Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Page 1 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio, pdt. Robert Siby Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso Semangat !!! Berkat Membantu Dengan Tulus Umat Advent & Politik Masa Kesukaran Pada Zaman Akhir Tulisan Roh Nubuat Hari Persiapan Cerita Untuk Anak Tamu di Tengah Malam Pathfinder Pelestarian Lingkungan Keluarga Berpacaran Membuat Pilihan Yang Benar Page 2 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Semangat !!! Semangat !!! Semangat !!! Beragam persoalan sedang menimpa bangsa Indonesia. Selain masalah politik, masalah alam juga datang silih berganti. Setelah banjir bandang melanda beberapa daerah di Indonesia, kemudian gunung Sinabung meletus, kini Gunung Kelud. Enta apalagi.. Ny. Ellen White katakan; “Masalah –masalah tidak pernah akan habis, bahkan akan bertambah.” Kaya atau miskin, tua atau muda, mempunyai jabatan tinggi, status social yang baik, berpendidikan, bahkan di dalam organisasi gereja pun tidak lepas dari berbagai persoalan. Selama hidup di dunia ini kita selalu berhadapan dengan berbagai masalah hidup. Tetapi Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak boleh menyerah, walau berbagai badai datang silih berganti, mengapa ? “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah?” Amsal18:14*co Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya. Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya. Dalam menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan. Selanjutnya Rasul Paulus dalam 1Kor 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” Pada buletin BAIT edisi minggu ini ada begitu banyak artikel dan berita yang kami yakin dapat menjadi motivasi rohani bagi kita semua. Pendeta Johny Salaga dari Distrik Luwuk Tanah Toraja memberikan renungan yang begitu baik bagi kita yang mengingatkan kita untuk membantu sesame dengan tulus, jangan karena motif mencari popularitas. Jack Kussoy, salah satu tim redaksi dari Amerika Serikat memberikan pandangan kepada kita mengenai politik terlebih semakin mendekatnya pemilihan umum di Indonesia begitupun di Amerika Serikat. Artikel kesehatan mengenai penyakit kanker, artikel rumah tangga mengenai berpacaran, cerita untuk anak, cerita inspirasi dan yang lainnya akan melengkapi buletin edisi minggu ini. Jangan lupa bagikan berkat melalui buletin ini kepada sahabat dan kerabat kita. Salam dari kami tim Redaksi, Yance Pua Page 3 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Renungan Gembala Jemaat: Sorowako, CSS Wasuponda, CSS Malili. “Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!”. Hagai 1 : 6 Sebelum sejarah dunia ini ditutup, ada satu pekerjaan yang harus diselesaikan oleh anak-anak Allah yang hidup.Sejarah dunia ini akan segera berakhir. Lonceng peringatan telah dibunyikan, melalui fenomena alam yang terjadi tahun-tahun terakhir ini yang sangat menakutan dan mengerikan. Peristiwa-peristiwa seperti tsunami, banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, Putting beliung dan sejenisnya, erupsi yang beruntun seperti gunung Merapi, Kelud, Sinabung dan sebagainya; Merosotnya moral manusia, hilangnya kasih seorang akan yang lain, kecelakaan yang terjadi di berbagai sarana transpotasi, serta meningkatnya kejahatan, menjadi pertanda bahwa dunia ini sudah tua, sudah sakit-sakitan dan akan segera berakhir. Anak-anak Tuhan harus memperhatikan semuanya itu dengan hati yang bijaksana. Tanyakan kepada dirimu apa yang harus engkau buat dengan berkat-berkat yang telah dipercayakan Tuhan Allahmu kepadamu. Biarlah kiranya peristiwa yang sangat mengerikan yang dialami oleh Ananias dan Safira istrinya, peristiwa yang dialami oleh istri Lot, tidak terulang dalam hidup anak-anak Tuhan di zaman yang terakhir ini. Ananias dan Safira istrinya mereka binasa oleh karena mereka menipu Tuhan. Hamba Tuhan Mrs. E. White menulis dalam buku Kisah Para Rasul Hal.60, “…dan di bawah pengaruh langsung dari Roh Allah, Ananias dan Safira Page 4 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 telah mengadakan perjanjian untuk memberikan kepada Allah hasil penjualan dari harta tertentu”.Dan kemudian mereka sesali perjanjian itu. Mencoba dengan sengaja dan atas kesepakatan bersama menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu. Tidak tulus dalam hal memberi. Memberi karena terdorong oleh motif untuk dihormati membuat Ananias dan Safira kehilangan segalahnya. Tuhan tidak suka dengan kepura-puraan dan kepalsuan. “Dalam berpura-pura bahwa mereka telah memberikan semuanya, Ananias dan Safira telah berdusta kepada Roh kudus, dan sebagai akibatnya, mereka kehilangan hidup kini dan hidup yang akan datang, Allah yang sama yang menghukum mereka, pada dewasa ini mempersalahkan semua kepalsuan”. Istri Lot memang keluar dari kota Sodom tapi hatinya tetap tinggal di Sodom, akhirnya juga binasa karena kepura-puraan dan kepalsuan. Bahaya keta makan dan cinta diri sedang mengintip kehidupan umat Tuhan dewasa ini. Kita harus sadar akan hal itu, serta menggantikannya dengan kehidupan yang suka berkorban. Suatu kehidupan yang suka memberi dengan Tulus. Menikmati berkat yang Tuhan berikan secara utuh dalam damai sejahtera. Sebagaimana yang diharapkan oleh petani ketika menabur banyak benih akan menuai banyak juga. Sebagaimana yang semua kita harapkan makan sampai kenyang, minum sampai puas, berpakaian untuk mendapatkan kehangatan, dan bekerja untuk upah menaruhnya dalam pundi-pundi yang utuh. Hal ini akan terjadi dalam kehidupan setiap umat yang memiliki kehidupan yang dipenuhi pengorbanan. Filipi 2 : 6 – 8 “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus di pertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai Bejana Advent Indonesia Timur mati di kayu salib”. Sebuah pengorbanan yang sempurna, menjadi teladan bagi setiap umat yang mau mengikut Yesus. Di depan kita ada tugas besar yang menanti, membutuhkan pengorbanan seutuhnya dari setiap umat Tuhan untuk menyelesaikannya. Membutuhkan pemikiran, tenaga, bianya, persatuan serta dukungan doa dari setiap orang yang terpanggil untuk masuk dalam kerajaan Allah. Jangan tahan berkat yang Tuhan sudah percayakan kepadamu, kelolah dengan bijaksana setiap berkat yang ada padamu. Berilah dengan tulus, jangan dengan hati yang terpaksa atau Karena popularitas atau motifmotif yang lain. Janganlah itu menjadi jerat bagimu, sehingga tidak mendapat yang lebih besar dari sumber pemberian yang terbaik, Tuhan Allah kita, yaitu makota kehidupan. Amsal11 : 24, 25 “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak member berkat, diberi kelimpahan, siapa member minum, ia sendiri akan diberi minum. Janji Tuhan dalam Yesaya 54 : 10 “Sebab biarpun gununggunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang tetapi kasih setiaKu tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan yang mengasihani engkau”. Kiranya kedermawanan jemaat mula-mula akan juga menjadi kedermawanan jemaat yang terakhir, pekerjaan Tuhan akan segera selesai dan kita akan segera berpindah dari dunia yang penuh penderitaan dan kesengsaraan ini ke dunia baru di mana di dalamnya terdapat suka-cita dan damai sejahtera hidup bersama dengan Tuhan sampai selama-lamanya. Tuhan kiranya memberkati. Amin. Page 5 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Umat Advent dan Politik Oleh: Jack Kussoy Musim pemilihan telah tiba di Indonesia, juga di Amerika Serikat. Para pemilih sudah terdaftar, calon siap bertarung, kampanye sudah bergulir. Suasana politik memanas dimanamana. Diskusi politik muncul di berbagai media dan forum, juga dalam percakapan di banyak tempat. Peningkatan taraf pendidikan masyarakat umum dan kemajuan komunikasi ikut mendorong “partisipasi” warga dalam percaturan politik. Pengertian dan aplikasi politik kini sangat luas dan beraneka corak. Politik negara, pemerintah, internasional, perusahaan, organisasi, dlsb. Itu terlihat dalam segala segi dan aspek kehidupan, tempat dan waktu. Pengertian Politik Sesungguhnya, apa itu politik? Apa itu baik atau buruk? Apa fungsinya dan hal-ihwalnya? Politik, politics, berasal dari istilah Junani politikos “dari, untuk atau berkenaan dengan publik atau orang banyak.” Itu dibahas oleh Aristoteles dalam bukunya Politika dan muncul sebelumnya dalam buku Republika-nya Plato. Pengertian yang asli dan baku dari politik adalah “menyusun dan menjalankan pemerintahan.” Kita sebut itu sekarang policy, kebijaksanaan, mencakup peraturan, sistem, struktur dan petugas untuk mengatur orang-orang yang diam bersama di satu lokasi. Politika berarti “hal ihwal tentang kota.” Zaman dulu banyak pemerintah hanya mengatur polis atau kota; banyak raja yang kerajaannya hanya satu kota saja. Itu melahirkan istilah metropolis, kota besar, dan polisi, pengaman kota. So far so good! Politik itu baik dan perlu. Komunitas hidup bersama dalam suatu wilayah perlu pengaturan. Selama Bejana Advent Indonesia Timur cuma ada satu penguasa tunggal, tidak ada pertentangan kepentingan, semua beres, lancar diatur oleh politik. Bahkan lebih dari situ. Banyak maharaja juga “berstatus” dewa; apa saja kemauan raja itulah politik negara. Para kawula tentu tidak dapat dibodohi selamanya, gejolak protes timbul di sana-sini. Bintang mahaputra untuk jasa mencopot “hak-hak ilahi” para raja itu pantas diberikan kepada Napoleon Bonaparte. Banyak kerajaan tumbang dan menjadi republik, tempat-tempat yang masih memajang raja dan ratupun berobah menjadi monarki konstitusional. Rakyat boleh bicara. Babak baru dimulai: era demokrasi. Rakyat yang memerintah, mereka ada banyak dengan keinginan dan selera masing-masing. Mulai ada konflik kepentingan bukan hanya supaya survive tapi menguasai. Supaya kuat orang-orang yang sepaham membentuk kelompok-kelompok yang saling bersaing dan terbentuklah partai politik. Politik yang tadinya sekedar menyusun dan menjalankan pemerintahan kini perlu dilengkapi dengan aturan main antar kelompok. Itu karena ada kompetisi untuk memimpin pemerintahan melalui perebutan pengaruh atas orang banyak. Itulah politik, realita dunia kita sekarang ini. Politik dan Gereja Itulah juga dunia yang dihadapi oleh gereja. Perlu “bearing,” baringan, pedoman arah untuk mengarungi dunia dimana gereja ada dan hidup. Bagaimana mestinya sikap gereja dan umat terhadap pemerintahan dan politik? Singkatnya, kaum gerejani punya tiga pilihan sikap dalam hal ini: Harus, Boleh, dan Jangan. Warga yang bilang HARUS itu sadar akan hak dan tanggung-jawabnya sebagai warga. Bangsa dan negara adalah karunia Tuhan dan mesti dijaga dan diurus, tidak boleh dilalaikan. Itu sikap terpuji. Patriotisme adalah bagian dari aplikasi rohani. Umat yang Page 6 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 saleh adalah warga yang patuh hukum, aktif sosial dan tetangga yang baik. Umat yang berpendapat JANGAN prioritas mereka adalah kerajaan Tuhan, tidak ada waktu untuk mengurus dunia karena “dunia dan apa yang ada dalamnya itu jahat.” Kita bilang Amen! Mereka yang sikapnya BOLEH ada di tengah-tengah. Itu bukan keharusan, tapi bila situasi menuntut, tidak ada salahnya. Sikap HARUS itu berdasar konstitusi dan didukung oleh PBB. Group JANGAN konsentrasi- nya mempercepat berdirinya kerajaan Yesus di bumi. Yang ketiga bebas aktif, waspada dan arif. Tapi posisi gereja mesti jelas, bijaksana dan berdasar firman. Tidak boleh salahkan mereka yang merasa terpanggil berbakti kepada negara, dan mesti menghormati saudarasaudara yang konsentrasi mendirikan kerajaan Allah di bumi. Tapi tiga posisi yang ber-oposisi, apa solusinya? Syukur kepada Tuhan, tiga sikap di atas tidak mesti bertentangan. Ketiganya komplementer, saling melengkapi. Gereja Tuhan menjadi penuh dan lengkap olehnya. Apa yang kita perlu adalah aturan main dan konsensus. Politik lagi! Di Amerika Seriikat hal ini diperdebatkan sudah demikian luas dan lama. Setiap pergantian pemerintahan topic ini muncul lagi. Negeri dimana Kristen sudah bercokol dari awal ini sudah berdemokrasi ratusan tahun. AS sudah memperkembangkan tradisi dan praktek yang boleh jadi bandingan untuk negara lain. AS mayoritas Kristen tapi konstitusi menetapkan negara sekuler, negara tidak mencampuri agama dan agama tidak mengurus negara. Orang-orang gereja AS tidak kalah semangat membela kepentingan politik, tapi mereka mesti ikut aturan. Umat bebas berpolitik, tapi gereja sendiri tidak. Gereja punya banyak benefits, hak dan keleluasaan, perpajakan misalnya. Gereja tidak bayar pajak, dan, untuk bantuan uang dan in-natura ke gereja, para penyumbang mendapat keringanan pajak. Karena itu gereja dilarang berpolitik (karena itu juga gereja banyak uang). Ketahuan gereja mempromosi seorang kandidat atau RUU, kebebasan pajaknya terancam. Pendeta dan ulama yang digaji gereja secara pribadi boleh berpolitik, tapi di atas mimbar tidak boleh. Musti netral. Organisasi sosial Alliance Defence Fund telah menyusun daftar 23 tindakan yang BOLEH/TIDAK BOLEH dilakukan, diizinkan, untuk gereja dan pendeta. Contoh, kalau gereja menyambut Caleg dari partai A, gereja mesti menyambut Caleg dari partai B dan lainnya juga. Bagaimana umat bersikap dalam politik gereja tidak ikut camput, umat sendiri