Buletin - Gelora Firman

advertisement
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Page 1
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio,
pdt. Robert Siby
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso
Semangat !!!
Berkat Membantu Dengan Tulus
Umat Advent & Politik
Masa Kesukaran Pada Zaman Akhir
Tulisan Roh Nubuat
Hari Persiapan
Cerita Untuk Anak
Tamu di Tengah Malam
Pathfinder
Pelestarian Lingkungan
Keluarga
Berpacaran Membuat Pilihan Yang Benar
Page 2
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Semangat !!! Semangat !!! Semangat !!!
Beragam persoalan sedang menimpa bangsa Indonesia. Selain masalah politik, masalah alam
juga datang silih berganti. Setelah banjir bandang melanda beberapa daerah di Indonesia,
kemudian gunung Sinabung meletus, kini Gunung Kelud. Enta apalagi.. Ny. Ellen White
katakan; “Masalah –masalah tidak pernah akan habis, bahkan akan bertambah.” Kaya atau
miskin, tua atau muda, mempunyai jabatan tinggi, status social yang baik, berpendidikan,
bahkan di dalam organisasi gereja pun tidak lepas dari berbagai persoalan. Selama hidup di
dunia ini kita selalu berhadapan dengan berbagai masalah hidup.
Tetapi Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak boleh menyerah, walau berbagai
badai datang silih berganti, mengapa ? “Orang yang bersemangat dapat menanggung
penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah?” Amsal18:14*co
Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada
beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus
asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya. Kalau sikap seperti ini
dibiarkan akan membuat seseorang itu menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.
Dalam menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit,
dengan pertolongan Tuhan.
Selanjutnya Rasul Paulus dalam 1Kor 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu
Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”
Pada buletin BAIT edisi minggu ini ada begitu banyak artikel dan berita yang kami yakin dapat
menjadi motivasi rohani bagi kita semua. Pendeta Johny Salaga dari Distrik Luwuk Tanah Toraja
memberikan renungan yang begitu baik bagi kita yang mengingatkan kita untuk membantu sesame
dengan tulus, jangan karena motif mencari popularitas. Jack Kussoy, salah satu tim redaksi dari
Amerika Serikat memberikan pandangan kepada kita mengenai politik terlebih semakin mendekatnya
pemilihan umum di Indonesia begitupun di Amerika Serikat. Artikel kesehatan mengenai penyakit
kanker, artikel rumah tangga mengenai berpacaran, cerita untuk anak, cerita inspirasi dan yang
lainnya akan melengkapi buletin edisi minggu ini. Jangan lupa bagikan berkat melalui buletin ini
kepada sahabat dan kerabat kita.
Salam dari kami tim Redaksi,
Yance Pua
Page 3
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Renungan
Gembala Jemaat: Sorowako, CSS Wasuponda, CSS Malili.
“Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum,
tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia
bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!”. Hagai 1 : 6
Sebelum
sejarah dunia ini ditutup, ada satu pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh anak-anak Allah yang
hidup.Sejarah dunia ini akan segera berakhir. Lonceng
peringatan telah dibunyikan, melalui fenomena alam yang
terjadi tahun-tahun terakhir ini yang sangat menakutan dan
mengerikan.
Peristiwa-peristiwa seperti tsunami, banjir
bandang, tanah longsor, gempa bumi, Putting beliung dan
sejenisnya, erupsi yang beruntun seperti gunung Merapi, Kelud,
Sinabung dan sebagainya; Merosotnya moral manusia,
hilangnya kasih seorang akan yang lain, kecelakaan yang
terjadi di berbagai sarana transpotasi, serta meningkatnya
kejahatan, menjadi pertanda bahwa dunia ini sudah tua, sudah
sakit-sakitan dan akan segera berakhir. Anak-anak Tuhan harus
memperhatikan semuanya itu dengan hati yang bijaksana.
Tanyakan kepada dirimu apa yang harus engkau buat dengan
berkat-berkat yang telah dipercayakan Tuhan Allahmu
kepadamu.
Biarlah kiranya peristiwa yang sangat mengerikan yang dialami
oleh Ananias dan Safira istrinya, peristiwa yang dialami oleh
istri Lot, tidak terulang dalam hidup anak-anak Tuhan di zaman
yang terakhir ini. Ananias dan Safira istrinya mereka binasa
oleh karena mereka menipu Tuhan. Hamba Tuhan Mrs. E.
White menulis dalam buku Kisah Para Rasul Hal.60, “…dan di
bawah pengaruh langsung dari Roh Allah, Ananias dan Safira
Page 4
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
telah mengadakan perjanjian untuk memberikan kepada Allah
hasil penjualan dari harta tertentu”.Dan kemudian mereka sesali
perjanjian itu. Mencoba dengan sengaja dan atas kesepakatan
bersama menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu. Tidak
tulus dalam hal memberi. Memberi karena terdorong oleh motif
untuk dihormati membuat Ananias dan Safira kehilangan
segalahnya. Tuhan tidak suka dengan kepura-puraan dan
kepalsuan. “Dalam berpura-pura bahwa mereka telah
memberikan semuanya, Ananias dan Safira telah berdusta
kepada Roh kudus, dan sebagai akibatnya, mereka kehilangan
hidup kini dan hidup yang akan datang, Allah yang sama yang
menghukum mereka, pada dewasa ini mempersalahkan semua
kepalsuan”. Istri Lot memang keluar dari kota Sodom tapi
hatinya tetap tinggal di Sodom, akhirnya juga binasa karena
kepura-puraan dan kepalsuan.
Bahaya keta makan dan cinta diri sedang mengintip kehidupan
umat Tuhan dewasa ini. Kita harus sadar akan hal itu, serta
menggantikannya dengan kehidupan yang suka berkorban.
Suatu kehidupan yang suka memberi dengan Tulus. Menikmati
berkat yang Tuhan berikan secara utuh dalam damai sejahtera.
Sebagaimana yang diharapkan oleh petani ketika menabur
banyak benih akan menuai banyak juga. Sebagaimana yang
semua kita harapkan makan sampai kenyang, minum sampai
puas, berpakaian untuk mendapatkan kehangatan, dan bekerja
untuk upah menaruhnya dalam pundi-pundi yang utuh. Hal ini
akan terjadi dalam kehidupan setiap umat yang memiliki
kehidupan yang dipenuhi pengorbanan.
Filipi 2 : 6 – 8 “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus di pertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai
Bejana Advent Indonesia Timur
mati di kayu salib”. Sebuah pengorbanan yang sempurna,
menjadi teladan bagi setiap umat yang mau mengikut Yesus.
Di depan kita ada tugas besar yang menanti, membutuhkan
pengorbanan seutuhnya dari setiap umat Tuhan untuk
menyelesaikannya. Membutuhkan pemikiran, tenaga, bianya,
persatuan serta dukungan doa dari setiap orang yang terpanggil
untuk masuk dalam kerajaan Allah. Jangan tahan berkat yang
Tuhan sudah percayakan kepadamu, kelolah dengan bijaksana
setiap berkat yang ada padamu. Berilah dengan tulus, jangan
dengan hati yang terpaksa atau Karena popularitas atau motifmotif yang lain. Janganlah itu menjadi jerat bagimu, sehingga
tidak mendapat yang lebih besar dari sumber pemberian yang
terbaik, Tuhan Allah kita, yaitu makota kehidupan. Amsal11 :
24, 25 “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada
yang menghemat secara luar biasa, namun selalu
berkekurangan.
Siapa banyak member berkat, diberi
kelimpahan, siapa member minum, ia sendiri akan diberi
minum.
Janji Tuhan dalam Yesaya 54 : 10 “Sebab biarpun gununggunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang tetapi kasih setiaKu tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku
tidak akan bergoyang, firman Tuhan yang mengasihani
engkau”.
