A /ts .F{ a0 a0 t1 H H f(3 = tr/ii 5T;E+dn} Eic FO\ =-s E a- 6rF -L.a-lA e ls{ F-{ qprT g oS Jd .F( _EL5 +-) ctrtr i_6 (sFi 's E*=;i z*. trA* Ift,= .F{ r?-+ \J f'l i-< (.) n t*( f{ F i-l r) !r!t{ LI .= +bP (sl a0 af fr M ,,.; ".= fi S m EE ? 8 cs M Au{ l-{ f,€E s= 6s f-, il) X Lt{ E* B? l-{ EE4 'fu gf,s Jf ag' = 'P r-ts t{ .FE fi*6 x.E A 5a i! & til r<H Z . !-( r{? trf h0 - r! t-{ \I Lr< . t.UI ().- rn H (} (\I \J -1rt#fl].t .iq Lv Fl rl \A ;J (,) FI ,}4 /t t\d- -;-j fl. (B t-{ .63 Cd {-J Fi (4 . L\)d -l L\.) E'fr F] riH 6S) r'1 ? 6tr M;) - rfi 5\ g V) :=s = REE *sE5 G'-r L..C .EE H i: H itf >r{ E_O ()F U} \' o A HI rc a Model Peningkatan Profesional Guru: Penerapan Lesson Study pada Mata Pelajaran Biologi di Kelas )ilI SMA Negeri 11 Palembang * Oleh Riyanto DosenPendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya Jln. Raya Palembang-Prabumulih Km 3?ln&alaya Ogan Ilir Sumatera Email : rivanto 1 [email protected] Abstract This article contains model of teacher professionalism improvement on State Senior High School (SMAN) 1l Palembang. Application of lesson study (LS) Ys the model used. The purpose of LS, are l. LS application can be used as the right model to improve biology teacher professionalism in Palembang, 2. LS application is used to funprove teacher pedagogic competence in making lesson design. Method used is descriptive method by observing in the class. The implementation was collaborated with high school biology teachers which are plan, do and see. Analysis results of LS can be used as 1. Upgrading ability of State Senior High School 11 Palembang's biology teacher in making lesson design, 2. Enhancing PBM skill of biolory teacher Senior High School number 11 Palembang, 3. Improving and motivating student learning activity in the class, 4. Increasing cooperation or collaboration among biology teacher in order to increase professionalism of biology teachers in Palembang 5. Improving average grade of students mastery. In conclusion, LS is appropriate as the model to improve the professionalism of biology teacher in Palembang. It is suggested that to improve the professionalism of high school biolory teacher in Palembang is to apply LS in school MGMP program. Keysworld: Study, Professional teacher, Biol,ogr and Palembang Abstrak Artikel ini berisikan model peningkatan profesionalisme guru rarda mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Palembang. Model yang dimaksud adalah penerapan lesson study (LS). Tujuan LS, yaitu 1. Penerapan LS dapat dijadikan model yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru biologi di kota Palembang. 2. Untuk meningkatkan kompetensi paedegogik guru model dalam membuat perangkat pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan observasi di kelas. Pada pelaksan:xmnya berkolaborasi dengan guru biologi SMA, yaifii plan, do dan see. Hasil analisis LS dapat l. Meningkatkan kemampuan guru biologi SMA Negeri 11 Palembang membuat perangkat pembelajaran 2. Meningkatkan keterampilan PBM guru biologi SMA Negeri 11 Palembang. 3. Meningkatkan memotivasi dan aktifitas belajar siswa di kelas. 4. Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama guru biologi dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA. 5. Meningkatkan nilairataqata ketuntasan belajar siswa. Dari hasil di atas LS sangat sesuai dijadikan model untuk meningkatkan profesionalisme guru biologi di kota Palembang. Saran untuk meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA di kota Palembang sebaiknya LS dilaksanakan di program MGMP sekolah. Kata kunci: Lesson Study, Guru Profesional, Biologi dan Palembang *Disampaikan pada Semirata 2015 Bidang MIPA BKS-PTN Barat Tanggal 7 Mei 2015 di Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat PEIIDAHT]LUAN Pada era global, profesi guru memiliki peran sangat shategis pengemban tugas bagi proses kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, pembudayaan, dan pembangun karakxer bangsa. Pengakuan guru sebagai profesi