Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Page 1 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tentara Prajurit Sebab Kami Sendiri Telah Mendengar Dia Bapa Kita Tahu Memberi Yang Terbaik Anak Cacat Sabat Alkitab : Perspektif Advent Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Pekabaran Diperhatikan Ishak Dan Ribka Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat - Berita Page 2 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Tentara Prajurit Untuk kali kedua tahun ini, saya kembali diminta oleh Lyndelle Chiomenti, Staf Sekolah Sabat di General Conference untuk mengoordinasikan tulisan satu minggu di Kuartal I tahun 2016. Sebelumnya saya biasa menulis atas permintaan Prof. Daniel Saputra, tapi entah kenapa, awal tahun ini saya mungkin secara random dimintakan Lyndelle untuk tidak saja menulis satu bagian tapi mengoordinasikan keseluruhan satu minggu untuk Sabbath School Collegiate Quarterly (CQ), atau semacam renungan harian untuk anak-anak remaja. Karena telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun membantu Prof. Daniel Saputra menerjemahkan materi CQ. Saya berusaha mencari calon penulis yang memiliki visi dan ide segar sebagai bahan tulisan karena karakteristik target pembaca CQ adalah anak-anak remaja yang lebih tertarik kepada ide-ide interaktif dan tidak biasanya. Oleh sebab itu mencari calon penulis yang memiliki tingkat rohani yang baik serta mampu berkomunikasi secara interaktif dengan anak-anak remaja bukanlah hal yang mudah. Bagian tersulit untuk dicari penulisnya adalah “Logos.” Bagian ini merupakan batang tubuh dari keseluruhan tulisan sepanjang minggu dan biasanya dari yang saya pelajari pada tim Om Daniel, Logos biasanya ditulis oleh seorang pendeta atau anggota gereja yang sudah senior. Saya coba berusaha menghubungi mantan dosen saya yang sekarang sementara menyelesaikan doktoralnya di Manila tapi SMS tidak terbalas. Saya lalu teringat kepada sosok seorang pendeta muda yang kreatif dan berinovasi dimana saya pernah mendengar dia berkhotbah di jemaatnya. Saya lalu mengirimkan email meminta kesediaan orang muda ini berpartisipasi menulis bagian doktrinal dari minggu koordinasi CQ saya. Tidak disangka hanya dalam hitungan menit ada balasan email menyatakan kesiapannya. “Kalau memang dipercayakan dan waktunya pas pasti siap," demikian reply dari email yang saya terima. “Torang ini ‘Tentara Prajurit’, jadi so musti siap ke mana saja dan kapan saja (doakan supaya bisa bagini terus). Terserah yang Punya Pekerjaan,” lanjut beliau lagi. Ada dua bagian kalimat yang membuat saya kagum dari sosok anak muda yang tamat dari almamater yang sama dengan saya. Pertama pasangankata “Tentara Prajurit” yang dia sampaikan dengan embel-embel “siap kemana saja dan kapan saja.” Ini melukiskan semangat pelayanan yang tinggi dimana apa pun tantangan dan kesulitan yang bakal dialami, apabila pimpinan gereja menugaskan sesuatu hal, akan dilaksanakan sepenuhnya. Demikianlah semangat tentara, apalagi ditambah dengan sikap keprajuritan. Akan tetapi beliau juga menambahkan dengan permohonan doa agar tetap dapat memiliki semangat yang sama terus menerus. Nah, ini yang jarang. Banyak dari pengerja Tuhan jika sudah memiliki tempat yang aman dan ideal, layaknya ayam bertelur di lumbung beras, tentu tidak akan mau keluar dari situ. Sudah memiliki tempat nyaman, zona yang tenang. Hati-hati, hal ini bisa saja menghanyutkan. Soal ini sewaktu keluarga pengerja yang sementara melayani di Uni menginap di rumah kami beberapa bulan yang lalu dalam perjalanan liburan mereka mengabarkan bahwa ada kemungkinan pendeta akan ditempatkan Page 3 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 tidak lagi di kota besar pada tingkat uni tapi akan “kembali di kampung" melayani anggota jemaat. Sebuah tantangan yang luar biasa dimana bisa saja keluarga ini menolak dengan banyak alasan. Contohnya, di kota sekolah untuk anak-anak tersedia lebih banyak dibandingkan di kampung tidak ada sekolah Advent, dan lain sebagainya. Tapi tipikal keluarga pengerja ini memang lebih senang berada di jalanan berdebu dan kotor ketimbang di kota dengan pelayanan anggota yang luar biasa, akhirnya mereka menerima panggilan organisasi dengan senang hati kembali ke desa. Kembali ke kisah pengerja muda di atas, hal kedua yang saya senangi dari balasan emailnya adalah “Terserah yang Punya Pekerjaan.” Kata-kata ‘yang Punya Pekerjaan’ memang sengaja ditulis dalam huruf awal capital menandakan Oknum keallahan yang khusus. Terserah Tuhan, demikian kira-kira maksudnya. Banyak teman pengerja yang melontarkan candaan, “Terserah Tuhan, asal jangan di Papua atau Sanger!” Terkadang ini terdengar sebagai bahan tertawaan, tapi terserah Tuhan ini akhirnya harus menurut kepada standar kita. Walaupun Sanger dan Papua tidak seseram tempo dulu, sekarang pun ada koneksi internet serta transportasi yang lebih memadai, tapi daerah-daerah ini bukanlah favorit para pengerja Tuhan untuk ditempatkan. Contoh kerelaan untuk membantu pekerjaan Tuhan yang ditunjukkan baik oleh pengerja muda serta keluarga pendeta yang saya sampaikan di atas patutlah menjadi teladan bagi pengerja-pengerja Tuhan yang lain. Ajakan Tuhan adalah untuk bersusah-payah melayani Dia dimana saja tempat yang dibutuhkan bukan sebaliknya. Semangat pelayanan spartan ini yang celakanya saat ini sudah jarang ditemukan pada diri pengerja-pengerja Tuhan. Osvald Taroreh t: @OsvaldTaroreh Page 4 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 K ita sering memgambil perempuan Samaria diyakinkan bahwa Yesus adalah mesias, dia pelajaran dari orang cepat-cepat memberitahukannya kepada tetangga-tetangganya terhormat seperti Daniel, dan orang-orang sekotanya. Dia berkata, (dalam ayat 29) “Mari, dari orang terpandang lihatlah! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala seperti rasul Paulus, atau dari sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?...” murid-murid Tuhan yang yah sering kita melihat kalimat ini lalu kita meyerapnya sebagai memang telah disendirikan dorongan untuk menginjil. untuk maksut-maksut Tuhan yang istimewa dan suci. Tetapi Tetapi ada suatu lain yang juga menarik dan penting dalam ayat kali ini saya ingin mengajak ini, ayat ini dilanjutkan dengan ayat 30 yaitu “Maka mereka anda untuk juga mengambil pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.” suatu nilai penting dari sekelompok orang yang tidak diistimewakan oleh budaya di zamannya. Yang saya maksutkan sebenarnya mereka sudah bisa mengambil kesimpulan saat itu, disini adalah orang samaria, dan itupun bukan si orang samaria karena mereka mendapat berita tentang Yesus itu dari seorang yang terkenal karena kebaikan hatinya yang suka menolong itu. wanita yang bisa disebut sebagai “sumber informasi tangan Tapi kali ini mengenai sekelompok orang samaria. pertama,” Tetapi mereka tidak langsung puas dengan hanya mendegar tapi mereka ingin pergi dan datangi Yesus itu secara Dalam Yoh 4:1-42 kita bisa mendapati suatu catatan mengenai langsung, sehingga pada ayat 42 ada catatan disana bahwa percakapan Yesus dengan perempuan samaria. Ketika mereka menyimpulkan “dan mereka berkata kepada perempuan Page 5 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang berdasarkan Alkitab, Ny. Ellen G. White menuliskan dalam kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami Review and Herald, 21 Maret 1890: tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” Sebagai “Alkitab mengingatkan kita untuk jangan hanya pemimpin-pemimin jemaat, dan sebagai anggota jemaat pada percaya kepada hikmat manusia, atau kepada umumnya, adalah sangat penting agar kita bukan bersikapa dan penyelidikan seseorang saja. Pergilah sendiri kepada mengambil keputusan hanya sekedar berdasarkan apa kata orang Alkitab untuk dirimu sendiri. Selidikilah firman yang tetapi mendapatkan data yang benar dari sumber utama secara diinspirasikan dengan rendah hati. Kesampingkan langsung. pertimbangan sebelumnya, karena engkau tidak akan memperoleh keuntungan kecuali engkau datang kepada Sehubungan dengan kebutuhan kita untuk semakin follow the firman Allah seperti anak kecil yang tidak tahu apabible sehingga bisa tetap bersikap dan mengambil keputusan apa…Kapan saja kita menyelidiki kebenaran Alkitab, Tuhan ada bersama kita.” Bejana Advent Indonesia Timur Page 6 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." – Matius 7 : 11 Sebuah cerita dari Zulfi Akmal, Al-Azhar Cairo. Seorang Syekh yang alim lagi berjalan-jalan santai bersama salah seorang di antara muridmuridnya di sebuah taman. Di tengah-tengah asyik berjalan sambil bercerita, keduanya melihat sepasang sepatu yang sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang bertugas di sana, yang sebentar lagi akan segera menyelesaikan pekerjaannya. Bejana Advent Indonesia Timur Sang murid melihat kepada syekhnya sambil berujar: “Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi di belakang pohon-pohon? Nanti ketika dia datang untuk memakai sepatunya kembali, ia akan kehilangannya. Kita lihat bagaimana dia kaget dan cemas!” Syekh yang alim dan bijak itu menjawab: “Ananda, tidak pantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin. Kamu kan seorang yang kaya, dan kamu bisa saja menambah kebahagiaan untuk dirinya. Sekarang kamu coba memasukkan beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya, kemudian kamu saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu”. Page 7 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Sang murid sangat takjub dengan usulan gurunya. Dia langsung saja berjalan dan memasukkan beberapa lembar uang ke dalam sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik semak-semak bersama gurunya sambil mengintip apa yang akan terjadi dengan tukang kebun. Tidak beberapa lama datanglah pekerja miskin itu sambil mengibas-ngibaskan kotoran dari pakaiannya. Dia berjalan menuju tempat sepatunya ia tinggalkan sebelum bekerja. Ketika ia mulai memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia menjadi terperanjat, karena ada sesuatu di dalamnya. Saat ia keluarkan ternyata…....uang. Sang guru melanjutkan pelajarannya. Sekarang ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam-macam: # Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balas dendam adalah suatu pemberian. # Mendoakan temanmu di belakangnya itu adalah suatu pemberian. # Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk darinya juga suatu pemberian. Dia memeriksa sepatu yang satunya lagi, ternyata juga berisi uang. # Menahan diri dari membicarakan aib saudaramu di balik belakangnya adalah pemberian lagi. Dia memandangi uang itu berulang-ulang, seolah-olah ia tidak percaya dengan penglihatannya. Ini semua adalah pemberian, supaya kesempatan memberi tidak dimonopoli oleh orang-orang kaya saja. Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak melihat seorangpun. Bagi saya, seiring dengan tahun-tahun berlalu, kita bertumbuh, seperti halnya Daud, dalam kesadaran akan kasih Allah yang melindungi. Kita menjadi tidak terlalu memedulikan perkataan orang lain tentang kita, dan justru semakin menyerahkan diri kepada Bapa kita. Kita belajar taat dengan penuh kerendahan hati pada kehendak Allah. Selanjutnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya, lalu ia berlutut sambil melihat ke langit dan menangis. Dia berteriak dengan suara tinggi, seolah-olah ia bicara kepada Allah: “Aku bersyukur kepada-Mu wahai Tuhan. Wahai Yang Maha Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak-anakku lagi kelaparan. Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak-anak dan istriku dari celaka”. Dia terus menangis dalam waktu cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah. Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat di balik persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung. Ketika itu Syekh yang bijak tersebut memasukkan pelajaran kepada muridnya: “Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih dari pada kamu melakukan usulan pertama dengan menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?” Sang murid menjawab: “Aku sudah mendapatkan pelajaran yang tidak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham makna kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku: “Ketika kamu memberi kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih banyak dari pada kamu mengambil”. Bejana Advent Indonesia Timur Tentunya kita dapat meminta lawan kita memberi alasan atas tuduhan mereka terhadap kita, atau kita dapat menyangkal dengan gigih jika mereka memfitnah kita. Namun, ketika kita telah bertindak semaksimal mungkin, satu-satunya hal yang tertinggal adalah menanti dengan sabar hingga Allah membenarkan kita. Sementara itu, alangkah baiknya apabila kita menyerahkan perkataan mereka yang memfitnah kita pada kehendak Pribadi yang mengasihi kita dengan kasih yang tak terbatas. Kita harus mendoakan mereka. Kita minta kepada-Nya pengampunan dosa-dosa mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Kita perlu mengatakan bahwa segala hal yang diizinkan Allah untuk terjadi adalah demi kebaikan-Nya untuk diri kita atau orang lain, walaupun hati kita hancur dan air mata kita bercucuran. Apa pun yang dikatakan orang tentang Anda, Anda berada di dalam tangan Allah. Dia melihat penderitaan Anda, dan pada saatnya nanti akan membalas Anda dengan kebaikan. Percayalah kepada-Nya dan tinggallah di dalam kasih-Nya. Jadi jika kita ini sebagai orang berdosa yang tidak luput dari berbuat dosa seperti cerita tadi diatas. Kita mempunyai Syekh diatas dari segalah Syekh yaitu Tuhan yang maha dashyat dan ajaib itu. Tuhan tahu memberi yang terbaik kepada siapa saja, apalagi Bapa kita Yesus Kristus Tuhan kita yang di Surga dapat memberikan yang terbaik asalkan kita minta kepadaNya, *** Page 8 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 implikasi serius bagi hukum Sabat di dalam gereja Kristen. 2 Itu hendaknya menyarankan bahwa selama zaman Paulus hukum tersebut tidak dipertimbangkan yang mengikat pada orangorang Kristen dan bahwa satu transisi dari pemeliharaannya kepada penolakannya sudah dalam proses. Itu juga hendak menyarankan atau menyatakan secara tidak langsung bahwa gereja sedang ditinggalkan bebas untuk memilih hari tertentu mana untuk beribadah. Kita harus menguji perikop tersebut secara lebih teliti. Artikel Rohani BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST PERSPECTIVE (SABAT ALKITAB: PERSPEKTIF ADVENT) Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D, (Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General Conference) Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara Advent dan Katholik, Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss (Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag) Lanjutan …. AYAT-AYAT PERTENTANGAN A pakah ada isyarat-isyarat di dalam Perjanjian Baru juga sudah digenapi di dalam Kristus, memberikan orang-orang percaya kebebasan dari hukum, atau bahwa sebuah hari beribadah yang baru dari orang Kristen secara lambat laun diperkenalkan di dalam ibadah Kristen? Perdebatan di antara orang-orang Kristen pada isyu-isyu itu berlanjut tanpa indikasi-indikasi terhadap sebuah resolusi akhir. Namun pertanyaan-pertanyaan dimunculkan adalah pertanyaan yang maha penting oleh karena itu terkait dengan ungkapan kehendak Allah bagi gereja-Nya. Kita akan menguji secara ringkas perikop-perikop yang biasanya digunakan untuk mengidikasikan bahwa selama zaman Perjanjian Baru, Sabat sudah dikesampingkan oleh gereja. A. Roma 14:5: Sebuah Pokok Persoalan Hati Nurani Beberapa orang telah menggunakan Roma 14:5 berargumen bahwa, menurut Paulus, pemeliharaan Sabat adalah pilihan, sebuah pokok persoalan dari pilihan pribadi menurut hari nurani seseorang.1 Pernyataan ini memiliki implikasi1 E.g. D. R. de Lacey, "The Sabbath/Sunday Question and the Law in the Pauline Corpus," dalam From Sabbath to Lord's Day, diedit oleh D. A. Carson (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982), hlm. 182; Peter Stuhlmacher, Paul's Letter to the Romans (Louisville, KY: Bejana Advent Indonesia Timur 1. Paulus Tidak Sedang Menjelaskan Praktek-Praktek Alkitab Beberapa orang mengisyaratkan bahwa Paulus sedang mendiskusikan di dalam perikop Perjanjian Baru kita praktekprektek yang sekarang ini dipertimbangkan oleh dia sedikit atau tidak bernilai lagi bagi orang orang Kristen. Namun bukanlah itu kasusnya. Perhatikan bahwa beberapa resep dari surat kepada orang-orang Roma percaya bahwa seseorang harus jangan memakan daging dan meminum anggur (14:2, 21). Betappun, Perjanjian Lama tidak menuntut secara total pertarakan dari semua daging tetapi hanya beberapa daging (Imamat 11).3 Bahkan Perjanjian Lama tidak mempertimbangkan jus anggur secara tidak wajar untuk pencernaan. Yang dilarang hanyalah Imam Besar dan orangorang Israel yang bernazar dengan cara bertarak. Paulus sedang mendiskusikan makanan yang dianggap sebagai makanan najis (koinós, istilah yang digunakan dalam 14:14) Westminster, 1994), hlm. 224; James D. G. Dunn, Romans 9-16 (Dallas, TX: Word, 1988), hlm. 805, percaya bahwa Paulus sedang mendiskusikan sebuah pertentangan di antara orang-orang Kristen di Roma berkenaan dengan Sabat tetapi mengakui bahwa sifat alami persekongkolan itu tidak dinyatakan secara jelas oleh Paulus. Namun demikian, ia menyarankan bahwa ayat 5 itu sedang merujuk kepada “sebuah keprihatinan pada bagian dari beberapa orang asal Kristen-Yahudi dan yang lainnya yang sudah menjadi proselit atau para penyembah Allah paling sedikit mereka meninggalkan praktek hari-hari raya dan sabat yang diperintahkan oleh Kitab Suci dan disucikan oleh tradisi, sebuah keprihatinan sentral yang paling sedikit mereka menghilangkan sesuatu kepentingan fundamental di dalam warisn Yahudi mereka” (hlm. 806). Dunn berargumen di dalam kasus khusus ini “apa yang dipertaruhkan adalah tidak kurang apa-apa dari pada seluruh pemahaman diri dari pergerakan baru bahwa Paulus adalah seorang rasul kepala, di dalam kata lain, definisi dari Kekristenn itu sendiri” (hlm. 810). Sekarang, jikalau isyunya begitu serius, mengapa Paulus bersetuju dengan satu cara yang sambil lalu, memberikan kesan bahwa itu bukanlah hal yang penting dan itu pada akhirnya adalah sebuah cara opini pribadi? 2 Dunn, Romans 9-16, hlm. 801, mengakui bahwa hukum-hukum diet Yahudi tidak menuntut vegetarianisme, tetapi melanjutkan untuk menyarankan bahwa Paulus “mungkin sedang memikirkan mengenai kebencian tak berdasar secara menyeluruh dari hukum-hukum makanan bersama-sama, sehingga mengungkapkan isyu di dalam istilah-istilah yang mencakupi mereka semua.” Adalah lebih aman untuk tetap tinggal dengan bahasa yang Paulus gunakan agar supaya menghindari spekulasi-spekulasi yang tak perlu. Brenda Byrne, Romans (Collegeville, MN: Liturgical Press, 1996), secara benar berkomentar bahwa, “apa yang disinggung di dalam Roma 14 berlanjut di seberang praktek-praktek Yahudi secara normal” (hlm. 404). 3 Ernst Kaesemann, Commentary on Romans (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1980), hlm. 367, aturan-aturan di luar orthodoksi Yahudi “sebab pantangan umum akan daging dan anggur tidak dijumpai di sana.” Page 9 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 dan oleh karena itu adalah tidak wajar mengkonsumsi di bawah situasi lingkungan tertentu. Referensi itu bukanlah aturanaturan yang dijumpai di dalam Torah yang dapat atau tidak dapat diikuti berdasar pada hati nurani dari individu. Paulus mengtakan bahwa yang lemah menilaisatu hari lebih penting dari hari yang lain tetapi ia tidak secara ekspisit menyatakan alasan pembedaan hari-hari tersebut. Tidak ada pernyataan eksplisit dari Paulus yang mengindiksikan apa yang dilakukan selama hari itu atau apakah hari itu dianggap suci. Tidak ada referensi di dalam pasal itu yang merujuk kepada hari-hari kudus di dalam Perjanjian Lama. Apa saja hal itu, nilai yang kuat setiap hari untuk maksud atau kegiatan yang ia miliki di dalam pikiran. Oleh karena itu, masalahnya adalah bukan kegiatan tetapi memutuskan yang mana hari yang merupakan hari terbaik untuk menyelenggarakan kegiatan tertentu. Mereka yang kepada siapa ia menulis memahami secara jelas apa yang ia pikirkan, tetapi kita harus menjadi bijaksana dan tidak melompat kepada kesimpulan-kesimpulan yang tidak substansial seperti contoh, bahwa Paulus sedang mengkaitkan di sini dengan hukum hari Sabat.4 Itu tidak dinyatakan atau disarankan oleh teks tersebut dan sebutan sederhana dari kata “hari-hari” tidak membenarkan kesimpulan tersebut. Diskusi tersebut nampaknya tidak menyangkut Torah Perjanjian Lama. 2. Paulus Tidak Sedang Menekankan Hari-Hari.5 Paulus mendedikasikan hanya dua ayat kepada pokok pembahasan tentang “hari-hari” dan berkisar 21 ayat mengenai isyu makanan. Apakah ia sedang mendiskusikan Sabat ia seharusnya sudah mengembangkan pemikirannya lebih mendalam lagi sebab berpotensi terhadap pertentangan secara alami dari pokok bahasan ini. Ini menyarankan bahwa karena Paulus memilih satu hari dari hari yang lain adalah hal pribadi dan bukanlah sebuah isyu yang ia inginkan untuk diatur bagi gereja. Oleh karena itu isyunya bukanlah isyu mengenai tidak memelihara Sabat atau memelihara Sabat melainkan isyu penggunaan hari-hari tertentu untuk beberapa alasan lain atau maksud lain. Buktinya, tidak ada apapun di dalam “memelihara/menyucikan” sebuah hari, hal itu secara 4 Dunn, Romans 9-16, hlm. 805, percaya bahwa rujukan itu adalah untuk hari-hari raya Yahudi dan Sabat; Byrne, Romans, hlm. 412, secara lebih sedikit bijaksana menyatakan Paulus “nampaknya” sedang merujuk kepada Sabat Yahudi dan hari-hari raya lainya. C. E. B. Cranfield, The Epistle to the Romans (Edinburgh: T & T Clark, 1979), menyarankan bahwa “hari-hari” menunjukkan “pemeliharaan hari-hari khusus dari hukum Perjanjian Lama (mungkin juga dengan perobahan dari Sabat ke Hari Tuhan)” (hlm. 705); Douglas Moon, The Epistle to the Romans (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1996), menyatakan bahwa “memegang erat-erat sifat alami yang pasti dari persekongkolan terhadap ‘hari-hari’ ini adalah sulit oleh karena Paulus tidak mengulasnya secara mendalam…..Apakah maksud khusus isyu tersebut adalah pemeliharaan hari raya besar Yahudi, hari-hari teratur berpuasa, atau Sabat aalah sulit untuk dikatakan” (hlm. 842). Tetapi ia, kemudian, tetap berspekulasi, “Tetapi kita harus mengharapkan bahwa Sabat, paling kurang, harus dilibatkan, karena pemeliharaan Sabat adalah, berjalan sama-sama dengan hukum-hukum makanan (bandingkan ayat 2-3), satu kunci pembedaan Yahudi di abad pertama, dan memunculkan ke permukaan sebuah maksud dari ketegangan di mana saja di gereja mula-mula (lihat Gal. 4:10 [?]; Kol 2:16)" (Ibid.). 5 Ini juga diakui oleh Dunn, Romans 9-16, hlm. 805. Bejana Advent Indonesia Timur sederhana terkait dengan “memilih/menyeleksi” satu hari dari hari lain”untuk beberapa maksud tertentu. 6 Kita harus ingat bahwa selama periode Perjanjian Baru, Sabat adalah hari bersekutu untuk beribadah. Apakah Paulus, kemudian mengatakan bahwa orang-orang Kristen sekarang sudah dapat datang beribadah pada hari apa saja yang mereka inginkan berdasarkan kepada yang disukai secara pribadi? Tidakkah ini menciptakan secara serius kebingungan di dalam gereja? Jikalau rasul lain menyeleksi satu hari tertentu untuk hari persekutuan beribadah, bukankah itu akan menjadi sesuatu pertentangan dengan nasihat Paulus di dalam Roma 14? Mengapa menyeleksi hari lain jikalau semua hari adalah sama secara signifikan? 3. Paulus Tidak Sedang Menghadapi Legalisme Paulus sedang mengalamatkan sebuah masalah di dalam gereja yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan pandangan di antara anggota-anggota gereja pada pokok persoalan yang ia tidak pertimbangkan untuk menjadi ancaman kepada Injil. Apa saja yang anggota-anggota gereja sedang lakukan, mereka bukan sedang melawan kehendak Allah yang sudah dinyatakan; oleh karena itu ia tidak mengutuk praktekpraktek tersebut tetapi memberikan nasihat atas bagaimana untuk menerima perbedaan di dalam kasih Kristen. Isyu mendasarnya adalah kesatuan gereja dan kelestarian kesatuan tersebut gantinya perbedaan pandangan di dalam beberapa bidang yang tidak penting. Paulus tidak sedang menyerang guru-guru palsu yang sedang mempromosikan legalisme di antara orang percaya. Apakah yang harus kita simpulkan? Saran-saran berbeda sudah diberikan berkenaan referensi Paulus kepada “hari-hari,” tak satu pun yang sudah mencapai sokongan secara umum.7 Itu mengintimkan bahwa teks tersebut tidak berisikan informasi yang cukup untuk mengijinkan kita secara jelas memahami masalah-masalah yang dialamatkan Paulus. Kita hanya dapat memaparkan hipotesa, sebagaimana yang 6 Frase Yunani krinei + para mengungkapkan gagasan pemilihan atau pilihan; kata kerja itu sendiri dapat diterjemahkan “menyeleksi atau/memilih”; lihat Danker, Greek-English Lexicon, hlm. 567; Cranfield, Romans, vol. 2, hlm. 704; dan Ernst Harald Riesenfeld, "Para," in Theological Dictionary of the NT, vol. 5, diedit oleh Gerhard Kittel and Gerhard Friederich. (Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1967), hlm. 734. 