Kiranya kedermawanan jemaat mula-mula akan juga menjadi
kedermawanan jemaat yang terakhir, pekerjaan Tuhan akan
segera selesai dan kita akan segera berpindah dari dunia yang
penuh penderitaan dan kesengsaraan ini ke dunia baru di mana
di dalamnya terdapat suka-cita dan damai sejahtera hidup
bersama dengan Tuhan sampai selama-lamanya.
Tuhan
kiranya memberkati. Amin.
Page 5
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Umat Advent dan Politik
Oleh: Jack Kussoy
Musim pemilihan telah tiba di Indonesia, juga di Amerika
Serikat. Para pemilih sudah terdaftar, calon siap bertarung,
kampanye sudah bergulir. Suasana politik memanas dimanamana.
Diskusi politik muncul di berbagai media dan forum, juga
dalam percakapan di banyak tempat.
Peningkatan taraf
pendidikan masyarakat umum dan kemajuan komunikasi ikut
mendorong “partisipasi” warga dalam percaturan politik.
Pengertian dan aplikasi politik kini sangat luas dan
beraneka corak. Politik negara, pemerintah, internasional,
perusahaan, organisasi, dlsb. Itu terlihat dalam segala segi dan
aspek kehidupan, tempat dan waktu.
Pengertian Politik
Sesungguhnya, apa itu politik? Apa itu baik atau buruk?
Apa fungsinya dan hal-ihwalnya?
Politik, politics, berasal dari istilah Junani politikos “dari,
untuk atau berkenaan dengan publik atau orang banyak.” Itu
dibahas oleh Aristoteles dalam bukunya Politika dan muncul
sebelumnya dalam buku Republika-nya Plato.
Pengertian yang asli dan baku dari politik adalah “menyusun
dan menjalankan pemerintahan.” Kita sebut itu sekarang policy,
kebijaksanaan, mencakup peraturan, sistem, struktur dan
petugas untuk mengatur orang-orang yang diam bersama di
satu lokasi. Politika berarti “hal ihwal tentang kota.” Zaman
dulu banyak pemerintah hanya mengatur polis atau kota;
banyak raja yang kerajaannya hanya satu kota saja. Itu
melahirkan istilah metropolis, kota besar, dan polisi, pengaman
kota.
So far so good! Politik itu baik dan perlu. Komunitas
hidup bersama dalam suatu wilayah perlu pengaturan. Selama
Bejana Advent Indonesia Timur
cuma ada satu penguasa tunggal, tidak ada pertentangan
kepentingan, semua beres, lancar diatur oleh politik. Bahkan
lebih dari situ. Banyak maharaja juga “berstatus” dewa; apa
saja kemauan raja itulah politik negara.
Para kawula tentu tidak dapat dibodohi selamanya, gejolak
protes timbul di sana-sini. Bintang mahaputra untuk jasa
mencopot “hak-hak ilahi” para raja itu pantas diberikan kepada
Napoleon Bonaparte. Banyak kerajaan tumbang dan menjadi
republik, tempat-tempat yang masih memajang raja dan ratupun
berobah menjadi monarki konstitusional. Rakyat boleh bicara.
Babak baru dimulai: era demokrasi.
Rakyat yang
memerintah, mereka ada banyak dengan keinginan dan selera
masing-masing. Mulai ada konflik kepentingan bukan hanya
supaya survive tapi menguasai. Supaya kuat orang-orang yang
sepaham membentuk kelompok-kelompok yang saling bersaing
dan terbentuklah partai politik.
Politik yang tadinya sekedar menyusun dan menjalankan
pemerintahan kini perlu dilengkapi dengan aturan main antar
kelompok.
Itu karena ada kompetisi untuk memimpin
pemerintahan melalui perebutan pengaruh atas orang banyak.
Itulah politik, realita dunia kita sekarang ini.
Politik dan Gereja
Itulah juga dunia yang dihadapi oleh gereja. Perlu
“bearing,” baringan, pedoman arah untuk mengarungi dunia
dimana gereja ada dan hidup. Bagaimana mestinya sikap
gereja dan umat terhadap pemerintahan dan politik?
Singkatnya, kaum gerejani punya tiga pilihan sikap dalam
hal ini: Harus, Boleh, dan Jangan.
Warga yang bilang
HARUS itu sadar akan hak dan tanggung-jawabnya sebagai
warga. Bangsa dan negara adalah karunia Tuhan dan mesti
dijaga dan diurus, tidak boleh dilalaikan. Itu sikap terpuji.
Patriotisme adalah bagian dari aplikasi rohani. Umat yang
Page 6
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
saleh adalah warga yang patuh hukum, aktif sosial dan tetangga
yang baik.
Umat yang berpendapat JANGAN prioritas mereka adalah
kerajaan Tuhan, tidak ada waktu untuk mengurus dunia karena
“dunia dan apa yang ada dalamnya itu jahat.” Kita bilang
Amen! Mereka yang sikapnya BOLEH ada di tengah-tengah.
Itu bukan keharusan, tapi bila situasi menuntut, tidak ada
salahnya.
Sikap HARUS itu berdasar konstitusi dan didukung oleh
PBB.
Group JANGAN konsentrasi- nya mempercepat
berdirinya kerajaan Yesus di bumi. Yang ketiga bebas aktif,
waspada dan arif.
Tapi posisi gereja mesti jelas, bijaksana dan berdasar
firman. Tidak boleh salahkan mereka yang merasa terpanggil
berbakti kepada negara, dan mesti menghormati saudarasaudara yang konsentrasi mendirikan kerajaan Allah di bumi.
Tapi tiga posisi yang ber-oposisi, apa solusinya?
Syukur kepada Tuhan, tiga sikap di atas tidak mesti
bertentangan. Ketiganya komplementer, saling melengkapi.
Gereja Tuhan menjadi penuh dan lengkap olehnya. Apa yang
kita perlu adalah aturan main dan konsensus. Politik lagi!
Di Amerika Seriikat hal ini diperdebatkan sudah demikian
luas dan lama. Setiap pergantian pemerintahan topic ini
muncul lagi. Negeri dimana Kristen sudah bercokol dari awal
ini sudah berdemokrasi ratusan tahun. AS sudah
memperkembangkan tradisi dan praktek yang boleh jadi
bandingan untuk negara lain. AS mayoritas Kristen tapi
konstitusi menetapkan negara sekuler, negara tidak
mencampuri agama dan agama tidak mengurus negara.
Orang-orang gereja AS tidak kalah semangat membela
kepentingan politik, tapi mereka mesti ikut aturan. Umat bebas
berpolitik, tapi gereja sendiri tidak. Gereja punya banyak
benefits, hak dan keleluasaan, perpajakan misalnya. Gereja
tidak bayar pajak, dan, untuk bantuan uang dan in-natura ke
gereja, para penyumbang mendapat keringanan pajak. Karena
itu gereja dilarang berpolitik (karena itu juga gereja banyak
uang). Ketahuan gereja mempromosi seorang kandidat atau
RUU, kebebasan pajaknya terancam.
Pendeta dan ulama yang digaji gereja secara pribadi boleh
berpolitik, tapi di atas mimbar tidak boleh. Musti netral.
Organisasi sosial Alliance Defence Fund telah menyusun
daftar 23 tindakan yang BOLEH/TIDAK BOLEH dilakukan,
diizinkan, untuk gereja dan pendeta. Contoh, kalau gereja
menyambut Caleg dari partai A, gereja mesti menyambut Caleg
dari partai B dan lainnya juga.
Bagaimana umat bersikap dalam politik gereja tidak ikut
camput, umat sendiri yang memilih. Saya memilih sikap
HARUS, BOLEH atau JANGAN apa motivasi saya. Saya
Bejana Advent Indonesia Timur
menerima atau menolak sikap atau langkah politik tertentu, itu
urusan pribadi. Motivasi dan alasan yang terbaik adalah kasih
kepada Tuhan dan kepada gereja-Nya.
Kalau saya
mencalonkan diri atau suport seorang calon demi kemajuan
pekerjaan Tuhan semoga Tuhan memberkati pilihan saya.
