BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi, Latin Communicatio yang yaitu berarti Komunikasi berasal ‘pemberitahuan’ atau dari kata ‘pertukaran pikiran’. Secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur – unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). (Suprapto, 2011: 5) Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan(message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicatee). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan, jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol).Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa.(Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003: 28) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman pesan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang disampaikan dengan maksud tujuan tertentu dan adanya feedback atau umpan balik. 9 10 Untuk mengetahui lebih jauh definisi komunikasi, Prof. Onong Uchjana Effendy memaparkan definisi komunikasi menurut pakar-pakar komunikasi, yaitu sebagai berikut ini: 1. Harrold Lasswell Para spesialis komunikasi tidaklah cukup memiliki keterampilan dalam melakukan survei, analisis, isi. Atau kegiatan teknik lainnya. Profesi yang sejati dapat dikatakan keterampilan yang dilengkapi dengan pencerahan. Dalam kasus komunikas, kondisi, dan proyeksi dari keseluruhan proses. Ini juga mencakup kapasitas dan menemukan dalam mengevaluasi kebijaksanaan dalam penyelesaian tujuan-tujuan yang dianggap dasariah 2. Kurt Lewin Kita dewasa ini mengenal pemikirannya mengenai “gatekeeping”, “group dynamics” dan “consistency theory” melalui murid-muridnya yang menampilkan berbagai teori komunikasi yang bersumber dari pemikiran Lewin; diantaranya dapat disebut disini Festinger dengan “The Theory of Cognitive Dissonance”, Heider dengan “balance Theory, Newcomb dengan “A-B-X Model”, Osgood dan Tannembaum dengan “Congruity Theory”. Dan banyak lagi Lewin mencanangkan dinamika kelompok dengan memfokuskan kepada masalah komunikasi kelompok sebagai sarana untuk memperoleh pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh kelompoknya. Bagaimana tipe kepemimpinan otoriter 11 dan demokratik mempengaruhi produktivitas kelompok? Bagaimana keterkaitan seseorang pada suatu kelompok mempengaruhi kesesuaian orang tersebut dengan norma kelompoknya?. Lewin oleh para sarjana komunikasi dewasa ini lebih dikenal karenakonsep gatekeepingnya, yakni proses pengendalian arus pesan dalam saluran komunikasi. Dewasa ini konsep gatekeeping digunakan secara luas dalam ilmu komunikasi, terutama dalam komunikasi organisasional. 3. Paul Lazarsfeld Lazarsfeld terpengaruhi oleh pemikiran Freud yang menyebabkan ia berminat untuk melakukan studi terhadap sumber-sumber perilaku. Dalam melakukan penelitiannya ia menggunakan pedoman empirisme. Oleh karena metode penelitiannya tentang pengukuran dan pengambilan sampel semakin berkembang, maka ilmu komunikasi semakin mendapat penghargaan dari disiplin ilmu sosial lainnya. (Prof.Onong Uchjana Effendy.,M.A., 2003:16-21) Maka peneliti menyimpulkan bahwa masing-masing bapak komunikasi mempunyai cara masing-masing dalam meneliti komunikasi tetapi tujuan dari komunikasi sama yaitu manusia tidak bisa hidup sendiri (individual), manusia harus hidup bermasyarakat demi kelangsungan hidupnya, keamanan hidupnya, maupun keturunannya. 12 2.1.2 Teori Komunikasi Massa a. Definisi Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari perkembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. (Nurudin, 2004: 2) Komunikasi massa (mass communication) di sini ialah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertujukan di gedung-gedung bioskop. Hal tersebut perlu dijelaskan oleh karena ada sementara pakar di antaranya Everett M. Rogers, yang menyatakan bahwa selain media massa modern terdapat media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru panting dan lain-lain. (Onong Uchajana,2003 : 79). Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gambel (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka suatu bisa didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut: 13 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebearkan melalui media modern pula gabungan di antara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik public. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu diartikan milik pribadi. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau public di mana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Bebedapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lebaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 14 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed). Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa disbanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas. b. Fungsi Komunikasi Massa Dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam bukunya yang berjudul “The Story of Human Communication: Cave Painting to Microchip ” tentang tiga fungsi dari komunikasi massa, yakni: fungsi pengawasan, tindakan korelasi, dan transmisi budaya. Fungsi pengawasan menunjuk pada pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian – kejadian yang berlangsung di lingkungan, di luar maupun di dalam masyarakat tertentu. Kemudian fungsi sebagai tindakan korelasi menitik beratkan kepada hubungan antara individu maupun kelompok. Diharapkan dengan hadirnya proses komunikasi massa dapat menjalin sebuah korelasi antara individu maupun kelompok yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan fungsi sebagai transmisi budaya, dijabarkan oleh Lasswell sebagai fungsi untuk membangun sebuah 15 kebudayaan dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu. Fungsi komunikasi massa dijabarkan menjadi: 1. Informasi Berita – berita yang diinformasikan merupakan komponen paling penting. Dalam berita tersebut istilah jurnalistik yang digunakan adalah 5W + 1H (What, Where, Who, When, Why, + How). (Hidayat, 2007: 66) 2. Hiburan Fungsi hiburan dalam bmedia elektronik menduduki posisi yang paling tinggi. Ini dikarenakan media massa mengemas program dengan ide dan kreatifitas yang berfungsi menghibur masyarakat. (Hidayat, 2007: 69) 3. Persuasi Persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Aktifitan Public Relations (PR) dan promosi khusus dalam komunikasi tatap muka juga menjadi bentuk dan fungsi persuasi yaitu mengajak. (Hidayat, 2007: 72) 4. Transmisi Budaya Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Hal ini ditransmisikan oleh individu, orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder dan proses pendidikan yang secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat. (Hidayat, 2007: 74) 16 5. Mendorong Kohesi Sosial Fungsi media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Paul Lazarfeld dan Robert K. Merton mengatakan bahwa media juga mempunyai fungsi narcoting dysfunction (racun pembius). Meskipun ekstrim, tidak dipungkiri media massa tidak kelola secara bijak maka akan menjadi racun dan mengarahkan masyarakat melainkan justru menciptakan kemunduran. Tetapi bila dikelola dengan benar maka akan menjadi racun yang baik karena dapat mempersatukan masyarakat. (Hidayat, 2007: 77) 6. Pengawasan Bagi Lasewell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan, yang artinya menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadia – kejadian yang ada di sekitar kita. Dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan instrumental. (Hidayat, 2007: 78) 7. Korelasi Fungsi yang menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Hal ini berlaku dalam iklan, karena iklan akanmenghubungkan antara pemasang iklan dengan sasaran iklan tersebut. (Hidayat, 2007: 82) 8. Pewarisan Sosial Media masssa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal. (Hidayat, 2007: 86) 17 c. Efek-efek Komunikasi Massa Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek komunikasi massa dan keberadaanya sebgai benda fisik, yaitu :(Rakhmat, 2003 : 220- 222). a. Efek Ekonomi Kehadiran media massa menggerakan berbagai usaha – produksi, distribusi – konsumsi “ jasa “ media massa. Kehadiran surat kabar berarti menhidupkan pabrik pensulaplai kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakn dan grafika, serta memberi pekerjaan pada wartawan, ahli perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. b. Efek Sosial Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi menghadirkan status sosial pemiliknya. Di perdesaan, televisi telah membentuk jaringan–jaringan interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat jaringan sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan penduduk desa sosiologi. c. Efek pada penjadwalan kegiatan Masuknya televisi ke kehidupan masyarakat mengakibatkan beberapa kegiatan sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan lainya dihentikan sama sekali, karena waktunya dipakai untuk menonton televisi. 18 d. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering terjadi orang juga menggunakan media untuk menghilangkan rasa tidak enak. Misalnya kesepian, marah, kecewa dan sebagainya. Media digunakan tanpa mempersoalan isi pesan yang disampaikannya, media digunakan hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaanya. e. Efek pada perasaan orang terhadap media Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Timbulnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media tersebut. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “ Dinamika Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari komunikasi, yaitu: 1. Dampak Kognitif Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Disini pesan yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan. 19 2. Dampak Afektif Dampak Afektif lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif. Disini tujuan komuikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, marah dan sebagainya. 3. Dampaknya Konatif Dampak Konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7). 