Edisi 293 – 6 Juni 2014 Page 1 Edisi 293 – 6 Juni 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Kerendahan Hati Kristen Berlian Mengasihi Dalam Perikehidupan Bernegara Goresan Kehidupan Halal dan Haram Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Di Daerah-Daerah Seberang Ular….Ular Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat Berita Page 2 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Kerendahan Hati “Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!” Mazmur 22:27 Saat ini Negara Indonesia sedang sibuk-sibuknya kampanye Pilpres dari 2 kubu yaitu Capres/Cawapres No. 1 yang didukung oleh koalisi 6 partai serta Capres/Cawapres No. 2 yang didukung oleh koalisi 5 partai. Pada tanggal 9 Juli 2014 nanti adalah waktu pemilihan presiden langsung yang akan menjadi pesta akbar demokrasi terbesar di Negara kita. Dalam waktu yang bersamaan ada satu euforia pesta akbar dunia yaitu Piala Dunia yang di laksanakan di 12 kota di Negara Brasil dengan acara pembukaan di kota Sao Paulo, diselenggarakan dari 12 Juni hingga 13 Juli dengan jumlah peserta sebanyak 32 negara. Sudah banyak berita-berita di media baik di surat kabar, TV, Radio, internet, facebook, tweeter dsbnya bahwa Presiden yang akan terpilih di Negara kita yang tercinta ini adalah presiden yang tegas, berani, berwibawa, gagah, teguh, rendah hati, jujur, sederhana, murah hati, dekat dengan rakyat serta bebas noda HAM. Dalam tulisan editorial kali ini saya menulis tentang kerendahan hati. Saya mendapatkan sumber data mengenai ada beberapa presiden dan mantan presiden di dunia ini yang sangat rendah hati , hidup sederhana, dekat dengan rakyat antara lain: Presiden Uruguay yaitu Presiden José "Pepe" Mujica, Presiden Afrika Selatan yaitu Presiden Nelson Mandela, Presiden Amerika Serikat yaitu Presiden Abraham Lincoln. Dalam dunia sepak bola ada beberapa pemain terkenal yang mempunyai sifat yang rendah hati, antara lain: Lionel Messi dari Argentina, Ricardo Kaka dari Brasil, Iker Casillas dari Spanyol, Gareth Bale dari Wales, Luka Modric dari Kroasia, dan lain-lainnya. Di dalam buku Alkitab sendiri ada beberapa orang yang memiliki sifat rendah hati, tetapi saya hanya mengambil seorang raja yang sangat terkenal yaitu raja Daud. Daud memiliki hati yang luar biasa. Dia dikenal sebagai orang yang berkenan di hadapan Allah. Hanya dua tokoh di Alkitab yang disebut sebagai yang berkenan di hadapan Allah Bapa, yaitu Daud dan Tuhan Yesus sendiri. *courtesy of PelitaHidup.com Berbagai masalah dilalui oleh Daud dengan penuh penderitaan tetapi juga selalu penuh dengan kemenangan. Kuncinya ada di kerendahan hati yang Daud miliki. Kerendahan hati membuat Tuhan berkenan kepada kita. Dia melihat orang-orang yang rendah hati dan mencurahkan berkatNya bagi mereka. Ada beberapa kejadian yang menimpa Daud, dimana dia menunjukkan kerendahan hatinya dalam masalah yang dia hadapi, seperti anaknya sendiri Absalom yang melakukan kudeta kepada Daud yang pada saat itu duduk sebagai raja. Sebagai raja, Daud tidak menggunakan kekuasaannya, kekuatannya, massa-nya dan semua sumber daya yang dia miliki untuk melawan, mengalahkan dan menangkap Absalom. Daud bisa saja menang jika dia menggunakan seluruh kekuatan yang dia miliki saat itu. Tetapi Daud justru menyingkir dan “mengalah” dari Absalom. Ada lagi seorang yang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Mengagumkan sekali sikap yang ditunjukkan oleh Daud pada saat Simei yang mengutuki dan melempari dia dengan batu. Page 3 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Jika hal ini terjadi pada jaman sekarang dimana ada orang yang menghina secara langsung pemimpin negara dan melemparinya dengan benda-benda keras, kita tentu sudah dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan orang tersebut. Tetapi sekali lagi Daud menunjukkan bahwa dia tidak menggunakan kekuasaannya, posisinya dan haknya sebagai raja untuk menangkap, menghukum atau bahkan menghabisi nyawa orang tersebut. Daud mengerti bahwa tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa kendali dari Tuhan. Semua yang terjadi adalah seijin Tuhan. Mari kita belajar dari kerendahan hati yang dimiliki oleh Daud. Tidak seharusnya kita mengeraskan hati kita jika ada hal yang terjadi di luar kehendak kita. Belajarlah untuk mengucap syukur untuk keadaan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Ketahuilah bahwa ketika kita tertindas dan kita merespon dengan segala kerendahan hati, maka Tuhan akan melihat keberadaan kita. Jagalah hati kita untuk tidak cepat bereaksi ketika menghadapi hal-hal yang tidak kita inginkan. Mintalah kekuatan dari Tuhan dan damai sejahteraNya agar tetap melingkupi hidup kita. Dia yang adalah sumber dari segala yang ada di dunia ini akan memberikan kita kedamaian dan kekuatan untuk menghadapi hal-hal yang jauh di luar kekuatan kita Willy U. Wuisan Redaksi BAIT Page 4 Edisi 293 – 6 Juni 2014 D itahun enam puluhan setelah perang Permesta usai di Manado ada sebuah mobil angkutan yang diberi nama Berlian. Mobil ini digunakan sebagai kendaraan penumpang yang menghubungkan Bitung dan Manado. Berlian, nama mobil ini adalah nama yang bagus diambil dari nama permata yang istimewa. Permata ini sangat terkenal, mahal dan oleh penggunanya melambangkan kelas si pemakai. Hanya mereka yang high class menggunakan permata yang asli. Malahan lambang keabadian sebuah pernikahan menggunakan berlian sebagai batu permata keberuntungan serta keabadian. Diamonds are forever menggambarkan kesatuanyang tidak dapat dipisahkan antara suami istri. Kembali ke mobil yang bernama Berlian tadi oleh banyak orang mengatakan namanya hebat tetapi kenapa kendaraan itu terlihat banyak becek, berlumpur. Ketika ditanya kepada sopir mengenai penampilan mobil yang seperti itu padahal namanya keren, dijawab oleh sang sopir “Berlian walaupun ditutup lumpur dia tetap berlian, ketika dibersihkan akan bersinar kembali menunjukkan kwalitasinya. Saudaraku, kekristenan bukanlah hanya sebuah kata. Tidak juga sekedar untuk keperluan catatan di KTP yang menunjuk identitas seorang beriman atau beragama. Tapi nama Kristen yang disandang menunjuk kepada sebuah aktifitas. Kristen artinya pengikut Kristus. Lebih jauh, mereka yang mengikuti Yesus tentu akan mempunyai kegiatan aktip sehmpil seingga akan terlihat bahwa ia bukan diam tapi bergerak. Disinilah kita diuji dengan berbagai ujian. Sebuah pertanyaan muncul adakah kita akan tampil prima, tegar, Bejana Advent Indonesia Timur bercahaya, mahal seperti batu permata Berlian? Berlian adalah mineral yang secara kimia berbentul krista Kristal atau alotrop dari karbon. Berlian terkenal karena memiliki sifat fisika istimewa, terutama factor kerasnya dan kemampuannya mendiversi cahaya. Lebih lanjut tentang Berlian, ia mempunya empat aspek penting yang dapat menggambarkan keadaan pergumulan umat Kristen agar menjadi Kristen Berlian. 