Edisi 294 – 13 Juni 2014

advertisement
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Page 1
Edisi 293 – 6 Juni 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Kerendahan Hati
Kristen Berlian
Mengasihi Dalam Perikehidupan Bernegara
Goresan Kehidupan
Halal dan Haram
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi
Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Di Daerah-Daerah Seberang
Ular….Ular
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Palakat Berita
Page 2
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Kerendahan Hati
“Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia;
biarlah hatimu hidup untuk selamanya!” Mazmur 22:27
Saat ini Negara Indonesia sedang sibuk-sibuknya kampanye Pilpres dari 2 kubu yaitu Capres/Cawapres
No. 1 yang didukung oleh koalisi 6 partai serta Capres/Cawapres No. 2 yang didukung oleh koalisi 5
partai. Pada tanggal 9 Juli 2014 nanti adalah waktu pemilihan presiden langsung yang akan menjadi
pesta akbar demokrasi terbesar di Negara kita. Dalam waktu yang bersamaan ada satu euforia pesta
akbar dunia yaitu Piala Dunia yang di laksanakan di 12 kota di Negara Brasil dengan acara pembukaan
di kota Sao Paulo, diselenggarakan dari 12 Juni hingga 13 Juli dengan jumlah peserta sebanyak 32
negara.
Sudah banyak berita-berita di media baik di surat kabar, TV, Radio, internet, facebook, tweeter dsbnya bahwa
Presiden yang akan terpilih di Negara kita yang tercinta ini adalah presiden yang tegas, berani, berwibawa,
gagah, teguh, rendah hati, jujur, sederhana, murah hati, dekat dengan rakyat serta bebas noda HAM.
Dalam tulisan editorial kali ini saya menulis tentang kerendahan hati. Saya mendapatkan sumber data
mengenai ada beberapa presiden dan mantan presiden di dunia ini yang sangat rendah hati , hidup sederhana,
dekat dengan rakyat antara lain: Presiden Uruguay yaitu Presiden José "Pepe" Mujica, Presiden Afrika Selatan
yaitu Presiden Nelson Mandela, Presiden Amerika Serikat yaitu Presiden Abraham Lincoln. Dalam dunia sepak
bola ada beberapa pemain terkenal yang mempunyai sifat yang rendah hati, antara lain: Lionel Messi dari
Argentina, Ricardo Kaka dari Brasil, Iker Casillas dari Spanyol, Gareth Bale dari Wales, Luka Modric dari
Kroasia, dan lain-lainnya.
Di dalam buku Alkitab sendiri ada beberapa orang yang memiliki sifat rendah hati, tetapi saya hanya
mengambil seorang raja yang sangat terkenal yaitu raja Daud. Daud memiliki hati yang luar biasa. Dia dikenal
sebagai orang yang berkenan di hadapan Allah. Hanya dua tokoh di Alkitab yang disebut sebagai yang
berkenan di hadapan Allah Bapa, yaitu Daud dan Tuhan Yesus sendiri.
*courtesy
of
PelitaHidup.com
Berbagai masalah dilalui oleh Daud dengan penuh penderitaan tetapi juga selalu penuh dengan kemenangan.
Kuncinya ada di kerendahan hati yang Daud miliki. Kerendahan hati membuat Tuhan berkenan kepada kita. Dia
melihat orang-orang yang rendah hati dan mencurahkan berkatNya bagi mereka.
Ada beberapa kejadian yang menimpa Daud, dimana dia menunjukkan kerendahan hatinya dalam masalah yang
dia hadapi, seperti anaknya sendiri Absalom yang melakukan kudeta kepada Daud yang pada saat itu duduk
sebagai raja. Sebagai raja, Daud tidak menggunakan kekuasaannya, kekuatannya, massa-nya dan semua sumber
daya yang dia miliki untuk melawan, mengalahkan dan menangkap Absalom. Daud bisa saja menang jika dia
menggunakan seluruh kekuatan yang dia miliki saat itu. Tetapi Daud justru menyingkir dan “mengalah” dari
Absalom. Ada lagi seorang yang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Mengagumkan sekali
sikap yang ditunjukkan oleh Daud pada saat Simei yang mengutuki dan melempari dia dengan batu.
Page 3
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Jika hal ini terjadi pada jaman sekarang dimana ada orang yang menghina secara langsung pemimpin negara
dan melemparinya dengan benda-benda keras, kita tentu sudah dapat membayangkan apa yang akan terjadi
dengan orang tersebut. Tetapi sekali lagi Daud menunjukkan bahwa dia tidak menggunakan kekuasaannya,
posisinya dan haknya sebagai raja untuk menangkap, menghukum atau bahkan menghabisi nyawa orang
tersebut. Daud mengerti bahwa tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa kendali dari Tuhan. Semua yang
terjadi adalah seijin Tuhan.
Mari kita belajar dari kerendahan hati yang dimiliki oleh Daud. Tidak seharusnya kita mengeraskan hati kita
jika ada hal yang terjadi di luar kehendak kita. Belajarlah untuk mengucap syukur untuk keadaan apapun yang
terjadi dalam hidup kita. Ketahuilah bahwa ketika kita tertindas dan kita merespon dengan segala kerendahan
hati, maka Tuhan akan melihat keberadaan kita.
Jagalah hati kita untuk tidak cepat bereaksi ketika menghadapi hal-hal yang tidak kita inginkan. Mintalah
kekuatan dari Tuhan dan damai sejahteraNya agar tetap melingkupi hidup kita. Dia yang adalah sumber dari
segala yang ada di dunia ini akan memberikan kita kedamaian dan kekuatan untuk menghadapi hal-hal yang
jauh di luar kekuatan kita
Willy U. Wuisan
Redaksi BAIT
Page 4
Edisi 293 – 6 Juni 2014
D
itahun enam puluhan setelah
perang Permesta usai di
Manado ada sebuah mobil
angkutan yang diberi nama
Berlian. Mobil ini digunakan sebagai
kendaraan
penumpang
yang
menghubungkan Bitung dan Manado.
Berlian, nama mobil ini adalah nama yang
bagus diambil dari nama permata yang
istimewa. Permata ini sangat terkenal,
mahal
dan
oleh
penggunanya
melambangkan kelas si pemakai. Hanya
mereka yang high class menggunakan
permata yang asli. Malahan lambang
keabadian
sebuah
pernikahan
menggunakan berlian sebagai batu
permata keberuntungan serta keabadian.
Diamonds are forever menggambarkan
kesatuanyang tidak dapat dipisahkan
antara suami istri. Kembali ke mobil yang
bernama Berlian tadi oleh banyak orang
mengatakan namanya hebat tetapi kenapa
kendaraan itu terlihat banyak becek,
berlumpur. Ketika ditanya kepada sopir
mengenai penampilan mobil yang seperti
itu padahal namanya keren, dijawab oleh
sang sopir “Berlian walaupun ditutup
lumpur dia tetap berlian, ketika
dibersihkan akan bersinar kembali
menunjukkan kwalitasinya.
Saudaraku, kekristenan bukanlah hanya
sebuah kata. Tidak juga sekedar untuk
keperluan catatan di KTP yang menunjuk
identitas seorang beriman atau beragama.
Tapi nama Kristen yang disandang
menunjuk kepada sebuah aktifitas. Kristen
artinya pengikut Kristus. Lebih jauh,
mereka yang mengikuti Yesus tentu akan
mempunyai kegiatan aktip sehmpil
seingga akan terlihat bahwa ia bukan diam
tapi bergerak. Disinilah kita diuji dengan
berbagai ujian. Sebuah pertanyaan muncul
adakah kita akan tampil prima, tegar,
Bejana Advent Indonesia Timur
bercahaya, mahal seperti batu permata
Berlian?
Berlian adalah mineral yang secara kimia
berbentul krista Kristal atau alotrop dari
karbon. Berlian terkenal karena memiliki
sifat fisika istimewa, terutama factor
kerasnya dan kemampuannya mendiversi
cahaya. Lebih lanjut tentang Berlian, ia
mempunya empat aspek penting yang
dapat
menggambarkan
keadaan
pergumulan umat Kristen agar menjadi
Kristen Berlian.