2.1.3 Media Massa Media massa adalah channel, saluran, sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan untuk banyak orang. Fungsi utama dari media massa adalah menyebar luaskan informasi kepada khalayak dan sekaligus mengiklankan produk. Menurut Cangara (2003: 134) media massa adalah alat yang digunakan untuk penyampaian pesan dari sumber kepada penerima (khalayak) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis yaitu seperti surat kabar, film, radio, dan TV. Begitu juga yang dikatakan oleh (Buhran Bungin 2006: 72) media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Informasi massa adalah informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang 20 hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu masingmasing. Dan apabila menurut Effendy (2003: 82) mengenai media massa menimbulkan keserempakkan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator. Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media massa adalah suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara serempak dan menyeluruh kepada masyarakat banyak melalui media yang ada. Yang termasuk di Big Five of Mass Media adalah surat kabar, majalah, televisi, radio dan film. 2.1.3.1 Jenis – Jenis Media Massa 1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Isi media massa umumnya t erbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature. 2. Media Massa Elektronik (Electronic Media) Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. 3. Media Online (Online Media, Cybermedia) yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web). 21 2.1.3.2 Karakteristik Media Massa Karakteristik media massa menurut Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2003:134-135), adalah : 1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerim. Kalau terjadi reaksi, biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3. Meluas dan serempak, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, surat kabar, majalah dan sejenisnya. 5. Bersifat terbuka, artinya pesan yang diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. Peran media massa menurut Denis Mcquail (1987): a) Industry menciptakan lapangan pekerjaan, barang dan jasa serta menghidupkan industry lainnya yakni iklan/promosi. b) Sumber kekuatan: alat control, manajemen dan inovasi masyarakat. c) Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat. d) Wahana pengembangan kebudayaan: tata cara, metode, gaya 22 hidup, dan norma. e) Sumber dominan pencipta. 2.1.4 Televisi a. Sejarah Televisi Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (amerika Serikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconoscope bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronik untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkanke dalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan world’s fair pada tahun 1939. Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh masyarakat. Harga peswat televisi ketika itu masih mahal, selain itu belum tersedia banyak program untuk disaksikan. Pengisi acara pada televisi pada masa itu bahkan meragukan masa depan televisi, mereka tidak yakin televisi dapat berkembang dengan pesat. Perang dunia ke-2 sempat menghenyikan perkembangan televisi. Namun setelah perang usai, teknologi baru yang telah disempurnakan selama perang, berhasil mendorong kemajuan televisi. Selain itu, layar televisi sudah menjadi lebih besar, terdapat lebih banyak program yang tersedia dan sejumlah stasiun televisi lokal mulai membentuk jaringan. Masa depan televisi mulai terlihat menjanjikan. 23 Awalnya di tahun 1945, hanya terdapat 8 stasiun televisi dan 8000 pesawat televisi di seluruh AS. Namun sepuluh tahun kemudian, jumlah stasiun televisi meningkat menjadi hampir 100 stasiun sedangkan jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat televisi mencapai 35juta rumah tangga atau 67 persen dari total rumah tangga. Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun 1950-an. Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga jam setiap harinya. Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia (TVRI) dipergunakan sebagai panggilan stasiun sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam ehari dengan segala kesederhanaannya. TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 200 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut bermunculah stasiun televisi lainnya, antara lain SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), dan ANTV (Andalas Televisi). Saat ini jumlah stasiun televisi swasta telah mencapai 11 stasiun televisi. Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa semakin berkembangnya jaman, televisi juga masih berkembang, walaupun pada 24 awalnya banyak yang meng-under-estimate-kan televisi tapi dengan tekat yang kuat televisi semakin berkembang sehingga sekarang merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk dapat mengetahui informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, karena televisi dapat memperlihatkan gambar yang dapat menjadi bukti penting untuk masyarakat dalam keingintahuan-nya akan informasi. Tak heran televisi merupakan media massa yang sangat diunggulkan sampai saat sekarang. b. Definisi Televisi Televisi merupakan salah satu media massa karena pesan yang disampaikan menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Dalam kamus besar Indonesia, televisi adalah “pesawat system penyiaran gambar objek yang bergerak dan disertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubah kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang didengar digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya”. Televisi berasal dari dua kata yang berbeda yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti jauh dan visi (videre; bahasa latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggris disebut television dapat diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu 25 tempat dan dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima. (Wahyudi, 1992: 49) Siaran Televisi merupakan media dan jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikator bersifat melembaga, pesanya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dan komunikannya bersifat heterogen. (Effendy, 2002: 21) Dalam kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah “sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat di dengar. (Moeliono, 2001:1162) Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan siaran televisi ialah menyampaikan siaran informasi audio visual, sinkron, dan hidup, yang kemudian dilihat, didengar, ditangkap oleh khalayak pemirsa melalui pesawat penerima yang lazim disebut pesawat televisi. c. Fungsi Televisi Televisi memiliki fungsi sebagai berikut: (Effendy, 2007: 27) 1. Fungsi Penerangan (The Information Function) Ada dua faktor yang mampu menyiarkan informasi yang memusatkan. Faktor yang pertama adalah faktor immediately (langsung dan dekat) dan faktor yang kedua adalah realism (kenyataan). 26 2. Fungsi Pendidikan (The educational Function) Televisi merupakan sarana yang berfungsi untuk memberikan dan menambah pengetahuan kepada khalayak luas, terutama lewat program – program acara yang disampaikan dengan baik. 3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function) Televisi juga dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Setiap stasiun televisi biasanya selalu menyediakan program acara yang bersifat menghibur disamping menjalankan kedua fungsi lainnya. 2.1.5 Jenis-jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audience, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang tidak berlaku. Pengelolaan stasiun televisi penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas tinggi dan seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Acara televisi atau program televisi merupakan semua acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar program televisi di bafi menjadi hanya dua, yaitu program berita dan non-berita. Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti yang diterangkan berikut dengan penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing. (Iskandar, 2005:9) 27 Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1. Program informasi (berita) Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk untuk menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien. Penyajian informasi termasuk talk show (perbincangan). Program informasi dapat menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news): a. Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. b. Berita langsung atau Straight news adalah suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W + 1H (who, what, where, when, why, and how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien. 28 c. Berita ringan atau feature adalah berita yang ringan namun menarik (informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dsb) pada dasarnya berita semacam ini dapat disebut sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat, dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Program features sendiri dapat diartikan sebagai suatu program kreatif, terikat pada dasardasar jurnalistik dan juga artistik, dapat mengabaikan segi aktualitas, menyajikan kebenaran atau obyektivitas tetapi kadang-kadang bisa subyektif, cenderung mengandung segisegi human interest, terutama yang bersifat ringan, menghibur, menyenangkan, merangsang dan menimbulkan emosional perasaan pemirsa. Dan juga memberi, menambah dan meningkatkan informasi tentang kejadian atau peristiwa, masalah, gejala, proses aspek-aspek kehidupan, termasuk juga latar belakang (Pratikto, 1984: 15-16). Ada juga yang mengartikan features sebagai suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis dan disajikan dalam berbagai format dalam satu produksi sekaligus (Wibowo, 1997: 124). Fungsi features secara umum mencakup lima hal, yaitu : a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news) 29 b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam memperngaruhi khalayak (Sumadiria, 2005: 16). Format features sebaiknya disusun berdasarkan urutan logis, dari yang sederhana berkembang semakin rumit, dari yang ringan berkembang semakin berat, dilengkapi dengan musik ataupun sound effect mengenai tema program features tersebut. Meskipun unsur-unsur yang membuat program features ini menjadi terasa segar, harus selalu dipikirkan, misalnya menghasilkan peristiwa atau wawancara yang mengandung humor. Sehingga isi dari keseluruhan acara features itu menjadi menarik untuk ditonton. Semakin berkembangnya jaman dan kebutuhan pemirsa, format program features yang ada di televisi pun semakin banyak jenisnya. Tema program features yang sering ditayangkan televisi saat ini antara lain : 1. Featureshuman interest: features ini mengandung banyak unsur rasa manusiawi, sentuhan manusiawi. Unsur atau 30 segi yang diutamakan , isi acara langsung menyentuh rasa manusiawi pemirsa. Misalnya keharuan, kegembiraan, kesedihan, kebencian, simpati, cinta dan kasih sayang. 