Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 38-53 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA, DAN PRESTASI BELAJAR Roni Priyo Jatmiko Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang Abstract This research was try to explain the influence of student’s parents social economic status and student’s learning style to student’s learning achievement, especially at VIII th Graders Student 2015/2016 Academic Year of SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo. The subjects were 56 stud ents. Data obtained by questionnaire and documentation mode, for analyst by multiple regression methode, while the hypothesises are tested by using F test and Ttest . The result of research indicate that by togetherness, student’s parents social economic status and student’s learning style is own the influence to student’s learning achievement. There are positive values of regression coefficient among student’s parents social economic status and student’s learning with student’s learning achievement. The T test values indicate that student’s parents social economic status has and student’s learning style have significance influence to student’s learning achievement. Kata Kunci: Status Sosial Ekonomi, Gaya Belajar, Prestasi Belajar. PENDAHULUAN Faktor sedikit didalamnya ekonomi banyak keberhasilan orang tua anak. Dalam kebutuhan akan pendidikan bagi anak-anaknya. menentukan belajar termasuk Gaya belajar merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa hal ini keadaan ekonomi yang cukup (faktor internal) yang mempengaruhi baik, secara umum akan berpengaruh prestasi positif terhadap penyediaan media pembelajaran anak mengharapkan belajar yang belajar. Termasuk lingkungan memudahkan dalam keluarga, selalu akan menghasilkan setiap memegang peran penting ekonomi individu berbeda informasi kebutuhan berbeda. kebutuhan sekunder, dan tersier yang peserta didik tidak hanya belajar dengan kecepatan yang karena berkaitan dengan pemenuhan primer, tentunya tinggi orang meliputi kegiatan pembelajaran yang maksimal. Namun status yang Setiap faktor rendahnya tua sosial belajar. senang tetapi juga dengan Ada menulis memproses cara yang siswa yang lebih hal-hal yang telah disampaikan oleh guru ketika proses JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 pembelajaran siswa berlangsung. Ada lagi belajar terhadap prestasi belajar siswa, lebih senang dan 3) kondisi status sosial ekonomi materi yang yang mendengarkan orang tua dan gaya belajar secara disampaikan oleh guru, dan ada pula bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa yang lebih senang praktik secara siswa, pada mata pelajaran geografi langsung. kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan Potensi dan prestasi akademik mata pelajaran Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. geografi siswa-siswi Proses kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan perlu Ponorogo mengetahui grafiknya menentu. Ada selalu kecurigaan tidak bahwa belajar mengajar, bagi seorang pendidik untuk keberhasilan proses belajar mengajar tersebut. Seberapa terdapat korelasi antara status sosial jauh ekonomi orang tua siswa maupun gaya memahami belajar terhadap prestasi belajar siswa hal yang telah disampaikan oleh guru. itu sendiri, Rangkaian kegiatan peserta didik yang untuk hingga akhirnya tertarik mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan dan menyangkut siswa dalam menerima berbagai unsur cipta, rasa dan karsa, serta ranah kognitif, afektif dan faktor status sosial ekonomi orang tua psikomotorik adalah sebuah siklus dan gaya belajar siswa, dengan judul tak dalam penelitian evaluasi “Pengaruh Status Sosial terputus prestasi Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar didik.Gunarso Terhadap Prestasi Belajar (Studi Pada mengemukakan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 belajar Ponorogo yang Tahun Pelajaran 2015/2016)”. peserta (2000: 57) bahwa “Prestasi hasil maksimal seseorang Djamarah dilakukan bertujuan untuk mengetahui mengemukakan ada belajar tidaknya pengaruh: 1) kondisi sosial dan setelah melakukan usaha belajar”, sedangkan Secara spesifik, penelitian yang status belajar adalah dicapai penilaian ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa, 2) gaya adalah kemajuan yang siswa dipelajari (2000: bahwa “Prestasi penilaian