PERAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Damingun Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT The development of human resources in an organization is important. With good human resources, business organizations will have competitive strength. The competitive advantage, developing competency-based human resource is a new paradigm. Of the many aspects of human resource development and to see progress, training is one aspect which occupies an important position. Training is an attempt to eliminate the occurrence of a gap between the elements that are owned by an employee with the desired elements of the organization. In general, the training aims to improve the knowledge, skills and behavior of employees, and then apply it in their daily work. Pattern formation and education of the Prophet embodied in four types, tilawah method , taklim methods, methods tazkiyyah and methods wisdom. While the basic technique in the process of education and training is a sense of empathy, their repetition, imagery and stories, excursions, usawah and provide practical space. The pattern of education that needs to be developed in accordance with the nature of insaniyah it is (a) education jismiyyah namely the physical potential, (b) education ruhiyah to develop a spirit of / ghirah or human mental, and (c) education fi'liyyah, namely teroptimalisasikannya the full potential of human sensory. Thus, in training and skills development to note dimensions, theoretical insight and dimension ruhiyah. It is this last dimension which is the basis for consideration in the process of human resource development. Keywords: Training, Development, Human Resources dikembangkan PENDAHULUAN Pengembangan manusia dalam sumber suatu daya organisasi menghadapi organisasi perusahaan para dapat pesaing, dalam bahkan mengungguli merupakan hal yang penting.Investasi mereka.Untuk itu perlu diterjemahkan dalam daya berbagai strategi, kebijakan dan praktik manusia merupakan pengeluaran yang MSDM menjadi keunggulan kompetitif ditujukan untuk memperbaiki kapasitas yang berkelanjutan.Oleh karena itu tidak produktif dari manusia. Dengan sumber salah kiranya jika agenda selanjutnya daya manusia yang baik, organisasi dalam era kompetitif adalah sumber daya bisnis manusia. pengembangan akan kompetitif. merupakan sumber memiliki Keunggulan posisi kekuatan Meraih keunggulan kompetitif kompetitif unik yang tersebut, pengembangan sumber daya Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 69 manusia berbasis kompetensi merupakan strategi untuk memperbaiki sumber daya suatu paradigma baru. MSDM yang manusia dengan pemberian tanggung berbasis kompetensi meyakinkan bahwa jawab dan kewenangan terhadap mereka organisasi yang memiliki orang dengan nantinya diharapkan dapat kepemimpinan yang tepat, mengetahui memungkinkan mereka mencapai kinerja apa yang akan dilakukan untuk semua yang lebih tinggi di era yang selalu informasi yang diterima dan kompetensi berubah ini. yang dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi. perubahan Pemikiran menjadi Respon perusahaan dapat terhadap dimulai dengan bahwa kompetensi memformulasikan kembali visi, misi dan untuk komunikasi nilai-nilai wahana korporat, kemudian tentang nilai (values) dalam organisasi diikuti mendorong kita untuk sampai pada perusahaan, struktur organisasi, sistem kesimpulan ini dan prosedur, staffing, keahlian, dan SDM gaya kepemimpinan serta pembuatan khususnya untuk merealisasikan budaya keputusan. Hal ini berkaitan dengan organisasi yang menghargai inisiatif, dan revitalisasi berani mengambil resiko. Karakteristik manusia.Pengeloaan kompetensi manusia berbasis kompetensi merupakan