Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Page 1 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Perencanaan Tahun Mendatang Apa Yang Anda Pikirkan Kasih Baru Setiap Hari Ibu Saya Hanya Satu Mata Sabat Alkitab : Perspektif Advent Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Bekerja di Bawah Kesulitan-Kesulitan Keluarga Yakub Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat - Berita Page 2 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Perencanaan Tahun Mendatang Menjelang berakhirnya tahun biasanya adalah waktu yang tepat untuk kumpul bersama keluarga dan teman-teman saling mengutarakan rencana-rencana untuk tahun yang akan datang. Bagi mereka yang sudah waktunya untuk berumah tangga, mengharapkan agar tahun mendatang merupakan tahun yang baik untuk membentuk rumah tangga. Bagi yang kurang mendapat berkat dalam menjalankan usaha dan pekerjaannya, mengharapkan agar usaha dan pekerjaannya maju dan diberkati. Kita butuh persiapan. Persiapan untuk sesuatu yang akan kita capai lebih baik di mata manusia dan di mata Tuhan. Sebagai keluarga kita butuh persiapan untuk membuat rencana dan bagaimana merealisasikannya di tahun yang akan datang. Sebagai keluarga, kepala keluarga mungkin merencanakan program apa yang akan dijalankan di tempat kerjanya tahun berikutnya sehingga dia dianggap berhasil dan mendapat promosi pada tugas yang lebih penting dengan kompensasi yang lebih baik, Lain halnya dengan mereka yang memilih menjalankan usaha sendiri, program-program peningkatan usaha sudah direncanakan jauh-jauh hari. Bila usaha sudah berjalan, evaluasi akan dilakukan, apa yang harus dihindari dan hal apa yang perlu dilakukan pada tahun berikutnya. Sebagian keluarga justru mungkin berpikir untuk membuat lompatan baru dalam keluarganya. Sebagian mungkin selama ini menjadi karyawan sebuah perusahaan besar namun kali ini berencana untuk mengakhiri masa kerja sebagai karyawan di akhri tahun dan membuat terobosan baru dengan memulai usaha di tahun berikutnya. Di keluarga yang lain justru mungkin memiliki rencana untuk mencari momongan di tahun yang baru, yang lain berencana menyekolahkan anaknya ke luar negeri atau ke sekolah prestisius lainnya. Hal-hal seperti ini adalah wajar dan justru wajib dilakukan oleh siapapun. Tanpa perencanaan yang matang, tanpa program peningkatan maka individu atau komunitas tertentu dalam tanda bahaya stagnan. Statis tanpa perkembangan menandakan yang bersangkutan tinggal menunggu waktu untuk tergilas dengan waktu. Saat ini hampir semua jemaat-jemaat dilingkungan GMAHK mengadakan pemilihan pegawai jemaat. Semuanya itu membutuhkan kerja keras dan persiapan yang baik yaitu secara mental, intelektual dan rohani. Ada tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap anggota dan pimpinan gereja yang telah dipercayakan Tuhan kepada masing-masing kita yang akan kita pertanggungjawabkan kepada Dia yang memberikan tanggung jawab itu, ada harga yang harus kita bayar untuk setiap tindakan yang kita buat. Ada salib yang harus kita pikul secara pribadi, keluarga, gereja dan organisasi, dan jika kita gagal dan memilih untuk tidak memikul salib itu maka ada harga yang harus kita bayar yaitu melepaskan predikat kita sebagai murid-Nya dan tidak layak untuk berjalan bersama-Nya memasuki tanah perjanjian. Dalam komunitas apapun kita, terlebih ketika kita mendapat tugas dari Kristus untuk menyebarkan “Kabar Baik” dan untuk menjaga “Kawanan Domba”, umat-umat Tuhan untuk tetap terpelihara dengan baik maka sudah menjadi tanggung jawab semua umat Tuhan untuk membuat perencanaan, hal-hal apa yang akan dilakukan pada tahun berikutnya. Untuk melengkapi persiapan Saudara dalam menjalankan tugas tersebut, pada bulletin ini kami sudah siapkan berbagai artikel yang membantu Saudara dalam menjalankan tugas pada periode tahun berikutnya. Jangan liwatkan satupun artikel pada bulletin ini, nikmati untuk menjadi berkat bagi anda dan keluarga dan bagi jemaat Saudara. Salam, Redaksi Page 3 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 S eorang sastrawan yang mendekam di penjara oleh karena ideologi-ideologinya, mengatakan “Anda dapat memenjarakan tubuh saya, tapi Anda tak dapat memenjarakan pikiran saya Ajang pertempuran yang paling sengit yang terjadi sekarang ini bukanlah antara Irael dan Palestina atau di tempat-tempat lainnya di dunia ini, tetapi peperangan tersengit terjadi di dalam pikiran manusia. Peperangan-pererangan yang terjadi berawal dari pikiran para pemimpin negara-negara yang berperang itu. Mereka berpikir apakah perang harus dimulai, kemudian mereka menimbang-nimbang untung ruginya, pikiran mereka berperang, akhirnya mereka memutuskan untuk menuangkan buah pikiran mereka itu dalam bentuk peperangan fisik yang sebenarnya. Pada dasarnya, pola pikir kita menjadi pola tindak kita. Itu sebabnya mengapa walaupun kita bebas untuk berpikir, tetapi kebebasan itu tetap harus dikontrol. Pikiran kita adalah salah satu ajang pertempuran sengit dalam kehidupan Kekristenan kita. Tim LaHaye, beberapa tahun yang lalu menulis sebuah buku berjudul: “Peperangan merebut Pikiran Anda”. Saudara, saat ini satu peperangan yang besar sedang berkecamuk untuk merebut pikiran kita. Dua kubu yang berperang adalah kubu Allah dan kubu Setan dan Setan tahu betul bahwa jika ia dapat memenangkan peperangan ini, maka besar sekali kemungkinan baginya untuk memenangkan kehidupan kita. Sementara itu, Allah sangat menaruh minat yang besar untuk juga memenangkan pikiran kita. Itu sebabnya Allah berfirman yang dicatat dalam Pilipi 4:8 tentang apa yang harus kita pikirkan. ”Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang Page 4 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang baik, maka pikiran kita haruslah baik. Kesimpulannya, yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya NASIB ATAU MASA DEPAN YANG BAIK ATAU BURUK, itu. berawal dari PIKIRAN. Kata Gerika untuk “pikirkan” adalah “logizesthe” yang berasal dari kata: “logizomai” yang berarti: 1) Conclude = tarik kesimpulan 2) Account of = buat perhitungan, pertanggungjawaban 3) Think on = pikirkan PIKIRKANLAH SEMUANYA ITU Ayat 9 dari Pilipi 4 adalah kunci dari ayat sebelumnya. ”Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Otak kita itu adalah organ tubuh yang paling berpengaruh. Tim LaHaye mengatakan: "Otak Anda mengawasi segala sesuatu yang Anda kerjakan, mulai dari denyutan jantung yang terjadi di luar pengendalian kita sampai kepada keputusan-keputusan kehidupan yang kita buat secara sadar.” Otak kita yang kecil ini, yang rata-rata beratnya hanya 1 ½ kg, sangat luar biasa kemampuannya. Otak manusia terdiri atas 12 milyard sel. Setiap sel terhubung kepada 10.000 sel-sel otak lainnya. Jadi di dalam otak manusia, terdapat 120 triliun sambungan hubungan. Seorang ilmuwan bernama Dr. Duane Gish berkata: “Otak manusia adalah pengendalian materi yang paling rumit di alam semesta ini.” Dr. Gehard Dirks, seorang pemegang limapuluh hak pantent atas computer IBM berkata: “Seandainya kita dapat menciptakan sebuah computer yang dapat meniru kemampuan otak manusia, maka dibutuhkan ruangan sebesar Empire State Building untuk menyimpan computer itu.” Empire State Building adalah gedung 102 tingkat, tinggi 448 meter dan isinya: 37 juta kaki kubik. Di gedung sebesar inilah sebuah komputer yang sama kemampuannya dengan sebuah otak manusia harus diletakkan. Jadi kesimpulannya, otak manusia ini mempunyai kemampuan yang besar dan hebat. Nasihat yang diberikan Rasul Paulus dalam 2 ayat tadi: Yang PERTAMA – Suatu arahan untuk pikiran, “pikirkan semuanya itu.” KEDUA – Suatu arahan untuk mempraktekkannya dalam kehidupan kita, “lakukanlah itu.” APA SEBAGAI HASIL jika kita PIKIRKAN dan LAKUKAN hal itu semua? ”Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Inilah sebuah janji yang indah. Jika kita pikirkan dan melakukan semua pokok-pokok pikiran yang tertulis dalam Pilipi 4:8 itu, maka damai sejahtera akan menjadi milik kita. Betapa amannya hidup kita jika ALLAH menyertai kita. Betapa tenangnya suasana kehidupan kita jita Allah yang adalah Sumber damai itu Potensi pikiran di dalam otak yang kecil ini sungguh mengagumkan. Para ahli ilmu jiwa mengatakan bahwa setiap memberikan kedamaian kepada kita. harinya terdapat 10.000 pikiran yang masuk ke dalam pikiran Ketidak-amanan serta ketidak-damaian di dunia ini, khususnya manusia. Itu berarti ada 3.500.000 pikiran dalam setahun yang di negeri kita yang tercinta ini terjadi oleh karena, boleh jadi, di formulasikan di dalam otak kita. atau lebih tepat lagi, sudah pasti, karena banyak orang tidak memikirkan, menyimpulkan, membuat perhitungan, membuat Saudara, sebagai orang-orang yang beriman, kita harus keputusan dan melakukan semua hal-hal yang benar, hal-hal membawa setiap pikiran dari 3.500.000 pikiran itu untuk takluk yang mulia, hal-hal yang adil, hal-hal yang suci, hal-hal yang kepada Yesus Kristus. Anda dapat memastikan bahwa Setan manis, hal-hal yang sedap didengar, hal-hal yang disebut akan terus mencoba mencengkram dan menggores setiap pikiran itu, dan ingat bahwa Setan berperang untuk merebut pikiran kita kebajikan dan, hal-hal yang patut dipuji. yang pada akhirnya bermuara pada merebut hidup kita. Saudara, Seorang filsuf mengatakan: Taburlah sebuah pemikiran, Tuailah tidak ada masa depan yang baik dan gemilang di tangan Setan. sebuah tindakan; Taburlah sebuah tindakan, Tuailah sebuah kebiasaan; Taburlah sebuah kebiasaan, Tuailah sebuah tabiat; Para ilmuwan menyatakan bahwa rata-rata seseorang menggunakan hanya 10 persen dari kemampuan otak mereka Taburlah sebuah tabiat, Tuailah sebuah nasib! sepanjang umur hidup mereka. Kebanyakan orang akan mati Apa saja yang berada di dalam pikiran kita, pada akhirnya dengan 10 – 11 milyard sel otak yang masih tidak terpakai. bermuara dan dipamerkan dalam kehidupan kita yaitu