Edisi 312 – 17 Oktober 2014

advertisement
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Page 1
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tentara Prajurit
Sebab Kami Sendiri Telah Mendengar Dia
Bapa Kita Tahu Memberi Yang Terbaik
Anak Cacat
Sabat Alkitab : Perspektif Advent
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael
Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud
Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu
Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda
Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Pekabaran Diperhatikan
Ishak Dan Ribka
Pathfinder
Pedoman Administrative PA Remaja
Palakat - Berita
Page 2
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Tentara Prajurit
Untuk kali kedua tahun ini, saya kembali diminta oleh Lyndelle Chiomenti, Staf Sekolah Sabat di General
Conference untuk mengoordinasikan tulisan satu minggu di Kuartal I tahun 2016. Sebelumnya saya biasa
menulis atas permintaan Prof. Daniel Saputra, tapi entah kenapa, awal tahun ini saya mungkin secara random
dimintakan Lyndelle untuk tidak saja menulis satu bagian tapi mengoordinasikan keseluruhan satu minggu
untuk Sabbath School Collegiate Quarterly (CQ), atau semacam renungan harian untuk anak-anak remaja.
Karena telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun membantu Prof. Daniel Saputra menerjemahkan
materi CQ. Saya berusaha mencari calon penulis yang memiliki visi dan ide segar sebagai bahan tulisan
karena karakteristik target pembaca CQ adalah anak-anak remaja yang lebih tertarik kepada ide-ide interaktif
dan tidak biasanya. Oleh sebab itu mencari calon penulis yang memiliki tingkat rohani yang baik serta
mampu berkomunikasi secara interaktif dengan anak-anak remaja bukanlah hal yang mudah.
Bagian tersulit untuk dicari penulisnya adalah “Logos.” Bagian ini merupakan batang tubuh dari keseluruhan
tulisan sepanjang minggu dan biasanya dari yang saya pelajari pada tim Om Daniel, Logos biasanya ditulis oleh
seorang pendeta atau anggota gereja yang sudah senior. Saya coba berusaha menghubungi mantan dosen saya
yang sekarang sementara menyelesaikan doktoralnya di Manila tapi SMS tidak terbalas.
Saya lalu teringat kepada sosok seorang pendeta muda yang kreatif dan berinovasi dimana saya pernah
mendengar dia berkhotbah di jemaatnya. Saya lalu mengirimkan email meminta kesediaan orang muda ini
berpartisipasi menulis bagian doktrinal dari minggu koordinasi CQ saya.
Tidak disangka hanya dalam hitungan menit ada balasan email menyatakan kesiapannya. “Kalau memang
dipercayakan dan waktunya pas pasti siap," demikian reply dari email yang saya terima. “Torang ini ‘Tentara
Prajurit’, jadi so musti siap ke mana saja dan kapan saja (doakan supaya bisa bagini terus). Terserah yang Punya
Pekerjaan,” lanjut beliau lagi.
Ada dua bagian kalimat yang membuat saya kagum dari sosok anak muda yang tamat dari almamater yang
sama dengan saya. Pertama pasangankata “Tentara Prajurit” yang dia sampaikan dengan embel-embel “siap
kemana saja dan kapan saja.” Ini melukiskan semangat pelayanan yang tinggi dimana apa pun tantangan dan
kesulitan yang bakal dialami, apabila pimpinan gereja menugaskan sesuatu hal, akan dilaksanakan sepenuhnya.
Demikianlah semangat tentara, apalagi ditambah dengan sikap keprajuritan.
Akan tetapi beliau juga menambahkan dengan permohonan doa agar tetap dapat memiliki semangat yang sama
terus menerus. Nah, ini yang jarang. Banyak dari pengerja Tuhan jika sudah memiliki tempat yang aman dan
ideal, layaknya ayam bertelur di lumbung beras, tentu tidak akan mau keluar dari situ. Sudah memiliki tempat
nyaman, zona yang tenang. Hati-hati, hal ini bisa saja menghanyutkan.
Soal ini sewaktu keluarga pengerja yang sementara melayani di Uni menginap di rumah kami beberapa bulan
yang lalu dalam perjalanan liburan mereka mengabarkan bahwa ada kemungkinan pendeta akan ditempatkan
Page 3
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
tidak lagi di kota besar pada tingkat uni tapi akan “kembali di kampung" melayani anggota jemaat. Sebuah
tantangan yang luar biasa dimana bisa saja keluarga ini menolak dengan banyak alasan. Contohnya, di kota
sekolah untuk anak-anak tersedia lebih banyak dibandingkan di kampung tidak ada sekolah Advent, dan lain
sebagainya. Tapi tipikal keluarga pengerja ini memang lebih senang berada di jalanan berdebu dan kotor
ketimbang di kota dengan pelayanan anggota yang luar biasa, akhirnya mereka menerima panggilan organisasi
dengan senang hati kembali ke desa.
Kembali ke kisah pengerja muda di atas, hal kedua yang saya senangi dari balasan emailnya adalah “Terserah
yang Punya Pekerjaan.” Kata-kata ‘yang Punya Pekerjaan’ memang sengaja ditulis dalam huruf awal capital
menandakan Oknum keallahan yang khusus. Terserah Tuhan, demikian kira-kira maksudnya.
Banyak teman pengerja yang melontarkan candaan, “Terserah Tuhan, asal jangan di Papua atau Sanger!”
Terkadang ini terdengar sebagai bahan tertawaan, tapi terserah Tuhan ini akhirnya harus menurut kepada
standar kita. Walaupun Sanger dan Papua tidak seseram tempo dulu, sekarang pun ada koneksi internet serta
transportasi yang lebih memadai, tapi daerah-daerah ini bukanlah favorit para pengerja Tuhan untuk
ditempatkan.
Contoh kerelaan untuk membantu pekerjaan Tuhan yang ditunjukkan baik oleh pengerja muda serta keluarga
pendeta yang saya sampaikan di atas patutlah menjadi teladan bagi pengerja-pengerja Tuhan yang lain. Ajakan
Tuhan adalah untuk bersusah-payah melayani Dia dimana saja tempat yang dibutuhkan bukan sebaliknya.
Semangat pelayanan spartan ini yang celakanya saat ini sudah jarang ditemukan pada diri pengerja-pengerja
Tuhan.
Osvald Taroreh
t: @OsvaldTaroreh
Page 4
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
K
ita sering memgambil
perempuan Samaria diyakinkan bahwa Yesus adalah mesias, dia
pelajaran dari orang
cepat-cepat memberitahukannya kepada tetangga-tetangganya
terhormat seperti Daniel,
dan orang-orang sekotanya. Dia berkata, (dalam ayat 29) “Mari,
dari orang terpandang
lihatlah! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala
seperti rasul Paulus, atau dari
sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?...”
murid-murid
Tuhan
yang
yah sering kita melihat kalimat ini lalu kita meyerapnya sebagai
memang telah disendirikan
dorongan untuk menginjil.
untuk maksut-maksut Tuhan
yang istimewa dan suci. Tetapi
Tetapi ada suatu lain yang juga menarik dan penting dalam ayat
kali ini saya ingin mengajak
ini, ayat ini dilanjutkan dengan ayat 30 yaitu “Maka mereka
anda untuk juga mengambil
pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.”
suatu nilai penting dari sekelompok orang yang tidak
diistimewakan oleh budaya di zamannya. Yang saya maksutkan sebenarnya mereka sudah bisa mengambil kesimpulan saat itu,
disini adalah orang samaria, dan itupun bukan si orang samaria karena mereka mendapat berita tentang Yesus itu dari seorang
yang terkenal karena kebaikan hatinya yang suka menolong itu. wanita yang bisa disebut sebagai “sumber informasi tangan
Tapi kali ini mengenai sekelompok orang samaria.
pertama,” Tetapi mereka tidak langsung puas dengan hanya
mendegar tapi mereka ingin pergi dan datangi Yesus itu secara
Dalam Yoh 4:1-42 kita bisa mendapati suatu catatan mengenai langsung, sehingga pada ayat 42 ada catatan disana bahwa
percakapan Yesus dengan perempuan samaria.
Ketika mereka menyimpulkan “dan mereka berkata kepada perempuan
Page 5
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang berdasarkan Alkitab, Ny. Ellen G. White menuliskan dalam
kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami Review and Herald, 21 Maret 1890:
tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” Sebagai
“Alkitab mengingatkan kita untuk jangan hanya
pemimpin-pemimin jemaat, dan sebagai anggota jemaat pada
percaya kepada hikmat manusia, atau kepada
umumnya, adalah sangat penting agar kita bukan bersikapa dan
penyelidikan seseorang saja. Pergilah sendiri kepada
mengambil keputusan hanya sekedar berdasarkan apa kata orang
Alkitab untuk dirimu sendiri. Selidikilah firman yang
tetapi mendapatkan data yang benar dari sumber utama secara
diinspirasikan dengan rendah hati. Kesampingkan
langsung.
pertimbangan sebelumnya, karena engkau tidak akan
memperoleh keuntungan kecuali engkau datang kepada
Sehubungan dengan kebutuhan kita untuk semakin follow the
firman Allah seperti anak kecil yang tidak tahu apabible sehingga bisa tetap bersikap dan mengambil keputusan
apa…Kapan saja kita menyelidiki kebenaran Alkitab,
Tuhan ada bersama kita.”
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 6
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan
memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." – Matius 7 : 11
Sebuah cerita dari Zulfi
Akmal, Al-Azhar Cairo.
Seorang Syekh yang alim lagi
berjalan-jalan santai bersama
salah seorang di antara muridmuridnya di sebuah taman.
Di tengah-tengah asyik berjalan
sambil
bercerita,
keduanya
melihat sepasang sepatu yang
sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah
sepatu milik pekerja kebun yang bertugas di sana, yang
sebentar lagi akan segera menyelesaikan pekerjaannya.
Bejana Advent Indonesia Timur
Sang murid melihat kepada syekhnya sambil berujar:
“Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dengan
menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi di
belakang pohon-pohon? Nanti ketika dia datang untuk memakai
sepatunya kembali, ia akan kehilangannya. Kita lihat
bagaimana dia kaget dan cemas!”
Syekh yang alim dan bijak itu menjawab: “Ananda, tidak
pantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin.
Kamu kan seorang yang kaya, dan kamu bisa saja menambah
kebahagiaan untuk dirinya. Sekarang kamu coba memasukkan
beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya, kemudian
kamu saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin
itu”.
Page 7
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Sang murid sangat takjub dengan usulan gurunya. Dia langsung
saja berjalan dan memasukkan beberapa lembar uang ke dalam
sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik
semak-semak bersama gurunya sambil mengintip apa yang
akan terjadi dengan tukang kebun.
Tidak beberapa lama datanglah pekerja miskin itu sambil
mengibas-ngibaskan kotoran dari pakaiannya. Dia berjalan
menuju tempat sepatunya ia tinggalkan sebelum bekerja. Ketika
ia mulai memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia menjadi
terperanjat, karena ada sesuatu di dalamnya. Saat ia keluarkan
ternyata…....uang.
Sang guru melanjutkan pelajarannya.
Sekarang ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam-macam:
# Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balas
dendam adalah suatu pemberian.
# Mendoakan temanmu di belakangnya itu adalah suatu
pemberian.
# Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka
buruk darinya juga suatu pemberian.
Dia memeriksa sepatu yang satunya lagi, ternyata juga berisi
uang.
# Menahan diri dari membicarakan aib saudaramu di balik
belakangnya adalah pemberian lagi.
Dia memandangi uang itu berulang-ulang, seolah-olah ia tidak
percaya dengan penglihatannya.
Ini semua adalah pemberian, supaya kesempatan memberi tidak
dimonopoli oleh orang-orang kaya saja.
Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak
melihat seorangpun.
Bagi saya, seiring dengan tahun-tahun berlalu, kita bertumbuh,
seperti halnya Daud, dalam kesadaran akan kasih Allah yang
melindungi. Kita menjadi tidak terlalu memedulikan perkataan
orang lain tentang kita, dan justru semakin menyerahkan diri
kepada Bapa kita. Kita belajar taat dengan penuh kerendahan
hati pada kehendak Allah.
Selanjutnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya, lalu ia
berlutut sambil melihat ke langit dan menangis. Dia berteriak
dengan suara tinggi, seolah-olah ia bicara kepada Allah:
“Aku bersyukur kepada-Mu wahai Tuhan. Wahai Yang Maha
Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak-anakku lagi kelaparan.
Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah
menyelamatkanku, anak-anak dan istriku dari celaka”.
Dia terus menangis dalam waktu cukup lama sambil
memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas
karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat
di balik persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia
bendung.
Ketika itu Syekh yang bijak tersebut memasukkan pelajaran
kepada muridnya:
“Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih
dari pada kamu melakukan usulan pertama dengan
menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?”
Sang murid menjawab:
“Aku sudah mendapatkan pelajaran yang tidak akan mungkin
aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham makna
kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku:
“Ketika kamu memberi kamu akan mendapatkan kebahagiaan
yang lebih banyak dari pada kamu mengambil”.
Bejana Advent Indonesia Timur
Tentunya kita dapat meminta lawan kita memberi alasan atas
tuduhan mereka terhadap kita, atau kita dapat menyangkal
dengan gigih jika mereka memfitnah kita. Namun, ketika kita
telah bertindak semaksimal mungkin, satu-satunya hal yang
tertinggal adalah menanti dengan sabar hingga Allah
membenarkan kita.
Sementara itu, alangkah baiknya apabila kita menyerahkan
perkataan mereka yang memfitnah kita pada kehendak Pribadi
yang mengasihi kita dengan kasih yang tak terbatas. Kita harus
mendoakan mereka. Kita minta kepada-Nya pengampunan
dosa-dosa mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat. Kita perlu mengatakan bahwa segala hal yang
diizinkan Allah untuk terjadi adalah demi kebaikan-Nya untuk
diri kita atau orang lain, walaupun hati kita hancur dan air mata
kita bercucuran.
Apa pun yang dikatakan orang tentang Anda, Anda berada di
dalam tangan Allah. Dia melihat penderitaan Anda, dan pada
saatnya nanti akan membalas Anda dengan kebaikan.
Percayalah kepada-Nya dan tinggallah di dalam kasih-Nya.
