TANTANGAN EKSTERNAL : Persiapan Negara Lain

advertisement
TANTANGAN EKSTERNAL : Persiapan Negara Lain
LAOS
Garment Factory
Automotive Parts
1
Tantangan eksternal : persiapan Negara Lain
VIETNAM
2
• Pengelolaaan ekspor
dan impor
• Peningkatan
pengawasan produk
ekspor dan impor;
• Pengelolaan fasilitasi
ekspor dan impor;
• Dukungan sektor
perdagangan
terhadap Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK)
• Peningkatan
pengamanan dan
perlindungan akses
pasar
Penguatan Ekspor
Peningkatan Perdagangan LN
Pengamanan pasar domestik
• Kelancaran distribusi
bahan pokok;
• Pengembangan
sarana distribusi;
• Pengembangan
Kelembagaan dan
Pelaku Usaha
Perdagangan;
• Peningkatan
Penggunaan Produk
Dalam Negeri;
• Kebijakan dan
Pemberdayaan
perlindungan
konsumen;
• Pengawasan barang
beredar dan jasa
• Peningkatan
kualitas dan
diversifikasi
produk ekspor;
• Peningkatan dan
diversifikasi pasar
tujuan ekspor;
• Peningkatan
Kualitas Promosi;
• Peningkatan
Kelembagaan
Ekspor;
• Pengembangan
ekspor dan pasar
komoditi
3
1. Tekstil dan produk tekstil: Malaysia, Thailand, dan Vietnam
2. Elektronik: Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
3. Karet: Singapura
4. Produk hutan: Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand.
5. Alas kaki: Singapura
6. Otomotif: Thailand, Filiipina, Malaysia, Singapura, dan
Myanmar
7. Udang: Vietnam, Singapura, dan Malaysia
8. Coklat: Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand
9. Kopi: Malaysia dan Singapura
4
1. Kulit dan produk kulit: Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
2. Peralatan dan instrumen medis: Singapura, Malaysia, Thailand, dan
Filipina.
3. Rempah-rempah untuk obat: Malaysia, Singapura, Vietnam, dan
Thailand.
4. Makanan olahan: Malaysia, Filipina, Singapura, Kamboja, Thailand,
Myanmar dan Vietnam (ekspor makanan olahan masih minim,
bahkan di Myanmar masih susah ditemui produk makanan olahan
Indonesia).
5. Essential oil: Singapura.
6. Ikan dan produk ikan: Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
7. Produk Kerajinan: Singapura dan Malaysia.
8. Perhiasan: Singapura, Thailand, dan Malaysia.
9. Bumbu (spices): Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
10. Peralatan tulis selain kertas: Malaysia, Thailand, Filipina, dan
Singapura.
5
6
LANGKAH PEMERINTAH…










Inpres No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi
Inpres No. 11 Thn 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen
Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN
Keppres No. 23 Thn 2012 tentang Susunan Keanggotaan
Sekretariat Nasional ASEAN
Program pembangunan seperti MP3EI
Program Sistem Logistik Nasional (Sislognas)
Penyusunan Inpres dan Roadmap Daya Saing
Policy Paper kesiapan Indonesia menghadapi AEC
Pembentukan Sekretariat Nasional ASEAN
Pembentukan Komite Nasional AEC 2015
UKP4 – Monitoring Langkah Pemerintah
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
7
Upaya lain yang telah dilakukan
Pemerintah untuk menghadapi AEC
 Perbaikan infrastruktur fisik: transportasi, telekomunikasi, jalan
tol, pelabuhan, revitalisasi dan restrukturisasi industri, dan lainlain.
 Peningkatan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi
ekonomi biaya tinggi vide reformasi bidang perpajakan,
kepabeanan, dan birokrasi;
 Reformasi kebijakan: penyesuaian, persiapan dan perbaikan
regulasi ;
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia di birokrasi, dunia
usaha ataupun professional vide sistem pendidikan nasional
 Pengembangan industri prioritas yang berdampak luas dan
komoditi unggulan;
 Reformasi kelembagaan dan kepemerintahan
8
Lanjut..
• Pengembangan sektor energi yang akan mendukung produksi
nasional;
• Penciptaan national social safety net melalui kerangka kebijakan
pengamanan;
• Mengintergrasikan komitmen AEC dengan MP3EI 6 (enam) koridor
keunggulan ekonomi mencakup, sumber daya alam, industri dan jasa,
pariwisata dan pangan, proses produksi tambang dan energi nasional,
proses dan produksi perikanan, pertanian, perkebunan, minyak, gas
dan tambang, pusat pertumbuhan pangan, perikanan, energi dan
tambang nasional.
• Peningkatan awareness dan readyness pemangku kepentingan
nasional termasuk masyarakat;
• Sosialisasi MEA melalui berbagai media secara comprehensif dan
masif
• Pembentukan Pusat Studi ASEAN di 11 Universitas Negeri (inisiatif
pemerintah) dan 1 Universitas Swasta (inisiatif sendiri)
9
Pemerintah Daerah
• Memanfaatkan otonomi untuk mengembangkan kebijakan yang
inovatif, kreatif, dan harmonisasi aturan hukum yang membuka
ruang bagi tumbuhnya perekonomian daerah
• Memberdayakan daerahnya sesuai potensi yang dimilikinyadan fokus
pada core business.
• Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Daerah
• Berinovasi dalam mengembangkan program yang implementatif
dalam mendukung investasi.
• Membudayakan cinta produk dalam negeri
• Memperkuat produk lokal melalui inovasi dan konsistensi kualitas
produk
10
Akademisi & Think-Tanks
 Proaktif dalam meningkatkan
pemahaman akan AEC;
 Proaktif dalam membangun opini
publik yang berimbang, cerdas;
 Proaktif dalam meningkatkan
kontribusi positif terhadap upaya
memajukan kepentingan nasional
Indonesia menghadapi AEC
seperti: studi empiris, dsb
11
Dunia Usaha:





Proaktif tingkatkan efisiensi usaha, inovasi, dan kualitas produk
Mengembangkan network di kawasan
Meningkatkan promosi produk di kawasan
Proaktif membangun komunikasi dengan lembaga informasi
Beradaptasi dengan perkembangan dan trend bisnis di kawasan
Tenaga Kerja:
 Menguasai bahasa asing baik bahasa inggris maupun bahasa asing lainnya
 Meningkatkan ketrampilan melalui pelatihan dan sertifikasi bertaraf ASEAN dan
internasional
 Memperluas networking, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di ASEAN
 Memahami MRA dan ASEAN MNP Agreement beserta komitmennya dari seluruh AMS
Publik:
 Proaktif meningkatkan pemahaman akan AEC agar dapat mengidentifikasi peluang yang
dapat diambil;
 Proaktif meningkatkan potensi SDM
 Menggunakan produk-produk asli Indonesia
12
Terima Kasih
www.kemendag.go.id
http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/
13
Download