pengaruh lingkungan sosial siswa dan kondisi ekonomi orangtua

advertisement
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 245-260
ISSN (Print) : 1858-4985
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL SISWA DAN KONDISI
EKONOMI ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA DI SMP NEGERI 9 KOTA PROBOLINGGO
Indira Sandrawati F
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang
Abstract
This study aims to know the influence of students’ social environment and parents’ economic level
toward learning achievement at SMP Negeri 9 Probolinggo. Sixty eight (68) students were randomly
involved as participants in this research. The results showed that social environment, economic level
and all both together influenced students’ learning achievement significantly.
Keywords: social environment, economic level, learning achievement
PENDAHULUAN
Salah
yang
antar
satu
faktor
eksternal
mempengaruhi prestasi belajar
anggota
keluarga,
suasana
rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.
Lingkungan
kedua
yaitu
lingkungan
siswa adalah faktor lingkungan sosial.
sekolah adalah lingkungan pendidikan
Dalam lingkungan sosial itu sendiri
formal yang mempunyai peran penting
dibagi ke dalam tiga lingkungan yang
dalam mencerdaskan dan membimbing
terdiri
moral
dari
lingkungan
lingkungan
sekolah,
masyarakat
keluarga,
dan
(Slameto,
lingkungan
2003:
60).
sekolah
perilaku
anak.
digolongkan
pendidikan
kedua
Lingkungan
sebagai
setelah
pusat
keluarga,
Lingkungan pertama yaitu lingkungan
sehingga
mempunyai
fungsi
keluarga,
melanjutkan
pendidikan
keluarga
adalah
dialami
anak
dengan
anggota
interaksi
secara
lingkungan
dalam
yang
berinteraksi
keluarga,
langsung
baik
maupun
dengan guru sebagai ganti orang tua
yang
sekolah
harus
ditaati.
meliputi
Lingkungan
hubungan
guru
tidak langsung. Suasana keluarga akan
dengan siswa, hubungan siswa dengan
berpengaruh
siswa,
bagi
perkembangan
serta
sarana dan prasarana
kepribadian anak. Siswa yang belajar
pendidikan yang ada di sekolah. Demi
akan menerima pengaruh dari keluarga
melangsungkan
kondisi belajar yang
berupa cara orang tua mendidik, relasi
lancar,
perlu
maka
didukung
pula
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
dengan kondisi sekolah yang aman,
sosial
nyaman
dan
ketiga
yaitu
siswa
yang
kurang
baik
tenang.
Lingkungan
mempunyai dampak negatif terhadap
lingkungan
masyarakat
prestasi
merupakan
tempat
lingkungan
keluarga
ketiga
dan
setelah
belajar
dikarenakan
siswa.
Hal
lingkungan
ini
sosial
lingkungan
disekitar siswa memiliki peranan yang
sekolah, sehingga bagi seorang anak
cukup besar di dalam pembentukan
yang ingin mendapatkan pendidikan,
kepribadian anak, dimana tingkah laku
baik
dan pergaulan serta harmonisasi atau
pendidikan cara menyelesaikan
masalah, tingkah laku maupun moral
kondusivitas
sehingga
sekitar anak akan dapat membawa
akan
menjadikan
anak
lingkungan
sosial
tersebut cerdas, terampil dan berbudi
pengaruh
pekerti luhur.
buruknya bagi perkembangan mental
Lingkungan
masyarakat
lain
di
sekitar
baik
dan
dan pendidikan anak.
menurut Purwanto (2000: 61) adalah
“manusia-manusia
psykologis
di
Dampak
negatif
dari
lingkungan sosial yang buruk
akan
individu, yang mempengaruhi individu
membawa anak kepada pergaulan yang
yang
Masyarakat
bebas, anak akan mencari pelampiasan
merupakan lembaga pendidikan yang
diluar diluar dengan kawan-kawannya
ketiga setelah keluarga dan sekolah
yang
yang mempunyai sifat dan fungsi yang
membentuk kelompok yang memiliki
berbeda
sifat-sifat
bersangkutan”.
karena
keanekaragaman
senasib
yang
agresif
akhirnya
dan
dapat
masyarakat,
timbul
budaya, bentuk kehidupan sosial serta
mengganggu
adanya
perkelahian antar pelajar serta sering
norma-norma
yang
berlaku
dalam masyarakat tersebut.
membolos sekolah.
