Markets Overview • Bursa saham US ditutup menguat pada penutupan perdagangan kemarin dimana indeks S&P 500 mencatatkan rekor tertinggi yang baru. Hasil laporan pendapatan kuartal kedua dari perusahaan-perusahaan yang cenderung positif seperti dari McDonald’s, Caterpillar dan General Motors beserta data Consumer Confidence yang dirilis jauh lebih baik dibanding ekspektasi maupun periode sebelumnya turut memberikan sentimen positif kepada para investor. Fokus investor selanjutnya tertuju kepada FOMC Meeting dalam minggu ini. • Bursa saham Eropa ditutup menguat pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,41% ke level 380,77 dimana sentimen positif datang dari rilisnya data German lfo Business Climate yang mencetak rekor di level 116.0 pada bulan Juli dan pemerintah Yunani yang kembali ke pasar obligasi internasional. Bursa saham Asia cenderung menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Harga minyak dunia yang naik ke level di atas USD 48 per barel pasca American Petrolium Institute (API) merilis data cadangan minyak US yang berkurang 10,2 juta barel, jauh melebihi perkiraan di 2,6 juta barel. • Bursa saham Indonesia dibuka menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks JCI dibuka naik 0,17% ke level 5.823. Investor asing kembali membukukan net sell untuk perdagangan ke-17 dengan nominal mencapai IDR 46 miliar pada sesi awal perdagangan pagi ini. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan untuk merilis tingkat inflasi Indonesia bulan Juli pada awal bulan depan. Bank Indonesia memprediksi tingkat inflasi Indonesia mencapai 0,18% secara MoM atau 3,84% secara YoY untuk bulan Juli. Investment Strategy • Pemerintah kembali menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa, tanggal 25 Juli kemarin. Pemerintah sebelumnya hanya mematok target indikatif sebesar IDR 15 Triliun pada lelang kali ini, namun jumlah penawaran yang masuk mencapai hampir IDR 36 Triliun atau oversubscribe lebih dari 2 kali target indikatifnya, sehingga pemerintah menyerap dana melebihi target, yakni IDR 21,05 Triliun. Investasi pada obligasi pemerintah IDR dengan durasi pendek dinilai masih cukup ideal untuk saat ini, mengingat masuknya penawaran yang besar ini mengindikasikan ekspektasi positif investor terhadap kondisi fundamental ekonomi domestik yang masih baik seiring dengan indikator ekonomi yang masih solid. Hal ini diharapkan bisa mendorong harga obligasi ke level yang lebih tinggi hingga akhir tahun. Rates Current Next Meet US Fed 1.25 2017/07/27 EU ECB 0.00 2017/09/07 UK BOE 0.25 2017/08/03 AU RBA 1.50 2017/08/01 NZ RBNZ 1.75 2017/08/10 ID BI 7D Reverse Repo 4.75 2017/08/22 Wednesday, Jul 26, 2017 CONTENT • Major Headlines • Investment Strategy • Central Bank Rates • Fixed Income Market • FX Daily Rates • Global Indicator • Indonesia Macro Wealth Management Advisory Deposit Investment & Insurance Personal Financial Services Calvin Nico Herlambang, CFA WM Advisory Head (021) 2350 6000 ext 30350 [email protected] Diendy Liu Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30359 [email protected] Wisnu Aditya Investment Counselor Team Leader (021) 2350 6000 ext 30339 [email protected] Erricky Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30343 [email protected] Wednesday, Jul 26, 2017 Central Bank Rates Fixed Income Bonds ID IDR 10y ID IDR 20y ID IDR 30y ID USD 10y ID USD 30y US Generic 5y US Generic 10y US Generic 30y Indonesia Investment Rating Closing 6.95 7.58 7.93 3.72 4.67 1.88 2.32 2.91 1dChg 0.0140 0.0050 0.0080 0.0210 0.0320 -0.0084 -0.0107 -0.0039 Credit Agency Moody’s S&P Fitch Rating Baa3 (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) Status Positive Stable Positive Indonesia Deposit Insurance Indicator Rate 12M LPS 6.25 12M Depo 6.07 Investment Strategy Commodities Commodities Nymex Oil Gold Spot Commodities Index FX Daily Rates Closing 48.35 1247.98 177.67 1d % 3.96 -0.46 0.81 Closing 5813.54 21613.43 2477.13 6412.17 20097.45 7434.82 12264.31 1d % 0.21 0.47 0.29 0.02 0.71 0.77 0.45 Closing 5.01 4.37 1,631.20 -1.52 -1,653.66 16.73 771.92 29.40 5.33 Prev 4.94 4.33 528.20 -1.79 -321.67 771.62 28.40 5.61 Stock Indices Stock Jakarta Comp Index Dow Jones S&P 500 Nasdaq Nikkei FTSE 100 DAX Indonesia Macro Stock GDP % (y/y) Inflation % (y/y) Trade Bal (Mio/USD) C/A Balance (% GDP) Daily JCI Inflow (Bio/IDR) Consortium PER Bonds Holding (Tr/IDR) Debt/GDP Ratio (%) Jobless Rate (%) CCY USD EUR GBP AUD NZD JPY SGD USD 1.1643 1.3028 0.7934 0.7432 112.00 1.3631 IDR 13,338 15,528 17,375 10,582 9,913 119.08 9,784 FX Weekly Rates Currency AUDUSD EURUSD GBPUSD NZDUSD USDJPY USDSGD USDIDR 7 D Low 0.7786 1.1472 1.2933 0.7264 110.62 1.3593 13,291 7 D High 0.7989 1.1712 1.3126 0.7464 112.69 1.3709 13,339 MTD 1.00 -0.73 2.40 -1.55 0.53 YTD 18.15 14.11 13.89 8.20 7.46 Top 5 Sectors Sectors JAKFIN JAKBIND JAKINFR JAKCONS JAKTRAD Fun Fact: Menteri Keuangan, Sri Mulyani berlibur ke Labuan Bajo di Flores yang terkenal dengan keindahan alamnya dan reptil Komodo pada akhir pekan kemarin. Beliau juga menggugah kegiatan liburannya ke jejaring Facebook yang langsung ramai dibicarakan oleh netizen. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, setidaknya ada lebih dari setengah juta “view” aktivitas liburan Sri Mulyani di laman pribadinya. DISCLAIMER Paparan ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Bank UOB Indonesia (“Bank”). Paparan ini hanya digunakan sebagai referensi untuk memberikan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk anjuran, penawaran untuk membeli, permintaan untuk menjual, atau dijadikan dasar dari/saran yang dijadikan sebagai pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apapun atau suatu nasehat investasi. Bank tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan/atau akibat keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh investor atau pihak manapun dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan berdasarkan Paparan ini (baik keseluruhan atau sebagian). Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Investasi dalam Reksa Dana bukan deposito; bukan kewajiban dan tidak dijamin oleh Bank, dan bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga yang terikat jangka waktu tertentu serta tidak termasuk cakupan obyek program penjaminan pemerintah. Investasi dalam Reksa Dana mengandung resiko investasi, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi atas hasil investasi masa mendatang; nilai investasi dapat naik atau turun akibat berfluktuasinya Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai kondisi pasar dan kualitas efek portofolio Reksa Dana yang bersangkutan. Investor yang berinvestasi dalam bentuk mata uang asing (Forex Transaction/Trading) harus menyadari resiko akan nilai tukar mata uang asing tersebut yang dapat mengakibatkan resiko kehilangan modal yang diinvestasikan. Olehkarenanya calon investor wajib memahami mekanisme jual beli mata uang asing sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Transaksi jual beli valuta asing ( Forex Transaction/Trading).