pengaruh motivasi belajar dan penggunaan media - e

advertisement
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 1 (2016) 101-118
ISSN (Print) : 1858-4985
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV DI SDN MAYANGAN 6 KOTA
PROBOLINGGO
Susi Andriani
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
[email protected]
ABSTRACT
This research aims to know the influence of learning motivation and the use of instructional media on
learning achievement of sixth graders at SDN Mayangan 6 Probolinggo. Thirty three (33) students
were invoked as the participants. As the result, it shows that there is a significant influence of learning
motivation on learning achievement, the use instructional media on learning achievement, and
learning motivation and the use of instructional media simultaneously on learning achievement of
sixth graders at SDN Mayangan 6 Probolinggo.
Keywords: learning motivation, instructional media, learning achievement
PENDAHULUAN
dipungkiri bahwa penyebab utamanya
Di era globalisasi problematika
adalah
sumber
daya
manusia
itu
yang dihadapi jutaan anak manusia
sendiri yang kurang bermutu. Oleh
menjadi sangat kompleks. Globalisasi
sebab itu pendidikan memiliki peranan
yang ditandai dengan hilangnya batas
yang
budaya antar negara di atas bumi,
mempersiapkan
disebabkan
menghadapi
teknologi,
karena
kemajuan
perkembangan
ekonomi
dan
sangat
tidak,
krisis
multidimensional
dalam
generasi
untuk
globalisasi
yang
penuh dengan tantangan.
kecanggihan sarana informasi. Diakui
atau
era
penting
Pendidikan memegang peranan
penting
dalam
upaya
meningkatkan
yang melanda di negara kita, membuka
sumber daya manusia guna mendorong
mata
laju
kita
terhadap
mutu
pembangunan
nasional
suatu
penyelenggaraan pendidikan di Negara
bangsa, karena pendidikan merupakan
Indonesia. Penyebab adanya krisis itu
kunci pembangunan sebuah bangsa.
sendiri begitu kompleks, namun tak
Sumber
daya paling pokok
dalam
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
mengembangkan
manusia
adalah
ilmu
melalui
modern
pengetahuan,
henti-hentinya, karena dengan belajar
itulah
manusia
dapat
untuk itu proses belajar pada diri setiap
Kegiatan
orang menjadi hal yang paling penting
suatu
untuk dilakukan. Usaha pembangunan
menyeluruh dalam diri masing-masing
nasional suatu negara harus disertai
individu.
hasrat belajar yang tinggi dari setiap
berkolaborasi
warga
untuk
negaranya.
mencakup
juga
meningkatkan
Hasrat
belajar
keinginan
untuk
atau
belajar
berkembang.
proses
adalah
yang
Guru
dan
terjadi
secara
murid
semaksimal
mendapatkan
merupakan
harus
mungkin
prestasi belajar
yang tinggi.
mengembangkan
Terdapat beberapa faktor yang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
mempengaruhi
budaya bangsa yang telah ada dalam
yang berasal dari dalam diri siswa
rangka meningkatkan kualitas sumber
maupun yang berasal dari luar diri
daya
manusia,
prestasi belajar
baik
untuk
memperkuat
siswa itu sendiri. Nana (2011: 39)
bersaing
diberbagai
mengemukakan bahwa ”hasil belajar
bidang kehidupan bangsa. Tidak dapat
yang dicapai siswa dipengaruhi oleh
dipungkiri
pendidikan
dua faktor utama yakni faktor yang
pada
berasal dari dalam diri siswa dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
faktor yang datang dari luar diri siswa
teknologi
yang
sehingga
menuntut
kemampuan
bahwa
membawa
dampak
masyarakat
semakin
maju,
atau faktor lingkungan”. Faktor yang
pemerintah
serta
datang
untuk
memberikan
prioritas utama terhadap pendidikan.
terdapat
mengajar
yang
proses
akan
kemampuan
samping
Dalam pelaksanaan pendidikan
disekolah
dari
belajar
menghasilkan
diri
yang
faktor
siswa
terutama
di milikinya.
kemampuan
Di
yang
dimiliki siswa juga terdapat faktor lain
motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap
dan
kebiasaan
belajar,
perubahan dan kecakapan pada diri
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik
individu. Belajar merupakan hal yang
dan psikis.
sangat
dasar
merupakan
bagi
manusia
proses yang tidak
dan
Di antara faktor internal yang
ada
menentukan keberhasilan belajar salah
102
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
satunya
adalah
Motivasi
belajar
faktor
psikis
dorongan,
merasa
motivasi
adalah
yang
belajar.
merupakan
memberikan
menumbuhkan
senang,
semangat
pembelajaran
adalah
agar
siswa
termotivasi untuk memahami pelajaran
yang
diajarkan
gairah,
digunakan
dalam
meningkatkan
bila
sesuai
media
sehingga
yang
akan
kelancaran
proses
melakukan kegiatan belajar. Motivasi
belajar dan diharapkan prestasi yang
belajar yang tinggi pada siswa akan
nantinya
dicapai
mendorong siswa untuk giat belajar
Dengan
demikian
sehingga akan meningkatkan prestasi
belajar yang tinggi untuk belajar dan
belajarnya, hal ini dikarenakan cara-
penggunaan media pembelajaran yang
cara
dikembangkan
sesuai, apabila berhasil akan memberi
guru akan lebih terserap dan terkesan
dampak positif karena meningkatkan
difikiran
kegiatan
mengajar
yang
peserta didik
apabila ada
belajar
juga
akan
adanya
baik.