bermanfaat bahwa untuk penerapannya perencanaan pendekatan manajemen dan keterkaitan dengan suksesi, seleksi, suatu oleh yang tren perubahan strategi sumber baru daya sumber dalam daya revitalisasi pengembangan, tersebut.Dengan pendekatan kompetensi sistem penghargaan dan manajemen itu, sumber daya manusia dilihat sebagai kinerja sangat membantu keberhasilan aset yang berharga dengan keunikan organisasi dan individu. yang perlu dikembangkan menuju era Perubahan paradigma dari persaingan berdasarkan human capital yang sesungguhnya. materi menjadi persaingan berdasarkan Era human capital menghendaki pengetahuan menuntut organisasi untuk lebih memperlakuan manusia sebagai memiliki sumber daya manusia yang aset yang berharga dibandingkan sebagai berkualitas tinggi untuk mendapatkan biaya. Organisasi harus memanusiakan keunggulan manusia sebagai elemennya, bukannya kompetitif.Sumber daya manusia harus kreatif dan inovatif dalam merespon lingkungan dehumanizes. yang berubah.Pemberdayaan adalah salah satu Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 70 bersama Rumusan Masalah Bagaimanakah Peran Pelatihan di perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM lihatdari perspektif Islam ? didasari pada suatu konsep bahwa setiap Tujuan Penulisan karyawan adalah manusia – bukan mesin 1. Untuk peran mengetahui pelatihan sejauh mana – dan bukan semata menjadi sumber Sumber Daya daya manusia Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu 2. Untuk mengetahui pandangan islam tentang bisnis. pelatihan Sumber seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain. Daya Manusia Aspek - aspek dalam pengembangan sumber daya manusia PEMBAHASAN melingkupi beberapa hal yang cukup Pengembangan Sumber Daya luas dalam organisasi. Werner dan Manusia DeSimone (2009:4) mendefinisikan Sumber daya manusia atau biasa pengembangan sumber daya manusia disingkat menjadi SDM potensi yang (human resources development) sebagai terkandung dalam diri manusia untuk serangkaian aktivitas yang sistematis dan mewujudkan perannya sebagai makhluk terencana yang dirancang oleh organisasi sosial yang adaptif dan transformatif untuk memberikan kesempatan kepada yang mampu mengelola dirinya sendiri anggotanya untuk mempelajari keahlian serta seluruh potensi yang terkandung di yang alam menuju tercapainya kesejahteraan persyaratan kerja saat ini dan yang akan kehidupan dalam tatanan yang seimbang datang. diperlukan untuk Pengembangan dan berkelanjutan. Dalam pengertian memenuhi sumber daya praktis sehari-hari. Sumber daya manusia manusia tersebut setidak - tidaknya lebih dimengerti sebagai bagian integral meliputikepemimpinan transformasional, dari sistem yang manajemen membentuk suatu organisasi.Manajemen sumber daya perubahan, manajemen waktu, manajemen stres, manusia adalah suatu ilmu atau cara program bagaimana pembentukan mengatur hubungan dan motivasi, pemdampingan tim, karyawan, pengembangan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang organisasi, pengembangan karir, serta dimiliki oleh individu secara efisien dan pelatihan dan pengembangan. Aspek- efektif serta dapat digunakan secara aspek maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) meningkatkan pembelajaran dan kinerja Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 tersebut dimaksudkan untuk 71 tempat kerja. Konsep merupakan satu aspek yang menempati pengembangan sumber daya manusia posisi yang penting. Tuliasanini akan telah cukup meninikberatkan pembahasan pada aspek lama.Perkembangan itu dapat dijejaki pelatihan. Sebagai suatu upaya Islamisasi dari program pelatihan pemagangan pada pengetahuandnmemperkenalkan abad berkembang kedelapanbelas kecil.Kemudian pada