktu itu ada di tangan Herodes Agripa, yang tunduk pada Klaudius, raja Roma. Herodes juga memegang kedudukan yang meliputi jajahan Galilea. Ia dikenal sebagai seorang pemeluk agama baru dari iman Yahudi, dan rupanya amat rajin dalam membaca upacara dari undang undang orang Yahudi. Ingin memperoleh kemurahan hati orang orang Yahudi, mengharap dengan demikian menjadikan ia tetap aman pada jabatan dan kehormatannya, ia meneruskan untuk menjalankan keinginannya dengan menganiaya sidang Kristus, merusakkan rumah dan harta orang orang percaya, dan memenjarakan anggota anggota sidang yang terkemuka. Ia membuang Yakobus, saudara Yohanes, ke dalam penjara, dan mengirim seorang algojo untuk membunuh dia dengan pedang, sebagaimana yang lain, Herodeslah penyebabnya sehingga nabi Yohanes dipancung. Melihat bahwa orang Yahudi amat senang dengan usaha ini, ia juga memenjarakan Petrus. Adalah selama Paskah kekejaman ini dipraktikkan. Sementara orang orang Yahudi merayakan kelepasan mereka dari Mesir, dan berpura pura dengan semangat besar mengagungkan hukum Allah, mereka pada waktu yang sama melanggar tiap tiap prinsip hukum oleh menganiaya dan membunuh orang orang yang percaya kepada Kristus. Kematian Yakobus menyebabkan ketakutan dan kekuatiran yang besar di antara orang orang percaya. Bila Petrus juga dipenjarakan, seluruh sidang mengambil bagian dalam berpuasa dan berdoa. (Bab ini berdasarkan Kisah Rasul rasul 12:1 23.) Bejana Advent Indonesia Timur Page 6 Edisi 282 – 21 Maret 2014 Tindakan Herodes dalam membunuh Yakobus disambut oleh orang orang Yahudi dengan kesukaan besar, meskipun beberapa orang mengeluh karena cara yang rahasia dalam mana hal itu dilakukan, mengatakan bahwa pengadilan di hadapan khalayak ramai akan lebih menakuti orang orang percaya dan mereka yang menaruh simpati kepada mereka. Sebab itu Herodes menahan Petrus, berarti masih tetap memuaskan orang orang Yahudi oleh pertunjukan secara umum dari kematiannya. Tetapi dianjurkan bahwa tidaklah aman membawa rasul kawakan keluar untuk menjalankan hukuman matinya sebelum semua orang berkumpul di Yerusalem. Dikhawatirkan bahwa memandang dia yang dituntun untuk mati boleh membangkitkan belas kasihan dari orang banyak. Imam imam dan tua tua juga khawatir jangan jangan Petrus juga akan membuat satu dari panggilan yang berkuasa itu yang telah sering membangkitkan orang banyak untuk mempelajari kehidupan dan tabiat Yesus panggilan yang mereka, dengan segala bantahan mereka, tidak sanggup untuk menyangkalnya. Semangat Petrus untuk menyokong pekerjaan Kristus telah memimpin banyak orang untuk berdiri bagi Injil, dan penghulu penghulu takut bahwa kalau ia diberi kesempatan untuk mempertahankan imannya di hadapan orang banyak yang telah datang ke kota untuk berbakti, kelepasannya akan dituntut di tangan raja. Sementara, dengan berbagai bagai dalih, pelaksanaan hukuman Petrus ditangguhkan sampai sesudah Paskah, anggota anggota sidang mempunyai waktu untuk menyelidiki hatinya dengan sepenuhnya dan untuk berdoa dengan sungguh sungguh. Mereka berdoa tanpa henti hentinya untuk Petrus, karena mereka merasa ia dapat dilepaskan dari maksud itu. Mereka menyadari bahwa mereka telah sampai ke tempat di mana, tanpa pertolongan Allah, sidang Kristus akan dibinasakan. Dalam pada itu orang yang berbakti dari tiap tiap bangsa mencari bait suci itu yang telah diserahkan pada perbaktian kepada Allah. Gemerlapan dengan emas dan batu batu yang berharga, hal itu adalah suatu pemandangan tentang keindahan dan kemuliaan. Tetapi Tuhan tidak lagi akan didapat di istana yang tercinta itu. Israel sebagai suatu bangsa telah memisahkan dia dari Allah. Bila Kristus dekat kepada akhir tugas Nya di dunia ini, memandang untuk kali yang terakhir pada bagian dalam bait suci, Ia mengatakan, "Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi." Matius 23:38. Sampai pada hari ini Ia tidak menyebut bait suci rumah Bapa Nya; tetapi bila Anak Allah melewati tembok-tembok itu, hadirat Allah ditarik untuk selama lamanya dari bait suci yang dibangun bagi kemuliaan Nya. Hari pelaksanaan hukuman mati Petrus akhirnya sudah ditentukan, tetapi doa orang orang percaya masih dipanjatkan ke surga; dan sementara segala tenaga dan simpati mereka dipanggil dalam permohonan yang sungguh sungguh untuk Bejana Advent Indonesia Timur pertolongan, malaikat malaikat Allah tetap menjaga rasul yang terpenjara itu. Teringat akan keluputan yang dulu dari rasul rasul yang dipenjarakan, Herodes pada kesempatan ini mengambil tindakan pencegahan yang berganda. Untuk mencegah segala kemungkinan untuk kelepasan, Petrus telah ditaruh di bawah pengawasan enam belas serdadu, dalam berbagai bagai penjagaan, menjaga dia siang dan malam. Dalam selnya ditempatkan dua serdadu dan diikat dengan dua rantai, tiap rantai diikatkan pada pergelangan tangan dari salah seorang dari serdadu itu. Ia tidak sanggup bergerak tanpa diketahui mereka. Dengan pintu penjara tertutup rapat, dan seorang penjaga yang kuat di hadapan mereka, segala kesempatan kelepasan atau jalan keluar melalui jalan manusia terputus. Tetapi kesulitan manusia adalah kesempatan Allah. Petrus dikurung dalam sel yang dipahat dari batu karang, yang pintunya dipalang dan dihalangi dengan kuat; serdadu serdadu yang menjaga harus bertanggung jawab keselamatan orang tahanan itu. Tetapi palang dan penghalang dari penjaga Roma itu, yang berarti memutuskan segala kemungkinan pertolongan manusia, hanyalah menjadikan kemenangan Allah lebih sempurna dalam kelepasan Petrus. Herodes sedang mengangkat tangannya melawan Yang Mahakuasa, dan ia sama sekali dikalahkan. Oleh menjalankan kuasa Nya, Allah hampir akan menyelamatkan hidupnya yang berharga yang orang orang Yahudi sedang rencanakan untuk membinasakan. Itulah malam yang terakhir sebelum pelaksanaan hukuman mati. Seorang malaikat yang berkuasa dikirim dari surga untuk menyelamatkan Petrus. Gerbang gerbang yang kuat yang tertutup, bagi orang suci dari Allah terbuka tanpa pertolongan tangan manusia. Malaikat Yang Mahatinggi pun lewat, dan gerbang tertutup tak kedengaran suaranya. Ia memasuki