Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 218-232 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN LCD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMA NEGERI 3 KOTA PROBOLINGGO Hery Susilo Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan Malang Abstract This research aims to know the influence of learning motivation and instructional media using LCD toward English learning achievement of tenth graders at SMA Negeri 3 Probolinggo. Sixty (60) students were randomly invoked as participants of this research from five classes. The results showed that learning motivation, instructional media, and both influenced students’ English learning achievement significantly. Keywords: learning motivation, instructional media, learning achievement PENDAHULUAN Menengah Pertama maupun Sekolah Indonesia sebagai bagian dari Menengah Atas mendapatkan alokasi negara-negara di dunia pun tidak ingin waktu menjadi negara yang tertinggal dari pelajaran bangsa itu Badan Standar Nasional Pendidikan Pemerintah Indonesia dalam Undang- (BSNP) juga memasukkan pelajaran Undang 2000 Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran 2000/2004 yang diujikan secara nasional (Ujian lain. Oleh Nomor tentang 20 Propenas menganggap keberadaan karena Tahun penting mata terhadap pelajaran sekurang-kurangnya dalam Nasional). satu Apabila 4 jam minggunya. nilai pelajaran Bahasa Bahasa Inggris jauh dari rata-rata yang Inggris, sehingga melalui Kementerian dijadikan patokan maka siswa dapat Pendidikan dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional. Nasional memasukkan pelajaran Bahasa Inggris ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Namun pembelajaran selama Bahasa ini keadaan Inggris Bahkan karena dianggap penting maka sekolah paling membosankan. Secara umum kondisi tidak mengenyam para pendidikan siswa di yang Sekolah kelas kebanyakan di masih jauh masih dari rasa JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 menggairahkan. Pembelajaran Bahasa Untuk itu diperlukan suatu media yang Inggris juga masih miskin metode- dapat membangkitkan partisipasi aktif metode siswa pembelajaran. dikarenakan guru Hal tidak ini optimal dalam karena proses pembelajaran, bila guru bisa menggunakan media pembelajaran di mengimplementasikan kelas, bahkan tidak sedikit yang belum pembelajaran dengan tepat dan kreatif, mengoperasikannya. media Ada empat keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMA, akan efektif media menjadi untuk sarana menggugah yang totalitas indrawi dalam pembelajaran. yaitu menyimak (listening), berbicara Melihat betapa (speaking), membaca (reading) dan pelajaran menulis (writing). semakin besar peranan dan tanggung Bukan hal yang Bahasa pentingnya jawab keterampilan atau kompetensi di kelas Bahasa Inggris. Guru sebagai bahasa pengelola (class manager) dituntut untuk mampu mempunyai keterampilan (listening), membaca sehingga berbicara (reading) murid menyimak (speaking), dan menulis dalam maka mudah bagi guru untuk mengantarkan Inggris guru Inggris, merancang pembelajaran merencanakan, dan mengelola pembelajaran yang kondusif sehingga (writing) yang baik, karena kenyataan siswa yang ada keterampilan bahasa Inggris pembelajaran. Davis (1986: 248-249) yang bahkan dimiliki siswa masih belum seperti yang diharapkan. (enjoyable tantangan yang learning) bagi timbulnya guru, rasa aktif tidak hanya menyenangkan tersebut menjadi menyenangkan dan merupakan siswa dapat menikmatinya. dikarenakan Soekartawi (1995: mengatakan bahwa pembelajaran karena adanya totalitas mempunyai cara dalam melaksanakan berpartisipasi dalam menuntut mampu menciptakan suasana belajar senang guru proses sebuah dalam indrawi dalam keaktifan siswa, tetapi guru juga harus Menciptakan pembelajaran terlibat untuk aktif pembelajaran. pengajar. setiap tersendiri tugasnya 16) pengajar dalam sebagai Hal ini dapat dimengerti 219 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 karena setiap pengajar memerlukan penafsiran tiga hal penting, yaitu : a) bagaimana informasi. cara mengajar yang baik dan benar, b) alat bantu