telah dicanangkan oleh Presiden pada Desember 2004, kemudian diformalkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta dilanjutkan dengan terbifrrya produk hukum yang mendukungnya (Gultom,2013). Pengakuan guru sebagai profesi, termasuk guru mata pelajaran biologi profesional memiliki di SMA. Guru biologi yang empat kompetensi, yaitu paedagogilq kepribadian, sosial dan profesional dalam proses belajar dan mengajar (PBM) (Mahsunah dl<k, 2012 dan Rustad dl<k.,2012). Bangga menjadi guru biologi profesional tentu harus diiringi dengan mutu yang lebih baik. PBM telah dilaksanakan oleh guru biologi setiap hari di kelas. Guru - guru biologi SMA di kota Palembang, pada umumnya sudah menerapkan berbagai metode atau model dalam PBM di kelas. Penerapan berbagai metode atau model pembelajaran tujuannya adalah untuk memotivasi siswa belajar aktif, namun guru biologi yang tidak percaya diri atau kurang menyenangi bila pada saat PBM di kelas diobservasi perilakunya. Oleh karena rtq perlu dicari suatu model yang kegiatan dapat meningkatkan profesional guru biologi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Model yang dimaksud adalah lesson study (LS). Kegiatan observasi LS pada PBM adalah mengamati perilaku belajar sisw4 bukan fokus pada perilaku guru. Pada akhirnya perubahan perilaku guru yang lebih baik dari setiap PBM akan bermuara pada peningkatan profesi. Kegiatan LS dapat meningkatkan menyenangkan dan meningkatkan penampilan guru dalam PBM pengetahuan sisw4 di kelas (Groningen dan Bennett,2012). LS merupakan kegiatan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, LS sangat cocok bila dilaksanakan dalam MGMP guru biologi di SMA kota Palembang karena dalam kegiatan MGMP telah terbentuk kolaborasi atau komunitas guru-guru biologi. Menurut Sailah (2011) LS ada tiga kegiatarL yaita plaa do dan see. Kegiatan LS ini dapat meningkatkan profesionalisme guru, sehingga diyakini dapat dijadikan model peningkatan mutu guru-guru biologi di kota Palembang. Adapun permasalahan yang dirumuskan apakah LS dapat dijadikan model yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru pelajaran biologi SMA di kota Palembang. mata BAIIAN DAI\[ METODE WaktupelaksanaankegiatanLSdari2goktober20112_l2November2012.Tempat jumlah 40 siswa' Alat kegiatan LS di kelas Xtr IPA.3 SMAN 1l kota Palembang dengan yang digunakan adalah Handycam, Kamera digital, LCD dan Laptop' pelaksanaan LS di kelas )trI IPA.3 SMAN l1 kota Palembang' Tabel 1. Jadual kelas. Pertemuan Tanggal Keterangan Pertama W Plan,Do,dnsee Kedua 5-11-2012 Plan, Do,danSee MetodeyangdigunakanadalahmetodedeskriptifdenganteknikobservasiPBMdi (Modifikasi Yoshida dan Pelaksanaan kegiatan LS tiga tahap, yaittt plan, do dan see Fernandez, 2014 dansupriatn4 2}ll)(Gambar 1)- Kegiatan PBM di kelas dilakukan dari Dr- Riyanto, siklus. Kegiatan ini dihadiri oleh tim biologi yang terdiri dalamz M'Si" Drs' Aripin Arland Dra. Hidayati NZ, Marlina S.Pd', dan Sapritah, S'Si' {}o ,r"L*,*"eilei" [lne]Ercaraffi:ri t SEE (merefleksi) Skema *egiaten dalam lesson ttud, Gambar 1. Skema kegiatan lesson study (Suprlatn4 2011) plan. Identifikasi masalah yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran seperti serta evaluasi proses dan hasil materi ajar, metode/model pembelajaran, media pembelajararU memperbaiki perangkat pembelajaran belajar. Tim biologi berdiskusi member masukan untuk dan usulan menanggapi kemungkinan respon siswa' yang telah disiapkan guru model dari: Rencana Pelaksanaan Perangkat pembelajaran yang dibuat guru model terdiri pembelajaran (RPP), kmbar Kerja Peserta Didik (LKPD), Media berupa Pipet Genetika (Modifikasi Yoshida dan Fernandea Instrumen Penilaian, Lembar observasi dan lain-lain 2014 dan Supriatna, 20 I I ). Do (ImPlementasi dan Observasi)' Do merupakan kegiatan implementasi dan observasi kawan sejawat terhadap PBM di kelas. Tim biologi melakukan observasi dan 3 mencatat temuan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan guru model. Observer yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Temuan-temuan dapat bersifat positif dan negatif siswa- Selain dalam pBIvI, fokus temuan terutama dari segi aktivitas dan tingkah laku belajar bukti itu, pBM di kelas direkam untuk dokumentasi. Hasil rekaman digunakan sebagai refleksi (see) autentik temuan-temuan yang perlukan untuk berdiskusi dalam tahap (Modifikasi Yoshida dan Femandez,2Ol4 dan Supriatn4 20ll)' tentang PBM yang See (Refleksi). Guru model dan para observer melakukan diskusi Pertama guru model telah dilaksanakan. Diskusi dipimpin oleh moderator dari guru biologi. di kelas apakah menyatakan kelebihan dan kekurangan atau kesan-kesannya selama PBM data hasil sudah sesuai dengan rencana (plan). Selanjutnya observer menyampaikan model diberi observasi, terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa selama PBM' Guru dijadikan dasar kesempatan menanggapi komentar para observer. Masukan dari observer dapat meningkatkan untuk perbaikan pBM berikutnya. Apakah rencana PBM telah sesuai dan yang belum sesuai hasil belajar dan keaktifan belajar siswa. Jika belum sesuai, apa saja dan lain-lainnya misalnya model atau metode pembelajarannya, materi ajar, LKPD, media (Modifikasi Yoshida dan Fernandez 2014 dan Supriatna, 201l). Teknik PengumPulan Data Observasi Data dikumpulkan melalui observasi dan evaluasi pada saat PBM di kelas' PBM mata untuk memperoleh informasi perilaku siswa dan guru model dalam mengikuti pelajaran biologi. Evalusi digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa Analisis data atau gambar' Data hasil observasi LS diuraikan secara deskripif ditulis dalam tabel nilai rata-rata dari untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dengan cara membandingkan siswa digunakan rumus setiap pertemuan. Untuk mencari nilai rata-rata hasil belajar seluruh berikut ini (Sudjana, 1996): Keterangan l/-- T+- 4* tv- : X : Nilai rata-rata, lx: fr: Jumlah seluruh siswa Jumlah nilai seluruh siswa dan IIASIL DAh[ PEMBAIIASATT Pertemuan Pertama Kegiatan Lesson study di SMAN ll Palembang Plan Kegiatat plan, anggota tim memberi masukan kepada guru model berupa perbaikarq saranq metode atau model, strategi PBM, materi biologi, alat dan bahan yang digunakan pada topik hukum Mendel I seperti lesson desigtt, LKPD, lembar observasi, tempat duduk siswa" identitas siswa dan lain-lain. Pada saat plan ketika membahas lesson design dan LKPD disarankan untuk memodifikasi kancing ganetika dengan pipet genetika pada pembastaran monohibrid. Pipet genetika lebih mudah dibuat bila sekolah berada di daerah atau sulit membeli kancing genetika. Selain itu, disarankan cara kerja dan istilah-istilah misalnya alel, genotif, fenotif dan lain-lain perlu ditekankan dengan cara menulis di papan tulis. Do Kegiatan Do LS mata pelajaran biologi dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pada kegiatan ini beberapa temuan penting untuk bahan diskusi tahap see atau perbaikan pertemuan kegiafan LS berikutnya. Berikut ini hasil observasi aktivitas dan perilaku belajar siswa dari 4 observer (Tabel2)Tabel 2. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan kegiatan LS pertemuan pertama No Temuan Kegiatan awal, masih ada Guru mendekati dan membimbing Guru siswa yang melamun ketika siswa dan hasilnya siswa terfokus siswa. guru mengajukan pertanyaan bahkan masih bingung. Pada saat pre test beberaPa siswa terlihat mereka bertanYa pada materi yang akan diPelajari. Guru befteliling msnutup buku/catatan sebab pada temannya. awalnYa hampir seluruh siswa membuka catatafi. Ada siswa yang tidak belajar, yaitu menunduk ke bawah Guru menyarankan untuk kerja sendiri dan siswa yang asYik meja membuka hp dan membaca sms dari seseorang- melihat hp jadi segera menutuP hpnya dan akhirnya fokus Pada soal pre test. Ada siswa terlihat bingung, sambil melihat toman Guru memberikan penjelasan agar siswa mengerjakan soal Pre test. sebelahnya tanpo menuliskan sesuatu. Kegitan intr, siswa melaksanakan praktikum masih ada bingung