Jadi jika kita ini sebagai orang berdosa yang tidak luput dari
berbuat dosa seperti cerita tadi diatas. Kita mempunyai Syekh
diatas dari segalah Syekh yaitu Tuhan yang maha dashyat dan
ajaib itu. Tuhan tahu memberi yang terbaik kepada siapa saja,
apalagi Bapa kita Yesus Kristus Tuhan kita yang di Surga dapat
memberikan yang terbaik asalkan kita minta kepadaNya, ***
Page 8
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
implikasi serius bagi hukum Sabat di dalam gereja Kristen. 2 Itu
hendaknya menyarankan bahwa selama zaman Paulus hukum
tersebut tidak dipertimbangkan yang mengikat pada orangorang Kristen dan bahwa satu transisi dari pemeliharaannya
kepada penolakannya sudah dalam proses. Itu juga hendak
menyarankan atau menyatakan secara tidak langsung bahwa
gereja sedang ditinggalkan bebas untuk memilih hari tertentu
mana untuk beribadah. Kita harus menguji perikop tersebut
secara lebih teliti.
Artikel Rohani
BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST PERSPECTIVE
(SABAT ALKITAB:
PERSPEKTIF ADVENT)
Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D,
(Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General
Conference)
Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara
Advent dan Katholik,
Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss
(Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag)
Lanjutan ….
AYAT-AYAT PERTENTANGAN
A
pakah ada isyarat-isyarat di
dalam Perjanjian Baru
juga
sudah digenapi di dalam Kristus,
memberikan
orang-orang
percaya kebebasan dari hukum, atau
bahwa sebuah hari beribadah yang baru
dari orang Kristen secara lambat laun
diperkenalkan di dalam ibadah Kristen?
Perdebatan di antara orang-orang
Kristen pada isyu-isyu itu berlanjut
tanpa indikasi-indikasi terhadap sebuah
resolusi akhir. Namun pertanyaan-pertanyaan dimunculkan
adalah pertanyaan yang maha penting oleh karena itu terkait
dengan ungkapan kehendak Allah bagi gereja-Nya. Kita akan
menguji secara ringkas perikop-perikop yang biasanya
digunakan untuk mengidikasikan bahwa selama zaman
Perjanjian Baru, Sabat sudah dikesampingkan oleh gereja.
A.
Roma 14:5: Sebuah Pokok Persoalan Hati Nurani
Beberapa orang telah menggunakan Roma 14:5
berargumen bahwa, menurut Paulus, pemeliharaan Sabat adalah
pilihan, sebuah pokok persoalan dari pilihan pribadi menurut
hari nurani seseorang.1 Pernyataan ini memiliki implikasi1
E.g. D. R. de Lacey, "The Sabbath/Sunday Question
and the Law in the Pauline Corpus," dalam From Sabbath to Lord's Day,
diedit oleh D. A. Carson (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982), hlm. 182;
Peter Stuhlmacher, Paul's Letter to the Romans (Louisville, KY:
Bejana Advent Indonesia Timur
1. Paulus Tidak Sedang Menjelaskan Praktek-Praktek
Alkitab
Beberapa orang mengisyaratkan bahwa Paulus sedang
mendiskusikan di dalam perikop Perjanjian Baru kita praktekprektek yang sekarang ini dipertimbangkan oleh dia sedikit atau
tidak bernilai lagi bagi orang orang Kristen. Namun bukanlah
itu kasusnya. Perhatikan bahwa beberapa resep dari surat
kepada orang-orang Roma percaya bahwa seseorang harus
jangan memakan daging dan meminum anggur (14:2, 21).
Betappun, Perjanjian Lama tidak menuntut secara total
pertarakan dari semua daging tetapi hanya beberapa daging
(Imamat
11).3
Bahkan
Perjanjian Lama
tidak
mempertimbangkan jus anggur secara tidak wajar untuk
pencernaan. Yang dilarang hanyalah Imam Besar dan orangorang Israel yang bernazar dengan cara bertarak. Paulus
sedang mendiskusikan makanan yang dianggap sebagai
makanan najis (koinós, istilah yang digunakan dalam 14:14)
Westminster, 1994), hlm. 224; James D. G. Dunn, Romans 9-16 (Dallas,
TX: Word, 1988), hlm. 805, percaya bahwa Paulus sedang mendiskusikan
sebuah pertentangan di antara orang-orang Kristen di Roma berkenaan
dengan Sabat tetapi mengakui bahwa sifat alami persekongkolan itu tidak
dinyatakan secara jelas oleh Paulus. Namun demikian, ia menyarankan
bahwa ayat 5 itu sedang merujuk kepada “sebuah keprihatinan pada
bagian dari beberapa orang asal Kristen-Yahudi dan yang lainnya yang
sudah menjadi proselit atau para penyembah Allah paling sedikit mereka
meninggalkan praktek hari-hari raya dan sabat yang diperintahkan oleh
Kitab Suci dan disucikan oleh tradisi, sebuah keprihatinan sentral yang
paling sedikit mereka menghilangkan sesuatu kepentingan fundamental di
dalam warisn Yahudi mereka” (hlm. 806). Dunn berargumen di dalam
kasus khusus ini “apa yang dipertaruhkan adalah tidak kurang apa-apa
dari pada seluruh pemahaman diri dari pergerakan baru bahwa Paulus
adalah seorang rasul kepala, di dalam kata lain, definisi dari Kekristenn
itu sendiri” (hlm. 810). Sekarang, jikalau isyunya begitu serius, mengapa
Paulus bersetuju dengan satu cara yang sambil lalu, memberikan kesan
bahwa itu bukanlah hal yang penting dan itu pada akhirnya adalah sebuah
cara opini pribadi?
2
Dunn, Romans 9-16, hlm. 801, mengakui bahwa
hukum-hukum diet Yahudi tidak menuntut vegetarianisme, tetapi
melanjutkan untuk menyarankan bahwa Paulus “mungkin sedang
memikirkan mengenai kebencian tak berdasar secara menyeluruh dari
hukum-hukum makanan bersama-sama, sehingga mengungkapkan isyu di
dalam istilah-istilah yang mencakupi mereka semua.” Adalah lebih aman
untuk tetap tinggal dengan bahasa yang Paulus gunakan agar supaya
menghindari spekulasi-spekulasi yang tak perlu. Brenda Byrne, Romans
(Collegeville, MN: Liturgical Press, 1996), secara benar berkomentar
bahwa, “apa yang disinggung di dalam Roma 14 berlanjut di seberang
praktek-praktek Yahudi secara normal” (hlm. 404).
3
Ernst Kaesemann, Commentary on Romans (Grand
Rapids, MI: Eerdmans, 1980), hlm. 367, aturan-aturan di luar orthodoksi
Yahudi “sebab pantangan umum akan daging dan anggur tidak dijumpai
di sana.”
Page 9
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
dan oleh karena itu adalah tidak wajar mengkonsumsi di bawah
situasi lingkungan tertentu. Referensi itu bukanlah aturanaturan yang dijumpai di dalam Torah yang dapat atau tidak
dapat diikuti berdasar pada hati nurani dari individu. Paulus
mengtakan bahwa yang lemah menilaisatu hari lebih penting
dari hari yang lain tetapi ia tidak secara ekspisit menyatakan
alasan pembedaan hari-hari tersebut. Tidak ada pernyataan
eksplisit dari Paulus yang mengindiksikan apa yang dilakukan
selama hari itu atau apakah hari itu dianggap suci. Tidak ada
referensi di dalam pasal itu yang merujuk kepada hari-hari
kudus di dalam Perjanjian Lama. Apa saja hal itu, nilai yang
kuat setiap hari untuk maksud atau kegiatan yang ia miliki di
dalam pikiran. Oleh karena itu, masalahnya adalah bukan
kegiatan tetapi memutuskan yang mana hari yang merupakan
hari terbaik untuk menyelenggarakan kegiatan tertentu.
Mereka yang kepada siapa ia menulis memahami secara jelas
apa yang ia pikirkan, tetapi kita harus menjadi bijaksana dan
tidak melompat kepada kesimpulan-kesimpulan yang tidak
substansial seperti contoh, bahwa Paulus sedang mengkaitkan
di sini dengan hukum hari Sabat.4 Itu tidak dinyatakan atau
disarankan oleh teks tersebut dan sebutan sederhana dari kata
“hari-hari” tidak membenarkan kesimpulan tersebut. Diskusi
tersebut nampaknya tidak menyangkut Torah Perjanjian Lama.
2. Paulus Tidak Sedang Menekankan Hari-Hari.5
Paulus mendedikasikan hanya dua ayat kepada pokok
pembahasan tentang “hari-hari” dan berkisar 21 ayat mengenai
isyu makanan. Apakah ia sedang mendiskusikan Sabat ia
seharusnya sudah mengembangkan pemikirannya lebih
mendalam lagi sebab berpotensi terhadap pertentangan secara
alami dari pokok bahasan ini. Ini menyarankan bahwa karena
Paulus memilih satu hari dari hari yang lain adalah hal pribadi
dan bukanlah sebuah isyu yang ia inginkan untuk diatur bagi
gereja. Oleh karena itu isyunya bukanlah isyu mengenai tidak
memelihara Sabat atau memelihara Sabat melainkan isyu
penggunaan hari-hari tertentu untuk beberapa alasan lain atau
maksud lain.
Buktinya, tidak ada apapun di dalam
“memelihara/menyucikan” sebuah hari,
hal itu secara
4
Dunn, Romans 9-16, hlm. 805, percaya bahwa rujukan
itu adalah untuk hari-hari raya Yahudi dan Sabat; Byrne, Romans, hlm.
412, secara lebih sedikit bijaksana menyatakan Paulus “nampaknya”
sedang merujuk kepada Sabat Yahudi dan hari-hari raya lainya. C. E. B.
Cranfield, The Epistle to the Romans (Edinburgh: T & T Clark, 1979),
menyarankan bahwa “hari-hari” menunjukkan “pemeliharaan hari-hari
khusus dari hukum Perjanjian Lama (mungkin juga dengan perobahan
dari Sabat ke Hari Tuhan)” (hlm. 705); Douglas Moon, The Epistle to the
Romans (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1996), menyatakan bahwa
“memegang erat-erat sifat alami yang pasti dari persekongkolan terhadap
‘hari-hari’ ini adalah sulit oleh karena Paulus tidak mengulasnya secara
mendalam…..Apakah maksud khusus isyu tersebut adalah pemeliharaan
hari raya besar Yahudi, hari-hari teratur berpuasa, atau Sabat aalah sulit
untuk dikatakan” (hlm. 842). Tetapi ia, kemudian, tetap berspekulasi,
“Tetapi kita harus mengharapkan bahwa Sabat, paling kurang, harus
dilibatkan, karena pemeliharaan Sabat adalah, berjalan sama-sama dengan
hukum-hukum makanan (bandingkan ayat 2-3), satu kunci pembedaan
Yahudi di abad pertama, dan memunculkan ke permukaan sebuah maksud
dari ketegangan di mana saja di gereja mula-mula (lihat Gal. 4:10 [?];
Kol 2:16)" (Ibid.).
5
Ini juga diakui oleh Dunn, Romans 9-16, hlm. 805.
Bejana Advent Indonesia Timur
sederhana terkait dengan “memilih/menyeleksi” satu hari dari
hari lain”untuk beberapa maksud tertentu. 6 Kita harus ingat
bahwa selama periode Perjanjian Baru, Sabat adalah hari
bersekutu untuk beribadah.
Apakah
Paulus, kemudian
mengatakan bahwa orang-orang Kristen sekarang sudah dapat
datang beribadah pada hari apa saja yang mereka inginkan
berdasarkan kepada yang disukai secara pribadi? Tidakkah ini
menciptakan secara serius kebingungan di dalam gereja?
Jikalau rasul lain menyeleksi satu hari tertentu untuk hari
persekutuan beribadah, bukankah itu akan menjadi sesuatu
pertentangan dengan nasihat Paulus di dalam Roma 14?
Mengapa menyeleksi hari lain jikalau semua hari adalah sama
secara signifikan?
3. Paulus
Tidak
Sedang
Menghadapi
Legalisme
Paulus sedang mengalamatkan sebuah masalah di
dalam gereja yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan
pandangan di antara anggota-anggota gereja pada pokok
persoalan yang ia tidak pertimbangkan untuk menjadi ancaman
kepada Injil. Apa saja yang anggota-anggota gereja sedang
lakukan, mereka bukan sedang melawan kehendak Allah yang
sudah dinyatakan; oleh karena itu ia tidak mengutuk praktekpraktek tersebut tetapi memberikan nasihat atas bagaimana
untuk menerima perbedaan di dalam kasih Kristen. Isyu
mendasarnya adalah kesatuan gereja dan kelestarian kesatuan
tersebut gantinya perbedaan pandangan di dalam beberapa
bidang yang tidak penting. Paulus tidak sedang menyerang
guru-guru palsu yang sedang mempromosikan legalisme di
antara orang percaya.
Apakah yang harus kita simpulkan? Saran-saran
berbeda sudah diberikan berkenaan referensi Paulus kepada
“hari-hari,” tak satu pun yang sudah mencapai sokongan secara
umum.7 Itu mengintimkan bahwa teks tersebut tidak berisikan
informasi yang cukup untuk mengijinkan kita secara jelas
memahami masalah-masalah yang dialamatkan Paulus. Kita
hanya dapat memaparkan hipotesa, sebagaimana yang
6
Frase Yunani krinei + para mengungkapkan gagasan
pemilihan atau pilihan; kata kerja itu sendiri dapat diterjemahkan
“menyeleksi atau/memilih”; lihat Danker, Greek-English Lexicon, hlm.
567; Cranfield, Romans, vol. 2, hlm. 704; dan Ernst Harald Riesenfeld,
"Para," in Theological Dictionary of the NT, vol. 5, diedit oleh Gerhard
Kittel and Gerhard Friederich. (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1967), hlm.
734.
7
Harold Weiss, "Paul and the Judging of Days,"
Zeitschrift für die neutestamentlichen Wissenschaft 88 (1995):137,
mendaftarkan pendangan-pandangan berbeda: “a) Pertentangan secara
utama sudah berlaku untuk orang kafir yang populer berkenaan dengan
mendirikan apakah satu hari fasto atau nefasto. b) Pertentangan tidak
dapat dikarakteristikkan sebagai yang berpusat pada pertanyaan orang
kafir atau Yahudi. Takhayul-takhayul berkenaan mengenai kekuatankekuatan aneh dari zaman yang berbeda adalah bagian dari karakteristik
sinkretisme dari zaman itu. Pada isyu serangan-serangan terhadap
propaganda sinkretistik. c). Pertanyaan hari-hari tersebut dikaitkan
dengan peranyaan tentang makanan-makanan, juga disebutkan dalam
Roma 14. Oleh karena itu, hari-hari dalam pertanyaan tersebut dipelihara
oleh orang-orang kafir, Yahudi dan Kristen sama sekali untuk maksudmaksud yang tidak sama. d). Pada isyu, yang secara utama, adalah Sabat
Yahudi.
