7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
No
Nama
Judul
Teori
1.
Kristin.M
Barton
Reality Television Uses and
Programming and Gratificati
Diverging
on Theory
Gratifications:
The Influence of
Content on
Gratifications
Obtained
(Volume 53, Issue
3, 2009)
2.
Zizi
Papacharissi
&
Andrew
Mendelson
An Exploratory
Study of Reality
Appeal: Uses and
Gratifications of
Reality TV
Shows
(Volume 51, Issue
2, 2007)
3.
Doris
Baltruschat
Reality TV
Formats: The
Case of Canadian
Idol
Metodologi
Hasil
Results identified a new
gratification dimension
not previously observed
in other gratifications
research
(personal
utility),
and
that
correlations
exist
between the specific
content of reality-based
programs
and
the
gratifications obtained
by the viewers.
Concurrently
those
externally controlled,
with low mobility and
low
levels
of
interpersonal
interaction, were more
likely to watch reality
TV programming to
fulfill voyeuristic and
companionship needs.
Functional alternative
uses of reality TV and
the appeal of realistic
programming
were
documented.
Canadian Idol and
Canada 's Next Top
Model tap into this
"success myth," which,
as
part
of
the
"American
dream,"
creates the illusion that
in spite of social
stratification.These
programs, in particular,
are paradigmatic of the
(Volume 15, Issue
34.1, 2009 : 4159)
7
8
4.
Forddhanto
Bimantoro
dan F. Anita
Herawati
Pengaruh
Teori
Frekuensi Melihat Kognitif
Iklan
Floating Sosial
terhadap Tingkat
Kesadaran Merek
(Universitas
Atma
Jaya (Volume
8,
Yogyakarta)
Nomor
2,
Desember 2011)
5.
Anggara
Squibbson S
(Universitas
Airlangga)
Opini
Pemirsa
Surabaya
Terhadap
Tayangan Reality
Show “Jika Aku
Menjadi” di Trans
TV
(Vol. 1 / No. 2 /
Published : 201302)
Pendekatan
penelitian:
Kuantitatif
success myth, with their
predominant focus on
the "innate" talent of
contestants, as well as
the
contestants'
transformation through
dedication
and
professionalism. Within
the context of reality
TV production, formats
such as Idol also
epitomize
the
construction
of
celebrity to maintain
control over a program
franchise.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
frekuensi melihat iklan
floating dapat
mempengaruhi tingkat
kesadaran merek
sebesar 40,7%; namun
tidak terbukti pada
kelompok yang melihat
iklan sebanyak lima
kali.
Hasil penelitian
didapatkan opini
pemirsa televisi di
Surabaya Opini pemirsa
acara reality show JAM
“Jika Aku Menjadi”
terhadap waktu/ format
acara adalah pemirsa di
Surabaya memberikan
pernyataan jam tayang
serta format acara tidak
mengganggu aktivitas
pekerjaan serta
menyatakan sangat
tepat acara tersebut
ditayangkan pada harihari kerja, sehingga
pemirsa mempunyai
waktu untuk dapat
menyaksikan acara
tersebut setiap jam
tayangnya.
9
2.2 Definisi Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya adalah bagian dari dalam hidup manusia yang
sudah sangat erat kaitannya dengan setiap manusia. Setiap individu perlu
berkomunikasi dengan individu lainnya sehingga disebut ‘mahluk sosial’. Untuk itu
banyak bermunculan teori-teori yang berhubungan yang mempelajari tentang ilmu
komunikasi
tersebut.
Munculnya
peran
komunikasi
sebagai
“penemuan
revolusioner” yang sebagian besar disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi,
seperti radio, televisi, telepon, satelit, dan jaringan komputer. Komunikasi itu sendiri
tak lepas dari 6 unsur penting yakni:
1. Komunikator ~> penyampai pesan
2. Pesan itu sendiri
3. Media / Channel
4. Komunikan -> penerima pesan
5. Efek yang dihasilkan
6. Umpan balik (feedback)
Pemikiran mengenai studi komunikasi juga terbagi dalam 2 pemikiran, yakni
pemikiran Barat dan Timur. Pemikiran Barat terdiri dari pemikiran negara-negara
seperti Amerika dan Eropa, sedangkan pemikiran Timur terdiri dari negara-negara di
Asia.
Lawrence Kincaid dalam bukunya Communication Theory: Eastern and
Western Perspective mengungkapkan bahwa terdapat 4 perbedaan pemikiran
komunikasi di negara Barat dan Timur, diantaranya:
1. Teori-teori komunikasi di Timur cenderung fokus pada keseluruhan
(wholeness) yang menjurus pada kesatuan (unity), sedangkan teori Barat
sangat dipengaruhi oleh bagian-bagian (parts) dan tidak ingin menyatukan
bagian-bagian itu untuk menjadi suatu kesatuan.
2. Sebagian besar teori Barat menekankan pada visi individualisme. Orang
Barat dianggap aktif dalam mencapai tujuan personalnya, sedangkan teori
Timur memandang efek komunikasi sebagai tidak terencana sehingga
menjadi konsekuensi alami dari berbagai peristiwa. Teori Timur menekankan
pada penyatuan antara emosi dan spiritual sebagai hasil dari efek komunikasi.