sel itu, dan di sana Petrus berada, tertidur dalam kedamaian dalam kepercayaan yang sempurna. Terang yang mengelilingi malaikat itu memenuhi sel itu, tetapi tidak membangkitkan rasul itu. Baru setelah dia merasa jamahan tangan malaikat itu dan mendengar suatu suara mengatakan, "Bangunlah segera," dengan perasaan cukup bangunlah ia untuk melihat selnya yang diterangi dengan terang surga, dan seorang malaikat yang besar kemuliaannya berdiri di hadapannya Bagaikan mesin ia menurut akan perkataan yang diucapkan kepadanya, sementara ia bangun ia mengangkat tangannya dalam keadaan samar samar dia sadar bahwa rantai rantai yang mengikat pada pergelangan tangannya telah jatuh terlepas. Sekali lagi suara malaikat surga memerintahkan dia, "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu," dan sekali lagi Petrus dengan segera menurut, sambil tetap pandangannya terpaku pada tamunya dan dirinya percaya bahwa dia sedang bermimpi atau sedang dalam khayal. Sekali lagi malaikat itu Page 7 Edisi 282 – 21 Maret 2014 memerintahkan "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku." Ia maju menuju pintu, diikuti oleh Petrus yang biasanya cerewet, sekarang bisu karena keheranan. Mereka melewati penjaga itu dan tiba pada pintu yang terkunci dengan rapat, yang dengan sendirinya terbuka dan tertutup lagi dengan cepatnya, sementara penjaga yang di dalam dan di luar tidak bergerak pada tempat mereka. Pintu yang kedua, juga dijaga di dalam dan di luar, dapat terjangkau. Pintu itu terbuka sebagaimana yang pertama, tanpa engsel pintu itu berbunyi atau palang pintu yang berderak. Mereka pun lewat, dan pintu itu tertutup lagi dengan tidak bersuara. Dengan cara yang sama mereka melewati gerbang yang ketiga dan mendapati diri mereka berada di jalan raya. Tidak ada perkataan yang diucapkan; tidak ada bunyi jejak kaki. Malaikat berjalan begitu cepat di muka, dirinya dikelilingi oleh terang kemuliaan yang menyilaukan, dalam keadaan bingung, Petrus tetap percaya bahwa dirinya masih sedang bermimpi, mengikuti pelepasnya. Demikianlah mereka melalui satu jalan, kemudian, tugas malaikat itu sudah selesai, tiba tiba ia menghilang. Cahaya surga pun pudarlah, dan Petrus merasa dirinya sendiri dalam keadaan yang amat gelap; tetapi sementara matanya menjadi biasa kepada kegelapan, hal itu berangsur angsur berkurang dan ia dapati dirinya sendiri berada di jalan yang sepi, dengan udara malam yang sejuk bertiup pada keningnya. Ia sekarang menyadari bahwa ia sudah bebas, ia mengenal tempat dalam kota itu; ia mengenal tempat itu sebagai salah satu tempat yang ia pernah kunjungi dan telah mengharapkan pada hari berikutnya akan dilewatinya untuk waktu yang terakhir. Ia mencoba mengingat peristiwa peristiwa pada waktu waktu yang lampau. Ia teringat bahwa ia tertidur, diikat di antara dua serdadu, dengan sandalnya dan pakaian luarnya dikeluarkan. Ia menyelidiki dirinya dan mendapati dirinya berpakaian lengkap dan berikat pinggang. Pergelangan tangannya bengkak sebab memakai besi yang kejam, sudah bebas dari belenggu. Ia menyadari bahwa kebebasannya bukanlah suatu penipuan, tak ada khayal atau mimpi, tetapi suatu kenyataan yang diberkati. Pada keesokan harinya ia harus dituntun untuk hukuman mati; tetapi, lihatlah, seorang malaikat telah melepaskan dia dari penjara dan dari kematian. "Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang orang Yahudi." Rasul itu dengan segera pergi ke rumah di mana saudara saudaranya berkumpul dan di mana mereka pada saat itu terlibat dalam doa yang sungguh sungguh untuk dia. "Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena Bejana Advent Indonesia Timur girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu: "Engkau mengigau." Tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar benar demikian. Kata mereka, "Itu malaikatnya." "Tetapi Petrus terus menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang cengang. Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceritakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara." Dan Petrus, "ke luar dan pergi ke tempat lain." Kesukaan dan pujian memenuhi hati orang orang percaya, sebab Allah telah mendengar dan menjawab doa mereka dan telah melepaskan Petrus dari tangan Herodes. Artikel Rohani Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Masa Kesukaran di Akhir Zaman lanjutan…. 3. Penyesatan Secara Internal Menjelang Masa Kesukaran Awal D alam terbitan Review and Herald bertanggal 4 April 1907, disampaikan sebuah artikel dari pena pekerja pioneer J. N. Loughborough, berjudul "Seribu Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Hari," yang mana, tidak membuat rujukan kepada kata sehari-hari itu, yang menjunjung tinggi pandangan lama. Saat beberapa bulan lewat, editor majalan Review bernama W. W. Prescott menemukan itu sulit untukmenahan diri dari memperkenalkan ajaran baru tentang (korban) sehari-hari, yang mana kepadanya dibawakan terang besar. Ia berhati-hati sementara berada di Australia, Ellen White sudah menerima surat dari L. R. Conradi, pemimpin pekerjaan gereja di Eropa, menyatakan bahwa ia tidak dapat selaras atas pertanyaan dengan padangan Smith dan bahwa jikalau ia memiliki suatu terang atas pokok pembicaraan tersebut, ia akan hargai untuk menerimanya, jikalau ia tidak memiliki terang, ia bermaksud untuk menerbitkan Page 8 Edisi 282 – 21 Maret 2014 pandangannya tersebut—selaku pandangan baru. Fakta bahwa Ellen White tidak menjawab surat Conradimeninggalkan kesan bahwa ia tidak memiliki terang pada maksud tersebut” (DF 201a, WCW kepada J. E. White, 1 Juni 1910). {Dikutip dalam Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 247, parag. 4}. Di dalam buku yang ditulis oleh Uriah Smith (terkait kekuasaan tanduk kecil dalam Daniel 8) ini harus dipahami untuk melambangkan Roma dan sejarah secara keseluruhannya mencakup dua fase, yakni kekafiran dan kepausan. Dua fase ini sama-sama membicarakan korban "sehari-hari" [korban adalah kata yang ditambahkan] dan "pelanggaran terhadap pengrusakan;"[pengrusakan] sehari-hari menunjukkan bentuk kafir, dan pelanggaran terhadap pengrusakan, kepausan. [lihat ayat 13.]