BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Definisi Komunikasi
Istilah
komunikasi,
Latin Communicatio yang
yaitu
berarti
Komunikasi
berasal
‘pemberitahuan’
atau
dari
kata
‘pertukaran
pikiran’. Secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah
terdapat unsur – unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran
pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan
komunikan (penerima pesan). (Suprapto, 2011: 5)
Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan(message),
orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator)
sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan
(communicatee). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan, jika dianalisis pesan
komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the
message), kedua lambang (symbol).Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran
atau perasaan, lambang adalah bahasa.(Prof.Onong Uchjana Effendy.,
2003: 28)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses
pengiriman pesan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang
disampaikan dengan maksud tujuan tertentu dan adanya feedback atau
umpan balik.
9
10
Untuk mengetahui lebih jauh definisi komunikasi, Prof. Onong
Uchjana Effendy memaparkan definisi komunikasi menurut pakar-pakar
komunikasi, yaitu sebagai berikut ini:
1. Harrold Lasswell
Para
spesialis
komunikasi
tidaklah
cukup
memiliki
keterampilan dalam melakukan survei, analisis, isi. Atau
kegiatan teknik lainnya. Profesi yang sejati dapat dikatakan
keterampilan yang dilengkapi dengan pencerahan. Dalam
kasus komunikas, kondisi, dan proyeksi dari keseluruhan
proses. Ini juga mencakup kapasitas dan menemukan dalam
mengevaluasi kebijaksanaan dalam penyelesaian tujuan-tujuan
yang dianggap dasariah
2. Kurt Lewin
Kita
dewasa
ini
mengenal
pemikirannya
mengenai
“gatekeeping”, “group dynamics” dan “consistency theory”
melalui murid-muridnya yang menampilkan berbagai teori
komunikasi
yang
bersumber
dari
pemikiran
Lewin;
diantaranya dapat disebut disini Festinger dengan “The Theory
of Cognitive Dissonance”, Heider dengan “balance Theory,
Newcomb dengan “A-B-X Model”, Osgood dan Tannembaum
dengan “Congruity Theory”. Dan banyak lagi Lewin
mencanangkan dinamika kelompok dengan memfokuskan
kepada masalah komunikasi kelompok sebagai sarana untuk
memperoleh pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi
oleh kelompoknya. Bagaimana tipe kepemimpinan otoriter
11
dan demokratik mempengaruhi produktivitas kelompok?
Bagaimana keterkaitan seseorang pada suatu kelompok
mempengaruhi kesesuaian orang tersebut dengan norma
kelompoknya?. Lewin oleh para sarjana komunikasi dewasa
ini lebih dikenal karenakonsep gatekeepingnya, yakni proses
pengendalian arus pesan dalam saluran komunikasi. Dewasa
ini konsep gatekeeping digunakan secara luas dalam ilmu
komunikasi, terutama dalam komunikasi organisasional.
3. Paul Lazarsfeld
Lazarsfeld
terpengaruhi
oleh
pemikiran
Freud
yang
menyebabkan ia berminat untuk melakukan studi terhadap
sumber-sumber perilaku. Dalam melakukan penelitiannya ia
menggunakan pedoman empirisme. Oleh karena metode
penelitiannya tentang pengukuran dan pengambilan sampel
semakin berkembang, maka ilmu komunikasi semakin
mendapat penghargaan dari disiplin ilmu sosial lainnya.
(Prof.Onong Uchjana Effendy.,M.A., 2003:16-21)
Maka peneliti menyimpulkan bahwa masing-masing bapak
komunikasi mempunyai cara masing-masing dalam meneliti
komunikasi tetapi tujuan dari komunikasi sama yaitu manusia
tidak bisa hidup sendiri (individual), manusia harus hidup
bermasyarakat demi kelangsungan hidupnya, keamanan
hidupnya, maupun keturunannya.
12
2.1.2 Teori Komunikasi Massa
a. Definisi
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja,
komunikasi massa berasal dari perkembangan kata media of mass
communication
(media
komunikasi
massa).
Massa
dalam
arti
komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan
dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan
perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa
disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau
pembaca. (Nurudin, 2004: 2)
Komunikasi
massa
(mass
communication)
di
sini
ialah
komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar
yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang
ditujukan kepada umum, dan film yang dipertujukan di gedung-gedung
bioskop.
Hal tersebut perlu dijelaskan oleh karena ada sementara pakar di
antaranya Everett M. Rogers, yang menyatakan bahwa selain media
massa modern terdapat media massa tradisional yang meliputi teater
rakyat, juru dongeng keliling, juru panting dan lain-lain. (Onong
Uchajana,2003 : 79).
Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael
W. Gamble dan Teri Kwal Gambel (1986) akan semakin memperjelas
apa itu komunikasi massa. Menurut mereka suatu bisa didefinisikan
sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:
13
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada
khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebearkan melalui media
modern pula gabungan di antara media tersebut.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas
audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan
jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak
saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah milik public. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan
diterima oleh banyak orang. Karena itu diartikan milik pribadi.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya
tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).
Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh
sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat
media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok
atau public di mana yang mengontrol bukan sejumlah individu.
Bebedapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam
membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah
seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lebaga sensor lain
dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
14
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam
jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya,
dalam komunikasi antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar
tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).