mengajar apa yang data dan memadatkan Kenyataan di lapangan masih ditemukan kegiatan digunakan, c) cara evaluasi apa yang Bahasa digunakan. terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat Oleh karena itu salah satu Inggris pembelajaran di SMA belum dari rendahnya kualitas pembelajaran upaya untuk meningkatkan efektivitas Bahasa Inggris. kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris ditemukan yaitu dalam rangka meningkatkan prestasi menggunakan metode ceramah atau belajar adalah dengan menggunakan konvensional media pembelajaran. siswa jenuh, bosan dan tidak tertarik Hamalik (2001: Adapun data yang guru yang hanya mengakibatkan 56) mengemukakan bahwa, pemakaian terhadap media pengajaran dalam proses belajar diakibatkan mengajar alat peraga dan media pembelajaran keinginan dapat dan membangkitkan minat membangkitkan yang yang hal kurangnya menarik oleh mana penggunaan guru dalam dan pembelajaran Bahasa Inggris. dan penggunaan bahkan membawa pengaruh-pengaruh diharapkan psikologis terhadap siswa. Penggunaan menengah atas akan tumbuh motivasi media pengajaran pada tahap orientasi dalam dirinya untuk belajar Bahasa pengajaran Inggris. rangsangan motivasi baru, pembelajaran, kegiatan akan belajar sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan Dengan berbagai para Motivasi siswa media di sekolah belajar penyampaian pesan dan isi pelajaran sangat pada gairah dan semangat dalam belajar, saat membangkitkan itu. motivasi Disamping minat sehingga siswa, media pengajaran juga dapat motivasi membantu energi siswa dan meningkatkan penting dalam berperan siswa tinggi yang memberikan yang akan kuat memiliki mempunyai untuk belajar. pemahaman, menyajikan data dengan Motivasi juga akan memberikan arah menarik dan terpercaya, memudahkan yang jelas dalam aktivitas belajar. 220 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 Berdasarkan penjelasan dan mengajar, yang mempengaruhi uraian diatas maka dapat dimengerti karakteristik afektif peserta didik salah bahwa satunya penggunaan media adalah motivasi belajar. pembelajaran yang tepat dan efisien Seringkali pengajar yang dihadapkan akan dapat membangkitkan motivasi pada peserta didik yang prestasinya belajar bahasa Inggris dan diharapkan tidak sesuai yang diharapkan pengajar prestasinya akan baik pula. namun kognitifnya cukup baik, maka Berpijak kenyataan tertarik dari di atas, mengambil kenyataanmaka judul peneliti pengajar menganggap bahwa peserta didik tersebut kurang motivasi belajar. penelitian, Pada pokoknya, motivasi ”Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan memiliki dua sifat, yakni (1) motivasi Media intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik, Pembelajaran Dengan Menggunakan LCD Terhadap Prestasi yang Belajar lainnya. Siswa Kelas XI Mata saling Menurut Pelajaran Bahasa Inggris di SMA Djamarah Negeri 3 Kota Probolinggo”. instrinsik Pengertian motivasi berkaitan (2002: dan satu dengan Syaiful Bahri 115) ekstrinsik motivasi mempunyai secara pengertian: motivasi instrinsik adalah umum adalah merupakan seperangkat motif-motif yang menjadi aktif atau proses berfungsinya dorongan, arahan dan tidak perlu dirangsang pemeliharaan perilaku ke arah suatu dari luar, karena dalam setiap diri sasaran (Lase, 2003: 33). Sardiman individu sudah ada dorongan untuk (2007: melakukan sesuatu. 75) sebagai mendefinisikan serangkaian motivasi usaha untuk Motivasi ekstrinsik adalah menyediakan kondisi-kondisi tertentu, motif-motif yang aktif dan berfungsi sehingga karena seseorang mau dan ingin adanya melakukan sesuatu, dan bila ia tidak dorongan dari suka, ekstrinsik, adalah maka meniadakan akan atau berusaha untuk perangsang luar. atau Motivasi motivasi yang mengelakkan disebabkan oleh faktor-faktor dari luar perasanaan tidak suka itu. Dalam dunia situasi belajar, seperti angka kredit, pendidikan ijasah, khususnya pada belajar tingkatan, hadiah, medali, 221 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 pertentangan dan persaingan; yang harus berdasarkan tujuan instruksional bersifat negatif ialah sarkasme, ejekan yang dan