Edisi 280 – 14 Maret 2014 Page 1 Edisi 280 – 14 Maret 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio, pdt. Robert Siby Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso Politisi Advent Jangan Berhenti di Haran Memilih Untuk merepresentasi Sentuhan Hati Tuhan Masa Kesukaran Pada Zaman Akhir Tulisan Roh Nubuat Pencari Kebenaran Cerita Untuk Anak Berdoa Untuk Ayah Pathfinder Pohon Palakat Aneka Berita Page 2 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Politisi Advent Tinggal beberapa hari lagi pemilihan para wakil rakyat secara nasional akan bergulir. Sejak beberapa bulan lalu para calon wakil rakyat sudah belusukan ke mana-mana menjumpai rakyat yang akan memberikan suara mereka untuk wakil-wakil yang akan duduk di kursi DPR Daerah sampai ke Pusat di Jakarta. Tida k terkecuali para calon wakil rakyat yang berasal dari gereja kita, ikut-ikutan berkeliling ke jemaatjemaat menebar pesona, memperkenalkan diri sekaligus mempromosikan kesiapan mereka untuk menjadi wakil rakyat nanti. Tidak lupa ada yang memberikan sumbangan untuk pembangunan di jemaat tersebut. Beberapa alasan yang sering diberikan oleh para petinggi organisasi kita sehubungan dengan maraknya para politisi di gereja kita berperilaku seperti apa yang dilakukan oleh para politisi dunia misalnya bahwa keberadaan beberapa wakil anggota jemaat kita di badan dunia maupun pemerintahan banyak membantu kepentingan gereja kita. Ya, tidak bisa dipungkiri memang pada zaman perjanjian lama ketika bangsa Israel di tawan di Babilon, di sana ada Daniel, Sadrak, Mesak dan Abednego yang memegang posisi penting dalam pemerintahan. Tetapi ingat, mereka tetap mempertahankan identitas mereka sebagai umat Allah sehingga mereka rela dibuang ke dapur api dan kandang singa karena mempertahankan prinsip kebenaran yang mereka yakini. Mereka berada dalam pemerintahan sebab skill mereka yang tidak tertandingi oleh orang-orang pinter di Babilon. Mereka berada di sana bukan karena berkampanye keliling perkampungan Yahudi sehingga mereka mendapatkan suara untuk duduk dalam pemerintahan, tetapi mereka dipilih langsung oleh raja sebab mereka adalah orang-orang yang pinter dan dikaruniai kebijaksanaan yang luar biasa oleh Tuhan. Mereka punya prinsip yang teguh, tidak goyah walau keselamatan mereka terancam sekalipun. Berbeda dengan suasana saat ini dengan restu dari para petinggi kita maupun gembala jemaat, mereka leluasa menggunakan mimbar sebagai sarana kampanye. Bahkan para pemimpin kita sering tidak sungkan mengurapi para calon wakil rakyat ini sekaligus mendoakan agar mereka terpilih nanti. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah “Apakah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh boleh terjun dalam dunia politik praktis? Ini mungkin menjadi PR bagi para petinggi organisasi kita supaya anggota jemaat tidak bingung dengan situasi saat ini. Organisasi sudah seharusnya memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya perihal pandangan maupun sikap organisasi perihal “dunia politik” sehingga tidak ada lagi pandangan yang abu-abu seperti yang terjadi saat ini. Semoga semuanya akan menjadi jelas sehingga kita semua umat Tuhan punya satu pandangan terhadap dunia politik popular saat ini. Kita harus punya tujuan yang sama yaitu menyegerahkan kedatanganNya, sehingga kita cepat pulang ke rumah Tuhan, bertemu dengan Yesus hidup kekal selama-lamanya. Handry Sigar Redaksi Page 3 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Kejadian 11:31 : “...ia berangkat bersama –sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan. Lalu sampailah mereka ke Haran lalu menetap di sana.” Pembaca setia BAIT dimana saja anda berada. Perjalanan keluarga besar Terah, ayah Abram dari Ur-Kasdim dengan tujuan akhir Kan aan, namun mereka berhenti dan menetap di Haran yang terletak di wilayah Mesopotamia. Mengapa rombongan ini berhenti di Haran ? tidak dijelaskan secara mendetail di dalam Alkitab namun ada beberapa waktu yang bisa kita lihat lewat Firman Tuhan yang terjadi ketika Rombongan Keluarga ini berhenti dan menetap di Haran, dan tidak memilih melanjutkan perjalanan mereka ke Kanaan yang merupakan tujuan Akhir. Beberapa diantaranya adalah fakta bahwa di Haran meninggallah Terah dengan usia 205 tahun, faktor kelelahan dalam perjalanan bisa saja menjadi alasan untuk berhenti di Haran, bila kita melihat di Peta lokasi Perjalanan antara Ur-Kasdim ke Haran dan Haran ke Kanaan hampir sama jauhnya, artinya mereka sudah tiba pada setengah perjalanan menuju Kanaan dengan mengintari Padang Gurun Arab. Setengah perjalanan lagi baru kemudian tiba di tujuan akhir. Namun mereka memilih untuk menetap di Haran, kota dengan lokasi yang sangat strategis membuat mereka mengambil keputusan untuk menetap di sana. Tapi ada persamaan yang sangat menyolok dari Ur-Kasdim dan Haran adalah sama-sama Kota ini masih dipenuhi oleh PenyembahPenyembah berhala, dan maksud Tuhan membawa keluarga ini keluar dari Kota ini adalah untuk memilih mereka menjadi Umat Tuhan yang sejati. Sepanjang perjalanan menuju ke Kanaan mereka kemudian bertemu dengan sebuah Kota yang mirip dengan Ur- Page 4 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Kasdim, membuat daya tarik tersendiri bagi rombongan keluarga ini, efeknya teringat kembali nikmatnya kehidupan di Ur-Kasdim, sehingga melupakan tujuan akhir yaitu tanah Kanaan. Pembaca BAIT yang kekasih. Perjalanan Abram dan keluarga dari Ur-Kasdim menuju Kanaan namun singgah di Haran