1. Berlian dibentuk oleh Tekanan. Jauh dibawah bumi, 160 km dari permukaan dengan tekanan lima kali dari yang ada dipermukaan bumi. Adakah anda mengalami tekanan dalam kehidupan ini? Pengalaman Paulus menjadi gambaran tentang tekanan Page 5 Edisi 293 – 6 Juni 2014 penderitaan. “Apakah mereka pelayan Kristus? Aku berkata seperti orang gila, aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di lur batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung dilaut. 2 Korintus 11:23-25 2. Unsur Berlian itu siap bersatu. Elemen yang siap menjadi Berlian adalah kesediaan untuk menerima panggilan kepada karakter baru yang bersatu didalam Yesus Kristus. “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” 1 Korintus 6:17. 3. Berlian itu berubah (Transform). Dari carbon biasa menjadi Berlian. Buku Roma mencatat bahwa bukan mereka yang berubah tetapi engkau, (saya) yang berubah.“Janganlah kamu menjadi serupa Maxwell seorang pengaran mengatakan dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh “The more severe the circumstance, the pembaharuan budimu, sehingga kamu higher the chances of an ordinary person dapat membedakan manakah kehendak becoming an extraordinary Christian”. Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma Bejana Advent Indonesia Timur 12:2. 4. Berlian itu Bersinar. Dalam 2 Petrus 1:19 mengatakan ….. dan Bintang Timur terbit bersinar didalam hatimu. Sinar yang baik keluar dari dalam hati memancar keluar menjadi berkat dimana kita berada. Jemaat Tuhan memerlukan orang Kristen Berlian, yang berserah, tabiatnya teguh dan sanggup tegak berdiri berapapun tekanannya. Orang Kristen Berlian akan melalui tekanan, berubah, bersatu dan bersinar didalam Tuhan. *** Page 6 Edisi 293 – 6 Juni 2014 M inggu yang akan segera lewat ini diawali dan diakhiri dengan pertunjukkan yang sungguh menarik perhatian. Jutaan pasang mata tertuju pada Debat Pemilihan Presiden Minggu malam dan pada partai pembuka Piala Dunia Jumat dini hari. Sebagaimana diharapkan banyak orang, dalam kurun waktu sekitar dua bulan ini, mata dan telinga kita akan dipuaskan dengan berbagai tontonan seru yang boleh dikata membangkitkan semangat juga menggairahkan. Namun sesungguhnya, bukanlah mata atau telinga semata yang dipuaskan, tetapi di hati kitalah makna dari berbagai pertunjukkan ini terolah. Hasrat untuk mau menjadi bagian di dalam berbagai fenomena dunia sebenarnya berawal dari kecendrungan hati. Apa yang diperoleh nanti, juga berpulang ke hati. Seorang negarawan terkemuka dunia, Raja Salomo sampai mengatakan, “jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena di situlah terpancar kehidupan”. Bejana Advent Indonesia Timur Tulisan ini tidak menelusuri ihwalnya pemerintahan demokrasi atau kontes olahraga dunia hingga menjadi seperti sekarang ini, tetapi memberi paparan bahwa sebenarnya ajang demi ajang yang kita lakoni ini menunjukkkan pada bagaimana sejatinya kecendrungan manusia yang mau mendapatkan kenikmatan dan kegembiraan lewat berbagai hal dan cara. Dalam usaha memperoleh kebahagiaan, tak dipungkiri banyak kali kita lupa bahwa kita sedang berada di antara orang lain yang juga mengusahakan hal yang sama. Kondisi inilah yang sering menimbulkan gesekan dan bermuara pada perseteruan di dalam masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Dalam usaha memenangkan kenikmatan bagi diri, keluarga maupun komunitas sendiri, kita sering lupa tentang kebahagiaan orang, keluarga maupun komunitas lain yang mengusahakan hal yang sama. Terkait tuntunanNya bagi umatnya dalam melakoni peri kehidupan ini, Allah memerintahkan: “Kasihilah seorang akan yang lain”. Bagi pengikut Kristus, sudah jelas bahwa mengasihi itu berarti bersabar, bermurah hati, tidak mencemburui sesama dan seterusnya sebagaimana dituliskan Rasul Paulus dalam kitab 1 Page 7 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Korintus 13. Namun kenapa masih ada perselisihan dan saling melukai bahkan di antara para pengikut Kristus sendiri, tentunya bukan karena pilihan hati yang tidak mau mengasihi. Sudah pasti umat Kristen itu mengasihi karena namanya juga pengikut Kristus. Tetapi, mungkin saja tindakan mengasihi orang lain itu hanya ketika mereka tidak mengganggu kebahagiaan kita. Kita mengasihi teman selama itu masih dalam batas-batas kewajaran yang dapat diterima akal sehat dan sesuai dengan aturan main kita. Begitu zona itu terlewati, maka hal sebaliknyalah yang terjadi; menyakiti, memfitnah atau membalas melukai. Pada titik ini dapat dikatakan bahwa kita mengasihi belum sepenuhnya. Belum lagi bila mengikuti aturan main Yesus “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”. Sungguh kadar kasih seperti ini tidak masuk hitungan. lainnya, perlu dilakukan dari hati dan dengan hati, sepenuh hati; di mana Kasih Yang Sempurna hadir di sana. Tidak ada resep lain untuk tatanan hidup yang sempurna selain mengasihi. Mengasihi merupakan dasar pemerintahan surga. Melakukannya sama saja menghadirkan suasana surga di dunia yang fana. Hanya ketika Kristus dijadikan pemimpin pemerintahan di dalam hati, maka mengasihi sepenuh hati sebuah bentuk kesatuan pikiran, perasaan, jiwa dan tindakanmenjadi sebuah keniscayaan. ”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Jangan gelisah dan gentar hatimu,” kata Yesus. (*) Lalu sampai di manakah titik kepenuhan hati itu dapat diraih seorang manusia yang sudah hancur dengan dosa. Apakah datang ke gereja tepat waktu, berkhotbah, melayani orang lain bahkan menghabiskan waktu melawat di hari Sabat sampai kelelahan serta sejumlah perbuatan baik lainnya belum memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai tindakan sepenuh hati? Tentu saja jawabnya: belum; bila kita masih tidak sabar atau tidak senang pada kebahagiaan orang lain. Mengasihi sepenuh hati berarti bila kita melakukannya dengan kerelaan, tanpa paksaan sama sekali, tanpa ada kebencian dalam berbagai aspek hidup. Kita hanya dapat melakukannya bila telah tiba pada poin: menganggap orang lain lebih utama daripada diri kita sendiri. Pada poin ini kita telah mampu bahagia melihat orang lain senang walau posisi kita sebaliknya. Sanggupkah? Tentu saja kita mampu karena Kristus memberikan jaminan bahwa di dalam Dia kita dimampukan. Asas yang Tuhan berikan, “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Inilah resep hidup antar sesama yang Paulus bagikan bagi jemaat di Kolose. Ketika kita melakukan sesuatu, seperti kita melakukannya untuk Tuhan dan bukan untuk manusia; kita pasti akan dimampukan bersabar, bermurah hati, tidak mencemburui, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri