45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1
Gambaran Umum Kementerian Luar Negeri
Sejarah Perkembangan Kementerian Luar Negeri
Sejarah Kementrian Luar Negeri Indonesia tidak terlepas dari sejarah
berdirinya negara Indonesia itu sendiri. Karena setelah proklamasi kemerekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1945
kabinet pertama Republik Indonesia terbentuk. Salah satu kementrian yang
dibentuk adalah Kementrian Luar Negeri dengan bapak Mr. Ahmad Soebardjo
Djojohadisurjo sebagai Mentri Luar Negeri Pertama Indonesia.
Sewaktu kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
1945 belumlah tedapat sesuatu aparatur Pemerintahan yang membantu Menteri
Luar Negeri didalam melaksanakan tugasnya. Berlainan dengan Menteri-menteri
lainnya dalam Kabinet RI pertama yang diangkat Presiden, dan yang sedikit
banyak dapat mengambil-alih sesuatu organisasi dan badan pemerintahan beserta
tenaga kerja dan arsip dibidang masingā€masing yang berasal dari Pemerintahan kolonial
Belanda atau Jepang. Menlu pertama A.Subardjo S.H. didalam melaksanakan
tugasnya dibidang politik luar negeri dan diplomasi menghadapi keharusan
membentuk suatu Departemen Luar Negeri tanpa modal apapun.
Sebelum kemerdekaan Indonesia, Hindia Belanda, suatu daerah jajahan
Belanda tidak mengurus sendiri hubungan dengan luar negeri. Soal-soal yang
menyangkut bidang ini diurus langsung oleh Pemerintahan Belanda di Den Haag.
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
Pada waktu permulaan sekali, Menlu A.Subardjo S.H. hanya dibantu oleh
dua orang wanita, yaitu Herawati Diah dan Jo Abdurrrachman, serta beberapa
tenaga pemuda, diantaranya Sujoso Hadiasmoro. Menlu pada waktu itu hanya
berkantor dirumahnya di Djalan Tjikini Raya No. 80/82. Pada hari-hari permulaan
belumlah ada sesuatu organisasi sebagaimana mestinya. Penerimaan tenaga kerja
mulai diusahakan dengan mengadaan panggilan-panggilan melalui iklan di surat
kabar ibukota.
Kementrian Luar Negeri mengambil tempat sebagai kantor untuk pertama
kalinya digedung kementrian Pengadjaran, Pendidikan dan Kebudayaan di Djalan
Tjilatjap No.4 Jakarta, dimana beberapa ruangan ditingkat kedua diberikan untuk
keperluan Deplu.
Disinilah mulai diadakan penerimaan tenaga yang datang memenuhi
panggilan iklan dan surat kabar tersebut. Terhadap mereka yang berminat bekerja
diadakan testing seperlunya mengenai pengetahuan umum dan bahasa Inggris.
Pekerjaan sehari-hari dipimpin oleh Sudjono S.H. yang diangkat sebagai
“Pegawai Negeri Tinggi”, tetapi dalam peran sehari-hari ia disebut sebagai
Sekretasis kementrian dan tugas utama ialah untuk menampung pekerjaan yang
ditimbulkan oleh suasana dan keadaan.
Kemlu berkantor di Djalan Tjilatjap No.4 kira-kira dua bulan. Pada akhir
Oktober 1945, Deplu mendapat gedung sendiri yang terletak di Djalan
Pegangsaan Timur No.36. Disinilah mulai berkembang suatu organisasi Kemlu
yang mempunyai fungsi masih sangat terbatas, antara lain disebabkan karena
Republik Indonesia pada waktu itu belum lagi mempunyai perwakilan-perwakilan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
di luar negeri. Para wakil-wakil negara asing yang berstatus Konsol atau Konsol
Djenderal yang ada di Jakarta pada waktu itu tidak diakreditir oleh
Pemerintah Indonesia, sehingga mereka hanya kadang-kadang saja datang ke
Deplu untuk sesuatu urusan. Fungsi Kemlu bertambah setelah Presiden dan Wakil
Presiden dalam bulan Januari 1946 pindah ke Yogyakarta dan Kemlu lebih sering
diminta oleh Konsol-konsol Djenderal asing untuk mengantarkan mereka ke
Yogya, atau ke daerah-daerah dan ke kota-kota R.I. lainnya.
