status sosial ekonomi, gaya, dan prestasi belajar

advertisement
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 1 (2017) 38-53
ISSN (Print) : 1858-4985
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA, DAN PRESTASI BELAJAR
Roni Priyo Jatmiko
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana
Universitas Kanjuruhan Malang
Abstract
This research was try to explain the influence of student’s parents social economic status and student’s
learning style to student’s learning achievement, especially at VIII th Graders Student 2015/2016
Academic Year of SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo. The subjects were 56 stud ents. Data obtained
by questionnaire and documentation mode, for analyst by multiple regression methode, while the
hypothesises are tested by using F test and Ttest . The result of research indicate that by togetherness,
student’s parents social economic status and student’s learning style is own the influence to student’s
learning achievement. There are positive values of regression coefficient among student’s parents
social economic status and student’s learning with student’s learning achievement. The T test values
indicate that student’s parents social economic status has and student’s learning style have
significance influence to student’s learning achievement.
Kata Kunci: Status Sosial Ekonomi, Gaya Belajar, Prestasi Belajar.
PENDAHULUAN
Faktor
sedikit
didalamnya
ekonomi
banyak
keberhasilan
orang
tua
anak.
Dalam
kebutuhan
akan pendidikan bagi anak-anaknya.
menentukan
belajar
termasuk
Gaya belajar merupakan salah
satu
faktor dari dalam diri siswa
hal ini keadaan ekonomi yang cukup
(faktor internal) yang mempengaruhi
baik, secara umum akan berpengaruh
prestasi
positif terhadap penyediaan
media
pembelajaran
anak
mengharapkan
belajar
yang
belajar.
Termasuk
lingkungan
memudahkan
dalam
keluarga,
selalu
akan
menghasilkan
setiap
memegang peran penting
ekonomi
individu
berbeda
informasi
kebutuhan
berbeda.
kebutuhan
sekunder, dan tersier yang
peserta
didik
tidak
hanya belajar dengan kecepatan yang
karena berkaitan dengan pemenuhan
primer,
tentunya
tinggi
orang
meliputi
kegiatan
pembelajaran yang maksimal. Namun
status
yang
Setiap
faktor
rendahnya
tua
sosial
belajar.
senang
tetapi
juga
dengan
Ada
menulis
memproses
cara
yang
siswa
yang
lebih
hal-hal
yang
telah
disampaikan oleh guru ketika proses
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
pembelajaran
siswa
berlangsung.
Ada lagi
belajar terhadap prestasi belajar siswa,
lebih
senang
dan 3) kondisi status sosial ekonomi
materi
yang
yang
mendengarkan
orang
tua dan gaya belajar secara
disampaikan oleh guru, dan ada pula
bersama-sama terhadap prestasi belajar
siswa yang lebih senang praktik secara
siswa, pada mata pelajaran geografi
langsung.
kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan
Potensi dan prestasi akademik
mata
pelajaran
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.
geografi siswa-siswi
Proses
kelas VIII SMP Negeri 3 Kecamatan
perlu
Ponorogo
mengetahui
grafiknya
menentu.
Ada
selalu
kecurigaan
tidak
bahwa
belajar
mengajar,
bagi seorang pendidik untuk
keberhasilan
proses
belajar mengajar tersebut. Seberapa
terdapat korelasi antara status sosial
jauh
ekonomi orang tua siswa maupun gaya
memahami
belajar terhadap prestasi belajar siswa
hal yang telah disampaikan oleh guru.
itu sendiri,
Rangkaian kegiatan peserta didik yang
untuk
hingga
akhirnya tertarik
mengadakan penelitian tentang
prestasi
belajar siswa
ditinjau
dari
kemampuan
dan
menyangkut
siswa
dalam
menerima
berbagai
unsur
cipta,
rasa
dan
karsa, serta ranah kognitif, afektif dan
faktor status sosial ekonomi orang tua
psikomotorik
adalah sebuah siklus
dan gaya belajar siswa, dengan judul
tak
dalam
penelitian
evaluasi
“Pengaruh
Status
Sosial
terputus
prestasi
Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar
didik.Gunarso
Terhadap Prestasi Belajar (Studi Pada
mengemukakan
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
belajar
Ponorogo
yang
Tahun
Pelajaran
2015/2016)”.
peserta
(2000:
57)
bahwa
“Prestasi
hasil
maksimal
seseorang
Djamarah
dilakukan bertujuan untuk mengetahui
mengemukakan
ada
belajar
tidaknya pengaruh: 1) kondisi
sosial
dan
setelah
melakukan usaha belajar”, sedangkan
Secara spesifik, penelitian yang
status
belajar
adalah
dicapai
penilaian
ekonomi
orang
tua
terhadap prestasi belajar siswa, 2) gaya
adalah
kemajuan
yang
siswa
dipelajari
(2000:
bahwa
“Prestasi
penilaian
dalam
di
24)
tentang
segala
sekolah
hal
yang
39
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
menyangkut
atau
pengetahuan,
ketrampilan
sesudah
kecakapan
belajar
dinyatakan
membantu
yang
penilaian.