Untuk itu suasana lingkungan
sosial
yang
faktor
lingkungan
akan
sosial siswa, faktor lain yang juga turut
mempengaruhi aktivitas belajar siswa
andil mempengaruhi prestasi belajar
dan
siswa
berdampak
kondusif
Disamping
positif
prestasi belajar siswa.
sebaliknya
terhadap
Begitu pula
kecenderungan
lingkungan
adalah
kondisi
ekonomi
orangtua siswa. Slameto (2003: 6364),
mengatakan “Jika anak hidup
246
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
dalam
keluarga
kubutuhan
yang
anak
miskin,
kurang
terpenuhi,
dengan kecenderungan kurang otoritas,
tidak
tahu
atau
bimbang
akibatnya kesehatan
anak tergangu,
mengambil
sehingga
anak
terorganisasi”. Orang tua jarang hadir,
belajar
terganggu”.
akan
Bahwa
perekonomian
dengan
dan
biasanya
dan
tidak
tidak
mampu
cukup
merespon tantangan keluarga. Menurut
dihadapi
Gerungan (1991: 181) mengemukakan
anak di dalam keluarga akan lebih
peranan status sosial ekonomi keluarga
luas, akan mendapat kesempatan untuk
terhadap
mengembangkan
Status
kepemilikan
yang
apatis
keputusan
dalam
materi
yang
bermacam-macam
perkembangan anak, yaitu:
sosial
ekonomi
keluarga
kecakapan yang lebih luas. Hal ini
tentulah mempunyai peranan terhadap
dikarenakan
perkembangan
anak-anak,
dengan
perekonomian
jawab
keluarga
bertanggung
menyediakan
dana
untuk
kebutuhan pendidikan anak.
adanya
bahwa
yang
cukup,
lingkungan
yang
dihadapi
anak
tinggi
lebih luas, akan mendapat kesempatan
mengalami
yang lebih luas untuk mengembangkan
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
berbagai macam kecakapan yang tidak
sekolah anak, berbeda dengan orang
dapat berkembang apabila tidak ada
tua yang keadaan sosial ekonominya
alat-alatnya. Anak akan dengan mudah
rendah. Contohnya: anak dalam belajar
mengikuti proses belajar pada saat di
akan
sekolah,
Keluarga
keadaan
tidak
sosial
akan
sangat
penunjang
kadang
(orang
tua)
ekonominya
banyak
memerlukan
sarana
belajarnya, yang kadangharganya
mahal.
Bila
prasarana
material
yang
didalam keluarganya
karena semua sarana dan
pendukung
pembelajaran
dapat
dari
proses
terpenuhi
oleh
kebutuhannya tidak terpenuhi maka ini
orang tuanya. Sebaliknya, ketika status
akan menjadi penghambat bagi anak
sosial ekonomi keluarga rendah maka
dalam pembelajaran.
anak akan mengalami kesulitan dalam
Lebih lanjut Fitriani (2010: 5)
mengemukakan “keluarga yang status
sosial
ekonominya
rendah
mengikuti
proses
pembelajaran
di
sekolah, karena sarana dan prasarana
ditandai
247
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
pendukung dari proses pembelajaran
tidak terpenuhi oleh orang tuanya.
Berkaitan dengan hal-hal yang
dikemukakan di atas,
Berdasarkan hasil pengamatan
mengetahui
lebih
peneliti ingin
jauh
sementara yang dilakukan di SMP
yang
Negeri
belajar siswa dengan mengambil judul
9
Kota
Probolinggo
berpengaruh
faktor-faktor
terhadap
menunjukkan masih banyaknya siswa
penelitian
yang memiliki prestasi belajar rendah,
Lingkungan Sosial Siswa dan Kondisi
dengan indikasi beberapa siswa masih
Ekonomi Orangtua Terhadap Prestasi
memiliki nilai ulangan dibawah nilai
Belajar Siswa di SMP Negeri 9 Kota
KKM yang ditetapkan sekolah. Hal ini
Probolinggo”.
menunjukkan
bahwa
anak
pemahaman
materi
rendah,
kurang
termotivasi
memiliki
Siswa-siswa
membentuk
“Pengaruh
di
suatu
sekolah
lingkungan
belajar.
pergaulan,
yang
Selain itu siswa di kelas selalu ribut,
lingkungan
sosial
jarang memperhatikan guru pada saat
lingkungan sosial tersebut ditemukan
pembelajaran
adanya
kedudukan
mengerjakan PR di kelas bahkan tidak
tertentu.
Sebagai
jarang siswa tidak mengerjakan PR
siswa dapat menjabat sebagai pengurus
dengan alasan tidak
memiliki LKS
kelas, sebagai ketua kelas, sebagai
(lembar kerja siswa). Hasil wawancara
ketua OSIS di sekolahnya, sebagai
dengan
bahwa
pengurus OSIS, di sekolah-sekolah di
mayoritas siswa-siswi yang ditampung
kotanya, tingkat provinsi atau tingkat
di SMP Negeri 9 Kota Probolinggo
nasional.
salah
dalam
anak
mengenai
prestasi
berlangsung,
satu
memiliki
berbagai
belakang
lingkungan
Guru,
macam
Tiap
siswa
sebagai
siswa.
