Markets Overview • Bursa saham US ditutup menguat signifikan pada penutupan perdagangan kemarin dimana tiga indeks utama, yakni S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq secara bersamaan mencatatkan rekor tertinggi yang baru menyusul hasil laporan pendapatan kuartal kedua dari perusahaan-perusahaan yang cenderung positif. The Fed sesuai ekspektasi masih mempertahankan kebijakan suku bunga di level yang sama. Di sisi lain, The Fed mengindikasikan kekhawatirannya terhadap tingkat inflasi yang masih rendah dan rencana untuk memulai normalisasi neraca keuangan dalam waktu dekat. • Bursa saham Eropa ditutup menguat pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,52% ke level 382,74 dimana hasil earnings report yang cenderung positif turut mendorong kenaikan bursa Eropa di tengah mata uang Euro yang kembali menguat. Bursa saham Asia cenderung menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini, mengikuti sentimen bursa global. Sentimen positif datang dari harga minyak dunia yang stabil di atas USD 48 per barel dan kenaikan harga komoditas global serta hasil FOMC Meeting yang sesuai dengan ekspektasi. • Bursa saham Indonesia dibuka menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks JCI dibuka naik 0,22% ke level 5.813. Investor asing kembali membukukan net sell untuk perdagangan ke-18 dengan nominal mencapai IDR 32 miliar pada sesi awal perdagangan pagi ini. Badan Anggaran DPR menyetujui RAPBN-P 2017 untuk disahkan menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna yang dijadwalkan pada hari ini. Adapun asumsi makro yang disetujui meliputi pertumbuhan ekonomi 5,2%, defisit anggaran -2,92% dari PDB, tingkat inflasi 4,3% dan nilai tukar rupiah IDR 13,400 per USD pada tahun ini. Investment Strategy • Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kenaikan realisasi nilai investasi di semester I-2017 sebesar 12,9 persen menjadi IDR 336,7 triliun dibanding pencapaian IDR 298,1 triliun di periode yang sama tahun lalu. Investasi pada reksadana saham dengan strategi averaging buy dinilai masih cukup ideal untuk saat ini, mengingat total realisasi nilai investasi semester pertama tahun ini telah mencapai 49,6%, masih dinilai on track dengan target pemerintah sebesar IDR 336,7 triliun hingga akhir tahun. Peningkatan realisasi nilai investasi diprediksi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target pemerintah di atas 5% melalui ekspansi perusahaan dan penambahan lapangan pekerjaan. Hal ini diharapkan bisa turutmendorong indeks JCI ke level yang lebih tinggi hingga akhir tahun. Rates Current Next Meet US Fed 1.25 2017/09/21 EU ECB 0.00 2017/09/07 UK BOE 0.25 2017/08/03 AU RBA 1.50 2017/08/01 NZ RBNZ 1.75 2017/08/10 ID BI 7D Reverse Repo 4.75 2017/08/22 Thursday, Jul 27, 2017 CONTENT • Major Headlines • Investment Strategy • Central Bank Rates • Fixed Income Market • FX Daily Rates • Global Indicator • Indonesia Macro Wealth Management Advisory Deposit Investment & Insurance Personal Financial Services Calvin Nico Herlambang, CFA WM Advisory Head (021) 2350 6000 ext 30350 [email protected] Diendy Liu Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30359 [email protected] Wisnu Aditya Investment Counselor Team Leader (021) 2350 6000 ext 30339 [email protected] Erricky Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30343 [email protected] Thursday, Jul 27, 2017 Central Bank Rates Fixed Income Bonds ID IDR 10y ID IDR 20y ID IDR 30y ID USD 10y ID USD 30y US Generic 5y US Generic 10y US Generic 30y Indonesia Investment Rating Closing 6.95 7.62 7.94 3.71 4.68 1.83 2.29 2.89 1dChg -0.0010 0.0000 0.0000 -0.0040 0.0120 0.0058 -0.0018 0.0008 Credit Agency Moody’s S&P Fitch Rating Baa3 (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) Status Positive Stable Positive Indonesia Deposit Insurance Indicator Rate 12M LPS 6.25 12M Depo 6.12 Investment Strategy Commodities Commodities Nymex Oil Gold Spot Commodities Index FX Daily Rates Closing 48.60 1261.75 179.45 1d % 0.52 1.10 1.01 Closing 5800.21 21711.01 2477.83 6422.75 20065.05 7452.32 12305.11 1d % -0.23 0.45 0.03 0.16 0.07 0.24 0.33 Closing 5.01 4.37 1,631.20 -1.52 -115.27 16.62 772.65 29.40 5.33 Prev 4.94 4.33 528.20 -1.79 -1,653.66 771.92 28.40 5.61 Stock Indices Stock Jakarta Comp Index Dow Jones S&P 500 Nasdaq Nikkei FTSE 100 DAX Indonesia Macro Stock GDP % (y/y) Inflation % (y/y) Trade Bal (Mio/USD) C/A Balance (% GDP) Daily JCI Inflow (Bio/IDR) Consortium PER Bonds Holding (Tr/IDR) Debt/GDP Ratio (%) Jobless Rate (%) CCY USD EUR GBP AUD NZD JPY SGD USD 1.1723 1.3109 0.8010 0.7523 111.05 1.3572 IDR 13,315 15,611 17,451 10,537 9,899 119.91 9,811 FX Weekly Rates Currency AUDUSD EURUSD GBPUSD NZDUSD USDJPY USDSGD USDIDR 7 D Low 0.7786 1.1472 1.2933 0.7264 110.62 1.3593 13,291 7 D High 0.7989 1.1712 1.3126 0.7464 112.69 1.3709 13,339 MTD 1.46 -1.05 1.87 0.32 -2.74 YTD 18.68 13.75 13.31 7.24 6.89 Top 5 Sectors Sectors JAKFIN JAKBIND JAKINFR JAKTRAD JAKCONS Fun Fact: Jumlah pengguna aktif Instagram di Indonesia mencapai lebih dari 45 juta orang. Angka ini meningkat signifikan dibanding awal tahun 2016 yang tercatat sebanyak 22 juta orang pengguna. Angka ini juga sekaligus memposisikan Indonesia sebagai komunitas terbesar Instagram di Asia Pasifik dan salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif setiap bulan di dunia saat ini. DISCLAIMER Paparan ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Bank UOB Indonesia (“Bank”). Paparan ini hanya digunakan sebagai referensi untuk memberikan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk anjuran, penawaran untuk membeli, permintaan untuk menjual, atau dijadikan dasar dari/saran yang dijadikan sebagai pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apapun atau suatu nasehat investasi. Bank tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan/atau akibat keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh investor atau pihak manapun dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan berdasarkan Paparan ini (baik keseluruhan atau sebagian). Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Investasi dalam Reksa Dana bukan deposito; bukan kewajiban dan tidak dijamin oleh Bank, dan bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga yang terikat jangka waktu tertentu serta tidak termasuk cakupan obyek program penjaminan pemerintah. Investasi dalam Reksa Dana mengandung resiko investasi, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi atas hasil investasi masa mendatang; nilai investasi dapat naik atau turun akibat berfluktuasinya Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai kondisi pasar dan kualitas efek portofolio Reksa Dana yang bersangkutan. Investor yang berinvestasi dalam bentuk mata uang asing (Forex Transaction/Trading) harus menyadari resiko akan nilai tukar mata uang asing tersebut yang dapat mengakibatkan resiko kehilangan modal yang diinvestasikan. Olehkarenanya calon investor wajib memahami mekanisme jual beli mata uang asing sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Transaksi jual beli valuta asing ( Forex Transaction/Trading).