Penilaian
siswa
mencapai
prestasi
belajar
yang
proses belajar mengajar menjadi tolak
faktor
yang mempengaruhi
ukur dalam sebuah proses panjang
belajar
pembelajaran,
dan
Slameto (1999: 54) banyak jenisnya,
belajar
tetapi dapat digolongkan menjadi dua
tatap
dalam
penting sekali artinya dalam
muka
petemuan
dalam
proses
pendidik
dengan
peserta
didik
sebaik-baiknya.Faktor-
siswa
golongan,
menurut
prestasi
pendapat
yaitu faktor internal dan
menghasilkan sebuah kesimpulan
utuh
faktor eksternal. Sehubungan dengan
untuk
dan
faktor-faktor
menilai
kemampuan
yang
memengaruhi
penerimaan peserta didik. Secara garis
prestasi
belajar
siswa,
peneliti
besar
menghubungkannya
dengan
kondisi
dapat
disimpulkan
bahwa
prestasi belajar adalah sebagai hasil
status sosial ekonomi orang tua dan
perubahan
yang
gaya belajar siswa.
seseorang
setelah
telah
dicapai
melakukan usaha
Pada
kamus
Wikipedia
belajar dalam suatu waktu tertentu
disebutkan bahwa
yang dibuktikan dengan keberhasilan
bahasa latin berasal dari “socius” yang
menguasai sejumlah pengetahuan dan
berarti
ketrampilan yang dikembangkan
oleh
“societies” yang berarti masyarakat.
lazimnya
Hal ini berarti bahwa manusia tidak
mata
pelajaran
yang
kawan
sosial
atau
dalam
berteman
dan
dinyatakan dalam bentuk huruf dan
lepas dari kehidupannya,
angka yang diperoleh melalui tes.
atau bermasyarakat. Sebagai makhluk
Faktor-faktor
yang
sosial
maka
ia
akan
dengan
hakikatnya sama
faktor
sekelilingnya dan keluarga merupakan
seorang
bentuk sosial pertama kehidupan anak
prestasi
yang
individu
merupakan hasil interaksi
antara
berbagai
dicapai
faktor
yang
dimana
didalamnya
adanya
situasi
yang
berintegrasi
mempengaruhi prestasi belajar pada
dengan
lingkungan
berteman
akan
ada
di
terbentuk
sosial.
Selanjutnya,
(2000: 72)
menjelaskan
mempengaruhinya. Pengenalan faktor-
Gerungan
faktor
bahwa yang dimaksud status sosial
yang mempengaruhi
prestasi
40
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
adalah
setiap
berhubungan
status
antara
dimana
saling
manusia
satu
barang
serta
kesempatan
memperoleh
untuk
penghasilan
dalam
dengan
manusia
lain.Status
sosial
pasaran komoditi atau pasaran kerja.
adalah
situasi
dimana
saling
Sedangkan menurut Soerjono Sukanto
berhubungan antara manusia yang satu
(2004: 49) status ekonomi ditunjukkan
dengan manusia yang lain di dalam
dalam sudut
lingkungannya,
masyarakat
kehidupan
Dengan
sehingga
sosial
yang
koneksitas
menjadikan
tercapai
masyarakat
ekonomi adalah kedudukan seseorang
sosial
dalam
dalam
saling
berdasarkan kemampuan
kehidupan manusia.
masyarakat
merupakan
yang
seseorang
Dalam
penghargaan
beberapa
status ekonomi mempunyai
dalam
tertentu.
sosial
dalam
berbagai
berdasarkan
Stratifikasi
masyarakat mencakup
dimensi
usia,
antara
jenis
lain
kelamin,
Belum tentu
tolak
ukur
beberapa
pendidikan
kepunyaan.
ekonomi. Menurut
Kamanto
dan
Weber
(dalam
Sunarto: 1999)
kelas
ekonomi,
kreteria
kriterium
sosial
keluarga,
pola
yang mempunyai persamaan dalam hal
rumah
peluang
disimpulkan
hidup
atau
uang
rendahnya
ekonomi
kelas merupakan
untuk
selain
tinggi
adalah pekerjaan,
orang
banyak
Adapun
ditandai oleh beberapa hal, antara lain
sejumlah
dalam suatu
di
daerah kekayaan di ukur
dari
pekerjaan
kriteria
masyarakat, uang menjadi salah satu
agama, kelompok etnis, kelompok ras,
formal,
daerah
pada kekayaan dan
salah satu bentuk dari stratifikasi sosial
masyarakat.
diukur
tersebut dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
ekonomi
objektik
individu
dalam menjalain sebuah
Status
tinggal
dalam kultur masyarakat tertentu.status
semakin
berinteraksi
tempat
keuangan
diinginkan.
