Bab I

advertisement
Bab I
Pendahuluan
I.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dipandang sebagai suatu sistem yang memproses input untuk
menghasilkan output. Perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba mengolah
sumber ekonomi untuk menghasilkan output berupa sumber ekonomi lain yang
nilainya harus lebih tinggi dari input yang dikorbankan. Oleh karena itu,
manajemen selalu berusaha agar nilai output selalu lebih tinggi dari nilai input.
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan. Perencanaan ini sangat penting,
karena mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran perusahaan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik rencana jangka pendek
maupun rencana jangka panjang.
Dalam melakukan suatu perencanaan, maka perusahaan perlu juga memperhatikan
keadaan keuangan pada perusahaan tersebut. Keadaan keuangan pada PT.
Goodrich Pindad Aeronautical System Indonesia dapat dikatakan sehat akan
tetapi, perusahaan belum memperoleh keuntungan secara optimal. Hal ini
dikarenakan banyaknya beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam
kegiatan proses produksi, seperti beban tenaga kerja, overhead pabrik, biaya
maintenance mesin, dan lain-lain. Karena hal tersebut, maka perusahaan harus
dapat menekan biaya-biaya yang berlebihan sehingga keuntungan yang optimal
dapat dicapai.
PT. Goodrich Pindad Aeronautical System Indonesia merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembuatan komponen pesawat terbang. Komponenkomponen tersebut digunakan untuk bagian-bagian pesawat terbang. Komponenkomponen tersebut dijual ke negara-negara seperti Inggris, Amerika,dan Perancis.
Namun dalam penjualan komponen-komponen tersebut perusahaan sampai saat
ini belum mendapatkan keuntungan yang optimal atau dengan kata lain
perusahaan masih dalam keadaan rugi, untuk itu dilakukan analisis break even.
Analisis break even dapat digunakan untuk memecahkan problem manajemen
sehari-hari. Misalnya, apakah akibat dari penurunan harga penjualan sebesar 10%
dan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai untuk mengimbangi penurunan
harga tersebut. Tetapi sering timbul persoalan, apakah dibenarkan bilamana waktu
dan kegiatan manajemen digunakan hanya untuk analisis break even, yang berarti
pengeluaran biaya.
Apabila analisis tersebut hanya didasarkan kepada data historis saja, maka hal itu
tidak memenuhi syarat untuk perencanaan laba. Namun, apabila data historis
dipadukan dengan kebijakan dan anggaran untuk masa yang akan datang maka
analisis break even akan menjadi alat yang dinamis yang dapat digunakan untuk
membuat perencanaan, mengawasi, dan mengkoordinasikan semua aktivitas
perusahaan.
Kegunaan lain dari analisis break even adalah untuk menilai meningkatnya besar
penjualan, yang ternyata sering kali disalah artikan bahwa peningkatan tingkat
penjualan akan mengakibatkan meningkatnya laba perusahaan. Hal itu hanya bisa
terjadi selama biaya tetap dan biaya variabel dapat dikendalikan. Disinilah
menunjukkan bahwa betapa perlunya pengendalian biaya dalam arti menyeluruh
untuk dapat meningkatkan laba yang diharapkan perusahaan.
Bagi manajemen grafik break even merupakan alat yang sangat berguna untuk
meningkatkan hubungan antara biaya, volume dan laba. Banyak bukti-bukti
penting yang dapat segera dilihat akibat yang timbul dari kemungkinan perubahan
besarnya penjualan. Dinamakan titik break even karena dapat dilihat dengan jelas
bahwa pada titik tersebut tidak terjadi rugi maupun laba. Titik ini juga
menunjukkan biaya tetap, biaya variabel, tingkat laba yang diperoleh, bahkan
dapat melukiskan besarnya kontribusi hasil penjualan dan biaya variabel, dari
uraian singkat di atas penulis mengambil judul ”Analisis Break Even Komponen
Bagian Sayap Pesawat Terbang di PT. Goodrich Pindad Aeronautical
System Indonesia”.
I.2. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana keadaan perusahaan mengenai biaya-biaya dan penjualan yang
digunakan dalam analisis break even point ?
2. Bagaimana agar perusahaan mendapat keuntungan yang optimal dan
mencari faktor yang menyebabkan kerugian ?
I.3. Tujuan Penelitian
1. Analisis break even dalam hal ini digunakan sebagai alat kontrol biayabiaya yang terjadi dan perencanaan penjualan komponen untuk mencapai
titik impas.
2. Mencari solusi biaya-biaya atau harga untuk mendapatkan keuntungan
yang optimal dan mencari solusi untuk mendapatkan titik impas dan
menekan biaya operasional yang berlebihan (waste) atau menaikkan harga
untuk mendapatkan keuntungan yang optimal
I.4. Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat dilakukan secara lebih terarah maka dilakukan pembatasan
masalah pada penelitian ini yaitu :
1. Penelitian dilakukan hanya untuk menganalisis break even
2. Penelitian dilakukan dibagian keuangan dengan melihat laporan keuangan
bulan Desember tahun 2006.
3. Penelitian hanya untuk bagian sayap pesawat terbang dengan komponenkomponen C. Washer, Input Shaft Cover, End Cover, Roller Housing,
Rotor, Cover, Output Shaft Cover, Shaft Cover, Half Cage, dan Peg.
4. Perencanaan hanya untuk satu bulan ke depan, yaitu bulan Januari 2007,
karena suatu keterbatasan diantaranya jumlah part yang terlalu banyak.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,
tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan metode penelitian yang
dilakukan.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Berisi mengenai teori-teori yang menunjang pelaksanaan penelitian
dan penjelasan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.
Bab III
Kerangka Pemecahan Masalah
Berisi mengenai flowchart pemecahan masalah dan langkahlangkah pemecahan masalah dari penelitian yang dilakukan.
Bab IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berisi mengenai pengumpulan data yang dilakukan selama
penelitian dan pengolahan terhadap data tersebut sesuai dengan
metode yang tepat.
Bab V
Analisis
Berisi mengenai analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah
dilakukan.
Bab VI
Kesimpulan dan Saran
Berisi mengenai kesimpulan yang ditarik dari hasil pengolahan
data dan analisa yang dilakukan serta pemberian saran.
Download