ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) Pengganti CEPT Agreement dan penyempurnaan perjanjian ASEAN dalam perdagangan barang yang berlaku sebelumnya. ATIGA PERJANJIAN PERDAGANGAN BARANG DI ASEAN Ditandatangani pada Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN tanggal 27 Februari 2009 di Thailand. Terdiri dari 11 Bab, 98 pasal dan 10 Lampiran. Mencakup: liberalisasi tarif, Kebijakan Non Tarif (NTMs); Ketentuan Asal Barang/Rules of origin (ROO); Fasilitasi Perdagangan; Bea-Cukai; standard, Aturan Teknis dan kesesuaian; Sanitary and phytosanitary (SPS) dan trade remedies. Tujuan: memperlancar arus barang melalui kemudahan fasilitasi perdagangan barang untuk mewujudkan pasar tunggal dan basis produksi di ASEAN Diratifikasi melalui Perpres No.2/2010 tanggal 5 Januari 2010. Efektif berlaku di ASEAN pada tanggal 17 Mei 2010. Legal Enachment ATIGA: PMK No.208/PMK.011/2012 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor dalam Kerangka ATIGA. Direktorat Kerjasama ASEAN Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional KEMENTERIAN PERDAGANGAN PERKEMBANGAN TERAKHIR Liberalisasi tariff (per 2015) Country Percentage 0% >0% Other Total Brunei D. 99.27 - 0.73 100 Indonesia 98.87 0.17 0.96 100 Malaysia 98.74 0.59 0.66 100 Philippines 98.62 1.11 0.27 100 Singapore 100.00 - - 100 Thailand 99.85 - - 100 ASEAN-6 99.20 0.35 0.45 100 Cambodia 91.53 6.93 1.54 100 Lao PDR 89.32 7.00 3.68 100 Myanmar 92.56 6.77 0.69 100 Vietnam 90.01 7.17 2.82 100 CLMV 90.85 6.97 2.18 100 Total ASEAN 95.03 3.66 1.32 100 Utilisasi SKA: Penggunaan SKA Form D selalu mengalami peningkatan. Pangsa SKA Form D untuk total ekspor di tahun 2013 sebesar 54.78 % kemudian naik menjadi 55.61% di tahun 2014. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di website: e-ska.kemendag.go.id Potensi CLMV untuk market acces Produk Indonesia: membuka peluang ekspor Indonesia karena ada 180 Juta penduduk CLMV sebagai pasar potensial. Produk Indonesia yang diminati: tekstil dan pakaian jadi, produk makanan-minuman olahan, hasil bumi (kelapa sawit, karet, batu bara), sepatu, tas, sepeda, motor, komponen otomotif, obatobatan. Self Certification Per 1 Januari 2014, Indonesia, Laos dan Filipina sepakat memulai Self Certification Pilot Project ke-2 (SCPP II). Sehingga eksportir produsen dapat menyederhanakan prosedur penerbitan SKA, melalui invoice declaration, untuk mengurangi biaya traksaksi dan menghemat waktu. Dasar hukum: Perpres 29/2013, Permendag No.39/2013 dan PMK No. 178/2013. Saat ini, ada 15 eksportir bersertifikasi oleh Kemendag. Pelayanan Terpadu Satu Pintu ASEAN (ASW) ASEAN sedang mengembangkan ASEAN Single Window (ASW) untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan, dimulai dengan membuat National Single Window (NSW) di anggota Negara ASEAN. Brunei, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand telah mengaktifkan NSW, Sementara Negara CLMV baru memulai membuat NSW. Saat ini Indonesia NSW (INSW) merupakan NSW terbaik di ASEAN. ASEAN Trade Repository (ATR):Merupakan mandat pasal 13 ATIGA sebagai satu portal tunggal untuk semua kebijakan/peraturan terkait perdagangan, ekspor-impor di ASEAN. ATR harus lengkap, mudah diakses, mudah dicari dan dapat dipercaya. INTR sudah tergabung dengan INSW. Tantangan Implementasi ATIGA menuju AEC 2015 Utilisasi SKA Form D untuk memanfaatkan tarif preferensi yang masih kurang optimal Kurangnya pemahaman pengusaha, pemerintah dan masyarakat luas mengenai manfaat ATIGA, ROO ASEAN dan OCP ATIGA. Jika pemahaman sudah ditingkatkan maka utilisasi SKA Form D dapat semakin ditingkatkan, memperkecil penolakan SKA Form D dan peningkatan eskpor Indonesia ke ASEAN. Produk-produk Unggulan Indonesia ke ASEAN Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil: Malaysia, Thailand, dan Vietnam; Elektronik: Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam; Karet: Singapura; Produk Hutan: Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand; Alas Kaki: Singapura Otomotif: Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, Myanmar; Udang: Vietnam, Singapura, Malaysia; Coklat: Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand Kopi: Malaysia, Singapura. Produk-produk Potensial Indonesia ke ASEAN Ekspor Kulit dan Produk Kulit: Vietnam, Malaysia, Thailand dan Filipina; Peralatan dan Instrumen Medis: Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina; Rempah-rempah untuk obat: Malaysia, Singaura, Vietnam, dan Thailand; Makanan Olahan: Malaysia, Filipina, Singapura, Kamboja, Thailand, Myanmar dan Vietnam; Essential Oil: Singapura Ikan dan Produk Ikan: Thailand, Vietnam, Singapura dan Malaysia; Produk Kerajinan: Singapura dan Malaysia; Perhiasan: Singapura, Thailand dan Malaysia; Bumbu (Spices): Vietnam, Singapura, Malaysia dan Thailand; Peralatan tulis selain kertas: Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura. Informasi Lebih Lanjut: Direktorat Kerjasama ASEAN Jl. M.I Ridwan Rais No.5, Jakarta Pusat, 10110 Website: www.kemendag.go.id http://ditjen kpi.kemendag.go.id Telephone: (021) 3858203