Kemampuan Menguasai Bahan Ajar dalam Upaya Pelaksanaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya
mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan,
sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan
profesional. Mulyasa (2008 : 20) menyatakan bahwa “peran guru dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM) meliputi mendidik siswa, membelajarkan siswa, serta
memberikan latihan kepada siswa.” Kualitas seorang guru di dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM) dapat dilihat dari pelaksanaan kompetensi yang dimiliki.
Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut Undang
Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen meliputi ”kompetensi
paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional.”
Salah satu kompetensi yang berkaitan dengan tugas seorang guru dalam
mengajar adalah kompetensi profesional. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) No.16 Tahun 2007 salah satu kompetensi inti dalam
kaitannya dengan kompetensi profesional yang penting untuk diperhatikan oleh
seorang guru adalah ”menguasai materi, struktur dan konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.” Penguasaan materi
meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber dan bahan
pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan digunakan untuk
memverifikasi dan memantapkan pemahaman konsep yang dipelajari serta
1
penyesuaian substansi dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang akan
diajarkan.
Materi pembelajaran mempunyai peranan penting yang harus dipersiapkan
agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sehubungan
dengan itu, Mulyasa (2008 : 138) menyatakan bahwa :
“guru harus dapat memilih materi pembelajaran, mengetahui
langkah langkah di dalam pemilihan materi pembelajaran, dapat
menentukan cakupan materi pembelajaran, dapat menentukan
urutan materi pembelajaran, serta mampu mencari materi yang
relevan dari sumber sumber lain.”
Bertitik tolak dari hal tersebut dalam kaitannya dengan penguasaan materi
pembelajaran, aspek penting yang perlu untuk diperhatikan oleh guru dan peserta
didik adalah kurikulum.
Kurikulum yang digunakan guru saat ini di Indonesia adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dikembangkan oleh setiap kelompok
oleh satuan pendidikan dan Komite Sekolah atau Madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Depag Kabupaten atau Kota untuk
Pendidikan dasar dan Dinas Pendidikan atau Kantor Depag untuk Pendidikan
Menengah dan Pendidikan khusus. KTSP menekankan pada kompetensi yang
harus dicapai dan dimiliki oleh guru maupun peserta didik. Sebagai guru yang
profesional pemahaman akan kurikulum menjadi hal yang utama dalam
menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik.
Mutu
pendidikan
sangat
tergantung
dari
tingkat
kemampuan
profesionalisme guru. Guru adalah salah satu faktor utama yang menentukan mutu
pendidikan. Gurulah yang berada pada garda terdepan dalam menciptakan kualitas
2
sumber daya manusia. Diperlukan sosok guru yang mempunyai kualifikasi,
kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya
khususnya dalam upaya pelaksanaan kompetensi profesional guru terutama dalam
kaitannya dengan penguasaan bahan ajar.
Pelaksanaan kompetensi profesional guru di Kota Salatiga, Jawa Tengah
menggambarkan seperangkat tindakan yang didasarkan pada profesionalisme
seorang guru dalam melaksanakan tugasnya mengajar. Secara administratif Kota
Salatiga terbagi menjadi empat kecamatan yaitu Kecamatan Tingkir, Kecamatan
Sidomukti, Kecamatan Argomulyo dan Kecamatan Sidorejo.
Kota Salatiga mempunyai tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal, salah satu Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri tersebut adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Kota Salatiga. Sebagai Sekolah Menengah Atas, SMA Negeri 2 Kota Salatiga
mempunyai 3 kelas bidang ilmu keahlian, yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Ilmu Bahasa. Berdasarkan data yang dihimpun
dari sekolah tersebut, sekolah yang lokasinya berada di Jl. Tegalrejo Raya No.79
Kecamatan Argomulyo dan terakreditasi A ini mempunyai 62 tenaga pengajar,
dan dua diantaranya merupakan Guru Tidak Tetap (GTT).
