Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Musholli Jannah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pangaruh secara parsial dan bersama peran orang tua dan kemampuan guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar siswa di MA Mirqatul Ulum Liprak Kulon Banyuanyar Probolinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik korelasional.Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas yaitu peran orang tua (X1), dan kemampuan guru dalam mengajar (X2), sedang variabel terikat adalah prestasi belajar siswa (Y). Hasil penelitian menunujkkan bahwa: 1) hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,296 dengan signifikan 0,005. Angka 0,005 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05, 2) hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,962 dengan signifikan 0,007. Angka 0,007 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. Artinya X 2 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y, dan 3) nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,640 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu peran orang tua (X1), kemampuan guru dalam mengajar (X2) mampu menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 64 % sedangkan sisanya sebesar 36 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang kuat. Keywords : peran orang tua ; kemampuan mengajar guru ; prestasi belajar siswa yang PENDAHULUAN Keluarga merupakan masyarakat tugasnya meletakkan perkembamgan anak. OIeh karena itu pertama atau merupakan kelompok sosial dapat pertama bagi orang untuk berinteraksi bimbingan terhadap perkembangan anak-anaknya. perkembangan kepribadian seseorang, pangaruh ketuarga sangatlah besar. Pendidikan dalam keluarga dasar dipahami betapa pentingnya orangtua terhadap Di dalam keluarga anak belajar bagaimana ía harus berperilaku, merupakan pendidikan pertama dan utama berkenalan dengan nilai-nilai dan norma- yang dilakukan orangtua. norma Dalam keluarga orangtua perilaku. keluarga Pendidikan turut pula dalam mempengaruhi mendidik anak-anaknya dalam upaya perkembangan diri sosialisasi bagi anak anak, menanamkan keluarga sopan santun, tata krama, norma atau nilai sehingga anak memperoleh kemampuan, dalam masyarakat. Keluarga merupakan baik lingkungan pertama kemampuan anak seseorang. Dalam memperoleh kemampuan mengenali dalam stimulasi maupun menganalisis. JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Keluarga sebagai unit terkecií dalam pendidikan yang terbaik kepada anak-anak kehidupan memberikan mereka sejak dini. Untuk itu orang tua terhadap memegang peranan yang sangat penting kontribusi bermasyarakat yang penting masyarakat. dalam membimbing dan mendampingi Disamping keluarga, penanggung anak dalam kehidupan keseharian anak. jawab atas terselenggaranya pendidikan Sudah merupakan kewajiban para orang adalah sekolah. Sekolah merupakan jalur tua untuk menciptakan lingkungan yang pendidikan formal yang diselenggarakan kondusif baik oleh pemerintah maupun swasta. keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa Dalam formal percaya diri. Dan tidak lupa memahami (sekolah) terdapat komponen-komponen tahap perkembangan anak serta kebutuhan yang sangat berpengaruh terhadap berhasil pengembangan potensi kecerdasan dari tidaknya proses dan hasil belajar siswa. setiap tahap. lembaga Dari pendidkan sejumlah dapat memancing yang Sekolah sebagai salah satu sarana teridentifikasi, diduga terdapat beberapa pendidikan formal memerlukan banyak masalah sangat hal yang mendukung yaitu antara lain siswa. kepentingan dan kualitas yang baik dari Masalah yang akan diungkapkan adalah kepala sekolah dan guru, peran aktif dinas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi pendidikan atau pengawas sekolah, peran belajar siswa yang berasal dari diri siswa aktif orangtua dan peran aktif masyarakat karena masalah ini belum banyak diteliti sekitar sekolah. Akan tetapi orang tua juga orang padahal sedang hangat hangatnya tidak dapat menyerahkan sepenuhnya dibicarakan, pendidikan anak kepada sekolah. yang mempengaruh masalah sehingga dominan prestasi seperti belajar adanya wacana: komite sekolah, dewan sekolah, gerakan Pendidikan anak dimulai dari orangtua asuh, kurikulum pendidikan, SBI pendidikan orang tua di rumah dan orang dan sebagainya. tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak KAJIAN PUSTAKA mereka, sekolah hanya merupakan Peran Orang Tua lembaga yang membantu proses tersebut. Pendidikan merupakan hal terbesar Sehingga peran aktif dari orang tua sangat yang selalu diutamakan oleh para orang diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di tua. sekolah. Saat menyadari ini masyarakat pentingnya semakin memberikan 1151 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua terhadap yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak efektif. pendidikan anak-anak mereka. Pertama, Selain semua hal tersebut di atas dengan mengontrol waktu belajar dan cara ada beberapa hal lain perlu diperhatikan belajar anak. Anak-anak diajarkan untuk yaitu membantu anak mengenali dirinya belajar secara rutin, tidak hanya belajar (kekuatan dan kelemahannya), membantu saat mendapat pekerjaan rumah dari anak sekolah atau akan