yang memilih. Saya memilih sikap HARUS, BOLEH atau JANGAN apa motivasi saya. Saya Bejana Advent Indonesia Timur menerima atau menolak sikap atau langkah politik tertentu, itu urusan pribadi. Motivasi dan alasan yang terbaik adalah kasih kepada Tuhan dan kepada gereja-Nya. Kalau saya mencalonkan diri atau suport seorang calon demi kemajuan pekerjaan Tuhan semoga Tuhan memberkati pilihan saya. Tapi kalau saya mencalonkan diri atau berkampanye dengan motivasi kepentingan diri atau parpol maka saya mesti berhati-hati. Kalau anggota lain berambisi politik berseberangan dengan saya, bisa-bisa kasih sesama umat terganggu dan persekutuan jemaat terancam. Sering pesta demokrasi sudah lama usai, anggota-anggota jemaat yang berbeda aliran masih terus bersaing. “Before battle lines are drawn on the sand, they are drawn in the mind, in the heart.” Sebelum peperangan berlangsung di lapangan, itu sudah berlangsung dalam pikiran. Perang sudah selesai, tapi dalam pikiran masih terus berkecamuk. Tapi orang berkomentar bahwa Yesus berdoa— “Seperti Bapa sudah mengutus Aku ke dalam dunia, begitu juga Aku mengutus mereka ke dunia,” Yohanes 17:18. Juga Matius 28:19, 20. Kita di utus ke dunia – dunia agama, dunia ekonomi, ilmu pengetahuan, politik. Kita tidak membantah perintah Yesus ini. Tapi kita diwanti-wanti “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Percaturan politik memperrebutkan posisi tidak menunjang persatuan jemaat. Aplikasi dan Konsekuensi Orang Indonesia terkenal perasa, budi pekerti halus dan ramah, tapi perlu belajar dari orang Amerika yang keras, ketus dan kurang ramah. Kalau orang Amerika hari ini berhantam, apakah bertengkar atau adu jotos, besok masalahnya dilupakan, mereka sudah bekerja atau main bersama lagi, kejadian kemarin tidak membekas di hati. Kalau ada yang ingatkan kejadian kemarin, sama-sama tertawa rasa lucu. Kita putra-putri Nyiur Melambai perasaan-nya teramat peka dan daya ingat terlalu kuat. Tapi yang diingat masalah. Persoalan tiga tahun lalu dipendam di hati, disiram dengan salah-faham enam bulan lalu, dibakar oleh kata-kata yang menyinggung kemarin, menjadi dendam kesumat yang membara sampai mati. “ Nanti ngana lia!” “Rasa-in lu nanti” Sementara dua-dua berdoa “Datanglah kerajaan-Mu.” Ada persoalan nenek-moyang yang dibawa-bawa sampai ke komite jemaat. Disayangkan, politik juga merambat ke gereja-gereja tertentu. Ada blok-blok, suka dan tidak suka. Pemilihan pegawai jemaat berjalan alot, kadang-kadang berakibat kumpulan baru terbentuk. Jadi ada baiknya, orang bilang. Tapi church planting, gereja baru, mestinya adalah hasil perencanaan bersama, bukan akibat kasih yang memudar, gontok-gontokan. Page 7 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Gereja terlalu kecil tidak baik, terlalu besar juga tidak baik; mana ukuran yang ideal itu topic lain. Politik sungguh tidak ada tempatnya dalam jemaat dan organisasi gereja. Umat Tuhan telah dipanggil oleh kasih Allah, dan kasih adalah satu-satunya alasan kita berkumpul dan melayani satu dengan yang lain. Gereja hidup dan bergerak dengan aneka visi, misi dan fungsi, karena itu diperlukan bentuk, organisasi, pengurus dan strategi. Kewilayahan sering menjadi issue dalam pelayanan. Sebesar mana, sejauh mana efisiensi administrasi paling baik? Seribu kepala mungkin punya seribu idea. How do we proceed? Membangun untuk Tuhan Saya yang berkeinginan mengambil langkah organisasi, apakah untuk merobah keadaan, atau mempertahankan status quo, apakah alasan saya, untuk Tuhan atau ego. Saya memperjuangkan sesuatu apa motive saya: kepentingan gereja, ataukah demi pribadi dan kelompok. Dalam pekerjaan Tuhan, no one is indispensable. Jangan kita berpikir pekerjan Tuhan tidak akan jalan tanpa saya. Tanggung-jawab kita adalah membangun rumah Allah, 1 Korintus 3:10-17. “. . . Tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. . .” Di atas apa? Di atas pondasi Kristus. Bangunan apa? Kerohanian pribadi, gereja lokal dan gereja se dunia dan sementara itu, membangun rumah kita di surga.*** Tidak ada ketentuan atau dalil yang pasti tak dapat ditawar-tawar. Tapi satu hal semua orang sepakat: ini adalah pekerjaan Tuhan, this is God’s business! Jadi kita mesti jalani itu langkah demi langkah sambil bertanya, Apa kehendak Tuhan? Kita tidak dapat berharap Tuhan memberi petunjuk lewat mimpi, petir atau wifi, segera dan selalu. Mengapa? Karena Ia telah mengaruniai kita wisdom, akal-budi. Akal untuk berpikir dan budi untuk menjaga persaudaraan. Langkah mana memfasilitasi pekerjaan Injil secara paling efisien dan membangun kasih sesama saudara? Urusan gereja, organisasi dan amal ibadah kita berfokus hanya pada kasih kepada Tuhan dan sesama. Bukan kepentingan diri atau kelompok. Kalau punya gagasan yang brilian untuk kemajuan pekerjaan Tuhan, kalau kondisi dan situasi perlu perbaikan, salurkan buah pikiran dan usul secara prosedural lalu berdiam. Tidak perlu kampanye, unjuk rasa, kasak-kusuk, koalisi, polemic atau aksi politik apapun. Hasil yang baik akan kita capai, dan kasih dan persatuan terpelihara. Mereka yang memimpin mesti awas dan terbuka. Situasi dan kondisi yang ada mungkin perlu diperbaiki. Mempertahankan status quo bukan posisi yang terbaik dalam segala waktu dan situasi. Hargai pihak yang berbeda pikiran. Terima pendapat mayoritas. Kalau ada gerakan yang bertindak di luar prosedur, tegur dengan kasih lewat prosedur. Kalau penggeraknya tidak mau menerima teguran dan bersikukuh pada posisinya, serahkan kepada Tuhan. Kalau ada yang memaksakan pendapat, tidak menurut prosedur, tidak mau berdamai, salami mereka dengan kasih. Lebih dari itu biar Tuhan jalankan kehendak-Nya. Sering kita tidak mengerti jalan Tuhan sepenuhnya. Kalau ada pihak yang memakai cara politik, jangan counter politik. Politik memecah belah. Sebaliknya kasih membangun persatuan dan damai, dan iman membuat kita teguh berpegang kepada Tuhan. Bejana Advent Indonesia Timur Hari Persiapan Kisah Para Rasul - Ellen G. White S esudah ia dibaptiskan, Paulus berbuka puasa dan tinggal "dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah." Dengan beraninya ia menyatakan Yesus dari Nazaret menjadi Mesias yang sudah lama ditunggu-tunggu, yang "telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; . . . telah dikuburkan dan . . . telah dibangkitkan pada hari yang ketiga," sesudah mana Ia kelihatan kepada keduabelas murid dan orang-orang lain. "Dan yang paling akhir dari semuanya," Paulus menambahkan, "Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya." 1 Korintus 15:3, 4, 8. Bantahannya dari nubuatan