Perkembangan Reformasi Birokrasi dan Remunerasi Kementerian Luar Negeri Kepesertaan Kemlu dalam Program Reformasi Birokrasi Nasional Bertolak dari Benah Diri tahun 2001, langkah perubahan menuju Kementerian Luar Negeri yang lebih baik semakin dimantapkan dengan kepesertaan Kementerian Luar Negeri ke dalam program Reformasi Birokrasi Nasional. Kepesertaan itu ditandai dengan penyampaian dokumen persyaratan RB berupa dokumen Usulan Reformasi Birokrasi, dan Road Map RB Kemlu ke Kementerian PAN dan RB pada tanggal 28 Desember 2011. Pada kesempatan tersebut Kemlu juga menyampaikan dokumen Capaian Reformasi Birokrasi Birokrasi Kementerian Luar Negeri. Mengawali kepesertaan dalam RB Nasional tersebut, Kementerian Luar Negeri mengusung 5 program Quick W in s (QW) sebagai program pengungkit untuk mendorong perubahanperubahan yang lebih besar. Kelima program Quick Wins tersebut adalah 1) Portal Tre aty Room , 2) Sistem Informasi WNI dan BHI, 3) Sistem Informasi Terpadu Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, 4) Sistem Rekrutmen Pegawai Kemlu, dan 5) Sistem Informasi Manajemen Pegawai (SIMPEG). Kemajuan RB Kemlu Sebagai langkah konkrit perubahan Kementerian Luar Negeri telah dan tengah menggulirkan sejumlah langkah akseleratif untuk mempercepat proses reformasi birokrasi secara menyeluruh seperti pelaksanaan sistem rekruitmen pegawai yang ketat, transparan, akuntabel, dan obyektif; penguatan e-govern me nt seperti implementasi program e -dispo dan e -procure me n t di lingkungan Sekretariat Jenderal; la unch ing fasilitas penanganan aspirasi secara elektronik dan o nline ; pelayanan internal organisasi yang bersifat o ne desk se rv ice ; peningkatan kualitas laporan keuangan dari disclaim er pada tahun 2009 menjadi WDP tahun 2010, WTP DPP (Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan) pada tahun 2011 dan terakhir telah berhasil memperoleh opini WTP pada tahun 2012. Selain itu, untuk memperkuat pelayanan publik di sejumlah Perwakilan telah diperkuat dengan citize n se rvice di 24 perwakilan; percepatan pelayanan dokumen-dokumen kekonsuleran di Perwakilan RI, sertifikasi manajemen mutu beberapa aspek pelayanan publik dan penerimaan penghargaan citra pelayanan prima dari Menpan dan RB untuk Direktorat WNI/BHI, Fasdip, KBRI Singapura, KBRI Kuala Lumpur, dan KJRI Hong Kong. Kemajuan RB Kemlu telah diverifikasi oleh Tim UPRBN (Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional) Kemenpan dan RB pada tanggal 5 September 2012. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan mengenai capaian Reformasi Birokrasi oleh Tim KemenPAN dan RB, dari 23 K/L yang belum melaksanakan RB, Kemlu termasuk dalam peringkat 3 besar. Kementerian Luar Negeri memperoleh nilai 63 dan berada pada level 3 (dari 4 level yang ada) dengan tingkat kesiapan sebesar 55%. Dua K/L lain yang juga memperoleh hasil penilaian tertinggi di antara 23 K/L lain adalah Kemendag (60%) dan LAPAN (60%). 1 Perkembangan Proses Remunerasi Kemlu Remunerasi sekalipun bukan tujuan terakhir RB Kemlu namun penting untuk segera dapat direalisasikan dan merupakan hal yang nampaknya telah ditunggu-tunggu oleh warga Kemlu. Proses dan penyiapan ke arah remunerasi Kemlu telah berlangsung cukup lama. Bahkan proses yang memakan waktu tersebut sempat mendatangkan kekhawatiran dan sikap yang cenderung pesimis di banyak pegawai. Kekhawatiran dan situasi yang diwarnai oleh ketidakpastian itu akhirnya terjawab dengan keputusan Wakil Presiden selaku ketua KPRBN (Komite Pengawas Reformasi Birokrasi Nasional). Dalam pertemuan KPRBN tanggal 25 Juni 2013 Wapres telah memberikan persetujuan pemberian remunerasi Kemlu beserta 27 K/L lain pada tahun 2013. Secara spesifik beberapa keputusan penting tersebut adalah sebagai berikut: a) b) c) d) Besaran tunjangan kinerja untuk 28 K/L yang mengajukan remunerasi pada tahun 2013 sama dengan besaran yang diterima oleh 20 K/L pada tahun 2012 yakni 47%. Besaran tunjangan kinerja 47% tersebut juga akan diberlakukan untuk K/L yang memperoleh remunerasi pada tahun 2014. TMT Remunerasi 1 Juli 2013. Pembatasan honorarium kegiatan Tim yang diberlakukan mulai 1 Juli 2013. Dalam hal ini Pemerintah telah memberlakukan PMK No. 91/PMK/02/2013 tentang Perubahan Kedua Atas PMK No. 