VERBUM DOMINI MANET IN AETERNUM HIDUP UNTUK MELAYANI Bulan Kitab Suci KAJ Melayani Memberi Makna (3M) Kehidupan manusia tidak terpisahkan dari tindakan melayani. Tanpa melayani, kita tidak mungkin menjalani hidup yang sesungguhnya. Sebab, hanya dengan melayani kita bisa memberi arti pada kehidupan kita. Melayani Memberi Makna (3M) Orang merasa bermakna Melayani memang jika ia bisa memberikan sesuatu kepada orang lain demi kebaikan dan kebahagiaan orang lain. terkesan ‘merugi’. Namun, ‘merugi’ inilah yang justru menghasilkan kebahagiaan batin jika dijalankan dengan hati yang tulus. RELASI - MELAYANI Seluruh isi Alkitab mengerucut pada dua kata ini: Relasi dan Melayani. Relasi yang baik dengan TUHAN dan sesama hanya terbukti jika orang mau melayani TUHAN dan sesama. Alkitab tidak hanya berbicara tentang manusia yang melayani TUHAN dan sesamanya, tetapi lebih daripada itu TUHAN yang melayani manusia. HAMBA (EBED) [PL] Dalam Perjanjian Lama, tindakan melayani selalu dikaitkan dengan pekerjaan seorang hamba. Istilah ‘melayani’ dalam bahasa Ibrani adalah ‘abad’. Kata ‘abad’ sendiri berarti bekerja untuk orang lain.“Orang lain” di sini sebenarnya menunjuk pada mereka yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, seperti majikan atau tuan. DIAKONOS [PB] Diakon bertugas untuk melayani meja (Kis 6:2) = melayani kebutuhan sehari-hari jemaat yang berkekurangan. Seorang hamba melayani karena ketaatan dan mungkin juga karena ketakutan. Sementara, seorang diakon melayani dengan sukarela, penuh kasih, iman, dan kesabaran. Ia melayani kepada setiap orang. Bukan hanya orang-orang yang lebih tinggi statusnya (bdk. Kis 6:1-4). ALLAH = PELAYAN Allah sudah melayani manusia sejak awal mula Manusia pertama [Taman Eden] Abraham dan Keluarganya Israel [pembebasan dari Mesir] MENGAPA ALLAH MAU MELAYANI? TUHAN, Allahmulah Allah Allah adalah segala allah dan Tuhan Tuhan yang segala tuhan, Allah yang berbelas kasih besar, kuat dan dahsyat, (Ibrani: Hesed). yang tidak memandang bulu ataupun menerima Ia selalu setia suap; yang membela hak (Ibrani: emeth) anak yatim dan janda dan dalam pelayananmenunjukkan kasih-Nya Nya. kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian (Ul10:17-18). KRISTUS ADALAH PELAYAN Seperti halnya Allah, Yesus juga seorang pelayan bagi sesama manusia. Seluruh hidup Yesus diabdikan sebagai pelayan. Sasaran pelayanan Yesus : orang miskin, tersingkir, menderita, dan tidak diperhatikan oleh masyarakat Yesus melayani dengan tindakan dan mengajar. Karena Belas Kasihan dan SHALOM Yesus mau melayani karena Dia ingin menjadi seperti Allah, Bapa-Nya. Kesatuan-Nya dengan Bapa itulah yang mendorong Yesus untuk setia dalam melayani umat-Nya. Yesus tidak pernah memikirkan diri-Nya sendiri Dengan melayani, Yesus ingin menghadirkan Shalom AKU ADALAH PELAYAN Pengikut Krisus sudah seharusnya menjadi pelayan bagi sesamanya 3 + 1 pilar Kekristenan [iman, harapan, dan kasih] + melayani Melayani adalah tanda kita dipercaya oleh Tuhan untuk menciptakan damai dan sukacita di dunia ini MELAYANI DENGAN TULUS Belajar dari NEHEMIA Nehemia 5: 14-19 “Dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat” (Neh 5:18) Sosok Inspiratif Seorang pemimpin yang benar, bijak dan tulus sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa arahan dan teladan dari seorang pemimpin, masyarakat seperti