Edisi 273 – 24 Januari 2014

advertisement
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Page 1
Edisi 273 – 24 Januari 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Joe Laluyan
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit, dr. Joice Pandeleke
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio,
pdt. Robert Siby
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Tator Hartoyo Tismail Unklab Indrajit Taliwongso
Bencana Adalah Peringatan
Banjir Adalah Tanda Kedatangan Kristus
Sola Scriptura
Kekuatan sebuah Empati
Masa Kesukaran Di Akhir Zaman
Tulisan Roh Nubuat
Orang Kristen Yang Pertama Mati Sahit
Cerita Untuk Anak
Elisha Terpanggil
Pathfinder
Mamalia
Palakat
Page 2
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Bencana Adalah Peringatan
B
encana kembali melanda tanah air. Banjir di Manado dan sekitarnya, banjir di Jakarta, gunung
Sinabung meletus, telah memporak porandakan kehidupan. Kehilangan tempat tinggal, harta
benda dan ada juga yang kehilangan nyawa. Bencana bencana seperti ini semakin sering terjadi
akhir-akhir ini dengan kualitas yang makin tinggi. Bencana bencana ini mewakili peringatan Ilahi yang
serius dan anjuran untuk bertobat dan diselamatkan sebelum penghukuman terakhir. Yesus berbicara
mengenai perang, gempa bumi, kelaparan, dan wabah penyakit sebagai bencana bencana yang terjadi tak
hanya terpusat pada saat saat akhir dunia ini tetapi selama masa sebelum kedatanganNya. Poin ini
tercakup dalam nasehat supaya jangan kaget dengan terjadinya hal hal ini “karena semua hal ini harus
terjadi, tetapi kesudahannya belumlah tiba” (Mat 24:6; Mark 13:7, Luk 21:9). Kenyataannya, tanda tanda
ini disebut mewakili “permulaan dari penderitaan” (Mat 24:8; Mark 13:8).
Bencana bencana akan meningkat sebelum akhir jaman. Dengan mengatakan bahwa perang, gempa
bumi, kelaparan, dan wabah penyakit adalah “baru permulaan dari penderitaan” (Mat 24:8; Mark 13:8),
Kristus dengan jelas berkata bahwa bencana bencana akan meningkat ketika Kesudahan mendekat.
“Permulaan” ini mengisyaratkan bahwa akan ada lebih banyak bencana yang lebih buruk yang akan
terjadi. Bencana bencana ini akan mengakibatkan kesulitan besar yang, Yesus katakan, “jika masanya
tidak diperpendek, tak akan ada manusia yang dapat selamat” (Mat 24:22, Mark 13:20).
”Allah mempunyai suatu maksud dengan mengizinkan bencana-bencana itu terjadi. Itu merupakan salah satu
cara dari Dia untuk menyadarkan pria dan wanita. Oleh perbuatan yang ganjil melalui alam Allah hendak
menerangkan kepada manusia yang ragu-ragu apa yang telah dengan jelas dinyatakan-Nya di dalam FirmanNya”. 19MR 279 (1902). ”Betapa sering kita mendengar tentang gempa bumi dan badai, tentang kemusnahan
akibat api dan banjir, dengan kroban jiwa dan harta yang tak ternilai. Seolah-olah bencana-becana itu adalah
meledaknya secara tak terduga, kekuatan alam yang tak teratur dan tak terkendali yang seluruhnya di luar
kemampuan kendali manusia, tetapi di dalam segalanya itu maksud Allah dapat terbaca. Bencana-bencana itu
adalah sebagian dari wahana (pikiran/ide) Allah untuk menyadarkan laki-laki dan perempuan akan bahaya yang
mengancam mereka”. (PK 277 (1914).
Bencana berfungsi sebagai peringatan kepada manusia untuk bertobat. Bencana dapat memiliki pengaruh yang
melembutkan kepada hati manusia. Bila terjadi perang, atau gempa bumi menghancurkan kehidupan banyak
orang dan harta, atau kekeringan yang merusak tanaman pangan dan mengeringkan sumber air, atau penyakit
yang menewaskan jutaan jiwa, banyak orang akan berteriak kepada Allah dalam doa atau kutukan. C.S. Lewis
menulis bahwa “penderitaan adalah suara lantang Allah kepada dunia yang tuli”. Adalah gempa bumi yang
menyebabkan para penghuni penjara di Filipi berteriak “Apa yang harus saya lakukan supaya selamat?” (Kis
16:30). Adalah bencana kelaparan yang membuat raja Ahab mencari nabi Elia kemana mana (1 Raja 18:10).
Adalah bencana penyakit yang menyebabkan Firaun bertelut, mengaku didepan Musa “Aku telah berdosa
terhadap Tuhan Allahmu, dan melawanmu. Sekarang, oleh karena itu, ampunilah dosaku, aku memohon
kepadamu, hanya sekali ini, dan mintalah kepada Tuhan Allahmu untuk menjauhkan bencana ini dari ku” (Kel
10:16,17).
For torang samua, berjagalah setiap saat. Berjagalah dari setiap musibah yang kapan saja mungkin terjadi dan
berjagalah akan iman kita sehingga bila masa penghakiman itu tiba, baik secara personal atau secara umum, kita
semua sudah siap menerima pahala dalam kerajaan Surga, dunia tanpa kesusahan dan penderitaan .
Redaksi
Page 3
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menari kaku dari Banjir. Mazmur 18:17
Lumpur
dan
sampah
hingga
kamis
kemarin
masih menghiasi
Kota Manado lebih
khusus
wilayah
yang
dihantam
banjir bandang 15
Januari
lalu.
Masyarakat korban
banjir hanya dapat
menatap rumahnya
dan tak tahu dari mana mau membersihkannya. Seluruh
ruangan dan pekarangan dipenuhi lumpur dan sampah. Hal
yang samaterjadi di ruasjalan. Bau busuk mulai tercium di
mana-mana. Keadaan ini harus segera diatasi dengan
pembersihan, karena kalau tidak itu akan mengancam
kesehatan manusia.
Dalam situasi yang sulit dan berat ini, masyarakat Sulawesi
Utara yang terkenal dengan slogan “Torang samua basudara”
nampak memberikan uluran tangan. Diprakarsai oleh Gubernur
Sulawesi Utara Dr. S.H. Sarundayang dengan mengerahkan
enam ribu PNS Penprov sejak beberapa hari lalu mulai
membersihkan kota Manado. Nampak pula ribuan masyarakat
dari Minahasa turun ke Manado untuk bersih-bersih di sokong
oleh 200 truck sampah dan puluhan louder, excavator dan
bulldozer.
Sampah bersama lumpur benar-benar menambah stress korban
banjir. Banyak alat perabot rumah tangga tak bisa lagi di
pergunakankarena di penuhi lumpur. Korban jiwa dan kerugian
material sungguh luar biasa dalam peristiwa ini. Materi
mungkin dapatdicari namun perginya seseorang yang dikasihi
menjadi beban duka yang sangat mendalam. Banjir dari waktu
ke waktu datang dan semakin kerap. Jumlah air dan besarnya
daya rusak bertambah besar walaupun ada usaha pemerintah
untuk menjinakkan bencana banjir seperti membersihkan
sungai dan membuat waduk penampungan luapan air. Banjir
bandang di Manado barusan ini memang tidak diduga
masyarakat sebesar dan sedahsyat ini karena biasanya paling
banter hanya mencapai lutut tapi sekarang mencapai atap.
Dapatkah manusia mengatasi bencana alam ini? Masyarakatdan
pemerintah perlu berusaha bersama untuk mengantisipasi
bencana seperti ini. Pengrusakan lingkungan harus dihentikan
di samping berhenti membuat sampah sembarangan. Perlu ada
perencanaan yang matang dan menyeluruh. (Lukas 14:28).
Dalam situasi seperti ini pertolongan yang diberikan bagaikan
air yang sejuk untuk para penderita. Berbuat baik dengan
Page 4
Edisi 273 – 24 Januari 2014
memberikan pertolongan tenaga, uang, makanan maupun
sokongan moril sangat diperlukan.“ Janganlah kita jemu-jemu
berbuat baik … karena itu selama masih ada kesempatan bagi
kita marilah kita berbuat baik kepada semua orang” Galatia
6:9,10.
Kehidupan dalam dunia ini sangat rentan dengan berbagai
masalah termasuk yang uncontrollable
karena di luar
kemampuan kita. Apakah yang kita dapat banggakan dengan
kekuatan kita? Bagai Raja Daud mengatakan pengalamannya
“… sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak
takut bahaya sebab engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu
itulah yang menghiburaku”. Betapapun gelap dan kelam bahaya
banjir yang baru melanda Manado tapi Tuhan tidak
membiarkan kita. Karena ia tidak pernah mengijinkan ujian dan
cobaan yang melebihi kemampuan kita.
Banjir dan bencana lainnya silih berganti dalam kehidupan kita.
Banjir adalah tanda kedatangannya. Lihatlah ke depan kepada
kehidupan yang Tuhan sediakan kita di dalam kerajaanNya.
(Yohanes 14:1-3; Pilipi 3:20). ***
ada agama yang tidak sepenuhnya berdasarkan Alkitab seperti
contoh penganut agama Yahudi hanya berdasarkan pada
Perjanjian Lama (Old Testament), sebagian umat Kristiani
hanya berdasarkan pada Perjanjian Baru (New Testament).