industri perspektif syariah Islam dalam hal berkembang menjadi pelatihansumber daya manusia program pendidikan vokasi yang diikuti berkualitas (ulul Albab) sebagaimana dengan program pelatihan mekanikal surat Al-Zumar: 17-18:“Sampaikanlah atau dikenal dengan factory scholls pada berita gembira itu kepada hamba- waktu hamba-Ku, revolusi industri.Setelah itu yang mendengarkan berkembang program pelatihan bagi perkataan lalu mengikuti apa yang pekerja paling yang semiterdidik dan baik di antaranya.Mereka tidakterdidik. Kondisi pekerja pada masa itulah orang- orang yang telah diberi itu Allah petunjuk dan mereka itulah mendorong lahirnya gerakan hubungan manusia (human relation) orang-orang memiliki akal.” yang melihat manusia sebagai sesuatu Pelatihan yang kompleks, bukan sekedar sama Dalam Manajemen Sumber Daya dengan faktor produksi lain. Setelah Manusia, pelatihan termasuk bagian dari Perang berkembanglah pengembangan karyawan (development program-prgoram pelatihan baru dalam of personnel) sebagai salah satu unsur organisasi yang besar, seperti Training untuk Within Industry (TWI). kemampuan kerja (ability to work) untuk Dunia II, Sejak memenuhi syarat dasar tahun 1960-an dan 1970-an muncullah mencapai prestasi kerja.Hal tersebut program-program pelatihan yang lebih ditujukan pada sasaran akhir yaitu profesional kelas. pendayagunaan SDM secara optimal Sedemikian pentingnya, organisasi telah dengan tepat orang, tepat jabatan dan memasukkan tepat waktu. dalam dan ruangan merumuskan pengembangan sumber daya manusia ini dalam perencanaan Dari sekian strategisnya. banyak aspek Pelatihan merupakan usaha untuk menghilangkan terjadinya kesenjangan atau gap antara unsur-unsur yang pengembangan sumber daya manusia dimiliki oleh seorang karyawan dengan dan melihat perkembangannya, pelatihan unsur-unsur Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 yang dikehendaki 72 organisasi. Usaha tersebut dilakukan manajemen memiliki fungsi-fungsi yang melalui peningkatan kemampuan kerja sama dengan fungsi manajemen, yaitu yang memiliki karyawan dengan cara perencanaan, menambah pengarahan pengetahuan dan pengorganisasian, dan pengendalian. keterampilan. Perusahaan atau organisasi Disamping fungsi-fungsi pokok tersebut, selalu akan menempatkan sumber daya MSDM memiliki beberapa fungsi-fungsi manusia sebagai bagian dari strategi operasional.Bambang Wahyudi (2002) menghadapi kompetisi yang semakin mengemukakan tiga lingkup kegiatan luas. Salah satu strategi di bidang dalam MSDM yang didasarkan berbagai pengembangan SDM adalah dengan pandangan beberapa ahli tentang fungsi- melakukan training secara terstruktur fungsi operasional tersebut. dan in-line dengan program organisasi. Pelatihan sangat diperlukan, Tiga lingkup kegiatan tersebut adalah pengadaan, pengembangan dan tetapi banyak manajer yang merasa pemeliharaan pesimis akan hasil yang diperoleh dari untuk mencapai sasaran akhir yaitu pelatihan. Oleh karena itu diperlukan pendayagunaan program pelatihan diposisikan secara optimal.Pengadaan dan pengembangan utuh dengan perencanaan manajemen SDM diarahkan untuk menjamin syarat strategik dan dilakukan dengan tahap- dasar kemampuan kerja (ability to work), tahap yang teratur. Studi yang dilakukan sedangkan pemeliharaan SDM diarahkan Tall dan Hall (A. Usmara, Editor, 2007: untuk menjamin syarat dasar kemauan 157) menyimpulkan bahwa kombinasi kerja berbagai faktor seperti teknik pelatihan, duanya persiapan dan perencanaan yang matang, prestasi kerja yang baik. serta komitmen terhadap esensi sumber daya manusia SDM (willingness to diperlukan secara work).Kedua- untuk mencapai Dalam ruang lingkup MSDM pelatihan, perusahaan dapat mencapai a yang