serta berbagai hal lain yang dikehendaki Allah. Pada poin inilah kasih itu menjadi penuh. Kita disanggupkan karena Allah hadir. Dia memenuhi hati. Di dalam Dia kita pasti mampu mengasihi sepenuh hati. Pada beberapa hari ke depan dengan berbagai peristiwa dengan perbedaan pandangan politik dan poin kesenangan; apapun yang kita temui dan jalani, lakukanlah itu dengan hati, sepenuhnya. Menonton bola dan debat capres serta tugas Bejana Advent Indonesia Timur Page 8 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Yohanes 9 : 1-41 W aktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-muridNya bertanya kepadaNya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan dinyatakan di dalam dia. Allah harus Percakapan Yesus dan murid-muridNya di bagian awal cerita ini sangat menarik, menampilkan dua macam pandangan atau opini serta pendapat yang biasanya muncul dalam benak kita manusia ketika menyaksikan sesuatu hal yang terjadi baik hal yang biasa atau tidak biasa dalam hal ini orang yang buta sejak lahir. Sebagai manusia normal sering kita bertanya ketika melihat ada hal yang terjadi di sekitar kita. Bejana Advent Indonesia Timur Sering kita ingin mencari tahu sebab musabab sebuah peristiwa itu bisa terjadi. Tak jarang kita mendengar orang bertanya “salah siapa?” “kenapa bisa begini?” atau “ini ulah siapa?”. Hal ini biasa karena kita selalu berpikir bahwa setiap perisitiwa tentu ada penyebabnya. Benarlah kata pepatah “ada asap pasti ada api”. Tetapi dalam peristiwa ketika Yesus dan muridmuridNya melihat seorang yang buta sejak lahirnya, menjawab pertanyaan murid-muridNya yang lumrah untuk mengetahui penyebab sampai orang itu dilahirkan buta, Yesus memberikan sebuah jawaban yang luar biasa. Jawaban yang akhirnya boleh membawa pikiran murid-murid Yesus semakin ingin mengetahui maksud sebenarnya jawaban Yesus, serta peristiwa sembuhnya orang buta itu dalam ayat-ayat selanjutnya. Dalam cerita ini, selanjutnya diceritakan bahwa Yesus melakukan mujizat dengan menyembuhkan mata orang buta tersebut. Ketika orang itu sembuh, selanjutnya tetanggatetangganya menjadi heran, ada yang percaya kalau ia yang tadinya buta dan telah sembuh, sebaliknya juga ada yang tidak percaya. Demikian pula ketika orang buta yang telah Page 9 Edisi 293 – 6 Juni 2014 disembuhkan Yesus ini dibawa kepada orang Farisi ada yang percaya bahwa yang menyembuhkan itu datang dari Allah, sebaliknya juga ada yang tidak percaya dan menganggap si penyembuh itu bukan berasal dari Allah, sehingga timbullah pertentangan di antara orang Farisi. Demikian pula, ketika keadaan orang ini yang telah pulih dari kebutaannya ditanyakan kepada orang tuanya, mereka memberikan kesaksian bahwa memang benar itu anak mereka namun mereka sendiri tidak tahu bagaimana bisa ia sembuh dan siapa yang menyembuhkannya. Orang yang tadinya buta itu sendiri memberikan kesaksian bagaimana ia disembuhkan dan pada akhirnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Sekilas kita melihat rangkaian cerita ini yang bermula dengan hal yang sepele, hanya seorang yang buta sejak lahir, yang telah menimbulkan pertanyaan ingin tahu, seolah-olah hendak mencari tau siapa yang berdosa, yang salah yang mengakibatkan ia lahir buta, namun pada akhirnya ada hal besar yang kemudian bisa dinyatakan. Bagaimanakah opini atau pendapat kita ketika kita menyaksikan sebuah peristiwa terjadi di sekitar kita? Bahkanpun sebuah kejadian yang merupakan mujizat yang terjadi, apakah yang menjadi pemikiran kita? Apakah pemikiran kita seperti murid-murid Yesus yang selalu mencari-cari akar kesalahan atau sebab musabab dari setiap kejadian yang terjadi itu? Mencari tau siapa dalang atau siapa yang bersalah? Atau bahkan kemudian menghakiminya? Melalui cerita ini, Yesus memberikan satu pemikiran yang seharusnya dimiliki oleh kita sebagai pengikutNya. Pemikiran untuk tidak mencari-cari kesalahan atau dosa orang lain, tetapi melihat bagaimana ada suatu pekerjaan besar, pekerjaan Allah yang harus dinyatakan meskipun dalam sebuah perisitiwa yang menyedihan dan begitu sepele ataupun sederhana pada awalnya. Pekerjaan besar yang terjadi melalui seorang yang buta sejak lahir dan disembuhkan itu. Ia yang tadinya buta dan tak berdaya, menjadi pengemis meminta-minta di tepi jalan, boleh memberikan kesaksian bagi tetangga-tetangganya. Seorang yang buta dan lemah, tersisih dan diasingkan memberikan kesaksian tentang Dia, Mesias yang datang dari Allah di hadapan orang Farisi. Orang buta sejak lahir, yang terpisah dari keluarga, terabaikan boleh memberikan kesaksian kepada orang tuanya. Bagaimana Yesus telah meyembuhkannya. Hal luar biasa yakni pekerjaan yang besar yang terjadi, ketika orang buta itu yang telah disembuhkan menerima Yesus sebagai juruselamat pribadinya. Hari ini, ketika kita melihat di sekitar kita banyak peristiwa yang terjadi yang nampak begitu sederhana dan sepele atau bahkan sesuatu kejadian yang tidak seharusnya terjadi, yang menurut kita aneh dan tidak masuk akan, mohonlah bantuan Kristus untuk menolong kita memikirkan bahwa itu terjadi bukan salah siapa. Bukan karena dosa si A atau si B, tetapi karena ada pekerjaan Besar yang Allah izinkan untuk terjadi melalui saudara dan saya. Tuhan Yesus memberkati kita Selalu. Bejana Advent Indonesia Timur Artikel Rohani CLEAN AND UNCLEAN MEAT (HARAM DAN HALAL) Signs of the Times, November 1988 William Shea, Ph.D www.biblicalresearch.gc.adventist.org Diterjemahkan oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau Lanjutan…. TEORI-TEORI MENGENAI HARAM-HALAL DAN ASAL USUL DAN SIFAT ALAMI PRAKTEK INI HUBUNGAN DENGAN DARAH DI DALAM HUKUMHUKUM DIET MAKANAN Perikop utama di dalam Imamat 17, dan sub perikop di Ulangan 12, mengangkat tema utama yang diucapkan dalam Kejadian 9, bahwa manusia, tidak boleh memakan darah dari daging yaki dari hewan makanan daging tersebut. Pernyataan utama ini, dalam Imamat 17:10-14, dibaca sebagai berikut: 17:10. "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apapun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. 17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa. 17:12 Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang Israel: Seorangpun di antaramu janganlah makan darah. Demikian juga orang asing yang tinggal di tengahtengahmu tidak boleh makan darah. 