92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis multiplier dan analisis jalur struktural (SPA)
mengenai dampak investasi pemerintah di sektor perdagangan sebesar Rp27
trilyun terhadap perekonomian Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Dampak terbesar investasi pemerintah di sektor perdagangan terhadap
output sektor produksi diperoleh sektor perdagangan itu sendiri lalu diikuti
oleh sektor-sektor lain yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan
sektor perdagangan yaitu sektor konstruksi, industri kertas dan barang dari
logam; sektor industri kimia, hasil dari tanah liat, dan semen; serta sektor
industri makanan, minuman dan tembakau.
2. Distribusi pendapatan tenaga kerja menunjukkan peningkatan pendapatan
tenaga kerja sebagian besar diperoleh tenaga kerja perkotaan, sedangkan
tenaga kerja pedesaan hanya memperoleh sebagian kecil saja. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara pendapatan tenaga kerja di
perkotaan dengan pendapatan tenaga kerja di pedesaan yang dapat memicu
terjadinya urbanisasi. Jika dilihat dari klasifikasi kelompok tenaga kerja,
maka tenaga kerja produksi formal atau informal kota memperoleh sebagian
besar peningkatan pendapatan. Hal ini menunjukkan karakteristik tenaga
92
kerja di sektor pedagangan yang memang sebagian besar merupakan tenaga
kerja perkantoran dan profesional. Sementara itu, analisis penyerapan tenaga
kerja menunjukkan bahwa investasi mampu mendorong penyerapan tenaga
kerja di sektor-sektor lain lebih besar daripada sektor perdagangan sendiri.
Penyerapan tenaga kerja di sektor lainnya ini menunjukkan adanya spillover
effect ke sektor-sektor lain.
3. Distribusi pendapatan rumah tangga menunjukkan peningkatan pendapatan
rumah tangga lebih banyak diperoleh rumah tangga golongan menengah ke
atas dan rumah tangga perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa dampak
investasi di sektor pedagangan belum banyak menyentuh masyarakat
golongan menengah ke bawah dan masyarakat pedesaan sehingga belum
mampu mempersempit kesenjangan antara golongan menengah ke atas
dengan golongan menengah ke bawah maupun kesenjangan antara
perkotaan dan pedesaan. Sementara itu dari hasil analisis jalur struktural
menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga golongan menengah ke atas
semuanya berasal dari jalur komoditas domestik diantaranya adalah real
estate,bank dan asuransi serta angkuatan darat, sedangkan jalur faktor
produksi tenaga kerja produksi, operator, manual penerima upah dan gaji
(formal) perkotaan; dan faktor produksi tenaga kerja produksi, operator,
manual penerima upah dan gaji (formal) pedesaan memancar ke rumah
tangga golongan menengah ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa para
pemilik modal (pemilik perusahaan perdagangan) lebih banyak memperoleh
93
dampak investasi pemerintah di sektor perdagangan daripada para pekerja
lapangan di sektor perdagangan
4. Hasil analisis menunjukkan peningkatan permintaan komoditas domestik
lebih besar di bandingkan dengan impor berasal dari sektor perdagangan
untuk menunjang kegiatan produksinya (konstruksi, angkutan darat, real
estate dan bank asuransi) dan permintaan dari rumah tangga (industri
makanan dan minuman) untuk konsumsi sebagai akibat dari meningkatnya
pendapatan rumah tangga.
5. Hasil analisis dampak transfer multiplier open loop kenaikan ekspor pada
pendapatan di sektor perdagangan yaitu pada perusahaan. Karena dalam
sektor perdagangn pengusaha lebih memberikan dampak yang lebih pada
arus perdagangan. Hal ini memberikan efek bahwa pengusaha lebih
mendapatkan
dampak
peningkatan
pendapatan
yang
lebih
tinggi
dibandingkan dengan institusi lainnya.
6. Sedangkan hasil analisis dampak transfer multiplier close loop kenaikan
ekspor pada pendapatan di sektor perdagangan yaitu rumah tangga bukan
pertanian perkotaan golongan atas yang sebagian kepala rumah tangganya
atau penerima pendapatan terbesarnya bekerja sebagai pengusaha(bukan
pertanian) golongan atas. Misalkan manajer professional (akuntan, arsitek,
dan lain-lain) pekerja tata usaha dan penjualan golongan atas yang
berdomisili di perkota. Karena pada sektor perdagangan ternyata tenaga ahli
94
terdidik yang lebih mendapatkan pendapatan yang lebih di bandingkan
dengan lainnya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpualan sebagai berikut:
1. Agar dapat mengurangi kesenjangan pendapatan sektor perdagangan di
wilayah pedesaan dengan di perkotaan, hendaknya pemerintah lebih banyak
mengalokasikan anggaran pendukung perdagangan di wilayah pedesaan.
Misalnya anggaran dalam infrastruktur prasarana angkutan serta teknologi
produksi yang akan meningkatkan produktivitas perdagangan dalam sistem
pengangkutan yang lebih mudah dalam produksi maupun distribusi.
2. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan peningkatan kualitas SDM
tenaga kerja pedesaan dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan dan
kesehatan agar pendapatan dan produktivitas yang dihasilkan dapat
meningkat dengan tujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan
sehingga lebih sejahtera.
3. Pemerintah diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat pedesaan
terhadap pembiayaan usaha kecil mikro sehingga dapat mencegah terjadinya
urbanisasi akibat adanya kesenjangan antara pendapatan tenaga kerja
pedesaan dengan pendapatan tenaga kerja perkotaan.
95
4. Adanya perbaikan upah minimum bagi tenaga kerja agar kesenjangan antara
pendapatan rumah tangga golongan menengah ke bawah dengan pendapatan
rumah tangga golongan menengah ke atas bisa dikurangi.
5. Pemerintah hendaknya lebih meningkatkan dana anggaran pada sektor
perdagangan, karena sektor perdagangan merupakan sektor utama dalam
menghadapi AEC 2015 karena sektor perdagangan mampu menjadi tolok
ukur dalam persaingan pasar bebas.
6. Kebijakan- kebijakan di atas harus diupayakan lebih maksimal pada saat ini,
karena hasil studi ini di temukan bahwa fenomena AEC 2015 adanya
persaingan yang lebih kompetitif dalam perdagangan sehingga di perlukan
tiap negara memiliki spesifikasi perdagangan yang unggul.
7. Untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti dampak AEC 2015 pada
arus investasi bebas yang masuk ke Indonesia. Karena pada penlitian ini tidak
membahas tentang investasi bebas yang masuk ke Indonesia. Penelitian ini
hanya melihat dari sudut pandang arus perdagangannya saja sehingga pada
penelitian selanjutnya diharapkan mampu meneliti arus investasi AEC 2015.
96
Download