TINDAKAN. Tidak suatupun yang telah kita pernah lakukan Lima belas professor perguruan tinggi terkemuka di dunia yang tidak dibentuk dalam pikiran kita sebelumnya. Apa saja mengambil tantangan berikut ini: “Jika semua buku tentang yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah hasil formulasi seni manusia yang bergerak diringkaskan menjadi satu dari pikiran-pikiran kita. Itu sebabnya saudara-saudara, jika kita pernyataan singkat, kira-kira bagaimana bunyi pernyataan menginginkan satu masa depan yang baik, nasib yang beruntung, itu?” Kelima-belas profesor ini kemudian berpikir, berdiskusi, tabiat kita harus baik. Jika kita ingin mempunyai tabiat yang mempertimbangkan tentang issue ini, maka berikut ini adalah baik, kebiasaan hidup kita haruslah baik. Jika kita ingin pernyataan mereka: Apa yang pikiran perhatikan, ia mempunyai kebiasaan hidup yang baik, tindakan kitapun harus pertimbangkan; Apa yang tidak diperhatikan oleh pikiran, ia baik pula. Jika kita ingin selalu melakukan tindakan-tindakan buangkan. Apa yang pikiran perhatikan terus menerus, ia Bejana Advent Indonesia Timur Page 5 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 percayai. Apa yang pikiran percayai, itulah yang akhirnya ia Saudara, ayat ini mengatakan bahwa biarlah tujuan dan jalan kerjakan. hidup kita lurus, sama seperti seorang pelari dalam perlombaan memandang lurus ke tujuan, tidak berpaling ke kanan atau ke Jadi sederhana saja, apa yang kita pikir-pikirkan, kita akan kiri; atau sebagai seorang pemanah, memandang lurus ke depan menjadi seperti itu dan melakukan hal itu. Itulah yang dikatakan kepada sasaran target. Memandang kepada YESUS, seperti oleh Raja Salomo di dalam AMSAL 23:7: “Sebab seperti orang dalam IBRANI 12:2 – “Marilah kita melakukannya dengan yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam ia.” Dalam Bahasa Inggris-nya ayat ini lebih tepat: "For as he iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan”. thinketh in his heart, so is he." “SEPERTI APA YANG DIPIKIRKAN SESEORANG, BEGITULAH DIA.” JADI, Sikap mental kita dapat menguntungkan atau bisa merugikan diri KITA INI ADALAH HASIL DARI APA YANG KITA kita sendiri. JADI SESUNGGUHNYA, KITA INI ADALAH PIKIRKAN. HASIL DARI APA YANG KITA PIKIRKAN. Jika kita berpikir benar, maka kita akan hidup benar. Jika kita berpikir Saudara, sikap mental adalah factor paling penting satu-satunya salah, maka hidup kitapun akan salah. Itu sebabnya seperti yang yang menyangkut kesehatan fisik dan kebahagiaan emosi Rasul Paulus tuliskan dalam Pilipi 4 :8, hendaknya manusia. Raja Salomo memberikan petunjuk-petunjuk yang semua yang benar sangat penting dalam AMSAL 4:23-27. Jagalah hatimu dengan semua yang mulia segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. semua yang adil Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang semua yang suci dolak-dalik dari padamu. Biarlah matamu memandang semua yang manis terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah semua yang sedap didengar jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah semua yang disebut kebajikan dan menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari semua yang patut dipuji, PIKIRKANLAH kejahatan. SEMUANYA ITU. *** Bejana Advent Indonesia Timur Page 6 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Opini Kasih, Baru Setiap Hari Oleh : Pdt. Dr. Bryan Sumendap ada permulaan abad yang baru ini, jurang antara orang kaya dan miskin sangat besar. Fenomena ini sepertinya sementara berkembang dan jurang itu lebih hari lebih membesar. Menurut Willie Oliver, Direktur Pelayanan Keluarga General Conference, yang mengutip dari buku Karl Weber, “Generation We”: Bill Gates bernilai $90 Milliar (sekarang lebih dari $100 Milliar). Jika dia memberi uang kepada semua orang di dunia, sekitar 7 miliar orang, sebesar $3.75 dia masih akan memiliki banyak uang sisa. Rata-rata seorang lelaki lulusan universitas yang bekerja di atas 25 tahun di AS digaji $49,982, sementara perempuan digaji hanya $35,408 Untuk setiap dollar yang didapat oleh pekerja penuh sepanjang tahun yang berkulit hitam dan putih berhak akan 74 sen, perempuan kulit putih berhak akan 73 sen, perempuan kulit hitam berhak akan 64 sen, lelaki Hispanik berhak akan 61 sen, dan wanita Hispanik berhak akan 53 P Bejana Advent Indonesia Timur - - sen. Berapa banyak hak orang Asia di setiap satu dollar yang mereka dapati? Upah Minimum Harian (UMR) di Amerika adalah $5.15 per jam atau sama dengan $10,712 per tahun untuk seorang pekerja penuh. 200 dari orang terkaya di dunia (4 wanita dan 196 pria) bernilai $1 Trilyun – cukup untuk member gaji kepada 93,3 juta orang dengan standar UMR Amerika. Mayoritas dari mereka yang berpenghasilan UMR adalah wanita dan orang-orang berkulit warna (non-Caucassian). Fakta-fakta di atas hanya merupakan suatu gambaran dari keadaan satu Negara di dunia, Amerika Serikat. Bagaimana dengan gambaran bangsa Indonesia? Dengan terang dari Perjanjian Baru mengenai kasih, apakah orang-orang Kristen harus ikut serta dalam mengklasifikasi manusia berdasarkan dengan ras, kelas, kelamin, kebangsaan mereka? Ataukah kasih harus menjadi dasar dari perlakuan kepada setiap orang tanpa memandang klasifikasi di atas ? Bagaimanakh kita dapat menghidupkan kasih sebagai suatu prinsip yang tertulis dalam Injil Yohanes yang mengajar kita untuk menghidupi hubunganhubungan kita dengan sesama, untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan kehendak Allah dalam hidup kita ? Mari kita lihat dalam Yohanes 15:9-12: “"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Page 7 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Sangat jelas bahwa Yesus berkeinginan agar kita saling mengasihi dan menghormati. Kadang-kadang dalam kehidupan kita sehari-hari, hal seperti ini mungkin terlupakan. Ini merupakan perintah Tuhan, (Yohanes 13:34-35). Mengapa Yesus harus memberikan perintah ini kepada murid-muridnya? Karena Yesus melihat tindak-tanduk mereka menjurus kepada perselisihan, sehingga akan timbul kebencian dan saling memusuhi. Yesus ingin agar kita saling mengasihi sebagaimana Dia telah mengasihi kita. Kasih ini merupakan kasih yang radikal. Dia menjamah manusia sementara manusia memberontak terhadapNya. Di dalam Dia segala sesuatu yang telah jatuh dan rusak, berdosa dan berpenyakit, di panggil kepada keselamatan melalui FirmanNya yang hidup. Di dalam abad ke 21 ini, kita semua dipanggil untuk memberitakan kepada dunia bahwa kita adalah warga negara Surga. Kita sementara menuju ke sana ! Apakah kita sementara menunjukkan ini kepada orang-orang lain bahwa kita saling mengasihi seperti perintah Yesus ? Apakah keluarga kita masing-masing bisa menjadi tolok ukur untuk kasih kepada sesame ? Alkitab menyatakan bahwa: Kita adalah umat yang terpilih, imamat yang rajani, milik Allah sendiri (1 Petrus 2:9) Kita tadinya bukan suatu umat, tetapi sekarang adalah umat Tuhan. Kita tadinya tidak memiliki rahmat Tuhan, sekarang menerima rahmatNya (ayat 10) Kita tadinya adalah anak-anak kegelapan, sekarang melalui iman kita adalah anak-anak Allah (Yohanes 1:12) Dalam paradigma ini, kita tidak bisa terjerumus dalam perangkap Setan untuk saling membenci. Karena kadangkadang lebih mudah untuk mencintai seseorang yang berada di seberang lautan, yang hanya berkomunikasi lewat SMS dan Email, daripada mencintai orang yang berada serumah dengan kita, yang tidur seranjang dengan kita. Kristus ingin agar kita mengasihi sesama dan itu dimulai dari dalam keluarga kita masingmasing. Bejana Advent Indonesia Timur Dunia akan menjadi lebih baik ketika kasih Kristiani menang. Leonard Sweet, seorang professor seminari menceritakan peristiwa ini mengenai muridnya yang sudah mau di wisuda dan telah menerima penempatan di suatu gereja terpencil. Profesor Sweet mendengar pembicaraan dari murid ini dengan sahabatnya, dan sangat terkesima dengan jawaban dari sahabatnya ketika murid itu menyatakan kesedihannya karena ditempatkan di gereja terpencil. Jawaban sahabatnya adalah, “Kau tahu, dunia ini menjadi lebih beik karena Michaelangelo tidak mengatakan, “Saya tidak mencat langit-langit bangunan!” (Dia melukis langit-langit gereja St. Peter Basilica, salah satu hasil karyanya yang terbaik). Leonard Sweet kemudian menggunakan jawaban sahabat muridnya dan menulis: Dunia lebih baik karena seorang biarawan Jerman bernama Martin Luther tidak mengatakan, “Saya tidak menempel di pintu!” (95 aksioma di temple di pintu gereja RK di Wittenberg yang memulai Reformasi). Dunia lebih baik karena seorang dari Oxford Inggris bernama John Wesley tidak berkata, “Saya tidak berkhotbah di ladang” (Dia mulai menginjil di ladangladang petani) Dunia lebih baik karena Musa tidak mengatakan, “Saya tidak suka berbicara pada Firaun atau membantu migrasi besar-besaran!” Dunia lebih baik karena Samuel tidak berkata, “Saya tidak bisa bangun kalau dipanggil sementara tertidur.” Dunia lebih baik karena Daud tidak berkata, “Saya tidak berkelahi dengan raksasa.” Dunia lebih baik karena Petrus tidak berkata, “Saya tidak menginjil kepada orang non-Yahudi.” Dunia lebih baik karena Yohanes Pembaptis tidak mengatakan, “Saya tidak suka hidup di padang gurun.” Dunia lebih baik karena Maria tidak mengatakan, “Saya tidak mau hamil dengan Roh Kudus.” Saudara pembaca yang kekasih, dunia menjadi lebih baik karena Nelson Mandella tidak berkata, “Saya tidak suka berkhotbah.” Dunia menjadi lebih baik karena Ninoy Aquino tidak berkata, “Saya tidak suka menjadi martir bagi negara.” Dunia menjadi lebih baik karena anda tidak berkata, “Saya tidak mencintai pasanganku lagi.” Sebagai penutup, mengutip Willie Oliver, “Dunia menjadi lebih baik – Puji Tuhan – karena seorang Galilea yang rendah hati dari Nazareth bernama Yesus Kristus tidak berkata, “Saya tidak mau mati di kayu salib!” Dunia akan mengenal bahwa kita adalah pengikut-pengikutnya, bukan karena kita menyucikan hari Sabat, membayar perpuluhan, tidak minum kopi, tidak makan yang haram, tetapi karena cinta kita yang radikal terhadap sesama yang dimulai dari dalam keluarga, sampai ke jemaat, dan kepada seluruh dunia. Menyaksikan kasih Yesus agar orang mengenal Yesus. *** Page 8 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Artikel Rohani BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST PERSPECTIVE (SABAT ALKITAB: PERSPEKTIF ADVENT) Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D, (Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General Conference) Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara Advent dan Katholik, Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss (Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag) Ayat-Ayat Pertentangan Lanjutan …. D. Hari Pertama dari Pekan dalam Perjanjian Baru Kita harus menguji sejumlah perikop di dalam mana hari pertama dari pekan disebutkan agar supaya dapat menentukan apakah mereka menyediakan atau tidak menyediakan bukti bagi praktek pertemuan kerasulan untuk beribadah selama hari itu. Kebanyakan rujukan dijumpai di dalam Injil-Injil. 