motivasi
mengajar
sehingga
dorongan psikologis dari peserta didik
berjalan lancar dan juga membuat para
itu sendiri. Sekolah sebagai organisasi
siswa lebih memahami yang diajarkan
yang
dan nantinya dapat berprestasi tinggi.
mendelegasikan
kepemimpinan
kepada
kewenangan
guru
dalam
Berdasarkan data awal yang
kegiatan proses belajar mengajar di
diperoleh
kelas, senantiasa menuntut peran aktif
pendahuluan,
guru
motivasi
kelas IV di SDN Mayangan 6 Kota
Probolinggo, dilihat dari hasil Ujian
untuk
menumbuhkan
belajar
demi
tercapainya
tujuan
bersama
yaitu
peningkatan
prestasi
belajar.
Tengah
melalui
penelitian
sebagian
Semester
besar
(UTS)
siswa
mata
pelajaran IPS masih di bawah Kriteria
Faktor
tidak
Ketuntasan Minimal (KKM), dari data
kalah penting dalam pencapaian hasil
yang diperoleh yaitu dari 32 siswa
belajar
faktor
kelas IV B hanya 12 siswa yang
mempengaruhi
nilainya memenuhi KKM. Rendahnya
keberhasilan
prestasi belajar mata pelajaran IPS
eksternal
siswa
siswa.
yang
dalam
Eksternal juga
Salah
juga
meraih
satu
belajar adalah Media Pembelajaran.
sebagai
Tujuan
perhatian
dari
adanya
media
akibat
pada
dari
proses
kurangnya
belajar
103
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
mengajar,
dimana
perangkat
belum
dimanfaatkan
dengan mudah dengan memanfaatkan
sepenuhnya seperti penggunaan media
media pembelajaran ini. Penumbuhan
pembelajaran.
minat ini sangat didukung oleh media
pembelajaran
Pengubahan
pembelajaran
dapat
ditampilkan
pembelajaran
pembelajaran yang ada. Adanya media
efisien dan efektif bila pengajar dapat
pembelajaran akan merangsang siswa
menerapkan,
untuk aktif dan kreatif dalam proses
metode,
memahami
antara
pengajaran dan pengenalan
belajar
mengajar,
sehingga
siswa. Selain itu juga memanfaatkan
optimalisasi kemampuan siswa akan
beberapa media sebagai metode untuk
mudah tercapai dengan pembelajaran
memperjelas
bahan
yang
yang optimal. Penguasaan materi lebih
dilaksanakan.
Hamalik
1)
mudah dan kematangan belajar siswa
ajar
(1994:
menyatakan bahwa” media pendidikan
meningkat.
merupakan suatu bagian integral dari
Penggunaan
media
proses pendidikan disekolah, karena
pembelajaran
menjadi bidang yang harus dikuasai
materi
bagi setiap
guru yang profesional”.
motivasi terhadap peserta didik untuk
Masih ditegaskan lagi oleh Hamalik
lebih tertarik terhadap pelajaran yang
(1994:
akan disampaikan, penggunaan media
12)
pembelajaran
tehnik
bahwa
adalah
yang
mengefektifkan
”media
metode
digunakan
dan
untuk
komunikasi
dan
interaksi antara guru dan siswa dalam
pelajaran
pembelajaran
kegairahan
penyampaian
akan
akan
peserta
penggunaannya
memberikan
menimbulkan
didik
tepat
selama
dan
sesuai
dengan topik yang disampaikan.
proses pendidikan dan pengajaran”.
Dari pendapat tersebut jelas
dalam
Pada
kenyataannya
penggunaan
media
bahwa media pembelajaran merupakan
masih
faktor
antara lain: tidak semua guru mampu
yang
penting
dalam
terdapat
pembelajaran
pembelajaran. Penggunaan media akan
menggunakannya,
mendukung
mengajar
dalam
yang
proses
belajar
media
dilakukan.
Variasi
Mayangan
berbagai
selain
pembelajaran
6
Kota
kendala,
itu
jumlah
di
SDN
Probolinggo
104
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
jumlahnya
masih
sangat
kurang
sehingga
tidak
semua
kelas
menggunakan
media
pembelajaran
Pada
dasarnya
perbuatan-
perbuatan yang dilakukan sehari-hari
banyak
yang didorong oleh motif-
dalam penyampaian materi di kelas,
motif ekstrinsik, tetapi banyak pula
para guru yang belum menggunakan
yang
media
banyak
intrinsik
menggunakan media bahan ajar berupa
Seperti
buku
pendidikan, khususnya dalam proses
pembelajaran
teks
masih
dan
ceramah
dalam
melakukan pembelajaran di kelas.
Berangkat
atau
oleh
oleh
halnya
belajar
motif-motif
kedua-duanya.
dalam
mengajar
untuk
dunia
menacapai
gambaran
tujuan dan hasil belajar yang optimal,
kondisi nyata di atas penulis tertarik
siswa banyak terpengaruh oleh motif-
mengadakan
motif yang berasal dari luar dirinya
Pengaruh
penelitian
Motivasi
Penggunaan
Terhadap
dari
didorong
Media
Belajar
tentang
dan
maupun
pembelajaran
dirinya,
Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas IV di SDN Mayangan 6 Kota
atau
Risak
(dalam
dari
dalam
mungkin
dapat
dengan situasi yang berkembang.