Dengan
demikian,
media
massa
adalah
alat-alat
dalam
komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat
kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa
disbanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi
hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan
pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas.
b. Fungsi Komunikasi Massa
Dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam bukunya yang berjudul
“The Story of Human Communication: Cave Painting to Microchip ”
tentang tiga fungsi dari komunikasi massa, yakni: fungsi pengawasan,
tindakan korelasi, dan transmisi budaya. Fungsi pengawasan menunjuk
pada pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian –
kejadian yang berlangsung di lingkungan, di luar maupun di dalam
masyarakat tertentu. Kemudian fungsi sebagai tindakan korelasi menitik
beratkan kepada hubungan antara individu maupun kelompok.
Diharapkan dengan hadirnya proses komunikasi massa dapat
menjalin sebuah korelasi antara individu maupun kelompok yang satu
dengan yang lainnya. Sedangkan fungsi sebagai transmisi budaya,
dijabarkan oleh Lasswell sebagai fungsi untuk membangun sebuah
15
kebudayaan dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu.
Fungsi komunikasi massa dijabarkan menjadi:
1. Informasi
Berita – berita yang diinformasikan merupakan komponen paling
penting. Dalam berita tersebut istilah jurnalistik yang digunakan adalah
5W + 1H (What, Where, Who, When, Why, + How). (Hidayat, 2007: 66)
2. Hiburan
Fungsi hiburan dalam bmedia elektronik menduduki posisi yang paling
tinggi. Ini dikarenakan media massa mengemas program dengan ide dan
kreatifitas yang berfungsi menghibur masyarakat. (Hidayat, 2007: 69)
3. Persuasi
Persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi
informasi dan hiburan. Aktifitan Public Relations (PR) dan promosi
khusus dalam komunikasi tatap muka juga menjadi bentuk dan fungsi
persuasi yaitu mengajak. (Hidayat, 2007: 72)
4. Transmisi Budaya
Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling
sedikit dibicarakan. Hal ini ditransmisikan oleh individu, orang tua,
kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder dan proses pendidikan
yang secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat.
(Hidayat, 2007: 74)
16
5. Mendorong Kohesi Sosial
Fungsi media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Paul
Lazarfeld dan Robert K. Merton mengatakan bahwa media juga
mempunyai fungsi narcoting dysfunction (racun pembius). Meskipun
ekstrim, tidak dipungkiri media massa tidak kelola secara bijak maka
akan menjadi racun dan mengarahkan masyarakat melainkan justru
menciptakan kemunduran. Tetapi bila dikelola dengan benar maka akan
menjadi racun yang baik karena dapat mempersatukan masyarakat.
(Hidayat, 2007: 77)
6. Pengawasan
Bagi Lasewell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan, yang
artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi
mengenai kejadia – kejadian yang ada di sekitar kita. Dibagi menjadi
dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan
instrumental. (Hidayat, 2007: 78)
7. Korelasi
Fungsi yang menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar
sesuai dengan lingkungannya. Hal ini berlaku dalam iklan, karena iklan
akanmenghubungkan antara pemasang iklan dengan sasaran iklan
tersebut. (Hidayat, 2007: 82)
8. Pewarisan Sosial
Media masssa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang
menyangkut pendidikan formal maupun informal. (Hidayat, 2007: 86)
17
c. Efek-efek Komunikasi Massa
Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek
komunikasi massa dan keberadaanya sebgai benda fisik, yaitu
:(Rakhmat, 2003 : 220- 222).
a. Efek Ekonomi
Kehadiran media massa menggerakan berbagai usaha –
produksi, distribusi – konsumsi “ jasa “ media massa.
Kehadiran surat kabar berarti menhidupkan pabrik pensulaplai
kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakn dan grafika,
serta memberi pekerjaan pada wartawan, ahli perancang grafis,
pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya.
b. Efek Sosial
Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial
akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa
kehadiran televisi menghadirkan status sosial pemiliknya. Di
perdesaan, televisi telah membentuk jaringan–jaringan interaksi
sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat
jaringan sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan
penduduk desa sosiologi.
c. Efek pada penjadwalan kegiatan
Masuknya televisi ke kehidupan masyarakat mengakibatkan
beberapa kegiatan sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan
lainya dihentikan sama sekali, karena waktunya dipakai untuk
menonton televisi.
18
d. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan
psikologis. Sering terjadi orang juga menggunakan media untuk
menghilangkan rasa tidak enak. Misalnya kesepian, marah,
kecewa dan sebagainya. Media digunakan tanpa mempersoalan
isi pesan yang disampaikannya, media digunakan hanya sekedar
untuk menenangkan kembali perasaanya.
e. Efek pada perasaan orang terhadap media
Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu.
Timbulnya perasaan senang atau percaya pada media massa
tertentu mungkin erat kaitanya dengan pengalaman individu
bersama media tersebut.
Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “
Dinamika Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari
komunikasi, yaitu:
1.
Dampak Kognitif
Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada
komunikan yang menyebabkan ia menjadi tahu atau
meningkatkan intelektualitasnya. Disini pesan yang ingin
disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si
komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator
hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari
komunikan.
19
2.
Dampak Afektif
Dampak Afektif lebih tinggi kadarnya dari pada dampak
kognitif. Disini tujuan komuikator bukan hanya sekedar
supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan
perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, marah
dan sebagainya.
3.
Dampaknya Konatif
Dampak Konatif adalah dampak yang timbul pada
komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan
(Effendy, 2003 : 7).
2.1.3 Media Massa
Media massa adalah channel, saluran, sarana yang dipergunakan
dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan untuk
banyak orang. Fungsi utama dari media massa adalah menyebar luaskan
informasi kepada khalayak dan sekaligus mengiklankan produk.