2. Features biografi: features ini menceritakan tentang riwayat hidup pribadi-pribadi mereka yang bernilai untuk diceritakan. Mungkin karena meraka tokoh-tokoh historis yang tetap bertahan lama sesudah mereka tiada. Karena itu sering juga disebut sebagai features sejarah atau riwayat hidup. 3. Features otobiografi: features ini hampir sama dengan features biografi, bedanya pada features ini memang khusus menceritakan riwayat hidup tokoh-tokoh tertentu. Pada umumnya tokoh-tokoh itu masih hidup, menunjukkan keintiman-keintiman pribadi, hal-hal yang bersifat subyektif, dari suatu sudut pandang tertentu, yang mungkin jarang diketahui orang lain. 4. Features perjalanan: features ini menceritakan tentang perjalanan ke tempat-tempat yang menarik atau masih jarang diketahui umum. Features ini dapat dikatakan juga sebagai features pariwisata. 5. Features sejarah: features ini mengangkat mengenai sejarah, sering ada kaitannya dengan tokoh-tokoh atau tempat terkenal (Pratikto, 1984: 99-101) 31 d. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (current affair, magazine, dokumenter, dan talk show. Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya program informasi sampai saat sekarang ini dikarenakan faktor kbutuhan masyarakat akan informasi yang ingin diketahui sekelilingnya. Orang yang tidak tahu informasi apapun cenderung tidak waspada kepada sekeliling dan kurang dapat berkomunikasi dengan baik kepada sekitarnya. Oleh karena itu program berita sampai sekarang ini juga merajalela bahkan ada beberapa stasiun Televisi yang hanya menyajikan tayangan berita dari pagi hingga malam hari, walaupun target audiens cenderung lebih sempit. 2. Program hiburan. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan/game, musik, dan pertunjukan. a. Drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi. b. Sinetron adalah drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh 32 mrmiliki alur cerita sendiri – sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. c. Quiz show adalah bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan dan menekannkan pada kemampuan intelektualitas. d. Ketangkasan adalah permainan yang harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. e. Reality show adalah menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Bentuk-bentuk reality show: • Hidden camera Hidden camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang duhadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 33 • Competition show Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untk memenangkan suatu permainan.Competition show biasanya terdiri dari juri, kontestan, dan presenter. • Relationship show Pada program ini seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat menjadi pasangannya. • Fly on the wall Program ini memperlihatkan kehidupan seharihari dari seseorang (biasanya orang terkenal seperti artis). f. Musik. Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan/outdoor ataupun di dalam studio indoor. Program musik di TVsaat ini angat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. g. Pertunjukan kemampuan adalah program yang seseorang(performance) menampilkan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah musisi maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah 34 juru masak, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukan memasak, begitu pula dengan pertunjukan lawak, sulap, lenong, wayang, ceramah agama, dsb(paling banyak diproduksi oleh stasiun televisi sendiri) Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa jenis program Indonesian Idolepisode Spektakuler Show merupakan jenis program reality show dengan kategori competition show dimana para finalis bersaing untuk mendapatkan gelar penyandang terbaik Indonesian Idol. 3. Penyiar (Presenter) Penyiar merupakan seseorang atau lebih yang membawakan atau menyajikan suatu acara non berita. Menurut arti katanya, penyiar adalah seseorang yang menghantar suatu sajian (Wibowo, 2007: 122). Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan lewat kata-katanya. Sedangkan Marshall dan Werndly (2002) juga mengatakan bahwa “presenter adalah ’tuan rumah’ dari acara perbincangan selebriti dan berperan sebagai pemandu acara untuk ’game shows’ dan live comedy shows , mereka memperkenalkan, mengatur dan mengarahkan tamu-tamu mereka saat acara berlangsung. Penyiar merupakan ujung tombak dalam keberhasilan suatu acara televisi. Hal ini dikarenakan penyiar sebagai eksekutor dalam proses penyampaian informasi kepada pemirsa. Dalam dunia penyiaran televisi, digolongkan menjadi tiga jenis penyiar, yaitu: 35 a) Continuity Presnter Presenter jenis ini adalah mereka yang bertugas mengantarkan acara-acara televisi kepada pemirsa. Mereka berfungsi sebagai jeda atau perangkai dari satu acara ke acara lain. Biasanya mereka mengulas materi berita yang akan hadir. b) Host Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang sebuah acara tertentu. Kebaradaan host identik dengan acara yang dibawakannya. Kehadiran seseorang host yang berkarakter menjadi daya tarik sebuah acara. Untuk itu setiap produser acara harus betul-betul selektef memilih para host. c) Anchor Jika istilah host lebih banyak diberikan kepada seseorang yang membawakan acara non berita, maka istilah anchor khususnya diberikan kepada seseorang yang membawakan atau menyajikan berita. Apa perbedaan antara anchor dan news reader. Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC).MC biasanya untuk acara hiburan dan semi hiburan, sebab tuntutan kreavitas dan improvisasinya lebih tinggi. Seorang Master Of Ceremony harus mampu membaca situasi, menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya dialog dengan audience (Aryati, 2004: 4). 36 Orang yang benar-benar cocok untuk profesi ini adalah orang yang memiliki kepribadian (Aryati, 2004: 6-7): a. Ekstrovert yaitu orang-orang yang suka mengekpresikan apa yang ada dipikiran, dirasakan, kepada orang lain , pendek kata orang yang suka memperbincangkan berbagai hal dengan orang lain, secara terbuka. b.Generalis yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum, yang akan memungkinkan dia untuk “bicara apa saja”. c. Fleksibel yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan situasi. d.Friendly yaitu orang yang mudah bergaul, dan karena pembawaanya disenangi banyak orang. Persyaratan Utamanya adalah sebagai berikut : a. Berpengetahuan dan pengalaman yang luas. b.cerdas. c. Rasa Humor. d.Sabar. e. Imajinasi. f. Antusiasme. g.Rendah Hati dan Bersahabat. h.Kemampuan Bekerjasama. Dari uraian diatas peneliti akan meneliti apakah presenter Indonesian Idol yakni Daniel Mananta merupakan presenter yang 37 atraktif dan komunikatif dalam membawakan acara Indonesian Idol episode Spektakuler Show. 4. Juri Juri (Inggris:Judge;Belanda:Rechter) adalah sebuah dewan untuk menilai atau menghakimi sesuatu atau seseorang. Sebuah dewan juri seringkali disusun dalam sebuah pengadilan di beberapa negara tertentu. Dalam sebuah pertandingan sebuah tim juri juga bisa disusun untuk menilai prestasi para peserta (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Juri diakses pada tanggal 13 April 2013) berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa Juri Indonesian Idol episode Spektakuler Show sangat beragam selera dan keinginannya dalam memilih finalis yg terbaik, tetapi mereka harus bekerja sama untuk menentukan finalis mana saja yang akan tereleminasi dan yang akan lolos ke babak selanjutnya. 5. Kontestan Seorang pesertaadalah seseorangyang mengambil bagiandalam sebuah kompetisi, atausebuah bersaingharus harusbersaing biasanya sebuah acarapermainandi televisi.Para melaluiputaran.Para ditahap kompetisiprofesional pesertasaling pemenangmungkin akhiratauputaransampaihanya ada satupemenang ( sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Contestant diakses pada tanggal 13 April 2013 ) 38 Kontestan yang lolos dari babak sebelumnya hingga babak Spektakuler Show dianggap menjadi finalis Indonesian Idol. Finalis Indonesian Idol adalah orang-orang terpilih karena dapat memperjuangkan posisi mereka dari sekian ribu kontestan yang mengikuti Indonesian Idol babak audisi hingga akhirnya bisa sampai ke babak spektakuler. 12 finalis ini berjuang agar tidak tereleminasi di ajang spektakuler dimana disebut-sebut sebagai ajang yang sangat ditunggu-tunggu oleh penonton. 2.1.6 Definisi Pengaruh Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:849) yaitu: “pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”. Pengaruh membantu dan memberi dampak pada seseorang, dalam hal ini penulis membahas pengaruh program Indonesian Idol episode Spektakuler Show yang memberikan motivasi dalam latihan tarik suara. Dengan demikian pengaruh dapat disimpu1kan pengaruh adalah salah satu daya tarik yang muncul dari dalam diri seseorang yang berdampak dengan apa yang seseorang rasakan, lihat, yang dapat menstimulasi daya pikir seseorang menjadi lebih tanggap dan mengerti akan berbagai hal baru. 39 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Teori Kognitif Sosial Teori Kognitif Sosial (social cognitive theory) merupakan penamaan baru dari Teori Belajar Sosial (social learning theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Ide pokok dari pemikiran Bandura juga merupakan pengembangan dari ide Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative learning). Pada beberapa publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang mempengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori ini sangat berperan dalam mempelajari efek dan isi dari media massa pada khalayak media di level individu. Teori kognitif sosial memberikan pengantar kerangka konsep melalui penguji faktor-faktor yang menentukan dan mekanisme dari dampak yang terjadi. Setiap tindakan manusia dapat menjelaskan langsung hubungan sebab akibat, yang mana tindakan membentuk dan mengendalikan salah satunya, hal ini dapat memperngaruhi lingkungan sekitarnya atau faktor dalam diri seseorang. (Bryant, 2009 : 94) Baranowski, Perry dan Parcel (1997 : 161) menyatakan bahwa “reinforcement is the primary