antar
status
pandang
beserta
dan
beberapa
status
dalam penelitian ini
besarnya anggota
konsumsi,
perabotnya.
bahwa
status
keadaan
Dapat
sosial
nasib.peluang untuk hidup orang-orang
ekonomi adalah kedudukan orang tua
tersebut ditentukan oleh kepentingan
dalam hubungannya
ekonomi berupa
lain atau
penguasaan
atas
dengan orang tua
masyarakat
mengenai
41
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
kehidupan
sehari-hari
mendapatkannya
memenuhi
dan
cara
serta
usaha
Gaya
kebutuhan
hidup
kombinasi
keluarganya.
kehidupan
bermasyarakat,
tentu
Tak
belajar
kondisi
masing- masing
berbeda
ada
sosial
merupakan
dari
menyerap,
Dalam
ekonomi
belajar atau modalitas belajar siswa.
dan
suatu
bagaimana
kemudian
ia
mengatur
serta mengolah informasi (Porter, De.,
dkk & Hernacki, 2002: 110). Dunn &
keluarga
Dunn dalam
Sugihartono (2007: 53)
lainnya.
menjelaskan
bahwa
merupakan
kumpulan
dengan
lapisan masyarakat
yang
belajar
karakteristik
homogen
atau serba sama. Dengan
pribadi
demikian
dapat kita katakana bahwa
pembelajaran efektif untuk beberapa
di masyarakat
masyarakat
satu
yang
gaya
membuat
suatu
terdapat lapisan-lapisan
orang dan tidak efektif untuk orang
yang dapat membedakan
lain. Keefe (dalam Sugihartono, 2007)
dengan
yang
lain.Menurut
menyatakan
bahwa
gaya
belajar
Soekanto (2001: 263), status sosial
berhubungan dengan cara anak belajar,
ekonomi seseorang di ukur dari: 1)
serta cara belajar yang disukai. Gaya
ukuran
ukuran
belajar adalah cara yang konsisten
kekuasaan; dan 3) ukuran kehormatan;
yang dilakukan oleh seorang murid
dan 4) ukuran ilmu pengetahuan.
dalam
kekayaan;
2)
Secara menyeluruh status sosial
ekonomi
orang
tua
memperlancar
proses belajar mengajar di sekolah.
informasi,
dan
anak.
sebagian
Oleh
dimungkinkan
besar
karena
kebutuhan
itu,
terdapat
sangat
hubungan
cara
stimulus
mengingat,
memecahkan
soal
Siswa
pada
mereka.
Siswa
memiliki
yang
siswa
sering
disebut
dengan
dimiliki
gaya
akan
cara yang dirasa tidak nyaman bagi
dengan prestasi belajar siswa.
yang
(Nasution,
sulit memproses informasi dalam satu
belajar sendiri, belajar
belajar
berfikir,
umumnya
antara status sosial ekonomi orang tua
Cara
atau
2003: 94).
Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya
hampir
menangkap
berbeda,
kebutuhan
dengan cara
serta
memproses
informasi dengan cara yang berbeda.
Sebagian
orang
mungkin
memiliki
42
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
gaya belajar tertentu yang dominan
katakan.
digunakan
dengan
sehingga
yang
dalam
berbagai
kurang
berbeda
situasi,
menggunakan gaya
untuk
situasi
yang
berbeda.
Mereka
dapat
baik
disampaikan
pitch
informasi
melalui
(tinggi
mencerna
yang
tone
suara,
rendahnya), kecepatan
berbicara dan hal-hal auditori lainnya.
Menurut De Porter & Hernacki
Informasi
tertulis
terkadang
sulit
(2001: 112) terdapat tiga gaya belajar
diterima oleh siswa bergaya belajar
seseorang yaitu gaya belajar visual,
auditori. Siswa yang mempunyai gaya
auditorial,
belajar
dan kinestetik.
Walaupun
kinestetik
belajar
masing-masing siswa belajar dengan
bergerak,
menggunakan ketiga gaya belajar ini,
Siswa seperti ini tidak
kebanyakan
duduk
siswa
lebih
cenderung
melalui
menyentuh, dan melakukan.
berlama-lama
tahan untuk
mendengarkan
pada salah satu diantara gaya belajar
pelajaran dan merasa bisa belajar lebih
tersebut.
baik jika prosesnya disertai kegiatan
Siswa
yang bergaya belajar
visual,
yang
memegang peranan
penting
adalah
(visual),
mereka cenderung belajar
mata/penglihatan
melalui apa yang mereka lihat. Siswa
fisik. Kelebihannya, mereka memiliki
kemampuan
sebuah
mengkoordinasikan
tim
disamping
kemampuan
mengendalikan gerak tubuh.