Di
M.
berasal
terpengaruh secara bersamaan sesuai
Probolinggo.
Thomas
yang
maka
antara
motivasi tersebut,
menurut
penulis
yang
Daradjat, 1995: 40) mengemukakan
intrinsiklah
tentang motivasi sebagai berikut: We
berkesan lama serta dapat memberikan
may now define motivation, in a
hasil
pedagogical sense, as the conscious
seseorang, karena motivasi ini timbul
effort on the part of the teacher to
atas dasar kesadaran sendiri untuk
establish in studens motives leading to
memperoleh
sustained activity toward the learning
tetapi tidak dengan mengesampingkan
goals. Artinya disadari oleh pihak guru
motivasi
untuk menimbulkan motif-motif pada
ekstrinsik juga sangatlah berpengaruh
diri murid yang menunjang kegiatan
pada diri seseorang, karena manusia
kearah tujuan-tujuan belajar.
adalah
yang
jauh
motivasi
memuaskan
hasil
yang
ekstrinsik.
makhluk
membutuhkan
lebih
pada
diri
diinginkan,
Motivasi
sosial yang
serta
baik,
saling
mempunyai
105
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
lingkungan
disekitarnya,
lingkungan
sekolah,
masyarakat.
keluarga
Apabila
baik
dan siswa dalam proses pendidikan
dan
dan pengajaran di Sekolah.
lingkungan
Media
pembelajaran
sekitarnya baik dan dapat memotivasi
salah
seseorang untuk melakukan tindakan
membantu guru memperkaya wawasan
yang baik, maka seseorang itu dapat
peserta didik. Aneka macam bentuk
mencapai tujuan yang diinginkan dan
dan jenis media pembelajaran yang
sebaliknya,
lingkungan
digunakan oleh guru menjadi sumber
malah
ilmu pengetahuan bagi peserta didik.
melakukan
Dalam menerangkan suatu benda, guru
apabila
disekitarnya
membuat
buruk
dan
seseorang
satu
sumber
sebagai
dapat
tidak dapat termotivasi dan tidak dapat
langsung ke hadapan peserta didik di
mencapai tujuan yang diinginkan.
kelas.Dengan menghadirkan bendanya
demikian,
motivasi
seiring
dengan
bendanya
ikut
tindakan yang buruk, maka orang itu
Dengan
membawa
belajar
penjelasan
secara
mengenai
sangatlah penting baik motivasi yang
benda itu, maka benda itu dijadikan
berasal
sebagai sumber belajar.
dari
dalam
diri
(intrinsik)
maupun motivasi yang berasal dari
Kedudukan
media
luar diri (ekstrinsik), karena kedua-
pembelajaran
duanya
karena itu guru perlu menggunakannya
dapat
menjadi
pendorong
sangat
penting,
dalam
untuk belajar dan agar proses belajar
dalam
pembelajaran.
mengajar dan berjalan dengan lancar,
pandai
menggunakan
aktifitas dalam belajarnya memberikan
guru
kepuasan/ganjaran
kegiatan
sebagai sumber belajar dan sebagai
belajarnya serta sesuai dengan tujuan
penyalur informasi dari bahan yang
yang diharapkan.
disampaikan kepada anak didik dalam
diakhir
Menurut Hamalik (1994: 12)
media
pendidikan
merupakan
alat,
metoda, dan teknik yang digunakan
dalam
rangka
lebih
mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru
yang
bisa
Guru
oleh
yang
media
adalah
manipulasi
media
proses belajar mengajar (Djamarah,
2006: 123).
Dalam
pembelajaran
menggunakan
media
dianjurkan
untuk
merencanakan secara sistematik agar
106
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
pembelajaran
berjalan
penggunaan
berjalan
media
secara
efektif
dan
Hasil
belajar
pembelajaranpun
kemampuan
yang
efektif
pula.
setelah
ia
menerima
belajar.
Hasil
Pembelajaran
efektif
dengan
menggunakan
media
perlu
hakikatnya
adalah
dimiliki
siswa
pengalaman
belajar
siswa
adalah
pada
perubahan
direncanakan dengan baik agar: 1)
mencakup bidang kognitif, afektif dan
menumbuhkan minat peserta didik; 2)
psikomotoris berorientasi pada proses
menyampaikan
belajar mengajar yang dialami siswa
materi
baru;
3)
melibatkan peserta didik secara aktif;
(Sudjana, 2005).
4) mengevaluasi tingkat pemahaman
peserta
didik;
dan 5) menetapkan
tindak lanjut.
Sistem pendidikan nasional dan
rumusan
tujuan
Dalam
pendidikan
hal
ini
berguna
media
tujuan
pendidikan;
baik
kurikuler
maupun
tujuan
instruksional
pada
umumnya
untuk
(1)
menggunakan klasifikasi hasil belajar
(2)
Bloom
menumbuhkan
kegairah
belajar;
memungkinkan
interaksi
yang
lebih
yang
secara
garis
besar
membaginya menjadi tiga ranah, ranah
langsung antara anak didik dengan
kognitif,
lingkungan
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil
dan
kenyataan-kenyataan;
afektif,
dan
psikomotoris.