Tetapi masih ada agama yang menjunjung tinggi Alkitab
sepenuhnya sebagai dasar doktrin dan ajarannya.
Raja Daud mengatakan bahwa ‘Firman-Mu itu pelita bagi
kakiku dan terang bagi jalanku.” Mazmur 119 : 105. Raja
Daud sendiri menggunakan Alkitab sebagai penuntun dalam
hidupnya, dengan kata lain seseorang yang tidak menpunyai
penuntun dalam hidupnya bisa terombang-ambing, tidak
menentu, mengikuti arus atau mengikuti kemauan sendiri.
Rasul Paulus dalam kitab 2 Timotius 3 : 15 mengatakan
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab
Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun
engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.”
Rasul Paulus menyebut Timotius yang masih muda sebagai
anakku yang kekasih dan mengingatkan kembali bahwa Alkitab
selain memberi hikmat sorgawi juga menuntun kepada
keselamatan.
Diceritakan pada tahun 2013 di suatu perusahaan kosmetik
tepatnya di departemen produksi yang memiliki sedikitnya dua
puluh line leader dan mereka memiliki anggotanya yang
bekerja dalam timnya karena departemen itu memiliki beberapa
ban berjalan (conveyor belt). Salah satu line leader yang
memiliki timnya dengan anggota sebanyak 14 orang yang
bekerja di line tersebut hari itu telah membuat kesalahan yang
fatal. Suatu produk yang mereka sedang produksi berdasarkan
work order ditolak (reject) oleh depatemen Quality Control
(QC). Kesalahannya ialah seharusnya lebel ditaruh di atas
produk (top lebel) ternyata ditaruh di bawah produk (bottom
lebel).
Si line leader mengaku bersalah karena salah
menginstruksikan kepada timya berdasarkan perasaan (feeling)
nya. Sedangkan sudah ada standard sebagai contoh yang harus
menjadi acuan produksi yang dikeluarkan oleh QC. Jadi dalam
kasus ini si line leader tidak menurut standard yang telah
ditentukan sebaliknya mengikuti kehendaknya.
Apa yang dimaksud dengan “Sola
Scriptura”? Menurut Wikipedia
kata Sola Scriptura diambil dari
bahasa Latin yang berarti “by
scripture alone” is the doctrine
that the Bible contains all
knowledge
necessary
for
salvation and holiness. Arti kata
perkata mengatakan bahwa sola
bisa diterjemahkan
“alone,”
“ground,” “base,” dan scriptura
adalah “writings,” yang merujuk
pada Alkitab.
Di dunia ini ada banyak agama yang mengajarkan doktrin
kekristenan yang bersumber pada Alkitab, namun di pihak lain
Alkitab sebagai standard kebenaran harus menjadi acuan dari
setiap agama di dunia yang percaya pada Yesus sebagai
Juruselamatnya. Sudah sepatutnya para pemimpin agama
mengajarkan doktrin dan kebenaran Alkitab sepenuhnya tidak
menyimpang sebagai acuan bagi anggotanya atau jemaatnya.
Sebagai standard dalam kehidupan kerohanian Alkitab
bagaikan Global Positioning System (GPS) yang menuntun si
pengendara mobil sampai ketujuan dengan aman. Di samping
itu, Alkitab bagaikan ‘google map,’ atau kompas, selain
menuntun juga memberikan hikmat sorgawi.
Pada waktu William Miller dalam “time setting” menentukan
tahun 1844 sebagai tahun kedatangan Yesus yang kedua kali
menurut perhitungannya dan bahkan dikhotbahkan di gereja
(beliau dari denomimasi gereja Baptis) serta banyak
pengikutnya yang dikenal dengan “millerrite” mereka
Page 5
Edisi 273 – 24 Januari 2014
mempunyai pengharapan yang menggebuh-gebuh, namun
pengharapan mereka pada waktu itu berubah menjadi
kekecewaan yang besar dan pahit rasanya karena Yesus tidak
datang pada tahun tersebut. Sebagian menyelidik kembali
Alkitab yang dikenal dengan istilah “sola scriptura.” Nubuatan
terpanjang 2300 petang dan pagi (tahun) dalam kitab Daniel
dipelajari kembali, gantinya dan didapati bahwa pada tahu
1844, Yesus masuk ke Bilik Yang Mahasuci dari Bilik Yang
Suci. Dampaknya pada kita berdirinya organisasi Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) secara resmi serta
doktrin kedatangan Yesus yang kedua kali dikumandangkan
dengan gencarnya oleh GMAHK termasuk pekabaran tiga
malaikat.
Ellen G. White menyebut Alkitab sebagai terang yang besar
(greater light) dan Roh Nubuat sebagai terang yang kecil (lesser
light). Dengan kata lain, Ellen G. White mendukung Alkitab
sepenuhnya sebagai acuan bagi jemaat yang terakhir dan Roh
Nubuat hanya sekedar penolong dalam mempelajari Alkitab.
Sebelum Ellen G. White mengakhiri lembaran hidupnya, beliau
sempat menunjuk pada Alkitab sebagai pedoman jemaat yang
dapat diandalkan.
Menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali umumnya ada
tiga jenis Konsep Eskatologis yang menjadi perhatian kita
yaitu: 1) Konsep Eskatologis Keranjingan/Kegilaan (Mania), 2)
Konsep Eskatologis Fobi/Ketakutan (Phobia), 3) Konsep
Eskatologis Firman Tuhan/Alkitab (Biblical). Ada banyak situs
dalam internet tentang eskatologis yang memprediksi,
membingungkan, menakutkan, dan membuat umatNya jauh
dari Tuhan, walaupun dalam Konsep Eskatologis Alkitab akan
ada masa kesukaran (kesesakan) di mana jemaat akan
digoncang seperti di antaranya undang-undang hari
Minggu/Sunday law, masa kesukaran mula-mula (hujan awal
dan hujan akhir), masa kesukaran besar (masa kepicikan
Yakub), tujuh kutuk (armagedon/non physical battle), namun
dalam Konsep Eskatologis Alkitab ini umat Tuhan mempunyai
suatu pengharapan akan keselamatan dalam Yesus.
Buku The Great Controversy (GC) atau dalam bahasa
Indonesia dialihbahasakan Kemenangan Akhir (KA) yang
dipaket satu set Alfa dan Omega dalam versi bahasa Inggris
terdiri dari 42 chapters (pasal) atau memiliki nomor halaman
17-678 pages (halaman). Buku ini dibagi dalam dua bagian
yaitu I) chapters 1-35 (pages 17-581) tentang masa lalu (past
time), sedang II) chapters 36-42 (pages 583-678) tentang masa
depan (future time). Buku ini menjadi pilihan bacaan dari
konvensi di Florida 2014 oleh Generation of Youth for Christ
(GYC). Pena inspirasi mengatakan: “Hanya mereka yang telah
membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab
yang akan bertahan melewati pertentangan besar terakhir itu.”
Ellen G.White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 625 atau lihat
dalam versi bahasa Inggris GC, p. 593. Inilah yang merupakan
pengharapan yang megah bagi umatNya yang akan
diselamatkan! ***
Orang Kristen
yang Pertama
Mati Syahid
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
Stefanus, yang terkemuka dari
ketujuh diaken, adalah seorang yang amat saleh dan luas iman.
Meskipun ia seorang kelahiran Yahudi, ia berbahasa Yunani
serta tahu betul adat istiadat dan cara-cara orang Yunani. Sebab
itu ia mencari kesempatan untuk mengkhotbahkan Injil di
rumah sembahyang orang Yahudi Yunani. Ia amat aktif dalam
pekerjaan Kristus dan dengan berani memasyhurkan imannya.
Rabi-rabi dan doktor-doktor hukum yang terdidik mengambil
bagian dalam perbincangan dengan khalayak ramai dengan dia,
mengharapkan dengan keyakinan suatu kemenangan yang
mudah. "Tetapi mereka tidak sanggup melawan khidmatnya
dan Roh yang mendorong dia berbicara." Bukan saja ia
berbicara dalam kuasa Roh Kudus, tetapi hal itu nyata bahwa ia
adalah seorang murid nubuatan-nubuatan dan mempelajari
segala
perkara
berdasarkan
hukum.
Ia
sanggup
mempertahankan kebenaran yang dianjurkannya dan
mengalahkan penentang-penentangnya. Kepadanya perjanjian
digenapi, "Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu
jangan memikirkan lebih dulu pembelaanmu: Sebab Aku
sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga
kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu."
Lukas 21:14, 15. Sementara imam-imam dan penguasapenguasa melihat kuasa yang menyertai khotbah Stefanus,
mereka dipenuhi dengan kebencian yang dalam. Gantinya
menyerah kepada bukti yang dikemukakannya, mereka
mengambil keputusan untuk mendiamkan suaranya dengan
membunuh dia. Pada beberapa kesempatan mereka telah
menyuap pemerintah Roma untuk melewatkan hal-hal tanpa
komentar di mana orang-orang Yahudi telah main hakim
Page 6
Edisi 273 – 24 Januari 2014
sendiri dan telah mengadili, mempersalahkan dan menghukum
mati orang-orang tahanan setuju dengan adat kebiasaan
bangsanya sendiri. Musuh Stefanus tidak bimbang bahwa
mereka dapat mengikuti jalan seperti itu lagi tanpa bahaya
kepada diri mereka sendiri. Mereka memutuskan untuk
menjalani akibatnya dan menangkap Stefanus dan membawa
dia di hadapan rapat Sanhedrin untuk diadili.