7 Harold Weiss, "Paul and the Judging of Days," Zeitschrift für die neutestamentlichen Wissenschaft 88 (1995):137, mendaftarkan pendangan-pandangan berbeda: “a) Pertentangan secara utama sudah berlaku untuk orang kafir yang populer berkenaan dengan mendirikan apakah satu hari fasto atau nefasto. b) Pertentangan tidak dapat dikarakteristikkan sebagai yang berpusat pada pertanyaan orang kafir atau Yahudi. Takhayul-takhayul berkenaan mengenai kekuatankekuatan aneh dari zaman yang berbeda adalah bagian dari karakteristik sinkretisme dari zaman itu. Pada isyu serangan-serangan terhadap propaganda sinkretistik. c). Pertanyaan hari-hari tersebut dikaitkan dengan peranyaan tentang makanan-makanan, juga disebutkan dalam Roma 14. Oleh karena itu, hari-hari dalam pertanyaan tersebut dipelihara oleh orang-orang kafir, Yahudi dan Kristen sama sekali untuk maksudmaksud yang tidak sama. d). Pada isyu, yang secara utama, adalah Sabat Yahudi. Page 10 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Kaeseman akui.8 Kita sudah menunjukkan di sini bahwa itu lebih mudah dan lebih aman untuk mengeluarkan kemungkinan-kemungkinan (contohnya, hukum Sabat) dari pada berargumen untuk hipotesa-hipotesa tertentu. Namun demikian, referensi-referensi terhadap “hari-hari” di dalam konteks pertarakan dari beberapa makanan tertentu menyarankan hari-hari berpuasa. Ini adalah kesimpulan yang dicapai oleh beberapa orang Advent9 dan non Advent10 bahkan para sarjana Alkitab non Advent.11 Menurut mereka Paulus mungkin sedang mengalamatkan praktek-praktek hari-hari berpuasa selama mana makanan-makanan tertentu dianggap najis dan tidak pantas untuk dimakan. Ini hendak menjelaskan perselisihan terhadap makanan. Sebagai tambahannya ada beberapa individu menganggap hari-hari tertentu sama baiknya untuk berpuasa sementara yang lainnya menganggap semua hari itu sama nilainya.12 Bersambung…. Artikel Rohani MENDALAMI BERSAMA PEKABARAN AJARAN DASAR GMAHK MELALUI WAHYU 14:12 Bagian VIII 8 Romans, hlm. 368. Raoul Dederen, "On Esteeming One Day Better Than Another," Andrews University Seminary Studies 9 (1971):16-35; Bacchiocchi, Sabbath Under Crossfire, hlm. 252. 10 E.g. M. Rauer, Die 'Schwachen' in Korinth und Rom nach den Paulusbriefen (Freiburg: Herder, 1923), hlm. 180-182; F. Leenhardt, The Epistle to the Romans (New York: World publishing, 1961), hlm. 348-349, yang menulis, “Oleh karena tidak ada saran apa-apa yang kita miliki di sini yang berlaku dengan kaum Yudaizer, kita tidak terkait dengan sebuah kiasan kepada Sabat tetapi terhadap praktekpraktek pantangan dan puasa pada tanggal-tanggal yang tetap,” dan Jerome H. Neyrey, Paul, In Other Word: A Cultural Reading of His Letters (Louisville, KY: Westminster, 1990), hlm. 69; Joseph A. Fitzmyer, Romans (New York: Doubleday, 1993), hlm. 690, sama sekali tidak meniadakan kemungkinan bahwa rujukan itu adalah kepada harihari Sabat, bulan-bulan baru, hari-hari raya dan hari-hari peringatan, tetapi mengargumentasikan untuk hari-hari raya. 11 Berlawanan dengan posisi ini itu sudah diargumenkan bahwa “paralellisme di ayat 2, 5, dan 6 menyarankan bahwa itu adalah yang kuat dan lemah yang memelihara ‘hari-hari’” (De Lacey, "Sabbath/Sunday," hlm. 182), tetapi kebenarannya adalah “Paulus tidak secara eksplisit mengkaitkan pertentangan berkisar hari-hari ini dengan ‘yang kuat dan lemah’ kita mungkin secara relatif memastikan bahwa orang percaya ‘yang lemah’ adalah seorang yang ‘membenarkan’ suatu hari untuk menjadi lebih penting dari pada hari yang lain,’ sementara orang percaya ‘yang kuat’ membenarkan masing-masing hari menjadi sama penting satu sama lainnya.’” (Moo, Romans, hlm. 841-842). De Lacey juga berkomentar bahwa jikalau berpuasa adalah apa yang Paulus pikirkan maka anak kalimat, “yang lain memilih setiap harisebagai hari raya” akan menjadi menyimpang untuk diartikan, “…..hari apapun……” (Ibid., hlm. 194). Ia mengabaikan fakta bahwa kata sifat Yunani pas tidak hanya berarti “setiap” tetapi juga berarti “apapun.” 12 Dalam Mengomentari hari-hari berpuasa, Fitzmyer, Romans, hlm. 690, memberikan contoh hari-hari berpuasa” di Perjanjian Baru, hari-hari Minggu dan hari-hari Kamis (Lukas 18:12; Didache 8.1). Judaisme masa itu juga mengembangkan satu teks yang disebut Megillat Tacanit, 'Scroll of Fasting,' yang mendaftarkan hari-hari raya atas mana itu diijinkan untuk berpuasa atau meratap. Di masa itu, orang-orang Kristen mulamula juga mengadakan puasa pada hari-hari Rabu hari-hari Jumat (Didache 8.1; Herm. Sim. 5.3.7). Nampaknya orang-orang Yahudi tidak berpuasa selama Sabat. 9 Bejana Advent Indonesia Timur Oleh : Sonny Maromon, STh. Healing Way Indonesia Lanjutan … Berikut ini marilah kita melihat sedikit komentar Ny. White dalam Buku Kebahagiaan Sejati bab 7, hal 70-73 tentang kehidupan tanpa dosa / tanpa pelanggaran kepada hukum Tuhan sedikitpun sebagai syarat mutlak dalam kesalamatan, namun tidak ada kuasa apapun dari manusia yang dapat melaksanakannya selain dari pada Iman Kristus sendiri yaitu iman yang ada di dalam Kristus. “Apa yang disebut iman di dalam Kristus dengan pengakuan membebaskan manusia itu dari tanggung jawab penurutan kepada Allah, bukanlah iman melainkan keangkuhan belaka. “Sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Efesus 2:8). Tetapi “jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17). Sebelum Yesus turun ke dunia ini Dia berbicara tentang Dirinya sendiri sebagai berikut: “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Tauratmu ada di dalam dadaku.”( Mazmur 40:9); Dan sebelum Dia naik ke surga kembali Dia berkata: “Jikalau kamu menurut perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” Page 11 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 (Yohanes 15:10). Alkitab berkata: “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya... Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1Yohanes:3-6). ” ... karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.”(1 Petrus 2:21) Syarat kehidupan kekal itu adalah sama juga sekarang dengan yang dulu--sama dengan yang dulu sebelum leluhur kita jatuh ke dalam dosa di Taman Eden-- yaitu penurutan yang sempurna terhadap hukum Allah, kebenaran sejati. Jikalau kehidupan kekal itu diberikan dengan syarat yang kurang daripada syarat ini maka kebahagiaan alam semesta ini pun berada dalam bahaya. Jalan akan terbuka bagi dosa dengan segala derita dan sengsaranya, menjadi kekal selamanya. Bagi Adam adalah mungkin, sebelum berdosa, membentuk satu tabiat yang benar dengan penurutan kepada hukum Allah. Namun dia tidak berhasil melakukan ini, dan karena dosanya keadaan kita pun lemah sehingga kita tidak dapat membuat diri kita sendiri benar. Oleh karena kita penuh dosa dan najis, maka kita tidak dapat menurut hukum yang suci itu dengan sempurnanya. Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita. Dia hidup di dunia ini di tengah-tengah pencobaan dan godaan, sama seperti yang kita hadapi, Dia menghidupkan SATU KEHIDUPAN TANPA DOSA. Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaran-Nya ada kita. Jika engkau mau menyerahkan dirimu sendiri pada-Nya lalu menerima Dia sebagai Juruselamatmu, kemudian, betapa besar pun dosamu dalam hidupmu di masa lampau, dengan tabiat-Nya itu engkau dianggap benar. Tabiat Kristus menggantikan/ berdiri pada tempat tabiatmu, dan engkau diterima di hadapan Allah SEOLAH-OLAH SEORANG YANG BELUM PERNAH BERDOSA. Lebih lagi daripada ini, Kristus mengubah hati itu. Dia tinggal di dalam hatimu oleh iman. Sepatutnya engkau memelihara perhubungan dengan Kristus ini dengan iman serta penyerahan kehendakmu yang terus menerus kepada-Nya; selama engkau melakukan hal seperti ini, maka Dia akan bekerja di dalam dirimu baik dalam kehendak dan berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Maka engkau pun dapat berkata: “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah HIDUP OLEH IMANNYA ANAK ALLAH yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20 KJV). Demikianpun Kristus berkata kepada murid-murid-Nya: “Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkatakata di dalam kamu” (Matius 10:20). Kemudian dengan Kristus yang bekerja di dalam dirimu, engkau akan menunjukkan Roh Bejana Advent Indonesia Timur yang sama serta melakukan pekerjaan yang baik-- pekerjaan kebenaran, dan penurutan. Itulah makanya tidak sesuatu pun di dalam diri kita sendiri yang patut disombongkan. Kita tidak mempunyai alasan untuk mengagung-agungkan diri kita sendiri. Satu-satunya alas pengharapan kita ialah di dalam Kebenaran Kristus yang dihisabkan kepada kita, dan yang ditempa oleh Roh Kudus-Nya yang bekerja di dalam kita dan melalui kita. Apabila kita berbicara mengenai iman, ada satu perbedaan yang harus diingat. Satu jenis kepercayaan yang sama sekali berbeda daripada iman.ADANYA TUHAN DAN KUASA-NYA, KEBENARAN FIRMAN-NYA, ADALAH KENYATAAN YANG SETAN SEKALIPUN DENGAN PENGIKUTPENGIKUTNYA TIDAK DAPAT MENYANGKAL DI DALAM HATINYA.Alkitab mengatakan bahwa ‘Setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar,” tetapi bukanlah iman. (Yakobus 2:19.) Tidak saja hanya percaya dalam Firman Allah, melainkan PENYERAHAN KEMAUAN YANG SEPENUHNYA KEPADA-NYA; DI MANA HATI ITU DIPASRAHKAN PADA-NYA, kasih sayang diletakkan padaNya maka inilah iman yang bekerja dengan kasih serta menyucikan jiwa. Melalui iman yang semacam inilah hati dibarui di dalam gambaran peta Allah. Maka hati yang tadinya belum dibarui dan tidak takluk kepada hukum Allah, dan sama sekali tidak takluk, sekarang menggemari peraturan-peraturan yang suci itu, penulis Mazmur berseru: “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari” (Mazmur 119:97). Dan kebenaran hukum itu dipenuhi di dalam kita. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Perbandingan Dengan Yesus Saya tidak tahu seperti apa pemikiran banyak orang tentang siapa Yesus dan perdebatan yang terjadi. Apakah selama Dia di dunia ini mengenakan “holy flesh” atau mengenakan daging yang sama dengan kita semua manusia pendosa, namun tidak berbuat dosa...? Namun untuk melihat lebih jelasnya, marilah kita datang kepada Firman Tuhan untuk melihat apa yang Firman Tuhan katakan.. Gen 3:15 And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel. Kejadian3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Keturunan wanita yang dinyatakan disini bukanlah keturunan hawa (wanita) yang belum jatuh ke dalam dosa tetapi hawa yang telah jatuh ke dalam dosa. Page 12 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 "For verily he took not on him the nature of angels; but he took on him the seed of Abraham." Heb 2:16 (KJV) Terjemahan bebasnya: "Sebab sesungguhnya Ia (Yesus) tidak mengenakan pada diriNya alamiah para malaikat, namun Ia mengenakan pada diriNya alamiah keturuan Abraham" Demikian pula dengan ayat berikut ini Rom 1:3 Concerning his Son Jesus Christ our Lord, which was made of the seed of David according to the flesh; Terjemahan bebasnya: “Tentang Anak-Nya Yesus Kristus Tuhan kita, yang telah diperanakan (made) dari keturunan Daud menurut daging “For what the law could not do, in that it was weak through the flesh, God sending his own Son in the likeness of sinful flesh, and for sin, condemned sin in the flesh: That the righteousness of the law might be fulfilled in us, who walk not after the flesh, but after the Spirit.” Rom 8:3 ,4 (KJV) Menurut Alkitab kita mendapati bahwa keadaan tubuh Yesus ketika ia menjelama menjadi manusia, Ia tidak mengenakan tubuh (holy flesh) seperti Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Ia justru mengenakan tubuh daging keturunan Abraham dan Daud yang jelas kita ketahui catatan dosa mereka ada di dalam Alkitab. Yesus mengenakan tubuh “sinfull flesh” seperti para pendosa lainnya sebagaimana layaknya kita semua, namun Ia tidak berdosa. Kemudian Yesus telah meninggalkan teladan untuk kita.. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. 