hukuman. pengajaran. Tidak semua konsep atau Media segala pembelajaran sesuatu dipergunakan pikiran, adalah yang untuk dapat merangsang perasaaan, perhatian dan telah topik disusun, dalam (b) Materi memerlukan pembelajaran, (c) media Metode dan pendekatan. Dalam kegiatan belajar mengajar gurur dapat memilih metode kemampuan atau ketrampilan peserta pengajaran sehingga dapat mendorong terjadinya sesuai dengan topik yang diajarkan. proses Jadi belajar pada diri peserta dan media pendekatan yang pembelajaran yang pembelajaran. Batasan ini cukup luas dipergunakan dalam kegiatan belajar dan mendalam mencakup pengertian mengajar harus sesuai dengan metode sumber, lingkungan, pengajaran metode yang manusia dan pendekatan yang untuk digunakan, (d) Kondisi kelas. Keadaan tujuan pembelajaran. Jadi media dalam atau kondisi kelas juga harus menjadi pembelajaran perhatian diartikan dimanfaatkan dan tidak sebagai penting boleh alat sekedar yang kehadirannya tidak dalam pembelajaran. guru di saat akan menentukan media pembelajaran yang akan digunakan diantaranya adalah ruangan, tempat duduk, banyak murid dan waktu tersedia, dan (e) Tahap berpikir siswa. Media pembelajaran Gambar 1. Skema kedudukan media pembelajaran harus dapat digunakan menstimulasi siswa dalam belajar. Dengan Hal-hal yang dipertimbangkan perlu dalam memilih dan untuk demikian media pembelajaran yang ditampilkan harus menarik perhatian siswa, sehingga menentukan jenis media pembelajaran siswa senang mengutak-atik dan ingin adalah: menelaah konsep (a) pembelajaran Tujuan. Setiap yang digunakan media oleh guru dalam proses belajar mengajarnya dalam media lebih jauh pesan pembelajaran tersebut (Djamarah, 2002: 143). 222 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 Wahab (2002: 613) membuat bukti keberhasilan belajar klasifikasi media pembelajaran yang kemampuan dapat dipilih guru, menjadi 3 kategori, melakukan kegiatan belajarnya sesuai yaitu: (a) media visual, yang terdiri dengan bobot yang dicapainya.” dari METODE PENELITIAN media visual yang tidak diproyeksikan, dan media visual yang seseorang atau Penelitian siswa dalam ini diproyeksikan, (b) media audio, dan sebagai (c) media audio-visual. correlational (Maholtra, 1996: 115). yang descriptive dirancang Prestasi belajar merupakan hal Penelitian tidak research) kegiatan dapat belajar, dipisahkan karena dari kegiatan research deskriptif (descriptive digunakan menggambarkan dan untuk faktor-faktor yang belajar merupakan proses, sedangkan berhubungan dengan prestasi belajar prestasi merupakan hasil dari proses siswa yaitu motivasi belajar dan media belajar. Memahami pengertian prestasi pembelajaran. Sedangkan penelitian belajar secara garis besar harus bertitik correlational research digunakan tolak kepada pengertian belajar itu untuk menjelaskan besarnya hubungan sendiri. variabel-variabel bebas yaitu motivasi Untuk mengemukakan berbeda-beda itu para pendapatnya sesuai ahli yang dengan pandangan yang mereka anut. Namun belajar media pembelajaran dengan variabel terikat prestasi belajar siswa. dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik dan Populasi dalam penelitian ini persamaan. adalah seluruh siswa kelas XI SMA Sehubungan dengan prestasi belajar, Negeri 3 Probolinggo yang berjumlah Poerwanto 150 siswa, yang terbagi ke dalam 5 (1986: 28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil kelas, yang dicapai oleh seseorang dalam terdiri dari 30 usaha sampel belajar sebagaimana yang dimana masing-masing siswa. dalam Pengambilan penelitian ini dinyatakan dalam raport”. Selanjutnya menggunakan Winkel mengatakan Sampling dan untuk memilih anggota bahwa “prestasi belajar adalah suatu sampel dengan peneliti menggunakan (1996: 162) teknik kelas Probability 223 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 teknik Proporsional Random Berdasarkan perhitungan Sampling. menggunakan rumus Solvin, sampel teknik statistik tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu. Pengujian persyaratan statistik dilakukan dengan yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan perangkat tes berjumlah 