1. Penampakan-Penampakan Kebangkitan Yesus di dalam Injil Referensi pertama dari hari pertama dari pekan dijumpai di dalam Matius 28:1: “Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, …..” Matius secara sederhana sedang membubuhi penanggalan waktu saat kedua wanita datang ke kubur Yesus. Ketika kata depan yang tak wajar yakni opse digunakan dengan genetif, seperti di dalam kasus khusus ini, maka itu biasanya berarti “sesudah (Sabat).”1 Wanita tersebut menunggu sampai Sabat berakhir kemudian pada pagi-pagi benar di Hari Minggu pergi ke kubur. Tidak ada indikasi di dalam teks bahwa kapan 1 Danker, Greek-English Lexicon, hlm. 746; dan Harrington, Matthew, hlm. 408. Bejana Advent Indonesia Timur Matius menuliskan Injil yang mana hari Minggu sudah menjadi hari agama khusus bagi orang-orang Kristen.2 Menurut Markus wanita itu menunggu sampai Sabat lewat untuk membeli rempah-rempah dan kemudian “pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” (16:2). Urutannya sangat jelas: Beristirahat pada hari Sabat, sesudah Sabat pergi membeli rempah-rempah dan kemudian pada pagi-pagi benar di hari Minggu pergi ke kubur. Akhiran yang lebih lama dari Markus menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus terjadi pada “pagi-pagi pada hari pertama minggu itu.” (Markus 16:9), bahwa Ia menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan bahwa mungkin pada hari yang sama, menampakkan diri kepada dua orang murid yang “sedang dalam perjalanan ke luar kota.” (Markus 16:12; bandingkan dengan Lukas 24:13-35), dan bahwa “Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan,…”(Markus16:14). Tak satupun di dalam penampakan-penampakan tiba-tiba kebangkitan dari Tuhan Yesus ini secara eksplisit berindikasi bahwa itu adalah hari Minggu atau bahwa ada sebuah kegiatan agama secara langsung dihubungkan dengan hari itu. Lukas menggunakan ekspresi “pagi-pagi benar, hari pertama dari minggu,” untuk membubuhi tanggal saat itu ketika wanita pergi ke kubur Yesus untuk meminyaki tubuh-Nya (24:1). Menurut Lukas, alasan mereka menunggu sampai hari pertama adalah sebab “pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat” (Lukas 23:56). Jika Lukas sedang mempromosikan pemeliharaan agama suatu hari tertentu, maka itu haruslah hari Sabat bukannya hari Minggu. Hal yang menarik, ketika dua orang (malaikat) menampakkan diri kepada wanita itu mereka merujuk kepada kebangkitan Yesus sebagai yang terjadi pada “hari ketiga”(24:7). Di akhir pada hari pertama dari minggu itu Yesus menampakkan diri kepada dua murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Pada insiden hari pertama tidak disebutkan tetapi konteks menunjukkan bahwa itu adalah hari Minggu sebab Lukas memperkenalkan naratif menyatakan bahwa itu terjadi “pada hari yang sama,” hari ketika Yesus bangkit (Lukas 24:13). Di samping itu, murid-murid berkata kepada Yesus, “Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Itulah hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi.” (Lukas 24:21). Mereka menghindari referesi eksplisit apapun kepada “hari pertama dari minggu” oleh menyebutnya “hari ketiga.” Sebagai tindakan keramah-tamahan mereka mengundang orang asing itu untuk tinggal dengan mereka pada malam itu untuk makan. Selama hidangan makan malam itu Yesus mengambil roti, memberkatinya dan memberikan itu kepada mereka (24:30). Pada saat mereka membuka mata mereka mereka langsung mengenali oang asing itu adalah 2 Dalam Matius Matius 28:9 dan 16 dua penampakkan Yesus kepada murid-murid disebutkan tetapi itu tidak diindikasikan di dalam hari mana dari minggu mereka mengambil tempat. Yang terutama mungkin adalah pada hari kebangkitan tetapi yang menarik adalah tidak ada sebutan eksplisit akan hari itu. Page 9 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Tuhan mereka; kemudian “Dia lenyap dari pandangan mereka.” (Lukas 24:31, NIV). Ini adalah hampir bukan sebuah perayaan Eukaristi ataupun tidak menyediakan “dasar untuk untuk menghubungkannya dengan sebuah invokasi bagi Tuhan yang bangkit untuk hadir pada perayaan eukaristi. 3 Di dalam Lukas, jamuan makan sering “merupakan tempat bagi wacana pernyataan dan prospek persekutuan karakteristik kerajaan Allah. Juga sesuai dengan adegan jamuan makan lain di dalam Injil Lukas, suatu kali Ia berada di meja, peranan Yesus berubah. Ia tidak lagi dihormati sebagai tamu tetapi sebagai hantu jamuan makan, dan di dalam peran ini maka Ia membagi-bagikan roti Yesus.”4 Insiden tersebut berperan untuk meneguhkan kembali fakta bahwa Yesus yang sudah mati adalah Yesus yang sama yang sudah hidup kembali. Pekabaran itu disampaikan oleh dua orang murid kepada sebelas murid lainnya yang sedang berada di Yerusalaem. Waktu untuk penampakkan Yesus secara tiba-tiba kepada sebelas murid yang dinarasikan di Lukas 24:36-49 tidak diberikan. Yesus minta makanan buka sebagai tindakan agama, sebagai contoh untuk merayakan Eukaristi, mealikan untuk mendemonstrasikan baha Ia sudah hidup kembali, bahwa Ia sudah bangkit dari kematian (Lukas 24:41-42).5 Tidak ada bukti di sini terhadap tindakan perayaan agama selama satu hari yang sakral. Lukas “sudah menggunakan tradisi yang dibuktikan dengan baik tentang jamuan makan Yesus bersama murid-murid sesudah kebangkitan (Johanes 21:13; Kisah1:4; 10:41) untuk menekankan keyataan kehadiran-Nya bersama mereka, dan Ia tidak mengembangkan kiasan-kiasan untuk memberikan makan terhadap orang banyak atau Perjamuan Terakhir.6 Yohanes mencatat sebuah kunjungan Maria Magdalena ke kubur Yesus “pada hari pertama dari minggu itu”(20:19), Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya yang sudah berkumpul di sebuah ruangan “karena takut terhadap orang-orang Yahudi.” Ini bukanlah pertemuan agama yang terjadi selama pelayanan agama pada satu hari Minggu petang. Thomas tidak ada pada kesempatan ini dan ketika diinformasikan oleh murid-murid yang lain mengenai kebangkitan Yesus, ia ragu-ragu. "Sesuah delapan hari” Yesus menampakkan diri kepada murid-murid lagi dan Thomas 3 Nolland, Lukas 18:35-24:53, hlm. 1206. Joel B. Green, The Gospel of Luke (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1997), hlm. 849. J. C. Laansma, "Lord's Day,"dalam Dictionary of the Later New Testament & Its Developments, diedit oleh Ralph HLM. Martin and Peter H. Davids (Downers Grove, IL: InterVarsity, 1997), hlm. 680, berkomentar bahwa di dalam kasus tertentu ini “kita boleh dengan beberapa keyakinan mengambil ini sebagai sebuah kiasan terhadap Perjamuan Tuhan,” tetapi di dalam paragraf yang sama ia pindahkan ketidakpastian kiasan itu ke dalam sebuah fakta: “Dari maksud awal Injil Lukas kita mempunyai perayaan Perjamuan Tuhan pad hari kebangkitan (dua hal yang tidak saling berkaitan), secara khusus, ‘pada hari pertama dari minggu.’” 5 Dengan R. J. Bauckham, "The Lord's Day," dalam From Sabbath to the Lord's Day: A Biblical, Historical, and Theological Investigation, diedit oleh D. A. Carson (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982), hlm. 234. 6 Marshall, Luke, hlm. 903. 4 Bejana Advent Indonesia Timur sudah bersama-sama dengan (Yohanes 20:26). Ini sebarusnya mungkin sudah terjadi malam hari Minggu berikutnya. 7 Semua penampakkan lain dari Yesus kepada murid-murid sudah terjadi pada hari yang sama selama Ia sudah bangkit tetapi hal yang satu ini dibubuhi tanggal nanti pada hari pertama dari minggu berikutnya. Jikalau Yohanes sedang menentukan signifikansi khusus kepada fakta itu yang ia tidak ungkapkan, memberikan kesan bahwa ia sedang sederhana membubuhi tanggal peristiwa tersebut.8 Bahkan murid-murid tidak sedang merayakan pelayanan agama tetapi sedang menyembunyikan diri di belakang pintu-pintu yang terkunci. Betapapun, kita tidak harus menyimpulkan bahwa Yesus menampakkan diri keada murid-murid hanya selama hari pertama dari minggu. Yohanes mengatakan mengenai perwujudan lain Yesus kepada muridmurid tanpa memberikan informasi kepada kita berkenaan dengan pada hari pertama dari minggu itu di dalam mana itu terjadi (John 21:1-14). Maksud utama dari penampakkan tibatiba khusus dari Yesus ini adalah “untuk menerima kembali Petrus sebagai anggota ikatan kerasulan yang sah sesudah pengkianatannya yang tragis itu.9 Hari itu tidak memiliki makna khusus di dalam hari itu sendiri. Kebanyakan rujukkan kepada “hari pertama dari minggu” di dalam injil-injil menunjukkan hari khusus di dalam mana Yesus bangkit dan menampakkan diri kepada muridmurid. Hanya ada satu-satunya kasus di dalam mana itu menunjukkan hari Minggu lain tetapi tetapi tidak ada bukti bahwa itu sudah dilakukan agar supaya dapat mengidentifikasi bahwa hari itu sebagai hari yang sakral secara khusus. Fakta bahwa tidak semua penampakkan Yesus kepada murid-murid terjadi pada pada hari pertama dari minggu itu harus menyiagakan kita melawan tuntutan bahwa hari itu adalah suci sebab penampakan-penampakan sesudah kebangkitan-Nya pada hari itu.10 Yesus bersama-sama dengan murid-murid 7 G. R. Beasley-Murray, John (Waco, TX: Word, 1987), hlm. 385. 