Edisi 273 – 24 Januari 2014 Page 1 Edisi 273 – 24 Januari 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio, pdt. Robert Siby Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso Bencana Adalah Peringatan Banjir Adalah Tanda Kedatangan Kristus Sola Scriptura Kekuatan sebuah Empati Masa Kesukaran Di Akhir Zaman Tulisan Roh Nubuat Orang Kristen Yang Pertama Mati Sahit Cerita Untuk Anak Elisha Terpanggil Pathfinder Mamalia Palakat Page 2 Edisi 273 – 24 Januari 2014 Bencana Adalah Peringatan B encana kembali melanda tanah air. Banjir di Manado dan sekitarnya, banjir di Jakarta, gunung Sinabung meletus, telah memporak porandakan kehidupan. Kehilangan tempat tinggal, harta benda dan ada juga yang kehilangan nyawa. Bencana bencana seperti ini semakin sering terjadi akhir-akhir ini dengan kualitas yang makin tinggi. Bencana bencana ini mewakili peringatan Ilahi yang serius dan anjuran untuk bertobat dan diselamatkan sebelum penghukuman terakhir. Yesus berbicara mengenai perang, gempa bumi, kelaparan, dan wabah penyakit sebagai bencana bencana yang terjadi tak hanya terpusat pada saat saat akhir dunia ini tetapi selama masa sebelum kedatanganNya. Poin ini tercakup dalam nasehat supaya jangan kaget dengan terjadinya hal hal ini “karena semua hal ini harus terjadi, tetapi kesudahannya belumlah tiba” (Mat 24:6; Mark 13:7, Luk 21:9). Kenyataannya, tanda tanda ini disebut mewakili “permulaan dari penderitaan” (Mat 24:8; Mark 13:8). Bencana bencana akan meningkat sebelum akhir jaman. Dengan mengatakan bahwa perang, gempa bumi, kelaparan, dan wabah penyakit adalah “baru permulaan dari penderitaan” (Mat 24:8; Mark 13:8), Kristus dengan jelas berkata bahwa bencana bencana akan meningkat ketika Kesudahan mendekat. “Permulaan” ini mengisyaratkan bahwa akan ada lebih banyak bencana yang lebih buruk yang akan terjadi. Bencana bencana ini akan mengakibatkan kesulitan besar yang, Yesus katakan, “jika masanya tidak diperpendek, tak akan ada manusia yang dapat selamat” (Mat 24:22, Mark 13:20). ”Allah mempunyai suatu maksud dengan mengizinkan bencana-bencana itu terjadi. Itu merupakan salah satu cara dari Dia untuk menyadarkan pria dan wanita. Oleh perbuatan yang ganjil melalui alam Allah hendak menerangkan kepada manusia yang ragu-ragu apa yang telah dengan jelas dinyatakan-Nya di dalam FirmanNya”. 19MR 279 (1902). ”Betapa sering kita mendengar tentang gempa bumi dan badai, tentang kemusnahan akibat api dan banjir, dengan kroban jiwa dan harta yang tak ternilai. Seolah-olah bencana-becana itu adalah meledaknya secara tak terduga, kekuatan alam yang tak teratur dan tak terkendali yang seluruhnya di luar kemampuan kendali manusia, tetapi di dalam segalanya itu maksud Allah dapat terbaca. Bencana-bencana itu adalah sebagian dari wahana (pikiran/ide) Allah untuk menyadarkan laki-laki dan perempuan akan bahaya yang mengancam mereka”. (PK 277 (1914). Bencana berfungsi sebagai peringatan kepada manusia untuk bertobat. Bencana dapat memiliki pengaruh yang melembutkan kepada hati manusia. Bila terjadi perang, atau gempa bumi menghancurkan kehidupan banyak orang dan harta, atau kekeringan yang merusak tanaman pangan dan mengeringkan sumber air, atau penyakit yang menewaskan jutaan jiwa, banyak orang akan berteriak kepada Allah dalam doa atau kutukan. C.S. Lewis menulis bahwa “penderitaan adalah suara lantang Allah kepada dunia yang tuli”. Adalah gempa bumi yang menyebabkan para penghuni penjara di Filipi berteriak “Apa yang harus saya lakukan supaya selamat?” (Kis 16:30). Adalah bencana kelaparan yang membuat raja Ahab mencari nabi Elia kemana mana (1 Raja 18:10). Adalah bencana penyakit yang menyebabkan Firaun bertelut, mengaku didepan Musa “Aku telah berdosa terhadap Tuhan Allahmu, dan melawanmu. Sekarang, oleh karena itu, ampunilah dosaku, aku memohon kepadamu, hanya sekali ini, dan mintalah kepada Tuhan Allahmu untuk menjauhkan bencana ini dari ku” (Kel 10:16,17). For torang samua, berjagalah setiap saat. Berjagalah dari setiap musibah yang kapan saja mungkin terjadi dan berjagalah akan iman kita sehingga bila masa penghakiman itu tiba, baik secara personal atau secara umum, kita semua sudah siap menerima pahala dalam kerajaan Surga, dunia tanpa kesusahan dan penderitaan . Redaksi Page 3 Edisi 273 – 24 Januari 2014 Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menari kaku dari Banjir. Mazmur 18:17 Lumpur dan sampah hingga kamis kemarin masih menghiasi Kota Manado lebih khusus wilayah yang dihantam banjir bandang 15 Januari lalu. Masyarakat korban banjir hanya dapat menatap rumahnya dan tak tahu dari mana mau membersihkannya. Seluruh ruangan dan pekarangan dipenuhi lumpur dan sampah. Hal yang samaterjadi di ruasjalan. Bau busuk mulai tercium di mana-mana. Keadaan ini harus segera diatasi dengan pembersihan, karena kalau tidak itu akan mengancam kesehatan manusia. Dalam situasi yang sulit dan berat ini, masyarakat Sulawesi Utara yang terkenal dengan slogan “Torang samua basudara” nampak memberikan uluran tangan. Diprakarsai oleh Gubernur Sulawesi Utara Dr. S.H. Sarundayang dengan mengerahkan enam ribu PNS Penprov sejak beberapa hari lalu mulai membersihkan kota Manado. Nampak pula ribuan masyarakat dari Minahasa turun ke Manado untuk bersih-bersih di sokong oleh 200 truck sampah dan puluhan louder, excavator dan bulldozer. Sampah bersama lumpur benar-benar menambah stress korban banjir. Banyak alat perabot rumah tangga tak bisa lagi di pergunakankarena di penuhi lumpur. Korban jiwa dan kerugian material sungguh luar biasa dalam peristiwa ini. Materi mungkin dapatdicari namun perginya seseorang yang dikasihi menjadi beban duka yang sangat mendalam. Banjir dari waktu ke waktu datang dan semakin kerap. Jumlah air dan besarnya daya rusak bertambah besar walaupun ada usaha pemerintah untuk menjinakkan bencana banjir seperti membersihkan sungai dan membuat waduk penampungan luapan air. Banjir bandang di Manado barusan ini memang tidak diduga masyarakat sebesar dan sedahsyat ini karena biasanya paling banter hanya mencapai lutut tapi sekarang mencapai atap. Dapatkah manusia mengatasi bencana alam ini? Masyarakatdan pemerintah perlu berusaha bersama untuk mengantisipasi bencana seperti ini. Pengrusakan lingkungan harus dihentikan di samping berhenti membuat sampah sembarangan. Perlu ada perencanaan yang matang dan menyeluruh. (Lukas 14:28). Dalam situasi seperti ini pertolongan yang diberikan bagaikan air yang sejuk untuk para penderita. Berbuat baik dengan Page 4 Edisi 273 – 24 Januari 2014 memberikan pertolongan tenaga, uang, makanan maupun sokongan moril sangat diperlukan.“ Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik … karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita marilah kita berbuat baik kepada semua orang” Galatia 6:9,10. Kehidupan dalam dunia ini sangat rentan dengan berbagai masalah termasuk yang uncontrollable karena di luar kemampuan kita. Apakah yang kita dapat banggakan dengan kekuatan kita? Bagai Raja Daud mengatakan pengalamannya “… sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu itulah yang menghiburaku”. Betapapun gelap dan kelam bahaya banjir yang baru melanda Manado tapi Tuhan tidak membiarkan kita. Karena ia tidak pernah mengijinkan ujian dan cobaan yang melebihi kemampuan kita. Banjir dan bencana lainnya silih berganti dalam kehidupan kita. Banjir adalah tanda kedatangannya. Lihatlah ke depan kepada kehidupan yang Tuhan sediakan kita di dalam kerajaanNya. (Yohanes 14:1-3; Pilipi 3:20). *** ada agama yang tidak sepenuhnya berdasarkan Alkitab seperti contoh penganut agama Yahudi hanya berdasarkan pada Perjanjian Lama (Old Testament), sebagian umat Kristiani hanya berdasarkan pada Perjanjian Baru (New Testament). Tetapi masih ada agama yang menjunjung tinggi Alkitab sepenuhnya sebagai dasar doktrin dan ajarannya. Raja Daud mengatakan bahwa ‘Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Mazmur 119 : 105. Raja Daud sendiri menggunakan Alkitab sebagai penuntun dalam hidupnya, dengan kata lain seseorang yang tidak menpunyai penuntun dalam hidupnya bisa terombang-ambing, tidak menentu, mengikuti arus atau mengikuti kemauan sendiri. Rasul Paulus dalam kitab 2 Timotius 3 : 15 mengatakan “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.” Rasul Paulus menyebut Timotius yang masih muda sebagai anakku yang kekasih dan mengingatkan kembali bahwa Alkitab selain memberi hikmat sorgawi juga menuntun kepada keselamatan. Diceritakan pada tahun 2013 di suatu perusahaan kosmetik tepatnya di departemen produksi yang memiliki sedikitnya dua puluh line leader dan mereka memiliki anggotanya yang bekerja dalam timnya karena departemen itu memiliki beberapa ban berjalan (conveyor belt). Salah satu line leader yang memiliki timnya dengan anggota sebanyak 14 orang yang bekerja di line tersebut hari itu telah membuat kesalahan yang fatal. Suatu produk yang mereka sedang produksi berdasarkan work order ditolak (reject) oleh depatemen Quality Control (QC). Kesalahannya ialah seharusnya lebel ditaruh di atas produk (top lebel) ternyata ditaruh di bawah produk (bottom lebel). Si line leader mengaku bersalah karena salah menginstruksikan kepada timya berdasarkan perasaan (feeling) nya. Sedangkan sudah ada standard sebagai contoh yang harus menjadi acuan produksi yang dikeluarkan oleh QC. Jadi dalam kasus ini si line leader tidak menurut standard yang telah ditentukan sebaliknya mengikuti kehendaknya. Apa yang dimaksud dengan “Sola Scriptura”? Menurut Wikipedia kata Sola Scriptura diambil dari bahasa Latin yang berarti “by scripture alone” is the doctrine that the Bible contains all knowledge necessary for salvation and holiness. Arti kata perkata mengatakan bahwa sola bisa diterjemahkan “alone,” “ground,” “base,” dan scriptura adalah “writings,” yang merujuk pada Alkitab. Di dunia ini ada banyak agama yang mengajarkan doktrin kekristenan yang bersumber pada Alkitab, namun di pihak lain Alkitab sebagai standard kebenaran harus menjadi acuan dari setiap agama di dunia yang percaya pada Yesus sebagai Juruselamatnya. Sudah sepatutnya para pemimpin agama mengajarkan doktrin dan kebenaran Alkitab sepenuhnya tidak menyimpang sebagai acuan bagi anggotanya atau jemaatnya. Sebagai standard dalam kehidupan kerohanian Alkitab bagaikan Global Positioning System (GPS) yang menuntun si pengendara mobil sampai ketujuan dengan aman. Di samping itu, Alkitab bagaikan ‘google map,’ atau kompas, selain menuntun juga memberikan hikmat sorgawi. Pada waktu William Miller dalam “time setting” menentukan tahun 1844 sebagai tahun kedatangan Yesus yang kedua kali menurut perhitungannya dan bahkan dikhotbahkan di gereja (beliau dari denomimasi gereja Baptis) serta banyak pengikutnya yang dikenal dengan “millerrite” mereka Page 5 Edisi 273 – 24 Januari 2014 mempunyai pengharapan yang menggebuh-gebuh, namun pengharapan mereka pada waktu itu berubah menjadi kekecewaan yang besar dan pahit rasanya karena Yesus tidak datang pada tahun tersebut. Sebagian menyelidik kembali Alkitab yang dikenal dengan istilah “sola scriptura.” Nubuatan terpanjang 2300 petang dan pagi (tahun) dalam kitab Daniel dipelajari kembali, gantinya dan didapati bahwa pada tahu 1844, Yesus masuk ke Bilik Yang Mahasuci dari Bilik Yang Suci. Dampaknya pada kita berdirinya organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) secara resmi serta doktrin kedatangan Yesus yang kedua kali dikumandangkan dengan gencarnya oleh GMAHK termasuk pekabaran tiga malaikat. Ellen G. White menyebut Alkitab sebagai terang yang besar (greater light) dan Roh Nubuat sebagai terang yang kecil (lesser light). Dengan kata lain, Ellen G. White mendukung Alkitab sepenuhnya sebagai acuan bagi jemaat yang terakhir dan Roh Nubuat hanya sekedar penolong dalam mempelajari Alkitab. Sebelum Ellen G. White mengakhiri lembaran hidupnya, beliau sempat menunjuk pada Alkitab sebagai pedoman jemaat yang dapat diandalkan. Menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali umumnya ada tiga jenis Konsep Eskatologis yang menjadi perhatian kita yaitu: 1) Konsep Eskatologis Keranjingan/Kegilaan (Mania), 2) Konsep Eskatologis Fobi/Ketakutan (Phobia), 3) Konsep Eskatologis Firman Tuhan/Alkitab (Biblical). Ada banyak situs dalam internet tentang eskatologis yang memprediksi, membingungkan, menakutkan, dan membuat umatNya jauh dari Tuhan, walaupun dalam Konsep Eskatologis Alkitab akan ada masa kesukaran (kesesakan) di mana jemaat akan digoncang seperti di antaranya undang-undang hari Minggu/Sunday law, masa kesukaran mula-mula (hujan awal dan hujan akhir), masa kesukaran besar (masa kepicikan Yakub), tujuh kutuk (armagedon/non physical battle), namun dalam Konsep Eskatologis Alkitab ini umat Tuhan mempunyai suatu pengharapan akan keselamatan dalam Yesus. Buku The Great Controversy (GC) atau dalam bahasa Indonesia dialihbahasakan Kemenangan Akhir (KA) yang dipaket satu set Alfa dan Omega dalam versi bahasa Inggris terdiri dari 42 chapters (pasal) atau memiliki nomor halaman 17-678 pages (halaman). Buku ini dibagi dalam dua bagian yaitu I) chapters 1-35 (pages 17-581) tentang masa lalu (past time), sedang II) chapters 36-42 (pages 583-678) tentang masa depan (future time). Buku ini menjadi pilihan bacaan dari konvensi di Florida 2014 oleh Generation of Youth for Christ (GYC). Pena inspirasi mengatakan: “Hanya mereka yang telah membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang akan bertahan melewati pertentangan besar terakhir itu.” Ellen G.White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 625 atau lihat dalam versi bahasa Inggris GC, p. 593. Inilah yang merupakan pengharapan yang megah bagi umatNya yang akan diselamatkan! *** Orang Kristen yang Pertama Mati Syahid Kisah Para Rasul - Ellen G. White Stefanus, yang terkemuka dari ketujuh diaken, adalah seorang yang amat saleh dan luas iman. Meskipun ia seorang kelahiran Yahudi, ia berbahasa Yunani serta tahu betul adat istiadat dan cara-cara orang Yunani. Sebab itu ia mencari kesempatan untuk mengkhotbahkan Injil di rumah sembahyang orang Yahudi Yunani. Ia amat aktif dalam pekerjaan Kristus dan dengan berani memasyhurkan imannya. Rabi-rabi dan doktor-doktor hukum yang terdidik mengambil bagian dalam perbincangan dengan khalayak ramai dengan dia, mengharapkan dengan keyakinan suatu kemenangan yang mudah. "Tetapi mereka tidak sanggup melawan khidmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara." Bukan saja ia berbicara dalam kuasa Roh Kudus, tetapi hal itu nyata bahwa ia adalah seorang murid nubuatan-nubuatan dan mempelajari segala perkara berdasarkan hukum. Ia sanggup mempertahankan kebenaran yang dianjurkannya dan mengalahkan penentang-penentangnya. Kepadanya perjanjian digenapi, "Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dulu pembelaanmu: Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu." Lukas 21:14, 15. Sementara imam-imam dan penguasapenguasa melihat kuasa yang menyertai khotbah Stefanus, mereka dipenuhi dengan kebencian yang dalam. Gantinya menyerah kepada bukti yang dikemukakannya, mereka mengambil keputusan untuk mendiamkan suaranya dengan membunuh dia. Pada beberapa kesempatan mereka telah menyuap pemerintah Roma untuk melewatkan hal-hal tanpa komentar di mana orang-orang Yahudi telah