Laporan Kinerja Bulanan Laporan Kinerja CERDAS Bulanan RENCANA 31-Mei-13 RENCANA CERDAS Asset Management < Tujuan Investasi < Alokasi Aset Sektoral Rencana Cerdas bertujuan memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang optimal dalam jangka panjang melalui diversifikasi investasi dana pada Efek Saham, Efek Utang, Efek Pasar Uang dan Kas. Agriculture 5% Money Market 19% Mining,oil and Ga 11% < Ulasan Pasar Modal Mei menjadi bulan yang sangat sibuk bagi investor. Harga aset secara global ditutup mixed didorong oleh pengurangan stimulus dan kekhawatiran pertumbuhan global. Indeks global rata-rata melemah -0.9%. Indeks Asia kecuali Jepang dan Amerika Utara menguat masingmasing 0.56% dan 1.36%. Indeks di bursa Australia dan Amerika Latin mengalami penurunan sebesar masing-masing 4% dan 3%. Harga komoditas yang diwakili oleh Indeks CRB turun 2.9% dipicu oleh penurunan harga energi (-2,4%) dan harga soft commodities (-1,7%). Dari pasar valuta, semua mata uang melemah terhadap USD disebabkan oleh kemungkinan pengurangan stimulus. Jepang menarik perhatian sebagian besar investor bulan ini setelah Indeks Nikkei berfluktuasi dalam kisaran yang lebar. Nikkei turun 7.3% pada 23 Mei yang merupakan koreksi terburuk sejak gempa Maret 2011. Sejak itu, Nikkei terus melemah dan bertahan menurun 15% dari angka tertinggi tahun ini di level 15,942. Meskipun telah mencatatkan pelemahan tajam, Jepang masih membukukan kinerja terbaik secara YTD dengan menguat 32.5%. Basic Chemical Industry 7% Trade Services & Investment 11% Miscellaneous Industry 10% Finance 11% Infrastructure, Utilities & Transportation 8% Property, Real Estate and Buiding Construction 8% Consumer Goods Industry 10% < Grafik Kinerja Data ekonomi AS menunjukan adanya perbaikan seperti data aktifitas bisnis, kepercayaan konsumen, tenaga kerja dan harga rumah. Menguatnya ekonomi AS ditambah dengan inflasi yang terkendali memicu spekulasi The Fed akan mengurangi pembelian obligasi senilai $85 1400% miliar per bulan selanjutnya pada tahun ini. Kinerja Rencana Cerdas VS IHSG Juli '99 s/d 31 Mei '13 RC IHSG Penurunan sektor manufaktur yang tidak terduga di China juga memicu kecemasan investor. 1200% HSBC Flash PMI Manufacturing turun dari 50.4 ke 49.6. Angka dibawah 50 mensinyalkan adanya kontraksi. Fakta lain yang cukup mengkhawatirkan adalah China gagal untuk tumbuh lebih cepat dengan angka kredit $1 triliun, yang menunjukan bahwa perekonomian China menjadi kurang sensitif terhadap penyaluran kredit dan mungkin menandakan adanya 1000% investasi secara berlebihan. IHSG ditutup menguat 2.9% diposisi 5,069 setelah mencapai angka tertinggi intraday sepanjang sejarah di 5,251. Sektor yang menunjukan kinerja terbaik antara lain sektor properti (+18.6%), konsumer (+13%) dan CPO (+10.8%). Sementara, sektor yang melemah antara lain pertambangan (-9%) dan infrastruktur (-3.2%). Penjualan bersih oleh investor asing di bulan Mei mencapai Rp. 356 miliar (USD 35 juta), pertama kali selama 2013 dalam satu bulan investor asing melakukan penjualan bersih. Secara YTD, bursa saham Indonesia telah menarik dana masuk dari investor asing senilai Rp. 19 triliun (USD 1.9 miliar). Pertumbuhan diatas 6% dan kuatnya permintaan domestik menjadi salah satu alasan kenapa investor menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi mereka. Rupiah melemah 0.8% di level Rp. 9813 terhadap USD. Tingkat inflasi melambat di 5.47% YoY dari sebelumnya 5.57%. Sejalan dengan stabilnya harga bahan pangan dan kenaikan harga listrik per kuartal yang dampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan. Secara month-on-month, Indonesia mengalami deflasi 0.03%. Pada neraca perdagangan, angka defisit melonjak mencapai $1.6 miliar setelah secara mengejutkan mengalami surplus di bulan April. Defisit didorong oleh penurunan ekspor secara tajam (-9.1%) namun diimbangi dengan kenaikan impor (dari -10% pada April ke -3.7%). Untuk 2013, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 6.5% didorong oleh investasi dan kenaikan daya beli setelah pemerintah menyetujui kenaikan upah minimum 44%. Kami juga perkirakan IHSG mampu menguat hingga level 4,800 – 5,000 ditopang oleh pertumbuhan laba 12% - 16%. RC 800% IHSG 600% 400% 200% 0% -200% 09-Jul-99 19-Jun-06 30-May-13 Dividend direinvestasikan < Kebijakan Investasi < Kinerja dan Tolok Ukur Minimum 80.00% 0.00% Maksimum 100.00% 20.00% Rp.(juta) Rp./Unit Unit ('000) 86,646.72 12,721.76 6,810.91 Efek Ekuitas Efek Utang < Posisi Nilai Aktiva Bersih (NAB) Total NAB NAB per unit Jumlah Outstanding Unit 1Mo 1.39% 0.15% 3Mo 3.53% 5.34% YTD 15.51% 17.42% 1Yr 26.59% 32.24% 3Yr 62.17% 81.22% Since Inception 1172.18% 671.90% < Kepemilikan Terbesar < Keterangan Tanggal Penawaran Bank Kustodian Biaya Investasi - Manajemen - Kustodian - Pembelian - Penjualan Kembali per 31-Mei-13 RC IHSG 9-Jul-99 Deutsche Bank, AG 1 2 3 4 5 Gudang Garam Astra Agro Lestari Bank Jabar Banten Medco Energy International Gajah Tunggal GGRM AALI BJBR MEDC GJTL 6.70% 4.75% 4.66% 4.09% 3.69% < Manajer Investasi Maks 2.00% p.a Maks 0.15% p.a Maks 2.0% Maks 1.0% ( s/D 6 bulan ) ; 0% ( > 6 Bulan ) No. Rekening Rencana Cerdas 1) Nama Bank No. Rekening Nama Rekening : Deutsche Bank AG, Jakarta : 00.91017.00.9 : Rencana Cerdas 2) Nama Bank No. Rekening Nama Rekening : CIMB Niaga, Cabang Sudirman - Jakarta : 064.01.63611.00.3 : Rencana Cerdas 3) Nama Bank No. Rekening Nama Rekening : Bank BCA, Cabang BEI : 4583013736 : Reksa Dana Rencana Cerdas Asset Management Plaza ASIA Office Park Unit 2 Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190 Phone: (021) 2557-4883, Fax: (021) 2557-4893 E-mail: [email protected] ; Website: www.ciptadana.com Disclaimer: Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja yang akan datang. Investasi di dalam Reksadana mengandung risiko. Sebelum melakukan investasi, calon pemodal dianjurkan untuk membaca Prospektus Reksa Dana Rencana Cerdas terlebih dahulu.