amat meyakinkan, dan usahanya amatlah terang disertai kuasa Allah, sehingga orang Yahudi menjadi bingung dan tidak sanggup menjawab dia. Page 8 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Kabar tentang pertobatan Paulus telah datang kepada orang-orang Yahudi sebagai suatu keheranan yang besar. Ia yang telah mengadakan perjalanan ke Damsyik "dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala" (Kisah 26:12) untuk menawan dan menganiaya orang-orang percaya, sekarang mengkhotbahkan Injil tentang Juruselamat yang sudah disalibkan dan sudah bangkit itu, menguatkan tangan mereka yang sudah menjadi murid-murid-Nya, dan terus-menerus membawa orang-orang bertobat kepada iman yang sekali waktu pernah ditentangnya dengan sangat pahitnya. Paulus sudah pernah dikenal sebagai pembela yang giat akan agama Yahudi dan penganiaya yang tidak mengenal lelah akan pengikut-pengikut Yesus. Berani, bebas, tabah, talenta dan latihannya akan menyanggupkan dia bekerja dalam hampir segala kegiatan. Ia dapat berunding dengan luar biasa terangnya, dan dengan sindiran yang meremukkan dapat menempatkan suatu lawan dalam terang yang tidak patut ditiru. Dan sekarang orang-orang Yahudi melihat orang ini yang mempunyai perjanjian yang luar biasa bersatu dengan mereka yang dianiayanya dulu, dan berkhotbah dengan tidak takut akan nama Yesus. Seorang jenderal yang mati dalam pertempuran tercopot dari ketentaraannya, tetapi kematiannya tidak memberikan kekuatan kepada musuh. Tetapi bila seorang yang terkemuka menggabungkan diri dengan tentara yang berlawanan, bukan saja pelayannya hilang, tetapi mereka kepada siapa ia menggabungkan dirinya mendapat keuntungan yang tertentu. Saulus dari Tarsus, dalam perjalanannya ke Damsyik, dapat dibunuh mati dengan mudah oleh Tuhan dan banyak kekuatan dapat ditarik dari kuasa penganiayaan itu. Tetapi Tuhan dalam kebijaksanaan-Nya bukan saja menyelamatkan kehidupan Saulus, tetapi mempertobatkan dia, dengan demikian mengubahkan seorang juara dari segi musuh kepada segi Kristus. Paulus seorang pembicara yang fasih dan seorang pengritik yang pedas, dengan keinginan dan keberanian yang tidak gentar, memiliki kesanggupan yang diperlukan dalam sidang yang mula-mula itu. Sementara Paulus mengkhotbahkan Kristus di Damsyik, semua yang mendengar kepadanya tercengang dan berkata, "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini?" Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?" Paulus menjelaskan bahwa perubahan imannya tidak didorong oleh nafsu atau kefanatikan, tetapi telah terjadi oleh bukti yang amat besar. Dalam penyajiannya akan Injil ia berusaha menjelaskan nubuatan yang berhubungan dengan kedatangan Kristus yang pertama. Ia menunjukkan dengan tegas bahwa nubuatan-nubuatan ini telah digenapi secara harfiah dalam Yesus orang Nazaret. Dasar imannya adalah perkataan nubuatan yang meyakinkan. berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu" (Kisah 26:20), "semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias." Tetapi banyak orang yang mengeraskan hati mereka, enggan menyambut pekabarannya, dan segera keheranan mereka atas pertobatannya berubah menjadi kebencian yang hebat seperti apa yang telah ditunjukkan mereka terhadap Yesus. Pertentangan bertambah sengit sehingga Paulus tidak diluaskan melanjutkan pekerjaannya di Damsyik. Seorang pesuruh dari surga menyuruh dia meninggalkan untuk sementara waktu, dan ia "berangkat ke tanah Arab" (Galatia 1 :17), di mana ia mendapat tempat pengasingan yang aman. Di sinilah, dalam kesunyian padang pasir, Paulus mempunyai kesempatan yang luas untuk belajar dengan tenang sambil merenung-renungkan. Ia dengan tenang mengulangi pengalamannya yang lampau dan merasa yakin akan pekerjaan pertobatan. Ia mencari Allah dengan segenap hatinya; tidak berhenti sampai ia mengetahui dengan pasti bahwa pertobatannya diterima dan dosanya diampuni. Ia rindu akan jaminan bahwa Yesus akan beserta dengan dia dalam pelayanannya yang akan datang. Ia menghampakan jiwanya dari prasangka dan tradisi yang sampai sekarang telah membentuk jiwanya, dan menerima petunjuk dari Sumber kebenaran. Yesus berhubungan erat dengan dia dan mendirikan dia dalam percaya, mengaruniakan kepadanya akal budi dan anugerah yang limpah. Bila pikiran manusia dihubungkan dengan pikiran Allah, yang terbatas dengan yang Tidak Terbatas, pengaruh pada tubuh dan pikiran dan jiwa tidak ada batasnya. Dalam hubungan itu didapati pendidikan yang paling tinggi. Itulah cara Allah sendiri untuk memperkembangkan. "Berlakulah ramah terhadap Dia" (Ayub 22:21), adalah pekabaran-Nya kepada umat manusia. Tuntutan yang sungguh-sungguh telah diberikan Paulus ketika kesempatan wawancaranya dengan Ananias, terletak dengan beban yang bertambah-tambah dalam hatinya. Bila, sebagai sambutan kepada perkataan itu, "Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah!" Paulus untuk pertama kalinya memandang kepada wajah orang yang beriman ini, Ananias di bawah ilham dari Roh Kudus berkata kepadanya: "Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" Kisah 22:13-16. bersambung…. Sementara Paulus meneruskan seruannya kepada para pendengarnya yang keheran-heranan agar "bertobat dan Bejana Advent Indonesia Timur . Page 9 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Artikel Rohani Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Masa Kesukaran di Akhir Zaman lanjutan…. 2. Ada Satu Kebutuhaan Revival Agama Hati Dewasa Ini Di bawah terang Roh Allah, Ellen G. White mengamarkanumat-umat Allah saat ini sehubungan dengan pentingnya satu kebutuhan revival dewasa ini. Ia menulis, “Allah harus disembah di dalam roh dan di dalam kebenaran. Tidak akan ada penyembahan lain yang Ia terima. Ada kebutuhan akan kebangunan agama hati yang benar dewasa ini seperti yang dialami oleh Israel kuno. Kita perlu, seperti mereka, membawa buah yang menemui pertobatan,--untuk menanggalkan dosa-dosa kita, dan membersihkan kaabah hati yang cemar yang sehingga Yesus boleh memerintah dalam di dalamnya. Ada satu kebutuhan akan doa—yang sungguhsungguh, yang prevailing lebih berkuasa. Juruselamat kita sudah meninggalkan janji-janji berharga untuk para pemohon yang benar-benar menyesal. Pemohon demikian tidak berusaha mencari wajah-Nya dengan sia-sia. Ia juga memiliki keteladanan-Nya Sendiri mengajarkan kita kebutuhan akan doa. Dia Sendiri the Majesty of Sorga, Oa sering menggunakan doa semalam-malaman di dalam persekutuan dengan Bapa-Nya. Jikalau Penebus dunia tidak terlalu murni , tidak teralu bijaksana, atau tidak terlalu suci untuk mencari pertolongan dari Allah, secara pasti akan lemah, sudah seharusnya kita sebagai orang-orang fana yang bersalah memiliki setiap kebutuhan dari pertolongan ilahi. Dengan penyesalan dan iman, setiap orang Kristen yang benar akan sering mencari "tahta anugerah, sehingga ia boleh mendapatkan rahmat, dan menemukan anugerah pertolongan di masa yang memerlukaan ini." Pertobatan adalah langkah pertama yang mana harus diambil oleh semua yang akan kembali kepada Allah. Tidak ada seorangpun yang dapat melakukan ini untuk kita. Kita harus secara individu merendahkan jiwa-jiwa kita di hadapan Allah, dan menanggalkan berhala-berhala kita. Kita harus melakukan semua yang kita dapat lakukan, Tuhan akan mewujudkan kepada kita keselamatan-Nya.” {Signs of the Times, 26Januari 1882, parag. 