Buletin - Gelora Firman

advertisement
Edisi 279 – 7 Maret 2014
Page 1
Edisi 279 – 7 Maret 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio,
pdt. Robert Siby
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso
Tidak Ada Jalan Pintas
Sekarang waktunya Untuk Bangun….
Tetaplah Berdoa
Ujian Cinta
Masa Kesukaran Pada Zaman Akhir
Tulisan Roh Nubuat
Pencari Kebenaran
Cerita Untuk Anak
Berdoa Untuk Sebuah Sekolah
Pathfinder
Bendera Klub Patfinder
Ragam
Asal Nama Kota Manado
Page 2
Edisi 279 – 7 Maret 2014
TIDAK ADA JALAN PINTAS
Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kau kehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kau
rancangkan. Mazmur 20 : 4
Di tengah hiruk-pikuk alun-alun utama dekat air mancur berdiri seorang pria muda berusia sekitar 17
tahun, leher dan tangannya diikat dengan tali kasar. Dari luka bekas akibat tali di pergelangan tangan
dan lehernya, Anda dapat mengetahui bahwa para pedagang telah bersikap kasar saat mereka bergegas
untuk mencapai pasar tepat pada waktunya untuk memajang barang dagangan mereka.
Pemuda ini linglung karena telah berjalan selama berhari-hari. Tungkainya tetap tertekuk, lengannya
lelah karena terus diseret dan mulutnya kering karena angin gurun yang kering. Ia berada di negeri asing
di mana orang berbicara dalam bahasa yang tidak dapat dimengerti. Tanpa memiliki apa-apa, bahkan
tidak mempunyai cawat untuk menutupi tubuhnya, ia terikat dan dipajang, benar-benar telanjang. Dalam
waktu singkat, ia akan diperiksa seperti binatang berlawanan dengan keinginannya, dan dijual menjadi
budak seumur hidup. (di copy dari J. Prince).
Namun, Tuhan sendiri menyebut pemuda ini, yang bernama Yusuf, seorang yang berhasil!.
Definisi keberhasilan menurut para ahli: Tidak Ada Jalan Pintas Dalam Meraih Keberhasilan Mengapa orang
mengambil jalan pintas kalau bukan untuk senang-senang? Jalan pintas bukanlah, terobosan, melainkan upaya
menghindari dari ujian dalam kehidupan. Salah satu masalah besar yang mengganggu keberhasilan
wirausaha-wirausaha muda adalah godaan untuk cepat sukses. Wajar, orang muda yang bergairah ingin cepatcepat mendapat pengakuan. Apalagi saat ini begitu banyak pedagang ilmu muncul dengan Kategori
Kewirausahaan.
Sekarang, pikirkan ini sejenak, dan bayangkan diri Anda dalam adegan di pasar Mesir ini. Seandainya Anda
berada di antara banyak penonton yang penasaran dan pengunjung di alun-alun utama, apakah Anda akan
mempertimbangkan orang muda yang hendak dijual sebagai budak ini adalah “orang yang berhasil”?. Tentu
saja tidak!.
Namun, Tuhan mengatakan dengan kata-kata-Nya sendiri bahwa Yusuf adalah orang yang berhasil.
Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal
raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ. Tetapi Tuhan menyertai Yusuf,
sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya,
orang Mesir itu. Kejadian 39 : 1 – 2.
Definisi Tuhan tentang keberhasilan bertentangan dengan definisi dunia. Di dalam ayat inti di atas bahwa
Allahlah yang memberikan Anda berhasil atas apa yang anda rencanakan dan merancang sesuai dengan
kehendak Tuhan. Lihat Yusuf, secara harafiah tidak mempunyai apa-apa secara materi, tetapi pada saat yang
sama, ia memiliki segalanya karena Tuhan menyertai dia. Tidak ada suatu keberhasilan yang di dapat dari
jalan pintas, hanya hadirat Tuhan di dalam hidup Andalah yang membuat Anda berhasil!.
Willy U. Wuisan
Redaksi
Page 3
Edisi 279 – 7 Maret 2014
Saat ini dunia di kagetkan dengan terbongkarnya teknologi persenjataan Mutakhir yang di
seb ut dengan nama kerennya “HAARP”. HAARP ini adalah singkatan dari High Frequency
Active Auroral Research Program (Program Penyelidikan Aurora Aktif Frekuensi Tinggi).
Program ini mulai thn 1993, merupakan penelitian gabungan dari AU, AL Universitas Alaska
dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA).
Ini adalah senjata canggih,
berlipat kali lebih mematikan dan sangat menakutkan dari Nuklir: Mampu Mengatur Pikiran,
bisa memacu terjadinya Gempa dan Tsunami dan mengubah iklim dunia dunia.
Sesungguhnya, tujuan awal HAARP untuk meneliti lebih jauh lapisan Ionosfer dan untuk
menyelidiki potensi pengembangan teknologi ini untuk komunikasi radio dan keperluan
keamanan, mis: Deteksi Rudal, membuat pesawat jatuh /satelit tak berfungsi), namun di luar
dugaan, hasil penelitian menemukan kemampuan lain dari projek ini yang sangat mengerikan.
HAARP yang di aktifkan dan menembakkan gelombang radio frekuensi tinggi dari yang sangat
rendah sampai yang paling tinggi ke atmosfer, ternyata memiliki 3 efek dahsyat sebagai berikut:
1.
2.
3.
Mempengaruhi Ionosfer dan stratosfer hingga jadi hangat sehingga mampu menciptakan awan dan merusak iklim
dunia di suatu kawasan tertentu.
Jika diubah dgn frekuensi lainya, gelombang radio frekuensi tersebut dapat terpantul oleh ionosfer dan kembali ke
bumi sehingga menciptakan gempa berkekuatan dahsyat (salah satu korbannya adalah gempa dan Tsunami di aceh).
Mempengaruhi pikiran manusia dan perilaku manusia sehingga bisa jadi ganas dan tak terkendali.
Bagi dunia, Ini adalah hasil penemuan yang dahsyat melampaui apa yang pernah di pikirkan oleh para pencipta nuklir. Dengan
adanya teknologi HAARP yang telah siap pakai ini dunia akan semakin siap untuk bekerja dengan kuasa besar dalam menjalankan
Page 4
Edisi 279 – 7 Maret 2014
kehendaknya. Tsunami Aceh adalah puncak uji coba HAARP ini. Dengan asumsi yang sederhana, tidak menutup kemungkinan
bahwa bencana-bencana alam yang beruntun terjadi sekarang ini adalah hasil dari proyek ini. Dan bila malapetaka-malapetaka yang
ada ini tidak juga berhenti saat segala usaha rohani bangsa-bangsa telah di lakukan, maka akan sangat mudah untuk melemparkan
semua kesalahan pada kelompok minoritas yang berbakti pada hari Sabat, dan jika teknologi HAARP ini bias mempengaruhi
pikiran orang sehingga menjadi ganas dan tak terkendali, berapa susahkah untuk memaklumatkan “Perintah Pembunuhan Masal”
untuk menyingkirkan kelompok minoritas ini?
Waktunya ini tepat menggenapi apa yang di nubuatkan Roh Nubuat, bahwa merupakan usaha Setan yang makin besar yang akan
terjadi sebelum UUHM di curahkan…
“..setan bekerja melalui unsur-unsur alam untuk mengumpulkan tuaiannya, yaitu jiwa-jiwa yang tidak bersedia. ia telah
mempelajari rahasia laboratorium-laboratorium alam, dan ia menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengendalikan
unsur-unsur alam itu sejauh yang diizinkan Allah…” KA 555, 556
Bagi umat-umat Allah yang setia menantikan kedatangan Tuhan, bukankah ini kabar baik? Bukankah sekarang waktunya bagi kita
untuk bangun dari tidur? Yah, semakin siap dunia dengan segala pekerjaan akhir mereka, itu berarti semakin dekat kita dengan
Kedatangan Tuhan. “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah
dekat." (Lukas 21:28) ***
D
alam kategori surat-surat rasul Paulus, surat kepada jemaat
Tesalonika dikategorikan “Eschatological Letter”. Ini berarti,
pekabaran dalam surat Tesalonika adalah penting untuk
disimak. Lebih dari pada itu, pekabaran dalam surat kepada jemaat di
Tesalonika akan dihidupkan oleh mereka yang menjadi umat Allah
yang sebenarnya di akhir zaman. Salah satu pekabaran dalam surat
Tesalonika adalah “Tetaplah berdoa” 1Tes. 5:17.
Kita sudah sering mendengar kata-kata ini dalam bahasa Indonesia,
tapi saat ini, saya ingin mengajak saudara-saudara untuk melihat dalam
beberapa versi Alkitab sehingga kita dapat mengerti arti ayat ini. KJV
“Pray without ceasing” atau berdoa tanpa berhenti. CEV “and never
Bejana Advent Indonesia Timur
stop praying” atau dan janganlah pernah berhenti berdoa. GNB “pray
at all times” atau berdoalah pada setiap waktu/detik. GW “never stop
praying” atau jangan berhenti berdoa. ISV “Continually be prayerful”
Berdoa berkelanjutan. Ellen G. White mengibaratkan doa itu seperti
nafas. Mar. 85. Renungkan sejenak, apakah kehidupan kerohanian
saya masih hidup?