greater competitive advantage di dalam Wahyudi pasar yang sangat ketat. Pengembangan Kedudukan Pelatihan dalam Development) merupakan subfungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia (MSDM) (Human Manajemen Sumber Daya Manusia, Subfungsi sebagai Pengembangan ilmu terapan dari ilmu Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 dikemukakan oleh tersebut, Pelatihan (Training Resources yang Bambang dan and Development). lainnya Karir adalah (Career 73 Development).Dengan demikian jelaslah dasar bahwa pelatihan dalam teknologi atau diperlukan untuk komputer, kemampuan kerja 3) Membantu karyawan dalam seorang tenaga kerja untuk menunjukkan memahami bagaimana bekerja prestasi kerja yang diharapkan. dengan efektif untuk meningkatkan Tujuan Pelatihan kualitas produk, menjamin aspek Secara umum, bertujuan untuk pelatihan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan prilaku karyawan, mengaplikasikannya dalam 4) Menekankan dalam budaya inovasi, organisasi kreatifitas dan pembelajaran, kemudian 5) Memastikan ketentraman bekerja pekerjaan karena kontribusi karyawan kepada sehari-hari. Dalam mencapai keunggulan bersaing, harus dipandang lebih luas organisasi telah berubah 6) Mempersiapkan karyawan sebagai suatu cara menciptakan modal bekerja intelektual (intelectual capital). Modal karyawan (Noe, 2003: 250-251) intelektual kognitif meliputi (know what), lebih efektif dapat sesama keterampilan 7) Sedangkan sifat-sifat unsur proses keterampilan dari pelatihan merupakan tantangan lanjutan (know how), kreatifitas dan bagi pemahaman tentang sistem (know why) pertanyaan dan care why atau kreatifitas atas merupakan dorongan sendiri (Noe, 2002: 451). kesenjangan Secara khusus, suatu organisasi manajer pelatihan dalam apakah solusi menjawab pelatihan atas masalah pengetahuan, jelas dan tujuan realistik, berkeyakinan bahwa investasi dalam pelatihan merupakan investasi yang pelatihan mereka baik, dan keafektifan dari pelatihan bersaing. itu sendiri, apakah ia berhasil atau dapat mencapai membantu keunggulan Berkaitan dengan ini pelatihan dapat : 1) Meningkatkan tidak (Gomez-Mejia, 2002: 261). pengetahuan 8) Pelatihan merupakan satu diantara karyawan dalam hal budaya dan proses yang signifikan dalam fungsi pesaing manajemen sumber daya manusia mancanegara yang diperlukan untuk sukses di pasar suatu internasional, memainkan peran dalam memelihara 2) Membantu karyawan meyakinkan memiliki bahwa keterampilan organisasi. Pelatihan dan mengembangkan kemampuan individu Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 dan organisasi secara 74 keseluruhan (Valle, et al. 2000: datang, Rasulullah membawa sejumlah 287). Penelitian lain menyatakan prinsip etika dan melakukan perubahan bahwa perubahan pada pengetahuan radikal dalam memperlakukan pekerja dan kebiasaan merupakan hasil dari dalam pekerjaan dan pendidikannya. pelatihan. Reaksi atas program pelatihan berkaitan dengan karakter personal dan situasional Berdasarkan Al Quran Surat Al Jumu‟ah (62) :2 ; dalam individual dan situasional dalam pengukuran keefektifan pelatihan “Dialah yang mengutus kepada persepsi peserta perihal dukungan manajemen, isi pelatihan berkaitan dengan pekerjaan otoritas dan mereka kebebasan serta mereka untuk memulai perubahan yang disarankan dalam pelatihan (Carrol and Nash, 1970: 187). Hal ini sejalan dengan penelitian Mathieu dkk. tentang pengaruh karakteristik berdasarkan teori valence- kaum yang buta huruf (ummiy) seorang instrumentality-motivation Rasul (Mathieu, et al.,1992: 828). membacakan Pelatihan dalam Perspektif Islam Dalam mereka, mereka, ayat-ayat-Nya menyucikan mereka yang kepada dan pengetahuan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Islam, secara