Dalam
dan
peranan
ilustrasi,
seorang
berada
dalam
dan
lingkungan sosial siswa di sekolah. Ia
tua yang berbeda.
memiliki kedudukan dan peranan yang
Keragaman latar belakang orang tua
diakui oleh sesama. Jika seorang siswa
tersebut dapat berpengaruh pula pada
terterima,
keberhasilan pendidikan anak.
menyesuaikan diri dan segera dapat
ekonomi orang
sosial
latar
dikenal
maka
ia
dengan
mudah
248
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
belajar. Sebaliknya, jika ia tertolak,
dalam
maka ia akan merasa tertekan.
(Dimyati, 2006: 252).
Pengaruh
lingkungan
mengelola
sosial
proses
belajar
Dalam penyesuaian diri dengan
tersebut berupa hal-hal berikut: (a)
lingkungan
pengaruh
secara serempak proses pengubahan
kejiwaan
yang
bersifat
mungkin
menerima atau menolak siswa, yang
diri
akan
Penyesuaian
berakibat
memperkuat
atua
dan
juga
pengubahan
diri
terjadi
lingkungan.
otoplastis-aloplastis
memperlemah konsentrasi belajar, (b)
ini terjadi dalam kegiatan kompetisi,
lingkungan
dalam
kooperasi, dan berbagai bentuk usaha
suasana akrab, gembira, rukun, dan
pemecahan masalah bersama. Dalam
damai,
dalam
suatu situasi kompetisi masing-masing
suasana perselisihan, bersaing, salah-
individu atau kelompok yang terlibat
menyalahkan dan cerai berai. Suasana
berusaha
kejiwaan tersebut berpengaruh pada
meningkatkan
semangat dan proses belajar. Suasana
pada seseorang mendorong orang lain
kejiwaan
untuk
sosial
sebaliknya
siswa
dalam
dapat
belajar,
dan
mewujud
mewujud
lingkungan
menghambat
(c)
lingkungan
sosial
untuk
memperbaiki
dirinya.
atau
Peningkatan
berusaha
melebihinya
proses
(Sukmadinata, 2007: 59).
sosial
Masyarakat
merupakan
siswa di sekolah atau juga di kelas
keseluruhan lingkungan peserta didik.
dapat
semangat
Peserta didik berasal dari lingkungan
belajar kelas. Dan setiap guru akan
masyarakat dan dididik untuk hidup di
disikapi
oleh
dalam masyarakat. Karena itu, sudah
lingkungan sosial siswa. Sikap positif
sewajarnya semua kondisi masyarakat
atau
untuk mana anak dipersiapkan harus
berpengaruh
secara
negatif
pada
tertentu
terhadap
guru
akan
berpengaruh pada kewibawaan guru.
dipertimbangkan
Akibatnya,
menegakkan
seperti:
akan
tuntutan,
kewibawaan
bila
maka
guru
ia
dapat
sedemikian
masalah-masalah,
rupa
tuntutan-
kebutuhankebutuhan,
dan
mengelola proses belajar dengan baik.
lain-lain. Pengajaran yang berdasarkan
Sebaliknya, bila guru tak berwibawa,
lingkungan
maka
memberikan
ia akan mengalami kesulitan
atau
sumber
banyak
pengajaran
manfaat
atau
249
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
nilai-nilai
pendidikan
perkembangan
dan
bagi
dapat bertindak seperti seorang guru
pertumbuhan
disekolah, memberikan pendidikan dan
pribadi peserta didik (Tabrani, 2000:
pelajaran
152).
dan pengajaran yang diberikan kepada
Orang
dalam
tua
lingkungan
anaknya.
Bila
pendidikan
sebagai pendidik
anak itu baik, merupakan suatu modal
keluarga
yang besar bagi perkembangan anak.
sangat
dibutuhkan contoh perkembangan dan
Keadaan sosial ekonomi setiap
pertumbuhan seorang anak. Hal ini
orang itu berbeda-beda dan bertingkat,
jelas
ada yang keadaan sosial ekonominya
karena
keluarga
lingkungan
anak
memperoleh
seorang
pendidikan.
utama
dalam
Sebagai
dan
pertama
tinggi,
sedang,
rendah.
Sosial
pendidik
yang
ekonomi menurut Abdulsyani (1994)
adalah
orang
adalah kedudukan atau posisi sesorang
tuanya sendiri. Dengan kata yang lain
dalam
ibu dan bapaknya, sebagai pendidik
ditentukan
harus
ekonomi,
memperhatikan
dan
perkembangan
dan pertumbuhan seorang anak.
kelompok
oleh
manusia
yang
jenis
aktivitas
pendapatan,
tingkat
pendidikan, jenis rumah tinggal, dan
Bila pendidikan yang diterima
jabatan dalam organisasi. Sedangkan
anak dalam lingkungan keluarga tidak
menurut
baik, maka tidak akan memberikan
sosial ekonomi adalah posisi seseorang
kesempatan
dalam masyarakat berkaitan dengan
kepada
anaknya
untuk
Soerjono Soekanto (2002)
mengembangkan segala potensi yang
orang
ada
pergaulan,
dalam
dirinya,
maka
kelak
lain
dalam
arti
prestasinya,
lingkungan
dan hak-hak
pendidikan anak itu akan membekas
serta kewajibannya dalam hubunganya
pada kehidupan dan tingkah lakunya.
dengan sumber daya.