. Tindakan-tindakan ini menganggap kekuataan ini, kadang-kadang satu bentuk dibicarakan, kadang-kadang ada bentuk lain. "Oleh dia" [bentuk kepausan] korban "sehari-hari" [bentuk kafir] "diambil." Roma kafir dibentuk kembali ke dalam Roma Kepausan. Dan tempat dari kaabahnya, atau penyembahan, kota Roma, dicampakkan. Tahta pemerintahan dipindahkan oleh kaisar Konstantin pada tahun 330 TM ke Konstantinopel. Transaksi yang sama ini dibawa kepada pandangan di dalam Wahyu 13:2, dimana dikatakan bahwa naga, Roma kafir, memberikan kepada binatang, Roma kepausan, tahtanya, kota Roma. (lihat Uriah Smith, Daniel and Revelation, 1912, hlm,154, parag. 6).1Pandangan Uriah Smith ini akhirnya disempurnakan oleh beberapa peneliti Advent dewasa ini. Di satu sisi, Ellen G. White tidak memiliki pernyataan resmi yang menolak pandangan Uriah Smith terkait tanduk kecil dalam Daniel 8 yang merujuk kepada Roma kafir dan Roma kepausan, tetapi di sisi lain ia tidak setujuh adalah apabila apa yang diistilahkan "pandangan baru" tentang korban "sehari-hari" dari pasal Daniel 8 bertentangan dengan pandangan yang sudah diterima secara luas terkait pelayanan pengantaraan Kristus di sorga sebagai Imam Besar.Ellen G. White menyatakan: “saya melihat di dalam hubungan dengan "sehari-hari" (Daniel 8:12) bahwa kata "korban" diberikan oleh hikmat manusia, dan bukan milik dari ayat itu, dan bahwa Tuhan memberikan pandangan yang tepat itu kepada mereka yang memberitakan seruan jam penghakiman{lihat kembali Early Writings, hlm. 74, parag. 2}. Ini menunjukkan dengan jelas bahwa pekabaran tentang penghakiman yang berlangsung sebelum Yesus datang kedua kali tak dapat dipisahkan dari pekabaran tentang Pelayanan Pengantaraan Yesus Kristus di sorga sebagai Imam Besar sejak tahun 1844. Boleh jadi pekabaran tentang tanduk kecil dalam Daniel 8 dapat dikaitkan kepada kerajaan Roma Lihat ulasan secara online dalam “Is the little horn of Daniel 8 Rome?,” Adventist Defense League, dan Roma Kepausan tetapi ketika datang kepada kata “seharihari”(tāmîḏ), seorang peneliti Alkitab harus berhati-hati untuk mengkaitkannya dengan kata “korban” karena kata itu hanya ditambahkan oleh hikmat manusia dalam arti bahwa kata itu tidak diperoleh dalam khayal oleh Daniel. Perhatikan bahwa kata “korban” di dalam Alkitab Authorized Version, menunjukkan bahwa itu adalah kata yang ditambahkan dan tidak dijumpai di kata asli. Ini membenarkan pernyataan Ellen G. White di atas sebab ia menerima petunjuk itu dalam khayal. Jadi ayat 11, 12 itu sebenarnya mengatakan, "dari dia sehari-hari diambil." Apakah "sehari-hari" yang mana "diambil" dari Yesus oleh Kepausan?"Sehari-hari " disebutkan lima kali dalam kitab Daniel (8:11, 12, 13; 11:31; 12:11). Kata Ibraninya adalah tāmîḏ.Kata Tāmîḏ ditemukan lebih dari seratus kali dalam Perjanjian Lama, bahkan sebagai kata sifat atau kata keterangan, biasanya diterjemahkan dengan kata "berkelanjutan," "terus-menerus," "selalu," atau "pernah." Itu digunakan di dalam hubungannya dengan setiap aspek dari pelayan kaabah. Sebagai tambahan, untuk menjelaskan korban sehari-hari (yang mana secara terbukti adalah apa yang para penerjemah Alkitab King James miliki di dalam pikiran), tāmîḏ juga digunakan untuk menjelaskan masing-masing dari fungsifungsi dari kaabah ini. Sehingga sementara KJV membuat itu menyerupai sama dengan ayat yang sedang dibicarakan tentang korban-korban sedang dipengaruhi oleh tanduk kecil, maka kata "korban" itu malahan tidak ada di dalam naskah Ibarni asli. Kata asli itu adalah salah satu yang sering digunakan di dalam Perjanjian Lama untuk menjelaskan semua fungsi dari kaabah. Untuk alasan ini, beberapa komentator sudah menyarankan kata tersebut sebagai "pelayanan terusmenerus" atau "pengantaraan berkelanjutan." Dengan kata lain, tanduk kecil sudah bekerja untuk "mengambil" ataumerusakpekerjaan pengantaraan terus-menerus dari Kristus. Itulah apa yang "sehari-hari" tunjukkan di dalam Kitab Daniel.2 "Dan Tempat Dari Kaabah-Nya Dihempaskan." Kata "tempat" di dalam Alkitab King James Version dari Daniel 8:11 adalah makon, kata yang sama yang dicetak miring di ayat-ayat berikut ini: "Siapa yang meletakkan pondasi-pondasi bumi, bahwa itu tidak akan dilenyapkan selama-lamanya." Psalm 104:5. "Keadilan dan penghakiman adalah tempat tempat tinggal [atau pondasi] dari tahta-Mu." Mazmur 89:14. "Kebenaran dan penghakiman adalah tempat tinggal [or foundation] of his throne." Mazmur 97:2. Kata itu membawa pengertian dari "satu basis" (Strong's Hebrew dictionary #4349). Katamakondari KaabahNya merujuk kepada " basis/pondasidari kaabah Allah di sorga. Dengan demikian tindakan dari tanduk kecil mencakup satu gangguan di dalam pengertian membuat tidak berpengaruhnya 1 yang diakses pada tanggal 15 April 2013 dalam situs http://adventist-defense-league.blogspot.com/ Bejana Advent Indonesia Timur 2 Lihat Eksposisi William H. Shea, terhadap Daniel Chapter 8 yang diakses tanggal 27 April 2011, dari situs: http://www.patmospapers.com/daniel/dan8.htm Page 9 Edisi 282 – 21 Maret 2014 ‘pondasi’atau 'basis' (makon) dari kaabah sorga dari mana isyu kebenaran ilahi dan keadilan berasal . . . Dengan kata lain, kuasa anti Allah dari tanduk kecil menyerang yang paling dasar dari pengantaraan kaabah sorga dengan pengantaraan-Nya dan kegiatan-kegiatan demi orang yang setia."3 Di dalam hal ini jelas bahwa sejak tahun 1844 maka tidak adal lagi penentuan waktu nubuatan yang harus ditafsirkan oleh para peneliti Alkitab sebab penentuan waktu nubuatan sudah berakhir pada tahun 1844. Banyak orang Advent saat ini masih terus bergelut dengan upaya-upaya penentuan waktu untuk menguatkan iman mereka pada janji kedatangan Kristus kedua kali. Tentang waktu kapan masa kesukaranitu sendiri tidak pernah ditemukan dalam tulisantulisan roh nubuat terkait kapan itu akan dimulai. Banyak yang sudah menetapkan bagan-bagan (chart) dan skema-skema yang berusaha menjelaskan pandangan mereka untuk akhirnya pada ujung-ujungnya mencoba menentukan waktu kedatangan Kristus kedua kali. Pernyataan berikut ini