merupakan sebuah simbol perjalanan kita menuju ke Surga, seringkali kita singgah di Haran. Haran merupakan simbol bagaimana kita kemudian kembali berfokus kepada hal-hal yang bersifat keduniawian, kita kembali ke masa lalu kehidupan kita ketika kita berdosa dan belum bertobat, hal – hla ini dapat mengaburkan tujuan utama kita ke Surga. Iman kita menjadi kendor dan kemudian memilih menikmati dunia ini sehingga menjadi terlena padahal perjalanan kita tujuan akhirnya adalah Kanaan Surgawi. Apapun yang ditawarkan dunia ini kepada kita jangan sampaikan kita menjadi takabur untuk kemudian berhenti dan tidak berjalan terus menuju tujuan akhir kita. Tetaplah terus berjalan pandanglah selalu pada Yesus sehingga perjalanan kita akan terus mulus, bisa jadi ada banyak tantangan, masalah, kesulitan dalam perjalanan kita ke surga namun dengan memandang pada Yesus semua menjadi ringan karena Yesus berjanji akan terus menguatkan kita dalam perjalanan kita ke Kanaan Surgawi. Selamat Hari Sabat. Semoga Sabat ini menjadi hari yang sangat menyenangkan untuk Pembaca BAIT dimana saja berada, seminggu lagi kita lebih dekat dengan Kedatangan Tuhan yang kedua kali. Tuhan memberkati kita semua.*** S emakin dekat hari pencoblosan, semakin bertambah baliho-baliho calon-calon wakil rakyat yang bertebaran di sudut-sudut jalan. Para kontestan ini meminta perhatian warga masyarakat yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum (Pemilu) tanggal 9 April mendatang. Tetapi, akan dikemanakankah satu suara yang kita miliki dari sekian ribu orang dewasa (di atas 17 tahun) yang memiliki hak pilih? Ribuan di daerah pemilihan (dapil) tingkat kecamatan, puluhan ribu di dapil tingkat kota atau kabupaten dan ratusan ribu Bejana Advent Indonesia Timur bahkan jutaan di dapil tingkat provinsi; masing-masing menduduki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat tingkat kota dan kabupaten, tingkat provinsi maupun tingkat pusat. Adalagi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah yang notabene non partai. Page 5 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Memang, kita perlu ambil-kalau tidak mau dibilang membuang waktu- untuk menyalurkan pilihan kita. Tidak ada alasan untuk sibuk, karena negara meliburkan hari pemilihan untuk menyukseskan pesta demokrasi ini. Lalu, ke mana dan pada siapa kita salurkan hak pilih kita? Bila sudah dalam tahap ini, pilihan tergantung pribadi masingmasing. Tentu, hati akan merasa tenang bila hak-hak kita dipercayakan kepada mereka yang dikenal, apalagi yang kita yakini bisa memperjuangkan pendapat atau aspirasi kita. Beberapa di antara para kontestan mungkin merupakan sahabat, kenalan bahkan sesama anggota gereja. Terlepas dari golongan atau partai tertentu, merekalah yang kelak mengatur harkat hidup rakyat, baik di tingkat kota, provinsi hingga pusat. Jadi, akankah hak pilih itu kita gunakan? Lalu, kepada siapa lagi akan kita salurkan suara selain merepresentasikannya kepada mereka yang bisa diandalkan untuk memperjuangkan peri kehidupan orang banyak. Mari, gunakan hak pilih selaku warga Negara pada Pemilu 9 April 2014. *** Kontestan yang kelak terpilih untuk menggunakan kursi sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif yang mengatur undang-undang dan mensahkan kebijakan keuangan merupakan mereka-mereka yang memenangkan suara rakyat dalam jumlah yang signifikan. Sebagai contoh, untuk daerah pemilihan (dapil) kecamatan Mapanget dan Singkil, seorang kontestan harus memenangkan sekitar lima ribu suara masyarakatnya untuk duduk sebagai legislator. Tak ada cara lain bagi kontestan selain menggalang suara-suara di lumbung-lumbung suara. Ya, memasang baliho ataupun stiker-stiker tentang dirinya, programnya maupun nomor urut dirinya merupakan salah satu cara. Para pendukung akan dimudahkan untuk mengingat dan menandai kontestan pilihannya nanti. Yang tak dapat dilupakan, para kontestan harus maju dalam kendaraan partai. Ya, inilah kegiatan politik dari sebuah pemerintahan demokrasi yang dianut bangsa kita. Banyak orang pesimis ketika menyadari arti sebuah suara miliknya dibandingkan dengan sekian juta suara lain. Tetapi, bukankah tidak ada kata sejuta suara bila tidak dimulai dengan satu saja. Pemilihan umum seperti ini merupakan saat ketika hak-hak kita sebagai warga Negara disalurkan. Ya, pilihan ada pada kita, mau menggunakan hak tersebut, atau tidak menggunakannya. Hal yang terakhirpun merupakan sebuah pilihan bukan. Bejana Advent Indonesia Timur Page 6 Edisi 280 – 14 Maret 2014 enam dari saudara-saudaranya. Inilah yang harus menjadi saksi-saksinya bagi semua orang bahwa ia harus mengatakan atau berbuat pada waktu melawat orang-orang kafir, karena Petrus mengetahui bahwa ia akan dipanggil untuk memberikan pertanggunganjawab yang langsung kepada pelanggaran akan ajaran-ajaran orang Yahudi. Pencari Kebenaran Kisah Para Rasul - Ellen G. White Betapa berhati-hati Tuhan bekerja untuk mengalahkan prasangka terhadap orang-orang kafir yang telah termaktub dengan sangat ketatnya pada pikiran Petrus oleh latihan Yahudinya! Oleh khayal kain bersegi empat dan isinya Ia berusaha untuk mengalihkan pikiran rasul itu tentang prasangka ini dan mengajarkan kebenaran yang penting bahwa dalam surga tidak membedakan rupa orang; bahwa orang Yahudi dan orang kafir sama-sama mulia pada pemandangan Tuhan; bahwa melalui Kristus orang kafir boleh mengambil bagian dari berkat-berkat dan hak-hak Injil. Sementara Petrus merenungkan akan arti khayal