3. Kebanyakan Teori Barat didominasi oleh bahasa, sedangkan Teori Timur
menilai simbol-simbol verbal sebagai hal yang tidak terlalu penting. Hal ini
10
menjelaskan mengapa bersikap ‘diam’ menjadi begitu penting dalam
komunikasi di Timur. Cara berpikir Barat juga tidak terlalu dipercaya dalam
tradisi Timur, filsafat Asia lebih menekankan pada pandangan intuitif yang
diperoleh dari pengalaman langsung.
4. Konsep mengenai ‘hubungan’ juga berbeda antara pemikiran Timur dan
Barat. Di Barat, hubungan terjadi antara 2 individu atau lebih. Sementara
dalam tradisi Timur, hubungan itu tidak terjadi antara individu, tetapi antara
posisi-posisi sosial yang terkait dengan peran, status, dan kekuasaan.
Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2004: 41),
mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan pokok bagi setiap
manusia. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dapat mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun konsep dalam diri,
untuk mengaktualisasikan diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh
kebahagiaan, dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara lain dengan
melalui komunikasi yang menghibur, dan juga untuk memupuk hubungan yang
luas dengan orang lain.
2.2.1 Komunikasi Massa
Banyak definisi dari kata “komunikasi” dan kata “massa” itu sendiri.
Sampai saat ini, pengertian “komunikasi” yang dianggap paling benar dan
sulit dipatahkan adalah definisi menurut Gerbner yaitu interaksi sosial
melalui pesan (social interaction through messages). Sedangkan pengertian
“massa” adalah sekelompok orang dalam jumlah besar. Untuk itu Janowitz
mengartikan “komunikasi massa” sebagai komunikasi didalam kelompokkelompok atau lembaga dimana kelompok-kelompok tersebut terlatih
menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada
audiens yang tersebar luas dan bersifat heterogen.
Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi massa merupakan jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonym melaui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2003: 189).
11
2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Effendy membagi fungsi komunikasi massa menjadi 3 hal. Yang pertama
adalah fungsi informasi. Fungsi Informasi ini berarti memberikan informasi secara
akurat dan yang sebenarnya kepada pemirsa, penonton atau khalayak luas. Yang
kedua adalah fungsi pendidikan, media massa merupakan sarana pendidikan bagi
khalayaknya (mass education). Media massa banyak menyajikan hal-hal yang
bersifat mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan oleh media massa adalah
melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku. Lalu yang terakhir
adalah fungsi mempengaruhi. Fungsi mempengaruhi secara implicit terdapat pada
tajuk/editorial, features, iklan, artikel dan sebagainya.
2.2.3
Proses Komunikasi Massa
Proses komunikasi yang terjadi didalam komunikasi massa tentunya berbeda
dengan proses komunikasi pada umumnya. Khalayak luas lebih sulit untuk
dikendalikan dibanding komunikasi interpersonal yang hanya terdiri dari 2 atau 3
orang saja. Komunikator harus bisa menyampaikan isi pesan dengan baik sehingga
bisa sampai dengan jelas di telinga komunikan. McQuail dalam bukunya Mass
Communication Theory tahun 2000, Hal 40 membagi proses komunikasi massa
tersebut kedalam beberapa karakteristik:
-
Ciri utama yang dimiliki oleh media massa adalah bahwa institusi ini
dirancang untuk dapat menjangkau masyarakat luas. Potensi audiens
dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah besar yang memiliki
sifat tidak saling mengenal satu sama lain.
-
Pengirim, atau dalam hal ini adalah organisasi media massa atau
komunikator profesional, seperti wartawan, penyiar, produser, artis, dan
sebagainya yang bekerja untuk organisasi media massa bersangkutan.
pengirim dapat pula terdiri dari suara-suara di masyarakat yang diberikan
kesempatan untuk menggunakan saluran media massa, seperti pemasang
iklan, politisi, pendakwah, pejabat, dan sebagainya.
-
Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one-sided)
dan tidak ditujukan kepada orang-orang tertentu saja (impersonal) dan
terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang memisahkan kedudukan
pengirim dan penerima pesan.
12
-
Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan
juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan.
-
Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat
asimetris, namun juga kalkulatif dan manipulatif.
-
Pesan komunikasi massa memiliki ciri dirancang dengan cara yang sudah
distandarkan (produksi massa) dan kemudian diproduksi dalam jumlah
banyak. Pada umumnya, pesan media massa merupakan produk kerja
yang memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai kegunaan bagi
penerimanya, yaitu konsumen media. Dengan demikian, pesan media
merupakan komiditi, yang dalam hal ini berbeda dengan tipe pesan yang
ada pada hubungan komunikasi lainnya.
-
Audien media massa terdiri atas kumpulan besar orang yang terletak
tersebar dan bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk
memberikan respons atau berpartisipasi dalam proses komunikasi dengan
cara yang alami (orisinil).
-
Audien media massa pada umumnya menyadari bahwa mereka adalah
bagian dari audiens yang lebih besar, namun mereka memiliki hubungan
atau pengetahuan yang terbatas dengan audien lainnya.
-
Audien yang bersifat massa itu terbentuk untuk sementara waktu karena
adanya hubungan yang bersifat serentak dengan pengirim (sumber),
sedangkan eksistensi audiens itu sendiri tidak pernah ada kecuali dalam
catatan industri media.
2.2.4 Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alatalat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).
Media massa kini sudah sangat dipengaruhi oleh teknologi. Berbagai macam
informasi dari seluruh dunia bisa dikabarkan oleh media massa berkat
kecanggihan teknologi.
Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak
perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan
komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan
13
perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan
jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan
minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).
2.2.5 Pengertian Media Massa
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain
adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa
mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas
(Nurudin, 2007).
Fungsi utama media massa adalah untuk menginformasikan kepada publik
mengenai berbagai macam hal, serta mengiklankan produk.
2.2.6 Internet
Saat ini media baru (internet) sudah menjangkau hampir seluruh
masyarakat dunia, media baru tersebut dapat dikatakan turut memberi andil
yang besar pada perubahan struktur sosial masyarakat. juga pada sistem
komunikasi massa. (Nurudin, 2003)
Kini internet sendiri sudah menjadi kebutuhan masyarakat khususnya
masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Institusi pendidikan, perkantoran,
perumahan, semua sudah menggunakan internet dan menjadi kebutuhan
sehari-hari. Dengan menggunakan internet, akses untuk mendapatkan
informasi semakin mudah.
2.2.7 Komunitas Online/Internet
Hingga kini, semakin berkembangnya dunia new media, semakin
berkembang pula komunitas-komunitas di internet yang memudahkan
masyarakat untuk berkumpul dan bertukar cerita melalui dunia maya.
Komunitas internet hanya bisa dilakukan secara online yakni melalui dunia
maya, tanpa ada pertemuan secara tatap muka antara orang-orang yang
menggunakannya.
14
Komunitas Online adalah sekelompok orang yang media hubungan
utamanya adalah internet dan tidak mengandalkan pertemuan langsung secara
fisik. (Jasmadi, 2008:17)
Contoh-contoh komunitas dalam dunia internet yang hingga kini
digemari oleh masyarakat adalah Facebook, Twitter, Blog, Path, Instagram,
dan lain-lain. Dan komunitas yang menjadi fokus penelitian penulis kali ini
adalah Twitter.
2.2.8 Twitter
Twitter merupakan sebuah aplikasi media sosial yang dikembangkan
oleh Jack Dorsey di tahun 2006. Pada tahun 2012, pengguna twitter sudah
mencapai 500 juta orang. Aplikasi ini digunakan untuk menampilkan pesan
istilahnya adalah tweet, yang panjangnya kurang dari 140 karakter. Tidak
ada batasan jumlah pesan yang dapat ditampilkan pengguna dalam satu
harinya. Secara umum, twitter dapat diakses melalui web dengan
menggunakan web browser (situs http://twitter.com). Dalam aplikasi twitter
ini pengguna dapat memantau tulisan(tweet) dari pengguna lain dengan cara
menjadi pengikut (follower) dari pengguna tersebut. Ini mirip dengan konsep
pertemanan
(friend)
dalam
media
sosial
(http://id.scribd.com/doc/169350630/Twitter-Baik-dan-Benar
Facebook.
diakses
10
September 2014 pukul 18.44)
2.2.9 Account Indonesian Idol
Didalam Twitter, terdapat komunitas-komunitas atau pengguna yang
disebut tweeps. Tweeps sendiri terdiri dari orang-orang pengguna twitter yang
aktif mengirimkan pesan atau kicauan setiap harinya.
Satu akun twitter berasosiasi dengan satu alamat email. Jika Anda
memiliki
beberapa
alamat
email,
Anda
dapat
membuat
beberapa
akun twitter.Setelah memiliki akun twitter, Anda dapat langsung menuliskan
twit Anda. Langkah berikutnya adalah mengikuti pengguna lain dan
mengajak kawan Anda untuk menjadi pengikut Anda. (Rahardjo, 2013:6)
Yang menjadi fokus penelitian penulis kali ini adalah account twitter
@IndonesianIdol yang mempunyai followers atau pengikut sebanyak 790.000
orang (diakses pada 25 Maret 2014) yang aktif maupun non aktif. Akun ini
15
merupakan akun resmi yang dibuat oleh Indonesian Idol dan berguna untuk
menyampaikan informasi yang berhubungan dengan program Indonesian Idol.
2.3 Televisi
Sistem televisi dasar terdiri dari peralatan dan orang-orang yang
mengoperasikan peralatan untuk menghasilkan program-program tertentu.
Di dalam bentuk sederhana, sistem televisi terdiri dari kamera televisi yang
mengubah apa yang dilihatnya menjadi sinyal video, mikrofon yang
mengubah apa yang didengarnya menjadi sinyal audio, dan satu set televisi
dan loudspeaker yang mengubah kembali dua sinyal ke dalam gambar dan
suara.
Televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu tele yang berarti jauh dan visio
yang berarti penglihatan., namun menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, TV
adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton
dirumah tak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada unsur-unsur
radio. Dan tak mungkin dapat melihat gambar gambar yang bergerak pada
layar pesawat TV, jika tidak ada unsur-unsur film. (Effendy, 2003)
Televisi sendiri sudah menjadi media massa yang banyak digunakan saat
ini. Televisi yang mampu memberikan hiburan-hiburan dan informasi bagi
penontonnya membuat televisi kian digemari. Berbeda dengan media cetak,
televisi dinilai lebih “up to date” mengenai informasi-informasi. Segala
macam peristiwa atau kejadian yang baru terjadi, bisa langsung disiarkan
kepada penonton melalui televisi. Pada dasarnya, televisi menggunakan
sinyal-sinyal yang ditembakkan ke satelit dan ditembakkan kembali ke
pemancar-pemancar dan sampailah sinyal tersebut ke dalam televisi kita
berupa gambar dan audio.