penting untuk dicermati agar kita boleh belajar kepada pengalaman masa lalu dan kita tidak menjadi kecewa, menunggu dan menunggu padahal kita sendiri tidak pernah mereformasi diri kita dalam tabit untuk dibawa ke sorga, satu tabiat yang akan disucikan setelah mendapatkan kecurahan Roh Kudus selaku Roh hujan akhir. Ellen G. White menulis, bahwa “banyak orang Advent sudah merasa bahwa kecuali mereka dapat memancangkan iman mereka ke atas waktu yang tepat bagi kedatangan Tuhan, mereka tidak dapat menjadi giat dan rajin di dalampekerjaan persediaan. Tetapi saat harapan-harapan mereka lagi-lagi bergairah, iman mereka menerima suatu kejutan sehingga itu menjadi hampir mustahil bagi mereka untuk dikesankan oleh kebenaran agung akan nubuatan. Semakin sering waktu yang pasti ditentukan bagi masa Advent kedua, maka semakin luas itu diajarkan, semakin baik itu sesuai dengan maksud Setan. Sesudah waktu sudah lewat, ia (Setan) menggairahkan ejekan dan hinaan terhadap para penganjur waktu masa Advent kedua itu, dan celaan yang menghempaskan pergerakan waktu yang benar dari 1843 dan 1844.Mereka yang tetap melakukan kesalahan ini akan pada akhirnya memancangkan ke atas satu penanggalan yang terlalu jauh di masa depan bagi kedatangan Kristus. Sehingga dengan demikian mereka akan dituntun untuk bersandar di dalam keamanan yang palsu, dan banyak tidak akan menjadi tak tertipu sampai itu terlalu terlambat (untuk dihindari)” {Spirit of Prophecy, vol. 4, hlm. 290, parag. 2}.4 Amaran Ellen G. White ini jelas sedang terjadi saat ini. Ada sekelompok orang yang masih mengaku MAHK 3 Gerhard Hasel, Symposium on Daniel, Frank B. Holbrook, editor, Daniel and Revelation Committee Series, vol. 2, hlm. 414. 4 Penekanan yang cetak miring di dalam tanda kurung ditambahkan oleh penulis. Bejana Advent Indonesia Timur sedang keranjingan mengajarkan konsep futuris dari 1290 hari dan 1335 hari di dalam Daniel 12:12, 13 yang mereka petakan ke masa depan. Menurut mereka periode 1290 hari dan 1335 harus ditafsirkan secara harafiah dengan alasan oleh karena pekabaran di pasal itu sudah berisi pekabaran secara harafiah. Dan menurut mereka bahwa periode 1290 hari dan 1335 hari itu dimulaikan pada saat Undang-Undang Hari Minggu diberlakukan di Amerika Serikat secara nasional. Mereka mengaku bahwa ulasan mereka ini juga sudah didasarkan pada tulisan-tulisan roh nubuat dari Ellen G. White. 5Padahal mereka lupa bahwa Ellen G. sendiri sudah menekankan bahwa sejak berakhirnya nubuatan 2300 petang dan pagi pada tahun 1884 maka tidak ada lagi perhitungan waktu di masa depan dan ini jelas ia mengamarkan bahwa tidak ada lagi penerapan nubuatan waktu ke masa depan secara harafiah. Ellen G. White sendiri tidak lagi pernah mengadakan perhitungan tanggal-tanggal penggenapan nubuatan sesudah tahun 1844. bersambung ….. 5 Di antara kaum futuris Advent di Indonesia yang masih mengajarkan bahwa periode waktu 1290 hari, 1335 hari belum berlaku di masa lalu melainkan masih sedang ditunggu-tunggu dan bersifat masa depan adalah seorang kaum awam bernama Joy Walean (anak dari almarhum Pdt. Arem Walean) yang mana beliau saat ini adalah salah satu staf dosen di Sekolah Tinggi Teologia Filadelfia Jakarta. Pada hari Sabat tanggal 11 Januari 2014 yang lalu, tanpa mendapatkan undangan resmi dari para pendeta, belau memaksakan diri untuk mengadakan seminar di acara pertemuan wilayah Nanasi dan Wineru yanbg diadakan di GMAHK Wineru pada terkait penggenapan secara harafiah angka-angka nubuatan dalam Daniel 12. Beliau mengaku sudah menulis beberapa ulasan terkait kitab Daniel dan Wahyu.Diharapkan supaya dengan diturunkanya artikel ini maka akan menjadi bahan pertimbangan bagi para pembaca beraliran historis Advent sejati untuk waspada dan berhati-hati dan dapat menampik beberapa ulasan dan pengulas futuris Advent yang berkembang di Indonesia. Page 10 Edisi 282 – 21 Maret 2014 Inpirational Story Cerita Untuk Anak Our New Home (Rumah Kita Yang Baru) Dikirim oleh Max Kaway Mukjizat Masih Terjadi Oleh : Bredly Sampouw C BS melaporkan kejaiban yang terjadi di Mesir baru-baru ini. Seorang suami membunuh isterinya karena membaca Alkitab, kemudian menguburnya bersama bayi dan anak perempuannya yang berusia 8 tahun. Anak ini dikubur hidup-hidup. Kemudian si pria melaporkan bahwa seorang paman telah membunuh anak-anak tersdebut. Lima belas hari kemudian, ada seorang anggota keluarga mereka yang meninggal. Ketika hendak menguburnya berdampingan dengan kuburan anak dan isteri yang dibunuh tersebut, mereka menemukan kedua anak perempuan itu masih hidup. Negara sangat kaget mendengar insiden tersebut. Pria tersebut akhirnya dijatuhi hukuman mati. Anak perempuan yang lebih besar ditanyai bagaimana ia dapat bertahan hidup. Ia pun menjawab, “Seorang pria menggunakan baju putih bersinar dengan luka menganga di tangannya, datang setiap hari untuk memberi kami makan. Dia juga membangunkan ibu supaya dapat menyusui adikku.” Ujar anak perempuan yang diwawancarai di salah satu TV Nasional di Mesir. Ia berkata di TV, “Dia tidak lain adalah Yesus, karena tidak ada lagi yang dapat melakukan hal seperti ini!” INSPIRASI Untuk Direnungkan : Apakah anda merasa dunia Anda runtuh dan tidak seorang pun menolong Anda? Apakah Anda lelah beribadah, tetapi tidak pernah merasa terjamah? Mari datang kepada-Nya bukan dengan liturgi yang mati, tetapi dengan relasi yang berarti. Untuk Dilakukan : “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Ibrani 13 : 8 Kuasa Tuhan sering kali dinyatakan justru di tempat yang tidak kita harapkan. Kita yakin mukjizat Tuhan bisa terjadi dimana saja, jika itu yang harus dilakukan untuk menunjukkan kuasanya kepada dunia. Sering kali kita melihat, mendengar mukjizat Tuhan terjadi justru pada tempat, situasi yang tidak kita harapkan. Seperti kisah di Mesir diatas, saat manusia menghalangi injil dibaca orang maka mukjizat-Nya terjadi. Pernahkah anda mendengar hal seperti ini? Saya yakin banyak yang kita dengar baik lewat kesaksian anggota, gembala atau missionaris. Jadi percayalah bahwa Tuhan selalu menunjukkan kuasa bila hal itu harus