4.1.2
Visi Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memiliki Visi yaitu sebagai
berikut:
“Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa
sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”
Visi tersebut mengandung makna:
1.
Terwujudnya Wibawa Diplomasi adalah terlaksananya penyelenggaraan
hubungan Indonesia dengan negara lain yang disegani dan dihormati oleh
dunia internasional karena peran aktif dan kepemimpinan Indonesia dalam
2.
berbagai kerja sama internasional.
3.
Memperkuat Jati Diri Bangsa adalah penguatan identitas/ciri khas yang
menandai keberadaan bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa
lain di dunia.
4.
Negara Maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan
perairan dan mengelola wilayah lautnya untuk mempertahankan kedaulatan
dan meningkatkan kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara
berkelanjutan serta membangun konektivitas dan pertahanan maritim.
5.
Untuk Kepentingan Rakyat adalah pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup
masyarakat guna membawa kemakmuran bagi masyarakat luas, bangsa, dan
negara.
Pernyataan visi di atas menggambarkan komitmen yang akan diperjuangkan
dan diwujudkan oleh Kementerian Luar Negeri, terutama melalui pelaksanaan
tugas dan fungsinya (core competency) sebagai institusi penyelenggara hubungan
dan pelaksana politik luar negeri dengan tekad kinerja Kementerian Luar Negeri
“Diplomasi untuk Rakyat, Diplomasi Membumi”, yang berarti kinerja diplomasi
yang dilaksanakan Kementerian Luar Negeri harus dapat dirasakan oleh rakyat.
4.1.3
Misi Kementerian Luar Negeri
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Kementerian Luar Negeri telah
menetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh Unit Organisasi
dan Satuan Kerja selama kurun waktu 2015-2019, sebagai berikut:
1.
Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim
dalam kerja sama internasional untuk memajukan kepentingan nasional
2.
Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru pelaksana
hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif seluruh pemangku
kepentingan nasional
3.
Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI yang
mumpuni
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
4.2
Tujuan Kementerian Luar Negeri
Tujuan Kementerian Luar Negeri disusun berdasarkan hasil identifikasi
potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan
melaksanakan misi Kementerian Luar Negeri. 3 (tiga) Tujuan Kementerian Luar
Negeri yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1.
Kepemimpinan dan peran Indonesia dalam kerja sama internasional yang
berpengaruh
2.
Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui
hubungan luar negeri
3.
Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM Kementerian Luar Negeri dan
Perwakilan RI yang handal, modern, dan humanis
4.3
Sasaran Strategis Kementerian Luar Negeri
Sasaran Strategis utama Kementerian Luar Negeri yang hendak dicapai pada
periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1.
Diplomasi maritim dan perbatasan yang kuat
2.
Kepemimpinan Indonesia di ASEAN yang meningkat
3.
Peran Indonesia di dunia internasional yang meningkat
4.
Diplomasi ekonomi yang kuat
5.
Pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI dan diaspora yang prima
6.
Kebijakan Luar Negeri yang berkualitas
7.
Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan
kesepakatan internasional
8.
Monitoring hasil diplomasi yang efektif
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
4.4
Struktur Kementerian Luar Negeri
Struktur organisasi pada Kementrian Luar Negeri dapat dilihat pada gambar
berikut.
MENTERI LUAR NEGERI
Retno L.P. Marsudi
WAKIL MENTERI LUAR NEGERI
AM Fachir
Sekretaris Jenderal
Mayerfas
Direktur Jenderal Asia
Pasifik Dan Afrika
Direktur Jenderal
Amerika Dan Eropa
Desra Percaya
MuhammadAnshor
Direktur Jenderal
Kerjasama Asean
Plt. Direktur
Jenderal Multilateral
Jose Antonio Morato
Tavares
Salman Al Farisi, S.E.