Kerangka
pemikiran
pada
yang mempunyai gaya belajar visual
dasarnya
harus
penalaran untuk dapat sampai pada
melihat
bahasa tubuh dan
merupakan
ekspresi muka gurunya untuk mengerti
pemberian
jawaban
materi pelajaran.Siswa
masalah
yang
auditori
yang bertipe
mengandalkan
belajarnya
melalui
kesuksesan
telinga
arahan
sementara
atas
telah dirumuskan.
Terdapat 2 variabel bebas (X) dalam
(alat
penelitian
yang
ekonomi orang tua (X1) dan gaya
mempunyai gaya belajar auditori dapat
belajar siswa (X2), dimana keduanya
belajar
dengan
akan dilihat ada tidak pengaruhnya
pendengarannya).
Siswa
lebih
menggunakan
mendengarkan
cepat
ini,
yaitu
status
sosial
diskusi
verbal
dan
terhadap variabel Y, prestasi belajar
apa
yang
guru
akademik
mata
pelajaran
geografi
43
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
kelas
VIII
SMPN
Kecamatan
terhadap prestasi belajar siswa pada
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.
mata pelajaran geografi kelas VIII
Hubungan
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
antara
3
variabel
status
ekonomi orang tua (X1), gaya belajar
tahun pelajaran 2015/2016.
(X2) dengan prestasi akademik (Y)
METODE PENELITIAN
tersebut
dapat
penulis
gambarkan
Dalam penelitian
seperti gambar 1 skema kerangka pikir
menggunakan
penelitian berikut ini.
kuantitatif
ini,
metode
peneliti
deskriptif
korelasional
penelitian
ini
menggambarkan
sifat
karena
bermaksud
atau
keadaan
yang sementara sedang berjalan dan
berusaha
meneliti
sejauh
mana
hubungan antara variabel satu dengan
Gambar 1. Skema kerangka berpikir
variabel lainnya. Penelitian ini tidak
hanya berusaha menggambarkan suatu
Hipotesis dalam penelitian ini
fenomena yang sesuai dengan fakta
adalah: 1) Terdapat pengaruh antara
yang ada tetapi juga mencari hubungan
kondisi status sosial ekonomi orang
diantara variabel- variabel yang diteliti
tua terhadap prestasi belajar siswa
dengan
cara
pada mata pelajaran geografi kelas
Adapun
variabel
VIII
Kecamatan
variabel bebas yang dalam hal ini
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016;
adalah status sosial ekonomi orang tua
2) Terdapat pengaruh antara
yang diberi kode (X1) dan gaya belajar
SMP
Negeri
3
gaya
belajar terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran geografi kelas
VIII
SMP
Negeri
3
Kecamatan
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016;
dan
3)
Terdapat
pengaruh
siswa
yang
menguji
hipotesis.
tersebut
diberi
adalah
kode
(X2),
sedangkan variabel terikat dalam hal
ini adalah prestasi belajar siswa yang
diberi kode (Y).
antara
Populasi dalam penelitian
ini
kondisi status sosial ekonomi orang
adalah keseluruhan siswa-siswi kelas
tua dan gaya belajar secara bersama
VIII
SMP
Negeri
3
Kecamatan
44
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016
lain (sebagai kriterium), sedangkan uji
yang berjumlah 224
hipotesis
siswa, terbagi
penelitian menggunakan
dalam 8 kelas paralel (VIII-A s.d.
regresi
VIII-H) dimana masing-masing kelas
for windows.
beranggotakan 28 siswa. Selanjutnya,
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan
menggunakan
proporsional
teknik
random
uji
ganda dengan aplikasi SPSS
teknik
Hasil
uji
sampling,
menunjukkan
bahwa
instrumen
seluruh
item
ditentukan sampel penelitian sejumlah
penelitian dikatakan valid , dimana
56 (lima puluh enam) responden.
angka
koefisien
korelasinya
diatas
diperoleh
nilai r kritis yaitu N : 56 α : 0,05 =
dengan metode kuisioner/angket dan
0.25. Hal ini berarti bahwa tiap-tiap
metode
item yang valid dapat digunakan untuk
Data
penelitian
dokumentasi.
kuisioner/angket
Metode
digunakan
untuk
mengukur
memperoleh data variabel bebas (X),
bahwa
baik
dikatakan
data
variabel
status
sosial
variabel.
seluruh
Demikian
item
reliabel,
juga
penelitian
dimana angka
ekonomi orang tua siswa (X1) maupun
koefisien alpha diatas nilai r kritis
data variabel gaya belajar siswa (X2),
yaitu N : 56 α : 0,05 = 0.259. Hal ini
sedangkan
berarti
metode
dokumentasi
jawaban
responden
metode dokumentasi digunakan untuk
pertanyaan
memperoleh data variabel terikat (Y),
ekonomi orang tua, gaya belajar siswa
yaitu prestasi belajar
dan
siswa berupa
mengenai
atas
prestasi
belajar
diandalkan
siswa semester genap tahun pelajaran
jawaban
mereka
2015/2016.