8 Perhatikan upaya yang kuat yang Laansma buat untuk menemukan makna khusus pada rincian itu: “Apakah itu hanya kejadian yang kebetulan bahwa penampakkan berikut Yesus di tengahtengah murid-murid yang lagi berkumpul secara pasti pada minggu kemudian (Yoh 20:26), yakni, pada hari pertama dari minggu? Ini haruslah difrasekan sebagai sebuah pertanyaan, karena persoalannya tetap tidak jelas, tetapi sarannya sangat kuat. Kita hanya perlu mengira bahwa ‘hari pertama dari minggu’ sudah datang mengemban makna khusus di dalam kumpulan-kumpulan gereja-gereja jaman Yohanes untuk menghargai bagaimana perikop akan bergema dengan mereka” ("Lord's Day," hlm. 681; italics mine). Argumen tersebut didasarkan pada anggapan-angapan bahwa itu tidak tersedia oleh teks tetapi yang diprovokasi oleh keyakinan-keyakinan yang dipikirkan sebelumnya yang berasal dari periode sejarah kemudian. 9 Specht, "Sunday," hlm. 122. 10 Adalah penting untuk mengingat bahwa pada hari pertama dari minggu itu tidak pernah disebutkan di dalam Perjanjian Baru “hari kebangkitan.” Penggunaan istilah itu untuk menunjukkan Minggu adalah perkembangan kemudian; lihat, H. Riesenfeld, "Sabbat et jour du Seigneur," dalam New Testament Essays: Studies in the Memory of Thomas Walter Manson, diedit oleh A. J. B. Higgins (Oxford: Manchester University Press, 1959), hlm. 212. Di sini ucapan dari Page 10 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 empat puluh hari sesudah kebangkitan-Nya tetapi tidak ada isyarat di dalam Perjanjian Baru menyarankan bahwa selama waktu itu Ia sudah bertemu dengan mereka selama “hari pertama dari minggu.” Kita tidak menjumpai bukti apapun didalam injil-injil menyokong gagasan bahwa gereja para rasul mula-mula mengkaitkan “hari pertama dari minggu” dengan pelayanan-pelayanan atau kegiatan-kegiatan agama, atau hari itu adalah permulaan untuk menggantikan tempat Sabat hari ketujuh. 2. Kisah 20:7-12: Pertemuan di Troas Pada hari pertama dari minggu itu disebutkan di dalam Kisah Para Rasul di dalam konteks persinggahan singkat Paulus di Troas pada perjalanannya menuju Yerusalem. Ini jelas adalah sesuatu yang tak dapat dipertanyakan tentang suatu perkumpulan agama untuk maksud memecah-mecahkan roti. Sejumlah sarjana secara signifikan menjumpai di sini bukti yang jelas dari praktek gereja Kristen mula-mula yang mengadakan pelayanan agama pada hari pertama dari minggu. Tetapi pengamatan kepada teks tersebut mengindikasikan bahwa isyu-isyu tersebut adalah semakin lebih ruwet dan bahwa sebagai akibatnya kita harus lebih berhati-hati sebelum menarik kesimpulan-kesimpulan. Pertama, kita harus bertanya, apakah ini adalah sebuah pertemuan reguler gereja? Bukti menunjukkan bahwa itu bukan pertemuan regular gereja. Jemaat datang berkumpul untuk mendengarkan Paulus yang akan segera berangkat pada hari berikutnya. Untuk menyimpulkan bahwa pereistiwa ini menjelaskan apa yang merupakan praktek kebiasaan dari gereja adalah membaca ke dalam praktek-prakteknya kemudian yang tidak diperkenankan di dalam gereja rasul-rasul. Kedua, pada waktu apa pertemuan itu diadakan? Perikop itu tidak menyarankan bahwa itu tidak terjadi pada hari Minggu pagi atau Minggu sore. Itu adalah sebuah pertemuan petang. “Rujukan kepada penggunaan lampu dan perpanjangan pelayanan yang sampai lewat tengah malam, bahkan sampai fajar menyingsing, ditambah dari Eutikhus amat mengantuk yang terjatuh dari jendela, membuat itu jelas bahwa itu adalah pertemuan malam.”11 Faktanya bahwa memecah-mecahkan roti, terjadi sesudah tengah malam juga menyarankan bahwa ini adalah sebuah pertemuan malam, sebaliknya memang mereka dapat saja sudah memecah-mecahkan roti selama hari itu. Ketiga, kepada hari mana dari pekan adalah frase, “pada hari pertama dari minggu” itu dirujuk? Ini nampaknya bagaikan pertanyaan yang aneh, tetapi itu adalah suatu keharusan untuk mengangkatnya karena pertemuan itu berlangsung selama malam hari. Jawaban akan bergantung Bauckham adalah pantas: “Sejak jaman Reformasi sampai masa kini satu seri yang panjang dan mengesankan dari para penulis sudah menemukan alasan untuk mengidentifikasi asal mula perbaktian Minggu di dalam periode penampakkan-penampakkan kebangkitan Yesus. Tetapi kita seharusnya mencatat secara langsung bahwa tidak ada dokumen gereja Kristen mula-mula menuntut hal ini secara eksplisit” ("Lord's Day," hlm. 233). 11 Specht, "Sunday," hlm. 122. Bejana Advent Indonesia Timur kepada sistem yang digunakan Lukas untuk memperhitungkan hari itu. Apakah ia menggunakan sistem yang sesuai dengan hari mana mulai dan berakhir hari pada saat Matahari terbenam? Di dalam kasus itu pelayanan agama berlangsung pada apa yang kita hendak sebut sebagai hari Sabtu malam. Apakah ia mengikuti sistem Roma yang menghitung hari dari tengh malam ke tengah malam? Di dalam hal berarti pertemuan itu berlangsung pada hari Minggu malam tetapi memecah-mecahkan roti seharusnya akan terjadi sesudah tengah malam, pada pagi-pagi benar di hari Senin. Apakah jawaban yang benar? Teksnya tidak jelas oleh karena itu kita harus menjadi sangat berhati-hati menggunakannya untuk menyokong teori tertentu mengenai pemeliharaan hari Minggu di gereja mula-mula. Lukas 23:56-24:1 menyarankan bahwa Lukas menggunakan system Yahudi dari pada sistem Roma. Wanita itu beristirahat pada hari Sabat dari Matahari terbenam ke Matahari terbenam dan sesudah Sabat membeli rempahrempah.12 Tetapi, apapun kasus tersebut, fakta masih tetap tertinggal bahwa teks tersebut tidak menganggap hari Minggu menjadi sebuah hari suci selama mana gereja mula-mula bertemu untuk kegiatan-kegiatan agama. Pada akhirnya apakah itu adalah memecah-mecahkan roti perayaan Perjamuan Kudus, atau merupakan persekutuan makan malam atau kedua-duanya? Itu mungkin sudah menjadi sebuah Perjamuan Kudus, tetapi itu belum benar-benar jelas karena itu berlangsung sesudah tengah malam dan tidak menyebutkan doa-doa ataupun anggur Perjamuan Kudus. Di dalam kasus lain bahwa ada banyak hal yang tidak diketahui di dalam perikop tersebut yang kita harus hindari untuk bangun terlalu banyak pemikiran atas teks tersebut. Seperti yang kita sudah nyatakan, tidak ada kepastian “berkaitan dengan malam yang tercakup: Apakah itu hari Sabtu-Minggu atau hari Minggu-Senin? Di dalam kasus itu juga, bukanlah pertemuan luar biasa-melainkan adalah pertemuan perpisahan bagi sang missionaris besar (Paulus) dan bagi rekan-rekan seperjanannya. Bahkan itupun bukan memastikan bahwa Perjamuan Kuduslah yang dirayakan. Ungkapan “memecah-mecahkan roti” dapat merujuk kepada permulaan dari sebuah makan malam perpisahan. Tetapi kemungkinan yang pasti bahwa itu adalah tidak lebih dari sekedar persekutuan jamuan makan untuk perpisahan, tidak ada bukti bahwa ini sudah menjadi sebuah praktek mingguan.13 12 David J. Williams, Acts (Peabody, MA: Hendrickson, 1985), hlm. 347, berargumen bahwa Lukas sedang menggunakan sistem Roma sebab “Lukas membicarakan ‘Matahari terbit’ sebagai’ hari berikutnya’ (bandingkan ayat 11 dan 7).” Tetapi istilah Yunani diterjemahkan “hari berikutnya” adalah kata espaurion yang berarti “di pagi,” Diakui bahwa itu dapat menunjukkan di dalam Perjanjian Baru “hari berikutnya,” tetapi di dalam kasus tertentu itu dijelaskan oleh kata benda paralel yaitu auge yang berarti, “fajar menyingsing, pada pagi-pagi benar” di ayat 11. Teks itu sedang megatakan bahwa Paulus sedang berencana untuk berangkat “di pagi” hari (v. 7) dan ia benarbenar berangkat dipagi hari, yakni dengan mengatakan “fajar” (v.11). 13 Specht, "Sunday," hlm. 123-124; band. Bacchiocchi, Sabbath Under Crossfire, hlm. 36-37. Walaupun Laansma berargumen bahwa kejadian tersebut secara kuat menyarankan bahwa Page 11 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Artikel Rohani MENDALAMI BERSAMA PEKABARAN AJARAN DASAR GMAHK MELALUI WAHYU 14:12 mulia. Jika kita ingin mengerti arti lebih dalam bagaimana saat penciptaan itu terjadi maka kita perlu mengerti apa arti salib yang sesungguhnya. Perenungan terhadap demonstrasi salib yang terjadi tahun 31 AD, akan membantu kita mengerti kenyataan salib yang sebenarnya yang sedang terjadi. Dan jika kita ingin mengerti arti Kekuatan salib yang menyelamatkan setiap pribadi (Injil yang kekal) maka kita perlu mengerti lebih dalam lagi arti Kekuatan penciptaan yang menghadirkan segala sesuatu. Salib bukan hanya menciptakan tetapi salib juga adalah kekuatan yang sama yang menopang dan mempertahankan semesta alam. Salib yang sama juga yang menopang dan mempertahankan “mereka”. Itulah makna hukum ke empat …”Sabat” Di dalam semua peran salib ini… di manakah “mereka” dan semua perannya? Tidak ada Di manakah salib itu terjadi? Apakah salib itu adalah sesuatu yang terjadi tetapi terpisah oleh ruang dan waktu? Bagian XI Misalnya kalau oleh waktu… salib itu terjadi sekitar 2000 tahun yang lalu… dan bukan sekarang sedang terjadi Misalnya kalau oleh ruang… Salib itu terjadi bukan pada kita tetap terjadi pada seseorang secara daging sekitar 2000 tahun yang lalu... Apakah demikian? Tidak!!! Bahkan bukan cuma sekedar seperti itu… Oleh : Sonny Maromon, STh. Healing Way Indonesia Lanjutan … Lebih Jauh Lagi Apa Artinya Salib? Perbandingan salib dan penciptaan. Salib adalah sebuah penyatuan yang terjadi. Salib itu adalah kekuatan terhadap maut dan dosa. Maut dan dosa adalah keterpisahan dari Hidup yang adalah Tuhan sendiri (terpisah dari Tuhan). Oleh Karena itu Salib adalah penyatuan dari suatu keterpisahan yang diakibatkan karena adanya dosa (Aku di dalam kamu dan kamu dalam Aku). Itulah kekuatan