itu, orang yang dikirim oleh Kornelius tiba di Yope dan berdiri di depan pintu gerbang dari rumah penginapannya. Lalu Roh berkata kepadanya, "Ada dua orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari." Kepada Petrus ini suatu perintah yang keras, dan hal itu dengan segan ia melaksanakan kewajiban yang tertanggung ke atasnya; tetapi ia tidak berani mengingkari. "Lalu turunlah Petrus ke bawah dan berkata kepada orang-orang itu: "Akulah yang kamu cari; apakah maksud kedatangan kamu?" Mereka mengatakan tentang suruhan mereka yang satu-satunya, mengatakan, "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima pernyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan." Dalam penurutan kepada petunjuk-petunjuk yang baru diterima dari Allah, rasul itu menjanjikan untuk pergi bersama mereka. Pada keesokan harinya ia berangkat ke Kaisarea, ditemani oleh Bejana Advent Indonesia Timur Sementara Petrus memasuki rumah orang kafir, Kornelius tidak menghormati dia sebagai tamu yang biasa, tetapi sebagai seorang yang dihormati oleh surga dan diutus kepadanya oleh Allah. Adalah adat ketimuran untuk tunduk di hadapan raja atau orang-orang berkedudukan tinggi yang lain dan untuk anak-anak tunduk di hadapan orangtua mereka; tetapi Kornelius, dipengaruhi dengan hormat untuk seorang yang diutus oleh Allah untuk mengajar dia, jatuh pada kaki rasul itu dan menyembah dia. Petrus dipenuhi dengan ketakutan, dan mengangkat penghulu seratus itu, seraya berkata, "Bangunlah, aku hanya manusia saja." Sementara pesuruh-pesuruh Kornelius pergi membawa pesanan mereka, penghulu seratus itu "telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul" supaya mereka juga boleh mendengar khotbah Injil. Bila Petrus tiba, ia dapati rombongan yang besar menunggu dengan tak sabar lagi untuk mendengar perkataannya. Kepada mereka yang berkumpul, Petrus mula-mula berbicara tentang adat kebiasaan bangsa Yahudi, mengatakan bahwa hal itu dipandang sebagai tidak layak untuk orang-orang Yahudi bergaul bersama-sama dengan orang-orang kafir, sehingga untuk melakukan hal ini telah melibatkan upacara kenajisan. "Kamu tahu," katanya "betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir. Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku?" Kornelius kemudian menceritakan pengalamannya dan perkataan malaikat itu, mengatakan sebagai kesimpulan, "Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua telah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu." Petrus berkata, "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya." Lalu kepada rombongan pendengar-pendengar yang tertarik perhatiannya rasul itu mengkhotbahkan Kristus kehidupan-Nya, mukjizat-Nya, pengkhianatan dan penyaliban-Nya, kebangkitan dan kenaikan-Nya, pekerjaan-Nya di dalam surga sebagai wakil dan perantara bagi manusia. Sementara Petrus menunjukkan kepada mereka yang hadir Yesus sebagai satu-satunya pengharapan bagi orang berdosa, ia sendiri mengerti lebih Page 7 Edisi 280 – 14 Maret 2014 dalam khayal yang telah dilihatnya, dan hatinya bersinar dengan roh kebenaran yang sedang dikemukakannya itu. Tiba-tiba percakapan itu diselingi oleh turunnya Roh Kudus. "Ketika Petrus sedang berkata demikian, turun Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus, "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita." Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Demikianlah Injil itu dibawa kepada orang-orang asing, menjadikan mereka teman warga negara dengan orang-orang suci, dan anggota keluarga Allah. Pertobatan Kornelius dan keluarganya hanyalah buah pertama dari tuaian yang harus dikumpulkan. Dari rumah tangga inilah pekerjaan yang luas dari rahmat dijalankan dalam kota penyembah berhala itu. Pada dewasa ini Allah sedang mencari jiwa-jiwa di antara orang-orang yang tinggi maupun yang hina. Ada banyak yang seperti Kornelius orang yang Tuhan inginkan untuk menghubungkan pekerjaan-Nya di dunia ini. Simpati mereka adalah dengan umat Tuhan, tetapi ikatan yang menghubungkan mereka dengan dunia menahan mereka dengan teguhnya. Hal itu memerlukan keberanian akhlak bagi mereka untuk mengambil kedudukan mereka bagi Kristus. Usaha yang khusus harus diadakan untuk jiwa-jiwa ini, yang berada dalam bahaya yang begitu besar, oleh sebab tanggung jawab-tanggung jawab pergaulan-pergaulan. Allah memanggil pekerja-pekerja yang sungguh-sungguh dan rendah hati, yang akan menyampaikan Injil kepada kelas yang lebih tinggi. Ada mukjizat-mukjizat yang harus dikerjakan dalam pertobatan yang sejati mukjizat-mukjizat yang tidak dilihat sekarang. Orang yang terbesar dari dunia ini tidaklah melebihi kuasa Allah yang mengerjakan mukjizat. Jika mereka yang menjadi pekerja bersama-sama dengan Dia akan menjadi orang-orang yang mempunyai kesempatan, melakukan kewajiban mereka dengan berani dan dengan setia, Allah akan mempertobatkan manusia yang mempunyai kedudukankedudukan penting, manusia yang mempunyai kecerdasan dan pengaruh. Oleh kuasa Roh Kudus banyak akan menerima prinsip-prinsip Ilahi. Bertobat kepada kebenaran, mereka akan menjadi alat di tangan Allah akan menyampaikan kebenaran. Mereka akan mempunyai suatu beban yang istimewa untuk jiwa-jiwa yang lain dari golongan yang dilalaikan ini. Waktu dan uang akan diserahkan kepada pekerjaan Tuhan, dan ketangkasan dan kuasa yang baru akan ditambahkan kepada sidang. Karena Kornelius hidup dalam penurutan kepada segala nasihat yang diterimanya, Allah mengatur peristiwa-peristiwa itu, sehingga