Plt. Direktur Jenderal
Hukum Dan Perjanjian
Internasional
Direktur Jenderal
Protokol Dan
Konsuler
Andri Hadi
Andri Hadi
Kepala Badan
Pengkajian&
Pengembangan
Kebijakan
Staf Ahli Bidang
Diplomasi Ekonomi
Plt. Direktur Jenderal
Informasi Dan
Diplomasi Publik
Niniek Kun Naryatie
Ridwan Hassan
Plt. Inspektur Jenderal
Wajid Fauzi
Staf Ahli Bidang
Hubungan
Kelembagaan
Salman Al Farisi, S.E.
Siswo Pramono
Staf Ahli Bidang
Manajemen
Wajid Fauzi
Staf Khusus Menteri
Luar Negeri Untuk
Isu-Isu Strategis
Djauhari Oratmangun
Taf Ahli Bidang
Sosial Budaya Dan
Pemberdayaan
Masyarakat Indonesia
Di Luar Negeri
Niniek Kun Naryatie
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
Gambar 4.4
Struktur Organisasi Kementrian Luar Negeri
Sumber: http://www.kemlu.go.id 4.5
Majalah AKSES
Majalah AKSES adalah majalah yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI.Majalah AKSES terbit setiap
tiga bulan sejak Mei 2006 dan semua edisi tersebut dapat dilihat dalam website
ini.Nama AKSES merupakan cerminan dari tujuan pendirian majalah ini yaitu
menyediakan informasi mengenai potensi pasar di luar negeri khususnya kawasan
Asia Pasifik dan Afrika bagi pengusaha terutama usaha kecil dan menengah
Indonesia.Dengan bantuan rekan-rekan di perwakilan RI yang berupaya
semaksimal mungkin untuk menyediakan data dan informasi terbaru mengenai
potensi pasar luar negeri yang bermanfaat bagi dunia usaha Indonesia.Semua
artikel dalam majalah dan website AKSES menggunakan bahasa populer dan
ringan sehingga mudah dimengerti.
Majalah
AKSES
sangat
terbuka
atas
masukan-masukan
untuk
penyempurnaan sehingga tujuan utama untuk menjadi akses bagi dunia usaha
Indonesia akan pasar internasional dapat terwujud dengan baik.Pada halaman
website utama Majalah AKSES menyediakan rubrikasi yang berisi laporan utama,
promosi ekspor, wawancara, info pasar, kontak usaha, bursa kerja, kiat-kiat,
renungan, hukum, sorot, jalan-jalan, figure, apresiasi, siapa mengapa, agenda,
aksesiana, teropong, serba-serbi dan apa kata mereka.Majalah AKSES menjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
salah satu Media Internal dari Kementrian Luar Negeri.AKSES kembali
hadirdalam tiga bulan sekali dengan ulasan lain yang tidak kalah menarik dengan
ulasan-ulasan sebelumnya.
Adapun susunan kepengurusan atas Media Internal majalah AKSES adalah
sebagai berikut. 1. Pelindung:
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Yuri O. Thamrin
2. Penasihat:
Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika
Sudirman Haseng
3. Pemimpin Redaksi:
Nuradi Noeri
4. Sidang Redaksi: 1. Pranowo
2. Sri Wahyuni
3. Yonatri
4. Irwan Iding
5. Cahyono Rustam
6. Cut Dinawati
7. Haryadi Satya
8. Eneng Siti Sondari
9. Hadi Tjahjono
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
10. Rifky Akbar
11. Wandi
12. Rita Sambolinggi
13. Elly Safitri Handayani
14. Septania Rubi Prameswari
15. Paramita Nur Kurniati
16. Paramitha Avrilia
5. Pemeliharaan Situs Web:
1. Puspa Bangun Subekti
2. I Ketut Tri Martana
6. Administrasi:
1. Sri Rochmi Murwati
2. Bambang Suyanto
7. Desk Foto:
1. Agung Yudono
2. Agus Sumarjo
8. Distribusi:
1. Sukarno, SE
2. M. Nuruzzaman
3. Sukardi
4. Sudarmadi
5. Diah Setyorini
6. Ismail
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
7. Suhaeni
8. Siti Rohayah
4.6
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas pengelolaan Media
Internal majalah AKSES sebagai sumber informasi karyawan Kementrian Luar
Negeri. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara langsung
dengan pimpinan redaksi dan beberapa tim redaksi. Pengelolaan Media Internal
Majalah AKSES telah dilakukan melalui tiga tahapan utama yaitu sebagai berkut.