main hakim Page 6 Edisi 273 – 24 Januari 2014 sendiri dan telah mengadili, mempersalahkan dan menghukum mati orang-orang tahanan setuju dengan adat kebiasaan bangsanya sendiri. Musuh Stefanus tidak bimbang bahwa mereka dapat mengikuti jalan seperti itu lagi tanpa bahaya kepada diri mereka sendiri. Mereka memutuskan untuk menjalani akibatnya dan menangkap Stefanus dan membawa dia di hadapan rapat Sanhedrin untuk diadili. Ia menunjuk kepada pembangunan bait suci oleh Salomo, dan kepada perkataan Salomo dan Yesaya: "Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi: Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikianlah firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?" Orang-orang Yahudi yang terdidik di daerah-daerah sekitarnya di sekitarnya dipanggil dengan maksud menyangkal alasan dari orang tahanan itu. Saul dari Tarsus hadir dan ambil bagian dalam memimpin penyelidikan terhadap Stefanus. Ia menggunakan kefasihan berbicara dan logika rabi-rabi untuk menyinggung hal ini, untuk meyakinkan orang banyak bahwa Stefanus sedang mengkhotbahkan pelajaran-pelajaran yang menipu dan berbahaya; tetapi di dalam Stefanus ia menjumpai seseorang yang mempunyai suatu pengertian lengkap tentang maksud Allah dalam menyebarkan Injil kepada bangsa-bangsa yang lain. Bila Stefanus sampai pada titik ini, ada keributan di antara orang banyak. Bila ia menghubungkan Kristus dengan nubuatan-nubuatan dan berbicara seperti yang diucapkannya tentang bait suci, imam yang pura-pura terharu, mengoyakkan jubahnya. Bagi Stefanus perbuatan ini adalah suatu tanda bahwa suaranya segera akan didiamkan selama-lamanya. Ia melihat perlawanan terhadap perkataannya dan mengetahui bahwa ia sedang menyampaikan kesaksiannya yang terakhir. Meskipun pada pertengahan khotbahnya, dengan segera ia mengakhirinya. Karena imam-imam dan penguasa-penguasa tidak dapat menang melawan hikmat Stefanus yang nyata dan tenang, mereka mengambil keputusan untuk menjadikan dia sebagai contoh; dan dengan demikian mereka sedang memuaskan kebencian membalas dendam, mereka menghalangi orang-orang lain, karena takut akan menerima imannya. Saksi-saksi disewa untuk bersaksi dusta bahwa mereka telah mendengar dia berbicara perkataan hujat terhadap bait suci dan hukum. "Sebab kami telah mendengar dia mengatakan" saksi-saksi itu menjelaskan, "bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita." Sementara Stefanus berdiri bertatap muka dengan hakim-hakimnya untuk menjawab tuduhan hujat, suatu sinar yang suci bersinar pada wajahnya, dan "semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat." Banyak orang yang melihat cahaya ini menjadi gemetar serta menutupi wajah mereka, tetapi sikap kurang percaya dan prasangka penguasa-penguasa tidak goncang. Ketika Stefanus ditanyai mengenai tuduhan kebenaran terhadapnya, ia mulai pertahanannya dengan suara yang jelas dan menggetarkan, yang bergema di seluruh ruangan pengadilan. Dalam kata-kata yang mempesona orang banyak, ia mulai mengulangi sejarah umat Allah yang suci. Ia menunjukkan bahwa melalui pengetahuan tentang kehidupan Yahudi dan tafsiran rohani tentang hal itu, sekarang menjadi jelas melalui Kristus. Ia mengulangi perkataan Musa yang meramalkan tentang Mesias: "Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu." Ia menjelaskan kesetiaannya sendiri kepada Allah dan kepada iman orang-orang Yahudi, sementara ia menunjukkan bahwa hukum yang dipercayai demi keselamatan tidak sanggup menyelamatkan Israel dari penyembahan berhala. Ia menghubungkan Yesus Kristus dengan seluruh sejarah Yahudi. Tiba-tiba terpisah dari rentetan sejarah yang sedang diikutinya dan berbalik kepada hakim-hakimnya yang marah, ia berseru: "Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat akan tetapi tidak kamu menurutinya." Mendengar hal ini, imam-imam dan penguasa-penguasa menjadi sangat marah. Bertindak bagaikan mangsa binatang buas lebih daripada manusia, mereka menyerbu Stefanus sambil menggertakkan gigi mereka. Dalam wajah-wajah yang menakutkan sekelilingnya orang penjara membaca nasibnya; tetapi ia tidak goncang. Baginya takut akan kematiannya sudah lenyap. Baginya imam-imam yang marah dan penguasa-penguasa yang naik darah tidak menimbulkan ketakutan. Pandangan di hadapannya seketika pudar dari penglihatannya. Baginya gerbang surga terbuka lebar-lebar, dan sambil memandang ke dalam, ia melihat kemuliaan takhta Allah dan Kristus sedang bangkit dari takhta-Nya untuk menolong hamba-Nya. Dengan kata-kata kemenangan, Stefanus berseru, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Sedang ia melukiskan pemandangan yang mulia di atas mana matanya sedang memandang, hal itu lebih daripada apa yang dapat dipertahankan oleh para penganiayanya. Menutupi telinga mereka, supaya mereka tidak mendengar perkataannya, dan mengeluarkan seruan yang keras, mereka berlari dengan marahnya kepadanya dengan suara bulat "mereka menyeret dia ke luar kota." "Sedang mereka melemparinya, Stefanus berdoa, katanya: Ya Tuhan Yesus, terimalah Roh-Ku. Sambil bertelut ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan Page 7 Edisi 273 – 24 Januari 2014 dosa ini kepada meninggallah ia." mereka. Dan dengan perkataan ini Artikel Rohani Tidak ada hukuman yang sah yang telah dijatuhkan ke atas Stefanus, tetapi dalam hal ini penguasa Roma telah disuap dengan uang yang besar jumlahnya untuk tidak mengadakan penyelidikan atas peristiwa itu. Kematian Stefanus menjadikan kesan yang mendalam ke atas semua orang yang menyaksikannya. Kenangan tentang cap Allah adalah di atas wajahnya: perkataannya, yang menjamah jiwa dari mereka yang mendengarnya, tinggal dalam pikiran orang-orang yang melihatnya, dan menyaksikan kebenaran tentang apa yang telah dimasyhurkannya. Kematiannya adalah ujian yang pahit kepada sidang, tetapi hal itu mengakibatkan keyakinan Saul, yang tidak dapat menghapus iman dari ingatannya dan keteguhan orang yang mati syahid itu, serta kemuliaan yang terpantul pada wajahnya. Pada pemandangan dari ujian dan kematian Stefanus, nampaknya Saul telah dikaruniai semangat yang membara. Sesudah itu ia menjadi marah oleh keyakinannya sendiri yang tersembunyi bahwa Stefanus yang dihormati oleh Allah pada saat itu juga ia tidak dihormati oleh manusia. Saul terus menganiaya sidang Allah, mengejar mereka, menangkap mereka di rumah-rumah mereka, dan menyerahkan mereka kepada imam-imam dan penguasa-penguasa untuk dipenjarakan atau mati. Semangatnya dalam menjalankan penganiayaan ini membawa ketakutan kepada orang-orang Kristen di Yerusalem. Pemerintah Roma tidak mengatakan usaha yang khusus untuk menghentikan pekerjaan yang kejam itu dan dengan diam-diam membantu orang-orang Yahudi supaya mendamaikan mereka dan mendapat persetujuan mereka. Sesudah kematian Stefanus, Saul dipilih sebagai anggota dewan Sanhedrin dalam pertimbangan dari bagian yang telah dilakukan pada kesempatan itu. Untuk sementara waktu ia adalah alat yang berkuasa dalam tangan Setan untuk menjalankan pemberontakannya terhadap Anak Allah. Tetapi tidak lama kemudian penganiaya yang tiada belas kasihan ini ditugaskan untuk mendirikan sidang yang sekarang sedang ambruk. Seorang yang lebih berkuasa daripada Setan telah memilih Saul untuk mengambil tempat Stefanus yang sudah mati syahid, untuk berkhotbah dan menderita bagi nama-Nya, dan untuk menyebarkan secara luas kabar tentang keselamatan melalui darah-Nya.. *** Kirimkan artikel, kesaksian, berita kegiatan di jemaat atau wilayah anda ke redaksi BAIT melalui email [email protected] Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Masa Kesukaran di Akhir Zaman F. Terbentuknya