60 siswa, dimana masing- parametrik uji normalitas, uji masing sampel homogenitas dan uji multikolinieritas. diambil secara siswa acak tiap kelas masing-masing kelas sebanyak 12 siswa. Penelitian, yaitu Dalam menggunakan ini model analisis regresi perlu linier berganda. Pemilihan model ini menggunakan metode yang tepat, juga didasarkan pada alasan bahwa dalam perlu penelitian ini ingin mengetahui tentang memilih pengumpulan disamping penelitian teknik data dan yang alat relevan, seberapa besar pengaruh beberapa karena penggunaan teknik dan alat (dua) variabel bebas terhadap satu pengumpul akan variabel tergantung. Untuk mengetahui data ada data yang tepat memungkinkan diperolehnya yang (Margono, obyektif Adapun pengumpulan data tidaknya pengaruh 2 variabel 1997). bebas atau lebih secara bersama-sama dalam dengan variabel terikat dipergunakan penelitian ini menggunakan kuesioner uji serempak (uji F). dan dokumentasi. Tujuan penggunaan HASIL DAN PEMBAHASAN kuesioner Hipotesis pertama untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa dan media pembelajaran. dalam penelitian Dokumentasi digunakan untuk Hipotesis penelitian ini pengaruh yang pertama adalah dalam ”Terdapat signifikan motivasi mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa terhadap prestasi belajar belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3 siswa Probolinggo. Probolinggo”. Sebelum analisis menguji asumsi statistik memilih yang hipotesis, yang teknik sesuai untuk maka melandasi statistik Kelas XI variabel penggunaan prestasi Negeri 3 Dari hasil perhitungan yang menunjukkan asumsi- SMA telah bahwa motivasi belajar dilakukan data belajar siswa pada dengan menunjukkan 224 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 data yang normal dan homogen dan Probolinggo”. dari hasil pengujian regresi berganda statistik menunjukkan menunjukkan pengujian signifikansi) yang ttest telah (uji dilakukan Dari hasil perhitungan yang telah bahwa dilakukan data pada variabel media pembelajaran terhadap menunjukkan signifikansi thitung untuk prestasi variabel motivasi belajar siswa adalah data yang normal dan homogen dan sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α = dari hasil pengujian regresi berganda 0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil menunjukkan ditolak dan hipotesis alternatif diterima signifikansi) (Sigthitung = 0,001 < α = 0,05). menunjukkan signifikansi thitung untuk Sehingga yang variabel media pembelajaran adalah adalah terdapat sebesar 0,048 yang lebih kecil dari α = signifikan motivasi 0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil belajar siswa terhadap prestasi belajar ditolak dan hipotesis alternatif diterima siswa. (Sigthitung = 0,048 < α = 0,05). Dengan keputusan dapat diambil pengaruh yang Dengan pertama statistik demikian hipotesis penelitian ini yang dalam belajar siswa pengujian yang demikian menunjukkan ttest telah hipotesis (uji dilakukan kedua dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa terdapat pengaruh terdapat yang belajar media pembelajaran terhadap prestasi terhadap prestasi belajar siswa adalah belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 3 terbukti, atau dengan kata lain dapat Probolinggo dikatakan dapat signifikan siswa motivasi bahwa berpengaruh motivasi belajar secara positif pengaruh adalah dikatakan pembelajaran yang signifikan terbukti, atau bahwa media berpengaruh secara terhadap prestasi belajar siswa. positif terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis Kedua Hipotesis Ketiga Hipotesis penelitian ini pengaruh yang kedua dalam adalah signifikan Hipotesis ”Terdapat penelitian ini media pengaruh yang ketiga adalah signifikan dalam ”Terdapat motivasi pembelajaran terhadap prestasi belajar belajar siswa dan media pembelajaran siswa secara bersama-sama terhadap prestasi Kelas XI SMA Negeri 3 225 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Dari hasil perhitungan Probolinggo”. statistik yang menunjukkan telah bahwa dilakukan data Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Kelas XI SMA Negeri 3 Probolinggo pada