Dari pengertian ini, kita mendapati bahwa berdoa tanpa henti adalah
ciri mereka yang menjadi umat Allah yang sebenarnya di akhir zaman
atau zaman dimana kita hidup. Namun jangan salah mengerti, berdoa
bukan selamanya dalam sikap tutup mata dan bertelut atau berdiri.
Doa yang dimaksudkan di sini adalah suatu jenis hubungan yang tidak
Page 5
Edisi 279 – 7 Maret 2014
pernah putus dengan Tuhan.
Suatu perasaan yang sangat
membutuhkan Tuhan. Suatu perasaan yang berpikir tanpa Tuhan,
tanpa pertolongan-Nya kita tidak ada apa-apa.
Yesus memberikan suatu penegasan dalam Lukas 18:1 “Yesus
mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan,
bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu”. Doa
yang tidak berkeputusan, permohonan yang terus menerus menurut
pengertian Yesus adalah sangat penting. Jika nasihat ini begitu jelas,
menyatakan kepada kita untuk tidak putus dalam doa, pertanyaan, apa
sebenarnya alasan dibalik perintah ini? Berikut beberapa alasan dari
Alkitab dan Roh Nubuat:
di sana hanya dengan Tuhan. Kenapa 3 kali sehari? Saya mengambil
kehidupan Daniel dalam Daniel 6. Dia melakukan hal ini (Dan. 6:11)
dan dia disebutkan ”hamba Allah yang hidup” Dan. 6:21. Ingatlah hal
ini saudaraku, kelompok 144.000 mereka juga disebut sebagai
”hamba-hamba Allah” yang mendapat ”meterai Allah yang hidup”,
Wah. 7:2,3. Adalah sangat mungkin, kelompok 144.000 ini, final
generation, yang akan menerima later rain, dan memasuki great
tribulation, mendengar suara Allah mengumumkan hari dan jam
kedatangan-Nya, dan akan melihat Tuhan tanpa mengalami kematian,
adalah mereka yang memiliki kehidupan doa seperti Daniel.
Bukankah Anda ingin merasakan pengalaman itu? Alami suatu
kehidupan berjalan bersama Tuhan melalui kehidupan doamu! ***
1. Alkitab menggambarkan Iblis seperti singa yang mengaum-ngaum
dan mencari mangsa untuk ditelannya. Perlu kita ketahui, selama kita
memiliki hubungan dengan Tuhan, setan tidak berkuasa atas kita.
Ellen G. White menyebutkan ”No man (termasuk Yesus) is safe for a
day or an hour without prayer” GC. 530. Itu sebabnya Yesus
menegaskan bahwa kita harus selalu berdoa tanpa jemu-jemu.
Mengapa? Karena pada saat kita putus hubungan dengan kita, Setan
berkuasa atas kita, kata lain kita jadi budak Iblis, artinya, kita hamba
Iblis bukan hamba Tuhan. Selanjutnya, Ellen G. White menyatakan
bahwa tujuan Setan satu-satunya hanyalah memisahkan kita dari
Kristus, TTP 154. Renungkan, berapa berapa jam lamanya Setan
mencapai tujuannya dalam hidup kita?
2. Kita berdoa karena kita butuh Tuhan dan memang setiap detik
sebenarnya kita butuh Tuhan. Detik dimana kita tidak butuh Tuhan
adalah detik ketika kita rasa yakin dengan kemampuan pribadi kita.
Orang yang merasa yakin dia dapat melakukan sesuatu tanpa Tuhan
sedang mempraktekkan kehidupan Righteousness by Works yang
mana orang jenis ini tidak mendapat tempat dalam kerajaan Allah.
3. Kalau kita mengaku carang dari Pokok Anggur, maka adalah tugas
kita untuk menempel (keep in connect). Kecuali kita bukan carang
dari Pokok Anggur, kita tidak nempel. Hanya carang pokok anggur
yang akan terus nempel pada pohonnya.
4. Lukas 18:7 “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang
pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?” Perhatikan,
siapa orang yang dibenarkan Allah? Apakah Saudara, sejauh ini sudah
merasa orang benar karena sudah Advent bahkan sudah Pendeta?
Renungkan! Selanjutnya, siapa umat pilihan Allah? Mereka yang
berseru kepada Tuhan siang dan malam. Kita tentu tau istilah ”banyak
yang dipanggil sedikit yang dipilih” bukan? Kita sudah dipanggil,
tetapi apakah kita sudah dipilih untuk diselamatkan.
Periksa
kehidupan doa kita, kita tahu jawabannya. Selama hari itu disebut
siang dan sepanjang hari itu disebut malam, apakah kita tetap berdoa
pada waktu itu?
5. Jika Allah mendapati suatu kelompok yang memiliki intensitas doa
semakin lama semakin banyak doanya, later rain tiba, TTP 151.
Bukankah kita semua merindukan hal itu? Bukankah kita semua ingin
menikmati pengalaman later rain itu? Berdoalah tanpa berkeputusan!
Untuk praktek doa, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan menurut
catatan Alkitab dan Roh Nubuat.
1. Setiap detik, dalam segala tempat dan keadaan, tetap angkat hati
kita kepada Tuhan. Sadari alasan-alasan kenapa kita harus berdoa.
Berdoa seperti Henokh berdoa, dia hidup bergaul dengan Allah.
2. Ambil waktu untuk berdoa secara pribadi di tempat doa atau
tempat-tempat tersembunyi minimal 3 kali sehari dimana kita berada
Bejana Advent Indonesia Timur
Pencari Kebenaran
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
D
alam pelayanannya rasul
Petrus
mengunjungi
orang-orang percaya di Lida.
Di sini dia menyembuhkan Eneas
yang sudah delapan tahun terbaring
di tempat tidurnya karena lumpuh.
"Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau," rasul itu
berkata: "bangunlah engkau dan bereskanlah tempat tidurmu!"
"Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida
dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan."
Di Yope, yang dekat Lida, hiduplah seorang perempuan yang
bernama Dorkas, yang perbuatan baiknya telah menjadikan dia
sangat dikasihi. Ia adalah murid Yesus yang layak, dan
hidupnya dipenuhi dengan kebaikan. Ia mengetahui siapa yang
memerlukan pakaian yang menyenangkan dan siapa yang
memerlukan simpati dan dengan bebas ia melayani yang miskin
dan yang berdukacita. Jarinya yang cekatan adalah lebih aktif
daripada lidahnya.
Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal" Sidang Yope
menyadari kehilangan mereka, dan setelah mendengar bahwa
Petrus ada di Lida, orang-orang percaya mengirim
pesuruh-pesuruh kepadanya mereka menyuruh dua orang
kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat
Page 6
Edisi 279 – 7 Maret 2014
kami: Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama
dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas
dan semua janda berdiri dekatnya sambil menangis, mereka
menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian yang dibuat
Dorkas waktu ia masih hidup." Mengingat hidup pelayanan
yang telah dihidupkan oleh Dorkas, tidak mengherankan jika
mereka berdukacita, sehingga air mata yang hangat jatuh ke
atas tanah liat yang lebam.
Hati rasul itu dijamah dengan perasaan simpati sementara ia
memandang kesusahan mereka. Kemudian, menunjuk kepada
teman-temannya yang menangis supaya keluar dari kamar itu,
ia bertelut dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan
untuk memulihkan Dorkas kepada kehidupan dan kesehatan.
Sambil berbalik kepada tubuh, ia berkata, "Tabita, bangkitlah!
Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun
lalu duduk." Dorkas telah memberikan pelayanan yang besar
kepada sidang, dan Allah melihat cocok untuk membawa dia
pulang dari tanah musuh, supaya kesanggupan dan tenaganya
dapat menjadi berkat kepada orang lain, dan juga oleh
pernyataan kuasa-Nya pekerjaan Kristus dapat dikuatkan.
Sementara Petrus masih di Yope ia dipanggil oleh Allah untuk
membawa Injil kepada Kornelius, di Kaisarea.
Kornelius adalah seorang perwira Roma. Ia adalah seorang
yang kaya dan keturunan bangsawan, dan kedudukannya adalah
salah satu yang dapat dipercaya dan dihormati. Seorang
penyembah berhala oleh kelahiran, latihan, dan pendidikan,
melalui hubungan dengan orang Yahudi ia telah mendapat
pengetahuan akan Allah, dan ia menyembah Dia dengan hati
yang benar, menunjukkan kesungguhan imannya oleh belas
kasihan kepada orang miskin. Ia telah dikenal jauh dan dekat
akan kemurahan hatinya, serta kehidupannya yang benar
menjadikan namanya baik di antara orang-orang Yahudi dan
orang-orang kafir. Pengaruhnya menjadi berkat kepada semua
orang dengan siapa ia berhubungan. Catatan yang diilhamkan
melukiskan dia sebagai seorang "saleh, ia serta seisi rumahnya
takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat
Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah."
tentang Abraham, "Saya mengetahui dia," mengetahui
Kornelius juga, dan mengirim suatu pekabaran langsung dari
surga kepadanya.
Malaikat itu kelihatan kepada Kornelius sementara ia berdoa.