Tapi kalau saya mencalonkan diri atau berkampanye
dengan motivasi kepentingan diri atau parpol maka saya mesti
berhati-hati.
Kalau anggota lain berambisi politik
berseberangan dengan saya, bisa-bisa kasih sesama umat
terganggu dan persekutuan jemaat terancam.
Sering pesta demokrasi sudah lama usai, anggota-anggota
jemaat yang berbeda aliran masih terus bersaing. “Before
battle lines are drawn on the sand, they are drawn in the mind,
in the heart.” Sebelum peperangan berlangsung di lapangan, itu
sudah berlangsung dalam pikiran. Perang sudah selesai, tapi
dalam pikiran masih terus berkecamuk.
Tapi orang berkomentar bahwa Yesus berdoa— “Seperti
Bapa sudah mengutus Aku ke dalam dunia, begitu juga Aku
mengutus mereka ke dunia,” Yohanes 17:18. Juga Matius
28:19, 20. Kita di utus ke dunia – dunia agama, dunia ekonomi,
ilmu pengetahuan, politik. Kita tidak membantah perintah
Yesus ini. Tapi kita diwanti-wanti “Lihat, Aku mengutus
kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu
hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”
Percaturan politik memperrebutkan posisi tidak menunjang
persatuan jemaat.
Aplikasi dan Konsekuensi
Orang Indonesia terkenal perasa, budi pekerti halus dan
ramah, tapi perlu belajar dari orang Amerika yang keras, ketus
dan kurang ramah. Kalau orang Amerika hari ini berhantam,
apakah bertengkar atau adu jotos, besok masalahnya dilupakan,
mereka sudah bekerja atau main bersama lagi, kejadian kemarin
tidak membekas di hati. Kalau ada yang ingatkan kejadian
kemarin, sama-sama tertawa rasa lucu.
Kita putra-putri Nyiur Melambai perasaan-nya teramat
peka dan daya ingat terlalu kuat. Tapi yang diingat masalah.
Persoalan tiga tahun lalu dipendam di hati, disiram dengan
salah-faham enam bulan lalu, dibakar oleh kata-kata yang
menyinggung kemarin, menjadi dendam kesumat yang
membara sampai mati. “ Nanti ngana lia!” “Rasa-in lu nanti”
Sementara dua-dua berdoa “Datanglah kerajaan-Mu.” Ada
persoalan nenek-moyang yang dibawa-bawa sampai ke komite
jemaat.
Disayangkan, politik juga merambat ke gereja-gereja
tertentu. Ada blok-blok, suka dan tidak suka. Pemilihan
pegawai jemaat berjalan alot, kadang-kadang berakibat
kumpulan baru terbentuk. Jadi ada baiknya, orang bilang. Tapi
church planting, gereja baru, mestinya adalah hasil perencanaan
bersama, bukan akibat kasih yang memudar, gontok-gontokan.
Page 7
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Gereja terlalu kecil tidak baik, terlalu besar juga tidak baik;
mana ukuran yang ideal itu topic lain.
Politik sungguh tidak ada tempatnya dalam jemaat dan
organisasi gereja. Umat Tuhan telah dipanggil oleh kasih
Allah, dan kasih adalah satu-satunya alasan kita berkumpul dan
melayani satu dengan yang lain.
Gereja hidup dan bergerak dengan aneka visi, misi dan
fungsi, karena itu diperlukan bentuk, organisasi, pengurus dan
strategi. Kewilayahan sering menjadi issue dalam pelayanan.
Sebesar mana, sejauh mana efisiensi administrasi paling baik?
Seribu kepala mungkin punya seribu idea. How do we
proceed?
Membangun untuk Tuhan
Saya yang berkeinginan mengambil langkah organisasi,
apakah untuk merobah keadaan, atau mempertahankan status
quo, apakah alasan saya, untuk Tuhan atau ego. Saya
memperjuangkan sesuatu apa motive saya: kepentingan gereja,
ataukah demi pribadi dan kelompok. Dalam pekerjaan Tuhan,
no one is indispensable. Jangan kita berpikir pekerjan Tuhan
tidak akan jalan tanpa saya.
Tanggung-jawab kita adalah membangun rumah Allah, 1
Korintus 3:10-17. “. . . Tiap orang harus memperhatikan,
bagaimana ia harus membangun di atasnya. . .” Di atas apa? Di
atas pondasi Kristus. Bangunan apa? Kerohanian pribadi,
gereja lokal dan gereja se dunia dan sementara itu, membangun
rumah kita di surga.***
Tidak ada ketentuan atau dalil yang pasti tak dapat
ditawar-tawar. Tapi satu hal semua orang sepakat: ini adalah
pekerjaan Tuhan, this is God’s business! Jadi kita mesti jalani
itu langkah demi langkah sambil bertanya, Apa kehendak
Tuhan?
Kita tidak dapat berharap Tuhan memberi petunjuk lewat
mimpi, petir atau wifi, segera dan selalu. Mengapa? Karena Ia
telah mengaruniai kita wisdom, akal-budi. Akal untuk berpikir
dan budi untuk menjaga persaudaraan.
Langkah mana
memfasilitasi pekerjaan Injil secara
paling efisien dan
membangun kasih sesama saudara?
Urusan gereja, organisasi dan amal ibadah kita berfokus
hanya pada kasih kepada Tuhan dan sesama.
Bukan
kepentingan diri atau kelompok. Kalau punya gagasan yang
brilian untuk kemajuan pekerjaan Tuhan, kalau kondisi dan
situasi perlu perbaikan, salurkan buah pikiran dan usul secara
prosedural lalu berdiam. Tidak perlu kampanye, unjuk rasa,
kasak-kusuk, koalisi, polemic atau aksi politik apapun. Hasil
yang baik akan kita capai, dan kasih dan persatuan terpelihara.
Mereka yang memimpin mesti awas dan terbuka. Situasi
dan kondisi yang ada mungkin perlu diperbaiki.
Mempertahankan status quo bukan posisi yang terbaik dalam
segala waktu dan situasi. Hargai pihak yang berbeda pikiran.
Terima pendapat mayoritas. Kalau ada gerakan yang bertindak
di luar prosedur, tegur dengan kasih lewat prosedur. Kalau
penggeraknya tidak mau menerima teguran dan bersikukuh
pada posisinya, serahkan kepada Tuhan.
Kalau ada yang memaksakan pendapat, tidak menurut
prosedur, tidak mau berdamai, salami mereka dengan kasih.
Lebih dari itu biar Tuhan jalankan kehendak-Nya. Sering kita
tidak mengerti jalan Tuhan sepenuhnya. Kalau ada pihak yang
memakai cara politik, jangan counter politik. Politik memecah
belah. Sebaliknya kasih membangun persatuan dan damai, dan
iman membuat kita teguh berpegang kepada Tuhan.
Bejana Advent Indonesia Timur
Hari Persiapan
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
S
esudah ia dibaptiskan, Paulus
berbuka puasa dan tinggal
"dengan
murid-murid
di
Damsyik. Ketika itu juga ia
memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan
bahwa Yesus adalah Anak Allah." Dengan beraninya ia
menyatakan Yesus dari Nazaret menjadi Mesias yang sudah
lama ditunggu-tunggu, yang "telah mati karena dosa-dosa kita,
sesuai dengan Kitab Suci; . . . telah dikuburkan dan . . . telah
dibangkitkan pada hari yang ketiga," sesudah mana Ia kelihatan
kepada keduabelas murid dan orang-orang lain. "Dan yang
paling akhir dari semuanya," Paulus menambahkan, "Ia
menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak
yang lahir sebelum waktunya." 1 Korintus 15:3, 4, 8.
Bantahannya dari nubuatan amat meyakinkan, dan usahanya
amatlah terang disertai kuasa Allah, sehingga orang Yahudi
menjadi bingung dan tidak sanggup menjawab dia.
