Enterprise Resource Planning Dosen: Dra. Sri Kliwati, M.Kom 1 Pertemuan 2 DUKUNGAN SISTEM TERINTEGRASI PADA PERUSAHAAN 2 Perusahaan Manufaktur • Industri manufaktur: industri yang membuat produk dari bahan mentah (komponen) menjadi barang jadi (komponen lainnya), dengan menggunakan tenaga mesin (dan atau tenaga manusia). 3 Jenis-jenis perusahaan manufaktur berdasarkan atas pengelolaan order • Make-To-Order (MTO) Membuat produk setelah ada pesanan • Make-To-Stock (MTS) Produk dibuat dan disimpan di gudang, sebelum menerima pesanan dari konsumen • Assembly-To-Order (ATO) Pesanan dikerjakan dengan cara perakitan • Engineering-To-Order (ETO) Kustomisasi penuh bagi konsumen • Configure-To-Order (CTO) Perpaduan antara assembly-to-order (fitur dan pilihan terbatas) dengan engineering-to-order (kebebasan pilihan dan fitur) 4 Jenis-jenis manufaktur berdasarkan produk yang dibuat Proses manufacturing Pabrik membuat produk bahan jadi yang sifatnya kompleks. Contoh: pabrik pengolah minyak bumi, gas, garam. Discrete manufacturing Ciri-ciri jenis produk yang mudah dihitung. Contoh: pensil, lampu, sepeda. Setiap unit kerja pada discrete manufacturing membuat satu bagian yang berbeda dengan unit kerja yang lain (yang kemudian digabung menjadi satu pada tahap akhir proses, tetapi tetap dapat dibedakan bagian-bagian komponennya). 5 • BOM (Bill of Materials) Daftar kebutuhan material / bahan baku dan komponen siap pakai yang harus disediakan. • EBOM (Engineering BOM) BOM yang dibuat oleh bagian perancangan produk. • MBOM (Manufacturing BOM) BOM yang dibuat oleh bagian perancangan produksi. 6 Value Chain Aktivitas Utama: • Inbound Logistics Proses pengadaan bahan baku dari pemasok hingga disimpan ke gudang. • Operations & Productions Bahan baku digunakan untuk memproduksi barang melalui serangkaian proses produksi. • Outbond Logistics Serangkaian aktivitas sampai produk diterima konsumen, meliputi: packing, shipping, storing. • Sales & Marketing Agar produk dapat dinikmati oleh konsumen, maka diperlukan aktivitas pemasaran dan penjualan. • Services Layanan purnajual yang bertujuan untuk menjaga kepuasan konsumen dan kualitas produk. 7 Aktivitas Pendukung • Procurement Aktivitas yang berhubungan dengan pembelian bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung proses utama. • Technology Development (riset dan pengembangan teknologi). Aktivitas yang dapat diasosiasikan dengan usaha untuk meningkatkan produk atau proses. • Human Resource Management Aktivitas pengelolaan sumberdaya manusia, misal: rekruitment, gaji, jenjang karir. • Infrastructure (keuangan, infrastruktur, manajemen) 8 Supply Chain Merupakan mekanisme aliran material, informasi, pembayaran (uang) dan layanan dari pemasok bahan baku (supplier), ke pabrik produsen produk, kemudian ke gudang penyimpanan produk (warehouse) hingga ke konsumen. 9 SCM: Supply Chain Management Manajemen rantai pasokan. Merupakan perencanaan, organisasi, dan koordinasi semua aktivitas dalam supply chain. 10 Software Supply Chain Mula-mula terbatas pada segmen-segmen tertentu. Misalnya: manajemen inventory, penjadwalan, penagihan/pembayaran. Tujuan utama: • Mengurangi biaya • Mempercepat proses • Mengurangi kesalahan 11 Disadari bahwa aktivitas supply chain tidak dapat dikelola secara mandiri, per fungsi, karena saling berkaitan. Penjadwalan proses produksi tergantung pada penyediaan material (manajemen inventory) dan rencana pembelian bahan baku. Muncullah konsep MRP (Material Requirement Planning) yang mengintegrasikan antara produksi, pengadaan, dan manajemen inventory. 12 Perencanaan produksi, manajemen inventory, dan pengadaan, erat kaitannya dengan keuangan dan sumberdaya manusia. Kemudian muncullah MRP II (Manufacturing Resource Planning) dengan menambahkan manajemen alokasi sumberdaya manusia dan keuangan. 13 ERP (Enterprise Resource Planning). Dengan mengembangkan manajemen pengelolaan meliputi konsumen dan pemasok internal. Extended ERP/SCM Meliputi pemasok dan konsumen eksternal. 14 Manfaat Sistem Terintegrasi Tangible: • • • • • • • • • • Pengurangan inventory dan sumberdaya manusia. Peningkatan produktivitas. Peningkatan pengelolaan order. Siklus pengelolaan keuangan. Pengurangan biaya TI dan biaya pengadaan. Peningkatan manajemen keuangan. Peningkatan pendapatan (keuangan). Pengurangan biaya transportasi dan logistik. Pengurangan biaya pemeliharaan. Peningkatan kualitas pengiriman produk yang tepat waktu. 15 Intangible: • Visibilitas dan transparansi informasi peningkatan proses atau terciptanya proses baru. • Pandangan positif konsumen atas perusahaan. • Fleksibilitas. • Globalisasi. • Peningkatan kinerja bisnis. 