Dari hasil analisis yang telah variabel motivasi belajar siswa, media dikemukan pembelajaran bahwa dan prestasi belajar Belajar Siswa di atas terdapat menunjukkan pengaruh yang belajar siswa siswa menunjukkan data yang normal signifikan dan homogen, terhadap prestasi belajar siswa, yang pengujian kemudian dari hasil regresi motivasi berganda ditunjukkan dengan nilai probabilitas menunjukkan koefisien korelasi yang thitung lebih kecil dari α=0,05 (p= 0,001 positif yakni sebesar R = 0,409. < 0,05) dimana hipotesis nihil ditolak Sedangkan regresi dan hipotesis alternatif diterima. Hasil bahwa penelitian relevan signifikansi Fhitung adalah sebesar 0,005 penelitian yang yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini Budi berarti penelitian menunjukkan: ada pengaruh berganda hasil pengujian menunjukkan hipotesis nihil ditolak dan Utomo dengan temuan dilakukan Witono (2008) dimana hipotesis alternatif diterima (SigFhitung yang signifikan = 0,005 < α = 0,05). Dengan demikian belajar tinggi dan hipotesis ketiga dalam penelitian ini rendah terhadap prestasi belajar mata yang menyatakan lingkup hasil motivasi motivasi belajar bahwa terdapat pelajaran signifikan motivasi Prasmono (2010) belajar siswa dan media pembelajaran penelitian menemukan secara bersama-sama terhadap prestasi pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3 belajar Probolinggo listening, pengaruh dapat yang adalah dikatakan terbukti, bahwa atau terhadap dari Kemudian Ari dimana hasil bahwa: ada prestasi belajar besarnya rataan dibuktikan bahwa siswa yang belajar siswa dan media pembelajaran mempunyai motivasi belajar tinggi secara lebih baik prestasinya daripada siswa bersama-sama motivasi sejarah. berpengaruh secara positif terhadap prestasi belajar yang mempunyai motivasi belajar siswa. rendah, dan penelitian yang dilakukan 226 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 oleh Suci Dwi Novia Sari (2013) hasil probabilitas penelitian ada α=0,05 (p= 0,048 < 0,05) dimana signifikan hipotesis nihil ditolak dan hipotesis menunjukkan hubungan positif bahwa yang antara motivasi belajar dengan prestasi kecil dari Hasil penelitian relevan dengan Motivasi berprestasi siswa lebih alternatif diterima. belajar. sangat thitung siswa merupakan menentukan itu sendiri. faktor prestasi Sering untuk temuan penelitian yang dilakukan oleh yang Sri Saparinsih (2011) dimana hasil belajar penelitian menunjukkan: 1) Terdapat dijumpai perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki intelegensi yang penggunaan media pembelajaran LCD tinggi dengan tetapi prestasi belajar yang OHP dicapainya rendah, akibat kemampuan penguasaan intelektual pelajaran IPS yang dimilikinya terhadap kemampuan kompetensi dasar mata pada siswa Sekolah tidak/kurang berfungsi secara optimal. Dasar (Gugus Mawar) di Kecamatan Salah Wonogiri satu faktor kemampuan pendukung agar intelektual yang dimiliki Kabupaten Wonogiri, 2) Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa dapat berfungsi secara optimal siswa yang memiliki minat belajar adalah tinggi dan minat rendah adanya motivasi untuk berprestasi yang tinggi dalam dirinya. belajar terhadap penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran IPS pada siswa Sekolah Dasar (Gugus Mawar) di Kecamatan Pengaruh Media Terhadap Prestasi Pembelajaran Belajar Mata Wonogiri Kabupaten Wonogiri, dan 3) Terdapat interaksi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 penggunaan media Probolinggo dengan Dari hasil analisis yang telah dikemukan di atas menunjukkan minat penguasaan pengaruh pembelajaran belajar terhadap kompetensi dasar pelajaran IPS mata pada siswa Sekolah bahwa terdapat pengaruh yang media Dasar (Gugus Mawar) di Kecamatan pembelajaran terhadap prestasi belajar Wonogiri Kabupaten siswa, yang ditunjukkan dengan nilai Penguasaan kompetensi Wonogiri. dasar Ilmu 227 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 Pengetahuan memiliki Sosial minat siswa belajar yang obyek secara sendiri,melatih siswa tinggi lebih untuk belajar menemukan suatu ide- tinggi lebih baik dibandingkan siswa ide baru dan