ia diberi lebih banyak kebenaran. Seorang pesuruh Bejana Advent Indonesia Timur dari istana surga dikirim kepada pegawai Roma dan kepada Petrus supaya Kornelius boleh berhubungan dengan seorang yang dapat memimpin dia ke dalam terang yang lebih besar. Dalam dunia kita ini banyak yang lebih dekat kepada kerajaan Allah daripada yang kita sangkakan. Dalam dunia yang gelap karena dosa Tuhan mempunyai banyak permata, kepada siapa Ia akan memimpin pesuruh-pesuruh-Nya. Di mana-mana ada mereka yang mau berdiri untuk Kristus. Banyak orang akan menghargai kebijaksanaan Allah melebihi sesuatu keuntungan duniawi, dan akan menjadi pembawa terang yang setia. Didorong oleh kasih Kristus, mereka akan mendesak orang-orang lain untuk datang kepada-Nya. Bila saudara-saudara di Yudea mendengar bahwa Petrus telah pergi ke rumah orang-orang kafir dan berkhotbah kepada mereka yang berkumpul, mereka terkejut dan terhina. Mereka khawatirkan bahwa jalan semacam itu, yang kelihatannya seperti sombong, akan mempunyai akibat yang meniadakan ajarannya sendiri. Bila mereka melihat Petrus kemudian mereka bertemu dengan dia dengan kecaman yang keras, mengatakan, "Engkau telah ke rumah orang-orang yang tiada bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." Petrus meletakkan seluruh persoalan di hadapan mereka. Ia menceritakan pengalamannya mengenai khayal itu dan memohon bahwa hal itu menasihati dia untuk tidak lagi menyatakan perbedaan hukum tentang bersunat dan tidak bersunat, juga tidak memandang kepada orang-orang kafir sebagai yang najis. Ia menceritakan kepada mereka tentang perintah yang telah diberikan kepadanya untuk pergi kepada orang kafir, tentang kedatangan pesuruh-pesuruh', tentang perjalanannya ke Kaisarea, dan tentang pertemuan dengan Kornelius. Ia menceritakan kembali isi wawancaranya dengan penghulu laskar itu, dalam mana penghulu laskar telah menceritakan kepadanya tentang khayal itu oleh mana ia telah dituntun untuk mengirimnya kepada Petrus. "Dan ketika aku mulai berbicara," katanya menceritakan pengalamannya, "turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?" Setelah mendengar laporan ini, saudara-saudara terdiam. Meyakini bahwa jalan Petrus adalah kegenapan yang langsung dari rencana Allah, dan bahwa prasangka dan sifat menyendiri mereka berlawanan sama sekali dengan roh Injil, mereka memuliakan Allah, mengatakan "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." Dengan demikian, tanpa pertentangan, prasangka telah dihancurkan, sifat menyendiri yang didirikan atas kebiasaan berabad-abad telah ditinggalkan, dan jalan terbuka untuk Injil dimasyhurkan kepada orang-orang kafir. Page 8 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Artikel Rohani Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Masa Kesukaran di Akhir Zaman lanjutan…. 3. Penyesatan Secara Internal Menjelang Masa Kesukaran Awal Tanduk Kecil Mengambil Alih Korban Sehari-Hari (Daniel 8:11, 12). Ellen G. White sendiri telah mengamarkan para peneliti nubuatan di Daniel 8 berkaitan dengan tanduk kecil yang muncul dari antara keempat tanduk di atas kepala dari kambing jantan dengan anjuran agar mereka jangan mengatakan apa-apa atau mereka-reka tentang identitas tanduk kecil ini. Untuk hal ini White menulis: “Saya tidak memiliki perkataan untuk dibicarakan kepada saudarasaudaraku di Timur dan Barat, Utara dan Selatan. Saya mohon bahwa tulisan-tulisanku tidak digunakan sebagai argumen penuntun untuk menyelesaikan pertanyaanpertanyaan terhadap mana sekarang ini ada begitu banyak pertentangan. Saya memperlakukan para Tua-Tua yakni H, I, J, dan pemimpin saudara-saudara kita lainnya, agar mereka jangan sekali-kali membuat satu rujukan kepada tulisan-tulisanku untuk menopang pandangan mereka tentang "korban sehari-hari." Itu sudah dipaparkan kepadaku bahwa ini bukanlah satu pokok pembicaraan penting yang vital. Saya diinstruksikan bahwa saudarasaudara kita itu sedang membuat satu kesalahan di dalam membesar-besarkan pentingnya perbedaan di dlam pandangan-pandangan yang dipegang itu. Saya tidak menyetujui apapun dari tulisan-tulisan saya akan diambil sebagai penyelesaian pokok persoalan ini. Arti yang benar dari "korban sehari-hari " itu tidak dibuat menjadi satu pertanyaan ujian. Saya sekarang meminta agar saudarasaudaraku para pelayan tidak akan menggunakan lagi tulisan-tulisanku di dalam argumen-argumen mereka berkenaan dengan pertanyaan ini {"korban sehari-hari"}; karena saya tidak memiliki petunjuk atas maksud yang didiskusikan itu, dan saya melihat itu tidak perlu untuk dipertentangan. Berkenaan dengan pokok persoalan ini di bawah kondisi-kondisi sekarang ini, berdiam adalah fasih. Bejana Advent Indonesia Timur Musuh dari pekerjaan kita disenangkan ketika satu pokok pembicaraan kepentingan minor yang digunakan untuk membelokkan pikiran-pikiran saudara-saudara kita dari pertanyaan-pertanyaan besar yang harus dijadikan beban dari pekabaran kita. Saat ini bukanlah satu pertanyaan ujian, saya memohon dengan sangat saudara-saudaraku agar mereka tidak membiarkan musuh untuk menang oleh membicarakan hal tersebut.”{Ellen G. White, Selected Messages, Bk. 1, hlm. 164, parag. 