Edisi 289 – 9 Mei 2014 Page 1 Edisi 289 – 9 Mei 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Hanya Satu Jalan Bolehkan Kita Marah ? Firman Tuhan & Ilmu Pengetahuan Halal dan Haram Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Berkhotbah di Antara Orang Kafir Pilihan Oxana Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat Berita Page 2 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Hanya Satu Jalan Yohanes 14:6 "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang dating kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kegagalan untuk mencapai tujuan kadang-kadang membuat orang putus asa. Gagal dalam usaha, gagal dalam pendidikan, gagal dalam bercinta, atau mungkin gagal menjadi anggota legislative, membuat orang kecewa dan putus asa. Ketiadaan jalan keluar kadang-kadang dapat membuat orang putus asa. Keputusasaan Itulah yang terjadi dengan umat Tuhan di pembuangan. Kekuasaan Babel begitu besar, sehingga dalam pandangan orang Israel sudah tidak ada jalan untuk lepas dari pembuangan. Sekalipun demikian, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Oleh karena itu, firman Tuhan dalam Yesaya 57:14-21 diawali dengan perkataan, "Bukalah, bukalah, persiapkanlah jalan, angkatlah batu sandungan dari jalan umat-Ku." Jalan yang tertutup harus dibuka dan batu sandungan harus disingkirkan agar umat Tuhan bias melalui jalan itu. Tuhan bersemayan di tempat tinggi, tetapi juga bersama-sama dengan orang yang remuk dan rendah hati. Murka Tuhan tidak selamanya agar umat Tuhan tidak patah semangat. Tuhan hendak menyembuhkan, menuntun, memulihkan dengan penghiburan yang sejati. Tuhanlah yang menciptakan puji-pujian serta damai sejahtera, juga bagi mereka yang putus asa. Yesus bersabda, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6). Allah hanya memberikan satu jalan, yaitu Yesus Kristus. Inilah jalan umat Tuhan yang di jaga oleh Tuhan untuk mengatasi masalah atau problema hidup yang dihadapi umat-Nya. Meskipun TUHAN hanya menyediakan satu jalan, jalan ini pasti karena di jamin oleh firman-Nya. Permasalahan kehidupan kita sangat kompleks dan kadang kala kita merasa tidak ada kuasa untuk dapat mengatasinya. Kabar baik bahwa ada satu jalan untuk kita mengalami kuasa Allah, yaitu melalui Tuhan Yesus. Syaratnya, kita harus mau merendahkan diri di hadapan-Nya dan mencintai kebenaran. John Ruskin berkata: Tujuan utama keselamatan yang diberikan Allah ialah supaya manusia itu bukan saja melakukan yang benar, tetapi juga untuk menikmatinya. Bukah hanya supaya jujur, tetapi mencintai kejujuran. Bukan hanya supaya adil tetapi mencintai keadilan. Bukan hanya supaya benar tetapi mencintai kebenaran. Bukan hanya supaya baik tetapi mencintai kebaikan. Bukan hanya supaya suci, tetapi mencintai kesucian. Bukan hanya supaya kudus, tetapi agar lapar dan dahaga akan kekudusan. Ruskin amat bijaksana dan dapat melihat bahwa masalah Allah yang paling besar bukan untuk memasukkan kita kesorga, tetapi supaya sorga itu masuk kedalam diri kita. Setelah perubahan yang ajaib terjadi dalam diri kita, maka kita akan mengikuti tolok ukur Allah dengan sendirinya seperti pelita memberi terang atau api memberi kehangatan, dengan demikian kita bvukan lagi sebagai orang asing dalam rumah sorgawi yang akan datang itu. Kita siap masuk sorga, karena sorga itu sudah ada didalam hati kita. Yesus segera datang menjemput orang yand didalam hatinya sorga sudah berakar dan bertumbuh serta berbuah. Yance Pua Redaksi Page 3 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. Epesus 4:26,27 T anggal 1 Mei, 2 000 the American Heart Association merilis sebuah hasil penelitian yang melelahkan tentang marah dalam majalah Circulation. Dr. Janice Williams yang memimpin penelitian ini juga melayani di University of North Carolina, Chapel Hill. Tercakup dalam penelitian mereka ialah memonitor 13.000 orang dewasa selama 6 tahun. Penelitian besar ini membuktikan bahwa seseorang yang selalu cenderung untuk marah mendapat serangan jantung 3 kali lipat lebih besar dari mereka yang hidupnya tenang dan positif. Rasio ini ditopang oleh penelitian lanjutan mengenai factor-faktor risiko mayoritas seperti tekanan darah tinggi (TDT), kolesterol tinggi, merokok, dan kegemukan. Digabung dengan penelitian ini juga adalah hasil penelitian yang dilakukan ahli ilmu jiwa Duke University, Dr. Redford Williams yang mencatat bahwa 20 persen orang dewasa Amerika yang peka atau sensitive untuk marah akan membahayakan kesehatan mereka sendiri. Dalam pendahuluan Amy Tan berjudul The Kitchen God’s Wife ia menulis: “Jika ibu saya hendak berbicara kepada saya, dia memulaikan katakatanya seakan-akan kami sudah berada di tengah-tengah pertengkaran.” Untuk kesehatan tubuh dan jiwa kita, kiranya kita dapat memohon pertolongan kepada Tuhan agar dapat mengatur kemarahan kita tanpa kita berbuat dosa. (Houston Chronicle, May 2, 2000, p.10A; Reader’s Digest, Dec. 1998, p.96; Houston Chronicle, Jan.13, 2000, p.3D). Marah adalah sesuatu yang alamiah. Semua orang pernah marah meskipun mereka yang jiwanya terganggu namun amarah dapat dan harus dikendalikan sehingga itu tidak merusak diri sendiri dan orang lain. ”Marah yang benar ialah jika kita marah karena membela kebenaran dan orang-orang tertindas. Sedangkan marah yang membawa dosa ialah jika kita Page 4 Edisi 289 – 9 Mei 2014 marah untuk membela diri kita sendiri sambil mempersalahkan orang lain.” (Baca buku ”Kepemimpinan Rohani” oleh: Oswald Sanders mengenai marah yang benar dan yang salah.). Seorang yang cepat marah dan cenderung pemarah bukan saja menjadi sering menyakiti hati sesama tetapi juga menyakiti Tuhan. Seorang pemarah biasanya menjadi alat kegelapan dalam menghancurkan diri sendiri dan orang lain. Seorang pelayan yang cenderung pemarah haruslah merobah sifat pemarahnya bila memang mau menjadi seorang pelayan. Jika seseorang bersifat diktator dalam kekuasaannya dan berusaha memerintah saudara-saudaranya seiman, merasa bahwa ia telah diberikan wewenang dan kekuasaan untuk hal itu, maka satu-satunya cara terbaik ialah singkirkan dia dari jabatannya jangan sampai terjadi kerusakan yang lebih besar dan ia akan kehilangan jiwanya, bahkan mengancam pula keselamatan jiwa orang lain. Watak untuk memerintah dan mengatur warisan Tuhan akan mengundang reaksi, terkecuali mereka merubah sikap. Mereka yang berada di puncak otoritas harus memiliki sifat Kristus.” Testimonies to Ministers, p. 362 Amarah bukan hanya merusak mental diri sendiri dan orang lain tapi berpengaruh juga terhadap fisik. Wajah menjadi merah, pembuluh darah di leher membesar, tinju dikepal, mata sedikit kabur karena kemarahan membuat pusat pandangan di otak menjadi berawan, dan sipemarah menjadi gagap. Dr, Walter Cannon, pionir peneliti obat-obatan psikosomatik di Harvard University menjelaskan mengenai gejala marah: ”Pernapasan mendalam; jantung berdenyut lebih cepat, tekanan pembuluh darah (arteri) naik; darah dipindahkan dari lambung dan usus ke jantung, pusat sistem syaraf dan otot; proses saluran pencernaan terhenti (mulut menjadi kering); zat gula dibebaskan dari tempat simpanannya di hati; limpa berkontraksi dan mengeluarkan cairan-cairannya yang sudah mengental dan juga adrenalin dikeluarkan”. Paul Lee Tan ”Encyclopedia of 7700 Illiustrations, p. 130: Mazmur 37:9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri. Amsal 14:17 Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar. Amsal 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah. Amsal 22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, Amsal 25:23 Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah. 25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar. Amsal 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya. Amsal 29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya. Pengkhotbah 7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. Semoga kita tidak menjadi seorang pemarah tetapi bilapun kita marah itu dilakukan dengan terkendali untuk berusaha memperbaiki hal yang buruk, tidak menghancurkan orang lain, tidak merusak reputasi pribadi tetapi untuk membangun dan tidak sampai menjadi dosa. Di tahun 1998, David Fleigelman, usia 40 tahun harus dirawat di rumah sakit karena luka tikaman. Dalam penyelidikan polisi, ternyata Fleigelman dan seorang anggota Sephardic Center synagogue di Brooklyn bertengkar soal siapa yang banyak mengetahui isi buku Torah. Tidak jelas siapa