relasinya dengan konsep- yang konsep memiliki minat belajar yang rendah. yang melatih Hal tersebut dapat dimengerti mengingat Media juga telah siswa diketahui dalam dan melakukan pengukuran. merupakan Oleh karena itu, penggunaan salah satu dari banyak faktor yang media mempengaruhi belajar dan berdampak penting pada prestasi belajar peserta didik. pembelajaran Sama halnya dengan motivasi belajar, Inggris, media pembelajaran merupakan salah pelajaran Bahasa Inggris, ada empat satu faktor yang tidak dapat diabaikan keterampilan begitu saja. Sebab media merupakan dikuasai siswa alat Inggris yang dalam untuk Bahasa pesan dalam menyimak Sebagaimana penyampaian khususnya mengingat digunakan menyampaikan pembelajaran. pembelajaran menjadi sarana Bahasa dalam dasar mata yang harus dalam pembelajaran di SMA, (listening), yaitu berbicara menurut (speaking), membaca (reading) dan Erman dan Winataputra (1992: 274) menulis (writing), dimana selama ini manfaat keterampilan atau pembelajaran faedah media bahasa dalam penggunaan dimiliki siswa media pembelajaran diantaranya yang diharapkan. adalah membantu memberikan guru penjelasan dalam: konsep, Inggris masih yang belum seperti Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Media Pembelajaran Secara merumuskan atau membentuk konsep, Bersama-sama memberikan penguatan konsep pada Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 siswa (reinforcement), melatih siswa Probolinggo dalam pemecahan masalah, Terhadap Prestasi Dari hasil analisis yang telah mendorong siswa untuk berpikir kritis dikemukan dan analitik, mendorong siswa untuk bahwa melakukan pengamatan terhadap suatu signifikan motivasi belajar siswa dan di terdapat atas menunjukkan pengaruh yang 228 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 media pembelajaran secara bersama- Faktor motivasi sangat sama terhadap prestasi belajar siswa, mempengaruhi prestasi belajar siswa, yang ditunjukkan dengan signifikansi hal ini dikarenakan motivasi dalam diri Fhitung adalah sebesar 0,005 yang lebih siswa kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti menentukan hipotesis nihil ditolak dan hipotesis meningkatkan prestasi belajar. Siswa alternatif diterima (SigFhitung = 0,005 < akan berusaha sekuat tenaga apabila α = 0,05). dia menjadi faktor yang sangat siswa memiliki dalam motivasi yang besar Hasil penelitian tersebut cukup untuk mencapai tujuan belajar. Begitu relevan, mengingat banyak faktor yang pula dengan faktor penggunaan media mempengaruhi pembelajaran, prestasi belajar. penggunaan Prestasi belajar yang dicapai siswa pengajaran pada prinsipnya dipengaruhi oleh dua pengajaran faktor dan keefektifan proses pembelajaran dan eksternal. Kedua faktor ini kaitannya penyampaian pesan dan isi pelajaran erat dengan tinggi rendahnya prestasi pada yang diraih oleh seorang siswa, karena membangkitkan dengan siswa, media pengajaran juga dapat yaitu faktor internal dukungan kedua faktor ini pada media tahap akan orientasi sangat saat membantu itu. Disamping motivasi minat seorang siswa akan dapat mengikuti membantu proses belajar mengajar dengan baik. pemahaman, menyajikan data dengan Seorang siswa yang dapat mengikuti menarik dan terpercaya, memudahkan proses belajar mengajar dengan baik penafsiran dapat dipastikan prestasi belajar yang informasi, diraihnya siswa dapat tercapai dengan optimal. pun akan tinggi. Faktor internal siswa dalam hal ini adalah motivasi belajar siswa. Sedangkan adalah belajar pembelajaran. meningkatkan dan sehingga memadatkan prestasi belajar demikian hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh media data Dengan faktor eksternal dalam penelitian ini penggunaan siswa dan terhadap yang dan signifikan media prestasi motivasi pembelajaran belajar telah mendukung hasil teori yang ada. 229 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 KESIMPULAN sama terhadap prestasi belajar siswa Dari hasil analisis yang telah Kelas XI SMA Negeri 3 Probolinggo. dilakukan dalam penelitian ini dapat Kesimpulan ini didukung dari hasil ditarik beberapa kesimpulan sebagai analisis berikut: diketahui