17:13 Setiap orang dari orang Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah. 17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apapun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan. Page 10 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Ada beberapa keistimewahan yang patut dicatat dari perikop ini. Terutama, itu semua adalah mencakup sifat alami dari penerapan terhadap perundang-undangan ini. Tiga kali berselang diterapkan di perikop ini yakni terhadap “setiap orang dari bangsa Israel” dan “setiap orang orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka.” Malahan di dalam hukumhukum makanan haram dan halal tidak ada rujukan kepada non Israel yang dipengaruhi oleh perundang-undangan tersebut. Darah apapun yang dimakan di negeri umat Allah, apakah dimakan oleh seorang Israel ataupun oleh seorang non Israel secara khusus dan secara tegas dilarang oleh perundangundangan ini. Empat kali berselang dikatakan bahwa kehidupan dari daging yang ada di dalam darah dan inilah alasannya mengapa darah tidak harus dimakan dengan daging. Itu juga dikatakan bahwa darah diberikan pada Hari Raya Pendamaian bangsa Israel, oleh karena itu darah tidak boleh dimakan oleh manusia. Di dalam bagian akhir dari perikop ini ada referensi kepada hewan perburuan, yang harus ditipekan “yang boleh dimakan.” Ini kedengarannya bagaikan referensi samar-samar bagi hukum-hukum hewan-hewan haram dan halal, walaupun hal yang khusus itu, tidak dieja secara lebih lanjut. Dengan demikian manusia harus berburu hewan-hewan yang halal untuk dimakan, dan ketika hewan-hewan halal itu diambil darahnya maka darah itu tidak boleh dimakan ketika daging itu hendak dimakan. Keistimewahan lebih luas yang sama disebutkan di sini yang dirujuk kepada pemberlakuan di dalam Ulangan 12:16 and 23-25. Jadi Ulangan kembali pada tipe perundang-undangan yang sama ini. Larangan melawan pengkonsumsian darah dari makanan hewan halal. \ PERIKOP-PERIKOP PERJANJIAN BARU Maksud kami menguji perikop-perikop ini bukanlah untuk melengkapinya tetapi paling tidak untuk bahan illustratif. Sejumlah ayat di Perjanjian Baru sudah dirusakkan oleh pertanyaan apakah Orang-orang Kristen harus atau tidak hrus menggunakan makanan-makanan haram yang mana sudah ditahbiskan kebenarannya oleh standar-standar Alkitab Perjanjian Lama? Berikut ini adalah tinjauan ringkas ayatayat tersebut yang sudah menerima perhatian paling luas di dalam perkaitan ini. Sebelum memulaikan sebuah pengujian/penyelidikan dari ayat-ayat tersebut, secara khusus, betapapun, beberapa ucapan umum mungkin dibuat terhadap kaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan serangan terhadap pengajaran Perjanjian baru. A. Kaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru di dalam Pokok Bahasan ini Walaupun itu secara khusus di dalam Imamat bahwa perundang-undangan diberikan yang mana sudah membedakan daging-daging haram dan halal hal itu tidak berarti bahwa mengidentifikasi pengajaran ini hanya sekedar bagi upacara seremonial atau ritual keagamaan saja, sebagaimana yang sudah ditelaah di atas di bagian Perjanjian Lama. Perbanding terhadap hukum-hukum lain tersebut sudah pasti telah Bejana Advent Indonesia Timur dirusakkan di sini. Imamat 19:29, contohnya, melarang membuat anak-anak perempuan mengadakan pelacuranpelacuran, Imamat 19:31 memberi amaran-amaran melawan bersepakat dengan arwah-arwah atau roh-roh yang yang dikenal yang sudah mati, dan Imamat 18:23, melarang mengadakan hubungan seksual dengan binatang-binatang, atau berkomunikasi dengan roh-roh yang sudah mati, mereka kemudian harus taat kepada semua instruksi di dalam Imamat. Dengan kata lain, hanya karena daging-daging haram dan halal di dalam disebutkan di Imamat, maka adalah tidak cukup beralasan untuk membebaskan orang Kristen dari memelihara hukum-hukum tersebut. Paling tidak beberapa tipe perundangundangan ditemukan di dalam Imamat masih mengikat orangorang Kristen walaupun daging-daging haram dan halal tersebut ditemukan di antara hukum-hukum Imamat. Imamat 19:29 disebutkan di atas mengenai roh-roh yang dikenal juga menerima penjelasan tambahan Perjanjian Baru. Yesus berhadapan dengan roh-roh yang haram/najis (Yunani, akathartos) pada sejumlah kesempatan (Markus 1:23-26; 3:11, 30; 5:2, 8, 13, dst.) dari dari hal ini jelas bahwa kita masih harus jangan melakukan apa-apa dengan mereka. Jikalau seseorang menyerap tesis bahwa Perjanjian Baru menghapuskan pembedaan antara haram dan halal maka kesimpulan kita dapat ambil bahwa semua “roh-roh haram (najis) termasuk makanan-makanan haram, menjadi halal di era Kristen. Tetapi oleh karena itu hal ini akan berarti bahwa tidak akan ada lagi roh-roh najis, ini tidak lagi akan menjadi faktor kejahatan di dunia. Sayang sekali, ini bukanlah kasusnya, dan larangan melawan mereka yang bersepakat dengan roh-roh yang dirasa atau dikenal baik atau roh-roh najis itu hanya berlaku sah bagi orang Kristen sebab itu bukan sah di zaman Perjanjian Lama. B. Serangan Umum Terhadap Pengajaran Perjanjian Baru. Perhatian Perjanjian Baru terhadap kesucian manusia di dalam pengertian holistik (dimensi keseluruhan = fisik, mental dan rohani) konsisten dengan Perjanjian Lama itu. Di dalam tulisannya mengenai “pengajaran,” “khotbah,” dan “penyembuhan,” Kristus melayani keperluan-keperluan fisik, mental dan rohani manusia. Di dalam cara yang sama Paulus mengindikasikan pentingnya bahwa “rohani, jiwa, dan tubuh seseorang, terpelihara…tak bercacat cela pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita” (1 Thess 5:23). Petrus menasihati, "tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1 Pet 1:15-16). Itu mungkin signifikan untuk mencatat bahwa Petrus mengutip dari Imamat 11:44, 45, yang disediakan di perikop Perjanjian Lama itu sebagai motivasi untuk pemeliharaan hukum-hukum diet makanan dari pasal itu. Perjanjian Baru secara khusus mengungkapkan perkaitannya bagi kesehatan tubuh. Johanes mengungkapkan kerinduan bahwa Gayus boleh “menjadi sehat” (3 Yoh. 2) Page 11 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Paulus menerapkan kepada orang-orang percaya di Roma untuk mempersembahkan “tubuh mereka sebagai persembahan yang kudus, berkenan kepada Allah.” (Rom 12:1). Berbicara di dalam konteks sebuah penerapan melawan ajaran kebakaan jiwa, ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus bahwa tubuh mereka adalah “kaabah Roh Kudus” dan keharusan mereka untuk “memuliakan Allah dengan tubuh” (1 Kor 6:20). Dia kemudian menasihati mereka di dalam konteks yang lain, “jika engkau makan, jika engkau minum, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:3 1). Secara jelas penekanan terhadap kesehatan tubuh ini, juga, sejalan dengan roh, harus termasuk apa yang dimasukan ke dalam tubuh sebagai makanan. Karena orang Kristen yang sedang berusaha mengikuti praktek-praktek dan tujuan-tujuan pada standar ini, hanyalah yang terbaik yang dapat dilakukan dan termasuk maknan-makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh. Sebagai kelas makanan yang lebih rendah oleh standar Perjanjian Lama, seseorang yang hendak mengharapkan sudut pandang yang lebih