Page 8
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Kabar tentang pertobatan Paulus telah datang kepada
orang-orang Yahudi sebagai suatu keheranan yang besar. Ia
yang telah mengadakan perjalanan ke Damsyik "dengan kuasa
penuh dan tugas dari imam-imam kepala" (Kisah 26:12) untuk
menawan dan menganiaya orang-orang percaya, sekarang
mengkhotbahkan Injil tentang Juruselamat yang sudah
disalibkan dan sudah bangkit itu, menguatkan tangan mereka
yang sudah menjadi murid-murid-Nya, dan terus-menerus
membawa orang-orang bertobat kepada iman yang sekali waktu
pernah ditentangnya dengan sangat pahitnya.
Paulus sudah pernah dikenal sebagai pembela yang giat akan
agama Yahudi dan penganiaya yang tidak mengenal lelah akan
pengikut-pengikut Yesus. Berani, bebas, tabah, talenta dan
latihannya akan menyanggupkan dia bekerja dalam hampir
segala kegiatan. Ia dapat berunding dengan luar biasa
terangnya, dan dengan sindiran yang meremukkan dapat
menempatkan suatu lawan dalam terang yang tidak patut ditiru.
Dan sekarang orang-orang Yahudi melihat orang ini yang
mempunyai perjanjian yang luar biasa bersatu dengan mereka
yang dianiayanya dulu, dan berkhotbah dengan tidak takut akan
nama Yesus.
Seorang jenderal yang mati dalam pertempuran tercopot dari
ketentaraannya, tetapi kematiannya tidak memberikan kekuatan
kepada musuh. Tetapi bila seorang yang terkemuka
menggabungkan diri dengan tentara yang berlawanan, bukan
saja pelayannya hilang, tetapi mereka kepada siapa ia
menggabungkan dirinya mendapat keuntungan yang tertentu.
Saulus dari Tarsus, dalam perjalanannya ke Damsyik, dapat
dibunuh mati dengan mudah oleh Tuhan dan banyak kekuatan
dapat ditarik dari kuasa penganiayaan itu. Tetapi Tuhan dalam
kebijaksanaan-Nya bukan saja menyelamatkan kehidupan
Saulus, tetapi mempertobatkan dia, dengan demikian
mengubahkan seorang juara dari segi musuh kepada segi
Kristus. Paulus seorang pembicara yang fasih dan seorang
pengritik yang pedas, dengan keinginan dan keberanian yang
tidak gentar, memiliki kesanggupan yang diperlukan dalam
sidang yang mula-mula itu.
Sementara Paulus mengkhotbahkan Kristus di Damsyik, semua
yang mendengar kepadanya tercengang dan berkata, "Bukankah
dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa
yang memanggil nama Yesus ini?" Dan bukankah ia datang ke
sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka
ke hadapan imam-imam kepala?" Paulus menjelaskan bahwa
perubahan imannya tidak didorong oleh nafsu atau kefanatikan,
tetapi telah terjadi oleh bukti yang amat besar. Dalam
penyajiannya akan Injil ia berusaha menjelaskan nubuatan yang
berhubungan dengan kedatangan Kristus yang pertama. Ia
menunjukkan dengan tegas bahwa nubuatan-nubuatan ini telah
digenapi secara harfiah dalam Yesus orang Nazaret. Dasar
imannya adalah perkataan nubuatan yang meyakinkan.
berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang sesuai dengan pertobatan itu" (Kisah 26:20), "semakin
besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi
yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus
adalah Mesias." Tetapi banyak orang yang mengeraskan hati
mereka, enggan menyambut pekabarannya, dan segera
keheranan mereka atas pertobatannya berubah menjadi
kebencian yang hebat seperti apa yang telah ditunjukkan
mereka terhadap Yesus.
Pertentangan bertambah sengit sehingga Paulus tidak diluaskan
melanjutkan pekerjaannya di Damsyik. Seorang pesuruh dari
surga menyuruh dia meninggalkan untuk sementara waktu, dan
ia "berangkat ke tanah Arab" (Galatia 1 :17), di mana ia
mendapat tempat pengasingan yang aman.
Di sinilah, dalam kesunyian padang pasir, Paulus mempunyai
kesempatan yang luas untuk belajar dengan tenang sambil
merenung-renungkan. Ia dengan tenang mengulangi
pengalamannya yang lampau dan merasa yakin akan pekerjaan
pertobatan. Ia mencari Allah dengan segenap hatinya; tidak
berhenti sampai ia mengetahui dengan pasti bahwa
pertobatannya diterima dan dosanya diampuni. Ia rindu akan
jaminan bahwa Yesus akan beserta dengan dia dalam
pelayanannya yang akan datang. Ia menghampakan jiwanya
dari prasangka dan tradisi yang sampai sekarang telah
membentuk jiwanya, dan menerima petunjuk dari Sumber
kebenaran. Yesus berhubungan erat dengan dia dan mendirikan
dia dalam percaya, mengaruniakan kepadanya akal budi dan
anugerah yang limpah.
Bila pikiran manusia dihubungkan dengan pikiran Allah, yang
terbatas dengan yang Tidak Terbatas, pengaruh pada tubuh dan
pikiran dan jiwa tidak ada batasnya. Dalam hubungan itu
didapati pendidikan yang paling tinggi. Itulah cara Allah sendiri
untuk memperkembangkan. "Berlakulah ramah terhadap Dia"
(Ayub 22:21), adalah pekabaran-Nya kepada umat manusia.
Tuntutan yang sungguh-sungguh telah diberikan Paulus ketika
kesempatan wawancaranya dengan Ananias, terletak dengan
beban yang bertambah-tambah dalam hatinya. Bila, sebagai
sambutan kepada perkataan itu, "Saulus, saudaraku, bukalah
matamu dan melihatlah!" Paulus untuk pertama kalinya
memandang kepada wajah orang yang beriman ini, Ananias di
bawah ilham dari Roh Kudus berkata kepadanya: "Allah nenek
moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui
kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk
mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau
harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa
yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa
engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis
dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama
Tuhan!" Kisah 22:13-16.
bersambung….
Sementara Paulus meneruskan seruannya kepada para
pendengarnya yang keheran-heranan agar "bertobat dan
Bejana Advent Indonesia Timur
.
Page 9
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Artikel Rohani
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Masa Kesukaran di Akhir Zaman
lanjutan….
2. Ada Satu Kebutuhaan Revival Agama Hati
Dewasa Ini
Di bawah terang Roh Allah, Ellen G. White
mengamarkanumat-umat Allah saat ini sehubungan dengan
pentingnya satu kebutuhan revival dewasa ini. Ia menulis,
“Allah harus disembah di dalam roh dan di dalam kebenaran.
Tidak akan ada penyembahan lain yang Ia terima. Ada
kebutuhan akan kebangunan agama hati yang benar dewasa ini
seperti yang dialami oleh Israel kuno.
Kita perlu, seperti
mereka, membawa buah yang menemui pertobatan,--untuk
menanggalkan dosa-dosa kita, dan membersihkan kaabah hati
yang cemar yang sehingga Yesus boleh memerintah dalam di
dalamnya. Ada satu kebutuhan akan doa—yang sungguhsungguh, yang prevailing lebih berkuasa. Juruselamat kita
sudah meninggalkan janji-janji berharga untuk para pemohon
yang benar-benar menyesal.
Pemohon demikian tidak
berusaha mencari wajah-Nya dengan sia-sia. Ia juga memiliki
keteladanan-Nya Sendiri mengajarkan kita kebutuhan akan doa.
Dia Sendiri the Majesty of Sorga, Oa sering menggunakan doa
semalam-malaman di dalam persekutuan dengan Bapa-Nya.