Ia menunjuk kepada pembangunan bait suci oleh Salomo, dan
kepada perkataan Salomo dan Yesaya: "Tetapi Yang
Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan
manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi: Langit adalah
takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah
yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikianlah firman Tuhan,
tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?"
Orang-orang Yahudi yang terdidik di daerah-daerah sekitarnya
di sekitarnya dipanggil dengan maksud menyangkal alasan dari
orang tahanan itu. Saul dari Tarsus hadir dan ambil bagian
dalam memimpin penyelidikan terhadap Stefanus. Ia
menggunakan kefasihan berbicara dan logika rabi-rabi untuk
menyinggung hal ini, untuk meyakinkan orang banyak bahwa
Stefanus sedang mengkhotbahkan pelajaran-pelajaran yang
menipu dan berbahaya; tetapi di dalam Stefanus ia menjumpai
seseorang yang mempunyai suatu pengertian lengkap tentang
maksud Allah dalam menyebarkan Injil kepada bangsa-bangsa
yang lain.
Bila Stefanus sampai pada titik ini, ada keributan di antara
orang banyak. Bila ia menghubungkan Kristus dengan
nubuatan-nubuatan dan berbicara seperti yang diucapkannya
tentang bait suci, imam yang pura-pura terharu, mengoyakkan
jubahnya. Bagi Stefanus perbuatan ini adalah suatu tanda
bahwa suaranya segera akan didiamkan selama-lamanya. Ia
melihat perlawanan terhadap perkataannya dan mengetahui
bahwa ia sedang menyampaikan kesaksiannya yang terakhir.
Meskipun pada pertengahan khotbahnya, dengan segera ia
mengakhirinya.
Karena imam-imam dan penguasa-penguasa tidak dapat
menang melawan hikmat Stefanus yang nyata dan tenang,
mereka mengambil keputusan untuk menjadikan dia sebagai
contoh; dan dengan demikian mereka sedang memuaskan
kebencian
membalas
dendam,
mereka
menghalangi
orang-orang lain, karena takut akan menerima imannya.
Saksi-saksi disewa untuk bersaksi dusta bahwa mereka telah
mendengar dia berbicara perkataan hujat terhadap bait suci dan
hukum. "Sebab kami telah mendengar dia mengatakan"
saksi-saksi itu menjelaskan, "bahwa Yesus, orang Nazaret itu,
akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang
diwariskan oleh Musa kepada kita."
Sementara Stefanus berdiri bertatap muka dengan
hakim-hakimnya untuk menjawab tuduhan hujat, suatu sinar
yang suci bersinar pada wajahnya, dan "semua orang yang
duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus,
lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang
malaikat." Banyak orang yang melihat cahaya ini menjadi
gemetar serta menutupi wajah mereka, tetapi sikap kurang
percaya dan prasangka penguasa-penguasa tidak goncang.
Ketika Stefanus ditanyai mengenai tuduhan kebenaran
terhadapnya, ia mulai pertahanannya dengan suara yang jelas
dan menggetarkan, yang bergema di seluruh ruangan
pengadilan. Dalam kata-kata yang mempesona orang banyak, ia
mulai mengulangi sejarah umat Allah yang suci. Ia
menunjukkan bahwa melalui pengetahuan tentang kehidupan
Yahudi dan tafsiran rohani tentang hal itu, sekarang menjadi
jelas melalui Kristus. Ia mengulangi perkataan Musa yang
meramalkan tentang Mesias: "Seorang nabi seperti aku ini akan
dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu." Ia
menjelaskan kesetiaannya sendiri kepada Allah dan kepada
iman orang-orang Yahudi, sementara ia menunjukkan bahwa
hukum yang dipercayai demi keselamatan tidak sanggup
menyelamatkan Israel dari penyembahan berhala. Ia
menghubungkan Yesus Kristus dengan seluruh sejarah Yahudi.
Tiba-tiba terpisah dari rentetan sejarah yang sedang diikutinya
dan berbalik kepada hakim-hakimnya yang marah, ia berseru:
"Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat
hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama
seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu siapakah dari
nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan
mereka membunuh orang-orang yang lebih dulu memberitakan
tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu
khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat
yang disampaikan oleh malaikat-malaikat akan tetapi tidak
kamu menurutinya."
Mendengar hal ini, imam-imam dan penguasa-penguasa
menjadi sangat marah. Bertindak bagaikan mangsa binatang
buas lebih daripada manusia, mereka menyerbu Stefanus
sambil menggertakkan gigi mereka. Dalam wajah-wajah yang
menakutkan sekelilingnya orang penjara membaca nasibnya;
tetapi ia tidak goncang. Baginya takut akan kematiannya sudah
lenyap.
Baginya
imam-imam
yang
marah
dan
penguasa-penguasa yang naik darah tidak menimbulkan
ketakutan. Pandangan di hadapannya seketika pudar dari
penglihatannya. Baginya gerbang surga terbuka lebar-lebar, dan
sambil memandang ke dalam, ia melihat kemuliaan takhta
Allah dan Kristus sedang bangkit dari takhta-Nya untuk
menolong hamba-Nya. Dengan kata-kata kemenangan,
Stefanus berseru, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan
Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Sedang ia melukiskan pemandangan yang mulia di atas mana
matanya sedang memandang, hal itu lebih daripada apa yang
dapat dipertahankan oleh para penganiayanya. Menutupi telinga
mereka, supaya mereka tidak mendengar perkataannya, dan
mengeluarkan seruan yang keras, mereka berlari dengan
marahnya kepadanya dengan suara bulat "mereka menyeret dia
ke luar kota." "Sedang mereka melemparinya, Stefanus berdoa,
katanya: Ya Tuhan Yesus, terimalah Roh-Ku. Sambil bertelut
ia berseru dengan suara nyaring: Tuhan, janganlah tanggungkan
Page 7
Edisi 273 – 24 Januari 2014
dosa ini kepada
meninggallah ia."
mereka.
Dan
dengan
perkataan
ini
Artikel Rohani
Tidak ada hukuman yang sah yang telah dijatuhkan ke atas
Stefanus, tetapi dalam hal ini penguasa Roma telah disuap
dengan uang yang besar jumlahnya untuk tidak mengadakan
penyelidikan atas peristiwa itu.
Kematian Stefanus menjadikan kesan yang mendalam ke atas
semua orang yang menyaksikannya. Kenangan tentang cap
Allah adalah di atas wajahnya: perkataannya, yang menjamah
jiwa dari mereka yang mendengarnya, tinggal dalam pikiran
orang-orang yang melihatnya, dan menyaksikan kebenaran
tentang apa yang telah dimasyhurkannya. Kematiannya adalah
ujian yang pahit kepada sidang, tetapi hal itu mengakibatkan
keyakinan Saul, yang tidak dapat menghapus iman dari
ingatannya dan keteguhan orang yang mati syahid itu, serta
kemuliaan yang terpantul pada wajahnya.
Pada pemandangan dari ujian dan kematian Stefanus,
nampaknya Saul telah dikaruniai semangat yang membara.
Sesudah itu ia menjadi marah oleh keyakinannya sendiri yang
tersembunyi bahwa Stefanus yang dihormati oleh Allah pada
saat itu juga ia tidak dihormati oleh manusia. Saul terus
menganiaya sidang Allah, mengejar mereka, menangkap
mereka di rumah-rumah mereka, dan menyerahkan mereka
kepada imam-imam dan penguasa-penguasa untuk dipenjarakan
atau mati. Semangatnya dalam menjalankan penganiayaan ini
membawa ketakutan kepada orang-orang Kristen di Yerusalem.
Pemerintah Roma tidak mengatakan usaha yang khusus untuk
menghentikan pekerjaan yang kejam itu dan dengan diam-diam
membantu orang-orang Yahudi supaya mendamaikan mereka
dan mendapat persetujuan mereka.
Sesudah kematian Stefanus, Saul dipilih sebagai anggota dewan
Sanhedrin dalam pertimbangan dari bagian yang telah
dilakukan pada kesempatan itu. Untuk sementara waktu ia
adalah alat yang berkuasa dalam tangan Setan untuk
menjalankan pemberontakannya terhadap Anak Allah. Tetapi
tidak lama kemudian penganiaya yang tiada belas kasihan ini
ditugaskan untuk mendirikan sidang yang sekarang sedang
ambruk. Seorang yang lebih berkuasa daripada Setan telah
memilih Saul untuk mengambil tempat Stefanus yang sudah
mati syahid, untuk berkhotbah dan menderita bagi nama-Nya,
dan untuk menyebarkan secara luas kabar tentang keselamatan
melalui darah-Nya.. ***
Kirimkan artikel, kesaksian, berita kegiatan
di jemaat atau wilayah anda ke redaksi BAIT
melalui email [email protected]
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Masa Kesukaran di Akhir Zaman
F. Terbentuknya Komunitas Pendoa Pada Masa
Kesukaran Besar
Satu pertanyaan yang perlu dikemukakan adalah
mengapa umat yang sisa di jaman akhir amat membutuhkan
satu individu dan komunitas yang memiliki jiwa dan roh suka
diajar dan suka berdoa yang telah diurapi khusus sebagai para
pendoa secara berkesinambungan? Jawabannya secara jelas
adalah agar di tengah-tengah umat sisa itu dapat muncul orangorang yang dapat menjadi daya perekat dan magnet dan
motivator yang kuat untuk mendorong dan menggerakkan
anggota-anggota jemaat yang lainnya yang mana pada kondisi
dan situasi tertentu memiliki iman seperti Thomas (salah
seorang murid Kristus).
