.:J ;#l iJ ill IrtfJlI II lJ ;I 11.-{ ll, tx $, TI 1 ..ffip-** ff#m ...""rU.,;. i. ,: a, ',r I 'i .---"- I I ll'.1-Jl't lJ,JJlIl il: ), :. ilr:i : $:j:A:;, :.,: : .rhrrltlr \l:rrr'rrra rilia llrirr llrrrrr llcltfi.t;rlrirlrn lhrrr s #',ffi SX$ FTfi Baret r DAFTAR ISI llal iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI iv MUTU FISIK BERAS GENOTIP LOKAL PADI SAWAH YANG DITANAM SENTRA PRODUKSI SUMATERA BARAT A.zuyir Anhar Anizarn Zein Lastri Nw BIODEGRADASI PEWARNA AZO MORDANT BLACK 17 OLEH sp. BTA1 ISOLAT LOKAL DI I-9 Ganoderma 10-18 PADA 19.28 Atria Martina, Rodesia Mustika Roza, Jan Riama Sirait IDENTIFIKAST DAN PREVALENSIEKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT IKAN NILA (Oreochromis niloricus Linn.) Di KOLAM BUDIDAYA PALEMBANG,SUMATERA SELATAN ErwinNo$an, Moch Rasyid Ridho, Riska Fitri PENDEWASAAN KALUS EMBRIOGENIK SOMATIK TANAMAN TEBU fficinaram L.) DENGAN KOMBINASI BAP DAN KINETIN (Saccharum 29-35 Fitri Damayanti, Ika Mariska, Utut Widyastuti PEMANFAATAN TUMBIJHAN OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT ETMS SERAWAI BERBASIS NASKAH KIJNO KA GA NGA DI DESA KAMPAI TALO KABUPATEN BENGKULU SELATAN 3646 Kasrina INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN SOSIAL MAHASIS$TA PADA PERKULIAHAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BIOLOGI Hasruddin, Muhammad Yusuf Nasution, Salwa Rezeki PERANCANGAN LEMBAR KERIA MAHASTSWA (LKM) BERBASTS LEARNING PADA MATA KULIAH GENETIKA MASTERY 47.56 57-64 Ruth Rize Paas Megahati S, Diana Susanti, Febriyanti JENIS DAN KEPADATAN MOLUSKA DI DANAU KERINCI PROVINSI JAMBI 65-73 Afreni Hamidah RESPON PERTAMBAHAN PANJANG AKAR KECAMBAH PADI (Oryza BENGKALIS, RTAU TERHADAP CEKAMAN GARAM sativaL.) 74-80 Dewi Indriyani Roslinr, Ermi Ningsih, Herman OPTIMASI AKTIVITAS AMILASE DARI BAKTERI TERMO-ALKALIFIL 81-86 Gustina Indriati, Ruth Rize Paas Megahati S, Annika Maizeli PENAMBAHAN GLISEROL PADA BAIIAN PEMBAWA ALGINAT SEBAGAI PENSTABIL PERTTJMBTJHAN BAKTERI PSEUDOMONAS BERFLUORESEN Linda Advinda, Mades Fifendy, Khairatul In'am DENGAN ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMO-LPOLITIK PENDEKATAN BIOLOGI MOLEKIJLER BERBASIS GEN 165 TRNA 87-94 95-104 Muhafld, Heni Yohandini, Meita Arggraini EFEK EKSTRAK ETANOL 50 mg Tristaniopsis obovata RBr PADA DISTRIBUSI MUKUS DI USUS TIKUS JANTAN WISTAR Yusfiati, Fitmawati SEL 105-111 PENGGTJNAAN MIND MAP DALAM MENINGKATKAN AKTIVTTAS DAN HASIL 482491, BELAJAR MATIASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI FMIPA T]NIVERSITAS NEGERI PADANG AruzamZnlrn UJI KEEFEKTIFAN PUPUK KOMPOS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM (Pleurotus 492-503 ostreatus (Jacq) P. Kumm) TERHADAP PERKEMBANGAN BUAH TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) Umrah, Rolian4 Miswan BAKTERI PADA ORNAMEN GUA BABA SUMATERA BARAT YANG AKTIVTTAS UREASE SEBAGAI DASAR KAJIAN BIOGROUTING Fuji Asn*i Febria, Rahman Saputra, Nasril Nasir MEMILIKI ANALISIS PERTUMBUHAN SKELETON FETUS MENCIT (Iulus musculusL.) SETELAH INDUKSI OKHRATOKSIN A PADA USIA KEBUNTINGAN 7.24 HARI Arum Setiawan, Elyl Rusmiyanto, P.W. PENGARUH PEMBELAJARAN INKTJIRI TERHADAP KEMAMPUAN KRITIS MAHASISWA BERPIKIR 504-510 511-518 519.527 Eka Ariyati MEMBUAT PENGEMBANGAN INSTRTJMEN KINERJA GURU IPA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP KOTA PONTIANAK 528.535 KurniaNingsih LINTUK PENGEMBANGAN MEDIA FILM BERLITERASI LINGKUNGAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP 536.545 LINGKUNGAN Laili Fitri Yeni BIOLOGI ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN LULUSAN PRODI PENDIDIKAN FKIP IJNTYERSTTAS TANJIJNGPURA PADA KONSEPIT\{ATERI BIOLOGI 546-555 Reni Marlina PENERAPAN MODEL KOOPERATIF MELALT]I LESSON STUDY IPA 556-565 Titin IMPLEMENTASI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH ANATOMI FISIOLOGI 566.574 }M,WAN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA Eko Sri Wahyuni MODEL PENINGKATAN PROFESIONAL GURU: PENERAPAN LESSON STUDY PADA MATA pELUAIL{N BIOLOGI DI KELAS XtI SMA NEGERI 11 PALEMBANG Riyanto 575-585 Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 MODEL PENINGKATAN PROFESIONAL GURU: PENERAPAN LESSOA, STUDY PADA MATA PELA'ARAN BIOLOGI DI KELAS XII SMANEGERI 1{ PALEMBANG IEACfTERS' PRCFESSTOA,AA ITfiPROlflMENT MODEL: APPLICATTON OF tEssoil s ruDvi[;' ? ilf[ rli:l'-irs "v ctA ss x" Riyanto Dosen Pendidikan Eiologi FKIP Universitas Sriwijaya Patembang Jln. Seruni Lrg Kebun Raya No. NH2 RT 03 RW 01 Kelurahan Bukit Lama llir barat 1 Palembang 30139 E-mail: riyanto 1 [email protected] ABSTRACT This article contains model of teacher professionalism improvement on biology in State Senior High School (SMAN) 11 Palembang. Application of lesson study (LS) is the model used. The purpose of LS, are 1. LS application can be used as the right model to improve biology teacher professionalism in Palembang, 2. LS application is used to improve teacher pedagogic competence in making lesson design. Method used is descriptive method by observing in the dass. The implementation was collaborated with h$h school biology teachers which are plan, do and see. Analysis results of LS can be used as 1. Upgrading ability of State Senior High School 11 Palembang's biology teacher in making lesson design, 2. Enhancing PBM skill of biology teacher Senior High School number 11 Palembang, 3" lmproving and motivating student leaming activity in the class, 4. lncreasing oooperation or collabryation among biology teacher in sder to insease professionalism of biology teachers in Palembang, 5. lmproving average grade of students mastery. ln conclusion, LS is appropriate as the model to improve the professionalism of biology teacher in Palembang. lt is suggested that to improve the professionalism of high school biology teacher in Palembang is to apply LS in school MGMP programe. Keywords: Study, Professional teacher, Biology and Palembang ABSTRAK Artikel ini berisikan model peningkatan profesionalisme guru pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Palembang. Model yang dimaksud adalah penerapan /esson study (LS). Tujuan LS, yaitu 1. Penerapan LS dapat dijadikan model yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru biologi di kota Palembang. 2. Untuk rneningkatkan kompetensi paedegogik guru model dalam membuat perangkat pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan observasi kelas. Pada pelaksanaannya berkolaborasi dengan guru biologi SMA, yaitu plan, do dan see. Hasil di Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanlungpuna Pontianak Hat 575 - 585 analisis LS dapat 1. Meningkatkan kemampuan guru biologi SMA Negeri 11 Palembang membuat perar€kat pernHajaran 2. Me'ningkaRan keterampilan PBM guru bic*agi SMA Negeri 11 Palembang. 3. Meningkatkan memotivasi dan aktifitas belajar siswa di kelas. 4. Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama guru biologi dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA. 5. Meningkatkan nilai rata-rata ketuntasan belajar siswa. Dari hasi! di atas LS sangat sesuai dijadikan model untuk menirgrkatkan profesioflalisme guru biegi di kda Palernbang.