Sementara penghulu laskar mendengar sendiri sebutan dengan
nama, ia takut, namun ia mengetahui bahwa pembawa kabar itu
datang dari Allah, dan ia berkata, "Ada apa, Tuhan? Jawab
malaikat itu: Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke
hadirat Allah dan Allah mengingat engkau. Dan sekarang,
suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang
yang bernama Simon dan yang disebut Petrus. Ia menumpang
di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang
tinggal di tepi laut."
Ketegasan dari petunjuk ini, dengan disebutkannya pekerjaan
orang dengan siapa Petrus sedang tinggal, menunjukkan bahwa
Surga mengenal baik akan sejarah dan pekerjaan manusia
dalam setiap tempat kehidupan. Allah mengetahui akan
pengalaman dan pekerjaan pekerja yang hina, demikian juga
dengan raja di atas takhtanya.
"Suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang
yang bernama Simon." Demikianlah Allah memberikan bukti
tentang penghargaan-Nya akan pelayanan Injil dan untuk
sidang yang telah dibentuk-Nya. Malaikat tidak ditugaskan
untuk menceritakan kepada Kornelius cerita tentang salib.
Seorang yang tunduk, malahan seperti penghulu laskar sendiri,
kepada kelemahan dan penggodaan, adalah seorang yang
menceritakan kepadanya Juruselamat yang sudah disalibkan
dan bangkit itu.
Sebagai wakil-wakil-Nya di hadapan manusia, Allah tidak
memilih malaikat-malaikat yang tidak pernah jatuh, tetapi umat
manusia, manusia-manusia dengan keinginan yang sama
kepada siapa mereka cari untuk diselamatkan. Kristus
mengambil kemanusiaan supaya Ia dapat menjangkau umat
manusia. Seorang manusia Ilahi Juruselamat diperlukan untuk
membawa keselamatan kepada dunia. Dan kepada pria dan
wanita telah diserahkan kepercayaan yang suci untuk mengenal
"kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu." Efesus 3:8.
Percaya kepada Allah sebagai Khalik surga dan dunia,
Kornelius menyembah Dia, mengakui kekuasaan-Nya, mencari
nasihat-Nya dalam segala urusan kehidupan. Ia setia kepada
Allah dalam kehidupan di rumah tangganya dan dalam
tugas-tugasnya yang resmi. Ia telah mendirikan mezbah Allah
dalam rumah tangganya, karena ia tidak berani berusaha
menjalankan rencana-rencananya atau memikul tanggung
jawab tanpa pertolongan Allah.
Dalam kebijaksanaan-Nya Allah membawa mereka yang
mencari kebenaran berhubungan dengan sesama manusia yang
mengetahui kebenaran. Adalah rencana surga bahwa mereka
yang telah menerima kebenaran akan membagikannya kepada
mereka yang dalam kegelapan. Kemanusiaan, menarik
ketangkasannya dari Sumber pengetahuan yang besar, dijadikan
alat, perantara yang bekerja, melalui mana Injil menjalankan
kuasa-Nya. Yang mengubahkan ke atas pikiran dan hati
Meskipun Kornelius percaya nubuatan-nubuatan dan menunggu
akan kedatangan Mesias, ia tidak mempunyai pengetahuan
akan Injil sebagaimana dinyatakan dalam kehidupan dan
kematian Kristus. Ia bukannya seorang anggota gereja Yahudi
dan akan dipandang oleh rabi-rabi sebagai orang kafir dan
najis. Tetapi Penjaga Yang Suci yang sama yang berkata
Kornelius sangat menurut kepada penglihatan itu. Bila malaikat
sudah pergi, "dipanggilnya dua orang hambanya beserta
seorang prajurit yang saleh dari orang-orang yang selalu
bersama-sama dengan dia. Dan sesudah ia menjelaskan segala
sesuatu kepada mereka, ia menyuruh mereka ke Yope."
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 7
Edisi 279 – 7 Maret 2014
Malaikat itu, setelah berbicara dengan Kornelius, pergi kepada
Petrus, di Yope. Pada waktu itu, Petrus sedang berdoa di atas
rumah tempat dia menginap dan kita membaca bahwa ia
"merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan
disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa Ilahi." Bukannya
untuk makanan badani saja Petrus lapar. Sebagaimana dari atas
rumah ia memandang kota Yope dan negeri-negeri sekitarnya
ia lapar untuk keselamatan orang-orang senegerinya. Ia
mempunyai keinginan yang berapi-api untuk menunjukkan
kepada mereka dari Kitab Suci nubuatan mengenai penderitaan
dan kematian Kristus.
Artikel Rohani
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Dalam khayal Petrus melihat "langit terbuka dan turunlah suatu
benda yang berbentuk kain lebar yang tergantung pada keempat
sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat
pelbagai binatang berkaki empat, binatang menjalar dan
burung. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata,
'Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!' Tetapi
Petrus menjawab, 'Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah
makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.' Kedengaran
pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya, 'Apa
yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan
haram.' Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu
terangkatlah benda itu ke langit."
Khayal itu membawa kepada Petrus teguran dan nasihat. Hal
itu menyatakan kepadanya maksud Allah agar oleh kematian
Kristus orang-orang kafir boleh dijadikan sewaris dengan
orang-orang Yahudi kepada berkat keselamatan. Sampai kini
tak ada seorang daripada murid-murid telah mengkhotbahkan
Injil kepada orang-orang kafir. Pada pikiran mereka, bagian
tengah dari dinding pemisah, dipecahkan oleh kematian
Kristus, masih utuh ada, dan pekerjaan mereka terbatas kepada
orang-orang Yahudi, karena mereka telah memandang kepada
orang-orang kafir sebagai dikeluarkan dari berkat Injil.
Sekarang Tuhan tengah berusaha untuk mengajar Petrus taraf
yang luas dari rencana Ilahi.
Banyak orang kafir tertarik kepada khotbah Petrus dan
rasul-rasul yang lain, dan banyak dari orang Yahudi Yunani
menjadi orang percaya kepada Kristus, tetapi pertobatan
Kornelius adalah terpenting di antara orang-orang kafir.
Waktunya telah sampai untuk tahap pekerjaan yang baru
dimasuki oleh sidang Kristus. Pintu di mana banyak orang
Yahudi yang bertobat telah menutup bagi orang-orang kafir
sekarang telah terbuka. Dan orang-orang kafir yang menerima
Injil harus dianggap sama dengan murid-murid Yahudi, tanpa
perlunya memelihara upacara penyunatan.
Bersambung …..
Bejana Advent Indonesia Timur
Masa Kesukaran di Akhir Zaman
lanjutan….
3. Penyesatan Secara Internal Menjelang Masa
Kesukaran Awal
Adapun 70 minggu nubuatan di ayat 24 di atas adalah
fitur nubuatan waktu yang merujuk kepada 490 tahun secara
harafiah (Bilangan 14:34; Yehezkiel 4:7)dimana periode itu
mencakupkan dan menempatkan satu bentangan urutan waktu
kekuasaan dari tiga kerajaan sekaligus dalam satu bagan atau
skema secara kronologisyakni kerajaan Media Persia, kerjaaan
Yunani dan kerajaan Roma kafir. Bahkan pada ayat 26b
disebutkan bahwa “rakyat seorang raja memusnahkan kota dan
tempat kudus.” Ini tidak lain merujuk nubuatan waktu terkait
eksistensi dari rakyat dari kerajaan Roma kafir yang
memusnahkan kota Yerusalem pada tahun 70 TM.Bahkan
walaupun hanya singkat, tapi anak kalimat terakhir dari Daniel
9:26b itu berbunyi “dan sampai pada akhir zaman akan ada
peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.”
Ini tidak lain adalah berkenaan dengan nubuatan waktu
peperangan antara bangsa-bangsa yang muncul secara
mendetail di dalam Daniel 11:40-45. Pada periode nubuatan
waktu dalam ayat-ayat inilah kiprah dari “tanduk kecil” dalam
Daniel 8:9 telah diperluas dan dirinci.Mengutip apa yang
disebutkan dalam Daniel 8:9, “Maka dari salah satu tanduk itu
muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah
selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai.” Jika
dibandingkan dengan Daniel 11:40, 41, yang berbunyi: “Tetapi
pada akhir zamanraja negeri Selatan akan berperang dengan
dia, dan raja negeri Utara itu akan menyerbunya dengan kereta
dan orang-orang berkuda dan dengan banyak kapal; dan ia akan
memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi
semuanya seperti air bah.
Juga Tanah Permai akan
dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; tetapi dari
tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian
yang penting dari bani Amon,” maka “tanduk kecil” itu tidak
lain adalah merujuk kepada raja negeri Utara. Raja negeri
utara itu adalah fitur nubuatan yang sama dengan raja yang
datang memimpin rakyat untuk mengadakan pemusnahan
terhadap kota dan tempat kudus (Yerusalem)pada tahun 70 TM
Page 8
Edisi 279 – 7 Maret 2014
yang dinubuatkan di dalam Daniel 9:26b. Dan raja Utara ini
secara dinamis berkembang dari raja dari rakyat kerajaan Roma
kafir menjadi raja dari rakyat Roma Kristen, atau Roma
Kepausan. Sifat klasik dari raja negeri Utara ini sama dengan
“tanduk kecil” dalam Daniel 8:9 yakni “membesarkan dirinya”
(Daniel 11:36b, 37).