Saat ini anggota-anggota yang
memiliki iman seperti Thomas (fenomena iman sebelum
pertobatan yang sungguh-sungguh selama 10 hari menjelang
peristiwa Pentakosta sesudah kebangkitan Kristus masih
nampak di gereja-gereja.
Nubuatan yang merujuk kepada satu umat yang
berpotensi memiliki kondisi suam-suam kuku dari jemaat
Laodikea harus dikeluarkan dari antara orang-orang Advent
dewasa ini. Mengingat suatusaat tertentu di masa yang akan
datang jemaat-jemaat secara lokal akan ditempatkan pada ruang
gerak dan pada satu posisi yang sulit untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan bersaksi. Dalam fenomena dan fakta mini
atur secara ekstra (di luar) Alkitab dewasa ini, kondisi yang
sulit itu telah dialami oleh gereja-gereja Kristen khususnya
MAHK di Ambon dan tempat-tempat lain selama kerusuhan
berbau SARA. Sedangkan dalam fenomena dan fakta secara
Alkitabiah,
kesukaran-kesukaran
di
tengah-tengah
penganiayaan yang terjadi jemaat Kristen mula-mula telah
menjadi gambaran kondisi umat-umat Allah di akhir zaman.
Ellen G. White menulis bahwa “kita memiliki setiap bukti
bahwa Yesus sedang menunggu untuk memberkati kita.
Adalah bukan kehendak-Nya bahwa kita harus pergi bekerja ke
ladang pekerjaan-Nya, namun tidak memiliki pertolongan
khusus, tidak memiliki kuasa dari tempat yang tinggi, untuk
Page 8
Edisi 273 – 24 Januari 2014
menghadiri pekerjaan-pekerjaan kita. Allah tidak pernah
meminta kita mengangkat standar hukum-Nya di hari-hari
kemurtadan umum, tanpa pertolongan kuasa ilahi. Kita boleh
memiliki pertolongan dari sorga, dan kita tidak harus merasa
bebas pergi berperang tanpa bukti bahwa hadirat Allah akan
menghadiri dalam diri kita”{Gospel Workers,92, 460, parag. 2}
Dan kuasa pertolongan ilahi ini hanya dapat diperoleh setelah
seseorang memintanya secara berulang-ulang dan bersungguhsungguh melalui doa-doa yang bersungguh-sungguh tanpa
pernah merasa bosan.
Umat-umat Allah membutuhkan doa-doa iman di akhir
zaman untuk menantikan pencurahan Roh Kudus yang disebut
juga kecurahan Roh Hujan Akhir atau penyegaran dari hadirat
Tuhan. Pencurahan Roh Kudus ini dimaksud untuk menguatkan
umat-umat Allah menghadapi masa kesukaran dan menyiapkan
mereka berdiri secara individu pada saat menghadapi
penganiayaan di akhir zaman sambil menunggu kedatangan
Kristus kedua kali di awan-awan. Sama seperti pada hari
Pentakosta murid-murid dan anggota-anggota gereja Kristen
mula-mula mengadakan doa-doa dan puasa khusus selama
mereka menghadapi masa-masa sulit demikian pula hal yang
sama akan dialami juga oleh orang-orang Kristen, yakni para
pemelihara hukum-hukum Allah dan mereka yang beriman di
dalam Kristus secara sungguh-sungguh di akhir zaman.
Sehingga suatu saat di akhir zaman akan terbentuk satu
komunitas pendoa dengan jaringan doa yang selalu bersekutu
dalam persekutuan doa dan penyelidikan Alkitab seperti yang
terjadi di jaman para rasul dalam Kisah 2 dan 4. Komunitas
pendoa ini akan menyusun satu jadwal secara alami dan
dilakukan secara berkesinambungan bukan secara musiman.
Karena kebutuhan individu-individu yang telah membentuk
komunitas pendoa itu tidak pernah habis-habisnya untuk saling
mendoakan umat-umat karena perasaan solidaritas sebagai
sesama umat Allah yang sedang dilanda krisis pada masa
kesukaran besar seperti yang belum pernah terjadi sejak dunia
dijadikan (Matius 24:21; Markus 13:19). Cara berdoa mereka
mirip seperti apa yang telah diumpamakan Yesus dalam Lukas
11, yakni mendesakkan permohonan-permohonan kita asal saja
kita benar-benar berdoa di dalam kesungguh-sungguhan iman
dan tinggal di dalam diri-Nya dalam arti bahwa kita tidak
mengabaikan penurutan yang konstan terhadap hukum-hukum
Allah.
G. Persiapan Klimaks Untuk Menghadapi Masa
Kesukaran
Pada bagian uraian beriktu ini memaparkan saransaran Alkitab dan tulisan-tulisan roh nubuat terkait persiapan
klimaks dari umat-umat Tuhan untuk menghadapi msa
kesukaran di akhir zaman.
Alkitab Perjanjian Lama
mengumumkan satu sejarah panjang tentang janji pengharapan,
dan juga kekecewaan, hingga “kegenapan waktu” akan datang
dan Oknum yang diramalkan itu akan muncul. Di dalam
pengertian ini Perjanjian Lama memiliki karakter menyerupai
batang tubuh; itu adalah sebuah cerita belum berakhir yang
menerima kegenapannya selanjutnya di Perjanjian Baru. Ada
satu janji Seorang pemimpin yang akan datang menjadi hamba
Allah (Yesaya 52:13; 53:12; Yehezkiel 37:24-28), terhadap
satu perjanjian baru yang akan dituliskan atas hati manusia
(Yeremia 31:31-34), dan janji anugerah Roh Allah untuk
memberikan kuasa kehidupan baru bagi umat-Nya (Yoel 2:2832).1Sesungguhnya Tuhan sudah berjanji dalam nubuatan Yoel,
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anakanakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orangorangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan
mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hambahambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku
pada hari-hari itu” (Yoel 2:28, 29).
Telah terbukti, janji
bersyarat ini tidak pernah digenapi oleh bangsa Israel secara
nasional setelah kembali dari pembuangan Babilon walaupun
janji ini diulangi kembali kepada nabi Yehezkiel (36:26-29)
dan Yeremia (31:31-33) dimana dipaparkan di dalam kalimat
dan situasi yang berbeda tetapi tujuan sama yakni untuk
memulihkan keadaan rohani bangsa Israel.Sekembali dari masa
pembuanganmenurut kelompok pemberangkatan atas dekrit
raja Koresh dikeluarkan pada tahun 537 sM untuk membangun
kembali Kaabah di Yerusalem dan direalisasikan pada masa
raja Darius I tahun 520 sM di masa nabi Ezra maka janji
pencurahan Roh Kudus secara masal itu masih sebatas janji,
bahkan setelah pemberangkatan kedua pada tahun 457 sM atas
perintah raja Artahsasta untuk membangun kota dan
pemukiman di Yerusalem masih tetap menunggu masa
penggenapannya. Selanjutnya setelah masa pemberangkatan
ketiga pada tahun 444 sM di masa Nehemia janji pencurahan
Roh Kudus tidak pernah kunjung terjadi kepada setiap individu
Israel. Itu belum pernah terjadi sampai bangsa Yehuda
mengalami satu proses asimilasi dengan Hellenisasi budaya
kerajaan Yunani dan berada di bawah pendudukan kerajaan
Roma kafir ada sekitar 400 tahun lebih masa Yudaisme.
Malahan ketika zaman mesianik sudah tiba,
kebanyakan orang Yahudi tidak menyadari dan tidak menerima
kedatangan dan kehadiran Kristus sebagai Mesias padahal janji
pencurahan atau penganugerahan Roh Kudus begitu jelas (lihat
Yehezkiel 11:19; 36:26-28 band. Yoel 2:28, 29) dimana itu
akan terjadi di era Mesias sebagaimana yang dinubuatkan oleh
nabi-nabi Perjanjian Lama (Yesaya 32:14-17; 44:3; 39:29;
61:1-3; Hagai 2:4-6; Zakharia 12:10).Pencurahan Roh Kudus
pertama-tama harus dialami oleh Mesias itu Sendiri saat
pengurapan-Nya di sungai Yordan demi mengesahkan
pekerjaan pelayanan-Nya yang segera dimulai (band. nubuatan
Lihat artikel Gerhard Hazel, “Promise/Prediction
and Fulfillment,” The Unity of the Bible, diakses 19
1
Februari 2013 dalam situs
www.biblicalresearch.adventist.gc.org.