formal tidak ditemukan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka secara sebelumnya pasti pembinaan khazanah diantara pola pelatihan karyawan di atau zaman benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. Rasulullah.Dalam sejarah Islam, sejak Kandungan dari ayat ini adalah: zaman jahiliyah, telah ada pengambilan (Dialah yang mengutus kepada kaum budak sebagai buruh, pembantu atau yang buta huruf). Dalam ayat ini pekerja, walaupun setelah zaman Islam dijelaskan perbudakan ini diutus oleh Allah dengan kebenaran yang menandakan adanya tradisi pelatihan dan dibawanya kepada kaum yang belum pembinaan dalam Islam.Ketika Islam tahu membaca dan menulis pada waktu mulai dikurangi.Hal Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 bahwa nabi Muhammad 75 itu.Rasul itu bukan datang dari tempat dengan sanda beliau :” sesunggunya kita lain, melainkan timbul dan bangkit adalah umat yang ummiyy, tidak pandai dalam kalangan kaum itu sendiri, dan membaca dan berhitung.” Betapapun, rasul itu sendiri juga seorang ummiy. yang dimaksud dengan al-Ummiyyyin Beliau tidak pernah belajar menulis dan adalah masyarakat Arab. mebaca sejak kecil sampai wahyu turun. Kata (seorang Rasul dari Sehingga dia rasul yang ummiy dari kalangan mereka ). Orang-orang Arab kalangan yang ummiy. pada waktu itu disebut sebagai orang) orang yang buta huruf karena pada fi/pada oleh ayat di atas berfungsi umumya mereka tidak bisa membaca dan menjelaskan menulis. Dalam 100 orang belum tentu keadaan Rasul SAW. Ditengah mereka yakni bahwa beliau senantiasa berada dalam mereka, tidak pernah bersama meninggalkan mereka, bukan juga pendatang di antara mereka. ) al ummiyyyin ) minhum/dari mereka, mengisyaratkan bahwa Rasulullah SAW adalah bentuk jamak dari kata ()ﻲﻣﺃ memiliki ummiyy dan terambil dari kata ()ﻢﺃ seluruh umm/ibu dalam arti seorang yang tidak sejarawan, pandai membaca dan menulis. Seakan- Taghlib yang tidak memiliki hubungan akan keadaanya dari segi pengetahuan darah dengan Rasul. hubungan suku-suku Ibn darah Arab. Iskaq, dengan Menurut hanya suku sama dengan keadaanya ketika baru Dalam kalangan mereka itulah dilahirkan oleh ibunya atau sama dengan nabi Muhammad SAW dibangkitkan keadaan pandai dalam keadaan yang ummiy pula, (yang Ini karena membacakan kepada mereka akan ayat- masyarakat Arab pada masa jahiliyah ayatNya.), artinya bahwa diangkatnya umumnya yang tak pandai membaca dan nabi Muhammad yang ummiy menjadi menulis, lebih-lebih kaum wanitanya. seorang Ada juga yang berpendapat bahwa kata kepadanya wahyu illahi sebagai ayat- ibunya yang membaca dan menulis. dari kata Rasul, lalu diturunkan ()ﺔﻣﺃ ayat, yang pertama turun di gua hira, ummah/umat yang menunjuk kepada dimulai dengan ayat “Iqra‟”, artinya masyarakat ketika turunnya al-Qur‟an “bacalah!”. Pada ayat yang pertama dan yang oleh Rasulullah SAW dilukiskan “ allama bil qalam, „alamal insaana ummiyy terambil tak Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 76 maa lam ya‟lama”. (yang mengajar adalah dengan memakai pena, mengajarkan (agama), pengetahan hukum, penjelasan kepada manusia barang yang tadinya tentang belum dia ketahui). Maka berturut-turut pengamalan, ayat yang lainya selama beliau di memahami arti al-Hikmah dengan “as- Mekkah dan pindah ke Madinah, semua Sunah”, karena tidak ada yang selain al- itu beliau bacakan dan beliau ajarkan Qur‟an yang diajarkan Nabi Muhammad “dan SAW kecuali as –Sunnah. menyucikan membersihkan jiwa mereka”. mereka Yaitu dari “rahasia persoalan-persoalan kemaslahatan (Dan dst.” serta Imam meskipun cara Syaf‟i sebelumnya kepercayaan yang sesat, dari akidah yang adalah di dalam kesesatan yang nyata). salah