menghadapi ulangan. bakat Setiap hari anak-anak diajarkan untuk meletakkan pondasi yang kokoh untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh keberhasilan hidup anak dan membantu guru anak merancang hidupnya. pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain. mengembangkan dan potensi minatnya, sesuai membantu Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka Kedua, memantau perkembangan terhadap anak-anak mereka tanpa kemampuan akademik anak. Orang tua mengindahkan pikiran dan suara hati diminta nilai-nilai anak. Orang tua merasa paling tahu apa ulangan dan tugas anak mereka. Ketiga, yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hal memantau kepribadian ini sering dilakukan oleh orang tua yang yang mencakup sikap, moral dan tingkah berusaha mewujudkan impian mereka, laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan yang tidak dapat mereka raih saat mereka orang tua dengan berkomunikasi dengan masih wali mengetahui Kejadian seperti ini tidak seharusnya perkembangan anak di sekolah.Keempat, terjadi jika orang tua menyadari potensi memantau efektifitas jam belajar di dan bakat yang dimiliki oleh anak mereka. sekolah. Orang tua dapat menanyakan Serta memberikan dukungan moril dan aktifitas yang dilakukan anak mereka sarana untuk membantu anak mereka selama berada di sekolah dan tugas-tugas mengembangkan potensi dan bakat yang apa saja yang diberikan oleh guru mereka. ada. untuk memeriksa perkembangan kelas untuk Kebanyakan siswa tingkat SMP muda, melalui anak Kesalahan-kesalahan mereka. yang dan SMA tidak melaporkan adanya kelas- dilakukan oleh orang tua dan harus kelas mereka dihindari dalam mendidik anak mereka, berhalangan hadir. Sehingga pembelajaran antara lain menumbuhkan rasa takut dan kosong dimana guru minder pada anak, mendidik anak menjadi 1152 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 sombong terhadap lain, dipergunakan demi kemaslahatan orang membiasakan anak hidup berfoya-foya, lain. Dengan demikian seorang pekerja selalu profesional, memenuhi orang permintaan anak, khususnya guru dapat terutama ketika anak sedang menangis, dibedakan dari seorang teknisi, karena terlalu keras dan kaku dalam menghadapi disamping menguasai sejumlah teknik anak, terlalu pelit terhadap anak (melebihi serta prosedur kerja tertentu, seorang batas kewajaran), tidak mengasihi dan pekerja profesional juga ditandai adanya menyayangi mereka sehingga mereka informasi mencari kasih sayang di luar rumah, orang kemasyarakatan dari obyek kerjanya. Hal tua ini hanya memperhatikan jasmaninya saja, berprasangka baik orang kebutuhan tua kepada terhadap berarti pekerja profesional atau guru harus memiliki anak-anak persepsi filosofis dan ketanggapan yang bijaksana itu seorang terlalu mereka. Untuk bahwa implikasi sudah menjadi yang lebih menyikapi mantap dan kewajiban orang tua untuk juga belajar pekerjaannya. dan terus menerus mencari ilmu, terutama Sesuai dalam melaksanakan dengan kedudukannya, yang berkaitan dengan pendidikan anak. tantangan besar yang dihadapi guru adalah Agar terhindar dari kesalahan dalam ketika mendidik anak yang dapat berakibat buruk fungsi, hak dan kewajibannya. Oleh bagi masa depan anak-anak. Orang tua karena itu diperlukan profesionalisme harus lebih memperhatikan anak-anak guru, dalam pengembangan sumber dayua mereka, melihat potensi dan bakat yang manusia yang berkualitas. Yang dimaksud ada di diri anak-anak mereka, memberikan dengan sarana dan prasarana untuk mendukung kemampuan yang dimiliki guru untuk proses pembelajaran mereka di sekolah. bertindak mengimplementasikan profesionalisme secara guru profesional tugas, adalah (KBBI, 2001). Oleh karenanya, setidaknya ada Kemampuan Guru Sardiman (2001) mengemukakan bahwa pekerjaan senantiasa profesional menggunakan teknik kompetensi yang yang harus dikuasaini akan guru, dan bahan, diantaranya mengelola adalah: menguasai program belajar prosedur yang berpijak pada landasan mengajar, mengelola kelas, menggunakan intelektual media atau sumber, menguasai landasan- sengaja, yang harus dipelajari secara terencana dan kemudian landasan kependidikan, mengelola 1153 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 interaksi belajar prestasi siswa pengajaran, mengajar, untuk mengenal menilai kepentingan Fungsi dan perilaku individu dan kelompok dalam masa perkembangan memanfaatkannya Program Bimbingan dan Penyuluhan, pembelajaran mengenal dan peserta administrasi sekolah, menyelenggarakan dan bimbingan; prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil e. menguasai penelitian pendidikan. Tahun 2005 kompetensi dikemukakan profesional guru yang dan kepentingan kegiatan pengetahuan dan pengetahuan umum yang memadai; f. menguasai kemampuan mengevaluasi adalah hasil/prestasi belajar peserta didik secara objektif . mendalam Kalau kompetensi seorang teknisi mengenai bidang studi/mata pelajaran lebih bersifat mekanik dalam arti sangat yang mementingkan akan luas proses bahwa penguasaan materi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam termasuk kemasyarakatan Lebih lanjut dalam UU. No 14 mampu untuk didik, memahami dan ditransformasikan kepada kecermatan, sedang peserta didik dengan menggunakan sistem