sistem informasi untuk mendukung keputusan

advertisement
atau Decision Support Systems (DSS) adalah
sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data
yang digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan pada situasi yang semi terstruktur
dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak
seorang pun tahu secara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat
Tujuan DSS

meningkatkan
kemampuan
para
pengambil
keputusan
dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih
banyak atau lebih baik dan membantu untuk merumuskan
masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan DSS dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Jadi tujuan DSS adalah untuk meningkatkan efektivitas (do
the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam
pengambilan keputusan.
Karakteristik DSS





Menawarkan keluwesan, kemudahan
beradaptasi, dan tanggapan yang cepat
Memungkinkan pemakai memulai dan
mengendalikan masukan dan keluaran
Dapat dioperasikan dengan sedikit atau
tanpa bantuan pemrogram profesional
Menyediakan dukungan untuk keputusan
dan permasalahan yang solusinya tak
dapat ditentukan didepan
Menggunakan analisis data dan perangkat
pemodelan yang canggih
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan :






Posisi / kedudukan
Masalah. Ada berbagai jenis masalah yaitu
masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur,
masalah rutin dan masalah insidentil.
Tersedianya informasi yang diperlukan
Keadaan intern / ekstern organisasi
Tujuan
Kepribadian dan kecakapan pengambil
keputusan
Langkah-Langkah Proses
Pengambilan Keputusan
Menurut Simon, model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan
yaitu terdiri dari tiga fase, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Intelligence. Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan
masalah. Data masukkan diperoleh, diproses, dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
Design. Tahap ini merupakan proses menemukan,
mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa
dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah,
menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
Choice. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara
berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.
Implementation. Hasil dari pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Model Sistem Pengambilan Keputusan dibagi
dua, yaitu:
1. Sistem pengambilan keputusan tertutup.
Pengambilan keputusan dianggap:
 Mengetahui semua alternatif dan akibat atau
hasil masing-masing alternatif.
 Mempunyai suatu metode (aturan,
hubungan, dsb) yang memungkinkan ia
membuat urutan alternatif yang lebih
disukai.
 Memilih alternatif yang memaksimumkan
sesuatu seperti keuntungan, volume
penjualan, atau kegunaan

2. Sistem pengambilan keputusan terbuka.
Pengambilan keputusan dianggap:
 Tidak mengetahui semua alternatif dan semua
hasil.
 Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk
menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan.
 Mengambil keputusan yang mmuaskan tingkat
keinginannya.
Masalah atau problem
Masalah atau problem dibagi dalam tiga golongan
besar, yaitu:
 Masalah Korektif.
Masalah yang timbul karena adanya penyimpangan
dari apa yang direncanakan.
 Masalah Progresif.
Suatu masalah yang terjadi akibat adanya keinginan
untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu
prestasi atau hasil masa lalu.
 Masalah Kreatif.
Masalah yang muncul karena adanya keinginan
untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.
Jenis masalah
(Herbert A. Simon)
1. Masalah terstruktur : masalah yang bisa dipecahkan melalui 3 tahapan yaitu
intelligence, design dan pilihan.
2. Masalah tak terstruktur : masalah yang tidak bisa dipecahkan melalui tahapan
pemecahan masalah.
3. Masalah semi terstruktur : masalah yang bisa dipecahkan dengan 1 atau 2
tahapan pengambilan keputusan .
Decisions in the e-Business
Decision Characteristics
Unstructured
Strategic
Management
Semi-structured
Tactical
Management
Structured
Operational
Management
Contoh keputusan
Struktur keputusan
Manaj.operasion
al
Manaj.taktis
Manaj.stategis
Tak terstruktur
Manajemen kas
Analisis kinerja k
elompok kerja
Reorganisasi per
usahaan
Semi terstruktu
r
Manajemen kredi Penilaian kenerja Perencanaan pro
t, penjadwalan pr karyawan, penga duk, merger dan
oduksi, tugas ker nggaran program akuisisi
ja harian
Terstruktur
Pengendalian per Pengendalian pr
sediaan
ogram
Pengendalian per
usahaan
TIPE KEGIATAN MANAJEMEN
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya
didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai
proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan
penentuan strategi-strategi.
2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah
menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini
merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat
menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan
dengan berhasil. Taktik yg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja,
penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas
tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan
program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian
operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan
difokuskan pada tugas2 tingkat bawah.
Kondisi yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Tipe Keputusan Manajemen
Pengambilan keputusan ( Decision making) :
adalah tindakan manajemen dalam pemilihan
alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :
keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/
keputusan pemesanan barang, keputusan
penagihan piutang,dll.
2.
Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur
: keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulangulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini
seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2
serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem
komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana
promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan
yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi
untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah
untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer
merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan
keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk
terstruktur yg jarang terjadi.

Download