$aan untuk menffiatkan profesionalisme guru biologi SMA di kota Palembang sebaiknya LS ditaksanakan di program MGMP sekolah. Kata kunci: Lesson Sfudy, Guru Profesional, Biologi dan Palembang I. PENDAT{ULUAX Pada era global, profesi guru memiliki peran sangat strategis pengemban tugas bagi proses kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, pembudayaan, dan pembangun karakter bangsa. Pengakuan guru sebagai profesi telah dicanangkan oleh Presiden pada Desember 2AO4, kemudian difonnalkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta dilanjutkan dengan terbitnya produk hukum yang mendukungnya (Gultom, 2013). Pengakuan guru sebagai profesi, termasuk guru mata pelajaran biologi di SMA. Guru biologiyang profesional memiliki empat kompetensi, yaitu paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional dalam proses belajar dan mengajar (PBM) (Mahsunah dkk., 2012 dan Rustad dkk., 2A12\. Bangga menjadi guru biologi profesional tentu harus diiringi dengan mutu yang lebih baik. PBM telah dilaksanakan oleh guru biologi setiap hari di kelas. Guru - guru biologi SMA di kota Palembang, pada umumnya sudah menerapkan berbagai metode atau model dalam PBM di kelas. Penerapan berbagai metode atau model pembelajaran tujuannya adalah untuk memotivasi siswa belajar aktif, namun guru biologi yang tidak percaya diri atau kurang menyenangi bila pada saat PBM di kelas diobservasi perilakunya. Oteh karena itu, perlu dicari suatu modelyang kegiatan dapat meningkatkan profesional guru biologi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Model yang dimaksud adalah /esson study (LS). Kegiatan observasi LS pada PBM adalah mengamati perilaku belajar siswa, bukan fokus pada perilaku guru. Pada akhimya perubahan perilaku guru yang lebih baik dari setiap PBM akan bermuara pada peningkatan profesi. Kegiatan LS dapat meningkatkan pengetahuan siswa, menyenangkan dan meningkatkan penampilan guru dalam PBM di kelas (Groningen dan Bennett,2Ol2). LSmerupakan kegiatan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, LS sangat cocok bila dilaksanakan dalam MGMP guru biologi di SMA kota Palembang Prosiding Semimta 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 karena dalam kegiatan MGMP telah terbentuk kolaborasi atau komunitas guruSuru biologi. Menurut Sailah (201 1) LS ada tiga kegiatan, yaitu plan, do dan see. Kegiatan LS ini dapat meningkatkan profesionalisme guru, sehingga diyakini dapat dijadikan model peningkatan mutu guru{uru biologi di kota Palembang. Adapun permasalahan yang dirurmrskan affiah LS *ap-at diiadkan model l,arq teFt ur$rk menffiatkan profesionalisme guru mata pelajaran biologi SMA di kota Palembang. 2. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan kegiatan LS dari 29 Oktober sampai dengan 12 November 2012. Tempat kegiatan LS di kelas Xll lPA.3 SMAN 11 kota Palembang dengan jumlah 40 sistrc ffaH 1). Alat yang digunakan adalah Handl,Eam, Kamera digital, LCD dan Latrop. Tabel 1. Jadual pelaksanaan LS di kelas Xll lPA.3 SMAN 11 kota Palembang. Pertemuan Pertama Tanggal 29 -10 Kedua Keterangan -2012 5-11-2012 Plan, Do, dan See Plan, Da, dan See llletode Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik observasi PBM di kelas. Pelaksanaan kegiatan LS tiga tahap, yaitu plan, do dan see (Modifikasi Yoshida dan Fernandez,2Ol4 dan Supriatna,20ll) (Gambar 1). Kegiatan PBM di kelas dilakukan dalam 2 siklus. Kegidan ini dihadiri