yang menang tetapi hasilnya ialah Fleigelman ditikam sesama aanggotanya sendiri. Ini berarti bahwa pengetahuan tentang Alkitab tidak menjamin kita untuk tidak marah, terkecuali kita mengijinkan Roh Kudus merobah tabiat dan kehidupan kita. (Examiner, May 7, 1998, p.26). Berbagai ayat Alkitab mengingatkan kita mengenai bahaya amarah yang tidak dikendalikan. Mazmur 4:5 Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. S e l a Mazmur 37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Bejana Advent Indonesia Timur Page 5 Edisi 289 – 9 Mei 2014 M enurut Lavine: “Apakah anda kadangkala bertanya, apa yang biasa kita ketahui? Apakah kebenaran yang biasa kita yakini? Apakah sebuah pertanyaan benar hanya jika didasarkan pada apa yang ditangkap indera anda, pada apa yang anda biasa lihat atau sentuh? Namun adakah jaminan kebenaran akan dunia? Apakah kebenaran itu abadi dan absolut, seperti yang dinyatakan oleh beberapa filsuf dan agama besar, ataukah kebenaran merupakan subyek yang biasa diubah? Apakah ilmu pengetahuan itu nyata? Ataukah kita seharusnya kembali ke tradisi sebuah agama besar Kristen Judeo demi kebenaran? Atau kembali pada filsuf besar dunia Barat? Pembela ilmu pengetahuan mencemooh agama dan filsafat dalam pandangannya terhadap kebenaran, dan bersikeras bahwa tak ada kebenaran selain yang ditunjukkan ilmu pengatahuan. Agama dan filsafat, keduanya tidak hanya diserang dan disalahkan oleh para pembela ilmu pengetahuan Bejana Advent Indonesia Timur namun juga saling serang. Sartre, xxii. T.Z. Lavine, Dari Socrates ke Kebenaran yang hakiki yang perlu diketahui oleh semua manusia adalah Kebenaran Injil Keselamatan, terkait salib Kristus, penebusan Yesus Kristus terhadap manusia dari dosadosanya yang biasa kita kaji dalam ajaran Alkitab tentang Pembenaran dan Penyucian Oleh Iman. Seperti kata rasul Paulus berikut ini: Roma 1:1, “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. 1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." 1 Korintus 1:30, “Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” 1 Korintus 2:1 “Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. 2:2 Sebab aku Page 6 Edisi 289 – 9 Mei 2014 telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” Kebenaran ini dinyatakan dalam bentuk kesaksian Allah melaui firman-Nya yang tak dapat dibantah oleh ilmu pengetahuan atau filsafat manapun di dunia ini. Inilah kebenaran telah berabad-abad diteliti oleh nabi-nabi dan yang juga hendak diketahui oleh malaikat-malaikat (1 Petrus 1:12). Lebih lengkap dapat dibaca apa yang telah ditunjukkan oleh konteks 1 Petrus 1:9-12 berikut ini: 1:9 karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. 1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. 1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Jadi kalau demikian, kontekstualisasi adalah sebuah proses penyelidikan yang seksama mengenai cara-cara pendekatan bagaimana membawakan atau mewartakan suatu kebenaran atau teori atau pengajaran tertentu akan Firman Allah untuk berterima dalam sebuah pemahaman dan praktek di suatu lingkungan agama tertentu. Dalam sebuah pendahuluan dari tesis yang menggunakan metode pendekatan deskriptifevaluatif yang ditulis oleh Coleman, suatu penelitian cermat untuk deskripsi-deskripsi akan doktrin- doktrin dan kebijakan MAHK atas terbitab-terbitannya sendiri dalam bentuk buku, format dokumen elektronis yang diperoleh atas website resmi gereja Marc Coleman menyatakan bahwa Gereja sedang bergulat dengan masalah utama yang nyata bagaimana memenangkan Muslim kepada Kristus 2. Apa Kontekstualisasi Masih Relevan bagi Kita Dewasa Ini ? Apakah Kontekstualisasi Dapat Menuntut Keterlibatan Kita Semua Dalam Penginjilan? Sama seperti Kristus, rasul Paulus menggunakan metode penginjilan dengan disertai beragam model, cara dan gaya pendekatan. Salah satu pendekatan yang ia gunakan adalah model pendekatan yang mempelajari etnis-budaya di tempattempat yang sempat ia jangkau dalam mengkontekstualkan Injil. Di satu sisi ia mendapat tantangan bagimana membawakan Injil ke daerah yang mayoritas Yahudi yang fanatis tetapi di sisi yang lain ia harus menghadapi orang-orang yang berlatar belakang budaya Hellenisme Greeco-Roma (perpaduan antara budaya Yunani dan Roma) yang kelihatannya susah untuk ditembus oleh pekabaran Injil. Sejarah pun mencatat bahwa kehidupan Roma terkenal dengan Bejana Advent Indonesia Timur suka berhura-hura dengan tontonan gladiator dan berpesta pora sementara orang-orang Yunani marak dengan tontonan olah raga dan seni olimpiade kuno di mana kaum cendekiawan dan bangsawan mengenggemari hikmat dan filsafat Socrates, Aristoteles, Plato, dan lain-lain. Bahkan filsafat Yunani dari kaun Epikurros dan Stoa amat mempengaruhi pola berpikir para cendekiawan Yunani menyebabkan mereka agak susah menerima hal-hal yang bukan berbau filsafat. Tetapi seperti yang ia katakan dalam dua ayat di atas bahwa ia mampu menyesuaikan dirinya dalam segala situasi dengan pertolongan Tuhan. Paulus berkata dalam Efesus 5:16: “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Kolose 2:8: “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.” Lebih lanjut seperti apa yang terdapat dalam II Timotius 4:2, 5, rasul Paulus menasihati dan menghibur Timotius dan para tua-tua jemaat dewasa ini bahwa sebelum melangkah keluar dalam upay pendekatan kontekstualisasi Injil kepada sesama Kristen dan kaum Muslim maka pekerjaan memberitakan firman itu adalah persiapan yang harus dibuat terlebih dahulu dari dalam jemaat: 4:2“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” 4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! 3. Apa Peranan dan Keterlibatan Kita dalam Kontekstualisasi? Peranan kita sebagai anggota jemat dalam pemberita Injil adalah harus selaras dengan pernyataan Alkitab dan Roh Nubuat. a. Matius 28:19, 20: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Markus 16:16: “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Kisah Para Rasul 20:20: “Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;” Kolose 1:25-28: “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, 1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. 1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan Page 7 Edisi 289 – 9 Mei 2014 mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaanDialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiapA. orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” 1 Korintus 9:20, 21. “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orangorang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.” b. “Kepada semua orang pekerjaan telah diberikan, dan tak seorangpun dapat mengganti yang lain. Tiap orang mempunyai satu misi yang sangat penting,yang tak dapat dilalaikan atau diabaikan, karena kegenapannya mencakup keselamatan beberapa jiwa dan mengabaikannya berarti celaka bagi orang yang untuknya Kristus mati.” (Review & Herald, Dec. 12, 1893). Jikalau anda mengasihi Kristus, menghargai sesuatu daripengorbanan yagn ia sudah buat bagimu, anda akan menyangkal dirimu demi Dia, berpaling dari segala kesenangan cinta diri, dan menggunakn uang, waktu, tenaga, dn pengruh untuk memenangkan jiwa bagi siapa Krsitus sudah mati. (Youth Instructor, 29 Juni 1893) • “Allah mengharapkan Pelayanan pribadi dari tiap orang yang padanya Ia percayakan pengetahuan kebenaran zaman ini. Tidak semua dapat pergi sebagai misionaris keluar negeri, tapi semua boleh menjadi misionaris dalam negeri bagi keluarga dan tetangga mereka.” (Testimonies for the Church, vol. 7, p. 30) • “Jangan ada gereja yang merasa terlalu kecil untuk menyampaikan pengaruh dan melakukan pelayanan pekerjaan agung zaman ini. Saudaraku pergilah bekerja… Usaha yang paling sederhana dari kasih yang tidak mementingkan diri akan dimahkotai dengan berkatnya yang besar. Lakukan apa yang kau bisa lakukan, dan Ia akan menambah kesanggupanmu.” (Review & Herald, 13 Maret, 1888) • “Anggota gereja, biarlah terangmu bercahaya. Biarlah suaramu didengar di dalam doa penuh kerendahan,.. dan sampaikan kebenaran saman ini . Suaramu, pengaruhmu semua diberikan dari Tuhan dan digunakan untuk memenangkan jiwa bagi Kristus.” – Testimonies, vol. 9, p. 38. • “Harus ada rencana yang tersusun baik untuk menempatkan pekerja ke semua gereja besar dan kecil, Bejana Advent Indonesia Timur untuk mengajar anggota tentang bagaimana bekerja, dan juga bagi yang belum percaya. Yang dibutuhkan adalah latihan dan pendidikan.”Testimonies, vol. 9, p. 117. Segala Macam Pengetahuan. Apa maksud Paulus segala macam pengetahuan? 