LAPORAN RESMI KIMIA ORGANIK II KELOMPOK 8/ GELOMBANG 1 PEMBUATAN ASETALDEHIDA DISUSUN OLEH: Nurul Hidayah Azzahra (050218A171) Nurul Mardhiah (050218A172) Nurul Qusaima (050218A173) Olfah (050218A174) Ovie Asiska (050218A175) Pandu Eko. H (050218A176) PRODI FARMASIFAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2019 i DAFTAR ISI HALAMAN COVER.................................................................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................................ PEMBAGIAN JOBDESK ...................................................................................... PEMBUATAN ASPIRIN........................................................................................ I. Judul Praktikum............................................................................................. II. Tanggal Pelaksanaan ..................................................................................... III. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... IV. Alat dan Bahan .............................................................................................. V. Prosedur Kerja ............................................................................................... VI. Data dan Analisis .......................................................................................... VII. Pembahasan ................................................................................................... VIII. Kesimpulan.................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. LAMPIRAN ............................................................................................................. ii PEMBAGIAN JOBDESK NAMA MAHASISWA Nurul Hidayah Azzahra Nurul Mardhiah TUGAS Pembahasan dan Kesimpulan Tanggal Praktikum,Tinjauan Pustaka dan Daftar Pustaka Data dan Analisis Pembahasan dan Kesimpulan Cover, Daftar Isi, Pembagian Jobdesk, Lampiran Alat dan Bahan, Cara Kerja Nurul Qusaima Olfah Ovie Asiska Pandu Eko Hadmojo iii PEMBUATAN ASETALDEHIDA I. Tujuan Mengenal pembuatan aldehid dan mengenal reaksi aldehid dan keton II. Tanggal Praktikum Kamis, 7 November 2019 III. Tinjauan Pustaka Senyawa-senyawa karbonil mempunyai banyak kesamaan dalam sifat dan reaksi senyawa berdasarkan kesamaan sifat kimia yang dimilikinya. Berdasarkan gugus karbonilnya, serta perbedaan struktur antar molekul, kita dapat mengetahui persamaan, perbedaan serta reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa aldehida dan keton. (Bresnick. 2003) Aldehida dan keton adalah suatu senyawa yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Keduanya dapat diperoleh dari oksidasi alkohol, aldehida dari alkohol primer sedangkan keton dan alkohol sekunder. Rumus struktur : O || R – CH Rumus ini sering disebut RCOH Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril. R–C–R O 1 Rumus ini sering disingkat RCOR (Respati,1986: 183). Aldehida dan keton mempunyai atom karbon yang membentuk ikatan rangkap dua (-C=O) disebut gugus karbonil. Maka kedua senyawa tersebut hampir memiliki sifat yang sama. (Besari. 1982) Asetaldehide, atau menurut nama sistematisnya etanal, adalah sebuah senyawa organik dari kelompok aldehida, dengan rumus kimia CH3CHO atau MeCHO. Senyawa ini merupakan cairan mudah terbakar dengan bau buah-buahan. Asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang, dan roti segar. Senyawa ini dihasilkan oleh tumbuhan dalam metabolisme normalnya. Asetaldehida juga merupakan zat antara dalam produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya. Asetaldehid merupakan senyawa organik yang terdiri dari satu gugus alkil dan sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada karbon karbonilnya. Aldehida lazim terdapat dalam sistem makhluk hidup. Aldehida memiliki bau yang khas yang dapat membedakannya dengan keton. Umumnya aldehida berbau merangsang dan keton berbau harum. Salah satu aldehid yang penting adalah asetaldehid. Asetaldehid memiliki titik didih sekitar temperatur kamar (20°C), juga lebih mudah untuk disimpan atau diangkut dalam bentuk trimer atau tetramer siklik. Asetaldehid digunakan sebagai zat antara dalam sintesis asam asetat, anhidrida asetat dan senyawa-senyawa lain dalam industri. (Ralp J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, 1982). Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan apabila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan .titik didih cukup tinggi. Misalnya untuk memisahkan natrium klorida dan air dari larutan garam NaCl, maka pelarut yang mempunyai titik didih rendah dalam hal ini air diuapkan kemudian diembunkan (dikondensasikan) kembali untuk mendapatkan air murni (aquades). 2 Apabila proses ini dilanjutkan, maka semua air akan habis menguap dan terkondensasi sehingga yang tertinggal hanya padatan zat terlarut natrium klorida. Pada pemisahan campuran dari dua cairan yang menguap atau titik didihnya berdekatan lebih banyak persoalannya, sehingga tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Suatu cara yang sering digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik disebut destilasi bertingkat, yaitu proses dalam mana komponen-komponennya secara bertingkat diuapkan dan diembunkan. Dalam proses ini campuran didihkan pada kisaran suhu tertentu pada tekanan tetap. Uap yang dilepaskan dari dalam cairan tidak murni berasal dari salah satu komponen tetapi masih mengandung komponen dengan komposisi yang biasanya berbeda dengan komposisi cairan yang mendidih. Kenyataan umum yang diperoleh adalah bahwa uap lebih banyak mengandung komponen yang mudah menguap (atsiri). Bila sebagian cairan yang telah didihkan uapnya diembunkan, maka campuran akan terbagi manjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan yang mengandung lebih banyak komponen yang atsiri dibandingkan cairan aslinya. Bagian kedua adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak komponen yang sukar menguap. Bila destilat yang mula-mula diperoleh dipanaskan lagi sampai mendidih, maka uap yang baru akan lebih banyak lagi komponen yang lebih atsiri. Hal ini dapat diulangi lagi beberapa kali sampai akhirnya diperoleh salah satu komponen murni yang mudah menguap. (Estien Yazid, 2005) 3 DAFTAR PUSTAKA Besari, Ismail. 1982. Kimia Organik untuk Universitas. Bandung : Armico. Bresnick, S. 2003. Intisari Kimia Organik. Jakarta : Hipokrates Fessenden R. J dan J. S Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hart, Harold. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga. Http://alchemist0308.blogspot.com/2011/11/laporan-organikasetaldehid. htmmYazid, Estien. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi. Respati, IR. 1986. Pengantar Kimia Organik Jilid I. Jakarta : Aksara Baru. 4