luas ini dari Perjanjian Baru untuk mencakupkan sebuah pandangan yang menegaskan pembedaan antara daging haram dan halal dari hewan-hewan sebagai makanan. Bersambung…. Di Daerah-daerah Seberang Kisah Para Rasul - Ellen G. White Lanjutan….. Penjaga penjara telah mendengar dengan keheranan doa dan nyanyian rasul-rasul yang dipenjarakan itu. Waktu mereka dipimpin ke dalam, ia telah melihat kaki yang bengkak dan luka yang berdarah, dan ia sendiri telah menyebabkan kakinya di pasung. Ia telah mengharapkan untuk mendengar dari mereka rintihan yang pahit dan kutukan, tetapi gantinya ia mendengar nyanyian kesukaan dan pujian. Dan bunyi-bunyian ini masuk ke telinganya orang penjara ini tertidur dari mana ia terbangun oleh gempa bumi dan goncangan dinding-dinding penjara. Mulai dengan kegemparan, ia melihat dengan kekagetan bahwa segala pintu penjara sudah terbuka, dan ia pun mulai khawatir Bejana Advent Indonesia Timur bahwa orang-orang penjara telah melarikan diri. Ia teringat bahwa dengan perintah yang jelas Paulus dan Silas telah dipercayakan kepada pemeliharaannya pada malam sebelumnya, dan ia merasa pasti bahwa kematian akan menjadi hukuman dari ketidaksetiaannya. Dalam kepahitan rohnya ia merasa bahwa lebih baik ia mati oleh tangannya sendiri daripada menyerah kepada hukuman mati yang memalukan. Dengan menarik pedangnya, ia sudah hampir membunuh dirinya sendiri, bila suara Paulus kedengaran dalam perkataan kegembiraan: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini." Tiap-tiap orang ada pada tempatnya, ditahan oleh kuasa Allah yang dijalankan melalui teman sepenjaranya. Kekerasan dengan mana penunggu penjara memperlakukan rasul-rasul itu tidak membangkitkan kemarahan mereka. Paulus dan Silas mempunyai roh Kristus, dan bukanlah roh pembalasan dendam. Hati mereka, yang diisi dengan kasih Juruselamat, tidak mempunyai tempat untuk kebencian terhadap penganiaya-penganiaya mereka. Penunggu penjara menjatuhkan pedangnya, dan sambil meminta lampu, bergegas-gegaslah ke dalam kamar yang di dalam. Ia mau melihat orang yang bagaimanakah orang ini yang membalas kebengisan dengan kebaikan dengan mana mereka telah diperlakukan. Sampai ke tempat di mana rasul-rasul berada, dan menundukkan dirinya sendiri di hadapan mereka, ia meminta pengampunan mereka. Kemudian, dengan membawa mereka ke luar ke lapangan yang terbuka, bertanyalah, "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Penunggu penjara itu gemetar bila ia melihat kemarahan Allah dinyatakan dalam gempa bumi itu; bila ia memikirkan bahwa orang yang dipenjarakan itu telah melarikan diri, ia sedia untuk mati oleh tangannya sendiri; tetapi sekarang segala perkara ini tampaknya kurang berarti dibandingkan dengan ketakutan yang baru dan aneh, yang menghasut pikirannya, dan keinginannya untuk memiliki ketenangan dan kesukaan yang ditunjukkan oleh rasul-rasul di bawah penderitaan dan perlakuan yang kasar. Ia melihat pada wajah mereka terang surga; ia mengetahui bahwa Allah campur tangan dengan suatu cara yang luar biasa untuk menyelamatkan hidup mereka; dan dengan tenaga yang aneh perkataan perempuan yang dipenuhi roh itu datang kepada pikirannya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." Dengan kerendahan yang dalam ia bertanya kepada rasul-rasul untuk menunjukkan kepadanya jalan keselamatan. "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu," mereka menjawab; "lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya." Penunggu penjara itu kemudian mencuci luka-luka dari rasul-rasul dan melayani mereka, sesudah mana ia dibaptiskan oleh mereka, dengan segenap rumah tangganya. Suatu pengaruh yang menyucikan tersebar dengan sendirinya di antara orang-orang penjara, dan pikiran Page 12 Edisi 293 – 6 Juni 2014 semua orang terbuka untuk mendengarkan kebenaran yang diucapkan oleh rasul-rasul. Mereka yakin bahwa Allah yang disembah oleh orang-orang ini telah melepaskan mereka dengan ajaib dari perhambaan. Warga kota Filipi sangatlah terkejut dengan gempa bumi itu, dan bila pada waktu pagi pegawai-pegawai penjara mengatakan kepada pembesar-pembesar kota tentang apa yang telah terjadi sepanjang malam itu, mereka terkejut dan mengirim kepala penjara untuk membebaskan rasul-rasul. Tetapi Paulus menyatakan, "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami keluar." Rasul-rasul itu adalah warganegara Roma, dan tidaklah sah untuk mendera seorang Roma, kecuali untuk kejahatan yang paling besar, atau untuk mencabut daripadanya kebebasannya tanpa pemeriksaan yang adil. Paulus dan Silas sudah dipenjarakan secara umum dan mereka sekarang enggan dibebaskan tanpa penjelasan yang patut kepada pembesar-pembesar kota itu. Bila perkataan ini disampaikan kepada penguasa-penguasa, mereka sangat terkejut karena takut bahwa rasul-rasul akan bersungut kepada raja, dan pergi dengan segera ke penjara, mereka minta maaf kepada Paulus dan Silas untuk ketidakadilan dan kebengisan yang dilakukan kepada mereka, dan secara pribadi mengeluarkan mereka dari dalam penjara, memohon kepada mereka untuk meninggalkan kota itu. Pembesar-pembesar kota itu khawatir akan pengaruh rasul-rasul kepada orang banyak, dan mereka juga takut akan kuasa yang menjelang atas nama orang-orang yang tak bersalah ini. Bertindak atas petunjuk yang diberikan oleh Kristus, rasul-rasul tidak mendesak kehadiran mereka di mana hal itu tidak diinginkan. "Mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu." Rasul-rasul itu tidak menganggap sebagai sia-sia pekerjaan mereka di Filipi. Mereka telah menemui banyak pertentangan dan aniaya; tetapi campur tangan Yang Mahakuasa untuk kepentingan mereka, dan pertobatan penunggu penjara dan rumah tangganya, lebih daripada menebus malu dan kesengsaraan yang telah diderita. Kabar tentang pemenjaraan mereka yang tidak adil dan kelepasan yang ajaib, diketahui di seluruh jajahan itu, dan ini membawa pekerjaan rasul-rasul kepada perhatian suatu jumlah yang besar yang kalau tidak dengan ini tidak dapat dicapai. Pekerjaan Paulus di Filipi berhasil dengan didirikannya sebuah gereja yang anggota-anggotanya tetap bertambah. Semangat dan pengabdiannya, dan lebih dari semuanya, kemauannya Bejana Advent Indonesia Timur untuk menderita bagi Kristus, dan memberikan diri mereka dengan pengorbanan yang ikhlas kepada pekerjaan Penebus mereka. Bahwa sidang ini tidak luput dari aniaya ditunjukkan oleh suatu ucapan dalam surat Paulus kepada mereka. Ia mengatakan, "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku." Tetapi demikianlah keteguhan mereka dalam imam sehingga ia menyatakan, "Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini." Filipi 1:29, 30, 3-5. Kengerian adalah pergumulan yang terjadi antara kuasa kebaikan dan kejahatan di