Sebaliknya
diterima
bila
anak
pendidikan
dalam
yang
lingkungan
Dalam
dapat
kesempatan
golongan
anaknya
untuk
ini
pendapatan yang diterima penduduk
keluarga baik maka akan memberikan
pada
penelitian
digolongkan
yaitu:
berdasarkan
(1)
4
Golongan
mengembangkan segalah potensi yang
penduduk berpendapatan rendah, yaitu
ada dalam dirinya. Orang tua harus
penduduk
yang
berpendapatan
250
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
<Rp.500.000 perbulan, (2) Golongan
tes prestasi belajar. Menurut Anwar
penduduk berpendapat
(2005: 8-9) mengemukakan tentang tes
yaitu penduduk
rata-rata
yang berpendapatan
antara
Rp.750.000
penduduk
cukup tinggi,
Rp.
500.000-
perbulan, (3) Golongan
berpendapat
tinggi,
yaitu
prestasi
belajar
tujuannya
bila
dilihat
yaitu
dari
mengungkap
keberhasilan sesorang dalam belajar.
Testing
pada
hakikatnya
menggali
dapat
digunakan
penduduk yang berpendapatan rata-
informasi
rata antara Rp.750.000-<Rp.1.000.000
sebagai dasar pengambilan keputusan.
perbulan, dan (4) Golongan penduduk
Tes prestasi belajar berupa tes yang
berpendapatan
disusun
sangat
tinggi
yaitu
yang
secara
terrencana
penduduk dengan pendapatan rata-rata
mengungkap
>Rp.1.000.000.
subyek dalam menguasai bahan-bahan
Menurut
(1976:768),
Poerwodarminto
prestasi
belajar
atau
performasi
untuk
materi
yang
prestasi
belajar
dicapai,
ulangan
harian,
menambah
belajar
dan
sejumlah
mengumpulkan
pengetahuan,
demikian
prestasi
disimpulkan
bahwa
adalah
dengan
belajar
diajarkan.
dapat
tes
berbentuk
formatif,
tes
sumatif, bahkan ebtanas dan ujianujian masuk perguruan tinggi.
dapat
prestasi belajar
telah
Dalam kegiatan pendidikan formal tes
adalah ”Prestasi adalah yang telah
sedangkan
maksimal
Dari beberapa uraian tersebut
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
adalah prestasi yang telah dicapai oleh
prestasi belajar merupakan hasil yang
siswa dalam belajarnya”.
dicapai seorang siswa dalam belajar
Prestasi belajar adalah prestasi
yang dinyatakan dalam bentuk skor
kegiatan dalam kegiatan dalam belajar
nilai.
siswa
METODE PENELITIAN
dalam
bentuk
pengetahuan
sebagai akibat dari perlakuan atau
pembelajaran
yang
dilakukan
oleh
pengajar (guru).
Prestasi belajar dapat diukur
melalui tes yang sering dikenal dengan
Penelitian
hubungan
dengan
memahami
cara
ini
ingin
mengkaji
antara
variabel
bebas
variabel
terikat,
untuk
fenomena
dengan
suatu
menentukan
tingkat
hubungan
251
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
antara
variabel-variabel
yang
ada.
Sehingga jenis penelitian ini termasuk
penelitian
assosiatif,
untuk
mengetahui
dua
variabel
menggunakan
yang
lebih
pendekatan
8
Kota
Probolinggo
yang
diambil dari nilai ulangan atau test.
bertujuan
hubungan
atau
SMPN
Untuk
menentukan
teknik
antara
analisis data yang digunakan dalam
dan
menganalisis data, maka data harus
kuantitatif
memenuhi
persyaratan
statistik,
dengan desain non eksperimen yang
dengan
berarti
parametric. Setelah uji asumsi klasik
penelitian
menggunakan
ini
tidak
akan
perlakuan
terhadap
penelitian
melainkan
variabel-variabel
menjadi fakta-fakta yang telah terjadi.
Dalam
penelitian
ini
yang
menggunakan
uji
perangkat tes
ditentukan,
kemudian data dianalisis
dengan
mempergunakan
analisis
regresi
teknik
berganda.
Teknik
analisis ini digunakan untuk melihat
menjadi populasi adalah siswa kelas
besarnya
VII SMP Negeri 9 Kota Probolinggo
variabel bebas terhadap suatu variabel
yang berjumlah 212. Masing-masing
tergantung.
sampel siswa tiap kelas diambil secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
acak
Hipotesis Pertama
sehingga
total sampel dalam
penelitian ini adalah sebesar 68 siswa
kelas
VII
SMP
Negeri 9
Kota
Probolinggo.