Komunitas Pendoa Pada Masa Kesukaran Besar Satu pertanyaan yang perlu dikemukakan adalah mengapa umat yang sisa di jaman akhir amat membutuhkan satu individu dan komunitas yang memiliki jiwa dan roh suka diajar dan suka berdoa yang telah diurapi khusus sebagai para pendoa secara berkesinambungan? Jawabannya secara jelas adalah agar di tengah-tengah umat sisa itu dapat muncul orangorang yang dapat menjadi daya perekat dan magnet dan motivator yang kuat untuk mendorong dan menggerakkan anggota-anggota jemaat yang lainnya yang mana pada kondisi dan situasi tertentu memiliki iman seperti Thomas (salah seorang murid Kristus). Saat ini anggota-anggota yang memiliki iman seperti Thomas (fenomena iman sebelum pertobatan yang sungguh-sungguh selama 10 hari menjelang peristiwa Pentakosta sesudah kebangkitan Kristus masih nampak di gereja-gereja. Nubuatan yang merujuk kepada satu umat yang berpotensi memiliki kondisi suam-suam kuku dari jemaat Laodikea harus dikeluarkan dari antara orang-orang Advent dewasa ini. Mengingat suatusaat tertentu di masa yang akan datang jemaat-jemaat secara lokal akan ditempatkan pada ruang gerak dan pada satu posisi yang sulit untuk menjalankan kegiatan-kegiatan bersaksi. Dalam fenomena dan fakta mini atur secara ekstra (di luar) Alkitab dewasa ini, kondisi yang sulit itu telah dialami oleh gereja-gereja Kristen khususnya MAHK di Ambon dan tempat-tempat lain selama kerusuhan berbau SARA. Sedangkan dalam fenomena dan fakta secara Alkitabiah, kesukaran-kesukaran di tengah-tengah penganiayaan yang terjadi jemaat Kristen mula-mula telah menjadi gambaran kondisi umat-umat Allah di akhir zaman. Ellen G. White menulis bahwa “kita memiliki setiap bukti bahwa Yesus sedang menunggu untuk memberkati kita. Adalah bukan kehendak-Nya bahwa kita harus pergi bekerja ke ladang pekerjaan-Nya, namun tidak memiliki pertolongan khusus, tidak memiliki kuasa dari tempat yang tinggi, untuk Page 8 Edisi 273 – 24 Januari 2014 menghadiri pekerjaan-pekerjaan kita. Allah tidak pernah meminta kita mengangkat standar hukum-Nya di hari-hari kemurtadan umum, tanpa pertolongan kuasa ilahi. Kita boleh memiliki pertolongan dari sorga, dan kita tidak harus merasa bebas pergi berperang tanpa bukti bahwa hadirat Allah akan menghadiri dalam diri kita”{Gospel Workers,92, 460, parag. 2} Dan kuasa pertolongan ilahi ini hanya dapat diperoleh setelah seseorang memintanya secara berulang-ulang dan bersungguhsungguh melalui doa-doa yang bersungguh-sungguh tanpa pernah merasa bosan. Umat-umat Allah membutuhkan doa-doa iman di akhir zaman untuk menantikan pencurahan Roh Kudus yang disebut juga kecurahan Roh Hujan Akhir atau penyegaran dari hadirat Tuhan. Pencurahan Roh Kudus ini dimaksud untuk menguatkan umat-umat Allah menghadapi masa kesukaran dan menyiapkan mereka berdiri secara individu pada saat menghadapi penganiayaan di akhir zaman sambil menunggu kedatangan Kristus kedua kali di awan-awan. Sama seperti pada hari Pentakosta murid-murid dan anggota-anggota gereja Kristen mula-mula mengadakan doa-doa dan puasa khusus selama mereka menghadapi masa-masa sulit demikian pula hal yang sama akan dialami juga oleh orang-orang Kristen, yakni para pemelihara hukum-hukum Allah dan mereka yang beriman di dalam Kristus secara sungguh-sungguh di akhir zaman. Sehingga suatu saat di akhir zaman akan terbentuk satu komunitas pendoa dengan jaringan doa yang selalu bersekutu dalam persekutuan doa dan penyelidikan Alkitab seperti yang terjadi di jaman para rasul dalam Kisah 2 dan 4. Komunitas pendoa ini akan menyusun satu jadwal secara alami dan dilakukan secara berkesinambungan bukan secara musiman. Karena kebutuhan individu-individu yang telah membentuk komunitas pendoa itu tidak pernah habis-habisnya untuk saling mendoakan umat-umat karena perasaan solidaritas sebagai sesama umat Allah yang sedang dilanda krisis pada masa kesukaran besar seperti yang belum pernah terjadi sejak dunia dijadikan (Matius 24:21; Markus 13:19). Cara berdoa mereka mirip seperti apa yang telah diumpamakan Yesus dalam Lukas 11, yakni mendesakkan permohonan-permohonan kita asal saja kita benar-benar berdoa di dalam kesungguh-sungguhan iman dan tinggal di dalam diri-Nya dalam arti bahwa kita tidak mengabaikan penurutan yang konstan terhadap hukum-hukum Allah. G. Persiapan Klimaks Untuk Menghadapi Masa Kesukaran Pada bagian uraian beriktu ini memaparkan saransaran Alkitab dan tulisan-tulisan roh nubuat terkait persiapan klimaks dari umat-umat Tuhan untuk menghadapi msa kesukaran di akhir zaman. Alkitab Perjanjian Lama mengumumkan satu sejarah panjang tentang janji pengharapan, dan juga kekecewaan, hingga “kegenapan waktu” akan datang dan Oknum yang diramalkan itu akan muncul. Di dalam pengertian ini Perjanjian Lama memiliki karakter menyerupai batang tubuh; itu adalah sebuah cerita belum berakhir yang menerima kegenapannya selanjutnya di Perjanjian Baru. Ada satu janji Seorang pemimpin yang akan datang menjadi hamba Allah (Yesaya 52:13; 53:12; Yehezkiel 37:24-28), terhadap satu perjanjian baru yang akan dituliskan atas hati manusia (Yeremia 31:31-34), dan janji anugerah Roh Allah untuk memberikan kuasa kehidupan baru bagi umat-Nya (Yoel 2:2832).1Sesungguhnya Tuhan sudah berjanji dalam nubuatan Yoel, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anakanakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orangorangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hambahambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu” (Yoel 2:28, 29). Telah terbukti, janji bersyarat ini tidak pernah digenapi oleh bangsa Israel secara nasional setelah kembali dari pembuangan Babilon walaupun janji ini diulangi kembali kepada nabi Yehezkiel (36:26-29) dan Yeremia (31:31-33) dimana dipaparkan di dalam kalimat dan situasi yang berbeda tetapi tujuan sama yakni untuk memulihkan keadaan rohani bangsa Israel.Sekembali dari masa pembuanganmenurut kelompok pemberangkatan atas dekrit raja Koresh dikeluarkan pada tahun 537 sM untuk membangun kembali Kaabah di Yerusalem dan direalisasikan pada masa raja Darius I tahun 520 sM di masa nabi Ezra maka janji pencurahan Roh Kudus secara masal itu masih sebatas janji, bahkan setelah pemberangkatan kedua pada tahun 457 sM atas perintah raja Artahsasta untuk membangun kota dan pemukiman di Yerusalem masih tetap menunggu masa penggenapannya. Selanjutnya setelah masa pemberangkatan ketiga pada tahun 444 sM di masa Nehemia janji pencurahan Roh Kudus tidak pernah kunjung terjadi kepada setiap individu Israel. Itu belum pernah terjadi sampai bangsa Yehuda mengalami satu proses asimilasi dengan Hellenisasi budaya kerajaan Yunani dan berada di bawah pendudukan kerajaan Roma kafir ada sekitar 400 tahun lebih masa Yudaisme. Malahan ketika zaman mesianik sudah tiba, kebanyakan orang Yahudi tidak menyadari dan tidak menerima kedatangan dan kehadiran Kristus sebagai Mesias padahal janji pencurahan atau penganugerahan Roh Kudus begitu jelas (lihat Yehezkiel 11:19; 36:26-28 band. Yoel 2:28, 29) dimana itu akan terjadi di era Mesias sebagaimana yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama (Yesaya 32:14-17; 44:3; 39:29; 61:1-3; Hagai 2:4-6; Zakharia 12:10).Pencurahan Roh Kudus pertama-tama harus dialami oleh Mesias itu Sendiri saat pengurapan-Nya di sungai Yordan demi mengesahkan pekerjaan pelayanan-Nya yang segera dimulai (band. nubuatan Lihat artikel Gerhard Hazel, “Promise/Prediction and Fulfillment,” The Unity of the Bible, diakses 19 1 Februari 2013 dalam situs www.biblicalresearch.adventist.gc.org. Page 9 Edisi 273 – 24 Januari 2014 janji pengurapan Mesias dalam Daniel 9:24-27; Yesaya 