oleh tim biologi yang terdiri dari Dr. Riyanto, M.Si., Drs. Aripin Arland, Dra. HidayatiNZ, Marlina S.Pd., dan Sapritah, S.Si. . $komr kr{lrtil dalrm lrt*on rtudl Gambar 1. Skema kegiatan lesson sfudy (supriatna, 20111 577 , Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 Plan. ldentifikasi masalah yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran seperti materi ajar, metode/model pembelajaran, media pembelajaran, serta evaluasi proses dan hasil belajar. Tim biologi berdiskusi member masukan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran yang telah disiapkan guru model danusulan menanggapi kemungkinan respon siswa. Perangkat pembelajaran yang dibuat guru model terdiri dari: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media berupa Pipet Genetika, lnstrumen Penilaian, Lembar observasi dan lain-lain (Modifikasi Yoshida dan Fernandez, 2014 dan Supriatna, 201 1 ). Do (lmplementasi dan Observasi). Do merupakankegiatan implementasi dan observasi kawan sejawat terhadap PBM di kelas. Tim biologi metakukan observasi dan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan guru model. Observer mencatat temuan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Temuan-temuan dapat bersifat positif dan negatif dalam PBM, fokus temuan terutama dari segi aktivitas dan tingkah laku belajar siswa. Selain itu, PBM di kelas direkam untuk dokumentasi. Hasil rekaman digunakan sebagai bukti autentik temuan-temuan yang perlukan untuk berdiskusi dalam tahap refleksi (see) (ModifikasiYoshida dan Femandez,Zo1{ dan supriatna, 2011). See (Refleksi). Guru model dan para observer melakukan diskusi tentang PBM yang telah dilaksanakan. Diskusi dipimpin oleh moderator dari guru biologi. Pertama guru model menyatakan kelebihan dan kekurangan atau kesan-kesannya selama PBM di kelas apakah sudah sesuai dengan rencana {planl. Selanjutnya, observer menyampaikan data hasil observasi, terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa selama PBM. Guru model diberi kesempatan menanggapi komentar para observer. Masukan dari observer dijadikan dasar untuk perbaikan PBM berikutnya. Apakah rencana PBM telah sesuai dan dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa. Jika belum sesuai, apa saja yang belum sesuai misalnya model atau metode pembelajarannya, materi ajar, LKPD, media dan lain-lainnya (Modifikasi Yoshida dan Fernandez, 2014 dan Supriatna, 201 1). Teknik Pengumpulan Data Datadikumpulkan melalui observasi dan evaluasi pada saat PBM di kelas. Observasi untuk memperoleh informasi perilaku siswa dan guru model dalam mengikuti PBM mata pelajaran biologi. Evalusi digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Analisis data Data hasil observasi LS diuraikan secara deskriptif ditutis dalam tabel atau gambar. Untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dengan cara membandingkan nilai Prosiding Semir:ata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 rata-rata dari setiap pertemuan. Untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar seluruh siswa digunakan rumus berikut ini(1) (Sudjana, 1996): f,= fxlN Keterangan : a = Nilai rata-rata, (1) fx = Jumlah nilaiseluruh siswa dan N = Jumlah seluruh siswa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertemuan Pertama Kegiatan Lesson Study dl SMAf,l 11 Palembang Plan Kegiatan plan, anggota timmemberi masukan kepada guru model berupa perbaikan, sarana, metode atau model, strategi PBM, materi biologi, alat dan bahan yang digunakan pada topik hukum