dari langkah yang menyesatkan Oleh sebab itu supaya seseorang dapat dan membersihkan badan mereka dari menghayati hidup beragama, jangan kotoran. Karena mereka selama itu hanya bertumpu pada syari‟at dan tidak belum mengenal arti kebersihan bagi mengetahui latar belakangnya. dirinya sehingga mereka diajarkan cara berwudhu, mandi dan bahwa perubahan yang terjadi pada menghilangkan hadas dan najis. (Dan seorang yang ummiy teerjadi setelah mengajarkan kepada mereka akan kitab kedatangan Rasul dari kalangan mereka dan hikmah). sendiri. Sebelum Rasul itu diutus banyak Banyak junub Pada ujung ayat 2 menjelaskan yang terjadi kesesatan yang nyata pada bangsa menafsirkan bahwa al-Kitab artinya Arab. Mereka bukan hanya ummiy yang adalah syari‟at itu sendiri yang berisi buta huruf saja bahkan ummiy dalam hal perintah agama dan jalan yang benar. Misalnya dan ahli tafsir larangan. Sedangkan hikmah adalah arti dan rahasia dari mereka perintah Dan mereka hidup-hidup, perang suku, dan mengajarkan al-Kitab merupakan isyarat ka‟bah mereka jadikan tempat untuk tentang berkumpulnya dan larangan pengajaran itu. “pengetahuan kuburkan anak perempuan berhala-berhala lahiriah dari syariat”, adapun al-Hikmah sesembahan mereka. adalah “pengetahuan tentang keindahan, Pola Pembinaan dan Pendidikan rahasia, motif, serta manfaat-manfaat Rasulullah syariat”. Demikian menurut ar-Razi yang Pola dikenal dengan gelar al-Imam. Adapun Rasulullah diwujudkan dalam empat pembinaan dan pendidikan maknanya menurut Abduh al-Hikmah Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 77 jenis, yaitu (Cecep Darmawan, 2006: kerja produktif, aturan, atau tata 94): tertib, visi, misi perusahaan serta 1. Metode Tilawah tugas/kewajiban karyawan.Hal ini Tilawah, memiliki makna membaca dilakukan yang diarahkan untuk membaca ayat- kinerja atau mengingatkan kembali ayat Allah.Ayat Allah tersebut bisa motivasi kerja yang sebenarnya. diartikan dalam bentuk kauniyah Konsep Quran).Tilawah kemampuan diartikan meningkatkan 3. Metode Tazkiyyah (ciptaan, alam) dan qauliyyah (Al sebagai tazkiyyah adalah pembersihan atau kemampuan manusia membaca ayat penyucian terhadap hal-hal yang Allah secara luas, termasuk dalam masih bercampur baur dengan kritis kejadian alam, sejarah manusia, atau dan kondisi psikologis manusia itu sendiri. tazkiyatun nafs (membedakan hasrat Implikasinya adalah membudayakan jiwa yang baik dan buruk) dan membaca Al Qur‟an sebagai bentuk tazkiyatun fikr (membedakan pola pembinaan pikir psikologis untuk retrospeksi dalam yang bentuk baik dan meningkatkan kesalehan pribadi, dan buruk).Implikasinya pelatihan untuk dalam arti sosial dengan mengajak mengubah prilaku dan kinerja yang karyawan untuk membaca ayat Allah, perlu diperbaiki. misalnya dengan studi banding atau 4. Metode Hikmah widyawisata sesuai dengan teori Metode hikmah adalah kemampuan penguatan (reinforcement theory) 2. untuk untuk menarik suatu Metode Taklim tersembunyi Taklim artinya proses pengajaran, filosofis dari suatu kejadian.Hal ini dalam hal ini pengajaran „kitab‟. merupakan Pengajaran adalah proses transfer dar kearifan alam memaknai sebuah pihak pertama kepada pihak kedua, gejala atau kenyataan yang ada. sedangkan „kitab‟, sebagaimana atau pelajaran suatu Adapun teknik hukum. Implikasinya ialah dengan proses mengajarkan Darmawan, 2006: 98): karyawan perihal etos kerja, sosialisasi nilai- kecerdasan Teknik Dasar Proses Pendidikan Arkoun, dimaknai sebagai sumber kepada pengetahuan 1. pendidikan dasar adalah dalam (Cecep Rasa Empati nilai, teori-teori, kiat-kiat sukses, kiat Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 78 Dalam Al Quran Surat selalu ingat” (QS Al Isra 17:14). Al At