Adapun
dalam
pengumpulan
penelitian
ini
pengaruh
Hipotesis
adalah
“Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
lingkungan
sosial siswa terhadap prestasi belajar
menggunakan
siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
penelitian ini kuesioner dipakai untuk
Untuk
data
dalam
data
dokumentasi.
mendapatkan
pertama
lebih
ini
Probolinggo”.
dan
atau
penelitian
Dalam
kuesioner
dua
menentukan
apakah
mengenai
terdapat pengaruh yang signifikan atau
lingkungan sosial siswa dan kondisi
tidak, dilakukan dengan melihat nilai
ekonomi
probalibilitas
orangtua
Dokumentasi
(X1
dalam
dan
X2).
penelitian
SPSS
thitung hasil perhitungan
14. Dari perhitungan regresi
digunakan untuk mengumpulkan data
berganda (tabel 14) diperoleh nilai
tentang prestasi belajar siswa kelas VII
probalibilitas
thitung
sebesar
0,015
252
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
dengan syarat atau signifikansi yang
thitung lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05)
ditentukan
0,05.
maka kesimpulan yang dapat diambil
Karena probabilitas thitung lebih kecil
adalah Ho ditolak dan Ha diterima.
dari 0,05 (p < 0,05) maka keputusan
Sehingga
yang dapat diambil adalah Ho ditolak
pengaruh yang positif dan signifikan
dan
kondisi
adalah
Ha
5%
atau
diterima.
Sehingga
kesimpulannya
terdapat
ekonomi orangtua
terhadap
kesimpulannya terdapat pengaruh yang
prestasi belajar siswa Kelas VII di
positif
SMP
dan
signifikan
lingkungan
Negeri
9
Probolinggo.
sosial siswa terhadap prestasi belajar
Sedangkan besarnya pengaruh variabel
siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
X2 terhadap variabel Y dapat dilihat
Probolinggo.
dari nilai r partial yang diketahui
Sedangkan
besarnya
pengaruh variabel X1 terhadap variabel
sebesar 0,243.
Y dapat dilihat dari nilai r partial yang
Hipotesis Ketiga
diketahui sebesar 0,223.
Hipotesis
Hipotesis Kedua
Hipotesis
penelitian
ini
pengaruh
yang
kedua
adalah
dalam
“Terdapat
ketiga
dalam
penelitian
ini
adalah
“Terdapat
pengaruh
yang
signifikan
lingkungan
sosial
siswa
dan
signifikan
kondisi
orangtua
ekonomi orangtua terhadap
prestasi
siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
belajar siswa Kelas VII di SMP Negeri
9 Probolinggo”.
Untuk
terhadap
kondisi ekonomi
belajar
Probolinggo.”
Hasil
menentukan
prestasi
perhitungan
regresi
apakah
berganda seperti yang tercantum dalam
terdapat pengaruh yang signifikan atau
tabel 14 dapat diketahui bahwa nilai
tidak, dilakukan dengan melihat nilai
probabilitas
probalibilitas thitung hasil perhitungan.
0,009 yang lebih kecil dari α = 0,05.
Dari
berganda
Hal ini berarti hipotesis nihil ditolak
(tabel 14) diperoleh nilai probabilitas
dan hipotesis alternatif diterima (p =
thitung sebesar 0,025 dengan syarat atau
0,009 < α = 0,05). Hal ini berarti
signifikansi
terdapat
perhitungan
yang
regresi
ditentukan
adalah
5% atau 0,05. Karena probabilitas
Fhitung
hubungan
adalah
positif
sebesar
yang
signifikan lingkungan sosial siswa dan
253
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
kondisi
ekonomi orangtua
prestasi
belajar
siswa.
terhadap
Sedangkan
Variabel
siswa
lingkungan
dalam penelitian
sosial
ini terbukti
besarnya pengaruh keeretan hubungan
mampu memberikan kontribusi yang
(R) antara lingkungan sosial siswa dan
positif
kondisi
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
ekonomi orangtua
terhadap
dan
Hal
0,343.
sosial
Pengaruh Lingkungan sosial siswa
sangat mendukung anak untuk belajar
Terhadap
dengan
Kelas
Belajar Siswa
di
Negeri
VII
SMP
9
Probolinggo
positif
terutama
bahwa
lingkungan
lingkungan
giat.
keluarga
Hal
tersebut
dimungkinkan dikarenakan salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi
Dari hasil pengujian hipotesis
diketahui
berarti
dalam
prestasi belajar siswa adalah sebesar
Prestasi
ini
signifikan
bahwa
yang
terdapat
signifikan
pengaruh
lingkungan
prestasi belajar siswa adalah faktor
sosial. Faktor sosial yang dimaksud
adalah
faktor
sosial
lingkungan
sosial siswa terhadap prestasi belajar
keluarga. Pada dasarnya ada beberapa
siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
faktor
Probolinggo. Sesuai dengan hipotesis
lingkungan
yang
sebagaimana
pertama,
memang
hubungan
yang
signifikan
antara
yang
terdapat
positif
yang
berpengaruh
keluarga.