Sementara itu, nubuatan dari Daniel 7 adalah fitur-fitur
nubuatan yang merupakan penggalan atau potongan dari Daniel
pasal 8 khususnya berkaitan dengan fitur nubuatan waktu dari
2300 petang dan pagi. Inilah sebabnya maka Daniel tidak
menjelaskan secara rinci terkait identitas “tanduk kecil”
dariDaniel 8:9. Sehingga setelah menjelaskan arti tanduk kecil
yang muncul di antara empat tanduk di kepala kambing jantan
maka penglihatan Daniel seolah-olah meloncat ke ayat 25, yang
mana disebutkan tentang penghakiman yang dibuat oleh Raja
dari segala raja atas tindakan membesarkan diri dari tanduk
kecil terhadap-Nya yakni merujuk kepada Panglima bala
tentara langit, dimanaOknum itu merujuk kepada Yesus
Kristus. Seperti perkataan Yesus sendiri baha oleh karena
Allah Bapa-Nya sudah menyerahkan pekerjaan penghakiman
kepada Anak (Yohanes 5:22) yang meneguhkan penglihatan di
dalam mimpi Daniel sendiri (Daniel 7:9-13), maka dari itu
“tanpa perbuatan tangan manusia, ia (tanduk kecil itu) akan
dihancurkan.”Dalam Daniel 8, kekuasaan dari “tanduk kecil”
yang berusaha membesarkan diri terhadap Panglima bala
tentara langit ini sama dengan “tanduk kecil” dalam Daniel 7
yang mana “mengucapkan perkataan yang menentang Yang
Maha Tinggi” (Daniel 7:25). Pada akhirnya Ia (Yang Maha
Tinggi) itu akan memusnahkannya (tanduk kecil itu). Sehingga
“terungkit terlepas sebuah batu yang jatuh”(dari langit)“tanpa
perbuatan tangan manusia,” di dalam Daniel 2:34(yang
merujuk kepada kedatangan Raja segala raja dalam Daniel 25)
adalah merujuk kepada tindakan penghakiman dari Raja segala
raja itu sehingga “tanpa perbuatan tangan manusia” ia (tanduk
kecil) itu“akan dihancurkan.” Adapun ungkapan “Raja segala
raja” itu merujuk kepada oknum yang sama yakni Yesus
Kristus sebagai Hakim yang Adil yang mana juga muncul
dalam Wahyu 17:14; 19:16 yang mana tidak lain dilambangkan
juga dengan Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia
(Yohanes 1:29).
Kekuasaan kerajaan Yunani mengalahkan kerajaan
Media-Persia (539-331 sM), yakni kerajaan yang dilambangkan
dengan dua tanduk dari domba jantan (Daniel 8:3, 4). Lalu
Kitab Daniel 8 ayat 8 mencatat bahwa kekuasaan kambing
jantan yang sangat membesarkan dirinya, akhirnya mengalami
kemunduran sebab ketika sampai pada puncaknya ini maka
akhirnya di atas kepalanya tunduk empat tanduk aneh, yang
sejajar dengan keempat mata angin, ini melambangkan
kesombongan dari Aleksander Agung yang akhirnya
mengakhiri hidupnya dan muncul empat tanduk di atas
kepalanya melambangkan empat jenderal kesayangannya yang
membagi empat wilyah kerajaan Yunani yakni Cassander,
Licymacus, Ptolemi dan Seleukus. Maka dari keempat tanduk
itu muncul satu tanduk kecil di kepalanya kambing jantan itu,
Bejana Advent Indonesia Timur
bagi para penafsir preteris, tanduk kecil ini melambangkan
Antiokhus Epiphanes.
Tanduk kecil inilah yang membuat
perbedaan dengan penafsiran antara kaum preteris dan historis
di mana para penganut MAHK tergabung di dalamnya. Secara
jelas, Daniel tidak lagi memberikan penjelaskan secara
mendetail terkait siapa tanduk kecil yang muncul dari antara
salah satu dari empat tanduk di kepala dari kambing jantan itu.
Ellen G. White sendiri tidak pernah menjelaskan identitas dari
tanduk kecil yang muncul dari antara empat tanduk kecil dalam
Daniel 8:9. White hanya menulis sebagai berikut: “Terang
yang Daniel terima dari Allah sudah diberikan khususnya
kepada akhir zaman ini. Khayal-khayal yang ia lihat di tepi
sungai Ulai dan Tigris, sungai-sungai besar di Sinear, sekarang
ini berada dalam proses penggenapan, dan semua peristiwa
yang sudah diramalkan akan segara terjadi... Pertimbangkanlah
lingkungan-lingkungan dari bangsa Yahudi kapan nubuatannubuatan Daniel itu diberikan.” {Testimonies to Ministers and
Gospel Workers, hlm. 112, parag. 3 dan lihat ibid, hlm. 113,
parag. 1}.
Untuk itu berdasarkan pernyataan roh nubuat ini jelas
bahwa tanduk kecil yang muncul dari antara empat tanduk di
atas kepala kambing jantan adalah satu tanduk kecil yang tidak
sekedar merujuk kepada Antiokhus Epiphanes oleh sebab
tanduk kecil itu harus ditafsirkan secara progresif di dalam
lingkungan bangsa Yahudi, dan ini harus sesuai penjelasan dari
malaikat Gabriel kepada Daniel atas perintah Oknum ilahi yang
tak disebutkan namanya (Daniel 8:16, 17). Sesuai penjelasan
dari Gabriel bahwa “tanduk itu patah dan pada tempatnya itu
muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari
bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu. Dan pada akhir
kerajaan mereka, apabila orang-orang fasik telah penuh
kejahatannya, maka akan muncul seorang raja dengan muka
yang garang dan yang pandai menipu.”(ayat 22, 23). Di sini
nampaknya Gabriel seolah-olah masih membicarakan tentang
sepak terjang dan karir raja Antiokhus Epiphanes sebagai
seorang raja yang pandai menipu padahal tidak. Sebab benar
bahwa di ayat 25 menjelaskan bahwa “kekuatannya akan
menjadi hebat, tetapi tidak sekuat yang terdahulu, dan ia akan
mendatangkan kebinasaan yang mengerikan, dan apa yang
dilakukannya akan berhasil.” Namun di penghujung ayat itu
menjelaskan
bahwa
“orang-orang
berkuasa
akan
dibinasakannya, juga umat orang kudus.”Dan pembinasaan
yang dilakukan oleh “tanduk kecil” itu pasti dilakukan pada
saat ia berada di lingkungan kemunculan ‘Raja segala raja’
yang mana ini tidak lain merujuk kepada janji kedatangan Raja
Mesias yang dijelaskan oleh malaikat Gabriel di dalam Daniel
9:21, 24, 25.
Ini artinya bahwa secara progresif, kemunculan
kekuasaan tanduk kecil dalam khayal dari Daniel pasal 8 ini
bukan hanya mulai berkuasa di zaman kerajaan Yunani tetapi
juga akan berkuasa di lingkungan “orang-orang kudus” dalam
Daniel 8:24, 25 yakni merujuk kepada orang-orang Israel yang
akan kembali dari pembuangan untuk membangun kota
Yerusalem menantikan kedatangan Raja Mesias.
Masa
Page 9
Edisi 279 – 7 Maret 2014
penantian terhadap kedatangan raja Mesias itu hanya dapat
terjadi di lingkungan bangsa Yahudi. Dengan demikian
kekuasaan “tanduk kecil” ini merujuk kepada pergerakan secara
progresif dari kekuasaan sekuler dari kerajaan Yunani hingga
kepada Roma kafir.
Lalu penglihatan dari Daniel itu mencatat bahwa
kekuasaan “tanduk kecil” secara progresif telah “membesarkan
dirinya bahkan sampai kepada bala tentara langit” kemudian ia
“membesarkan dirinya sampai kepada Panglima bala tentara
langit”di mana “dari pada-Nya diambilnya korban persembahan
sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya,” ini
tidak lain merujuk kepada kekuasaan Roma kafir yang
menghancurkan kaabah pada tahun 70 TM(Daniel 8:10, 11).
Pada kehancuran Yerusalem ini maka banyak orang kudus
dibinasakan, tetapi malaikat Gabriel mencatat bahwa “akhirnya
tanpa perbuatan tangan manusia”Daniel 8:25) maka tanduk
kecil ini akan dihancurkan.Pada ayat ini jelas Daniel sedang
merujuk kepada kebinasaan “tanduk kecil” di dalam Daniel
7:11, 26di mana ini sudah merujuk kepada kekuasaan Roma
Kepausan yang mencampurkan antara kekuasaan sekuler dan
gereja. Inilah tindakan menipu, membesarkan diri dan
membinasakan orang-orang kudus di di akhir zaman yang juga
adalah kegenapan lain dari Daniel 8:25.
Kalau mau dirunut kembali ke dalam penglihatan
dalam Daniel 8:9-11, tercatat sebagai berikut: “Maka dari salah
satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat
besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai.
Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan
dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya
beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. Bahkan terhadap
Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari
pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan
tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.” Ini menunjukkan
dengan jelas bahwa ada satu kekuasaan atau kerajaan yang
sekuler sudah muncul di zaman Daniel yakni kerajaan Yunani,
di mana tadinya keraan itu bersifat sekuler, yakni kerajaan
Media Persia dan Yunani, sebagaimana dalam Daniel 2 dan 7,
sesudah kerajaan Yunani akan muncul kerajaan Roma kafir.
Tetapi makin lama kerajaan itu dikuasai oleh pengaruh agama
dalam arti bahwa itu sudah mencampurkan sekuler dan agama
dengan rohani yang muncul di dunia ini, di mana pada mulanya
kekuasaan itu kecil tetapi makin lama secara progresif dan
dinamis, kekuasaan itu semakin besar dan menguasai dunia
politik dan agama bahkan menyatakan dirinya sebagai
kekuasaan yang ditahbiskan oleh Allah semesta langit.
Kekuasaan yang membesarkan dirinya ini bahkan
membesarkan diri sampai kepada bala tentara langit (8:10).
Inilah satu sistem kekuasaan yang mencampurkan agama dan
politik tidak pernah dijumpai di masa ketika Daniel masih
hidup, kecuali secara individu raja Nebukadnezar yang
membesarkan dirinya secara individu di hadapan Allah di mana
Daniel masih hidup (Daniel 4).
bersambung…
Bejana Advent Indonesia Timur
Ragam
Nama Kota Manado
Dikirim Oleh : Frangky Sumarauw
Nama Kota Manado menurut tutur legenda yang diceritakan
berasal dari bahasa Etnik Toutemboan Minahasa yaitu
"Manarow” yang artinya "Pergi ke Negeri Jauh". Jikalau
seseorang Suku Minahasa asli hendak bepergian ke Manado,
maka tetangganya akan menyapanya dalam bahasa daerahnya,
"Mange-an isako..??" (Mau kemana engkau..??), maka dia akan
menjawab, "Mange-an Manarow atau mau pergi ke tempat
negeri yang Jauh". Dalam versi Bahasa Sangir Tua
disebutMararau; Marau yang artinya Jauh.
Nama lain yg lebih tua untuk Kota Manado adalah
“Wenang/Benang”.. Wenang atau Benangitu sendiri adalah
Pohon yang banyak tumbuh di pesisir Manado atau biasa
disebut Pohon Bahu yg bisa kita jumpai disepanjang Pantai di
Bahu Malalayang sampai di Kalasey.
Wenang atau Benang itu sendiri dalam versi Bahasa Sangir Tua
adalah “Gahenang/Mahenang”, artinya api yang menyala/
bercahaya/ bersinar(suluh, obor, api unggun).
Dan Kata “Manarow” itu sendiri merujuk pada sebuah Pulau
yaitu Pulau Manado Tua.. dimana penghuni Pulau Manado Tua
ini adalah Orang-orang dari Etnis Sangir Tua yaitu Etnis
Wowontehu/ Bowontehu/ Bobentehu.
Wowontehu/ Bowontehu/ Bobentehu itu berasal dari
Sangir Tua yaitu “Bowong artinya Atas dan Kehu
Hutan.. jadi Wowontehu/ Bowontehu/ Bobentehu
sebuah Kerajaan yg terletak diatas Hutan yg Rajanya
Kulano.
bahasa
artinya
adalah
disebut
Kemudian pada sekitaran abad 14-15, kaum Wowontehu/
Bowontehu/ Bobentehu itu melakukan perpindahan ke daratan
tanah Minahasa.. Perpindahan dilakukan dengan menggunakan
Page 10
Edisi 279 – 7 Maret 2014
perahu (Bininta), melalui tempat yg bernama "Tumumpa di
Tuminting Manado Utara" dlm bahasa Sangir yg artinya "Turun
sambil melompat,kemudian menetap di Singkil berasal dari
bahasa
Sangir
Tua
disebut
"Singkile
artinya
pindah/menyingkir."
Mereka menyebar sampai ke Pondol yg dalam bahasa Sangir
disebut Pondole artinya di Ujung. (Pondol sekarang berada
dikawasan Mega Mall Manado).
Tuturan versi lainnya juga mengatakan bahwa pada sekitar
tahun 1600 Etnis Wowontehu/ Bowontehu/ Bobentehu, mereka
beralih ke daratan Minahasa diteluk Manado, disebelah Selatan
Sungai Tondano kira-kira di Wilayah Calaca sekarang., dan
Penghunian pertama ini merupakan inti kota Manado sekarang
dan menjadi Negeri Baru sebab pada waktu itu Kota Manado
tidak identik dgn Wenang, akan tetapi Negeri Manado sampai
kira-kira Tahun 1830 hanya merupakan sebagian dari Calaca
Barat dan wilayah Pelabuhan Manado dan sebelah Utara dari
Pasar 45 sekarang.
Oleh sebab itu diseputaran wilayah Calaca, Pelabuhan dan
Pasar 45 dari dulu disebut “Bendar” atau “Bandar” atau
“Pelabuhan” yaitu tempat Orang-orang dari Minahasa dan
Sangir Tua, dan juga para pendatang lainnya seperti Etnis
Tionghoa, Arab, Gorontalo dan Bolmong melakukan Barter
Dagang.
Ada kemungkinan bahwa istilah atau sebutan "Mange-an
isako..??" (Mau kemana engkau..??), ketika ada Orang bertanya
pada tetangganya yg mau turun ke Kota Manado maka dia akan
menjawab, “Mange-an Manarow” itu terjadi didaerah / wilayah
ini ketika Orang-orang dari Gunung mau turun melakukan
Barter Dagang di Kota Manado.
Orang-orang Gunung ini atau Etnis Minahasa yg tinggal di
Pegunungan ini oleh kaum dari Wowontehu/ Bowontehu/
Bobentehu atau Orang Sangir Tua disebut “Tou Kaporo atau
Orang Gunung”.
Bejana Advent Indonesia Timur
Interaksi antara Sub-sub Etnis Minahasa pada Zaman dahulu
dimana Etnis Wowontehu/ Bowontehu/ Bobentehu dan Bantik
adalah bagian di dalamnya sudah terjadi pada Abad-abad
sebelumnya.
Deklarasi di Watu Pinabetengan menandai awal pembagian
Tanah Adat bagi Etnis-etnis Minahasa tersebut dimana Etnis
Tounsea, Toumbulu, Tountemboan, Toulour, Tounsawang,
Pasan,Panosakan mendiami Daratan Minahasa, Etnis Bantik
mendiami wilayah pesisir Kota Manado dan Etnis Wowontehu/
Bowontehu/ Bobentehu mendiami Pulau Manado Tua, Pulau
Siladen, Pulau Bunaken, Pulau Mantehage, Pulau Nain, Pulau
Talise, Pulau Gangga, Pulau Bangka dan Pulau Lembeh serta
daerah pesisir Daratan Minahasa lainnya.
PERKEMBANGAN KOTA MANADO
Nama “Manado” mulai digunakan pada tahun 1623
menggantikan nama “Pogidon” atau “Wenang”. Kata Manado
sendiri berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu Mana rou
atau Mana dou yang dalam bahasa Indonesia berarti “di jauh”.
Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan
populer di antara orang-orang Eropadengan hasil buminya. Hal
tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.
Tahun 1658, VOC membuat sebuah benteng di Manado.
Sejarah juga mencatat bahwa salah satu Pahlawan Nasional
Page 11
Edisi 279 – 7 Maret 2014
Indonesia, Pangeran Diponegoro pernah diasingkan ke Manado
oleh pemerintah Belanda pada tahun 1830. Biologiwan Inggris
Alfred Wallace juga pernah berkunjung ke Manado pada 1859
dan memuji keindahan kota ini.
Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur
Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919. Denganbesluit itu,
Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang
kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan
gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang
Walikota (Burgemeester). Pada tahun 1951,Gemeente Manado
menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai
Surat Keputusan Gubernur Sulawesitanggal 3 Mei 1951 Nomor
223. Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan
Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi
Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah
statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah
Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja
sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959,
Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965,
Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado,
yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II
Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang
disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli
1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa
bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari
peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946,
dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan
Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,
kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan
Juli 1919, yaitu munculnyaBesluit Gubernur Jenderal tentang
penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan,
dan tahun 1623yang diambil dari unsur historis yaitu tahun
dimana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat
resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka
tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang
ke-367. Dan sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut
terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado
sebagai hari jadi Kota Manado.
Kota ini juga pernah mengalami kerusakan berat karena
peperangan yaitu ketika pada masa Perang Dunia II, dan ketika
dibom kembali oleh TNI Angkatan Udara pada 1958 dalam
upaya mengalahkan Permesta, sebuah gerakan pemberontakan
yang menghendaki pemisahan dari Republik Indonesia.