18-19} Bejana Advent Indonesia Timur Pencurahan Roh Kudus di dalam kapasitas yang lebih melimpah menjelang kedatangan Kristus tidak akan terjadi secara institusional kepada gereja sebagai satu komunitas umat sisa sebab itu harus dijauhkan dari konsep predestinasibahwa gereja yang sisa sudah ditentukan nasibnya secara otomatis menerima kecurahan Roh Kudus. Itu akan tercurah secara individu. Umat sisa harus dibersihkan dari kondisi suamsuamnya (Wahyu 3:16, 17). Nubuatan Yoel tidak mencatat secara literal konsep predestinasi pencurahan Roh Kudus kepada umat sisa di akhir zaman secara kolektif. Pencurahan Roh Kudus hanya akan terjadi secara individu, yakni kepada setiap pria dan wanita yang benar-benar sudah menjadi para pendoa yang mau mengadakan revival dan reformasi merobah gaya hidupnya dalam menanti kedatangan Kristus kedua kali, adalah mereka yang siap melewati masa kesukaran besar. Mereka ini adalah individu-individu yang akan terpanggil dari kelompok umat sisa ini, dipanggil dari antara mereka yang tercatat dalam buku catatan keanggotaan jemaat karena mereka akan memuliakan Allah di dalam segala apa yang menjadi tuntutan Allah lewat gereja. Roh nubuat mencatat: “Roh Allah, dengan kuasanya yang menghidupkan, haruslah menjadi kuasa di setiap agen manusia, dan bahwa setiap otot dan urat rohani mungkin dalam latihan. Tanpa Roh Allah, nafas Allah, ada kelambanan hati nurani, kehilangan kehidupan rohani. Banyak yang tanpa kehidupan rohani memiliki nama-nama mereka pada buku-buku catatan jemaat, tetapi mereka tidak tertulis di dalam buku kehidupan Anak Domba. Mereka boleh jadi bergabung dengan gereja, tetapi mereka tidak bersatu dengan Tuhan. Mereka boleh jadi rajin di dalam penampilan yang ditentukan tugas-tugas tertentu, dan boleh jadi tugastugasnya itu berurusan sebagai manusia yang hidup; tetapi banyak di antara mereka seperti yang dalam perkataan Kristus, "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!" Wahyu 3:1b. Kecuali ada satu pertobatan asli dari jiwa kepada Allah; kecuali nafas vital Allah menguatkan quickens jiwa kepada kehidupan rohani; kecuali para penganut kebenaran digerakkan oleh prinsip yang dilahirkan sorga, mereka tidak akan dilahirkan dari benih yang tak dapat disuapi yang mana hidup dan tetap hidup selamalamanya. Kecuali mereka percaya di dalam kebenaran Kristus sebagai satu-satunya keamanan mereka; kecuali mereka meniru tabiatnya, bekerja di dalam Roh-Nya, mereka kedapatan telanjang, mereka tidak tidak memakai jubah kebenaran-Nya Sendiri. Mayat seringkali dilewatkan untuk orang hidup; karena mereka sedang mengerjakan apa yang mereka istilahkan keselamatan karena gagasan-gagasan mereka sendiri, tidak haruskah Allah bekerja di dalam mereka baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Filipi 2:13b{Ellen G. White, Review and Herald,17 Januari 1893, parag. 9 Benar bahwa gereja Laodikia ini harus direformasi bukan dari ajaran-ajarannya tetapi dari moral dan perilaku setiap anggota jemaatnya. Efek dan karakteristik apokaliptis dari kuasa perncurahan Roh Kudus adalah memuliakan Allah di dalam setiap aspek hidup dan pelayanan pemberitaan Inji kekal dalam konteks pekabaran tiga malaikat seperti yang dicatat oleh Page 10 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 penulis kitab Wahyu: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air"(Wahyu 14:7). Ini adalah implikasi dari perkataan nubuatan apokaliptis dari nabi Yoel: 2:12 "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." 2:13 Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. 2:14 Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.” Bahkan kondisi pertobatan dan reformasi di akhir zaman juga ada kemiripan yang disebutkan dalam 2 Tawarikh 7:12-14: “Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: ‘Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan.Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri umat.’” Betapa Tuhan sangat merindukan satu tindakan reformasi dan kebangunan yang ditandai oleh pertobatan kehidupan umat-umat Allah secara individu akhir zaman. Ellen G. White menulis, “Tidak ada apa-apa yang Setan sangat takuti dari pada saat umat Allah akan membersihkan jalan oleh menghalau setiap halangan, sehingga Tuhan dapat mencurahkan Roh-Nya ke atas jemaat yang kendor dan jemaat yang tidak menyesal.” Ellen G. White, Messages to Young People, hlm. 133. Namun ada tantangan eksternal yang harus dihadapi umat-umat Allah di akhir zaman. Pengalaman sejarah sudah membuktikan, terlepas dari penyebaran Injil yang begitu cepat, bahwa dari sekian banyak mujizat yang Kristus sudah buat pada jaman rasul-rasul ternyata itu tidak cukup meyakinkan orangorang Yahudi untuk mempercayai Yesus adalah Mesias sekalipun kesempatan sudah diberikan hingga pada saat kehancuran Yerusalem tahun 70 TM. Hingga saat ini orangorang Yahudi masih tetap memperdebatkan keAllahan Yesus Kristus sebagai Mesias sehingga menyebabkan ramalan Paulus dalam Roma 11:25, 26 juga bersifat inklusif. Pada saat Roh Kudus dicurahkan di akhir zaman boleh jadi akan disertai tanda-tanda dan mujizat-mujizat termasuk dalam upaya menobatkan orang-orang Yahudi, tetapi akan ada di antara mereka yang tetap menganggap bahwa mujizat-mujizat itu hanya formalitas sebagaimana di jaman Kristus. Tetapi kuasa pertobatan oleh karena kasih karunia dan pengaruh kuasa Bejana Advent Indonesia Timur membujuk dari Roh Kudus adalah satu mujizat yang jauh lebih meyakinkan dan efektif seperti yang dialami rasul Paulus. Tidak heran banyak rabi yang jujur dari kalangan Yahudi di akhir zaman, suatu saat akan diyakinkan oleh Roh Kudus dan menerima Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat priadi mereka. Karena pertobatan dari paradigma lama, gaya hidup dan kebiasan lama serta tradisi lama itulah yang jauh lebih