1. Jemaat Korintus Dipanggil Menjadi Umat Allah Untuk Diperlengkapi Dengan Segala Macam Pengetahuan Kebenaran Untuk Menginjil Bukan Untuk Mengadakan Perselisihan. 1 Korintus 1:9-14) 1:9 Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 1:11 Sebab, saudarasaudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. 1:12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masingmasing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. 1:13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? 1:14 Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorang pun juga di antara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus, Paulus mengakui bahwa tidak seorangpun yang ia baptis selain Krispus dan Gayus. Siapakah Krispus dan Gayus? Krispus, adalah kepala rumah ibadat (sinagog Yahudi) di Korintus (Kisah 18:7, 8), dan Gayus adalah orang Makedonia, yang pernah menjadi teman seperjalanan Paulus (Kisah 19:29). 2. Jemaat Korintus Dipanggil Menjadi Umat Allah Untuk Diperlengkapi Dengan Segala Macam Pengetahuan Akan Kebenaran Supaya Terus Memberitakan Injil. (Kisah 18:8-11) Dalam memberitakan Injil jangan pernah berhenti, sebab pengalamn Paulus di Korintus (Lihat Kisah 18:8-11 disebutkan: 8:8 Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis. 18:9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! 18:10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." 18:11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Juga dalam 2 Timotius 4:2“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan Page 8 Edisi 289 – 9 Mei 2014 pengajaran.” 2 Timotius 4:5: “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayanan.” 3. Jemaat Korintus Dipanggil Menjadi Umat Allah Untuk Diperlengkapi Dengan Segala Macam Pengetahuan Akan Kebenaran Untuk Menginjil Sehingga Mempermalukan Orang Berhikmat (1 Korintus 1:23-28) 1:23 ”tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, 1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, 1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.” 4. Jemaat Korintus dipanggil menjadi umat Allah untuk diperlengkapi dengan segala macam pengetahuan akan kebenaran untuk menginjil, sama seperti Paulus, Injil tidak disampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh (1 Korintus 2:4). 5. Jemaat Korintus Dipanggil Menjadi Umat Allah Untuk Dperlengkapi Dengan Segala Macam Pengetahuan Akan Kebenaran Untuk Menginjil Berpusat Pada Salib Kristus (1 Korintus 2:2) “Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, - dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, Aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.” (2 Korintus 8:7-8). Ajakan dan panggilan agar jemaat lebih bersungguhsungguh meyakini bahwa Kesaksian Firman Allah patut ditinggikan (Yohanes 12:32; Filipi 2:9, 10) terkait penebusan melaui peristiwa penyaliban Kristus di mana tidak dapat Bejana Advent Indonesia Timur dibantah oleh ilmu pengetahuan manapun dan oleh orang berilmu manapun di atas dunia ini bahwa penebusan Kristus adalah satu-satunya kebenaran yang patut ditinggikan di atas dunia ini. Mengapa, kalau itu yang tinggikan, maka selain itu mengangkat hati dan iman kita lebih tinggi kepada Allah, itu juga akan selalu menjadi pengingat dan penangkal segal kesombongan jasmani, mental, dan rohani jemaat Laodikea di akhir zaman. Artikel Rohani Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau CLEAN AND UNCLEAN MEAT (HARAM DAN HALAL) Signs of the Times, November 1988 William Shea, Ph.D www.biblicalresearch.gc.adventist.org Diterjemahkan oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau PERIKOP-PERIKOP UTAMA DI DALAM ALKITAB BERBAHASA IBRANI TERKAIT POKOK BAHASAN DAGING HARAM DAN DAGING HALAL 2. Isi Teknis Hukum Haram-Halal. Sejauh hewanhewan berkaki empat sudah diperhatikan, kecocokan mereka ditentukan berdasarkan pada sifat pemakan tumbuhtumbuhannya, hewan-hewan pemamah biak yang mengunyah rumput dan yang kukunya terbelah adalah “halal” (Ulangan 14:6). Kemudian hewan-hewan halal tersebut diidentifikasi di dalam Pentateukh: lembu, domba, rusa, kijang, rusa dandi, kambing hutan, kijang gunung, lembu hutan dan domba hutan. (Ulangan 14:4-5). Secara bersama-sama ada 42 hewan yang diidentifikasi sebagai hewan halal di dalam Alkitab. Hewanhewan ini dapat gagal di dalam salah satu atau kedua-dua dari suatu karakteristik yang khusus. Unta adalah hewan memamah biak tetapi tidak berkuku terbelah. Sementara babi berkuku terbelah tetapi tidak memamah biak maka gagal pada salah salah satu dari masing-masing karakteristik. Page 9 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Imamat 11:13-19 mendaftarkan 20 burung haram sementara Ulangan 14:12-18 menyebutkan satu demi satu ada 21 burung haram. Semua burung pemangsa adalah dilarang. Alkitab tidak mendaftarkan burung-burung halal. Hukum Yahudi kemudian mengidentifikasi karakterisitik yang penting untuk burung halal menjadi: (1) sebuah tembolok, (2) sebuah empedal yang mana dapat dikupas , dan (3) sebuah kuku/cakar ekstra. Di dalam praktek Yahudi, telur-telur burung yang haram dianggap haram. Persyaratan untuk ikan halal berganda: bersirip dan bersisik. Imamat 11:21-22 mengijinkan memakan empat jenis belalang halal sementara semua serangga lainnya dilewati dan serangga besar haram (Imamat 11:23). Diberikan kesulitan di dalam mengidentifikasi kelas-kelas yang disetujui dari belalang, mereka secara umum tidak dimakan di dalam praktek masyarakat Yahudi dewasa ini. 3. Motivasi Kesucian Untuk Pemeliharaan. Imamat 11:44-45 menyediakan sebuah basis yang terbaik dari mana untuk menguji motivasi bagi pemeliharan penentuan hukumhukum ini. Pada kesimpulan kepada bagian akhir pada hewanhewan yang merayap, ayat tersebut menyimpulkan: “janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sehingga kamu menjadi najis karenanya. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus. (Imamat 11:43b-45). Adalah baik untuk mencatat betapa tegasnya perikop. Dua kali umat itu dikatakan supaya jangan menajiskan diri mereka sendiri dengan hewan-hewan ini, di dalam ayat 43b, dan lagi di ayat 44b. Dua kali Tuhan mengidentifikasikan diriNya sendiri sebagai Tuhan Allahmu, atau menjadi Allah-mu di dalam ayat 44a dan 45a. Dua kali umat itu diperintahkan untuk menjadi kudus sebab Allah itu kudus, di ayat 44a dan 45b. Akhirnya, ada satu referensi kepada pengalaman Keluaran, di dalam pernyataan bahwa Allah adalah Oknum yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Kehalalan dan kesucian di sini terangkai dengan penebusan, sejarah penebusan dari perhambaan dan perbudakan di Mesir. Pemanggilan ulang sekarang bahwa 10 Hukum mulai dengan referensi yang sama kepada kegiatan penebusan, “akulah Tuhan Allah-Mu, yag membawa kamu keluar dari tanah Mesir, keluar dari rumah perbudakan” (Keluaran 20:2). Hanyalah hukum penebusan, purba atau modern, yang dapat mempertahankan sepenuhnya dan hubungan yang benar dengan Allah dan hubungan ini diungkapkan di dalam perintah kekudusan, dijelaskan baik di dalam ke-10 Hukum maupun di dalam hukum-hukum Imamat 11. Gagasan kesucian dan makanan ini berpaling ke belakang kepada kode perjanjian di mana, di dalam Keluaran 22:31 dinyatakan, “Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagiKu: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan Bejana Advent Indonesia Timur kepada anjing." (Frase, “menjadi kudus bagiKu” berarti ditahbiskan bagi Allah). Keluaran 21-23 membentuk apa yang disebut”kode perjanjian,” hukum yang diberikan untuk memperkuat ke 10 Hukum pada masa ketika 10 Hukum diberikan. Hubungan ini, dieja di dalam percabangan fisik kepada dan termasuk apa yang dimakan seseorang. Prinsip ini diucapkan di dalam Kode Perjanjian dan dielaborasi di Imamat 11. Prinsip kesucian dan kehalalan secara fisik yang sama dielaborasi di dalam hukum illustratif (Ulangan 23:10-14) di mana seseorang yang haram dari kenajisan tubuh haruslah diasingkan di luar perkemahan dan di sanalah ia harus kenajisan tubuh, harus membasuh dirinya menjadi tahir sehingga ia dapat kembali ke dalam perkemahan. Kita sekarang ini hendak menyederhanakan sebutan ini baik untuk kesehatan umum hygienis yang baik. Tetapi teks tidak menyebutkan bahwa ia harus melakukan demikian untuk mencegah dari penyakit, tetapi agaknya motivasi diberikan sehingga “perkemahanmu