Jikalau Penebus dunia tidak terlalu murni , tidak teralu
bijaksana, atau tidak terlalu suci untuk mencari pertolongan
dari Allah, secara pasti akan lemah, sudah seharusnya kita
sebagai orang-orang fana yang bersalah memiliki setiap
kebutuhan dari pertolongan ilahi. Dengan penyesalan dan
iman, setiap orang Kristen yang benar akan sering mencari
"tahta anugerah, sehingga ia boleh mendapatkan rahmat, dan
menemukan anugerah pertolongan di masa yang memerlukaan
ini." Pertobatan adalah langkah pertama yang mana harus
diambil oleh semua yang akan kembali kepada Allah. Tidak
ada seorangpun yang dapat melakukan ini untuk kita. Kita
harus secara individu merendahkan jiwa-jiwa kita di hadapan
Allah, dan menanggalkan berhala-berhala kita. Kita harus
melakukan semua yang kita dapat lakukan, Tuhan akan
mewujudkan kepada kita keselamatan-Nya.” {Signs of the
Times, 26Januari 1882, parag. 18-19}
Bejana Advent Indonesia Timur
Pencurahan Roh Kudus di dalam kapasitas yang lebih
melimpah menjelang kedatangan Kristus tidak akan terjadi
secara institusional kepada gereja sebagai satu komunitas umat
sisa sebab itu harus dijauhkan dari konsep predestinasibahwa
gereja yang sisa sudah ditentukan nasibnya secara otomatis
menerima kecurahan Roh Kudus. Itu akan tercurah secara
individu.
Umat sisa harus dibersihkan dari kondisi suamsuamnya (Wahyu 3:16, 17). Nubuatan Yoel tidak mencatat
secara literal konsep predestinasi pencurahan Roh Kudus
kepada umat sisa di akhir zaman secara kolektif. Pencurahan
Roh Kudus hanya akan terjadi secara individu, yakni kepada
setiap pria dan wanita yang benar-benar sudah menjadi para
pendoa yang mau mengadakan revival dan reformasi merobah
gaya hidupnya dalam menanti kedatangan Kristus kedua kali,
adalah mereka yang siap melewati masa kesukaran besar.
Mereka ini adalah individu-individu yang akan terpanggil dari
kelompok umat sisa ini, dipanggil dari antara mereka yang
tercatat dalam buku catatan keanggotaan jemaat karena mereka
akan memuliakan Allah di dalam segala apa yang menjadi
tuntutan Allah lewat gereja. Roh nubuat mencatat: “Roh
Allah, dengan kuasanya yang menghidupkan, haruslah menjadi
kuasa di setiap agen manusia, dan bahwa setiap otot dan urat
rohani mungkin dalam latihan. Tanpa Roh Allah, nafas Allah,
ada kelambanan hati nurani, kehilangan kehidupan rohani.
Banyak yang tanpa kehidupan rohani memiliki nama-nama
mereka pada buku-buku catatan jemaat, tetapi mereka tidak
tertulis di dalam buku kehidupan Anak Domba. Mereka boleh
jadi bergabung dengan gereja, tetapi mereka tidak bersatu
dengan Tuhan. Mereka boleh jadi rajin di dalam penampilan
yang ditentukan tugas-tugas tertentu, dan boleh jadi tugastugasnya itu berurusan sebagai manusia yang hidup; tetapi
banyak di antara mereka seperti yang dalam perkataan Kristus,
"Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup,
padahal engkau mati!" Wahyu 3:1b. Kecuali ada satu
pertobatan asli dari jiwa kepada Allah; kecuali nafas vital Allah
menguatkan quickens jiwa kepada kehidupan rohani; kecuali
para penganut kebenaran digerakkan oleh prinsip yang
dilahirkan sorga, mereka tidak akan dilahirkan dari benih yang
tak dapat disuapi yang mana hidup dan tetap hidup selamalamanya. Kecuali mereka percaya di dalam kebenaran Kristus
sebagai satu-satunya keamanan mereka;
kecuali mereka
meniru tabiatnya, bekerja di dalam Roh-Nya, mereka kedapatan
telanjang, mereka tidak tidak memakai jubah kebenaran-Nya
Sendiri.
Mayat seringkali dilewatkan untuk orang hidup;
karena mereka sedang mengerjakan apa yang mereka istilahkan
keselamatan karena gagasan-gagasan mereka sendiri, tidak
haruskah Allah bekerja di dalam mereka baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Filipi 2:13b{Ellen G. White,
Review and Herald,17 Januari 1893, parag. 9
Benar bahwa gereja Laodikia ini harus direformasi
bukan dari ajaran-ajarannya tetapi dari moral dan perilaku
setiap anggota jemaatnya. Efek dan karakteristik apokaliptis
dari kuasa perncurahan Roh Kudus adalah memuliakan Allah di
dalam setiap aspek hidup dan pelayanan pemberitaan Inji kekal
dalam konteks pekabaran tiga malaikat seperti yang dicatat oleh
Page 10
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
penulis kitab Wahyu: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah
Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua
mata air"(Wahyu 14:7). Ini adalah implikasi dari perkataan
nubuatan apokaliptis dari nabi Yoel:
2:12 "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman
TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap
hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan
dengan mengaduh." 2:13 Koyakkanlah hatimu dan
jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN,
Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang
sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal
karena hukuman-Nya. 2:14 Siapa tahu, mungkin Ia
mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya
berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi
TUHAN, Allahmu.”
Bahkan kondisi pertobatan dan reformasi di akhir
zaman juga ada kemiripan yang disebutkan dalam 2 Tawarikh
7:12-14: “Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada
Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: ‘Telah
Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai
rumah persembahan.Bilamana Aku menutup langit, sehingga
tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang
memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan
penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya
nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari
wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka
Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka,
serta memulihkan negeri umat.’”
Betapa Tuhan sangat
merindukan satu tindakan reformasi dan kebangunan yang
ditandai oleh pertobatan kehidupan umat-umat Allah secara
individu akhir zaman. Ellen G. White menulis, “Tidak ada
apa-apa yang Setan sangat takuti dari pada saat umat Allah
akan membersihkan jalan oleh menghalau setiap halangan,
sehingga Tuhan dapat mencurahkan Roh-Nya ke atas jemaat
yang kendor dan jemaat yang tidak menyesal.”
Ellen G.
White, Messages to Young People, hlm. 133.
Namun ada tantangan eksternal yang harus dihadapi
umat-umat Allah di akhir zaman. Pengalaman sejarah sudah
membuktikan, terlepas dari penyebaran Injil yang begitu cepat,
bahwa dari sekian banyak mujizat yang Kristus sudah buat pada
jaman rasul-rasul ternyata itu tidak cukup meyakinkan orangorang Yahudi untuk mempercayai Yesus adalah Mesias
sekalipun kesempatan sudah diberikan hingga pada saat
kehancuran Yerusalem tahun 70 TM. Hingga saat ini orangorang Yahudi masih tetap memperdebatkan keAllahan Yesus
Kristus sebagai Mesias sehingga menyebabkan ramalan Paulus
dalam Roma 11:25, 26 juga bersifat inklusif. Pada saat Roh
Kudus dicurahkan di akhir zaman boleh jadi akan disertai
tanda-tanda dan mujizat-mujizat termasuk dalam upaya
menobatkan orang-orang Yahudi, tetapi akan ada di antara
mereka yang tetap menganggap bahwa mujizat-mujizat itu
hanya formalitas sebagaimana di jaman Kristus. Tetapi kuasa
pertobatan oleh karena kasih karunia dan pengaruh kuasa
Bejana Advent Indonesia Timur
membujuk dari Roh Kudus adalah satu mujizat yang jauh lebih
meyakinkan dan efektif seperti yang dialami rasul Paulus.
Tidak heran banyak rabi yang jujur dari kalangan Yahudi di
akhir zaman, suatu saat akan diyakinkan oleh Roh Kudus dan
menerima Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat priadi
mereka. Karena pertobatan dari paradigma lama, gaya hidup
dan kebiasan lama serta tradisi lama itulah yang jauh lebih
memuliakan Allah sebab di situlah peran Roh Kudus begitu
besar dinyatakan.