1. Berlian dibentuk oleh Tekanan. Jauh
dibawah bumi, 160 km dari permukaan
dengan tekanan lima kali dari yang ada
dipermukaan bumi.
Adakah anda mengalami tekanan dalam
kehidupan ini? Pengalaman Paulus
menjadi gambaran tentang tekanan
Page 5
Edisi 293 – 6 Juni 2014
penderitaan. “Apakah mereka pelayan
Kristus? Aku berkata seperti orang gila,
aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih
lelah; lebih sering di dalam penjara;
didera di lur batas; kerap kali dalam
bahaya maut. Lima kali aku disesah orang
Yahudi, setiap kali empat puluh kurang
satu pukulan, tiga kali aku didera, satu
kali aku dilempari dengan batu, tiga kali
mengalami karam kapal, sehari semalam
aku terkatung-katung dilaut. 2 Korintus
11:23-25
2. Unsur Berlian itu siap bersatu. Elemen
yang siap menjadi Berlian adalah
kesediaan untuk menerima panggilan
kepada karakter baru yang bersatu
didalam Yesus Kristus. “Tetapi siapa yang
mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi
satu roh dengan Dia” 1 Korintus 6:17.
3. Berlian itu berubah (Transform). Dari
carbon biasa menjadi Berlian. Buku Roma
mencatat bahwa bukan mereka yang
berubah tetapi engkau, (saya) yang
berubah.“Janganlah kamu menjadi serupa
Maxwell seorang pengaran mengatakan dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
“The more severe the circumstance, the pembaharuan budimu, sehingga kamu
higher the chances of an ordinary person dapat membedakan manakah kehendak
becoming an extraordinary Christian”.
Allah; apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna. Roma
Bejana Advent Indonesia Timur
12:2.
4. Berlian itu Bersinar. Dalam 2 Petrus
1:19 mengatakan ….. dan Bintang Timur
terbit bersinar didalam hatimu. Sinar yang
baik keluar dari dalam hati memancar
keluar menjadi berkat dimana kita berada.
Jemaat Tuhan memerlukan orang Kristen
Berlian, yang berserah, tabiatnya teguh
dan sanggup tegak berdiri berapapun
tekanannya.
Orang Kristen Berlian akan melalui
tekanan, berubah, bersatu dan bersinar
didalam Tuhan. ***
Page 6
Edisi 293 – 6 Juni 2014
M
inggu yang akan segera
lewat ini diawali dan
diakhiri
dengan
pertunjukkan yang sungguh
menarik perhatian. Jutaan pasang mata
tertuju pada Debat Pemilihan Presiden
Minggu malam dan pada partai
pembuka Piala Dunia Jumat dini hari.
Sebagaimana diharapkan banyak orang,
dalam kurun waktu sekitar dua bulan
ini, mata dan telinga kita akan
dipuaskan dengan berbagai tontonan
seru yang boleh dikata membangkitkan semangat juga
menggairahkan. Namun sesungguhnya, bukanlah mata atau
telinga semata yang dipuaskan, tetapi di hati kitalah makna dari
berbagai pertunjukkan ini terolah. Hasrat untuk mau menjadi
bagian di dalam berbagai fenomena dunia sebenarnya berawal
dari kecendrungan hati. Apa yang diperoleh nanti, juga
berpulang ke hati. Seorang negarawan terkemuka dunia, Raja
Salomo sampai mengatakan, “jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan karena di situlah terpancar kehidupan”.
Bejana Advent Indonesia Timur
Tulisan ini tidak menelusuri ihwalnya pemerintahan demokrasi
atau kontes olahraga dunia hingga menjadi seperti sekarang ini,
tetapi memberi paparan bahwa sebenarnya ajang demi ajang
yang kita lakoni ini menunjukkkan pada bagaimana sejatinya
kecendrungan manusia yang mau mendapatkan kenikmatan dan
kegembiraan lewat berbagai hal dan cara. Dalam usaha
memperoleh kebahagiaan, tak dipungkiri banyak kali kita lupa
bahwa kita sedang berada di antara orang lain yang juga
mengusahakan hal yang sama. Kondisi inilah yang sering
menimbulkan gesekan dan bermuara pada perseteruan di dalam
masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Dalam usaha
memenangkan kenikmatan bagi diri, keluarga maupun
komunitas sendiri, kita sering lupa tentang kebahagiaan orang,
keluarga maupun komunitas lain yang mengusahakan hal yang
sama.
Terkait tuntunanNya bagi umatnya dalam melakoni peri
kehidupan ini, Allah memerintahkan: “Kasihilah seorang akan
yang lain”.
Bagi pengikut Kristus, sudah jelas bahwa mengasihi itu berarti
bersabar, bermurah hati, tidak mencemburui sesama dan
seterusnya sebagaimana dituliskan Rasul Paulus dalam kitab 1
Page 7
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Korintus 13. Namun kenapa masih ada perselisihan dan saling
melukai bahkan di antara para pengikut Kristus sendiri,
tentunya bukan karena pilihan hati yang tidak mau mengasihi.
Sudah pasti umat Kristen itu mengasihi karena namanya juga
pengikut Kristus.
Tetapi, mungkin saja tindakan mengasihi orang lain itu hanya
ketika mereka tidak mengganggu kebahagiaan kita. Kita
mengasihi teman selama itu masih dalam batas-batas kewajaran
yang dapat diterima akal sehat dan sesuai dengan aturan main
kita. Begitu zona itu terlewati, maka hal sebaliknyalah yang
terjadi; menyakiti, memfitnah atau membalas melukai. Pada
titik ini dapat dikatakan bahwa kita mengasihi belum
sepenuhnya. Belum lagi bila mengikuti aturan main Yesus
“kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu”. Sungguh kadar kasih seperti ini tidak
masuk hitungan.
lainnya, perlu dilakukan dari hati dan dengan hati, sepenuh hati;
di mana Kasih Yang Sempurna hadir di sana.
Tidak ada resep lain untuk tatanan hidup yang sempurna selain
mengasihi. Mengasihi merupakan dasar pemerintahan surga.
Melakukannya sama saja menghadirkan suasana surga di dunia
yang fana. Hanya ketika Kristus dijadikan pemimpin
pemerintahan di dalam hati, maka mengasihi sepenuh hati sebuah bentuk kesatuan pikiran, perasaan, jiwa dan tindakanmenjadi sebuah keniscayaan.
”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu
Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti
yang diberikan oleh dunia kepadamu. Jangan gelisah dan gentar
hatimu,” kata Yesus. (*)
Lalu sampai di manakah titik kepenuhan hati itu dapat diraih
seorang manusia yang sudah hancur dengan dosa. Apakah
datang ke gereja tepat waktu, berkhotbah, melayani orang lain
bahkan menghabiskan waktu melawat di hari Sabat sampai
kelelahan serta sejumlah perbuatan baik lainnya belum
memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai tindakan sepenuh
hati?
Tentu saja jawabnya: belum; bila kita masih tidak sabar atau
tidak senang pada kebahagiaan orang lain. Mengasihi sepenuh
hati berarti bila kita melakukannya dengan kerelaan, tanpa
paksaan sama sekali, tanpa ada kebencian dalam berbagai aspek
hidup. Kita hanya dapat melakukannya bila telah tiba pada
poin: menganggap orang lain lebih utama daripada diri kita
sendiri. Pada poin ini kita telah mampu bahagia melihat orang
lain senang walau posisi kita sebaliknya. Sanggupkah?
Tentu saja kita mampu karena Kristus memberikan jaminan
bahwa di dalam Dia kita dimampukan. Asas yang Tuhan
berikan, “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia”. Inilah resep hidup antar sesama yang Paulus bagikan
bagi jemaat di Kolose.