(3) memungkinkan anak didik belajar
belajar
intelektual yang terdiri dari
sendiri-sendiri
enam
aspek,
menurut
kemampuan
dan minatnya; dan d) Dengan media
(pengetahuan),
dapat
(pemahaman),
mengatasi
lingkungan
berbeda
dan
keunikan
siswa,
pengalaman
yang
sedangkan
kurikulum
dan
yakni:
knowledge
comprehension
aplikasi,
analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
pertama
disebut
kognitif
tingkat
materi pendidikan sama, karena media
rendah dan keempat aspek berikutnya
pendidikan
termasuk
kemampuan:
perangsang
memiliki
(1)
yang
kemampuanmemberikan
sama;
(2)
kognitif
tingkat
tinggi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek, yakni:
mempersamakan pengalaman; dan (3)
penerimaan,
jawaban
atau
reaksi,
menimbulkan persepsi yang sama.
penilaian, organisasi, dan internalisasi.
107
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
Ranah psikomotoris berkenaan dengan
belajar merupakan suatu alat untuk
hasil
mengukur aspek-aspek
belajar
keterampilan
dan
tertentu dari
kemampuan bertindak yang terdiri atas
siswa (Dimyati dan Mudjiono, 2009:
enam aspek, yakni: gerakan refleks,
256-259).
keterampilan
dasar,
Dari
kemampuan perseptual, keharmonisan
disimpulkan
atau ketepatan, gerakan keterampilan
adalah perubahan pada kognitif, afektif
kompleks, dan gerakan ekspresif dan
dan
interpretatif (Sudjana, 2005).
pengalaman belajar yang dialami siswa
hasil
gerakan
uraian
di
bahwa
konatif
atas
dapat
hasil
belajar
sebagai
pengaruh
Menurut Hamalik (2008: 155),
baik berupa suatu bagian, unit, atau
belajar
bab
“suatu
proses
didefinisikan
materi
tertentu
yang
telah
perubahan
diajarkan. Dalam penelitian ini aspek
tingkah laku pada diri siswa, yang
yang di ukur adalah perubahan pada
dapat diamati dan diukur dalam bentuk
tingkat kognitifnya saja.
perubahan
terjadinya
sebagai
pengetahuan
ketrampilan”.
sikap
Perubahan
dan
tersebut
Djamarah (2003) menyatakan
bahwa
berhasil
atau
tidaknya
dapat diartikan terjadinya peningkatan
seseorang dalam belajar disebabkan
dan pengembangan yang lebih baik
oleh faktor yang berasal dari dalam
dibandingkan
diri individu
dengan
sebelumnya,
dan
faktor
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
individu.
sikap kurang sopan menjadi sopan, dan
METODE PENELITIAN
sebagainya.
Pendekatan
Hasil belajar merupakan hasil
kegiatan
belajar
menggambarkan
siswa
ketrampilan
yang
dari luar
digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
yang
survey. Menurut Kerlinger (2000: 660)
atau
“penelitian
survei mengkaji populasi
penguasaan siswa terhadap bahan ajar.
yang besar maupun yang kecil dengan
Hasil
menyeleksi
belajar
biasanya
dinyatakan
serta
mengkaji
sampel
dengan nilai tes atau angka nilai yang
yang dipilih dari populasi itu untuk
diberikan
oleh
digunakan
untuk
guru.
Tes
yang
menemukan
isidensi,
distribusi
dan
menentukan
hasil
interlelasi relatif dari variabel-variabel
108
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
sosiologi
dan
psikologi”.
Penelitian
ini
adalah
seluruh
jumlah
populasi
survei pada umumnya dilakukan untuk
yang berjumlah 32 siswa. Menurut
mengambil
Arikunto (1998: 115), “penelitian yang
suatu
generalisasi
dari
pengamatan yang tidak mendalam.
Sejalan
dengan
demikian
pendapat di
penelitian
“penelitian
yang
survei
mengambil
adalah
dalam
sampel
penelitian
pengumpulan
ini
kuesioner sebagai alat pengumpul data
angket
adalah
yang
tertulis
yang
tingkat
data
adalah:
Kuesioner/Angket.
Menurut
studi
Adapun teknik yang digunakan
dari suatu populasi dan menggunakan
pokok”.
sebagai
populasi.”
atas, Effendi (1995: 3) mengatakan
bahwa
disebut
dalam
Metode
Kuesioner
sejumlah
atau
pertanyaan
digunakan
untuk
ekspalansinya, penelitian ini termasuk
memperoleh informasi dari responden
ke dalam penelitian asosiatif. Dimana
dalam arti laporan tentang pribadinya
penelitian
atau hal-hal yang diketahui. (Arikunto
asosiatif
adalah
penelitian
yang mencari pengaruh antara satu
1998: 140).
variabel dengan variabel yang lainnya
untuk
(Sugiyono,
motivasi
2006:
11).
Dalam
Angket ini digunakan
memperoleh
belajar
data
dan
tentang
penggunaan
penelitian ini variabel yang dimaksud
media pembelajaran. Jenis instrumen
adalah motivasi belajar,
yang digunakan dalam penelitian ini
penggunaan
media pembelajaran dan hasil belajar
berupa
siswa.
kumpulan
dari
pernyataan
atau
penelitian
pertanyaan
yang
pengisiannya
oleh
maka dijadikan populasi dalam
responden
Berkenaan
ini,
dengan
skala
yaitu
dilakukan
merupakan
dengan
penelitian ini adalah siswa kelas IV di
memberikan tanda centang (√) pada
SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo
tempat yang sudah disediakan dengan
yang berjumlah 32 siswa. Mengingat
alternatif
jumlah populasi yang cukup sedikit,
merupakan sesuatu yang berjenjang.
maka
(Arikunto 1998: 105), dan
dalam
penelitian
ini
tidak
jawaban
yang
disediakan
Metode
dilakukan penarikan sampel. Sehingga
Dokumentasi, dalam hal ini metode
yang menjadi sampel dalam penelitian
dokumentasi
digunakan
untuk
109
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
mengetahui jumlah guru, jumlah siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan nilai hasil belajar mata pelajaran
IPS siswa.