pusat-pusat penting di mana pesuruh-pesuruh kebenaran dipanggil untuk bekerja. "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging," Paulus menerangkan, "tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Efesus 6:12. Sampai berakhirnya waktu akan ada pergumulan antara sidang Allah dan mereka yang di bawah kuasa malaikat-malaikat jahat. Setiap orang Kristen yang mula-mula sering dipanggil untuk menemui kuasa-kuasa kegelapan muka dengan muka. Oleh cara berpikir yang menyesatkan dan oleh penganiayaan, musuh berusaha membalikkan mereka dari iman yang benar. Pada waktu sekarang ini, bila segala perkara yang di dunia ini akan segera berakhir, Setan akan melakukan segala usaha untuk menjerat dunia ini. Ia memikirkan banyak rencana untuk menguasai pikiran dan untuk mengalihkan perhatian dari kebenaran yang perlu untuk keselamatan. Dalam setiap kota agen-agennya sedang sibuk mengorganisasi ke dalam partai-partai, mereka yang menolak hukum Allah. Penipu yang besar sedang bekerja untuk memasukkan unsur-unsur kekacauan dan pemberontakan, dan orang-orang sedang dibakar dengan semangat yang tidak sesuai dengan pengetahuan. Kejahatan sedang mencapai ketinggian yang belum pernah dicapai sebelumnya, dan meskipun begitu banyak pendeta Injil berseru, "Damai dan sejahtera." Tetapi pesuruh-pesuruh Allah yang setia harus berjalan secara terus-menerus dengan pekerjaan mereka. Dipakaikan dengan kelengkapan senjata surga, mereka harus maju dengan tak gentar dan penuh kemenangan, tidak pernah menghentikan peperangan sampai setiap jiwa dalam jangkauan mereka akan menerima kabar kebenaran untuk waktu ini. Bersambung ….. Page 13 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Cerita Untuk Anak membunuh salah satu dari kami , " katanya . " Pasti merayap masuk melalui pintu yang terbuka . Kita tidak bisa meninggalkan pintu terbuka lagi . " Anak-anak mengangguk saat mereka turun dari kursi mereka . " Tapi Tuhan melindungi kami , " kata Claudia . " Dia membantu ibu melihat ular dan membantu tetangga membunuhnya sebelum bisa menyakiti kita . " Beberapa menit kemudian Ayah Claudia pulang , dan anakanak bersemangat menceritakan ular yang menakutkan mereka. Kemudian seluruh keluarga berlutut dan bersyukur kepada Tuhan karena telah menjaga mereka tetap aman . Ular ! Ular ! (Snake! Snake!) Dikirim oleh Max Kaway Claudia berusia 8 tahun . Dia tinggal di kampus universitas Advent di tengah kota Kamerun . Sekolah ini terletak beberapa mil dari kota terdekat , tepat di tepi hutan . Dan tinggal di hutan sering membawa kejutan yang tak terduga . Suatu malam Ibu pergi untuk menutup pintu rumah mereka . Di balik pintu terdapat rak sepatu mereka. Pada saat Ibu menutup pintu , ia melihat sesuatu bergerak di tumpukan sepatu . Tibatiba ia berteriak , " Ular ! Ular ! " Claudia dan saudara laki-lakinya sedang membaca di meja . Ketika Ibu berteriak , mereka melompat ke diatas kursi mereka karena ular itu berbisa . Ibu meraih tongkat dan memukul ular itu , tetapi tidak mati . Seorang tetangga mendengar Ibu berteriak , dia berlari dengan pedang pendek yang digunakan orang untuk memotong rumput . Dia membuka pintu dan bertanya , "Di mana ular ? " Anakanak menunjuk tumpukan sepatu di balik pintu . Pria itu melangkah masuk dan mengatakan kepada ibu untuk menjauh dari ular itu. " Di tempat kita di Afrika memiliki banyak ular , " kata Claudia . Mereka tinggal di hutan dan bersembunyi di rerumputan tinggi . Mereka makan hama seperti tikus , ular-ular ini sangat beracun dan berbahaya bagi orang-orang . Jadi kita harus hatihati setiap saat. " Kita harus hati-hati untuk iblis , juga. Dia mencoba untuk menyelinap dan menggigit kita dengan taring dosa . Yesus akan menyelamatkan kita dari iblis jika kita memilih untuk hidup di bawah perlindungan -Nya . Kita harus selalu hati-hati untuk Setan sehingga dia tidak bisa menangkap kita dan menggoda kita untuk berbuat dosa . " Kalian tahu bahwa Claudia benar, kita selalu harus berhati-hati. Setan bahkan lebih berbahaya daripada ular berbisa . Kita harus berhati-hati untuk menghindari dia dan memperingatkan orang lain tentang dirinya , juga. Dan kita harus memberitahu orang lain bahwa Yesus dapat melindungi mereka dari bahaya Setan . Kita dapat melakukan itu dengan mengatakan kepada temanteman kita tentang Tuhan saat kita bertemu dengan mereka . Dengan begitu banyak anak-anak dan orang dewasa dapat menemukan perlindungan dalam pelukan Yesus . “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”. Yakobus 4:7 Ibu mundur dari tumpukan sepatu sementara tetangganya mengangkat pedang dan mengayunkannya di ular . Dengan satu pukulan dia membunuh ular itu . Dia mengangkat ular dengan pedang pendeknya untuk membawanya luar . Ibu menyadari bahwa itu adalah seekor ular berbisa . Dia mengucapkan terima kasih kepada tetangganya dan kemudian menutup pintu kembali . Ibu masih gemetar saat ia menatap anak-anak . " Ular itu bisa Bejana Advent Indonesia Timur Page 14 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Pathfinder Club Pedoman Administrative PA Remaja/Pathfinder PASAL V TUGAS PEGAWAI DAN STAFF Bagian 1 Direktur Administrasi adalah koordinator dari direktur klub remaja dan klub anak-anak. Dia mewakili gereja di dalam organisasi kelas kemajuan dan anggota dari majelis gereja. Dia akan mengkoordinasikan semua aktifitas di organisasi kelas kemajuan. Bagian 2 - Direktur: Semua aktifitas klub harus dibawah pengawasannya. Pimpinan dari semua komite seharusnya ditunjuk oleh direktur setelah berkonsultasi dengan wakil direktur atau executive komite. Bagian 3 - Wakil Direktur Harus membantu direktur dan bertanggung jawab selama direktur tidak ada. Dapat ditunjuk untuk melaksanakan tugastugas sebagai berikut: kelas-kelas kemajuan, sekretaris atau bendahara, permainan, aktifitas perkemahan, penghargaan dan aktifitas keahlian, musik, peralatan kepanduan, alam, khotbah, transportasi, acara khusus, acara bulanan, dan sebagainya. Bagian 4 - Sekretaris Harus membuat laporan bulanan yang dilaporkan kepada kantor Konferens setempat. Sekretaris bertanggung jawab terhadap seluruh korespondensi klub. Mencatat hasil rapat. Bertanggung jawab terhadap laporan mengenai individu dan laporan-laporan penting lainnya untuk jalannya klub secara lancar. Bagian 5 - Bendahara Harus bertanggung jawab terhadap pengeluaran yang dikeluarkan dan pengumpulan uang juga mengatur seluruh pemasukan seperti uang keanggotaan, pemasukan karena ada kegiatan yang bertambah, dsb dan harus membuat laporan keuangan apabila diminta oleh staff, dan memberikan account Bejana Advent Indonesia Timur dan semua dana yang belum didistribusikan kepada penggantinya. Bendahara harus juga bekerja secara harmonis dengan bendahara gereja, mendepositokan