Edisi 320 – 12 Desember 2014 Page 1 Edisi 320 – 12 Desember 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Pandanglah Pada Yesus Manusia Seperti Apakah Anda ? Tantangan 2015 Lupakan Kebaikan, Maafkan Kesalahan KIsah Lagu Malam Kudus Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Keselamatan Bagi Orang Yahudi Yusuf Bertemu Ayahnya Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat - Berita Page 2 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Pandanglah Pada Yesus "Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus," Ibrani 3:1 Banyak keuntungan dalam kehidupan ini apabila dengan memandang kepada Yesus, yang pertama kita akan melihat Yesus sebagai sosok yang suci dan agung sebaliknya kita manusia yang lemah dan berdosa, dan kita membutuhkan Yesus untuk membersihkan dan menyucikan kita dari dosa. Kedua, dengan memandang pada Yesus saja kita akan terhindar dan tidak memandang dunia ini dan segala kejahatannya, karena pandangan kita tertuju pada Yesus dengan sendirinya tersingkirlah hal hal duniawi dari arah pandangan mata kita. Ketiga, dengan memandang pada Yesus setiap saat maka jalan hidup kita akan mulus, bukan berarti tidak ada masalah, tantangan hidup dan sebagainya, tapi Yesus pasti akan memberikan kita kekuatan dan jalan keluar ketika kita berhadapan dengan hal hal tersebut sehingga kehidupan kita penuh dengan sukacita. Pandanglah pada Yesus hari ini dan selamanya. Tuhan Memberkati kita semua. Selamat Sabat. Pdt. Dale Sompotan Redaksi BAIT Page 3 Edisi 320 – 12 Desember 2014 S audara-saudara, dapatkah Anda dibeli? Mungkin kita semua akan menjawab: TIDAK! SAYA TIDAK DAPAT DIBELI!” Tetapi saudara, dengarkan yang berikut ini, Mr. Robert Walpole, Pangeran I dari Orford (1676-1745), juga Perdana Menteri I dari Kerajaan Inggris dua abad yang lalu menulis bahwa, semua orang dapat dibeli. Mari saya mengutip apa yang ditulisnya kata demi kata, “EVERY MAN HAS HIS PRICE.” “SETIAP ORANG PUNYA HARGANYA.” Ada sebuah surat kabar terkenal di Amerika yang membuat sebuah penelitian sehubungan dengan sikap orangorang Amerika terhadap uang. Surat kabar tersebut tiba pada satu asumsi, bahwa banyak orang Amerika dapat melakukan apapun, demi mendapatkan uang yang banyak. Surat kabar itu membagikan questionnaire-questionnaire dengan beberapa pertanyaan di dalamnya ke seluruh Amerika. Ketika questionnaire-questionnaire itu dikumpulkan kembali, berikut ini adalah hasil-hasilnya: Pertanyaan # 1 “Untuk $10,000.00, maukah engkau meninggalkan suami/istrimu?” 25% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.” Pertanyaan # 2 “Untuk $10,000.00, maukah engkau meninggalkan imanmu?” 26% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.” Pertanyaan # 3 “Untuk $10,000.00, maukah engkau meninggalkan kewarga-negaraanmu selaku warga negara Amerika?” 16% menjawab, “Ya, saya mau.” Saudara, coba saudara bayangkan. Tidaklah mudah untuk mendapat visa Amerika sekarang ini, apalagi untuk mendapat kewarga-negaraan. Malahan, kalau saja diizinkan, orang bersedia untuk membeli kewarganegaraan Amerika, dan tidak mau melepaskannya untuk berbagai alasan. Tetapi sesuai dengan survey ini, untuk $10,000.00, 16% dari warga negara Amerika menjawab, “Ya, saya mau meninggalkan kewarganegaraan saya.” Pertanyaan yang berikut, Page 4 Edisi 320 – 12 Desember 2014 #4 Untuk $10,000.00 maukah engkau menukar ras atau sukumu?” 17% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.” Pertanyaan ini bisa kita samakan dengan, “Maukah orang yang bersuku Sunda menukar kesukuannya dengan suku Manado, atau maukah orang Batak menukar kesukuannya dengan suku Jawa?” 17% dari respondent mengatakan “ya, saya mau” asal dibayar $10,000.00. #5 Untuk $10,000.00 maukah engkau menukar jenis kelaminmu?” Percaya atau tidak, 6% menjawab, “Ya, saya mau.” #6 Untuk $10,000.00 maukah engkau mencuri atau membunuh?” 7% dari respondent menjawab, “Ya, saya mau.” #7 Untuk $10,000.00 maukah Anda menjadi pelacur selama seminggu?” Sangat menakjubkan karena 23% dari respondent mengatakan, “Ya, saya mau.” Saudara, ini adalah satu kenyataan yang sebenarnya bahwa manusia mau melakukan apa saja demi mendapatkan uang yang banyak. Manusia mencintai uang. Tidaklah heran jika Firman Tuhan mengatakan di dalam 1 Timotius 6:10, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Saya yakin ayat ini tidak hanya berbicara tentang orang-orang Amerika saja, tetapi berbicara juga tentang setiap orang, termasuk saudara dan saya. Kita dapat saja mengatakan bahwa orang-orang yang menjawab “Ya” demi mendapat sejumlah uang, adalah orang-orang yang sama sekali tidak mempunyai latar belakang agama yang kuat. Tetapi saudara, kebanyakan dari para respondent adalah orang-orang yang mempunyai hubungan persatuan dengan keagamaan. Mereka adalah orang-orang terpelajar, orang-orang yang beradab dari negara telah berkembang. Tetapi kita tidak perlu heran karena mereka bukanlah satu-satunya yang mempunyai sikap seperti itu. Di dalam Alkitab, dicatat beberapa Hamba Allah yang juga bersedia melakukan apa saja demi mendapat uang yang banyak. Di antaranya adalah GEHAZI, pembantu Nabi Elisa. Gehazi menjual dirinya kepada Jenderal Naaman karena ia kemaruk/tamak akan uang. Ini adalah peristiwa yang paling luar biasa dalam karirnya yang menyebabkan kejatuhannya. Tokoh Alkitab berikutnya adalah Bileam. Bileam menjual dirinya kepada Raja Balak untuk menerima begitu banyak suap. Kita baca apa yang Alkitab tulis tentang Bileam dalam 2 Petrus 2:15: “Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuataperbuatan yang jahat.” Ketamakan Bileam yang adalah ciri khas seorang nabi upahan, cenderung untuk meng-komersialisasikan ‘spiritual gift’-nya, jabatannya selaku nabi. Sebenarnya Bileam dapat saja memilih untuk bersaksi dan mengatakan kepada temantemannya, yaitu para musuh orang Israel, bahwa tidak ada gunanya berkonflik dengan orang Israel yang ditandai oleh Allah sebagai “umat pilihanNya.” Bejana Advent Indonesia Timur Tokoh Alkitab yang berikutnya adalah Yudas Iskariot. Yudas Iskariot menjual dirinya kepada para Imam Besar dengan harga 30 keping perak. Tidak berapa lama setelah Perjamuan Terakhir, Yudas keluar dari ruangan, pergi dan melengkapi pengkhianatannya. Ia tahu dengan tepat di bahagian mana dari Taman Getsemani Yesus dan murid-muridnya sering pergi. Kemudian ia datang ke tempat itu, ditemani oleh serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, dan ia mencium Yesus agar orang-orang ini mengetahui yang mana Yesus. Yesus membalas ciuman Yudas itu dengan kata-kata yang keras, dengan sedih ia berkata, “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?” Saudara, meskipun kita telah saksikan keadaan yang suram atas hamba-hamba Tuhan di masa-masa yang lampau, namun tetap masih ada tokoh-tokoh Alkitab yang MEMILIH UNTUK TIDAK DAPAT DIBELI. Di antara mereka adalah Yusuf. Yusuf tidak mempan dibeli dengan sex. Akhlaknya yang tinggi dan kesadarannya atas kehadiran Allah telah dapat mengalahkan rayuan dan godaan dari seorang wanita Mesir yang cantik, penuh gairah dengan aroma yang menggiurkan, dari istri Raja Mesir - Potifar. Luhurnya akhlak yang dimiliki oleh Yusuf serta moralnya yang baik serta kesalehannya itu adalah hasil yang latihan yang ia terima ketika ia berada di rumah bapanya, dan perkenan yang Allah berikan kepadanya memungkinkan dia untuk kuat menahan segala cobaan yang datang kepadanya. Saudara, YUSUF ADALAH SEORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI BAHKAN OLEH SEX SEKALIPUN, KARENA KEHADIRAN ALLAH DI DALAM HIDUPNYA. Tokoh Alkitab yang berikutnya adalah Musa. MUSA TIDAK DAPAT DIBELI OLEH KEDUDUKAN ATAU KESENANGAN DAN KEPELESIRAN DUNIA oleh karena ia merasakan kehadiran Allah di dalam kehidupannya. BETAPA SEBUAH PILIHAN!! Kita dapat menyebut beberapa tokohtokoh Alkitab lainnya seperti Daniel dan Paulus yang TIDAK DAPAT DIBELI OLEH POSISI ATAU KEDUDUKAN. Mereka memilih untuk dipecat dari pekerjaan mereka, dilempar ke dalam kurungan singa dan mati disiksa. Mereka telah menjadi pahlawan-pahlawan Allah. MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI KARENA MEREKA MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN MEREKA. Saudara, di abad kita hidup sekarang ini, masih ada juga orang-orang yang tidak mau menjual diri mereka dengan uang yang banyak. Contohnya, CHARLES LINDBERGH. Charles Lindbergh adalah manusia pertama yang memecahkan record terbang solo non-stop, dari New York ke Paris pada tahun 1927. IA ADALAH SEORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI DENGAN UANG. Ceriteranya, beberapa hari sebelum ia mengadakan penerbangannya yang sangat historis itu non-stop dari New York ke Paris, beberapa manager dari sebuah perusahaan rokok terkenal di Amerika mendatangi dia dan menawarkan sebuah tawaran yang menggiurkan. Mereka menawarkan Lindbergh uang sejumlah $25,000.00 atau 250 juta rupiah - yang ketika itu bisa senilai 25 milyar rupiah sekarang ini, jika Lindbergh mau Page 5 Edisi 320 – 12 Desember 2014 menjadi bintang iklan rokok mereka, difoto berdiri di samping pesawatnya segera setelah ia mendarat di Paris, dengan sebatang rokok bermerek produksi perusahaan mereka, rokok itu diletakkan di antara bibir Lindbergh. Apa yang menjadi respons dari Lindbergh? Lindbergh yang bukan perokok dan mempunyai keyakinan dan prinsip yang teguh bahwa merokok tidaklah baik bagi kesehatan, ia menjawab: “THANKS, BUT NO THANKS.” TERIMA KASIH, TETAPI TIDAK, TERIMA KASIH. SAYA TIDAK DAPAT MENERIMA TAWARAN ANDA KARENA SAYA TIDAK SEPENDAPAT DENGAN PARA PEROKOK.” Saudara, jenis manusia seperti apa Lindbergh ini yang tidak mau menerima tawaran yang begitu tinggi dengan hanya melakukan sesuatu yang sangat sederhana, difoto dalam beberapa menit saja dengan sebatang rokok diselipkan di antara kedua bibirnya? Manusia seperti apa dia itu? Saudara, saya dapat memberi tahukan jenis manusia yang bagaimana Lindbergh itu. Ia adalah seseorang yang percaya atas Firman Allah yang tertulis di dalam Markus 8:36: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.” Itu sebabnya kita dapat berkata kepada Robert Walpole, seorang yang pernah menulis bahwa “SETIAP ORANG PUNYA HARGANYA, bahwa setiap orang, lakilaki atau perempuan, dapat dibeli, jika harganya cocok,” – “Mr. Walpole, dapatkah engkau mengatakan bahwa setiap orang punya harganya? Maaf Tuan, untuk Charles Lindbergh, Musa, Daniel, Paulus, MEREKA TIDAK DAPAT DIBELI DENGAN HARGA BERAPAPUN.” Sebagai penutup, saya ingin membahagikan kepada saudara sebuah ceritera yang disebut sebagai “CERITERA SATU MILYAR DOLAR.” Ceritera ini benar disebut sebagai ceritera satu milyar dolar, oleh karena ceritera ini adalah ceritera hidup yang benar-benar pernah terjadi. Ceritera ini terjadi pada suatu hari Minggu Paskah pada tahun 1958, di kota Vatikan, Roma. Pada hari itu, Paus Pius ke XII telah dijadwalkan untuk memimpin Upacara Perayaan Paskah di Gereja St. Peter Cathedral yang adalah cathedral terbesar dan terindah di dunia. Malam sebelum upacara tersebut, 12 orang prajurit muda Itali dilatih untuk menjadi PENGAWAL KEHORMATAN untuk mendampingi Paus selama upacara besar itu. Mereka diberikan instruksi tentang APA YANG HARUS DILAKUKAN, dan APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN pada acara tersebut. Salah satu dari instruksi-instruksi yang diberikan oleh sang komandan yang memimpin pasukan pengawal kehormatan itu adalah, “KETIKA PAUS MENJEJAKKAN KAKINYA DI ATAS TANGGA YANG MENUJU KE MIMBAR KEHORMATAN, SAYA AKAN MEMBERIKAN INSTRUKSI. KETIKA SAYA MEMBERIKAN ABA-ABA, KITA SEMUA AKAN JATUH TERSUNGKUR DAN MENCIUM LANTAI.” Salah satu dari para prajurit itu bernama Tony menjawab komandannya: “Sersan, maafkan saya. Sesuai dengan keyakinan yang saya anut, kami tidak diijinkan untuk menyembah kepada manusia - siapapun dia. Pendirian saya juga Bejana Advent Indonesia Timur mengatakan bahwa hanya kepada Allah saja kita boleh menyembah.” Sang komandan merasa terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tony. “APA? Lebih baik engkau melupakan agamamu, paling sedikit untuk kali ini saja. DENGARKAN! Ketika saja memberikan kepada kalian abaaba, semua, tanpa keculai, harus tersungkur dan mencium lantai.” Tony, tidak cukup berani untuk menjawab lagi karena dalam pengadilan militer, seorang bawahan tidak dibenarkan untuk mendebat atasannya. Hanya ada satu peraturan yaitu: MENURUT! Keesokan harinya, cathedral yang besar itu penuh sesak. Banyak dari yang hadir adalah pemimpin- pemimpin, orang-orang terkenal dari berbagai bahagian dunia ini. Tepat pada waktu yang ditentukan, Paus dan rombongan pengiringnya memasuki cathedral dan berjalan menuju ke podium kehormatan. Ketika Sang Paus menjejakkan kakinya di atas podium, sang komandan memberi aba-aba: “PERHATIAN! SETIAP ORANG TUNDUK TERSUNGKUR DAN MENCIUM LANTAI!” Semua prajurit pasukan pengawal kehormatan tersungkur, KECUALI SATU. Tony tetap berdiri tegak, lurus seperti tiang. Tiba-tiba Sang Paus menghentikan langkahnya. Dari sudut matanya ia dapat melihat apa yang terjadi. Kemudian ia berbalik, dan mulai menuruni tangga podium. Ia berjalan menuju Tony dan berhenti tepat di depan Tony. Tony gugup, jantungnya berdegup dengan kencang. Ia berbicara dalam hatinya: “YA TUHAN, INILAH AKHIR DARI SEMUANYA. SAYA AKAN KEHILANGAN PEKERJAAN PEKERJAAN SAYA, ATAU MUNGKIN SAYA AKAN DIHUKUM MATI. TUHAN, TOLONGLAH SAYA.” Dengan pandangan yang tajam Paus menatap mata Tony. Dan dengan suara yang lembut ia berkata, “ANAK MUDA, DARI GOLONGAN AGAMA MANAKAH ENGKAU BERASAL?” Dengan gemetar dan dengan wajah yang pucat, Tony menjawab, “YANG MULIA, DARI GEREJA ADVENT, TUAN! Sungguh sangat aneh. Sang Paus tidak marah, bahkan ia tersenyum. Dan dia berkata, “OOOH . . . JADI KAMU ADALAH PENGANUT GEREJA ADVENT! KAMU TAHU? ADIK SAYA ADALAH ANGGOTA GEREJA ADVENT. SAYA SANGAT MENGASIHI ADIK SAYA ITU. DIA TIDAK SELALU SETUJU DENGAN APA YANG SAYA LAKUKAN, TETAPI SAYA MENCINTAI DIA. KAMI SALING MENGASIHI DAN KAMI SERING MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA-SAMA.” Setelah itu terjadi suatu keajaiban di atas keajaiban. Sang Paus selanjutnya berkata, “ANAK MUDA, BOLEHKAH SAYA MENJABAT TANGANMU?” Saudara dapat bayangkan, Paus, pemimpin sebuah negara, pemimpin gereja terbesar di dunia, meminta IJIN kepada Tony untuk menjabat tangannya. Sudah pasti, dengan cepat, Tony mengulurkan tangannya, kemudian berjabatan tangan dengan Paus Pius ke 12. Page 6 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Kemudian Paus kembali berbalik dan mulai berjalan menuju ke podium untuk memimpin upacara perayaan paskah agung. Ceritera ini tidak berhenti di sana. Setelah upacara selesai, sang komandan menghampiri Tony dan bertanya kepadanya: “ TONY, APA YANG ENGKAU KATAKAN KEPADA PAUS SEHINGGA IA RELA MENYALAMI TANGANGMU? SAYA SUDAH MENJADI ANGGOTA GEREJA KATOLIK SELAMA 30 TAHUN, TETAPI HINGGA SAAT INI SAYA BELUM BERHASIL BERSALAMAN DENGAN PAUS. SEKARANG KAMU, KAMU MASIH BEGITU MUDA – BERITAHUKAN KEPADA SAYA, APA YANG ENGKAU KATAKAN?” Tony menjawab, “SAYA TIDAK MENGATAKAN APA-APA. SAYA HANYA MENJAWAB SEMUA PERTANYAANNYA.” Kemudian Tony menambah kata-kata ini, “KOMANDAN, JIKA ENGKAU INGIN PAUS MENYALAMIMU, MUNGKIN ENGKAU HARUS MENJADI ORANG ADVENT LEBIH DAHULU.” Sekarang ceritera ini berakhir. TONY TIDAK MAU MENJUAL DIRINYA WALAUPUN IA TERANCAM DENGAN KEHILANGAN PEKERJAAN BAHKAN KEHILANGAN NYAWANYA OLEH KARENA IA MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DI DALAM HIDUPNYA. Saudara, TONY ADALAH SEORANG YANG TIDAK DAPAT DIBELI. Nyonya White menulis dalam buku Education halaman 57 “Kebutuhan dunia yang terbesar ialah kebutuhan akan manusia – manusia yang tidak mau dijual ataupun dibeli, manusia yang jujur dan tulus di dalam jiwanya yang paling dalam, manusia yang tidak takut menyebut dosa dengan nama yang benar, manusia yang hati nuraninya setia dan setulus jarum yang menunjuk ke kutub, manusia yang akan tetap berdiri teguh membela kebenaran walaupun langit runtuh” Saudara, tabiat seseorang yang sedemikian agung tidak terjadi hanya dalam semalam atau secara kebetulan, tetapi tabiat sedemikian adalah sebagai hasil dari DISIPLIN DIRI, BERTAHUN-TAHUN BELAJAR DAN MENYIMAK FIRMAN ALLAH, DAN YANG PALING UTAMA ADALAH KARENA KEHADIRAN ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN SESEORANG. Jika pertanyaan ini diajukan kepada saudara, “DAPATKAH ENGKAU DIBELI?” Apakah yang menjadi jawaban saudara? Maukah saudara meninggalkan keluarga, istri atau suami DEMI MENDAPATKAN UANG YANG BANYAK? Maukah saudara meninggalkan agama dan kepercayaan saudara, DEMI MENDAPATKAN UANG YANG BANYAK? Maukah saudara meninggalkan iman saudara dan KEWARGANEGARAAN SURGAWI, DEMI KEDUDUKAN ATAU JABATAN YANG TINGGI? Maukah saudara meninggalkan iman saudara, DEMI NAMA YANG MASHUR? DAPATKAH SAUDARA DIBELI DENGAN UANG, DENGAN SEX, ATAU DENGAN KEPELESIRAN DUNIAWI? Bejana Advent Indonesia Timur Saudara, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini di dalam hati saudara sesuai dengan hati nurani saudara. Tetapi biarlah saya memberitahukan kepada saudara bahwa JIKA SAUDARA MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DI DALAM KEHIDUPAN SAUDARA, SAUDARA AKAN DENGAN BERANI MENJAWAB, DENGAN CEPAT, TANPA LAMBAT, “TIDAK, SAYA TIDAK DAPAT DIBELI.” Adalah harapan dan doa saya bahwa kita semua dapat menjadi jenis manusia yang dapat menjawab KEBUTUHAN TERBESAR DUNIA INI, dan MENGALAMI KEHADIRAN ALLAH DI DALAM HIDUP KITA. TUHAN MEMBERKATI SAUDARA. *** Page 7 Edisi 320 – 12 Desember 2014 T inggal menghitung hari tahun 2014 akan jadi kenangan. Mau tidak mau, selesai atau ada yang tertinggal, ibarat pembukuan transaksi harus di tutup seiring kalender meninggalkan bulan Desember lalu tahun baru di jelang. Hasil akhir boleh plus boleh minus , mungkin neraca bewarna merah atau hitam tapi sebentar semuanya akan lewat menjadi sejarah. Namun banyak mamfaat dapat ditarik sebagai tumpuan kearah lebih baik. Atau pula menjadi pengalaman yang bermamfaat jadi cermin ke depan sehingga mata semakin awas jangan terantuk di batu kemarin, supaya 2015 ada peningkatan. Pertambahan dalam hal badani terlebih soal rohani. Dari berbagai aspek, kehidupan di tahun 2015 akan lebih keras. Bukan bebas hambatan bagai jalan tol tapi jalan sempit. Tidak juga bertabur bunga mawar melainkan jalan sulit dan berbatu. Mulai dari meningkatnya bencana alam, globalisasi sampai ke Tsunami ekonomi jelas umat Tuhan diperhadapkan dengan berbagai tantangan. Yesus berkata: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan Bejana Advent Indonesia Timur yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Matius 7:13, 14. Ini mengindikasi bahwa tidaklah gampang kehidupan sebagai pengikut Yesus – bila perlu – mesti memikul salib menelusuri lorong penderitaan “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Matius 16:24. Apakah dengan perkataan ini Yesus hendak menakut-nakuti kita ? Bukan ! Sangat jelas Yesus tidak hendak mengobral janji manis agar orang tertarik kepadanya dan beramai-ramai mengikuti Nya. Yesus tidak memakai taktik nabi paslu mendapatkan popularitas oleh mengatakan apa yang senang didengar orang, menarik keuntungan dengan membumbui kebenaran, mencocokkan injil dengan selera zaman. Yesus paham bahwa dengan menyampaikan hal benar dengan jujur dan terus terang beresiko ditinggalkan, bangku gereja akan kosong mencari guru yang lain yang khotbahnya lebih cocok ditelinga dan dihati. Dan itulah yang terjadi Yesus ditinggalkan bahkan oleh muridmuridnya tapi sikap Yesus tidak berubah malah dengan tegas mengatakan “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Matius 11:6. Page 8 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Kita menghadapi tantangan hebat di depan yang tidak perlu di permanis atau di poles. Keadaan yang tidak perlu disembunyikan, di tutup-tutupi dengan kata-kata menghibur seakan tidak ada yan perlu di khawatirkan. Nubuatan terang mengatakan bahwa jaman akan sukar namun tantangan yang paling besar bukanlah dari luar tetapi dari dalam, dari diri kita sendiri. Yaitu ketika ancaman datang kita hanya memikirkan diri sendiri, mencari aman sendiri sambil mengurung diri rapatrapat didalam tembok yang tebal dan jadi terasing dengan masyarakat disekitar gantinya peka dan peduli. Umat Tuhan harus menjadi berkat walau dalam keadaan sulit bagaimanapun, membawa kelegaan sebesar-besarnya buat sebanyak mungkin orang karena kesejahteraan mereka adalah kesejahteraanmu juga. “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Yermia 29:7. Semua tantangan di depan harus dihadapi dan diatasi. Tekad dan komitment “sense of mission” mesti semakin meluap-luap sama seperti ketika kita baru masuk dalam kebenaran. Tidak berkurang, jangan menghindar, bukan berubah dalam menghadapi tantangan besar tetapi semakin besar yang dihadapi justru semakin besar tekadnya, semakin menyalanyala semangatnya, semakin bulat komitmennya dalam evangelisasi. Akibatnya? Mukjizat akan terjadi. Handel, sang komponis menyelesaikan komposisi musiknya yang paling akbar Messiah dalam 22 hari. Mungkin kita bertanya, bagaimana mungkin sampai hasilnya menjadi luar Bejana Advent Indonesia Timur biasa? Jawabnya adalah: Ia masuk dalam kategori orang yang semakin besar tantangan yang dihadapi semakin besar tekad dan semangatnya dan semakin berkembang pula kreatifitasnya. Tahun yang baru sudah didepan mata, masih gelap menyimpan mystery tapi bersyukur Tuhan kita telah lebih dahulu berada disana. Orang beriman tidak boleh hidup berdasar besar kecilnya tantangan tetapi berdasar “pengharapan” yang oleh Ibrani 6:19 mengatakan bahwa “ itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita.” Atau seperti yang diucap Paulus bahwa kita manusia hanyalah bejana saja tapi didalamnya menyimpan kekuatan Allah yang melimpah-limpah “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 2 Korintus 4:7-9. 2015 punya lika-likunya sendiri. Pasti bukan terang benderang berpendar-pendar maupun beraroma mawar. Firman Tuhan melalui Yosua kepada umat Israel, yang seperti kepada kita juga yang - sering takut dan gentar - mesti menyeberangi Sungai Yordan kehidupan dan menghadapi semua masa depan yang penuh tanda Tanya: “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.” Yosua 1:9. .***. Page 9 Edisi 320 – 12 Desember 2014 "Silent Night, Holy Night" L. S. No. 235 Lukas 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Matius 2:9,10; Lukas1:77-79; Lukas 2:7-20. Pengarang Naskah Terjemahan ke Bahasa Inggeris Penggubah Lagu : Joseph Mohr, 1792-1848 : John F. Young, 1820-1885 : Franz Gruber, 1787-1863 U saha bersama dari lima orang pria dan empat anak-anak telah menyumbang bagi dunia Kristiani suatu pujian indah, ”Silent Night”. Joseph Mohr, pendeta pembantu gereja St. Nicholas desa Oberndorf, di pegunungan Alpen, Austria tidak berapajauh dari kota Salzburg adalah orang pertama dalam kelompok tersebut. Tanpa terbayang sedikitpun bahwa ia akan menjadi seorang pengarang lagu terkenal di kemudian hari, pada suatu hari ia mendengarkan laporan Franz Gruber, kepala sekolah dan pemain organ bahwa pada malam Natal nanti 24 Desember, 1818, organ yang rusak tidak dapat digunakan. Pendeta yang baik hati ini segera perintahkan Gruber, ketika itu berumur tiga puluh delapan tahun, untuk perbaiki alat musik tersebut sebelum mengumumkan kerusakannya kepada jemaat. Selama pelayanannya, Mohr belum sekalipun memimpin acara Natal tanpa iringan organ. Dengan perasaan susah dan kecewa, Gruber, seorang musisi tanpa keahlian untuk perbaiki organ yang rusak tak dapat menjamin untuk mengiringi jemaat dengan alat musik pada kebaktian Natal. Terdesak oleh perayaan Natal yang semakin mendekat, ia hanya termenung memikirkan jalan keluar bagaimana mengatasi problemanya. keluarga miskin yang baru dikaruniai seorang bayi mungil. Dalam perjalanan pulang kerumah malam itu, Mohr memikirkan tentang kelahiran Yesus beberapa abad lalu di kandang binatang di Bethlehem. Ia tertegun sejenak dan membandingkan kelahiran Yesus dengan kelahiran salahseorang anak anggota jemaatnya yang miskin. Tiba-tiba dalam keheranan ia dapati dirinya sementara menulis baris demi baris naskah lagu yang menggambarkan kelahiran Yesus. Tanpa banyak beban ia menuliskan beberapa bait dan memberi judulnya dalam bahasa Jerman, ”Stille Nacht”. Bait-bait ini kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa Inggeris berjudul ”Silent Night.” Padasaat yang sama, Pendeta Mohr dalam perlawatan rutin mengunjungi anggota jemaatnya, singgah di salah satu Bejana Advent Indonesia Timur Page 10 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Ketika Franz Gruber menyerbu masuk ruang belajar Mohr beberapa saat kemudian sambil mengangkat tangannya dalam kekecewaan, Pendeta Mohr tidak mendengarkan lagi keluhannya. Ia segera memberikan kertaspenuh coretan bait demi bait lagu ”Stille Nacht” dan meminta Gruber untuk mengarang musik bagi naskah tersebut. Ia berkata: ”Franz, segera gubah sebuah lagu untuk naskah ini dan pada malam Natal nanti, dengan atau tanpa organ, lagu ini harus dinyanyikan.” Ia segera mengambil gitar dan memberikannya kepada Gruber. Gruberber katakan bahwa ia seorang pemain organ bukan pemetik gitar dan seorang guru, bukan penggubah lagu. Tetapi Mohr tanpa memperhatikan protes Gruber, tetap pada sarannya bahwa ia boleh menggunakan gitar dan menggubah musik bagi sajak”Stille Nacht”. Kata Mohr; ”Walaupun sudah sekian lama anggota jemaat belum pernah mendengar Pendeta dan pemain organ mereka berduet, maka inilah saatnya kita berdua akan menyanyikan sebuah lagu baru.” Untuk menenangkan sahabatnya,Gruber segera memainkan