Page 10
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Kaeseman akui.8 Kita sudah menunjukkan di sini bahwa itu
lebih mudah
dan lebih aman untuk mengeluarkan
kemungkinan-kemungkinan (contohnya, hukum Sabat) dari
pada berargumen untuk hipotesa-hipotesa tertentu. Namun
demikian, referensi-referensi terhadap “hari-hari” di dalam
konteks pertarakan dari beberapa makanan tertentu
menyarankan hari-hari berpuasa. Ini adalah kesimpulan yang
dicapai oleh beberapa orang Advent9 dan non Advent10 bahkan
para sarjana Alkitab non Advent.11 Menurut mereka Paulus
mungkin sedang mengalamatkan praktek-praktek hari-hari
berpuasa selama mana makanan-makanan tertentu dianggap
najis dan tidak pantas untuk dimakan. Ini hendak menjelaskan
perselisihan terhadap makanan. Sebagai tambahannya ada
beberapa individu menganggap hari-hari tertentu sama baiknya
untuk berpuasa sementara yang lainnya menganggap semua
hari itu sama nilainya.12
Bersambung….
Artikel Rohani
MENDALAMI BERSAMA
PEKABARAN AJARAN
DASAR GMAHK MELALUI
WAHYU 14:12
Bagian VIII
8
Romans, hlm. 368.
Raoul Dederen, "On Esteeming One Day Better Than
Another," Andrews University Seminary Studies 9 (1971):16-35;
Bacchiocchi, Sabbath Under Crossfire, hlm. 252.
10
E.g. M. Rauer, Die 'Schwachen' in Korinth und Rom
nach den Paulusbriefen (Freiburg: Herder, 1923), hlm. 180-182; F.
Leenhardt, The Epistle to the Romans (New York: World publishing,
1961), hlm. 348-349, yang menulis, “Oleh karena tidak ada saran apa-apa
yang kita miliki di sini yang berlaku dengan kaum Yudaizer, kita tidak
terkait dengan sebuah kiasan kepada Sabat tetapi terhadap praktekpraktek pantangan dan puasa pada tanggal-tanggal yang tetap,” dan
Jerome H. Neyrey, Paul, In Other Word: A Cultural Reading of His
Letters (Louisville, KY: Westminster, 1990), hlm. 69; Joseph A.
Fitzmyer, Romans (New York: Doubleday, 1993), hlm. 690, sama sekali
tidak meniadakan kemungkinan bahwa rujukan itu adalah kepada harihari Sabat, bulan-bulan baru, hari-hari raya dan hari-hari peringatan,
tetapi mengargumentasikan untuk hari-hari raya.
11
Berlawanan dengan posisi ini itu sudah diargumenkan
bahwa “paralellisme di ayat 2, 5, dan 6 menyarankan bahwa itu adalah
yang kuat dan lemah yang memelihara ‘hari-hari’” (De Lacey,
"Sabbath/Sunday," hlm. 182), tetapi kebenarannya adalah “Paulus tidak
secara eksplisit mengkaitkan pertentangan berkisar hari-hari ini dengan
‘yang kuat dan lemah’ kita mungkin secara relatif memastikan bahwa
orang percaya ‘yang lemah’ adalah seorang yang ‘membenarkan’ suatu
hari untuk menjadi lebih penting dari pada hari yang lain,’ sementara
orang percaya ‘yang kuat’ membenarkan masing-masing hari menjadi
sama penting satu sama lainnya.’” (Moo, Romans, hlm. 841-842). De
Lacey juga berkomentar bahwa jikalau berpuasa adalah apa yang Paulus
pikirkan maka anak kalimat, “yang lain memilih setiap harisebagai hari
raya” akan menjadi menyimpang untuk diartikan, “…..hari apapun……”
(Ibid., hlm. 194). Ia mengabaikan fakta bahwa kata sifat Yunani pas tidak
hanya berarti “setiap” tetapi juga berarti “apapun.”
12
Dalam Mengomentari hari-hari berpuasa, Fitzmyer, Romans, hlm.
690, memberikan contoh hari-hari berpuasa” di Perjanjian Baru, hari-hari
Minggu dan hari-hari Kamis (Lukas 18:12; Didache 8.1). Judaisme masa
itu juga mengembangkan satu teks yang disebut Megillat Tacanit, 'Scroll
of Fasting,' yang mendaftarkan hari-hari raya atas mana itu diijinkan
untuk berpuasa atau meratap. Di masa itu, orang-orang Kristen mulamula juga mengadakan puasa pada hari-hari Rabu hari-hari Jumat
(Didache 8.1; Herm. Sim. 5.3.7). Nampaknya orang-orang Yahudi tidak
berpuasa selama Sabat.
9
Bejana Advent Indonesia Timur
Oleh : Sonny Maromon, STh.
Healing Way Indonesia
Lanjutan …
Berikut ini marilah kita melihat sedikit komentar Ny. White
dalam Buku Kebahagiaan Sejati bab 7, hal 70-73 tentang
kehidupan tanpa dosa / tanpa pelanggaran kepada hukum
Tuhan sedikitpun sebagai syarat mutlak dalam kesalamatan,
namun tidak ada kuasa apapun dari manusia yang dapat
melaksanakannya selain dari pada Iman Kristus sendiri yaitu
iman yang ada di dalam Kristus.
“Apa yang disebut iman di dalam Kristus dengan pengakuan
membebaskan manusia itu dari tanggung jawab penurutan
kepada Allah, bukanlah iman melainkan keangkuhan belaka.
“Sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8).
Tetapi “jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu
pada hakikatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17). Sebelum Yesus
turun ke dunia ini Dia berbicara tentang Dirinya sendiri sebagai
berikut: “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Tauratmu ada di dalam dadaku.”( Mazmur 40:9); Dan sebelum
Dia naik ke surga kembali Dia berkata: “Jikalau kamu menurut
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku
menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya”
Page 11
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
(Yohanes 15:10). Alkitab berkata: “Dan inilah tandanya,
bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya...
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada dalam Dia, ia wajib
hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1Yohanes:3-6). ” ...
karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.”(1 Petrus 2:21)
Syarat kehidupan kekal itu adalah sama juga sekarang dengan
yang dulu--sama dengan yang dulu sebelum leluhur kita jatuh
ke dalam dosa di Taman Eden-- yaitu penurutan yang
sempurna terhadap hukum Allah, kebenaran sejati. Jikalau
kehidupan kekal itu diberikan dengan syarat yang kurang
daripada syarat ini maka kebahagiaan alam semesta ini pun
berada dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa dengan
segala derita dan sengsaranya, menjadi kekal selamanya.
Bagi Adam adalah mungkin, sebelum berdosa, membentuk satu
tabiat yang benar dengan penurutan kepada hukum Allah.
Namun dia tidak berhasil melakukan ini, dan karena dosanya
keadaan kita pun lemah sehingga kita tidak dapat membuat diri
kita sendiri benar. Oleh karena kita penuh dosa dan najis, maka
kita tidak dapat menurut hukum yang suci itu dengan
sempurnanya. Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri
yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi
Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita. Dia
hidup di dunia ini di tengah-tengah pencobaan dan godaan,
sama seperti yang kita hadapi, Dia menghidupkan SATU
KEHIDUPAN TANPA DOSA. Dia mati untuk kita, dan
sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan
kebenaran-Nya ada kita. Jika engkau mau menyerahkan dirimu
sendiri pada-Nya lalu menerima Dia sebagai Juruselamatmu,
kemudian, betapa besar pun dosamu dalam hidupmu di masa
lampau, dengan tabiat-Nya itu engkau dianggap benar. Tabiat
Kristus menggantikan/ berdiri pada tempat tabiatmu, dan
engkau diterima di hadapan Allah SEOLAH-OLAH SEORANG
YANG BELUM PERNAH BERDOSA.
Lebih lagi daripada ini, Kristus mengubah hati itu. Dia tinggal
di dalam hatimu oleh iman. Sepatutnya engkau memelihara
perhubungan dengan Kristus ini dengan iman serta penyerahan
kehendakmu yang terus menerus kepada-Nya; selama engkau
melakukan hal seperti ini, maka Dia akan bekerja di dalam
dirimu baik dalam kehendak dan berbuat sesuai dengan
kehendak-Nya. Maka engkau pun dapat berkata: “Namun aku
hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging adalah HIDUP OLEH IMANNYA
ANAK ALLAH yang telah mengasihi aku dan menyerahkan
diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20 KJV). Demikianpun Kristus
berkata kepada murid-murid-Nya: “Karena bukan kamu yang
berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkatakata di dalam kamu” (Matius 10:20). Kemudian dengan Kristus
yang bekerja di dalam dirimu, engkau akan menunjukkan Roh
Bejana Advent Indonesia Timur
yang sama serta melakukan pekerjaan yang baik-- pekerjaan
kebenaran, dan penurutan.
Itulah makanya tidak sesuatu pun di dalam diri kita sendiri
yang patut disombongkan. Kita tidak mempunyai alasan untuk
mengagung-agungkan diri kita sendiri. Satu-satunya alas
pengharapan kita ialah di dalam Kebenaran Kristus yang
dihisabkan kepada kita, dan yang ditempa oleh Roh Kudus-Nya
yang bekerja di dalam kita dan melalui kita.
Apabila kita berbicara mengenai iman, ada satu perbedaan yang
harus diingat. Satu jenis kepercayaan yang sama sekali berbeda
daripada iman.ADANYA TUHAN DAN KUASA-NYA,
KEBENARAN FIRMAN-NYA, ADALAH KENYATAAN
YANG SETAN SEKALIPUN DENGAN PENGIKUTPENGIKUTNYA TIDAK DAPAT MENYANGKAL DI
DALAM HATINYA.Alkitab mengatakan bahwa ‘Setan-setan
pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar,” tetapi
bukanlah iman. (Yakobus 2:19.) Tidak saja hanya percaya
dalam Firman Allah, melainkan PENYERAHAN KEMAUAN
YANG SEPENUHNYA KEPADA-NYA; DI MANA HATI ITU
DIPASRAHKAN PADA-NYA, kasih sayang diletakkan padaNya maka inilah iman yang bekerja dengan kasih serta
menyucikan jiwa. Melalui iman yang semacam inilah hati
dibarui di dalam gambaran peta Allah. Maka hati yang tadinya
belum dibarui dan tidak takluk kepada hukum Allah, dan sama
sekali tidak takluk, sekarang menggemari peraturan-peraturan
yang suci itu, penulis Mazmur berseru: “Betapa kucintai
Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari” (Mazmur
119:97). Dan kebenaran hukum itu dipenuhi di dalam kita.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka
yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1).
Perbandingan Dengan Yesus
Saya tidak tahu seperti apa pemikiran banyak orang tentang
siapa Yesus dan perdebatan yang terjadi. Apakah selama Dia di
dunia ini mengenakan “holy flesh” atau mengenakan daging
yang sama dengan kita semua manusia pendosa, namun tidak
berbuat dosa...?
Namun untuk melihat lebih jelasnya, marilah kita datang
kepada Firman Tuhan untuk melihat apa yang Firman Tuhan
katakan..
Gen 3:15 And I will put enmity between thee and the woman,
and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and
thou shalt bruise his heel.
Kejadian3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya."
Keturunan wanita yang dinyatakan disini bukanlah keturunan
hawa (wanita) yang belum jatuh ke dalam dosa tetapi hawa
yang telah jatuh ke dalam dosa.
Page 12
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
"For verily he took not on him the nature of angels; but he took
on him the seed of Abraham." Heb 2:16 (KJV)
Terjemahan bebasnya:
"Sebab sesungguhnya Ia (Yesus) tidak mengenakan pada diriNya alamiah para malaikat, namun Ia mengenakan pada diriNya alamiah keturuan Abraham"
Demikian pula dengan ayat berikut ini
Rom 1:3 Concerning his Son Jesus Christ our Lord, which was
made of the seed of David according to the flesh;
Terjemahan bebasnya:
“Tentang Anak-Nya Yesus Kristus Tuhan kita, yang telah
diperanakan (made) dari keturunan Daud menurut daging
“For what the law could not do, in that it was weak through the
flesh, God sending his own Son in the likeness of sinful flesh,
and for sin, condemned sin in the flesh: That the righteousness
of the law might be fulfilled in us, who walk not after the flesh,
but after the Spirit.” Rom 8:3 ,4 (KJV)
Menurut Alkitab kita mendapati bahwa keadaan tubuh Yesus
ketika ia menjelama menjadi manusia, Ia tidak mengenakan
tubuh (holy flesh) seperti Adam sebelum jatuh ke dalam dosa.
Ia justru mengenakan tubuh daging keturunan Abraham dan
Daud yang jelas kita ketahui catatan dosa mereka ada di dalam
Alkitab. Yesus mengenakan tubuh “sinfull flesh” seperti para
pendosa lainnya sebagaimana layaknya kita semua, namun Ia
tidak berdosa.
Kemudian Yesus telah meninggalkan teladan untuk kita..
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu,
supaya kamu mengikuti jejak-Nya. 1Pe 2:21
Apa yang dialami Yesus tanpa cacat (tabiat) dalam keadaan
mengenakan daging dosa, telah menjadi teladan bagi kita untuk
mengalami hal yang sama. Hal yang mana? Tanpa cacat saat
mengenakan daging tubuh berdosa.
Melaui kenyataan ini, Wah 14:12 merujuk pada keadaan seperti
Yesus selama berada di dunia. Jika kita sebagai umat Tuhan
melakukan dosa, kemudian bertobat, lalu dosa lagi, lalu
kembali berdosa lagi, dan bertobat lagi, dan terus terjadi
sirkulasi kehidupan yang bolak balik antara bertobat dan
berdosa, dan kembali lagi,apakah ini yang dialami Yesus?
Apakah teladan ini yang Yesus mau dalam tubuh daging kita
yang terkontaminasi dosa? Tentu tidak. Di dalam mengenakan
tubuh daging berdosa, Yesus tidak bercacat cela dan tetap
seperti itu. Demikian pulalah pengalaman “mereka” dalam Wah
14:12 yaitu saat mereka telah diampuni sehingga dosa mereka
sudah tidak ada lagi, maka mereka tidak akan lagi kembali
untuk melakukan dosa dan tetap bertahan dalam keadaan tanpa
dosa setelah diampuni. Semuanya ini bukan oleh kekuata
mereka tetapi oleh Imannya Yesus.
Bejana Advent Indonesia Timur
Apakah mungkin akan ada orang-orang seperti itu? Apakah
sudah ada bukti sejarah dalam alkitab yang meyatakan tentang
adanya orang-orang seperti itu?
Firman Tuhan berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi
ada. Mari kita perhatikan contoh kenyataan Firman Tuhan yang
menjadikan sesuatu yang tidak ada menjadi ada
Rom 4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan
menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang
kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan
orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa
yang tidak ada menjadi ada.