kompetensi seorang guru sebagai tenaga instruksional dan strategi pembelajaran profesional kependidikan, ditandai dengan yang tepat. Kompetensi profesional antara serentetan lain mencakup: penyesuaian yang terus menerus. Dalam a. penguasaan materi pelajaran/bidang hal ini disamping kecermatan untuk studi yang rediagnosa, dan ilmu menentukan langkah, guru juga harus pengetahuan, teknologi, dan seni sabar, ulet dan tekun serta tanggap secara teoretis dan praktis; terhadap setiap kondisi, sehingga diakhir b. penguasaan mengajar mencakup diagnosa, pengetahuan dan cara pekerjaannya akan membuahkan suatu kemampuan hasil yang memuaskan. Kompetensi guru melaksanakannya secara efektif; c. penguasaan pengetahuan tentang cara dan proses belajar dan mampu membimbing peserta didik untuk yang lebih dikenal dengan sebutan sepuluh guru, kompetensi menurut Sardiman (2001) diantaranya adalah : a. Menguasai bahan melaksanakan kegiatan pembelajaran b. Mengelola program belajar mengajar secara berkualitas; c. Mengelola kelas d. memiliki pemahaman pengetahuan profesional dan d. Menggunakan media atau sumber mengenai 1154 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 e. Menguasai landasan-landasan kependidikan yang baik dan implementasi mulai sampai evaluasi memiliki g. Menilai terhadap tugas-tugas yang tidak semata di siswa untuk kepentingan pengajaran h. Mengenal fungsi dan dan program kelas (Rosyada, 2004). Untuk menyelenggarakan administrasi sekolah j. Memahami mengemban keberhasilan peran dalam sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi. prinsip-prinsip menafsirkan hasil dan Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 penelitian Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal pendidikan 10, menentukan bahwa kompetensi guru Oleh karenanya, setidaknya ada meliputi kompetensi padagogik, kompetensi yang yang harus dikuasaini kompetensi guru, profesional dan kompetensi sosial. diantaranya bahan, yakni dalam kelas, tapi sebelum dan sesudah bimbingan dan penyuluhan i. Mengenal keguruan, dan f. Mengelola interaksi belajar mengajar prestasi loyalitas perencanaan, adalah: mengelola menguasai program belajar kepribadian, Berdasarkan kompetensi Peraturan Menteri mengajar, mengelola kelas, menggunakan Pendidikan Nasional Republik Indonesia media atau sumber, menguasai landasan- Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar landasan Kualifikasi Akademik dan Kompetensi kependidikan, interaksi belajar prestasi siswa pengajaran, mengelola mengajar, untuk mengenal menilai kepentingan Fungsi Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara dan utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (a) Program Bimbingan dan Penyuluhan, kompetensi pedagogik, (b) kepribadian, mengenal dan (c) sosial, dan (d) profesional. administrasi sekolah, menyelenggarakan dan memahami Kompetensi atau kemampuan prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil profesional yaitu kemampuan yang harus penelitian pendidikan. dimiliki guru berkenaan dengan aspek: Secara umum, guru harus Dalam menyampaikan memenuhi dua kategori yaitu memiliki pembelajaran, guru mempunyai peranan capability dan loyality, yakni guru itu dan tugas sebagai sumber materi yang harus memiliki kemampuan dalam bidang tidak pernah kering dalam mengelola ilmu proses yang diajarkannya, memiliki kemampuan teoritik tentang mengajar pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh peserta 1155 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 didik sebagai suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat melalui latihan, pengalaman, dan kemauan diamati dari aspek-aspek: belajar yang tidak pernah putus. 1. Menguasai materi, struktur, konsep, Dalam melaksakan proses dan pola pembelajaran, keaktifan peserta didik mendukung harus selalu diciptakan dan berjalan terus diampu. dengan menggunakan metode dan strategi pikir keilmuan yang mata pelajaran yang 2. Menguasai Standar Kompetensi dan mengajar yang tepat. Guru menciptakan Kompetensi suasana yang dapat mendorong peserta pelajaran/bidang pengembangan yang didik diampu. untuk bertanya, mengadakan mengamati, eksperimen, serta 3. Mengembangkan menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan kegiatan Dasar mata materi pelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan pembelajaran menggunakan multimedia, secara berkelanjutan dengan sehingga terjadi suasana belajar sambil melakukan tindakan reflektif bekerja, belajar sambil mendengar, dan 5. Memanfaatkan teknologi informasi belajar sambil bermain, sesuai kontek dan komunikasi untuk berkomunikasi materinya. dan mengembangkan diri Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memperhatikan Prestasi Belajar prinsip-prinsip didaktik metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya Prestasi belajar merupakan suatu sagaimana kemajuan dalam perkembangan siswa menerapkan prinsip apersepsi, perhatian, setelah ia mengikuti kegiatan belajar kerja kelompok, korelasi dan prinsip- dalam prinsip lainnya. pengetahuan, waktu Seluruh keterampilan, kecakapan Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, dapat berkembang melalui proses belajar.Jadi melaksanakan sesuai dengan tujuan yang prestasi belajar