dinyatakan, karena justru ada orang yang sadar dan bertobat ketika melihat mukjizat Tuhan. “Kalau Kristus dipihak kita siapakah lawan kita?” Bejana Advent Indonesia Timur H oney dan Devi gemetar di sudut rumah kecil mereka. Ayah mereka mabuk lagi , dan ia mengancam untuk memarahi dan bertindak kasar terhadap ibu mereka . Ibu berlari dari rumah menangis . Mereka Hanya bisa bersenang-sengan pada saat ayah mereka tertidur mendengkur di atas tempat tidurnya Suatu hari Ibu mengatakan kepada anak-anak untuk mengepak pakaian mereka . " Saya telah menemukan tempat di mana kita bisa hidup , tempat yang aman di mana aya tidak akan menemukan kita , " katanya . Honey dan Devi mengumpulkan beberapa pakaian dan barang-barang pribadi dan menempatkannya ke dalam tas . Kemudian mereka mengikuti Ibu ke halte bus . Mereka naik bus kota dan duduk . Setelah perjalanan panjang Ibu mengangguk kepada Honey dan Devi . Sudah waktunya untuk turun dari bus . Mereka berjalan diam-diam menyusuri jalan panjang dan berhenti di depan sebuah gerbang yang bertuliskan . " Panti Asuhan Sinar Matahari , " Honey Membaca. Di luar gerbang mereka bisa melihat beberapa bangunan rapi . Honey dan Devi mengikuti ibu mereka ke sebuah bangunan rapi . Mereka disambut oleh Ibu Beulah , direktur Panti Asuhan. Setelah berbicara beberapa menit , Ibu mencium Honey dan Devi selamat tinggal dan berbalik , dan berjalan pergi . Ibu Beulah memeluk anak-anak untuk menghibur mereka Devi dan Honey menangis pada saat melihat ibunya pergi meninggalkan mereka, mereka yakin bahwa ibunya menangis juga. Page 11 Edisi 282 – 21 Maret 2014 Ibu Beulah menunjukkan gadis-gadis di mana mereka akan tidur . Honey senang para pelayan Panti Asuhan bisa dekat satu sama lain . Honey suka tempat tinggal mereka saat ini, tapi Devi tidak begitu yakin . Suatu sore sementara anak-anak seharusnya membaca , Honey tertidur . Devi pelang-pelan keluar dari kamar dan berjalan cepat ke pintu gerbang dimana dia telah masuk beberapa hari sebelumnya . Dia melangkah melalui pintu gerbang dan menatap ke kiri dan kanan tidak ada satupun orang yang dilihat disana! Tiba-tiba seseorang melihat Devi dan segera mengatakan kepada Ibu Beulah , kemudian mengirim anak laki-laki untuk mengawasinya sehingga tidak ada yang terjadi padanya . Anak itu melihat Devi berjalan melalui pintu gerbang dan berlari ke arahnya . " Kenapa kau di sini ? " Tanyanya , Devi . " Ini berbahaya untuk berada di luar pintu gerbang .Engkau bisa terluka atau diculik dan dibawa pergi ! " Devi mengikuti anak itu kembali ke dalam gerbang dan ke kamar asramanya . " Dari mana saja kau ? " Tanya Honey . " Aku takut kalau sesuatu terjadi pada dirimu! " " Aku ingin pulang , tapi aku tidak tahu cara bagaimana untuk pergi , " jawab Devi . " Devi , " kata adiknya memeluknya . " Ini adalah rumah kami sekarang . Di sinilah kita berada. " Dalam beberapa hari kemudian Devi belajar untuk mencintai Rumah di tempat mereka saat itu. Ketika Honey dan Devi tiba di Panti Asuhan , mereka tidak tahu tentang Yesus . Ibu Beulah menjelaskan kepada mereka beberapa hal tentang Tuhan dan bagaimana mereka dapat menyembah Allah . Mereka belajar bagaimana untuk berdoa dan membaca Alkitab . Segera Honey dan Devi tumbuh untuk mengasihi Yesus dan memberikan hati mereka kepada-Nya . Honey dan Devi belajar banyak hal lain juga . Ada banyak hal yang dilakukan di tempat mereka sekarang, mencuci pakaian mereka sendiri dan bergantian membersihkan kamar asrama dan menyapu di halaman di luar . " Kami memiliki tugas-tugas lain juga, " kata Honey . " Kami memiliki kebun untuk merawat tanaman dan air . Kami bergiliran membantu di dapur . Kami adalah keluarga , yang saling membantu dan saling mendoakan.” " Aku senang kita di sini di Panti Asuhan , " kata Honey . " Kami telah belajar banyak di sini tentang kehidupan dan tentang Tuhan . Sekarang kita memiliki harapan untuk masa depan kita dan untuk selamanya . " Betapa Yesus mengasihi kami” Bejana Advent Indonesia Timur “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci makidengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati,karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh.”berkat. (1 Petrus 3:9) Pathfindr Club Pedoman Administrative PA Remaja/Pathfinder Organisasi Advent Hari Ketujuh dilibatkan untuk memperhatikan orang-orang muda dan memberikan pelatihan tentang kepemimpinan kepada orang muda dan pelayanan kepada sesama manusia. Klub Remaja/Pathfinder adalah pusat program aktifitasrekreasi-kerohanian gereja yang dibentuk untuk anak muda berumur 10 sampai 15 tahun. Klub remaja/pathfinder dibatasi untuk usia anak seperti itu karena program-programnya mencerminkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan and keingintahuan mereka. Banyak dari program untuk klub remaja dibuat sekitar kegiatan fisik. Hal itu dikarenakan anak remaja berusia 10 - 15 tahun ada dalam masa pertumbuhan fisik. Usia ini dipenuhi dengan kegiatan, petualangan, kelompok-kelompok aktifitas dan tersedianya kesempatan untuk perkembangan tingkah laku yang baru dan keahlian yang menghasilkan pertumbuhan diri pribadi, team atau semangat kelompok dan rasa kesetiaan dan hormat kepada Allah, Pencipta dan Gerejanya. Sementara Klub Remaja dibentuk terutama untuk anak muda, salah satu dasar tujuannya adalah juga mengikutsertakan orangtua dan anggota jemaat melalui ikatan kegiatan yang aktif dengan klub dan anggotanya. Disini, kesenjangan generasi hilang sementara orang muda dan orangtua berbakti, bekerja dan bermain bersama-sama dalam satu ikatan pengalaman yang sama. Ikatan yang berarti ditempa oleh para pemimpin dan penasehat dari Klub Remaja dalam berbagi rasa, membangun rasa percaya diri, dan bekerja bersama-sama. Seluruh isi Philosophy dari Klub Remaja dibentuk atas alasan bahwa “Cara belajar anak-anak yang paling baik adalah melalui contoh daripada perintah.” Sementara mereka melihat model dari para orangtua dan pimpinannya secara rohaniah dan social, mereka juga akan bercita-cita untuk membangun prinsipprinsip moral yang tinggi, mencintai dan membawa tingkah laku dan ketetapan hati untuk