Pada saat Abraham dan Sarah sudah lanjut usia dan tidak
mungkin untuk mengandung dan melahirkan anan, Tuhan
berfirman bahwa mereka akan memiliki anak disaat
kemustahilan usia lanjut… Sebelumnya belum ada peristiwa
seperti itu… Namun Firman Tuhan berkuasa untuk menjadikan
apa yang tidak ada menjadi ada sehingga oleh Firman Tuhanlah
Ishak lahir.
Contoh lainnya…
Luk 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan
Allah.
Luk 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau
menamai Dia Yesus.
Luk 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
Luk 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan."
Luk 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Luk 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan
turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Pada saat Maria belum menikah (masih perawan) Tuhan
berfirman kepada Maria melalui malaikat bahwa Ia akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Sebelumnya belum ada peristiwa dalam sejarah alkitab yang
menyatakan bahwa ada seorang yang belum di sentuh laki-laki
(masih perawan) dapat mengandung dan menlahirkan anak.
Namun Firman itu berkuasa untuk menjadikan apa yang tidak
ada menjadi ada sehingga oleh Firman Tuhanlah Yesus lahir.
Demikianpula dengan “mereka” yang belum pernah juga ada
sejarahnya dalam alkitab bahwa ada sekelompok orang yang
hidup tidak bercacat cela… apakah mereka akan ada juga?
Firman Tuhan berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi
ada.
Bersambung….
Page 13
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
suatu pengaruh yang berkuasa untuk kepentingan kesalehan
yang praktis.
Pekabaran Diperhatikan
Kisah Para Rasul - Ellen G. White
D
ari
Efesus
Paulus
melanjutkan perjalanan
misionaris
berikutnya,
selama waktu mana ia
mengharap untuk mengunjungi
lebih dulu tempat pekerjaannya
yang dulu di Eropa. Tinggal
untuk sementara waktu di Troas,
"untuk mengkhotbahkan Injil
Kristus," ia mendapati beberapa orang yang sedia untuk
mendengar pekabarannya. "Aku dapati; bahwa Tuhan telah
membuka jalan untuk pekerjaan di sana," ia kemudian
menerangkan pekerjaannya di tempat ini. Tetapi berhasil
sebagaimana usaha-usahanya di Troas, ia tidak dapat tinggal
terlalu lama. "Memelihara semua jemaat-jemaat," dan terutama
sidang di Korintus, tergantung berat di hatinya. Ia telah
mengharapkan untuk menemui Titus di Troas dan untuk belajar
daripadanya bagaimana perkataan nasihat dan teguran yang
dikirim kepada saudara-saudara di Korintus diterima, tetapi
dalam hal ini ia sangat kecewa. "Tetapi hatiku tidak merasa
tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus." Sebab
itu ia meninggalkan Troas dan menyeberang ke Makedonia, di
mana Filipi ia bertemu dengan Timotius.
Selama masa kecemasannya terhadap sidang di Korintus,
Paulus mengharapkan untuk yang terbaik; namun
kadang-kadang perasaan kecewa yang berat menjalar kepada
jiwanya, kalau-kalau nasihat-nasihat dan teguran-tegurannya
boleh disalahpahami. "Kami tidak beroleh ketenangan bagi
tubuh kami." Ia selanjutnya menulis. "Di mana-mana kami
mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam
ketakutan. Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang susah
hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus."
Pembawa kabar yang setia ini membawa kabar yang
menggembirakan sehingga suatu perubahan yang ajaib telah
terjadi di antara orang-orang percaya di Korintus. Banyak yang
telah menerima petunjuk yang ada dalam surat Paulus dan telah
bertobat dari dosa-dosa mereka. Kehidupan mereka tidak lagi
menjadi celaan kepada hidup Kekristenan, tetapi memberikan
Bejana Advent Indonesia Timur
Dipenuhi dengan kesukaan, rasul itu mengirimkan surat yang
lain kepada orang-orang percaya di Korintus, menyatakan
kegembiraan hatinya sebab pekerjaan yang baik yang
dikerjakan di dalam mereka: "Meskipun aku telah menyedihkan
hatimu dengan suratku itu namun aku tidak menyesalkannya."
Bila dianiaya oleh ketakutan bahwa perkataannya akan
dihinakan, ia kadang-kadang menyesal bahwa ia telah menulis
begitu nyata dan kejam. "Namun sekarang aku bersukacita", ia
meneruskan, "bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan
karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu
adalah menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang
membawa keselamatan." Bahwa pertobatan yang dihasilkan
oleh pengaruh rahmat Ilahi ke atas hati akan memimpin kepada
pertobatan dan meninggalkan dosa. Begitulah buah-buah yang
rasul itu nyatakan telah kelihatan dalam kehidupan orang-orang
percaya di Korintus. "Sebab perhatikanlah betapa justru
dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada
kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri,
kejengkelan, ketakutan, kegiatan, penghukuman."
Untuk beberapa lama Paulus telah membawa suatu beban jiwa
untuk sidang-sidang suatu beban yang begitu berat sehingga ia
hampir tidak dapat menanggungnya. Guru-guru yang palsu
telah berusaha untuk membinasakan pengaruhnya di antara
orang-orang percaya dan mendesakkan doktrin mereka sendiri
gantinya kebenaran Injil. Kebimbangan dan putus asa dengan
mana Paulus telah dikelilingi dinyatakan dalam perkataan,
"Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan
begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup
kami."
Tetapi sekarang satu sebab kecemasan telah dihilangkan.
Ketika kabar penerimaan suratnya kepada orang Korintus,
Paulus bersorak dalam kegembiraan: "Terpujilah Allah, Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan
Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam
segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur
mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan
dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab
sama seperti kami mendapatkan bagian berlimpah-limpah
dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami
menerima penghiburan berlimpah-limpah. Jika kami menderita,
hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami
dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga
kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita
kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Dan
pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu,
bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam
kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam
penghiburan kami."
Dalam menyatakan kesukaannya atas pertobatan mereka
kembali dan pertumbuhan mereka dalam rahmat, Paulus
Page 14
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
memberikan segala puji bagi Allah untuk perubahan hati dan
kehidupan. "Tetapi syukur kepada Allah," ia berseru "yang
dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya.
Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman
pengenalan akan Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami
adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka
yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." Adalah
kebiasaan pada hari itu untuk orang yang menang dalam
pertempuran membawa dengan dia pada waktu ia kembali
bersama iring-iringan orang tawanan. Pada kesempatan seperti
itu pembawa-pembawa kemenyan telah ditentukan, dan
sementara tentara maju dengan kemenangan ke rumah, bau
yang harum, yang kepada orang-orang tawanan yang
ditentukan hukuman mati, suatu bau kematian, menunjukkan
bahwa mereka sedang menghampiri waktu pehukuman mereka;
tetapi kepada mereka dari orang-orang hukuman yang telah
memperoleh anugerah dengan orang yang menahan mereka,
dan yang hidup mereka akan diselamatkan, hal itu adalah bau
kehidupan, dalam mana ditunjukkannya kepada mereka bahwa
kemerdekaan mereka sudahlah hampir.
Sekarang Paulus penuh dengan iman dan pengharapan. Ia
merasa bahwa setan tidak akan menang pada pekerjaan Allah di
Korintus, dan dalam perkataan puji-pujian ia mencurahkan
pengucapan syukur hatinya. Ia dan teman-teman sekerjanya
akan merayakan kemenangan mereka atas musuh-musuh
Kristus dan kebenaran, oleh keluar dengan semangat yang baru
untuk melebarkan pengetahuan akan Juruselamat. Seperti
kemenyan keharuman Injil harus disebarkan ke seluruh dunia.
Kepada mereka yang akan menerima Kristus, pekabaran itu
akan menjadi bau harum kehidupan kepada kehidupan; tetapi
kepada mereka yang terus-menerus dalam keadaan tidak
percaya, suatu bau kematian kepada kematian.
Menyadari akan kebesaran pekerjaan itu, Paulus berseru,
"Siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?"
Tetapi siapa yang sanggup untuk mengkhotbahkan Kristus
dalam cara seperti itu sehingga musuh-musuhnya tidak
mempunyai alasan yang benar untuk menghinakan pesuruh itu
atau pekabaran yang dibawanya. Paulus ingin menekankan
kepada orang-orang percaya tanggung jawab yang penuh
khidmat dari pelayanan Injil. Kesetiaan dalam mengkhotbahkan
firman itu, disatukan dengan kehidupan yang suci dan tetap,
dapat menjadikan usaha pendeta-pendeta berkenan kepada
Allah dan menguntungkan jiwa-jiwa. Pendeta-pendeta pada
zaman kita ini, dibebani dengan perasaan kebesaran pekerjaan
itu, boleh berseru dengan rasul itu, "Siapakah yang sanggup
menunaikan tugas yang demikian?"
Di antara mereka ada yang telah menuduh Paulus dengan
memuji diri sendiri dalam menulis suratnya yang dulu. Rasul
itu sekarang menunjuk kepada hal ini oleh menanyakan kepada
anggota-anggota sidang kalau mereka menghakimkan motifnya
sedemikian. "Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami?" ia
bertanya. "Atau perlukah kami seperti orang-orang lain
menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?"
Orang-orang percaya yang berpindah kepada suatu tempat yang
Bejana Advent Indonesia Timur
baru sering membawa dengan mereka surat pujian dari sidang
dengan mana mereka telah pernah disatukan dulu; tetapi
pekerja-pekerja
yang
terkenal,
pendiri-pendiri
dari
gereja-gereja ini, tidak perlu pujian seperti itu. Orang-orang
percaya di Korintus, yang telah dipimpin dari perbaktian
ilah-ilah kepada iman akan Injil, adalah segala pujian yang
diperlukan oleh Paulus. Penerimaan mereka akan kebenaran,
dan perubahan yang dikerjakan dalam kehidupan mereka,
memberikan kesaksian yang penuh perasaan kepada
pekerja-pekerja yang setia dan kepada kewibawaannya untuk
memberikan nasihat, memperbaiki, dan menegur sebagai
seorang pekerja Kristus.
Paulus menganggap saudara-saudara di Korintus sebagai tanda
kesaksiannya "Kamu adalah surat pujian kami," ia berkata,
"yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat
dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu
adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis
bukannya dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang
hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging,
yaitu di dalam hati manusia."
Pertobatan orang-orang berdosa dan penyucian mereka melalui
kebenaran adalah bukti yang paling kuat yang dapat dimiliki
oleh seorang pendeta bahwa Allah telah memanggil dia kepada
kependetaan. Bukti bahwa ia seorang rasul tertulis pada hati
dari mereka yang bertobat dan disaksikan oleh kehidupan
mereka yang baru. Kristus dibentuk di dalam, pengharapan
akan kemuliaan. Seorang pendeta sangatlah dikuatkan oleh
meterai kependetaannya ini.
Pada dewasa ini para pendeta Kristus harus mempunyai saksi
yang sama seperti yang dibawa oleh sidang Korintus kepada
pekerjaan Paulus. Tetapi meskipun dewasa ini banyak
pengkhotbah, masih banyak kekurangan pendeta yang cakap
dan suci orang-orang yang penuh dengan kasih yang tinggal
dalam hati Kristus. Kesombongan, kepercayaan diri sendiri,
cinta akan dunia, mencari-cari kesalahan, kepahitan, cemburu
adalah buah-buah yang dipikul oleh banyak orang yang
mengakui agama Kristus. Kehidupan mereka, dalam perbedaan
yang nyata kepada Juruselamat, sering membawa kesaksian
yang menyedihkan kepada tabiat pekerjaan pendeta di bawah
mana mereka telah bertobat.
Seorang tidak dapat mempunyai kehormatan yang lebih besar
daripada yang diterima oleh Allah sebagai seorang pendeta Injil
yang cakap. Tetapi mereka yang diberkati Allah dengan kuasa
dan kemajuan dalam pekerjaan-Nya janganlah sombong.
Mereka mengakui ketergantungan mereka sepenuhnya
kepada-Nya, menyadari bahwa dalam diri mereka sendiri tidak
mempunyai kuasa. Dengan Paulus mereka berkata, "Dengan
diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan
sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan
kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga
sanggup menjadi pelayan-pelayannya dari suatu perjanjian
baru."
Page 15
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Kejadian 24:1-67.
Waktu pun berlalu , tahukah kalian siapa perempuan yang ada
di gambar ini? Ia bernama Ribka. Dan lelaki yang akan
ditemuinya itu adalah Ishak. Ia akan menjadi istrinya.
Bagaimana terjadinya hal ini?
dengan Ishak. Apa yang dikatakan oleh Ribka waktu ia
ditanya? Ia berkata, ’Ya,’ ia mau pergi. Maka pada keesokan
harinya berangkatlah mereka dengan menaiki unta, memulai
suatu perjalanan yang jauh, kembali ke Kanaan.
Ya, ayah Ishak, Abraham ingin mendapatkan seorang istri yang
baik untuk anaknya. Ia tidak ingin Ishak mengawini seorang
perempuan Kanaan, karena orang-orang ini menyembah ilahilah palsu. Maka Abraham memanggil pelayannya dan berkata,
’Saya ingin engkau pergi kembali ke tempat tinggal sanak
keluarga saya di Haran dan mencari seorang istri untuk anak
saya Ishak.’
Pada saat itu juga pelayan Abraham mengambil sepuluh unta
dan mulailah ia menempuh perjalanan yang jauh. Setelah
berada di dekat tempat tinggal sanak keluarga Abraham, ia
berhenti di sebuah sumur. Pada waktu itu hari sudah sore,
waktunya bagi perempuan-perempuan dari kota datang untuk
mengambil air dari sumur. Maka pelayan Abraham berdoa
kepada Allah, ’Biarlah perempuan yang akan memberikan air
bagi saya dan bagi unta-unta ini, adalah perempuan yang
Engkau pilih untuk menjadi istri Ishak.’
Tidak lama kemudian datanglah Ribka untuk mengambil air.
Ketika pelayan itu minta minum, maka Ribka memberikannya.
Kemudian Ribka pergi mengambil air secukupnya untuk semua
unta yang sedang haus itu. Pekerjaan ini berat, sebab unta
minum banyak sekali.
Setelah Ribka selesai melakukan ini, pelayan Abraham
menanyakan nama ayahnya. Ia juga bertanya apakah ia boleh
menginap di rumah mereka. Ribka berkata, ’Ayah saya adalah
Betuel. Tempat menginap pun ada pada kami.’ Pelayan
Abraham tahu bahwa Betuel adalah anak saudara Abraham,
Nahor. Maka ia pun berlutut dan mengucapkan terima kasih
kepada Allah, karena telah menuntunnya kepada sanak
keluarga Abraham.