di
dalam
Hal
ini
ungkapkan
oleh
dan
Slameto (2003: 60) yang menyatakan
sosial
bahwa anak akan menerima pengaruh
siswa dan prestasi belajar. Hubungan
dari keluarga berupa: Cara orang tua
yang positif artinya semakin bagus
mendidik anak, relasi antara anggota
lingkungan
keluarga, suasana rumah tangga dan
lingkungan
sosial
siswa,
maka
semakin tinggi prestasi belajar yang
keadaan
diperoleh, dimana dalam penelitian ini
fasilitas belajar. Faktor-faktor tersebut
variabel
apabila
lingkungan
memberikan
sebesar
sosial
kontribusi
22,3%
terhadap
prestasi belajar siswa.
siswa
pengaruh
variabel
ekonomi
dapat
keluarga
menjalankan
serta
sesuai
dengan fungsi dan peranannya masingmasing
dengan
baik,
kemungkinan
dapat menciptakan situasi dan kondisi
254
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
yang dapat mendorong anak untuk
psikologi,
lebih giat belajar.
lingkungan yang banyak memberikan
Lingkungan sosial siswa baik
dimana
sumbangan
dan
besar
pengaruhnya
itu interaksi antara siswa dengan orang
terhadap
tuanya,
dan
perkembangan anak adalah lingkungan
lingkungan rumah yang bagus atau
keluarga. Karena lingkungan keluarga
baik
merupakan
dukungan
akan
orang
mampu
tua
meningkatkan
proses
dinyatakan
lingkungan
prestasi belajar. Sebaliknya siswa yang
kuat
mempunyai
dibandingkan
lingkungan
sosial
yang
belajar
pengaruhnya
maupun
primer
kepada
dengan
yang
individu
lingkungan
tidak baik akan cenderung memiliki
sekunder yang ikatannya agak longgar.
prestasi belajar yang rendah. Hal ini
Selain itu keluarga juga merupakan
dikarenakan
lingkungan
sangat
dalam kegiatan
dipengaruhi
oleh
belajar
lingkungan
pendidikan
kali
sifat-sifat
perkembangannya.
keluarga
(letak
tua
demografi
rumah),
pengelolaan
keluarga,
semuanya
dampak
terhadap
Hubungan
dalam
Hasil
pertumbuhan
dan
penelitian
juga
memberi
menunjukkan bahwa responden dalam
aktivitas
belajar
hal ini siswa kelas VII SMP Negeri 9
antara
anggota
Probolinggo menilai lingkungan sosial
keluarga, orang tua, anak, kakak, atau
siswa dalam kategori tinggi atau baik
adik yang harmonis akan membantu
sebanyak
siswa melakukan aktivitas belajar yang
(10,3%), dalam kategori sedang atau
baik.
dikatakan
cukup baik sejumlah 52 orang atau
lingkungan sosial keluarga siswa atau
sebesar (76,5%) dan dalam kategori
latar
siswa
rendah atau kurang baik sejumlah 9
mempengaruhi aktivitas belajar siswa
orang atau sebesar (13,2%), sehingga
yang berdampak pada prestasi belajar
dapat
siswa.
responden
siswa.
Sehingga
belakang
Hasil
mendukung
dapat
pra
sekolah yang dikenal anak pertama
sosial keluarga. Ketegangan keluarga,
orang
pertama
dapat
sosial
temuan
pendapat
tersebut
para
7
orang
atau
sebesar
disimpulkan bahwa mayoritas
menilai lingkungan
sosial
siswa di SMP Negeri 9 Probolinggo
ahli
255
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
dalam kategori sedang atau cukup
semakin
baik.
berprestasi.
Pengaruh
Kondisi
Ekonomi
besar
Hal
ini
harapan
untuk
mengingat
dalam
Orangtua Terhadap Prestasi Belajar
pelaksanaan
Siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
pendidikan,
memerlukan sarana dan
Probolinggo
prasarana
yang
Dari hasil pengujian hipotesis
diketahui
positif
bahwa
yang
penyelenggaraan
pengadaannya
hal
membutuhkan
dana
biaya
pengaruh
signifikan
kondisi
demikian
prestasi
dalam memenuhi sarana dan prasarana
belajar siswa Kelas VII di SMP Negeri
belajar
9
dorongan
Probolinggo,
dimana
variabel
kondisi ekonomi orangtua memberikan
kontribusi pengaruh
sebesar
24,3%
terhadap
prestasi
belajar
variabel
siswa.
yang
ini
terdapat
ekonomi orangtua terhadap
dan
dalam
faktor
dan
cukup.