Hasil
berdasarkan
Data adalah keterangan atau
perhitungan
olahan
analisis
program SPSS
menunjukkan probabilitas thitung untuk
fakta mengenai suatu persoalan. Data
variabel
utama
dalam
sebesar 0,020 yang lebih kecil dari α =
penelitian ini adalah data yang bersifat
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
kuantitatif dalam wujud angka-angka.
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
Data yang dimaksud dalam penelitian
(p = 0,020 < α = 0,05). Sehingga
ini adalah
keputusan statistik yang dapat diambil
yang
dibutuhkan
serangkaian
angka-angka
yang
menggambarkan
motivasi
belajar
media
tentang
dan
pembelajaran
penggunaan
terhadap
hasil
belajar mata pelajaran IPS siswa.
Dengan
terpenuhinya
analisis
dipergunakan
pengaruh
yang
untuk
motivasi
penggunaan
akan
mengetahui
belajar
terdapat
signifikan
adalah
hubungan
motivasi
belajar
yang
terhadap
hasil belajar mata pelajaran IPS siswa
dan
Probolinggo.
Dengan
pertama
dalam
demikian
hipotesis
penelitian
ini yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan
motivasi
belajar
dengan
pembelajaran
hasil belajar mata pelajaran IPS siswa
terhadap hasil belajar siswa dengan
kelas IV SDN Mayangan 6 Kota
menggunakan
Probolinggo adalah terbukti.
berganda
media
belajar
kelas IV SDN Mayangan 6 Kota
persyaratan statistik, dapat ditentukan
teknik
adalah
motivasi
analisis
dengan
regresi
program
Sedangkan kontribusi pengaruh
SPSS 14. SPSS 14 merupakan salah
yang diberikan oleh variabel motivasi
satu program Olah Data Statistik yang
belajar terhadap
akan
pelajaran IPS siswa kelas IV SDN
membantu
kuesioner.
bantuan
linier
pengolahan
Adapun
data
persamaan
hasil belajar mata
Mayangan
6
Kota
Probolinggo
regresinya adalah sebagai berikut:
ditunjukkan
dengan
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
sebesar 0,204 atau 20,4%.
nilai
r
partial
Hal ini
berarti bahwa setiap kenaikan 1% dari
110
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
motivasi belajar
akan meningkatkan
terhadap
prestasi
belajar
mata
hasil belajar mata pelajaran IPS siswa
pelajaran IPS siswa kelas IV SDN
kelas IV SDN Mayangan 6 Kota
Mayangan
6
Probolinggo sebesar 20,4%.
ditunjukkan
dengan
Hasil
perhitungan
berdasarkan
olahan
analisis
program SPSS
Kota
Probolinggo
nilai
r
partial
sebesar 0,293 atau 29,3%.
berarti bahwa setiap
Hal ini
kenaikan 1%
menunjukkan probabilitas thitung untuk
penggunaan media pembelajaran akan
variabel
penggunaan
meningkatkan
pembelajaran
adalah
media
hasil
belajar
mata
sebesar 0,011
pelajaran IPS siswa kelas IV SDN
yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini
Mayangan 6 Kota Probolinggo sebesar
berarti
29,3%.
hipotesis
nihil
ditolak
dan
hipotesis alternatif diterima (p = 0,011
Dari
< α = 0,05). Sehingga keputusan
berdasarkan
statistik
menunjukkan
yang dapat diambil adalah
terdapat
hubungan
penggunaan
terhadap
olahan
analisis
program SPSS
probabilitas
Fhitung
sebesar 0,026 yang lebih kecil dari α =
pembelajaran
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
mata
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
pelajaran IPS siswa kelas IV SDN
(p = 0,026 < α = 0,05). Sehingga
Mayangan
keputusan statistik yang dapat diambil
Dengan
prestasi
pengujian
signifikan
yang
media
hasil
6
belajar
Kota
demikian
Probolinggo.
hipotesis
kedua
adalah
terdapat
yang
belajar
dan
dalam penelitian ini yang menyatakan
signifikan
bahwa ada hubungan yang signifikan
penggunaan
penggunaan
secara bersama-sama terhadap hasil
terhadap
media
prestasi
pembelajaran
belajar
mata
motivasi
pengaruh
media
pembelajaran
belajar mata pelajaran IPS siswa kelas
pelajaran IPS siswa kelas IV SDN
IV
SDN
Mayangan
Mayangan 6 Kota Probolinggo adalah
Probolinggo.
Dengan
terbukti.
hipotesis ketiga dalam penelitian ini
Sedangkan kontribusi pengaruh
yang
diberikan
penggunaan
media
oleh
variabel
pembelajaran
6
Kota
demikian
yang menyatakan bahwa ada pengaruh
yang signifikan motivasi belajar dan
penggunaan
media
pembelajaran
111
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
secara bersama-sama terhadap hasil
Pengaruh Motivasi Belajar terhadap
belajar mata pelajaran IPS siswa kelas
Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
IV
Siswa Kelas IV SDN Mayangan 6
SDN
Mayangan
6
Kota
Probolinggo adalah terbukti.