Pada malam itu pelayan Abraham menjelaskan kepada Betuel
dan kepada Laban saudara lelaki Ribka, apa sebabnya ia telah
datang. Keduanya setuju bahwa Ribka boleh pergi dan kawin
Bejana Advent Indonesia Timur
Waktu mereka sampai hari sudah senja. Ribka melihat seorang
lelaki berjalan di ladang. Itu adalah Ishak. Ia gembira melihat
Ribka. Sarah, ibunya, baru meninggal tiga tahun dan ia masih
sedih karena hal itu. Tetapi sekarang Ishak sangat mencintai
Ribka dan ia berbahagia kembali.
Page 16
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Seorang Ibu
sangat
gembira
ketika
menerima
telegram dari anaknya yang
telah
bertahun-tahun
menghilang. Apalagi ia adalah
anak satu-satunya. Maklumlah
anak tersebut pergi ditugaskan
perang ke Vietnam pada 4
tahun yang lampau dan sejak 3
tahun yang terakhir, orang
tuanya tidak pernah menerima
kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga
bahwa anaknya gugur di medan perang. Anda bisa
membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut.
Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang
besok.
Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut
kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam
harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh
anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya
diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank
Besar yang terkenal diseluruh ibukota.
Bejana Advent Indonesia Timur
Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah
berada di airport.
Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?”
Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita besar dan kamarpun cukup
banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!”
Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, karena
korban perang di Vietnam.”
Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian
mana yang cacat?” – nada suaranya sudah agak menurun
Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!”
Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau
mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja,
saya kira tidak jadi masalah..”
Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya
ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga rusak..
begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar,
maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak
Page 17
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur
melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”
Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Nak, lain kali saja
kawanmu itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh
saja tinggal di hotel, kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya
penginapannya..”
Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak
ingin pisah dari dia!”
Si Ibu: “Coba renungkan nak, ayah kamu adalah seorang
konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu
para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang
berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam kita akan
mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh
seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat
seorang anak dengan tubuh yang cacat dan wajah yang rusak.
Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa
menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat
kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha
dari ayahmu nanti.”
Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon
diputuskan dan ditutup.
Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamu
menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak
pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung,
disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah
mereka.
Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah
sakit, agar mereka segera datang ke sana, karena harus
Bejana Advent Indonesia Timur
mengidentifitasikan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat
dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah
kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah
rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu
adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda
tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan
status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!
Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam
dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi
bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari
mereka?
Apakah Anda masih tetap mau berkawan:
……. dengan orang cacat?
……..yang bukan karena cacat tubuh saja?
……. tetapi cacat mental atau
……..cacat status atau cacat nama atau
……..cacat latar belakang kehidupannya?
Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang
…….yang jatuh miskin?
…… yang kena penyakit AIDS?
…….yang bekas pelacur?
…….yang tidak punya rumah lagi?
…….yang pemabuk?
…….yang pencandu?
…….yang berlainan agama?
INSPIRASI
Renungkanlah jawabannya hanya Anda dan Tuhan saja yang
mengetahunya. Dan yang paling penting adalah “SIKAP” kita
dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang
lebih baik atau lebih positif. Karena dengan sikap positif secara
otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap
orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik.
Page 18
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
MEMPERBAIKI KLUB REMAJA
sebelumnya sehingga setiap anggota akan mengetahui
waktu dan tempat.
MORAL KLUB
Moral, atau semangat klub adalah bagian yang sulit untuk
dimengerti yang ditentukan dengan keberhasilan dari klub
remaja. Ini adalah hasil kombinasi dari variasi-variasi faktor
yang penting. Semua anggota klub dan anggota staff akan perlu
untuk bekerja secara bersama-sama dalam pengembangan rasa
persatuan dan rasa kepemilikan dan memperbaiki rasa
ketertarikan dan antusiasme.
3.
Rumah Yang Dapat dihubungi
Adalah hal yang praktis untuk mengirimkan program klub
ke setiap rumah dari anggota klub sehingga orangtua dan
remaja sadar akan janji akan ada rapat.
4.
Diskusi Meja bundar
Ambil sedikit waktu di rapat klub remaja/pathfinder
untuk membuka diskusi meja bundar untuk satu
pertanyaan “Apa yang kamu pikirkan untuk membuat
klub kita ini menjadi lebih baik?” Berikan semangat
kepada anggota untuk menyampaikan diri mereka
sehubungan dengan aktifitas yang mereka senang untuk
dibuat didalam program mereka. Sementara Anda
mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan masingmasing pribadi, tarik mereka sehubungan dengan apa
yang mereka ingin lakukan dengan klubnya. Mungkin
pendapat mereka akan menolong Anda melihat mengapa
anggota meninggalkan klubnya.
Staff klub perlu untuk memeriksa hal berikut ini:
1.
2.
Sasaran Spiritual
Staff klub remaja/pathfinder perlu menyakinkan bahwa
klub terlaksana dengan dasar kerohanian. Pegang prinsipprinsip Alkitabiah secara jelas DAN terarah , dan
mengambil kesempatan untuk menyampaikan pesan Jesus
Kristus dengan cara yang efektif kepada remaja.
Manfatkan peranan pembina kerohanian klub, pendeta
jemaat atau pendeta muda secara penuh. Pergunakan
waktu yang tepat untuk kebaktian klub dan melakukan
segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk membuat
waktu itu menyenangkan dan berarti.
Kehadiaran
Secara tetap tujukan kehadiran 100%. Jika kehadiran
selalu menunjukkan 50 persen atau kurang, klub Anda
akan mempunyai masalah. Pembina klub dan pemimpin
klub harus menemukan mengapa anggota itu tidak hadir.
Seorang anggota yang tidak dapat hadir untuk rapat klub
harus memberitahukan kepada pembina sebelumnya.
Kunjungan pada waktu yang tepat kepada anggota yang
telah tidak hadir dapat membangkitkan kembali rasa
antusiasnya. Lebih jauh lagi, rapat klub harus diumumkan
Bejana Advent Indonesia Timur
3.
Dewan Kapten Regu
Mengadakan satu dewan kapten regu sekali-kali. Biarkan
kapten berbicara
secara bebas mengenai apa yang mereka
dengar diantara regu-regu dan apa yang ingin mereka lakukan.
Ajak mereka untuk merencanakan program untuk masa
mendatang.
6.
Membuat Anggota Merasa Diterima
Tidak hanya anggota baru yang ditekankan dengan
tanggung jawab untuk melaksanakan cita-cita dari klub
tetapi juga mereka harus ditekankan akan kehangatan
persahabatan yang ditawarkan kepadanya oleh temantemannya dan staf.
Page 19
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
7.
Masukkan Teman Bersama-sama
Dimanapun ada kesempatan, tempatkan anggota di suatu
regu dimana dia mempunyai teman dan dimana dia
mempunyai hubungan sehati.
8.
Meninjau kembali Pekerjaan Pembina
Direktur klub dan Komite Executive klub harus meninjau
kembali pekerjaan para pembina secara sekali-kali. Anak
remaja menyukai pemimpin yang dapat ditiru, yang adil,
yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu gampang, yang
mempunyai rasa humor dan yang mengeri anak muda dan
pemimpin yang menyukai mereka. Jika seorang penasehat
bertindak dalam cara yang diktator, jika para pembina
gagal untuk mempunyai rasa persahabatan, kehangatan,
rasa simpati dari perasaan regunya, direktur klub harus
melakun apa yang dapat dia lakukan untuk menolong para
pembina merubah caranya atau membuat beberapa
perubahan yang akan menjadi daya tarik klub.
9.
Merencanakan Program yang Seimbang
Pimpin anak remaja untuk prestasi dan belajar tentang
keahlian. Mereka ingin menanjak, mereka ingin untuk
melakukan sesuatu. Yakinkan bahwa program itu dapat
memberikan mereka kesempatan dan aktifitas yang
dijanjikan itu dipenuhi. Jangan pernah terucap: “Mereka
telah mengatakan kepada kita bahwa kita akan mendaki
gunung, tetapi kita tidak pernah pergi.” Rapat harus
direncanakan dengan hati-hati dan seimbang tidak terlalu
banyak duduk dan mendengar, tidak terlalu banyak
mengali masalah, hal yang baik adalah permainan. Jangan
mencaci maki dan mencari kesalahan orang lain.
Mempunyai banyak variasi.
10.
Membangun Regu yang Terkait
Apakah regu telah mempunyai kesempatan untuk
membangun sebuah regu yang kestia dan individual?
Grup yang kecil terdiri dari enam atau tujuh orang anak
laki-laki dan perempuan membentuk satu “gang” yang
alami yang memuaskan keinginan untuk kehidupan grup
begitu menarik perhatian pada usia anak 10 sampai 15
tahun.
11.
Ruang Pertemuan
a. Penampilan Bentuk luar
Ruang pertemuan klub remaja/pathfinder harus dicat dan
didekorasi untuk kontribusi moral klub remaja. Atap lebih
cenderung diingikan yang berwarna putih, dinding
berwarna terang atau warna pastel. Bendera nasional dan
bendera klub remaja/pathfinder dan spanduk Peraturan
dan Janji klub remaja harus di tunjukkan.
c. Ventilasi dan Suhu
Suhu dari ruang pertemuan harus diatur dengan baik dan
udara segar diberikan melalui deflektor, kipas angin atau
AC. Panas harus cukup dan tidak membuat orang mati
lemas.
d. Gudang
Ruangan yang cukup harus disediakan untuk peralatan
instruksi dan peralatan kemping.
e. Papan Pengumuman
Satu papan pengumuman harus disediakan dimana klub
remaja/pathfinder bisa tetap memberitahukan kepada
gereja mengenai masa lalu, sekarang dan atau masa
mendatang sehubungan dengan aktifitas klub, kerajinan
tangan, dan pertunjukan kepahaman.
12.
Alat-alat
Persediaan yang cukup dan alat-alat harus dibuat cukup
bagi jumlah anggota yang ikut serta. Sulit untuk
memegang aturan bila remaja sedang menunggu untuk
alat-alat yang digunakan oleh remaja lain.
13.
Peralatan Perkemahan
a. Tenda
Pertahanan yang cukup harus disediakan untuk setiap
perkemahan setiap malam. Tenda harus diperbaiki agar
baik.
b. Memasak
Kompor gas, atau kompor api kayu alamiah dapat
digunakan. Kompor atau api yang cukup harus disediakan
untuk tidak menekan banyak waktu perkemahan.
c. Air
Klub harus menyediakan persediaan air untuk agar cukup
untuk kebutuhan minum.
d. Perabot
Penting untuk menyediakan peralatan yang tepat untuk
memasak dalam perkemahan dalam mempersiapkan
makanan.
14.
b. Pencahayaan
Pencahayaan Alami atau cahaya buatan harus
distribusikan menyenangkan bagi mata.
Bejana Advent Indonesia Timur
di
Bahan-Bahan Pelajaran
a. Perpustakaan
Buku=buku harus dikatalogkan dan dalam rak buku
yang baik. Semua buku referensi dan buku manual harus
tersedia untuk anggota dan staf.
Kirimkan berita, artikel & kesaksian anda ke
redaksi BAIT melalui email
[email protected] atau ke
[email protected]
Page 20
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
TLP Melayani di Acara Vesper Unklab
Oleh : Tommy Manawan – BAIT Jakarta
Setelah pelayanan TLP ke Panti Asuhan RAPI, satu kerinduan
kami untuk bisa melayani di Universitas Klabat. Sebelum
kedatangan TLP ke Manado, kami sempat menghubungi Pdt.
Max Wauran bahwa TLP rindu untuk melayani di Unklab.
Kerinduan ini disambut baik oleh Pdt. Max Wauran dan
mereferensikan untuk menghubungi Pdt. Pierson Doringin
sebagai assistant Pdt yang melayani di Unklab. Tak di sangka
tak di duga, Pdt. Pierson Doringin pernah juga bernyanyi
dengan beberapa anggota TLP pada saat masih berada di
Jakarta.
Kami pun bertolak dari kota Manado sekitar jam 4.30 pm
menuju ke Unklab. Perjalanan melewati outer ring road untuk
Bejana Advent Indonesia Timur
menghindari macet, tetapi tetap juga kami harus berkendara
selama 1 jam 30 menit sehingga bisa tiba di Unklab dengan
selamat.
Setibanya di Unklab, tepat waktu buka sabat lalu kami
bersyukur bisa berbuka sabat di gedung Gereja Unklab yang
megah. Setelah itu, kami langsung menuju ke mimbar untuk
melakukan check sound, mengingat kondisi gereja masih
kosong. Waktu kami check sound, ruangan masih kosong
sehingga suara kami seakan terpantul ke sana dan ke mari,
berkejaran dengan suara music piano. Sempat membuat semua
personel The Living Praise menjadi ragu karna tidak seperti
biasanya. Tetapi salah satu personel senior TLP yang 16 tahun
Page 21
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
lalu sering bernyanyi di panggung ini tetap tenang karna tahu
kalau nanti mahasiswa/I sudah masuk ke ruangan akan
membuat suara tidak bergema. Anggota TLP pun mulai tenang
dan berdoa agar Tuhan memberkati pelayanan di Unklab.
sehingga harus mempertanggung jawabkan laporan keuangan
perusahaan. Dalam kondisi seperti ini, sudah barang tentu
akan bertanya: “Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku
?”. Tetapi Tuhan menjawab bahwa Dia tidak akan pernah
meninggalkan engkau seperti anak yatim piatu.
Di tengah renungan, pembicara mengundang 2 buah lagu dari
TLP berjudul “Grace” dan “Unredeemed” yang menguatkan
kita bahwa hidup kita ini hanya karna Kasih Karunia dari
Tuhan yang kita butuhkan setiap hari.
Renungan dilanjutkan dengan melihat bagaimana agar Doa kita
bisa di jawab agar Tuhan tidak meninggalkan kita. Dalam
Mazmur 22 : 4 mengatakan bahwa Tuhan akan bertakhta di atas
puji-pujian, sehingga di dalam doa kita haruslah memuji Tuhan
bukan berfokus pada diri kita. Di bagikan dengan pengalaman
pelayanan pekerjaan Tuhan semasa pembicara bekerja di
Vietnam, bagaimana Tuhan menjawab doa umatNya yang mau
memiliki tempat ibadah dari yang seharusnya di bayar, tetapi
Tuhan menjawab menjadi tidak sepeser pun uang yang
dikeluarkan untuk menyewa tempat beribadah. Sampai saat ini,
tempat ibadah ini masih tetap di gunakan oleh umat Advent
yang berada di Hanoi Vietnam yaitu di Hanoi Club.