Ketika kita melakukan sesuatu, seperti kita melakukannya
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia; kita pasti akan
dimampukan bersabar, bermurah hati, tidak mencemburui,
tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang
tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri serta
berbagai hal lain yang dikehendaki Allah. Pada poin inilah
kasih itu menjadi penuh. Kita disanggupkan karena Allah
hadir. Dia memenuhi hati. Di dalam Dia kita pasti mampu
mengasihi sepenuh hati.
Pada beberapa hari ke depan dengan berbagai peristiwa dengan
perbedaan pandangan politik dan poin kesenangan; apapun
yang kita temui dan jalani, lakukanlah itu dengan hati,
sepenuhnya. Menonton bola dan debat capres serta tugas
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 8
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Yohanes 9 : 1-41
W
aktu Yesus sedang
lewat, Ia melihat
seorang yang buta
sejak
lahirnya.
Murid-muridNya
bertanya
kepadaNya: “Rabi, siapakah yang
berbuat dosa, orang ini sendiri
atau orang tuanya, sehingga ia
dilahirkan buta?” Jawab Yesus:
“Bukan dia dan bukan juga orang
tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan
dinyatakan di dalam dia.
Allah
harus
Percakapan Yesus dan murid-muridNya di bagian awal cerita
ini sangat menarik, menampilkan dua macam pandangan atau
opini serta pendapat yang biasanya muncul dalam benak kita
manusia ketika menyaksikan sesuatu hal yang terjadi baik hal
yang biasa atau tidak biasa dalam hal ini orang yang buta sejak
lahir. Sebagai manusia normal sering kita bertanya ketika
melihat ada hal yang terjadi di sekitar kita.
Bejana Advent Indonesia Timur
Sering kita ingin mencari tahu sebab musabab sebuah peristiwa
itu bisa terjadi. Tak jarang kita mendengar orang bertanya
“salah siapa?” “kenapa bisa begini?” atau “ini ulah siapa?”. Hal
ini biasa karena kita selalu berpikir bahwa setiap perisitiwa
tentu ada penyebabnya. Benarlah kata pepatah “ada asap pasti
ada api”. Tetapi dalam peristiwa ketika Yesus dan muridmuridNya melihat seorang yang buta sejak lahirnya, menjawab
pertanyaan murid-muridNya yang lumrah untuk mengetahui
penyebab sampai orang itu dilahirkan buta, Yesus memberikan
sebuah jawaban yang luar biasa. Jawaban yang akhirnya boleh
membawa pikiran murid-murid Yesus semakin ingin
mengetahui maksud sebenarnya jawaban Yesus, serta peristiwa
sembuhnya orang buta itu dalam ayat-ayat selanjutnya.
Dalam cerita ini, selanjutnya diceritakan bahwa Yesus
melakukan mujizat dengan menyembuhkan mata orang buta
tersebut. Ketika orang itu sembuh, selanjutnya tetanggatetangganya menjadi heran, ada yang percaya kalau ia yang
tadinya buta dan telah sembuh, sebaliknya juga ada yang tidak
percaya. Demikian pula ketika orang buta yang telah
Page 9
Edisi 293 – 6 Juni 2014
disembuhkan Yesus ini dibawa kepada orang Farisi ada yang
percaya bahwa yang menyembuhkan itu datang dari Allah,
sebaliknya juga ada yang tidak percaya dan menganggap si
penyembuh itu bukan berasal dari Allah, sehingga timbullah
pertentangan di antara orang Farisi. Demikian pula, ketika
keadaan orang ini yang telah pulih dari kebutaannya ditanyakan
kepada orang tuanya, mereka memberikan kesaksian bahwa
memang benar itu anak mereka namun mereka sendiri tidak
tahu bagaimana bisa ia sembuh dan siapa yang
menyembuhkannya. Orang yang tadinya buta itu sendiri
memberikan kesaksian bagaimana ia disembuhkan dan pada
akhirnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
Sekilas kita melihat rangkaian cerita ini yang bermula dengan
hal yang sepele, hanya seorang yang buta sejak lahir, yang telah
menimbulkan pertanyaan ingin tahu, seolah-olah hendak
mencari tau siapa yang berdosa, yang salah yang
mengakibatkan ia lahir buta, namun pada akhirnya ada hal
besar yang kemudian bisa dinyatakan. Bagaimanakah opini
atau pendapat kita ketika kita menyaksikan sebuah peristiwa
terjadi di sekitar kita? Bahkanpun sebuah kejadian yang
merupakan mujizat yang terjadi, apakah yang menjadi
pemikiran kita? Apakah pemikiran kita seperti murid-murid
Yesus yang selalu mencari-cari akar kesalahan atau sebab
musabab dari setiap kejadian yang terjadi itu? Mencari tau
siapa dalang atau siapa yang bersalah? Atau bahkan kemudian
menghakiminya?
Melalui cerita ini, Yesus memberikan satu pemikiran yang
seharusnya dimiliki oleh kita sebagai pengikutNya. Pemikiran
untuk tidak mencari-cari kesalahan atau dosa orang lain, tetapi
melihat bagaimana ada suatu pekerjaan besar, pekerjaan Allah
yang harus dinyatakan meskipun dalam sebuah perisitiwa yang
menyedihan dan begitu sepele ataupun sederhana pada
awalnya. Pekerjaan besar yang terjadi melalui seorang yang
buta sejak lahir dan disembuhkan itu. Ia yang tadinya buta dan
tak berdaya, menjadi pengemis meminta-minta di tepi jalan,
boleh memberikan kesaksian bagi tetangga-tetangganya.
Seorang yang buta dan lemah, tersisih dan diasingkan
memberikan kesaksian tentang Dia, Mesias yang datang dari
Allah di hadapan orang Farisi. Orang buta sejak lahir, yang
terpisah dari keluarga, terabaikan boleh memberikan kesaksian
kepada
orang
tuanya.
Bagaimana
Yesus
telah
meyembuhkannya. Hal luar biasa yakni pekerjaan yang besar
yang terjadi, ketika orang buta itu yang telah disembuhkan
menerima Yesus sebagai juruselamat pribadinya.
Hari ini, ketika kita melihat di sekitar kita banyak peristiwa
yang terjadi yang nampak begitu sederhana dan sepele atau
bahkan sesuatu kejadian yang tidak seharusnya terjadi, yang
menurut kita aneh dan tidak masuk akan, mohonlah bantuan
Kristus untuk menolong kita memikirkan bahwa itu terjadi
bukan salah siapa. Bukan karena dosa si A atau si B, tetapi
karena ada pekerjaan Besar yang Allah izinkan untuk terjadi
melalui saudara dan saya. Tuhan Yesus memberkati kita Selalu.
Bejana Advent Indonesia Timur
Artikel Rohani
CLEAN AND UNCLEAN MEAT
(HARAM DAN HALAL)
Signs of the Times, November 1988
William Shea, Ph.D
www.biblicalresearch.gc.adventist.org
Diterjemahkan oleh Pdt. Kalvein R. Mongkau
Lanjutan….
TEORI-TEORI MENGENAI HARAM-HALAL DAN
ASAL USUL DAN SIFAT ALAMI PRAKTEK INI
HUBUNGAN DENGAN DARAH DI DALAM HUKUMHUKUM DIET MAKANAN
Perikop utama di dalam Imamat 17, dan sub perikop di
Ulangan 12, mengangkat tema utama yang diucapkan dalam
Kejadian 9, bahwa manusia, tidak boleh memakan darah dari
daging yaki dari hewan makanan daging tersebut. Pernyataan
utama ini, dalam Imamat 17:10-14, dibaca sebagai berikut:
17:10. "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang
asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan
darah apapun juga Aku sendiri akan menentang dia dan
melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya
dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas
mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu,
karena darah mengadakan pendamaian dengan
perantaraan nyawa.
17:12 Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang
Israel: Seorangpun di antaramu janganlah makan darah.
Demikian juga orang asing yang tinggal di tengahtengahmu tidak boleh makan darah.
17:13 Setiap orang dari orang Israel dan dari orang asing
yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap
dalam perburuan seekor binatang atau burung yang
boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu
menimbunnya dengan tanah.