Terdapat signifikan motivasi regresi bahwa berganda, signifikansi yang adalah sebesar 0,005 yang lebih kecil belajar siswa dari α = 0,05 (SigFhitung = 0,005 < α = 0,05). XI DAFTAR PUSTAKA Negeri 3 Probolinggo. Kesimpulan ini didukung dari hasil analisis regresi diketahui berganda, bahwa signifikansi dimana thitung untuk variabel motivasi belajar siswa menunjukkan angka sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α = 0,05 (p = 0,001 < α = 0,05). Terdapat signifikan pengaruh media yang pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Probolinggo. Kesimpulan ini didukung dari hasil analisis regresi diketahui untuk berganda, bahwa variabel ekstrakurikuler signifikansi keaktifan menunjukkan dimana thitung kegiatan angka sebesar 0,048 yang lebih kecil dari α = 0,05 (p = 0,048 < α = 0,05). Terdapat Fhitung pengaruh terhadap prestasi belajar siswa Kelas SMA dimana pengaruh yang signifikan motivasi belajar siswa dan media pembelajaran secara bersama- Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara. Bahri Djamarah, Syaiful. (2002). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional. Danim, Sudarwan. (1995). Media Komunikasi Penddikan. Jakarta: Bumi Aksara. Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika. Jakarta: Bina Ilmu. Hasan, Z.M. (1990). Jenis dan Rancangan Penelitian Kuantitatif. Pusat Penelitian IKIP. Malang. Hamalik, Oemar. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Ed.1, cet-2. Jakarta: Bumi Aksara. -----------------. (2003). Media Pendidikan. Bandung: Tarsito. Harjanto. (1997). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Lake, Jason. (2003). Motivasi Berprestasi Kecerdasan Emosional, Percaya Diri dan Kinerja,Universitas Kristen Indonesia, Jakarta. Maholtra, N. K. (1996). Marketing Research: An Applied 230 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 Orientation. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Mulyati. (2005). Psikologi Belajar, Andi, Yogyakarta. Noviasari, Suci Dwi. (2013). Hubungan Motivasi Belajar Dan Media Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Purwanto, M.P., N.M.. (1987). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Purwanto, Hery. (2009). Keefektifan Penggunaan Media Liquid Crystal Display Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Geografi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri Sub Rayon 04 Kabupaten Ngawi. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Prasmono, Ari. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Multimedia dan Digital Video Disc Terhadap Prestasi Belajar Listening Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Wonogiri. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. cet-4. Bandung: CV. Alfabet. Saparinsih, Sri. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran OHP dan LCD Terhadap Penguasaan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa (Penelitian pada Siswa Kelas VI SD Negeri di Gugus Mawar Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri). Tesis. Surakarta: Program Studi Tehnologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Santoso, Singgih. (1991). SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hadi, Sutrisno, Hadi. (1990). Metodologi Research. Cet.XXI.Yogyakarta: Andi ofset. Sekaran, Umar. (1992). Research Methods for Business: A SkillBuilding Approach. New York: John Willey and Sons Inc. Soekartawi (1995). Mengajar Yang Efektif. Pustaka Jaya: Jakarta. Slameto, (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya, Bina Aksara, Jakarta. W. Gulo, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta. Witono Budi Utomo, S. (2008). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Audiovisual dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata 231 JPPI Volume 10 No 2 (2016) 218-232 Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Kota Kudus. Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Wetherington H.C and Walt Burton, W.H. (1986). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar (terjemahan). Bandung, Jemmars. UU RI. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 232