1.
Perencanaan (Planning)
Dengan adanya perencanaan, maka pihak yang terlibat didalamnya
dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus
bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Tanpa rencana, organisasi dan individual mungkin akan bekerja
sendiri-sendiri tanpa arah yang pasti, sehingga kerja organisasi kurang
efesien. Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis
tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta digariskan pula
apa
saja
yang
harus
dilakukan
agar
tercapai
tujuan-tujuan
tersebut.Perencanaan pada Majalah AKSES meliputi penetapan tujuan,
strategi, proges/kemajuan dan perencanaan program kegiatan.
a. Penetapan Tujuan
Media Internal Majalah AKSES memiliki beberapa tujuan
diantaranya yaitu menyediakan informasi mengenai potensi pasar di luar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
negeri khususnya di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.Informasi tersebut
ditujukan kepada karyawan Kementrian Luar Negeri dan para pengusaha
terutama usaha kecil dan menengah seluruh Indonesia.Dengan bantuan
rekan-rekan di perwakilan RI, Majalah AKSES berupaya semaksimal
mungkin untuk menyediakan data dan informasi terbaru mengenai
potensi pasar luar negeri yang bermanfaat bagi dunia usaha
Indonesia. Dengan
diterbitkanya
Majalah
AKSES
pada
setiap
periodengan diharap dapat meningkatkan kemampuan para SDM dalam
memanfaatkan peluang dan potensi pasar dalam memajukan usahanya.
Secara keseluruhan, tujuan yang hendak dicapai oleh Majalah AKSES
yaitu untuk menampilkan kegiatan diplomasi ekonomi berupa laporan
potensi pasar ekspor, peluang kerjasama serta kesempatan kerjasama
secara actual, informative dan komprehensif yang dilakukan di wilayah
Asia Pasifik dan Afrika dan disajikan bagi dunia usaha khususnya Usaha
Kecil Menengah (UKM).
b. Strategi
Strategi yang diterapkan agar majalah AKSES semakin diminati
pembaca yaitu dengan menghadirkan informasi terbaru dan memadukan
aspek-apsek agar edisi terbarunya tidak kalah menarik dengan edisi-edisi
sebelumnya.Sehingga dalam hal ini selalu dilakukan pembaharuan baik
dari segi konsep maupun kemasan atas informasi yang disajikan.Selain
itu Majalah AKSES juga memberikan informasi secara actual dan
komprehensif berdasarkan laporan kegiatan diplomasi ekonomi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
dilakukan oleh perwakilan Republik Indonesia (RI).Dengan informasi
yang actual dan komprehensif tersebut maka majalah AKSES dapat
menjadi salah satu sumber informasi yang terpercaya yang dapat
dijadikan referensi oleh pelaku usaha Indonesia.Sebagai contoh : Pada
edisi terbaru AKSES telah mengangkat topik utama dari kawasan Afrika
yaitu Namibia, dari kawasan Asia Selatan dan Tengah yaitu Kazakhstan,
dari kawasan Timur Tengah yaitu Kuwait, dan bidang kerjasama intra
kawasan Asia Pasifik Afrika yaitu APEC. Untuk itu, pada edisi kali ini,
tiba saatnya Akses mengangkat topik dari kawasan Asia Timur Pasifik,
dengan ulasan seputar negara Laos.
c. Progres (Kemajuan)
Tidak terasa Majalah AKSES telah mencapai usia 8 tahun. dari
tahun ketahun Majalah AKSES selalu mengalami perkembangan dengan
signifikan.