adalah hasil yang dicapai ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan oleh siswa selama berlangsungnya proses untuk mengukur hasil belajar harus benar belajar mengajar dalam jangka waktu dan tepat. tertentu, umumnya prestasi belajar dalam dan guru harus perilaku tertentu. sekolah individuterbentuk berbentuk pemberian dan nilai 1156 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 (angka)dari guru kepada siswa sebagai besarnya dapat dapat dibagi kepada dua indikasi sejauhmana menguasai materi siswa telah bagian, yaitu : pelajaran yang a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri disampaikannya, biasanya prestasi belajar siswa), meliputi ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau jasmani (fisiologis), dan kalimat rohani (psikologis) dan terdapat dalam periode tertentu. Aktivitas selamanya keadaan kondisi kondisi b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri belajar siswa berlangsung tidak siswa), terdiri dari factor lingkungan, wajar, baik social dan non social dan faktor kadangkadanglancar dan kadang-kadang instrumental. tidak, kadang-kadang cepat menangkap Sedangkan menurut Muhibbinsyah apayang dipelajari, kadang-kadang terasa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi sulit untuk dipahami. Dalam halsemangat belajar dibedakan menjadi tiga macam, pun kadang-kadang tinggi dan kadang- yaitu : kadang sulit untuk bisa berkosentrasi a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri dalam belajar.Demikian kenyataan yang siswa), yakni keadaan/kondisijasmani sering kita jumpaipada setiap siswa dalam atau rohani siswa kehidupannya sehari-hari di dalam b. Faktor Eksternal (faktor dari luar aktivitas belajar mengajar. siswa), yakni kondisi lingkungan Setiap siswa memang tidak ada sekitarsiswa yang sama, perbedaan individual inilah c. Faktor Pendekatan Belajar (approach yang menyebabkan perbedaan tingkah to learning), yakni jenis upayabelajar laku belajar dikalangan siswa, sehingga siswa yang meliputi strategi dan menyebabkan perbedaan dalam prestasi metode yang digunakan siswauntuk belajar. Prestasi belajar merupakan hasil melakukan dari suatu proses yang di dalamnya materi-materi pelajaran. terdapat sejumlah faktor yang saling Prestasi kegiatan belajar siswa dapat mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi diketahui belajar siswa tergantung pada faktor- evaluasiatau assessment, karena dengan faktor tersebut. Sabri (2008) mengatakan cara bahwa dalam belajar ada berbagai faktor rendahnyaprestasi belajar siswa atau baik yang mempengaruhi proses dan hasil buruk prestasi belajarnya.Disamping itu belajar siswa di sekolah, secara garis evaluasi berguna pula untuk mengukur itulah melalui pembelajaran dapat pelaksanaan diketahui tinggi 1157 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 tingkatkemajuan yang dicapai oleh siswa sumber. Sedangkan faktor-faktor yang dalam proses menunjang dan mempengaruhi prestasi mengukur belajar siswa digolongkan menjadi dua satu kurun belajartertentu, juga waktu untuk posisi atau keberadaan siswa dalam kelompokkelas serta mengetahui tingkat usaha belajar siswa. macam, yaitu faktor intern dan ekstern. Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengukur prestasi belajar Hasil test yang berupa angka atau hiruf-huruf itu dapat mencerminkan hasil siswa dalah sebagai berikut : a. Pre test adalah evaluasi yang usaha disengaja yang diperoleh atau dilakukan guru secara rutin pada dicapai anak pada periode tetentu dalam setiap akanmemulai penyajian materi studinya. Namun karena prestasi belajar baru. itu hanya bersifat sementara atau hanya mengidentifikasi pengambilan sesaat, maka hasil tersebut siswa mengenai bahan yang akan akan berubah pada saat yang lain, apabila disajikan. situasi dan kondisi anak berubah. Bisa jadi Tujuannya adalah tarafpengetahuan b. Pos test adalah kegiatan evaluasi yang positif dan juga bisa negatif. Sejalan dilakukan guru dengan itu, untuk mengetahui baik atau akhirpenyajian tidaknya prestasi belajar siswa, guru perlu untuk mengetahui taraf penguasaan mengadakan evaluasi dan penilaian yang siswaatas materi yang telah disajikan. dilaksanakan dapat dijadikan dasar untuk c. Evaluasi diagnostic adalah evaluasi materi. memperoleh balikan tentang keberhasilan yang siswa. selesaipenyajian Nilai prestasi belajar siswa pada setiap Tujuannya dilakukan setelah sebuah dilaporkan kepada orang tua setiap akhir pelajaran. semester melalui buku raport. untukmengidentifikasi bagian-bagian Pada dasarnya prestasi belajar anak/siswa tidak terlepas dari komponen- Tujuannya satuan adalah tertentu yang belum dikuasai siswa. d. Evaluasi Formatif adalah evaluasi komponen yang terlibat dalam prestasi yang belajar itu sendiri serta faktor-faktor yang akhirpenyajian satuan pelajaran atau menunjang modul. dan mempengaruhi anak dilakukan pada Tujuannya setiap untuk dalam kehidupan sehari-hari. Komponen- memperolehumpan balik yang sama komponen dengan evaluasi diagnostic, yaitu yang berpengaruh dalam prestasi belajar di sekolah antaranya untukmengetahui adalah : siswa itu sendiri, guru dan nara siswa. kesulitan belajar 1158 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 e. Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan mengukur variabel sosiologis maupun psikologis. kinerjaakademik atau prestasi belajar Selanjutnya Kline dalam Sugiyono (2012) siswa menyatakan bahwa walaupun metode pada untuk distribusi dan hubungan-hubungan antar akhir periode pelaksanaanprogram pengajaran. survey ini tidak memerlukan kelompok f. Ujian Nasional dan UASBN adalah kelompok seperti halnya pada metode alat penentu kenaikan status siswa. eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif. METODE PENELITIAN Penelitian ini juga bertujuan Sedangkan penelitian memberikan penjelasan (explanation) hal- merupakan hal yang berkaitan dengan variabel bebas untuk mengetahui pengaruh antara dua dan tergantung, yang menurut Babbie variabel atau lebih, dengan harapan (1979) penekanan penelitian explanation dengan penelitian ini dapat dibangun adalah the discovery and reporting of suatu teori yang dapat berfungsi untuk relationship among different aspects of menjelaskan, the phenomena under study (menemukan suatu gejala (Sugiyono, 1999). dan melaporkan antara aspek-aspek dari fenomena yang ditelaah). penelitian asosiatif yang bertujuan meramalkan, Populasi mengontrol terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X dan XI Berkaitan dengan peristiwa yang MA Mirqatul Ulum Liprak Kulon dipelajari adalah data dari sampel yang Banyuanyar Probolinggo yang berjumlah diambil dari populasi tersebut dan melihat 64 siswa. Berdasarkan hal tersebut maka ada/tidaknya pengaruh antara variabel sampel penelitian ini di tetapkan 64 siswa bebas MA (independent) dan variabel Mirqatul Ulum Liprak Kulon tergantung (dependent), maka penelitian Banyuanyar Probolinggo dengan teknik ini termasuk penelitian survei asosiatif pengambil (Sugiyono, 2012). Menurut Kerlinger jenuh di mana semua populasi dijadikan dalam Sugiyono (2012) penelitian survei sampel. adalah suatu penelitian yang dilakukan sampelnya Sesuai dengan adalah data sampel yang pada populasi besar maupun kecil, tetapi diperlukan dan data (responden) yang data yang dipelajari adalah data yang berjumlah 64 orang siswa, maka teknik diambil dari sampel tersebut, sehingga pengumpulan data yang digunakan dengan ditemukan menggunakan metode dokumentasi dan kejadian-kejadian relatif, 1159 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 kuesioner. Metode dokumentasi dilakukan Variabel dalam penelitian adalah untuk menjaring data yang belum terjaring peran orang tua (X1), kemampuan guru pada kuesioner. dalam mengajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y). Tabel 1.Variabel dan Indikator Penelitian Variabel Peran Orang Tua (X1) Sub Variabel Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. a. Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin b. anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu Memantau perkembangan kemampuan akademik anak c. memeriksa nilai-nilai ulangan anak mereka d. memeriksa nilai-nilai ulangan anak mereka Memantau perkembangan kepribadian e. memantau perkembangan sikap f. memantau perkembangan moral g. memantau perkembangan tingkah laku Memantau efektifitas jam belajar di sekolah h. menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. i. menanyakan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka Keterampilan Bertanya Keterampilan Memberi Penguatan Kemampuan Guru dalam Mengajar (X2) Indikator a. bertanya yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran b. memunculkan perubahan sikap pada guru dan siswa c. merespons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali tingkah laku tersebut d. Memberikan pujian, senyuman, anggukan Keterampilan Mengadakan Variasi e. Menggunaka metode yang bervariasi f. Menggunakan strategi yang bervariasi g. Menggunakan media yang bervariasi Keterampilan Menjelaskan h. menggunakan bahasa komunikatif i. memberikan contoh yang sesuai Keterampilan Membuka dan Menutup j. Menyampaikan tujuan pembelajaran k. Memberikan peguatan dan kesimpulan 1160 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Variabel Sub Variabel Indikator Pelajaran Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Keterampilan Mengelola Kelas Keterampilan Membelajarkan Perorangan Prestasi Belajar(Y) Nilai Ujian Semester l. Membagi kelompok diskusi m. Mengarahkan jalannya diskusi n. Memberikan kesimpulan hasil diskusi o. menyediakan fasilitas di lingkungan social p. menyediakan fasilitas di lingkungan emosional q. menyediakan fasilitas di lingkungan intelelektual r. menciptakan lingkungan belajar yang membelajarkan s. memberikan kesempatan siswa untuk bertatap muka secara peseorangan t. memberikan bantuan secara peseorangan u. memberikan bimbinga guru secara peseorangan Nilai Raport Persyaratan suatu tes disamping valid juga reliabel. komponen statistik yang diperlukan dalam Reliabilitas analisis yang mencakup uji validitas berhubungan dengan keterpecayaan. Suatu dengan rumus korelasi product moment, tes dapat dikatakan mempunyai taraf uji reliabilitas dengan rumus Cronbach's keterpecayaan yang tinggi jika tes tersebut Alpha, uji normalitas dengan chi kuadrat, dapat uji linieritas, mencari mean (M), standar memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2002). diviasi (SD), analisis data dengan rumus korelasi regresi ganda seperti yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data dilakukan dua tahap yaitu tahap pertama dilakukan dengan penghitungan serta penjumlahan skor masing-masing responden untuk setiap variabel penelitian (X1dan X2) serta penyajian variabel Y. Kemudian tahap kedua dilakukan penghitungan komponen- dipaparkan dalam bab Ill. Sedangkan penghitungan analisis statistik dengan menggunakan komputer program SPSS versi 16.00. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dapat dideskripsikan datadata penelitian dengan tujuan memberikan informasi tentang keadaan variabel X1 dan X2 serta Y. 1161 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Tabel 2.Distribusi Frekwensi Skor Hasil Sebaran Angket Variabel X1, X2 dan Y X1 N Valid Missing 64 0 88,1250 ,34754 88,0000 88,00 83,00 94,00 5640,00 Mean Std. Error of Mean Median Mode Minimum Maximum Sum Untuk menguji hipotesis di atas, peneliti menggunakan X2 64 0 101,0469 ,37296 100,5000 100,00 95,00 108,00 6467,00 64 0 72,9375 ,99549 70,0000 66,00 66,00 93,00 4668,00 belajar siswa di MA Mirqatul Ulum komputer Liprak Kulon Banyuanyar Probolinggo. program SPSS 16.0, yang menghasilkan Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh data sebagai berikut: Hasil uji hipotesis koefisien korelasi sebesar 0,962 dengan pertama berbunyi ada pengaruh yang signifikan 0,007. Angka 0,007 ini lebih signifikan peran orang tua terhadap kecil dari alpha sebesar 0,05 Artinya X2 prestasi belajar siswa di MA Mirqatul memiliki Ulum terhadap Y. Liprak jasa Y Kulon Banyuanyar Probolinggo Probolinggo. pengaruh yang signifikan Baik hipotesis pertama maupun Hasil analisis data dengan uji-t hipotesis kedua sama-sama memiliki diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,296 korelasi yang tinggi sepeti dinyatakan dengan signifikan 0,005. Angka 0,005 ini oleh Guilford. < 0,20 korelasi sedikit 0,20 lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. - 0,40 korelasi sedang 0,40 - 0,70 korelasi Dengan tinggi 0,70 - 0,90 korelasi tinggi 0,90 - demikian dapat dikatakan pengaruh X1 terhadap Y signifikan. 1,00 korelasi sangat tinggi Hasil uji hipotesis kedua berbunyi ada pengaruh yang signifikan kemampuan guru dalam mengajar terhadap prestasi Tabel 3.Koefisien Korelasi Antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) 166,369 Std. Error 49,171 Standardized Coefficients t Sig. Beta 3,383 Correlations Zero order Partial Part ,002 1162 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 X1 ,814 ,628 ,581 ,296 ,005 ,339 ,227 ,219 X2 ,163 1,003 ,839 ,962 ,007 ,260 ,029 ,027 a Dependent Variable: Y Hasil uji hipotesis ketiga berbunyi ada Mirqatul pengaruh secara Banyuanyar Probolinggo. Hal ini dapat bersama-sama peran orang tua dan ditunjukkan dengan nilai-nilai yang kemampuan diperoleh seperti pada tabel di bawah yang signifikan guru dalam mengajar Ulum Liprak Kulon terhadap prestasi belajar siswa di MA ini. Tabel 4.Regresi Berganda Untuk X1 Dan X2 Terhadap Y Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change 1 ,640(a) ,116 ,058 7,97684 ,116 F Change 2,024 df1 df2 2 Sig. F Change 31 ,149 a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y Tabel 4. Anova Sum of Squares Model 1 df Mean Square Regressio n Residual 257,588 2 128,794 1972,530 31 63,630 Total 2230,118 33 F Sig. 2,024 ,149(a) a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,640 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu kemampuan peran guru orang dalam tua mempunyai pengaruh yang kuat. dan Dari diskripsi statistik, rata-rata mengajar peran orang tua 88,1250dan kemampuan mampu menjelaskan variabel prestasi siswa sebesar terikat guru dalam mengajar rata-rata sebesar 64 % 101,0469 dikategorikan cukup tinggi. 36 % OIeh karena itu variabel peran orang tua dijelaskan oleh variabel lain di luar model. maupun kemampuan guru dalam mengajar Dari hal tersebut menunjukkan bahwa seharusnya sedangkan (Y) variabel bebas dengan variabel terikat sisanya sebesar mendapat perhatian yang 1163 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 hampir sama dalam upaya menunjukkan bahwa Peran serta orangtua meneningkatkan prestasi belajar siswa. cukup Hal ini didasar pada kenyataan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran, tetapi walaupun peran orang tua cukup baik dalam kenyataannya agar peran orang tua apabila tidak diikuti kemampuan guru dapat yarg karena memerlukan perhatian dan upaya secara kemampuan guru yang rendah akan serius dan secara terus menerus. Untuk itu berdampak pada keengganan siswa untuk diperlukan penelitian yang mendalam belajar. OIeh karena itu secara bersama- tentang sama selain peran orangtua, maka perlu pengembangan dapat tepat sasaran dan upaya untuk meningkatkan kemampuan sesuai denqan kebutuhan siswa melalui guru, sehingga proses pembelajaran betul- penyediaan betul dapat terlaksana dengan baik dan representatif, biaya sekolah yang cukup, optimal. Sebaliknya apabila kemampuan perhatian dan motivasi orangtua secara guru rendah dapat berdampak pada proses terus menerus. Sedangkan variabel X2 pembelajaran yang tidak efektif dan (kemampuan efisien, yang akhirnya prestasi belajar mempunyai koefisien yang cukup tinggi siswa akan