NEWSLETTER REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LUARNEGERI REPUBLIK INDONESIA Jl. Taman Pejambon No.6, Jakarta Pusat EDISI 01 APRIL 2012 KEMLU MANTAPKAN LANGKAH REFORMASI BIROKRASI MELALUI VALIDASI JABATAN Penandatanganan “Berita Acara Hasil Validasi Nilai Jabatan dan Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Luar Negeri” hari ini, 27 April 2012, akan menandai salah satu proses penting tahapan yang ditempuh menuju reformasi birokrasi nasional. Seremoni pembubuhan tandatangan atas dokumen itu akan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemlu, Budi Bowoleksono dan Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ramli bertempat di ruang Nusantara Gedung Tower I Kemlu. Acara yang dirangkaikan dengan sosialisasi reformasi birokrasi tersebut juga akan disaksikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Wardana dan pihak Badan Kepegawaian Nasional (BKN)serta jajaran pejabat Kemlu. Ibnu Wahyutomo selaku Sekretaris Tim Reformasi Birokrasi Kemlu menyatakan penandatangan tersebut sekaligus sebagai simbol tuntasnya proses validasi job grading, peta jabatan dan informasi faktor jabatan Kemlu oleh Tim Kementerian PAN dan RB bersama dengan pihak BKN. “Kita semua telah memproses langkah itu selama hampir dua setengah bulan sesuai yang direncanakan dan diharapkan tahapan berikutnya dapat segera ditindaklanjuti dengan lancar” ujarnya. Sesuai jadwal, dokumen berita acara hasil validasi tersebut akan segera disampaikan kepada Tim Reformasi Birokrasi Nasional. Kemlu sendiri telah menetapkan komitmen untuk dapat menyelesaikan road map RB melalui implementasi 9 program RB hingga tahun 2014. Salah satu implikasi penting keberhasilan pelaksanaan program-program RB yang sesuai dengan grand design RB 2010-2025 akan tercermin dari pemberian akses peningkatan kesejahteran dalam bentuk remunerasi atau tunjangan kinerja. Harapan itu diupayakan dapat diwujudkan dalam tahun ini. ooo000ooo MENGKAMPANYEKAN SELLING POINT KEBERHASILAN REFORMASI BIROKRASI KEMLU Gaung reformasi birokrasi bukanlah wacana baru bagi Kemlu. Jauh sebelum gelinding tuntutan perubahan birokrasi digulirkan publik dan pemerintah, Kemlu telah memulainya melalui Program Benah Diri (self reform) pada tahun 2001. Program itu mencakup tiga pilar penting akselerasi pembenahan organisasi yakni penataan kelembagaan di Kemlu dan Perwakilan RI, pembenahan profesi serta budaya kerja 3T dan 1A (tertib waktu, tertib administrasi, tertib fisik dan aman). Saat ini, cakupan reformasi birokrasi memang jauh lebih luas dari program benah diri yang digagas Kemlu pasca era reformasi dimulai akhir dasawarsa 1990-an. Hal itu tidak mengurangi arti prakarsa yang dilakukan Kemlu sebagai salah satu langkah terobosan penting dalam sejarah berdirinya lembaga ini. Sebagai refleksi komitmen dan keseriusan tersebut, Kemlu telah menuangkan paket perubahan itu ke dalam langkah-langkah konkrit yang sebagian besar berhasil diimplementasikan dengan baik. Menurut Sekjen Kemlu, Budi Bowoleksono, programprogram yang patut dicatat dan kini telah memperoleh pengakuan luas adalah sistem rekruitmen pegawai yang mulai dijadikan model oleh banyak pihak, pelaksanaan sistem edispo, e-procurement, e-complaint, harmonisasi komunikasi dan naskah dinas, inisiasi pelayanan internal organisasi yang bersifat one-stop service, peningkatan kualitas laporan keuangan dari disclaimer ke WDP, penyelenggaraan citizen service pada beberapa Perwakilan RI tertentu, sertifikasi manajemen mutu aspek pelayanan publik sebagaimana telah diberikan kepada KBRI Singapura, KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Hongkong. Seluruh program-program nyata yang bersentuhan langsung dengan aspek pelayanan maupun peningkatan kualitas profesi itu seyogyanya menjadi selling point yang patut terus dikedepankan oleh Kemlu. Kalangan pegawai Kemlu dituntut untuk dapat semakin meningkatkan kualitas program-program yang telah berjalan baik dengan turut terlibat secara aktif . Bagaimanapun, sense of belonging dan ownership bersama terhadap langkah-langkah yang diupayakan akan sangat menentukan keberhasilan road map reformasi birokrasi Kemlu yang kini memasuki tahap paling krusial. ooo000ooo TAHUKAH ANDA APA YANG HARUS DISIAPKAN PASCA VALIDASI JABATAN? Secara substantif, Kemlu harus memastikan implementasi efektif program-program reformasi birokrasi pada 9 area perubahan yang terdiri dari (1) Manajemen Perubahan, (2) Penataan Peraturan Perundang-undangan, (3) Penataan dan Penguatan Organisasi, (4)Penataan Tata Laksana, (5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, (6) Penguatan Pengawasan, (7) Penguatan Akuntabilitas Kinerja, (8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan (9) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Untuk jangka pendek, kebutuhan mendesak yang harus segera dituntaskan adalah pelaksanaan quick wins (QW) RB Kemlu yang meliputi (1) Portal Treaty Room, (2) Sistem Informasi WNI dan BHI, (3) Sistem Informasi Diplomat Asing, (4) Sistem Rekruitmen Pegawai Kemlu, dan (5) Sistem Informasi Manajemen Pegawai. Hal terpenting lainnya yang harus disiapkan adalah pemahaman seluruh insan Kemlu terhadap proses reformasi birokrasi dari level pimpinan hingga yang paling bawah. Seluruh pihak dan pemangku kepentingan di lingkungan organisasi Kemlu seyogyanya terlibat secara aktif dalam mengintrodusir elemen-elemen RB ke dalam akselerasi pelaksanaan tugas dan fungsi masing. RB tidak mengenal sekat dan batas kewenangan karena elemen-elemen RB harus tercermin dari seluruh gerak roda organisasi secara keseluruhan. Apalagi pasca pelaksanaan validasi jabatan, Tim Kementerian PAN dan RB akan menindaklanjuti validasi itu dengan pembentukan Tim Independen yang bertugas memverifikasi hasil validasi jabatan melalui pendekatan random pick yang akan sangat menentukan assessment terhadap berjalan tidaknya elemenelemen RB dalam pelaksanaan roda organisasi dan tusi Kemlu. Newsletter ini disiapkan dan disusun oleh WG Manajemen Perubahan Tim RB Kemlu untuk diterbitkan secara reguler sebagai up dates perkembagan reformasi birokrasi Kemlu. Kontak Unit: Biro Perencanaan dan Organisasi