harus menjadi kudus” sebab Tuhan Allahmu berjalan di tengah-tengah perkemahanmu untuk menyelamatkan engkau’ (ayat 14). Tuhan tidak sedang mengadakan penjelasan istilah teori penyakit kepada satu umat yang tidak akan memahaminya, tetapi ia sanggup menjadikan satu badan hukum prinsip-prinsip itu ke dalam program-Nya secara menyeluruh bagi Israel kuno dan ia memberikan motivasi pokok secara mendasar yang hebat untuk program itu bahkan bagian-bagian itu yang mana secara hygienis dan berorientasi kesehatan di dalam peristilahan kesucian-Nya. Tidak hanya hukum-hukum haram dan halal di Imamat 11 yang diberikan konteks positif secara tegas terhadap kesucian Allah, panggilan kita kepada kesucian, dan penebusan Allah, tetapi kerangka positif yang tegas ini adalah hukum-hukum yang menjadi lebih positif bagi semua ketika mereka dibandingkan dengan sisa dari Hukum-hukum Pemurnian di dalam Imamat 11-15. Saat seseorang membandingkan periode keharaman, tuntutan bagi pemurnian, dan tuntutan bagi kurban, seseorang menemukan distribusi berikut ini dari tuntutantuntutan di dalam Imamat 11-15: Ayat Imamat 11a Imamat 11b Imamat 12 Imamat 13-14 Tipe Keharaman Makanan Menjamah Bangkai Melahirkan bayi Kusta Pemurnian Kurban Periode + - 1 hari + + + + 40-80 hari sampai sembuh Dengan demikian memakan hewan-hewan haram dikeluarkan dari sebuah kelompoknya sendiri. Ini tidak harus berarti, betapapun, bahwa ini kurang serius dari pada yang lainnya. Sebaliknya, pemakaian kata kejijikan di perikop ini (lihat di atas) menekankan betapa seriusnya tipe ini terhadap pelanggaran yang disengaja. Perkataan ‘sheqqes’ ini, digunakan tiga kali terhadap ikan yang haram (Imamat 11:10- Page 10 Edisi 289 – 9 Mei 2014 12, tiga kali dengan burung-burung dan serangga-serangga haram (Imamat 11:13, 20, dan 23), dan tiga kali dengan hewanhewan berkeriapan (Imamat 11:41-43. Bagian satu-satunya di dalam mana kata ini tidak muncul adalah di dalam bagian hewan-hewan darat berkaki empat. Jenis bahasa ini tidak dapat dianggap remeh, tetapi itu adalah sangat serius. Dengan demikian konsumsi untuk hewan-hewan haram adalah sebuah pelanggaran serius di dalam pandangan terhadap tipe bahasa yang digunakan untuk itu di sini. Aspek lain dari perbandingan ini ialah hubungannya dengan kesucian, seperti yang dinyatakan di ayat tersebut. Pada akhir Imamat 11 dinyatakan dua kali bahwa umat itu harus menjadi suci di dalam kaitan ini sebab Allah adalah kudus. Tipe peringatan dan motivasi ini tidak lagi muncul didalam hukum-hukum kesucian di Imamat 12-15. Bahkan kata kudus tidak lagi muncul di perikop-perikop itu. Namun di sinilah dalam Imamat 11 bertahan di dalam posisi tersebut terhadap suatu ringkasan dan klimaks dari pasal tersebut. Lebih lanjut, referensi terhadap penebusan dari rumah perbudakan di Mesir tidak lagi muncul di Imamat 12-15. Itu muncul di hukum-hukum tentang kesucian yang hanya di Imamat 11, lagi-lagi sebagai bagian dari ringkasan dan klimaks dari makna hukum-hukum ini. 4. Penulis Ilahi. Imamat 11:1 menyatakan bahwa hukum-hukum berkenaan dengan hewan-hewan halal dan haram sudah diberikan ketika “Tuhan berfirman kepadamu dan Harun.” (Pendahuluan yang bersamaan muncul pada permulaan 4 pasal berikutnya: 12:1; 13:1 14:1, dan 15:1). Pertanyaan di sini adalah, bagaimana seharusnya seseorang memandang jenis perundang-undangan di sini. Inilah sebuah pertanyaan filsafat serius. Pembedaan tersebut dapat diungkapkan di dalam cara ini: Jikalau seseorang datang kepada perikop ini sebagaimana seseorang menerima Alkitab sebagai ilham Firman Alah yang dapat dipercaya maka orang itu tidak akan meragukan untuk mengakui bahwa hukum tentang hewan-hewan haram dan halal berasal dari Allah. Jikalau, pada sisi lain, seseorang datang kepada Alkitab dengan anggapan-anggapan kesarjanaan kritik historis modern dan dengan sebuah sudut pandang evolusioner pada sejarah agamaagama, secara khusus sebagaimana mana diterapkan kepada agama Israel, maka hal itu akan menjadi alami untuk merendahkan perintah (instruksi) dari perikop sebagai gagasangagasan manusia yang biasa saja terhadap suatu masa tertentu yang tidak boleh direlevankan dengan masa sekarang ini dan tidak perlu diambil lagi secara serius dari pada gagasangagasan lain yang dihasilkan di dalam bidang diet makanan dan agama oleh agama lain atau kewenangan-kewenangan kesehatan dari masa purba. Alkitab itu sendiri, betapapun, memaparkan pembedaaan antara hewan-hewan haram dan haram sebagaimana yang diberikan secara ilahi. Bukan hanya Imamat 11:1 yang memperkenalkan hukum dengan frase tersendiri, “dan Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun, mengatakannya kepada mereka” (KJV), tetapi di dalam Imamat 20:25 Tuhan berbicara kepada anak-anak Israel di dalam tekanan berwewenang penuh kuasa, “kamu tidak akan membuat jiwamu dinajiskan oleh binatang, atau oleh burung, atau oleh mahkluk hidup yang Bejana Advent Indonesia Timur berkeriapan di atas tanah, yang mana Akulah yang mengasingkannya dari kamu sesuatu yang haram.” (KJV). Allah sendiri sudah membuat pemisahan perikop ini yang berfirman kepada kita. G. L. Archer sudah menekankan fakta bahwa “tidak ada buku lain lagi di dalam Alkitab yang menegaskan ilham ilahi yang begitu sering seperti kitab Imamat. Di bawah judul kata kerja ‘berfirman’ (dibber) satu-satunyalah daftar-daftar konkordans tidak kurang dari 38 kali pemunculan pernyataan bahwa firman Jahweh kepada Musa dan Harun.”–Introduction to the Old Testament, 1964, p. 228. Ia melanjutkannya oleh menekankan pokok bahwa ini jugalah wahyu Allah atau “sebaliknya bukan penegasan asli ilahi yang harus dipercaya untuk satu pernyataan di dalam sisa Kitab Suci.”-Ibid. Gispen menerapkan kepada judul dari pasal 11-15 mengingatkan kepada kita bahwa “di dalam hukum-hukum haram dan halal kita tidak harus melakukannya dengan pemikiran-pemikiran umat Israel tetapi dengan wahyu ilahi yang diberikan melalui Musa dan Harun.”-Oudtestamentische Studien, p. 192. 5. Imamat 20:22-26—Hubungan Dengan Penganugerahan Negeri. Perikop ini adalah ayat –ayat penting baginya meletakkan ‘pertarakan’dari daging haram di dalam terang yang baru. Terang itu sekali lagi, penebusan. Tetapi referensi kepada tipe perintah ini di dalam kaitannya dengan Keluaran adalah referensi kepada penebusan masa lalu. Allah melepaskan umat-Nya dari Mesir lalu memberikan kepada mereka hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan di Sinai. Hukum-Hukum atas makanan-makanan haram ini adalah bagian dari hukum-hukum dan ketetapan-ketetetapan itu yang Ia berikan di sana dan kemudian. Keluaran yang baru saja berlalu adalah bagian adalah bagian dari motivasi bagi pemeliharaan mereka terhadap aturan-aturan haram dan halal tersebut. Allah sudah begitu bermurah hati saat mengamati kesukaran-kesukaran mereka di Mesir dan Ia melepaskan mereka dari kesukaran-kesukaran tersebut. Sekarang di dalam basis kemurahan-Nya demi mereka ia menerapkan kepada mereka pemeliharaan mereka terhadap peraturan-peraturan ini. Di sini sekarang di Sinai sebuah elemen baru disuntikan kepada peraturan-peraturan ini saat itu diterapkan ke dalam Immat 20. Penerapan ini sekarang berhubungan dengan Penganugerahan Negeri. Namun ini masih berupa masa depan. Mereka belum lagi memasuki negeri Kanan di penghujung periode pengembaraan padang pasir mereka. Ketika mereka sudah memasuki negeri itu, anugerah negeri tersebut akan mengggambarkan sekali lagi kemurahan Allah terhadap umat-Nya. Ayat-ayat tersebut dapat dibaca sepenuhnya: “Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu dimuntahkan oleh negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana. Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka. Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan Page 11 Edisi 289 – 9 Mei 2014 madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain. Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan. Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. (Imamat 20:22-26). Ada beberapa aspek yang menarik di perikop ini di balik sekedar fakta bahwa perundang-undangan ini sekarang terletak di dalam konteks anugerah perjanjian. Terutama, itu juga terkait dengan kesucian Allah di dalam hubungan ini juga. Sekali lagi baik kesucian Allah maupun tindakan-tindakan agung-Nya demi umat itulah motivasi bagi pemeliharaan terhadap aturan ini. Perhatikan juga eratnya hubungan tersebut ditekankan sekali lagi oleh penggunaan kata untuk kejijikkan berkaitan dengan umat itu untuk menjadi apa mereka kelak oleh merusakkan prinsip ini. Pengasingan dengan mana umat tersebut sudah dibagi-bagi oleh Allah dari dari umat terhadap suatu negeri telah ditekankan tiga kali oleh penggunaan kata kerja “memisahkan,” sebagai saat diterapkan kepada umat Allah. Perikop ini adalah satu Hukum Kesucian yang memilih dari seluruh sisa mereka di dalam Imamat 11-15 adalah pembedaan hewan-hewan haram dan haram untuk makanan. Secara khusus di dalam perkaitan ini umat itu menjadi milik Allah yang khusus di dalam hubungan terhadap mereka. Adalah menarik untuk dicatat tema-tema teologis yang berkaitan dengan perundang-undangan di dalam Pentateukh. Para teolog Perjanjian Lama sudah menekankan tiga tema besar di dalam tindakan-tindakan agung Allah di dalam sejarah Pentateukh. Ketiga tema tersebut adalah: Panggilan BapaBapa (yakni, para patriakh), Keluaran atau Kelepasan dari Mesir, dan Penganugerahan Negeri Perjanjian di dalam mengambil kepemilikan terhadap negeri perjanjian Kanaan. Adalah menarik untuk melihat ketiga tema besar ini dari Pentateukh yang sudah ditekankan oleh para teolog modern di dalam membaca kitab-kitab ini bahwa dua dari tiganya berkaitan dengan hukum daging haram dan halal. Bersambung…. Rumah Tangga Mengatasi Bentrok dalam Keluarga DR. NICO J.J. KOROH, MBA Akan kita bahas saat ini adalah tentang “mengatasi bentrokan melalui komunikasi keluarga seperti apa yang tertulis dalam Amsal 20 : 3 yaang bunyinya seperti berikut :”Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.” Barangkali kalau saja dunia mau menerima hikmat seperti ini, pasti tidak akan ada konflik dan peperangan di muka bumi ini. “Menjauhi perbantahan” tidaklah berarti “melarikan diri dari situasi tersebut. Saya kira itu tidak akan menyelesaikan masalah. Misalnya beberapa tumpukkan kayu bakar sedang menyala, kalau kita tarik satu atau dua batang kayunya maka api akan segera berkurang, bahkan mungkin akan mati dengan sendirinya. Tapi hal ini juga berarti bila argumentasi atau mungkin saja sudah akan mewujudkan suatu perdebatan, maka jalan yang paling aman adalah salah seorang harus berusaha menjauhkan diri dari keterlibatan tersebut, agar perbantahan tidak menjadi lebih hangat. Bejana Advent Indonesia Timur Page 12 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Barangkali yang paling sulit untuk diatas disini pak Nico adalah menguasai emosi kita, kalau sudah terjebak emosi selalu akibatnya akan negatif. Sebenarnya emosi atau perasaan kita itu tidak terpisah dari otak kita hanya sering kita mengatakan kepada orang lain misalnya ”Oh, dia orang yang tidak punya hati” Jadi sering kita menyangka bahwa “emosi” dan”rasio” kita merupakan dua hal yang sangat berbeda, lalu kemudian kita menganggap hal tersebut memang seperti itu. Mari kita kembali melihat ayat Amsal 20:3 tadi :”Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. Kita melihat ada dua sifat yang menonjol dari sifat manusia ini, yang satu mereka yang menjauhi perbantahan yang kemudian disebut sebagai orang terhormat, dan yang satu lagi yang disebut orang bodoh, karena dia membiarkan amarahnya meledak. Tempat pengendaliannya dari otak, karena otaklah yang memegang kendali semua tindakan manusia itu. Semua dikendalikan oleh otak, karena mata kita tidak dapat melihat bilamana urat syaraf dari mata ke otak itu putus misalnya, demikian pula tangan kita, jadi yang saya ingin kemukakan bahwa pengendalian emosi ataupun rasio kita, semuanya dari otak yang sama. Alat pengendali perasaan dan tindakan kita demikian juga cara berpikir kita, semuanya berakar pada otak kita. Satu-satunya bagian tubuh yang dapat mengendalikan emosi kita adalah otak kita sendiri. Jadi untuk mengatasi emosi kita yang cenderung untuk marah, satu-satunya jalan melalui otak kita. Oleh karena itu emosi kita bisa dilatih, dan pelatihan itu tentu dengan melalui alat pengendali yang utama tadi , yakni otak kita. Dalam Alkitab solusi itu sebenarnya sudah ada, coba kita baca saja 1 Korintus 13 tentang Kasih coba baca ayat 3 dan 4 . 1 Korintus 13 : 3 s/d 5 bunyinya seperti berikut:3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong (5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kuncinya memang hanya kasih. Bilamana makna kasih dihidupkan tidak akan pernah ada konflik apalagi yang membawa pada kehancuran rumah tangga. *** Berkhotbah di Antara Orang-orang Kafir Kisah Para Rasul - Ellen G. White Lanjutan... Pada suatu waktu, sementara Paulus sedang menceritakan kepada orang banyak tentang pekerjaan Kristus sebagai penyembuh orang sakit dan yang dirundung malang, ia melihat di antara pendengar-pendengarnya seorang timpang yang matanya terpaku kepadanya dan menerima serta percaya akan perkataannya. Hati Paulus menaruh simpati terhadap orang yang dirundung malang itu, yang dalamnya ia melihat seorang yang "mempunyai iman untuk disembuhkan. " Di hadapan orang-orang yang menyembah berhala Paulus memerintahkan orang yang timpang untuk tegak berdiri pada kakinya. Sampai saat itu penderita itu hanya sanggup duduk saja, tetapi sekarang setelah ia mendengar perintah Paulus dan untuk kali yang pertama dalam hidupnya ia dapat berdiri dengan kakinya. Kekuatan datang dengan usaha iman ini dan ia yang telah lumpuh dapat "melompat dan berjalan." "Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat oleh Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia." Sebutan ini adalah sesuai dengan tradisi mereka bahwa dewa itu sering melawat ke bumi ini. Barnabas yang mereka sebut Zeus, bapa segala ilah, sebab rupanya yang dihormati, sikapnya yang mulia, dan ketenangan serta kebajikan yang dinyatakan pada wajahnya. Mereka percaya bahwa Paulus sebagai Hermes, "karena ia yang berbicara," sungguh-sungguh dan aktif, dan fasih dengan perkataan amaran dan nasihat. Orang-orang Listra, ingin menunjukkan rasa terima kasih mereka, membujuk imam Zeus untuk melakukan kehormatan kepada rasul-rasul, dan ia "membawa lembu-lembu jantan dan Bejana Advent Indonesia Timur Page 13 Edisi 289 – 9 Mei 2014 karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu." Paulus dan Barnabas, yang telah mencari perhentian dan istirahat, tidak sadar akan persiapan ini. Tetapi tidak lama kemudian, perhatian mereka tertarik kepada bunyi musik dan teriakan yang riuh rendah bunyinya dari orang banyak yang telah datang ke dalam rumah di mana mereka tinggal. Bila rasul-rasul memastikan sebab daripada kunjungan ini dan kegembiraan orang yang mengunjunginya "mereka mengoyakkan pakaian mereka, lalu berlari ke tengah-tengah orang banyak itu" dengan pengharapan untuk mencegah tindakan mereka yang seperti itu. Dalam suara yang nyaring dan bergema, di antara teriakan orang banyak, Paulus meminta perhatian mereka; dan sementara keributan tiba-tiba berhenti, ia mengatakan: "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan segala bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan." Meskipun penyangkalan yang positif dari rasul-rasul bahwa pekabaran mereka adalah Ilahi, dan meskipun usaha Paulus untuk mengalihkan perhatian orang banyak kepada Allah yang benar sebagai satu-satunya cara yang cocok untuk pemujaan, hampir mustahil untuk membalikkan ingatan dari orang-orang kafir untuk mempersembahkan korban. Begitu teguh kepercayaan mereka bahwa orang-orang ini adalah betul-betul dewa dan begitu besar semangat mereka, sehingga mereka benci untuk mengakui kesalahan mereka. Catatan mengatakan bahwa mereka "hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah". Orang-orang Listra mengeluarkan pendapat bahwa mereka telah memandang dengan mata mereka sendiri akan kuasa yang ajaib yang dijalankan oleh rasul-rasul. Mereka telah melihat seorang lumpuh yang tidak dapat berjalan sebelumnya, dijadikan bersuka dalam kesehatan dan kekuatan yang sempurna. Hanyalah oleh bujukan pada pihak Paulus dan penjelasan yang hati-hati mengenai tugasnya sendiri dan Barnabas sebagai utusan Allah yang di surga dan Anak-Nya, Penyembuh yang besar, sehingga orang banyak diyakinkan untuk tidak meneruskan maksud mereka. Pekerjaan Paulus dan Barnabas di Listra tiba-tiba dihentikan oleh kebencian "orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium," yang sesudah mempelajari kemajuan pekerjaan rasul-rasul di antara orang-orang Likonia, telah mengambil keputusan untuk mengikut mereka serta menganiaya mereka. Setelah tiba di Listra, orang-orang Yahudi ini