Sedangkan
Kota Probolinggo
hasil
koefisien
Berdasarkan
pengujian
korelasi determinan (R) menunjukkan
hipotesis penelitian, diketahui bahwa
angka sebesar 0,398 Angka ini dapat
terdapat
diinterpretasikan adanya korelasi atau
motivasi belajar terhadap hasil belajar
hubungan
antara
mata pelajaran IPS siswa kelas IV
(motivasi
belajar
variabel
dan
bebas
penggunaan
pengaruh
Motivasi
terikat hasil belajar mata pelajaran
penting
IPSsiswa kelas IV SDN Mayangan 6
manusia
Kota
berperilaku.
mempunyai
hubungan atau korelasi yang cukup.
Kemudian
R2
determinasi
hasil
koefisien
(R
square)
signifikan
SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo.
media pembelajaran) dengan variabel
Probolinggo
yang
yang
merupakan
ada
sebagai
dikatakan
di
hal
dalam
penggerak
diri
untuk
Motivasi
dapat
juga
serangkaian
usaha
untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga
seseorang
mau
dan ingin
menunjukkan angka 0,289 yang dapat
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
diinterpretasikan bahwa hasil belajar
suka,
siswa dipengaruhi oleh variabel bebas
meniadakan
(motivasi belajar, penggunaan media
perasaan tidak suka itu (Sardiman,
pembelajaran)
28,9%,
2005).
71,1%
dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
diluar
motivasi itu adalah tumbuh dari di
sebesar
sedangkan
sisanya
dipengaruhi
oleh
penelitian ini.
sebesar
faktor
lain
maka
akan
Jadi
berusaha
atau
untuk
mengelakkan
motivasi
itu
dapat
dalam diri seseorang.
Dalam
motivasi
dapat
kegiatan
dikatakan
belajar,
sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan
112
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
dari
kegiatan
memberikan
belajar,
belajar
arah
dan
pada
sehingga
yang
kegiatan
tujuan
belajar
untuk
mencapai
jam-jam
pendidikan yang diharapkan.
yang
Motivasi
sangat
berperan
dikehendaki oleh subyek belajar dapat
dalam belajar, dengan motivasi inilah
tercapai.
Menurut
siswa menjadi tekun dan bergairah
motivasi
belajar
faktor
psikis
intelektual.
Sardiman (2005)
adalah
yang
merupakan
bersifat
non-
Penerapannya yang khas
dalam proses
belajar,
dan dengan
motivasi itu kualitas hasil belajar siswa
(prestasi
belajar)
juga
dapat
terwujud,
adalah dalam hal penumbuhan gairah,
kemungkinannya
merasa senang dan semangat untuk
siswa
belajar. Siswa yang memiliki motivasi
mempunyai motivasi yang kuat dan
yang kuat akan mempunyai banyak
jelas
energi
kepastian itu dimungkinkan oleh sebab
untuk
melakukan
kegiatan
belajar.
yang
dalam
pasti akan
proses
tekun
belajar
belajarnya,
adanya ketiga fungsi motivasi sebagai
Motivasi
diakui
hal
berikut: (a) dorongan orang tua untuk
yang sangat penting bagi pelajaran di
berbuat sesuatu dalam mencapai jam,
sekolah. Meskipun terdapat motivasi
(b)
ekstrinsik yang kerap mempengaruhi
kearah
kondisi dan hasil belajarnya, namun
perbuatan sehingga perbuatan orang
yang paling utama yang harus dimiliki
yang mempunyai motivasi senantiasa
oleh siswa tersebut adalah motivasi
selektif dan tetap terarah kepada jam
yang
yang ingin dicapai (Alisuf Sabri, 1996:
berasal
dari
sebagai
dalam
dirinya
(Motivasi intrinsik). Dengan motivasi
dan
rapuh
jika
gangguan
dan
hambatan
mencapai
hasil
belajar
belajar)
yang
baik,
arah
tujuan,
dan
perbuatan
(c)
yakni
penyeleksi
86).
yang ada tersebut maka siswa tak akan
goyah
penentu
Pada umumnya individu yang
terdapat
mempunyai minat belajar tinggi selalu
dalam
berusaha secara terus menerus untuk
(prestasi
disamping
mencapai
tujuan
yang
dicita-
itu
citakannya, yakin akan berhasil dalam
dengan motivasi yang kuat siswa akan
menyelesaikan setiap masalah belajar
berusaha
yang
sungguh-sungguh
dalam
dihadapinya,
dan
mempunyai
113
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
respon
yang
cukup
menyelesaikan
kuat
persoalan
kelihatannya
konsentrasi
untuk
yang
membutuhkan
pikiran.
Individu
yang
lingkungan
siswa
mempengaruhi
juga
turut
konsentrasi
siswa
dalam belajar; dan (5) upaya guru
dalam membelajarkan siswa juga turut
mempunyai minat belajar yang tinggi
mempengaruhi
mempunyai
kesenangan
terhadap
perkembangan siswa.
pekerjaannya
dan
akan
berusaha
Dengan
menemukan
pemecahan
masalah
yang
pertumbuhan
dapat
dan
mengetahui
hal-hal
meningkatkan
motivasi
dengan pengerahan upaya kemampuan
belajar siswa, siswa menjadi tekun dan
sendiri.
mempunyai
bergairah dalam proses belajar, dan
maka individu
dengan motivasi itu diharapkan akan
minat
Individu
yang
belajar tinggi,
tersebut akan mempunyai kesadaran
dapat
untuk giat belajar.
siswa.