yang menyelamatkan. Dan Firman Tuhan berkata : “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Salib itu adalah sebuah peristiwa penciptaan kembali karena keterpisahan yang diakibatkan oleh dosa. Peristiwa Salib = peristiwa penciptaanya itu dari yang tidak ada (maut) menjadi berkumpul adalah kebiasaan pada hari Minggu, ia harus mengakui bahwa perikop tersebut “tidak menentukan bahwa ada pola mingguan yang berpegang pada satu pertemuan pada hari Minggu ("Lord's Day," hlm. 681). Bejana Advent Indonesia Timur Salib itu adalah “Aku di dalam kamu dan kamu di dalam Aku”. Itu adalah sebuah kenyataan penyatuan yang terjadi kepada setiap pribadi dan telah didemonstrasikan sekitar 2000 tahun yang lalu untuk membuat kita mengerti terhadap arti salib yang sesungguhnya. Sebab keterpisahan (dosa) itu terjadi di dalam tubuh kita, sehingga penyatuan itu pun terjadi di dalam tubuh kita oleh salib itu. Dosa itu tidak terjadi di luar sana… dosa itu terjadi di dalam daging, sehingga untuk menyelesaikan masalah dosa itu juga maka salib itu harus terjadi di dalam daging (Roma 3:4). Di mana ada dosa, di situ ada salib yang menopang dan menyatukan. Dosa itu membunuh tetapi salib itu memberi hidup. Satu satunya alas an kita berbuat dosa tetapi kita masih hidup itu terjadi oleh karena salib itulah yang menopang kita. Itulah yang membuat kita sampai sekarang masih hidup. Salib adalah sebuah kenyataan peristiwa misteri yang terjadi untuk menyelesaikan masalah dosa yang misteri. Itu adalah kenyataan perkara Ilahi. Kita tidak akan pernah dapat tamat untuk menyelaminya. Itu adalah pelajaran dari sebuah kenyataan yang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Itu adalah kenyataan perkara Roh. Itulah yang dipelajari sepanjang zaman kekekalan. Sehingga untuk membuat manusia mengerti sekilas tentang makna salib, Tuhan Page 12 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 mendemostrasikannya dalam sebuah “proses” pada 2000 tahun yang lalu dan pengantaraan-Nya di Surga. Itu juga yang Tuhan nyatakan dalam simbol Bait Suci agar manusia dapat menyadari kebesarannya yang tak terbatas itu. Ketidak terbatasannya salib dalam ruang dan waktu menyatakan pekerjaan-Nya “sudah selesai” sebelum dunia di jadikan. “TIDAK TAHUKAH KAMU, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” 1 Korintus 3:16 “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firmanNya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan keturunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Kolose 1:25-27 “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang ku hidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” Galatia 2:20 Permasalahan yang terjadi bukan karena Kristus ada atau tidak ada bersama dengan setiap pribadi. Namun pribadi itu tidak mengetahui / menyadari akan kenyataan yang dahsyat itu yang sedang terjadi (1 Kor 3:16). Oleh karena itu diperlukan adanya pemberitahuan / pekabaran tentang kenyataan salib itu (pekabaran injil) untuk memberitahukan dan menyadarkan pribadi akan sebuah kenyataan. Penerimaan setiap pribadi terhadap kenyataan ini (kesadaran pribadi terhadap kenyataan ini) itulah penggenapan. Yohanes 3:16. Penerimaan / percaya pada kenyataan itu ibarat seorang yang tidak tahu berenang dan tenggelam di laut, kemudian ia membiarkan dirinya/pasrah di tolong oleh seorang penyelamat. Jika ia mencoba melakukan suatu tindakan maka hal itu akan membahayakan dirinya dan sang penyelamat. Tetapi jika ia mencoba memberontak di dalam air (keadaan alamiah seorang yang sedang panic saat tenggalam) maka sang penyelamat harus membuatnya pingsan untuk dapat menolongnya dengan baik. Ia tidak tahu berenang dan tidak tahu menyelamatkan dirinya tetapi mencoba bertindak untuk menyelamatkan dirinya. Itu adalah hal yang keliru namun terjadi. Sikap melakukan sesuatu dalam keadaan seperti itu sama dengan sikap memberontak terhadap semua tindakan penyelamatan yang sedang dilakukan oleh sang penyelamat dan itu sama dengan penolakkan kepada penyelamatan yang sedang dilakukan. Sebab sang penyelamat sangat yakin bahwa ia dapat menolong korban oleh kekuatannya. Satu satunya hal yang perlu di lakukan adalah membiarkan dirinya dikuasai oleh penyelamat tanpa melakukan tindakkan apapun. Itulah percaya = berserah = pasrah. Gambaran seperti ini kita dapat lebih mengerti melalui … maaf… rahasia “hubungan suami=istri” : “Rahasia ini besar tetapi yang kumaksudkan adalah hubungan Kristus dan jemaat.” Kristus bertindak, jemaat pasrah pada tindakkan Kristus sepenuhnya di dalam jemaat sebagaimana hubungan suami-istri. Di sanalah kebahagiaan keduanya terjadi, itulah yang menghasilkan buah Roh. Bersambung…. Joh 3:16 For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, THAT WHOSOEVER BELIEVETH IN HIM should not perish, but have everlasting life. (KJV) Penolakkan kepada kenyataan Injil yang dikabarkan adalah penolakkan kepada Rahmat Tuhan. Apa yang dialami oleh “mereka” adalah mereka menerima kenyataan salib yang sedang terjadi pada mereka. Itulah yang menopang mereka dan membuat mereka bertahan. Sebab bukan mereka yang bertahan tetapi Tuhan yang mempertahankan mereka. “Ye are of God, little children, and have overcome them: because greater is he that is in you, than he that is in the world. They are of the world: therefore speak they of the world, and the world heareth them. We are of God: he that knoweth God heareth us; he that is not of God heareth not us. Hereby know we the spirit of truth, and the spirit of error.” 1Jn 4:4-6 Bejana Advent Indonesia Timur Page 13 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Bekerja di Bawah Kesulitan-Kesulitan Kisah Para Rasul - Ellen G. White S ementara Paulus dengan hati-hati menaruh di hadapan orang-orang yang bertobat ajaran yang jelas tentang Alkitab mengenai tunjangan yang benar akan pekerjaan Allah, dan sementara ia menuntut dirinya sendiri seorang pelayan Injil "mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan" (1 Korintus 9:6) pada pekerjaan duniawi sebagai alat untuk menyokong diri sendiri, namun pada beberapa waktu selama pekerjaannya dalam pusat peradaban yang besar, ia melakukan pekerjaan tangan untuk biayanya sendiri. Di antara orang Yahudi pekerjaan badani tidak dianggap aneh atau merendahkan derajat. Melalui Musa orang-orang Ibrani telah diajar untuk melatih anak-anak mereka untuk kebiasaan-kebiasaan yang tekun, dan hal itu dianggap sebagai dosa untuk membiarkan orang-orang muda bertumbuh dalam keadaan tidak mengetahui akan pekerjaan badani. Meskipun seorang anak harus dididik untuk jabatan yang suci, suatu pengetahuan tentang kehidupan yang praktis dianggap penting. Tiap-tiap orang muda, apakah orang tuanya kaya atau miskin, diajarkan beberapa kerajinan tangan. Orangtua yang lalai menyediakan pendidikan seperti itu bagi anak-anaknya mereka dipandang sebagai menyimpang dari petunjuk Tuhan. Sesuai dengan kebiasaan ini, mula-mula Paulus telah mempelajari akan pekerjaan membuat tenda. Sebelum menjadi murid Kristus, Paulus telah menempati suatu kedudukan yang tinggi dan tidak bergantung pada pekerjaan badani untuk mendapat sokongan. Tetapi sesudah itu, bila ia telah menggunakan segala hartanya dalam memajukan pekerjaan Kristus, ia kadang-kadang mengusahakan kerajinannya untuk memperoleh nafkah. Terutama hal ini bila ia bekerja di tempat-tempat di mana motifnya mungkin disalahartikan. Bejana Advent Indonesia Timur Di Tesalonikalah kita membaca Paulus mula-mula bekerja dengan tangannya sendiri dalam pekerjaan membantu diri sendiri sementara mengkhotbahkan sabda Allah. Menulis kepada sidang tentang orang-orang percaya di sana, ia mengingatkan kepada mereka bahwa ia "dapat berbuat demikian" kepada mereka, dan menambahkan: "Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu." 1 Tesalonika 2:6, 9. Dan sekali lagi, dalam tulisannya yang kedua kepada mereka, ia menyatakan bahwa ia dan teman sekerjanya sementara dengan mereka tidak makan "roti orang dengan percuma." Siang dan malam ia bekerja, ia menulis, "Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti." 2 Tesalonika 3:8, 9. Di Tesalonika Paulus bertemu dengan mereka yang enggan bekerja dengan tangan mereka. Tentang golongan inilah ia menulis sesudah itu: "Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri." Sementara bekerja di Tesalonika, Paulus berhati-hati memberikan kepada orang seperti itu suatu teladan yang benar. "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu," ia menulis, "kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." Ayat 11, 12, 10. Dalam setiap zaman Setan berusaha untuk merusakkan usaha hamba-hamba Allah oleh memperkenalkan kepada sidang suatu roh fanatik. Jadi pada zaman Paulus, dan demikian juga pada abad-abad kemudian selama zaman Reformasi. Wycliffe, Luther, dan banyak lagi yang lain yang mendatangkan berkat kepada dunia oleh pengaruh dan iman mereka, mengalami tipu muslihat oleh mana musuh mencari untuk memimpin ke dalam kefanatikan pikiran-pikiran yang terlalu bersemangat, tidak seimbang, dan tidak disucikan. Jiwa-jiwa yang sesat telah mengajarkan bahwa mencapai kesucian yang benar membawa pikiran melebihi segala pikiran duniawi dan memimpin manusia untuk menahan diri sepenuhnya dari pekerjaan. Orang-orang yang lain, terlalu memikirkan ayat-ayat yang tertentu dari Kitab Suci, telah mengajarkan bahwa dosalah untuk bekerja-- bahwa orang Kristen harus tidak memikirkan mengenai kesejahteraan duniawi dari mereka sendiri atau keluarga mereka, tetapi harus menyerahkan segenap kehidupan mereka kepada perkara-perkara rohani. Ajaran dan teladan rasul Paulus adalah tempelakan kepada pandangan yang keterlaluan itu. Paulus tidak bergantung sepenuhnya kepada pekerjaan tangannya untuk sokongan sementara ia berada di Tesalonika. Berbicara kemudian mengenai pengalaman-pengalamannya di kota itu, ia menulis kepada orang-orang percaya di