segera berhasil dalam mengilhamkan orang banyak dengan kepahitan roh yang Bejana Advent Indonesia Timur sama yang menggerakkan pikiran mereka sendiri. Oleh gambaran yang keliru dan fitnahan mereka yang baru-baru ini telah menganggap Paulus dan Barnabas sebagai makhluk Ilahi telah diyakinkan bahwa sebenarnya rasul-rasul adalah lebih kejam daripada pembunuh-pembunuh dan patut dibunuh. Kekecewaan yang dirasakan orang-orang Listra sebab tidak diberi kesempatan untuk memberikan persembahan kepada rasul-rasul, membuat mereka berbalik melawan Paulus dan Barnabas dengan penuh semangat sebagaimana mereka telah menyambut mereka sebagai ilah. Dihasut oleh orang-orang Yahudi, mereka merencanakan untuk menyerang rasul-rasul itu dengan kekerasan. Orang-orang Yahudi meminta kepada mereka untuk tidak memberikan Paulus suatu kesempatan berbicara, menyatakan bahwa kalau mereka memberikan dia kesempatan ini, ia akan memperdaya orang banyak. Dengan segera rencana pembunuhan dari musuh-musuh Injil dilaksanakan. Menyerah kepada pengaruh kejahatan, orang-orang Listra dipengaruhi oleh amarah Setan, dan menangkap Paulus, melontari dia dengan batu. Rasul itu berpikir bahwa ajalnya telah tiba. Kematian Stefanus, dan bagian yang kejam yang telah dilakukannya sendiri pada kesempatan itu, datang dengan cepat dalam pikirannya. Dengan penuh luka memar yang menyakitkan menyebabkan dia jatuh tak sadarkan diri ke tanah, dan rombongan yang marah itu "menyeretnya ke luar kota, karena menyangka bahwa ia telah mati." Dalam kegelapan dan masa pencobaan ini rombongan orang-orang percaya dari Listra, yang lewat pelayanan Paulus dan Barnabas telah ditobatkan kepada iman Yesus, tinggal setia dan benar. Pertentangan yang tidak masuk di akal dan penganiaya yang kejam oleh musuh-musuh mereka membantu untuk menguatkan iman saudara-saudara yang berserah ini; dan sekarang, menghadapi bahaya dan caci maki, mereka menunjukkan kesetiaan mereka oleh berkumpul dengan rasa sedih di sekeliling tubuhnya yang mereka percaya sudah mati. Alangkah besar keheranan mereka ketika di tengah-tengah tangisan mereka tiba-tiba rasul itu mengangkat kepalanya dan bangkit dengan pujian kepada Allah dari mulutnya. Kepada orang-orang percaya pemulihan yang tidak disangka-sangka terhadap hamba Allah ini dianggap sebagai mukjizat dari kuasa Ilahi dan tampaknya merupakan tanda surga atas perubahan iman mereka. Mereka bersuka dengan kesukaan yang tidak terperikan dan memuji Allah dengan iman yang baru. Di antara mereka yang ditobatkan di Listra, dan yang menjadi saksi-saksi dengan mata sendiri tentang penderitaan Paulus, ada seorang yang sesudah itu menjadi pekerja yang terkenal bagi Kristus dan yang harus mengambil bagian dengan rasul itu segala ujian dan kesenangan pekerjaan perintis di ladang-ladang yang sulit. Inilah seorang muda yang bernama Timotius. Waktu Paulus ditarik keluar dari kota, murid yang muda ini ada di antara jumlah yang berdiri di samping tubuhnya yang nampaknya tidak bernyawa serta melihat dia Page 14 Edisi 289 – 9 Mei 2014 bangkit, disakiti dan berlumuran darah, tetapi dengan pujian dari mulutnya ia telah diizinkan untuk menderita atas nama Kristus. Hari berikutnya setelah Paulus dilontari dengan batu, rasul-rasul berangkat ke Derbe, di mana pekerjaan mereka diberkati, dan banyak jiwa dipimpin untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat. Tetapi ketika "Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid," baik Paulus maupun Barnabas merasa tidak puas dengan membawa pekerjaan berikutnya ke mana saja tanpa menguatkan iman orang-orang yang bertobat terlebih dulu yang terpaksa ditinggalkan sendirian untuk sementara waktu di tempat di mana mereka baru-baru ini telah bekerja. Dan dengan demikian, tidak khawatir oleh bahaya, "kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman." Banyak yang telah menerima kabar baik tentang Injil dan membuka dirinya sendiri kepada celaan dan pertentangan. Inilah yang rasul-rasul ingin dirikan dalam iman supaya pekerjaan yang dilakukan boleh tetap teguh. Sebagai suatu faktor yang penting dalam pertumbuhan rohani dari orang-orang yang baru bertobat rasul-rasul itu berhati-hati membentengi mereka dengan usaha perlindungan terhadap pengajaran Injil. Gereja-gereja sudah diorganisasi di segala tempat di Likaonia dan Pisidia di mana ada orang percaya. Pegawai-pegawai ditentukan dalam tiap-tiap sidang, dan peraturan dan sistem sebagai penuntun sehubungan dengan urusan-urusan kesejahteraan rohani orang-orang percaya. Ini sesuai dengan rencana Injil untuk mempersatukan di dalam satu tubuh segala orang percaya dalam Kristus, dan rencana ini diikuti Paulus dengan berhati-hati sekali selama pelayanannya. Mereka yang pada suatu tempat dipimpin oleh pekerjaannya untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat pada waktu yang tepat diorganisasi menjadi sidang. Meskipun ketika itu orang-orang percaya hanya sedikit jumlahnya, ini telah terjadi. Orang-orang Kristen dengan demikian diajar untuk menolong satu dengan yang lain, mengingat janji, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Matius 18:20 Dalam segala usaha pengabaran Injil mereka, Paulus dan Barnabas berusaha untuk mengikuti teladan pengorbanan Kristus yang sukarela dan setia, dan pekerjaan yang sungguh-sungguh bagi jiwa-jiwa. Mata terbuka lebar, rajin, tidak mengenal jerih payah, mereka tidak berunding dengan kehendak hati atau untuk mereka pribadi, tetapi dengan rasa cemas dan penuh doa serta kegiatan yang tak henti-hentinya mereka menabur benih kebenaran. Dan dengan penaburan benih rasul-rasul sangat berhati-hati dalam memberi kepada semua orang yang berdiri untuk Injil, pengajaran yang berguna yang tak ternilai harganya. Roh kesungguh-sungguhan dan rasa takut yang saleh membuat pikiran murid-murid yang baru suatu kesan yang mendalam mengenai pentingnya pekabaran Injil. Bila manusia yang diharapkan dan sanggup bertobat, sama halnya dengan Timotius, Paulus dan Barnabas berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menunjukkan kepada mereka pentingnya bekerja dalam kebun anggur. Dan waktu rasul-rasul berangkat ke tempat lain, iman orang-orang ini tidak luntur, tetapi sebaliknya bertambah-tambah. Mereka telah diajarkan dengan setia dalam jalan Tuhan, dan telah diajar bagaimana bekerja dengan tidak mementingkan diri, dengan sungguh-sungguh, dengan tabah, untuk keselamatan sesama manusia. Latihan saksama bagi orang yang masih baru bertobat ini adalah suatu faktor yang penting dalam kemajuan yang luar biasa yang menyertai khotbah Injil Paulus dan Barnabas di negeri-negeri kafir. Perjalanan misionaris yang pertama berakhir dengan cepatnya. Menghargai sidang-sidang yang baru diorganisasi kepada Tuhan, rasul-rasul pergi ke Pamfilia "memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, dan dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia." Dan dengan demikian Paulus tidak melupakan gereja-gereja yang diperdirikan. Kesulitan gereja-gereja ini tetap pada pikirannya sebagai satu beban yang kian bertambah. Betapa kecilnya usaha yang ada, namun itulah tujuan perhatiannya yang tetap. Ia menjaga gereja-gereja yang lebih kecil dengan sabarnya, menyadari bahwa mereka memerlukan penjagaan yang istimewa supaya anggota-anggota dapat berdiri di atas kebenaran dengan saksama dan diajar berusaha dengan sungguh-sungguh, dan tidak mementingkan diri sendiri tetapi untuk orang-orang yang ada di sekitar mereka. Bejana Advent Indonesia Timur Page 15 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Cerita Untuk Anak Saya telah memilih untuk menghormati Allah sebagai gantinya, " katanya . Meskipun ibu Oxana telah menjelaskan bahwa Oxana akan ke gereja pada hari Sabat ,gurunya untuk meminta untuk berbicara dengan ayahnya . Oxana memberikan telepon kepada ayahnya , dan ayahnya mengatakan kepada guruya hal yang sama . "Kami ber-agama Advent dan kami berbakti pada hari Sabat , " katanya lembut . " Saya menghormati pekerjaan yang engkau lakukan untuk mengajarkan anak saya, tapi kami telah memilih untuk taat kepada Allah dan menjaga Sabat -Nya sebagai hari kudus . Ini berarti bahwa kami tidak menghadiri kegiatan sekuler , bahkan yang paling penting sekalipun pada hari Sabat . " Guru Oxana menjadi kesal dan mengatakan akan menolak untuk mengajar Oxana pada tahun itu . " Guru saya tahu tentang hari Sabat karena saya meninggalkan sekolah lebih awal pada hari Jumat sehingga saya bisa