sebuah nada yang ia rasa cocok dengan bait karangan Mohr. Tidak berapa lama keduanya sudah menyanyikan lagu baru tersebut. Pada malam Natal lagu ini dinyanyikan diumum diiringi permainan gitar, dan mendapat sambutan meriah dari jemaat. Musim semi tahun berikut, 1819, orang ketiga masuk ke pentas popularitas lagu ini. Namanya Karl Mauracher, seorang pembuat organ dan tukang reparasi berasal dari lembah Zillertal, menerima surat Gruber untuk memperbaiki organ gereja St. Nicholas. Setelah beberapa hari bekerja keras akhirnya organ pipa gereja dapat diperbaiki. Mauracher meminta Gruber untuk mencoba organ yang baru diperbaiki. Pada saat itu juga muncul Pendeta Mohr dan mengajak Gruber untuk memainkan lagu ”Stille Nacht” yang telah mereka nyanyikan beberapa minggu lalu. Walaupun Gruber merasa enggan tetapi atas desakan kedua pria ini akhirnya ia mainkan lagunya. Mauracher segera jatuh cinta kepada nada musik dan meminta manuskripnya dari Gruber. ”Saya akan bawa lagu ini ke Zillertal”, ia jelaskan, ”dan akan membagikan lagu baru ini kepada para penyanyi dan musisi kita yang haus akanlagu-lagu baru.” Tahun berikutnya, keempat anak ini mengikuti orang tua mereka menghadiri pekan raya dikota Leipzig. Tuan dan nyonya Strasser menjual sarung tangan bulu di stanmereka. Untuk menarik minat pembeli, keempat anak mereka menyanyikan lagu merduini. Dari para pengunjung yang menikmati keindahan lagu tersebut adalah orangke-empat dalam cerita kita. Ia adalahTuan Pohlenz, Direktur General Musik Kerajaan Saxony. Ia begitu terkesan dengan suara merdu, juga lagu indah ini sehingga ia mengundang mereka untuk menyanyi di hadapan Raja dan Ratu pada Natal nanti, 1832, di Royal Saxon Court Chapel di Pleissenburg.Empat anak Strasse dan lagu mereka telah menciptakan suatu sensasi besar, oleh cara mereka menyanyi di hadapan Raja Frederick William IV dari Prusia. Terinspirasi atas lagu tersebut, Raja menyatakan kerinduannya agar lagu ”Stille Nacht” harus diberi tempat pertama dalam setiap konser Natal mendatang dalam seluruh wilayah kerajaannya. Bagian yang dimainkan oleh pria kelima dalam pentas popularita lagu ini jatuh padaseorang Kepala Gereja Episcopal dari Revere, Massachusetts, yaitu Pendeta Byron Edward Underwood. Ia menerbitkan sebuah artikel pada bulan Oktober 1857 dalambuku ”The Hymn”, sebuah penerbitan resmi dari Perkumpulan Hymne Amerika di dalamnya ia menulis cerita yang mengagumkan mengenai Pendeta John Freeman Young (1820-1885), uskup gereja Episcopal di Florida yang telah menerjemahkan naskah Pendeta Mohr dari bahasa Jerman ke Bahasa Inggeris yang sempurna tahun 1863. Dialah yang telah menunjukkan ketrampilan terjemahan ke dalam bahasa Inggeris yang sempura untuk naskah-naskah para pengarang lagu. Lagu ”Malam Kudus” telah mendapatkan tempat yang layak dan tepat di antara lagu-lagu Natal dunia Kristen. Terimakasih atas kombinasi kerjasama lima pria dan empat anak atas jasa mereka yang menyebabkan lagu ini menjadi lagu terpopuler dan tersebar luas yang telah dinyanyikan dalam berbagai bahasa di dunia. Ijinkan getaran nadanya menolong kita untuk menyanyikan haleluyah bersama para gembala dan malaikat dalam kekaguman atas kasih karunia penebusan Tuhan kita Yesus Kristus. *** Mauracher kembali ke desanya dan bertanya-tanya di dalam hati kepada siapa akan iaberikan lagu ini. Sepuluh tahun lamanya ia menunggu jawaban dari pertanyaan yang senantiasa menghantuinya sejak ia mengunjungi desa Oberndorf di awal 1819. Pada suatu hari ia mendengar empat anak keluarga Strasser menyanyi di gereja. Segera ia mengaransir empat suara untuk lagu ”Stille Nacht” dan tidak berapalama Caroline, Joseph, Andreas dan Amalia Strasser telah mengumandangkan laguini yang telah digubah khusus bagi mereka. Anggota jemaat di desa mereka segera mencintai lagu itu dan berkata: ”Anak-anak Strasser ini menyanyi bagaikan malaikat. Dan memang inilah sebuah lagu yang datang dari Surga.” Bejana Advent Indonesia Timur Page 11 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Keselamatan Bagi Orang Yahudi Kisah Para Rasul - Ellen G. White Lanjutan ….. A dalah maksud Allah agar rahmat-Nya harus dinyatakan di antara bangsa-bangsa kafir sama seperti di antara orang-orang Israel. Dengan jelas telah digariskan dalam nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Rasul itu menggunakan sebagian dari nubuatan itu sebagai argumentasi atau alasannya. "Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya," ia bertanya, "untuk membuat gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai untuk tujuan yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menunjukkan kuasa-Nya, Allah telah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan, justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya, yaitu kita, telah dipanggil-Nya bukan dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa, seperti yang telah difirmankan-Nya, juga dalam kitab nabi Hosea: Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih. Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka. Kamu ini bukanlah umat-Ku, di sana akan dikatakan kepada mereka: Anak-anak Allah yang hidup." Lihat Hosea 1:10. Meskipun kegagalan Israel sebagai suatu bangsa, namun masih tinggal di antara mereka suatu umat yang sisa seperti itu yang akan diselamatkan. Pada waktu kedatangan Juruselamat itu ada pria dan wanita yang setia yang telah menerima dengan suka hati pekabaran Yohanes Pembaptis, dan dengan demikian telah Bejana Advent Indonesia Timur dituntun untuk mempelajari kembali nubuatan mengenai Mesias. Bila gereja Kristen yang mula-mula didirikan, itu telah disusun dari antara orang-orang Yahudi yang setia yang mengetahui Yesus orang Nazaret sebagai seorang yang kedatangan-Nya telah lama dinanti-nantikan. Umat yang sisa inilah yang dimaksudkan ketika ia menulis, "Jika roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, maka cabang-cabang juga kudus." Paulus menyamakan umat yang sisa di antara bangsa Israel dengan pohon Zaitun yang mulia, beberapa cabang-cabangnya telah dikerat. Ia membandingkan orang-orang kafir dengan cabang-cabang dari pohon zaitun liar, dicangkokkan kepada pokok zaitun sejati. "Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan," ia menulis kepada orang-orang kafir yang percaya, "dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dari akar pohon yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jika kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan sebab ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak menyayangkan kamu; Sebab Page 12 Edisi 320 – 12 Desember 2014 itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga." Melalui ketidakpercayaan dan penolakan dari maksud Surga bagi Israel, mereka sebagai suatu bangsa telah kehilangan hubungannya dengan Allah. Tetapi cabang-cabang yang telah diasingkan dari pokok asli, Allah sanggup menyatukannya kembali dengan pokok Israel yang benar umat sisa yang tinggal benar kepada Allah moyang mereka. "Tetapi mereka pun," rasul itu menyatakan tentang cabang-cabang yang patah ini, "akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali." "Sebab jika kamu," ia menulis kepada orang-orang kafir, "telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri. Sebab, saudara-saudara, supaya jangan kamu menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk." "Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan daripada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka. Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu dulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. O, alangkah dalam kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui jalan Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" Dengan demikian Paulus menunjukkan bahwa Allah sanggup mengubah hati orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir, dan memberi jaminan kepada setiap orang percaya di dalam Yesus berkat-berkat yang dijanjikan kepada Israel. Ia mengulangi pernyataan Yesaya sehubungan dengan umat Allah: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan. Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera. Dan seperti yang dikatakan Yesaya sebelumnya: Seandainya Tuhan Bejana Advent Indonesia Timur semesta alam tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora." Apabila tiba waktunya Yerusalem dibinasakan dan bait suci dihancurkan berkeping-keping, ribuan orang Yahudi akan diperdagangkan sebagai budak di negeri-negeri kafir. Mereka tersebar di antara bangsa-bangsa bagaikan kapal pecah di tepi pantai. Selama seribu delapan ratus tahun lamanya orang-orang Yahudi mengembara dari satu negeri ke negeri yang lain di seluruh muka bumi dan mereka tidak berhak untuk mengangkat martabat mereka kembali sebagai suatu bangsa. Difitnah, dibenci, dianiaya, mereka telah mewariskan penderitaan dari abad ke abad. Meskipun nasib malang telah dijatuhkan kepada orang-orang Yahudi sebagai suatu bangsa pada saat mereka menolak Yesus orang Nazaret itu, dari abad ke abad hiduplah di situ banyak pria dan wanita yang mulia, yang takut akan Allah, yang secara diam-diam hidup dalam penderitaan. Allah telah menghibur hati mereka dalam kesusahan dan telah memandang dengan penuh belas kasihan keadaan mereka yang mengerikan. Ia telah mendengar doa mereka yang sungguh-sungguh yang telah mencari Dia dengan segenap hati untuk pengertian yang benar akan sabda-Nya. Beberapa orang telah belajar untuk melihat dalam diri orang Nazaret yang hina itu, yang telah ditolak dan disalibkan oleh nenek moyang mereka, Mesias Israel yang benar itu. Sementara pikiran mereka mulai menangkap arti nubuatan-nubuatan yang terkenal itu yang begitu lama digelapkan oleh tradisi dan salah tafsir, hati mereka diisi oleh rasa syukur kepada Allah untuk pemberian-Nya yang tak terkatakan kepada setiap makhluk yang memilih untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Golongan inilah yang dimaksudkan Yesaya dalam nubuatannya, "Hanya sisanya akan diselamatkan." Dari zaman Paulus sampai kepada hari ini, Allah oleh Suci-Nya telah memanggil orang-orang Yahudi maupun orang-orang kafir. "Sebab Allah tidak memandang bulu," Paulus menyatakan. Rasul itu menganggap dirinya sendiri sebagai seorang yang "berutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang yang bukan Yunani," sama seperti kepada orang Yahudi; tetapi ia tidak pernah kehilangan pandangan akan keuntungan yang nyata yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi terhadap yang lain, "pertama-tama, karena kepada merekalah dipercayakan firman Allah." "Injil," ia katakan, "adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti yang tersurat: Orang benar akan hidup oleh iman." Oleh Injil Kristus inilah maka sama-sama beruntung baik kepada orang Yahudi maupun orang Yunani, sehingga Paulus dalam surat kirimannya kepada orang Roma menyatakan bahwa ia tidak merasa malu. Bila Injil ini akan disampaikan sepenuhnya kepada bangsa Yahudi, banyak akan menerima Kristus sebagai Mesias. Di Page 13 Edisi 320 – 12 Desember 2014 antara pekerja-pekerja hanya sedikit dari mereka yang dipanggil untuk bekerja bagi bangsa Yahudi; tetapi kepada mereka yang sering terlewatkan sama seperti orang-orang lain juga, pasti datang kabar kemurahan dan pengharapan di dalam Yesus Kristus. Dalam penutupan pemberitaan Injil itu, bila pekabaran khusus telah dilakukan bagi golongan-golongan yang terlewatkan sampai pada saat itu, Allah mengharapkan jurukabar-jurukabar-Nya untuk mengambil perhatian khusus kepada umat Yahudi yang mereka temukan di seluruh muka bumi. Sementara tulisan-tulisan Perjanjian Lama disatupadukan dengan Perjanjian Baru dalam suatu penjelasan maksud Allah yang abadi ini akan jadi bagi kebanyakan orang Yahudi seperti suatu fajar kejadian baru, suatu kebangkitan jiwa. Sementara mereka melihat Kristus tergambar dalam tulisan-tulisan Perjanjian Lama, dan merasa betapa jelasnya Perjanjian Baru menerangkan yang lama, segala kesanggupan mereka yang tertidur akan dibangkitkan, dan mereka akan mengenal Kristus sebagai Juruselamat dunia. Banyak yang oleh iman akan menerima Kristus sebagai Penebus mereka. Kepada mereka akan digenapi perkataan, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." Yohanes 1:12. Di antara orang-orang Yahudi ada beberapa, yang sama seperti Saulus dari Tarsus, perkasa dalam Alkitab, dan orang-orang ini akan memasyhurkan dengan kuasa yang ajaib bagaimana kekalnya hukum Allah itu. Allah Israel akan meneruskannya ke zaman kita ini. Lengan-Nya tidak pendek untuk tidak dapat menyelamatkannya. Sementara hamba-hamba-Nya bekerja dengan setia bagi mereka yang telah lama dilupakan dan disiksa, keselamatan-Nya akan dinyatakan. "Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan Abraham: Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab pada waktu mereka, keturunan Yakub itu, melihat apa yang dibuat tangan-Ku di tengah-tengah-Nya, mereka akan menguduskan nama-Ku; mereka akan menguduskan Yang Kudus, Allah Yakub, dan mereka akan gentar kepada Allah Israel; orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan orang-orang yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran." Yes 29:22-24. (35) Bersambung ….. Kejadian 45:1-28; 46:1-27. Y usuf tidak dapat menguasai perasaannya lebih lama lagi. Ia memerintahkan semua pelayannya meninggalkan ruangan. Ketika ia sendirian dengan saudarasaudaranya, Yusuf mulai menangis. Kita dapat membayangkan betapa heran saudara-saudaranya, karena mereka tidak tahu mengapa ia menangis. Akhirnya Yusuf berkata, ’Saya adalah Yusuf. Apakah ayah masih hidup?’ Saudara-saudaranya begitu tercengang, sehingga tak dapat mengatakan sepatah kata pun. Mereka ketakutan. Tetapi Yusuf berkata, ’Marilah mendekat.’ Ketika mereka mendekat ia berkata, ’Saya adalah saudaramu, Yusuf, yang kalian telah jual ke Mesir.’ Bejana Advent Indonesia Timur Page 14 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Setelah itu Yusuf memeluk erat saudara-saudaranya serta mencium mereka semuanya. Ketika Firaun mendengar bahwa saudara-saudara Yusuf telah datang ia berkata kepada Yusuf, ’Biarlah mereka membawa kereta-kereta dan pergi mengambil ayah mereka dan keluarga mereka lalu kembali lagi ke mari. Saya akan memberikan kepada mereka tanah yang terbaik di seluruh Mesir.’ Dan itulah yang mereka perbuat. Di sini kalian dapat melihat Yusuf sedang menemui ayahnya ketika ayahnya datang ke Mesir beserta seluruh keluarganya. Yusuf selanjutnya berbicara dengan ramah, ’Janganlah kalian menyalahkan diri karena telah menjual saya. Sebenarnya Allahlah yang mengirim saya ke Mesir, agar dapat menolong jiwa orang-orang. Firaun telah mengangkat saya jadi penguasa atas seluruh negeri. Maka sekarang lekaslah pulang kepada ayah dan katakanlah kepadanya semua ini. Dan katakan juga kepadanya untuk datang ke mari dan tinggal di sini.’ Bejana Advent Indonesia Timur Keluarga Yakub telah menjadi besar sekali. Keseluruhannya ada 70 orang ketika mereka pindah ke Mesir, bila yang dihitung hanya Yakub, anak-anaknya dan cucu-cucunya. Di samping itu tentu ada juga istri mereka dan barangkali juga ada banyak pelayan-pelayan. Mereka semua menetap di Mesir. Mereka dipanggil orang-orang Israel, karena Allah telah mengubah nama Yakub menjadi Israel. Orang-orang Israel menjadi orangorang yang khusus sekali bagi Allah, seperti yang akan kita lihat kemudian. *** Page 15 Edisi 320 – 12 Desember 2014 D ahulu disebuah perkampungan tinggal seorang nenek yang sudah sangat tua. Namun kondisi tubuhnya masih sangat sehat. Walaupun usianya sudah lanjut dirinya masih bisa mencari nafkah sendiri. Walaupun hidup sendiri, dirinya tidak pernah terlihat sedih. Setiap waktu bibirnya selalu mengembangkan senyum dan raut mukanya ceria. Nenek ini tidak menjadi beban para tetangga, sebaliknya para tetangga menjadikan beliau sebagai tempat mencari jalan keluar untuk berbagai masalah, karena Sang nenek memang terkenal suka membantu terhadap sesama, beliau akan memberikan bantuan sebanyak yang ia bisa. Kalau memang harus Bejana Advent Indonesia Timur memberikan bantuan berupa materi, ketika ia punya dirinya tak segan-segan memberikan kepada yang lebih membutuhkan. Tidak hanya orang yang tidak mampu saja yang sering minta bantuan kepada Sang nenek, banyak juga orang kaya bahkan pejabat setempat mendatanginya untuk sekedar meminta nasehat. Masyarakat setempat sangat mengagumi dan menghormati Sang nenek mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua. Suatu hari dirinya pun didatangi seorang pejabat desa setempat, pejabat ini terkenal sangat dermawan. Namun pejabat ini tetap merasakan pamornya kalah dengan Sang nenek. Ia merasakan apa yang dilakukan jauh melebihi sang nenek. Ia selalu membantu rakyatnya yang kesusahan dan ia merasakan apa yang didapat tidak setimpal. Hatinya sangat gelisah dan pejabat ingin mencari tahu apa yang diperbuat nenek sehingga Sang nenek mendapatkan simpati yang melebihi dirinya. Page 16 Edisi 320 – 12 Desember 2014 ”Nenek aku ingin tahu rahasia nenek sehingga nenek begitu dihormati disini ?” Tanya pejabat. ”Lupakan itu