Dengan
ekonomi
orangtua
akan
memberikan
terhadap
keberhasilan
prestasi belajar anak di sekolah.
Temuan
dengan
penelitian ini sejalan
penelitian
yang
dilakukan
Jumain (2013) dimana hasil penelitian
Hasil temuan ini sejalan dengan
teoritik
yang
diungkapkan
oleh
menunjukkan
bahwa
secara
ada
pengaruh
parsial
yang
Prihandoko (2009) yang menyatakan
positif kondisi sosialterhadap Prestasi
bahwa faktor status sosial ekonomi
belajar siswa.
orang
penelitian
tua yang mewujudkan pada
Begitu
yang
pula
dilakukan
dengan
oleh
kemampuan finansialnya. Kemampuan
Maftukhah (2007) dimana dari hasil
finansial
penelitiannya
yang
berbeda-beda
akan
diketahui bahwa
54%
berpengaruh terhadap prestasi belajar
responden memiliki
siswa. Hal ini berarti sosial ekonomi
ekonomi orang tua yang tergolong
orang
penting
tinggi (baik) dan adanya pengaruh
prestasi
positif antara kondisi sosial ekonomi
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
orang tua terhadap prestasi belajar
sosial ekonomi orang tua siswa, maka
siswa SMPN 1 Randudongkal.
terhadap
tua
memiliki
tinggi
peran
rendahnya
kondisi sosial
256
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
Oleh karena itu usaha untuk
mencapai keberhasilan
siswa
dalam
pengaruh
sosial
yang
siswa
signifikan
dan
lingkungan
kondisi ekonomi
meningkatkan prestasi belajar secara
orangtua
efektif,
siswa Kelas VII di SMP Negeri 9
diperlukan
berbagai
usaha
terhadap
untuk dapat dilakukan oleh orangtua,
Probolinggo.
diantaranya
menunjukkan
dengan
fasilitas belajar,
menyediakan
prestasi
Hasil
belajar
penelitian
ini
semakin
baik
mengawasi kegiatan
lingkungan sosial siswa dan kondisi
dan penggunaan waktu belajar anak,
ekonomi orangtua akan semakin baik
mengenal kesulitan-kesulitan anak dan
prestasi belajar yang dapat dicapai
menolong
anak didik.
anak
mengatasi
kesulitannya dalam belajar.
Banyak
faktor
yang
Pengaruh Lingkungan sosial siswa
mempengaruhi prestasi belajar siswa,
dan
salah
Kondisi
Terhadap
Kelas
Ekonomi
Orangtua
Prestasi
Belajar Siswa
di
Negeri
VII
SMP
9
Probolinggo
satu
adalah
faktor
Lingkungan
interpretasi hasil
keberhasilan
penelitian di atas,
diketahui bahwa
dikarenakan
pengaruh
yang
lingkungan
sosial turut
sosial.
menentukan
belajar siswa.
lingkungan
Hal ini
sosial
signifikan
disekitar siswa memiliki peranan yang
lingkungan sosial siswa dan kondisi
cukup besar di dalam pembentukan
ekonomi
bersama-
kepribadian anak, dimana tingkah laku
sama terhadap prestasi belajar siswa
dan pergaulan serta harmonisasi atau
Kelas
kondusivitas
orangtua
VII
di
yang
eksternal
mempengaruhi prestasi belajar siswa
Berdasarkan
terdapat
faktor
secara
SMP
Negeri
9
lingkungan
sosial
di
Probolinggo, yang ditunjukkan dengan
sekitar anak akan dapat membawa
probabilitas Fhitung sebesar 0,009 yang
pengaruh psykologis terhadap baik dan
lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti
buruknya perkembangan mental dan
hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
pendidikan anak yang pada akhirnya
alternatif diterima (p = 0,009 < α =
berdampak pada prestasi belajar siswa.
0,05).
Sehingga
keputusan
statistik
yang dapat diambil adalah terdapat
Begitu
pula
dengan
kondisi
sosial ekonomi orangtua siswa turut
257
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
berperan
belajar
terhadap prestasi belajar siswa Kelas
Keluarga dengan pendapatan
VII di SMP Negeri 9 Probolinggo,
cukup atau tinggi pada umumnya akan
yang ditunjukkan dengan probabilitas
lebih
thitung,
siswa.
terhadap
mudah
prestasi
memenuhi
segala
sebesar
0,015.