Sumber : manado.go.id
Bejana Advent Indonesia Timur
Inspirational Story
UJIAN CINTA
Oleh : Bredly Sampouw
Jam enam
kurang enam
menit. Demikian petunjuk waktu
dari jam bundar besar di atas
meja informasi di Grand Central
Station. Letnan angkatan Darat
bertubuh jangkung dan muda,
yang baru datang dari arah rel
kereta itu mengangkat wajahnya
yang terbakar matahari.
Ia
memicingkan matanya untuk
melihat waktu yang tepat. Jantungnya berdebar keras sehingga
mengejutkannya karena ia tak dapat mengendalikannya. Enam
menit lagi, ia akan bertemu dengan wanita yang telah mengisi
tempat istimewa dalam hidupnya selama 13 bulan ini. Wanita
yang pernah dilihatnya, tetapi yang kata-kata tertulisnya telah
menemaninya dan senantiasa menabahkan hatinya. Ia berdiri
sedekat mungkin ke meja informasi, sedikit di luar lingkaran
orang yang mengerumuni petugas.
Letnan Blanford teringat pada suatu malam tertentu, saat
pesawatnya terperangkap di tengah sekelompok kaum Zero. Ia
melihat wajah salah seorang pilot musuh . Dalam salah satu
suratnya, ia mengaku pada sahabat penanya bahwa ia sering
merasa takut, dan hanya beberapa hari sebelum pertempuran
ini, ia menerima jawaban surat darinya : “Tentu saja kamu
takut. Semua pria pemberani pun begitu. Bukankah Raja Daud
juga mengenal takut? Karena itulah ia menulis Mazmur 23.
Lain kali, saat kamu meragukan dirimu, aku ingin kamu
mendengar suaraku membacakan ini untukmu, “ Sekalipun aku
berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku.” Dan ia ingat; ia mendengar khayalan
Page 12
Edisi 279 – 7 Maret 2014
suaranya, dan
keterampilan.
suara
itu
memperbarui
kekuatan
dan
Sekarang, ia akan mendengar suara aslinya. Pukul enam
kurang empat, wajahnya semakin tegang. Di bawah atap luas
berbintang, orang berjalan bergegas, seperti benang-benang
berwarna dianyam ke dalam jaring-jaring kelabu. Seorang
gadis mendekatinya dan Letnan Blanford tersentak. Gadis ini
memakai sebuah bunga merah pada kelepak jasnya, tetapi
bunganya adalah bunga buncis merah, bukan mawar merah
kecil yang sudah mereka sepakati. Lagipula, gadis itu terlalu
mudah, sekitar 18, sedangkan Hollis Meynell sudah sejujurnya
mengatakan bahwa ia berumur 30.
“Memangnya kenapa?” ia menjawab waktu itu. “Aku 32”.
Padahal usianya baru 29.
Pikirannya kembali pada buku-buku yang pasti ditaruh sendiri
oleh Tuhan ke dalam tangannya dari antara ratusan buku
perpustakaan Angkatan Darat yang dikirim ke kamp latihan
Florida. Of Human Bondage, judulnya, dan di seluruh buku itu
ada catatan yang ditulis dengan tulisan wanita. Ia selalu
membenci kebiasaan mencore-coret buku, tetapi kata-kata ini
berbeda. Ia tak pernah menyangka bahwa seorang wanita dapat
memandang ke dalam hati seorang pria dengan begitu lembut
dan pengertian. Namanya ada pada sampul: Hollis Meynell.
Ia mencari buku telepon New York City dan menemukan
alamatnya. Ia menyuratinya, dan wanita itu membalas. Hari
berikutnya ia dikirim pergi, tetapi mereka melanjutkan suratmenyurat. Selama 13 bulan, wanita itu dengan setia membalas,
dan lebih dari sekadar membalas. Saat surat si Letnan tidak
tiba, wanita itu tetap menulis dan sekarang si letnan yakin
bahwa ia mencintai wanita itu dan wanita itu mencintainya.
Namun, wanita itu menolak semua permintaannya untuk
mengirmkan fototnya. Tentu saja hal tersebut kurang baik.
Akan tetapi, ia menjelaskan : “Kalau perasaannya terhadapku
sungguh-sungguh, berdasarkan ketulusan hati, wajahku tidak
akan menjadi masalah, misalnya aku memang cantik. Aku
akan selalu dihantui perasaan bahwa kamu mengambil
keputusan berdasarkan hal itu. Cinta semacam itu membuatku
jijik. Misalkan aku biasa-biasa saja (dan kamu harus mengakui
bahwa ini lebih mungkin). Lalu aku akan selalu cemas bahwa
kamu terus menyuratiku karena kamu kesepian dan tak punya
orang lain. Jangan, jangan minta fotoku. Kalau kamu datang
ke New York, kamu bisa menemuiku, lalu kamu dapat
mengambil keputusan.
Ingat, kita berdua bebas untuk
menghentikan atau melanjutkan persahabatan kita apa pun yang
kita pilih.”
Pukul enam kurang satu menit, hati Letnan Blanford meloncat
lebih tinggi yang pernah dilakukan pesawatnya. Seorang
wanita muda melangkah ke arahnya. Tubuhnya tinggi dan
ramping rambut pirangnya mengikal dari telinganya yang
indah. Matanya biru bagai bunga, bibir dan dagunya memiliki
ketegasan yang lembut. Dalam pakaian hijau pucat, ia seperti
penjelmaan masa musim semi. Ia melangkah ke arah wanita
Bejana Advent Indonesia Timur
itu, benar-benar lupa melihat bahwa si wanita tidak memakai
bunga mawar, dan saat ia bergerak, sebuah senyuman kecil
menantang melengkungkan bibirnya. “Awas tertabrak, Bung?”
gumannya.
Dengan tak terkendalikan, ia melangkah selangkah
mendekatinya. Lalu ia melihat Hollis Meynell. Wanita itu
berdiri hampir tepat di belakang gadis tadi, seorang wanita
berusia jauh diatas 40, rambutnya yang beruban dimasukkan
dibawah topi tua. Tubuhnya lebih dari gemuk. Pergelangan
kakinya dijejalkan dalam sepatu hak rendah. Ia mengenakan
mawar merah pada kelepak kasut jaket coklatnya. Gadis
berpakaian hijau tadi telah bergegas pergi. Blandford merasa
seakan terbelah. Begitu kuat hasratnya untuk mengikuti si
gadis, tetapi begitu dalam kerinduannya pada wanita yang
jiwanya telah menemani dan menjunjung jiwanya; dan wanita
itu berdiri di depannya. Wajahnya yang montok pucat terlihat
lembut dan bijak. Ia dapat melihatnya sekarang. Mata
kelabunya berkelip hangat dan ramah.
Letnan Bladford tidak ragu-ragu. Jarinya mencengkram buku
kecil Of Human Bondage yang berkulit biru dan sudah usang,
yang menjadi ciri-cirinya untuk si wanita. Ini tidak akan
menjadi cinta, tetapi akan menjadi sesuatu yang berharga,
sesuatu yang lebih langka daripada cinta, yaitu persahabatan
yang telah dan selalu akan disyukuri olehnya. Ia menegakkan
bahunya yang lebar, memberi hormat, dan menyodorkan buku
itu pada si wanita, meskipun selagi bicara, ia merasa kaget oleh
kepahitan rasa kecewanya.
“Saya Letnan Blandford dan ibu....ibu adalah Bu Meynell.
Saya senang kita bisa bertemu. Bolehkah...bolehkah saya
mengajak Ibu makan malam?”
Wajah wanita itu melebarkan senyum sabar. “Ibu tak tahu ini
masalah apa, Nak,” jawabnya. “Wanita berbaju hijau tadi yang
baru saja lewat memohon Ibu mengenakan mawar ini pada baju
Ibu. Dan katanya, kalau kamu mengajak Ibu makan, Ibu harus
memberi tahu. Ia menunggumu di rumah makan besar di
seberang jalan. Katanya ini semacam ujian, Ibu sendiri punya
dua putra yang jadi tentara, jadi Ibu tak berkeberatan
menolongmu.
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Kita sering kali terpaku oleh karisma
dan mengabaikan karakter, padahal justru karakter itulah yang
bisa memancarkan karisma yang tak pernah pudar.
Untuk Dilakukan : “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi
meskipun manusia lahiriah kami makin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” 2
Korintus 4 : 16
Ketika kita mendapatkan karakter ilahi dari seorang yang ingin
kita jadikan pasangan hidup kita, kita sudah mendapatkan
Page 13
Edisi 279 – 7 Maret 2014
segalanya.
Tidak ada yang melebih tingginya Karakter
seseorang kartena itu yang akan dibawah kesurga. Karakter
yang baik melebihi segala sesuatu. Anda bisa saja memiliki
harta, ketenaran, kedudukan serta kemasyhuran di dunia ini
tetapi itu tidak menjamin Anda layak masuk surga kecuali
hanya karakter yang luhur menyerupai tabiat Kristuslah yang
tertinggi dibawah kesurga. Saat seseorang memdapatkan
pasangan hidupnya yang baik dan benar karena dia dicintainya
setulus hati sebenarnya saat yang sama juga ia telah
mendapatkan semuanya. “For God So Love the world that He
gave His Only be gotten Son”.
yang sama. Warna dasar adalah biru dan putih dijahit
bergantian bersama dengan sudut kiri atas biru. Lambang
Pathfinder dipusatkan di jantung dasarnya. Warna-warna itu
melukiskan maksud dan tujuan Pathfinder.