Pelaksanaan kompetensi profesional guru di Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Salatiga, salah satunya dapat terlihat dari kemampuan guru
tersebut dalam menguasai bahan ajar. Kemampuan menguasai bahan ajar ini
menjadi aspek penting yang perlu dimilki oleh seorang guru karena berkaitan
langsung pada pemahaman siswa terhadap kejelasan materi yang diajarkan.
3
B. Masalah Penelitian
Sebagai seorang guru hendaknya memiliki beberapa kompetensi dasar
yang harus dimiliki untuk menjadi seorang guru yang profesional. Salah satu
kompetensi dasar yang wajib dimilki oleh seorang guru profesional adalah
kemampuan menguasai bahan ajar. Kemampuan menguasai bahan ajar guru
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga akan tampak dalam perilaku
nyata ketika menjelaskan, memilih dan mengorganisasikan bahan ajar. Semakin
baik penguasaan bahan ajar oleh guru akan semakin baik pula kemampuan guru
tersebut dalam menjelaskan, memilih dan mengorganisasikan bahan ajar yang
akan diajarkan. Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga ditemukan beberapa guru yang kurang mantap
dalam penguasaan bidang studi atau bahan ajarnya sehingga guru yang
bersangkutan merasa kurang percaya diri dan ragu ragu dalam setiap mengajar
serta tidak tuntasnya atau terjawabnya setiap pertanyaan yang diajukan oleh
siswa. Hal ini akan berdampak pada kurangnya pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan dikarenakan guru-guru tersebut kurang menguasai bahan ajar.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan formal Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Kota Salatiga juga tidak luput dari berbagai persoalan. Persoalan
yang dimaksud adalah kurangnya penguasaan guru terhadap bahan ajar yang akan
diajarkan serta kurangnya pemahaman materi yang akan diajarkan yang
mengakibatkan tujuan pembelajaran seringkali tidak tercapai secara efektif.
4
Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan beberapa guru
di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Salatiga, ditemukan gejala
gejala problematis sebagai berikut :
1) Terdapat beberapa guru yang mengatakan mengajar tidak sesuai
dengan bidang studinya sehingga guru tersebut merasa kurang dapat
menguasai bahan ajar mata pelajaran yang diampunya.
2) Terdapat beberapa guru yang mengatakan sering tidak mempersiapkan
materi yang akan diajarkan sehingga di dalam kelas guru tersebut
merasa kurang percaya diri pada waktu menjawab pertanyaan dari
siswa.
3) Terdapat beberapa guru yang mengatakan tidak begitu menghiraukan
metode mengajar
pada saat Proses Belajar Mengajar (PBM)
berlangsung sehingga siswa cenderung merasa cepat bosan selama
Proses Belajar Mengajar (PBM) masih berlangsung.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan gejala problematik tersebut maka rumusan
masalah penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menguasai bahan ajar dalam
upaya pelaksanaan kompetensi profesional di kalangan guru Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menguasai bahan
ajar dalam upaya pelaksanaan kompetensi profesional di kalangan guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga.
5
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan menjadi penting, jika penelitian ini mampu
memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat dari
Kunandar
(2007 : 46) yang mengatakan bahwa :
“guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran, kompetensi yang dimaksud meliputi pengetahuan,
sikap dan ketrampilan profesional, baik yang bersifat pribadi,
sosial maupun akademis.”
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rujukan dan bahan
pertimbangan kepada Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Salatiga, agar dapat lebih memperhatikan kompetensi profesional guru terutama
dalam kaitannya dengan kemampuan menguasai bahan ajar. Sehingga dapat
mewujudkan peningkatan kualitas pendidik dan peserta didik di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga
F. Batasan Penelitian
Mengingat keterbatasan dalam waktu, biaya dan tenaga, penelitian ini
membatasi penelitian hanya pada kompetensi profesional guru terkait kemampuan
menguasai bahan ajar di lihat dari kemampuan menguasai bahan bidang studi dan
kurikulum sekolah juga kemampuan menguasai bahan pendalaman di lingkup
guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga.
6
Download