Televisi memiliki fungsi sebagai berikut: (Effendy, 2007: 27)
1. Fungsi Penerangan (The Information Function)
Ada dua faktor yang mampu menyiarkan informasi yang memusatkan.
Faktor yang pertama adalah faktor immediately (langsung dan dekat) dan
faktor yang kedua adalah realism (kenyataan).
16
2. Fungsi Pendidikan (The educational Function)
Televisi merupakan sarana yang berfungsi untuk memberikan dan
menambah pengetahuan kepada khalayak luas, terutama lewat program –
program acara yang disampaikan dengan baik.
3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)
Televisi juga dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Setiap
stasiun televisi biasanya selalu menyediakan program acara yang bersifat
menghibur disamping menjalankan kedua fungsi lainnya.
2.3.1 Produksi Televisi
Tiga tahapan produksi televisi adalah pra-produksi, produksi, dan
pasca produksi. Pra produksi terdiri dari persiapan sebelum program dimulai.
Biasanya terbagi menjadi 2 konsep, yakni mencari ide dasar konsep program
dan menjadikannya skrip, serta mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
seperti kamera, microphone, studio. Produksi terdiri dari segala macam
aktivitas yang berhubungan dengan isi program tersebut, seperti membuat
segmen-segmen, menentukan kru, mengambil gambar (proses shooting), dan
lain-lain. Sedangkan pasca produksi lebih banyak digunakan untuk mengedit
video hasil rekaman proses produksi. (Zettl, 2011:11)
2.3.2
Program Acara Televisi
Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti yang
diterangkan berikut dengan penggunaan berbagai nama berbeda sesuai
dengan keinginan stasiun televisi masing-masing. (Iskandar, 2005:9)
Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar berdasarkan jenisnya (Morrisan, 2008) yaitu :
1. Program informasi (berita)
Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin
tahu
apa
yang
terjadi
di
tengah
masyarakat.
Programmer
dapat
mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk untuk menarik sebanyak
mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran yang
17
tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audien.
Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual”
kepada audien. Penyajian informasi termasuk talk show. Program informasi
dapat menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita
lunak (soft news):
1. Hard news
Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau
menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena
sifatnya
yang
harus
segera
ditayangkan
agar
dapat
diketahui
khalayak audien secepatnya. (Morissan, 2008 : 25)
Breaking news, bulletin, spot news dan straight news termasuk
dalam hard news.
2. Soft news
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting
dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun
tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori
ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.
(Morissan, 2008 : 27)
Yang termasuk dari soft news adalah feature, documenter, dan
talkshow.
2.
Program Hiburan
Program hiburan adalah program yang menyajikan hiburan untuk penonton
dengan berbagai macam jenis seperti musik, drama, komedi, dan lain lain,
yang biasanya banyak digemari karena bersifat menghibur.
Program-program yang termasuk kategori hiburan adalah:
-
Drama adalah pertunjukan cerita yang dimainkan oleh aktor dan aktris,
yang biasanya menceritakan tentang suatu permasalahan dan konflik.
-
Sinetron adalah program berseri yang mempunyai alur cerita dari awal
hingga akhir cerita, yang diperankan oleh aktor dan aktris yang mengikuti
alur cerita tersebut.
-
Quiz adalah program hiburan yang biasanya berupa permainan mengasah
otak maupun mengasah keterampilan pemainnya.
18
-
Reality Show menurut Morissan tahun 2005 adalah program yang
menyajikan realita atau pertunjukan sebenarnya. Reality show terbagi lagi
menjadi 4 kategori:
1) Hidden Camera adalah jenis program yang menampilkan segala
sesuatu dari kamera pengintai atau CCTV yang dilakukan secara
sengaja ataupun tidak sengaja.
2) Competition Show adalah program hiburan yang berupa kompetisi
atau persaingan dalam memperebutkan sesuatu yang biasanya terdiri
dari tahapan-tahapan untuk mencapai juara.
3) Relationship Show adalah program yang membantu mencarikan
pasangan di dunia nyata.
4) Fly on the wall adalah program yang menyajikan kehidupan seharihari seseorang (biasanya orang terkenal).
-
Musik adalah program yang terdiri dari 2 jenis yakni videoklip dan konser.
Videoklip biasanya digunakan untuk mempromosikan sebuah lagu baru
sedangkan konser adalah pertunjukan langsung dari sang artis.
-
Pertunjukan adalah program yang menampilakan sebuah pertunjukan
seperti pertunjukan musik, acara memasak, wayang, sulap, dan lain lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menjelaskan bahwa program
Indonesian Idol termasuk dalam program reality show kategori competition
show atau talent show, karena Indonesian Idol menampilkan bakat-bakat
menyanyi tiap kontestan dan bersaing untuk memperebutkan juara 1.