cunstruct in the operant form of learning”. Proses penguatan merupakan bentuk utama dari cara belajar seseorang. Proses penguatan juga merupakan konsep sentral dari proses belajar sosial. Di dalam Teori Kognitif Sosial, penguatan bekerja melalui proses efek menghalangi (inhibitory effects) dan efek membiarkan (disinhibitory effects). Inhibitory Effects terjadi ketika seseorang melihat seorang model 40 yang diberi hukuman karena perilaku tertentu. Sebaliknya, Disinhibitory Effects terjadi ketika seseorang melihat model yang diberi penghargaan atau imbalan untuk suatu tertentu. Efek-efek yang dikemukakan diatas tidak tergantung imbalan dan hukuman yang sebenarnya, tetapi dari penguatan atas apa yang dialami orang lain tapi dirasakan seseorang sebagai pengalamannya sendiri (vicarious reinforcement). Menurut Bandura, vicarious reinforment terjadi karena adanya konsep pengharapan hasil (outcome expectations) dan harapan hasil (outcome expectancies). Outcome expectancies menunjukkan bahwa ketika kita melihat seseorang model diberi penghargaan dan dihukum, kita akan berharap mendapatkan hasil yang sama jika kita melakukan perilaku yang sama dengan model. Seperti dikatakan oleh Baronowski dkk (1997 : 162), “People develop expectations about a situation and expectations for outcomes of their behaviour before they actually encounter the situations”, orang akan mengembangkan pengharapan tentang suatu situasi dan pengharapan suatu hasil dari perilakunya sebelum benar-benar mengalami situasi tersebut. Selanjutnya, seseorang mengikat nilai dari pengharapan tersebut dalam bentuk outcome expectancies (harapan akan berhasil). Harapan-harapan ini mempertimbangkan sejauh mana penguatantertentu yang diamati itu dipandang sebagai sebuah imbalan atau pengharapan atau hukuman. Konsep-konsep yang telah dikemukakan merupakan proses dasar dan pembelajaran dala teori kognitif sosial. Meskipun demikian, terdapat beberapa konsep lain yang dikemukakan teori ini yang akan mempengaruhi sejauh mana belajar sosial berperan. Salah satau tambahan yang penting bagi 41 teori ini adalah konsep identifikasi (identification) dengan model di dalam media. Secara khusus teori kognitif sosial menyatakan bahwa jika seseorang merasakan hubungan psikologis yang kuat dengan sang model, proses belajar sosial akan lebih terjadi. Menurut White (1972 : 252) identifikasi muncul mulai dari ingin menjadi hingga berusaha menjadi seperti model dengan beberapa kualitas yang lebih besar. Teori Kognitif Sosial memberikan sebuah penjelasan tentang bagaimana perilaku bisa dibentuk melalui pengamatan pada model-model yang ditampilkan oleh media massa. Efek dari pemodelan ini meningkat melalui pengamatan tentang imbalan dan hukuman yang dijatuhkan pada model melalui identifikasi dari khalayak pada model tersebut, dan melalui sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang perilaku yang dicontohkan media. Konsep Kognitif Sosial adalah penonton belajar dari observational learning. Di dalam hal ini “Indonesian Idol episode Spektakuler Show” adalah sebuah model, penonton “Indonesian Idol episode Spektakuler Show” yang sebagian adalah siswa-siswa sudah dapat diprediksi melakukan proses identification, yaitu penonton merasa ada kedekatan psikologis dan berusaha meniru yang dilakukan model tersebut. 2.2.2 Teori Motivasi 2.2.2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang artinya bergerak. Mendefinisikan motivasi adalah sebagai suatu kecenderungan untuk berperilaku secara selektif ke suatu arah tertentu yang 42 dikendalikan oleh adanya konsekuensi tertentu, dan perilaku tersebut akan bertahan sampai sasaran perilaku dapat dicapai. (Alderman dalam Adisasmito,2007) Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa motivasi merupakan suatu dorongan keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan perhatiannya untuk objek tertentu yang dianggap penting yang mampu mendorong mereka cenderung mencari objek yang disenangi tersebut serta dapat menstimulasi otak yang dimana orang tersebut dapat menjadi mempunyai dorongan agar terpacu lebih maju. Di dalam motivasi terdapat goal orinted. Goal oriented adalah teori sosial kognitif dari motivasi berprestasi yang berawal pada abad 20 dan menjadi studi yang sangat penting bagi teori motivasi setelah tahun 1985. Teori goal oriented terutama dipelajari dalam bidang pendidikan. Dalam hal motivasi, seseorang juga harus menetapkan tujuan. Tahapan penetapan tujuan sangat baik untuk mencapai kemenangan. Tujuan yang ditetapkan akan memberikan arah bagi sebuah tindakan individu yang berkualitas sehingga terjadinya tujuan yang telah ditetapkan atau diharapkan. (Covington,2000) 2.2.2.2 Motif Sosial Menurut McCelland dan Atkinson (dalam Beck,2000) motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan ukuran keunggulan berupa prestasi orang lain atau prestasi sebelumnya. Kebutuhan untuk berprestasi adalah suatu daya dalam diri manusia untuk melakukan kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih 43 efektif dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya dan bertujuan untuk berhasil dalam kompetisi atau persaingan dengan beberapa ukuran keunggulan. (McCelland dalam Sobur,2003) Dari pendapat tersebut, Sobur(2003) mengartikan bahwa dalam diri manusia ada daya yang mampu mendorongnya kearah suatu kegiatan yang hebat sehingga dengan daya tersebut, ia dapat mencapai kemajuan yang teramat cepat. Daya pendorong tersebut dinamakan virus mental, karena apabila berjangkit di dalam jiwa manusia, daya tersebut akan meluas dan menimbulkan dampak dalam kehidupan. 