kehilangan kompas atau anak ayam kehilangan induknya. Nehemia: Orang Buangan di Babel Nehemia termasuk tawanan yang cukup beruntung. Ia memperoleh pekerjaan di istana raja sebagai penyedia minuman anggur bagi raja. Sekalipun sukses, Nehemia tidak lupa akan tanah airnya Karena tak tahan melihat keadaan Yerusalem yang tidak terlindungi, ia meminta ijin kepada raja Artahsasta, raja Persia yang tinggal di Babel saat itu, untuk pulang ke Yehuda tanah airnya. Ia berniat untuk membangun kembali kota Yerusalem (2:5). Seorang pemimpin yang menghadapi perlawanan Perlawanan dari bupati Samaria (Sanbalat) Pekerjaan Nehemia untuk membangun tembok Yerusalem diolok-olok Nehemia harus mengorganisir rakyat untuk melindungi diri dari serangan musuh (4:22-23) Masalah ekonomi dan penyalahgunaan kekuasaan (5:1-3) Nehemia, Pelayan yang Tulus Banyak pejabat lokal patuh pada perintah Nehemia untuk bertindak adil kepada rakyatnya. Mengapa? Sebab, ia sendiri tidak menyalahgunakan kekuasaannya yang sebenarnya lebih besar daripada mereka, yaitu sebagai bupati yang dekat dengan raja. Ia tidak pernah mengambil hak istimewa seorang bupati (5:14). Enough is enough (Cukup adalah cukup) Nehemia merasa mengkhianati rakyat jika menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan dirinya sendiri Mengkhianati rakyat = mengkhianati Allah “Dengan semuanya itu, aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat” (5:18). MELAYANI DENGAN TULUS Pemimpin sejati tidak lain adalah pelayan sejati. Dan pelayan sejati adalah orang yang mau melayani dengan tulus serta tidak menyalahgunakan jabatan pelayanannya untuk kepentingan pribadi. Pemimpin sekaligus pelayanan sejati lebih mementingkan pekerjaan dan pelayanan daripada imbalan dari pelayanan itu. MELAYANI DENGAN TABAH Belajar dari MUSA Keluaran 17:1-7 Berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!" (Kel. 17:4) Musa: The Legend Bapa pendiri dan pemimpin besar bangsa Israel. tegas (Kel 32:21-35) sekaligus lembut hatinya (bdk. Bil 12:3) Dekat dengan Allah: TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya (Kel 33:11). Musa: Sang Penuntun Sebuah Bangsa Sang Penuntun yang tidak tak kenal lelah menuntun sekelompok bekas budak dari Mesir menjadi sebuah bangsa yang besar. Niat baik Musa untuk mendampingi dan menuntun umatnya terkadang tidak dibarengi oleh niat baik umat Israel untuk bersedia dituntun dan didampingi. Musa menghadapi orang-orang yang tidak puas dan menggerutu terhadap kondisi yang ada dan yang masih bermental kanak-kanak. BANGSA PENGGERUTU Musa setia dalam mendampingi dan melayani bangsa Israel, dan sekaligus mengalami banyak perlawanan dari mereka sendiri. Musa mengalami kesulitan dalam mendampingi suatu bangsa yang sedang bergerak menuju pembebasan. Ia sangat menderita karena menanggung beban memimpin suatu bangsa yang keras kepala dan sering mengeluh kepada Allah. Insiden di Masa dan Meriba (Kel 17:1-7) Pertengkaran antara Musa dengan bangsa Israel karena masalah kekurangan air Tuhan turun tangan Masa dan Meriba: bangsa Israel mencobai Allah Kisah seorang pelayan umat Allah yang tidak lari dari tugasnya sekalipun ia harus menghadapi banyak perlawanan dan ancaman. Seorang pelayan sepertinya harus siap bertengkar dengan mereka yang dilayaninya Musa mampu untuk Mengapa Tabah? setia dalam tugas pelayanannya karena dia berani mempercayakan