Putih ® Kesucian “Berbahagialah orang yang suci hatinya
karena mereka akan melihat Allah”. Matius 5:8
Biru ® Kesetiaan
“Daniel berketetapan untuk tidak
menajiskan dirinya”. Daniel 1:8
Merah ® Darah Yesus tercurah “Darah Yesus Kristus
Anak-Nya menyucikan kita dari segala dosa”.
Pathfinder
BENDERA KLUB
PATHFINDER
Dikirim Oleh : MG Osvald Taroreh
Setiap Sabat siang saat upacara diadakan, bendera-bendera klub
selalu ditaruh di depan. Terkadang sudah menjadi kebiasaan
dan kadang kita sendiri sudah lupa apa yang menjadi latar
belakang dan arti dari bendera tersebut.
Di bawah ini BAIT mengingatkan kembali arti dan makna
bendera Klub Pathfinder agar tidak sekedar menjadi rutinitas
pada acara-acara Klub.
Emas ® Iman dan Kasih “Aku menasihatkan engkau supaya
engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan
dalam api”. Wahyu 3:18
Komposisi Lambang Pathfinder
Perisai ® Perisai Iman “Orang benar akan hidup oleh
Iman”.Ibrani 10:38
Pedang ® Pedang Roh “Sebab firman Allah hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua ….. “ Ibrani 4:12
Segitiga ® pikiran, rohani, badani “Monolong dalam
perkembangan rohani, pikiran dan badani anak-anak laki-laki
dan perempuan di seluruh dunia.
Ukuran bendera ® 1,5 x 1 meter
Cerita Untuk Anak
Praying for a school
Berdoa untuk
Sebuah Sekolah
Dikirim oleh Max Kaway
Komposisi Bendera Pathfinder
Bendera Pathfinder terbuat dari beberapa bahan, kain bendera,
rayon, atau nylon. Bendera itu terbagi pada tengah-tengahnya
baik secara vertikal maupun horisontal membuat empat bagian
Bejana Advent Indonesia Timur
Cerita saat ini berasal dari
Kenya.Paula berusia 11 tahun dan
duduk di kelas enam SD di
Baraton Kenya. Dia senang
dengan sekolahnya, terutama
guru-gurunya.
"Guru
saya
membantu
kami
memahami
pelajaran
kami,"
katanya.
"Beberapa teman-teman saya
pergi bersekolah di sekolah yang
bukan sekolah Advent. Di sekolah
mereka takut dengan guru mereka, tetapi pada di sekolah saya
di Baraton guru kami menjadi teman-teman kami. Mereka
membuat menjadi berani untuk belajar seperti Yesus yang baik
dan penuh kasih dan suka memberi. "
Page 14
Edisi 279 – 7 Maret 2014
Paula menunjukkan kebaikan dengan membuat kartu untuk
orang lain. Dia menulis pesan khusus di masing-masing kartu.
"Saya mencoba untuk membuat kartu yang indah," katanya.
"Saya ingin memberikan kepada orang-orang yang tidak merasa
tidak ada pengharapan. Saya membuat kartu untuk temanteman dan orang-orang di gereja. Itu salah satu cara saya dapat
memberitahu orang lain bahwa Allah mengasihi mereka dan
begitu juga saya. "
Karena masalah ini, beberapa teman sekelas Paula pindah ke
sekolah lain ketika mereka berada di kelas tujuh. Dia khawatir
bahwa teman-temannya yang tidak belajar di sekolah-sekolah
Advent bisa kehilangan cinta mereka kepada Yesus atau
dipaksa untuk bekerja atau belajar atau menghadiri kelas-kelas
pada hari Sabat.
"Saya senang bahwa orang tua saya menginginkan saya untuk
tinggal di Baraton," kata Paula. "Dan saya yakin suatu saat
Yesus akan menolong kami untuk mendapatkan ruangan kelas
yang lebih baik lagi
"Saya berharap bahwa akan ada banyak siswa yang datang ke
Sekolah Di Baraton untuk belajar mengenal Yesus dan
megetahui bahwa Yesus mengasihi mereka."
“…aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja
dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” 3
Yohanes 1:2
Paula bersyukur kepada Allah karena telah memberikan gurugurunya yang baik dan membantunya untuk menjadi lebih
seperti Yesus.
Tapi sementara guru Paula baik dan ramah kepadanya dan
siswa lain, namun sekolahnya tidak begitu baik. "Ruang kelas
sudah tua, dan beberapa ruang kelas yang begitu penuh sesak
bahkan guru pun tidak memiliki meja," katanya. "Meja siswa
sudah tua juga, dan papan tulis telah menjadi kasar dan sulit
untuk menulis."
Tapi bangunan sekolah memiliki masalah yang lebih serius. Di
dalam beberapa ruangan kelas langit-langit sudah terkulai, dan
suatu hari mereka bisa jatuh. Dinding terbuat dari lembaran
logam dilapisi dengan kayu tipis. Di Afrika memiliki banyak
rayap, dan mereka suka makan kayu! Dalam beberapa kelas
rayap telah makan kayu dan dinding-dinding ruangan kelas.
Saat hujan, seperti yang sering terjadi di mana Paula tinggal, air
hujan masuk tembus kedalam ruangan yang bocor. Ketika ini
terjadi, anak-anak harus meninggalkan kelas mereka. Jika hujan
tidak terlalu deras, anak-anak pergi ke ruangan kelas yang tidak
rusak. Mereka menunggu di sana sampai hujan berhenti. Tapi
kalau hujan terus untuk waktu yang lama, mereka harus pulang.
Mereka tidak bisa kembali ke sekolah sampai ruangan kelas
dibersihkan dari genangan air hujan..
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 15
Edisi 279 – 7 Maret 2014
PALU, SULAWESI TENGAH
SEMAKIN MAJU
Oleh : pdt. Moldy R Mambu - BAIT Manado
Penginjilan di Sulawesi Tengah telah dimulai dengan masuknya
para penginjil literature dari Manado serta migrasinya umat
Advent dari Langowan dan Tondano ke Parigi. Sekelumit
kisahnya sbb.:
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia perintisan
pekerjaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Sulawesi
Tengah dimulai oleh evangelist literature. Di antara tahun
1925-1926 dua orang evangelis literature yang bernama R.
Rolangon dan Matius Malingkas yang baru menyelesaikan
pendidikan dari Singapura Training School telah datang ke
Sulawesi Tengah menjual buku-buku rohani dan majalah
kesehatan. Majalah ini kemudian dikenal sebagai Majalah
Rumah Tangga dan Kesehatan. Karena penjualan yang banyak,
Bejana Advent Indonesia Timur
majalah itu tersebar luas di sekitar Poso dimana pekerjaan injil
dari gereja Protestant telah dimulai sebelumnya. Perintisan
melalui buku-buku rohani itu menjadi jembatan bagi
pekabaran injil di Sulawesi Tengah dan sekitarnya sampai ke
desa-desa yang jauh di jangkau.
Sementara itu satu keluarga dari Telap, Minahasa datang
ke Poso dan menetap disana, Keluarga Ferdinand Rumayar.
Keluarga ini pindah kesana karena kakaknya, Harmen
Rumayar, telah berada di Tentena beberapa tahun sebelumnya.
Akan tetapi kakaknya ini belum menjadi anggota GMAHK. Di
tengah situasi yang tidak bersahabat, karena tidak mendapat ijin
dari pemerintah untuk mengabarkan injil dan membentuk
perkumpulan, Ferdinand Rumayar tetap mengabarkan injil pada
kakaknya sendiri dan kenalan-kenalan lainnya. Sebuah
kelompok kecil kelompok belajar Alkitab diadakan di satu
pondok kecil di kebun milik Herman Rumayar.
Page 16
Edisi 279 – 7 Maret 2014
Setelah belajar sungguh-sungguh anggota kelompok
kecil belajar Alkitab itu minta dibaptiskan. Sayangnya tidak ada
Pendeta untuk membaptis mereka karena situasi yang tidak
memungkinkan. Maka Ferdinand Rumayar mengirimkan
permohonan ke Tondano, Sulawesi Utara untuk memohon
kesediaan pendeta untuk datang membaptiskan orang–orang
yang telah diajar itu. Saat itu Perang dunia II yang pecah di
Eropa yang berakibat besar ke jajahan Hindia Belanda sehingga
tidak ada seorang pun pendeta yang siap dikirim ke Poso.
Rencana baptisan harus tertunda. Dalam suasana yang sulit itu,
Jepang mendarat di Minahasa bulan Januari 1942 dan menawan
beberapa misionari. Pdt D.S Kime, Ketua Daerah Sulawesi
Utara yang berkebangsaan Amerika, melarikan diri melalui
jalan darat sambil berjalan kaki bersama F. Mandolang. Mereka
tiba di Poso, Tentena pada hari Jumat 17 Januari, 1942.
Kedatangan Pdt. D.S Kime merupakan kesukaan bagi orangorang yang telah lama rindu untuk di baptiskan. Di antara
beberapa baptisan adalah Kel. Kolengen dan istri. Semuanya
berjumlah 12 orang yang dibaptis tanggal 18 Januari, 1942.