memuliakan Allah sebab di situlah peran Roh Kudus begitu besar dinyatakan. Tetapi kalau seseorang yang mengaku pengikut Kristus tidak mau meninggalkan paradigma lama, kebiasaan lama, dan karakter manusia lamanya maka pada saat kesukaran besar itu tiba sudah pasti ia tidak akan pernah mengalami pencurahan roh hujan akhir. bersambung… Rumah Tangga Berpacaran: Membuat Pilihan Yang Benar Oleh Mary & Jonathan Barret, Pendeta Konferens Inggris Selatan, Uni Inggris Raya, Divisi Trans Eropa lanjutan … Hal yang perlu dipikirkan Usia. Apakah engkau tahu umur berapakah sebaiknya menikah? Ada kecenderungan di Negara Barat bahwa usia diatas 25 tahun. Idealnya adalah umur 28 atau lebih. Jadi jika ada seseorang bertanya padamu mengapa engkau tidak menikah, katakan saja bahwa engkau menunggu umur ideal untuk menikah. Para ahli perkembangan psikologi mengatakan bahwa sampai kita mencapai usia 25 tahun, kita masih mencari identitas diri. Sering meluangkan waktu untuk mencari tahu: Siapakah saya sebenarnya? Page 11 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Siapakah saya bilamana terpisah dari orangtua saya, dan bagaimana saya menjalani kehidupan saya sendiri. Apakah yang saya yakini? Apa yang penting dalam hidupku? Apakah saya memiliki keberanian untuk bertindak mempertahankan apa yang saya anggap penting? Apa keahlian saya? Karir yang bagaimana yang saya harus kembangkan? Pada saat ini juga terjadi pembentukan rohani. Sampai usia 25 tahun banyak diantara kita bertanya: Apakah saya mempercayai Allah? Apakah saya mempercayai Yesus? Apakah saya dapat mengatur kehidupan saya sesuai dengan kebenaran Firman Allah? Dengan semua kebingungan yang sudah ada sangatlah sukar bagi orang itu untuk menentukan siapakah yang akan saya nikahi? Menikah muda sama seperti menembak sasaran yang sedang bergerak dengan cepat, dan itu adalah suatu tindakan yang kurang bijaksana. Tingkat perceraian yang terendah adalah bagi mereka yang menunggu sampai mereka berusia 28 tahun atau lebih baru menikah. Tingkat perceraian yang tinggi ada pada mereka yang menikah pada usia belasan tahun dan awal 20-an. Ingatlah hal itu jika engkau terburu-buru untuk menikah. Seseorang pernah berkata bahwa menikah seperti makan menggunakan sumpit yang nampaknya mudah sampai anda mencobanya sendiri. Jadi kami menyarankan agar anda berhati-hati dan biarkan dirimu memiliki kesempatan untuk mengetahui apa yang penting bagimu dan bagi pernikahanmu. Jangan terlalu yakin. Satu kesalahan lain yang dibuat adalah salah satu dari pasangan begitu ingin untuk segera menikah. Sepertinya mereka mengalami demam dan mereka tidak tau kenapa, yang mereka inginkan adalah segera menikah. Mereka pikir menikah akan menyelesaikan masalah kesepiannya, atau menyembuhkan sakit hati yang dialami sebelumnya, atau akan membawa kebahagiaan yang dia impikan. mengatakan makan siang jam 12.30, maka makan siang tepat jam 12.30. Suatu ketika saya ada di rumah mereka saya melihat bahwa persiapan makan siang seperti persiapan tempur. Jam 12.27 serbet sudah diletakkan diatas meja, 12.28 sendok dan garpu sudah diletakkan ditempatnya, 12.29 piring sudah diatas meja 12.30 semua sudah memegang sendok dan mulai makan. Dan pada saat menikah saya sangat kaget bahwa Jonathan mengharapkan makanan telah siap jam 12.30 sementara Jonathan lebih kaget lagi bahwa makanan tidak ada di meja. Adalah sangat baik jika kita membicarakan hal seperti itu sebelum menikah. Misalnya saat berpacaran saudara ceritakan pernikahan keluarga lain dan katakan: ”Apakah engkau tau keluarga Brown? Saya tidak suka pernikahan seperti itu, semua perjalanan jauh dan kesibukan yang melelahkan. Tapi keluarga Smith saya suka. Mereka memiliki waktu bersama, bermain bersama dan sangat bahagia”. Pertimbangkan bagaimana engkau menyelesaikan perbedaanmu dan mengembangkan keahlian ini sebelum menikah. Sebuah ilustrasi mengisahkan seorang pengacara dan seorang psikolog bercakap-cakap di sebuah pesta. Pengacara ini berkata: Nampaknya engkau dan istrimu begitu mesra, apakah ada perbedaan pendapat diantara kalian? “Ya” jawab psikolog, “sangat sering” namun kami menyelesaikan perbedaan itu dengan cepat. “Oh bagaimana melakukannya?” Tanya si pengacara. “Mudah” jawab si psikolog. “Saya tidak pernah berkata tentang dia”. Pelajarannya disini ialah jika kita tidak jujur dalam perbedaan sebelum menikah maka kita akan terus menerus menemukan masalah dalam pernikahan untuk waktu yang lama. Lihat sekeliling, temukan contoh pernikahan yang baik dan pelajari rahasianya. Bicarakan mengenai harapan yang saudara miliki terhadap pernikahan itu sebagai bagian dari masa berpacaran. bersambung…. Jika anda tidak bahagia dengan status lajang, terburu-buru menikah mungkin tidak akan menyelesaikan masalah. Malah sebaliknya justru menambah masalah. Jadi jika anda merasa bahwa menikah menyelesaikan masalah, pikir lagi. Jangan terlalu yakin. Pikirkan harapanmu. Saat anda menentukan calon suami atau istri, ambil waktu untuk mendiskusikan harapan yang masing-masing bawa kedalam pernikahan itu. Tanpa sadar kita akan berharap rumahtangga kita akan seperti rumahtangga orang tua kita dimana kita berasal. Dengarkan kisah Jonathan dan Mary yang dikisahkan oleh Mary. Satu hal yang membuat permasalahan dalam rumahtangga kami adalah bahwa Jonathan datang dari keluarga yang tepat waktu, sementara saya datang dari keluarga dimana waktu bukanlah sesuatu yang mengganggu. Dalam keluarga Jonathan pada saat ibunya Bejana Advent Indonesia Timur Page 12 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Pathfinder Pelestarian Lingkungan 1. 2. 3. 4. Apakah perbedaan antara ekologi dan pelestarian lingkungan? Tulis surat ke Badan Pusat Statistik Pemerintah Republik Indonesia untuk mendapatkan pamplet atau brosur tentang pertumbuhan penduduk. Baca untuk menentukan bagaimana pertambahan penduduk mengancam keberadaan kita di dunia. Tulis sebuah alinea yang menguraikan apa yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Temukan apa yang telah terjadi yang menyebabkan “kematian” Danau Erie. Lakukan sebuah penelitian sungai dari sebuah anak sungai kecil yang mengalir melalui atau di dekat tempat kediamanmu. Periksa hal-hal berikut: a. Tanda Kemurnian / Kebersihan air. 1. Banyak berisi ikan-ikan kecil. 2. Air kelihatan jernih dan berbau segar. 3. Bantaran sungai ditutupi tanaman sampai ke tepi air. 4. Sejumlah kecil ganggang hijau dalam air (berwarna hijau muda). 5. Ada beberapa tanaman air, seperti cattails, arrowleaf atau pickerel weed. 6. Ada kura-kura dalam anak sungai itu. 7. Ada udang karang di balik batu dalam anak sungai. 