bagaimana mengisi LKPD. Masih ada siswa Yang kurang aktif dalam percobaan. Siswa ini lebih sering berdiam, melamun dan kurang kerja sama. konsenhasi Guru berkeliling bimbingan di membrikan setiaP kelomPok agar siswa mampu bekerja dan menjawab pertanyaan di LKPD' Guru mendekati dan mengamati Sebelum pre tes, srswa diinformasikan untuk menutuP buku/cacatan. Guru konsentrasi ke melihat siswa satu persahr, bila ada Yang masih bermain ditegur terlebih dahulu. Guru konsentrasi ke melihat seluruh siswa satu Persatu, bila ada yang melamun ditegur Grlebih dahulu. Guru harus membaca bu*u menekankan panduan praktikum. Siswa yang kurang aktif Perlu kelompok yang kurang aktif pendekatan khusus saat sehingga siswa menjadi aktif melakukan percobaan bekerj a dalam kelompoknYa. i Siswa kesulitan mengerjakan LKPD. Perlu waktu ugut tu-u 3 Guru berkeliling memberikan Guru harus menekankan bantuan pada siswa yang membaca langkah kerja panduan praktikum. bagi mereka untuk memahami mengalami kesulitan. langkahJangkah kerja. Pada saat post test jarak duduk Kegiatanakhir, padasaatpost Tidakada. antara siswa diatur/jangan jarak siswa duduk antara test terlalu dekat. terlalu rapat. Masih ada siswa yang melihat Tidak ada, lepas dari pengamatan Guru memberitahu bahwa waktu pelaksanaan Post test jawaban temannya, tetaPi guru tidak lama, sehingga siswa hanya sedikit dibandingkan soal ore test. See I pada kegiatan see disampaikan hasil observasi terutama aktivitas dan perilaku belajar siswa dalam kelompok pada saat PBM. Pada dasarnya ke 4 observer memberikan tekanan bahwa untuk mengerjakan LKPD sebaiknya guru mempergakan terliebih dahulu apa yang harus dikerjakan oleh siswa dalam kelompok. Siswa yang tidak aktif dalam PBM perlu mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Metode atau model pembelajaran dibuat supaya siswa lebih bersemangat belajar. Saran perbaikan pada pertemuim pertama dijadikan pedoman untuk perbaikan pada p€rtemuan berikutnya. Pertemuan Kedua Kegiatan Lesson Study di SMAN ll Palembang PIan Kegiatan plan anggota tim biologi memberi saran perbaikan berdasarkan temuan dan saran perbaikan pada pertemuan pertama tentang motode, cara dan langkah-langkah kerja, media bahkan matsri hukum Mendel 2 (dua sifat beda) dan lain-lain. Media pembelajaran yang digunakan tetap pipet genetika. Cara kerja praktikum dibuat dengan kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa. Lembar observasi tidak perlu diperbaiki karena sudah cukup jelas menjaring datayangdiperlukan untuk observasi LS' Do Beberapa temuan penting untuk bahan diskusi tahap see atau perbaikan pertemuan berikutnya. Berikut ini hasil observasi dati4 observer (Tabel3)' Tabel 3. Temuan, upaya guru dan saran perbaikan pertemuan berikutnya No Temuan Kegiatan awal, Pada saat Pre test ada beberapa siswa Yang mencoba bekerja sama dan Guru menegtrr siswa yang tidak Pada saat Pre mengerjakan soal dan siswa-siswa yang bekerja sama sama diberi sangsi. test diinformasikan bagi Yang kerja Kegiatan inti, masih ada siswa yang agak bingung dalam memasangkan gamet perlu diberi penguatan supaya penguataq hasilnya siswa di bersemangat kelompok daqt mengerjakan LKPD dengan baik. Ada kelompok menPlami kesulitan pada saat Praktek dihibri{ kedua kelomPok masih terbawa Pola monohibrid. Siswa kesulitan membagi Kelompok yang masih bingung Guru mendekati kelomPok Yang masih bingung, lalu memberikan Guru menjelaskan cara kerjanYa apa yang akan dilakukan, usaha Guru memberi Penjelasan atau mempergakan cara kerja ini berhasil. Guru berkeliling memberi Guru memberikan contoh cara bantuan. membagi kotak jantan Kegiatan akhir, ada siswa saat Guru mendekati siswa sehingga kotak harus berisi berkonsentrasi Guru kerja temannya dan tidak menjawab post tes- Setelah melihat kerja mereka berusaha menYelesaikan kotak jantan dan betina Yang masing-masing kotak harus [rerisi tes akhir melihat kawannya, dia post test dengan benar. betina yang dan masing-masing satu persatu memperhatikan siswa di kelas