61:1-3; Lukas 4:14, 18). Sesudah itu maka pencurahan itu barulah akan terjadi ke atas setiap individudi Israel dengan syarat bahwa individu tersebut adalah orang yang beriman kepada Mesias. Sayang sekali, Mesias sudah datang tetapi mereka tidak menerima-Nya, bahkan “meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya” (Yohanes 1:11; 12:37). Sehingga janji pencurahan Roh Kudus dalam Yoel 2:28, 29 belum juga terjadi di antara individu-individu Israel secara masal di saat Yesus sedang di dalam pelayanan bersama murid-muridNyaselama 3 tahun yakni dari tahun 27 saat Ia dibaptiskan hingga penyaliban-Nya tahun 31 TM. Ini adalah gambaran bahwa janji pencurahan Roh Kudus di akhir zaman tidak akan mutlak digenapi di dalam gereja secara institusi atau organisasi sekalipun seruan untuk berdoa bagi pencurahan Roh Kudus itu datang dari pimpinan gereja secara organisasi. Sama seperti pada jaman bangsa Yehudi, janji ini tidak mutlak harus digenapi secara nasional atau secara ekslusif karena mereka adalah umat pilihan Allah, demikian pula, janji ini tidak mutlak dan tidak secara ekslusif hanya akan digenapi di antara para penganut MAHK secara institusi dan organisasi gereja. Tetapi itu adalah janji inklusif (terbuka kepada siapa saja) atau bagi barang siapa yang berseru di dalam nama Tuhan” (Yoel 2:32; Roma 10:13), sudah tentu seruan di dalam nama Tuhan ini adalah seruan yang didasarkan pada iman yang asli yakni seruan iman yang tidak mengabaikan penurutan kepada kehendak Allah lewat hukum-hukum-Nya. Agenda Allah berupa janji pencurahan Roh Kudus ini tidak akan mungkin sama dengan agenda manusia. Ini hanya bergantung satusatunya kepada kemauan, kerelaan dan rahmat Allah semata. Dan apa yang dijanjikan-Nya tidak akan pernah dilanggar dan diubah-Nya (Filipi 2:13; Mazmur 89:35). Adapun kemauan dan rahmat itu tidak lepas dari kesiapan hati manusia yang mau menerima panggilan dan tawaran Allah kecurahan Roh Kudus itu secara individu. Lalu di sini harus ditegaskan bahwa sasaran pencurahan Roh Kudus ini adalah ditujukan kepada “barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan,” akan membuat mereka yang berseru ini tergabung dengan orangorang “yang akan diselamatkan.” Dan keselamatan itu berasal dari gunung Sion dan Yerusalem di mana mereka yang menerima pencurahan Roh Tuhan ini adalah juga mereka dipanggil Tuhan dan dimasukkan atau digolongkan sebagai “orang-orang yang terlepas” (Yoel 2:32). bersambung ….. Inpirational Story KEKUATAN sebuah EMPATI Oleh : Bredly Sampouw S eorang anak laki-laki tunanetra duduk ditangga sebuah bangunan dengan topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat papan yang bertuliskan, “Saya buta, tolong saya.” Hanya ada beberapa keping uang dalam topi itu. Seorang pria berjalan melewati anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu, ia mengambil papan, membaliknya, dan menulis beberapa kata. Pria itu menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang baru ditulisnya. Segera sesudah itu, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang untuk anak tunanetraa ini. Sore itu, pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, “Apakah Bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang Bapak tulis?” Pria itu berkata, “Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara berbeda. ‘Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.” Inspirasi Untuk Direnungkan : Pernahkah Anda melakukan hal yang sama berulang-ulang, tetapi menginginkan hasil berbeda? Jika usaha Anda selama ini sepeerti berjalan di tempat, cobalah ambil waktu sejenak untuk memandang usaha Anda dari sudut pandang berbeda dan mulailah melakukan perubahan, lalu tunggu serta lihat hasilnya. Page 10 Edisi 273 – 24 Januari 2014 Untuk Dilakukan : “Tetapi Petrus berkata : Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Kisah 3 : 6. Ada orang yang lebih malang ketimbang orang buta, yaitu orang yang melihat, tetapi tidak mempunyai Visi. Kita tidak akan berhasil manakalah pikiran kita tidak berubvah ke sesuatu yang lebih baik dari sekarang! Orang lain tidak akan bisa merubah diri kita jikalau kita tidak merubah pikiran kita juga. Jadi kunci ada ditangan kita untuk merubah cara pandang kita. Mungkin pikiran kita selama ini tidak lagi sesuai dengan keadaan disekitar kita, atau keputusan kita tidak lagi sesuai dengan kondisi disekitar kita. Jangan tunggu sampai orang lain yang merubah sudut pandang pikiran kita baru berubah! Tetapi berubah dan menyesuaikan keadaan. Perlu ada sudut padang dari posisi yang berbeda untuk melihat karena dengan demikian pikiran kita akan mendapat banyak memilih dan menentukan yang terbaik. Kita perlu merubah Visi dan Misi jikalau itu tidak lagi relevan dengan keadaan yang dihadapi. “DONT RESIST TO CHANGE” Cerita Untuk Anak Elisa Terpanggil 1 Raja-raja 19:19-21 Dikirim oleh Max Kaway. gunung yang bernama gunung Horeb pada saat itu dia bermalam di sebuah gua , tiba-tiba Tuhan memanggil namanya “ Elia sedang apa kau disini? Elia menjawab, "Ya TUHAN, Allah Yang Mahakuasa, saya selalu bekerja hanya untuk Engkau sendiri. Tetapi umat Israel melanggar perjanjian mereka dengan Engkau. Mereka membongkar mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabi-Mu. Hanya saya sendirilah yang tinggal, dan sekarang mereka mau membunuh saya!" pada saat itu Tuhan menyuruh Nabi Elia untuk keluar berdiri di atas gunung, saat itu pula Tuhan berkata kepadanya untuk ke mbali ke negeri Damsyik bertemu dengan seorang muda yang bernama Elisa. Dari gunung Horeb Nabi Elia pergi menemui Elisa yang sedang membajak dengan 12 pasang lembu. Hal ini menandakan bahwa Elisa adalah seorang anak muda yang punya pekerjaan yang bagus dan keluarganya cukup kaya. Ketika melihat Elisa, Elia melemparkan jubahnya kepada Elisa. Melemparkan jubah kepada seseorang menandakan sesuatu. Orang yang menerima jubah itu berarti adalah penerus pekerjaan atau kekuasaan dari si pemilik jubah. Elisa langsung sadar bahwa ia dipanggil Allah menjadi utusan Allah sesudah Elia. Ia pun segera berpamitan pada orang tuanya dan membereskan pekerjaannya, lalu mengikuti Elia. Elisa tahu ia harus belajar di bawah didikan Elia. Maka,orang muda ini dengan rendah hati mau dilatih oleh Allah melalui Elia. Elisa mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. Tuhan memanggil sejumlah orang termasuk anak-anak untuk melakukan pekerjaan-Nya secara khusus, yaitu menjadi seorang anak yang suka menurut kepada orang tuamu, gurumu dan menjadi teladan kepada orang lain terutama selalu mau menurut kepada Tuhan mengikuti perintah-perintahNya. Maukah kalian menjadi sahabat Yesus? Doa “ Tuhan tolonglah aku untuk menjadi sahabatMu yang setia.” Amin. Dahulu kala ada seorang yang setia yang bernama Elia, dia adalah seorang Nabi, saat itu Nabi Elia berada di sebuah Page 11 Edisi 273 – 24 Januari 2014 Pathfinder Mamalia 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pada hari penciptaan manakah mamalia diciptakan? Daftarkan empat sifat khas seekor mamalia. Berikan satu atau lebih sifat-sifat pengenal dari masingmasing golongan (orde) mamalia berikut ini dan sebutkan satu atau lebih spesies mamalia yang ditemukan dalam setiap golongan (orde): a. Marsupialia f. Rodentia b. Insectivora g. Lagomorpha c. Chiroptera h. Artiodactyla d. Carnivora i. Sirenia e. Pinnipedia j. Cetacea Daftarkan empat manfaat mamalia dan ceritakan bagaimana mereka berguna. Daftarkan lima hal yang dilakukan mamalia yang berbahaya. Daftarkan empat mamalia yang sungguh-sungguh hidup di air dan tunjukkan susunan alamiah mereka. Sebutkan mamalia terbesar di dunia dan ceritakan dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan apa makanan mereka. Daftarkan delapan spesies dari mamalia liar yang engkau telah amati secara pribadi dan kenali di hutan belantara. Tuliskan atau ceritakan cerita tentang “Mamalia Liar yang Saya Telah Amati”. Referensi Field Book of North American Mammals, Anthony, Putnam’s. Mammals, 1972, Boy Scouts of America, Supply Divicion, North Brunswick, NJ 08902. Mammals, Michael McClure, 1972, Cranium Press. Distributed by Serendipity Books, 1790 Shattuck Ave., Berkeley, CA 94709. Mammals in the Sea, Jacques Cousteau, 1975, Harry N. Abrams, Inc., 110 E. 59th Street, New York, NUY 10022. Mammals of North America, Robert T. Orr, 1971, Doubleday and Co., Inc., 245 Park Ave., New York, NY 10017. Mammals of the World, 2 vols., 3rd ed., Ernest P. Walker, 1975, John Hopkins Press, Baltimore, MD 21218. Mammals We Know, Julian May 1973, Children Press, Inc., 1224 West Van Buren St., Chicago, IL 60607. Tingkat Ketrampilan 1 Page 12 Edisi 273 – 24 Januari 2014 BANJIR Menerjang Manado – Advent Peduli Turun Tangan Oleh : Tim Redaksi BAIT Tanggal 15 Januari yang lalu menjadi hari naas bagi banyak warga Manado. Hujan sejak malam hari terus berkecamuk di Manado dan Minahasa Raya menyebabkan kiriman air dari Tondano tak terbendung lagi. Hal ini diperburuk pula oleh naiknya air laut yang menghambat air hujan menuju muara sungai menyebabkan banjir terasa begitu cepat. Banjir yang hampir menyeluruh di wilayah Manado membuat warga panic. Warga mencari tenpat yang lebih aman di rumah berlantai dua atau lebih dan di tempat-tempat yang tinggi. Bagi sebagian warga, banjir dengan aliran air yang deras ini sangat mengejutkan. Beberapa rumah hanya dalam hitungan menit setelah ditiggalkan hancur tak berbekas tertutup banjir. Page 13 Edisi 273 – 24 Januari 2014 Seorang warga korban banjir bercerita, ketika air mulai naik, dia menyimpan uangnya di bumbungan rumah dan menyelamatkan televise. Begitu kagetnya bapak ini, setelah melihat kebelakang rumahnya tidak ada lagi, hancur dihantam banjir. 5 rumah di Dendengan Dalam hanya tertinggal fondasi dan sebagian dinding. Beberapa rumah di seberang sungai SMA Advent Klabat Manado, hanyut terbawa air dan salah satu rumah tembok tempatnya berpindah ke sungai. Rumah itu masih berdiri namun atapnya dan perabotan rumahnya sudah tidak ada lagi. Mobil-mobil yang terjebak banjir, bagaikan mobil plastic yang bergelantungan dipagar rumah dan terjerumus ke selokan. Beberapa sekolah Advent seperti SD/SMP Advent Tikala, SD/SMP Advent Paal Dua, SMA Advent Klabat ikut terendam banjir sampai sekitar 4 meter, begitu pula dengan gereja Advent Tikala, gereja Advent Sario Sentrum, gereja Advent Paal Dua, Gereja Advent Tikala Baru ikut terendam banjir bahkan sekolah dan gereja Advent Paal Dua sempat diliput stasiun televise karena para guru dan murid sempat terjebak banjir di sekolah ini. Pada hari H, relawan Advent Peduli setelah berkoordinasi dengan pimpinan YAPI Pusat memutuskan untuk segera Page 14 Edisi 273 – 24 Januari 2014 dibangun Posko Bantuaan Banjir. Pada hafri H+1 yaitu pada hari kamis, telah berdiri satu Posko YAPI di Warukapas. Posko yang letaknya sekitar 30 menit perjalanan ke Pal 2 Manado ini didirikan untuk mengantisipasi banjir susulan sehingga dipilihlah Warukapas yang dianggap aman dari banjir dan diyakini akan mendapat support dari jemaat sekitar. berbagai daerah lain ke posko di Jalan Martadinata dan salut kepada 4 jemaat di wilayah Tawarik (jemaat Tatelu, Warukapas, Wasian dan Klabat) yang sejak H+1 sudah ada di Posko Warukapas, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan keluarga untuk membantu warga melalui posko Advent Peduli. Pada H+1, Posko Advent Peduli Warukapas sudah mulai membagikan makanan. Posko Advent Peduli di Jalan Martadinata (kantor uni lama) mulai beroperasi sehari kemudian. Kedua Posko Advent Peduli ini saling bekerja sama menanggulangi banjir Manado yang juga menimpa anggotaanggota gereja Advent. Salut kepada anggota gereja Advent Indonesia yang bahumembahu membantu warga khususnya warga Manado yang tertimpa bencana. Telah berdatangan beras, sayuran, air mineral, pakaian layak pakai dan berbagai sembako lainnya khususnya ke kantor Uni Timur. Para relawanpun berdatangan dari Tondano, Tomohon, Sonder, Amurang, Bitung dan Page 15 Edisi 273 – 24 Januari 2014 Advent Peduli Banjir – Jakarta Oleh : Pdt. Andrey Daymbani Ditengah-tengah keprihatinan akibat bencana banjir yang dampaknya sampai saat ini masih dirasakan sebagian warga Jakarta dan sekitarnya, konferens menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban dari para korban banjir, baik bantuan langsung secara individu, keluarga, kelompok dan jemaat maupun bantuan yang disampaikan melalui konferens. Bantuan yang konferens terima dari berbagai sumber ini telah disalurkan kepada para korban yang berada di Kampung Pulo dan di daerah Tebet melalui YAPI, perpanjangan tangan organisasi yang berada di garda terdepan sejak awal bencana banjir melanda Jakarta minggu yang lalu. Warga Advent Sulawesi Utara termasuk para gembala jemaat juga terlibat membantu warga membersihkan rumah. Hal yang samapun yang dilakukan pemda Sulut untuk mengurang resiko penyakit di mana sejak tiga hari banjir surut, berbagai sudut kota Manado mulai bau busuk. Para relawan YAPI yang mendirikan poskonya di GPA MT Haryono, dengan tidak kenal lelah telah menyediakan dan menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada korban banjir Page 16 Edisi 273 – 24 Januari 2014 ratusan bungkus setiap hari. Pelayanan YAPI yang sungguh luar biasa. Rombongan yang dipimpin langsung oleh pdt. Yance Gerungan, ketua gereja Advent Konfrens Minahasa. Untuk itu konferens terus menghimbau kepada semua pihak baik secara pribadi maupun secara jemaat, untuk terus melakukan pelayanan berupa bantuan kepada korban banjir baik secara langsung maupun melalui konferens. Persembahan dari jemaat yang sdh terkumpul pada sabat yang lalu sudah disalurkan kepada korban banjir. Bilamana masih ada jemaat yang ingin membantu melalui persembahan khusus bantuan bencana, bisa dilakukan pada perbaktian Sabat, dan bisa dikumpulkan ke konferens bersama bantuan jemaat lainnya untuk dapat disalurkan lagi kepada para korban banjir. Untuk kepedulian kita terhadap penderitaan sesama, konferens menyampaikan banyak terima kasih. Daerah Konfrens Minahasa Peduli Banjir Oleh : Janice Losung – BAIT Tomohon Sehari setelah musibah banjir bandang dan tanah longsor di Manado, Tomohon dan sekitarnya, pimpinan dan staf daerah konfrens Minahasa langsung menuju tempat bencana dan memberikan bantuan baik materi yaitu bahan-bahan kebutuhan dasar dan juga tenaga sukarela yang ikut membantu warga dan mendoakan. Meski cuaca yang ekstrim waktu itu serta jalanan macet bantuan langsung diantar. Sesudah aksi kemanusiaan dibuat, Page 17 Edisi 273 – 24 Januari 2014 kemudian dapat berita bahwa korban anggota jemaat Advent di wilayah kerja daerah Konfrens Minahasa tercatat ada 63 keluarga Advent yang tertimpa musibah bencana ini yakni di Tinoofr, Kasuratan, Pulutan, Popontolen, Lelema, Tateli dan dibukalah Posko DKM Peduli yang menampung bantuan dari jemaat-jemaat berupa makanan, pakaian, obat-obatan, air minum serta bantuan lainnya.. Tim kemudian menuju tempat-tempat keluarga yang tertimpa bencana. Pdt. Yance Gerungan berterima kasih kepada jemaat dan anggota yang begitu peduli dan secara spontaitas langsung memberikan bantuan baik yang dibawa langsung maupun yang disalurkan melalui Posko DKM Peduli. Allah Peduli dan melalui umatNya Dia menunjukkan kuasa dan kebesaranNya. Bantuan Bagi Anggota Jemaat Yang Menjadi Korban