Menurut Cangara (2003: 134) media massa adalah alat yang
digunakan untuk penyampaian pesan dari sumber kepada penerima
(khalayak) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis yaitu seperti
surat kabar, film, radio, dan TV. Begitu juga yang dikatakan oleh (Buhran
Bungin 2006: 72) media massa adalah media komunikasi dan informasi
yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses
oleh masyarakat secara massal pula. Informasi massa adalah informasi yang
diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang
20
hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi
massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu masingmasing. Dan apabila menurut Effendy (2003: 82) mengenai media massa
menimbulkan keserempakkan kontak dengan sejumlah besar penduduk
dalam jarak yang jauh dari komunikator.
Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media
massa adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi secara serempak dan menyeluruh kepada masyarakat banyak
melalui media yang ada.
Yang termasuk di Big Five of Mass Media adalah surat kabar,
majalah, televisi, radio dan film.
2.1.3.1 Jenis – Jenis Media Massa
1.
Media Massa Cetak (Printed Media).
Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Isi media
massa umumnya t
erbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita,
opini, dan feature.
2.
Media Massa Elektronik (Electronic Media)
Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara
atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti
radio, televisi, dan film.
3.
Media Online (Online Media, Cybermedia) yakni media massa yang
dapat kita temukan di internet (situs web).
21
2.1.3.2 Karakteristik Media Massa
Karakteristik media massa menurut Cangara dalam
bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2003:134-135), adalah :
1.
Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri
dari banyak orang mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai
pada penyajian informasi.
2.
Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerim.
Kalau terjadi reaksi, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
3.
Meluas dan serempak, dimana informasi yang disampaikan
diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.
4.
Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, surat kabar,
majalah dan sejenisnya.
5.
Bersifat terbuka, artinya pesan yang diterima oleh siapa saja dan
dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.
Peran media massa menurut Denis Mcquail (1987):
a) Industry menciptakan lapangan pekerjaan, barang dan jasa serta
menghidupkan industry lainnya yakni iklan/promosi.
b) Sumber kekuatan: alat control, manajemen dan inovasi
masyarakat.
c) Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa yang terjadi di
dalam masyarakat.
d) Wahana pengembangan kebudayaan: tata cara, metode, gaya
22
hidup, dan norma.
e) Sumber dominan pencipta.
2.1.4 Televisi
a. Sejarah Televisi
Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun
1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (amerika Serikat)
menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan
mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconoscope bekerja
mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronik
untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkanke dalam gelombang
radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan
pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada
pertemuan world’s fair pada tahun 1939.
Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh
masyarakat. Harga peswat televisi ketika itu masih mahal, selain itu
belum tersedia banyak program untuk disaksikan. Pengisi acara pada
televisi pada masa itu bahkan meragukan masa depan televisi, mereka
tidak yakin televisi dapat berkembang dengan pesat.
Perang dunia ke-2 sempat menghenyikan perkembangan televisi.
Namun setelah perang usai, teknologi baru yang telah disempurnakan
selama perang, berhasil mendorong kemajuan televisi. Selain itu, layar
televisi sudah menjadi lebih besar, terdapat lebih banyak program yang
tersedia dan sejumlah stasiun televisi lokal mulai membentuk jaringan.
Masa depan televisi mulai terlihat menjanjikan.
23
Awalnya di tahun 1945, hanya terdapat 8 stasiun televisi dan 8000
pesawat televisi di seluruh AS. Namun sepuluh tahun kemudian, jumlah
stasiun televisi meningkat menjadi hampir 100 stasiun sedangkan
jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat televisi mencapai 35juta
rumah tangga atau 67 persen dari total rumah tangga.
Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada
tahun 1950-an. Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh
stasiun NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran
berwarna selama tiga jam setiap harinya.
Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24
Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta
olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula
Televisi Republik Indonesia (TVRI) dipergunakan sebagai panggilan
stasiun sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di
udara rata-rata satu jam ehari dengan segala kesederhanaannya.
TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan, kini
siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia
yang berjumlah 200 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat
saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Indonesia (RCTI)
yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut bermunculah
stasiun televisi lainnya, antara lain SCTV (Surya Citra Televisi), TPI
(Televisi Pendidikan Indonesia), dan ANTV (Andalas Televisi). Saat ini
jumlah stasiun televisi swasta telah mencapai 11 stasiun televisi.
Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa semakin
berkembangnya jaman, televisi juga masih berkembang, walaupun pada
24
awalnya banyak yang meng-under-estimate-kan televisi tapi dengan
tekat yang kuat televisi semakin berkembang sehingga sekarang
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk dapat
mengetahui informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, karena
televisi dapat memperlihatkan gambar yang dapat menjadi bukti penting
untuk masyarakat dalam keingintahuan-nya akan informasi. Tak heran
televisi merupakan media massa yang sangat diunggulkan sampai saat
sekarang.
b. Definisi Televisi
Televisi merupakan salah satu media massa karena pesan yang
disampaikan menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan
komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu. Dalam kamus besar Indonesia, televisi
adalah “pesawat system penyiaran gambar objek yang bergerak dan
disertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan
menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara)
menjadi gelombang listrik dan mengubah kembali menjadi berkas
cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang didengar digunakan untuk
penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya”.
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda yaitu tele (bahasa
yunani) yang berarti jauh dan visi (videre; bahasa latin) yang berarti
penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggris
disebut television dapat diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh
disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu
25
tempat dan dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat
penerima. (Wahyudi, 1992: 49)
Siaran Televisi merupakan media dan jaringan komunikasi dengan
ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah,
komunikator bersifat melembaga, pesanya bersifat umum, sasarannya
menimbulkan keserempakan dan komunikannya bersifat heterogen.