1Pe 2:21 Apa yang dialami Yesus tanpa cacat (tabiat) dalam keadaan mengenakan daging dosa, telah menjadi teladan bagi kita untuk mengalami hal yang sama. Hal yang mana? Tanpa cacat saat mengenakan daging tubuh berdosa. Melaui kenyataan ini, Wah 14:12 merujuk pada keadaan seperti Yesus selama berada di dunia. Jika kita sebagai umat Tuhan melakukan dosa, kemudian bertobat, lalu dosa lagi, lalu kembali berdosa lagi, dan bertobat lagi, dan terus terjadi sirkulasi kehidupan yang bolak balik antara bertobat dan berdosa, dan kembali lagi,apakah ini yang dialami Yesus? Apakah teladan ini yang Yesus mau dalam tubuh daging kita yang terkontaminasi dosa? Tentu tidak. Di dalam mengenakan tubuh daging berdosa, Yesus tidak bercacat cela dan tetap seperti itu. Demikian pulalah pengalaman “mereka” dalam Wah 14:12 yaitu saat mereka telah diampuni sehingga dosa mereka sudah tidak ada lagi, maka mereka tidak akan lagi kembali untuk melakukan dosa dan tetap bertahan dalam keadaan tanpa dosa setelah diampuni. Semuanya ini bukan oleh kekuata mereka tetapi oleh Imannya Yesus. Bejana Advent Indonesia Timur Apakah mungkin akan ada orang-orang seperti itu? Apakah sudah ada bukti sejarah dalam alkitab yang meyatakan tentang adanya orang-orang seperti itu? Firman Tuhan berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Mari kita perhatikan contoh kenyataan Firman Tuhan yang menjadikan sesuatu yang tidak ada menjadi ada Rom 4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Pada saat Abraham dan Sarah sudah lanjut usia dan tidak mungkin untuk mengandung dan melahirkan anan, Tuhan berfirman bahwa mereka akan memiliki anak disaat kemustahilan usia lanjut… Sebelumnya belum ada peristiwa seperti itu… Namun Firman Tuhan berkuasa untuk menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada sehingga oleh Firman Tuhanlah Ishak lahir. Contoh lainnya… Luk 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Luk 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Luk 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, Luk 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Luk 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Luk 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Pada saat Maria belum menikah (masih perawan) Tuhan berfirman kepada Maria melalui malaikat bahwa Ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Sebelumnya belum ada peristiwa dalam sejarah alkitab yang menyatakan bahwa ada seorang yang belum di sentuh laki-laki (masih perawan) dapat mengandung dan menlahirkan anak. Namun Firman itu berkuasa untuk menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada sehingga oleh Firman Tuhanlah Yesus lahir. Demikianpula dengan “mereka” yang belum pernah juga ada sejarahnya dalam alkitab bahwa ada sekelompok orang yang hidup tidak bercacat cela… apakah mereka akan ada juga? Firman Tuhan berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Bersambung…. Page 13 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 suatu pengaruh yang berkuasa untuk kepentingan kesalehan yang praktis. Pekabaran Diperhatikan Kisah Para Rasul - Ellen G. White D ari Efesus Paulus melanjutkan perjalanan misionaris berikutnya, selama waktu mana ia mengharap untuk mengunjungi lebih dulu tempat pekerjaannya yang dulu di Eropa. Tinggal untuk sementara waktu di Troas, "untuk mengkhotbahkan Injil Kristus," ia mendapati beberapa orang yang sedia untuk mendengar pekabarannya. "Aku dapati; bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana," ia kemudian menerangkan pekerjaannya di tempat ini. Tetapi berhasil sebagaimana usaha-usahanya di Troas, ia tidak dapat tinggal terlalu lama. "Memelihara semua jemaat-jemaat," dan terutama sidang di Korintus, tergantung berat di hatinya. Ia telah mengharapkan untuk menemui Titus di Troas dan untuk belajar daripadanya bagaimana perkataan nasihat dan teguran yang dikirim kepada saudara-saudara di Korintus diterima, tetapi dalam hal ini ia sangat kecewa. "Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus." Sebab itu ia meninggalkan Troas dan menyeberang ke Makedonia, di mana Filipi ia bertemu dengan Timotius. Selama masa kecemasannya terhadap sidang di Korintus, Paulus mengharapkan untuk yang terbaik; namun kadang-kadang perasaan kecewa yang berat menjalar kepada jiwanya, kalau-kalau nasihat-nasihat dan teguran-tegurannya boleh disalahpahami. "Kami tidak beroleh ketenangan bagi tubuh kami." Ia selanjutnya menulis. "Di mana-mana kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam ketakutan. Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang susah hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus." Pembawa kabar yang setia ini membawa kabar yang menggembirakan sehingga suatu perubahan yang ajaib telah terjadi di antara orang-orang percaya di Korintus. Banyak yang telah menerima petunjuk yang ada dalam surat Paulus dan telah bertobat dari dosa-dosa mereka. Kehidupan mereka tidak lagi menjadi celaan kepada hidup Kekristenan, tetapi memberikan Bejana Advent Indonesia Timur Dipenuhi dengan kesukaan, rasul itu mengirimkan surat yang lain kepada orang-orang percaya di Korintus, menyatakan kegembiraan hatinya sebab pekerjaan yang baik yang dikerjakan di dalam mereka: "Meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu namun aku tidak menyesalkannya." Bila dianiaya oleh ketakutan bahwa perkataannya akan dihinakan, ia kadang-kadang menyesal bahwa ia telah menulis begitu nyata dan kejam. "Namun sekarang aku bersukacita", ia meneruskan, "bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu adalah menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan." Bahwa pertobatan yang dihasilkan oleh pengaruh rahmat Ilahi ke atas hati akan memimpin kepada pertobatan dan meninggalkan dosa. Begitulah buah-buah yang rasul itu nyatakan telah kelihatan dalam kehidupan orang-orang percaya di Korintus. "Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kegiatan, penghukuman." Untuk beberapa lama Paulus telah membawa suatu beban jiwa untuk sidang-sidang suatu beban yang begitu berat sehingga ia hampir tidak dapat menanggungnya. Guru-guru yang palsu telah berusaha untuk membinasakan pengaruhnya di antara orang-orang percaya dan mendesakkan doktrin mereka sendiri gantinya kebenaran Injil. Kebimbangan dan putus asa dengan mana Paulus telah dikelilingi dinyatakan dalam perkataan, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami." Tetapi sekarang satu sebab kecemasan telah dihilangkan. Ketika kabar penerimaan suratnya kepada orang Korintus, Paulus bersorak dalam kegembiraan: "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapatkan bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah. Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami." Dalam menyatakan kesukaannya atas pertobatan mereka kembali dan pertumbuhan mereka dalam rahmat, Paulus Page 14 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 memberikan segala puji bagi Allah untuk perubahan hati dan kehidupan. "Tetapi syukur kepada Allah," ia berseru "yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." Adalah kebiasaan pada hari itu untuk orang yang menang dalam pertempuran membawa dengan dia pada waktu ia kembali bersama iring-iringan orang tawanan. Pada kesempatan seperti itu pembawa-pembawa kemenyan telah ditentukan, dan sementara tentara maju dengan kemenangan ke rumah, bau yang harum, yang kepada orang-orang tawanan yang ditentukan hukuman mati, suatu bau kematian, menunjukkan bahwa mereka sedang menghampiri waktu pehukuman mereka; tetapi kepada mereka dari orang-orang hukuman yang telah memperoleh anugerah dengan orang yang menahan mereka, dan yang hidup mereka akan diselamatkan, hal itu adalah bau kehidupan, dalam mana ditunjukkannya kepada mereka bahwa kemerdekaan mereka sudahlah hampir. Sekarang Paulus penuh dengan iman dan pengharapan. Ia merasa bahwa setan tidak akan menang pada pekerjaan Allah di Korintus, dan dalam perkataan puji-pujian ia mencurahkan pengucapan syukur hatinya. Ia dan teman-teman sekerjanya akan merayakan kemenangan mereka atas musuh-musuh Kristus dan kebenaran, oleh keluar dengan semangat yang baru untuk melebarkan pengetahuan akan Juruselamat. Seperti kemenyan keharuman Injil harus disebarkan ke seluruh dunia. Kepada mereka yang akan menerima Kristus, pekabaran itu akan menjadi bau harum kehidupan kepada kehidupan; tetapi kepada mereka yang terus-menerus dalam keadaan tidak percaya, suatu bau kematian kepada kematian. Menyadari akan kebesaran pekerjaan itu, Paulus berseru, "Siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?" Tetapi siapa yang sanggup untuk mengkhotbahkan Kristus dalam cara seperti itu sehingga musuh-musuhnya tidak mempunyai alasan yang benar untuk menghinakan pesuruh itu atau pekabaran yang dibawanya. Paulus ingin menekankan kepada orang-orang percaya tanggung jawab yang penuh khidmat dari pelayanan Injil. Kesetiaan dalam mengkhotbahkan firman itu, disatukan dengan kehidupan yang suci dan tetap, dapat menjadikan usaha pendeta-pendeta berkenan kepada Allah dan menguntungkan jiwa-jiwa. Pendeta-pendeta pada zaman kita ini, dibebani dengan perasaan kebesaran pekerjaan itu, boleh berseru dengan rasul itu, "Siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?" Di antara mereka ada yang telah menuduh Paulus dengan memuji diri sendiri dalam menulis suratnya yang dulu. Rasul itu sekarang menunjuk kepada hal ini oleh menanyakan kepada anggota-anggota sidang kalau mereka menghakimkan motifnya sedemikian. "Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami?" ia bertanya. "Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?" Orang-orang percaya yang berpindah kepada suatu tempat yang Bejana Advent Indonesia Timur baru sering membawa dengan mereka surat pujian dari sidang dengan mana mereka telah pernah disatukan dulu; tetapi pekerja-pekerja yang terkenal, pendiri-pendiri dari gereja-gereja ini, tidak perlu pujian seperti itu. Orang-orang percaya di Korintus, yang telah dipimpin dari perbaktian ilah-ilah kepada iman akan Injil, adalah segala pujian yang diperlukan oleh Paulus. Penerimaan mereka akan kebenaran, dan perubahan yang dikerjakan dalam kehidupan mereka, memberikan kesaksian yang penuh perasaan kepada pekerja-pekerja yang setia dan kepada kewibawaannya untuk memberikan nasihat, memperbaiki, dan menegur sebagai seorang pekerja Kristus. Paulus menganggap saudara-saudara di Korintus sebagai tanda kesaksiannya "Kamu adalah surat pujian kami," ia berkata, "yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukannya dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia." Pertobatan orang-orang berdosa dan penyucian mereka melalui kebenaran adalah bukti yang paling kuat yang dapat dimiliki oleh seorang pendeta bahwa Allah telah memanggil dia kepada kependetaan. Bukti bahwa ia seorang rasul tertulis pada hati dari mereka yang bertobat dan disaksikan oleh kehidupan mereka yang baru. Kristus dibentuk di dalam, pengharapan akan kemuliaan. Seorang pendeta sangatlah dikuatkan oleh meterai kependetaannya ini. Pada dewasa ini para pendeta Kristus harus mempunyai saksi yang sama seperti yang dibawa oleh sidang Korintus kepada pekerjaan Paulus. Tetapi meskipun dewasa ini banyak pengkhotbah, masih banyak kekurangan pendeta yang cakap dan suci orang-orang yang penuh dengan kasih yang tinggal dalam hati Kristus. Kesombongan, kepercayaan diri sendiri, cinta akan dunia, mencari-cari kesalahan, kepahitan, cemburu adalah buah-buah yang dipikul oleh banyak orang yang mengakui agama Kristus. Kehidupan mereka, dalam perbedaan yang nyata kepada Juruselamat, sering membawa kesaksian yang menyedihkan kepada tabiat pekerjaan pendeta di bawah mana mereka telah bertobat. Seorang tidak dapat mempunyai kehormatan yang lebih besar daripada yang diterima oleh Allah sebagai seorang pendeta Injil yang cakap. Tetapi mereka yang diberkati Allah dengan kuasa dan kemajuan dalam pekerjaan-Nya janganlah sombong. Mereka mengakui ketergantungan mereka sepenuhnya kepada-Nya, menyadari bahwa dalam diri mereka sendiri tidak mempunyai kuasa. Dengan Paulus mereka berkata, "Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayannya dari suatu perjanjian baru." Page 15 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Kejadian 24:1-67. Waktu pun berlalu , tahukah kalian siapa perempuan yang ada di gambar ini? Ia bernama Ribka. Dan lelaki yang akan ditemuinya itu adalah Ishak. Ia akan menjadi istrinya. Bagaimana terjadinya hal ini? dengan Ishak. Apa yang dikatakan oleh Ribka waktu ia ditanya? Ia berkata, ’Ya,’ ia mau pergi. Maka pada keesokan harinya berangkatlah mereka dengan menaiki unta, memulai suatu perjalanan yang jauh, kembali ke Kanaan. Ya, ayah Ishak, Abraham ingin mendapatkan seorang istri yang baik untuk anaknya. Ia tidak ingin Ishak mengawini seorang perempuan Kanaan, karena orang-orang ini menyembah ilahilah palsu. Maka Abraham memanggil pelayannya dan berkata, ’Saya ingin engkau pergi kembali ke tempat tinggal sanak keluarga saya di Haran dan mencari seorang istri untuk anak saya Ishak.’ Pada saat itu juga pelayan Abraham mengambil sepuluh unta dan mulailah ia menempuh perjalanan yang jauh. Setelah berada di dekat tempat tinggal sanak keluarga Abraham, ia berhenti di sebuah sumur. Pada waktu itu hari sudah sore, waktunya bagi perempuan-perempuan dari kota datang untuk mengambil air dari sumur. Maka pelayan Abraham berdoa kepada Allah, ’Biarlah perempuan yang akan memberikan air bagi saya dan bagi unta-unta ini, adalah perempuan yang Engkau pilih untuk menjadi istri Ishak.’ Tidak lama kemudian datanglah Ribka untuk mengambil air. Ketika pelayan itu minta minum, maka Ribka memberikannya. Kemudian Ribka pergi mengambil air secukupnya untuk semua unta yang sedang haus itu. Pekerjaan ini berat, sebab unta minum banyak sekali. Setelah Ribka selesai melakukan ini, pelayan Abraham menanyakan nama ayahnya. Ia juga bertanya apakah ia boleh menginap di rumah mereka. Ribka berkata, ’Ayah saya adalah Betuel. Tempat menginap pun ada pada kami.’ Pelayan Abraham tahu bahwa Betuel adalah anak saudara Abraham, Nahor. Maka ia pun berlutut dan mengucapkan terima kasih kepada Allah, karena telah menuntunnya kepada sanak keluarga Abraham. Pada malam itu pelayan Abraham menjelaskan kepada Betuel dan kepada Laban saudara lelaki Ribka, apa sebabnya ia telah datang. Keduanya setuju bahwa Ribka boleh pergi dan kawin Bejana Advent Indonesia Timur Waktu mereka sampai hari sudah senja. Ribka melihat seorang lelaki berjalan di ladang. Itu adalah Ishak. Ia gembira melihat Ribka. Sarah, ibunya, baru meninggal tiga tahun dan ia masih sedih karena hal itu. Tetapi sekarang Ishak sangat mencintai Ribka dan ia berbahagia kembali. Page 16 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Seorang Ibu sangat gembira ketika menerima telegram dari anaknya yang telah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur di medan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok. Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota. Bejana Advent Indonesia Timur Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada di airport. Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?” Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita besar dan kamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!” Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, karena korban perang di Vietnam.” Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacat?” – nada suaranya sudah agak menurun Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!” Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah..” Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga rusak.. begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak Page 17 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!” Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Nak, lain kali saja kawanmu itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh saja tinggal di hotel, kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya penginapannya..” Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!” Si Ibu: “Coba renungkan nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat seorang anak dengan tubuh yang cacat dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.” Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup. Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah mereka. Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang ke sana, karena harus Bejana Advent Indonesia Timur mengidentifitasikan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya! Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka? Apakah Anda masih tetap mau berkawan: ……. dengan orang cacat? ……..yang bukan karena cacat tubuh saja? ……. tetapi cacat mental atau ……..cacat status atau cacat nama atau ……..cacat latar belakang kehidupannya? Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang …….yang jatuh miskin? …… yang kena penyakit AIDS? …….yang bekas pelacur? …….yang tidak punya rumah lagi? …….yang pemabuk? …….yang pencandu? …….yang berlainan agama? INSPIRASI Renungkanlah jawabannya hanya Anda dan Tuhan saja yang mengetahunya. Dan yang paling penting adalah “SIKAP” kita dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif. Karena dengan sikap positif secara otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik. Page 18 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 MEMPERBAIKI KLUB REMAJA sebelumnya sehingga setiap anggota akan mengetahui waktu dan tempat. MORAL KLUB Moral, atau semangat klub adalah bagian yang sulit untuk dimengerti yang ditentukan dengan keberhasilan dari klub remaja. Ini adalah hasil kombinasi dari variasi-variasi faktor yang penting. Semua anggota klub dan anggota staff akan perlu untuk bekerja secara bersama-sama dalam pengembangan rasa persatuan dan rasa kepemilikan dan memperbaiki rasa ketertarikan dan antusiasme. 3. Rumah Yang Dapat dihubungi Adalah hal yang praktis untuk mengirimkan program klub ke setiap rumah dari anggota klub sehingga orangtua dan remaja sadar akan janji akan ada rapat. 4. Diskusi Meja bundar Ambil sedikit waktu di rapat klub remaja/pathfinder untuk membuka diskusi meja bundar untuk satu pertanyaan “Apa yang kamu pikirkan untuk membuat klub kita ini menjadi lebih baik?” Berikan semangat kepada anggota untuk menyampaikan diri mereka sehubungan dengan aktifitas yang mereka senang untuk dibuat didalam program mereka. Sementara Anda mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan masingmasing pribadi, tarik mereka sehubungan dengan apa yang mereka ingin lakukan dengan klubnya. Mungkin pendapat mereka akan menolong Anda melihat mengapa anggota meninggalkan klubnya. Staff klub perlu untuk memeriksa hal berikut ini: 1. 2. Sasaran Spiritual Staff klub remaja/pathfinder perlu menyakinkan bahwa klub terlaksana dengan dasar kerohanian. Pegang prinsipprinsip Alkitabiah secara jelas DAN terarah , dan mengambil kesempatan untuk menyampaikan pesan Jesus Kristus dengan cara yang efektif kepada remaja. Manfatkan peranan pembina kerohanian klub, pendeta jemaat atau pendeta muda secara penuh. Pergunakan waktu yang tepat untuk kebaktian klub dan melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan untuk membuat waktu itu menyenangkan dan berarti. Kehadiaran Secara tetap tujukan kehadiran 100%. Jika kehadiran selalu menunjukkan 50 persen atau kurang, klub Anda akan mempunyai masalah. Pembina klub dan pemimpin klub harus menemukan mengapa anggota itu tidak hadir. Seorang anggota yang tidak dapat hadir untuk rapat klub harus memberitahukan kepada pembina sebelumnya. Kunjungan pada waktu yang tepat kepada anggota yang telah tidak hadir dapat membangkitkan kembali rasa antusiasnya. Lebih jauh lagi, rapat klub harus diumumkan Bejana Advent Indonesia Timur 3. Dewan Kapten Regu Mengadakan satu dewan kapten regu sekali-kali. Biarkan kapten berbicara secara bebas mengenai apa yang mereka dengar diantara regu-regu dan apa yang ingin mereka lakukan. Ajak mereka untuk merencanakan program untuk masa mendatang. 6. Membuat Anggota Merasa Diterima Tidak hanya anggota baru yang ditekankan dengan tanggung jawab untuk melaksanakan cita-cita dari klub tetapi juga mereka harus ditekankan akan kehangatan persahabatan yang ditawarkan kepadanya oleh temantemannya dan staf. Page 19 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 7. Masukkan Teman Bersama-sama Dimanapun ada kesempatan, tempatkan anggota di suatu regu dimana dia mempunyai teman dan dimana dia mempunyai hubungan sehati. 8. Meninjau kembali Pekerjaan Pembina Direktur klub dan Komite Executive klub harus meninjau kembali pekerjaan para pembina secara sekali-kali. Anak remaja menyukai pemimpin yang dapat ditiru, yang adil, yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu gampang, yang mempunyai rasa humor dan yang mengeri anak muda dan pemimpin yang menyukai mereka. Jika seorang penasehat bertindak dalam cara yang diktator, jika para pembina gagal untuk mempunyai rasa persahabatan, kehangatan, rasa simpati dari perasaan regunya, direktur klub harus melakun apa yang dapat dia lakukan untuk menolong para pembina merubah caranya atau membuat beberapa perubahan yang akan menjadi daya tarik klub. 9. Merencanakan Program yang Seimbang Pimpin anak remaja untuk prestasi dan belajar tentang keahlian. Mereka ingin menanjak, mereka ingin untuk melakukan sesuatu. Yakinkan bahwa program itu dapat memberikan mereka kesempatan dan aktifitas yang dijanjikan itu dipenuhi. Jangan pernah terucap: “Mereka telah mengatakan kepada kita bahwa kita akan mendaki gunung, tetapi kita tidak pernah pergi.” Rapat harus direncanakan dengan hati-hati dan seimbang tidak terlalu banyak duduk dan mendengar, tidak terlalu banyak mengali masalah, hal yang baik adalah permainan. Jangan mencaci maki dan mencari kesalahan orang lain. Mempunyai banyak variasi. 10. Membangun Regu yang Terkait Apakah regu telah mempunyai kesempatan untuk membangun sebuah regu yang kestia dan individual? Grup yang kecil terdiri dari enam atau tujuh orang anak laki-laki dan perempuan membentuk satu “gang” yang alami yang memuaskan keinginan untuk kehidupan grup begitu menarik perhatian pada usia anak 10 sampai 15 tahun. 11. Ruang Pertemuan a. Penampilan Bentuk luar Ruang pertemuan klub remaja/pathfinder harus dicat dan didekorasi untuk kontribusi moral klub remaja. Atap lebih cenderung diingikan yang berwarna putih, dinding berwarna terang atau warna pastel. Bendera nasional dan bendera klub remaja/pathfinder dan spanduk Peraturan dan Janji klub remaja harus di tunjukkan. c. Ventilasi dan Suhu Suhu dari ruang pertemuan harus diatur dengan baik dan udara segar diberikan melalui deflektor, kipas angin atau AC. Panas harus cukup dan tidak membuat orang mati lemas. d. Gudang Ruangan yang cukup harus disediakan untuk peralatan instruksi dan peralatan kemping. e. Papan Pengumuman Satu papan pengumuman harus disediakan dimana klub remaja/pathfinder bisa tetap memberitahukan kepada gereja mengenai masa lalu, sekarang dan atau masa mendatang sehubungan dengan aktifitas klub, kerajinan tangan, dan pertunjukan kepahaman. 12. Alat-alat Persediaan yang cukup dan alat-alat harus dibuat cukup bagi jumlah anggota yang ikut serta. Sulit untuk memegang aturan bila remaja sedang menunggu untuk alat-alat yang digunakan oleh remaja lain. 13. Peralatan Perkemahan a. Tenda Pertahanan yang cukup harus disediakan untuk setiap perkemahan setiap malam. Tenda harus diperbaiki agar baik. b. Memasak Kompor gas, atau kompor api kayu alamiah dapat digunakan. Kompor atau api yang cukup harus disediakan untuk tidak menekan banyak waktu perkemahan. c. Air Klub harus menyediakan persediaan air untuk agar cukup untuk kebutuhan minum. d. Perabot Penting untuk menyediakan peralatan yang tepat untuk memasak dalam perkemahan dalam mempersiapkan makanan. 14. b. Pencahayaan Pencahayaan Alami atau cahaya buatan harus distribusikan menyenangkan bagi mata. Bejana Advent Indonesia Timur di Bahan-Bahan Pelajaran a. Perpustakaan Buku=buku harus dikatalogkan dan dalam rak buku yang baik. Semua buku referensi dan buku manual harus tersedia untuk anggota dan staf. Kirimkan berita, artikel & kesaksian anda ke redaksi BAIT melalui email [email protected] atau ke [email protected] Page 20 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 TLP Melayani di Acara Vesper Unklab Oleh : Tommy Manawan – BAIT Jakarta Setelah pelayanan TLP ke Panti Asuhan RAPI, satu kerinduan kami untuk bisa melayani di Universitas Klabat. Sebelum kedatangan TLP ke Manado, kami sempat menghubungi Pdt. Max Wauran bahwa TLP rindu untuk melayani di Unklab. Kerinduan ini disambut baik oleh Pdt. Max Wauran dan mereferensikan untuk menghubungi Pdt. Pierson Doringin sebagai assistant Pdt yang melayani di Unklab. Tak di sangka tak di duga, Pdt. Pierson Doringin pernah juga bernyanyi dengan beberapa anggota TLP pada saat masih berada di Jakarta. Kami pun bertolak dari kota Manado sekitar jam 4.30 pm menuju ke Unklab. Perjalanan melewati outer ring road untuk Bejana Advent Indonesia Timur menghindari macet, tetapi tetap juga kami harus berkendara selama 1 jam 30 menit sehingga bisa tiba di Unklab dengan selamat. Setibanya di Unklab, tepat waktu buka sabat lalu kami bersyukur bisa berbuka sabat di gedung Gereja Unklab yang megah. Setelah itu, kami langsung menuju ke mimbar untuk melakukan check sound, mengingat kondisi gereja masih kosong. Waktu kami check sound, ruangan masih kosong sehingga suara kami seakan terpantul ke sana dan ke mari, berkejaran dengan suara music piano. Sempat membuat semua personel The Living Praise menjadi ragu karna tidak seperti biasanya. Tetapi salah satu personel senior TLP yang 16 tahun Page 21 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 lalu sering bernyanyi di panggung ini tetap tenang karna tahu kalau nanti mahasiswa/I sudah masuk ke ruangan akan membuat suara tidak bergema. Anggota TLP pun mulai tenang dan berdoa agar Tuhan memberkati pelayanan di Unklab. sehingga harus mempertanggung jawabkan laporan keuangan perusahaan. Dalam kondisi seperti ini, sudah barang tentu akan bertanya: “Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku ?”