Karena
kebutuhan sekolah dan keperluan lain.
probabilitas thitung lebih kecil dari 0,05
Berbeda
(p
dengan
keluarga
yang
<
0,05),
maka
hipotesis
nihil
mempunyai penghasilan relatif rendah,
ditolak, sedangkan hipotesis alternatif
pada
diterima.
umumnya
dalam
mengalami kesulitan
pembiayaan
sekolah,
begitu
statistik
Sehingga
kesimpulan
yang dapat diambil adalah
juga dengan keperluan lainnya. Hal ini
terdapat
sebagaimana disebutkan oleh Hamalik
signifikan
(1983)
siswa dengan prestasi belajar siswa.
yang
menyatakan
bahwa
keadaan sosial ekonomi yang baik
dapat
menghambat
ataupun
mendorong dalam belajar.
lingkungan
untuk
menciptakan
sosial
didalam keluarga
antara
kondisi
Terdapat
signifikan
positif
yang
lingkungan
pengaruh
yang
kondisi ekonomi orangtua
terhadap prestasi belajar siswa Kelas
Untuk itu diharapkan dukungan
orangtua
pengaruh
yang
yang
ditunjukkan
probabilitas
dengan
thitung
sebesar
nilai
0,025.
memberikan
Karena probabilitas thitung lebih kecil
dukungan terhadap pemenuhan sarana
dari 0,05 (p < 0,05), maka hipotesis
dan
nihil
prasarana
kegiatan
pencapaian
serta
harmonis
VII di SMP Negeri 9 Probolinggo,
yang
belajar
menunjang
anak,
prestasi
sehingga
belajar
dapat
ditolak,
alternatif
sedangkan
diterima.
kesimpulan
statistik
Sehingga
yang
diambil
KESIMPULAN
positif yang signifikan antara kondisi
yang
telah
hasil
dilakukan,
penelitian
maka dapat
ekonomi
signifikan
pengaruh
lingkungan
sosial
yang
siswa
pengaruh
dengan
prestasi
pengaruh
yang
belajar siswa.
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat
orangtua
terdapat
dapat
tercapai dengan optimal.
Berdasarkan
adalah
hipotesis
Terdapat
signifikan lingkungan sosial siswa dan
kondisi
ekonomi orangtua
terhadap
258
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
prestasi belajar siswa Kelas VII di
SMP
Negeri
9
Probolinggo
yang
ditunjukkan dengan probabilitas Fhitung
sebesar 0,031 yang lebih kecil dari α =
0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
ditolak dan hipotesis alternatif diterima
(p = 0,031 < α = 0,05). Sehingga
kesimpulan
statistik
adalah
variabel
lingkungan sosial siswa dan kondisi
ekonomi
sama
orangtua
secara
bersama-
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
variabel
prestasi
belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
S.
(1998).
Prosedur
Penelitian: Suatu pendekatan
Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Ari Prabawa, K. (2014). Pengaruh
Sosial Ekonomi dan Perhatian
Orangtua Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas
X4.
Skripsi
Tidak
Dipublikasikan.
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi.
Universitas
Pendidikan
Ganesha. Singaraja.
Ahmadi,
A.
(1991).
Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipt.
Dimyati
dan
Mudjiono.
(1999).
Belajar
dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Depdikbud dan Rineka Cipta.
Depdikbud. (2003). Undang-Undang
RI No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendiikan Nasional.
Semarang: Aneka Ilmu.
Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika.
Jakarta: Bina Ilmu.
Hasan, Z.M. (1991). Jenis dan
Rancangan
Penelitian
Kuantitatif. Pusat Penelitian
IKIP. Malang.
Hamalik, O. (2011). Proses Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Jumain.
(2013).
Pengaruh Kondisi Sosial Ekon
omi Orang Tua dan Intensitas
Bimbingan Belajar Terhadap P
restasi Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Malang. Skripsi,
Jurusan Ekonomi Pembanguna
n,
Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Malang.
Margono.
(1997).
Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Maholtra, N. K. (1996). Marketing
Research:
An
Applied
Orientation.
New
Jersey:
Prentice Hall International Inc.
Nawawi, H. (1991). Administrasi
Pendidikan. Cet-7. Jakarta: PT
Gunung Agung.
Parjiyono. (2009). Korelasi Faktor
Keluarga dan Lingkungan
Sosial Dengan Prestasi Belajar
Kelas IX di SMP Negeri 4
Kudus.
Tesis
Tidak
Dipublikasikan. Program Studi
Teknologi
Pendidikan.
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta.
Purwanto, M. Ngalim, MP. (2004).
Psikologi
Pendidikan.
Bandung: Remaja RosdaKarya
Supranto, J. (1991). Statistik: Teori
dan
Aplikasi.
Jakarta:
Erlangga.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktorfaktor
Yang
259
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 245-260
Mempengaruhinya.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (1992). Statistika Untuk
Penelitian.
CV.
Algabeta.
Bandung.
Soerjono, S. (2002). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Rajawali
Press
Supardi, I. (2003). Lingkungan Hidup
dan Kelestariannya. Bandung:
PTAlumni.
Slameto. (2003). Belajar dan
Faktor
Mempengaruhinya.
PT. Rineka Cipta.
Tabrani
Rusyan,
dkk.
Pendekatan Dalam
Belajar Mengajar,
CV. Remadja Rosda
Bandung.
FaktorYang
Jakarta:
(2000).
Proses
Penerbit
Karya,
260
Download