Majalah
AKSES
terus
berkembang
sesuai
dengan
meningkatnyaminat pelaku usaha untuk mendapatkan informasi peluang
dan potensi kerjasama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.Hal ini
dikarenakan adanya pembaharuan secara berkala baik dari segi informasi,
desain, konsep dan lain sebagainya.Majalah akses juga turut menyajikan
wawancara dengan Duta Besar RI di perwakilan dan pelaku usaha yang
telah sukses.Dengan adanya pembaharuan tersebut membuat Majalah
AKSES selalu Update dan berupaya menjadi yang terdepan, meskipun
banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi. Seiring dengan
kemajuan Majalah AKSES, dengan itu terbitan kali ini agak sedikit
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
berbeda karena AKSES menurunkan tulisan “Dibalik Terbitnya AKSES”
dan “Celoteh Para Koki Berita”, yang tentu saja tidak kalah menarik
untuk dibaca. Selain itu, juga disajikan tulisan tentang Kisah Sukses
UKM Indonesia. Dalam perkembanganya ini, Majalah AKSES
mengharapkan atas terbitnya edisi AKSES, dapat menginspirasi serta
dapat menjadi pemicu bagi Bapak-Ibu pelaku UKM untuk lebih
memahami pasar dan peluang di negara Laos dan meningkatkan
aktifitasnya di sana.Dalam hal ini Majalah AKSES memiliki daftar
kontak dari setiap pelaku usaha di luar negeri yang didapatkan secara
langsung dari perwakilan RI.
d. Penetapan Program
Proses penetapan program dilakukan melalui rapat redaksi yang
dipimpin langsung oleh pimpinan redaktur. Dalam penetapan program ini
dilakukan penyusunan tema, konsep sebagai dasar dalam melakukan
pengemasan atas informasi yang nantinya akan diterbitkan. Dalam
penetapan program ini juga dibahas mengenai rancangan anggaran,
kegiatan, prosedur serta kendala yang harus dihadapi.Salah satu program
yang ditawarkan dalam Majalah AKSES yaitu kunjungan langsung ke
daerah-daerah, wawancara dengan pelaku usaha, hingga kunjungan ke
luar negeri untuk meliput secara langsungpotensi ekonomi di negara
tersebut.
2.
Pelaksanaan (Implementation)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
Dalam tahap ini diperlukan keja sama dari setiap elemen sebagai
pendukung dalam mewujutkan tujuan yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan
program dimulai dengan tahapan rapat redaksi, kemudian pengumpulan
materi, proses editing, pencetakan sampai tahap terakhir yaitu distribudi
atau penerbitan.
a. Rapat Redaksi
Proses pertama yang dilakukan oleh redaksi Majalah AKSES
adalah melakukan rapat persiapan dan koordinasi yang lebih dikenal
dengan rapat redaksi. Dalam rapat redaksi biasanya dilakukan 3 kali
(maksimal) dengan agenda rapat yaitu menentukan tema yang
disesuaikan
dengan
situasi
dan
kondisi
yang
sedang
marak
diperbincangkan (update) dan mengenai isi dari materi Majalah
AKSES.Rapat ini biasanya dilakukan minimal dua bulan sebelum terbit.
Dalam rapat redaksi dihadiri langsung oleh pimpinan redaktur yaitu
Bapak Nuradi Noeri dan tim sidang redaksi. Majalah AKSES juga
memiliki tim redaksi dari beberapa perwakila Direktorat Asia Pasifik dan
Afrika serta staf Kementrian Luar Negeri yang dapat mengirimkan artikel
lepas mengenai diplomasi ekonomi.
b. Pengumpulan Materi (Informasi)
Setelah mengadakan rapat redaksi, kemudian proses dilanjutkan
dengan pengumpulan tulisan-tulisan atau data-data kegiatan dari hasil
pencarian para peneliti, fungsional di lapangan oleh narasumber,
wartawan dan fotografer. Dalam perkembanganya, Majalah AKSES juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
mencari informasi sendiri selayaknya majalah profesional dengan cara
kunjungan kedaerah-daerah untuk melihat secara langsung potensi
daerah, wawancara dengan tokoh dunia usaha yang telah sukses baik di
dalam negeri atau di luar negeri. Materi yang dikumpulkan berupa hasil
kegiatan, kebijakan dan hasil investigasi di lapangan.Materi tersebut
kemudian disususn oleh para pakar yang ahli dibidangnya yaitu pakar
Komunikasi dan Informatika, Hukum, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi/
Industri Komunikasi dan Informatika.