. Tetapi Tuhan menjawab bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan engkau seperti anak yatim piatu. Di tengah renungan, pembicara mengundang 2 buah lagu dari TLP berjudul “Grace” dan “Unredeemed” yang menguatkan kita bahwa hidup kita ini hanya karna Kasih Karunia dari Tuhan yang kita butuhkan setiap hari. Renungan dilanjutkan dengan melihat bagaimana agar Doa kita bisa di jawab agar Tuhan tidak meninggalkan kita. Dalam Mazmur 22 : 4 mengatakan bahwa Tuhan akan bertakhta di atas puji-pujian, sehingga di dalam doa kita haruslah memuji Tuhan bukan berfokus pada diri kita. Di bagikan dengan pengalaman pelayanan pekerjaan Tuhan semasa pembicara bekerja di Vietnam, bagaimana Tuhan menjawab doa umatNya yang mau memiliki tempat ibadah dari yang seharusnya di bayar, tetapi Tuhan menjawab menjadi tidak sepeser pun uang yang dikeluarkan untuk menyewa tempat beribadah. Sampai saat ini, tempat ibadah ini masih tetap di gunakan oleh umat Advent yang berada di Hanoi Vietnam yaitu di Hanoi Club. Mahasiswa/i mulai memasuki gereja yang megah, anggota TLP pun semakin tidak sabar untuk melayani malam itu. Sementara lagu pengantar di nyanyikan, Pengkhotbah yang malam ini khusus di bawakan oleh The Living Praise dalam hal ini Tommy Manawan sebagai alumni Unklab 1998, masuk ke mimbar bersama 2 orang dosen Unklab yang bertugas melayani malam ini. Lagu dan doa pembukaan dilayangkan, di ikuti dengan lagu special dari TLP yang berjudul “Apabila Damai Perjalanan Ku” dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan dialek Manado. Pembicara membawakan Firman Tuhan dalam buku Mazmur 22 : 1 – 4 “Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”. Firman Tuhan yang di selingi dengan pengalaman pribadi pembicara saat mulai merantau bekerja di Jakarta, melalui berbagai rintangan mulai dari peristiwa kerusuhan besar bulan Mei 1998, dilanjutkan bahkan sempat berurusan di kantor Polda Jakarta Selatan karna perusahaan di mana dia bekerja bangkrut Bejana Advent Indonesia Timur Menutup renungan, pembicara mengundang TLP untuk membawakan 2 buah lagu terakhir yaitu “Dan bila tanpa bukit Golgota” dan “Mengikut Yesus keputusanku”. Kesaksian dari semua anggota TLP setelah melayani di acara vesper, mereka merasakan sungguh suasana ibadah yang sangat hikmat dan membuat terasa kita sudah berada dalam kerajaan Surga. Pelayanan The Living Praise (TLP) di Panti Asuhan RAPI Manado Oleh : Tommy Manawan – BAIT Manado Sejak jam 3 subuh, tanggal 10 oktober 2014, semua anggota sudah meninggalkan rumah dari berbagai daerah di Jakarta menuju ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Ketegangan menyelimuti perjalanan karna tepat memasuki tol Bandara, Page 22 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 kemacetan sangat panjang sehingga semua anggota TLP saling kontek di mana posisi masing-masing. Mayoritas masih terperangkap di kemacetan, sementara 30 menit lagi sudah harus boarding. Puji Tuhan, bisa melepaskan kami dari kemacetan tersebut sehingga tepat jam 4.15am, semua sudah tiba di bandara sehingga bisa check in. Jam 5.10 am, semua sudah duduk manis di dalam pesawat sambil bersyukur kerinduan pelayanan ke Manado bisa tercapai. Acara langsung di pimpin oleh team TLP (Lala & Ita) dengan beberapa lagu yang kita nyanyikan bersama. Setiap anggota TLP harus berpencar untuk bisa menjangkau minimum 3-4 orang anak yang harus di rangkul dan duduk di antara mereka. Awalnya, kekawatiran TLP untuk meng-iyakan ke BAIT Ministry untuk mengikuti acara HUT BAIT yang ke-7 dan penutupan Minggu Sembahyang di Sonder karna keterbatasan dana, mengingat beberapa anggota TLP masih berkuliah. Tapi hamper setiap latihan dan sabat kami melakukan doa bersama dan bahkan berpuasa hanya untuk pelayanan ke Manado. Tuhan mengirimkan berkatNya melalui hamba-hambaNya yang mau membantu kami. Itu membuat kami semakin yakin akan Kasih Yesus yang tidak terhingga bagi kami. Perhatian beberapa anggota TLP tertuju kepada seorang anak yang pinter dan senyum yang menawan bernama “JOJO”, yang langsung di jamu untuk membawakan lagu. Si Jojo dengan senang hati bisa berfoto bersama kakak-kakak TLP sambil menebarkan senyum manisnya. Saat lagu “Kau temanku, Ku temanmu, kita selalu bersama” di nyanyikan, semua anak begitu bersemangat bernyanyi dan berebutan untuk berpasangan dengan Kakak-kakak TLP, karna bisa bernyanyi berdua dan dirangkul oleh Kakak-kakak TLP. Hampir semua anak bisa berpasangan dengan Kakak-kakak TLP. Setelah tiba di Manado, kami langsung menuju ke Panti Asuhan RAPI Manado, di mana Ibu Laloan dan anak-anak Panti Asuhan sudah menunggu TLP. Setibanya di Panti Asuhan yang berada di atas bukit di daerah Bailang, kami di sambut dengan senyum dan kepolosan anak-anak di sana. Ucapan selamat datang dari anak-anak, membuat kami semakin semangat untuk bersama mereka. Bejana Advent Indonesia Timur Tak kalah dengan Kakak-kakak TLP, anak-anak Panti Asuhan juga bernyanyi di iringi petikan gitar Kak Gilbert. Baik anakanak wanita, juga anak-anak pria membawakan lagu pujian. Renungan Firman Tuhan di ambil dari ayat hafalan Efesus 6:1 di bawakan oleh Tommy Manawan yang mengajak anak-anak untuk mencintai dan menghormati siapa pun yang menjadi orang tua kita di bumi ini. Termasuk juga pengurus Panti Asuhan adalah orang tua kita di Panti Asuhan. Anak-anak di ajak untuk menghafalkan ayat hafalan ini dalam Bahasa Page 23 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Indonesia maupun Bahasa Inggris. Setelah renungan di tutup dengan doa oleh pembicara. Sampai berjumpa kembali anak-anak yang kami kasihi di Panti Asuhan RAPI, Manado. Puji Tuhan karna Tuhan mengirimkan berkatNya kepada anakanak Panti Asuhan RAPI sehingga setiap anak bisa mendapatkan bingkisan tas dan makanan ringan yang sudah di atur oleh ibu Alung (Alumni Unklab, teman kuliah dari Tommy Manawan), demikian juga sembako yang sudah di antar lebih awal ke Panti Asuhan. Ibadah Bersama Dept. Adventurer Agape bersama Anak-Anak Panti Asuhan Tamariska – Balikpapan. Oleh : MG. John Wycliff Siregar Yakobus 1:27. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka.” Terinspirasi dari ayat ini dan renungan pagi selama beberapa pekan ini, maka Dept. Adventurer Jemaat Agape menggunakan waktunya pada hari Sabat, 11 Oktober 2014 untuk mengadakan Kunjungan & Ibadah Bersama di Panti Asuhan Tamariska – Balikpapan. Tamariska dikelola oleh salah satu denominasi kristen yang saat ini menampung dan membantu sekitar 30 orang anak, ada yang masih bayi, dan ada pula yang sudah berumur belasan tahun. Beberapa alasan untuk mengajak adik-adik Adventurer berkunjung ke panti asuhan diantaranya adalah untuk mengajarkan mereka untuk berbagi sejak kecil, menghargai berkat yang Tuhan sudah berikan, mensyukuri keberadaan orang tua dan dukungan keluarga dan menambah sahabat mereka. Setelah penyerahan bingkisan kepada anak-anak TK dan SD, juga kebagian bingkisan bagi anak-anak SMP dan SMA sehingga semua anak-anak merasa berbahagia atas bingkisan yang di terima. Penyerahan sembako secara simbolis diberikan kepada Ibu Laloan sebagai tanda cinta kasih dari The Living Praise kepada semua anak yang berada di Panti Asuhan RAPI Manado. Kami mendoakan agar berkat yang kecil ini akan di lipat gandakan sehingga mencukupi kebutuhan anak-anak yang ada di Panti Asuhan. Bejana Advent Indonesia Timur Jumlah rombongan yang mengikuti kegiatan ini sekitar 60 Orang yang terdiri dari 40 anak-anak dan 20 guru dan orang tua. Kami menggunakan sekitar 10 Mobil. Perjalanan ke Panti Asuhan tidak terlalu lama hanya +/- 15 menit mengingat Balikpapan adalah kota yang kecil. Begitu tiba di Panti Asuhan kami langsung disambut oleh Pengurus Panti beserta +/- 35 anak-anak Panti Asuhan. Mereka adalah anak-anak yang tidak lagi memiliki orang tua. Mereka sudah ditinggalkan oleh orang tua mereka sejak kecil karena persoalan rumah tangga (perceraian), masalah ketidak mampuan ekonomi, orang tua sudah meninggal dan bahkan ada juga yang tidak tahu dan tidak pernah melihat orang tua mereka sejak kecil. Berbagai Page 24 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 problema ini membuat mereka akhirnya dimasukkan di Panti Asuhan. selama satu minggu anak ini memutuskan tidak mau dibayar setiap kali menyemir sepatu bapak ini. Alasan anak ini tidak mau dibayar karena anak ini sudah sangat senang dipanggil “anak” oleh bapak tersebut. Anak ini merasa bahwa dia pingin memiliki seorang Bapak, dan hanya Bapak ini yang memanggil dengan sebutan “anak”. Akhirnya singkat cerita Bapak ini mengangkat penyemir sepatu itu sebagai anaknya sendiri. Dan menyekolahkan dia hingga menjadi seorang yang sukses. Oleh karena itu anak-anak Panti Asuhan juga tidak perlu khawatir karena Tuhan juga punya rencana yang indah untuk masingmasing kita. Karena Rancangan Tuhan adalah rancangan yang terbaik. Oleh karena itu untuk berbagi Kasih dan saling menguatkan, maka anak-anak Adventurer Jemaat Agape mengadakan Kunjugan dan Ibadah bersama dengan mereka. Acara pada sore hari itu dipimpin oleh MG. Naomi Limbong yang didahului dengan perkenalan oleh masing-masing pihak baik dari panti maupun dari Jemaat Agape. Setelah itu ada Lagu Pujian yang dibawakan oleh Anak-Anak panti Asuhan yang berjudul “Buah-Buah Roh” dan dilanjutkan dengan Lagu Pujian oleh Adventurer Agape dengan judul “It’ sabour Grace”. Setelah acara Ibadah selesai maka rombongan Adventurer membagikan bingkisan Kasih kepada Panti Asuhan Tamariska berupa Sembako, Susu Bayi, Telur, Ikan Kering, Snacks, dan bantuan untuk pembelian semen. Bantuan ini adalah wujuh kasih sebagai sesame Umat Tuhan. Tanpa terasa pertemuan selama hampir 2 jam berakhir. Kamipun bersalam-salaman satu sama lain dan mengucapkan terima kasih atas terlaksananya Ibadah di tempat tersebut. Biarlah kiranya pertemuan ini bisa memberikan kekuatan kepada kita semua untuk selalu percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk masingmasing kita. SIANIPAR MAMPU TURUNKAN HUJAN, TAMPUBOLON KUAT MENUTUP MULUT BUAYA Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Renungan sore itu dibawakan oleh Pdtm. Wahyu yang menceritakan kisah menarik tentang seorang anak di Korea yang tidak lagi memiliki orang tua. Anak ini bekerja sebagai seorang penyemir sepatu. Setiap hari dia mencari makan dengan menyemir sepatu orang. Sampai pada suatu ketika dia bertemu dengan seorang bapak yang kagum melihat anak ini. Anak ini begitu rajin bekerja menyemir dan setelah bekerja Bejana Advent Indonesia Timur Era postmodern seperti sekarang, kekuatan supranatural ternyata masih bisa saja berlaku. Bayangkan, hujan yang tidak turun-turunnya oleh seseorang bisa menjadi turun. Begitu juga dengan buaya yang ganas dan mematikan, oleh seseorang bisa terkatub mulutnya, tidak bisa berbuat apa-apa (persis cerita Page 25 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Daniel). Inilah yang terjadi di dua daerah yang relatif jauh jaraknya. Yosep Sianipar Guru Matematika Ekonomi (campuran suku Batak, Thionghoa dan Minahasa. Pergi melayani di Pulau Luang Barat Maluku. Pulau ini adalah Pulau kecil yang dipenuhi Karang, tidak ada sumber mata air. Masyarakat setempat bersama 3 Keluarga Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) (9 orang dewasa dan 3 anak-anak) hanya menampung air hujan untuk keperluan kebersihan juga minum. Masyarakat setempat menderita karena berbulan-bulan tidak turun hujan. Ketika Sianipar berdoa agar Tuhan memberikannya kemampuan, 2 hari setelah tiba di pulau Luang langsung hujan. Di akhir pelayanannya ada 4 jiwa yang dibabtiskan. Di daerah kering lainnya, yakni di Nusa Tenggara Timur (NTT), seorang Zeppy Tampubolong melakukan