kepada
jawaban-jawaban
digunakan
adalah
analisis
dapat
dalam
tidak
arti
mengarah
tertentu
yang
sehingga apabila dilakukan penelitian
ini
sejenis pada waktu yang berbeda maka
teknik analisis regresi ganda
responden akan memberikan jawaban
dalam
data
sosial
siswa
nilai rapor mata pelajaran geografi
Teknik
(reliabel),
status
penelitian
yaitu cara atau teknik khusus untuk
yang sama dengan penelitian saat ini.
mencari hubungan antar dua variabel
(sebagai prediktor)
dengan
variabel
45
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
Hasil
berada
pada
signifikan
(F=18,021;
p
adalah sebagai berikut.
dengan
demikian
Tabel 1. Hasil Uji Linieritas Variabel X1*Y
Belajar
Siswa
variabel
uji
linieritas
penelitian
variabel-
masing-masing
ANOVA Table
df
Mean Square
213.904
3002.727
58.969
26.232
19
1
18
36
55
F
8.154
114.468
2.248
Sig.
.000
.000
.019
sebesar
114,468
signifikansi
nilai
0.000.
<
0.05).
variabel
Gaya
(X2)
mempunyai
Prestasi Belajar Siswa (Y).
Sedangkan hasil uji normalitas
Berdasarkan tabel 1 di atas
bahwa
rentang
hubungan yang linier dengan variabel
Sum of
Squares
PB * X1 Between
(Combined)
4064.178
Groups
Linearity
3002.727
Deviation from Linearity 1061.451
Within Groups
944.356
Total
5008.534
diketahui
F-Linearity
F
linierity
dengan
tingkat
Hal
berarti
ini
asumsi linieritasnya cukup kuat karena
instrumen
adalah
sebagai
berikut.
Hasil Uji
Normalitas Variabel Status
Sosial Ekonomi Orang Tua dan Gaya
Belajar
Terhadap
Prestasi
Belajar
Siswa.
Tabel 3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
F-Linearity
signifikan
berada
pada
(F=114,468;
rentang
p<0.05).
N
Normal Parameters a,b
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
dengan demikian variabel Status Sosial
Most Extreme
Differences
Ekonomi Orang Tua (X1) mempunyai
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
hubungan yang linier dengan variabel
Prestasi Belajar Siswa (Y).
ANOVA Table
Sum of
Squares
PB * X2 Between
(Combined)
2251.999
Groups
Linearity
1241.906
Deviation from Linearity 1010.093
Within Groups
2756.536
Total
5008.534
15
1
14
40
55
Mean Square
150.133
1241.906
72.149
68.913
F
2.179
18.021
1.047
Sig.
.025
.000
.431
bahwa
sebesar
18,021
56
75.88
9.543
.167
.167
-.107
1.252
.087
normalitas
diketahui
hasil perhitungan
bahwa
tingkat
status sosial
ekonomi orang tua, gaya belajar dan
prestasi
belajar
memiliki
tingkat
data berdistribusi normal.
Sehubungan
dengan
pengaruh
F
linierity
dengan
tingkat
status sosial
Hal
berarti
gaya belajar terhadap prestasi belajar
asumsi linieritasnya cukup kuat karena
siswa (Studi Pada Siswa Kelas VIII
signifikansi
0.000.
nilai
PB
signifikansi diatas 0.05. Hal ini berarti
Berdasarkan tabel 2 di atas
diketahui
56
50.55
3.959
.107
.063
-.107
.800
.544
b. Calculated from data.
signifikansi dari variabel
df
X2
56
40.04
5.163
.115
.115
-.074
.862
.447
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan
Tabel 2. Hasil Uji Linieritas Variabel X2*Y
X1
ini
ekonomi orang tua dan
46
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
hasil
Tahun Pelajaran 2015/2016) diperoleh
berikut.
Variabel
Status Sosial
Ekonomi Orang Tua
Gaya Belajar
Konstanta
R2 :
R : Multiple R
F-hitung
perhitungan
t-hitung
Koefisien
Regresi
1.480
Simpangan
Baku
0.085
17.351
Tingkat
Signifikansi
0.000
1.295
0.111
11.642
0.000
: -48.839
:
Koefisien
: Multiple
Determina
si
R
: 0.887
: 0.942
: 208.886
pengujian
uji
Fhitung
F
diperoleh
nilai
regresi pada tabel diatas didapatkan
208.886
dengan
suatu persamaan garis regresi sebagai
0.000, karena ρ < 0,050 maka data
berikut: Y = - 48.839 + 1.480 X1 +
yang diperoleh korelasinya signifikan
1.295 X2 + e.
maka hipotesis nol (Ho) di tolak dan
Berdasarkan
hasil perhitungan
sebagai
0.000
Dengan
Berdasarkan
regresi
tingkat
sebesar
signifikansi
rekapitulasi hasil
Hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal
analisis regresi berganda dari masing-
ini menunjukkan bahwa kedua variabel
masing
independent
variabel yaitu
status
sosial
ekonomi orang tua dan gaya Belajar
Untuk mengetahui ada tidaknya
siswa (Y), ternyata memiliki multiple
pengaruh
R (korelasi berganda) sebesar 0.942
bebas
dan mempunyai
dilakukan
koefisien
masing-masing
terhadap
pengujian
variabel
variabel
terikat
secara
parsial
artinya
digunakan uji t. Adapun hasil uji t
kontribusi status sosial ekonomi orang
untuk Koefisien B1, B2 dan B3 adalah
tua dan gaya belajar terhadap prestasi
sebagai berikut.
belajar
determinasi 0.887,
bersama-sama
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
berpengaruh terhadap prestasi belajar
pengaruh dengan
secara
siswa
sebesar
88,7
%
sedangkan sisanya 11,3 % dipengaruhi
variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Parsial
Variabel T hitung T tabel Tingkat
47
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
X1
X2
17.351
11.642
Signifikansi
0.000
0.000
1.674
1.674
pengujian
statistik
diperoleh
thitung
sebesar 11.642, karena nilai thitung α
ttabel dan p < 0.050, maka Ho ditolak
Variabel
Ekonomi
X1
Orang
(Status
Tua).
Sosial
Dengan
dan Hi diterima.
dapat
diambil
Dengan demikian
kesimpulan
bahwa
menggunakan test dua arah, derajat
variabel bebas X2 adalah signifikan
bebas 53 (56-3-1) dan taraf nyata 5%,
pada taraf nyata α = 5 % dengan
diperoleh nilai ttabel sebesar 1.674 .
tingkat kepercayaan 95 %.
Sedangkan dengan pengujian statistik
diperoleh
thitung
sebesar
17.351
dengan p = 0.000 < 0.050 , karena nilai
thitung α ttabel, dan p < 0.050 maka
Ho ditolak dan Hi diterima. Dengan
demikian
bahwa
dapat
variabel
diambil
bebas
kesimpulan
X1
adalah
Gambar 2. Daerah Penerimaan dan
Penolakan H 0 dengan menggunakan uji
t terhadap variabel X2
signifikan pada taraf nyata α = 5 %
Berdasarkan
dengan tingkat kepercayaan 95 %.
hasil perhitungan
regresi telah diketahui bahwa variabel
Status sosial ekonomi Orang Tua dan
Gaya
Belajar
terhadap
Siswa
Prestasi
berpengaruh
Belajar
Geografi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Gambar 1. Daerah Penerimaan dan
Penolakan H 0 dengan menggunakan uji
t terhadap variabel X1.
Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
2015/2016.
Berdasarkan
Variabel X2 (Gaya Belajar).
pada
hasil
perhitungan regresi diperoleh nilai ko
Dengan menggunakan test dua arah,
efisien
derajat bebas 53 (56-2-1) dan taraf
Status Sosial Ekonomi Orang Tua
nyata
dengan
sebesar
5
%,
1.674.
diperoleh nilai ttabel
Sedangkan
dengan
regresi
Prestasi
yang
positif
Belajar
antara
Geografi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
48
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
menunjukkan
2015/2016. Uji t menunjukkan bahwa t
terjadinya
hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini
akan
menyatakan
Belajar Geografi
bahwa
Status
sosial
bahwa
dengan
peningkatan
meningkatkan
gaya
tiap
beajar
Prestasi Belajar
Siswa Kelas VIII
ekonomi mempunyai pengaruh yang
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
signifikan. Sedangkan angka koefisien
Tahun Pelajaran 2015/2016.
regresi
KESIMPULAN
dalam
perhitungan
menunjukkan pengaruh variabel bebas
terhadap
variabel
menunjukkan
terjadinya
terikat.
bahwa
peningkatan
Hal
ini
dengan
tiap
status
sosial
Berdasarkan hasil uji statistik
maupun
kondisi
empirik
diketahui
bahwa Status Sosial Ekonomi Orang
Tua
dan Gaya Belajar merupakan
ekonomi orang tua akan meningkatkan
faktor
Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas
Belajar Belajar Geografi Siswa Kelas
VIII
VIII
SMP
Negeri
3
Kecamatan
Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016.
Selanjutnya,
diketahui
nilai
yang
SMP
menentukan
Negeri
3
Prestasi
Kecamatan
Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016,
dimana multiple R (Korelasi berganda)
koefisien regresi yang positif antara
sebesar
Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar
pengaruh dengan koefisien determinasi
Belajar Geografi
Siswa Kelas VIII
0.887 artinya kontribusi Status Sosial
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
Ekonomi Orang Tua dan Gaya Belajar
Tahun
Uji t
terhadap
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel
Geografi
dan p < 0.050, hal ini menyatakan
Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun
bahwa gaya belajar yang terdiri gaya
Pelajaran 2015/2016 sebesar 88.7 %,
belajar
sedangkan sisanya 11.3 % dipengaruhi
Pelajaran 2015/2016.
visual,
auditorial dan
gaya
0.972
Prestasi
faktor-faktor
signifikan. Sedangkan angka koefisien
mengajar
regresi
lingkungan
perhitungan
siswa,
terhadap
sebagainya.
terikat.
