pertemuan ke-13 analisis biaya dan volume laba

advertisement
Modul Akuntansi Manajemen
PERTEMUAN KE-13
ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point.
13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP.
B. URAIAN MATERI.
13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point.
Pengertian BEP menurut beberapa tokoh, antara lain :
•
Menurut Mulyadi :
Impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas jika jumlah
pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya
dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
•
Menurut Hansen & Mowen :
Break Even Point is where total revenues equal total costs, the point is zero profits.
•
Menurut Ross & Randolph :
Break even analysis is popular and commonly used tool for analyzing the
relationship between sales volume and profitability.
•
Secara Umum :
BEP adalah hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingakat keuntungan
yang akan diperoleh pada tingkat penjualan tertentu, sehingga analisis Break Even
Point ini sering disebut cost, volume, profit analysis. Selain itu analisa Break Even
Point berguna juga untuk menentukan kebijaksanaan dalam perusahaan, baik
133
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
perusahaan yang sudah maju maupun perusahaan yang baru mengadakan
perencanaan.
Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya,
titik dimana laba sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas, fokus pada laba
operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna mengorganisasikan
biaya perusahaan dalam katagori tetap & variabel. Laba operasi hanya mencakup
pendapatan & beban dari operasional normal perusahaan.
Margin of safety yaitu untuk menentukan seberapa jauh berkurangnya
penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian. Atau dengan kata lain Margin
of safety memberikan informasi sampai seberapa jauh volume penjualan yang
direncanakan tersebut boleh turun agar supaya perusahaan tidak menderita rugi.
Asumsi dalam BEP, antara lain :
•
Biaya dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dengan
golongan biaya tetap.
•
Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsional
dengan volume produksi / penjualan.
•
Berdasarkan biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada
perubahan volume produksi / penjualan.
•
Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
•
Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi
lebih dari satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara
masing-masing produk atau “sales mix”-nya adalah tetap konstan.
Kegunaan BEP, antara lain :
•
Analisa Break Even Point dapat dipakai sebagai alat pemberi informasi
kepada management secara sederhana dan singkat.
134
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
•
Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai alat pedoman dalam
mengambil keputusan terutama yang menyangkut biaya, pendapatan, dan
perencanaan laba.
•
Analisa Break Even Point dapat pula memberikan gambaran tentang biaya
dan hasil produknya yang diharapkan secara menyeluruh di dalam aktivitas
utama perusahaan di masa mendatang.
•
Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai landasan untuk
mengendalikan kegiatan operasi yang sedang berjalan, yaitu sebagai sarana
untuk membandingkan antara realisasi dengan perhitungan berdasarkan
analisa break even sebagai alat pengendalian atau controlling.
•
Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan harga jual, yaitu setelah diketahui hasil-hasil
perhitungan menurut analisa break even dan laba yang ditargetkan.
Pada pengaturan produk tunggal, BEP dapat dihitung dalam unit dengan
membagi total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit. Pada intinya, jumlah
unit yang cukup harus dijual hanya untuk menutupi seluruh biaya tetap & variabel
perusahaan. Pendapatan impas dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan
rasio margin kontribusi. Laba yang ditargetkan ditambahkan pada biaya tetap dalam
menentukan jumlah pendapatan yang diperlukan untuk menghasilkan laba. Analisis
multiproduk mensyaratkan dibuatnya suatu asumsi sehubungan dengan bauran
penjualan yang diharapkan. Pada bauran penjualan tertentu, masalah multiproduk
dapat dialihkan ke dalam analisis produk tunggal. Kenaikan penjualan produk yang
memiliki margin kontribusi tinggi umumnya akan memperkecil titik impas,
sedangkan kenaikan penjualan produk dengan margin kontribusi rendah akan
memperbesar titik impas.
13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP.
Asumsi-asumsi CVP, antara lain :
•
Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk
lurus.
135
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
•
Analisis mengasumsikan bawa harga, total biaya tetap dan biaya variable
per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang
rentang yang relevan.
•
Analisis mengasumsikan bahwa apa yang diproduksi dapat dijual.
•
Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bahwa bauran penjualan
diketahui.
•
Asumsikan bahwa harga jual dan biaya diketahui dengan pasti.
Kelemahan CVP, antara lain :
•
Analisis mengasumsikan bahwa fungsi pendapatan dan fungsi biaya
berbentuk linier.
•
Analisis mengasumsikan bahwa harga, total biaya tetap, dan biaya variabel
per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap kostan sepanjang
rentang yang relevan.
•
Analisis mengasumsikan bahwa apa yang diproduksi dapat dijual.
•
Untuk analisis multi produk, diasumsikan bahwa bauran penjualan
diketahui.
•
Diasumsikan bahwa harga jual dan biaya diketahui dengan pasti.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS.
1. Apa yang dimaksud dengan BEP ?
2. Bagaimana cara menentukan BEP dalam perusahaan ?
3. Apa kegunaan dari BEP ?
4. PT Cyle, yang beroperasi sebagai sebuah perusahaan manufacture dalam
pembuatan sepeda. Diketahui bahwa biaya produksi untuk membuat sebuah
sepeda adalah sebesar 500.000 dan PT Cycle memberikan komisi kepada
sales representative sebesar 100.000 per sepeda yang terjual. Dengan
demikian maka variable costnya sebesar 600.000 per sepeda yang terjual.
Jika Sepeda dijual dengan Harga 1.000.000 per unit, dan diasumsikan
bahwa biaya tetap (fixed cost) sebesar 20.000.000 dan memproduksi 100
unit dan terjual semuanya.
136
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Manajemen
Total
Perunit
Ratio
Sales (100 unit * 1.000.000)
100,000,000
1,000,000
100%
Variable Cost (100 unit *
100.000)
10,000,000
100,000
10%
Contribution Margin
90,000,000
900,000
90%
Fixed Cost
50,000,000
Net Income
40,000,000
Apa
yang
akan
terjadi
Jika
PT
Cycle
berhasil
menjual
hanya
50
unit?
D. DAFTAR PUSTAKA.
Hansen-Mowen. 2006. Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat.
137
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Download