Oleh karena itu penting bagi
meningkatkan
Pengaruh
hasil
belajar
Penggunaan
Media
guru dan orangtua untuk mengetahui
Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
hal-hal
Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV
yang
dapat
motivasi belajar siswa,
menumbuhkan
sebagaimana
SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo
dikemukakan Dimyati dan M udjiono
Berdasarkan
pengujian
(2006: 97-100), ada beberapa hal yang
hipotesis penelitian, diketahui bahwa
dapat mempengaruhi motivasi belajar
terdapat
siswa, yaitu: (1) cita-cita dan aspirasi
penggunaan
akan
terhadap
memperkuat
motivasi
belajar
pengaruh
media
prestasi
yang
signifikan
pembelajaran
belajar
mata
siswa karena untuk mewujudkan cita-
pelajaran IPS siswa kelas IV SDN
cita tersebut siswa akan meningkatkan
Mayangan 6 Kota Probolinggo.
semangat belajarnya; (2) kemampuan
siswa
akan
memperkuat
motivasi
Media adalah segala sesuatu
yang
dapat
digunakan
siswa untuk melaksanakan tugas-tugas
merangsang
dalam belajar; (3) kondisi jasmani dan
kemauan
rohani
mempengaruhi
mendorong proses belajar pada siswa.
motivasi belajar siswa; (4) kondisi
Media pembelajaran diharapkan tidak
siswa
turut
pikiran,
siswa
perhatian,
untuk
sehingga
dan
dapat
114
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
sekedar
menjadi
pelengkap
dalam
sebagai penyalur informasi dari bahan
pembelajaran, akan tetapi diharapkan
yang disampaikan kepada anak didik
dapat menjadi sumber pembelajaran
dalam proses belajar mengajar
yang memiliki arti sangat erat dengan
tujuan pembelajaran.
Dengan
pemanfaatan
media
pembelajaran khususnya dalam mata
Salah satu alternatif yang dapat
pelajaran
IPS
digunakan oleh guru dalam rangka
timbulnya
interaksi
meningkatkan
mutu
efektif antara guru dan siswa, dan
adalah
menggunakan
dengan
pembelajaran
media
memungkinkan
edukatif
yang
antara siswa dengan siswa, sehingga
visual (gambar) dalam proses belajar
dapat
mengajar.
mengajar menjadi lebih efektif dan
Hal
penggunaan
ini
media
dikarenakan
pembelajaran
mempengaruhi proses belajar
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
secara tepat dan bervariasi mempunyai
Pemakaian media pembelajaran
nilai praktis antara lain : mengatasi
dalam proses belajar mengajar dapat
keterbatasan
membangkitkan keinginan dan minat
siswa,
abstrak,
pengalaman
mengkonkritkan
belajar
pesan
yang
yang
baru,
membangkitkan motivasi
menanamkan konsep dasar
dan rangsangan kegiatan belajar, dan
yang benar, menimbulkan keragaman
bahkan membawa pengaruh-pengaruh
dan pada akhirnya dapat meningkatkan
psikologis
efektivitas dan efisiensi proses belajar
penggunaan media pembelajaran pada
mengajar yang pada gilirannya dapat
tahap
meningkatkan
pembelajaran.
sangat membantu keefektifan proses
Sebagaimana dikemukakan Djamarah
pembelajaran dan penyampaian pesan
(2006 : 123) bahwa kedudukan media
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
dalam pembelajaran
membangkitkan
oleh
karena
mutu
itu
sangat penting,
guru
perlu
terhadap
orientasi
siswa,
pembelajaran
motivasi
dan
karena
akan
minat
siswa, media pembelajaran juga dapat
menggunakannya dalam pembelajaran.
membantu
siswa
Guru yang pandai menggunakan media
pemahaman,
menyajikan data dengan
adalah
menarik dan terpercaya, memudahkan
guru
yang
bisa
manipulasi
media sebagai sumber belajar dan
penafsiran
data,
meningkatkan
dan
memadatkan
115
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
informasi. Hal tersebut sesuai dengan
pembelajaran. Mulai dari media yang
yang dikemukakanArsyad (2009: 124)
berbasis manusia, cetak, audio visual
mengenai manfaat media pembelajaran
sampai
kepada
dalam proses
rangka
membantu
belajar
pembelajaran
perhatian
akan
siswa
siswa,
lebih
yaitu:
menarik
sehingga
dapat
maknanya
dalam
siswa
untuk
mencerna materi pelajaran agar lebih
cepat dan efisien.