(Effendy, 2002: 21)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah “sistem
penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau
melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
(gambar)
dan
bunyi
(suara)
menjadi
gelombang
listrik
dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan
bunyi yang dapat di dengar. (Moeliono, 2001:1162)
Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan siaran televisi ialah
menyampaikan siaran informasi audio visual, sinkron, dan hidup, yang
kemudian dilihat, didengar, ditangkap oleh khalayak pemirsa melalui
pesawat penerima yang lazim disebut pesawat televisi.
c. Fungsi Televisi
Televisi memiliki fungsi sebagai berikut: (Effendy, 2007: 27)
1. Fungsi Penerangan (The Information Function)
Ada dua faktor yang mampu menyiarkan informasi yang
memusatkan. Faktor yang pertama adalah faktor immediately
(langsung dan dekat) dan faktor yang kedua adalah realism
(kenyataan).
26
2. Fungsi Pendidikan (The educational Function)
Televisi merupakan sarana yang berfungsi untuk memberikan dan
menambah pengetahuan kepada khalayak luas, terutama lewat
program – program acara yang disampaikan dengan baik.
3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)
Televisi juga dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat.
Setiap stasiun televisi biasanya selalu menyediakan program acara
yang bersifat menghibur disamping menjalankan kedua fungsi
lainnya.
2.1.5 Jenis-jenis Program Televisi
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program
yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya
apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama
program itu menarik dan disukai audience, dan tidak bertentangan dengan
kesusilaan, hukum dan peraturan yang tidak berlaku. Pengelolaan stasiun
televisi penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas tinggi dan seluas
mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.
Acara televisi atau program televisi merupakan semua acara-acara
yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar program televisi
di bafi menjadi hanya dua, yaitu program berita dan non-berita.
Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti
yang diterangkan berikut dengan penggunaan berbagai nama berbeda sesuai
dengan keinginan stasiun televisi masing-masing. (Iskandar, 2005:9)
27
Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar berdasarkan jenisnya yaitu :
1. Program informasi (berita)
Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar.
Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat.
Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk
untuk menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi
adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan
tambahan pengetahuan kepada khalayak audien. Daya tarik
program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual”
kepada audien.
Penyajian informasi termasuk
talk show
(perbincangan). Program informasi dapat menjadi dua bagian
besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news):
a. Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting
atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media
penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar
dapat diketahui khalayak audien secepatnya.
b. Berita langsung atau Straight news adalah suatu berita yang
singkat (tidak detail)
dengan hanya menyajikan informasi
terpenting saja yang mencakup 5W + 1H (who, what, where,
when, why, and how) terhadap suatu peristiwa yang
diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline)
karena informasinya cepat basi jika terlambat disampaikan
kepada audien.
28
c. Berita ringan atau feature adalah berita yang ringan namun
menarik (informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan
kekaguman, dsb) pada dasarnya berita semacam ini dapat
disebut sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan
waktu penayangan, namun karena durasinya singkat, dan ia
menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke
dalam kategori hard news. Program features sendiri dapat
diartikan sebagai suatu program kreatif, terikat pada dasardasar jurnalistik dan juga artistik, dapat mengabaikan segi
aktualitas, menyajikan kebenaran atau obyektivitas tetapi
kadang-kadang bisa subyektif, cenderung mengandung segisegi human interest, terutama yang bersifat ringan, menghibur,
menyenangkan, merangsang dan menimbulkan emosional
perasaan pemirsa. Dan juga memberi, menambah dan
meningkatkan informasi tentang kejadian atau peristiwa,
masalah, gejala, proses aspek-aspek kehidupan, termasuk juga
latar belakang (Pratikto, 1984: 15-16).
Ada juga yang mengartikan features sebagai suatu program
yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan
lewat
pandangan
yang
saling
melengkapi,
mengurai,
menyoroti secara kritis dan disajikan dalam berbagai format
dalam satu produksi sekaligus (Wibowo, 1997: 124).
Fungsi features secara umum mencakup lima hal, yaitu :
a.
Melengkapi sajian berita langsung (straight
news)
29
b.
Pemberi informasi tentang suatu situasi,
keadaan, atau peristiwa yang terjadi
c.
Penghibur dan pengembangan imajinasi yang
menyenangkan
d.
Wahana pemberi nilai dan makna terhadap
suatu keadaan atau peristiwa
e.
Sarana ekspresi yang paling efektif dalam
memperngaruhi khalayak (Sumadiria, 2005:
16).
Format features sebaiknya disusun berdasarkan urutan
logis, dari yang sederhana berkembang semakin rumit, dari
yang ringan berkembang semakin berat, dilengkapi dengan
musik ataupun sound effect mengenai tema program features
tersebut. Meskipun unsur-unsur yang membuat program
features ini menjadi terasa segar, harus selalu dipikirkan,
misalnya menghasilkan peristiwa atau wawancara yang
mengandung humor. Sehingga isi dari keseluruhan acara
features itu menjadi menarik untuk ditonton.
Semakin
berkembangnya
jaman
dan
kebutuhan
pemirsa, format program features yang ada di televisi pun
semakin banyak jenisnya. Tema program features yang sering
ditayangkan televisi saat ini antara lain :
1. Featureshuman interest: features ini mengandung banyak
unsur rasa manusiawi, sentuhan manusiawi. Unsur atau
30
segi yang diutamakan , isi acara langsung menyentuh rasa
manusiawi pemirsa. Misalnya keharuan, kegembiraan,
kesedihan, kebencian, simpati, cinta dan kasih sayang.
2. Features biografi: features ini menceritakan tentang
riwayat hidup pribadi-pribadi mereka yang bernilai untuk
diceritakan. Mungkin karena meraka tokoh-tokoh historis
yang tetap bertahan lama sesudah mereka tiada. Karena itu
sering juga disebut sebagai features sejarah atau riwayat
hidup.