semua maka hidup tuan akan tenang” ”Maksud nenek?” Tuan pejabat makin bingung. ”Nenek tidak melakukan apa-apa” Jawab nenek dengan gaya khasnya yang selalu tersenyum tulus kepada siapa saja. ”Aku benar-benar ingin tahu nenek, Aku merasakan aku sudah berusaha yang terbaik untuk rakyatku tetapi mengapa aku masih tetap saja gelisah. Bukankah kata orang-orang bahwa yang selalu berbuat baik hidupnya akan tenang” ”Itu betul tuan pejabat” Nenek menjawab singkat. ”Lupakan kebaikan kita kepada orang lain dan juga lupakan kesalahan orang lain terhadap kita” Akhirnya tuan pejabatpun paham apa yang membuat dirinya tidak tenang dan mengapa hidup Sang nenek begitu dihormati. Tuan pejabat pun berpamitan pulang dan ia telah menemukan kunci hidup tentram. Setelah itu, wajah tuan pejabat pun selalu terlihat ceria dan mengembangkan senyum. Dirinya pun tidak mengingat kebaikannya dan kesalahan orang lain. ”Kalau berbicara kebaikan aku yakin aku jauh lebih banyak berbuat baik dibandingkan nenek. Tapi bagiku bisa membantu orang merupakan satu karunia terbesar yang harus aku syukuri” INSPIRASI ”Itu juga betul tuan pejabat” ”Kebaikan Akan Kehilangan Nilai Luhurnya Jika Mengharapkan Pamrih, Dan Kesalahan Orang Lain Pun Akan Membawa Berkah Jika Kita Bisa Memaafkan” ”Aku bisa merasakan dan sangat yakin hidup nenek jauh lebih tentram dan bahagia dari aku” Tuan pejabat makin gelisah. ”Lagi-lagi tuan pejabat betul” Sang nenek memberikan jawaban yang sama dan pembawaannya juga tetap tenang. ”Mengapa bisa demikian?” Airmuka pejabat mulai berubah. Wibawa Sang pejabat hampir tidak terlihat dan berganti sosok yang memelas yang lagi membutuhkan pertolongan. ”Apakah tuan pejabat benar-benar ingin tahu penyebab kegalauan tuan?” Sang nenek pun melontarkan pertanyaan. ”Iya nek” Balas tuan pejabat. Sesungguhnya nenekpun belum tahu apa penyebabnya, yang bisa nenek lakukan adalah mencari akar permasalahan yang menyebabkan tuan gelisah” Kali ini nenek berbicara dengan nada yang sangat berwibawa. Kewibawaannya semakin membuat si pejabat ciut. ”Baiklah, nenek ingin tanya hari ini tuan sudah berbuat kebaikan apa saja dan kejahatan atau kesalahan orang lain apa yang diterima tuan ?” Nenek menatap dalam-dalam sedangkan tuan pejabat tidak berani membalas tatapan Sang nenek. Ia tertunduk sedih. ”Hari ini aku telah membantu sebuah keluarga yang kelaparan. Aku terharu melihat mereka menitik air mata saat menerima bantuan dariku, tapi yang membuatku kesal saat aku menuju kesini ditengah jalan aku bertemu seorang yang terpeleset dijalan, aku menolongnya, dia bukannya berterimakasih malah memaki-maki aku dengan kata yang kasar katanya aku jadi pejabat tidak becus. Masa, jalan lagi rusak tidak diperbaiki. Padahal kondisi jalan sama sekali tidak rusak. Aku benar-benar tidak bisa terima, air susu dibalas dengan air tuba” Jelas pejabat panjang lebar. Bejana Advent Indonesia Timur --- Berbuat baik itu mulia, mampu memaafkan jauh lebih mulia --- Saudara-Saudariku.......,Mengingat kebaikan kita dan kesalahan orang lain bukan tidak mungkin akan menimbulkan satu penyakit jiwa dan fisik, memikirkan kebaikan kita yang tidak di hargai dan pelecehan orang lain akan menyebabkan kita susah tidur dan tidak ada nafsu makan, bukankah akan merusak lahiriah dan batiniah?. Melupakan kebaikan kita membuat kita tidak berharap lebih dan melupakan kesalahan orang lain akan membunuh akar dendam yang otomatis membuat kita hidup tenang. Berbuat baik terhadap sesama adalah kewajiban yang tidak perlu ada hitung-hitungan. Dan bersyukurlah kita yang diberi kesempatan untuk berbuat baik. Lihatlah berapa banyak orang yang ingin berbuat baik tetapi tidak mempunyai kesempatan. Mereka yang terbaring tidak berdaya, mereka yang tidak punya apa-apa saat melihat pengemis datang kepadanya, hanya ada niat tetapi tidak mempunyai kemampuan. Namun itu masih lebih baik dari pada mereka yang bisa menolong tetapi enggan melakukannya. Menolong orang lain atau berbuat baik pun tidak selalu dengan materi, kita bisa membantu dengan tenaga, pikiran bahkan bisa juga dengan menjadi pendengar yang baik yang sedikit berbicara ketika orang lain menceritakan beban hidupnya. Di Dunia ini pun tidak ada orang yang tidak pernah berbuat salah. Jika kita tidak bisa melupakan kesalahan orang lain terhadap kita, sepanjang hidup berapa banyak orang yang pernah berbuat salah kepada kita. Jika dibiarkan bukankah dendam akan menumpuk dihati kita yang akan merusak diri kita sendiri. Berbuat baik sekecil apapun lalu lupakan. Dan sebesar apapun kesalahan orang lain kitapun tidak perlu mengingatnya. Sebelum kita menghitung kebaikan yang telah dilakukan sebaiknya terlebih dahulu kita harus menghitung kesalahan yang pernah diperbuat.*** Page 17 Edisi 320 – 12 Desember 2014 KELAS - KELAS KEMAJUAN PATHFINDER \ Menit 15 RAPAT - RAPAT Klub remaja dapat mencapai tujuan dari program hanya jika rapat umum dilakukan. Rapat ini dapat dipimpin sehubungan dengan kebutuhan dari klub setempat. Ada dua model yang disarankan, dari mana gereja setempat dapat memilih. Jika mungkin untuk satu gereja menukar dari satu model ke model yang lain setiap tahun, dan juga selama tahun berjalan. Contohnya, model B ketika matahari terbenam terlambat atau hari bersinar menyimpan waktu meninggalkan sedikit waktu untuk malam. Gereja dapat menggunakan model A pada akhir minggu pertama dari setiap bulan dan model B, akhir minggu ketiga. Semua ini adalah pilihan dan terserah anda untuk memilihnya. MODEL A. Ini dilakukandalam satu bagian untuk tiga jam dengan upacara pembukaan dan penutupan, gerakan-gerakan, permainan, kurikulum dan kerajinan tangan, semua disatukan dalam satu program. Ini adalah satu contoh, menunjukkan struktur dasar. Anda bisa merubah model ini tanpa batas untuk menyesuaikan situasi dan menambahkan variasi kepada program Anda. 10 15 30 30 45 5 180 Kegiatan Upacara pembukaan - bendera, berdoa, inspeksi Baris Berbaris (klub atau unit) Khotbah/Kebaktian Permainan latihan permainan Tugas-tugas kelas (kegiatan dalam atau luar rumah) Kepahaman/hobi/kerajinan tangan Pengumuman daDoa Berkat MODEL B. Ini adalah program untuk tiga jam, tetapi dilakukan dalam dua bagian yang terpisah: Bagian I :Satu jam kegiatan Pathfinder di hari Sabat, membentuk persahabatan dan aktifitas kurikulum Bagian II :Dua jam kegiatan pathfinder, termasuk baris berbaris, permainan, kurikulum, kerajinan tangan, dan upacara pembukaan dan penutupan. Berikut adalah satu contoh program, menunjuk struktur dasar. Anda bisa mengubah ini tanpa membatasi untuk menyesuaikan dengan situasi dan menambah variasi untuk program Anda: Segment I - 1 jam Segment II - 2 jam Menit 10 10 30 7 3 Kegiatan Upacara Pembukaan Pelajaran /kuis Kurikulum Pertunjukkan Istimewa Pengumuman/ Doa Berkat 60 Menit 10 15 15 30 40 10 120 Kegiatan Upacara Pembukaan Perbaktian/Tamu Permainan/latihan Fair Kurikulum Kepahaman/Hobi/kerajinan Upacara penutupan/doa . Bejana Advent Indonesia Timur Page 18 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Kumpulan Materi Kesehatan Dian Ministry TIDAK SATU PUN DARI PENYAKIT INI “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, …dan tetap mengikuti segala ketetapanNya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, … sebab Akulah TUHAN yang menyembuhkan engkau.” (Kel 15: 26). DAHULU dan SEKARANG. Sekitar waktu kelahiran Musa, seseorang telah menulis Papyrus Ebers, buku P3K untuk orang Mesir. Untuk membuang pecahan kaca, Papyrus Ebers, buku P3K untuk orang Mesir. Untuk membuang pecahan kaca, Papyrus Ebers menganjurkan menggunakan darah cacing dan kotoran keledai. Untuk mencegah rambut rontok, Papyrus menganjurkan meminyaki rambut itu dengan tepung gigi keledai yang dicampur dengan madu. Bejana Advent Indonesia Timur Karena Musa “dididik dalam segala hikmat orang Mesir” (Kis 7:22), kemungkinan besar ia mengetahui benar Papyrus Ebers tersebut. Tetapi ketika Allah membebaskan orang Israel, Ia memberikan pedoman kesehatan yang berbeda kepada mereka bersama janji yang terdapat dalam ayat hafalan pekan ini. Kita akan mendalami beberapa pedoman tersebut, dan juga asas-asaa Perjanjian Baru, supaya kita lebih memahami persiapan yang dibuat Allah untuk menjaga dan memelihara tubuh kita sehingga kita dapat bekerja lebih efektif bagi-Nya dan lebih jelas mengenal Dia. Page 19 Edisi 320 – 12 Desember 2014 AKIBAT PERBUDAKAN Ketika Allah melepaskan orang Israel dari Mesir, mereka telah menjadi budak lebih dari seratus tahun lamanya. Mereka telah berubah baik secara fisik maupun rohani. Sesudah masa