pada saat tes akhir. daPat See hasil Kegiatan see diikuti oleh anggota tim biologi. Pada kegiatan ini disampaikan Pada dasarnya observasi terutama perilaku siswa belajar dalam kelompok pada saat PBM' ditemukan yang masih menjadi kekurangan guru model pada pertemuan pertama LS masih ad4 perlu pada pertemuan kedua, namun tidak terlalu banyak. Siswa yang tidak aktif masih pembelajaran, metode atau mendapatkan perhatian untuk pertemuan berikutnya. Langkah pembelajaran dibuat agar siswa lebih bersemangat belajar. LS dapat meningkatkan model keterampilan kemampuan guru membuat perangkat pemhlajaran biologi sertia meningkatkan pertemuan kedua dijadikan mengajar guru biologi pada PBM di kelas. saran perbaikan pada perbaikan pada pertemuan berikutnya. Hasil evaluasi siswa terjadi peningkatan dasar untuk pada nilai rata-rata kelas pada post test da"jl 78,75 pada pertemwm pertama menjadi 78'81 pertemuan kedua. Peningkatan nilai tidak signifikarL diduga materi hukum Mendel II lebih sulit dibanding materi hukum Mendel I. Dari pertemrxrn LS pertama dan pertemuan LS kedua, kegiatan LS dapat meningkatnya meningkatkan profesional guru biologi. Hal ini terlihat dari semakiil guru biologi kemampuan membuat perangkat pembelajaran dan meningkatkan keterampilan model untuk dalam proses PBM di kelas. Menurut Sanders (2009) LS dapat dijadikan Hal yang meningkatkan profesional guru matematika di sekolah menengah atas Australia. guru profesional pada sama dinyatakan oleh Easton (2009) LS strategi pembelajaran menjadi meningkatkan seluruh sekolah. Menurut Yanping dan Lee QO07) bahwa LS dapat (2008) aplikasi LS kemampuan intruksional guru sec:ra berkelanjutan. Menurut Rustono 7 dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan strategi pembelajaran dalam PBM di sekolah Dasar. Selain itu, LS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMAN 11 Palembang. Menurut mahasiswa Abdjul (2013) penerapan LS dapat meningkatkan motivasi belajar di jurusan Fisika pada mata kuliah Fisika Dasar II di Universitas Negeri Gorontali. Dari hasil penelitian aplikasi LS di MAN 11 Palembang dapat dijadikan program atau model untuk menjadikan guru Pernyataan - guru di Indonesia menjadi guru profesional sejati. ini didukung oleh hasil penelitian Rahardi (2009) bahwa LS bertujuan untuk meqiadikan guru di Indonesia sebagai sebuah pekerjaan profesional yang sejati. Tujuan mulia ini marilah kita dukung dengan melakukan setiap tahapan kegiatan LS mulai Plan, Do, hrngga See dengan komitmen bersamq demi anak negeri lndonesia tercinta ini dan pada akhimya kita benar-benar dapat menjadi guru professional bukan guru-guruan. Menurut Lewis dkk. (2006) LS adalah mengembangkan profesional guru-guru karena berpotensi meningkatkan kemampuang PBM di kelas. Pada kegiatan LS perbaikan perangkat pembelajaran, peningkatan keterampilan guru dalam PBlvI, pemecahan masalah pembelajararq pendekatartr model pembelajararL media pembelajaran dan lain-lain dikedakan secara berkelompok. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Dudley (2005) bahwa dalam LS terjadi kerja kelompok, merencanakan secara kolektif, pemecahan masalah bersama tim, inkuiri kolaborasi kelompok dan bertukar pengalaman menjadi profesional. Dinyatakan oleh (Mahmudi, 2009) LS merupakan kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh sekelompok guru dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran mereka yang pada ujungnya dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Menurut Akbari Q0l2) aplikasi LS pada mata kuliah morfologi tumbuhan dapat menignkatkan aktifitas belaja, mahasiswa dalam PBM dan meningkatkan kemampuan mernbuat perangkat pembelajaran. KESIMPT]LAIY DAIT SARAN Kesimpulan Pelaksanaan LS pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Palembang dapat: 1. Meningkatkan kemampuan guru biologi SMA Negeri 11 Palembang membuat perangkat pembelajaran. Meningkatkan keterampilan PBM guru biologi SMA Negeri 11 Palembang. Meningkatkan memotivasi dan aktifitas belajar siswa di kelas. Meningkatkan kerjasama atau kolaborasi sesama guru biologi dalam rangka 8 meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA. Meningkatkan nilai rata-rata ketuntasan belajar siswa. 