17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab
itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah
makhluk apapun janganlah kamu makan, karena darah
itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang
memakannya haruslah dilenyapkan.
Page 10
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Ada beberapa keistimewahan yang patut dicatat dari
perikop ini. Terutama, itu semua adalah mencakup sifat alami
dari penerapan terhadap perundang-undangan ini. Tiga kali
berselang diterapkan di perikop ini yakni terhadap “setiap
orang dari bangsa Israel” dan “setiap orang orang asing yang
tinggal di tengah-tengah mereka.” Malahan di dalam hukumhukum makanan haram dan halal tidak ada rujukan kepada non
Israel yang dipengaruhi oleh perundang-undangan tersebut.
Darah apapun yang dimakan di negeri umat Allah, apakah
dimakan oleh seorang Israel ataupun oleh seorang non Israel
secara khusus dan secara tegas dilarang oleh perundangundangan ini.
Empat kali berselang dikatakan bahwa
kehidupan dari daging yang ada di dalam darah dan inilah
alasannya mengapa darah tidak harus dimakan dengan daging.
Itu juga dikatakan bahwa darah diberikan pada Hari Raya
Pendamaian bangsa Israel, oleh karena itu darah tidak boleh
dimakan oleh manusia. Di dalam bagian akhir dari perikop ini
ada referensi kepada hewan perburuan, yang harus ditipekan
“yang boleh dimakan.” Ini kedengarannya bagaikan referensi
samar-samar bagi hukum-hukum hewan-hewan haram dan
halal, walaupun hal yang khusus itu, tidak dieja secara lebih
lanjut. Dengan demikian manusia harus berburu hewan-hewan
yang halal untuk dimakan, dan ketika hewan-hewan halal itu
diambil darahnya maka darah itu tidak boleh dimakan ketika
daging itu hendak dimakan.
Keistimewahan lebih luas yang sama disebutkan di sini
yang dirujuk kepada pemberlakuan di dalam Ulangan 12:16 and
23-25. Jadi Ulangan kembali pada tipe perundang-undangan
yang sama ini. Larangan melawan pengkonsumsian darah dari
makanan hewan halal. \
PERIKOP-PERIKOP PERJANJIAN BARU
Maksud kami menguji perikop-perikop ini bukanlah
untuk melengkapinya tetapi paling tidak untuk bahan
illustratif. Sejumlah ayat di Perjanjian Baru sudah dirusakkan
oleh pertanyaan apakah Orang-orang Kristen harus atau tidak
hrus menggunakan makanan-makanan haram yang mana
sudah ditahbiskan kebenarannya oleh standar-standar Alkitab
Perjanjian Lama? Berikut ini adalah tinjauan ringkas ayatayat tersebut yang sudah menerima perhatian paling luas di
dalam perkaitan ini. Sebelum memulaikan sebuah
pengujian/penyelidikan dari ayat-ayat tersebut,
secara
khusus, betapapun, beberapa ucapan umum mungkin dibuat
terhadap kaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
dan serangan terhadap pengajaran Perjanjian baru.
A. Kaitan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
di dalam Pokok Bahasan ini
Walaupun itu secara khusus di dalam Imamat bahwa
perundang-undangan diberikan yang mana sudah membedakan
daging-daging haram dan halal hal itu tidak berarti bahwa
mengidentifikasi pengajaran ini hanya sekedar bagi upacara
seremonial atau ritual keagamaan saja, sebagaimana yang
sudah ditelaah di atas di bagian Perjanjian Lama. Perbanding
terhadap hukum-hukum lain tersebut sudah pasti telah
Bejana Advent Indonesia Timur
dirusakkan di sini. Imamat 19:29, contohnya, melarang
membuat anak-anak perempuan mengadakan pelacuranpelacuran, Imamat 19:31 memberi amaran-amaran melawan
bersepakat dengan arwah-arwah atau roh-roh yang yang
dikenal yang sudah mati, dan Imamat 18:23, melarang
mengadakan hubungan seksual dengan binatang-binatang, atau
berkomunikasi dengan roh-roh yang sudah mati, mereka
kemudian harus taat kepada semua instruksi di dalam Imamat.
Dengan kata lain, hanya karena daging-daging haram dan halal
di dalam disebutkan di Imamat, maka adalah tidak cukup
beralasan untuk membebaskan orang Kristen dari memelihara
hukum-hukum tersebut. Paling tidak beberapa tipe perundangundangan ditemukan di dalam Imamat masih mengikat orangorang Kristen walaupun daging-daging haram dan halal
tersebut ditemukan di antara hukum-hukum Imamat.
Imamat 19:29 disebutkan di atas mengenai roh-roh yang
dikenal juga menerima penjelasan tambahan Perjanjian Baru.
Yesus berhadapan dengan roh-roh yang haram/najis (Yunani,
akathartos) pada sejumlah kesempatan (Markus 1:23-26;
3:11, 30; 5:2, 8, 13, dst.) dari dari hal ini jelas bahwa kita
masih harus jangan melakukan apa-apa dengan mereka.
Jikalau seseorang menyerap tesis bahwa Perjanjian Baru
menghapuskan pembedaan antara haram dan halal maka
kesimpulan kita dapat ambil bahwa semua “roh-roh haram
(najis) termasuk makanan-makanan haram, menjadi halal di era
Kristen. Tetapi oleh karena itu hal ini akan berarti bahwa tidak
akan ada lagi roh-roh najis, ini tidak lagi akan menjadi faktor
kejahatan di dunia. Sayang sekali, ini bukanlah kasusnya, dan
larangan melawan mereka yang bersepakat dengan roh-roh
yang dirasa atau dikenal baik atau roh-roh najis itu hanya
berlaku sah bagi orang Kristen sebab itu bukan sah di zaman
Perjanjian Lama.
B. Serangan Umum Terhadap Pengajaran Perjanjian
Baru.
Perhatian Perjanjian Baru terhadap kesucian manusia di
dalam pengertian holistik (dimensi keseluruhan = fisik, mental
dan rohani) konsisten dengan Perjanjian Lama itu. Di dalam
tulisannya
mengenai
“pengajaran,”
“khotbah,”
dan
“penyembuhan,” Kristus melayani keperluan-keperluan fisik,
mental dan rohani manusia. Di dalam cara yang sama Paulus
mengindikasikan pentingnya bahwa “rohani, jiwa, dan tubuh
seseorang, terpelihara…tak bercacat cela pada kedatangan
Yesus Kristus Tuhan kita” (1 Thess 5:23). Petrus menasihati,
"tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh
hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil
kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1
Pet 1:15-16). Itu mungkin signifikan untuk mencatat bahwa
Petrus mengutip dari Imamat 11:44, 45, yang disediakan di
perikop Perjanjian Lama itu sebagai motivasi untuk
pemeliharaan hukum-hukum diet makanan dari pasal itu.
Perjanjian Baru secara khusus mengungkapkan
perkaitannya bagi kesehatan tubuh. Johanes mengungkapkan
kerinduan bahwa Gayus boleh “menjadi sehat” (3 Yoh. 2)
Page 11
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Paulus menerapkan kepada orang-orang percaya di Roma untuk
mempersembahkan “tubuh mereka sebagai persembahan yang
kudus, berkenan kepada Allah.” (Rom 12:1). Berbicara di
dalam konteks sebuah penerapan melawan ajaran kebakaan
jiwa, ia mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus bahwa
tubuh mereka adalah “kaabah Roh Kudus” dan keharusan
mereka untuk “memuliakan Allah dengan tubuh” (1 Kor 6:20).