dalam di 24) tentang segala sekolah hal yang 39 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 menyangkut atau pengetahuan, ketrampilan sesudah kecakapan belajar dinyatakan membantu yang penilaian. Penilaian siswa mencapai prestasi belajar yang proses belajar mengajar menjadi tolak faktor yang mempengaruhi ukur dalam sebuah proses panjang belajar pembelajaran, dan Slameto (1999: 54) banyak jenisnya, belajar tetapi dapat digolongkan menjadi dua tatap dalam penting sekali artinya dalam muka petemuan dalam proses pendidik dengan peserta didik sebaik-baiknya.Faktor- siswa golongan, menurut prestasi pendapat yaitu faktor internal dan menghasilkan sebuah kesimpulan utuh faktor eksternal. Sehubungan dengan untuk dan faktor-faktor menilai kemampuan yang memengaruhi penerimaan peserta didik. Secara garis prestasi belajar siswa, peneliti besar menghubungkannya dengan kondisi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sebagai hasil status sosial ekonomi orang tua dan perubahan yang gaya belajar siswa. seseorang setelah telah dicapai melakukan usaha Pada kamus Wikipedia belajar dalam suatu waktu tertentu disebutkan bahwa yang dibuktikan dengan keberhasilan bahasa latin berasal dari “socius” yang menguasai sejumlah pengetahuan dan berarti ketrampilan yang dikembangkan oleh “societies” yang berarti masyarakat. lazimnya Hal ini berarti bahwa manusia tidak mata pelajaran yang kawan sosial atau dalam berteman dan dinyatakan dalam bentuk huruf dan lepas dari kehidupannya, angka yang diperoleh melalui tes. atau bermasyarakat. Sebagai makhluk Faktor-faktor yang sosial maka ia akan dengan hakikatnya sama faktor sekelilingnya dan keluarga merupakan seorang bentuk sosial pertama kehidupan anak prestasi yang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai dicapai faktor yang dimana didalamnya adanya situasi yang berintegrasi mempengaruhi prestasi belajar pada dengan lingkungan berteman akan ada di terbentuk sosial. Selanjutnya, (2000: 72) menjelaskan mempengaruhinya. Pengenalan faktor- Gerungan faktor bahwa yang dimaksud status sosial yang mempengaruhi prestasi 40 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 adalah setiap berhubungan status antara dimana saling manusia satu barang serta kesempatan memperoleh untuk penghasilan dalam dengan manusia lain.Status sosial pasaran komoditi atau pasaran kerja. adalah situasi dimana saling Sedangkan menurut Soerjono Sukanto berhubungan antara manusia yang satu (2004: 49) status ekonomi ditunjukkan dengan manusia yang lain di dalam dalam sudut lingkungannya, masyarakat kehidupan Dengan sehingga sosial yang koneksitas menjadikan tercapai masyarakat ekonomi adalah kedudukan seseorang sosial dalam dalam saling berdasarkan kemampuan kehidupan manusia. masyarakat merupakan yang seseorang Dalam penghargaan beberapa status ekonomi mempunyai dalam tertentu. sosial dalam berbagai berdasarkan Stratifikasi masyarakat mencakup dimensi usia, antara jenis lain kelamin, Belum tentu tolak ukur beberapa pendidikan kepunyaan. ekonomi. Menurut Kamanto dan Weber (dalam Sunarto: 1999) kelas ekonomi, kreteria kriterium sosial keluarga, pola yang mempunyai persamaan dalam hal rumah peluang disimpulkan hidup atau uang rendahnya ekonomi kelas merupakan untuk selain tinggi adalah pekerjaan, orang banyak Adapun ditandai oleh beberapa hal, antara lain sejumlah dalam suatu di daerah kekayaan di ukur dari pekerjaan kriteria masyarakat, uang menjadi salah satu agama, kelompok etnis, kelompok ras, formal, daerah pada kekayaan dan salah satu bentuk dari stratifikasi sosial masyarakat. diukur tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. ekonomi objektik individu dalam menjalain sebuah Status tinggal dalam kultur masyarakat tertentu.status semakin berinteraksi tempat keuangan diinginkan. antar status pandang beserta dan beberapa status dalam penelitian ini besarnya anggota konsumsi, perabotnya. bahwa status keadaan Dapat sosial nasib.peluang untuk hidup orang-orang ekonomi adalah kedudukan orang tua tersebut ditentukan oleh kepentingan dalam hubungannya ekonomi berupa lain atau penguasaan atas dengan orang tua masyarakat mengenai 41 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 kehidupan sehari-hari mendapatkannya memenuhi dan cara serta usaha Gaya kebutuhan hidup kombinasi keluarganya. kehidupan bermasyarakat, tentu