Mendel 1 seperti lesson design, LKPD, lembar observasi, tempat duduk siswa, identitas siswa dan lain-lain. Pada saat plan ketika membahas lesson design dan LKPD disarankan untuk memodifikasi kancing genetika dengan pipet genetika pada pembastaran monohibrid. Pipet genetika lebih mudah dibuat bila sekolah berada di daerah atau sulit membeli kancing genetika. Selain itu, disarankan cara kerja dan istilah-istilah misalnya alel, genotif, fenotif dan lain-lain perlu ditekankan dengan cara menulis di papan tulis. Do Kegiatan Do LS mata pelajaran biologi dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pada kegiatan ini beberapa temuan penting untuk bahan diskusitahap see atau perbaikan pertemuan kegiatan LS berikutnya. Berikut ini hasilobservasi aktivitas dan perilaku belajar siswa dari 4 observer (Tabel 2). See Pada kegiatan see disampaikan hasil observasi terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa dalam kelompok pada saat PBM. Pada dasamya ke 4 observer memberikan tekanan bahwa untuk mengerjakan LKPD sebaiknya guru mempergakan terliebih dahulu apa yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa yang tidak aktif dalam PBM perlu mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Metode atau model pembelajaran dibuat $upaya siswa lebih bersemangat belajar. Saran perbaikan pada pertemuan pertama dijadikan pedoman untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. 579 Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 Tabel2. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan kegiatan LS pertemuan pertama No Temuan Upaya guru Saran perbaikan ada Guru mendekati dan melamun membimbing siswa dan Kegiatan awal, masih siswa yang Guru konsentrasi ke seluruh siswa. ketika guru mengajukan hasilnya siswa terfokus pada pertanyaan bahkan maSih materi yang akan dipelajari. bingung. Pada saat pretest Guru berkeliling menutup Sebelum pre tes, siswa beberapa siswa terlihat buku/catatan sebab awalnya diinfonnasikan untuk mereka bertanya pada hampir seluruh siswa menutup buku/cacatan. temannya. membuka catatan. Ada siswa yang tidak Guru menyarankan untuk Guru konsentrasi ke melihat belajar, yaitu menunduk kerja sendiri dan siswa yang siswa satu persatu, bila ada ke bawah meja membuka asyik melihat hp jadi segera yang masih bermain ditegur hp dan membaca sms dari menutup hpnya dan akhirnya ter{ebih dahulu. seseorang. fokus pada soal pretest. Ada siswa terlihat bingung, Guru memberikan penjelasan Guru konsenkasi ke melihat sambil melihat teman sebelahnya tanpa agar siswa mengerjakan soal seluruh siswa safu persatu, bila ada yang pre test. melamun ditegur terlebih dahulu. menuliskan sesuatu. Kegitan inti, siswa Guru berkeliling memberikan Guru harus menekankan melaksanakan praktikum bimbingan di setiap kelompok membaca buku panduan masih ada bingung, agar siswa mampu bekerja praktikum. pertanvaan dr bagaimanamengisiLKPD. Ift[#""*"b Masih ada siswa yang Guru mendekati dan Siswa yang kurang aktif kurang aktif dalam mengamati kelompok yang perlu pendekatan khusus percobaan. Siswa ini lebih serins berdiam, metamun dan kurang kerja Siswa sama. kurang..aktif.-sehingga :1?lf!i,-:Sif KelompoKnya' siswa saatmelakukan percobaan bekeria dalam kesulitan Guru berkeliling memberikan Guru harus menekankan Perlu bantuan pada siswa yang membaca langkah kerja mengerjakan LKPD. waktu agak lama bagi mengalamikesulitan. panduan praktikum. mereka untuk memahami langkah-langkah kerja. Kegiatan akhir, pada saat Tidak ada. post test jarak duduk antara siswa terlalu rapat. Masih ada siswa yang Tidak ada, lepas jawaban pengamatan guru temannya, tetapi hanya melihat sedikit dibandingkan pada soalpretest. Pada saat post test jarak duduk antara siswa diaturliangan terlalu dekat. dari Guru membedtahu bahwa waktu pelaksanaan posttest tidak lama, sehingga siswa mencari jamban sendiri. 