3. Features otobiografi: features ini hampir sama dengan
features biografi, bedanya pada features ini memang
khusus menceritakan riwayat hidup tokoh-tokoh tertentu.
Pada
umumnya
tokoh-tokoh
itu
masih
hidup,
menunjukkan keintiman-keintiman pribadi, hal-hal yang
bersifat subyektif, dari suatu sudut pandang tertentu, yang
mungkin jarang diketahui orang lain.
4. Features perjalanan: features ini menceritakan tentang
perjalanan ke tempat-tempat yang menarik atau masih
jarang diketahui umum. Features ini dapat dikatakan juga
sebagai features pariwisata.
5. Features sejarah: features ini mengangkat mengenai
sejarah, sering ada kaitannya dengan tokoh-tokoh atau
tempat terkenal (Pratikto, 1984: 99-101)
31
d. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang
penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam
namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (current affair,
magazine, dokumenter, dan talk show.
Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa
banyaknya program informasi sampai saat sekarang ini dikarenakan
faktor kbutuhan masyarakat akan informasi yang ingin diketahui
sekelilingnya. Orang yang tidak tahu informasi apapun cenderung
tidak waspada kepada sekeliling dan kurang dapat berkomunikasi
dengan baik kepada sekitarnya. Oleh karena itu program berita
sampai sekarang ini juga merajalela bahkan ada beberapa stasiun
Televisi yang hanya menyajikan tayangan berita dari pagi hingga
malam hari, walaupun target audiens cenderung lebih sempit.
2. Program hiburan.
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan
untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan
permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah
drama, permainan/game, musik, dan pertunjukan.
a. Drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita
mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau
beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang
melibatkan konflik dan emosi.
b. Sinetron adalah drama yang menyajikan cerita dari
berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh
32
mrmiliki alur cerita sendiri – sendiri tanpa harus
dirangkum menjadi suatu kesimpulan.
c. Quiz show adalah bentuk program permainan yang paling
sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk
menjawab sejumlah pertanyaan dan menekannkan pada
kemampuan intelektualitas.
d. Ketangkasan adalah permainan yang harus menunjukkan
kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati
suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu
permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi.
e. Reality show adalah menyajikan suatu situasi seperti
konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas
yang sebenarnya. Bentuk-bentuk reality show:
•
Hidden camera
Hidden camera atau kamera tersembunyi. Ini
merupakan
program
yang
paling
realistis
yang
menunjukkan situasi yang duhadapi seseorang secara apa
adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang
mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang
berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
33
• Competition show
Program ini melibatkan beberapa orang yang
saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama
beberapa hari atau minggu untk memenangkan suatu
permainan.Competition show biasanya terdiri dari juri,
kontestan, dan presenter.
• Relationship show
Pada program ini seorang kontestan harus memilih
satu orang dari sejumlah orang yang berminat menjadi
pasangannya.
• Fly on the wall
Program ini memperlihatkan kehidupan seharihari dari seseorang (biasanya orang terkenal seperti artis).
f. Musik. Program musik dapat ditampilkan dalam dua
format, yaitu videoklip atau konser. Program musik
berupa konser dapat dilakukan di lapangan/outdoor
ataupun di dalam studio indoor. Program musik di TVsaat
ini angat ditentukan dengan kemampuan artis menarik
audien.
g. Pertunjukan
kemampuan
adalah
program
yang
seseorang(performance)
menampilkan
seseorang
atau
beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun
di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika
mereka yang tampil adalah musisi maka pertunjukan itu
menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah
34
juru masak, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukan
memasak, begitu pula dengan pertunjukan lawak, sulap,
lenong, wayang, ceramah agama, dsb(paling banyak
diproduksi oleh stasiun televisi sendiri)
Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa jenis
program Indonesian Idolepisode Spektakuler Show merupakan
jenis program reality show dengan kategori competition show
dimana
para
finalis
bersaing
untuk
mendapatkan
gelar
penyandang terbaik Indonesian Idol.
3. Penyiar (Presenter)
Penyiar merupakan seseorang atau lebih yang membawakan
atau menyajikan suatu acara non berita. Menurut arti katanya,
penyiar adalah seseorang yang menghantar suatu sajian (Wibowo,
2007: 122). Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya
tarik dari materi yang disajikan lewat kata-katanya. Sedangkan
Marshall dan Werndly (2002) juga mengatakan bahwa “presenter
adalah ’tuan rumah’ dari acara perbincangan selebriti dan
berperan sebagai pemandu acara untuk ’game shows’ dan live
comedy shows , mereka memperkenalkan, mengatur dan
mengarahkan tamu-tamu mereka saat acara berlangsung. Penyiar
merupakan ujung tombak dalam keberhasilan suatu acara televisi.
Hal ini dikarenakan penyiar sebagai eksekutor dalam proses
penyampaian informasi kepada pemirsa.
Dalam dunia penyiaran televisi, digolongkan menjadi tiga
jenis penyiar, yaitu:
35
a) Continuity Presnter
Presenter
jenis
ini
adalah
mereka
yang
bertugas
mengantarkan acara-acara televisi kepada pemirsa. Mereka
berfungsi sebagai jeda atau perangkai dari satu acara ke
acara lain. Biasanya mereka mengulas materi berita yang
akan hadir.
b) Host
Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang
sebuah acara tertentu. Kebaradaan host identik dengan acara
yang dibawakannya. Kehadiran seseorang host yang
berkarakter menjadi daya tarik sebuah acara. Untuk itu
setiap produser acara harus betul-betul selektef memilih para
host.
c) Anchor
Jika istilah host lebih banyak diberikan kepada seseorang
yang membawakan acara non berita, maka istilah anchor
khususnya diberikan kepada seseorang yang membawakan
atau menyajikan berita. Apa perbedaan antara anchor dan
news reader.
Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of
ceremony (MC).MC biasanya untuk acara hiburan dan semi
hiburan, sebab tuntutan kreavitas dan improvisasinya lebih tinggi.
Seorang Master Of Ceremony harus mampu membaca situasi,
menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan
memungkinkan adanya dialog dengan audience (Aryati, 2004: 4).
36
Orang yang benar-benar cocok untuk profesi ini adalah
orang yang memiliki kepribadian (Aryati, 2004: 6-7):
a. Ekstrovert yaitu orang-orang yang suka mengekpresikan apa yang
ada dipikiran, dirasakan, kepada orang lain , pendek kata orang
yang suka memperbincangkan berbagai hal dengan orang lain,
secara terbuka.
b.Generalis yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum,
yang akan memungkinkan dia untuk “bicara apa saja”.
c. Fleksibel yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan
situasi.
d.Friendly yaitu orang yang mudah bergaul, dan karena pembawaanya
disenangi banyak orang.
Persyaratan Utamanya adalah sebagai berikut :
a. Berpengetahuan dan pengalaman yang luas.
b.cerdas.
c. Rasa Humor.
d.Sabar.
e. Imajinasi.
f. Antusiasme.
g.Rendah Hati dan Bersahabat.
h.Kemampuan Bekerjasama.
Dari uraian diatas peneliti akan meneliti apakah presenter
Indonesian Idol yakni Daniel Mananta merupakan presenter yang
37
atraktif dan komunikatif dalam membawakan acara Indonesian
Idol episode Spektakuler Show.
4. Juri
Juri (Inggris:Judge;Belanda:Rechter) adalah sebuah dewan untuk
menilai atau menghakimi sesuatu atau seseorang. Sebuah dewan
juri seringkali disusun dalam sebuah pengadilan di beberapa
negara tertentu. Dalam sebuah pertandingan sebuah tim juri juga
bisa disusun untuk menilai prestasi para peserta (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Juri diakses pada tanggal 13 April
2013)
berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa Juri
Indonesian Idol episode Spektakuler Show sangat beragam selera
dan keinginannya dalam memilih finalis yg terbaik, tetapi mereka
harus bekerja sama untuk menentukan finalis mana saja yang akan
tereleminasi dan yang akan lolos ke babak selanjutnya.
5. Kontestan
Seorang pesertaadalah seseorangyang mengambil bagiandalam
sebuah
kompetisi,
atausebuah
bersaingharus
harusbersaing
biasanya
sebuah
acarapermainandi
televisi.Para
melaluiputaran.Para
ditahap
kompetisiprofesional
pesertasaling
pemenangmungkin
akhiratauputaransampaihanya
ada
satupemenang ( sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Contestant
diakses pada tanggal 13 April 2013 )
38
Kontestan yang lolos dari babak sebelumnya hingga babak
Spektakuler Show dianggap menjadi finalis Indonesian Idol.
Finalis Indonesian Idol adalah orang-orang terpilih karena dapat
memperjuangkan posisi mereka dari sekian ribu kontestan yang
mengikuti Indonesian Idol babak audisi hingga akhirnya bisa
sampai ke babak spektakuler. 12 finalis ini berjuang agar tidak
tereleminasi di ajang spektakuler dimana disebut-sebut sebagai
ajang yang sangat ditunggu-tunggu oleh penonton.
2.1.6 Definisi Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001:849) yaitu:
“pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang,
benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang”. Pengaruh membantu dan memberi dampak pada
seseorang, dalam hal ini penulis membahas pengaruh program
Indonesian Idol episode Spektakuler Show yang memberikan
motivasi dalam latihan tarik suara.
Dengan demikian pengaruh dapat disimpu1kan pengaruh adalah
salah satu daya tarik yang muncul dari dalam diri seseorang yang
berdampak dengan apa yang seseorang rasakan, lihat, yang
dapat
menstimulasi daya pikir seseorang menjadi lebih tanggap dan mengerti
akan berbagai hal baru.
39
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Teori Kognitif Sosial
Teori Kognitif Sosial (social cognitive theory) merupakan penamaan
baru dari Teori Belajar Sosial (social learning theory) yang dikembangkan
oleh Albert Bandura. Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini
dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Ide pokok dari pemikiran
Bandura juga merupakan pengembangan dari ide Miller dan Dollard tentang
belajar meniru (imitative learning). Pada beberapa publikasinya, Bandura
telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif dan
behavioral yang mempengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori
ini sangat berperan dalam mempelajari efek dan isi dari media massa pada
khalayak media di level individu.
Teori kognitif sosial memberikan pengantar kerangka konsep melalui
penguji faktor-faktor yang menentukan dan mekanisme dari dampak yang
terjadi. Setiap tindakan manusia dapat menjelaskan langsung hubungan sebab
akibat, yang mana tindakan membentuk dan mengendalikan salah satunya,
hal ini dapat memperngaruhi lingkungan sekitarnya atau faktor dalam diri
seseorang. (Bryant, 2009 : 94)
Baranowski, Perry dan Parcel (1997 : 161) menyatakan bahwa
“reinforcement is the primary cunstruct in the operant form of learning”.
Proses penguatan merupakan bentuk utama dari cara belajar seseorang.
Proses penguatan juga merupakan konsep sentral dari proses belajar sosial.