Page 9
Edisi 273 – 24 Januari 2014
janji pengurapan Mesias dalam Daniel 9:24-27; Yesaya 61:1-3;
Lukas 4:14, 18). Sesudah itu maka pencurahan itu barulah
akan terjadi ke atas setiap individudi Israel dengan syarat
bahwa individu tersebut adalah orang yang beriman kepada
Mesias. Sayang sekali, Mesias sudah datang tetapi mereka
tidak menerima-Nya, bahkan “meskipun Yesus mengadakan
begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka
tidak percaya kepada-Nya” (Yohanes 1:11; 12:37). Sehingga
janji pencurahan Roh Kudus dalam Yoel 2:28, 29 belum juga
terjadi di antara individu-individu Israel secara masal di saat
Yesus sedang di dalam pelayanan bersama murid-muridNyaselama 3 tahun yakni dari tahun 27 saat Ia dibaptiskan
hingga penyaliban-Nya tahun 31 TM. Ini adalah gambaran
bahwa janji pencurahan Roh Kudus di akhir zaman tidak akan
mutlak digenapi di dalam gereja secara institusi atau organisasi
sekalipun seruan untuk berdoa bagi pencurahan Roh Kudus itu
datang dari pimpinan gereja secara organisasi. Sama seperti
pada jaman bangsa Yehudi, janji ini tidak mutlak harus
digenapi secara nasional atau secara ekslusif karena mereka
adalah umat pilihan Allah, demikian pula, janji ini tidak
mutlak dan tidak secara ekslusif hanya akan digenapi di antara
para penganut MAHK secara institusi dan organisasi gereja.
Tetapi itu adalah janji inklusif (terbuka kepada siapa saja) atau
bagi barang siapa yang berseru di dalam nama Tuhan” (Yoel
2:32; Roma 10:13), sudah tentu seruan di dalam nama Tuhan
ini adalah seruan yang didasarkan pada iman yang asli yakni
seruan iman yang tidak mengabaikan penurutan kepada
kehendak Allah lewat hukum-hukum-Nya. Agenda Allah
berupa janji pencurahan Roh Kudus ini tidak akan mungkin
sama dengan agenda manusia. Ini hanya bergantung satusatunya kepada kemauan, kerelaan dan rahmat Allah semata.
Dan apa yang dijanjikan-Nya tidak akan pernah dilanggar dan
diubah-Nya (Filipi 2:13; Mazmur 89:35). Adapun kemauan
dan rahmat itu tidak lepas dari kesiapan hati manusia yang mau
menerima panggilan dan tawaran Allah kecurahan Roh Kudus
itu secara individu. Lalu di sini harus ditegaskan bahwa
sasaran pencurahan Roh Kudus ini adalah ditujukan kepada
“barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan,” akan
membuat mereka yang berseru ini tergabung dengan orangorang “yang akan diselamatkan.” Dan keselamatan itu berasal
dari gunung Sion dan Yerusalem di mana mereka yang
menerima pencurahan Roh Tuhan ini adalah juga mereka
dipanggil Tuhan dan dimasukkan atau digolongkan sebagai
“orang-orang yang terlepas” (Yoel 2:32).
bersambung …..
Inpirational Story
KEKUATAN sebuah EMPATI
Oleh : Bredly Sampouw
S
eorang anak laki-laki tunanetra duduk ditangga
sebuah bangunan dengan topi terletak di dekat
kakinya. Ia mengangkat papan yang bertuliskan,
“Saya buta, tolong saya.” Hanya ada beberapa keping
uang dalam topi itu. Seorang pria berjalan melewati anak
ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya
dan menjatuhkannya
ke dalam topi itu.
Lalu, ia
mengambil papan, membaliknya, dan menulis beberapa
kata. Pria itu menaruh papan itu kembali sehingga orang
yang lalu lalang dapat melihat apa yang baru ditulisnya.
Segera sesudah itu, topi itu pun terisi penuh. Semakin
banyak orang memberi uang untuk anak tunanetraa ini.
Sore itu, pria yang telah mengubah kata-kata di papan
tersebut datang untuk melihat perkembangan yang
terjadi.
Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya,
“Apakah Bapak yang telah mengubah tulisan di papanku
tadi pagi? Apa yang Bapak tulis?”
Pria itu berkata, “Saya hanya menuliskan sebuah
kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah
tulis dengan cara berbeda. ‘Hari ini adalah hari yang
indah dan saya tidak bisa melihatnya.”
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Pernahkah Anda melakukan hal
yang sama berulang-ulang, tetapi menginginkan hasil
berbeda? Jika usaha Anda selama ini sepeerti berjalan
di tempat, cobalah ambil waktu sejenak untuk
memandang usaha Anda dari sudut pandang berbeda
dan mulailah melakukan perubahan, lalu tunggu serta
lihat hasilnya.
Page 10
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Untuk Dilakukan : “Tetapi Petrus berkata : Emas dan
perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai,
kuberikan kepadamu:
Demi Yesus Kristus, orang
Nazaret itu, berjalanlah!” Kisah 3 : 6.
Ada orang yang lebih malang ketimbang orang buta, yaitu
orang yang melihat, tetapi tidak mempunyai Visi. Kita
tidak akan berhasil manakalah pikiran kita tidak berubvah
ke sesuatu yang lebih baik dari sekarang! Orang lain
tidak akan bisa merubah diri kita jikalau kita tidak
merubah pikiran kita juga. Jadi kunci ada ditangan kita
untuk merubah cara pandang kita. Mungkin pikiran kita
selama ini tidak lagi sesuai dengan keadaan disekitar
kita, atau keputusan kita tidak lagi sesuai dengan kondisi
disekitar kita. Jangan tunggu sampai orang lain yang
merubah sudut pandang pikiran kita baru berubah!
Tetapi berubah dan menyesuaikan keadaan. Perlu ada
sudut padang dari posisi yang berbeda untuk melihat
karena dengan demikian pikiran kita akan mendapat
banyak memilih dan menentukan yang terbaik. Kita perlu
merubah Visi dan Misi jikalau itu tidak lagi relevan
dengan keadaan yang dihadapi. “DONT RESIST TO
CHANGE”
Cerita Untuk Anak
Elisa Terpanggil
1 Raja-raja 19:19-21
Dikirim oleh Max Kaway.
gunung yang bernama gunung Horeb pada saat itu dia
bermalam di sebuah gua , tiba-tiba Tuhan memanggil namanya
“ Elia sedang apa kau disini? Elia menjawab, "Ya TUHAN,
Allah Yang Mahakuasa, saya selalu bekerja hanya untuk
Engkau sendiri. Tetapi umat Israel melanggar perjanjian
mereka dengan Engkau. Mereka membongkar mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabi-Mu. Hanya saya sendirilah yang
tinggal, dan sekarang mereka mau membunuh saya!" pada saat
itu Tuhan menyuruh Nabi Elia untuk keluar berdiri di atas
gunung, saat itu pula Tuhan berkata kepadanya untuk ke mbali
ke negeri Damsyik bertemu dengan seorang muda yang
bernama Elisa.
Dari gunung Horeb Nabi Elia pergi menemui Elisa yang sedang
membajak dengan 12 pasang lembu. Hal ini menandakan
bahwa Elisa adalah seorang anak muda yang punya pekerjaan
yang bagus dan keluarganya cukup kaya.
Ketika melihat Elisa, Elia melemparkan jubahnya kepada Elisa.
Melemparkan jubah kepada seseorang menandakan sesuatu.
Orang yang menerima jubah itu berarti adalah penerus
pekerjaan atau kekuasaan dari si pemilik jubah. Elisa langsung
sadar bahwa ia dipanggil Allah menjadi utusan Allah sesudah
Elia. Ia pun segera berpamitan pada orang tuanya dan
membereskan pekerjaannya, lalu mengikuti Elia.
Elisa tahu ia harus belajar di bawah didikan Elia. Maka,orang
muda ini dengan rendah hati mau dilatih oleh Allah melalui
Elia. Elisa mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Tuhan memanggil sejumlah orang termasuk anak-anak untuk
melakukan pekerjaan-Nya secara khusus, yaitu menjadi seorang
anak yang suka menurut kepada orang tuamu, gurumu dan
menjadi teladan kepada orang lain terutama selalu mau
menurut kepada Tuhan mengikuti perintah-perintahNya.
Maukah kalian menjadi sahabat Yesus?
Doa “ Tuhan tolonglah aku untuk menjadi sahabatMu yang
setia.” Amin.
Dahulu kala ada seorang yang setia yang bernama Elia, dia
adalah seorang Nabi, saat itu Nabi Elia berada di sebuah
Page 11
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Pathfinder
Mamalia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pada hari penciptaan manakah mamalia
diciptakan?
Daftarkan empat sifat khas seekor mamalia.
Berikan satu atau lebih sifat-sifat pengenal dari masingmasing golongan (orde) mamalia
berikut ini dan sebutkan satu atau lebih spesies mamalia
yang ditemukan dalam setiap golongan (orde):
a. Marsupialia
f.
Rodentia
b. Insectivora
g.
Lagomorpha
c. Chiroptera
h.
Artiodactyla
d. Carnivora
i.
Sirenia
e. Pinnipedia
j.
Cetacea
Daftarkan empat manfaat mamalia dan ceritakan
bagaimana mereka berguna.
Daftarkan lima hal yang dilakukan mamalia yang
berbahaya.
Daftarkan empat mamalia yang sungguh-sungguh hidup di
air dan tunjukkan susunan alamiah mereka.
Sebutkan mamalia terbesar di dunia dan ceritakan dimana
mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan apa makanan
mereka.
Daftarkan delapan spesies dari mamalia liar yang engkau
telah amati secara pribadi dan kenali di hutan belantara.
Tuliskan atau ceritakan cerita tentang “Mamalia Liar yang
Saya Telah Amati”.
Referensi
Field Book of North American Mammals, Anthony, Putnam’s.