menjadi rendah. (0.839) dengan variabel terikat Y (prestasi Dari hasil uji hipotesis baik dengan uji belajar siswa), pada taraf signifikan 0,00. secara bersama-sama Oleh karena itu agar proses pembelajaran diatas dapat dapat lebih optimal (efektif dan efisien), diketahuh bahwa variabel bebas X1 (peran maka dalam proses pembelajaran perlu orang tua) mempunyal sumbangan efektif diperhatikan kemampuan guru yang baik secara X2 dengan selalu berorientasi pada tujuan mengajar), pembelajaran, minat dan kemampuan terhadap valabel Y (prestasi belajar siswa. Oleh karena itu perlu adanya siswa), dimana setiap penambahan satu peningkatan poin peran orang tua akan meningkatkan berkaitan, prestasi belajar sebesar 0.339. Sedangkan motivasi belajar, pengembangan model untuk kemampuan guru dalam mengajar, pembelajaran, setiap penambahan 1 poin pada variabel pempelajaran siswa yang dapat kemas X2akan melalui dengan tinggi akan parsial sia-sia, maupun regresi ganda bersama-sama (kemampuan dapat guru dengan dalam meningkatkan prestasi penting lebih hal dalam mendukung dioptimalkan tersebut, fasilitas guru agar belajar dalam kompetensi dengan upaya yang mengajar), guru upaya pemanfatan pelatihan-pelatihan, maka yang pemberian media penataran, belajar siswa sebesar 0.260. Hal ini 1164 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 workshop, studi lanjut, mengikuti MGMP norma dan sebagainya. keluarga Berdasar dari uraian tersebut perlu perilaku. Pendidikan turut pula perkembangan diri mempengaruhi seseorang. Dalam adanya pemikiran dan upaya secara keluarga maksimal menyelenggaraan pendidikan sehingga anak memperoleh kemam-puan, yang baik memungkinkan perkembangan anak dalam memperoleh kemampuan stimulasi mengenali kemampuan guru baik yang berkaitan dan kemampuan hasil penelitian ini maupun hal-hal lain Keluarga sebagai unit terkecií dalam yang kepentingan kehidupan pendidikan pada umumnya. Hal ini sesual kontribusi dengan kebijakan pemerintah dengan masyarakat. Selanjutnya perkembangan adanya peningkatan mutu melalui masyarakat melalui perkembangan atau program sertifikasi guru, adanya pertumbuhan berkaitan dengan Kurikulum 2013 yang pemberian kepercayaan kepada sekolah, dan menekankan lebih besar memaksimalkan dalam maupun menganali-sis. bermasyarakat yang memberikan penting yang terhadap dilakukan oleh kelompok anggota keluarga di dalam masyarakat secara otomatis memberikan sumbangan terhadap perkembangan fungsi komite sekolah serta melibatkan bangsa. Pemikiran yang dituangkan dalam semua komponen sebagai argumentasi ini adalah bahwa keluarga upaya merupakan suatu unit penting dalam stakeholder yang ada sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran. Dalam keluarga masyarakat. orang tua pertumbuhan Dengan kata masyarakat lain sangat mendidik anak-anaknya dalam upaya ditentukan oleh pertumbuhan unit rumah sosialisasi bagi anak anak, menanamkan tangga dalam masyarakat. Dapat pula sopan santun, tata krama, norma atau nilai dikatakan dalam masyarakat. Keluarga merupakan merupakanrefleksi dari pertumbuhan dan lingkungan perkembangan masyarakat, dan seterusnya pertama yang tugasnya bahwa meletakkan dasar perkembamgan anak. perkembangan OIeh karena itu dapat dipahami betapa masyarakat pentingnya bimbingan Orangtua terhadap perkembangan dan pertumbuhan suatu perkembangan anak-anaknya. bangsa. Di dalam keluarga anak belajar bagaimana ía harus dan keluarga merupakan pertumbuhan cerminan Disamping keluarga, penanggung berperilaku, jawab atas terselenggaranya pendidikan berkenalan dengan nilai-nilai dan norma- adalah sekolah. Sekolah merupakan jalur 1165 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 pendidikan formal yang diselenggarakan 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan baik oleh pemerintah maupun swasta. pengaruh X1 terhadap Y signifikan. Dalam formal Ada pengaruh yang signifikan kemampuan (sekolah) terdapat komponen-komponen guru dalam mengajar terhadap prestasi yang sangat berpengaruh terhadap berhasil belajar siswa di MA Mirqatul Ulum Liprak tidaknya proses dan hasil belajar siswa. Kulon Banyuanyar Probolinggo. Hasil lembaga pendidkan Komponen yang sangat dominan analisis data dengan uji-t diperoleh dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah koefisien korelasi sebesar 0,962 dengan adalah para tenaga kependidikan terutama signifikan 0,007. Angka 0,007 ini lebih guru. Di depan telah dinyatakan bahwa kecil dari alpha sebesar 0,05. Artinya X2 guru memiliki mewpakan ujung tombak pengaruh yang signifikan penyelenggara pendidikan di sekolah. Hal terhadap Y. ini berarti guru merupakan komponen Secara bersama-sama ada pengaruh yang pendidikan yang berada pada barisan signifikan peran orang tua dan kemampuan paling depan yang langsung berhadapan guru dalam mengajar terhadap prestasi dengan anak ddik di sekolah yang menjadi belajar siswa. Nilai koefisien determinasi tanggung jawabnya. Karena itu disadari (R2) sebesar 0,640 yang berarti bahwa atau tidak, guru memikul tanggung jawab variabel bebas yaitu peran orang tua (X1), yang sangat berat dalam mengantarkan kemampuan guru dalam mengajar (X2) siswa-siwinya mampu untuk meraih prestasi belajar setinggi-tingginya. menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 64 % sedangkan sisanya sebesar 36 % dijelaskan oleh KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka bisa disimpulkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa di MA Mirqatul Ulum Liprak Kulon Banyuanyar Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,296 dengan signifikan 0,005. Angka 0,005 ini lebih kecil dari alpha sebesar variabel lain di luar model. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang kuat. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu & Prasetya, J.T. (1997) Strategi belajar mengajar. Bandung:PustakaSetia. Ahmadi & Supriyono. (1991) Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 1166 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Athusin, Syahri. (2002) Aplikasi statistik praktis dengan meggunakan SPSS 10 for windows. Yogyakarta: Anggota IKAPI. Akbar, Sa’dun. (2007) Kurkulum Satuan Pendidikan (KTSP). Malang: Antar Perguruan Tinggi Furchan, Arif. (1982) Pengantar .penelitian dalam pendidik. Surabaya:Usaha Nasional. Hasbullah. (1999) Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hadi, Arikunto, Suharsimi. (1989) Prosedur Penelitian. Jogjakarta: FIP IKIP Jogjakarta Azwar, Saiffudin. 2010. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Belajar Banathy, Bela. H. (1996) System design of education a journey to create the future. New Jersey; by Educational Tecnology Publications. Basri, Sutrisno. research. Offset. (1989) Metodologi Yogyakarta: Andi Hamalik, Qemar. (1983) Metode belajar dan kesulitan-kosulitan belajar, Edisi II Bandung: Tarsito. Harini, Sri. (2003) Mendidik anak sejak dini. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Hasan, Zaini (1983) Statistik Diskriptif. Malang: IKIP Malang Japri. (1997) Peneiltian Pendidikan. Banjamiasin: Unlam. Hasan, Zaini (1987) Statistik Inferensial. Malang: IKIP Malang Bloom, Benyamin, S. (1998) Taxonomy of educational objectives tne classifikation of educational goals and book II: affective domain. London: Longman Group LTD. Hasan, Zaini dan Sriwiyana, Hadi (2004) Metodologi Penelitian I. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang Corebima. (2008) Asesmen Malang: UM Autentik. Dalyono. (1996) Psikologi pendidikan. Jakarta: RinekaCipta. Hopkins, D. Kenneth (Tanpa Tahun) Basic Statistics For The Behavioral Sciences. New Jersey: University of Corolado Dimyati dan Mulyono. (1991) Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Hasan, Zaini dan Sriwiyana, Hadi (2005) Metodologi Penelitian II. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang Isaac, Stephen (1982) Hand book in research and evaluation. California: Edits Publisher San Diego. Kaplan, Robert M., & Sacuzzo, Dennis P. (1982) Psychological testing principles, applications, and issues. California: Brooks/Cale Publishing Company. Maladi, Yuda. (1987) Pengantar psikologi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Mason, Robert, D. Lin., Douglas, A. Marchal William. (1988) Statistics 1167 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 an introduction. Harcourt Brace Publishers. New York: Jovanovich, Mardapi, Djemari. (1994) Analisis butir dengan teori klasik dan teori respon butir. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Nasution, S. (2003) Metode Research: Penelitian ilmiah, Jakarta: Bumi Aksra. Nie, Norman, H. et. El. (1975) Statistical package for the social sciences. New York: Mc Graw Hill. Prayitno, Sugeng. (2003) Pengaruh Peran Serta Orangtua Dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Rumini, Sri, dkk. (1993) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: FIP lKlP. Sardiman, AM. (2003). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Shaleh, Abdul Rahman. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Predana Media Setyosari, Punaji. (2008) Pemanfatan Media. Malang: UM Simon, Perucci, Rubet. (1977) Sociologi basic Stuctures and Processes. USA: by Wn.C. Brown Company Publishere Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya.jakarta: Rineke Cipta Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia Sudarsono, FX. (1985) Faktor Penentu Keberhasilan Belajar, Pidato Ilmiah. Yogakart: IKIP Yogyakarta. Sujana. (1985) Teknik Analisis Regresi Korelasi. Bandung: Tarsitu. Sugiyono. (1997) Statistik UntukPenelitian. Bandung: ALFABETA. ____. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta ____. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta Suryabrata, Sumadi. (1984) Psikologi Pendidikani Jakarta: Rajawal. ____. (2006) Statistika Kumpulan Bahan Ajar I. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang ____. (2006) Statistika Kumpulan Bahan Ajar II. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang Suparno dan Kamdi Waras. (2008) Pengembangan Profesionaliatas Guru. Malang: UM Singarimbun, Masri & E.ffendi, Sofian. (1989) Metode penelitian survai. Jakarta: LP3ES. Supeno, Bambang.(1989) Statistik Terapan. Jakarta: Rineka Cipta Slameeto. (1995) Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sumanto. (Tanpa Tahun) Pembahasan terpadu Statistika dan Metodologi Riset. Jogjakarta: Andi 1168 JPPI Volume 9 No 2 (2015) 1150-1169 Suyanto, Kasihani. (2008) Model-model Pembelajaran. Malang: UM 1169