Di dalam Teori Kognitif Sosial, penguatan bekerja melalui proses
efek menghalangi (inhibitory effects) dan efek membiarkan (disinhibitory
effects). Inhibitory Effects terjadi ketika seseorang melihat seorang model
40
yang diberi hukuman karena perilaku tertentu. Sebaliknya, Disinhibitory
Effects terjadi ketika seseorang melihat model yang diberi penghargaan atau
imbalan untuk suatu tertentu.
Efek-efek yang dikemukakan diatas tidak tergantung imbalan dan
hukuman yang sebenarnya, tetapi dari penguatan atas apa yang dialami orang
lain tapi dirasakan seseorang sebagai pengalamannya sendiri (vicarious
reinforcement). Menurut Bandura, vicarious reinforment terjadi karena
adanya konsep pengharapan hasil (outcome expectations) dan harapan hasil
(outcome expectancies). Outcome expectancies menunjukkan bahwa ketika
kita melihat seseorang model diberi penghargaan dan dihukum, kita akan
berharap mendapatkan hasil yang sama jika kita melakukan perilaku yang
sama dengan model.
Seperti dikatakan oleh Baronowski dkk (1997 : 162), “People develop
expectations about a situation and expectations for outcomes of their
behaviour before they actually encounter the situations”, orang akan
mengembangkan pengharapan tentang suatu situasi dan pengharapan suatu
hasil dari perilakunya sebelum benar-benar mengalami situasi tersebut.
Selanjutnya, seseorang mengikat nilai dari pengharapan tersebut dalam
bentuk outcome expectancies (harapan akan berhasil). Harapan-harapan ini
mempertimbangkan sejauh mana penguatantertentu
yang diamati itu
dipandang sebagai sebuah imbalan atau pengharapan atau hukuman.
Konsep-konsep yang telah dikemukakan merupakan proses dasar dan
pembelajaran dala teori kognitif sosial. Meskipun demikian, terdapat
beberapa konsep lain yang dikemukakan teori ini yang akan mempengaruhi
sejauh mana belajar sosial berperan. Salah satau tambahan yang penting bagi
41
teori ini adalah konsep identifikasi (identification) dengan model di dalam
media. Secara khusus teori kognitif sosial menyatakan bahwa jika seseorang
merasakan hubungan psikologis yang kuat dengan sang model, proses belajar
sosial akan lebih terjadi. Menurut White (1972 : 252) identifikasi muncul
mulai dari ingin menjadi hingga berusaha menjadi seperti model dengan
beberapa kualitas yang lebih besar.
Teori Kognitif Sosial memberikan sebuah penjelasan tentang
bagaimana perilaku bisa dibentuk melalui pengamatan pada model-model
yang ditampilkan oleh media massa. Efek dari pemodelan ini meningkat
melalui pengamatan tentang imbalan dan hukuman yang dijatuhkan pada
model melalui identifikasi dari khalayak pada model tersebut, dan melalui
sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang perilaku yang
dicontohkan media.
Konsep Kognitif Sosial adalah penonton belajar dari observational
learning. Di dalam hal ini “Indonesian Idol episode Spektakuler Show”
adalah sebuah model, penonton “Indonesian Idol episode Spektakuler Show”
yang sebagian adalah siswa-siswa sudah dapat diprediksi melakukan proses
identification, yaitu penonton merasa ada kedekatan psikologis dan berusaha
meniru yang dilakukan model tersebut.
2.2.2 Teori Motivasi
2.2.2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang artinya
bergerak. Mendefinisikan motivasi adalah sebagai suatu kecenderungan
untuk berperilaku secara selektif ke suatu arah tertentu yang
42
dikendalikan oleh adanya konsekuensi tertentu, dan perilaku tersebut
akan bertahan sampai sasaran perilaku dapat dicapai. (Alderman dalam
Adisasmito,2007)
Dari
definisi
tersebut
dapat
dipahami
bahwa
motivasi
merupakan suatu dorongan keadaan dalam diri individu yang mampu
mengarahkan perhatiannya untuk objek tertentu yang dianggap penting
yang mampu mendorong mereka cenderung mencari objek yang
disenangi tersebut serta dapat menstimulasi otak yang dimana orang
tersebut dapat menjadi mempunyai dorongan agar terpacu lebih maju.
Di dalam motivasi terdapat goal orinted. Goal oriented adalah
teori sosial kognitif dari motivasi berprestasi yang berawal pada abad
20 dan menjadi studi yang sangat penting bagi teori motivasi setelah
tahun 1985. Teori goal oriented terutama dipelajari dalam bidang
pendidikan. Dalam hal motivasi, seseorang juga harus menetapkan
tujuan. Tahapan penetapan tujuan sangat baik untuk mencapai
kemenangan. Tujuan yang ditetapkan akan memberikan arah bagi
sebuah tindakan individu yang berkualitas sehingga terjadinya tujuan
yang telah ditetapkan atau diharapkan. (Covington,2000)
2.2.2.2 Motif Sosial
Menurut McCelland dan Atkinson (dalam Beck,2000) motivasi
berprestasi adalah dorongan seseorang untuk sukses atau berhasil dalam
kompetisi dengan ukuran keunggulan berupa prestasi orang lain atau
prestasi sebelumnya.
Kebutuhan untuk berprestasi adalah suatu daya dalam diri
manusia untuk melakukan kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih
43
efektif dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan
sebelumnya dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi atau
persaingan dengan beberapa ukuran keunggulan. (McCelland dalam
Sobur,2003)
Dari pendapat tersebut, Sobur(2003) mengartikan bahwa dalam
diri manusia ada daya yang mampu mendorongnya kearah suatu
kegiatan yang hebat sehingga dengan daya tersebut, ia dapat mencapai
kemajuan yang teramat cepat. Daya pendorong tersebut dinamakan
virus mental, karena apabila berjangkit di dalam jiwa manusia, daya
tersebut akan meluas dan menimbulkan dampak dalam kehidupan.