1-4} Memang penegasan dari Ellen G. White ini telah ia buat berdasarkan petunjuk yang ia terima dari Tuhan. Oleh sebab terbukti sampai saat ini pokok diskusi tentang “korbansehari” yang dikaitkan dengan karir “tanduk kecil” yang membesarkan dirinya “sampai kepada bala tentara langit,... dan membesarkan diri terhadap “Panglima” bala tentara langit di ayat 10 dan 11 dari Daniel 8. Oleh para komentator Advent bahwa “korban-sehari” sering kali telah diidentifikasikansebagai nubuatan yang melambangkan kemunculan kerajaan Roma Kafir dan Roma Kepausan. Bahkan ketika Ellen G. White masih hidup, topik tentang “korban sehari-hari dalam Daniel 8:12 ini menjadi materi khotbah di dalam penginjilan di kota-kota. Tuhan memiliki alasan yang penting mengapa topik itu tidak dapat dipertentangkan, sebab itu akan selalu mengundang pertentangan bagi para penganut MAHK. Sebab hingga saat ini ada berbagai serangan dari para komentator mantan penganut Advent yang menuding kesalahan penafsiran para peneliti di Gereja Advent terkait tanduk kecil dalam Daniel 8, di antaranya adalah tudingan yang berasal dari Winston McHarg, dalam satu artikelnya berjudul, “Why the Little Horn of Daniel 8 Must Be Antiochus Epiphanes?” (Mengapa Tanduk Kecil dari Daniel 8 Haruslah Antiokhus Epiphanes). Sesungguhnya ulasan ini adalah satu sanggahan terhadap ulasan dari William H. Shea dengan judul ““Why Antiochus IV Epiphanes Is NotThe Little Horn of Daniel 8?” (Mengapa Antiokhus Epiphanes Bukanlah Tanduk Kecil dari Daniel 8?). 1 Di dalam situs bernama http://www.goodnewsforadventists.com/, pendeta Winston McHarg, mengungkapkan alasannya mengapa dia tinggalkan pelayanan di gereja Advent sejak tahun 1978, sebagai berikut:“Di tahun 1978 saya membuat keputusan paling sulit yang pernah saya buat. Meskipun saya mencintai Gereja saya, pekerjaan saya, keluarga saya dan sahabat-sahabat saya, saya merasa diriku terdorong oleh hati nurani, untuk menarik diri dari pelayanan MAHK. Alasan utama saya didorong untuk membuat langkah traumatik, yang membuka hati, adalah saya datang untuk tidak mempercayai doktrin mendasar dari Gereja saya tentang Pengadilan Pemeriksaan Pra-Advent. Saya menulis artikel ini bukanlah satu polemik melawan Gereja Advent, tetapi satu ajakan kepada semua penganut Advent untuk kembali kepada apa yang saya percayai adalah intisari yang benar dari paham Advent; penyelidikan tegap dan yang tak dapat dikompromikan demi kebenaran. 1 Lihat ulasan William H. Shea yang dapat diakses dalam situs www.thesourcehh.org/.../... Page 9 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Saya melanjutkan untuk mengasihi dan mengagumi kebanyakan dari apa merupakan paham Advent, tetapi saya takut bahwa kebanyakan nampaknya berpikir bahwa penyelidikan untuk kebenaran sudah berakhir dan sekarangadalah waktunya untuk mundur ke dalam kastil (benteng istana kecil) dan mempertahankan ‘kebenaran’ dari serangan-serangan orang-orang Kristen lainnya. Apa yang menyusul, merupakan satu dari keberatan-keberatan utama saya terhadap ajaran Pengadilan Pemeriksaan. Saya minta sahabatsahabat saya Advent untuk mempertimbangkan secara berhatihati apa yang saya harus katakan.”2 Menurut Winston McHarg, “Ajaran Advent terhadap pengadilan pemeriksaan yang dianut umat Allah sama sekali adalah asing bagi konteks dari Daniel 8. Menurut posisi dari Advent tradisional, Pembersihan Kaabah dari Daniel 8:14, adalah satu pengadilan pemeriksaan terhadap mereka yang mengaku umat Allah. Satu penyelidikan terhadap konteks dari ayat ini menyatakan bahwa penafsiran yang tidak lazim ini tidak menemukan sokongan dari pasal ini. Simbolisme dari Daniel 8 berpusat di dalam tanduk kecil yang kejam, yang mana dijelaskan sebagai oknum yang menyelenggarakan sejumlah tindakan-tindakan yang mengejutkan. Di antara perkara-perkara lain ia dikatakan mengambil korban seharihari, mencemari Kaabah dan menganiaya umat Allah. Sesudah menyaksikan peristiwa-peristiwa mengerikan ini di khayal Daniel mendengar dua makhluk menyerupai malaikat berbicara satu sama lain. Makhluk yang satu menanyakan [pertanyaan, ‘Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?’ (ayat 13). Pada ayat 14—jawaban kepada pertanyaan ini—malaikat lain menjawab, ‘Sampai dua ribu tiga ratus hari maka kemudian Kaabah akan dibersihkan’ (K.J.V.). Adalah jelas, kemiudian, bahwa ‘pembersihan Kaabah’ pastilah harus melibatkan kehancuran dari tanduk kecil dan pemulihan Kaabah. Penafsiran Advent sama sekali mengabaikan konteks ini dan mengalihkan tema terhadap penyelidikan dari mereka yang mengaku umat Allah. Eksegesis ini gagal untuk menjawab pertanyaan dari ayat 13 dan secara lengkap benar-benar tidak relevan dengan konteks dari pasal itu secara keseluruhan. Betapapun ada satu alternatif yang sederhana, tegak lurus dan meyakinkan.”3Winston McHarg melanjutkan: “Bagi saya, dan kebanyakan komentator lainnya, kegenapan dari tanduk kecil dari Daniel 8 di dalam Antiochus Epiphanes, adalah jelas sekali. Betapapun, GMAHK, dari paling awal, secara penuh semangat tidak setuju dengan penafsiran ini. Menurut pengertian resmi dari Gereja ini, tanduk kecil adalah lambang baik Kekaisaran Roma kafir maupun Gereja Roma. Pengertian ini penting bagi GMAHK sebab landasan bagi doktrin mereka berpusat pada Pengadilan Pemeriksaan—yang mana mereka percayai adalah salah satu dari kebenaran2 Lihat pernyataan dalam artikel Winston McHarg, “Why the Little Horn of Daniel 8 Must Be Antiochus Epiphanes?” diakses pada tanggal 16 April 2013 dalam situs: http://www.goodnewsforadventists.com/, 3 Ibid. Bejana Advent Indonesia Timur kebenaran khusus yang Allah sudah perintahkan kepada mereka untuk dikhotbahkan kepada dunia. Tanpa mempertanyakan ketulusan dan kesungguh-sungguhan dari banyak sahabat saya di dalam paham Advent, saya percaya