2.3.3
Reality Show
Reality Show merupakan acara program hiburan yang terdiri dari
berbagai macam program yang menayangkan realita atau berdasarkan
kenyataan tanpa dibuat-buat, yang berfungsi untuk kepentingan publik yang
bersifat informatif dan menghibur. Reality Show lebih betujuan bisnis,
sedangkan lomba nyanyi non-bisnis lebih bertujuan membangun nilai dan
moralitas seni vokal/musik. (Esa, 2012:19)
Tayangan reality show pertama kali diproduksi oleh stasiun televisi
Amerika Serikat pada tahun 1989 yaitu The series Nummer 28 dan yang
kemudian diadaptasi dalam berbagai tema-tema lain oleh berbagai stasiun
19
televisi dari berbagai negara. (Vivian, 2005, p.203). Acara reality show ini
biasanya menggunakan tema seperti persaingan, kehidupan sehari-hari
seorang selebritis, pencarian bakat, rekayasa jebakan, dan mengangkat status
seseorang untuk membuat program ini menjadi lebih menarik.
Reality show atau reality tv adalah suatu tayangan untuk semua
kategori yang mencakup program hiburan yang cukup luas yang melibatkan
satu atau lebih individu.(Hill, 2005:2)
2.3.4 Kontestan
Para pelomba atau dalam hal ini kontestan bidang musik dan
nyanyi jangan hanya dipandang sebagai peserta atau subjek saja, melainkan
juga harus dipandang sebagai mitra panitia dan mitra juri salam rangka
menyajikan sebuah pertunjukkan kompetisi yang lebih terhormat dan
mengesankan. Dalam sebuah kompetisi musik yang terhormat, mengukur
kehebatan skill seorang pelomba tidak boleh lagi hanya menilai kehebatan
pada bagian tertentu saja, melainkan harus lebih menyeluruh. (Esa, 2012:14)
Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi
kontestan adalah /kon·tes·tan/ /kontéstan/ n peserta kontes (perlombaan,
pemilihan, dsb).
Audisi yang diadakan berlangsung di kota-kota besar seperti
Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar dan berakhir di Jakarta.
Audisi kecil juga diadakan di Ambon, Manado, Cirebon, Purwokerto, dan
lain lain. Kontestan dari audisi kecil yang berhasil maju ke babak berikutnya
dikirim ke kota besar untuk mengikuti babak kedua audisi. Audisi terdiri dari
dua babak. Babak pertama audisi yang bertindak sebagai juri adalah orangorang yang bekerja di SonyBMG. Setelah dinyatakan maju ke babak audisi
selanjutnya, kontestan akan berhadapan dengan 4 Juri utama Indonesian Idol.
2.3.5 Juri
Juri adalah hakim kompetisi yang senantiasa dituntut membuat
keputusan
seadil
dan
sebaik
mungkin.
Seorang
juri
harus
dapat
mempersembahkan kinerja yang penuh kesungguhan, karena untuk kompetisi
20
tersebut semua peserta telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan materi.
(Esa, 2012:16)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi Juri adalah
juri 1 /ju·ri / n 1 orang (panitia) yg menilai dan memutuskan kalah atau
menang (dl perlombaan, sayembara, dsb): dia ditunjuk menjadi anggota -- dl
perlombaan pidato itu; 2 orang yg menilai salah atau benar di pengadilan (di
beberapa negeri Barat).
Pada dasarnya semua orang bisa menjadi juri nyanyi dan musik,
karena selain setiap manusia telah diberi bakat musikal sejak lahir, dalam
kesehariannya setiap manusia juga terbiasa menilai pihak lain. Pada
umumnya juri berada pada posisi yang terhormatdan disorot. Buruk tidaknya
sorotan terhadap juri akan berpengaruh terhadap kredibilitas panitia
penyelenggaranya. (Esa, 2012:13)
Berdasarkan pengertian diatas, Juri di Indonesian Idol merupakan
orang-orang yang bertugas menilai setiap penampilan kontestan. Juri-juri
tersebut tentunya memiliki kemampuan di bidang menyanyi yang digunakan
untuk memberi masukan kepada para kontestan supaya menampilkan lebih
baik lagi setiap minggunya.
2.3.6 Presenter
Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi,
presenter adalah seseorang yang mengantar suatu sajian baik berupa acara
music, program feature dan magazine, kuis dan sebagainya. Sebagai seorang
pengantar sajian, presenter boleh menambah daya tarik dari materi yang
disajikan melalui kata-katanya (improvisasi).
Karena presenter idientik dengan program non-berita, maka gaya bicara,
bahasa tubuh, tata busana, dan bagaimana cara ia menyajikan berita harus
luwes dan mampu memecahkan keadaan yang monoton dan stagnan.
(Ardianto: 2009)
Menjadi presenter relatif lebih berat dibading menjadi anchor. (Ardianto:
2009) Untuk menjadi seorang presenter, hal-hal berikut harus diperhatikan;
1. Mampu memainkan akting (face act) yang pas dengan focus programnya.
21
2. Menguasai tekhnik dramatisasi suara (dialog yang dramatis) agar menarik
dan sesuai dengan fokus programnya.
3. Mampu menggerakan tubuh sesuai dengan tuntutan dialog untuk
mempertegas atau memberikan kesan tertentu.
Seorang presenter harus menampilkan secara penuh face act
(akting/ekspresi wajah), termasuk sorot mata, tarikan wajah, dan gerak bibir.
Agar terlihat komunikatif dan menarik dalam membawakan acara, seorang
presenter perlu memperhatikan hal-hal ini:
1. Sesuaikan akting dengan jenis/spesifikasi program. Bila fokus program
siarannya membicarakan tindak criminal, prostitusi, terorisme, perang dan
lainnya, maka karakter (face performance) dan sikap seorang presenter
bernuansa serius, tegas dan penuh kharisma.