Tak belajar kondisi masing- masing berbeda ada sosial merupakan dari menyerap, Dalam ekonomi belajar atau modalitas belajar siswa. dan suatu bagaimana kemudian ia mengatur serta mengolah informasi (Porter, De., dkk & Hernacki, 2002: 110). Dunn & keluarga Dunn dalam Sugihartono (2007: 53) lainnya. menjelaskan bahwa merupakan kumpulan dengan lapisan masyarakat yang belajar karakteristik homogen atau serba sama. Dengan pribadi demikian dapat kita katakana bahwa pembelajaran efektif untuk beberapa di masyarakat masyarakat satu yang gaya membuat suatu terdapat lapisan-lapisan orang dan tidak efektif untuk orang yang dapat membedakan lain. Keefe (dalam Sugihartono, 2007) dengan yang lain.Menurut menyatakan bahwa gaya belajar Soekanto (2001: 263), status sosial berhubungan dengan cara anak belajar, ekonomi seseorang di ukur dari: 1) serta cara belajar yang disukai. Gaya ukuran ukuran belajar adalah cara yang konsisten kekuasaan; dan 3) ukuran kehormatan; yang dilakukan oleh seorang murid dan 4) ukuran ilmu pengetahuan. dalam kekayaan; 2) Secara menyeluruh status sosial ekonomi orang tua memperlancar proses belajar mengajar di sekolah. informasi, dan anak. sebagian Oleh dimungkinkan besar karena kebutuhan itu, terdapat sangat hubungan cara stimulus mengingat, memecahkan soal Siswa pada mereka. Siswa memiliki yang siswa sering disebut dengan dimiliki gaya akan cara yang dirasa tidak nyaman bagi dengan prestasi belajar siswa. yang (Nasution, sulit memproses informasi dalam satu belajar sendiri, belajar belajar berfikir, umumnya antara status sosial ekonomi orang tua Cara atau 2003: 94). Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya hampir menangkap berbeda, kebutuhan dengan cara serta memproses informasi dengan cara yang berbeda. Sebagian orang mungkin memiliki 42 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 gaya belajar tertentu yang dominan katakan. digunakan dengan sehingga yang dalam berbagai kurang berbeda situasi, menggunakan gaya untuk situasi yang berbeda. Mereka dapat baik disampaikan pitch informasi melalui (tinggi mencerna yang tone suara, rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Menurut De Porter & Hernacki Informasi tertulis terkadang sulit (2001: 112) terdapat tiga gaya belajar diterima oleh siswa bergaya belajar seseorang yaitu gaya belajar visual, auditori. Siswa yang mempunyai gaya auditorial, belajar dan kinestetik. Walaupun kinestetik belajar masing-masing siswa belajar dengan bergerak, menggunakan ketiga gaya belajar ini, Siswa seperti ini tidak kebanyakan duduk siswa lebih cenderung melalui menyentuh, dan melakukan. berlama-lama tahan untuk mendengarkan pada salah satu diantara gaya belajar pelajaran dan merasa bisa belajar lebih tersebut. baik jika prosesnya disertai kegiatan Siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah (visual), mereka cenderung belajar mata/penglihatan melalui apa yang mereka lihat. Siswa fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan sebuah mengkoordinasikan tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh. Kerangka pemikiran pada yang mempunyai gaya belajar visual dasarnya harus penalaran untuk dapat sampai pada melihat bahasa tubuh dan merupakan ekspresi muka gurunya untuk mengerti pemberian jawaban materi pelajaran.Siswa masalah yang auditori yang bertipe mengandalkan belajarnya melalui kesuksesan telinga arahan sementara atas telah dirumuskan. Terdapat 2 variabel bebas (X) dalam (alat penelitian yang ekonomi orang tua (X1) dan gaya mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar siswa (X2), dimana keduanya belajar dengan akan dilihat ada tidak pengaruhnya pendengarannya). Siswa lebih menggunakan mendengarkan cepat ini, yaitu status sosial diskusi verbal dan terhadap variabel Y, prestasi belajar apa yang guru akademik mata pelajaran geografi 43 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 kelas VIII SMPN Kecamatan terhadap prestasi belajar siswa pada Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. mata pelajaran geografi kelas VIII Hubungan SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo antara 3 variabel status ekonomi orang tua (X1), gaya belajar tahun pelajaran 2015/2016. (X2) dengan prestasi akademik (Y) METODE PENELITIAN tersebut dapat penulis gambarkan Dalam penelitian seperti gambar 1 skema kerangka pikir menggunakan penelitian