Dia kemudian menasihati mereka di dalam konteks yang lain,
“jika engkau makan, jika engkau minum, lakukanlah semuanya
itu untuk kemuliaan Allah
(1 Kor 10:3 1). Secara jelas
penekanan terhadap kesehatan tubuh ini, juga, sejalan dengan
roh, harus termasuk apa yang dimasukan ke dalam tubuh
sebagai makanan. Karena orang Kristen yang sedang berusaha
mengikuti praktek-praktek dan tujuan-tujuan pada standar ini,
hanyalah yang terbaik yang dapat dilakukan dan termasuk
maknan-makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh. Sebagai
kelas makanan yang lebih rendah oleh standar Perjanjian
Lama, seseorang yang hendak mengharapkan sudut pandang
yang lebih luas ini dari Perjanjian Baru untuk mencakupkan
sebuah pandangan yang menegaskan pembedaan antara daging
haram dan halal dari hewan-hewan sebagai makanan.
Bersambung….
Di Daerah-daerah Seberang
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
Lanjutan…..
Penjaga
penjara
telah
mendengar dengan keheranan
doa dan nyanyian rasul-rasul
yang dipenjarakan itu. Waktu
mereka dipimpin ke dalam, ia
telah melihat kaki yang
bengkak dan luka yang
berdarah, dan ia sendiri telah
menyebabkan
kakinya
di
pasung. Ia telah mengharapkan
untuk mendengar dari mereka
rintihan yang pahit dan kutukan, tetapi gantinya ia mendengar
nyanyian kesukaan dan pujian. Dan bunyi-bunyian ini masuk
ke telinganya orang penjara ini tertidur dari mana ia terbangun
oleh gempa bumi dan goncangan dinding-dinding penjara.
Mulai dengan kegemparan, ia melihat dengan kekagetan bahwa
segala pintu penjara sudah terbuka, dan ia pun mulai khawatir
Bejana Advent Indonesia Timur
bahwa orang-orang penjara telah melarikan diri. Ia teringat
bahwa dengan perintah yang jelas Paulus dan Silas telah
dipercayakan
kepada
pemeliharaannya
pada
malam
sebelumnya, dan ia merasa pasti bahwa kematian akan menjadi
hukuman dari ketidaksetiaannya. Dalam kepahitan rohnya ia
merasa bahwa lebih baik ia mati oleh tangannya sendiri
daripada menyerah kepada hukuman mati yang memalukan.
Dengan menarik pedangnya, ia sudah hampir membunuh
dirinya sendiri, bila suara Paulus kedengaran dalam perkataan
kegembiraan: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya
masih ada di sini." Tiap-tiap orang ada pada tempatnya, ditahan
oleh kuasa Allah yang dijalankan melalui teman sepenjaranya.
Kekerasan dengan mana penunggu penjara memperlakukan
rasul-rasul itu tidak membangkitkan kemarahan mereka. Paulus
dan Silas mempunyai roh Kristus, dan bukanlah roh
pembalasan dendam. Hati mereka, yang diisi dengan kasih
Juruselamat, tidak mempunyai tempat untuk kebencian
terhadap penganiaya-penganiaya mereka.
Penunggu penjara menjatuhkan pedangnya, dan sambil
meminta lampu, bergegas-gegaslah ke dalam kamar yang di
dalam. Ia mau melihat orang yang bagaimanakah orang ini
yang membalas kebengisan dengan kebaikan dengan mana
mereka telah diperlakukan. Sampai ke tempat di mana
rasul-rasul berada, dan menundukkan dirinya sendiri di
hadapan mereka, ia meminta pengampunan mereka. Kemudian,
dengan membawa mereka ke luar ke lapangan yang terbuka,
bertanyalah, "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat,
supaya aku selamat?"
Penunggu penjara itu gemetar bila ia melihat kemarahan Allah
dinyatakan dalam gempa bumi itu; bila ia memikirkan bahwa
orang yang dipenjarakan itu telah melarikan diri, ia sedia untuk
mati oleh tangannya sendiri; tetapi sekarang segala perkara ini
tampaknya kurang berarti dibandingkan dengan ketakutan yang
baru dan aneh, yang menghasut pikirannya, dan keinginannya
untuk memiliki ketenangan dan kesukaan yang ditunjukkan
oleh rasul-rasul di bawah penderitaan dan perlakuan yang
kasar. Ia melihat pada wajah mereka terang surga; ia
mengetahui bahwa Allah campur tangan dengan suatu cara
yang luar biasa untuk menyelamatkan hidup mereka; dan
dengan tenaga yang aneh perkataan perempuan yang dipenuhi
roh itu datang kepada pikirannya: "Orang-orang ini adalah
hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan
kepadamu jalan kepada keselamatan."
Dengan kerendahan yang dalam ia bertanya kepada rasul-rasul
untuk menunjukkan kepadanya jalan keselamatan. "Percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau
dan seisi rumahmu," mereka menjawab; "lalu mereka
memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua
orang yang ada di rumahnya." Penunggu penjara itu kemudian
mencuci luka-luka dari rasul-rasul dan melayani mereka,
sesudah mana ia dibaptiskan oleh mereka, dengan segenap
rumah tangganya. Suatu pengaruh yang menyucikan tersebar
dengan sendirinya di antara orang-orang penjara, dan pikiran
Page 12
Edisi 293 – 6 Juni 2014
semua orang terbuka untuk mendengarkan kebenaran yang
diucapkan oleh rasul-rasul. Mereka yakin bahwa Allah yang
disembah oleh orang-orang ini telah melepaskan mereka
dengan ajaib dari perhambaan.
Warga kota Filipi sangatlah terkejut dengan gempa bumi itu,
dan bila pada waktu pagi pegawai-pegawai penjara mengatakan
kepada pembesar-pembesar kota tentang apa yang telah terjadi
sepanjang malam itu, mereka terkejut dan mengirim kepala
penjara untuk membebaskan rasul-rasul. Tetapi Paulus
menyatakan, "Tanpa diadili mereka telah mendera kami,
warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu
melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau
mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin
demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami
keluar."
Rasul-rasul itu adalah warganegara Roma, dan tidaklah sah
untuk mendera seorang Roma, kecuali untuk kejahatan yang
paling besar, atau untuk mencabut daripadanya kebebasannya
tanpa pemeriksaan yang adil. Paulus dan Silas sudah
dipenjarakan secara umum dan mereka sekarang enggan
dibebaskan
tanpa
penjelasan
yang
patut
kepada
pembesar-pembesar kota itu.
Bila perkataan ini disampaikan kepada penguasa-penguasa,
mereka sangat terkejut karena takut bahwa rasul-rasul akan
bersungut kepada raja, dan pergi dengan segera ke penjara,
mereka minta maaf kepada Paulus dan Silas untuk
ketidakadilan dan kebengisan yang dilakukan kepada mereka,
dan secara pribadi mengeluarkan mereka dari dalam penjara,
memohon kepada mereka untuk meninggalkan kota itu.
Pembesar-pembesar kota itu khawatir akan pengaruh
rasul-rasul kepada orang banyak, dan mereka juga takut akan
kuasa yang menjelang atas nama orang-orang yang tak bersalah
ini.
Bertindak atas petunjuk yang diberikan oleh Kristus, rasul-rasul
tidak mendesak kehadiran mereka di mana hal itu tidak
diinginkan. "Mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke
rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di
situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu."
Rasul-rasul itu tidak menganggap sebagai sia-sia pekerjaan
mereka di Filipi. Mereka telah menemui banyak pertentangan
dan aniaya; tetapi campur tangan Yang Mahakuasa untuk
kepentingan mereka, dan pertobatan penunggu penjara dan
rumah tangganya, lebih daripada menebus malu dan
kesengsaraan yang telah diderita. Kabar tentang pemenjaraan
mereka yang tidak adil dan kelepasan yang ajaib, diketahui di
seluruh jajahan itu, dan ini membawa pekerjaan rasul-rasul
kepada perhatian suatu jumlah yang besar yang kalau tidak
dengan ini tidak dapat dicapai.
Pekerjaan Paulus di Filipi berhasil dengan didirikannya sebuah
gereja yang anggota-anggotanya tetap bertambah. Semangat
dan pengabdiannya, dan lebih dari semuanya, kemauannya
Bejana Advent Indonesia Timur
untuk menderita bagi Kristus, dan memberikan diri mereka
dengan pengorbanan yang ikhlas kepada pekerjaan Penebus
mereka.