Tetapi kalau seseorang yang mengaku
pengikut Kristus tidak mau meninggalkan paradigma lama,
kebiasaan lama, dan karakter manusia lamanya maka pada saat
kesukaran besar itu tiba sudah pasti ia tidak akan pernah
mengalami pencurahan roh hujan akhir.
bersambung…
Rumah Tangga
Berpacaran:
Membuat Pilihan Yang Benar
Oleh Mary & Jonathan Barret, Pendeta Konferens Inggris
Selatan, Uni Inggris Raya, Divisi Trans Eropa
lanjutan …
Hal yang perlu dipikirkan
Usia. Apakah engkau tahu umur berapakah sebaiknya
menikah? Ada kecenderungan di Negara Barat bahwa usia
diatas 25 tahun. Idealnya adalah umur 28 atau lebih. Jadi
jika ada seseorang bertanya padamu mengapa engkau tidak
menikah, katakan saja bahwa engkau menunggu umur ideal
untuk menikah.
Para ahli perkembangan psikologi mengatakan bahwa sampai
kita mencapai usia 25 tahun, kita masih mencari identitas diri.
Sering meluangkan waktu untuk mencari tahu:

Siapakah saya sebenarnya?
Page 11
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014



Siapakah saya bilamana terpisah dari orangtua saya,
dan bagaimana saya menjalani kehidupan saya
sendiri.
Apakah yang saya yakini? Apa yang penting dalam
hidupku? Apakah saya memiliki keberanian untuk
bertindak mempertahankan apa yang saya anggap
penting?
Apa keahlian saya? Karir yang bagaimana yang saya
harus kembangkan?
Pada saat ini juga terjadi pembentukan rohani. Sampai usia 25
tahun banyak diantara kita bertanya: Apakah saya
mempercayai Allah? Apakah saya mempercayai Yesus?
Apakah saya dapat mengatur kehidupan saya sesuai dengan
kebenaran Firman Allah?
Dengan semua kebingungan yang sudah ada sangatlah sukar
bagi orang itu untuk menentukan siapakah yang akan saya
nikahi? Menikah muda sama seperti menembak sasaran yang
sedang bergerak dengan cepat, dan itu adalah suatu tindakan
yang kurang bijaksana.
Tingkat perceraian yang terendah
adalah bagi mereka yang menunggu sampai mereka berusia 28
tahun atau lebih baru menikah. Tingkat perceraian yang tinggi
ada pada mereka yang menikah pada usia belasan tahun dan
awal 20-an. Ingatlah hal itu jika engkau terburu-buru untuk
menikah. Seseorang pernah berkata bahwa menikah seperti
makan menggunakan sumpit yang nampaknya mudah sampai
anda mencobanya sendiri. Jadi kami menyarankan agar anda
berhati-hati dan biarkan dirimu memiliki kesempatan untuk
mengetahui apa yang penting bagimu dan bagi pernikahanmu.
Jangan terlalu yakin. Satu kesalahan lain yang dibuat adalah
salah satu dari pasangan begitu ingin untuk segera menikah.
Sepertinya mereka mengalami demam dan mereka tidak tau
kenapa, yang mereka inginkan adalah segera menikah.
Mereka pikir menikah akan menyelesaikan masalah
kesepiannya, atau menyembuhkan sakit hati yang dialami
sebelumnya, atau akan membawa kebahagiaan yang dia
impikan.
mengatakan makan siang jam 12.30, maka makan siang tepat
jam 12.30. Suatu ketika saya ada di rumah mereka saya
melihat bahwa persiapan makan siang seperti persiapan
tempur. Jam 12.27 serbet sudah diletakkan diatas meja, 12.28
sendok dan garpu sudah diletakkan ditempatnya, 12.29 piring
sudah diatas meja 12.30 semua sudah memegang sendok dan
mulai makan. Dan pada saat menikah saya sangat kaget bahwa
Jonathan mengharapkan makanan telah siap jam 12.30
sementara Jonathan lebih kaget lagi bahwa makanan tidak ada
di meja.
Adalah sangat baik jika kita membicarakan hal seperti itu
sebelum menikah. Misalnya saat berpacaran saudara ceritakan
pernikahan keluarga lain dan katakan: ”Apakah engkau tau
keluarga Brown? Saya tidak suka pernikahan seperti itu, semua
perjalanan jauh dan kesibukan yang melelahkan. Tapi keluarga
Smith saya suka. Mereka memiliki waktu bersama, bermain
bersama dan sangat bahagia”.
Pertimbangkan
bagaimana
engkau
menyelesaikan
perbedaanmu dan mengembangkan keahlian ini sebelum
menikah. Sebuah ilustrasi mengisahkan seorang pengacara
dan seorang psikolog bercakap-cakap di sebuah pesta.
Pengacara ini berkata: Nampaknya engkau dan istrimu begitu
mesra, apakah ada perbedaan pendapat diantara kalian? “Ya”
jawab psikolog, “sangat sering” namun kami menyelesaikan
perbedaan itu dengan cepat. “Oh bagaimana melakukannya?”
Tanya si pengacara. “Mudah” jawab si psikolog. “Saya tidak
pernah berkata tentang dia”. Pelajarannya disini ialah jika kita
tidak jujur dalam perbedaan sebelum menikah maka kita akan
terus menerus menemukan masalah dalam pernikahan untuk
waktu yang lama.
Lihat sekeliling, temukan contoh pernikahan yang baik dan
pelajari rahasianya. Bicarakan mengenai harapan yang saudara
miliki terhadap pernikahan itu sebagai bagian dari masa
berpacaran.
bersambung….
Jika anda tidak bahagia dengan status lajang, terburu-buru
menikah mungkin tidak akan menyelesaikan masalah. Malah
sebaliknya justru menambah masalah. Jadi jika anda merasa
bahwa menikah menyelesaikan masalah, pikir lagi. Jangan
terlalu yakin.
Pikirkan harapanmu. Saat anda menentukan calon suami
atau istri, ambil waktu untuk mendiskusikan harapan yang
masing-masing bawa kedalam pernikahan itu. Tanpa sadar
kita akan berharap rumahtangga kita akan seperti rumahtangga
orang tua kita dimana kita berasal. Dengarkan kisah Jonathan
dan Mary yang dikisahkan oleh Mary. Satu hal yang membuat
permasalahan dalam rumahtangga kami adalah bahwa Jonathan
datang dari keluarga yang tepat waktu, sementara saya datang
dari keluarga dimana waktu bukanlah sesuatu yang
mengganggu.
Dalam keluarga Jonathan pada saat ibunya
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 12
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Pathfinder
Pelestarian
Lingkungan
1.
2.
3.
4.
Apakah perbedaan antara ekologi dan pelestarian
lingkungan?
Tulis surat ke Badan Pusat Statistik Pemerintah
Republik Indonesia untuk mendapatkan pamplet
atau brosur tentang pertumbuhan penduduk. Baca untuk
menentukan bagaimana pertambahan penduduk
mengancam keberadaan kita di dunia. Tulis sebuah alinea
yang menguraikan apa yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah.
Temukan apa yang telah terjadi yang menyebabkan
“kematian” Danau Erie.
Lakukan sebuah penelitian sungai dari sebuah anak sungai
kecil yang mengalir melalui atau di dekat tempat
kediamanmu. Periksa hal-hal berikut:
a. Tanda Kemurnian / Kebersihan air.
1. Banyak berisi ikan-ikan kecil.
2. Air kelihatan jernih dan berbau segar.
3. Bantaran sungai ditutupi tanaman sampai ke tepi
air.
4. Sejumlah kecil ganggang hijau dalam air
(berwarna hijau muda).
5. Ada beberapa tanaman air, seperti cattails, arrowleaf atau pickerel weed.
6. Ada kura-kura dalam anak sungai itu.
7. Ada udang karang di balik batu dalam anak
sungai.