perbudakan ini, orang Israel berada dalam keadaan yang sangat menyedihkan sehingga Allah merasa perlu mengajarkan rencana-Nya tentang kehidupan yang benar kepad amereka. Hukum yang diberikan kepada mereka di Sinai itu, berhubungan dengan setiap aspek kewajiban mereka kepada Allah dan sesama manusia. Hukum tersebut mencakup hal berikut ini : (1) Sepuluh Perintah, yang mencerminkan tabiat Allah. Hukum ini tidak berubah karena Ia sendiri pun tidak berubah (Mat 5:18, 19; Mal 3:6); (2) Hukum upacara yang membayangkan salib. Hukum upacara ini berakhir pada saat Kristus mati (Kol 2 : 14-17, Ibr 7:12); (3) Hukum sipil, yang “menerapkan prinsip-prinsip yang luas dari Sepuluh Perintah kepada kehidupan orang Israel dahulu sebagai satu bangsa” (4) Hukum kesehatan. Hukum ini telah dirancang oleh Khalik yang penuh hikmat untuk meningkatkan kesehatan dan memperpanjang usia (Kel 15: 26; 23 : 25; Ul 7:15; Maz 105 : 37). Karena hukum ini didasarkan pada hukum alam dan kebutuhan tubuh manusia, maka prinsip-prinsip ini tidak dibatalkan oleh salib atau pun oleh hilangnya Israel sebagai satu bangsa. Prinsip-prinsip yang menunjang kesehatan 3500 tahun yang silam akan tetap membawa hasil yang sama sekarang ini.” –SDA Bible Commentary vo; 1. hal 757. “Orang-orang yang baru lepas dari perbudakan dengan cara hidup yang kotor dan tidak sehat serta membahayakan, perlu sekali dididik dengan cara ketat di padang belantara sebelum mereka memasuki Kanaan.” – Ministry of Healing, hal 277. Selain itu Allah juga menghendaki mereka sehat karena hendak menjadikan Israel bangsa yang kudus, kerajaan imam, terang bagi bangsa-bangsa lain, agar melalui kehidupan Israel bangsa-bangsa lain dapat mengenal Allah yang sejati. “Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” Kej 19:6 “Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruskah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. Sebab Akulah Tuhan yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.” Imamat 11: 44-45. Walaupun benar bahwa waktu membuat penerapan tertentu hukum-hukum kesehatan dalam Perjanjian lama itu berubah, tetapi prinsip-prinsip hukum tersebut tetap. Bacalah Imamat 13 : 1-4, 36. Prinsip kesehatan di sana adalah mengenai karantina. Ide untuk mengkarantina (mengasingkan) orang-orang yang mendertita penyakit menular nampaknya berasal dari orang Ibrani, suatu perlindungan yang diberikan Allah sendiri kepada mereka. Prinsip ini terus dipakai dalam bidang medis saat ini dan sangat berguna. Ketika Maut Hitam mengamuk pada abad ke-14, pasien-pasien yang sakit atau mati ditempatkan bersama anggota-anggota keluarganya di dalam satu ruangan. Orangorang sering kali heran mengapa begitu banyak orang tertular penyakit ini dalam waktu yang bersamaan. Mereka mengira bahwa wabah-wabah ini disebabkan oleh "udara buruk" atau "roh-roh jahat". Padahal sekiranya mereka sungguh-sungguh memperhatikan dan melaksanakan perintah-perintah medis Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Kitab Imamat, berjuta-juta jiwa pasti dapat diselamatkan. Arturo Castiglione menulis tentang betapa pentingnya hukum medis Alkitab ini, "Hukum-hukum tentang pembasmian penyakit kusta dalam Imamat 13 dapat dianggap sebagai model pertama dari suatu hukum kebersihan" (Arturo Castiglione, A History of Medicine (New York: Alfred A. Knopt, Inc., 1941, h. 71). KUSTA. Nampaknya Imamat 13 sedang menerangkan penyakit kulit pada umumnya (termasuk penyakit kusta) dengan alasan berikut ini : (1) Gejala-gejala (symptoms) yang disebut dalam Imamat 13 bukanlah gejala-gejala penyakit kusta yang kita kenal sekarang ini. (2) Hukum acara pentahiran/pembersihan menyatakan bahwa beberapa orang yang dianggap “berpenyakit kusta” cepat sembuh. (3) “Pada zaman ketika sains medis seperti sekarang ini belum ada, agak sukar bagi para imam untuk memberikan diagnosa yang berbeda terhadap berbagai penyakit kulit, yang dalam berbagai hal memiliki banyak persamaan, dan belum mempunyai nama tertentu. Nampaknya Musa mengelompokkam semua penyakit yang mirip dengan memberi nama umum, … yang diterjemahkan ke dalam Alkitab KJV menjadi kusta” – SDA Bible Commentary, vol1, hal 763. MENGADAKAN KARANTINA Allah menghendaki orang Israel kudus karena Ia sendiri kudus. Jika mereka hendak jadi umat-Nya, mereka harus memantulkan tabiat-Nya. Itulah sebabnya Ia memberikan serangkaian hukum kepada mereka (pelajaran sebelumnya) dan kasih karunia-Nya yang menolong mereka menurut hukumhukum tersebut. Bejana Advent Indonesia Timur Page 20 Edisi 320 – 12 Desember 2014 PENTAHBISAN JEMAAT EBEN HAEZER BITUNG DI DAERAH MINUT BITUNG Oleh : Handry Sigar – BAIT Minut beberapa staff Distrik yang dipimpin langsung oleh Pdt. Harry Sutomo sebagai ketua Distrik Minut Bitung telah bertolak menuju kota Bitung. Disana mereka akan mentahbiskan Jemaat EbenHaezer, dimana dengan swadaya jemaat yang dipimpin oleh Ibu Fietje Kalalo mereka telah menyelesaikan gedung gereja yang representative sebagai tempat ibadah. Kedatangan Pendeta Dr. H.I. Missah sebegai Wakil Direktur Pemuda General Confrence di Manado benar-benar dimanfaatkan oleh Staff Distrik Minut Bitung. Pendeta Missah dan Istri tinggal sementara di hotel Sutan Raja, Maumbi sehubungan dengan KKR yang sedang diadakan di Hotel tersebut mulai tanggal 8 s/d 13 Desember 2014. Mereka mendarat di bandara Sam Ratulangi minggu sore 7 Desember 2014 dan hanya beristirahat semalam langsung memulai kegiatan peresmian beberapa jemaat di Distrik Minut Bitung sementara dari malam ke malam harus berkhotbah di KKR yang mengambil thema “Firman-Mu Adalah Kebenaran.” Hari senin 8 Desember 2014, Pdt. Missah didampingi Pdt. N. Sakul, Ketua Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur dan Bejana Advent Indonesia Timur Turut hadir dalam acara yang spesial ini adalah Prof. Daniel Kambey dari Unima, Rektor Unklab Dr. Tommy Mambu, Wakil Walikota dan Wakapolres Kota Bitung, Forum Page 21 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Komunikasi Antar Umat Beragama, Camat, Lurah dan para Gembala Jemaat dan Ketua-ketua Jemaat Kota Bitung serta para tetangga yang jumlahnya sekitar 350 orang. Pengguntingan pita oleh Ibu Sakul dilanjutkan dengan pembukaan pintu gereja oleh Ketua Distrik Pdt. Harry Sutomo. Dalam khotbah pentahbisan, Pdt. Missah berbicara panjang lebar perihal arti dari EbenHaezer. Pada intinya beliau mengajak agar seluruh anggota jemaat menjadikan gereja ini sebagai tempat pertemuan dengan Tuhan, menjadi tempat perdamaian antar sesama umat Tuhan, menjadi tempat dimana semua Umat Tuhan boleh bersukacita sebab mereka boleh berinteraksi satu dengan yang lain sehingga tercipta satu kehidupan yang harmonis. beristirahat sesaat di tenda depan gereja yang telah disediakan oleh panitia. Sesuai arahan dari pemandu acara, kegiatan peresmian akan segera dimulai dengan pengguntingan pita didepan pintu gereja yang akan dibawakan oleh Ibu Dr. Ellen Missah. Setelah pintu gereja terbuka, disilahkan semua anggota jemaat dan undangan untuk memasuki ruangan gereja yang sangat megah dengan dekorasi yang cukup fantastis. Karena kegiatan bapak Bupati Sompie Singal yang cukup padat sehingga harus menunggu cukup lama untuk kelanjutan acara pembukaan selubung papan nama yang harus disaksikan dan dilakukan oleh beberapa pimpinan organisasi dan pemerintah setempat. Sesudah khotbah pentahbisan dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Jemaat Ebenhaezer, kata-kata sambutan dari pemerintah dan diakhiri dengan acara perletakan batu pertama untuk pembangunan pastory dan gedung serbaguna. Melengkapi sukacita jemaat, seluruh hadirin telah diundang untuk santap bersama dalam acara jamuan kasih sambil foto bersama serta acara bebas lainnya. PENTAHBISAN JEMAAT BUKIT ZAITUN AIRMADIRI – DISTRIK MINUT BITUNG Oleh : Handry Sigar – BAIT Minut Akhirnya ketika bapak Bupati tiba digedung gereja, barulah tombol pembukaan papan nama gereja dilaksanakan didahului penandatanganan prasasti oleh Bapak Bupati Drs. Sompie Singal, Pdt. Dr. H.I. Missah, Pdt. Noldy Sakul MA dan Pdt. Harry Sutomo. Dilanjutkan dengan menekanan tombol sirene sementara papan nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh “Jemaa Bukit Zaitun” terbuka. Pada hari selasa 9 Desember 2014, sekitar pukul 10.00 pagi, Pdt. Missah didampingi rombongan dari Distrik Minut Bitung menuju ke Airmadidi tepatnya Jemaat Bukit Zaitun yang terletak diperbatasan Airmadidi Atas dan desa Tumaluntung. Pdt. Sakul dan Istri tiba beberapa saat kemudian, dan setelah berfoto ria didepan gereja, seluruh