pelayanannya. Setiap harinya bersama Parthner, Tampubolon terpaksa mandi di sebuah sungai yang ada buaya raksasa. Syukur, buaya tersebut tidak mengganggu, hanya hobi melihat Tampubolon yang berendam. Hebatnya, ada seorang ibu dan anaknya yang sama sekali tidak dikenal Tampubolon, meminta dibabtiskan padahal belum belajar. SAAT EBOLA MENYERANG, MALAIKAT CANTIK TOLONG WANITA ASAL TOMOHON DI NEGERI ‘KUNG FU’ Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Virus Ebola yang menjangkiti kawasan Afrika, sangat ditakuti saat ini oleh seanteru dunia. Negara sekelas Amerika Serikat saja, menyatakan darurat ‘Ebola’ karena banyak warga bertugas di benua tersebut. Namun, di kesempatan lain virus mematikan ini justru membawa manfaat. Pasalnya, sosok ‘Malaikat Cantik’ bisa saja mengepakkan sayap pertolongannya untuk membantu seorang ibu yang butuh pertolongan yakni Mrs. Olvie Sumakul. Sumakul bersama anak kembarnya Hikari Jones dan Hikaru Jones berdomisili di Afrika Selatan karena suami kekasih Jones Mangiri bekerja di sana. Namun mereka khawatir karena virus Ebola menular. Jadi mereka membuat keputusan untuk pulang ke ‘Kota Bunga’ Tomohon. Anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Matani Tomohon ini harus transit di Hongkong sebelum ke Indonesia. Bersama kembar yang lucu tidak ada kenalan di kota ‘Kung Fu’ tersebut. Suami yang bijak, memanfaatkan Group Facebook ‘Kalender Manguni Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh (KMKMAHK), bertanya sekiranya ada yang bisa membantu khususnya untuk beribadah Sabat. Wooowww Bejana Advent Indonesia Timur gayung bersambut. Deasy Sakul yang juga pimpinan Dorkas Advent Indonesia Hongkong (DAIH), melakukan penjemputan dan pelayanan yang total. Malah, Sakul yang kala itu jadi ‘Malaikatnya’, memberi ucapan kepada Sumakul yang Jumat (10/10) lalu berhari ulang tahun. EV. PUA BANGGA KUNJUNGI RUMAH SAKIT TERTUA DI INDONESIA TIMUR, GARAGARA PERAYAAN HUT BAIT MINISTRY KE-7 Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Banyak orang hampir tidak tahu kalau Rumah Sakit (RS) PGI Cikini menjadi RS tertua di Indonesia sebab berdiri pada Tahun 1898 dengan nama ES Ratu Emma (Veriniging voor Ziekenverpleging Koningen Emma. Ziekenhuis Tjikini). Nah, tiga tahun setelah itu, tepatnya Tahun 1901 berdirilah Rumah Sakit Glory, yang saat ini sebagai RS Siloam Sonder (dikelola Gereja Masehi Injili di Minahasa –GMIM). Artinya, RS Siloam Sonder Minahasa adalah RS tertua di Indonesia timur, jauh beroperasi sebelum RS Bethesda Tomohon yang baru berdiri Tahun1958. Bukan kebetulan, Evanglish Yance Pua berkunjung ke RS Siloam Sonder. Itu karena ‘Raja Minyak’ dari Kalimantan Timur ini berbicara di acara Sabat Pertemuan Pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Wilayah Sonder yang dipusatkan di Gedung GMAHK Jemaat Paesaan Tounelet Sonder, sekaligus pembukaan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-7 Bejana Advent Indonesia Timur (BAIT) Ministry penerbit Buletin BAIT setiap minggu dan diayomi Yayasan Pelita BAIT. Peringatan HUT BAIT Ministry kali ini dipusatkan di Sonder dan Kota Tomohon, melalui Pekan Doa dan Babtisan 6-11 Oktober 2014 di SD/SMP Advent Sonder dan Konser ‘The Living Praise (TLP) Jakarta’ di Matani Tomohon pada Sabat (11/10) nanti. THE LIVING PRAISE BERSIAP HUT BAIT KE-7 DI SONDER DAN TOMOHON, BULE IRLANDIA PERTAMA KALI MENYANYI DI HADAPAN UMUM Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Hari Ulang Tahun Ke-7 Bejana Advent Indonesia Timur (BAIT) Ministry bakal dipusatkan di Perguruan Advent (SD/SMP) Sonder pada 5-10 Oktober dan berpuncak pada acara Konser The Living Praise (TLP) Jakarta pada Sabtu (11/10) di Kota Tomohon. Pada HUT Ke-2 telah dilaksanakan Page 26 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 di kedalaman laut yaitu di perairan Taman Laut Bunaken. Sebab itu, personil TLP Jakarta yang dimotori oleh Tommy Manawan terus mempersiapkan diri dengan sangat matang. Di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Bule asal Irlandia yang telah memutuskan mencintai Yesus, dikarenakan doa istri kekasih berani tampil di depan umum menyanyikan pujian, meskipun dengan pasukan. “Kali pertama suamiku menyanyi di depan banyak orang” kata Meggie Walukouw bangga atas keberanian suaminya Bryan Farel yang memuji Tuhan di selasela Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan pembicara Pdt. Wullur. RAHASIA KEBENARAN SIAP DIUNGKAP DUET 'D' DI HOTEL MADIUN DAN DI GEREJA PANTEKOSTA WAMENA Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Berbicara soal Buku Daniel dan Wahyu banyak yang kenal dengan Pdt. Prof. Kalangi, mantan Pendeta Lintuuran, Pdt. Robert Walean Jr atau Pdt. Lauda Woy. Kini, kesempatan D & D, yakni Pdt. Dale Sompotan akan berseminar dan Pdt. Edner Deeng akan Ber-KKR di Madiun yang padat penduduk, juga pedalaman Wamena Papua. Dale siap 'Mengungkap Simbol Rahasia dalam Kitab Daniel dan Wahyu' dalam kegiatan Seminar Daniel dan Wahyu mulai besok (14/10) hingga 16 Oktober 2014 mendatang di Hotel Aston Madiun, dan mulai Pukul 18.00. Setiap malamnya. Kalau Deeng akan membahas soal 'Mengungkap Kebenaran Yesus Kristus dalam Buku Daniel dan Wahyu' dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang akan ditunjang Pengobatan Massal oleh Tim Klinik Advent Wamena pimpinan Dr. Hancel Langi, di Gereja PANTEKOSTA Megapura, Jayawijaya - Papua 12-18 Oktober 2014. ANTHON ADALAH ORANG MINAHASA PERTAMA YANG MELAYANI SABAH, BELIA DI MASOLOG MALAYSIA SEMANGAT MELAYANI KUMPULAN GEREJA Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Henry Waworoendeng sangat terkesan ketika Halina Masilung yang adalah bekas pelajar di SASS Tarampuli, memposting di Group Facebook ‘Berita Advent Tercepat’ (BAT) tentang Bejana Advent Indonesia Timur aktifitas anak-anak muda yang disebut Belia, yang memimpin dalam ruangan puji-pujian kumpulan belia di Gereja SDA Masolog Sabah Malaysia. Luar biasa Praise Team di daerah Kota Marudu, yang adalah satu daerah dengan Goshen. Menurut Waworoendeng lagi, orang Sabah khususnya suku kaum Kadazan persis orang Minahasa yang baik “Friendly and they are really wonderfull people”. Kkebaktian mereka mirip sekali dengan di Indonesia (kulit terang). Pekerjaan Tuhan di Sabah berkembang berkat support dari para hamba Tuhan yang datang dari Sumatera Utara. Sampai saat ini banyak dari keturunan Indoensia yang masih tinggal di Sabah. Sekitar Tahun 1967 ayahanda dalam hal ini Pdt. Anthon Waworoendeng melayani tanah Sabah, tepatnya di Tamparuli Sabah, sekitar 30 Mil dari Kota Kinabalu atau Jesselton. Pengalaman di Sabah tidak bisa dilupakan. “Mereka pun sama seperti umat Tuhan dimana saja yaitu sangat rindu masuk ke Surga” tambahnya lagi. Saat ini ada Pdt. Meldy Gara yang melayani di Malaysia, ada juga Pdt. Novry Fattah yang pernah dan baru-baru saja Pdt. Ronell I. Mamarimbing ber-KKR di sana. WOOWWW....., ANGGOTA EKKLESIA JAKARTA INI TERIMA BEASISWA DARI SBY MESKI SEBELUMNYA SAMPAI DUA KALI DIMARAH AHOK Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Di antara 100 orang awardee (penerima beasiswa) Indonesia Presidential Scholarship (IPS) Angkatan I Tahun 2014 yang diserahkan langsung Presiden SBY pada Rabu (15/10) di Gedung Auditorium PMPP TNI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Jawa Barat, adalah Michael Victor Sianipar yang saat ini sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Ekklesia Menara Imperium Jakarta. Lulusan S1 Ilmu Politik dan Hubungan International Yonsei University Korea Selatan dan juga staf ahli/pembantu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sempat dua kali dimarahi Ahok (diantaranya lupa menyimpan SMS pengaduan warga) ini, terpilih sebagai sumber daya yang disiapkan sebagai generasi emas Garuda 2045. Lelaki kelahiran Tahun 1991 ini, berhak untuk melanjutkan pendidikan ke level yang lebih tinggi di universitas terbaik di dunia. SBY sendiri berharap, Sianipar yang sementara bergaul dekat dengan Christy, anak kekasih Keluarga Iskandar-Wowor, akan menjadi pemimpin, pemikir, perencana dan pembangun yang membawa Indonesia lebih maju pada abad 21. Page 27 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 MENGAJAR HAMPIR DUA JAM DI SOLOK SAMOSIR TAPI TIDAK DIMENGERTI, GURU YANG TAHUN 2008 JADI ADVENT INI HAMPIR PUTUS ASA menggeliat. Banyak kalangan dan anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di dalam dan luar negeri bergabung. Paling tidak, sudah ada lebih dari seribu members join di group tersebut. Tidak mustahil, Group FB ‘Gambar Foto Gereja Advent’ akan tampil seperti Page FB ‘Adventist Churches’. Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Untuk diketahui, sebelum-sebelumnya Henry Waworoendeng berupaya mengoleksi gambar bangunan gereja Indonesia Timur di foto album FB-nya. Dan ini, juga menarik minat sesama teman yang mengunjungi akun FB-nya. Begitu pun dengan halaman ‘Adventist Churches’ yang memuat berbagai gambar/foto Gereja Advent di seluruh dunia. Natalia, adalah seorang guru lulusan Universitas Negeri Manado (UNIMA) Provinsi Sulawesi Utara. Dia sendiri, berasal dari Nusa Utara (Kepulauan Sangihe). Karena belajar Alkitab, Tahun 2008 dia memutuskan untuk menjadi murid Yesus, bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK). Namanya guru, dipastikan dia memiliki skill (ketrampilan) utama mengajar. Tapi akhirnya, dirinya tidak dapat berbuat apa-apa, ketika bekerja sekaligus melayani di masyakarat Solok Samosir Sumut, sekitar 4 KM dari Danau Toba. Maklum, wanita ini bersama parthnernya sama sekali tidak mengerti bahasa Batak. Sudah berupaya belajar bahasa tapi sama sekali tidak bisa. Semakin belajar, semakin tidak mengerti. “Ternyata tidak gampang menjadi guru di sana,” katanya. Ada seorang Opung (kakek) yang diajar lebih kurang 2 jam soal pelajaran Alkitab. Kakek tersebut selama interval waktu tersebut menebar senyum tanda setuju dengan pelajaran Rohani yang menyelamatkan itu. Ketika diberi umpan balik sejauh mana pengertian dari sang kakek. Ternyata sama sekali kakek itu tidak mengerti pelajaran dan Natalia. Dirinya hampir putus asa. “Ternyata Tuhan Letakkan kami di Bawah”, katanya lagi. Keterbatasan berbahasa, tidak memadamkan semangat Natalia melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat sekitar. Jarak antara 1 rumah dengan rumah lainnya relatif pendek, hanya ditempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam baru mendapatkan rumah tetangga. Ini biasa bagi orang Batak. Setiap hari pasar, wanita itu juga turun ke pasar dan memeriksan kesehatan warga. Sebab itu, ketika digulir Kebaktian Kebangunan Rohani, di tempat yang jarang penduduk itu relatif ramai dan ada saja jiwa yang dimeteraikan, dibabtiskan. KIAN DIMINATI, GROUP FB ‘GAMBAR FOTO GEREJA ADVENT’ BAKAL SEPERTI PAGE FB ‘ADVENTIST CHURCHES’ Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Semakin ke sini, semakin diminati. Seperti barang baru yang selalu diburu, Group Facebook ‘Gambar Foto Gereja Advent’ yang dikembangkan oleh Ronald Kalengkongan terus Bejana Advent Indonesia Timur Terkini, ada sekitar 4.668 members termasuk Edwin Samiadji, Wiesye Raintung-Ratulangi dan Suhaini Jasman Simpul yang menyukai halaman ‘Adventist Churches’. Sayang, koleksi Gereja Advent di Indonesia masih minim, hanya 5 gambar yang diantaranya memuat UNAI Chapel dan Gedung GMAHK Jemaat Olobaru Sulawesi Tengah (Sulteng), dari lebih dari 600 Koleksi. “Siapa tahu bisa sama dan memberkati”, sebut salah satu member Group FB ‘Gambar Foto Gereja Advent’. PANAS, TETAPI KEBENARAN SABAT TERUS DISAMPAIKAN DI KALENDER MANGUNI KRISTEN MASEHI ADVENT HARI KETUJUH Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Mencapai members yang lebih dari 15.000 orang, membuktikan bahwa Group Facebook ‘Kalender Manguni Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh (KMKMAHK)’ efisien (berhasil guna) dalam penginjilan melalui media sosial yang terpopuler ini. Itupun berkenaan dengan kutipan ‘Baik atau Tidak Baik Waktunya, Kebenaran Harus disampaikan’. Hai ini merupakan salah satu bentuk strategi pemberitaan firman. Malah ada banyak anggota yang belum Advent tapi sudah percaya Sabat. Ada juga mantan anggota yang sudah pindah golongan/agama tapi tetap menikmati sajian di group tersebut. Memang tidak sedikit diskusi yang terkesan ‘panas’. Tapi itupun malah membuat group ini semakin diminati dan membuat banyak pemilik akun yang bukan anggota group penasaran. Beberapa pengelola group diantaranya Sulung Pambrasto dan Debhienya Aecs juga Deasy Sakul memang berupaya