Bahwa sidang ini tidak luput dari aniaya ditunjukkan oleh suatu
ucapan dalam surat Paulus kepada mereka. Ia mengatakan,
"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya
kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
dalam pergumulan yang sama seperti yang dulu kamu lihat
padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku." Tetapi
demikianlah keteguhan mereka dalam imam sehingga ia
menyatakan, "Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap
kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk
kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku
mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam
Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini." Filipi
1:29, 30, 3-5.
Kengerian adalah pergumulan yang terjadi antara kuasa
kebaikan dan kejahatan di pusat-pusat penting di mana
pesuruh-pesuruh kebenaran dipanggil untuk bekerja. "karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging," Paulus
menerangkan, "tetapi melawan pemerintah-pemerintah,
melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Efesus
6:12. Sampai berakhirnya waktu akan ada pergumulan antara
sidang Allah dan mereka yang di bawah kuasa
malaikat-malaikat jahat.
Setiap orang Kristen yang mula-mula sering dipanggil untuk
menemui kuasa-kuasa kegelapan muka dengan muka. Oleh cara
berpikir yang menyesatkan dan oleh penganiayaan, musuh
berusaha membalikkan mereka dari iman yang benar. Pada
waktu sekarang ini, bila segala perkara yang di dunia ini akan
segera berakhir, Setan akan melakukan segala usaha untuk
menjerat dunia ini. Ia memikirkan banyak rencana untuk
menguasai pikiran dan untuk mengalihkan perhatian dari
kebenaran yang perlu untuk keselamatan. Dalam setiap kota
agen-agennya sedang sibuk mengorganisasi ke dalam
partai-partai, mereka yang menolak hukum Allah. Penipu yang
besar sedang bekerja untuk memasukkan unsur-unsur
kekacauan dan pemberontakan, dan orang-orang sedang
dibakar dengan semangat yang tidak sesuai dengan
pengetahuan.
Kejahatan sedang mencapai ketinggian yang belum pernah
dicapai sebelumnya, dan meskipun begitu banyak pendeta Injil
berseru, "Damai dan sejahtera." Tetapi pesuruh-pesuruh Allah
yang setia harus berjalan secara terus-menerus dengan
pekerjaan mereka. Dipakaikan dengan kelengkapan senjata
surga, mereka harus maju dengan tak gentar dan penuh
kemenangan, tidak pernah menghentikan peperangan sampai
setiap jiwa dalam jangkauan mereka akan menerima kabar
kebenaran untuk waktu ini.
Bersambung …..
Page 13
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Cerita Untuk Anak
membunuh salah satu dari kami , " katanya . " Pasti merayap
masuk melalui pintu yang terbuka . Kita tidak bisa
meninggalkan pintu terbuka lagi . "
Anak-anak mengangguk saat mereka turun dari kursi mereka . "
Tapi Tuhan melindungi kami , " kata Claudia . " Dia membantu
ibu melihat ular dan membantu tetangga membunuhnya
sebelum bisa menyakiti kita . "
Beberapa menit kemudian Ayah Claudia pulang , dan anakanak bersemangat menceritakan ular yang menakutkan mereka.
Kemudian seluruh keluarga berlutut dan bersyukur kepada
Tuhan karena telah menjaga mereka tetap aman .
Ular ! Ular !
(Snake! Snake!)
Dikirim oleh Max Kaway
Claudia berusia 8 tahun . Dia tinggal
di kampus universitas Advent di
tengah kota Kamerun . Sekolah ini
terletak beberapa mil dari kota
terdekat , tepat di tepi hutan . Dan tinggal di hutan sering
membawa kejutan yang tak terduga .
Suatu malam Ibu pergi untuk menutup pintu rumah mereka . Di
balik pintu terdapat rak sepatu mereka. Pada saat Ibu menutup
pintu , ia melihat sesuatu bergerak di tumpukan sepatu . Tibatiba ia berteriak , " Ular ! Ular ! "
Claudia dan saudara laki-lakinya sedang membaca di meja .
Ketika Ibu berteriak , mereka melompat ke diatas kursi mereka
karena ular itu berbisa . Ibu meraih tongkat dan memukul ular
itu , tetapi tidak mati .
Seorang tetangga mendengar Ibu berteriak , dia berlari dengan
pedang pendek yang digunakan orang untuk memotong rumput
. Dia membuka pintu dan bertanya , "Di mana ular ? " Anakanak menunjuk tumpukan sepatu di balik pintu . Pria itu
melangkah masuk dan mengatakan kepada ibu untuk menjauh
dari ular itu.
" Di tempat kita di Afrika memiliki banyak ular , " kata Claudia
. Mereka tinggal di hutan dan bersembunyi di rerumputan
tinggi . Mereka makan hama seperti tikus , ular-ular ini sangat
beracun dan berbahaya bagi orang-orang . Jadi kita harus hatihati setiap saat.
" Kita harus hati-hati untuk iblis , juga. Dia mencoba untuk
menyelinap dan menggigit kita dengan taring dosa . Yesus akan
menyelamatkan kita dari iblis jika kita memilih untuk hidup di
bawah perlindungan -Nya . Kita harus selalu hati-hati untuk
Setan sehingga dia tidak bisa menangkap kita dan menggoda
kita untuk berbuat dosa . "
Kalian tahu bahwa Claudia benar, kita selalu harus berhati-hati.
Setan bahkan lebih berbahaya daripada ular berbisa . Kita harus
berhati-hati untuk menghindari dia dan memperingatkan orang
lain tentang dirinya , juga. Dan kita harus memberitahu orang
lain bahwa Yesus dapat melindungi mereka dari bahaya Setan .
Kita dapat melakukan itu dengan mengatakan kepada temanteman kita tentang Tuhan saat kita bertemu dengan mereka .
Dengan begitu banyak anak-anak dan orang dewasa dapat
menemukan perlindungan dalam pelukan Yesus .
“Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka
ia akan lari dari padamu!”. Yakobus 4:7
Ibu mundur dari tumpukan sepatu sementara tetangganya
mengangkat pedang dan mengayunkannya di ular . Dengan satu
pukulan dia membunuh ular itu . Dia mengangkat ular dengan
pedang pendeknya untuk membawanya luar .
Ibu menyadari bahwa itu adalah seekor ular berbisa . Dia
mengucapkan terima kasih kepada tetangganya dan kemudian
menutup pintu kembali .
Ibu masih gemetar saat ia menatap anak-anak . " Ular itu bisa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 14
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Pathfinder Club
Pedoman Administrative
PA Remaja/Pathfinder
PASAL V
TUGAS PEGAWAI DAN STAFF
Bagian 1
Direktur Administrasi adalah koordinator dari direktur klub
remaja dan klub anak-anak. Dia mewakili gereja di dalam
organisasi kelas kemajuan dan anggota dari majelis gereja. Dia
akan mengkoordinasikan semua aktifitas di organisasi kelas
kemajuan.
Bagian 2 - Direktur:
Semua aktifitas klub harus dibawah pengawasannya. Pimpinan
dari semua komite seharusnya ditunjuk oleh direktur setelah
berkonsultasi dengan wakil direktur atau executive komite.
Bagian 3 - Wakil Direktur
Harus membantu direktur dan bertanggung jawab selama
direktur tidak ada. Dapat ditunjuk untuk melaksanakan tugastugas sebagai berikut: kelas-kelas kemajuan, sekretaris atau
bendahara, permainan, aktifitas perkemahan, penghargaan dan
aktifitas keahlian, musik, peralatan kepanduan, alam, khotbah,
transportasi, acara khusus, acara bulanan, dan sebagainya.
Bagian 4 - Sekretaris
Harus membuat laporan bulanan yang dilaporkan kepada kantor
Konferens setempat. Sekretaris bertanggung jawab terhadap
seluruh korespondensi klub. Mencatat hasil rapat. Bertanggung
jawab terhadap laporan mengenai individu dan laporan-laporan
penting lainnya untuk jalannya klub secara lancar.