8. Tumpukan-tumpukan pasir ditutupi oleh rumput yang bertumbuh menunjukkan ketinggian air yang stabil. b. Tanda Keburukan atau Kematian Anak Sungai 1. Adanya ganggang biru-hijau dalam jumlah yang sangat banyak (berwarna hijau tua). 2. Mengikis bantaran sungai pada permukaan air yang tinggi selama badai berlangsung. 3. Bau busuk yang keluar dari air. 4. Busa deterjen kelihatan di permukaan air. 5. Sampah tertanam dilumpur dan tumpukantumpukan pasir sepanjang anak sungai. 6. Air dipenuhi dengan endapan lumpur. 7. Tidak ada serangga air atau ikan yang kelihatan. 8. Adanya sisa-sisa pembuangan kotoran dalam bentuk kasar. 9. Adanya oli atau minyak pada permukaan air. 10. Tidak adanya sejenis kadal atau katak dibawah batu sepanjang tepian sungai. 11. Pertokoan atau pabrik-pabrik kecil melimpahkan sisa-sisa kotorannya ke anak sungai. Bejana Advent Indonesia Timur 5. Jika anak sungaimu menunjukkan beberapa tanda kematian yang tertera di atas, lakukan sesuatu untuk membersihkannya. Bentuk sekelompok orang muda untuk membantu membersihkan anak sungai. Jika mungkin, ajak beberapa pengusaha dalam kampanye leingkungan hidup yang engkau lakukan. 6. Buat sebuah kunjungan ke tempat pembuangan sampah kota untuk melihat bagaimana sisa pembuangan ini ditangani. Temukan hal berikut ini: a. Berapa ton sampah yang dibuang setiap hari? Setiap tahun? b. Usaha apakah yang telah coba dilakukan untuk mendaur ulang sampah tertentu? c. Apakah ada sampah yang dibakar atau semua sampah ditanam? d. Berapakah biaya yang diperlukan untuk setiap orang per tahun untuk mengelola sampah? e. Apakah yang dilakukan terhadap mobil rongsokan di tempat anda? 7. Buat sebuah kunjungan ke tempat penampungan sisa-sisa kotoran terdekat. Gambar sebuah diagram dan beri tanda secara rinci tentang apa yang terjadi pada sisa kotoran berupa cairan atau padat sejak waktu tiba di tempat penampungan sampah tersebut sampai diangkut untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Dalam bentuk apakah sampah-sampah itu dibawa? Apakah ada penggunaan kembali yang dapat dibuat untuk sampasampah ini? 8. Kunjungi instalasi penjernihan air terdekat. Buat sebuah diagram berjalan yang menunjukkan langkah-langkah dalam dalam penjernihan air sejak air masuk ke dalam instalasi sampai air itu keluar untuk didistribusikan ke rumah-rumah, pertokoan atau perkantoran. Melalui bacaan dan diskusi dengan para petugas yang bekerja di tempat air tersebut, tentukan apakah sumber air untuk masa apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan. 9. Baca dan tulis sebuah buku laporan tentang buku karangan Rachel Carson yang berjudul, Silent Spring. 10. Apakah spesies yang jarang dan hampir punah? Tentukan usaha-usaha apakah yang telah dilakukan untuk melindungi spesies tersebut di daerah anda. Apa yang dapat engkau lakukan untuk menolong? Tulis sebuah makalah (paper) tentang gagasan anda. Referensi Man and the Environment, Arthur S. Boughey, The MacMillan Co., New York, 1971. Environmental Conservation, Raymond R. Dasmann, John Wiley and Sons, Inc., New York, 1968. Man’s Impact on His Environment, Thomas R. Detwyler. McGraw-Hill Book Co., New York, 1971. Global Ecology, John P. Holdren and Paul R. Ehrlich, Harcourt, Brace, Jovanovich, Inc., New York, 1971. Tingkat Ketrampilan 2 Page 13 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Kesehatan Penyebab Kanker Makanan yang kaya karbohidrat, seperti kentang yang mengalami penggorengan, dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) bernama akrilamida. Hampir 100 jenis makanan gorengan yang lazim disantap manusia di jagad raya ini, antara lain roti-rotian, biskuit, ikan, hingga daging, dinyatakan positif mengandung akrilamida. Makanan gorengan yang menjadi andalan restoran cepat saji (fast food) seperti keripik kentang (potato chip) dan kentang goreng (french fries) disebut-sebut sebagai yang paling buruk karena kandungan akrilamidanya lebih banyak. Lalu, patutkah kita menjadi panik dengan informasi yang membuat heboh ini, sehingga memantang segala jenis makanan gorengan, khususnya keripik kentang dan kentang goreng? Mengenal Akrilamida Akrilamida termasuk salah satu senyawa kimia berbahaya yang kini diduga memiliki potensi kuat sebagai mesin pemicu kanker. Penelitian terhadap tikus percobaan menunjukkan bahwa senyawa yang satu ini menimbulkan tumor, merusak DNA alias materi genetika, merusak saraf, mengganggu tingkat kesuburan, dan mengakibatkan keguguran. Hampir setiap orang menyukai makanan gorengan, seperti kentang, pisang, ubi, tempe dan tahu goreng. Makanan jajanan ini makin sedap rasanya jika dikonsumsi saat masih dalam keadaan panas. Menemukannya pun amat gampang, mulai dari pinggir jalan hingga mal. Itu sebabnya kita kerap membawanya ke rumah, sebagai makanan ringan di sore hari, sambil minum kopi atau teh manis. Namun, kebiasaan menyantap makanan gorengan untuk sementara waktu harus kita kurangi atau paling tidak perlu diwaspadai. Secara umum sifat akrilamida (2-propenamide) adalah tidak berwarna dan tidak berbau dengan berat molekul 71. Senyawa ini berupa kristal putih, meleleh pada suhu 84,5 derajat Celcius, dan mendidih pada suhu 125 derajat. Sebab, kebiasaan ini mengandung risiko buruk bagi kesehatan. Eden Tareke dkk., peneliti dari jurusan kimia lingkungan Universitas Stockholm, Swedia, memaparkan hasil penelitiannya bertajuk Analysis of Acrylamide, a Carsinogen Formed in Heated Foodstuffs yang dimuat di majalah ilmiah Agricultural and Food Chemistry edisi Juli 2002. Masyarakat dunia pun gempar dibuatnya. Hasil penelitian yang didanai Dewan Riset Swedia untuk Lingkungan dan Ilmu Pertanian ini menunjukkan Kini yang menjadi pertanyaan, berapa dosis minimum akrilamida yang bisa ditoleransi tubuh manusia? Hingga sekarang belum ada jawaban yang memuaskan untuk itu. Namun, masyarakat Uni Eropa dan organisasi kesehatan PBB (WHO) menetapkan standar maksimum akrilamida pada air minum 0,5 mikrogram per liter. Pada kadar itu, saluran pencernaan mampu menyerap dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urin dalam beberapa jam kemudian. Makanan Gorengan Pembawa Kanker ? Makanan yang digoreng atau populer disebut gorengan, ternyata bukan hanya meningkatkan kadar kolesterol darah serta menyebabkan terjadinya peningkatan risiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner. Makanan gorengan juga menghasilkan zat pemicu kanker (karsinogenik) dengan nama akrilamida. Editted by. Dimyati Yusuf* Bejana Advent Indonesia Timur Senyawa yang larut dalam air, aseton dan etanolini, pada proses pembakaran menghasilkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, seperti amonia, karbonomoksida, dan nitrogen oksida (Friedman, 2003). Dosis tinggi akrilamida pernah dilakukan uji toksisitas. Hasil yang diperoleh adalah dosis antara 800-2.700 mikrogram per hari bagi orang dewasa merupakan yang terendah, tapi di sisi lain sudah mampu meningkatkan mutasi gen pada tikus percobaan. Proses Penggorengan Penelitian yang dilakukan Eden Tareke dkk. menemukan bahwa bahan pangan yang tidak mengalami proses penggorengan atau pemanggangan ternyata hanya mengandung senyawa akrilamida dalam jumlah yang amat sedikit, sehingga tak menimbulkan keraguan untuk menyantapnya. Demikian Page 14 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 juga penelitian tidak menemukan adanya akrilamida pada produk pagan mentah dan makanan rebusan atau kukus. Sementara itu, kentang goreng mengandung senyawa akrilamida yang amat tinggi, yakni 2.500 mikrogram pada suhu penggorengan 220 derajat Celcius. Dengan kanduangan sebesar ini kita patut waspada. Jika setiap hari menyantap akrilamida yang berasal dari kentang goreng, lama kelamaan dalam tubuh kita akan terjadi penimbunan senyawa yang menimbulkan kanker. Dan pada suatu saat dapat memicu munculnya penyakit yang bisa mematikan manusia itu. Barangkali, kini ada pertanyaan yang mengganjal dalam benak kita, mengapa makanan rebus atau kukus tidak mengandung senyawa akrilamida, tapi dalam makanan gorengan jumlahnya banyak? Hingga sekarang untuk soal yang sulit ini belum ada jawaban yang memuaskan. Namun, peneliti dari Swedia itu menjelaskan bahwa hadirnya senyawa akrilamida pada makanan gorengan di picu oleh proses penggorengan itu sendiri. Penggorengan dengan suhu yang relatif tinggi, sekitar 190 derajat Celcius (seperti lazimnya suhu penggorengan dalam minyak), dapat menyebabkan senyawa karbohidrat pada kentang terurai atau terlepas. Menurut penelitian itu, sebagian karbohidrat yang terlepas kemudian ditangkap atau bereaksi dengan asam amino, senyawa penyusun protein, hingga terbentuklah akrilamida. Mekanisme ini secara umum biasa terjadi pada proses memasak. Sebab, asam amino dan gula dapat bereaksi lewat apa yang dikenal dalam bahasa kimia pangan sebagai reaksi Maillard. api kecil. Sebab, tinggi rendahnya suhu berpengaruh terhadap jumlah senyawa akrilamida pada hasil gorengan. Kebiasaan buruk lain, yakni menggunakan minyak lebih dari tiga kali untuk menggoreng makanan, harus ditinggalkan. Pada proses penggorengan, bahan makanan akan menyerap sebagian minyak goreng pada suhu sekitar 180-200 derajat Celcius. Kualitas makanan gorengan yang dihasilkan pun, sedikit banyak dipengaruhi kualitas minyak yang digunakan. Selama proses penggorengan, terjadi pengeluaran air dari bahan pangan yang menyebabkan proses hidrolisis pada minyak goreng, sehingga terbentuk senyawa radikal bebas yang karsinogenik. Cirinya, minyak goreng warnanya cokelat kehitaman dan berbau tengik. Makanan gorengan yang sudah dituduh mengandung senyawa akrilamida pencetus kanker, hanyalah salah satu jenis dari beragam makanan yang harus kita waspadai. Persoalannya, di tengah zaman yang makin maju ini, kita kerap tak bisa menghindar dari jenis makanan yang berlimpah zat kimia, seperti pemanis dan pewarna sintesis. Lalu, apa jalan keluarnya? Jurus gizi yang tepat adalah meningkatkan frekuensi mengonsumsi buah dan sayur segar sampai lima kali dalam satu hari. Berbagai vitamin antioksidan yang bersemayam dalam makanan nabati ini amat bermanfaat bagi tubuh. Selain Itu pencegahan dengan mengkonsumsi Herbal seperti Kunir Putih dan Daun Dewa yang sarat dengan antioksidan juga bermanfaat memperkecil risiko terkena kanker. Sumber: Senior, Food Safety Reference, Sept 2007 Imbangi dengan Buah dan Sayur Ada ungkapan lama menyebutkan lebih baik mencegah daripada mengobati. Jika sudah tahu bahwa suatu jenis makanan dapat menyebabkan penyakit kanker, lebih baik tak usah dikonsumsi secara berlebihan. Bukti menunjukkan bahwa penyakit kanker muncul karena pola makan yang salah. Sekitar 40 persen lebih resiko kanker disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tak benar, termasuk sembarangan mengonsumsi makanan gorengan. Satu hal yang patut disadari, sehat itu akan tiba-tiba menjadi begitu mahal ketika kita sudah jatuh sakit. Jika Anda terpaksa harus menyantap kentang goreng di restoran cepat saji misalnya karena enggan menolak ajakan baik teman lama, makanlah secukupnya dengan menghilangkan rasa khawatir bahwa besok sudah terserang kanker. Namun, jalan keluar yang paling baik adalah dengan membuat sendiri makanan gorengan di rumah, sehingga kita bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan guna mengurangi terbentuknya senyawa karsinogenik. Misalnya, kita bisa menggunakan suhu penggorengan yang lebih rendah dengan Bejana Advent Indonesia Timur Page 15 Edisi 277 – 21 Pebruari 2014 Tanpa mengenal malu, bapak Joel terus mengetuk – ngetuk pintu rumah tetangga itu. Betapa terganggu sang tetangga atas usaha bapak Joel yang tidak mengenal malu. Cerita Untuk Anak Akhirnya sang tetangga menyerah juga. ” Ini kupinjamkan 3 ketul roti untukmu,” kata sang tetangga supaya bapak Joel tidak terus mengganggunya. Dengan roti itu bapak Joel bisa menjamu tamunya untuk makan malam bersamanya. Ini semua berkat kegigihannya untuk meminjam roti kepada sang tetangga. Sikap tidak jemu – jemu inilah yang dianjurkan dalam berdoa. Jika tetangga saja akhirnya memberi pinjaman, apalagi Bapa kita yang baik di surga. Masih ingatkah, pada saat Yesus sedang berdoa, MuridMuridNya datang untuk memintakanNya untuk mengajarkan hal berdoa sehingga mereka dapat menyampaikan permohonan mereka di dalam doa. Tamu di Tengah Malam. Lukas 11. Dikirim oleh Max Kaway Pada suatu malam seorang teman datang ke rumah bapak Joel. Dengan gembira Pak Joel menyambutnya dan mengundang sang tamu makan malam di rumahnya. Ibu Joel memberitahu bahwa ia tidak mempunyai makanan untuk dihidangkan. Bingung sekali bapak Joel. “Pinjam saja roti ke tetangga sebelah, pak. “Usul ibu. Bapak Joel pergi ke tetangga sebelah. Rupanya seisi rumah sudah tertidur lelap. Berkali – kali bapak Joel mengetuk pintu tak ada yang membukakan. Tetangga melihat dari jendela dan menanyakan keperluan bapak Joel. ” Aku sudah mengantuk, tidak bisa memberikan apa yang kauminta,” kata sang tetangga. Bejana Advent Indonesia Timur “Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anakanakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”. Kirimkan artikel, kesaksian dan berita anda ke redaksi BAIT melalui email [email protected] Page 16