mengatasi semua yang mereka alami. Page 12 Edisi 282 – 21 Maret 2014 7. Orang muda belajar secara efektif dalam suasana yang positif, bahagia, dan lingkungan yang aman. Tingkah laku dari pemimpin klub ini adalah unsur vital yang menjamin keberhasilan dan keefektifan dari kumpulan untuk orang muda. Kegagalan untuk mendengar dan untuk mengerti kebutuhan dari orang muda akan hanya menimbulkan rintangan yang sesungguhnya terhadap pertumbuhan kerohanian dan juga akan membuktikan adalah menjadi satu faktor dalam membuat gereja dan misinya tidak menarik bagi orang muda. TUJUAN Philosophy ini adalah satu bagian yang utuh dari Klub Remaja. Curiculum klub remaja yang terdiri dari 6 kelas mendasari jantung dari program. Tujuan berikut dapat dicapai apabila pemimpin berusaha untuk memenuhi berikut ini: 1. Menolong anak muda untuk mengerti bahwa Allah dan Gerejanya mengasihi mereka, memperhatikan dan menghargai mereka. Sebagaimana pimpinan akan diterima dan dikuatkan, mereka akan mulai menghargai bahwa cinta Allah terwujud melalui gereja dan departemennya, dan merasakan satu kebutuhan untuk lebih dilibatkan dan diikutsertakan dalam programnya. 2. Memberikan semangat para Pemimpin untuk menemukan potensi mereka yang telah diberikan oleh Allah dan untuk mempergunakan pemberian dan kemampuan untuk memenuhi panggilan Tuhan bagi mereka dan peranan orang muda dan penyelamatan. 3. Mengilhami orang muda untuk memberikan ekspresi diri dari cinta mereka kepada Allah dengan jalan mempersatukan mereka dalam aktifitas jangkauan keluar. 4. Membuat beberapa program pokok mengenai keselamatan pribadi di setiap program Klub Remaja. Usia remaja adalah waktu dimana banyak keputusan dibuat yang akan mempengaruhi hubungan orang muda di masa mendatang dan perkembangan kepribadiannya sendiri. Puncak usia untuk mencari dan membuat hubungan dengan Allah sepertinya pada usia sekitar 12 tahun. 5. Membangun penghargaan untuk hidup yang sehat di dalam Klub dan mencintai ciptaan Allah dengan jalan menikmati aktifitas di luar ( berkemah, jalan sehat, dsb). Remaja akan mengalami rasa takjub dan perbaktian sementara mereka mengamati dan menggali kecantikan , keagungan dan kekuatan aktif yang ada di alam. Hubungan dengan Allah akan menjadi lebih berarti. 6. Mengajar Remaja untuk keahlian dan hobi khusus yang akan membuat hidup mereka lebih berarti dan mempergunakan waktu mereka dengan kegiatan yang bermanfaat. Orang muda mengalami kepuasan dan kenikmatan sementara mereka menggunakan tangan untuk mempercantik bahan-bahan dari kayu, plastik, besi, tanah liat, bulu, benang rajut dan mereka akan menemukan bagaimana sesuatu yang mereka ciptakan itu bekerja dan beroperasi. Bejana Advent Indonesia Timur 8. 9. Mendorong Remaja untuk mempertahankan tubuh mereka tetap bugar. Ini adalah satu cara penting untuk menghindari kemalasan dan kebosanan. Ajari mereka to memperhatikan tubuh dan membangun kebiasaan yang akan menyediakan masa depan yang bahagia dan berguna (ef. 2T 536, 537; Edc. 195) Beri kesempatan untuk membangun jiwa kepemimpinan dengan mendorong anggota klub untuk bekerja bersamasama dan berbagi tanggung jawab. Hal ini akan mengajarkan kepada mereka untuk belajar kepatuhan, disiplin, mencari akal, jiwa patriotik dan rasa memiliki didalam kelompok. Mencari untuk membantu perkembangan keharmonisan fisik, sosial, intelektual, dan kehidupan rohani dari Remaja. Kekuatan dari pikiran dan tubuh, perkembangan dari sifat yang tidak egois, perhatian kepada acara rekreasi dan aktifitas kebudayaan akan memberikan rangsangan kepada perkembangan kepribadian dan tingkah laku sebagai bagan yang tidak kehabisan energy, yang akan juga sering mengalami benturan yang membahayakan kepada orang muda. Page 13 Edisi 282 – 21 Maret 2014 RETREAT PIMPINAN,, STAFF DAN PELAKSANA RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG, TANGGAL 12 – 14 MARET PANGANDARAN Dilaporkan oleh : Bredly Sampouw, Bait Bandung Bandung [BAIT]. Sampai disini Tuhan menyertai kita (Eben Haezer). Kita patut menaikkan puji dan syukur atas berkat dan penyertaannya sehingga RSA dapat mengalami kemajuan yang sangat berarti. Dibawah kepemimpinan Direktur yang baru yaitu Dr. Roy David Sarumpaet SpTHT-KL yang baru 3 lebih menjabat. RSA Bandung telah melaksanakan beberapa program menjelang diadakannya retreat PSP antara lain program dari bagian kerohanian dengan mengadakan 10 hari acara khusus kebangunan rohani dimana tiap department serentak melaksanakannya. Dirasakan besar sekali manfaat sesudah acara 10 hari tersebut, kerohanian dikuatkan, yang menjadi tema pembahasan ialah Bejana Advent Indonesia Timur Doa Tuhan Yesus. Dilanjutkan dengan pekan doa kesehatan RSA yang diselenggarakan PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit) tadinya namanya UPPKM. Kembali seluruh karyawan mendapat berkat banyak tentang bagaimana hidup sehat, materinya disediakan PKRS bekerjasama dengan Uni. Untuk lebih memantapkan program kerja RSA 2014 maka bertempat di Gedung Serba Guna RSA telah diadakan rapat dua hari berturut-turu yaitu tanggal 10 dan 11 Maret rapat hari pertama dibawakan oleh pengurus Yayasan beserta Page 14 Edisi 282 – 21 Maret 2014 Direksi RSA memaparkan pencapaian dan rencana jangka menengah dan panjang RSA Bandung, kemudian hari kedua membahas Goals dan Objective dari tiap-tiap department, pembahasan diwakili oleh tiap-tiap kepala bidang atau bagiannya. Melalui rapat kerja dua hari ini, banyak masukkan, saran kepada manajement bagaimana agar di tahun 2014 ini kinerja RSA akan lebih baik dari tahun sebelumnya tentu itulah harapan semua bersama karyawan, ketika harapan terpenuhi sudah tentu motivasi kerja akan meningkat dan benar hal itu telah tercapai dengan diberikannya Gaji 13 kepada seluruh karyawan. Puji Tuhan atas segala berkatnya. Puncak acara pertemuan PSP diakhiri di Pantai pangandaran pada tanggal 12 – 14 Maret lalu telah didakan Retreat PSP dihadiri oleh Pembina, Pengawas dan Pengurus beserta seluruh anggota PSP yang berjumlah 225 orang. Tempat diadakannya Retreat di Pantai Indah Resort Hotel Pangandaran nama hotel sebelum direnovasi