Bagian 5 - Bendahara
Harus bertanggung jawab terhadap pengeluaran yang
dikeluarkan dan pengumpulan uang juga mengatur seluruh
pemasukan seperti uang keanggotaan, pemasukan karena ada
kegiatan yang bertambah, dsb dan harus membuat laporan
keuangan apabila diminta oleh staff, dan memberikan account
Bejana Advent Indonesia Timur
dan semua dana yang belum didistribusikan kepada
penggantinya. Bendahara harus juga bekerja secara harmonis
dengan bendahara gereja, mendepositokan semua dananya
kepada bendahara gereja.
Bagian 6 Dapat juga adalah wakil direktur. Harus membantu direktur
dalam memperbaiki kerohanian yang kuat di dalam klub,
mengenal hubungan masing-masing anggota dengan Tuhan dan
harus melayani komite berurusan dengan kebaktian di rapat
klub, perkemahan, jangkauan keluar dan dislipin.
PASAL VI
KOMITE
Bagian 1 - Komite yang bertugas terdiri dari:
a. Komite koordinator (untuk gereja dengan junior dan klub
remaja)
b. Komite executive
c. Komite staff
Bagian 2
Komite koordinator terdiri dari direktur administrasi, direktur
klub, wakil direktur, pendeta, bendahara, dan pembina
kerohanian (chaplain). Komite, yang mana direktur
administrasi adalah pemimpinnya, bertanggung jawab untuk
seluruh aktifitas klub remaja.
Bagian 3
Komite executive terdiri dari direktur klub, wakil direktur,
pendeta,
sekretaris,
bendahara,
dan
pembina
kerohanian(chaplain). Komite, yang mana direktur adalah
pemimpinnya, bertanggung jawab untuk segala aktifitas klub
remaja.
Bagian 4
Komite staff terdiri dari komite executive ditambah para
pembina , para pemina junior dan para instruktur . Pembina
kerohanian (chaplain) boleh diundang untuk rapat dengan
komite ini.
PASAL VII
KUORUM
Untuk keputusan yang akan diambil oleh komite-komite diatas,
anggota komite
yang hadir harus hadir lebih banyak dari
jumlah anggota.
Page 15
Edisi 293 – 6 Juni 2014
S
uatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan
kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah , sebuah Jaguar
yang mengkilap. Kini , sang pengusaha sedang
menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan
kecepatan penuh , dipacunya kendaraan itu mengelilingi
jalanan tetangga sekitar. Di pinggir jalan , tampak beberapa
anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu.
Namun , karena berjalan terlalu kencang , tak terlalu
diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu
yang melintas dari arah mobil-mobil yang diparkir di jalan.
Tapi , bukan anak-anak itu yang tampak melintas. Aah. ..
ternyata ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu
mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.
Cittt ……. ditekannya rem mobil kuat-kuat.
Dengan geram , dimundurkannya mobil itu menuju tempat arah
batu itu dilemparkan. Jaguar yang tergores , bukanlah perkara
sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain ,
begitu pikir sang pengusa dalam hati. Amarahnya memuncak.
Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa.
Ditariknya seorang anak yang paling dekat dan dipojokkannya
anak itu pada sebuah mobil yang diparkir. “Apa yang telah kau
lakukan ? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku ! Lihat
goresan itu “, teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu
mobil. “Kamu tentu paham , mobil baru semacam ini akan
Bejana Advent Indonesia Timur
butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores ,”
ujarnya lagi dengan geram , tampak ingin memukul anak itu.
Sang anak tampak ketakutan dan berusaha meminta maaf.
“Maaf Pak , maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab , saya
tidak tahu lagi harus melakukan apa “. Pada air mukanya tak
tersembunyikan rasa ngerinya, dan tangannya bermohon
ampun. “Maaf Pak , saya melemparkan batu itu , karena tak ada
seorang pun yang mau berhenti….”
Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak
tadi menunjuk ke suatu arah , di dekat mobil-mobil parkir tadi.
“Itu di sana ada kakakku. Dia tadi tergelincir , dan terjatuh dari
kursi rodanya.
Saya tak kuat mengangkatnya. Dia terlalu berat. Badannya tak
mampu saya papah, dan sekarang dia sedang kesakitan…” Air
matanya mengalir makin deras yang diusapnya berkali-kali
dengan punggung tangannya bergantian. Ia mulai terisak.
Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah
yang mulai tercenung itu. “Maukah Bapak membantu saya
mengangkatnya ke kursi roda ?Tolonglah , kakakku terluka ,
tapi dia terlalu berat untukku” . Tak mampu berkata-kata lagi,
pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya tercekat. Ia
hanya mampu menelan ludah. Segera , diangkatnya anak yang
cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian diambilnya sapu
tangan mahal miliknya , untuk mengusap luka di lutut anak itu.
Page 16
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Memar dan tergores,
kesayangannya.
sama
seperti
sisi
pintu
Jaguar
Setelah beberapa saat , kedua anak itu pun berterima kasih , dan
mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. “Terima kasih,
dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak ”
Keduanya berjalan beriringan , meninggalkan pengusaha yang
masih nanar menatap kepergian mereka.
Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong
kursi roda itu , melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju
Jaguar miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat , sambil
merenungkan kejadian yang baru saja dialaminya. Kerusakan
yang terjadi pada mobil mahalnya bisa jadi bukanlah hal sepele.
Namun , ia memilih untuk tak menghapus goresan itu.Ia
sengaja membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya
pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata
terlihat: “Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat ,
karena , seseorang akan melemparkan batu untuk menarik
perhatian mu.”
INSPIRASI
Saudara, sama halnya dengan kendaraan , hidup kita akan
selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap
sisinya , hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan
kenyataan. Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan
cepat , sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk
menyelaraskannya untuk melihat sekitar ?
Kadang , kita memang tak punya waktu untuk mendengar,
menyimak , dan menyadari setiap ujaran Nya. Kita kadang
memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan , memacu
hidup dengan penuh nafsu , hingga terlupa pada banyak hal
yang melintas.
Saudara, kadang memang , ada yang akan “melemparkan batu”
buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya
terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata
Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat
kita ?
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 17
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Bawakan Firman Dua Bahasa
Togas-Sehang: Kalawo u naung u
Oleh : Ellen Manueke – BAIT Manado
Direktur
Pendidikan
GMAHK Konfrens ManadoMaluku Utara dan sebagian
Kota Bitung, Ny. Femmy
Togas
Sehang,
MPd
berkesempatan mengunjungi
dan berkhotbah di jemaat
Gritma,
Sabtu
(31/5)
kemarin. Wanita energik
dengan dua anak dan dua
cucu ini dengan semangat
membawakan khotbah Sabat siang di hadapan jemaat.
Menariknya, kandidat doctor Universitas Negeri Manado
(Unima) ini menerjemahkan khotbahnya ke dalam bahasa ibu,
bahasa Sangihe; karena menurutnya ada ungkapan-ungkapan
tertentu dalam Alkitab yang sangat pas bila diterjemahkan ke
dalam bahasa lokal, contohnya ungkapan Yesus tentang
segenap hati.
di hadapan presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang
Yudhoyono pada perayaan Natal di kota Manado tahun lalu.
“Luar biasa, pengalaman yang sama sekali tidak diduga dan tak
terlupakan. Menyanyi di hadapan orang nomor satu di negeri
ini. Apalagi, usai menyanyi, kelompoknya diminta menyanyi
lagi secara khusus di hadapan presiden dengan tamu yang
terbatas dalam sesi ramah tamah. Ini karena melakukan dengan
segenap hati,” terangnya.
“Hukum Allah itu mengajarkan kita untuk mengsihi Allah
dengan segenap hati, pikiran dan jiwa. Kalawo u naung u,”
ungkapnya membuka khotbah Sabat siang.
Dikatakan ibu dari Jessie dan Daryl ini, ‘kalawo’ berarti penuh
dan ‘naung’ berarti hati. Penuh berarti tidak setengah-setengah
karena, bahkan istilah Manado-nya ‘tabuang-buang’.