Hal
ini
Belajar
lain
guru,
menunjukkan pengaruh variabel bebas
variabel
mempunyai
Belajar
Siswa Kelas VIII SMP
belajar kinestik belajar pengaruh yang
dalam
dan
seperti
faktor
sekolah,
motivasi
belajar
gaya
ekternal
kedisipilinan
dan
lain
49
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
Selanjutnya,
nilai
koefisien
terhadap
prestasi
belajar
siswa,
regresi yang positif antara status sosial
mestinya bisa disikapi secara positif
ekonomi orang tua dengan Prestasi
oeh
Belajar Geografi
optimalisasi
Siswa Kelas VIII
pihak-pihak
terkait
potensi
SMP Negeri 3 Kecamatan Ponorogo
tercapai.
Tahun
DAFTAR PUSTAKA
Pelajaran 2015/2016.
Uji t
menunjukkan bahwa t hitung > t tabel
dan p < 0.050, hal ini menyatakan
bahwa status sosial ekonomi orang tua
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap
Prestasi
Belajar
Geografi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
2015/2016.
Begitupun
dengan
koefisien
regresi pada variabel Gaya Belajar
dengan
Prestasi
Belajar
Geografi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Kecamatan Ponorogo Tahun Pelajaran
2015/2016,
dihasilkan
nilai
yang
positif. Uji t menunjukkan bahwa t
hitung > t tabel dan p < 0.050, hal ini
menyatakan
bahwa
gaya
belajar
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap
Geografi
Prestasi
Belajar
Belajar
Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 3 Kecamatan Ponorogo Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Kuatnya pengaruh status sosial
siswa
sehingga
dapat
(2009). “Pengaruh Gaya
Belajar (Visual, Auditorial, dan
Kinestetik) Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Keuangan
Siswa Kelas X Program
Keahlian Akuntansi SMKN 1
Depok
Tahun
Ajaran
2008/2009”.
Skripsi
tidak
diterbitkan. Yogyakarta: FE
UNY.
Ahmadi, Abu, dkk. (1991). Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
____________.
2006.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Ed Revisi VI. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Ary, Donald, (1982). Pengantar
Penelitian dalam Pendidikan,
Terjemahan
Arief Furchan
dari judul asli “Introduction to
Research
in
Education”.
Surabaya: Usaha Nasional.
Azwar, Saifuddin. 2002. Tes Prestasi
Fungsi
Pengembangan
Pengukuran Prestasi Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______________. 2002. Reliabilitas
dan Validitas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik
Indonesia. Jakarta: BPS.
Afrizal.
ekonomi orang tua dan gaya belajar
50
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
Badan Pusat Statistik. 2014. Ponorogo
Dalam Angka. Ponorogo: BPS
Kabupaten Ponorogo.
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi
dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi. Aksara.
Darminto, Dasar. 2014. Pengaruh
Gaya Belajar dan Motivasi
Belajar terhadap
Prestasi
Belajar Matapelajaran Pkn
Siswa Kelas XII SMA Negeri
Babadan Kabupaten Ponorogo.
Tesis: Universitas Kanjuruhan
Malang.
Departemen
Pendidikan
Nasional.
2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Jakarta:
PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Effendi, Sofian, dkk., 1995. Metode
penelitian Survei. Jakarta: PT
Raja Grafindo.
Gerungan. 2000. Psikologi Sosial.
Bandung: Refika Aditama.
Ghozali,
Imam.
2001.
Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS. Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
Gunarso, Singgih D., dkk. 2000.
Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Jakarta Pusat:
BPK Gunung Mulia.
Hadi, Sutrisno. 1996. Analisis Regresi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Hassan, Muhammad. 2010. Hubungan
Antara Pola Asuh Orang Tua
Dan Status Sosial Ekonomi
Dengan
Prestasi
Belajar
Sosiologi Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Mojolaban Tahun
Pelajaran 2009/2010. Skripsi:
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta.
Hastarini, Dewi. 2015. Hubungan
Gaya Belajar Dan Minat Baca
Dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas V SD Se-Kecamatan
Seyegan Sleman Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Skripsi:
Universitas
PGRI
Yogyakarta.
Hetherington,
dkk
(Alih Bahasa:
Soemitro). 2000. Psikologi
Perkembangan
Anak
dan
Remaja. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Hurlock, Elizabeth B (Terjemahan
Istiwidayati dan Soejarwo).