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013 yang dikeluarkan tanggal 24 Juni 2013. Terdapat tambahan 5 K/L yang akan menerima remunerasi pada tahun 2013 yaitu BSN, Setjen Ombudsman, Kemsos, ESDM, dan Basarnas. Keputusan Wapres selaku ketua KPRBN tersebut sekaligus mengakhiri perbedaan pandangan dari beberapa anggota mengenai usulan besaran remunerasi. Keputusan remunerasi TMT 1 Juli 2013 tersebut juga sekaligus menjadi arahan kepada Kementerian Keuangan yang sebelumnya sempat mengusulkan TMT remunerasi per 1 Januari 2013. Proses pengajuan remunerasi 28 K/L terus bergulir. Menteri Keuangan pada tanggal 30 Juli 2013 telah menyampaikan surat Permohonan Persetujuan Pemberian Tunjangan Kinerja bagi 28 Kementerian/ Lembaga Tahun 2013 ke DPR. Saat ini Kemkeu menunggu jawaban DPR mengenai undangan pembahasan persetujuan remunerasi 28 K/L tersebut. Dalam surat tersebut disampaikan bahwa Reformasi Birokrasi pada 28 K/L telah melalui proses penilaian oleh Tim Independen dan pembahasan/ penetapan oleh Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional yang dipimpin oleh Wakil Presiden sesuai Keppres No. 14 Tahun 2010 tanggal 17 Juni 2010. Setelah persetujuan DPR, Menkeu akan menerbitkan persetujuan prinsip sebagai dasar penyusunan Peraturan Presiden (Perpres). Kebutuhan Anggaran Remunerasi Kebutuhan anggaran untuk pemberian tunjangan kinerja bagi 28 K/L sebesar Rp 3.781.706.954.400 untuk 6 bulan. Secara spesifik, kebutuhan anggaran Kemlu adalah sebesar Rp.52.676.752.800; optimalisasi anggaran Kemlu sebesar Rp.14.962.256.350; sisanya sejumlah Rp. 37.714.496.450 saat ini sedang dimintakan persetujuan Menkeu ke Badan Anggaran DPR. 2 Untuk itu komitmen optimalisasi anggaran yang telah disampaikan oleh satker dalam pertemuan tim remunerasi Kemlu tanggal 21 Februari 2013 dan telah disampaikan ke Kemkeu sebagai komitmen Kemlu perlu segera ditindaklanjuti dengan penyelesaian usulan revisi anggaran blokir mandiri ke belanja pegawai dan usulan kebutuhan anggaran tambahan remunerasi dari satker-satker Kemlu. Hal ini penting mengingat dalam pelaksanaannya pembayaran remunerasi akan dilakukan oleh satker masing-masing. Kesiapan satker secara teknis sangat penting. Penyelesaian revisi anggaran diharapkan dapat diselesaikan pada awal September mengingat batas akhir revisi adalah tanggal 11 Oktober. Persiapan Teknis Pemberian Remunerasi Tim teknis yang terdiri dari BPO, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian, Biro Perlengkapan dan Pusat Komunikasi telah menyusun Roadma p penyelesaian persiapan teknis pemberian remunerasi beserta target penyelesaiannya. Sejumlah pekerjaan rumah yang perlu segera diselelesaikan dalam waktu dekat adalah: Biro Kepegawaian: 1. 2. 3. Menyelesaikan SK Menlu tentang penetapan pegawai dalam jabatan struktural, fungsional tertentu, dan fungsional umum beserta dengan kelas jabatannya. Menyampaikan nota dinas ke seluruh satker untuk mengusulkan daftar seluruh pegawai dalam jabatan dan kelas jabatannya. Menyelesaikan Permenlu tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kemlu. Biro Kepegawaian, Biro Keuangan, Biro Perlengkapan, Pusat Komunikasi: 1. 2. 3. Membangun sistem konversi otomatis a tte nda nce ma nage me nt sys te m dikaitkan dengan penghitungan besaran remunerasi yang menggunakan payme nt manage me nt sys te m . Melakukan koordinasi dengan vendor untuk menyelesaikan aplikasi dimaksud. Melaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi pa yme nt m anage me nt syste m kepada seluruh satker. Seluruh Setditjen, Setitjen, Set. BPPK, Pusdiklat: 1. 2. Melakukan koordinasi dengan BPO dan Biro Keuangan untuk melakukan revisi anggaran yang telah disepakati untuk kontribusi remunerasi Kemlu. Melakukan koordinasi dengan unit-unit pada satker masing-masing untuk menyampaikan pengusulan daftar seluruh pegawai dalam jabatan dan kelas jabatannya kepada Biro Kepegawaian guna ditetapkan SK Menlu tentang penetapan pegawai dalam jabatan struktural, fungsional tertentu, dan fungsional umum beserta dengan kelas jabatannya. S ekre tariat Je ndera l 22 Agus tus 2013 3