ada banyak yang meyakini alasan-alasan mengapa tanduk kecil dari Daniel 8 bukanlah Antiokhus Epiphanes.4 Untuk itu pada artikel ini adalah tidak tepat untuk mengadakan ulasan yang menanggapi dan menyanggah pernyataan Winston McHargtersebut. Bahkan ada di antara para pendahulu Advent, ada satu kelompok yang memiliki website diberi judul “nonsda,” yang mana salah satu pendirinya tidak lain adalah Mr. Dirk Anderson,pemilik situs www.ellenwhiteexposed.com,di atas banner pada halaman depan situs ini, terdapat gambar kira-kira ada empat mahasiswa, dimana satu kalimat menarik terbaca, "Kami mempelajari jalan kami keluar dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh."5Nampaknya kalimat ini menunjukkan bahwa mereka menerima kebenaran baru setelah mempelajari Daniel 8. Salah satu gagasan terbesar mereka adalah mencoba untuk mempromosikan apa yang mereka percayai bahwa Roma dan Kepausan tidak dapat menjadi kekuasaan tanduk kecil dari Daniel 8, dan menurut mereka itu pastilah adalah Antiochus IV Epiphanes. Menurut mereka, raja ini, di dalam intisari yang mereka katakan, adalah mencocokkan semua gambaran yang dijelaskan di Daniel 8. Di dalam perkataan-perkataan mereka sendiri menyebutkan: “Saat kami menguji bukti di bawah, itu akan menjadi jelas secara melimpah bahwa Antiochus Epiphanes memenuhi setiap spesifikasi dari Daniel Daniel 8 dengan ketepatan. Yang sama tidak dapat dikatakan terhadap Roma.”6 Pada kesempatan berikut akan ada ulasan berupa artikel yang akan mengupas tuntas kesalahan pengertian beberapa pendeta dan peneliti yang pernah menjadi pelayanan di Gereja Advent tetapi karena mempertanyakan tentang identitas tanduk kecil dalam Daniel 8:11, 12 maka setelah tidak menemukan jawaban yang pasti di dalam gereja maka mereka meninggalkan gereja dan mengadakan serangan-serangan terhadap gereja ini. Untuk kondisi ini Ellen G. White di bawah terang Roh Kudus sudah mengamarkan jauh-jauh hari sebelumnya sebelum dia meninggal dunia tahun 1915. Dalam satu surat kepada para pendeta sekaligus para pemimpin di masa ketika dia masih hidup telah memberi amaran terhadap berbagai penipuan ini berkenaan dengan Daniel pasal 8:12. Ellen G. White pernah menulis sebagai berikut: “Kepada Saudara-Saudaraku di dalam Pelayanan: Salam Untuk Rekan-Rekan Pekerja: Saya memilki perkataan-perkataan untuk dibicarakan kepada 4 Lihat kembali pernyataan dalam artikel Winston McHarg, “Why the Little Horn of Daniel 8 Must Be Antiochus Epiphanes?” diakses pada tanggal 16 April 2013 dalam situs: http://www.goodnewsforadventists.com/, 5 Lihat ulasan secara online dalam “Did Antiochus IV Epiphanes wax ‘exceeding great’ towards all threedirections?, Adventist Defense League, yang diakses pada tanggal 15 April 2013 dalam situs http://adventist-defense-league.blogspot.com/ 6 Ibid. Page 10 Edisi 280 – 14 Maret 2014 saudara-saudara yakni saudara Butler, Loughborough, Haskell, Smith, Gilbert, Daniells, Prescott, dan semua yang sudah menjadi aktif di dalam mendesakkan pandangan-pandangan mereka berkenaan dengan pengertian korbab "sehari-hari" dari Daniel 8. Ini tidak harus dibuat menjadi satu pertanyaan ujian, dan kebingungan yang sudah dihasilkan karena membicarakan sedemikian rupa yang sudah menjadi sangat tidak beruntung. Kesimpulan sudah dihasilkan, dan pikiran-pikiran dari beberapa orang dari saudarasaudara kita sudah diselewengkan dari pertimbangan yang bijaksana yang seharusnya sudah diberikan untuk pekerjaan yang Tuhan sudah arahkan harus dilakukan pada masa ini di kota-kota kita. Ini sudah menyenangkan kepada musuh besar dari pekerjaan kita. Terang sudah diberikan kepada saya bahwa tidak ada apa-apa yang harus dilakukan untuk menambah kebingungan terhadap pertanyaan ini. Tangan biarkan itu dibawa ke wacana-wacana kita, dan mendiami ke atas satu pokok perbincangan kepentingan yang besar. Kita memiliki satu pekerjaan besar di hadapan kita, dan kita tidak memiliki satu jam untuk dihilangkan dari pekerjaan mendasar yang harus dilakukan. Biarlah kita membatasi usaha-usaha publik kita kepada penyajian terhadap jalur kebenaran penting atas mana kita sudah dipersatukan, dan atas mana kita sudah memiliki terang yang jelas.”--Letter 62, 1910 (lihat juga 1Selected Messages, Bk. 1, hlm. 167). {Dikutip dalam Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 259. parag. 1-2} Segera sesudah menjadi pemimpin dari gereja tahun 1901, Elder A. G. Daniells dibawa ke dalam satu hubungan akrab dengan W. W. Prescott, rektor sebelumnya dari Battle Creek College. Sebagai editor dari Review and Herald dan wakil ketua dari General Conference selama periode 1901 hingga 1909, pendeta Prescott bekerja dengan A. G. Daniells. Di dalam permulaan dari hubungan mereka, pendeta Prescott dibawa ke dalam perhatian Daniells apa yang diistilahkan "pandangan baru" dari korban "sehari-hari" dari pasal Daniel 8. Penyelidikannya dan hubungannya dengan para pekerja lain di Eropa sudah menuntun Prescott kepada pertanyaan atas paparan yang secara luas dibaca dalam buku Uriah Smith berjudul Thoughts on Daniel and the Revelation, yang mana datang kepada apa yang dikenal sebagai "pandangan lama." Pada waktu itu, dan di bulan-bulan berikutnya Daniells dinasihati (oleh Ny. White) bahwa "tidak ada apa-apa yang harus dikatakan, bahwa pokok persoalan itu tidak harus dibingungkan atau didiskusikan," karena takut bahwa sesuatu yang salah mungkin dibawa ke dalam, dan "karena takut bahwa pertanyaan dari bidaah mungkin akan dikemukakan, dan umat memperoleh ketidak-pastian, dan pertentangan ditetapkan di atas pijakan"(DF 200, AGD, dalam wawancara di Elmshaven, tanggal 26 Januari 1908). {Dikutip dalam Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 246, parag. 