semuanya kepada TUHAN. Sebagai penuntun, Musa sadar bahwa tanpa pendampingan TUHAN, ia tidak sanggup menjalankan tugasnya secara maksimal MELAYANI DENGAN SUKACITA Belajar dari PAULUS Filipi 1:12-30 Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus. (Fil 1:18-19 Paulus, Siapa? Rasul bangsa-bangsa (Kis 9:15) Seorang farisi yang sangat obsesif (Fil 3:5-6). Rasul dan pelayan Kristus karena perjumpaan dengan Kristus di jalan menuju Damaskus Mengapa setia melayani? Paulus ingin menjalankan kehendak Allah Sebagai orang Yahudi, Paulus baru merasa berarti bagi Allah dan sesama jika ia mampu menjalankan kehendak Allah dalam tugas hidupnya. Dalam penderitaannya itu, Paulus merasakan kehadiran Allah sebab Dia tidak membiarkan rasulnya gagal (2Kor 1:10). Tetap bersukacita sekalipun menderita (Fil 1:12-30) Kesaksian Paulus di penjara pengalaman dipenjara karena memberitakan Kristus (1:13) bukanlah sesuatu yang memalukan. Justru sebaliknya, dengan dipenjara dan mengalami penderitaan, pewartaan Injil semakin maju (1:12). Pesaing Paulus pewarta-pewarta Kristen yang mewartakan Kristus yang sama Mereka memanipulasi dan menyalahgunakan Injil Kristus untuk mencari keuntungan diri sendiri. Ketika mendengar Paulus dipenjara, mereka senang sebab, penghalang mereka sudah “dilemahkan”. TETAP BERSUKACITA, MENGAPA? Keselamatan bagi Paulus adalah jika Allah dan Kristus hidup dan bersatu dengan dia. Paulus bersukacita bukan karena dirinya, tetapi Kristus yang diimaninya yang bisa tetap hidup dan terus diwartakan. Ada saatnya penderitaannya berhenti dan pada saat itu juga ia memperoleh keselamatan (1:19). TELADAN PAULUS Kesukaran, penderitaan dan perlawanan ketika melayani, bukanlah tanda kegagalan (dalam bahasa Paulus: tanda kebinasaan; 1:28). Sebaliknya, semuanya itu adalah tanda keselamatan. kesukaran yang dijumpai dalam pelayanan, justru mampu mendekatkan orang Kristen kepada Allah. “Kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (1:29). MELAYANI DENGAN MURAH HATI Belajar dari JEMAAT-JEMAAT DI MAKEDONIA 2 Korintus 8:1-15 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan (2Kor 8:2) ORANG MISKIN Dalam undang-undang atau hukum Israel yang paling kuno, yaitu dalam Kitab Perjanjian (Kel 2223), ada aturan yang meyinggung nasib orang miskin. Bangsa Israel diminta untuk menjamin keadilan (Kel 23:6) dan makanan kepada orang Israel yang miskin (Kel 23:11). ALLAH MEMPERHATIKAN ORANG MISKIN Allah adalah pelindung utama orang miskin. Mazmur 140:12: “TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin.” Nabi Yesaya : “Orang-orang sengsara dan orangorang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka” (Yes 41:17). Perantara / Tangan Allah TUHAN amat jarang membantu secara langsung. Ia selalu memakai jasa seorang perantara. Perantara itu adalah umat-Nya sendiri yang dipercaya kepadanya. Mereka adalah perpanjangan tangan belas kasih Allah. Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi (Mzm 41:1-2). Sedekah Salah satu tindakan paling konkrit dan sederhana dalam memperhatikan orang miskin adalah memberi sedekah. Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.