Filipi Page 14 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 sebagai pengakuan akan pemberian yang telah diterimanya dari mereka pada saat ia berada di sana, dengan mengatakan, "Karena di Tesalonika pun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku." Filipi 4:16. Meskipun kenyataan bahwa ia telah menerima pertolongan ini, ia berhati-hati untuk memberikan kepada orang Tesalonika suatu teladan kerajinan, sehingga tidak ada orang dapat menuduh dia tentang ketamakan, dan juga bahwa mereka yang memegang pandangan yang fanatik mengenai pekerjaan tangan boleh diberikan amaran yang praktis. Bila pertama kali Paulus mengunjungi Korintus, ia mendapati dirinya di antara suatu umat yang curiga mengenai motif orang-orang asing. Orang-orang Yunani pada tepi pantai adalah pedagang-pedagang yang gigih. Sebegitu jauh mereka telah melatih diri mereka mengenai kebiasaan-kebiasaan dagang yang jelas, dan mereka tiba pada keyakinan bahwa keuntungan adalah bagaikan ilah dan bahwa hal itu adalah untuk mendapat uang, dengan jalan yang benar atau curang, akan mendapat restu. Paulus kenal baik akan sifat mereka, dan ia tidak akan memberikan mereka kesempatan untuk mengatakan bahwa ia mengkhotbahkan Injil untuk memperkaya dirinya sendiri. Ia sebenarnya boleh menuntut sokongan dari pendengarpendengarnya orang Korintus; tetapi ia rela untuk tidak melakukan hak ini, agar kegunaannya dan kemajuannya sebagai seorang pendeta jangan dinodai oleh prasangka yang tidak adil bahwa ia sedang mengkhotbahkan Injil untuk keuntungan. Ia berusaha menghilangkan segala kesempatan untuk salah tafsir, supaya tenaga pekabarannya tidak akan hilang. Segera sesudah ia tiba di Korintus, Paulus mendapat "seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, istrinya." Mereka melakukan "pekerjaan yang sama" dengan dirinya sendiri. Dibuang dengan perintah Klaudius, yang memerintahkan segala orang Yahudi untuk meninggalkan Roma, Akwila dan Priskila telah datang ke Korintus, di mana mereka mendirikan suatu perusahaan sebagai pembuat tenda. Paulus menanyakan tentang mereka, dan mempelajari bahwa mereka takut akan Allah dan berusaha untuk menghindarkan pengaruh-pengaruh dengan mana mereka dikelilingi, "ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama .... Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani." Kisah 18:3-4. Kemudian, Silas dan Timotius menggabungkan diri dengan Paulus di Korintus. Saudara-saudara ini membawa serta dana dari sidang-sidang di Makedonia, untuk menyokong pekerjaan Tuhan. Dalam suratnya yang kedua kepada orang-orang percaya di Korintus, yang ditulis sesudah ia mendirikan suatu sidang yang Bejana Advent Indonesia Timur kuat di sana, Paulus mengulangi cara hidupnya di antara mereka. "Apakah aku berbuat salah," ia bertanya, "jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma? Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, supaya aku dapat melayani kamu! Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorang pun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap berbuat demikian. Demi kebenaran Kristus di dalam diriku, aku tegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapa pun di daerah-daerah Akhaya." 2 Korintus 11:7-10. Paulus mengatakan mengapa ia telah mengikuti cara ini di Korintus. Adalah bahwa ia tidak memberikan dalih untuk dicela dan dipersalahkan "bagi mereka, yang mau mengambil garagara." 2 Korintus 11:12. Sementara ia bekerja membuat tenda ia bekerja juga dengan setia dalam mengkhotbahkan Injil. Ia sendiri menyatakan pekerjaannya, "Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mukjizat-mukjizat dan kuasa-kuasa." Dan ia menambahkan, "Sebab dalam hal manakah kamu lebih rendah dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain daripada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini! Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu . . . Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu." 2 Korintus 12:12-15. Selama masa yang panjang dari pelayanannya di Efesus, di mana selama tiga tahun ia menjalankan usaha evangelisasi yang giat di seluruh daerah itu, Paulus sekali lagi bekerja pada kerajinannya. Di Efesus, sama seperti di Korintus, rasul itu digembirakan oleh kehadiran Akwila dan Priskila, yang telah menemani dia pada waktu ia kembali ke Asia pada akhir perjalanan misionarisnya yang kedua. Ada beberapa orang yang berkeberatan Paulus bekerja dengan tangannya, menyatakan bahwa hal itu tidak konsekwen dengan pekerjaan seorang pelayan Injil. Mengapakah Paulus, seorang pelayan dengan jabatan yang tertinggi, lalu menghubungkan pekerjaan tangan dengan mengabarkan perkataan itu? Bukankah pekerja layak mendapat upahnya? Mengapakah ia harus menggunakan waktu dalam membuat tenda yang pada segala pemandangan dapat dimanfaatkan kepada nilai yang lebih baik? (33) Bersambung….. Page 15 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Kejadian 29:32-35; 30:1-26; 35:16-19; 37:35. Yakub memiliki keluarga besar, ia memiliki dua belas putra. Ia juga mempunyai anak-anak perempuan. Tahukah kalian nama dari masing-masing anaknya? Marilah kita sebut beberapa. melahirkan Gad dan Asyer. Kemudian Lea melahirkan lagi dua anak lelaki, Isakhar dan Zebulon. Akhirnya Rahel dapat juga melahirkan seorang anak. Ia menamakannya Yusuf. Nanti kita akan mengetahui lebih banyak lagi mengenai Yusuf, karena ia akan menjadi orang yang sangat penting. Itulah kesebelas anak lelaki yang telah dilahirkan bagi Yakub, ketika ia tinggal bersama ayah Rahel, Laban. Yakub juga mempunyai beberapa anak perempuan, tetapi Alkitab hanya menyebutkan nama salah seorang dari mereka, yaitu Dina. Beberapa waktu kemudian, setelah Yakub dan keluarganya berada kembali di Kanaan, Rahel melahirkan seorang anak lelaki yang lain. Ini terjadi ketika mereka sedang dalam perjalanan. Karena Rahel sangat payah maka meninggallah ia waktu melahirkan. Tetapi anak lelaki yang dilahirkannya itu sehat. Yakub menamakannya Benyamin. Lea melahirkan Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda. Rahel sangat sedih karena ia tidak dapat memperoleh seorang anak pun. Sebab itu ia memberikan pelayan perempuannya, Bilha, kepada Yakub. Maka Bilha memperoleh dua anak lelaki, bernama Dan dan Naftali. Setelah itu Lea juga memberikan pelayan perempuannya, Zilpa, kepada Yakub. Dan Zilpa Bejana Advent Indonesia Timur Kita perlu mengingat nama-nama dari kedua belas putra Yakub, karena seluruh suku bangsa Israel berasal dari mereka. Sebenarnya kedua belas suku Israel disebut menurut nama 10 putra Yakub dan dua putra Yusuf. Ishak hidup bertahun-tahun lagi setelah anak-anak ini lahir, dan tentu ia telah merasa bahagia, karena dapat mempunyai banyak cucu. Page 16 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Bejana Advent Indonesia Timur Page 17 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 D Bejana Advent Indonesia Timur Page 18 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Malam itu ? Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis disana, pelan sekali, seolah-olah dia takut membuat aku terbangun. Aku melihatnya dan kemudian pergi. Karena kupikir aku akan katakan padanya esok pagi. Ada sesuatu yang mengganjal di lubuk hatiku. Bahkan, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku katakan pada diriku sendiri bahwa aku akan berkembang dan menjadi sukses. Kemudian aku belajar dengan sungguh-sungguh. Aku tinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk belajar. Kemudian, aku menikah. Aku membeli rumah sendiri. Aku punya anak-anak juga. Sekarang aku hidup bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku suka disini karena tempat ini tidak mengingatkanku pada ibuku. Kebahagiaan ini semakin besar dan bertambah besar, Inspirational Story IBUKU HANYA MEMPUNYAI SATU MATA Dikirim oleh : James Pangalila Amsal 19 : 26 Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. Aku benci dia..? Dia sangat memalukan? Dia membuat [menjual] makanan untuk murid-murid dan guru-guru untuk menafkahi keluarga. Suatu hari di Sekolah Dasar (SD), ibuku datang ke sekolahku. Aku sangat malu. Koq tega ibu berbuat ini padaku? Aku pandangi dia dengan penuh kebencian dan berlari keluar. Hari berikutnya di sekolah..."Ibumu hanya punya satu mata ya?!?!"?.. kata temanku. Aku berharap ibuku bisa menghilang begitu saja di dunia ini. Jadi aku bilang ke ibu, "Bu? Kenapa ibu tidak punya mata yang satu lag i?! Jika ibu hanya akan membuatku jadi bahan tertawaan, kenapa ibu tidak mati saja ?!!!" Ibuku tidak merespon... Aku jadi merasa sedikit tidak enak, tapi di saat yang sama, aku merasa baik untuk mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini?. Mungkin karena ibuku tidak menghukumku, tapi aku tidak berpikir bahwa aku telah menyakiti perasaannya dengan sangat buruk.. Bejana Advent Indonesia Timur Suatu ketika……. Apa..?! Siapa ini ?! Itu ibuku ? masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah seluruh langit jatuh tepat diatasku. Bahkan anak anakku lari, takut dengan mata ibuku. Aku membentaknya "Siapa kamu?! Aku tidak mengenalmu!!!" mencoba untuk tampak meyakinkan. Aku berteriak padanya, "Beraninya kamu datang ke rumahku dan menakuti anak-anakku!" …."KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!!" Pada kejadian ini, ibuku dengan tenang menjawab, "Oh, aku minta maaf. Aku mungkin salah alamat," dan dia menghilang dari penglihatan. Untunglah, dia tidak mengenaliku. Aku lega. Aku katakan pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan pernah peduli atau memikirkan tentang hal ini selama hidupku. Kemudian sebuah petunjuk datang padaku. Suatu hari, sebuah surat undangan reuni sekolah datang ke rumahku di Singapura..Jadi, aku berbohong ke istriku bahwa aku akan pergi dalam perjalanan bisnis, aku pergi. Setelah reuni, aku pergi ke bangsal tua, yang biasa aku pakai untuk menyebut sebuah rumah. Hanya ingin cari tahu. Disana, aku menemukan ibuku terjatuh diatas tanah yang dingin.Tapi aku tidak meneteskan sebutir air mata. Dia memegang selembar kertas di tangannya. Sebuah surat untukku.” Anakku....Aku pikir hidupku sudah cukup panjang sekarang.., dan, aku tidak akan mendatangi Singapura lagi..Tapi akankah menjadi terlalu banyak untuk meminta jika aku ingin kamu datang mengunjungiku sekali waktu ? Aku sangat merindukanmu! Dan aku senang sekali ketika aku mendengar kamu datang untuk reuni. Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Untukmu. Aku minta maaf bahwa aku hanya punya satu mata, dan aku seorang yang memalukan bagimu. Kamu tahu, ketika kamu masih kecil, kamu mengalami kecelakaan, dan kehilangan matamu. Sebagai ibu, aku tidak akan berdiam diri melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata. Jadi aku berikan Page 19 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 mataku. Aku sangat bangga pada anakku yang melihat seluruh dunia baru untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tidak pernah marah padamu untuk semua yang telah kamu lakukan..Beberapa kali kamu marah padaku ? Aku pikir,'Itu karena kamu mencintai aku.. '"Anakku? Oh, anakku?" ...... Cerita ini mengingatkan kita bahwa kebaikan yang mereka nikmati adalah berkat orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Bersyukurlah atas apa yang kamu punya hari ini bandingkan dengan jutaan orang yang tidak dapat hidup seperti hidupmu! Luangkan waktu untuk mendoakan ibumu ! Kasih ibu kepada kita tak terhingga besarnya. Jadi buat yang suka membantah Ibu,, ingat,, akan apa yang telah Ibumu berikan kepadamu,, memang cinta ibu kepada anaknya adalah cinta sepanjang masa... *** MEMPERBAIKI KLUB REMAJA ASURANSI Sementara kesejahteraan spiritual dari anak-anak muda adalah motivasi utama dari semua orang yang terkait dalam kepemimpinan orang muda, kesejahteraan fisik dari anak-anak muda juga sangat penting. Masing-masing pemimpin atau penasehat pada level apapun di dalam organisasi harus menerima kewajiban moral untuk mencegah dari kecelakaan fisik bagi siapa yang berada dibawah pengawasannya. Tugas moral dari perhatian ini dipaksakan oleh pertangungan resmi dan sementara kewajiban moral bisa diacuhkan, pemimpin tidak bisa lari dari pertangungan jawab atas kecelakaan hasil dari aksi mereka atau keteledoran. Standar asuhan apakah yang dibutuhkan bagi pemimpin atau penasehat? Tidak ada jawaban yang mudah, untuk tugas mengasuh seorang junior akan bervariasi dalam tingkatan dari yang harus bagi seorang anak muda yang berusia dewasa. Tujuannya harus selalu untuk melaksanakan program yang bebas dari kecelakaan dan pertimbangan-pertimbangan perlu diberikan untuk hal berikut ini: 1. Kondisi-Kondisi Apakah kondisi, tempat berkemah, lapangan, dll bebas dari bahaya untuk fisik? Jika tidak, bahaya yang ada harus segera dipindahkan. 2. Peralatan Apakah seluruh peralatan dalam keadaan baik? Apakah aman? Apakah alat pengaman sehubungan dengan aktifitas telah disediakan? Bejana Advent Indonesia Timur 3. Pengawasan Tingkat pengawasan yang diminta akan beraneka ragam tergantung kepada umur anak yang dijaga. Biasanya anak yang berumur 10 tahun akan meminta pengawasan yang lebih dekat dari pada seorang anak 20 tahun yang harus menerima tingkatan tanggung jawab yang lebih besar untuk tindakannya sendir tetapi pengawasan harus tetap diberikan. 4. Jenis Kegiatan Kegiatan yang beresiko tinggi seperti mengembara harus dihindari dan pertimbangan harus diberikan untuk: a. Kecocokan dari kegiatan dengan usia anak yang diikutsertakan b. Kemampuan pribadi dan pengalaman dari pengawas seperti program senam harus dilakukan hanya jika ada seorang yang berpengalaman, ahli senam yang bagus disediakan untuk mengawas. c. Penyediaan peralatan yang aman seperti jaket untuk melaut, sandaran untuk berkuda, sb. Divisi dapat mengatur asuransi pertanggungan resmi secara penuh yang diteruskan kepada pemimpin dan pembina apakah mereka dibayar oleh pegawai atau bayar sendiri, tetapi tersedianya asuransi ini tidak boleh menghasilkan keteledoran dari tugas perhatian untuk anak-anak dan para pemuda. Tidak ada tingkatan dari asuransi dapat mengantikan secara memuaskan untuk kematian atau kecelakaan. Pemimpin orang muda harus mendidik dirinya sendiri untuk memperhatikan dan mengenali potensi adanya bahaya. Jika Anda adalah pemimpin orang muda atau pembina, Anda berada Page 20 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 dalam posisi terpercaya untuk anak-anak berada dalam perhatian Anda dan Anda tidak dapat mendelegasikan tugas resmi Anda atau tugas perhatian moral Anda. Kecelakaan akan terjadi, kerugian akan diderita tetapi jangan biarkan itu terjadi karena kelalaian Anda dalam mengijinkan pengunaan kondisi-kondisi yang berbahaya atau peralatan yang salah, atau kurangnya tenaga ahli dan pengawasan yang cukup. Anda telah menerima peraturan sebagai pemimpin atau pembina karena Anda tertarik dalam kesejahteraan rohani dari anak-anak gereja. Pertumbuhan fisik untuk nantinya adalah hampir sama pentingnya. PERTANYAAN UNTUK MEMPERTIMBANGKAN SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN Anda tidak dapat melangkahi tanggung jawab pribadi Anda untuk keselamatan tiap - tiap anak yang mengikuti kegiatan Anda. Oleh karena itu direkomendasikan bahwa pertanyaanpertanyaan berikut dipertimbangkan sebelum memperkenalkan suatu kegiatan kepada program Anda: Apakah kegiatan yang diusulkan: Penting? Layak? Tidak menguntungkan? Jika itu penting atau layak, apakah: Beresiko rendah? Beresiko yang masuk akal? Beresiko tinggi? Apakah faktor resiko: Diterima? Tidak dapat diterima? dibawah pengawasannya. Pertimbangan oleh karena perlu diberikan untuk resminya “Tugas Pemiliharaan”. Lord Atkin, dalam memberikan keputusannya untuk kasus Grant lawan Pertambangan Australia (1936) mengatakan prinsip cara ini: “Aturan untuk mencintai tetanggamu adalah menjadi satu hukum, Anda tidak boleh merugikan tetanggamu; dan pertanyaan hakim, siapakah tetanggmu? menerima jawaban yang terbatas. Anda harus mengambil pemeliharaan yang masuk akal untuk menghindari tindakan atau keteledoran yang secara akal Anda duga akan sepertinya merugikan tetanggamu. Kemudian, di dalam hukum siapakah sebagai tetangga saya? Jawabannya sepertinya adalah orang-orang yang sangat dekat dan langsung dipengaruhi oleh tindakan saya yang secara akal saya harus memiliki mereka sebagai manusia demikian tepengaruh bilamana saya mengarahkan pikiran saya menjadi tindakan atau kelalaian yang dinamakan dalam pertanyaan.” Kegagalan dalam memenuhi “Tugas Pemeliharaan” akan dikategorikan sebagai keteledoran dan dapat menghasilkan tindakan resmi untuk kerusakan-kerusakan, menghasilkan kerugian dianggap sebagai kegagalan. KELALAIAN Untuk memutuskan apakah keteledoran itu terjadi, ada tiga pertanyaan yang biasanya ditanyakan: 1. 2. Apakah pengawasan disediakan: Apakah peralatan penting: Cukup dalam jumlah? Keahliaan yang memadai? Dalam keadaan baik? Tidak aman dalam kondisi apapun? 3. Apakah peralatan pengaman cukup: Tersedia? Tidak tersedia? TUGAS PEMELIHARAAN Seluruhnya bertujuan untuk “tugas pemeliharaan” tetapi tidak ada seorangpun yang lebih daripada mereka yang terikut serta di dalam kepemimpinan orang muda. Tugas ini mempunyai dua aspek untuk mereka yang bekerja dengan anak-anak: MORAL dan RESMI. Tugas moral adalah puncak dan harus menjadi dasar untuk memotivasi terlaksananya program anak muda. Tetapi sayangnya, banyak kejadian ketika pemimpin telah banyak tidak menghargai tugas moran yang mereka harus pelihara untuk fisik yang baik nantinya dari anak-anak yang berada Bejana Advent Indonesia Timur Apakah ada tugas atau kewajiban ditanggung oleh orang yang terkena kerugian? Jika ada tugas, apakah ada pelanggaran dari tugas itu? Untuk memutuskan apakah ada pelanggaran, biasanya ditanyakan: a. Apakah pemeliharaan wajib itu dilatih? b. Apakah kerugian itu mungkin? Apakah tindakan atau kelalaian dari orang tersebut didakwakan keteledoran yang dekat penyebab kerugian? atau Apakah kerugian yang telah terjadi tidak berhubungan dengan tindakan-tindakan yang didakwakan? APAKAH PENYEBAB KELALAIAN Dari banyak usaha untuk mendefinikan kelalaian, mungkin yang sangat bisa diterima adalah pernyataan Alderson B, dalam Blyth lawan Birmingham Waterworks Co. (1856) “ Kelalaian adalah keteledoran mengerjakan sesuatu yang oleh orang berakal budi, dituntun atas semua pertimbangan yang biasanya mengatur tingkah laku antar hubungan manusia akan melakukannya , atau melakukan sesuatu yang manusia bijaksana dan berakalbudi tidak akan lakukan.” Page 21 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Kelalian dapat mempunyai banyak bentuk, beberapa adalah yang paling banyak dilakukan: Alas kaki yang sesuai Jalan Kaki * Kesalahan atau kondisi berbahaya atau peralatan * Mengijinkan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari bahaya * Kegagalan untuk menyediakan peralatan yang cukup dan aman atau untuk meyakinkan bahwa jika ada peralatan yang disediakan, itu akan selalu digunakan * Tidak cukupnya pengawasan * Kerugian terjadi jika penyebab itu memungkinkan KONDISI (ATAU TEMPAT) Contoh dari kelalaian yang bisa dimasukkan: Licin, lantai yang dipoles Menggunakan karpet atau tikar Ujung jalan yang rusak atau setapak Pencahayaan yang tidak memadai Pantai yang berbahaya, dsb. KEGIATAN YANG BERBAHAYA Banyak kegiatan, oleh karena alam, mempunyai satu potensi yang besar untuk kecelakaan daripada yang lain, dan akibat dari “Tugas Pemeliharaan” menjadi lebih berarti. Api Ski air Berkuda Senam Mencari jejak PERALATAN YANG AMAN Mengijinkan keikutsertaan dalam banyak kegiatan yang jelasjelas berbahaya tanpa tersedianya peralatan aman yang sesuai dan menyakinkan bahwa itu akan selalu digunakan, adalah benar-benar mengundang kelalaian yang menghasilkan kerugian. Untuk menjelaskan standar