Banjir Oleh : Janice Losung – BAIT Tomohon menolong kembali diasah. Di antara keluarga Advent yang tertimpa bencana di daerah konfrens Minahasa, bendahara konfrens Minahasa, bapak Mardy Ratu dan keluarga tak lepas dari bencana ini. Dalam kesaksian keluarga bahwa air yang datang masuk ke dalam rumah tak bisa dihindari. sehingga semua anggota keluarga waktu itu dimana ada dua orang oma yang bersama keluarga harus segera mencari tempat yang aman dengan memilih naik ke lantai atas rumah. Saat yang sangat menegangkan itu, tak ada yang bisa dilakukan selain berdoa dan berusaha menyelamatkan anggota keluarga yang ada. Ketika tim berhasil tiba di rumah keluarga ini, tampak kondisi keluarga sangat memprihatinkan sehingga langsung memberikan bantuan. Keluarga merasa terharu dengan bantuan yang diberikan. Bersama-sama kemudian berdoa dan langsung menginstruksikan untuk memberikan bantuan bagi keluarga yang tertimpa duka di tempat-tempat lain di Manado dan sekitarnya. Gunung Sinabung Bergolak, Komunitas Advent Bergerak Oleh : Tim BAIT Bencana berkepanjangan dirasasakan oleh warga Karo, Sumatera Utara, terlebih mereka yang dekat dengan gunung Sinabung. Sejak Agustus 2013, gunung aktif ini mulai bergejolak sehingga menyebabkan puluhan ribu orng mengungsi menyelamatkan diri. Sawah, Ladang dan semua perkebunan sayuran di daerah subur ini rusak oleh abu vulkanik yang terus dimuntahkan gunung SInabung. Bencana alam yang terjadi di Manado dan sekitarnya sungguh tak dapat ditolak namun dalam keadaan seperti ini, saling Gereja Advent, baik gereja-gereja di Sumatera Utara dan di daerah lain, Rumah Sakit Advent, UIKB, ADRA dan YAPI ikut ambil bagian dalam usaha membantu para korban bencana Page 18 Edisi 273 – 24 Januari 2014 di tanah Karo. Sejak bulan September 2013 telah didirikan Posko Bantuan untuk melayani pengungsi di gereja Advent Sumbul. Posko yang dikomandani oleh pdt. J. Sitepu mengadakan berbagai aktifitas selain menyiapkan makan bagi para pengungsi. Ada pelajaran kesehatan setiap hari, pelajaran rumah tangga, pelajaran anak-anak dan pelajaran Alkitab. Khusus untuk anak-anak setiap sore dan malam sebelum tidur dua orang missionary selalu menemani dengan berbagai kegiatan. Para pengungsi di Posko Advent tercatat lebih dari 600 jiwa. Kesempatan ibadah hari Sabat, Pendeta Syafirudin yang pada kesehariannya bekerja di Kantor DKM sebagai Direktur Penatalayanan GMAHK membawakan khotbah Sabat siang dengan tema “Rahasia Hidup Sukses Yusuf” dengan mengambil ayat Alkitab, Kejadian 39: 3. Khotbah yang dibawakan alumnus Unklab 1998 ini begitu bersemangat yang menjadi cirri khas beliau. “In itu bilang khotbah,” puji Swenly, orang muda di Jemaat Memorial RAMA yang menyaksikan dan di aminkan oleh rekan-rekannya. Bantuan yang masuk ke Posko Advent di antaranya beras dari BNPB dan dari UIKB, alas tidor dari BNPB dan kantor Advent Sumatera Utara, penjernih air dan tenda klinik dari ADRA, sayuran dikirim oleh jemaat di seputar tanah Karo. Selama berbulan-bulan di pengungsian warga perlu perhatian khusus untuk menghilangkan stress mereka. Posko juga teta membutuhkan uluran tangan warga Advent sehingga Posko Advent tetap dapat memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Banjir Pelayanan Syafirudin di Memorial RAMA Oleh: Refly Ompi, BAIT-Ratahan Merupakan satu suka cita ketika Hamba Tuhan,Pdt. Sonny Syafirudin melayani di Jemaat Memorial Rantung-Malingkas (RAMA) Ratahan, Sabat (18/1).Setelah dua hari sebelumnya menurut kesaksian Pendeta tiga anak ini, bersama Ketua GMAHK Daerah Konfrens Minahasa (DKM), Pdt. J. Gerungan dan Officers DKM yang lain membantu korban banjir bandang di Manado yang salah satunya adalah Bendahara DKM, Mr. Mardy Rattu yang rumahnya terkena musibah banjir bandang pada hari Rabu (15/1) lalu. Pada Pada kesempatan yang sama diselah-selah acara ibadah khotbah, Pendeta Syafirudin yang juga pernah menjadi Gembala Jemaat di GMAHK Pioneer Ratahan ini secara khusus mendoakan tamu-tamu yang hadir dalam ibadah dan juga secara khusus mendoakan saudara-saudara kita yang ditimpah musibah banjir bandang dan tanah longsor di SULUT. Suami dari Melfa Tumarar, S.Pd. ini juga mengadakan pengurapan Ketua Jemaat Memorial yang baru Sdr. Billy Ngantung dan Ibu Goni, Ketua Jemaat dari Jemaat Rasi serta diakon-diakones yang baru kali ini terpilih dari tiga Jemaat yaitu Jemaat Memorial RAMA, Jemaat Wawali dan Jemaat Rasi. Ibadah Sabat di Jemaat Memorial RAMA juga dihadiri oleh Pdt. Jack Mundung (Pendeta Wilayah Ratahan), Pdt. Andi Rahman (Mantan Gembala Jemaat Rasi, sekarang melayani di Daerah Misi Papua) dan Pdtm. Gaflen Mangkey (Gembala Jemaat Memorial RAMA) serta beberapa tamu dari Jakarta dan juga anggota Jemaat Wawali dan Rasi. Setelah acara ibadah Khotbah Sabat, Pendeta Syafirudin dan tamu-tamu serta seluruh Jemaat yang hadir mengadakan potluck di Aula Memorial RAMA.Selanjutnya, alumnus AIIAS, Manila 2005 ini melanjutkan pelayanan di acara ibadah pemakaman salah seorang anggota Jemaat Memorial RAMA yang meninggal yaitu Bpk. Yantje Ompi (Alm). Sungguh, Jemaat yang hadir mendapat banyak berkat, atas kunjungan dan pelayanan ayah dari Sharon, Josiah dan Sifanysha ini. Jemaat mendoakan; Tuhan memberkati pelayanan Pendeta Syafirudin dan keluarga. Page 19 Edisi 273 – 24 Januari 2014 BEFORE MEN AND ANGELS ADALAH TEMA GYC 2014 DI FLORIDA Oleh: Belva Wantah/Jufrie Wantah, BAIT, USA (2012), Orlando, Florida (2013/14). Justin Mcnelius, President GYC dalam kata sambutannya antara lain mengatakan “there is no question that the Great Controversy is real, and we indeed a spectacle, ‘both to men and to angels.’ Let’s take high calling in Christ and reveal to those who are watching what God can do in the lives of fallen beings that rely upon Him.” Generation of Youth for Christ (GYC) memilih tema “Before Men And Angels” telah berlangsung di Orlando, Florida, AS pada tanggal 1-5 Januari 2014. Sekitar 7000 orang terdaftar dari manca negara hadir dalam acara tersebut. First Indonesian Seventh-Day Adventist Church (FISDAC), South Plainfield, New Jersey merupakan salah satu utusan dari pertemuan akbar khusus bagi orang muda yang diagendakan setiap tahun. Rombongan FISDAC Youth berangkat dari New Jersey sebelum tanggal berlangsung. Dengan menggunakan van gereja sebagai mobil inti berisi 12 orang peserta GYC yang terdiri dari FISDAC Youth dipimpin oleh Elder Julia Sulu. Dari New Jersey rombongan sempat mampir di North Carolina dan bersabat di Winston Salem First Seventh-Day Adventist Church, sebelum melanjutkan perjalanan ke Florida. Dalam konvensi tersebut topik-topik yang menarik yang diminati oleh FISDAC Youth antara lain seperti The Individual Conflict: Victory Over Sin (Kameron DeVasher), Dealing with Issues in the Church (Ted Wilson), Media On the Brain (Chad & Fidia Kreuzer & Scott Ritzema), The Gay Puzzle: Loving Gay to Christ (Ronald Woolsey, Wayne Blakely & Michael Carducci), God at War: Creation, Conflict and Covenant (David Asscherick), Making Friends for Eternity (Mark Finley) di samping banyak topik lainnya dengan para nara sumber yang cukup menawan. Kesan bagi FISDAC Youth ialah ketika bertemu pada malam di rumah orang Indonesia di Florida bisa berkenalan dengan para peserta Indonesia yang datang dari negara bagian lainnya. Tuan rumah yang tahu bakat dari FISDAC Youth memperkenalkan dan sekaligus menyuruh FISDAC Youth untuk bernyanyi. Pada kesempatan yang sama FISDAC Youth bisa berkenalan satu dengan lainnya yang cukup banyak memadati kediaman tersebut. Di samping dapat menikmati panel diskusi Sekolah Sabat dengan nara sumber antara lain church leader (GC) dan berbakti bersama