c. Editing
Dalam proses editing ini dilakukan setelah semua materi terkumpul
dan telah disusun. Proses editing berita/materi dilakukan oleh pakarnya
langsung dengan dibantu dari tim redaksi. Pada tahap pengeditan materi
ini juga dilakukan pendesignan tata letak konten dan sampul atau cover
majalah. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan evaluasi mengenai
konten-konten didalamnya sehingga informasi yang diterbitkan telah
valid dan layak.
d. Pencetakan
Setelah proses editing sudah dipastikan selesai dan sudah tidak lagi
ada perbaikan, maka langkah selanjutnya yaitu dilakukan proses
percetakan. Dalam proses ini Majalah AKSES tidak dikerjakan sendiri
oleh pihak perusahaan, namun bekerja sama dengan perusahaan rekanan
dalam hal media cetak. Proses ini biasanya berlangsung antara satu
sampai dua minggu. Setelah selesai dicetak selanjutnya akan dikirimkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
lagi ke bagian Humas Pusat Informasi untuk diperiksa kembali dan
memastikan tidak ada kesalahan dalam percetakan.Majalah akses dalam
edisi cetak terbit setiap tiga bulan sekali sejak tahun 2006. Majalah akses
edisi terdahulu dapat dilihat pada website www.akses.kemlu.go.id,
namun mulai tahun 20017 majalah akses sudah tidak lagi dicetak dalam
bentuk majalah, melainkan dalam format online yang dapat dilihat
melalui situs www.aksesonline.com.
e. Distribusi dan Penerbitan
Tahap pendistribusian dilakukan secara langsung oleh pertugasnya
dengan cara membagi-bagi sesuai jumlah dan mitra kerja dan sisanya
dibagikan kepada publik eksternal. Kemudian untuk pendistribusian
internal dapat dijumpai pada perpustakaan pusat dan Humas, Media
Center dan Lobi Utama.Selain itu juga dilakukan penerbitan dalam
website resmi Majalah AKSES. Proses ini dilakukan dalam waktu
maksimal satu minggu.
3.
Evaluasi (Evaluation)
Dalam tahap ini Majalah AKSES melakukan evaluasi secara berkala
untuk memastikan tingkat efektivitas dari setiap kegiatan. Selain itu juga
ada arahan dan evaluasi dari pimpinan tentang setiap majalah yang telah
selesai dibuat dan akan diterbitkan. Arahan pimpinan tersebut berkaitan
dengan konten maupun tema serta tata cara penyampaian artikel yang harus
komprehensif dan actual. Hal ini sangat berguna untuk melihat semua
konten dari informasi agar semakin berkualitas dan relevan bagi para
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
pembacanya.Kemudian pihak Majalah AKSES juga terbuka dan menerima
setiap saran dan masukan dari pihak manapun. Dalam tahap ini juga
dilakukan evaluasi mengenai gaya bahasa,
yaitu dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh para pelaku usaha
4.6.1 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan investigasi dalam wawancara menunjukkan bahwa aktivitas
dalam mengelola semua kegiatan dalam Media Internal majalah AKSES
dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan serta kebijakan yang telah ditetapkan
bersama.Informasi pada Majalah AKSES telah dikemas secara akurat berdasarkan
data-data yang dilaporkan oleh perwakilan RImaupun dari pelakuusaha yang telah
diliput oleh AKSES.Majalah Akses juga secara rutin menerbitkannya dalam tiga
bulan sekali sejak tahun 2006 denngan informasi-informasi yang relevan bagi
pembacanya.Majalah Akses juga telah disusun secara lengkap sesuai kebutuhan
para pembacanya yang ingin mendapatkan informasi secara komprehensif, actual
dan terpercaya. Tahapan-tahapan dalam pengelolaan Majalah AKSES meliputi:
-
Perencanaan
Dalam melakukan setiap kegiatannya pihak majalah AKSES melalui
humasnya telah melakukan proses perencanaan yang cukup baik, dimana pihak
humas tersebut sebelumnya telah melakukan observasi dan mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan
mengenai
penyusunan
Majalah
AKSES,
menganalisis keadaan perusahaan dan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang
ada. Dalam hal ini permasalahan yang menjadi kunci pokok yaitu mengenai untuk
siapa dan mengapa Majalah AKSES dibuat yang pada dasarnya untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
menyediakan data dan informasi bagi karyawan Kementrian Luar Negeri dan
publik eksternal perusahaan.Meskipun tidak di publikasi secara luas, publik masih
tetap bisa mengakses Majalah AKSES melalui wesite resmi Majalah AKSES.