menumbuhkan motivasi belajar; bahan
pembelajaran
komputer,
Dengan
menggunakan
media
akan
lebih
jelas
pembelajaran, materi yang seharusnya
sehingga
dapat
lebih
dicapai dalam waktu 2 jam pelajaran
dipahami
oleh
memungkingkannya
siswa
dan
dapat
disingkat
menjadi
menguasai
dan
pelajaran, sehingga pengayaan materi
kepada
mengajar akan lebih bervariasi, tidak
ditingkatkan,
semata-mata
kemampuan guru menggunakan media
verbal
didik
bisa
jam
mencapai tujuan pembelajaran; metode
komunikasi
peserta
1
lebih
bahkan
melalui penuturan kata-kata oleh guru,
pembelajaran,
sehingga siswa tidak bosan dan guru
membawa
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
analisis dan eksplorasi terhadap setiap
guru
meteri pelajaran, sehingga siswa lebih
mengajar
pada
setiap
jam
pelajaran; siswa dapat lebih banyak
mudah
melakukan
tidak
kegiatan
hanya
guru
dengan
siswa
memahami
mampu
kepada
tingkat
materi
sebab
yang
mendengarkan
uraian
gilirannya dapat meningkatkan prestasi
mengamati,
guru,
pelajaran
belajar
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
diberikan
akan
yang
pada
belajar siswa.
melakukan,
Guru yang baik menghendaki
mendemonstrasikan, memerankan, dan
anak didiknya dapat mencerna materi
lain-lain.
yang diajarkan secara maksimal akan
Oleh
karena
itu
seorang
berusaha
(disamping
pengajar yang profesional akan selalu
penguasaan
mencari
metode) juga menggunakan alat bantu
cara
yang
terbaik
untuk
mencapai sasaran pembelajaran. Salah
(media
sejumlah
mengandalkan
pengajaran)
materi
dan
sebagai partner
satunya dengan menggunakan media
116
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
yang
dapat
mempercepat
proses
transfer materi yang diajarkannya.
Pengaruh
Motivasi
kondisi
psikologis
yang
mendorong
dan
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
Secara Bersama-sama terhadap Hasil
dikatakan sebagai keseluruhan daya
Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa
penggerak di dalam diri siswa yang
Kelas IV SDN Mayangan 6 Kota
menimbulkan,
Probolinggo
kelangsungan
Penggunaan
Belajar
Hal ini mengingat motivasi merupakan
Media
Berdasarkan
pengujian
hipotesis penelitian, diketahui bahwa
terdapat
pengaruh
pemberian
media
yang
penguatan,
pembelajaran
menjamin
dan
memberikan arah
kegiatan belajar, sehingga diharapkan
tujuan dapat tercapai.
signifikan
Selain faktor diatas, tidak kalah
penggunaan
pentingnya adalah faktor penggunaan
dan
motivasi
media
pembelajaran
dalam
proses
belajar secara bersama-sama terhadap
belajar
mengajar.
Seperti
yang
prestasi belajar mata pelajaran IPS
dikemukakan
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kota
bahwa, pemakaian media pengajaran
Probolinggo.
dalam proses belajar mengajar dapat
Seperti telah dijelaskan di atas,
oleh
Hamalik
(1996)
membangkitkan keinginan dan minat
bahwa ada beberapa faktor yang dapat
yang
mempengaruhi
hasil
siswa,
dan rangsangan kegiatan belajar dan
diantaranya
penggunaan
media
bahkan membawa pengaruh-pengaruh
belajar
psikologis terhadap siswa. Penggunaan
yang dalam penelitian ini mempunyai
media pengajaran pada tahap orientasi
pengaruh
pengajaran
pembelajaran
dan
yang
belajar
motivasi
signifikan
terhadap
hasil belajar siswa.
Dalam
motivasi
seseorang
sangat
yang
baru,
membangkitkan motivasi
akan
sangat
membantu
keefektifan proses pembelajaran dan
kegiatan
belajar,
diperlukan,
sebab
tidak
mempunyai
motivasi dalam belajar,
tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar.
penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu.
Disamping
motivasi
dan
minat
membangkitkan
siswa,
media
pengajaran juga dapat membantu siswa
117
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 101-118
meningkatkan
pemahaman,
Terdapat
menyajikan data dengan menarik dan
signifikan
terpercaya,
penggunaan
memudahkan
penafsiran
pengaruh
motivasi
belajar
media
yang
dan
pembelajaran
data dan memadatkan informasi. Oleh
secara bersama-sama terhadap hasil
karena itu untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran IPS siswa kelas
belajar
IV
siswa,
guru
perlu
SDN
Mayangan
6
Kota
menumbuhkan motivasi belajar pada
Probolinggo.
diri
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur
Penelitian: Suatu pendekatan
Praktek.Jakarta: Bina Aksara.
Azhar
Arsyad.
(2009).
Media
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Darajat,
Zakiyah.
(1998).
Ilmu
Pendidikan Islam, Jakarta:
Bumi Aksara, cet. VII.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006).
Prestasi
Belajar
dan
Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Hamalik, Oemar. (1994). Psikologi
Belajar dan Mengajar. Bandung:
Sinar BaruAlgensindo.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2001).
Media
Pengajaran.Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Margono.
(1997).
Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Sadiman, Arief S. dkk. (1996). Media
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
siswa
serta
meningkatkan
intensitas
penggunaan
pembelajaran
dalam
mengajar
di
proses
kelas,
media
belajar
sehingga
pencapaian hasil belajar siswa dapat
dicapai dengan optimal.
KESIMPULAN
Berdasarkan
yang
telah
hasil
dilakukan,
penelitian
maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat
pengaruh
signifikan motivasi belajar
yang
terhadap
hasil belajar mata pelajaran IPS siswa
kelas IV SDN Mayangan 6 Kota
Probolinggo.
Terdapat
pengaruh
signifikan
penggunaan
pembelajaran
terhadap
yang
media
hasil belajar
mata pelajaran IPS siswa kelas IV
SDN Mayangan 6 Kota Probolinggo.
118
Download