pada hari Sabat yang dibanjiri oleh hadirin yang membludak dua kali lipat dari peserta yaitu sekitar 15000 orang. GYC yang dimulai pertama kali di Pine Springs Branch, California (2002) yang hanya dihadiri 400 peserta yang terdaftar kini telah mencapai 7000 peserta. Berikut ini adalah urutan tempat dan tahun berlangsungnya. Pine Springs Branch, California (2002), Ann Arbor, Michigan (2003), Sacramento, California (2004), Chattanooga, Tennessee (2005), Baltimore, Maryland (2006), Minneapolis, Minnesota (2007), San Jose, California (2008), Louisville, Kentucky (2009), Baltimore, Maryland (2010), Houston, Texas (2011), Seattle, Washington Pada acara outreach yaitu bersaksi bersama nampak antara lain Ted Wilson (President GC) dan Mark Finley (Former Speaker/Director of “It Is Written”) berbaur dengan para peserta umumnya orang muda untuk bersaksi dari rumah ke rumah. Sekitar 60 bus yang digunakan, lebih dari 22000 pintu rumah yang dimasuki, lebih dari 15000 traktat yang disebarkan termasuk buku The Great Controversy yang dibagikan. Rencana pertemuan konvensi GYC berikutnya akan diadakan di negara bagian Arizona. Page 20 Edisi 273 – 24 Januari 2014 KUNCI TAON RUKUN TOUDANO NEW JERSEY Oleh: Jufrie Wantah, BAIT, USA Mengambil tempat di Reformed Church Highland Park, New Jersey pada Sabtu (18/1) telah berlangsung acara Kunci Taon (Tutup Tahun) oleh Rukun Toudano, New Jersey. Dalam acara ibadah yang dipandu oleh Christie Poluan selaku MC nampak Toudano Youth (Seisy Paomey, Stella Manopo, Christie Poluan) memimpin dengan lagu-lagu pujian dan doa buka oleh Pdt. Mercy Olga Rumengan. diterjemahkan oleh Robby Giroth, serta mewakili Konjen RI di New York Ghafur Akbar Darmaputra, dibawakan oleh I Gusti Agung Ayu Ratih Astary selaku Konjen Muda Ekonomi. Lagu-lagu pilihan dipersembahkan oleh Rukun Toudano, Ketua-Ketua Rukun Minahasa, Vaya con Dios, Solo Angel Tombeng, solo Joke Malonda. Yang menarik dalam acara ini yaitu penggalangan dana dengan menjalankan persembahan berupa sumbangan bantuan bencana alam terutama banjir bandang yang melanda bumi nyiur melambai, di samping lucky draw (door price) bagi hadirin yang beruntung malam itu. Doa persembahan dan doa syafaat oleh John Adam, ucapan terima kasih oleh Oldy Manopo serta doa makan malam sekalian menutup acara dilayangkan oleh Pdt. Henny Rumagit-Poluan. Retreat Jemaat Gracia Magetan Oleh : Hari Prasetyo dan Aristoteles Budyanto – Komunikasi Jemaat Pewartaan Firman oleh Pdt. Steven Rantung, PhD, merujuk pada tema Kasih yang dilandaskan oleh motto dari Dr. Sam Ratulangi “Si Tou Timou Tumou Tou.” Antara lain beliau menjabarkan Yohanes 15: 9-17 dan Kolose 3: 12-14 tentang kasih yang bukan hanya abstrak tapi kongkrit yang harus kita pantulkan dalam hidup kita selaku umat Tuhan, di samping beliau menyinggung bencana alam di tanah air khususnya banjir bandang yang melanda kota Manado belum lama ini. Mengawali tahun 2014 Jemaat Gracia mengadakan Retreat Jemaat dimulai hari Sabat pagi hingga hari Minggu, 1112 January 2014. Ada beberapa agenda yang dibicarakan dalam Retreat ini selain dari pada kegiatan Refreshing bersama Jemaat yaitu : Konferensi Jemaat, Penyusunan Program kerja Jemaat 2014 dan yang paling penting doa bersama mengingat 8-18 January 2014 dicanangkan organisasi sebagai hari doa dalam rangka 10 hari berdoa untuk kecurahan Roh Kudus. Setelah semua rombongan tiba dengan menggunakan 3 mobil angkutan dan masuk hotel sesuai dengan kamar yang sudah ditentukan, langsung kemudian berkumpul kembali untuk mengikuti kebaktian sabat dimulai dengan acara SS yang dipandu oleh Pdt. Djoko Sukatno, kemudian kotbah oleh Gembala Jemaat Pdtm. Dale Sompotan. Dilanjutkan dengan makan siang bersama dan istirahat sebentar lalu kembali pada pukul 3 sore untuk mengadakan konferensi Jemaat serta penyusunan program kerja 2014. hingga penutupan hari Sabat dimana Ibu Eliyanawati Jinawan membawakan renungan tutup sabat. Malam minggu merupakan acara bebas untuk jalan-jalan di Objek Wisata Telaga Sarangan. Pada acara perayaan yang dipandu oleh Jeniffer Assa dan Venly Lalaki selain kata-kata sambutan seperti dari ketua panitia oleh Arthur Sepang, dan dari Rukun Toudano oleh Pdt. Adrie Legoh, DMin, menggunakan bahasa daerah yang Makanan melimpah ruah dalam Retreat kali ini, hari minggunya diawali dengan doa subuh bersama dipimpin oleh Bpk. Tjahjono Djinarwan, dilanjutkan dengan jalan jalan lagi ke Telaga Sarangan, refreshing dengan naik kuda atau naik speedboat mengelilingi telaga sarangan juga membeli ole-ole untuk keluarga. Akhirnya tepat pukul 13.00 siang rombongan pulang ke rumah masing masing dengan selamat. Page 21 Edisi 273 – 24 Januari 2014 kami Doakan Doakan korban banjir di Manado, Jakarta, Kotamobagu dan gunung meletus di tanah Karo Sumatera Utara. Redaksi Ulang Tahun Segenap pimpinan dan seluruh tim redaksi menyampaikan selamat ulang tahun kepada semua relawan BAIT yang berulang tahun di bulan Januari ini, di antaranya : pdt. Ronny Paambunan – 1 Januari dr. Reuben Supit – 2 Januari pdtm. Dale Sompotan – 3 Januari Green Manueke – 7 Januari Janice Losung – 10 Januari Osvald Taroreh – 12 Januari Michael Mangowal – 18 Januari Maikel Makrewa – 20 Januari Nielson Assa – 20 Januari Jeiner Rawung – 23 Januari Janet Ngantung – 23 Januari Yance Pua – 27 Januari Christian Siwy – 30 Januari Tuhan memberkati selalu dan tetap semangat dalam pelayanan khususnya melalui BAIT Ministry. . Salam Kompak selalu HRD BAIT Kirimkan berita, artikel, kesaksian anda ke redaksi BAIT melalui email, [email protected] Allah tidak mengharapkan seorang pemimpin untuk menjadi sempurna, tetapi untuk menjadi utuh secara keseluruhan. Untuk memperoleh satu integritas berarti untuk menjadi utuh seutuhnya. Di luar dari kegagalan mereka secara manusia, para pemimpin ini dapat menjadi pemandu bagi orang-orang yang mereka pimpin. Seorang direktur dari Pacific Gas & Electric Company, Gayle Hamilton, mengatakan, “Saya tidak akan pernah memintakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang saya tidak mau untuk lakukan sebelumnya.” Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang dapat diteladani mengetahui bahwa jika mereka menginginkan untuk memperoleh satu komitmen dan pencapaian yang tinggi, mereka harus mampu untuk menuntun orang lain terlebih dahulu untuk melewati “jalan” yang mereka mintakan orang lain itu untuk lewati. Pemimpin harus mampu menjadi pemandu dalam perjalanan. Tulisan ini mengingatkan kita semua bahwa seorang pemimpin itu harus lebih dekat lagi dengan mereka yang dipimpinnya agar dapat mengetahui apa kebutuhan yang mereka butuhkan dan apa permasalahan yang mereka temui. Allah mengharapkan agar seorang pemimpin rohani itu dapat melayani sebagai pemandu. Seorang pemandu akan membawa seseorang atau kelompok tiba di tempat tujuan yang telah direncanakan dengan selamat. Kata-kata Ibrani untuk kata “pandu” ini memberikan kepada kita beberapa tanda dari apa yang Allah inginkan dari mereka yang Dia telah tunjuk untuk menjadi seorang pemimpin: Seorang pemandu adalah seorang pemimpin rohani yang menyatukan dan menuntun orang-orang dalam perjalanan mereka dengan Allah. Seorang pemandu akan membawa orang-orang dalam jalan yang lurus yang akan menuntun mereka dalam satu persekutuan dengan Allah. Seorang pemandu akan memberikan nasihat yang benar dan tepat bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Seorang pemandu akan menuntun dengan penuh kelemahlembutan dan kesungguhan yang tulus, agar orang lain dapat merasa damai dan aman. Seorang pemandu akan selalu mendasari panduan yang dia berikan pada Roh Suci dan Firman Allah. Redaksi Page 22