2. Untuk profesi host, akting/karakter (face performance) dan sikap,
nuansanya agak lunak/sedang.
3. Untuk profesi anchor, bernuansa familiar, tegas, berwibawa dan simpatik.
4. Khusus untuk presenter infotainment, harus menunjukkan karakter
familiar, ceria dan gembira.
5. Untuk presenter program siaran horor, misteri, mistik, maka presenter
harus bernuansa seram, menakutkan dan menyeramkan. (Ardianto: 2009)
2.4 Terpaan Media
Terpaan media bisa diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang diterpa oleh
isi media atau bagaimana isi media menerpa audiens. Perilaku ini menurut
Blumer dalam Littlejohn (Rahayu, 2009:28), dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti:
1. Surveillance, yaitu kebutuhan individu untuk mengetahui lingkungannya.
2. Curiosity, yaitu kebutuhan individu untuk mengetahui peristiwa peristiwa
menonjol didalam lingkungannya.
3. Diversion, yaitu kebutuhan individu untuk lari dari perasaan tertekan, tidak
aman, atau untuk melepaskan ketegangan jiwa.
4. Personal identity, yaitu kebutuhan individu untuk mengenal dirinya dan
mengetahui posisi keberadaannya di masyarakat.
22
Terpaan media juga berarti frekuensi individu dalam menonton televisi, film,
membaca majalah atau surat kabar, serta radio. Selain itu, media exposure
berusaha mencari data audiens tentang penggunaan media, baik jenis media,
frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan (longevity). (Rakhmat,
1989)
2.5 Definisi Pengaruh
Definisi Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah
kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam
yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di
sekelilingnya.
(http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html)
diakses tanggal 3 Maret 2014, pukul 23.01.
2.6 Social Learning Theory
Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar
perilaku yang tradisional (behavioristik). Teori pembelajaran sosial ini
dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar
dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak
penekanan pada kesan dari isyarat - isyarat pada perilaku, dan pada prosesproses mental internal.
Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan menggunakan
penjelasan penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan-penjelasan
kognitif internal untuk memahami bagaimana kita belajar dari orang lain. Dalam
pandangan belajar sosial, manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan
dari dalam dan juga tidak dipukul oleh stimulus- stimulus lingkungan.
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan
baru dari Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan
oleh Albert Bandura. Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial
dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang
dalam proses belajar sosial. Teori ini sangat berperan dalam mempelajari efek
23
dari isi media massa pada khalayak media di level individu. Konsep utama
dari
teori
kognitif
sosial
adalah
pengertian
tentang obvervational
learning atau proses belajar dengan mengamati.
Teori kognitif sosial memiliki argumentasi bahwa manusia meniru
perilaku yang dilihatnya, dan proses peniruan ini terjadi melalui dua cara
yaitu imitasi dan identifikasi. Imitasi adalah replikasi secara langsung
perilaku yang diamati, sedangkan dalam identifikasi pengamat tidak meniru
secara persis sama apa yang dilihatnya. Teori kognitif sosial menyatakan
bahwa imitasi dan identifikasi merupakan hasil dari tiga proses yaitu :
1. Pengamatan, belajar mengamati adalah proses dimana pengamat, yaitu
orang yang mengamati suatu perilaku atau tindakan menerima perilaku
atau tindakan itu hanya dengan cara melihat.
2. Efek larangan, terjadi ketika tindakan atau perilaku yang diamati
menghalangi atau mencengah pengamat untuk menirunya.
3. Efek suruhan, merupakan kebalikan dari efek larangan, yang justru
mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku yang
sebelumnya dihindari atau tidak ingin dilakukan. (Morissan, 2010:102)
Dalam hal ini, seseorang yang ingin menjadi seorang idola seperti
kontestan Indonesian Idol merupakan salah satu proses pembelajaran dalm
hal meniru. Mereka meniru apa yang dilihatnya di televisi, dan berusaha
untuk mewujudkan apa yang dilihatnya di televisi tersebut.
2.7 Pengertian Minat
Minat adalah sebuah hal yang bersifat pribadi dan karenanya minat
sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di
kembangkan untuk mengkategorikan yang akan bermanfaat untuk tuntutan
dalam menemukan minat khusus seseorang. (Sarwono, 2006:58)
Untuk itu, minat sendiri tentunya dimiliki oleh setiap manusia. Namun
manusia memiliki minat yang sama terhadap sesuatu hal.
Menurut Sarwono, minat dapat diartikan sebagai berikut:
24
-
Suatu sikap yang berlangsung terus menerus dan memberikan pola pada
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek
minat.
-
Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau pbjek yang
berharga atau berarti bagi individu.
-
Suatu keadaan motivasi yang menuntun tingkah laku menuju satu arah
tertentu.
(Sarwono, 2006:70)
Minat dapat ditentukan oleh tiga faktor (Soemanto 2001: 35) yaitu :
1. Kognitif, yang berhubungan dengan gejala mengenai wujud
pengolahan, pengetahuan dan keyakinan serta harapan individu tentang
objek atau produk tertentu. Aspek kognitif dapat diartikan sebagai letak
hubungan antar bagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang
dikontrol oleh akal. Jadi disini akal sebagai kekuatan yang mengendalikan
pikiran.