Pihak Majalah AKSES senantiasa melakukan analisis keadaan perusahan tentang
apa yang ada dan terjadi di lingkungan perusahaan khususnya dalam
penganggaran dalam menjalankan sebuah program, kemampuan SDM serta alat
pendukung sebagai kelancaran kegiatan sebuah program. Dalam perencanaan ini
dilakukan beberapa tahapan yang meliputi penetapan tujuan yang ingin dicapai,
menyusun strategi, meprediksi tingkat perkembangan atau progress dan
menetapkan program.
-
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaanya semua pihak Majalah Akses ikut berkontribusi dalam
memberikan data dan informasi yang akurat dan relevan sesuai kebutuhan akan
kosumen khususnya karyawan Kementrian Luar Negeri. Dalam tahap ini semua
pihak dapat bekerja sama untuk menghasilkan data dan informasi yang dapat
disampaikan maupun disajikan secara aktif dan se-efektif mungkin kepada publik.
Dalam hal ini komunikasi antar karyawan harus dengan baik.Pada proses
penyampaian informasi, humas menggunakan berbagai bentuk, jenis dan juga
teknik komunikasi agar dapat mencapai efek tertentu seperti yang diharapkan.
Selain itu, Majalah AKSES juga meningkatkan kerja sama kepada pihak-pihak
tertentu dalam memajukan dan mengembangkan perusahaanya untuk waktu
mendatang. Proses pelaksanaan kegiatan Majalah AKSES meliputi; tahapan rapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
redaksi, kemudian pengumpulan materi, proses editing, pencetakan sampai tahap
terakhir yaitu distribudi atau penerbitan.
-
Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir proses kerja public relations. Setelah
sebuah kegiatan atau aktivitas suatu program dilaksanakan, maka perusahaan
pastinya tertarik untuk mengetahui dampak atau pengaruh dari tahap komunikasi
terhadap publiknya.Pada tahap ini juga untuk mengetahuinya apakah kegiatan
yang telah dijalankan benar-benar dilaksanakan sesuai rencana atau tidak. Dalam
tahap ini Majalah AKSES melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan
keberlangsungan dari setiap kegiatan, selain itu juga ada arahan dan evaluasi dari
pimpinan tentang setiap majalah yang telah selesai dibuat dan akan diterbitkan.
Hal ini sangat berguna untuk melihat semua konten dari informasi agar semakin
berkualitas dan relevan bagi para pembacanya.Kemudian pihak Majalah AKSES
juga terbuka dan menerima setiap saran dan masukan dari pihak manapun. Dalam
tahap ini juga dievaluasi mengenai kendala atau kesulitan dalam mengelola
AKSES seperti kekurangan SDM, yang mana Majalah AKSES diterbitkan secara
mandiri oleh Sekretariat Direktoral Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dengan tim
redaksi dari perwakilan direktoral. Setiap tim redaksi merupakan staf yang telah
memiliki tugas masing-masing di direktorat, hal ini tentunya dapat menyita waktu
sehingga proses penyusunan majalah kadang terkendala.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
Berdasarkan uraian pembahasan hasil penelitian diatas, maka aktivitas
pengelolaan media internal Majalah AKSES sebagai sumber informasi bagi
karyawan Kementrian Luar Negeri dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.
Majalah AKSES
Pengelolaan
Perencanaan
Pelaksanaa
Evaluasi
Tujuan
Rapat Redaksi
Penilaian Program
Strategi
Pengumpulan
Materi
Kotak Saran
Progres
Editing
Arahan Pimpinan
Program
Pencetakan
Distribusi atau
Penerbitan
Sumber Informasi Karyawan
Kementrian Luar Negeri
Gambar 4.2
Kerangka Hasil Penelitian
Sumber : Data diolah peneliti (2017)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Download