580 Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 Pertemuan Kedua Keglatan Lesson Study di SMAl.l 11 Palembang Plan Kegiatan plan anggota tim biologi memberi saran perbaikan berdasarkan temuan dan saran perbaikan pada pertemuan pertama tentang motode, cara dan langkahJangkah kerja, media bahkan materi hukum Mendel 2 (dua sifat beda) dan lain-lain. Media pembelajaran yang digunakan tetap pipet genetika. Cara kerja praktikum dibuat dengan kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa. Lembar observasi tidak perlu diperbaiki karena sudah cukup jelas menjaring data yang diperlukan untuk observasi LS. Do Beberapa temuan penting untuk bahan diskusi tahap see atau perbaikan pertemuan berikutnya. Berikut ini hasil observasi dari4 observer (Tabel 3). See Kegiatan see diikuti oleh anggota tim biologi. Pada kegiatan ini disampaikan hasil observasi terutama perilaku siswa belajar dalam kelompok pada saat PBM. Pada dasamya yang masih menjadi kekurangan guru model pada pertemuan pertama LS masih ditemukan pada pertemuan kedua, namun tidak terlalu banyak. Siswa yang tidak aktif masih ada, perlu mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Langkah pembelajaran, metode atau model pembelajaran dibuat agar siswa lebih bersemangat belajar. LS dapat meningkatkan kemampuan guru membuat perangkat pembelajaran biologi serta meningkatkan keterampilan mengajar guru biologi. Saran perbaikan pada pertemuan kedua dljadikan dasar untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. Hasil evaluasi siswa terjadi peningkatan nilai rerata kelas pada post test dari 78,75 pada pertemuan pertama meniadi 78,81 pada pertemuan kedua. Peningkatan nilai tidak signifikan, diduga materi hukum Mendel ll lebih sulit dibanding materi hukum Mendel l. Dari pertemuan LS pertama dan pertemuan LS kedua, kegiatan LS dapat meningkatkan profesional guru biologi. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya kemampuan membuat perangkat pembelajaran dan meningkatkan keterampilan guru biologi dalam proses PBM di kelas. Menurut Sanders (2009), LS dapat diiadikan model untuk meningkatkan profesional guru di SMA Australia. Hal yang sama dinyatakan oleh Easton (2009) LS strategi pembelajaran menjadi guru profesional pada seluruh sekolah. Menurut Yanping dan Lee (2007) bahwa LS dapat meningkatkan kemampuan intruksional guru secara berkelanjutan. Menurut Rustono (2008) aplikasi LS dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam PBM di SD. Selain itu, LS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMAN 11 Palembang. Menurut Abdjul {2013) penerapan LS dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa di jurusan Fisika pada mata kuliah Fisika Dasar ll di Universitas Negeri Gorontali. 581 Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 Tabel 3. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan pertemuan berikutnya No Temuan Upaya Saran perbaikan Kegiatan awal, pada saat Guru menegur siswa yang Pada saat pre pre test ada beberapa tidak mengerjakan soal dan siswa yang mencoba siswa-siswa yang bekerja bekerja sama dan diinformasikan bagi test yang keda sama diberi sangsi. sama termenung. Kegiatan inti, masih ada siswa yang agak bingung dalam memasangkan gamet Guru mendekati kelompok Kelompok yang yang masih bingung, lalu bingung perlu memberikan penguatan, penguatan hasilnya siswa di kelompok bersemangat dapat mengerjakan masih diberi supaya LKPD dengan baik. Ada kelompok mengalami kesulitan pada saat praktek dihibrid, kedua kelompok masih terbawa pola monohibrid. Siswa kesulitan membagi kotak jantan dan betina Guru menjelaskan cara Guru memberi penjelasan kerjanya apa yang akan atau mempergakan cara dilakukan, usaha ini berhasil. keria Guru berkeliling Guru memberikan memberi bantuan. yang masing-masing kotak harus berisi gamet. 3 Kegiatan akhir, ada siswa saat tes akhir melihat kerja temannya dan tidak menjawab post tes. Setelah melihat kerja kawannya, dia dapat menjawab soal dengan contoh cara membagi kotak jantan dan betina yang masingmasing kotak harus berisi gamet Guru mendekati siswa Guru sehingga mereka berusaha menyelesaikan post test dengan benar. berkonsentrasi memperhatikan satu persatu siswa di kelas pada saat tes akhir. tepat. Dari hasil penelitian aplikasi LS di MAN 11 Palembang dapat dijadikan program atau model untuk menjadikan guru - guru di Indonesia menjadi guru profesional sejati. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Rahardi (2009) bahwa LS bertujuan untuk menjadikan guru di lndonesia sebagai sebuah pekerjaan profesional yang sejati. Tujuan mulia ini marilah kita dukung dengan melakukan setiap tahapan kegiatan LS mulai Plan, Do, hingga See dengan komitmen bersama, demi anak negeri lndonesia tercinta ini dan pada akhirnya kita benar-benar'dapat meniadi guru professional bukan guru-guruan. Menurut Lewis dkk. (2006) LS adalah mengembangkan profesional guru{uru karena berpotensi meningkatkan kemampuang PBM di kelas. Pada kegiatan LS perbaikan perangkat pembelajaran, peningkatan keterampilan guru dalam PBM, pemecahan masalah pembelajaran, pendekatan, model pembelajaran, Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitras Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 media pembelajaran dan lain-lain dikerjakan se@ra berkelompok. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Dudley (2005) bahwa dalam LS terjadi kerja kelompok, merencanakan secara kolektif, pemecahan masalah bersama tim, inkuiri kolaborasi kelompok dan bertukar pengalaman 'menjadi profesional. Dinyatakan oleh (Mahmudi, 2009) LSmerupakan kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok guru dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran mereka yang pada ujungnya dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Menurut Akbari (2012) aplikasi LS pada mata kuliah morfologi tumbuhan dapat menignkatkan aktifitas belajar mahasiswa dalam PBM dan meningkatkan kemampuan membuat perangkat pembelajaran. 4. KESIMPULAN Kesimpulan Pelaksanaan LS pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Palembang dapat: 1. Meningkatkan kemampuan guru biologi SMA Negeri 11 Palembang membuat perangkat pembelajaran. Meningkatkan keterampilan PBM guru biologi SMA Negeri Palembang. Meningkatkan memotivasi dan aktifitas belajar siswa di 11 kelas. Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama guru biologi dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA. Meningkatkan nilai rata-rata ketuntasan belajar siswa. 2. Mengingat LS study dapat meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA, oleh karena itu sangat sesuai dijadikan model kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme guru biologidi kota Palembang. 