8. Tumpukan-tumpukan pasir ditutupi oleh rumput
yang bertumbuh menunjukkan ketinggian air yang
stabil.
b. Tanda Keburukan atau Kematian Anak Sungai
1. Adanya ganggang biru-hijau dalam jumlah yang
sangat banyak (berwarna hijau tua).
2. Mengikis bantaran sungai pada permukaan air
yang tinggi selama badai berlangsung.
3. Bau busuk yang keluar dari air.
4. Busa deterjen kelihatan di permukaan air.
5. Sampah tertanam dilumpur dan tumpukantumpukan pasir sepanjang anak sungai.
6. Air dipenuhi dengan endapan lumpur.
7. Tidak ada serangga air atau ikan yang kelihatan.
8. Adanya sisa-sisa pembuangan kotoran dalam
bentuk kasar.
9. Adanya oli atau minyak pada permukaan air.
10. Tidak adanya sejenis kadal atau katak dibawah
batu sepanjang tepian sungai.
11. Pertokoan atau pabrik-pabrik kecil melimpahkan
sisa-sisa kotorannya ke anak sungai.
Bejana Advent Indonesia Timur
5.
Jika anak sungaimu menunjukkan beberapa tanda kematian
yang tertera di atas, lakukan sesuatu untuk
membersihkannya. Bentuk sekelompok orang muda untuk
membantu membersihkan anak sungai. Jika mungkin, ajak
beberapa pengusaha dalam kampanye leingkungan hidup
yang engkau lakukan.
6. Buat sebuah kunjungan ke tempat pembuangan sampah
kota untuk melihat bagaimana sisa pembuangan ini
ditangani. Temukan hal berikut ini:
a. Berapa ton sampah yang dibuang setiap hari? Setiap
tahun?
b. Usaha apakah yang telah coba dilakukan untuk
mendaur ulang sampah tertentu?
c. Apakah ada sampah yang dibakar atau semua sampah
ditanam?
d. Berapakah biaya yang diperlukan untuk setiap orang
per tahun untuk mengelola sampah?
e. Apakah yang dilakukan terhadap mobil rongsokan di
tempat anda?
7. Buat sebuah kunjungan ke tempat penampungan sisa-sisa
kotoran terdekat. Gambar sebuah diagram dan beri tanda
secara rinci tentang apa yang terjadi pada sisa kotoran
berupa cairan atau padat sejak waktu tiba di tempat
penampungan sampah tersebut sampai diangkut untuk
dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Dalam
bentuk apakah sampah-sampah itu dibawa? Apakah ada
penggunaan kembali yang dapat dibuat untuk sampasampah ini?
8. Kunjungi instalasi penjernihan air terdekat. Buat sebuah
diagram berjalan yang menunjukkan langkah-langkah
dalam dalam penjernihan air sejak air masuk ke dalam
instalasi sampai air itu keluar untuk didistribusikan ke
rumah-rumah, pertokoan atau perkantoran. Melalui bacaan
dan diskusi dengan para petugas yang bekerja di tempat air
tersebut, tentukan apakah sumber air untuk masa apakah
cukup untuk memenuhi kebutuhan.
9. Baca dan tulis sebuah buku laporan tentang buku karangan
Rachel Carson yang berjudul, Silent Spring.
10. Apakah spesies yang jarang dan hampir punah? Tentukan
usaha-usaha apakah yang telah dilakukan untuk
melindungi spesies tersebut di daerah anda. Apa yang
dapat engkau lakukan untuk menolong? Tulis sebuah
makalah (paper) tentang gagasan anda.
Referensi
Man and the Environment, Arthur S. Boughey, The MacMillan
Co., New York, 1971.
Environmental Conservation, Raymond R. Dasmann, John
Wiley and Sons, Inc., New York, 1968.
Man’s Impact on His Environment, Thomas R. Detwyler.
McGraw-Hill Book Co., New York, 1971.
Global Ecology, John P. Holdren and Paul R. Ehrlich,
Harcourt, Brace, Jovanovich, Inc., New York, 1971.
Tingkat Ketrampilan 2
Page 13
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Kesehatan
Penyebab Kanker
Makanan yang kaya karbohidrat, seperti kentang yang
mengalami penggorengan, dapat merangsang pembentukan
senyawa karsinogenik (pemicu kanker) bernama akrilamida.
Hampir 100 jenis makanan gorengan yang lazim disantap
manusia di jagad raya ini, antara lain roti-rotian, biskuit, ikan,
hingga daging, dinyatakan positif mengandung akrilamida.
Makanan gorengan yang menjadi andalan restoran cepat saji
(fast food) seperti keripik kentang (potato chip) dan kentang
goreng (french fries) disebut-sebut sebagai yang paling buruk
karena kandungan akrilamidanya lebih banyak.
Lalu, patutkah kita menjadi panik dengan informasi yang
membuat heboh ini, sehingga memantang segala jenis makanan
gorengan, khususnya keripik kentang dan kentang goreng?
Mengenal Akrilamida
Akrilamida termasuk salah satu senyawa kimia berbahaya yang
kini diduga memiliki potensi kuat sebagai mesin pemicu
kanker. Penelitian terhadap tikus percobaan menunjukkan
bahwa senyawa yang satu ini menimbulkan tumor, merusak
DNA alias materi genetika, merusak saraf, mengganggu tingkat
kesuburan, dan mengakibatkan keguguran.
Hampir setiap orang menyukai makanan gorengan, seperti
kentang, pisang, ubi, tempe dan tahu goreng. Makanan jajanan
ini makin sedap rasanya jika dikonsumsi saat masih dalam
keadaan panas. Menemukannya pun amat gampang, mulai dari
pinggir jalan hingga mal. Itu sebabnya kita kerap membawanya
ke rumah, sebagai makanan ringan di sore hari, sambil minum
kopi atau teh manis. Namun, kebiasaan menyantap makanan
gorengan untuk sementara waktu harus kita kurangi atau paling
tidak perlu diwaspadai.
Secara umum sifat akrilamida (2-propenamide) adalah tidak
berwarna dan tidak berbau dengan berat molekul 71. Senyawa
ini berupa kristal putih, meleleh pada suhu 84,5 derajat Celcius,
dan mendidih pada suhu 125 derajat.
Sebab, kebiasaan ini mengandung risiko buruk bagi kesehatan.
Eden Tareke dkk., peneliti dari jurusan kimia lingkungan
Universitas
Stockholm,
Swedia,
memaparkan
hasil
penelitiannya bertajuk Analysis of Acrylamide, a Carsinogen
Formed in Heated Foodstuffs yang dimuat di majalah ilmiah
Agricultural and Food Chemistry edisi Juli 2002. Masyarakat
dunia pun gempar dibuatnya. Hasil penelitian yang didanai
Dewan Riset Swedia untuk Lingkungan dan Ilmu Pertanian ini
menunjukkan
Kini yang menjadi pertanyaan, berapa dosis minimum
akrilamida yang bisa ditoleransi tubuh manusia? Hingga
sekarang belum ada jawaban yang memuaskan untuk itu.
Namun, masyarakat Uni Eropa dan organisasi kesehatan PBB
(WHO) menetapkan standar maksimum akrilamida pada air
minum 0,5 mikrogram per liter. Pada kadar itu, saluran
pencernaan mampu menyerap dan mengeluarkannya dari tubuh
melalui urin dalam beberapa jam kemudian.
Makanan Gorengan
Pembawa Kanker ?
Makanan yang digoreng atau populer disebut gorengan,
ternyata bukan hanya meningkatkan kadar kolesterol darah
serta menyebabkan terjadinya peningkatan risiko terkena
stroke dan penyakit jantung koroner. Makanan gorengan juga
menghasilkan zat pemicu kanker (karsinogenik) dengan nama
akrilamida.
Editted by. Dimyati Yusuf*
Bejana Advent Indonesia Timur
Senyawa yang larut dalam air, aseton dan etanolini, pada proses
pembakaran menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan, seperti amonia, karbonomoksida, dan nitrogen
oksida (Friedman, 2003).