Mammals, 1972, Boy Scouts of America, Supply Divicion,
North Brunswick, NJ 08902.
Mammals, Michael McClure, 1972, Cranium Press. Distributed
by Serendipity Books, 1790 Shattuck Ave., Berkeley, CA
94709.
Mammals in the Sea, Jacques Cousteau, 1975, Harry N.
Abrams, Inc., 110 E. 59th Street, New York, NUY 10022.
Mammals of North America, Robert T. Orr, 1971, Doubleday
and Co., Inc., 245 Park Ave., New York, NY 10017.
Mammals of the World, 2 vols., 3rd ed., Ernest P. Walker,
1975, John Hopkins Press, Baltimore, MD 21218.
Mammals We Know, Julian May 1973, Children Press, Inc.,
1224 West Van Buren St., Chicago, IL 60607.
Tingkat Ketrampilan 1
Page 12
Edisi 273 – 24 Januari 2014
BANJIR Menerjang Manado – Advent Peduli Turun Tangan
Oleh : Tim Redaksi BAIT
Tanggal 15 Januari yang lalu menjadi hari naas bagi banyak
warga Manado. Hujan sejak malam hari terus berkecamuk di
Manado dan Minahasa Raya menyebabkan kiriman air dari
Tondano tak terbendung lagi. Hal ini diperburuk pula oleh
naiknya air laut yang menghambat air hujan menuju muara
sungai menyebabkan banjir terasa begitu cepat.
Banjir yang hampir menyeluruh di wilayah Manado membuat
warga panic. Warga mencari tenpat yang lebih aman di rumah
berlantai dua atau lebih dan di tempat-tempat yang tinggi. Bagi
sebagian warga, banjir dengan aliran air yang deras ini sangat
mengejutkan. Beberapa rumah hanya dalam hitungan menit
setelah ditiggalkan hancur tak berbekas tertutup banjir.
Page 13
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Seorang warga korban banjir bercerita, ketika air mulai naik,
dia menyimpan uangnya di bumbungan rumah dan
menyelamatkan televise. Begitu kagetnya bapak ini, setelah
melihat kebelakang rumahnya tidak ada lagi, hancur dihantam
banjir.
5 rumah di Dendengan Dalam hanya tertinggal fondasi dan
sebagian dinding. Beberapa rumah di seberang sungai SMA
Advent Klabat Manado, hanyut terbawa air dan salah satu
rumah tembok tempatnya berpindah ke sungai. Rumah itu
masih berdiri namun atapnya dan perabotan rumahnya sudah
tidak ada lagi. Mobil-mobil yang terjebak banjir, bagaikan
mobil plastic yang bergelantungan dipagar rumah dan
terjerumus ke selokan.
Beberapa sekolah Advent seperti SD/SMP Advent Tikala,
SD/SMP Advent Paal Dua, SMA Advent Klabat ikut terendam
banjir sampai sekitar 4 meter, begitu pula dengan gereja Advent
Tikala, gereja Advent Sario Sentrum, gereja Advent Paal Dua,
Gereja Advent Tikala Baru ikut terendam banjir bahkan
sekolah dan gereja Advent Paal Dua sempat diliput stasiun
televise karena para guru dan murid sempat terjebak banjir di
sekolah ini.
Pada hari H, relawan Advent Peduli setelah berkoordinasi
dengan pimpinan YAPI Pusat memutuskan untuk segera
Page 14
Edisi 273 – 24 Januari 2014
dibangun Posko Bantuaan Banjir. Pada hafri H+1 yaitu pada
hari kamis, telah berdiri satu Posko YAPI di Warukapas. Posko
yang letaknya sekitar 30 menit perjalanan ke Pal 2 Manado ini
didirikan untuk mengantisipasi banjir susulan sehingga
dipilihlah Warukapas yang dianggap aman dari banjir dan
diyakini akan mendapat support dari jemaat sekitar.
berbagai daerah lain ke posko di Jalan Martadinata dan salut
kepada 4 jemaat di wilayah Tawarik (jemaat Tatelu,
Warukapas, Wasian dan Klabat) yang sejak H+1 sudah ada di
Posko Warukapas, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan
keluarga untuk membantu warga melalui posko Advent Peduli.
Pada H+1, Posko Advent Peduli Warukapas sudah mulai
membagikan makanan. Posko Advent Peduli di Jalan
Martadinata (kantor uni lama) mulai beroperasi sehari
kemudian. Kedua Posko Advent Peduli ini saling bekerja sama
menanggulangi banjir Manado yang juga menimpa anggotaanggota gereja Advent.
Salut kepada anggota gereja Advent Indonesia yang bahumembahu membantu warga khususnya warga Manado yang
tertimpa bencana. Telah berdatangan beras, sayuran, air
mineral, pakaian layak pakai dan berbagai sembako lainnya
khususnya ke kantor Uni Timur. Para relawanpun berdatangan
dari Tondano, Tomohon, Sonder, Amurang, Bitung dan
Page 15
Edisi 273 – 24 Januari 2014
Advent Peduli Banjir – Jakarta
Oleh : Pdt. Andrey Daymbani
Ditengah-tengah keprihatinan akibat bencana banjir yang
dampaknya sampai saat ini masih dirasakan sebagian warga
Jakarta dan sekitarnya, konferens menyampaikan apresiasi dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
meringankan beban dari para korban banjir, baik bantuan
langsung secara individu, keluarga, kelompok dan jemaat
maupun bantuan yang disampaikan melalui konferens. Bantuan
yang konferens terima dari berbagai sumber ini telah disalurkan
kepada para korban yang berada di Kampung Pulo dan di
daerah Tebet melalui YAPI, perpanjangan tangan organisasi
yang berada di garda terdepan sejak awal bencana banjir
melanda Jakarta minggu yang lalu.
Warga Advent Sulawesi Utara termasuk para gembala jemaat
juga terlibat membantu warga membersihkan rumah. Hal yang
samapun yang dilakukan pemda Sulut untuk mengurang resiko
penyakit di mana sejak tiga hari banjir surut, berbagai sudut
kota Manado mulai bau busuk.
Para relawan YAPI yang mendirikan poskonya di GPA MT
Haryono, dengan tidak kenal lelah telah menyediakan dan
menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada korban banjir
Page 16
Edisi 273 – 24 Januari 2014
ratusan bungkus setiap hari. Pelayanan YAPI yang sungguh
luar biasa.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh pdt. Yance
Gerungan, ketua gereja Advent Konfrens Minahasa.
Untuk itu konferens terus menghimbau kepada semua pihak
baik secara pribadi maupun secara jemaat, untuk terus
melakukan pelayanan berupa bantuan kepada korban banjir
baik secara langsung maupun melalui konferens. Persembahan
dari jemaat yang sdh terkumpul pada sabat yang lalu sudah
disalurkan kepada korban banjir. Bilamana masih ada jemaat
yang ingin membantu melalui persembahan khusus bantuan
bencana, bisa dilakukan pada perbaktian Sabat, dan bisa
dikumpulkan ke konferens bersama bantuan jemaat lainnya
untuk dapat disalurkan lagi kepada para korban banjir. Untuk
kepedulian kita terhadap penderitaan sesama, konferens
menyampaikan banyak terima kasih.
Daerah Konfrens Minahasa Peduli
Banjir
Oleh : Janice Losung – BAIT Tomohon
Sehari setelah musibah banjir bandang dan tanah longsor di
Manado, Tomohon dan sekitarnya, pimpinan dan staf daerah
konfrens Minahasa langsung menuju tempat bencana dan
memberikan bantuan baik materi yaitu bahan-bahan kebutuhan
dasar dan juga tenaga sukarela yang ikut membantu warga dan
mendoakan.
Meski cuaca yang ekstrim waktu itu serta jalanan macet
bantuan langsung diantar. Sesudah aksi kemanusiaan dibuat,
Page 17
Edisi 273 – 24 Januari 2014
kemudian dapat berita bahwa korban anggota jemaat Advent di
wilayah kerja daerah Konfrens Minahasa tercatat ada 63
keluarga Advent yang tertimpa musibah bencana ini yakni di
Tinoofr, Kasuratan, Pulutan, Popontolen, Lelema, Tateli dan
dibukalah Posko DKM Peduli yang menampung bantuan dari
jemaat-jemaat berupa makanan, pakaian, obat-obatan, air
minum serta bantuan lainnya..
Tim kemudian menuju tempat-tempat keluarga yang tertimpa
bencana. Pdt. Yance Gerungan berterima kasih kepada jemaat
dan anggota yang begitu peduli dan secara spontaitas langsung
memberikan bantuan baik yang dibawa langsung maupun yang
disalurkan melalui Posko DKM Peduli. Allah Peduli dan
melalui umatNya Dia menunjukkan kuasa dan kebesaranNya.
Bantuan Bagi Anggota Jemaat Yang
Menjadi Korban Banjir
Oleh : Janice Losung – BAIT Tomohon
menolong kembali diasah. Di antara keluarga Advent yang
tertimpa bencana di daerah konfrens Minahasa, bendahara
konfrens Minahasa, bapak Mardy Ratu dan keluarga tak lepas
dari bencana ini.
Dalam kesaksian keluarga bahwa air yang datang masuk ke
dalam rumah tak bisa dihindari. sehingga semua anggota
keluarga waktu itu dimana ada dua orang oma yang bersama
keluarga harus segera mencari tempat yang aman dengan
memilih naik ke lantai atas rumah. Saat yang sangat
menegangkan itu, tak ada yang bisa dilakukan selain berdoa
dan berusaha menyelamatkan anggota keluarga yang ada.