semua dananya kepada bendahara gereja. Bagian 6 Dapat juga adalah wakil direktur. Harus membantu direktur dalam memperbaiki kerohanian yang kuat di dalam klub, mengenal hubungan masing-masing anggota dengan Tuhan dan harus melayani komite berurusan dengan kebaktian di rapat klub, perkemahan, jangkauan keluar dan dislipin. PASAL VI KOMITE Bagian 1 - Komite yang bertugas terdiri dari: a. Komite koordinator (untuk gereja dengan junior dan klub remaja) b. Komite executive c. Komite staff Bagian 2 Komite koordinator terdiri dari direktur administrasi, direktur klub, wakil direktur, pendeta, bendahara, dan pembina kerohanian (chaplain). Komite, yang mana direktur administrasi adalah pemimpinnya, bertanggung jawab untuk seluruh aktifitas klub remaja. Bagian 3 Komite executive terdiri dari direktur klub, wakil direktur, pendeta, sekretaris, bendahara, dan pembina kerohanian(chaplain). Komite, yang mana direktur adalah pemimpinnya, bertanggung jawab untuk segala aktifitas klub remaja. Bagian 4 Komite staff terdiri dari komite executive ditambah para pembina , para pemina junior dan para instruktur . Pembina kerohanian (chaplain) boleh diundang untuk rapat dengan komite ini. PASAL VII KUORUM Untuk keputusan yang akan diambil oleh komite-komite diatas, anggota komite yang hadir harus hadir lebih banyak dari jumlah anggota. Page 15 Edisi 293 – 6 Juni 2014 S uatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah , sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini , sang pengusaha sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh , dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar. Di pinggir jalan , tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun , karena berjalan terlalu kencang , tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah mobil-mobil yang diparkir di jalan. Tapi , bukan anak-anak itu yang tampak melintas. Aah. .. ternyata ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang. Cittt ……. ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram , dimundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu dilemparkan. Jaguar yang tergores , bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain , begitu pikir sang pengusa dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Ditariknya seorang anak yang paling dekat dan dipojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir. “Apa yang telah kau lakukan ? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku ! Lihat goresan itu “, teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu mobil. “Kamu tentu paham , mobil baru semacam ini akan Bejana Advent Indonesia Timur butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores ,” ujarnya lagi dengan geram , tampak ingin memukul anak itu. Sang anak tampak ketakutan dan berusaha meminta maaf. “Maaf Pak , maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab , saya tidak tahu lagi harus melakukan apa “. Pada air mukanya tak tersembunyikan rasa ngerinya, dan tangannya bermohon ampun. “Maaf Pak , saya melemparkan batu itu , karena tak ada seorang pun yang mau berhenti….” Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah , di dekat mobil-mobil parkir tadi. “Itu di sana ada kakakku. Dia tadi tergelincir , dan terjatuh dari kursi rodanya. Saya tak kuat mengangkatnya. Dia terlalu berat. Badannya tak mampu saya papah, dan sekarang dia sedang kesakitan…” Air matanya mengalir makin deras yang diusapnya berkali-kali dengan punggung tangannya bergantian. Ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu. “Maukah Bapak membantu saya mengangkatnya ke kursi roda ?Tolonglah , kakakku terluka , tapi dia terlalu berat untukku” . Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera , diangkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian diambilnya sapu tangan mahal miliknya , untuk mengusap luka di lutut anak itu. Page 16 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Memar dan tergores, kesayangannya. sama seperti sisi pintu Jaguar Setelah beberapa saat , kedua anak itu pun berterima kasih , dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. “Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak ” Keduanya berjalan beriringan , meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu , melintasi sisi jalan menuju rumah mereka. Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat , sambil merenungkan kejadian yang baru saja dialaminya. Kerusakan yang terjadi pada mobil mahalnya bisa jadi bukanlah hal sepele. Namun , ia memilih untuk tak menghapus goresan itu.Ia sengaja membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat: “Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat , karena , seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatian mu.” INSPIRASI Saudara, sama halnya dengan kendaraan , hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya , hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat , sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar ? Kadang , kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak , dan menyadari setiap ujaran Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan , memacu hidup dengan penuh nafsu , hingga terlupa pada banyak hal yang melintas. Saudara, kadang memang , ada yang akan “melemparkan batu” buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita ? Bejana Advent Indonesia Timur Page 17 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Bawakan Firman Dua Bahasa Togas-Sehang: Kalawo u naung u Oleh : Ellen Manueke – BAIT Manado Direktur Pendidikan GMAHK Konfrens ManadoMaluku Utara dan sebagian Kota Bitung, Ny. Femmy Togas Sehang, MPd berkesempatan mengunjungi dan berkhotbah di jemaat Gritma, Sabtu (31/5) kemarin. Wanita energik dengan dua anak dan dua cucu ini dengan semangat membawakan khotbah Sabat siang di hadapan jemaat. Menariknya, kandidat doctor Universitas Negeri Manado (Unima) ini menerjemahkan khotbahnya ke dalam bahasa ibu, bahasa Sangihe; karena menurutnya ada ungkapan-ungkapan tertentu dalam Alkitab yang sangat pas bila diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, contohnya ungkapan Yesus tentang segenap hati. di hadapan presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono pada perayaan Natal di kota Manado tahun lalu. “Luar biasa, pengalaman yang sama sekali tidak diduga dan tak terlupakan. Menyanyi di hadapan orang nomor satu di negeri ini. Apalagi, usai menyanyi, kelompoknya diminta menyanyi lagi secara khusus di hadapan presiden dengan tamu yang terbatas dalam sesi ramah tamah. Ini karena melakukan dengan segenap hati,” terangnya. “Hukum Allah itu mengajarkan kita untuk mengsihi Allah dengan segenap hati, pikiran dan jiwa. Kalawo u naung u,” ungkapnya membuka khotbah Sabat siang. Dikatakan