siap untuk hari Sabat , " Oxana menjelaskan. Oxana tahu bahwa jika gurunya tidak berubah pikiran , dia mungkin harus mencari sekolah lain lagi. Pilihan Oxana Dikirim oleh Max Kaway Setelah festival sekolah selesai , siswa memiliki liburan selama seminggu . Ketika tiba waktunya untuk kembali ke kelas , Ibunya memanggil guru Oxana dan bertanya apakah Oxana bisa datang ke pelajaran musik rutinnya . Kali ini guru tidak marah dan sepakat bahwa Oxana bisa datang untuk pelajaran pianonya . Di kota Tomsk, Rusia hiduplah satu keluarga yang memiliki seorang anak yang bernama Oxana yang berusia 9 tahun. Oxana suka musik . Dia belajar di sekolah khusus yang melatih anak-anak untuk menjadi musisi . Sekolah Oxana termasuk sekolah yang sangat terkenal di kota itu. " Saya senang bahwa saya berdiri untuk iman saya , " kata Oxana . " Sekarang guru saya tahu bahwa adalah benar-benar penting untuk mentaati Tuhan . " Oxana ingin belajar musik sehingga ia dapat menggunakan bakatnya untuk menghormati Tuhan . (Oxana’s Choice) Guru Oxana telah memilih dia untuk memainkan bagian khusus pada piano untuk festival musik yang diadakan di seluruh kota Tomsk . Oxana berlatih keras untuk bisa menguasai musik yang diberikan kepadanya. Dia tahu bahwa siswa yang melakukannya dengan baik akan menerima penghargaan dan guru mereka akan dihormati juga. Kita dapat menggunakan talenta kita untuk menghormati Tuhan juga. Apakah kita menyanyi atau memainkan alat musik atau hanya tersenyum ketika kita bertemu orang-orang , kita masingmasing dapat melakukan sesuatu untuk menghormati Tuhan . “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” Kel. 20:8 Kemudian beberapa hari sebelum festival , guru Oxana mengatakan bahwa festival ini telah dipindahkan dari Jumat ke hari Sabtu . Ketika Oxana memberitahu ibunya tentang perubahan tanggal festival , Ibu bisa melihat kekecewaan di wajah putrinya . " Apakah engkau ingin pergi ke festival pada hari Sabat ? " Tanya Ibu . Oxana berpikir tentang seberapa keras ia telah belajar musiknya untuk mengikuti festival tersebut . Tapi dia tidak pernah raguragu . " Tidak, Ibu . Saya ingin pergi ke gereja . " Malam itu Oxana menelepon gurunya untuk mengatakan bahwa dia tidak akan ambil bagian dalam festival pada hari Sabat . " Bejana Advent Indonesia Timur Page 16 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Masehi Advent Hari Ketujuh. Klub ini menawarkan jarak yang lebar dalam mempelajari pengalaman untuk anak remaja berusia 10 sampai 15 tahun dan dioperasikan oleh Gereja Advent setempat dibawah pimpinan dan kontrol pimpinan pemuda Konferens setempat. Masing-masing Klub Remaja diadministrasikan oleh satu Direktur Klub, Wakil direktur, Penasihat dan guru - guru, Pendeta, Sekretaris dan Bendahara. Klub dibagi dalam beberapa unit terpisah, untuk pemuda, masing -masing unit mempunyai enam sampai delapan anak remaja. termasuk seorang kapten dan penulis naskah. Pathfinder Club Pedoman Administrative PA Remaja/Pathfinder ORGANISASI Klub Remaja adalah program global yang diorganisasikan dan dipimpin oleh Departemen Pemuda General Konferens Gereja Susunan Organisasi ORGANISASI REMAJA Direktur Remaja General Konferens Direktur Remaja Divisi Direktur Remaja Uni Direktur Remaja Konferens Koordinator Klub Remaja Gereja Direktur Klub Executive Klub Remaja Rapat Anggota Wakil Direktur Anak Wanita Penasehat Kapten Penulis Naskah Bejana Advent Indonesia Timur Wakil Direktur Anak Laki-laki Penasehat Kapten Penulis Naskah Page 17 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Staff Pendorong Sekretaris Bendahara Instruktur Pelatihan Intruktur Klub Remaja mempunyai satu bendera, mewakili simbol klub remaja. Bendera ini dikibarkan pada aktifitas dan program-program remaja secara local dan konferens. Bendera ini dirancang secara khusus seragam secara keseluruhan dan seragam dimana saja. Klub Remaja mempunyai tuntutan dan Peraturan, menekankan dasar-dasar kerohanian dimana klub dibentuk. Klub beroperasi pada setiap______________bulan kalender tahun, dengan ________ program setidak-tidaknya _________ menit lamanya. Dalam _______ periode waktu remaja menampilkan latihan-latihan dan gerakan-gerakan, keahlian-keahlian dan atau hobby, dan juga permainan begitu juga dengan kegiatan perbaktian dan pekerjaan kelas. Ada 6 kelas, yang diberi nama, dimulai dari usia 10 tahun dan hingga anak usia 15 tahun. Masing-masing kelas diwakili oleh warna yang telah dipilih seperti daftar berikut: SAHABAT TEMAN PENYELIDIK PERINTIS PENJELAJAH PEMIMPIN - 10 tahun 11 tahun 12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun - Biru Merah Hijau Hitam Burgundy Emas Pada pemenuhan tuntutan kelas-kelas kemajuan, Remaja menerima lencana sebagai penghargaan yang terdiri dari lencana, Strip Saku Kelas Remaja dan tanda pangkat di lengan yang diberikan atas jasa pelayanan yang istimewa. Bejana Advent Indonesia Timur Page 18 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Rabu Malam Bersama Pendeta Garth Bainbridge Oleh Stephanie N. Susanto - Jakarta perjalanan. Pertemuan rabu malam ini biasanya diadakan di rumah salah satu anggota di daerah Wijaya. Di kedatangan ini pendeta Garth berbicara tentang buku Wahyu bersama dengan anggota awam. Selain melayani sebagai hamba Sekretaris Konferens, pendeta Garth juga menulis buku Dari Patmos Ke Firdaus (From Patmos To Paradise). Buku ini memberi penjelasan tentang buku Wahyu, yang berfokus pada Kristus. Ini menjelaskan bagaimana kaum awam dapat mempelajari buku Wahyu dalam kesederhanaannya. Pendeta Garth Bainbridge, dalam kunjungannya di kota Jakarta pada bulan Mei, 2014, berbagi pengalaman rohani dan memberikan dukungan kepada para pendeta dan anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Khususnya pada tanggal 7 Mei 2014, pendeta Garth H. Bainbridge, sebagai Sekretaris Asosiasi Kependetaan Konferens Sydney, Australia, mengunjungi pertemuan Rabu Malam Tumoutou Pondok Indah. Pertemuan ini, yang dihadiri oleh 24 orang, diawali dengan perbincangan hangat bersama pendeta Joseph Sianiapar, pendeta Ronny Wenas dan pendeta muda Hesky Wauran (gembala TTPI). Dukungan, nasihat dan pembahasan ringan diadakan sambil menunggu anggota yang masih dalam Bejana Advent Indonesia Timur Dalam kunjungannya sebagai pembicara, pendeta Garth menanyakan anggota apakah arti buku Wahyu dalam kehidupan mereka. Karena pertemuan ini bersifat Care Group, anggota diberi kesempatan melontarkan pendapat mereka tentang buku Wahyu. Dari sini pengenalan akan buku Wahyu dijelaskan. Pesan yang dibawakan adalah, jangan melewatkan Kristus Page 19 Edisi 289 – 9 Mei 2014 dalam buku Wahyu. Kristus sebagai Domba Allah adalah fokus buku Wahyu. Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan yang terutama dan berada dalam lingkaran utama alam semesta, dimana di luar lingkaran itu terdapat yang terdekat denganNya, kerubim, malaikat, kedua puluh empat tua-tua dan umat manusia, yang mengambil bagian dalam tujuan keselamatanNya. inga waktu masih anak-anak sekitar 10 tahun lalu torang ja datang di KKR disini,” kata Pierson Kolinug, salah seorang anggota PA memorial RAMA dalam acara Pelayanan Perorangan. “Torang datang disini dengan tujuan untuk saling menguatkan dan saling memberikan semangat satu dengan yang lain, supaya torang pe tujuan yang sama yaitu menuju Kanaan Sorgawi akan terwujud,” lanjut Kolinug yang juga adalah Ketua PA Wilayah Ratahan. Pertemuan ini berjalan dengan baik, khususnya bagi salah satu anggota yang sedang bergumul. Ia bersaksi bahwa Rabu Malam itu merupakan jawaban dari doa-doanya. Ia mendapatkan dukungan dan jawaban bahwa Yesus berperan dalam hidupnya. Seperti yang dikatakan dalam Wahyu 1:3 ‘Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.’ ‘Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.’ (Wahyu 1:1). Biarlah wahyu ini menjadi bagian umat yang menunggu akan kedatangan Kristus yang kedua. KAKAK “KUDETA” ADIK DI IBADAH SABAT JEMAAT MINANGA Dilaporkan oleh: Refly Ompi, BAIT Ratahan Untuk menunjang pekerjaan penginjilan yang ada di Wilayah Ratahan dan sekitarnya, maka melalui program kerja Pemuda Advent Jemaat Memorial Rantung-Malingkas Ratahan mengadakan kunjungan ke Jemaat Minanga yang ada di Kecamatan Pusomaen, Minahasa Tenggara. Setelah sempat tertunda beberapa kali oleh kegiatan yang ada Jemaat Memorial RAMA, maka pada hari Sabat, 3 Mei 2014, program Kerja PA Memorial RAMA tahun 2014 terlaksana setelah mengadakan perlawatan atau kunjungan ke Jemaat Minanga, Pusomaen yang dulunya merupakan cabang Jemaat Memorial RAMA. “Torang Bejana Advent Indonesia Timur Di acara Khotbah juga Jemson Sakul kembali mengenang masa-masa remaja datang di KKR. “Waktu itu torang masih SMP (Sekolah Menegah Pertama) ja datang kerja bakti di greja nae oto trek (truk), kong ja ba lari-lari di steleng (tiang penyangga bangunan) mar skarang torang datang deng bis Page 20 Edisi 289 – 9 Mei 2014 untuk melayani jemaat di tempat ini.” Kata Jemson Sakul, disambut ketawa kecil anggota Jemaat. Sakul dalam khotbahnya mengajak seluruh jemaat yang hadir untuk tetap berada dalam kebenaran walaupun badai dan tantangan melanda hidup namun tetap andalkan Yesus sebagai nahkoda dalam perjalana menuju sorga. RAMA. Dan pada tanggal 02 Juni 2004 GMAHK Jemaat Minanga diresmikan dan ditahbiskan oleh Bupati Minahasa Selatan, Drs. Ramoy Luntungan saat itu dan Pdt. B.J. Sepang, MA. Ketua Uni Konfrens Uni Indonesia Kawasan Timur. Sekitar pukul 09.00 pagi rombongan PA Jemaat Memorial RAMA berjumlah ± 30 orang ditambah dengan sponsor PA dan seorang Ketua Jemaat tiba di GMAHK Jemaat Minanga dan langsung mengambil alih acara Rumah Tangga dalam bentuk fragmen singkat dan disambung dengan acara Sekolah Sabat. Kemudian dilanjutkan dengan acara khotbah oleh ketua PA Jemaat memorial RAMA, Sdr. Jemson Sakul. Setelah pelayanan potluck yang luar biasa dari Jemaat Minanga, pada pukul 15.00 dilanjutkan dengan acara Pemuda Advent yang dikemas begitu menarik sehingga semua anggota jemaat yang hadir semua turut berpartisipasi dalam acara tersebut sampai acara penutupan Sabat. Menariknya seluruh acara diselingih dengan lagu-lagu pujian yang dibawakan oleh Memorial RAMA Adventist Youth Choir dibawah pimpinan Juwanti Amirudin-Sahensolar. Jemaat Minanga merasa bersyukur dan diberkati lewat pelayanan yang diberikan oleh PA Jemaat Memorial yang mereka ungkapkan lewat pesan dan kesan di akhir acara. “Kalu boleh, brikut datang ulang,” kata salah seorang anggota jemaat. Pada acara Pemuda Advent juga hadir beberapa anggota jemaat Memorial RAMA yang juga ikut berpartisipasi di acara tersebut. PEKERJAAN PENGINJILAN DI MINANGA LAMBAT TAPI ADA KEMAJUAN Dilaporkan oleh: Refly Ompi, BAIT RATAHAN Jemaat Minanga yang berada di Desa Minanga Dua, Kecamatan Pusomaen (Tadinya merupakan Wilayah Kec. Belang) Kabupaten Minahasa Tenggara yang berjarak ± 15 Km dari Kota Ratahan tadinya adalah cabang dari Jemaat Memorial Bejana Advent Indonesia Timur Saat ini hampir 10 tahun Jemaat Minanga berdiri sendiri yang pada awalnya hanya terdiri dari 5 (lima) kepala keluarga. Menurut penuturan Ketua Jemaat, Sdr. Pangandaheng bahwa saat ini Jemaat Minanga sudah mencapai 10 (sepuluh) kepala keluarga dengan 23 anggota baptis. Namun sebagian anggota Page 21 Edisi 289 – 9 Mei 2014 Jemaat ada yang sedang bekerja dan sedang studi (sekolah / kuliah) di luar Minanga sehingga terasa sedikit kehadiran dari anggota Jemaat di gereja. Pangandaheng mengakui, pekerjaan penginjilan di Jemaat Minanga memang agak lambat tapi saat ini mengalami kemajuan. Saat ini juga Pdt. Simon Kunu melayani sebagai Pendeta jemaat Minanga sekaligus Pendeta wilayah yang meliputi wilayah yang ada di Kecamatan Ratahan Timur seperti Jemaat Pangu, Wongkai, Wiau, Wioi dan di Kecamatan Pusomaen seperti Jemaat Tatengesan dan Jemaat Minanga sendiri. Mari kita doakan pekerjaan penginjilan yang ada di Jemaat Minanga, Pusomaen. JEMAAT PIONEER RATAHAN MEMBANGUN GEREJA BARU Dilaporkan oleh: Refly Ompi, BAIT Ratahan Seiring dengan kemajuan pekerjaan Tuhan yang ada di Ratahan, Jemaat Pioneer Ratahan tak mampu lagi menampung anggota jemaat untuk beribadah pada hari Sabat. Selain itu juga melalui program Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara tepatnya di Ratahan sebagai ibukota kabupaten Minahasa tengga raya itu melalui pembangunan infrastruktur seperti pelebaran jalan raya, maka lokasi GMAHK Pioneer ratahan pun terkena dampak sempitnya lahan sehingga tak heran untuk tempat parkir mobil dan sepeda motor saja harus menggunakan bahu jalan, sehingga tampak pemandangan yang tak lazim seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu Jemaat Pioneer melakukan pekerjaan pembangunan gedung gereja baru yang pada akhir tahun 2012 lalui melalui pimpinan pusat GMAHK General Konfrens, Divisi Asia Pacifik Selatan dan Uni Konfrens Kawasan Indonesia Timur sudah melaksanakan peletakan batu pertama. Dan pada saat ini pembangunan gedung gereja sudah mencapai tahap pengecoran lantai dua. Bejana Advent Indonesia Timur Tepatnya di lokasi pembangunan gereja yang tidak jauh dengan jalan ring road kabupaten Minahasa Tenggara pada hari Minggu 4 Mei 2014, Jemaat Pioneer melaksanakan pekerjaan pengecoran tahap II lantai 2. Tampak terlihat anggota jemaat Pioneer Ratahan mulai dari orang tua, orang muda sampai anak-anak berbondong-bondong menuju lokasi pekerjaan walaupun hari masih sekitar pukul 4.30 subuh. Acara di mulai dengan kegiatan doa subuh dan dilanjutkan dengan pekerjaan Page 22 Edisi 289 – 9 Mei 2014 pengecoran. “So rame,” ungkap Junei di Rantung seorang anggota pemuda generasi penerus melalui salah satu situs jejaring sosial. Welson Wungow salah satu anggota jemaat juga tak mau kalah mengunggah foto-foto kegiatan jemaat Pioneer saat itu melalui akun jejaring sosial. Pembangunan gedung gereja ini berlokasi di atas lahan milik salah satu keluarga anggota jemaat Pioneer Ratahan yang saat ini bermukim di Amerika Serikat yang dihibahkan ke organisasi GMAHK untuk membangun sebuah gereja, ungkap salah seorang anggota jemaat. “Dana pembangunan gedung gereja sudah ada namun tenaga kerja yang masih perlu ditambah,” lanjutnya. Menurut informasi yang diperoleh rencananya gedung gereja ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2015. Mari kita dukung dan doakan pembangunan gereja baru dari Jemaat Pioneer Ratahan. Ulang Tahun Segenap pimpinan dan seluruh tim redaksi menyampaikan selamat ulang tahun kepada semua relawan BAIT yang berulang tahun di bulan Mei ini, di antaranya : Bryan Mamanua – 1 Mei Marthin Walean – 3 Mei Joice Pandeleke – 5 Mei Eric Tomarere – 6 Mei Samuel Kamuh – 13 Mei Freddy Kalangi – 14 Mei Jufri Wantah – 15 Mei Janette Sepang – 16 Mei Meilien Makahekung – 18 Mei Pdt. Edison Takasanakeng – 18 Mei Brussi Soriton – 22 Mei Pdt. Johny Salaga – 23 Mei Tommy Manawan – 23 Mei Tuhan memberkati selalu. Berita Kelahiran Telah lahir dengan selamat, anak ke 2 putri pertama dari Keluarga Ole Wongkar (Halens Ryanlie Ole, S.E. & dr. Ersian R. G. Wongkar) yang diberi nama“Gratianlie Dwyneth Arantxa Ole”pada tanggal 5 Mei 2014 di RSA Manado. Ibu dan anak dalam keadaan sehat. – Refly Ompi Berita Duka Telah meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 2014, pdt. Cheppy Yusuf setelah beberapa hari dirawat di RSA Manado. Acara pemakaman diadakan pada hari jumat tanggal 9 mei 2014. Semoga semua keluarga yang ditingalkan beroleh penghiburan sejati dari Surga. echel Bejana Advent Indonesia Timur Page 23 Edisi 289 – 9 Mei 2014 kami Sebagai pengikut Kristus seharusnya peristiwa keji tidak lagi mengejutkan kita. Kita justru harus lebih waspada terhadap sang pembunuh paling keji yang kadang tidak membuat kita awas. Sejak awal dunia ini iblis telah memprovokasi Kain untuk membunuh Habel. Setelah peristiwa tersebut peristiwa pembunuhan bukan lagi hal yang aneh karena si dalang pembunuhan tidak pernah puas bahkan terus ketagihan menyaksikan kematian umat manusia. Dia bukan saja terobsesi membunuh fisik manusia tapi dia pun terobsesi untuk menghadiahkan kematian kekal kepada semua manusia. Dia tahu waktunya makin singkat dan untuk membuang manusia ke dalam jurang kematian kekal. Iblis ”Sang Pembunuh” yang sangat pintar tidak perlu membunuh secara langsung. Cukup dengan membuang ketergantungan kita pada Ilahi maka itu sudah menjadi jaminan anda atau saya akan mati selamanya. Untuk membunuh manusia, kadang dia juga mempraktekkan mutilasi. Bagian tubuh tertentu anda dulu yang diserangnya. Entah mata anda, pikiran anda, tangan anda ataupun bagian tubuh manapun yang mudah diserangnya maka itu akan menjadi awal kematian rohani anda. Bila anda mau selamat dari sang pembunuh berantai paling keji di dunia ini. Mau selamat dari kematian kekal, mau selamat dari mutilasi. Serahkanlah sepenuhnya hidupmu pada Tuhan, maka Dia akan memberikan jaminan keselamatan kepadaMu. Redaksi Bejana Advent Indonesia Timur Page 24