5. DAFTAR PUSTAKA t1l Abdjul T.Peningkatan Motivasi Mahasiswa PGBI Kelas Fisika Dasar Penyelenggaraan Lesson Sfudy. Jumal Entropi. 2O13; I2l Akbari ll pada I (1 ): 507-513. S. Melalui Lesson Study Dapat Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa dan Kualitas Perangkat Pembelajaran Pada Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan Program Pendidikan Biologi Univet Bantara Sukoharjo 2010- 2011. Proceeding Seminar Nasrbnal "Profe sion alisme G uru t3I Dudley P.Network leadership D al am Perspektif G lobal. 2012: 89-97 in action: Getting sfarfed with Networked Research Lesson Sfudy(lnternet)-2005 (updated 2005 Dec 24; cited 2005 Dec 24). Available from : http//U4rng. ncsl,gfg,11h. 583 Prosiding Semirala 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat Universitras Tanjungpura Pontianak Hal 575 - 585 14l Easton B L. An lntroduction fo Lesson Study. Florida USA. Florida and the lslands. Regional Comprehensive Center; 2009. t5I Groningen APV. Bennett S. Lesson Study: Collaboration, lmprovement, and Reflection. lntemational Joumal of Applied Saence and Technology.2Ol2:2 (81:2A25. 16l Gultom S. KebijakanPengembangan Profesi Guru. Bahan Ajar PLPG. Jakarta: Kebijakan Pengembangan Profesi Guru [7] - Badan PSDMPK-PMP;2013. Lewis C. Perry R. Hurd J. O'connell MP.Ieacher Collaborafibn Lesson Sfudy Comes af Age in North America.Oakland Califomia. San Mateo Califomia. The Noyce Foundation and the Spencer Foundation provided funds for lesson study development and research at Highlands School; 2006. [8] MahmudiA. Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Sfudy. Jumal Forum Kependidikan FKP UNSRI.2009:28 (2): 1-10. [9] Mahsunah D. Wahyuni D. Antono A. Ambarukmi A. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru 2012. Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 2O1 2. [10] Rahardi R. Upaya Meningkatkan Kualitas Lesson StudyMelalui Gerakan Komitmen Bersama. Makalah Seminar Nasional Lesson Studyl7 Oktober 2009 di UM. t11l Rustad S.Rahmat A. Basuki l. Suyud, Soeprijanto, Asrial, Ridwan, Susilohadi. Syahril. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru.Jakaria. Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan; 2012. I12l Rustono WS. Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi Pembelajaran Melalui Lesson Study di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. 2008:10: 1-7. [13] Sanders P. Lesson Study: An Effective School-Based Teacher Professional Learning Model for Teachers of Mathematics. Crossing diyides: Proceedings of the 32nd annual conference of the Mathematics Educaftbn Research Group of Australasia. 2009; 2:1-8. [14] Sailah l. Pedoman Penulisan Makalah Lesson Study Untuk Seminar Exchange of Experience. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementedan Pendidikan Nasional. Jakarta; 2011. [15] Sudjana. Metoda Staffstika. Edisi ke 6. Bandung : Penerbit Tarsito Bandung; 1996. t16l Supriatna A. Lesson Study. Materi disampaikan pada kegiatan Warkshop Evaluasi Pelaksanaan lesson Sfudy FKIP lhniversrfas Sriwijayatanggal 12 OKober 2011. # f@i&8,€6aii$i e0{5 bHglg rilpA Bl(S-PfN utfitffskrT€n]rtSptraPon&nak I . Barat Hd 575 - 585 trn YeIFttq F. Lee.CKE. Lasoon Stdy And lnstructional lmprwement ln Singapore (lnEmd). 2m7 (Upded 2014- Dec 24; cited 2014 Dec 24). Available from: t*p*g6m,&,g[tg. ITsI Yosf*dm M. Fernendez C.leesan Sfirdy: An ?E14 Dee 24; cited z}fi httfr@ lntrcducfion (lnternet). 2014 (updated Dec 24). Available from: 585