memoderatori diskusi agar tetap sehat dan memberkati. Bagi para pemilik akun FB, bisa segera bergabung dengan group tersebut untuk berdiskusi, bertukar pendapat tetapi tetap harus berbesar hati ketika dikritik mati-matian, sebab group itu bersifat ‘terbuka’, artinya bisa diakses siapa saja, Advent atau Non Advent. Page 28 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Satu hal yang perlu diingat juga, tetap menomorsatukan doa dan penyerahan sebelum memposting komentar dan sebagainya. Kebetulan saat ini adalah eranya Facebook. CEO Facebook Mark Zuckerberg Keringetan sendiri sudah datang langsung ke Indonesia jalan bersama Presiden RI terpilih Jokowi, yang bisa berarti bahwa Facebook sukses besar di ranah maya negeri ini. Dunia maya pun harus kita bersama manfaatkan untuk kepentingan pemberitaan firman. Kecuali, Group FB ‘ Berita Advent Tercepat’ (BAT) yang sifatnya nurturing karena termasuk vulgar menyatakan strategi penginjilan yang wajib hukumnya tidak diketahui golongan/agama lainnya karena sangat sensitif. “Tuhan memberkati pelayanan media rohani” ucap seorang anggota group BAT yang dituliskan melalui inbox. LOHONAUMAN BERSYUKUR BUPATI MAGETAN LETAKKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GEREJA PONCOL YANG ROBOH KARENA GEMPA, SEPARUH ANGGARAN KONSTRUKSI TERCAPAI KARENA KEPEDULIAN Oleh : Jeiner Rawung – BAIT Manado Pasca gedung Gereja Masehi Advent Hari Katujuh (GMAHK) Jemaat Poncol Magetan Jawa Timur hancur total karena gempa bumi yang meruntuhkan, pada Selasa, 7 Oktober 2014 lalu telah dilakukan acara 'Peletakan Batu Pertama' yang menandai pembangunan kembali, gedung gereja yang baru. Acara tersebut berlangsung sangat meriah dan membanggakan umat gereja Advent yang ada di desa Poncol dan sekitarnya, sebab Bupati Magetan Drs H Sumantri MM bersama jajaran Muspida Kabupaten Magetan seperti Dandim Magetan Letkol Inf Sulistyo Bawono dan seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten Magetan hadir dalam kesempatan itu. Begitu juga pimpinan GMAHK Konfrens Jawa Kawasan Timur (KJKT) yang dipimpin oleh Pdt Henky Wijaya serta seluruh rekanrekan gembala dan anggota-anggota jemaat se-Distrik Madiun, juga masyarakat umum. (Batam), Gereja Advent Jombang, Kel Bpk Martono, Kel Bpk Setiawan Soedargo, Kel Weda (Semuanya dari Jombang) , Kel Jeff Eman (Jakarta), seluruh anggota jemaat Everreth, Seattle Amerika Serikat, Jemaat Nusa Dua Bali, Jemaat Tabanan Bali, Jemaat Terusan Surabaya Malang, Jemaat UNAI, Bandung, Kel Bpk Bris Maringka, Kel Bpk Drg Benny Wibisono, Kel Bpk Wirantono (Semuanya dari Malang), PT Minapadi (Jakarta), Ibu Femmy Gladys Mamuaya (Jakarta), Kel Happy Tatemba (Jakarta), Kel. Marli Andries-Najoan (Manado), Kel Jenner Jeinner Jenry Rawung-Togalami (Manado), ibu Fintje Roeroeh (Surabaya), Kel Arthur Polii (Jepang), Kel Wayne Rumambi (Amerika Serikat), Ibu Airin Kelly (Australia), Kel Karsono Mamuaya (Samarinda), Kel Bpk Handry Suwu (Jakarta), Sdri Yolanda Pietersz (Jakarta), Kel Jack Antow (Jakarta), Kel Bpk Sien & Ibu Molly Sentana (Surabaya), Kel Lukas Martanto (Madiun), Kel Bambang Cendana (Madiun), Sdri Revina (Magetan), Kel Yudha & Dudin (Magetan), Kel Guntur Sitorus-Saerang (Bandung), Kel Roy Palar (Seattle), Sdri Nina Kristina (Hongkong), Kel Sution Hartono (Surabaya), Sdri Anita M, Sdri Joanne Earlyne Wagiran (Batam), Sdr Diko Satria Putro dkk (Jakarta), Kel Polii-Kindangen (Jakarta), Jemaat Banyuwangi, KJKT, Sdr The Lian Sin (Batam), Kel Pdt Abri Santonso (Surabaya), dan masih banyak nama lainnya yang belum sempat disebut. "Semuanya dicatat dalam buku daftar sumbangan kami, total jumlah sumbangan yang masuk saat ini (Per tanggal 10 Oktober 2014) adalah 181 juta dari 350 Juta rencana anggaran Pembangunan Kembali" katanya. "Kami Percaya Tuhan itu baik dan kebaikanNya diberikan melalui hati para donatur yang dengan sudi dan tulus membantu pembangunan gereja Poncol ini kembali. untuk itu kami masih sangat berharap uluran tangan, kesediaan hati saudara-saudara semuanya untuk dapat membantu meringankan beban kami dalam pembangunan kembali gedung gereja yang rubuh. Jika Tuhan berkenan maka diawal tahun depan, direncanakan akan bisa digunakan kembali. Doakanlah dan bantulah gereja kami ini" tambahnya lagi. "Atas nama seluruh anggota Jemaat Poncol, melalui media publik ini, kami ingin menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya atas bantuan saudara-saudara semuanya serta mendoakan kiranya Tuhan akan senantiasa memberkati dan menolong saudara-saudara" tutup pria yang bersuara emas ini. Hebatnya, baru saja pembangungan ini akan dimulai, Tuhan telah menyediakan separuh dari dana yang diperlukan untuk pembangunan rumah Tuhan melalui kebaikan hati beberapa donatur. Sebab itu, Gembala GMAHK Jemaat Poncol Pdt. Raymond Lohonauman sangat berterima kasih kepada semua donatur yang peduli dan memang digerakkan oleh kasih sayang Allah. KUNJUNGAN FISDAC KE NEW HAMPSHIRE DAN PENNSYLVANIA USA Para donatur yang didoakan sembari disampaikan ucapan terima kasih, diantaranya Sdri Anita, Ibu Femmy Gladys Mamuaya (Jakarta), Kel Sien Sentana (Surabaya), Kel Lukas Martanto (Kalasan), Kel Jack Antou (Jakarta), Ibu Jane Dodie (Amerika Serikat), Jenice Kindangen (Jakarta), The Lian Sin Setelah mengunjungi Dover Indonesian Seventh-Day Adventist Church (DISDAC), New Hampshire yang kini digembalakan oleh Pdt. Jootje Bojoh pada Sabat (27/9) dan telah memimpin acara Sekolah Sabat dan Khotbah dengan pembawa Firman Pdt. Steven Rantung, PhD, Gembala First Indonesian Seventh-Day Bejana Advent Indonesia Timur Oleh: Jufrie Wantah – BAIT USA Page 29 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 Adventist Church (FISDAC), New Jersey. Menurut rencana FISDAC pada Sabat (18/10) akan mengunjungi Scranton Seventh-Day Adventist Church, Pennsylvania yang digembalakan oleh Pdt. Thomas Cusack. Billy Kawuwung, Febriyando Nainggolan); “Jerusalem” oleh FISDAC Vocal Group (Ridwan Lingga, Wulan Kawuwung, Jinny Nainggolan, Melinda Walanda, Billy Kawuwung, Febriyando Nainggolan, Tulus Nainggolan). Intermezzo pertama berupa skit yang diperagakan oleh Brammy Tilaar dan Jennifer Assa. Pada sesi kedua berupa “Your Grace Amazes Me” oleh Solo Belva Wantah; “Mari Jo Torang Samua” oleh Mix Trio (Elisa Siregar, Melinda Walanda, Febriyando Nainggolan); “Tell Me” oleh Mix Quartet (Elisa Siregar, Melinda Walanda, Febriyando Nainggolan, Ridwan Lingga); “I’ll Tell It Whenever I Go” oleh Male Quartet (Elisa Siregar, Harold Tombeng, Ridwan Lingga, Febriyando Nainggolan); “Midnight Cry” oleh Solo Nouldy Sastropawiro. Intermezzo kedua dalam bentuk musik “Blessed Assurance” oleh DISDAC Angklung Ensemble. Maksud utama mengunjungi dua jemaat tersebut di dua negara bagian USA, tidak selain ingin mengadakan konser sehubungan dengan rencana yang mulia dari FISDAC yang akan membangun gereja/social center bila Tuhan kehendaki, juga melayani kedua jemaat dalam acara kebaktian Sabat. Seperti konser yang digelar di DISDAC, New Hampshire tidak jauh berbeda dengan konser yang akan diadakan di Pennsylvania. Memasuki sesi ketiga atau sesi terakhir berupa “The Love of God” oleh Vaya con Trio (Elisa Siregar, Febriyando Nainggolan, Ridwan Lingga); “Peganglah Tangan Ku” oleh Vaya con Dios Trio (Elisa Siregar, Febriyando Nainggolan, Ridwan Lingga); “Yes I Know” oleh FISDAC Quartet (Elisa Siregar, Ridwan Lingga, Steven Rantung, Febriyando Nainggolan); “I Once was Lost in Sins” oleh Double Quartet, tapi dua orang berhalangan (Elisa Siregar, Maxi Wuisan, Harold Tombeng, Steven Rantung, Febriyando Nainggolan, Ridwan Lingga); “God Wants To Hear You Sing” oleh Vaya con Dios Trio (Elisa Siregar, Febriyando Nainggolan, Ridwan Lingga); “When Answer Aren’t Enough” oleh FISDAC Choir. Konser yang bertemakan “Upon This Rock” yang dipaket oleh Elisa Siregar selaku Choir Conductor dan Ridwan Lingga selaku Pianist and Choir Director. Tujuh belas lagu telah ditampilkan di New Hampshire ditambah dengan satu musik angklung dari DISDAC. Pada sesi pertama “I’ll Be There” oleh FISDAC Choir; “Andai Ku Punya Banyak Lidah” oleh FISDAC Choir; “Praise His Name” oleh Solo Melinda Walanda; “Our Father” oleh Mix Trio (Wulan Kawuwung, Bejana Advent Indonesia Timur Sebelum pada puncak acara FISDAC Choir melantunkan “Upon This Rock” kata sambutan penutup disampaikan oleh Pdt. Steven Rantung, PhD, tentang rencana FISDAC. Hasil dana yang didapat diserahkan langsung seusai acara kepada Ketua Pembangunan FISDAC Denny Assa. Doa tutup serta juga doa pembukaan telah dilayangkan oleh Pdt. Steven Rantung, PhD. Page 30 Edisi 312 – 17 Oktober 2014 BERITA SINGKAT Ulang Tahun Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim BAIT yang berulang Tahun di bulan Oktober ini, di antaranya : Pdt. Douglas Sepang – 3 Oktober Belly Wungkana – 9 Oktober Hartoyo Ismail – 11 Oktober Refly Ompi – 13 Oktober Joe Laluyan – 31 Oktober Tuhan memberkati selalu dengan berlimpah dan tetap semangat dalam pelayanan. HRD KAMI Bila ingin memperoleh banyak sahabat, disenangi serta mempunyai pengaruh kepada orang lain maka hal hal berikut ini haruslah di hindari : Mempersalahkan, mengeluh, menggerutu dan mengeritik. Wejangan Dale Carnegy ini sangatlah populer melalui bukunya yang terjual 10 juta copy “How to win friends and influence people” (1936). Pembahasan ini memfokuskan pada dua pertanyaan penting yakni “Apa dan Bagaimana”. Untuk berhasil dianjurkan agar dalam berbicara sebaiknya tujuan pembicaraan diarahkan kepada hal yang menyenangkan, menggembirakan. Selanjutnya berhati-hati jangan sampai menggerutu, mengeluh Bejana Advent Indonesia Timur lalu mengungkap kejelekan apalagi membeberkan kegagalan orang lain. Juga adalah kurang mamfaatnya bilamana mempunyai sikap suka mencari kambing hitam, menuduh maupun melempar kesalahan. Diawal tahun sembilan puluhan Stephen R Covey – “7 Habits of highly Effective people”, menambahkan sebuah pertanyaan yang tak ditanyakan Carnegie, yakni kata “Mengapa”. Mengapa orang mengeluh, mengapa orang gampang mengeritik, mengapa mereka cepat mempersalahkan? Disinilah masalahnya. Manusia bukan mencari solusi dari dalam dirinya tapi cenderung mencari sebab diluar dirinya. Bukan aku yang jadi penyebab untuk diperbaiki tetapi situasi tidak menguntungkan yang di kambingkan. Selalu akan ada saja faktor luar yang disalahkan. Sikap seperti ini adalah Reaktif bukannya Proaktif. Sebaliknya sikap utama yang menguntungkan adalah: Mengembangkan kebiasaan menerima tanggung Jawab, mengambil langkah inisiatif, dan mengembangkan sikap positif. Ini adalah tiga jurus yang menjadi kunci untuk kata Proaktif. Bagaimana dengan anda di Jemaat. Tahun 2015 telah didepan mata dan dibeberapa Jemaat persiapan untuk menentukan Majelis Jemaat tahun mendatang telah dimulai. Mungkin saja kita akan mempunyai tanggung jawab atau jabatan untuk melayani atau dipercayakan melayani kembali sebagai pimpinan ataupun baru memimpin, sikap apa yang kita tunjukan menghadapi challenges di jemaat. Sebut saja anda menjadi pimpinan diakon Jemaat ditahun 2015 lalu keadaan bangunan gereja sangat menyedihkan karena cat yang kusam, atap bocor, plafon sebagian lepas dan ada tunggakan pembayaran listrik. Apa sikap saudara sebagai pimpinan menghadapi keadaan ini? Apakah akan mengambil posisi mengeritik bahkan mempersalahkan pimpinan yang lalu atas keadaan yang sangat tidak menyenangkan ini? Melemparkan kesalahan kepada situasi ekonomi yang sulit? Atau apakah menyesalkan bendahara ataupun komite jemaat tahun kemarin dan menjadi alasan pembenaran diri untuk menyerah pada keadaan karena tidak melakukan perbaikan? Bilamana tindakan itu yang diambil maka sikap tersebut adalah reaktif dan berorientasi ke belakang. Pimpinan yang berorientasi kedepan tak akan di dikte situasi, lingkungan ataupun terpengaruh dengan masa lalu. Dia dipilih dan berada di posisi tersebut untuk mengadakan perubahan bukan mempertahankan status quo. Anggota maupun konstituen amat tentu menaruh harapan kemajuan pada pemimpin. Dia akan bersikap pro aktif yaitu gembira mengambil tanggung jawab yang menjadi amanah, mengikhtiarkan tindakan dengan mengembangkan sikap positif. Tanpa menjatuhkan kesalahan kepada siapapun, dia akan mengkoordinasi rencana perbaikan dan menggerakan jemaat membayar hutang. “As the will of man co-operates with the will of God, it becomes omnipotent. Whatever is to be done at His command may be accomplished in His strength. All his biddings are enabling”. Christ’s object lessons, 333. Pdt. Moldy Mambu Redaksi Page 31