2004. Psikologi Perkembangan
Suatu Pendekatan Rentang
Kehidupan. Jakarta: Anngota
IKAPI.
Irawati, Aryana. 2004. Hubungan
Antara
Keadaan
Sosial
Ekonomi Orang Tua Dengan
Minat Melanjutkan
Ke
Perguruan Tinggi Siswa Kelas
III Program Keahlian Tekstil
SMK Negeri 2 Jepara Tahun
Ajaran 2003/ 2004. Semarang:
Skripsi SI FT Universitas
Negeri Semarang.
Kamanto, Sunarto. 1999. Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia.
Kusumayanti, Rina Fitria. (2009).
“Pengaruh Persepsi Siswa
Tentang Metode Mengajar
Guru dan Gaya Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa Kelas X
Program Keahlian Akuntansi
SMKN 2 Magelang Tahun
Ajaran 2008/2009”. Skripsi
51
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
tidak diterbitkan. Yogyakarta:
FE UNY.
Limgiani. 2004. Pengaruh Keadaan
Sosial Ekonomi Orang Tua dan
Lingkungan Tempat Tinggal
terhadap
Prestasi Belajar
Matapelajaran IPS (Studi Pada
Siswa Kelas III s/d Kelas VI
SDN
Sumberpucung
Kabupaten Malang). Tesis:
Universitas
Kanjuruhan
Malang.
Lestari, Erma. 2012. Pengaruh Pola
Asuh Orang Tua, Motivasi
Belajar, Dan Gaya Belajar
Terhadap Prestasi Belajar IPS.
Skripsi:
Universitas
Yogyakarta.
Mardalis. 1999. Metode Penelitian
Suatu Pendekatan Proposal.
Jakarta: Bumi
Aksara.
Mawardi, Wisnu. 2004. Analisis
Faktor
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kinerja
Keuangan Bank Umum Di
Indonesia (Studi Kasus Pada
Bank Umum Dengan Total
Asset Kurang Dari 1 Trilyun).
Masters
Thesis,
Program
Pascasarjana
Universitas
Diponegoro.
Narbuko, Cholid, dkk.
2007.
Metodologi
Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, S. 1999. Diktatik Azas-azas
Mengajar. Bandung: Penerbit
Semmars.
____________.
2003.
Metode
Penelitian
NaturalistikKualitatif. Bandung: Tarsito.
Nawawi, Hadari. 1995. Metode
Penelitian
Bidang
Sosial.
Yogyakarta:
Gajah
Mada
University Press.
Nazir,
Moh.
1988.
Metodologi
Penelitian.
Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Porter, Bobbi De, dkk (Terjemahan:
Ary Nilandari). 2002. Quantum
Learning:
Membiasakan
Belajar
Nyaman
dan
Menyenangkan.
Bandung:
Kaifa.
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Rosda
Karya.
Puspito, Hendro. 1989. Sosiologi
Sistematik.
Yogyakarta:
Kanisius.
Santi, Sinta Dyana. 2009. Pengaruh
Kondisi Sosial Ekonomi Orang
Tua Terhadap Prestasi Belajar
Sosiologi Siswa Kelas XII IPS
SMA N 1 Karang Tengah
Kabupaten
Demak Tahun
Ajaran 2008/2009. Skripsi:
Universitas Negeri Semarang.
Sardiman, A. M. 1996. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Grafindo.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktorfaktor
yang
Mempengaruhinya.
Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
______________. 2013. Pengantar
Sosiologi. Jakarta: Lembaga
Penerbit, FE UI.
Soelaeman, M. Moenandar. 2001.Ilmu
Sosial Dasar. Bandung: CV
Alfabeta.
______________. 2001.Ilmu Budaya
Dasar Suatu Pengantar (Edisi
Revisi). Bandung: Refika.
Soemardi, Mulyanto, dkk. 1982.
Kemiskinan dan Kebutuhan
52
JPPI Volume 11 No 1 (2017) 38-53
Pokok. Jakarta: CV Rajawali
Citra Pers.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.
Sukardi, Ketut. 2008. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya.
Sumaatmadja, Nursid. 1996. Studi
Geografi
sebagai
Suatu
Pendekatan
Analisis
Keruangan. Bandung: Alumni
Bandung.
Surakhmad,
Winarno.
1994.
Pengantar Penelitian Ilmiah:
Dasar, Metode dan Tekhnik.
Bandung: Tarsito.
Susanto , S Phil
Astrid. 1999.
Pengantar
Sosiologi
dan
Perubahan Sosial. Jakarta:
Bina Cipta.
Syah, Muhibbin. 2010.
Psikologi
Pendidikan
Dengan
Pendekatan
Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Cemerlang.
Waridjan. 1991. Tes Hasil Belajar
Gaya Objektif. Semarang: IKIP
Press.
Y. Slamet, M.Sc. 2006. Metode
Penelitian Sosial. Surakarta:
UNS Press.
53
Download