2} Bejana Advent Indonesia Timur Pertanyaan tentang pengertian dari korban sehari-hari bukanlah satu hal yang baru di dalam sejarah Advent. William Miller sudah mengajarkan bahwa itu merujuk kepada kekafiran, tetapi sebelum masa Kekecewaan, pandangan itu sudah dipertanyakan. Bagan klasik tahun 1843 yang dihasilkan oleh Charles Fitch, dan digunakan oleh semua pengkhotbah Advent, menghilangkan rujukan kepada pengertian dari korban seharihari. {Dikutip dalam Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 247, parag. 1} Pada tahun 1847, O. R. L. Crosier sudah mengemukakan pandangan bahwa korban sehari-hari itu merujuk kepada pelayanan Kristus sebagai Imam Besar di kaabah sorgawi. Uriah Smith padatahun 1854 secara ringkas menjelaskan posisi ini (Review and Herald, 28 Maret 1854). Tetapi Smith, mengemukakan keulungan secara sesaat sesudah itu, di dalam bukunya Thoughts on the Book of Daniel (1873 ed., hlm. 163), kembali kepada pandangan William Miller. Itu menjadi posisi yang diterima Smith hingga bergantinya abad, sedemikian rupa dari apa yang dikenal dengan "pandangan lama." Posisi Prescott' sama dengan pandangan Crosier, namun demikian mendapatkan kurang dari pada penandaan akurat dari pada seperti "pandangan baru." {Dikutip dalam Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 247, parag. 2} Ellen White sudah tidak membuat sebutan terhadap korban sehari-hari di dalam buku The Great Controversy, karya tulis berhubungan dengan nubuatan. Penggunaannya akan istilah tersebut dijumpai dalam buku Early Writings, hlm. 74, 75, di mana ia melaporkan satu khayal diberikan kepadanya pada tanggal 23 September 1950, dan ini berhubungan dengan pokok pembicaraan terhadap penentuan waktu. {Dikutip dalam Arthur L. White, Biographical Books, vol 6, hlm. 247, parag. 3} Berkaitan dengan penentuan waktu korban sehari-hari itu maka Ellen G. White menulis secara singkat: “Kemudian saya melihat di dalam hubungan dengan "sehari-hari" (Daniel 8:12) bahwa kata "korban" diberikan oleh hikmat manusia, dan bukan milik dari ayat itu, dan bahwa Tuhan memberikan pandangan yang tepat itu kepada mereka yang memberitakan seruan jam penghakiman. Ketika persatuan eksis, sebelum 1844, hampir semua bersatu pada pandangan tepat dari kata "sehari-hari" tersebut; tetapi di dalam kebingungan sejak 1844, pandangan lain sudah dipeluk, dan kegelapan dan kebingungan sudah mengikutinya. Waktu sudah tidak lagi menjadi satu ujian sejak 1844, dan itu tidak pernah lagi menjadi satu ujian.{Early Writings,hlm. 74, parag. 2} bersambung… Page 11 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Oleh : Bredly Sampouw Mungkin banyak yang telah mendengar lagu ‘Sentuh Hatiku’ yang dinyanyikan oleh Maria Shandy. Namun, di balik lagu itu, ternyata ada kisah yang luar biasa. Pencipta lagu ini adalah Jason, seorang anak Tuhan. Kisah dalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila sehingga harus dipasung (dirantai) di rumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu. Bejana Advent Indonesia Timur Waktu pun berlalu. Ia pindah ke kota lain dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika, anak perempuan itu meneleponnya. Tentu saja, Jason kaget bukan main karena anak itu kan gila, dipasung pula. Sekarang, ia bisa lepas dan menelepon. Anak perempuan itu pun bercerita. Suatu hari, entah karena karat atau bagaimana, rantainya lepas. Suatu hal yang langsung ia ingat adalah ia mau membunuh bapaknya. Namun, saat bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubahnya berkata. “Kamu harus maafin bapa kamu.” Namun, anak itu merasa tidak bisa. Ia terus menangis, memukul, dan berteriak. Sampai akhirnya, Tuhan memeluknya dan berkata, “Aku mengasihimu.” Walaupun bergumul, anak itu pun memaafkan papanya. Mereka sekeluarga menangis dan dapat kembali hidup normal. Page 12 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Begitu besar kasih Tuhan kepada kita, sehingga hati sekeras apa pun bisa Dia ubahkan. Coba dengar sekali lagi lagu ini : Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi Tak pernah sendiri, selalu menyertai Betapa ku menyadari, di dalam hidupku ini.. Kau selalu memberi, rancangan terbaik Oleh karena kasih Bapa sentuh hatiku, Ubah hidupku, menjadi yang baru Bagai emas yang murni Kau membentuk bejana hatiku Pathfinder Pohon ( Lanjutan) 1. Kumpul, kenali, tekan dan susun daun-daun yang terdiri dari 35 spesies pohon. 2. Secara terpisah kumpul, tekan, susun dan beri nama contoh yang menunjukkan istilahistilah berikut: a. Serrate g. Incise b. Doubly serrate h. Whorled c. Entire i. Opposite d. Crenate j. Alternate e. Dentate k. Pinnately compound f. Lobe l. Triple compound (if possible) 3. Uraikan keuntungan dalam menggunakan nama Latin atau nama ilmiah. 4. Apakah kegunaan dari dua bagian nama ilmiah? 5. Sebutkan lima nama keluarga pohon dalam kelas angiosperm dan tiga keluarga dalam kelas gymnosperm. 6. Ketahui dan uraikan kegunaan daun dalam kehidupan pohon. 7. Sebutkan keluarga dari pohon-pohon di daerahmu yang memiliki daun-daun yang berlawanan. 