Mahasiswa/i mulai memasuki gereja yang megah, anggota TLP
pun semakin tidak sabar untuk melayani malam itu. Sementara
lagu pengantar di nyanyikan, Pengkhotbah yang malam ini
khusus di bawakan oleh The Living Praise dalam hal ini
Tommy Manawan sebagai alumni Unklab 1998, masuk ke
mimbar bersama 2 orang dosen Unklab yang bertugas melayani
malam ini.
Lagu dan doa pembukaan dilayangkan, di ikuti dengan lagu
special dari TLP yang berjudul “Apabila Damai Perjalanan Ku”
dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan dialek Manado.
Pembicara membawakan Firman Tuhan dalam buku Mazmur
22 : 1 – 4 “Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”.
Firman Tuhan yang di selingi dengan pengalaman pribadi
pembicara saat mulai merantau bekerja di Jakarta, melalui
berbagai rintangan mulai dari peristiwa kerusuhan besar bulan
Mei 1998, dilanjutkan bahkan sempat berurusan di kantor Polda
Jakarta Selatan karna perusahaan di mana dia bekerja bangkrut
Bejana Advent Indonesia Timur
Menutup renungan, pembicara mengundang TLP untuk
membawakan 2 buah lagu terakhir yaitu “Dan bila tanpa bukit
Golgota” dan “Mengikut Yesus keputusanku”.
Kesaksian dari semua anggota TLP setelah melayani di acara
vesper, mereka merasakan sungguh suasana ibadah yang sangat
hikmat dan membuat terasa kita sudah berada dalam kerajaan
Surga.
Pelayanan The Living Praise (TLP)
di Panti Asuhan RAPI Manado
Oleh : Tommy Manawan – BAIT Manado
Sejak jam 3 subuh, tanggal 10 oktober 2014, semua anggota
sudah meninggalkan rumah dari berbagai daerah di Jakarta
menuju ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Ketegangan
menyelimuti perjalanan karna tepat memasuki tol Bandara,
Page 22
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
kemacetan sangat panjang sehingga semua anggota TLP saling
kontek di mana posisi masing-masing. Mayoritas masih
terperangkap di kemacetan, sementara 30 menit lagi sudah
harus boarding. Puji Tuhan, bisa melepaskan kami dari
kemacetan tersebut sehingga tepat jam 4.15am, semua sudah
tiba di bandara sehingga bisa check in. Jam 5.10 am, semua
sudah duduk manis di dalam pesawat sambil bersyukur
kerinduan pelayanan ke Manado bisa tercapai.
Acara langsung di pimpin oleh team TLP (Lala & Ita) dengan
beberapa lagu yang kita nyanyikan bersama. Setiap anggota
TLP harus berpencar untuk bisa menjangkau minimum 3-4
orang anak yang harus di rangkul dan duduk di antara mereka.
Awalnya, kekawatiran TLP untuk meng-iyakan ke BAIT
Ministry untuk mengikuti acara HUT BAIT yang ke-7 dan
penutupan Minggu Sembahyang di Sonder karna keterbatasan
dana, mengingat beberapa anggota TLP masih berkuliah. Tapi
hamper setiap latihan dan sabat kami melakukan doa bersama
dan bahkan berpuasa hanya untuk pelayanan ke Manado.
Tuhan mengirimkan berkatNya melalui hamba-hambaNya yang
mau membantu kami. Itu membuat kami semakin yakin akan
Kasih Yesus yang tidak terhingga bagi kami.
Perhatian beberapa anggota TLP tertuju kepada seorang anak
yang pinter dan senyum yang menawan bernama “JOJO”, yang
langsung di jamu untuk membawakan lagu. Si Jojo dengan
senang hati bisa berfoto bersama kakak-kakak TLP sambil
menebarkan senyum manisnya.
Saat lagu “Kau temanku, Ku temanmu, kita selalu bersama” di
nyanyikan, semua anak begitu bersemangat bernyanyi dan
berebutan untuk berpasangan dengan Kakak-kakak TLP, karna
bisa bernyanyi berdua dan dirangkul oleh Kakak-kakak TLP.
Hampir semua anak bisa berpasangan dengan Kakak-kakak
TLP.
Setelah tiba di Manado, kami langsung menuju ke Panti
Asuhan RAPI Manado, di mana Ibu Laloan dan anak-anak
Panti Asuhan sudah menunggu TLP.
Setibanya di Panti
Asuhan yang berada di atas bukit di daerah Bailang, kami di
sambut dengan senyum dan kepolosan anak-anak di sana.
Ucapan selamat datang dari anak-anak, membuat kami semakin
semangat untuk bersama mereka.
Bejana Advent Indonesia Timur
Tak kalah dengan Kakak-kakak TLP, anak-anak Panti Asuhan
juga bernyanyi di iringi petikan gitar Kak Gilbert. Baik anakanak wanita, juga anak-anak pria membawakan lagu pujian.
Renungan Firman Tuhan di ambil dari ayat hafalan Efesus 6:1
di bawakan oleh Tommy Manawan yang mengajak anak-anak
untuk mencintai dan menghormati siapa pun yang menjadi
orang tua kita di bumi ini. Termasuk juga pengurus Panti
Asuhan adalah orang tua kita di Panti Asuhan. Anak-anak di
ajak untuk menghafalkan ayat hafalan ini dalam Bahasa
Page 23
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Indonesia maupun Bahasa Inggris. Setelah renungan di tutup
dengan doa oleh pembicara.
Sampai berjumpa kembali anak-anak yang kami kasihi di Panti
Asuhan RAPI, Manado.
Puji Tuhan karna Tuhan mengirimkan berkatNya kepada anakanak Panti Asuhan RAPI sehingga setiap anak bisa
mendapatkan bingkisan tas dan makanan ringan yang sudah di
atur oleh ibu Alung (Alumni Unklab, teman kuliah dari Tommy
Manawan), demikian juga sembako yang sudah di antar lebih
awal ke Panti Asuhan.
Ibadah Bersama Dept. Adventurer
Agape bersama Anak-Anak Panti
Asuhan Tamariska – Balikpapan.
Oleh : MG. John Wycliff Siregar
Yakobus 1:27. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di
hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan
janda-janda dalam kesusahan mereka.” Terinspirasi dari ayat
ini dan renungan pagi selama beberapa pekan ini, maka Dept.
Adventurer Jemaat Agape menggunakan waktunya pada hari
Sabat, 11 Oktober 2014 untuk mengadakan Kunjungan &
Ibadah Bersama di Panti Asuhan Tamariska – Balikpapan.
Tamariska dikelola oleh salah satu denominasi kristen yang
saat ini menampung dan membantu sekitar 30 orang anak, ada
yang masih bayi, dan ada pula yang sudah berumur belasan
tahun. Beberapa alasan untuk mengajak adik-adik Adventurer
berkunjung ke panti asuhan diantaranya adalah untuk
mengajarkan mereka untuk berbagi sejak kecil, menghargai
berkat yang Tuhan sudah berikan, mensyukuri keberadaan
orang tua dan dukungan keluarga dan menambah sahabat
mereka.
Setelah penyerahan bingkisan kepada anak-anak TK dan SD,
juga kebagian bingkisan bagi anak-anak SMP dan SMA
sehingga semua anak-anak merasa berbahagia atas bingkisan
yang di terima.
Penyerahan sembako secara simbolis diberikan kepada Ibu
Laloan sebagai tanda cinta kasih dari The Living Praise kepada
semua anak yang berada di Panti Asuhan RAPI Manado. Kami
mendoakan agar berkat yang kecil ini akan di lipat gandakan
sehingga mencukupi kebutuhan anak-anak yang ada di Panti
Asuhan.
Bejana Advent Indonesia Timur
Jumlah rombongan yang mengikuti kegiatan ini sekitar 60
Orang yang terdiri dari 40 anak-anak dan 20 guru dan orang
tua. Kami menggunakan sekitar 10 Mobil. Perjalanan ke Panti
Asuhan tidak terlalu lama hanya +/- 15 menit mengingat
Balikpapan adalah kota yang kecil. Begitu tiba di Panti Asuhan
kami langsung disambut oleh Pengurus Panti beserta +/- 35
anak-anak Panti Asuhan. Mereka adalah anak-anak yang tidak
lagi memiliki orang tua. Mereka sudah ditinggalkan oleh orang
tua mereka sejak kecil karena persoalan rumah tangga
(perceraian), masalah ketidak mampuan ekonomi, orang tua
sudah meninggal dan bahkan ada juga yang tidak tahu dan tidak
pernah melihat orang tua mereka sejak kecil. Berbagai
Page 24
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
problema ini membuat mereka akhirnya dimasukkan di Panti
Asuhan.
selama satu minggu anak ini memutuskan tidak mau dibayar
setiap kali menyemir sepatu bapak ini. Alasan anak ini tidak
mau dibayar karena anak ini sudah sangat senang dipanggil
“anak” oleh bapak tersebut. Anak ini merasa bahwa dia pingin
memiliki seorang Bapak, dan hanya Bapak ini yang memanggil
dengan sebutan “anak”. Akhirnya singkat cerita Bapak ini
mengangkat penyemir sepatu itu sebagai anaknya sendiri. Dan
menyekolahkan dia hingga menjadi seorang yang sukses. Oleh
karena itu anak-anak Panti Asuhan juga tidak perlu khawatir
karena Tuhan juga punya rencana yang indah untuk masingmasing kita. Karena Rancangan Tuhan adalah rancangan yang
terbaik.
Oleh karena itu untuk berbagi Kasih dan saling menguatkan,
maka anak-anak Adventurer Jemaat Agape mengadakan
Kunjugan dan Ibadah bersama dengan mereka. Acara pada sore
hari itu dipimpin oleh MG. Naomi Limbong yang didahului
dengan perkenalan oleh masing-masing pihak baik dari panti
maupun dari Jemaat Agape. Setelah itu ada Lagu Pujian yang
dibawakan oleh Anak-Anak panti Asuhan yang berjudul
“Buah-Buah Roh” dan dilanjutkan dengan Lagu Pujian oleh
Adventurer Agape dengan judul “It’ sabour Grace”.
Setelah acara Ibadah selesai maka rombongan Adventurer
membagikan bingkisan Kasih kepada Panti Asuhan Tamariska
berupa Sembako, Susu Bayi, Telur, Ikan Kering, Snacks, dan
bantuan untuk pembelian semen. Bantuan ini adalah wujuh
kasih sebagai sesame Umat Tuhan. Tanpa terasa pertemuan
selama hampir 2 jam berakhir. Kamipun bersalam-salaman satu
sama lain dan mengucapkan terima kasih atas terlaksananya
Ibadah di tempat tersebut. Biarlah kiranya pertemuan ini bisa
memberikan kekuatan kepada kita semua untuk selalu percaya
bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk masingmasing kita.
SIANIPAR MAMPU TURUNKAN
HUJAN, TAMPUBOLON KUAT
MENUTUP MULUT BUAYA
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Renungan sore itu dibawakan oleh Pdtm. Wahyu yang
menceritakan kisah menarik tentang seorang anak di Korea
yang tidak lagi memiliki orang tua. Anak ini bekerja sebagai
seorang penyemir sepatu. Setiap hari dia mencari makan
dengan menyemir sepatu orang. Sampai pada suatu ketika dia
bertemu dengan seorang bapak yang kagum melihat anak ini.
Anak ini begitu rajin bekerja menyemir dan setelah bekerja
Bejana Advent Indonesia Timur
Era postmodern seperti sekarang, kekuatan supranatural
ternyata masih bisa saja berlaku. Bayangkan, hujan yang tidak
turun-turunnya oleh seseorang bisa menjadi turun. Begitu juga
dengan buaya yang ganas dan mematikan, oleh seseorang bisa
terkatub mulutnya, tidak bisa berbuat apa-apa (persis cerita
Page 25
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Daniel). Inilah yang terjadi di dua daerah yang relatif jauh
jaraknya.
Yosep Sianipar Guru Matematika Ekonomi (campuran suku
Batak, Thionghoa dan Minahasa. Pergi melayani di Pulau
Luang Barat Maluku. Pulau ini adalah Pulau kecil yang
dipenuhi Karang, tidak ada sumber mata air. Masyarakat
setempat bersama 3 Keluarga Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh (GMAHK) (9 orang dewasa dan 3 anak-anak) hanya
menampung air hujan untuk keperluan kebersihan juga minum.
Masyarakat setempat menderita karena berbulan-bulan tidak
turun hujan. Ketika Sianipar berdoa agar Tuhan
memberikannya kemampuan, 2 hari setelah tiba di pulau Luang
langsung hujan. Di akhir pelayanannya ada 4 jiwa yang
dibabtiskan.
Di daerah kering lainnya, yakni di Nusa Tenggara Timur
(NTT), seorang Zeppy Tampubolong melakukan pelayanannya.
Setiap harinya bersama Parthner, Tampubolon terpaksa mandi
di sebuah sungai yang ada buaya raksasa. Syukur, buaya
tersebut tidak mengganggu, hanya hobi melihat Tampubolon
yang berendam. Hebatnya, ada seorang ibu dan anaknya yang
sama sekali tidak dikenal Tampubolon, meminta dibabtiskan
padahal belum belajar.
SAAT EBOLA MENYERANG,
MALAIKAT CANTIK TOLONG
WANITA ASAL TOMOHON DI
NEGERI ‘KUNG FU’
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Virus Ebola yang menjangkiti kawasan Afrika, sangat ditakuti
saat ini oleh seanteru dunia. Negara sekelas Amerika Serikat
saja, menyatakan darurat ‘Ebola’ karena banyak warga bertugas
di benua tersebut. Namun, di kesempatan lain virus mematikan
ini justru membawa manfaat.
Pasalnya, sosok ‘Malaikat Cantik’ bisa saja mengepakkan
sayap pertolongannya untuk membantu seorang ibu yang butuh
pertolongan yakni Mrs. Olvie Sumakul. Sumakul bersama anak
kembarnya Hikari Jones dan Hikaru Jones berdomisili di Afrika
Selatan karena suami kekasih Jones Mangiri bekerja di sana.
Namun mereka khawatir karena virus Ebola menular. Jadi
mereka membuat keputusan untuk pulang ke ‘Kota Bunga’
Tomohon.
Anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK)
Matani Tomohon ini harus transit di Hongkong sebelum ke
Indonesia. Bersama kembar yang lucu tidak ada kenalan di kota
‘Kung Fu’ tersebut. Suami yang bijak, memanfaatkan Group
Facebook ‘Kalender Manguni Kristen Masehi Advent Hari
Ketujuh (KMKMAHK), bertanya sekiranya ada yang bisa
membantu khususnya untuk beribadah Sabat. Wooowww
Bejana Advent Indonesia Timur
gayung bersambut. Deasy Sakul yang juga pimpinan Dorkas
Advent Indonesia Hongkong (DAIH), melakukan penjemputan
dan pelayanan yang total. Malah, Sakul yang kala itu jadi
‘Malaikatnya’, memberi ucapan kepada Sumakul yang Jumat
(10/10) lalu berhari ulang tahun.
EV. PUA BANGGA KUNJUNGI
RUMAH SAKIT TERTUA DI
INDONESIA TIMUR, GARAGARA PERAYAAN HUT BAIT
MINISTRY KE-7
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Banyak orang hampir tidak tahu kalau Rumah Sakit (RS) PGI
Cikini menjadi RS tertua di Indonesia sebab berdiri pada Tahun
1898 dengan nama ES Ratu Emma (Veriniging voor
Ziekenverpleging Koningen Emma. Ziekenhuis Tjikini). Nah,
tiga tahun setelah itu, tepatnya Tahun 1901 berdirilah Rumah
Sakit Glory, yang saat ini sebagai RS Siloam Sonder (dikelola
Gereja Masehi Injili di Minahasa –GMIM). Artinya, RS Siloam
Sonder Minahasa adalah RS tertua di Indonesia timur, jauh
beroperasi sebelum RS Bethesda Tomohon yang baru berdiri
Tahun1958.
Bukan kebetulan, Evanglish Yance Pua berkunjung ke RS
Siloam Sonder. Itu karena ‘Raja Minyak’ dari Kalimantan
Timur ini berbicara di acara Sabat Pertemuan Pendidikan
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Wilayah
Sonder yang dipusatkan di Gedung GMAHK Jemaat Paesaan
Tounelet Sonder, sekaligus pembukaan Peringatan Hari Ulang
Tahun (HUT) Ke-7 Bejana Advent Indonesia Timur (BAIT)
Ministry penerbit Buletin BAIT setiap minggu dan diayomi
Yayasan Pelita BAIT. Peringatan HUT BAIT Ministry kali ini
dipusatkan di Sonder dan Kota Tomohon, melalui Pekan Doa
dan Babtisan 6-11 Oktober 2014 di SD/SMP Advent Sonder
dan Konser ‘The Living Praise (TLP) Jakarta’ di Matani
Tomohon pada Sabat (11/10) nanti.
THE LIVING PRAISE BERSIAP HUT
BAIT KE-7 DI SONDER DAN
TOMOHON, BULE IRLANDIA
PERTAMA KALI MENYANYI DI
HADAPAN UMUM
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Hari Ulang Tahun Ke-7 Bejana Advent Indonesia Timur
(BAIT) Ministry bakal dipusatkan di Perguruan Advent
(SD/SMP) Sonder pada 5-10 Oktober dan berpuncak pada
acara Konser The Living Praise (TLP) Jakarta pada Sabtu
(11/10) di Kota Tomohon. Pada HUT Ke-2 telah dilaksanakan
Page 26
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
di kedalaman laut yaitu di perairan Taman Laut Bunaken.
Sebab itu, personil TLP Jakarta yang dimotori oleh Tommy
Manawan terus mempersiapkan diri dengan sangat matang.
Di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Bule asal Irlandia
yang telah memutuskan mencintai Yesus, dikarenakan doa istri
kekasih berani tampil di depan umum menyanyikan pujian,
meskipun dengan pasukan. “Kali pertama suamiku menyanyi di
depan banyak orang” kata Meggie Walukouw bangga atas
keberanian suaminya Bryan Farel yang memuji Tuhan di selasela Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan pembicara
Pdt. Wullur.
RAHASIA KEBENARAN SIAP
DIUNGKAP DUET 'D' DI HOTEL
MADIUN DAN DI GEREJA
PANTEKOSTA WAMENA
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Berbicara soal Buku Daniel dan Wahyu banyak yang kenal
dengan Pdt. Prof. Kalangi, mantan Pendeta Lintuuran, Pdt.
Robert Walean Jr atau Pdt. Lauda Woy. Kini, kesempatan D &
D, yakni Pdt. Dale Sompotan akan berseminar dan Pdt. Edner
Deeng akan Ber-KKR di Madiun yang padat penduduk, juga
pedalaman Wamena Papua.
Dale siap 'Mengungkap Simbol Rahasia dalam Kitab Daniel
dan Wahyu' dalam kegiatan Seminar Daniel dan Wahyu mulai
besok (14/10) hingga 16 Oktober 2014 mendatang di Hotel
Aston Madiun, dan mulai Pukul 18.00. Setiap malamnya.
Kalau Deeng akan membahas soal 'Mengungkap Kebenaran
Yesus Kristus dalam Buku Daniel dan Wahyu' dalam
Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang akan ditunjang
Pengobatan Massal oleh Tim Klinik Advent Wamena pimpinan
Dr. Hancel Langi, di Gereja PANTEKOSTA Megapura,
Jayawijaya - Papua 12-18 Oktober 2014.
ANTHON ADALAH ORANG
MINAHASA PERTAMA YANG
MELAYANI SABAH, BELIA DI
MASOLOG MALAYSIA SEMANGAT
MELAYANI KUMPULAN GEREJA
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Henry Waworoendeng sangat terkesan ketika Halina Masilung
yang adalah bekas pelajar di SASS Tarampuli, memposting di
Group Facebook ‘Berita Advent Tercepat’ (BAT) tentang
Bejana Advent Indonesia Timur
aktifitas anak-anak muda yang disebut Belia, yang memimpin
dalam ruangan puji-pujian kumpulan belia di Gereja SDA
Masolog Sabah Malaysia. Luar biasa Praise Team di daerah
Kota Marudu, yang adalah satu daerah dengan Goshen.
Menurut Waworoendeng lagi, orang Sabah khususnya suku
kaum Kadazan persis orang Minahasa yang baik “Friendly and
they are really wonderfull people”. Kkebaktian mereka mirip
sekali dengan di Indonesia (kulit terang). Pekerjaan Tuhan di
Sabah berkembang berkat support dari para hamba Tuhan yang
datang dari Sumatera Utara. Sampai saat ini banyak dari
keturunan Indoensia yang masih tinggal di Sabah.
Sekitar Tahun 1967 ayahanda dalam hal ini Pdt. Anthon
Waworoendeng melayani tanah Sabah, tepatnya di Tamparuli
Sabah, sekitar 30 Mil dari Kota Kinabalu atau Jesselton.
Pengalaman di Sabah tidak bisa dilupakan. “Mereka pun sama
seperti umat Tuhan dimana saja yaitu sangat rindu masuk ke
Surga” tambahnya lagi.
Saat ini ada Pdt. Meldy Gara yang melayani di Malaysia, ada
juga Pdt. Novry Fattah yang pernah dan baru-baru saja Pdt.
Ronell I. Mamarimbing ber-KKR di sana.
WOOWWW....., ANGGOTA
EKKLESIA JAKARTA INI
TERIMA BEASISWA DARI SBY
MESKI SEBELUMNYA SAMPAI
DUA KALI DIMARAH AHOK
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Di antara 100 orang awardee (penerima beasiswa) Indonesia
Presidential Scholarship (IPS) Angkatan I Tahun 2014 yang
diserahkan langsung Presiden SBY pada Rabu (15/10) di
Gedung Auditorium PMPP TNI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor,
Jawa Barat, adalah Michael Victor Sianipar yang saat ini
sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
(GMAHK) Jemaat Ekklesia Menara Imperium Jakarta.
Lulusan S1 Ilmu Politik dan Hubungan International Yonsei
University Korea Selatan dan juga staf ahli/pembantu Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) yang sempat dua kali dimarahi Ahok
(diantaranya lupa menyimpan SMS pengaduan warga) ini,
terpilih sebagai sumber daya yang disiapkan sebagai generasi
emas Garuda 2045.
Lelaki kelahiran Tahun 1991 ini, berhak untuk melanjutkan
pendidikan ke level yang lebih tinggi di universitas terbaik di
dunia. SBY sendiri berharap, Sianipar yang sementara bergaul
dekat dengan Christy, anak kekasih Keluarga Iskandar-Wowor,
akan menjadi pemimpin, pemikir, perencana dan pembangun
yang membawa Indonesia lebih maju pada abad 21.
Page 27
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
MENGAJAR HAMPIR DUA JAM DI
SOLOK SAMOSIR TAPI TIDAK
DIMENGERTI, GURU YANG TAHUN
2008 JADI ADVENT INI HAMPIR
PUTUS ASA
menggeliat. Banyak kalangan dan anggota Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di dalam dan luar negeri
bergabung. Paling tidak, sudah ada lebih dari seribu members
join di group tersebut. Tidak mustahil, Group FB ‘Gambar Foto
Gereja Advent’ akan tampil seperti Page FB ‘Adventist
Churches’.
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Untuk diketahui, sebelum-sebelumnya Henry Waworoendeng
berupaya mengoleksi gambar bangunan gereja Indonesia Timur
di foto album FB-nya. Dan ini, juga menarik minat sesama
teman yang mengunjungi akun FB-nya. Begitu pun dengan
halaman ‘Adventist Churches’ yang memuat berbagai
gambar/foto Gereja Advent di seluruh dunia.
Natalia, adalah seorang guru lulusan Universitas Negeri
Manado (UNIMA) Provinsi Sulawesi Utara. Dia sendiri,
berasal dari Nusa Utara (Kepulauan Sangihe). Karena belajar
Alkitab, Tahun 2008 dia memutuskan untuk menjadi murid
Yesus, bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
(GMAHK). Namanya guru, dipastikan dia memiliki skill
(ketrampilan) utama mengajar.
Tapi akhirnya, dirinya tidak dapat berbuat apa-apa, ketika
bekerja sekaligus melayani di masyakarat Solok Samosir
Sumut, sekitar 4 KM dari Danau Toba. Maklum, wanita ini
bersama parthnernya sama sekali tidak mengerti bahasa Batak.
Sudah berupaya belajar bahasa tapi sama sekali tidak bisa.
Semakin belajar, semakin tidak mengerti. “Ternyata tidak
gampang menjadi guru di sana,” katanya.
Ada seorang Opung (kakek) yang diajar lebih kurang 2 jam
soal pelajaran Alkitab. Kakek tersebut selama interval waktu
tersebut menebar senyum tanda setuju dengan pelajaran Rohani
yang menyelamatkan itu. Ketika diberi umpan balik sejauh
mana pengertian dari sang kakek. Ternyata sama sekali kakek
itu tidak mengerti pelajaran dan Natalia. Dirinya hampir putus
asa. “Ternyata Tuhan Letakkan kami di Bawah”, katanya lagi.
Keterbatasan berbahasa, tidak memadamkan semangat Natalia
melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat sekitar. Jarak
antara 1 rumah dengan rumah lainnya relatif pendek, hanya
ditempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam
baru
mendapatkan rumah tetangga. Ini biasa bagi orang Batak.
Setiap hari pasar, wanita itu juga turun ke pasar dan
memeriksan kesehatan warga. Sebab itu, ketika digulir
Kebaktian Kebangunan Rohani, di tempat yang jarang
penduduk itu relatif ramai dan ada saja jiwa yang dimeteraikan,
dibabtiskan.
KIAN DIMINATI, GROUP FB
‘GAMBAR FOTO GEREJA ADVENT’
BAKAL SEPERTI PAGE FB
‘ADVENTIST CHURCHES’
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Semakin ke sini, semakin diminati. Seperti barang baru yang
selalu diburu, Group Facebook ‘Gambar Foto Gereja Advent’
yang dikembangkan oleh Ronald Kalengkongan terus
Bejana Advent Indonesia Timur
Terkini, ada sekitar 4.668 members termasuk Edwin Samiadji,
Wiesye Raintung-Ratulangi dan Suhaini Jasman Simpul yang
menyukai halaman ‘Adventist Churches’. Sayang, koleksi
Gereja Advent di Indonesia masih minim, hanya 5 gambar yang
diantaranya memuat UNAI Chapel dan Gedung GMAHK
Jemaat Olobaru Sulawesi Tengah (Sulteng), dari lebih dari 600
Koleksi. “Siapa tahu bisa sama dan memberkati”, sebut salah
satu member Group FB ‘Gambar Foto Gereja Advent’.
PANAS, TETAPI KEBENARAN SABAT
TERUS DISAMPAIKAN DI KALENDER
MANGUNI KRISTEN MASEHI
ADVENT HARI KETUJUH
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Mencapai members yang lebih dari 15.000 orang, membuktikan
bahwa Group Facebook ‘Kalender Manguni Kristen Masehi
Advent Hari Ketujuh (KMKMAHK)’ efisien (berhasil guna)
dalam penginjilan melalui media sosial yang terpopuler ini.
Itupun berkenaan dengan kutipan ‘Baik atau Tidak Baik
Waktunya, Kebenaran Harus disampaikan’.
Hai ini merupakan salah satu bentuk strategi pemberitaan
firman. Malah ada banyak anggota yang belum Advent tapi
sudah percaya Sabat. Ada juga mantan anggota yang sudah
pindah golongan/agama tapi tetap menikmati sajian di group
tersebut. Memang tidak sedikit diskusi yang terkesan ‘panas’.
Tapi itupun malah membuat group ini semakin diminati dan
membuat banyak pemilik akun yang bukan anggota group
penasaran.
Beberapa pengelola group diantaranya Sulung Pambrasto dan
Debhienya Aecs juga Deasy Sakul memang berupaya
memoderatori diskusi agar tetap sehat dan memberkati. Bagi
para pemilik akun FB, bisa segera bergabung dengan group
tersebut untuk berdiskusi, bertukar pendapat tetapi tetap harus
berbesar hati ketika dikritik mati-matian, sebab group itu
bersifat ‘terbuka’, artinya bisa diakses siapa saja, Advent atau
Non Advent.
Page 28
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Satu hal yang perlu diingat juga, tetap menomorsatukan doa
dan penyerahan sebelum memposting komentar dan
sebagainya. Kebetulan saat ini adalah eranya Facebook. CEO
Facebook Mark Zuckerberg Keringetan sendiri sudah datang
langsung ke Indonesia jalan bersama Presiden RI terpilih
Jokowi, yang bisa berarti bahwa Facebook sukses besar di
ranah maya negeri ini.
Dunia maya pun harus kita bersama manfaatkan untuk
kepentingan pemberitaan firman. Kecuali, Group FB ‘ Berita
Advent Tercepat’ (BAT) yang sifatnya nurturing karena
termasuk vulgar menyatakan strategi penginjilan yang wajib
hukumnya tidak diketahui golongan/agama lainnya karena
sangat sensitif. “Tuhan memberkati pelayanan media rohani”
ucap seorang anggota group BAT yang dituliskan melalui
inbox.