ibu dari Jessie dan Daryl ini, ‘kalawo’ berarti penuh dan ‘naung’ berarti hati. Penuh berarti tidak setengah-setengah karena, bahkan istilah Manado-nya ‘tabuang-buang’. “Ibaratnya, bila gelas diisi air akan penuh hingga airnya meluap. Demikian pula bila kita melakukan sesuatu dengan segenap hati, maka akibat dari perbuatan kita itu akan meluap seperti seperti air yang tidak berhenti mengalir,” tandasnya. Togas mencontohkan tentang kemampuannya menyanyi yang terbatas. Tetapi, karena ia ingin menyanyi dengan segenap hati, maka hasilnya dirinya bersama tiga ibu lainnya dapat menyanyi Bejana Advent Indonesia Timur Karenanya dia mengajak jemaat untuk mengasihi, melayani, mengampuni dan mengabdi dengan segenap hati. Jangan setengah hati, tetapi sepenuh hati. Sepuluh hukum Allah merupakan ungkapan kasih kepada Allah dan sesama manusia, termaktub di dalam keseluruhan isi Alkitab. “Mari kita melakukan sesuatu dengan sepenuh hati. Maka Allah akan memberkati kita dengan berkat yang melimpah,” tutupnya. Page 18 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Selain Femmy Togas, beberapa tamu lainnya juga turut beribadah Sabat bersama-sama di jemaat Gritma. Acara diakhiri dengan potluck bersama dengan menu vegetarian. (*) LAWATAN Pdt. JONATHAN KUNTARAF KE NEW JERSEY Oleh: Jufrie Wantah – BAIT USA Maksud lawatannya ke New Jersey adalah sebagai salah satu nara sumber dalam seminar “Christ- Centered Discipleship” yang digelar di Trinity Temple Seventh-Day Adventist Church, Newark, New Jersey pada Sabtu dan Minggu (7/6 & 8/6). Trinity Temple yang bernaung di bawah Allegheny East Conference (AEC) dengan Pdt. Dr. Norman Miles selaku Gembala Jemaat memiliki keanggotaan 500 orang lebih merupakan salah satu jemaat di Northern New Jersey, wilayah AEC yang terbesar dari segi keanggotaannya. Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf didampingi sang isteri Dr. Kathleen Kuntaraf menjadi salah satu nara sumber bersama dua nara sumber lainnya yaitu Pdt. Dr. Ronald Cho dan Colin Brathwaite Jr. Topik-topik yang menarik antara lain yaitu: The Role of Sabbath School in Discipleship (Jonathan Kuntaraf), Principles of Christ-Centered Discipleship (Ronald Cho), Strategies to Continuously Apply Biblical/Radical Discipleship (Colin Brathwaite Jr). Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf yang kini adalah Director of the General Conference of Seventh-Day Adventist Church Sabbath School and Personal Ministries Department yang bermarkas di Maryland, USA selain sebagai salah satu nara sumber dalam seminar, juga menjadi guest speaker dalam Divine Worship Service pada sesi kedua [Acara Divine Worship Service dibagi dua yaitu: pukul 09:00 pagi (sesi pertama) dan pukul 12:00 siang (sesi kedua)] di gereja tersebut. Dalam seminar antara lain Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf mengatakan bahwa Sabbath School Objectives: 1) Bible Study, 2) Fellowship, 3) Ministry Bejana Advent Indonesia Timur Outreach, 4) World Missionary serta menekankan pentingnya kelompok kecil sebagai Action Unit Plan yang beranggotakan 6-8 orang, memiliki pemimpin jangkauan ke luar dan rencana, waktu yang cukup untuk anggota klas berdiskusi dan menjangkau ke luar, mengaplikasi pelajaran serta berbagi pengalaman dan bersekutu satu sama lain. Setidaknya ada 15 anggota yang hadir dari First Indonesian Seventh-Day Church, South Plainfield, New Jersey dengan Gembala Jemaat Pdt. Dr. Steven Rantung yang bernaung di bawah AEC. Nampak antara lain tua-tua jemaat Albert Kawuwung (First Elder), Charles Dien (Elder), Venly Lalaki (Treasurer), Silvanna Massie (Sabbath School Superintendent). Seusai seminar pada Sabtu petang (7/6) Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf mengadakan lawatannya ke Indonesian Pioneer Seventh-Day Adventist Church, Plainfield, New Jersey dengan Gembala Jemaat Pdt. Dr. Adrie Legoh yang bernaung di bawah New Jersey Conference. Selain kangen dengan anggota, juga menurut catatan penulis Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf pernah menjadi gembala jemaat ini. Ulang Tahun Segenap pimpinan dan seluruh tim redaksi menyampaikan selamat ulang tahun kepada semua relawan BAIT yang berulang tahun di bulan Juni ini, di antaranya : Willy Wuisan – 8 Juni Max Kaway – 9 Juni Royke Sundalangi – 9 Juni Larry Windewani – 13 Juni Jimi Pinangkaan – 14 Juni Pdt. Ronny Umboh – 16 Juni James Manurip – 16 Juni Ellen Manueke – 21 Juni Denny Kalangi – 26 Juni Samuel Rorimpandey – 30 Juni Tuhan memberkati selalu dan tetap semangat dalam pelayanan. HRD Page 19 Edisi 293 – 6 Juni 2014 Kami K etika Yesus dan ketiga muridNya masih berada atas gunung, murid-murid yang lain menghadapi masalah dimana seorang ayah membawa anaknya yang kerasukan setan dan meminta murid-murid Yesus untuk mengusir setan sekaligus menyelamatkan anaknya itu. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, sebagaimana yang pernah mereka lakukan, murid-murid ini lalu menyuruh setan itu pergi dalam nama Yesus. Namun aneh, setan itu tidak pergi. Murid-murid coba melakukan segala macam cara untuk mengusir setan itu, tetapi si setan tetap membandel dan tidak keluar dari dan miminta sang bapak ini untuk anak ini. Akhirnya dengan perasaan malu, murid-murid Yesus menyerah menunggu boss mereka yaitu Yesus. Ketika Yesus turun dari gunung, segera bapak itu mendatangi Yesus dan berteriak minta tolong. Mendengar permintaan ini, hati Yesus menjadi penuh dengan amarah, pilu, dan sedih. “Apa katamu: jika Engkau dapat?” Yesus berpaling kepada murid-murid, lalu berkata dengan tatapan yang sedih; “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat!” (Lukas 9 : 17-43ª). Yesus mengusir setan itu dan mengembalikan anak itu kepada ayahnya. Pertanyaannya, mengapa murid-murid tidak dapat mengusir setan itu? Murid-murid bertanya kepada Yesus; “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.” Doa yang dimaksud di sini bukanlah doa mantera, atau doa ritual keagamaan. Doa yang dimaksud di sini adalah doa yang terpancar dalam kehidupan, doa yang sungguh-sungguh, doa yang dilandaskan pada keyakinan yang kuat bahwa jawaban akan datang dari Yesus sebagai sumber kehidupan dan keselamatan. Ketika doa dan kehidupan menjadi satu integritas yang utuh, kuasa Allah menjadi nyata dan utuh juga di dalam kita. Menjelang kedatanganNya, umat-umat Tuhan akan dihadapkan pada berbagai-bagai masalah yang pelik dan sukar. Tidak ada tempat berteduh, tempat berlindung yang paling aman, selain datang kepada Tuhan dengan doa setiap saat. Jadikanlah doa sebagai alat komunikasi dengan Boss kita yang disurga sebab Dia dapat melakukan segala cara untuk memproteksi kita dari segala macam masalah yang kita hadapi. Redaksi Bejana Advent Indonesia Timur Page 20