16 PDM: Product Data Management PDM terbagi atas 2 kelompok proses: Data management Untuk mendokumentasikan spesifikasi, atribut, dan struktur sebuah produk seerta keterkaitan antar masing-masing elemen data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kesulitan pihak manufaktur dalam melacak perubahan atas spesifikasi dan desain produk. Process management 17 Process management Untuk mengendalikan cara orang membuat dan memodifikasi data. Fungsi: • Work management Mendokumentasikan apa yang terjadi pada data jika ada yang menggunakan data tersebut. • Workflow management Mengelola aliran data antar unit kerja. • Tracking Menelusuri semua kejadian dan perpindahan yang terjadi antara work management dan workflow management selama waktu pengerjaan produk tersebut (work history management). 18 Fitur dan Fungsi PDM Vault. Tempat menyimpan, mengorganisasikan, mengendalikan, mengambil dan melindungi data produk. Manajemen proses, pemodelan proses, dan kendali atas pembuatan dan modifikasi konfigurasi produk, dll. Manajemen konfigurasi, manajemen struktur produk, dan rekayasa perubahan. Fokus: pada pembuatan dan pengelolaan konfigurasi produksi dan BOM (Bill of Material). Manajemen program. Workflow. 19 Fitur MRP II Perencanaan keuangan . Dengan cara mengkonversikan jadwal pengadaan material menjadi kebutuhan modal yang harus tersedia. Simulasi. Dengan cara melakukan analisis dampak perubahan jadwal utama produksi (master production scheduling) terhadap penguunaan material, tenaga kerja, dan kebutuhan modal. Perencanaan pengadaan yang lebih baik, karena rencana pengadaan material diselaraskan dengan rencana dan kapasitas produksi sehingga dapat dibuat rencana pembelian material jangka panjang. 20 DRP (Distribution Requirement Planning) Mekanisme untuk mengintegrasikan sistem distribusi fisik dengan perencanaan produksi dan sistem penjadwalan. 21 Lean Manufacturing • • • • • • • • • • • • Manajemen yang berfokus pada reduksi 7 sumber pemborosan: Over production. Membuat lebih banyak dari jumlah yang diperlukan/ lebih cepat dari yang diperlukan Over transportation. Memindahkan produk lebih jauh dari minimal jarak yang diperlukan. Waiting time. Produk harus menunggu untuk tahapan produksi berikutnya, atau orang menunggu untuk pekerjaan berikutnya. Inventory. Memiliki stok lebih banyak dari minimal yang diperlukan. Motion. Orang bergerak atau berjalan lebih dari minimal yang diperlukan. Process. Proses yang berlebihan atas suatu produk. Defects. Usaha yang dilakukan dalam proses inspeksi untuk mengatasi kegagalan produk. 22 CRM (Customer Relation Management) Strategi untuk mempelajari kebutuhan dan perilaku konsumen. 23 MIS Management Information System Sistem aplikasi yang menyediakan informasi yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi dan aktivitas di berbagai area fungsional. MIS berorientasi historical, menggambarkan keadaan yang sudah terjadi. 24 DSS Decision Support System Sistem aplikasi yang bersifat fleksibel, interaktif, dan adaptif. Untuk mendukung proses pengambilan keputusan. 4 komponen DSS: • Manajemen data: memuat semua data yang diperlukan. • Subsistem manajemen model. Dapat berupa paket software keuangan, dll. • Antarmuka, untuk komunikasi antarapengguna dengan DSS. • User, orang yang menggunakan DSS. 25 EIS Executive Information System Mirip dengan DSS, hanya saja ditujukan untuk manajemen atas. 26 Data warehousing Penyimpanan data transaksi yang sudah lewat. Untuk kepentingan analisis bisnis. Karakteristik data warehouse: • Organization • Consistency • Time variant: data disimpan untuk jangka waktu tertentu, misal 5-10 tahun. • Non-volatile • Relational • Client/server 27 Data Mart Data warehouse dalam skala jauh lebih kecil. Tipe-tipe: • Replicated data mart. Membuat salinan dari data warehouse ke database yang lebih kecil. • Stand alone data mart. Data mart yang dibangun sendiri-sendiri oleh fungsional yang memerlukan. 28 Data Mining Proses untuk mengidentifikasi informasi dari database yang bersifat valid, terkini, berpotensi untuk dimanfaatkan, dan mewakili keadaan yang sebenarnya. Kemampuan sistem data mining: • Prediksi tren dan perilaku secara otomatis. • Kemampuan untuk mengeksplorasi pola yang tidak diketahui secara otomatis. 29 OLAP On Line Analytical Processing Aktivitas penggunaan sistem seperti melakukan pemodelan pada DSS menggunakan spreadsheet dan grafis. 30 Peran dan Posisi ERP Dalam Perusahaan Keberhasilan implementasi ERP sangat bergantung pada strategi implementasi, pemilihan fitur dan produk yang tepat, dan pemahaman atas proses bisnis di lingkungan itu sendiri. Tantangan implementasi sistem: • Integrasi dan kompatibilitas data. • Menjaga kemulusan workflow antar sistem. • Kesulitan dalam ekstraksi dan pengumpulan data untuk keperluan data warehouse. • Kesulitan ekstraksi data untuk keperluan laporan. • Sulit menilai efektivitas dan kinerja sistem-sistem tersebut. 31