ialah Pantai Indah Timur, tempat ini sudah sering digunakan oleh PSP, dan sebagian lagi di Pantai Indah Barat. Acara retreat kali ini mengambil tema : Kebangunan dan Kebenaran Yang Dinubuatkan. Pembukaan acara pada hari rabu malam dan renungan dibawakan oleh Ketua Pembina yaitu Pdt. J.S. Peranginangin dan selaku ketua Uni Barat GMAHK. Dalam renungannya beliau menekankan biarlah kita seluruh karyawasn boleh menjadi bau yang harus ditengah masyarakat yang dilayani. Kata-kata sambutan masing-masing Bejana Advent Indonesia Timur dibawakan oleh : Ketua pelaksana bpk. Yoppy Syahailatua, Wadir Umum kemudian oleh Direktur Dr. Roy David Sarumpaet SpTHT-KL dalam sambutan beliau menyampaikan informasi terkini tentang RSA yaitu penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup No. B14062/MENLH/PDAL/12/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang pembinaan RS dan hasil Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.349 2013 tertyanggal 9 Desember 2013, tentang hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam penghelolaan lingkunghan hidup (PROPER) 2012-2013, dimana terdapat 106 RS yang dinilai. Dan dalam penilaian tersebut didapatkan hasil 25 RS masuk dalam “Peringkat Biru” dan RS Advent Bandung masuk dalam peringkat ke-23. Kata sambutan selanjutnya dari Pengurus Yayasan RSA Bpk. Thomas Trisno, SH, MBA dan diahiri sambutan Pembina. Sesudah acara maka seluruh group yang dibagi empat berkumpul untuk mengatur acara besok harinya. Untuk memeriahkan kebersamaan selama acara retreat Panitia telah menyiapkan yel yel sepanjang acara retreat dimana selama acara dilaksanakan maka peserta diminta mengucapkan selalu yel yel tersebut yang berbunyi : Bersama Tuhan, I Can Do it, I Can Do It, I Can do It, Yes, yes yes..! Dengan mengangkat tangan kanan tiga kali diakhiri tangan ditarik kebawah untuk kata yes. Luar biasa persiapan dari panitia dan dalam merancang acara kebersamaan ini, yel yel kali ini seakan Page 15 Edisi 282 – 21 Maret 2014 mempersatukan tujuan bersama untuk dicapai di tahun 2014 ini. Besok harinya hari Kamis acara didahului dengan kebaktian bersama di Aula utama lantai 3 dengan pembicar Bpk. B.F. Sihotang selaku Bendahara Uni, didalam renungannya beliau membahas bagaimana polla hidup Keristen yang benar. Selesai makan pagi dilanjutkan dengan acara Games sampai jam 12.00 siang. Panitia acara telah membagi peserta menjadi empat group yaitu diberi nama tempat-tempat di Pangandaran. Green Canyon, Nusawiru, Batu Karas dan Batu Hiu dimana tiap group memiliki koordinar acaranya. Acara Games mempersembahan aneka permainan yang menarik, menantang tetapi perlu kerjasama, pada setiap akhir permainan para peserta diberi hadiah pemenang. Selesai acara makan siang bersama, sore harinya acara Games anak-anak dan Polo Air di kolam renang. Hal yang menarik adalah gawang adalah wanita sementara pemain pria. Sepanjang pertandingan para penonton dan pemain tertawa terbahak-bahak karena uniknya pertandingan dimana penjaga gawang wanita jadi bulan-bulanan pemain lawan agar bola masuk. Ada juga pertandingan Badminton dilapangan khusus diluar Hotel para pemainnya dari Uni dan RSA. Bejana Advent Indonesia Timur Sesudah istirahat sebentar dan mandi acara dilanjutkan acara komitement peserta. Acara didahului dengan kebaktian malam yang memberikan renungan Pdt. W. Mandolang, Sekretaris Uni. Pembahasan utama beliau ialah bagaimana pekerja Tuhan mengabdi, berdedikasi dalam pelayanan, setia walau banyak rintangan ditemui, beliau memberikan juga kesaksian bagaimana pimpinan Tuhan dalam karirnya selama ini baik di Daerah, Divisi dan kembali ke Uni. Acara doa dipandu oleh pemimpin acara Ns. Merry Nusawakan, MSN semua peserta mencari pasangan dua atau lebih dan doa Intergated Prayer yaitu Doa Pujian, Pengampunan dosa, Permohonan dan Ucapan syukur dan diakhiri doa komitment yang dibawakan Pdt. W. Mandolang. Selesai acara dilanjutkan acara Tukar kado dan malam kebersamaan, acara diselingi dengan pertandingan empat group dengan menyanyikan lagu daerah pilihan masingmasing group disertai yel, yel. Acara diakhiri dengan doa penutup rangkaian acara dari pagi sampai malam. Hari Jumat pagi sesudah kebaktian, diadakan jalan santai bersama dengan mengambil rute start di depan Hotel mengitari jalur jalan tengah Pangandaran lewat pantai barat, hotel laut biru dan berakhir di Hotel. Panitia menyediakan oleh-oleh bagi setiap peserta pada. Acara diakhiri foto bersama didepan Hotel dimana setiap peserta mengenakan kaos seragam ayng disediakan panitia acara Retreat 2014. Acara bebas, peserta berbelanja di pasar beli sesuai keinginan berupa sayur pakis, pete, ikan buah-buahan buat oleh-oleh dibawah kembali ke Bandung. Demikianlah berita acara retreat RSA BAndung tahun 2014. Sayonara, Sampai jumpa. Page 16 Edisi 282 – 21 Maret 2014 KPK Jemaat Agape Balikpapan melalui UKSS Torsina dilaporkan oleh Pdt Royke Kapahang salah satu Gembalah Jemaat Agape Balikpapan Balikpapan [BAIT]. Setelah KPK Kalvari di daerah Sungai Ampal dan KPK Getsemani di Kilo, Hari minggu tgl 2 maret 2014 UKSS Torsina jemaat Agape Balikpapan meresmikan kegiatan Kelompok Peduli Kesehatan di KM 29 arah Samarinda. Salah satu ketua jemaat Agape Bpk A. Marpaung, menyediakan kebun nya untuk menjadi tempat kegiatan ini. Para tamu yang datang memeriksakan kesehatan, semua dari kaum Muslim yang tinggal di sekitar tempat itu. Seminar kesehatan dibawahkan oleh salah satu dokter di jemaat Agape Balikpapan. dr. Juna Tumiwa yang bekerja di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, menjelaskan bagaimana menjaga kesehatan dengan baik, melalui makanan, minuman, olahraga, maupun istirahat. Selain seminar ada juga pemeriksaan tekanan darah, kemudian berat badan, dan juga tinggi badan. Para perawat yang ada di jemaat Agape termasuk ibu-ibu pdt di jemaat Agape, ibu L. Kapahang dan ibu G. Habeahan, ibu Susie Lumbanraja Bejana Advent Indonesia Timur Setelah seminar kesehatan dan pemeriksaan kesehatan, acara dilanjutkan dengan makan bersama sebagai tanda persahabatan dengan mereka, salah satu tokoh masyarakat disana Bapak