2.2.3 Reality Show Program realitas (bahasa Inggris: reality show) adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran. Acara realitas biasanya menggunakan tema seperti persaingan, problema hidup, kehidupan sehari-hari seorang selebritis, pencarian bakat, pencarian pasangan hidup, rekayasa jebakan, dan diangkatnya status seseorang dengan diberikan uang banyak, atau yang perbaikan kondisi barang kepemilikan seperti perbaikan rumah atau perbaikan mobil. Reality show merupakan tayangan yang tidak direncanakan, taangan yang sebenarnya atau apa adanya dan diperankan oleh orang-orang biasa yang bukan aktor atau aktris. Hal ini pun didukung oleh Vivian (2005 : 203) dalam bukunya “The Media of Mass Communication” yang menyebutkan 44 pengertian dari reality show adalah program acara yang dibintangi oleh orang-orang yang bukan aktor atau aktris, tetapi walau pun demikian program acara tersebut masih diatur oleh skenario yang ditulis oleh produser. Tayangan reality show juga merupakan salah satu tipe tayangan hiburan televisi selain situation comedy, episodic drama, soap opera, quiz shows dan late night shows. (Vivian, 2005 : 302) 2.3 Model Analisis Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Tayangan Program Indonesian Idol Episode Spektakuler Showdi RCTI (X) Motivasi Dalam Latihan Tarik Suara (Studi Kasus Siswa Yamaha Relasi Music&School Bidang Vocal (Y) Gambar 2.1 Model Analisis 1. Variabel Independen (X) Dalam penelitian ini variable independen (X) adalah “Tayangan Program Indonesian Idol Episode Spektakuler Show” di RCTI. 2. Variable dependen (Y) Dalam penelitian ini variable dependen (Y) adalah “Motivasi Dalam Latihan Tarik Suara (Studi Kasus Siswa Yamaha Relasi&Music School Bidang Vocal)”. 45 2.4 Definisi dan Operasional Konsep Operasional Konsep sering juga disebut variabel output kriteria, konsekuensi. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang Operasional adalah bagaimana sebuah variabel diukur. (Singarimbun 1989 : 23) Konsep adalah suatu penyajian singkat tentang suatu fenomena Konseptualisasi merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang suatu fenomena. Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai (Hamidi, 2007 : 03) variabel teridiri atas: a. Variabel Independen (variabel bebas) Variabel pengaruh adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah tayangan program Indonesian Idol episode episode Spektakuler Show di RCTI (X). dalam variabel ini dimensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Presenter, Juri, Finalis, Performance, Durasi, Frekuensi dan Intensitas. b. Variabel Dependen (Variabel pengikat) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi siswa Yamaha Relasi Music&School bidang vocal dalam latihan tarik suara (Y).dalam variabel ini dimensi yang digunakan kognitif, afektif dan konatif. 46 Tabel 2.1 Operasional Konsep VARIABEL BEBAS PENGARUH TAYANGAN PROGRAM INDONESIAN IDOL EPISODE SPEKTAKULER SHOW DI RCTI DIMENSI INDIKATOR Presenter Presenter membawakan acara atraktif dan komunikatif Presenter mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam membawakan acara Juri Komentar juri membangun finalis Performance Finalis Indonesian Idol sudah memberikan penampilan terbaik mereka agar tidak tereliminasi Finalis Finalis dapat memukau para juri dan penonton Finalis Indonesian Idol mempunyai daya tarik masing-masing VARIABEL TERIKAT MOTIVASI DALAM MENGIKUTI LATIHAN TARIK SUARA (studi siswa Yamaha Relasi Music & School bidang Vocal) DIMENSI INDIKATOR Kognitif Anda termotivasi setelah menonton program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Anda dapat mengetahui informasi mengenai teknik vocal dalam latihan tarik suara setelah menonton program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Afektif Anda termotivasi untuk lebih mendalami teknik vocal setelah menonton program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Wawasan anda dalam latihan tarik suara bertambah setelah menonton program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Konatif Anda termotivasi oleh komentar juri Anda kecewa jika tidak meyaksikan program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Anda mendapatkan nilai positif setelah menonton program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Durasi Durasi acara Indonesian Idol episode Spektakuler Show cukup untuk semua penampilan finalis Frekuensi Frekuensi Indonesian Idol episode Spektakuler Show cukup ditayangkan seminggu sekali Anda merasa terhibur setelah menonton program Indonesian Idol episode Spektakuler Show Intensitas Rata-rata anda menonton tayangan Indonesian Idol episode Spektakuler Show sampai selesai Anda merasa kehilangan jika program Indonesian Idol episode Spektakuler Show tidak ditayangkan