Sejak tahun 1948 kesempatan untuk mengabarkan injil
di Sulawesi Tengah semakin luas. Kebaktian Kebangunan
Rohani yang di lakukan oleh Pdt. A. Sakul, Pdt. A. Londa,
Guru Injil Tirayoh Pdt. R. S. Rantung dan Guru injil Lie Sun.
Goam di Tentena telah membawa lebih banyak orang kedalam
lingkungan GMAHK di Sulawesi Tengah.
Sekarang ini 2014 kota Palu mempunyai 4 Jemaat
yaitu Jemaat Maesa, Jemaat Tatura, Jemaat Setia Budi dan
Jemaat Betel dengan wilayah yang sangat luas. Berbagai
rencana kerja sementara dijalankan oleh Daerah GMAHK
Sulawesi tengah yang dipimpin oleh Pdt. Mende, Ketua; Pdt.
Abram Lumowa, Sekretaris dan Sdr. Calvin Pasuhuk,
Bendahara. Ladang begitu luas, tuaian banyak, kita perlu siap
dan bekerja lebih keras lagi kata Pdt. Mende di Kompleks
Pengerja Jalan Garuda Palu. Nampak pada gambar, Anggota
Jemaat Betel Sabat kemarin, SD SMP SMA Palu dan Gedung
Gereja GMAHK Maesa Palu.
Sekalipun dalam suasana genting dan keadaan tidak
aman, pada sore harinya mereka mengadakan perjamuan kudus
sebelum meninggalkan Poso, Tentena. Perjalanan akan
dilajutkan dengan mobil yang sudah di persiapkan yang akan
membawa rombongan Pdt. D.S. Kime ke Makasar. Di sana
bersama dengan keluarga Pdt. W.R. Holley mereka akan naik
pesawat terbang ke Bandung kemudian ke Cilacap dimana
sebuah kapal sedang menunggu untuk membawa mereka keluar
dari Indonesia.
Perpindahan anggota jemaat dari Minahasa ke
Sulawesi Tengah dengan sendirinya membentuk kelompokkelompok kecil yang menjadi cikal bakal terbentuknya jemaatjemaat di wilayah Sulawesi Tengah. Kelompok-kelompok kecil
itu bertambah besar keanggotanya dan shingga menjadi satu
jemaat yang di organisir.
Bejana Advent Indonesia Timur
JEMAAT MBUWU JADI
PELOPOR ADVENT DI LEMBAH
SADA SULAWESI TENGAH\
Oleh Pdt. Moldy R Mambu – BAIT Manado
Sulawesi Tengah yang terbentang dari Banggai di Timur
sampai ke Donggala di Barat dan dari Toli-Toli di Utara sampai
ke Selatan di Pendolo adalah wilayah yang sangat luas.
Penduduk yang berkembang pesat oleh terbukanya jalur Trans
Sulawesi di Wilayah Barat dan Timur menjadi tantangan bagi
pekabaran Injil.
Tahun 1975 kabar Tiga Malaikat masuk ke wilayah suku
terasing Daa. Ketika itu masyarakat tinggal berjauhan karena
berumah di atas pohon yang besar. Untuk memudahkan
Page 17
Edisi 279 – 7 Maret 2014
pelayanan kemudian masyarakat diajak untuk membuat
kampong seperti yang ada sekarang di Ongbonu, Soi dan
Wawujai.
masyarakat membentuk kampung seperti Tembaga dimana
sekarang sudah berdiri Sekolah Advent yang diprakarsai oleh
Pdt. Willy Rumambi, Kel. Kolibu dan keluarga lainnya.
Pembagian Wilayah kerja di Pegunungan Daa dibagi dalam
dua bagian. Bagian Daa Timur berpusat di Ongbonu / Soi
dipimpin oleh Pdt. Toldir Manarante sedangkan Daa Barat oleh
Pdt. Zeth Juma berpusat di Mbuwu Kabupaten Donggala.
Kemajuan pesat diperoleh Suku Daa yang dulunya ditempat
terpencil (berhari-hari jalan kaki) dengan dibukanya jalan oleh
pemerintah. Jemaat Mbuwu yang menjadi pusat pekabaran
Injil di Daa Barat, 70 km dari Donggala, sangat giat dalam
evangelisasi. Direncanakan awal Mei 2014 akan diresmikan
sebuah cabang perkumpulan di Katiwelu dengan anggota
jemaat 80 jiwa. Doakan kami di Mbuwu pinta Pdt. Zeth Juma
didampingi Sdr. Tusi TSPM di wilayah ini ketika berpisah
dengan rombongan yang dari Palu minggu lalu. Nampak dalam
gambar sebagian anggota Jemaat Mbuwu, Keluarga Zeth Juma
dengan anak mereka dan Sdr. Tusi bersama istrinya.
2 Jiwa Di Baptiskan Dalam KKR
“Hidup Yang Terbaik”
Oleh : Komunikasi Jemaat Gracia Magetan
Tanggal 17-22 Februari 2014, telah diadakan Kebaktian
Kebangunan Rohani di Jemaat Gracia Magetan, di awal
pelaksanaan KKR sempat sedikit terjadi gangguan akibat
meletusnya gunung Kelud di Kediri yang debunya sampai ke
wilayah Magetan, belum turun hujan membuat debu
berterbangan dimana-mana sehingga tidak bisa beraktivitas
dengan lancar, termasuk untuk KKR tapi Puji Tuhan atas
pertolongan Tuhan KKR tetap berjalan dan dihari berikutnya
sudah turun hujan sehingga debu sudah tidak terlalu banyak
seperti hari sebelumnya.
Pekerjaan Tuhan berkembang ke Sakdakanjai yang kemudian
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 18
Edisi 279 – 7 Maret 2014
diakhir KKR ada 2 jiwa yang menyerakan diri kepada Tuhan
dalam upacara baptisan yaitu Sdr. Gregorius dan Ibu Nini.
Baptisan Kudus sendiri diadakan pada hari sabat 22 Februari
2014 sekaligus menutup KKR oleh Pdt. Albert Saroinsong
(Sekretaris KJKT) yang datang bersama keluarga melayani
Jemaat Gracia. Jemaat sangat diberkati dengan Kebaktian
Kebangunan Rohani ini.
Ulang Tahun
Bulan Maret telah datang, kita bersyukur atas umur yang
panjang buat yang berulang tahun di bulan ini, di antaranya :
Pdt. Kalvein Mongkau – 5 Maret
Lucky Mangkey – 5 Maret
Irma Pakasi - 6
Freddy Losung – 15
Jufri Wantah - 15
Pdt. Bayu Kaumpungan – 23
pdt. Robert Walean – 29
Marchel Tombeng – 30
pdtm. Glen Rumalag - 31
Tuhan memberkati selalu.
Pembicara KKR ini adalah Pdtm. Dale Sompotan dan Tim yang
terdiri dari pembicara kesehatan dan pembicara KKR
diantaranya : Pdt. Djoko Sukatno, Bpk. Win Bambang. Puji
Tuhan cukup banyak yang datang dari malam ke malam dan
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 19
Edisi 279 – 7 Maret 2014
kami
Pengaruh yang kita miliki akan sangat terlihat dalam kehidupan
yang kita hidupkan setiap harinya dari pada dalam posisi atau
gelar yang kita punyai. Hal itu bukanlah tentang posisi
melainkan produksi atau hasil. Bukan tentang pendidikan yang
kita telah peroleh, tetapi tindakan memperlengkapi orang lain
yang telah kita berikan, yang akan memberikan perbedaan
kepada orang yang lain. Kata kuncinya adalah kredibilitas.
Kita memperoleh kredibilitas ketika kehidupan kita itu sesuai
dengan perkataan yang kita ucapkan dan ketika kehidupan dan
tutur kata kita itu menambahkan nilai-nilai yang baik kepada
orang-orang lain yang ada di sekitar kita. Apa yang sementara
kita lakukan ketika kita harus diperhadapkan dengan masalah
kredibilitas itu? Untuk mengetahui jawabannya, marilah kita
menjawab beberapa pertanyaan yang sangat penting di bawah
ini:
Konsistensi: Apakah anda tetap menjadi orang yang sama
walau siapa pun mereka yang ada di sekitarmu?
Pilihan-pilihan: Apakah anda membuat keputusan berdasar
kepada bagaimana hal itu akan menguntungkan orang yang lain
atau akan menguntungkan dirimu sendiri?
Kredit: Apakah anda cepat menyadari usaha orang lain yang
telah membantu anda dalam memperoleh keberhasilan?
Karakter: Apakah anda bekerja keras demi pencitraan diri anda
sendiri atau anda bekerja keras demi mencapai integritas yang
mantap?
Kredibilitas: Apakah anda menyadari bahwa kredibilitas itu
adalah sebuah kemenangan dari suatu usaha yang sungguhsungguh, dan bukannya sebuah hadiah?
Dengan jawaban yang kita berikan bagi setiap pertanyaan, kita
dapat mengetahui sampai sejauh mana kita memiliki
kredibilitas yang sesungguhnya dalam kehidupan ini.
Redaksi
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 20
Download