H. Mansur, mengsupport kegiatan ini. “kalau ada pemeriksaan kesehatan seperti ini, mudah-an masyarakat disekitar sini sadar pentingnya menjaga kesehatan” kata Mansur, yang mengaku masih merokok. “terima kasih kepada Bapak Marpaung dan Gereja Advent, tambah tokoh asal Makasar ini. Kegiatan kelompok peduli kesehatan di jemaat Agape sudah terbentuk 3 KPK dari 3 UKSS yang ada dan ada beberapa UKSS yang juga sudah mengusulkan kepada Jemaat bahwa mereka akan membentuk KPK di UKSS mereka, kegiatan ini terlaksana oleh karena seluruh majelis jemaat Agape sangat mendukung, apalagi seluruh jemaat, ini semua berkat doa-doa setiap anggota jemaat, dengan cara inilah kita dapat menjangkau saudara/i kita yang mayoritas di balikpapan dan sekitarnya. MANADO FLOOD RELIEF BENEFIT VARIETY SHOW AT NEW JERSEY, USA Oleh: Jufrie Wantah, BAIT, USA New Jersey, USA [BAIT]. Mengenakan blus kebaya modern Minahasa dua gadis ini memandu acara Manado Flood Relief Benefit Variety Show yang digelar di Social Center, First Presbyterian Church, Metuchen, New Jersey, USA. Pada Sabtu malam (15/3) kedua gadis berdarah Indonesia ini yaitu Jennifer Kristanto (mengenakan blus warna merah) dan Sarah Malonda (mengenakan blus warna putih) tampil apik dengan bahasa Inggris yang fasih dan memukau hadirin malam itu. Acara ini di paket oleh Pastor Mercy Olga Rumengan selaku gembala Indonesian Fellowship, First Presbyterian Church (FPC), Metuchen, New Jersey, USA bekerja sama dengan Steering Committee of Indonesian Fellowship serta mendapat dukungan dari Session Board of Trustees, Board of Deacons, Presbyterian Women, The Mission Commission, The Evangelism and Nurture Commission of FPC, Metuchen. Ini merupakan pengumpulan dana gelombang kedua untuk bencana alam Manado Flood bagi Indonesian Fellowship FPC, Metuchen, New Jersey, USA. Pada gelombang pertama Page 17 Edisi 282 – 21 Maret 2014 kami Indonesian Fellowship FPC, Metuchen, New Jersey, USA antara lain telah melakukan aksinya, bekerjasama dengan Posko Bantuan Bencana Alam Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Saptamarga “Solafide” Perkamil. Pada sesi pertama ditampilkan sembilan pertunjukan yaitu: 1) Brenda Day (Piano), 2) Jamie Decker and Gabe Francobandiero (Voice and Guitar), 3) Ethan Kozo (Piano), 4) Paige Busse (Piano), 5) Scott Randolph (Stand-up Comedy), 6) Pastor Samuel Massegill (Voice and Piano), 7) Pastor Fred Black (Piano), 8) Janice Wojcik (Voice Solo with Soundtrack), 9) Donald Clausen (Voice Solo Acapela). Istirahat sejenak (intermission) berupa tersedia minuman dan makanan ringan buat cemilan dengan mengeluarkan uang recehan sebagai sumbangan sukarela sambil menikmati tayangan lewat Liquid-Crystal Display (LCD), foto waktu Indonesian Fellowship FPC, Metuchen, New Jersey, USA mengadakan aksinya pada gelombang pertama, bencana alam Manado Flood, Indonesia. Resesi ini memakan waktu sekitar 15 menit. Tampil memakai baju batik sebagai ciri khas pakaian nasional Indonesia, First Indonesian Seventh-Day Adventist Church (FISDAC) Choir menarik hadirin yang mayoritas orang berkulit putih, ketika melantunkan dua buah lagu berturut-turut satu lagu berupa hymnal versi Bahasa Indonesia dan satu lagu Bahasa Inggris mengawali sesi kedua dengan enam pertunjukan terakhir. Nampak Pdt. Steven Rantung sebagai gembala FISDAC salah satu anggota choir berbicara mewakili grup sebelum bernyanyi. 1) FISDAC (Choir), 2) Audry Senewe and Hestler Awuy (Voice and Piano), 3) Pete and Amy Bellisano (Voice Duet), 4) Pastor Laura Arlo Jones (Poetry), 5) Joke Malonda (Voice Solo), 6) Dan and Sandy Slobodien (Guitar and Voice with Piano). Pada sesi kedua ini Sandy Slobodien membawakam tiga buah lagu berturut-turut. Acara ditutup dengan sebuah lagu daerah “Opo Wananatas” di mana para hadirin diwakili oleh ketua-ketua rukun Minahasa dan organisasi masyarakat Indonesia khususnya Minahasa yang hadir tampil ke depan. Doa tutup dilayangkan oleh Pastor Laura Arlo Jones. Tiga pemenang yang beruntung malam itu berupa hadiah dari raffle drawing setelah dicabut undi diumumkan oleh panitia. Sebagian dana didapat lewat kotak sumbangan secara sukarela yang ada pada meja panitia, selain lewat promosi dari seksi dana. Bejana Advent Indonesia Timur Pengaruh yang kita miliki akan sangat terlihat dalam kehidupan yang kita hidupkan setiap harinya dari pada dalam posisi atau gelar yang kita punyai. Hal itu bukanlah tentang posisi melainkan produksi atau hasil. Bukan tentang pendidikan yang kita telah peroleh, tetapi tindakan memperlengkapi orang lain yang telah kita berikan, yang akan memberikan perbedaan kepada orang yang lain. Kata kuncinya adalah kredibilitas. Kita memperoleh kredibilitas ketika kehidupan kita itu sesuai dengan perkataan yang kita ucapkan dan ketika kehidupan dan tutur kata kita itu menambahkan nilai-nilai yang baik kepada orang-orang lain yang ada di sekitar kita. Apa yang sementara kita lakukan ketika kita harus diperhadapkan dengan masalah kredibilitas itu? Untuk mengetahui jawabannya, marilah kita menjawab beberapa pertanyaan yang sangat penting di bawah ini: Konsistensi: Apakah anda tetap menjadi orang yang sama walau siapa pun mereka yang ada di sekitarmu? Pilihan-pilihan: Apakah anda membuat keputusan berdasar kepada bagaimana hal itu akan menguntungkan orang yang lain atau akan menguntungkan dirimu sendiri? Kredit: Apakah anda cepat menyadari usaha orang lain yang telah membantu anda dalam memperoleh keberhasilan? Karakter: Apakah anda bekerja keras demi pencitraan diri anda sendiri atau anda bekerja keras demi mencapai integritas yang mantap? Kredibilitas: Apakah anda menyadari bahwa kredibilitas itu adalah sebuah kemenangan dari suatu usaha yang sungguhsungguh, dan bukannya sebuah hadiah? Dengan jawaban yang kita berikan bagi setiap pertanyaan, kita dapat mengetahui sampai sejauh mana kita memiliki kredibilitas yang sesungguhnya dalam kehidupan ini. Kami Tim Dapur yang bertugas hari ini menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik dalam pengiriman artikel dan berita untuk terbitan hari ini. An. Tim Redaksi Yang Bertugas Kedy Malonda Page 18