2. Afektif, berwujud proses yang menyangkut perasaan tertentu
ditunjukkan kepada objek tertentu. Aspek afektif dapat diartikan sebagai
suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi dengan jalan
membuka diri terhadap suatu yang berbeda dengan keadaan atau nilai
dalm diri.
3. Konatif, proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat atau
tindakan suatu objek.
Jadi minat khalayak dalam penelitian ini adalah perhatian atau kecenderungan
terarah terhadap kegiatan menonton program Indonesian Idol di RCTI yang
pada akhirnya menimbulkan keinginan pemirsa untuk menjadi seorang idola
seperti para kontestan Indonesian idol.
2.8
Idola
Pengertian Idola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
ido·la n orang,
gambar,
patung,
dsb
yg
menjadi
(http://kbbi.web.id/idola, diakses 10 September pukul 11.01)
pujaan.
25
Tokoh idola dalam hal ini adalah kontestan-kontestan Indonesian Idol
yang telah berhasil melalui serangkaian tahap audisi dan sampai di babak spektakuler
hingga menjadi pemenang dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Tokoh
Idola adalah sesosok orang, kelompok orang yang karena suatu kelebihan yang
dimilikinya
sehingga
dapat
menarik
perhatian
seseorang.
(http://www.briliana.com/pengertian-tokoh-idola/ diakses 10 September 2014 pukul
11.05)
Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa apakah terdapat pengaruh dari
program Indonesian Idol terhadap minat menjadi idola dari followers akun twitter
@Indonesianidol. Setelah melalui 8 season Indonesian idol tentunya banyak idolaidola baru yang bermunculan, untuk itu peneliti akan melakukan penelitian mengenai
apakah ada minat menjadi idola seperti para kontestan Indonesian Idol sebelumnya
dan jika ada sberapa besar pengaruhnya terhadap keinginan followers untuk menjadi
seorang idola.
2.9 Kerangka Pemikiran
Pengaruh
Program
Indonesian Idol
di RCTI
Terhadap minat
menjadi idola
Pengguna Twitter
yang memfollow
akun
Maksud dari kerangka pemikiran tersebut adalah mendefinisikan variabel-variabel
dari konsep masalah penelitian yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah :
26
1.
Variabel bebas (independent) atau variabel X
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebas yaitu pengaruh terpaan
tayangan program Indonesian Idol (X). Dalam variabel ini, terdapat dimensi yaitu
tentang presenter, juri, dan kontestan. Dari tiap – tiap dimensi akan
dioperasionalisasikan menjadi indikator-indikator yang mewakili Juri yang terdiri
dari 3 indikator: Juri berkompeten dibidang musik, memberi masukan dengan baik,
dan Penampilan saat menjuri. Kontestan yang terdiri dari 3 indikator, yaitu:
penampilan, karakter suara yang khas dan bakat. Presenter yang terdiri dari 3
indikator yaitu: memahami konsep acara yang dibawakan, memiliki wawasan yang
luas, dan mempunyai bakat dibidang presenting.
2.
Variabel terikat (dependent) atau variabel Y
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menjadi idola pada
followers akun twitter @Indonesianidol (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel
terikat ini adalah kognitif, afektif, dan konatif.
2.10 Operasionalisasi Konsep
Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah variabel bebas
dan variabel terikat. Menurut Koentjaraningrat, definisi operasional adalah
suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari
apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang
lain”
Sehingga definisi tersebut merupakan bentuk operasional dari variabelvariabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang
digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) dan
penilaian alat ukur.
Pada penelitian ini ada beberapa hal yang perlu diukur dari masingmasing variabel melalui sejumlah indicator dalam bentuk pertanyaan kepada
responden. Operasional Konsep dalam penelitian ini akan terbagi dalam 2
konsep yaitu konsep pertama diambil dari variable x penelitian ini yaitu,
Program “Indonesian Idol” dan konsep kedua diambil dari variable y
27
penelitian ini yaitu “minat menjadi idola pada
followers akun Twitter
@IndonesianIdol”
2.11
Definisi Konsep
1. Reality Show merupakan acara program hiburan yang terdiri dari berbagai
macam program yang menayangkan realita atau berdasarkan kenyataan tanpa
dibuat-buat, yang berfungsi untuk kepentingan publik yang bersifat informatif
dan menghibur. Reality Show lebih betujuan bisnis, sedangkan lomba nyanyi
non-bisnis lebih bertujuan membangun nilai dan moralitas seni vokal/musik.