LOHONAUMAN BERSYUKUR BUPATI
MAGETAN LETAKKAN BATU PERTAMA
PEMBANGUNAN GEREJA PONCOL YANG
ROBOH KARENA GEMPA, SEPARUH
ANGGARAN KONSTRUKSI TERCAPAI
KARENA KEPEDULIAN
Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado
Pasca gedung Gereja Masehi Advent Hari Katujuh (GMAHK)
Jemaat Poncol Magetan Jawa Timur hancur total karena gempa
bumi yang meruntuhkan, pada Selasa, 7 Oktober 2014 lalu
telah dilakukan acara 'Peletakan Batu Pertama' yang menandai
pembangunan kembali, gedung gereja yang baru.
Acara tersebut berlangsung sangat meriah dan membanggakan
umat gereja Advent yang ada di desa Poncol dan sekitarnya,
sebab Bupati Magetan Drs H Sumantri MM bersama jajaran
Muspida Kabupaten Magetan seperti Dandim Magetan Letkol
Inf Sulistyo Bawono dan seluruh jajaran Pemerintahan
Kabupaten Magetan hadir dalam kesempatan itu. Begitu juga
pimpinan GMAHK Konfrens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
yang dipimpin oleh Pdt Henky Wijaya serta seluruh rekanrekan gembala dan anggota-anggota jemaat se-Distrik Madiun,
juga masyarakat umum.
(Batam), Gereja Advent Jombang, Kel Bpk Martono, Kel Bpk
Setiawan Soedargo, Kel Weda (Semuanya dari Jombang) , Kel
Jeff Eman (Jakarta), seluruh anggota jemaat Everreth, Seattle
Amerika Serikat, Jemaat Nusa Dua Bali, Jemaat Tabanan Bali,
Jemaat Terusan Surabaya Malang, Jemaat UNAI, Bandung, Kel
Bpk Bris Maringka, Kel Bpk Drg Benny Wibisono, Kel Bpk
Wirantono (Semuanya dari Malang), PT Minapadi (Jakarta),
Ibu Femmy Gladys Mamuaya (Jakarta), Kel Happy Tatemba
(Jakarta), Kel. Marli Andries-Najoan (Manado), Kel Jenner
Jeinner Jenry Rawung-Togalami (Manado), ibu Fintje Roeroeh
(Surabaya), Kel Arthur Polii (Jepang), Kel Wayne Rumambi
(Amerika Serikat), Ibu Airin Kelly (Australia), Kel Karsono
Mamuaya (Samarinda), Kel Bpk Handry Suwu (Jakarta), Sdri
Yolanda Pietersz (Jakarta), Kel Jack Antow (Jakarta), Kel Bpk
Sien & Ibu Molly Sentana (Surabaya), Kel Lukas Martanto
(Madiun), Kel Bambang Cendana (Madiun), Sdri Revina
(Magetan), Kel Yudha & Dudin (Magetan), Kel Guntur
Sitorus-Saerang (Bandung), Kel Roy Palar (Seattle), Sdri Nina
Kristina (Hongkong), Kel Sution Hartono (Surabaya), Sdri
Anita M, Sdri Joanne Earlyne Wagiran (Batam), Sdr Diko
Satria Putro dkk (Jakarta), Kel Polii-Kindangen (Jakarta),
Jemaat Banyuwangi, KJKT, Sdr The Lian Sin (Batam), Kel Pdt
Abri Santonso (Surabaya), dan masih banyak nama lainnya
yang belum sempat disebut. "Semuanya dicatat dalam buku
daftar sumbangan kami, total jumlah sumbangan yang masuk
saat ini (Per tanggal 10 Oktober 2014) adalah 181 juta dari 350
Juta rencana anggaran Pembangunan Kembali" katanya.
"Kami Percaya Tuhan itu baik dan kebaikanNya diberikan
melalui hati para donatur yang dengan sudi dan tulus membantu
pembangunan gereja Poncol ini kembali. untuk itu kami masih
sangat berharap uluran tangan, kesediaan hati saudara-saudara
semuanya untuk dapat membantu meringankan beban kami
dalam pembangunan kembali gedung gereja yang rubuh. Jika
Tuhan berkenan maka diawal tahun depan, direncanakan akan
bisa digunakan kembali. Doakanlah dan bantulah gereja kami
ini" tambahnya lagi.
"Atas nama seluruh anggota Jemaat Poncol, melalui media
publik ini, kami ingin menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya atas bantuan saudara-saudara semuanya serta
mendoakan kiranya Tuhan akan senantiasa memberkati dan
menolong saudara-saudara" tutup pria yang bersuara emas ini.
Hebatnya, baru saja pembangungan ini akan dimulai, Tuhan
telah menyediakan separuh dari dana yang diperlukan untuk
pembangunan rumah Tuhan melalui kebaikan hati beberapa
donatur. Sebab itu, Gembala GMAHK Jemaat Poncol Pdt.
Raymond Lohonauman sangat berterima kasih kepada semua
donatur yang peduli dan memang digerakkan oleh kasih sayang
Allah.
KUNJUNGAN FISDAC KE NEW
HAMPSHIRE DAN
PENNSYLVANIA USA
Para donatur yang didoakan sembari disampaikan ucapan
terima kasih, diantaranya Sdri Anita, Ibu Femmy Gladys
Mamuaya (Jakarta), Kel Sien Sentana (Surabaya), Kel Lukas
Martanto (Kalasan), Kel Jack Antou (Jakarta), Ibu Jane Dodie
(Amerika Serikat), Jenice Kindangen (Jakarta), The Lian Sin
Setelah mengunjungi Dover Indonesian Seventh-Day Adventist
Church (DISDAC), New Hampshire yang kini digembalakan
oleh Pdt. Jootje Bojoh pada Sabat (27/9) dan telah memimpin
acara Sekolah Sabat dan Khotbah dengan pembawa Firman Pdt.
Steven Rantung, PhD, Gembala First Indonesian Seventh-Day
Bejana Advent Indonesia Timur
Oleh: Jufrie Wantah – BAIT USA
Page 29
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
Adventist Church (FISDAC), New Jersey. Menurut rencana
FISDAC pada Sabat (18/10) akan mengunjungi Scranton
Seventh-Day
Adventist
Church,
Pennsylvania
yang
digembalakan oleh Pdt. Thomas Cusack.
Billy Kawuwung, Febriyando Nainggolan); “Jerusalem” oleh
FISDAC Vocal Group (Ridwan Lingga, Wulan Kawuwung,
Jinny Nainggolan, Melinda Walanda, Billy Kawuwung,
Febriyando Nainggolan, Tulus Nainggolan).
Intermezzo
pertama berupa skit yang diperagakan oleh Brammy Tilaar dan
Jennifer Assa.
Pada sesi kedua berupa “Your Grace Amazes Me” oleh Solo
Belva Wantah; “Mari Jo Torang Samua” oleh Mix Trio (Elisa
Siregar, Melinda Walanda, Febriyando Nainggolan); “Tell Me”
oleh Mix Quartet (Elisa Siregar, Melinda Walanda, Febriyando
Nainggolan, Ridwan Lingga); “I’ll Tell It Whenever I Go” oleh
Male Quartet (Elisa Siregar, Harold Tombeng, Ridwan Lingga,
Febriyando Nainggolan); “Midnight Cry” oleh Solo Nouldy
Sastropawiro. Intermezzo kedua dalam bentuk musik “Blessed
Assurance” oleh DISDAC Angklung Ensemble.
Maksud utama mengunjungi dua jemaat tersebut di dua negara
bagian USA, tidak selain ingin mengadakan konser sehubungan
dengan rencana yang mulia dari FISDAC yang akan
membangun gereja/social center bila Tuhan kehendaki, juga
melayani kedua jemaat dalam acara kebaktian Sabat. Seperti
konser yang digelar di DISDAC, New Hampshire tidak jauh
berbeda dengan konser yang akan diadakan di Pennsylvania.
Memasuki sesi ketiga atau sesi terakhir berupa “The Love of
God” oleh Vaya con Trio (Elisa Siregar, Febriyando
Nainggolan, Ridwan Lingga); “Peganglah Tangan Ku” oleh
Vaya con Dios Trio (Elisa Siregar, Febriyando Nainggolan,
Ridwan Lingga); “Yes I Know” oleh FISDAC Quartet (Elisa
Siregar, Ridwan Lingga, Steven Rantung, Febriyando
Nainggolan); “I Once was Lost in Sins” oleh Double Quartet,
tapi dua orang berhalangan (Elisa Siregar, Maxi Wuisan,
Harold Tombeng, Steven Rantung, Febriyando Nainggolan,
Ridwan Lingga); “God Wants To Hear You Sing” oleh Vaya
con Dios Trio (Elisa Siregar, Febriyando Nainggolan, Ridwan
Lingga); “When Answer Aren’t Enough” oleh FISDAC Choir.
Konser yang bertemakan “Upon This Rock” yang dipaket oleh
Elisa Siregar selaku Choir Conductor dan Ridwan Lingga
selaku Pianist and Choir Director. Tujuh belas lagu telah
ditampilkan di New Hampshire ditambah dengan satu musik
angklung dari DISDAC. Pada sesi pertama “I’ll Be There”
oleh FISDAC Choir; “Andai Ku Punya Banyak Lidah” oleh
FISDAC Choir; “Praise His Name” oleh Solo Melinda
Walanda; “Our Father” oleh Mix Trio (Wulan Kawuwung,
Bejana Advent Indonesia Timur
Sebelum pada puncak acara FISDAC Choir melantunkan
“Upon This Rock” kata sambutan penutup disampaikan oleh
Pdt. Steven Rantung, PhD, tentang rencana FISDAC. Hasil
dana yang didapat diserahkan langsung seusai acara kepada
Ketua Pembangunan FISDAC Denny Assa. Doa tutup serta
juga doa pembukaan telah dilayangkan oleh Pdt. Steven
Rantung, PhD.
Page 30
Edisi 312 – 17 Oktober 2014
BERITA SINGKAT
Ulang Tahun
Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang
berulang Tahun di bulan Oktober ini, di antaranya :
Pdt. Douglas Sepang – 3 Oktober
Belly Wungkana – 9 Oktober
Hartoyo Ismail – 11 Oktober
Refly Ompi – 13 Oktober
Joe Laluyan – 31 Oktober
Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat
dalam pelayanan.
HRD
KAMI
Bila ingin memperoleh banyak sahabat, disenangi serta
mempunyai pengaruh kepada orang lain maka hal hal berikut
ini haruslah di hindari :
Mempersalahkan, mengeluh,
menggerutu dan mengeritik. Wejangan Dale Carnegy ini
sangatlah populer melalui bukunya yang terjual 10 juta copy
“How to win friends and influence people” (1936).
Pembahasan ini memfokuskan pada dua pertanyaan penting
yakni “Apa dan Bagaimana”. Untuk berhasil dianjurkan agar
dalam berbicara sebaiknya tujuan pembicaraan diarahkan
kepada
hal
yang
menyenangkan,
menggembirakan.
Selanjutnya berhati-hati jangan sampai menggerutu, mengeluh
Bejana Advent Indonesia Timur
lalu mengungkap kejelekan apalagi membeberkan kegagalan
orang lain. Juga adalah kurang mamfaatnya bilamana
mempunyai sikap suka mencari kambing hitam, menuduh
maupun melempar kesalahan.
Diawal tahun sembilan puluhan Stephen R Covey – “7 Habits of
highly Effective people”, menambahkan sebuah pertanyaan yang
tak ditanyakan Carnegie, yakni kata “Mengapa”. Mengapa orang
mengeluh, mengapa orang gampang mengeritik, mengapa mereka
cepat mempersalahkan? Disinilah masalahnya. Manusia bukan
mencari solusi dari dalam dirinya tapi cenderung mencari sebab
diluar dirinya. Bukan aku yang jadi penyebab untuk diperbaiki
tetapi situasi tidak menguntungkan yang di kambingkan. Selalu
akan ada saja faktor luar yang disalahkan. Sikap seperti ini adalah
Reaktif bukannya Proaktif.
Sebaliknya sikap utama yang
menguntungkan adalah: Mengembangkan kebiasaan menerima
tanggung
Jawab,
mengambil
langkah
inisiatif,
dan
mengembangkan sikap positif. Ini adalah tiga jurus yang menjadi
kunci untuk kata Proaktif.
Bagaimana dengan anda di Jemaat. Tahun 2015 telah didepan
mata dan dibeberapa Jemaat persiapan untuk menentukan Majelis
Jemaat tahun mendatang telah dimulai. Mungkin saja kita akan
mempunyai tanggung jawab atau jabatan untuk melayani atau
dipercayakan melayani kembali sebagai pimpinan ataupun baru
memimpin, sikap apa yang kita tunjukan menghadapi challenges
di jemaat. Sebut saja anda menjadi pimpinan diakon Jemaat
ditahun 2015 lalu keadaan bangunan gereja sangat menyedihkan
karena cat yang kusam, atap bocor, plafon sebagian lepas dan ada
tunggakan pembayaran listrik.
Apa sikap saudara sebagai
pimpinan menghadapi keadaan ini?
Apakah akan mengambil
posisi mengeritik bahkan mempersalahkan pimpinan yang lalu atas
keadaan yang sangat tidak menyenangkan ini?
Melemparkan
kesalahan kepada situasi ekonomi yang sulit? Atau apakah
menyesalkan bendahara ataupun komite jemaat tahun kemarin
dan menjadi alasan pembenaran diri untuk menyerah pada keadaan
karena tidak melakukan perbaikan? Bilamana tindakan itu yang
diambil maka sikap tersebut adalah reaktif dan berorientasi ke
belakang.
Pimpinan yang berorientasi kedepan tak akan di dikte situasi,
lingkungan ataupun terpengaruh dengan masa lalu. Dia dipilih
dan berada di posisi tersebut untuk mengadakan perubahan bukan
mempertahankan status quo. Anggota maupun konstituen amat
tentu menaruh harapan kemajuan pada pemimpin. Dia akan
bersikap pro aktif yaitu gembira mengambil tanggung jawab yang
menjadi
amanah,
mengikhtiarkan
tindakan
dengan
mengembangkan sikap positif. Tanpa menjatuhkan kesalahan
kepada siapapun, dia akan mengkoordinasi rencana perbaikan dan
menggerakan jemaat membayar hutang.
“As the will of man co-operates with the will of God, it becomes
omnipotent. Whatever is to be done at His command may be
accomplished in His strength. All his biddings are enabling”.
Christ’s object lessons, 333.
Pdt. Moldy Mambu
Redaksi
Page 31
Download