Ulasan pasar Oktober 2015 Pasar Obligasi Tingkat Inflasi Keluarnya data tenaga kerja di AS yang masih dibawah ekspektasi membuat The Fed menunda kenaikan tingkat suku bunganya. Beberapa analis memperkirakan bahwa tingkat suku bunga masih akan dapat naik diakhir tahun ini. Namun pasar nampaknya sudah mulai jenuh dengan isu ini dan membuat volatilitas sedikit teredam. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 1,02 miliar pada bulan September, naik dari USD 434 juta pada bulan sebelumnya. Impor turun lebih besar dari pada ekspor (19,67% YTD vs 13,29% YTD). Penurunan impor ini lebih dikarenakan impor migas yang turun 48% YoY. Indonesia kembali mengalami deflasi sebesar 0,08%, dimana kontribusi terbesar masih dari bahan makanan. Efek dari kenaikan bahan bakar sudah mulai menghilang, dan nampaknya tingkat inflasi tahunan akan jatuh tidak jauh dari target pemerintah. Rupiah sendiri bergerak menguat terhadap USD di bulan Oktober, naik dari IDR 14.657/USD menjadi IDR 13.639/USD. Kenaikan ini didukung oleh pemerintah dan tentunya aliran dana asing yang masuk ke instrumen obligasi. Pada bulan Oktober ini asing menambah kepemilikannya di SUN sebesar IDR 528,76 triliun, yang berarti 37,59% dari total keseluruhan SUN. Hal ini membuat imbal hasil SUN turun disemua tenor, seperti misalnya obligasi bertenor 10 tahun yang turun 74 bps menjadi 8,82%. Indeks Obligasi Ulasan pasar Oktober 2015 Pasar Saham Ditundanya kenaikan tingkat suku bunga the Fed membawa angin segar untuk pasar saham Indonesia. Saham-saham sektor aneka industri dan finansial memberikan kinerja yang sangat positif. IHSG ditutup naik 5,48% tercatat pada level 4.455. Selain itu mata uang Rupiah juga menguat 6,95% dari bulan sebelumnya. Pemerintah mengeluarkan beberapa stimulus yang memberikan ekspektasi positif bagi pasar. Salah satu diantaranya adalah amnesti pajak dan perhitungan upah minimum tenaga kerja. Respon pemerintah ini dinilai cukup bersahabat, mengingat Indonesia sedang memerlukan kebijakan yang pro-ekonomi. Selain memacu ekonomi domestik, pemerintah juga mengeluarkan beberapa stimulus yang bertujuan untuk mempermudah masuknya investasi asing di sektor riil. Stimulus-stimulus tersebut cukup bagus, namun sekali lagi implementasilah yang menentukan segalanya. IHSG IDR