berikut ini. kuantitatif ini, metode peneliti deskriptif korelasional penelitian ini menggambarkan sifat karena bermaksud atau keadaan yang sementara sedang berjalan dan berusaha meneliti sejauh mana hubungan antara variabel satu dengan Gambar 1. Skema kerangka berpikir variabel lainnya. Penelitian ini tidak hanya berusaha menggambarkan suatu Hipotesis dalam penelitian ini fenomena yang sesuai dengan fakta adalah: 1) Terdapat pengaruh antara yang ada tetapi juga mencari hubungan kondisi status sosial ekonomi orang diantara variabel- variabel yang diteliti tua terhadap prestasi belajar siswa dengan cara pada mata pelajaran geografi kelas Adapun variabel VIII Kecamatan variabel bebas yang dalam hal ini Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016; adalah status sosial ekonomi orang tua 2) Terdapat pengaruh antara yang diberi kode (X1) dan gaya belajar SMP Negeri 3 gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016; dan 3) Terdapat pengaruh siswa yang menguji hipotesis. tersebut diberi adalah kode (X2), sedangkan variabel terikat dalam hal ini adalah prestasi belajar siswa yang diberi kode (Y). antara Populasi dalam penelitian ini kondisi status sosial ekonomi orang adalah keseluruhan siswa-siswi kelas tua dan gaya belajar secara bersama VIII SMP Negeri 3 Kecamatan 44 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 lain (sebagai kriterium), sedangkan uji yang berjumlah 224 hipotesis siswa, terbagi penelitian menggunakan dalam 8 kelas paralel (VIII-A s.d. regresi VIII-H) dimana masing-masing kelas for windows. beranggotakan 28 siswa. Selanjutnya, HASIL DAN PEMBAHASAN dengan menggunakan proporsional teknik random uji ganda dengan aplikasi SPSS teknik Hasil uji sampling, menunjukkan bahwa instrumen seluruh item ditentukan sampel penelitian sejumlah penelitian dikatakan valid , dimana 56 (lima puluh enam) responden. angka koefisien korelasinya diatas diperoleh nilai r kritis yaitu N : 56 α : 0,05 = dengan metode kuisioner/angket dan 0.25. Hal ini berarti bahwa tiap-tiap metode item yang valid dapat digunakan untuk Data penelitian dokumentasi. kuisioner/angket Metode digunakan untuk mengukur memperoleh data variabel bebas (X), bahwa baik dikatakan data variabel status sosial variabel. seluruh Demikian item reliabel, juga penelitian dimana angka ekonomi orang tua siswa (X1) maupun koefisien alpha diatas nilai r kritis data variabel gaya belajar siswa (X2), yaitu N : 56 α : 0,05 = 0.259. Hal ini sedangkan berarti metode dokumentasi jawaban responden metode dokumentasi digunakan untuk pertanyaan memperoleh data variabel terikat (Y), ekonomi orang tua, gaya belajar siswa yaitu prestasi belajar dan siswa berupa mengenai atas prestasi belajar diandalkan siswa semester genap tahun pelajaran jawaban mereka 2015/2016. kepada jawaban-jawaban digunakan adalah analisis dapat dalam tidak arti mengarah tertentu yang sehingga apabila dilakukan penelitian ini sejenis pada waktu yang berbeda maka teknik analisis regresi ganda responden akan memberikan jawaban dalam data sosial siswa nilai rapor mata pelajaran geografi Teknik (reliabel), status penelitian yaitu cara atau teknik khusus untuk yang sama dengan penelitian saat ini. mencari hubungan antar dua variabel (sebagai prediktor) dengan variabel 45 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 Hasil berada pada signifikan (F=18,021; p adalah sebagai berikut. dengan demikian Tabel 1. Hasil Uji Linieritas Variabel X1*Y Belajar Siswa variabel uji linieritas penelitian variabel- masing-masing ANOVA Table df Mean Square 213.904 3002.727 58.969 26.232 19 1 18 36 55 F 8.154 114.468 2.248 Sig. .000 .000 .019 sebesar 114,468 signifikansi nilai 0.000. < 0.05). variabel Gaya (X2) mempunyai Prestasi Belajar Siswa (Y). Sedangkan hasil uji normalitas Berdasarkan tabel 1 di atas bahwa rentang hubungan yang linier dengan variabel Sum of Squares PB * X1 Between (Combined) 4064.178 Groups Linearity 3002.727 Deviation from Linearity 1061.451 Within Groups 944.356 Total 5008.534 diketahui F-Linearity F linierity dengan tingkat Hal berarti ini asumsi linieritasnya cukup kuat karena instrumen adalah sebagai berikut. Hasil Uji Normalitas Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Tabel 3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test F-Linearity signifikan berada pada (F=114,468; rentang