2. Mengingat LS study dapat meningkatkan profesionalisme guru biologi SMA, oleh karena itu sangat sesuai dijadikan model kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme guru biologi di kota palembang. Saran Saran untuk aplikasi Lesson Study di program MGMP Biologi SMA kota palembang. DAFTAR PUSTAKA Abdjul, T-, 2013. Peningkatan Motivasi Mahasiswa PGBI Kelas Fisika Dasar II Penyelenggaraan Lesson st"dy. Jurnar Entropr, vol. g (l): Hal 507-513. pada Akbari, S., 2012. Melalui Lesson Study Dapat Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa dan Kualitas Perangkat Pembelajaran Pada Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan program Pendidikan Biologi Univet Bantara Sukoharjo 2010- 2011. proceeding Seminar Nasional " Profesionalisme Guru Daram perspehif Global,' Tahrm 2a12. Dudley, P-, 2005. Network leadership in action: Getting started with Networked Research Lesson Stu$,. wwwncsl.org.uk. Diakses 24 Desember2014. Easton, B. L., 2009. An Introduction to Lesson study. Florida uSA. Florida and the Islands Regional Comprehensive Center. Groningen, A.P.V dan Bennett, 5., 2012. Lesson Study: Collaboration, Improvemen! and Reflection. Interndionol Journal of Applied Science ond Technolig,,Vol.2 (g) : Hal 20-25. Gultom, Syawal, 2A13. Kebiiakan Pengembangan Profesi Guru. Bahan Ajar pLpG. Jakarta: Kebijakan Pengembangan profesi Guru gadan pSOMpf_pMp. - Lewis, C., Perry, R., Hurd, J., O'connell, M.P., 2006. Teaclrcr Collaboration Lesson Study Comes of Age in North America. Oakland Califomia. San Mateo California. The Noyce Foundation and the Spencer Foundation provided funds for lesson study development and research at Highlands School. Mahmudi, A-,2009.Jvlengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study. Jurnal Forum Kependidikan FKIP UNSRI Vol. 28 (2) : Hal l-10. Mahsunatr, D., wahyuni, D., Antono, A., dan Ambarukmi, A., 2012. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Materi Pendidikan dan Pelatihon profesi Guru 2012. Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Kementerian pendidikan dan Kebudayaan. Rahardi, R-, 2009. Upaya Meningkatkan Kualitas Lesson Study Melalui Gerakan Komitmen Bersama. Mokalah seminar Nasiornl Lesson stufu 17 oktober 2009 di uM. dan Rusta4 S., Rahma! A., Basuki, I., Suyud, Soeprijanto, Asrial, Ridwan, Susilohadi Syahril, 2012. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi GuruDirektorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Strategi Rustono, W-S., 2008. Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan pembelajaran Melalui Lesson Study di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No. l0: }lal l-7. An Effective School-Based Teacher Professional Learning (Eds'), Model for Teachers of Mathematics. In R. Hunter, B. Bicknell, & T. Burgess Mathematics the Crossing divides: Proceedings of the 32nd annual conference of Education ResearchGroup of Australasic (vol.2). PalmerstonNorth, NZ: MERGA. Sanders, p.,2009. Lesson Study: (Jntuk seminar Exchange of Sailah, t.,2oll. Pedoman Penalisan Maknloh Lesson study Jenderal Experierrce. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta. Sudjana, 1996. Metoda Statistika.Edisi ke 6. Bandung : Penerbit Tarsito Bandung. Evaluosi Supriatn4 A.,2011. Lesson Study. Materi disampaikon pada kegiaton Workshop pelaksanaon Lesson Study FKIP (Jniversitas Sriwijayatanggal 12 Oktober 2011. In Yanping F. dan L,ee, c. K-8., 2007. Lesson study And Instructional Improvement singapore. www.nie.edu.sg. Diakses tanggal 24 Desembet 2014. yoshidan, M. dan Femandez, c., 2014. Lesson study: An Introduction' www.slobaledresources.com. Diakses tanggal 24 Desembe r 2014. Peraturan Perundang-Undangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Profesi Guru dan Dosen. uu No. 14 tahun 2005 10