(Esa, 2012:19)
2. Para pelomba atau dalam hal ini kontestan bidang musik dan nyanyi jangan
hanya dipandang sebagai peserta atau subjek saja, melainkan juga harus
dipandang sebagai mitra panitia dan mitra juri salam rangka menyajikan sebuah
pertunjukkan kompetisi yang lebih terhormat dan mengesankan. Dalam sebuah
kompetisi musik yang terhormat, mengukur kehebatan skill seorang pelomba
tidak boleh lagi hanya menilai kehebatan pada bagian tertentu saja, melainkan
harus lebih menyeluruh. (Esa, 2012:14)
3. Juri adalah hakim kompetisi yang senantiasa dituntut membuat keputusan seadil
dan sebaik mungkin. Seorang juri harus dapat mempersembahkan kinerja yang
penuh kesungguhan, karena untuk kompetisi tersebut semua peserta telah banyak
mengorbankan waktu, tenaga, dan materi. (Esa, 2012:16)
4. Presenter adalah seseorang yang mengantar suatu sajian baik berupa acara music,
program feature dan magazine, kuis dan sebagainya. Sebagai seorang pengantar
sajian, presenter boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan melalui
kata-katanya (improvisasi). (Wibowo, 2007)
5. Terpaan media juga berarti frekuensi individu dalam menonton televisi, film,
membaca majalah atau surat kabar, serta radio. Selain itu, media exposure
berusaha mencari data audiens tentang penggunaan media, baik jenis media,
frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan (longevity). (Rakhmat, 1989)
6. Definisi Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
7. Minat adalah sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek
seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang
terhadap obyek tersebut. (Hariyanto, 2010)
28
8. Minat dapat ditentukan oleh tiga faktor (Soemanto 2001: 35) yaitu :
1. Kognitif, yang berhubungan dengan gejala mengenai wujud
pengolahan, pengetahuan dan keyakinan serta harapan individu tentang
objek atau produk tertentu.
2. Afektif, berwujud proses yang menyangkut perasaan tertentu
ditunjukkan kepada objek tertentu. Aspek afektif dapat diartikan sebagai
suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi dengan jalan
membuka diri terhadap suatu yang berbeda dengan keadaan atau nilai
dalm diri.
3. Konatif, proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat atau
tindakan suatu objek.
9. Pengertian Idola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ido·la n orang,
gambar, patung, dsb yg menjadi pujaan. (http://kbbi.web.id/idola, diakses 10
September pukul 11.01)
10. Komunitas Online adalah sekelompok orang yang media hubungan utamanya
adalah internet dan tidak mengandalkan pertemuan langsung secara fisik.
(Jasmadi, 2008:17)
11. Twitter merupakan sebuah aplikasi media sosial yang dikembangkan oleh Jack
Dorsey di tahun 2006. Pada tahun 2012, pengguna twitter sudah mencapai 500
juta orang. Aplikasi ini digunakan untuk menampilkan pesan istilahnya adalah
tweet, yang panjangnya kurang dari 140 karakter. Tidak ada batasan
jumlah pesan yang dapat ditampilkan pengguna dalam satu harinya. Secara
umum, twitter dapat diakses melalui web dengan menggunakan web browser
(situs http://twitter.com). Dalam aplikasi twitter ini pengguna dapat memantau
tulisan(tweet) dari pengguna lain dengan cara menjadi pengikut (follower) dari
pengguna tersebut. Ini mirip dengan konsep pertemanan (friend) dalam media
sosial Facebook. (http://id.scribd.com/doc/169350630/Twitter-Baik-dan-Benar
diakses 10 September 2014 pukul 18.44)
12. Didalam Twitter, terdapat komunitas-komunitas atau pengguna yang disebut
tweeps. Tweeps sendiri terdiri dari orang-orang pengguna twitter yang aktif
mengirimkan pesan atau kicauan setiap harinya.
Satu akun twitter berasosiasi dengan satu alamat email. Jika Anda memiliki
beberapa alamat email, Anda dapat membuat beberapa akun twitter.Setelah
29
memiliki akun twitter, Anda dapat langsung menuliskan twit Anda. Langkah
berikutnya adalah mengikuti pengguna lain dan mengajak kawan Anda untuk
menjadi pengikut Anda. (Rahardjo, 2013:6)
Tabel Operasionalisasi Konsep
Tabel 2.2 Operasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Program
Presenter
Indikator
-
Presenter
Skala
Likert
Indonesian Idol
memiliki
(Variabel X)
wawasan yang
5 = Sangat
luas dibidang
Setuju
musik
-
Presenter
4= Setuju
memahami
konsep acara
3= Ragu-ragu
yang dibawakan
-
Presenter
2= Tidak Setuju
mempunyai bakat
Kontestan
-
Kontestan
mempunyai
kemampuan
bernyanyi yang
baik
-
Kontestan
berpenampilan
menarik
-
Kontestan
mempunyai
karakter yang
khas
Juri
-
Juri berkompeten
1= Sangat Tidak
Setuju
30
di bidang
menyanyi
-
Juri memberi
masukan dengan
baik
-
Juri
berpenampilan
menarik
Minat Menjadi
Idola (Y)
Kognitif
-
Saya memahami isi
Likert
dan konsep
-
tayangan
5 = Sangat
Indonesian Idol
Setuju
Saya menyaksikan
Indonesian Idol
4= Setuju
karena memberikan
informasi yang
3= Ragu-ragu
menarik
-
Saya merasa ingin
2= Tidak Setuju
mengetahui
perkembangan
tayangan
Indonesian Idol
setiap minggunya
Afektif
-
Saya merasa
senang
menyaksikan
program
Indonesian Idol
-
Saya merasa
terhibur
menyaksikan
Indonesian Idol
1= Sangat Tidak
Setuju
31
-
Saya merasa
terinspirasi menjadi
idola setelah
menyaksikan
program
Indonesian Idol
Konatif
-
Saya ingin terus
menyaksikan
Indonesian Idol
setiap minggunya
untuk menambah
pengetahuan saya
-
Saya mempunyai
keinginan untuk
tampil menjadi
seorang idola
seperti kontestan
Indonesian idol
-
Saya menyaksikan
program
Indonesian Idol
dengan penuh
minat
Download