“ (Ul. 15:11) Ajaran Yesus tentang Sedekah Yesus menganjurkan agar orang memberi sedekah dengan motivasi tulus dan murni. Harus memberikannya dengan spontan. memberi sedekah hendaknya bukan dijadikan sebagai ajang untuk memamerkan dirinya sebagai orang saleh. Sedekah bukanlah alat pembayaran untuk menampilkan dirinya dan membeli puji-pujian dari orang lain. SEDEKAH DALAM GEREJA PERDANA Dalam cara hidup jemaat Kristen perdana (Kis 4:3236) tampak adanya unsur memberi sedekah, yaitu saling berbagi di antara anggota jemaat. Jemaat tidak mungkin menutup mata kepada anggota jemaat lain yang menderita. Jemaat memiliki tanggung jawab atas mereka KOLEKTE Kolekte berarti “mengumpulkan”. Secara lebih luas, kolekte berarti mengumpulkan uang untuk kepentingan tertentu. Sedekah kebanyakan dilakukan secara pribadi, sementara kolekte dilakukan secara berkelompok dan diorganisir pembagiannya. KOLEKTE MENURUT PAULUS Kolekte sebenarnya tidak hanya sekedar bersifat karitatif. Lebih daripada itu, tindakan ini merupakan kesempatan untuk menjalin kerjasama dan kesatuan yang erat di antara jemaat-jemaat Kristen, dalam hal ini jemaat Kristen Yahudi dan non Yahudi. Jaminan Allah Paulus memberi jaminan bahwa Allah mengasihi orang yang memberi dengan suka cita (2Kor 9:7). Namun ia menekankan supaya partisipasi dalam pengumpulan bantuan ini hendaknya didasari oleh semangat tulus ikhlas, murah hati dan tanpa paksaan (2Kor 9:5). Pelayanan Kasih (2 Kor 8:1-15) Paulus menghendaki jemaat Korintus tidak berpikir untuk jemaatnya sendiri saja. Mereka diminta untuk memikirkan kebutuhan jemaat lainnya juga. Cara jitu untuk membuat orang tergerak dan bertindak adalah memberikan teladan. Teladan ini adalah teladan dari jemaat di Makedonia Jemaat Makedonia Kelas pekerja, bahkan budak. Memang ada satu dua anggota jemaat yang kaya dan cukup berada. Mayoritas miskin. Mesikpun miskin, mereka masih bisa berbagi untuk orang lain. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan Mengapa memberi kolekte? Kolekte = pelayanan kasih “kaya dalam segala sesuatu, dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami” (2Kor 8:7). Karena sudah kaya, mereka diminta berpartisipasi dalam pengumpulan kolekte ini. Kolekte ini juga dilihat sebagai ujian sejauh mana keikhlasan kasih jemaat (2Kor 8:8). Kristus : Alasan Utama “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (2Kor 8:9). Kristus terkesan masa bodoh dengan “kekayaan” yang dimilikinya. “Kekayaan” ini adalah relasi yang dekat dengan Allah dan kuasa yang diberikan Allah kepada-Nya. Baginya, yang penting adalah umat-Nya bisa menjadi kaya. Prinsip Keseimbangan Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orangorang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan (2Kor 8:15) MELAYANI DENGAN MURAH HATI Fakta yang tidak bisa dihindari adalah adanya jemaat yang kaya dan jemaat yang miskin. Meskipun sama-sama beriman dalam Kristus, perbedaan ini selalu ada. Paulus: semua bisa berkecukupan sehingga bisa hidup dengan damai sejahtera. Pelayanan kasih (pemerupakan bentuk tanggung jawab kita terhadap anggota gereja yang miskin dan lemah. ngumpulan kolekte) Jika Orang Yahudi Belajar Kitab Suci Jika Orang Muslim Belajar Kitab Suci Jika Orang Kristen Protestan berdiskusi Kitab Suci Lalu orang Katolik? Tidak ada yang salah dengan kegiatan keagamaan kita. Ini benar Tetapi kurang lengkap Orang katolik perlu juga belajar tentang Allah yang diwahyukan dalam Kitab Suci Jika mereka bisa, mengapa kita tidak? SELAMAT MENEMUKAN ALLAH DENGAN MEMPELAJARI KITAB SUCI VERBUM DOMINI MANET IN AETERNUM