p<0.05). N Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative dengan demikian variabel Status Sosial Most Extreme Differences Ekonomi Orang Tua (X1) mempunyai Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) hubungan yang linier dengan variabel Prestasi Belajar Siswa (Y). ANOVA Table Sum of Squares PB * X2 Between (Combined) 2251.999 Groups Linearity 1241.906 Deviation from Linearity 1010.093 Within Groups 2756.536 Total 5008.534 15 1 14 40 55 Mean Square 150.133 1241.906 72.149 68.913 F 2.179 18.021 1.047 Sig. .025 .000 .431 bahwa sebesar 18,021 56 75.88 9.543 .167 .167 -.107 1.252 .087 normalitas diketahui hasil perhitungan bahwa tingkat status sosial ekonomi orang tua, gaya belajar dan prestasi belajar memiliki tingkat data berdistribusi normal. Sehubungan dengan pengaruh F linierity dengan tingkat status sosial Hal berarti gaya belajar terhadap prestasi belajar asumsi linieritasnya cukup kuat karena siswa (Studi Pada Siswa Kelas VIII signifikansi 0.000. nilai PB signifikansi diatas 0.05. Hal ini berarti Berdasarkan tabel 2 di atas diketahui 56 50.55 3.959 .107 .063 -.107 .800 .544 b. Calculated from data. signifikansi dari variabel df X2 56 40.04 5.163 .115 .115 -.074 .862 .447 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 2. Hasil Uji Linieritas Variabel X2*Y X1 ini ekonomi orang tua dan 46 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo hasil Tahun Pelajaran 2015/2016) diperoleh berikut. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua Gaya Belajar Konstanta R2 : R : Multiple R F-hitung perhitungan t-hitung Koefisien Regresi 1.480 Simpangan Baku 0.085 17.351 Tingkat Signifikansi 0.000 1.295 0.111 11.642 0.000 : -48.839 : Koefisien : Multiple Determina si R : 0.887 : 0.942 : 208.886 pengujian uji Fhitung F diperoleh nilai regresi pada tabel diatas didapatkan 208.886 dengan suatu persamaan garis regresi sebagai 0.000, karena ρ < 0,050 maka data berikut: Y = - 48.839 + 1.480 X1 + yang diperoleh korelasinya signifikan 1.295 X2 + e. maka hipotesis nol (Ho) di tolak dan Berdasarkan hasil perhitungan sebagai 0.000 Dengan Berdasarkan regresi tingkat sebesar signifikansi rekapitulasi hasil Hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal analisis regresi berganda dari masing- ini menunjukkan bahwa kedua variabel masing independent variabel yaitu status sosial ekonomi orang tua dan gaya Belajar Untuk mengetahui ada tidaknya siswa (Y), ternyata memiliki multiple pengaruh R (korelasi berganda) sebesar 0.942 bebas dan mempunyai dilakukan koefisien masing-masing terhadap pengujian variabel variabel terikat secara parsial artinya digunakan uji t. Adapun hasil uji t kontribusi status sosial ekonomi orang untuk Koefisien B1, B2 dan B3 adalah tua dan gaya belajar terhadap prestasi sebagai berikut. belajar determinasi 0.887, bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar siswa. berpengaruh terhadap prestasi belajar pengaruh dengan secara siswa sebesar 88,7 % sedangkan sisanya 11,3 % dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Parsial Variabel T hitung T tabel Tingkat 47 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 X1 X2 17.351 11.642 Signifikansi 0.000 0.000 1.674 1.674 pengujian statistik diperoleh thitung sebesar 11.642, karena nilai thitung α ttabel dan p < 0.050, maka Ho ditolak Variabel Ekonomi X1 Orang (Status Tua). Sosial Dengan dan Hi diterima. dapat diambil Dengan demikian kesimpulan bahwa menggunakan test dua arah, derajat variabel bebas X2 adalah signifikan bebas 53 (56-3-1) dan taraf nyata 5%, pada taraf nyata α = 5 % dengan diperoleh nilai ttabel sebesar 1.674 . tingkat kepercayaan 95 %. Sedangkan dengan pengujian statistik diperoleh thitung sebesar 17.351 dengan p = 0.000 < 0.050 , karena nilai thitung α ttabel, dan p < 0.050 maka Ho ditolak dan Hi diterima. Dengan demikian bahwa dapat variabel diambil bebas kesimpulan X1 adalah Gambar 2. Daerah Penerimaan dan Penolakan H 0 dengan menggunakan uji t terhadap variabel X2 signifikan pada taraf nyata α = 5 % Berdasarkan dengan tingkat kepercayaan 95 %. hasil perhitungan regresi telah diketahui bahwa variabel Status sosial ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Siswa Prestasi berpengaruh Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gambar 1. Daerah Penerimaan dan Penolakan H 0 dengan menggunakan uji t terhadap variabel X1. Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan Variabel X2 (Gaya Belajar). pada hasil perhitungan regresi diperoleh nilai ko Dengan menggunakan test dua arah, efisien derajat bebas 53 (56-2-1) dan taraf Status Sosial Ekonomi Orang Tua nyata dengan sebesar 5 %, 1.674. diperoleh nilai ttabel Sedangkan dengan regresi Prestasi yang positif Belajar antara Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 48 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran menunjukkan 2015/2016. Uji t menunjukkan bahwa t terjadinya hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini akan menyatakan Belajar Geografi bahwa Status sosial bahwa dengan peningkatan meningkatkan gaya tiap beajar Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII ekonomi mempunyai pengaruh yang SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo signifikan. Sedangkan angka koefisien Tahun Pelajaran 2015/2016. regresi KESIMPULAN dalam perhitungan menunjukkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel menunjukkan terjadinya terikat. bahwa peningkatan Hal ini dengan tiap status sosial Berdasarkan hasil uji statistik maupun kondisi empirik diketahui bahwa Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar merupakan ekonomi orang tua akan meningkatkan faktor Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas Belajar Belajar Geografi Siswa Kelas VIII VIII SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016. Selanjutnya, diketahui nilai yang SMP menentukan Negeri 3 Prestasi Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016, dimana multiple R (Korelasi berganda) koefisien regresi yang positif antara sebesar Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar pengaruh dengan koefisien determinasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII 0.887 artinya kontribusi Status Sosial SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar Tahun Uji t terhadap menunjukkan bahwa t hitung > t tabel Geografi dan p < 0.050, hal ini menyatakan Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun bahwa gaya belajar yang terdiri gaya Pelajaran 2015/2016 sebesar 88.7 %, belajar sedangkan sisanya 11.3 % dipengaruhi Pelajaran 2015/2016. visual, auditorial dan gaya 0.972 Prestasi faktor-faktor signifikan. Sedangkan angka koefisien mengajar regresi lingkungan perhitungan siswa, terhadap sebagainya. terikat. Hal ini Belajar lain guru, menunjukkan pengaruh variabel bebas variabel mempunyai Belajar Siswa Kelas VIII SMP belajar kinestik belajar pengaruh yang dalam dan seperti faktor sekolah, motivasi belajar gaya ekternal kedisipilinan dan lain 49 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 Selanjutnya, nilai koefisien terhadap prestasi belajar siswa, regresi yang positif antara status sosial mestinya bisa disikapi secara positif ekonomi orang tua dengan Prestasi oeh Belajar Geografi optimalisasi Siswa Kelas VIII pihak-pihak terkait potensi SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo tercapai. Tahun DAFTAR PUSTAKA Pelajaran 2015/2016. Uji t menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini menyatakan bahwa status sosial ekonomi orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016. Begitupun dengan koefisien regresi pada variabel Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016, dihasilkan nilai yang positif. Uji t menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini menyatakan bahwa gaya belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Geografi Prestasi Belajar Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016. Kuatnya pengaruh status sosial siswa sehingga dapat (2009). “Pengaruh Gaya Belajar (Visual, Auditorial, dan Kinestetik) Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMKN 1 Depok Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FE UNY. Ahmadi, Abu, dkk. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ary, Donald, (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Terjemahan Arief Furchan dari judul asli “Introduction to Research in Education”. Surabaya: Usaha Nasional. Azwar, Saifuddin. 2002. Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______________. 2002. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS. Afrizal. ekonomi orang tua dan gaya belajar 50 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 Badan Pusat Statistik. 