Ketika tim berhasil tiba di rumah keluarga ini, tampak kondisi
keluarga sangat
memprihatinkan sehingga langsung
memberikan bantuan.
Keluarga merasa terharu dengan bantuan yang diberikan.
Bersama-sama
kemudian
berdoa
dan
langsung
menginstruksikan untuk memberikan bantuan bagi keluarga
yang tertimpa duka di tempat-tempat lain di Manado dan
sekitarnya.
Gunung Sinabung Bergolak,
Komunitas Advent Bergerak
Oleh : Tim BAIT
Bencana berkepanjangan dirasasakan oleh warga Karo,
Sumatera Utara, terlebih mereka yang dekat dengan gunung
Sinabung. Sejak Agustus 2013, gunung aktif ini mulai
bergejolak sehingga menyebabkan puluhan ribu orng
mengungsi menyelamatkan diri. Sawah, Ladang dan semua
perkebunan sayuran di daerah subur ini rusak oleh abu vulkanik
yang terus dimuntahkan gunung SInabung.
Bencana alam yang terjadi di Manado dan sekitarnya sungguh
tak dapat ditolak namun dalam keadaan seperti ini, saling
Gereja Advent, baik gereja-gereja di Sumatera Utara dan di
daerah lain, Rumah Sakit Advent, UIKB, ADRA dan YAPI
ikut ambil bagian dalam usaha membantu para korban bencana
Page 18
Edisi 273 – 24 Januari 2014
di tanah Karo. Sejak bulan September 2013 telah didirikan
Posko Bantuan untuk melayani pengungsi di gereja Advent
Sumbul.
Posko yang dikomandani oleh pdt. J. Sitepu mengadakan
berbagai aktifitas selain menyiapkan makan bagi para
pengungsi. Ada pelajaran kesehatan setiap hari, pelajaran
rumah tangga, pelajaran anak-anak dan pelajaran Alkitab.
Khusus untuk anak-anak setiap sore dan malam sebelum tidur
dua orang missionary selalu menemani dengan berbagai
kegiatan. Para pengungsi di Posko Advent tercatat lebih dari
600 jiwa.
Kesempatan ibadah hari Sabat, Pendeta Syafirudin yang pada
kesehariannya bekerja di Kantor DKM sebagai Direktur
Penatalayanan GMAHK membawakan khotbah Sabat siang
dengan tema “Rahasia Hidup Sukses Yusuf” dengan
mengambil ayat Alkitab, Kejadian 39: 3. Khotbah yang
dibawakan alumnus Unklab 1998 ini begitu bersemangat yang
menjadi cirri khas beliau. “In itu bilang khotbah,” puji Swenly,
orang muda di Jemaat Memorial RAMA yang menyaksikan
dan di aminkan oleh rekan-rekannya.
Bantuan yang masuk ke Posko Advent di antaranya beras dari
BNPB dan dari UIKB, alas tidor dari BNPB dan kantor Advent
Sumatera Utara, penjernih air dan tenda klinik dari ADRA,
sayuran dikirim oleh jemaat di seputar tanah Karo.
Selama berbulan-bulan di pengungsian warga perlu perhatian
khusus untuk menghilangkan stress mereka. Posko juga teta
membutuhkan uluran tangan warga Advent sehingga Posko
Advent tetap dapat memberikan bantuan kepada mereka yang
membutuhkan.
Banjir Pelayanan Syafirudin di
Memorial RAMA
Oleh: Refly Ompi, BAIT-Ratahan
Merupakan satu suka cita ketika Hamba Tuhan,Pdt. Sonny
Syafirudin melayani di Jemaat Memorial Rantung-Malingkas
(RAMA) Ratahan, Sabat (18/1).Setelah dua hari sebelumnya
menurut kesaksian Pendeta tiga anak ini, bersama Ketua
GMAHK Daerah Konfrens
Minahasa (DKM), Pdt. J.
Gerungan dan Officers DKM yang lain membantu korban
banjir bandang di Manado yang salah satunya adalah
Bendahara DKM, Mr. Mardy Rattu yang rumahnya terkena
musibah banjir bandang pada hari Rabu (15/1) lalu. Pada
Pada kesempatan yang sama diselah-selah acara ibadah
khotbah, Pendeta Syafirudin yang juga pernah menjadi
Gembala Jemaat di GMAHK Pioneer Ratahan ini secara khusus
mendoakan tamu-tamu yang hadir dalam ibadah dan juga
secara khusus mendoakan saudara-saudara kita yang ditimpah
musibah banjir bandang dan tanah longsor di SULUT. Suami
dari Melfa Tumarar, S.Pd. ini juga mengadakan pengurapan
Ketua Jemaat Memorial yang baru Sdr. Billy Ngantung dan
Ibu Goni, Ketua Jemaat dari Jemaat Rasi serta diakon-diakones
yang baru kali ini terpilih dari tiga Jemaat yaitu Jemaat
Memorial RAMA, Jemaat Wawali dan Jemaat Rasi. Ibadah
Sabat di Jemaat Memorial RAMA juga dihadiri oleh Pdt. Jack
Mundung (Pendeta Wilayah Ratahan), Pdt. Andi Rahman
(Mantan Gembala Jemaat Rasi, sekarang melayani di Daerah
Misi Papua) dan Pdtm. Gaflen Mangkey (Gembala Jemaat
Memorial RAMA) serta beberapa tamu dari Jakarta dan juga
anggota Jemaat Wawali dan Rasi.
Setelah acara ibadah Khotbah Sabat, Pendeta Syafirudin dan
tamu-tamu serta seluruh Jemaat yang hadir mengadakan
potluck di Aula Memorial RAMA.Selanjutnya, alumnus
AIIAS, Manila 2005 ini melanjutkan pelayanan di acara ibadah
pemakaman salah seorang anggota Jemaat Memorial RAMA
yang meninggal yaitu Bpk. Yantje Ompi (Alm). Sungguh,
Jemaat yang hadir mendapat banyak berkat, atas kunjungan dan
pelayanan ayah dari Sharon, Josiah dan Sifanysha ini. Jemaat
mendoakan; Tuhan memberkati pelayanan Pendeta Syafirudin
dan keluarga.
Page 19
Edisi 273 – 24 Januari 2014
BEFORE MEN AND ANGELS
ADALAH TEMA GYC 2014 DI
FLORIDA
Oleh: Belva Wantah/Jufrie Wantah, BAIT, USA
(2012), Orlando, Florida (2013/14). Justin Mcnelius, President
GYC dalam kata sambutannya antara lain mengatakan “there is
no question that the Great Controversy is real, and we indeed a
spectacle, ‘both to men and to angels.’ Let’s take high calling
in Christ and reveal to those who are watching what God can
do in the lives of fallen beings that rely upon Him.”
Generation of Youth for Christ (GYC) memilih tema “Before
Men And Angels” telah berlangsung di Orlando, Florida, AS
pada tanggal 1-5 Januari 2014. Sekitar 7000 orang terdaftar
dari manca negara hadir dalam acara tersebut. First Indonesian
Seventh-Day Adventist Church (FISDAC), South Plainfield,
New Jersey merupakan salah satu utusan dari pertemuan akbar
khusus bagi orang muda yang diagendakan setiap tahun.
Rombongan FISDAC Youth berangkat dari New Jersey
sebelum tanggal berlangsung. Dengan menggunakan van
gereja sebagai mobil inti berisi 12 orang peserta GYC yang
terdiri dari FISDAC Youth dipimpin oleh Elder Julia Sulu.
Dari New Jersey rombongan sempat mampir di North Carolina
dan bersabat di Winston Salem First Seventh-Day Adventist
Church, sebelum melanjutkan perjalanan ke Florida.
Dalam konvensi tersebut topik-topik yang menarik yang
diminati oleh FISDAC Youth antara lain seperti The Individual
Conflict: Victory Over Sin (Kameron DeVasher), Dealing with
Issues in the Church (Ted Wilson), Media On the Brain (Chad
& Fidia Kreuzer & Scott Ritzema), The Gay Puzzle: Loving
Gay to Christ (Ronald Woolsey, Wayne Blakely & Michael
Carducci), God at War: Creation, Conflict and Covenant
(David Asscherick), Making Friends for Eternity (Mark Finley)
di samping banyak topik lainnya dengan para nara sumber yang
cukup menawan.
Kesan bagi FISDAC Youth ialah ketika bertemu pada malam di
rumah orang Indonesia di Florida bisa berkenalan dengan para
peserta Indonesia yang datang dari negara bagian lainnya.
Tuan rumah yang tahu bakat dari FISDAC Youth
memperkenalkan dan sekaligus menyuruh FISDAC Youth
untuk bernyanyi. Pada kesempatan yang sama FISDAC Youth
bisa berkenalan satu dengan lainnya yang cukup banyak
memadati kediaman tersebut. Di samping dapat menikmati
panel diskusi Sekolah Sabat dengan nara sumber antara lain
church leader (GC) dan berbakti bersama pada hari Sabat yang
dibanjiri oleh hadirin yang membludak dua kali lipat dari
peserta yaitu sekitar 15000 orang.
