Markets Overview • Bursa saham US ditutup mixed pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones mencatatkan penguatan beruntun ke rekor tertingginya yang ke 7 pada perdagangan kemarin. Rilisnya data Non-Manufacturing PMI yang lebih buruk dibanding ekspektasi dan berita dari Wall Street Journal bahwa Special Counsel, Robert Mueller meminta bantuan kepada Grand Jury Washington dalam mendalami investigasi terkait dugaan campur tangan Rusia dalam US Election turut membebani pergerakan bursa saham US. Fokus investor selanjutnya tertuju kepada data tenaga kerja US yang akan dirilis pada hari ini. • Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,08% ke level 378,93 dipimpin oleh penguatan bursa Inggris dan Itali. BOE yang sesuai ekspektasi mempertahankan suku bunga di level yang sama namun memangkas target pertumbuhan tahun ini ke 1,7% dari 1,9% turut mendorong pelemahan Poundsterling dari level tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Bursa saham Asia cenderung melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini seiring dengan antisipasi investor menjelang rilisnya data tenaga kerja US hari ini. • Bursa saham Indonesia dibuka menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks JCI dibuka naik 0,17% ke level 5.790. Investor asing kembali mencatatkan net sell dengan nominal mencapai IDR 103 miliar pada sesi awal perdagangan hari ini. Di sisi lain, investor tengah menantikan sejumlah data penting yang akan dirilis pada minggu depan seperti data pertumbuhan PDB untuk kuartal kedua, cadangan devisa Juli, penjualan ritel Juni, Current Account kuartal kedua beserta tingkat keyakinan konsumen dan bisnis. Investment Strategy • Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyatakan nilai investasi investor di pasar modal Indonesia pada tahun 2017 mencapai IDR 3.942 triliun atau naik 16,59% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar IDR 3.381 triliun. Investasi pada reksadana saham IDR dengan strategi averaging buy dinilai masih cukup ideal, mengingat pasar saham masih menjadi favorit investor dengan nilai investasi mencapai IDR 3.429 triliun atau setara dengan 87% total penempatan aset di pasar modal. Investor asing yang membukukan net sell mencapai lebih dari IDR 10 triliun dalam 3 bulan terakhir dinilai bersikap wait and see dan diprediksi untuk masuk lagi ke pasar saham hingga akhir tahun seiring dengan ekspektasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang membaik. Hal ini diharapkan bisa mendorong penguatan indeks JCI ke level yang lebih tinggi hingga akhir tahun. Rates Current Next Meet US Fed 1.25 2017/09/21 EU ECB 0.00 2017/09/07 UK BOE 0.25 2017/09/14 AU RBA 1.50 2017/09/05 NZ RBNZ 1.75 2017/08/10 ID BI 7D Reverse Repo 4.75 2017/08/22 Friday, Aug 04, 2017 CONTENT • Major Headlines • Investment Strategy • Central Bank Rates • Fixed Income Market • FX Daily Rates • Global Indicator • Indonesia Macro Wealth Management Advisory Deposit Investment & Insurance Personal Financial Services Calvin Nico Herlambang, CFA WM Advisory Head (021) 2350 6000 ext 30350 [email protected] Diendy Liu Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30359 [email protected] Wisnu Aditya Investment Counselor Team Leader (021) 2350 6000 ext 30339 [email protected] Erricky Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30343 [email protected] Friday, Aug 04, 2017 Central Bank Rates Fixed Income Bonds ID IDR 10y ID IDR 20y ID IDR 30y ID USD 10y ID USD 30y US Generic 5y US Generic 10y US Generic 30y Indonesia Investment Rating Closing 6.92 7.63 7.94 3.56 4.58 1.79 2.22 2.80 1dChg 0.0010 0.0010 0.0000 -0.0100 -0.0100 -0.0017 0.0000 -0.0008 Credit Agency Moody’s S&P Fitch Rating Baa3 (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) Status Positive Stable Positive Indonesia Deposit Insurance Indicator Rate 12M LPS 6.25 12M Depo 6.12 Investment Strategy Commodities Commodities Nymex Oil Gold Spot Commodities Index FX Daily Rates Closing 49.06 1268.56 180.65 1d % 0.00 0.00 -0.73 Closing 5780.58 22026.10 2472.16 6340.34 19973.74 7474.77 12154.72 1d % -0.75 0.04 -0.22 -0.35 -0.28 0.85 -0.22 Closing 5.01 3.88 1,631.20 -1.52 -305.07 16.60 776.24 29.40 5.33 Prev 4.94 4.37 528.20 -1.79 -210.51 775.54 28.40 5.61 Stock Indices Stock Jakarta Comp Index Dow Jones S&P 500 Nasdaq Nikkei FTSE 100 DAX Indonesia Macro Stock GDP % (y/y) Inflation % (y/y) Trade Bal (Mio/USD) C/A Balance (% GDP) Daily JCI Inflow (Bio/IDR) Consortium PER Bonds Holding (Tr/IDR) Debt/GDP Ratio (%) Jobless Rate (%) CCY USD EUR GBP AUD NZD JPY SGD USD 1.1876 1.3135 0.7946 0.7435 110.08 1.3586 IDR 13,323 15,826 17,491 10,585 9,906 121.03 9,806 FX Weekly Rates Currency AUDUSD EURUSD GBPUSD NZDUSD USDJPY USDSGD USDIDR 7 D Low 0.7915 1.165 1.3052 0.7391 109.85 1.3543 13,307 7 D High 0.8066 1.191 1.3267 0.7558 111.71 1.3618 13,340 MTD -1.30 0.80 1.28 -0.37 -2.18 YTD 19.38 15.43 14.20 6.70 6.23 Top 5 Sectors Sectors JAKFIN JAKINFR JAKBIND JAKMINE JAKTRAD Fun Fact: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kota Moskow memperpanjang nota kesepahaman (MoU) kerja sama kota kembar (sister city) setelah MoU pertama yang dibuat pada tahun 2006 telah berakhir pada tahun lalu. Penandatanganan MoU ini berlangsung di Kedutaan Besar RI di Moskow pada hari Kamis waktu setempat. Kerjasama antara 2 kota ini meliputi tata kota khususnya transportasi dan bidang olahraga. DISCLAIMER Paparan ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Bank UOB Indonesia (“Bank”). Paparan ini hanya digunakan sebagai referensi untuk memberikan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk anjuran, penawaran untuk membeli, permintaan untuk menjual, atau dijadikan dasar dari/saran yang dijadikan sebagai pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apapun atau suatu nasehat investasi. Bank tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan/atau akibat keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh investor atau pihak manapun dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan berdasarkan Paparan ini (baik keseluruhan atau sebagian). Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Investasi dalam Reksa Dana bukan deposito; bukan kewajiban dan tidak dijamin oleh Bank, dan bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga yang terikat jangka waktu tertentu serta tidak termasuk cakupan obyek program penjaminan pemerintah. Investasi dalam Reksa Dana mengandung resiko investasi, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi atas hasil investasi masa mendatang; nilai investasi dapat naik atau turun akibat berfluktuasinya Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai kondisi pasar dan kualitas efek portofolio Reksa Dana yang bersangkutan. Investor yang berinvestasi dalam bentuk mata uang asing (Forex Transaction/Trading) harus menyadari resiko akan nilai tukar mata uang asing tersebut yang dapat mengakibatkan resiko kehilangan modal yang diinvestasikan. Olehkarenanya calon investor wajib memahami mekanisme jual beli mata uang asing sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Transaksi jual beli valuta asing ( Forex Transaction/Trading).