Taubah:128 Quran mengisyaratkan harus adanya disebutkan,”Sesungguhnya telah proses pengulangan (up grading) datang kepadamu seorang Rasul dari dan pemantapan hasil pembinaan. kaummu sendiri…”. Konteks ayat Dalam praktiknya, evaluasi kritis ini pelatihan perlu dilakukan untuk adalah, seorang pembimbing/pembina/pelatih perlu menguji memosisikan diri sebagai pemimpin sebuah pelatihan. yang datang seolah-olah berasal dari keberhasilan Perumpamaan dan Cerita kaum yang sama. Seorang pembina “ diharapkan memiliki sifat (a) arif perumpamaan …” (QS. An Nahl dan tahu standar kualitas masalah 16:76). dan kesulitan belajar peserta, (b) menegaskan tentang jiwa perumpamaan atau empatis psikologis terhadap peserta, kesuksesan suksesnya 2. 3. kualitas (c) kondisi orientasi terlatih, mengajar, Allah membuat Demikian Al (pula) Quran perlunya cerita dalam pelatihan sebagai model kritik dan bukan (d) Dan evaluasi pola sendiri kehidupannya atas refleksi sendiri.Implkasinya pendidikan yang penuh jiwa kasih adalah pentingnya sebuah pemberian sayang dengan menciptakan suasana mekanisme belajar yang penuh ketundukan pada menarik kesimpulan atau hikmah mekanisme belajar dari memenuhi kewajiban dan saling masing- belajar suatu disebutkan untuk dapat cerita. Sebagaimana dalam Al masing. “…Sesungguhnya Adanya Pengulangan mereka itu terdapat pelajaran bagi Potensi insani yang memilki jiwa, orang yang mempunyai akal…” (QS. rasa dan pikiran mempengaruhi Yusuf 12:11). kualitas kehendak dan kekuasaan dalam mengaktualkan 4. dalam Quran, kisah Widyawisata potensi Al Quran memberikan suatu metode tersebut.Oleh karena itu pelatihan praktis dalam proses pelatihan, yaitu perlu dilakukan secara berulang- berwidyawisata. ulang.“Dan sesungguhnya dalam Al mereka tidak mengadakan perjalanan Quran ini Kami telah ulang-ulangi di muka bumi dan memperhatikan (peringatan-peringatan) agar mereka bagaimana Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 akibat “Dan yang apakah diderita 79 mereka…” menetap dalam hati dan dibuktikan (QS. Ar Rum 30:9, lihat juga AL oleh amal”.Pernyataan Rasul ini Hajj 22:30 dan Ali Imran 3:190). sesuai dengan pentingnya mental Ayat-ayat memberikan istiqamah dalam memegang prinsip pelajaran bahwa widyawisata dapat dan amal (praktik) dalam kehidupan memberikan pengalaman langsung, sehari-hari.Aplikasinya dapat berupa empiris, praktik lapangan, magang dan tugas orang-orang sebelum tersebut aktual dan objektif. Aplikasinya dalam masa sekarang kerja. dikenal sebagai outbond training. 5. 6. Konsep pendidikan Islami tidak Uswah akan dapat sepenuhnya dipahami tanpa Adanya keteladanan dari pemimpin terlebih dahulu memahami penafsiran di merupakan Islam tentang pengembangan individu metode yang efektif dalam proses (Ali Ashraf, 1996:1). Dari pernyataan pelatihan pembinaan. tersebut dapat ditegaskan bahwa proses Keberhasilan proses pelatihan bisa pendidikan merupakan sebuah proses dipengaruhi oleh uswah positif yang aktualisasi atau pemberdayaan potensi- ada dilingkungan kerja yang akan potensi keinsaniahan. Pola pendidikan membentuk yang perlu dikembangkan sesuai dengan lingkungan kerja dan budaya organisasi. Sebagaimana dinyatakan dalam Al hakikat Quran, “Sesungguhnya telah ada pendidikan jismiyyah yaitu terhadap pada diri Rasulullah itu suri tauladan potensi jasmani, (b) pendidikan ruhiyah yang baik bagimu…” (QS Al Ahzab untuk mengembangkan semangat/ghirah 33:21, lihat juga Al Mumtahanah atau mental insani, dan (c) pendidikan 60:4 dan Ash Shaff 61:2-3) fi‟liyyah, Memberikan Ruang Praktikal seluruh potensi indrawi manusia. Memberikan ruang praktik kepada insaniyah yaitu Dengan adalah (a) teroptimalisasikannya demikian, dalam pengembangan perlu