GYC yang dimulai pertama kali di Pine Springs Branch,
California (2002) yang hanya dihadiri 400 peserta yang
terdaftar kini telah mencapai 7000 peserta. Berikut ini adalah
urutan tempat dan tahun berlangsungnya. Pine Springs Branch,
California (2002), Ann Arbor, Michigan (2003), Sacramento,
California (2004), Chattanooga, Tennessee (2005), Baltimore,
Maryland (2006), Minneapolis, Minnesota (2007), San Jose,
California (2008), Louisville, Kentucky (2009), Baltimore,
Maryland (2010), Houston, Texas (2011), Seattle, Washington
Pada acara outreach yaitu bersaksi bersama nampak antara lain
Ted Wilson (President GC) dan Mark Finley (Former
Speaker/Director of “It Is Written”) berbaur dengan para
peserta umumnya orang muda untuk bersaksi dari rumah ke
rumah. Sekitar 60 bus yang digunakan, lebih dari 22000 pintu
rumah yang dimasuki, lebih dari 15000 traktat yang disebarkan
termasuk buku The Great Controversy yang dibagikan.
Rencana pertemuan konvensi GYC berikutnya akan diadakan
di negara bagian Arizona.
Page 20
Edisi 273 – 24 Januari 2014
KUNCI TAON RUKUN TOUDANO
NEW JERSEY
Oleh: Jufrie Wantah, BAIT, USA
Mengambil tempat di Reformed Church Highland Park, New
Jersey pada Sabtu (18/1) telah berlangsung acara Kunci Taon
(Tutup Tahun) oleh Rukun Toudano, New Jersey. Dalam acara
ibadah yang dipandu oleh Christie Poluan selaku MC nampak
Toudano Youth (Seisy Paomey, Stella Manopo, Christie
Poluan) memimpin dengan lagu-lagu pujian dan doa buka oleh
Pdt. Mercy Olga Rumengan.
diterjemahkan oleh Robby Giroth, serta mewakili Konjen RI di
New York Ghafur Akbar Darmaputra, dibawakan oleh I Gusti
Agung Ayu Ratih Astary selaku Konjen Muda Ekonomi.
Lagu-lagu pilihan dipersembahkan oleh Rukun Toudano,
Ketua-Ketua Rukun Minahasa, Vaya con Dios, Solo Angel
Tombeng, solo Joke Malonda.
Yang menarik dalam acara ini yaitu penggalangan dana dengan
menjalankan persembahan berupa sumbangan bantuan bencana
alam terutama banjir bandang yang melanda bumi nyiur
melambai, di samping lucky draw (door price) bagi hadirin
yang beruntung malam itu. Doa persembahan dan doa syafaat
oleh John Adam, ucapan terima kasih oleh Oldy Manopo serta
doa makan malam sekalian menutup acara dilayangkan oleh
Pdt. Henny Rumagit-Poluan.
Retreat Jemaat Gracia Magetan
Oleh : Hari Prasetyo dan Aristoteles Budyanto – Komunikasi
Jemaat
Pewartaan Firman oleh Pdt. Steven Rantung, PhD, merujuk
pada tema Kasih yang dilandaskan oleh motto dari Dr. Sam
Ratulangi “Si Tou Timou Tumou Tou.” Antara lain beliau
menjabarkan Yohanes 15: 9-17 dan Kolose 3: 12-14 tentang
kasih yang bukan hanya abstrak tapi kongkrit yang harus kita
pantulkan dalam hidup kita selaku umat Tuhan, di samping
beliau menyinggung bencana alam di tanah air khususnya
banjir bandang yang melanda kota Manado belum lama ini.
Mengawali tahun 2014 Jemaat Gracia
mengadakan Retreat Jemaat dimulai
hari Sabat pagi hingga hari Minggu, 1112 January 2014. Ada beberapa agenda
yang dibicarakan dalam Retreat ini
selain dari pada kegiatan Refreshing
bersama Jemaat yaitu : Konferensi
Jemaat, Penyusunan Program kerja
Jemaat 2014 dan yang paling penting
doa bersama mengingat 8-18 January
2014 dicanangkan organisasi sebagai hari doa dalam rangka 10
hari berdoa untuk kecurahan Roh Kudus.
Setelah semua rombongan tiba dengan menggunakan 3 mobil
angkutan dan masuk hotel sesuai dengan kamar yang sudah
ditentukan, langsung kemudian berkumpul kembali untuk
mengikuti kebaktian sabat dimulai dengan acara SS yang
dipandu oleh Pdt. Djoko Sukatno, kemudian kotbah oleh
Gembala Jemaat Pdtm. Dale Sompotan.
Dilanjutkan dengan makan siang bersama dan istirahat sebentar
lalu kembali pada pukul 3 sore untuk mengadakan konferensi
Jemaat serta penyusunan program kerja 2014. hingga
penutupan hari Sabat dimana Ibu Eliyanawati Jinawan
membawakan renungan tutup sabat. Malam minggu merupakan
acara bebas untuk jalan-jalan di Objek Wisata Telaga Sarangan.
Pada acara perayaan yang dipandu oleh Jeniffer Assa dan
Venly Lalaki selain kata-kata sambutan seperti dari ketua
panitia oleh Arthur Sepang, dan dari Rukun Toudano oleh Pdt.
Adrie Legoh, DMin, menggunakan bahasa daerah yang
Makanan melimpah ruah dalam Retreat kali ini, hari
minggunya diawali dengan doa subuh bersama dipimpin oleh
Bpk. Tjahjono Djinarwan, dilanjutkan dengan jalan jalan lagi
ke Telaga Sarangan, refreshing dengan naik kuda atau naik
speedboat mengelilingi telaga sarangan juga membeli ole-ole
untuk keluarga. Akhirnya tepat pukul 13.00 siang rombongan
pulang ke rumah masing masing dengan selamat.
Page 21
Edisi 273 – 24 Januari 2014
kami
Doakan
Doakan korban banjir di Manado, Jakarta, Kotamobagu dan
gunung meletus di tanah Karo Sumatera Utara.
Redaksi
Ulang Tahun
Segenap pimpinan dan seluruh tim redaksi menyampaikan
selamat ulang tahun kepada semua relawan BAIT yang
berulang tahun di bulan Januari ini, di antaranya :
pdt. Ronny Paambunan – 1 Januari
dr. Reuben Supit – 2 Januari
pdtm. Dale Sompotan – 3 Januari
Green Manueke – 7 Januari
Janice Losung – 10 Januari
Osvald Taroreh – 12 Januari
Michael Mangowal – 18 Januari
Maikel Makrewa – 20 Januari
Nielson Assa – 20 Januari
Jeiner Rawung – 23 Januari
Janet Ngantung – 23 Januari
Yance Pua – 27 Januari
Christian Siwy – 30 Januari
Tuhan memberkati selalu dan tetap semangat dalam pelayanan
khususnya melalui BAIT Ministry.
.
Salam Kompak selalu
HRD BAIT
Kirimkan berita, artikel, kesaksian anda ke
redaksi BAIT melalui email,
[email protected]
Allah tidak mengharapkan seorang pemimpin untuk menjadi
sempurna, tetapi untuk menjadi utuh secara keseluruhan.
Untuk memperoleh satu integritas berarti untuk menjadi utuh
seutuhnya. Di luar dari kegagalan mereka secara manusia, para
pemimpin ini dapat menjadi pemandu bagi orang-orang yang
mereka pimpin.
Seorang direktur dari Pacific Gas & Electric Company,
Gayle Hamilton, mengatakan, “Saya tidak akan pernah
memintakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang saya
tidak mau untuk lakukan sebelumnya.” Hal ini menunjukkan
bahwa seorang pemimpin yang dapat diteladani mengetahui
bahwa jika mereka menginginkan untuk memperoleh satu
komitmen dan pencapaian yang tinggi, mereka harus mampu
untuk menuntun orang lain terlebih dahulu untuk melewati
“jalan” yang mereka mintakan orang lain itu untuk lewati.
Pemimpin harus mampu menjadi pemandu dalam perjalanan.
Tulisan ini mengingatkan kita semua bahwa seorang
pemimpin itu harus lebih dekat lagi dengan mereka yang
dipimpinnya agar dapat mengetahui apa kebutuhan yang
mereka butuhkan dan apa permasalahan yang mereka temui.
Allah mengharapkan agar seorang pemimpin rohani itu dapat
melayani sebagai pemandu. Seorang pemandu akan membawa
seseorang atau kelompok tiba di tempat tujuan yang telah
direncanakan dengan selamat.
Kata-kata Ibrani untuk kata “pandu” ini memberikan kepada
kita beberapa tanda dari apa yang Allah inginkan dari mereka
yang Dia telah tunjuk untuk menjadi seorang pemimpin:
Seorang pemandu adalah seorang pemimpin rohani yang
menyatukan dan menuntun orang-orang dalam perjalanan
mereka dengan Allah.
Seorang pemandu akan membawa orang-orang dalam jalan
yang lurus yang akan menuntun mereka dalam satu persekutuan
dengan Allah.
Seorang pemandu akan memberikan nasihat yang benar dan
tepat bagi mereka yang sangat membutuhkannya.
Seorang pemandu akan menuntun dengan penuh
kelemahlembutan dan kesungguhan yang tulus, agar orang lain
dapat merasa damai dan aman.
Seorang pemandu akan selalu mendasari panduan yang dia
berikan pada Roh Suci dan Firman Allah.
Redaksi
Page 22
Download