keamanaan secara rinci untuk semua kegiatan anak muda akan mempunyai waktu dan tempat yang diperhitungkan. Semua yang dapat dilakukan disini adalah untuk menghubungkan ke peralatan dasar yang harus ada: Api : Alat pemadam kebakaran yang telah diuji . Ikuti standar resmi keamanan api di setiap waktu. Ski Air :Jaket pelampung dipakai setiap waktu. Buoys Supir - harus berpengalaman dan telah diijinkan oleh pihak yang berwenang Pengamat - harus sesuai dengan usia yang dan kemampuan yang diminta Kapal Boat - harus mempunyai ijin yang terbaru dan memegang asuransi. Menunggang kuda: Kuda yang jinak Sandaran punggung kuda Senam peralatan yang dirawat dengan baik Alas penutup yang cukup Bejana Advent Indonesia Timur Bentuk yang sudah dicatat Alas lantai yang sudah dicatat PENGAWASAN Pengawasan yang cukup adalah faktor dimana tindakantindakan yang utama untuk kelalaian akan ditentukan. Itu harus: MEMADAI Grup kelompok usia yang lebih muda akan membutuhkan pengawasan yang lebih dekat. BERKELANJUTAN-Kegiatan grup harus dijaga bersama-sama dan dibawah pengawasan yang terus menerus. KEAHLIAN -Pengawas ski air harus memiliki keahlian dan berpengalaman dalam ski air. -Pengawas renang haruslah seorang perenang yang berkeahlian dalam teknik penyelamatan. -Penungang kuda harus diawasi oleh orangorang yang mempunyai keahlian dalam menangani kuda. -Senam harus dilatih hanya dibawah pengawasan orang yang ahli mengenai senam. -Jalan kaki harus menjadi bagian dari kegiatan fisik. Jika digunakan mereka harus dikontrol secara keras dan pengawalan keamanan harus ada. Jika Anda tidak mempunyai pengawasan tenaga ahli yang cukup BATALKAN kegiatan itu. SIAPA YANG DAPAT DITUNTUT? Banyak, atau semua, dari berikut ini boleh pribadi -pribadi bergabung dalam tindakan yang resmi mengklaim kerusakan atas kerugian yang dihasilkan oleh kelalaian: Orang yang langsung bertanggung jawab atas kerugian Pemimpin Pemuda di tingkat apapun -Direktur klub remaja -Pembina klub remaja -Direktur perkemahan -Direktur Kepemudaan daerah/konsferens -Gereja -Pemilik dari peralatan yang rusak Secara singkat, siapa saja yang mungkin telah menyokong dalam berbagai cara atas kecelakaan berhubungan dengan kerugian, apakah secara langsung atau oleh karena keteledoran dari berbagai tindakan atau kontrol yang harus dilatih. PERLINDUNGAN ASURANSI (Bayar apa kewajiban yang asuransi minta). Bersambung…. Page 22 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 SAKUL BERSABAT DI TANAH KELAHIRAN, RARANTA (YAPI SLA Tompaso 2) BERNOSTALGIA DI MEMORIAL DAN ENGKA SEDANG BER-KKR dan menyiapkan alat perlengkapan kegiatan ibadah mengingat pembangunan gereja baru sampai di tahap pengecoran lantai II. Ketika pada hari Sabat seluruh anggota Jemaat yang terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa dan lansia diberkati oleh khotbah dari yang dibawakan oleh orang nomor 1 di Uni Timur ini. Oleh: Refly Ompi – BAIT Ratahan Berkunjung ke tanah kelahiran merupakan satu kebahagian tersendiri bagi Ketua Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. Noldy Sakul, M.A. pada hari Sabat 25/10/14. Bersama istri tercinta Jeane Sakul Metusalah, Pdt. Sakul beribadah Sabat dengan Jemaat Pioneer Ratahan. Sebelum pulang kampung beliau menginstruksikan anggota Jemaat Pioneer untuk beribadah Sabat bersama di lokasi pembangunan gedung gereja yang berada di Pondol (Lowu Utara). Jadi sejak hari Jumat pagi sampai sore hari anggota Jemaat Pioneer Ratahan mengadakan persiapan mulai dari mengangkat kursi Bejana Advent Indonesia Timur Di hari Sabat yang sama, di Jemaat Memorial RantungMalingkas Ratahan mendapat kunjungan dari Pdt. Roland Raranta dan istri tercinta Conny Raranta Mamesah bersama anak-anak panti asuhan YAPI yang berada di kampus SLA Tompaso 2. “Banyak sekali yang berubah dari jemaat ini, pertumbuhan jemaat begitu pesat,” kata Raranta yang pernah menjadi Gembala Jemaat Memorial pada tahun 1995 sampai tahun 1997. Pdt. Raranta mengaku banyak anggota Jemaat yang dia tidak kenal karena banyak dari mereka ,muka baru di jemaat ini yang tentu hal ini dikarenakan oleh perkembangan pekerjaan Tuhan di jemaat ini. Ibu Raranta juga mengenang 17 tahun silam ketika melayani di Jemaat Memorial. “Nda terasa kang, 17 taon lalu di Jemaat ini tu anak-anak skarang so nyongnyong deng nona-nona, bahkan ada yang so berkeluarga,” kata Ibu Raranta mengenang. Sementara itu Jemaat Memorial memberikan bantuan kepada panti asuhan YAPI berupa beras, Page 23 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 pakaian layak pakai serta sejumlah uang yang dikumpulkan melalui 10 (sepuluh) unit kerja yang ada di Jemaat. Sekitar 700 orang peserta datang dari berbagai jemaat mengikuti perkemahan ini. Tidak terkecuali siswa SMP, SMA dan SMK SLA Tompaso II. Sementara itu juga KKR Pendidikan Daerah Konfrens Minahasa (DKM) diadakan di Ratahan yang di mulai pada tanggal 26 Oktober sampai 1 Nopember 2014 dengan pembicara Mr. Rolly Engka, MA.Ed. Direktur Pendidikan DKM, dengan tema “Jesus is The Best Teacher.” Dan pada akhir KKR hari Sabat 1 Nopember 2014, 22 jiwa menyerahkan diri kepada Kristus melalui baptisan di kolam baptisan GMAHK Jemaat Memorial RAMA oleh Pdt. Jack Mundung dan Pdt. Donny Tondatuon. Perkemahan Patfinder & Master Guide DKM Oleh : Herschel Najoan – BAIT Manado Kembali Daerah Konfrens Minahasa (DKM) yang juga mencakup wilayah Kota Tomohon, Poigar & Wineru Bolmong mengadakan perkemahan di kampus SLA Tompaso II. Perkemahan yang dibuka pada hari kamis sore (6/11) diikuti oleh para master guide dan patfinder dari berbagai jemaat. Bejana Advent Indonesia Timur Salah satu bagian dari perkemahan ini adalah kepahaman Arung Jeram (Rafting) yang diadakan dilokasi arung jeram desa Timbukar kecamatan Sonder yang memang merupakan lokasi arung jeram terbaik di Sulawesi Utara. Page 24 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 Berita Duka Telah meninggal dunia pada hari jumat, 7 Nopember 2014 di RSA Manado, ayah, opa, Hans Joutje Sampouw, orang tua dari Bredly Sampouw, Tim BAIT Bandung. Atas nama seluruh tim redaksi BAIT menyampaikan turut berduka atas meninggalnya bapak Hans Joutje Sampouw. Semoga semua keluarga yang berduka beroleh penghiburan sejati dari Surga. TIM BAIT Perkemahan yang dibuka oleh direktur Pemuda & Patfinder Daerah Konfrens Minahasa, MG. Pdt. Junaidy Muntu ini memberikan kesempatan kepada orang tua dan keluarga untuk mengunjungi anak-anak mereka pada acara ibadah sabat bersama pada hari sabat (8/11). BERITA SINGKAT Meninggal dunia di RSA Manado pada hari jumat tanggal 7 Nopember 2014, pdt. Welly Christian Sompotan, ayah dari pdt. Dale Sompotan, tim BAIT Jawa Timur. Dari kami seluruh tim redaksi BAIT menyampaikan turut berduka atas meninggalnya pdt. Welly Christian Sompotan, semoga seluruh keluarga yang berduka beroleh penghiburan sejati dari Surga. Tim BAIT. Ulang Tahun Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang berulang Tahun di bulan Nopember ini, di antaranya : Bredly Sampouw – 6 Nopember Pdt. Harold Oijaitou – 7 Nopember Maikel Terok – 10 Nopember Pdt. Noldy Sakul – 13 Nopember Pdt. Sammy Lee – 13 Nopember Hendy Sahetapy – 20 Nopember Pdt. Stenly karwur – 22 Nopember Noldy Abraham – 23 Nopember Grace Legoh – 24 Nopember Pdt. Raymond Lohonauman – 25 Nopember Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat dalam pelayanan. HRD Bejana Advent Indonesia Timur Page 25 Edisi 315 – 7 Nopember 2014 kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. II Petrus 1:16. “ Jadi, Milikilah kuasa itu karna hanya dengan itu kita bisa tetap setia sampai kedatanganNya yang kedua kali. Redaksi [email protected] www.buletin.baitonline.org KAMI Yesus menghendaki kita mempunya kuasa yang besar dalam perjalanan hidup kita dan Yesus berdoa untuk itu. Tidak heran bila disebutkan Injil kekal itu adalah Yesus. “… karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya… Roma 1:16.” Mengapa? Injil yang dinyatakan oleh Paulus dalam ayat 16 dan 17 adalah sebagai pokok motor penggerak kehidupan orang Kristen. Paulus adalah seorang Kristen dan ia menyatakan keyakinannya yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah – dalam bahasa aslinya dunamis gar Theo, dimana arti dunamis adalah pendorong (yang secara bebas bisa diterjemahkan Motor Penggerak) yang kuat, ajaib dan memungkinkan segala sesuatu berjalan oleh karena nilai-nilai (virtue) yang dimilikinya. Gar Theo menunjukkan sebabnya agar bisa diterjemahkan sebagai ‘sebab’ atau ‘alasan’, dan Theo adalah Allah.. Injil menjadi motor penggerak sebab ada Allah di baliknya. Dorongan Injil ini adalah kuasa yang besar yang mendorong (bagaikan dinamit yang meledak), membawa orang kepada tujuan yang tertinggi, yaitu keselamatan. Ini yang berlaku kepada Petrus, dan ini juga berlaku tanpa memandang ras atau golongan, berlaku untuk orang Yahudi dan juga untuk orang Yunani dan seluruh dunia. Dan Injil memberikan keselamatan bagi seluruh dunia, bagi setiap orang yang mau menerima dan sepenuhnya percaya kepada-Nya. Di dalam Injil terkandung kebenaran Allah yang nyata, sebab Yesus Kristus dinyatakan (dalam bahasa aslinya apokalupto yang berarti diungkapkan) dalam Injil, dimana Kristuslah kebenaran Allah. Kebenaran ini dari awal sampai akhir oleh iman dinyatakan dalam hidup, sehigga hidup orang benar digerakkan oleh iman yang terkandung di dalam Injil, yaitu Kristus. Nilai-nilainya adalah Kristus; perintah-Nya, teladanNya, damai sejahtera-Nya, jalan-Nya, dan sebagainya, secara keseluruhan. Oleh Kristus pula kehidupan kita setiap orang Kristen dinilai dan diukur yaitu bagaimana seseorang dapat hidup dengan nilai-nilai Kristus. Tidak heran jika Petrus harus mengakui dan meyakinkan jemaat dan kita semua bahwa ini bukan isapan jempol belaka tetapi Ia sendiri telah mengalaminya. “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika Bejana Advent Indonesia Timur Page 26