undangan duduk sambil Bejana Advent Indonesia Timur Page 22 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Khotbah pentahbisan Jemaat dibawakan oleh Pdt. Dr. H.I. Missah yang menekankan perihal Visible Church dan Invisible Church atau bangunan gereja dan umat-umat Tuhan yang tinggal didalamnya. Umat Tuhan harus senantiasa menjadi terang dimanapun dia berada. Demikian juga umat Tuhan harus menjadi garam yang menyenangkan, menyehatkan, menyedapkan dimanapun dia berada. Sebagaimana biasanya, sesudah khotbah dilanjutkan kata-kata sambutan oleh Bapak Bupati Drs. Sompie Singal sekaligus menyerahkan sumbangan dari pemerintah daerah untuk Jemaat Bukit Zaitun sebanyak 10 juta rupiah untuk melengkapi kebutuhan dalam gereja. Turut hadir mendampingi Bapak Bupati adalah Bapak Max Silinaung, Ibu Camat Airmadidi, Lurah Airmadidi Atas dan Bapak Yus Kambey. Mengakhiri seluruh rangkaian acara, Jemaat Bukit Zaitun telah menyuguhkan makanan istimewa buat seluruh undangan dan anggota jemaat. Seluruh anggota jemaat mengucapkan terima kasih banyak atas kehadiran bapak ibu sekalian. Pentahbisan Jemaat Eden Sarongsong, Dembet, Distrik Minut – Bitung Oleh : Handri Sigar – BAIT Minut Sesuai jadwal dari Distrik Minut Bitung, Pdt. Dr. H.I. Missah, masih ada satu jemaat yang akan ditahbiskan dalam minggu ini dan itu dilaksanakan pada hari rabu 10 Desember 2014. Bertahun-tahun anggota jemaat Dembet bersusah payah mendirikan gereja ini supaya mereka dapat memiliki tempat Bejana Advent Indonesia Timur Page 23 Edisi 320 – 12 Desember 2014 yang layak untuk berbhakti. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, satu bangunan gereja telah siap untuk ditahbiskan. Pdt. Dr. H.I. Missah dan rombongan dari Distrik Minut Bitung telah tiba di alamat yang dituju tepat jam 10.00 pagi disusul kemudian oleh Pdt. Noldy Sakul dan Ibu beberapa saat kemudian. Acara Kebaktian Pentahbisan dimulai sekitar 10.30 dipandu oleh Pdt. Raranta, Dir. Kependetaan Distrik Minut Bitung. Acara ini dimeriahkan oleh beberapa lagu pujian antara lain koor dari Jemaat Dembet dan The Witness VG. Selesai acara kebaktian, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti didepan gereja yang dilakukan bersama oleh Pdt. Missah, Pdt. Sakul, Pdt. Sutomo dan Bupati Minahasa Utara Drs. Sompie Singal, kemudian penekanan tombol sirene pembukaan selubung papan nama. Ya, nama yang dipilih dan disepakati oleh seluruh anggota jemaat adalah “Jemaat Eden” Saronsong, bukan lagi Dembet yang kita kenal selama ini. Dalam khotbah pentahbisan, Pdt. Missah banyak berbicara periha peranan dari Gembala Jemaat dan partisipasi dari seluruh anggota jemaat. Mustahil misi gereja akan sukses apabila hanya Gembala yang bekerja, demikian sebaliknya. Kedua-duanya harus saling menopang, bersinergi dan dengan pertolongan Tuhan, misi gereja di dunia ini akan terlaksana dengan baik. Seperti biasanya, akhir dari seluruh kegiatan adalah santap bersama untuk makanan yang telah disiapkan oleh anggota jemaat Eden, Saronsong. Semoga jemaat ini akan makin giat dalam pekerjaan evanglisasi sehingga gereja ini boleh menjadi mercusuar di masyarakat sekitar. PERWAKRIN MENGGELAR NATAL BERSAMA 2014 DIHADIRI DUTA BESAR RI DI AMERIKA SERIKAT Oleh: Jufrie Wantah – BAIT USA Hadir dalam acara pentahbisan ini adalah Bapak Bupati Drs. Sompie Singal, Bp. Max Silinaung, Ibu Camat Airmadidi, Lurah serta tetangga disekitar gedung gereja. Bejana Advent Indonesia Timur Perwakrin (Perkumpulan Warga Kristiani Indonesia) yang bermarkas di New York menggelar Natal Bersama 2014 di Empire Meadowland Hotel, Secaucus, New Jersey pada Sabtu Page 24 Edisi 320 – 12 Desember 2014 malam (6/12). Ini merupakan tradisi dari Perwakrin untuk mengadakan Natal pada minggu pertama bulan Desember setiap tahun. Perwakrin yang menaungi gereja-gereja Indonesia seperti denominasi Katolik, Protestan, Pantekosta, Advent di tiga negara bagian yaitu New York, New Jersey dan Pennsylvania pada perayaan tahun ini dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia Budi Bowoleksono yang berkantor pusat di Washington, DC. Tujuh orang terpilih dalam acara pemasangan lilin antara lain Soeko Prasetyo (Perwakrin), Ghafur Akbar Dharmaputra (Konjen RI), Budi Bowoleksono (Dubes RI), Pdt. Dr. Steven Rantung (Gereja-Gereja). Acara ini telah berjalan dengan baik berkat kerjasama para panitia dipimpin oleh Ujuan Hadiwidjaja Panjaitan dan dihadiri oleh hadirin yang datang dari Pennsylvania, New Jersey, New York serta para undangan lainnya. KKR Pdt. H.I. Missah di Distrik Minut – Bitung Oleh : Tim BAIT Tahun ini Perwakrin memilih tema “Manusia Telah Dilahirkan Kembali” (The Man Has Been Born Again) merujuk pada 1 Petrus 1:3-4 dan dimeriahkan oleh drama “A Silent Night” Created by: Jo Cowtree dan Directed by:Tifanny Widjaja. Acara berupa Ibadah dengan Pembawa Firman Pdt. Eddie Soejanto dihiasi dengan kidung pujian, pembacaan ayat Alkitab, persembahan dan doa. Pada perayaan selain drama, juga persembahan lagu pujian dari gereja-gereja Indonesia di antaranya dari First Indonesian Seventh-Day Adventist Church (FISDAC), kata-kata sambutan seperti Ketua Perwakrin Soeko Prasetyo, Konsulat Jenderal RI di New York Ghafur Akbar Dharmaputra, Duta Besar RI di USA Budi Bowoleksono. Bertempat di Convention Hall hotel Sutan Raja Kolongan, Mumbi, Minahasa Utara, sejak tanggal 8 Desember dan sampai tanggal 13 Desember berlangsung KKR yang dibawakan oleh wakil direktur Pemuda Advent sedunia pdt. Dr. H.I. Missah bersama dengan istrinya Dr. Ellen Missah, PhD. MPH. yang membawakan seminar rumah tangga dan kesehatan. Tidak kurang 1000 orang dari malam ke malam memadati caonvention hall dating dari berbagai tempat dari Minahasa Utara, Bitung dan kota Manado untuk mengikuti KKR dari pengkhotbah dari Nusa Utara ini. Jemaat-jemaat dari distrik Minut-Bitung dari malam ke malam bahu-membahu mendukung KKR ini termasuk menyiapkan konsumsi untuk para tamu dan dalam mengatur lancarnya KKR ini. Direncanakan pada hari sabat (13/12) akan diadakan baptisan yang kudus bagi mereka yang sudah menyatakan akan dibaptiskan. Pada sabat ini, jemaat-jemaat se distrik Minut Bitung akan mengadakan pertemuan di tempat diadakannya KKR ini, sekaligus untuk mengantar calon baptisan dari jemaat masing-masing. Bejana Advent Indonesia Timur Page 25 Edisi 320 – 12 Desember 2014 KAMI Hari Ulang Tahun Debby Muntu Sompotan – 3 Desember Pdt. Davy Politon – 13 Desember Jimmy Moedjahedy – 23 Desember Handry Sigar – 24 Desember Tuhan memberkati selalu. Tetap semangat dalam peayanan, khususnya di BAIT Ministry. Doakan Doakan KKR Pdt. H.I. Missah di Sutan Raja Hotel, Maumbi tanggal 8 – 13 Desember 2014. Doakan KKR ev. Max. Langi, wakil bendahara Divisi Asia Pasifik Selatan di Tatelu Minahasa Utara. Apa rahasia orang belajar berenang? Bagaimana mungkin dengan berat badan yang tidak ringan, seseorang bisa mengapung di air, bahkan bergerak maju dengan pelbagai gaya? Satu prinsip awal berenang ialah belajar "percaya" pada air. Jika kita "menyerah" pada air, tubuh kita akan menga-pung. Sebaliknya, jika kita "melawan" air, mengencangkan otot-otot sampai kaku, kita malah tenggelam. Itu kuncinya. Memercayakan diri kepada air. Yesaya 40:31 melukiskan tentang rajawali yang membubung tinggi. Rajawali memang suka terbang tinggi, seperti dilukiskan di Perjanjian Lama. Ia terbang dan membuat sarang di ketinggian (Yeremia 49:16; Obaja 4). Ia bisa naik ke gunung Libanon; mengambil puncak pohon aras yang tinggi sekali (Yehezkiel 17:3). Padahal di ketinggian, angin berembus kuat. Bagaimana rajawali dapat terbang dengan begitu ringan dan tenang? Rupanya ia punya cara jitu. Daripada melawan angin, ia memanfaatkannya untuk bergerak bersama tiupan angin. Ia "memercayakan" diri pada dorongan angin untuk maju. Jadi, sebenarnya ia bukan terbang, melainkan melayang di ketinggian. Melayang bukan dengan kekuatannya sendiri, melainkan dorongan angin. Tatkala angin kesulitan hidup menghantam, apakah tanggapan kita? Mengeluh, mengaduh, geram, marah, berteriak, menuduh orang lain, menyalahkan Tuhan-itu yang lazim. Kita melawannya dengan kekuatan sendiri. Padahal percuma. Kita akan kelelahan. Terengah-engah dan frustrasi. Kesulitan yang kian besar justru harus menjadi "kendaraan" kita untuk kian berserah, memercayakan diri pada bimbingan Tuhan. Izinkan RohNya membawa kita "melayang" di tengah embusan angin persoalan. Redaksi [email protected] www.buletin.baitonline.org Bejana Advent Indonesia Timur Page 26 Edisi 320 – 12 Desember 2014 Bejana Advent Indonesia Timur Page 27