2.2.3 Reality Show
Program realitas (bahasa Inggris: reality show) adalah genre acara
televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar
berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum
biasa, bukan pemeran. Acara realitas biasanya menggunakan tema seperti
persaingan, problema hidup, kehidupan sehari-hari seorang selebritis,
pencarian bakat, pencarian pasangan hidup, rekayasa jebakan, dan
diangkatnya status seseorang dengan diberikan uang banyak, atau yang
perbaikan kondisi barang kepemilikan seperti perbaikan rumah atau
perbaikan mobil.
Reality show merupakan tayangan yang tidak direncanakan, taangan
yang sebenarnya atau apa adanya dan diperankan oleh orang-orang biasa
yang bukan aktor atau aktris. Hal ini pun didukung oleh Vivian (2005 : 203)
dalam bukunya “The Media of Mass Communication” yang menyebutkan
44
pengertian dari reality show adalah program acara yang dibintangi oleh
orang-orang yang bukan aktor atau aktris, tetapi walau pun demikian program
acara tersebut masih diatur oleh skenario yang ditulis oleh produser.
Tayangan reality show juga merupakan salah satu tipe tayangan hiburan
televisi selain situation comedy, episodic drama, soap opera, quiz shows dan
late night shows. (Vivian, 2005 : 302)
2.3 Model Analisis
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y).
Tayangan Program
Indonesian Idol Episode
Spektakuler Showdi RCTI
(X)
Motivasi Dalam Latihan
Tarik Suara (Studi Kasus
Siswa Yamaha Relasi
Music&School Bidang
Vocal (Y)
Gambar 2.1 Model Analisis
1.
Variabel Independen (X)
Dalam penelitian ini variable independen (X) adalah “Tayangan Program
Indonesian Idol Episode Spektakuler Show” di RCTI.
2.
Variable dependen (Y)
Dalam penelitian ini variable dependen (Y) adalah “Motivasi Dalam Latihan
Tarik Suara (Studi Kasus Siswa Yamaha Relasi&Music School Bidang
Vocal)”.
45
2.4
Definisi dan Operasional Konsep
Operasional Konsep sering juga disebut variabel output kriteria,
konsekuensi. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang Operasional adalah bagaimana
sebuah variabel diukur. (Singarimbun 1989 : 23)
Konsep adalah suatu penyajian singkat tentang suatu fenomena
Konseptualisasi merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang
suatu fenomena.
Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai (Hamidi, 2007 :
03) variabel teridiri atas:
a. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel pengaruh adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah tayangan
program Indonesian Idol episode episode Spektakuler Show di RCTI (X).
dalam variabel ini dimensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Presenter, Juri, Finalis, Performance, Durasi, Frekuensi dan Intensitas.
b. Variabel Dependen (Variabel pengikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah
motivasi siswa Yamaha Relasi Music&School bidang vocal dalam latihan
tarik suara (Y).dalam variabel ini dimensi yang digunakan kognitif, afektif dan
konatif.
46
Tabel 2.1
Operasional Konsep
VARIABEL BEBAS
PENGARUH TAYANGAN PROGRAM
INDONESIAN IDOL EPISODE
SPEKTAKULER SHOW DI RCTI
DIMENSI
INDIKATOR
Presenter
Presenter membawakan
acara atraktif dan
komunikatif
Presenter mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi
dalam membawakan acara
Juri
Komentar juri membangun
finalis
Performance
Finalis Indonesian Idol
sudah memberikan
penampilan terbaik mereka
agar tidak tereliminasi
Finalis
Finalis dapat memukau
para juri dan penonton
Finalis Indonesian Idol
mempunyai daya tarik
masing-masing
VARIABEL TERIKAT
MOTIVASI DALAM MENGIKUTI
LATIHAN TARIK SUARA (studi siswa
Yamaha Relasi Music & School bidang Vocal)
DIMENSI
INDIKATOR
Kognitif
Anda termotivasi setelah
menonton program Indonesian
Idol episode Spektakuler Show
Anda dapat mengetahui
informasi mengenai teknik
vocal dalam latihan tarik suara
setelah menonton program
Indonesian Idol episode
Spektakuler Show
Afektif
Anda termotivasi untuk lebih
mendalami teknik vocal setelah
menonton program Indonesian
Idol episode Spektakuler Show
Wawasan anda dalam latihan
tarik suara bertambah setelah
menonton program Indonesian
Idol episode Spektakuler Show
Konatif
Anda termotivasi oleh komentar
juri
Anda kecewa jika tidak
meyaksikan program
Indonesian Idol episode
Spektakuler Show
Anda mendapatkan nilai positif
setelah menonton program
Indonesian Idol episode
Spektakuler Show
Durasi
Durasi acara Indonesian
Idol episode Spektakuler
Show cukup untuk semua
penampilan finalis
Frekuensi
Frekuensi Indonesian Idol
episode Spektakuler Show
cukup ditayangkan
seminggu sekali
Anda merasa terhibur setelah
menonton program Indonesian
Idol episode Spektakuler Show
Intensitas
Rata-rata anda menonton
tayangan Indonesian Idol
episode Spektakuler Show
sampai selesai
Anda merasa kehilangan jika
program Indonesian Idol
episode Spektakuler Show tidak
ditayangkan
Download