ALDEHID DAN KETON Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik TATA NAMA ALDEHID IUPAC Alkana induk dengan huruf akhir –a menjadi -al Metanal Etanal Propanal Butanal NOTE Aldehid tanpa rantai samping (substituen) tak diperlukan “nomor” karena karbonil (C=O) selalu nomor 1. Aldehid dengan rantai samping (substituen), penomoran dimulai dari karbon aldehid (karbonil). Example 3 metil butanal 3-butenal Trivial Formaldehid Asetaldehid Propionaldehid Benzaldehid Note Untuk aldehid siklis digunakan -karbaldehid Example Benzaldehid / Benzena Karbaldehid Siklopentana karbaldehid Salisilaldehid (2-hidroksibenzena karbaldehid) Struktur Umum Keton Keton Alifatik Alkil Aril Keton Keton Aromatik Keton Siklis Tata Nama Keton IUPAC • Diberi akhiran –on • Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil. TRIVIAL Gugus alkil / aril yang terikat gugus karbonil ditambah keton Example : IUPAC TRIVIAL Propanon 2-pentanon Metil propil keton Aseton Contoh Senyawa Keton yang Sering Dijumpai Sikloheksanon Asetofenon (metil fenil keton) SIFAT-SIFAT ALDEHIDA DAN KETON Gugus karbonil: satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn satu ikatan s dan satu ikatan p. Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di bawah bidang tsb. Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik ke O. O memiliki dua pasang elektron bebas. Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p, kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan. 8 STRUKTUR ELEKTRONIK GUGUS KARBONIL 9 KONSEKUENSI KEPOLARAN GUGUS KARBONIL: Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekulmolekul aldehida dan keton titik didih lebih tinggi daripada alkana yang setara. Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya titik didih lebih rendah dibanding alkohol yang setara. CH3 O OH CH3CHCH3 CH3CCH3 CH3CHCH3 td. 12 oC td. 56 oC td. 82,5 oC 10 KONSEKUENSI KEPOLARAN GUGUS KARBONIL: Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan molekul lain Aldehida dan keton BM rendah larut dalam air. O H3C C H CH3 O H Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi ion. Contoh: NaI larut dalam aseton. 11 SIFAT FISIKA BEBERAPA ALDEHIDA Titik Didih (oC) -21 Kelarutan dlm air (g/100mL) Tak terbatas 20 Tak terbatas propionaldehida CH3CH2CHO 49 16 butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7 benzaldehida C6H5CHO 178 sedikit12 Nama trivial Struktur formaldehida HCHO asetaldehida CH3CHO SIFAT FISIKA BEBERAPA KETON Nama trivial aseton Struktur CH3COCH3 Titik Kelarutan Didih dlm air (oC) (g/100mL) 56 Tak terbatas metil etil keton CH3COCH2CH3 80 26 asetofenon C6H5COCH3 202 Tak larut benzofenon C6H5COC6H5 306 Tak larut 13 Pembuatan Aldehid dan Keton Oksidasi Alkohol Alkohol primer Alkohol sekunder Aldehid Keton Asilasi Friedel-Crafts (pembuatan Alkil Aril Keton) Reaksi Senyawa Organologam dengan Suatu Halida Asam (tidak direkomendasikan) (suatu reagensia kadmium) CONTOH PEMBUATAN DALAM SKALA INDUSTRI Formaldehid Berbentuk gas dan mudah berpolimerasi Disimpan dalam larutan 37% yang disebut formalin Banyak digunakan sbg desinfektan dan pengawet serta industri plastik Dicurigai sbg karsinogen shg penangannya harus hati-hati Polimer dari formaldehid Trioksan (trimer dari formaldehid) m.p 62oC Asetaldehid Dulu : Hidrasi Asetilena Sekarang : proses Wacker yg melibatkan oksidasi selektif pada etilena Banyak digunakan untuk pembuatan asam asetat Aseton Pembuatan • • • dg proses Wacker pada propena Oksidasi isopropil alkohol di Amerika melalui peragian pati Banyak digunakan sbg pelarut dan pengolahan senyawa kimia KONSEKUENSI KEPOLARAN GUGUS KARBONIL: KEREAKTIFAN O Oksigen bersifat nukleofil, bereaksi dengan asam dan elektrofil C Karbon bersifat elektrofil, bereaksi dengan basa dan nukleofil 19 NUKLEOFIL Nukleofil bermuatan negatif Nu HO (ion hidroksida) H (ion hidrida) R 3C (karbanion) RO (ion alkoksida) N C (ion sianida) HOH (air) Nukleofil netral ROH (alkohol) Nu H 3N (amonia) RNH2 (amina) H 20 REAKSI-REAKSI ALDEHID DAN KETON Reaksi Adisi + - Karbonil bersifat polar sehingga dapat diserang oleh Nukleofilik (Nu:-) atau elektrofilik (E+) O O C R R E Nu Reaksi Umum C R R Faktor-faktor yang mempengaruhi reaktivitas aldehid / keton : •Muatan (+) pada karbon karbonil •Faktor stearik Naiknya Reaktivitas KEREAKTIFAN RELATIF: ALDEHIDA > KETON (1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang Nu Nu (2) Alasan elektronik: perbedaan kestabilan muatan positif parsial O R H O R R' 22 CONTOH REAKSI ADISI Adisi dg Air : Produk suatu gem-diol atau hidrat ex : Cl Cl O C CH + H2O Cl Cl Klorat Hidrat • Kedokteran • Kedokteran hewan • Minuman Cl OH C C Cl OH H : sedatif : Anestetik (kuda, sapi, babi) : + alkohol Mickey Finn Adisi Alkohol O R OR' OR' R''- OH R'- OH R CH C R H OR'' OH aldehid keton alkohol - R OH hemiasetal alkohol - ketal hemiketal C R OH asetal H Adisi HCN OH O + R C H CN R C H CN Produk Sianohidrin Zat antara sintetik yang berguna Sintesis asam-asam amino Contoh Mendelonitril (kelabang) H Adisi Grignard Produk Alkohol Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier REAKSI ADISI ELIMINASI Produk mengandung ikatan rangkap Reaksi Amonia dan Amina Primer Produk Imina dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff” Reaksi dg Amina Sekunder Produk ion iminium O H3C CH H+, -H2O + (CH3)2NH dimetilamina Enamina (vinil amina) H -H+ H2C C H N(CH3)2 ion iminium H2C C H enamina N(CH3)2 Reaksi dg Hidrazina • R-CO-R’ + H2N NH2 (Hidrazina) RCH(R’)=NNH2 (suatu Hidrazon) Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig) Produk suatu alkena Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida REDUKSI ALDEHID DAN KETON H2 katalis atau NaBH4, H2O, (suatu alkanol) H+ NH2NH2, H+, KOH (hidrokarbon) atau Zn/Hg, HCl NH3 / R’NH2 H2 katalis or (suatu amina) Hidrogenasi Keton H2 katalitik Alkohol Sekunder Aldehid H2 katalitik Alkohol Primer Jika suatu senyawa mengandung ikatan rangkap dan karbonil, maka : C=C tereduksi, tetapi C=O tidak dilakukan pd P,T kamar C=C tereduksi, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan penambahan P,T C=C tidak, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan hidrida logam Hidrida Logam LiAlH4 (LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl3 merupakan pereduksi kuat NaBH44 dibuat dari 4NaH + B (OMe)3 Merupakan pereduksi lembut LiAlH4 + 3LiCl NaBH4 + 3MeO-Na+ Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen Untuk mereduksi aril keton dari Reaksi Friedel-Crafts C=O CH2 Woff-Kishner : substrat sensitif thd asam kuat asetofenon etilbenzene Clemmensen : substrat stabil pd kondisi sgt asam Aminasi Reduktif Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil sekunder Menggunakan amonia atau amina primer imina O NH3 CH H2O benzaldehida Oksidasi C H NH H2, Ni suatu imina H2 C benzilamina Aldehid dan Keton Keton tidak mudah dioksida Aldehid mudah dioksida Produk suatu karboksilat (prinsip sama dg oksidasi alkohol) NH2 Reaktivitas Hidrogen Alfa α terhadap C=O bersifat asam mudah lepas Efek Reaktivitas Hα adalah : 1. Pembentukan enolat -H+ 2. Tautomeri O R CH C R' bentuk keto OH R CH3 C C R' bentuk enol CH3 Adisi 1,4 Senyawa Karbonil Tak jenuh H Cl H2C CH O H2C C H CH + HCl OH O C H CH 2-kloropropanol propenal H3C O C H C Pent-3-en-2-one atau 3-penten-2-on CH3 + H2O H3C C H O H2 C C CH3 4-Hydroxy-pentan-2-one atau 4-hidroksi-2-pentanon OKSIDASI ALDEHIDA DAN KETON O C R H Aldehida ada hidrogen O [O] C R OH O C R R' Keton tidak ada hidrogen tidak reaktif kecuali pada kondisi sangat kuat Pereaksi: • HNO3 panas • KMnO4 • Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O) paling umum • Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O) anal. kualitatif 34 MEKANISME OKSIDASI ALDEHIDA • Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-diol. O H2O C R H aldehida OH CrO3 O R OH H hidrat H3O+ C R OH as. karboksilat Oksidasi keton • Keton inert terhadap oksidator pada umumnya. • Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas terjadi pemutusan ikatan. O Sikloheksanon 1. KMnO4, H2O, NaOH COOH 2. H3O+ COOH Asam heksanadioat (79%) 35 ADISI NUKLEOFOLIK H2O: HIDRASI OH O H2O R R' R OH R' suatu geminal diol OH O H2O Aseton (99,9%) H3 C OH H3C Aseton hidrat (0,1%) O OH H3C CH3 H2 O H H Formaldehida (0,1%) H OH H Formaldehida hidrat (99,9%) 36 KEGUNAAN Yang paling penggunaannya adalah propanon, dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan aseton. Kegunaan utama sebagi pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan non polar.