2014. Ponorogo Dalam Angka. Ponorogo: BPS Kabupaten Ponorogo. B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi. Aksara. Darminto, Dasar. 2014. Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matapelajaran Pkn Siswa Kelas XII SMA Negeri Babadan Kabupaten Ponorogo. Tesis: Universitas Kanjuruhan Malang. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Effendi, Sofian, dkk., 1995. Metode penelitian Survei. Jakarta: PT Raja Grafindo. Gerungan. 2000. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gunarso, Singgih D., dkk. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia. Hadi, Sutrisno. 1996. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Hassan, Muhammad. 2010. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Status Sosial Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hastarini, Dewi. 2015. Hubungan Gaya Belajar Dan Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Se-Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi: Universitas PGRI Yogyakarta. Hetherington, dkk (Alih Bahasa: Soemitro). 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Universitas Indonesia. Hurlock, Elizabeth B (Terjemahan Istiwidayati dan Soejarwo). 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta: Anngota IKAPI. Irawati, Aryana. 2004. Hubungan Antara Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas III Program Keahlian Tekstil SMK Negeri 2 Jepara Tahun Ajaran 2003/ 2004. Semarang: Skripsi SI FT Universitas Negeri Semarang. Kamanto, Sunarto. 1999. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Kusumayanti, Rina Fitria. (2009). “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMKN 2 Magelang Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi 51 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 tidak diterbitkan. Yogyakarta: FE UNY. Limgiani. 2004. Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua dan Lingkungan Tempat Tinggal terhadap Prestasi Belajar Matapelajaran IPS (Studi Pada Siswa Kelas III s/d Kelas VI SDN Sumberpucung Kabupaten Malang). Tesis: Universitas Kanjuruhan Malang. Lestari, Erma. 2012. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar, Dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS. Skripsi: Universitas Yogyakarta. Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. Mawardi, Wisnu. 2004. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Asset Kurang Dari 1 Trilyun). Masters Thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Narbuko, Cholid, dkk. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, S. 1999. Diktatik Azas-azas Mengajar. Bandung: Penerbit Semmars. ____________. 2003. Metode Penelitian NaturalistikKualitatif. Bandung: Tarsito. Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nazir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Porter, Bobbi De, dkk (Terjemahan: Ary Nilandari). 2002. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Puspito, Hendro. 1989. Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius. Santi, Sinta Dyana. 2009. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Karang Tengah Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi: Universitas Negeri Semarang. Sardiman, A. M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo. Slameto. 1995. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada ______________. 2013. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit, FE UI. Soelaeman, M. Moenandar. 2001.Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV Alfabeta. ______________. 2001.Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Bandung: Refika. Soemardi, Mulyanto, dkk. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan 52 JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53 Pokok. Jakarta: CV Rajawali Citra Pers. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sukardi, Ketut. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sumaatmadja, Nursid. 1996. Studi Geografi sebagai Suatu Pendekatan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni Bandung. Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Tekhnik. Bandung: Tarsito. Susanto , S Phil Astrid. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Cipta. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang. Waridjan. 1991. Tes Hasil Belajar Gaya Objektif. Semarang: IKIP Press. Y. Slamet, M.Sc. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: UNS Press. 53