peserta pelatihan merupakan satu pelatihan jenis metode pelatihan yang relevan diperhatikan untuk menurut wawasan teoritis, dan dimensi ruhiyah. Falsafah Dimensi terakhir inilah yang merupakan Nabi bahan pertimbangan dasar dalam proses dikedepankan Syaibany Pendidikan dalam buku Islam.Hadits menyatakan bahwa,”Bukanlah iman dan itu dimensi keterampilan, pengembangan sumber daya manusia. dengan berangan-angan, tetapi yang Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 80 peran Kesimpulan Dari pemaparan diatas dapat dalam memelihara dan mengembangkan kemampuan individu disimpulkan bahwa Manajemen Sumber dan Daya Manusia, sebagai ilmu terapan dari Penelitian lain ilmu manajemen memiliki fungsi-fungsi perubahan pada yang sama dengan fungsi manajemen, kebiasaan merupakan yaitu pengorganisasian, pelatihan. Reaksi atas program pelatihan pengendalian. berkaitan dengan karakter personal dan perencanaan, pengarahan dan organisasi secara keseluruhan. menyatakan pengetahuan hasil dari situasional MSDM memiliki beberapa fungsi-fungsi perihal operasional. Pelatihan merupakan satu pelatihan berkaitan dengan pekerjaan diantara proses yang signifikan dalam mereka serta otoritas dan kebebasan fungsi manajemen sumber daya manusia mereka untuk memulai perubahan yang suatu organisasi. Pelatihan memainkan disarankan dalam pelatihan DAFTAR PUSTAKA Cecep Darmawan, 2006, Kiat Sukses Manajemen Rasulullah: Manajemen Sumber Daya Insasni Berbasis Nilai-Nilai Ilahiyah, Penerbit Khazanah Intelektual, Bandung Bambang Wahyudi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, CV.Sulita, Bandung Baron, Angela dan Amstrong, Michael, 2007, Human Capital Management: Achieving Added Value Through People, Kogan page Ltd., London and Philadelphia Bernardin, H. John, 2003, Human Resources Management: An Experiential Approach, 3rd Edition, McGraw-Hill/Irwin, New York Carrol, Stephen J., and Nash, Allan N., 1970, Some Personal and Situational Correlates of Reaction to Management Development Training, The Academy of Management Journal Vol.13, No.2:187-196 dukungan persepsi dan Disamping fungsi-fungsi pokok tersebut, A. Usmara, Editor, 2007, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Amara Books, Yogyakarta. dalam bahwa peserta manajemen, isi Gomez-Mejia, Luis R., et.al., 2004, Managing Human Resources, 4th Edition, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River. Malthis, Robert L. dan Jackson, John H., 2004, Human Resources th Management, 10 Edition, South-Western, Ohio – Penerjemah: Diana Angelica, 2006, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Mathieu, John E., 1992, Influences of Individual and Situational Characteristic on Measures of Training Effectiveness, The Academy of Management Journal Vol.35, No.4:828-847 10) Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 Noe, Raymond A., 2002, Employee Training and Development, 2nd Edition, The 81 McGraw-Hill Companies, Inc., New York Results, Harvard Business School Press, Boston Noe, Raymond A., et al., 2003, Human Resources Management : Gaining A Competitive Advantage, 4th Edition, The McGraw-Hill Companies, Inc., New York Valle, Ramon, et al., 2000, Business strategy, work process and human resources training: are they congruent?, Journal of Organizational Behavior Vol 21:283-297 Soenarjo, 1971, Al Qur‟an danTerjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al Qur‟an, Jakarta. Werner, Jon M., dan DeSimone, Randy L., 2009, Human Resources Development, 5th Edition, SouthWestern Cengage Learning, Mason Ulrich, Davis, 1997, Human Resources Champions: The Next Agenda for Adding Value and Delivering Al Qur‟an Digital Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 82