BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penentuan harga jual merupakan salah satu keputusan manajemen yang penting dalam penyusunan anggaran penjualan. Kelangsungan hidup suatu usaha dalam jangka panjang sangat ditentukan oleh keputusan ini, karena harga jual produk akan mempengaruhi kesediaan pembeli untuk menggunakan produk, daya saing usaha tersebut, tingkat penghasilan, biaya dan laba perusahaan 1 .Agar mampu mendapatkan laba yang maksimal seorang pengusaha dituntut untuk mampu menjalankan manajemen keuangan dengan baik. Dalam mengidentifikasi atau menganalisis perencanaan laba ada beberapa model perencanaan yang digunakan yaitu antara lain: 2 Analaisis Laba kotor (Gross Profit) , Linier Programming, Delphi Forecasting, Time Series Forecasting (trend), Break Even Analisys, Just In Time (JIT), dan Economic Order Quantity (EOQ). Analisis BEP bertujuan untuk mengetahui tingkah laku biaya dan keuntungan dimana biaya menentukan harga jual, harga jual mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi dan volume produksi mempengaruhi biaya. Untuk dapat menentukan analisis Break Even Point (BEP) biaya – biaya dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang tidak terpengaruh dengan volume produksi. Atau dengan kata lain, turun naiknya volume produksi tidak mempengaruhi besarnya biaya yang dimaksudkan.Biaya Variabel merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan yang besarnya tergantung volume produksi, semakin besar volume produksi akan diikuti dengan melonjaknya biaya tersebut dan demikian juga sebaliknya.3 1 Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini,2007, Anggaran Bisnis, Analisis Perencanaan dan Pengendalian Laba, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, hal. 112 2 Sofyan Syafri Harahap, 2001, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 343 3 Agus Sartono,2005, Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasinya, Edisi Kedua, BPFE UGM, Yogyakarta, hal. 270 1 Analisis BEP menyajikan informasi hubungan biaya,volume, dan laba kepada manajemen, sehingga memudahkannya dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian laba usaha di masa yang akan datang. Disini terlihat bahwa pentingnya seorang manajer usaha untuk bisa memahami apa itu analisis break even point sehingga seorang pengusaha mampu menentukan harga yang dapat bersaing sesuai dengan peritungan break even point bukan dengan penentuan harga yang kadang – kadang hanya ditentukan oleh harga yang sudah berlaku dipasar. Seorang pengusaha dituntut untuk mampu menjalankan usahanya itu kedepan bukan sekedar penghasilan laba untuk hari ini tetapi juga bagaimana kelansungan usahanya kedepan. Hal ini juga dirasa perlu diterapkan dalam usaha persewaan “ABBAD” agar usaha persewaan ini mampu bertahan dalam persaingan bahkan mampu berkembang dalam jangka panjang karena persewaan ini dilihat dari segi tempat sangat strategis, berada diantara komplek kos mahasiswa UKSW dan bertempat di komplek dijalan alternatif yang ramai sehingga kesempatan usaha ini berkembang dirasa lebih besar. Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Break Even Point Dalam Perencanaan Laba Pada Usaha Jasa Persewaan Kendaraan ABBAD” 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berapakah jumlah minimum penjualan sewa kendaraan yang harus dicapai Rental ABBAD agar tidak menderita kerugiaan atau mencapai titik BEP? 2. Seberapa tinggi tingkat pendapatan yang diperoleh usaha persewaan ABBAD agar dapat dikatakan melebihi atau berada pada titik BEP? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah: 2 1. Untuk mengetahui jumlah minimum penjualan sewa kendaraan yang harus dicapai Rental ABBAD. 2. Untuk menganalisis kelayakan usaha dilihat dari penerapan Break Even Point 1.4. Signifikansi Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi aspekaspek berikut: 1.4.1. Signifikansi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat Subardi Sigit (1993, p. 1) yang menyatakan bahwa: 1. Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba tertentu. 2. Sebagai dasar atau landasan untuk mengendalikan aktivitas yang sedang berjalan. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual. 4. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan4 1.4.2. Signifikansi Praktis a. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi Rental “ABBAD” agar tidak mengalami kerugian didalam menjalankan usahanya. b. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi pihak pengelola dalam menganalisis break even poin didalam usaha persewaan kendaraan di Rental “ABBAD”. 1.5. Keterbatasan Penelitian Dalam Penelitian ini penulis mengalami beberapa kekurangan serta keterbatasan sebagai berikut: 4 Denny Bagus, Analisis Break Even Point : Definisi, Manfaat, Asumsi Dasar dan Dampak Perubahan Dari Beberapa Faktor Dari Analisis Break Even Point, Diakses dari http://jurnalsdm.blogspot.com/2011/05/analisis-break-event-point-break-even.html, Pada tanggal 17 Agustus 2014 pukul 20:37 3 1. Keterbatasan baik tenaga, dana dan waktu sehingga penelitian ini terhambat 2. Keterbatasan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian salah satunya adalah data keuangan usaha Rental “ABBAD” tidak terlalu lengkap 3. Ada banyak kegunaaan dari Analisis Break Even Point, namun karena keterbatasan peneliti maka dalam hal ini hanya membatasi pada kegunaan Analisis Break Even Point sebagai alat untuk merencanakan laba . . 4