Dosis tinggi akrilamida pernah dilakukan uji toksisitas. Hasil
yang diperoleh adalah dosis antara 800-2.700 mikrogram per
hari bagi orang dewasa merupakan yang terendah, tapi di sisi
lain sudah mampu meningkatkan mutasi gen pada tikus
percobaan.
Proses Penggorengan
Penelitian yang dilakukan Eden Tareke dkk. menemukan
bahwa bahan pangan yang tidak mengalami proses
penggorengan atau pemanggangan ternyata hanya mengandung
senyawa akrilamida dalam jumlah yang amat sedikit, sehingga
tak menimbulkan keraguan untuk menyantapnya. Demikian
Page 14
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
juga penelitian tidak menemukan adanya akrilamida pada
produk pagan mentah dan makanan rebusan atau kukus.
Sementara itu, kentang goreng mengandung senyawa
akrilamida yang amat tinggi, yakni 2.500 mikrogram pada suhu
penggorengan 220 derajat Celcius. Dengan kanduangan sebesar
ini kita patut waspada.
Jika setiap hari menyantap akrilamida yang berasal dari
kentang goreng, lama kelamaan dalam tubuh kita akan terjadi
penimbunan senyawa yang menimbulkan kanker. Dan pada
suatu saat dapat memicu munculnya penyakit yang bisa
mematikan manusia itu.
Barangkali, kini ada pertanyaan yang mengganjal dalam benak
kita, mengapa makanan rebus atau kukus tidak mengandung
senyawa akrilamida, tapi dalam makanan gorengan jumlahnya
banyak? Hingga sekarang untuk soal yang sulit ini belum ada
jawaban yang memuaskan.
Namun, peneliti dari Swedia itu menjelaskan bahwa hadirnya
senyawa akrilamida pada makanan gorengan di picu oleh
proses penggorengan itu sendiri. Penggorengan dengan suhu
yang relatif tinggi, sekitar 190 derajat Celcius (seperti lazimnya
suhu penggorengan dalam minyak), dapat menyebabkan
senyawa karbohidrat pada kentang terurai atau terlepas.
Menurut penelitian itu, sebagian karbohidrat yang terlepas
kemudian ditangkap atau bereaksi dengan asam amino,
senyawa penyusun protein, hingga terbentuklah akrilamida.
Mekanisme ini secara umum biasa terjadi pada proses
memasak. Sebab, asam amino dan gula dapat bereaksi lewat
apa yang dikenal dalam bahasa kimia pangan sebagai reaksi
Maillard.
api kecil. Sebab, tinggi rendahnya suhu berpengaruh terhadap
jumlah senyawa akrilamida pada hasil gorengan. Kebiasaan
buruk lain, yakni menggunakan minyak lebih dari tiga kali
untuk menggoreng makanan, harus ditinggalkan.
Pada proses penggorengan, bahan makanan akan menyerap
sebagian minyak goreng pada suhu sekitar 180-200 derajat
Celcius. Kualitas makanan gorengan yang dihasilkan pun,
sedikit banyak dipengaruhi kualitas minyak yang digunakan.
Selama proses penggorengan, terjadi pengeluaran air dari bahan
pangan yang menyebabkan proses hidrolisis pada minyak
goreng, sehingga terbentuk senyawa radikal bebas yang
karsinogenik. Cirinya, minyak goreng warnanya cokelat
kehitaman dan berbau tengik.
Makanan gorengan yang sudah dituduh mengandung senyawa
akrilamida pencetus kanker, hanyalah salah satu jenis dari
beragam makanan yang harus kita waspadai. Persoalannya, di
tengah zaman yang makin maju ini, kita kerap tak bisa
menghindar dari jenis makanan yang berlimpah zat kimia,
seperti pemanis dan pewarna sintesis.
Lalu, apa jalan keluarnya? Jurus gizi yang tepat adalah
meningkatkan frekuensi mengonsumsi buah dan sayur segar
sampai lima kali dalam satu hari. Berbagai vitamin antioksidan
yang bersemayam dalam makanan nabati ini amat bermanfaat
bagi tubuh. Selain Itu pencegahan dengan mengkonsumsi
Herbal seperti Kunir Putih dan Daun Dewa yang sarat dengan
antioksidan juga bermanfaat memperkecil risiko terkena
kanker.
Sumber: Senior, Food Safety Reference, Sept 2007
Imbangi dengan Buah dan Sayur
Ada ungkapan lama menyebutkan lebih baik mencegah
daripada mengobati. Jika sudah tahu bahwa suatu jenis
makanan dapat menyebabkan penyakit kanker, lebih baik tak
usah dikonsumsi secara berlebihan.
Bukti menunjukkan bahwa penyakit kanker muncul karena pola
makan yang salah. Sekitar 40 persen lebih resiko kanker
disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tak benar,
termasuk sembarangan mengonsumsi makanan gorengan.
Satu hal yang patut disadari, sehat itu akan tiba-tiba menjadi
begitu mahal ketika kita sudah jatuh sakit. Jika Anda terpaksa
harus menyantap kentang goreng di restoran cepat saji misalnya
karena enggan menolak ajakan baik teman lama, makanlah
secukupnya dengan menghilangkan rasa khawatir bahwa besok
sudah terserang kanker.
Namun, jalan keluar yang paling baik adalah dengan membuat
sendiri makanan gorengan di rumah, sehingga kita bisa
melakukan beberapa tindakan pencegahan guna mengurangi
terbentuknya senyawa karsinogenik. Misalnya, kita bisa
menggunakan suhu penggorengan yang lebih rendah dengan
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 15
Edisi 277 – 21 Pebruari 2014
Tanpa mengenal malu, bapak Joel terus mengetuk – ngetuk
pintu rumah tetangga itu. Betapa terganggu sang tetangga atas
usaha bapak Joel yang tidak mengenal malu.
Cerita Untuk Anak
Akhirnya sang tetangga menyerah juga. ” Ini kupinjamkan 3
ketul roti untukmu,” kata sang tetangga supaya bapak Joel tidak
terus mengganggunya.
Dengan roti itu bapak Joel bisa menjamu tamunya untuk makan
malam bersamanya. Ini semua berkat kegigihannya untuk
meminjam roti kepada sang tetangga.
Sikap tidak jemu – jemu inilah yang dianjurkan dalam berdoa.
Jika tetangga saja akhirnya memberi pinjaman, apalagi Bapa
kita yang baik di surga.
Masih ingatkah, pada saat Yesus sedang berdoa, MuridMuridNya datang untuk memintakanNya untuk mengajarkan
hal berdoa sehingga mereka dapat menyampaikan permohonan
mereka di dalam doa.
Tamu di Tengah Malam.
Lukas 11.
Dikirim oleh Max Kaway
Pada
suatu malam seorang
teman datang ke rumah bapak
Joel. Dengan gembira Pak Joel
menyambutnya dan mengundang
sang tamu makan malam di
rumahnya.
Ibu Joel memberitahu bahwa ia
tidak mempunyai makanan untuk
dihidangkan. Bingung sekali
bapak Joel. “Pinjam saja roti ke
tetangga sebelah, pak. “Usul ibu.
Bapak Joel pergi ke tetangga sebelah. Rupanya seisi rumah
sudah tertidur lelap. Berkali – kali bapak Joel mengetuk pintu
tak ada yang membukakan.
Tetangga melihat dari jendela dan menanyakan keperluan
bapak Joel. ” Aku sudah mengantuk, tidak bisa memberikan
apa yang kauminta,” kata sang tetangga.
Bejana Advent Indonesia Timur
“Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu
pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan
berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk
dihidangkan kepadanya;
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan
mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anakanakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan
memberikannya kepada saudara.
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya,
namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun
juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang
yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok,
baginya pintu dibukakan”.
Kirimkan artikel, kesaksian dan berita anda ke redaksi
BAIT melalui email [email protected]
Page 16
Download