“Ibaratnya, bila gelas diisi air akan penuh hingga airnya
meluap. Demikian pula bila kita melakukan sesuatu dengan
segenap hati, maka akibat dari perbuatan kita itu akan meluap
seperti seperti air yang tidak berhenti mengalir,” tandasnya.
Togas mencontohkan tentang kemampuannya menyanyi yang
terbatas. Tetapi, karena ia ingin menyanyi dengan segenap hati,
maka hasilnya dirinya bersama tiga ibu lainnya dapat menyanyi
Bejana Advent Indonesia Timur
Karenanya dia mengajak jemaat untuk mengasihi, melayani,
mengampuni dan mengabdi dengan segenap hati. Jangan
setengah hati, tetapi sepenuh hati. Sepuluh hukum Allah
merupakan ungkapan kasih kepada Allah dan sesama manusia,
termaktub di dalam keseluruhan isi Alkitab.
“Mari kita melakukan sesuatu dengan sepenuh hati. Maka Allah
akan memberkati kita dengan berkat yang melimpah,”
tutupnya.
Page 18
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Selain Femmy Togas, beberapa tamu lainnya juga turut
beribadah Sabat bersama-sama di jemaat Gritma. Acara
diakhiri dengan potluck bersama dengan menu vegetarian. (*)
LAWATAN Pdt. JONATHAN
KUNTARAF KE NEW JERSEY
Oleh: Jufrie Wantah – BAIT USA
Maksud lawatannya ke New Jersey adalah sebagai salah satu
nara sumber dalam seminar “Christ- Centered Discipleship”
yang digelar di Trinity Temple Seventh-Day Adventist Church,
Newark, New Jersey pada Sabtu dan Minggu (7/6 & 8/6).
Trinity Temple yang bernaung di bawah Allegheny East
Conference (AEC) dengan Pdt. Dr. Norman Miles selaku
Gembala Jemaat memiliki keanggotaan 500 orang lebih
merupakan salah satu jemaat di Northern New Jersey, wilayah
AEC yang terbesar dari segi keanggotaannya. Pdt. Dr.
Jonathan Kuntaraf didampingi sang isteri Dr. Kathleen
Kuntaraf menjadi salah satu nara sumber bersama dua nara
sumber lainnya yaitu Pdt. Dr. Ronald Cho dan Colin Brathwaite
Jr. Topik-topik yang menarik antara lain yaitu: The Role of
Sabbath School in Discipleship (Jonathan Kuntaraf), Principles
of Christ-Centered Discipleship (Ronald Cho), Strategies to
Continuously Apply Biblical/Radical Discipleship (Colin
Brathwaite Jr).
Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf yang kini adalah Director of the
General Conference of Seventh-Day Adventist Church Sabbath
School and Personal Ministries Department yang bermarkas di
Maryland, USA selain sebagai salah satu nara sumber dalam
seminar, juga menjadi guest speaker dalam Divine Worship
Service pada sesi kedua [Acara Divine Worship Service dibagi
dua yaitu: pukul 09:00 pagi (sesi pertama) dan pukul 12:00
siang (sesi kedua)] di gereja tersebut. Dalam seminar antara
lain Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf mengatakan bahwa Sabbath
School Objectives: 1) Bible Study, 2) Fellowship, 3) Ministry
Bejana Advent Indonesia Timur
Outreach, 4) World Missionary serta menekankan pentingnya
kelompok kecil sebagai Action Unit Plan yang beranggotakan
6-8 orang, memiliki pemimpin jangkauan ke luar dan rencana,
waktu yang cukup untuk anggota klas berdiskusi dan
menjangkau ke luar, mengaplikasi pelajaran serta berbagi
pengalaman dan bersekutu satu sama lain.
Setidaknya ada 15 anggota yang hadir dari First Indonesian
Seventh-Day Church, South Plainfield, New Jersey dengan
Gembala Jemaat Pdt. Dr. Steven Rantung yang bernaung di
bawah AEC. Nampak antara lain tua-tua jemaat Albert
Kawuwung (First Elder), Charles Dien (Elder), Venly Lalaki
(Treasurer), Silvanna Massie (Sabbath School Superintendent).
Seusai seminar pada Sabtu petang (7/6) Pdt. Dr. Jonathan
Kuntaraf mengadakan lawatannya ke Indonesian Pioneer
Seventh-Day Adventist Church, Plainfield, New Jersey dengan
Gembala Jemaat Pdt. Dr. Adrie Legoh yang bernaung di bawah
New Jersey Conference. Selain kangen dengan anggota, juga
menurut catatan penulis Pdt. Dr. Jonathan Kuntaraf pernah
menjadi gembala jemaat ini.
Ulang Tahun
Segenap pimpinan dan seluruh tim redaksi menyampaikan
selamat ulang tahun kepada semua relawan BAIT yang
berulang tahun di bulan Juni ini, di antaranya :
Willy Wuisan – 8 Juni
Max Kaway – 9 Juni
Royke Sundalangi – 9 Juni
Larry Windewani – 13 Juni
Jimi Pinangkaan – 14 Juni
Pdt. Ronny Umboh – 16 Juni
James Manurip – 16 Juni
Ellen Manueke – 21 Juni
Denny Kalangi – 26 Juni
Samuel Rorimpandey – 30 Juni
Tuhan memberkati selalu dan tetap semangat dalam pelayanan.
HRD
Page 19
Edisi 293 – 6 Juni 2014
Kami
K
etika Yesus dan ketiga muridNya masih berada atas
gunung, murid-murid yang lain menghadapi masalah
dimana seorang ayah membawa anaknya yang
kerasukan setan dan meminta murid-murid Yesus untuk
mengusir setan sekaligus menyelamatkan anaknya itu. Dengan
kepercayaan diri yang tinggi, sebagaimana yang pernah mereka
lakukan, murid-murid ini lalu menyuruh setan itu pergi dalam
nama Yesus. Namun aneh, setan itu tidak pergi. Murid-murid
coba melakukan segala macam cara untuk mengusir setan itu,
tetapi si setan tetap membandel dan tidak keluar dari dan
miminta sang bapak ini untuk anak ini. Akhirnya dengan
perasaan malu, murid-murid Yesus menyerah menunggu boss
mereka yaitu Yesus.
Ketika Yesus turun dari gunung, segera bapak itu mendatangi
Yesus dan berteriak minta tolong. Mendengar permintaan ini,
hati Yesus menjadi penuh dengan amarah, pilu, dan sedih.
“Apa katamu: jika Engkau dapat?” Yesus berpaling kepada
murid-murid, lalu berkata dengan tatapan yang sedih; “Hai
kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat!” (Lukas 9 :
17-43ª).
Yesus mengusir setan itu dan mengembalikan anak itu kepada
ayahnya. Pertanyaannya, mengapa murid-murid tidak dapat
mengusir setan itu? Murid-murid bertanya kepada Yesus;
“Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus:
“Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Doa yang dimaksud di sini bukanlah doa mantera, atau doa
ritual keagamaan. Doa yang dimaksud di sini adalah doa yang
terpancar dalam kehidupan, doa yang sungguh-sungguh, doa
yang dilandaskan pada keyakinan yang kuat bahwa jawaban
akan datang dari Yesus sebagai sumber kehidupan dan
keselamatan. Ketika doa dan kehidupan menjadi satu integritas
yang utuh, kuasa Allah menjadi nyata dan utuh juga di dalam
kita.
Menjelang kedatanganNya, umat-umat Tuhan akan dihadapkan
pada berbagai-bagai masalah yang pelik dan sukar. Tidak ada
tempat berteduh, tempat berlindung yang paling aman, selain
datang kepada Tuhan dengan doa setiap saat. Jadikanlah doa
sebagai alat komunikasi dengan Boss kita yang disurga sebab
Dia dapat melakukan segala cara untuk memproteksi kita dari
segala macam masalah yang kita hadapi.
Redaksi
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 20
Download