8. Jelaskan istilah-istilah berikut: 9. Keluarga pohon apakah yang dimiliki yang berikut ini: Bapa ajar ku mengerti Sebuah kasih yang selalu memberi Bagai air mengalir Yang tiada pernah berhenti Kasih-Mu ya Tuhan tak pernah berhenti INSPIRASI Untuk Direnungkan : Seberapa sering Anda melakukan kebaikan terhadap sesama, tetapi tampaknya tidak ada hasilnya? Apakah Anda merasa putus asa atau menyerahkan hasilnya kepada Tuhan? Jika yang kedua yang Anda lakukan, yakinlah bahwa ada satu titik saat Tuhan bekerja. Itulah Kairos Tuhan yang tidak bisa kita paksakan. Untuk Dilakukan: “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang member pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang member pertumbuhan.” 1 Korintus3 : 6 – 7. Tidak ada seorang pun yang tersentuh tangan Tuhan, yang tidak berubah menjadi lebih baik. Kasih Yesus merubah hati yang keras menjadi lembut. Ketika seseorang merasa ada sentuhan Kasih Yesus di dalam hatinya, saat itulah dia berubah menjadi seorang yang baik hati, bagaimana pun latarbelakang keadaan yang pernah dialami dalam hidupnya. Karena Karena Kasih Yesus saja yang dapat mengubah manusia. Serahkan hatimu kepada Dia niscsaya Anda berubah menjadi lebih baik, mengasihi sesama sampai musuh sekalipun. “Kasih Allah Tak Terbilang” 10. Kenali sepuluh pohon yang berganti daun melalui ciri-ciri musim dinginnya, seperti ranting, pucuk, bentuk khusus dan kebiasaan bertumbuh. Referensi Field Book of American Trees and Shrubs, Mathews. Putnam’s. 200 Madison Ave., New York, NY 10016. Our Trees – How to Know them, Emerson and Weld. Tingkat Ketrampilan 3 Bejana Advent Indonesia Timur Page 13 Edisi 280 – 14 Maret 2014 Cerita Untuk Anak Yesus," kata ayahnya suatu ketika kepada Ingrid dengan senyum. "Sekarang saya ingin memberitahu orang lain tentang Yesus, seperti yang engkau dan Ibu lakukan. Ingrid menunjukkan kepada ayahnya bagaimana mempelajari Alkitab. Sulit baginya karena dia tidak bisa belajar membaca dengan baik, tetapi pada saat ayahnya dengan sungguhsungguh berdoa dan membaca Alkitab,ia dapat membacanya dengan baik. Ayah menceritkana pengalaman hidupnya kepada orang lain apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan segera ia mampu memberikan pelajaran Alkitab kepada siapa pun yang bertanya. Dengan uang yang pernah dihabiskan untuk obat dan membeli minuman keras akhirnya Ayahnya membeli sebuah toko kecil dan bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Ketika pelanggan datang ke tokonya mereka sering menemukannya dengan sebuah Alkitab di dekatnya dan menceritakan kepada mereka tentang Yesus.\ “Pray for Papa” Berdoa untuk Ayah Dikirim oleh Max Kaway Ayah tidak mengasihi Yesus. Dia suka minum minuman keras dan obat-obatan. Seringkali ia menghabiskan setiap sen untuk membeli alkohol dan obat-obat terlarang untuk diminum tanpa membeli makanan. Dia bahkan mencuri sesuatu untuk membeli obat-obat dan minuman alkohol. Ingrid tidak bisa menghentikan ayahnya dari minuman , tapi ia bisa berdoa untuknya. Dan dia melakukannya. Setiap hari ia berdoa agar ayahnya akan memberikan hatinya kepada Tuhan dan berhenti menggunakan hal-hal yang buruk. Sering dia mengatakan, "Ayah, Yesus mengasihi Ayah dan ingin ayah untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Tolong biarkan Yesus membantu ayah. datang ke gereja dengan kami. " Kadang-kadang Ayah menghadiri gereja hanya untuk menyenangkan keluarganya. Dan pada suatus saat ia berhenti menggunakan narkoba. Tapi dia masih tidak meminta Yesus untuk menjadi bagian dari hidupnya. Ingrid terus berdoa untuk ayahnya. Dia tidak akan membiarkan ayahnya kehilangan surga! Kemudian ketika Ingrid berusia 8 tahun, ayahnya memberikan hidupnya kepada Yesus. Dia menjadi seorang yang berbeda! "Saya adalah orang pertama yang akhirnya datang kepada Bejana Advent Indonesia Timur Suatu ketika Ingrid sedang memberikan pelajaran Alkitab kepada teman-temannya delapan dari teman-temannya bertemu bersama-sama untuk belajar Alkitab di rumah seorang temannya. Ingrid pergi ke rumah anak-anak lain untuk mempelajari Alkitab dengan mereka. Dia menggunakan satu set khusus dari pelajaran Alkitab anak-anak yang berjudul "Aku Percaya." Ingrid mengundang teman-temannya ke gereja juga, dan ketika mereka selesai belajar Alkitab, semua anak menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Ketika anak-anak menyelesaikan pelajaran Alkitab, Ingrid mencarikan kisah-kisah dalam Alkitab untuk mereka bisa membaca bersama-sama dan berdiskusi dalam kelompok kecil. "Saya masih memimpin kelompok kecil," katanya. "Beberapa anak adalah teman-teman saya dan ada juga yang baru bergabung. "Saya sangat senang bahwa ayah saya memberikan hidupnya kepada Yesus," kata Ingrid. "Banyak orang yang minum dan mengambil obat-obat terlarang dengan ayah saya telah mati dan yang lainnya sedang berada dalam penjara. Tapi Ayah saya adalah orang baru di dalam Yesus. " Beberapa tahun kemudian Ingrid dan orangtuanya sudah memiliki hampir 60 orang yang datang kepada Yesus. Ayahnya mengatakan bahwa “Saya memberikan hati saya kepada Tuhan karena Ingrid dan ibunya berdoa untuk saya," Ingrid mengingatkan saya bahwa hanya Allah yang cukup kuat untuk mengatasi setan-setan yang membuat saya menjadi budak alkohol dan obat-obatan. Dia terus mengundang saya untuk membiarkan Yesus mengubah hidup saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan saya seperti hadiah yang indah bagi keluarga saya yang setia berdoa untuk saya’ Kita dapat berdoa kepada siapa saja termasuk orang tua kita, teman dan sahabat kita dan mengajak mereka untuk bertemu dengan Yesus. “Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan. (2 Tesalonika 3:1) Page 14