BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Jurnalistik baik sebagai ilmu atau profesi tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Pengaruh teknologi komunikasi terhadap Jurnalistik dapat berbentuk alat/media Jurnalistik ataupun bentuk baru dari kegiatan Jurnalistik, yang memunculkan istilah cyber Jurnalistik, Net Jurnalistik dan nama lain bentuk kegiatan atau bidang kajian Jurnalistik dalam dunia cyber (dunia maya). Pemilihan media yang tepat dalam proses komunikasi turut memberikan peranan dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Biasanya pemilihan media disesuakan dengan aspek sasaran komunikasi. Sehingga proses komunikasi akan mencapai target keberhasilan sesuai dengan yang diinginkan. Popularitas istilah cyber sekitar tahun 1990-an, ketika jaringan komputer sudah mampu menyimpan dan mengirim data dalam jumlah besar dengan kecepatan yang tiggi sekali. Jurnalistik sebagai ilmu maupun profesi, sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk bersentuhan dengan teknologi internet. Kini sudah ada program Jurnalistik yang ditawarkan melalui internet, sehingga sebagai pengguna internet orang bisa mengaksesnya pada situs-situs internet. Kemajuan tekhnologi yangsangat pesat ikut mempengaruhi berkembangnya tekologi komunikasi, dengan berbagai kemudahan untuk mendapatkan informasi, tentu saja kebutuhan akan informasi juga bertambah, manusia sekarang dapat memperoleh berbagai informasi melalui media cetak maupun media elektronik yang banyak tersebar, mulai dari Koran, majalah, televisi, radio sampai yang terkini yaitu internet. Selain itu, sejalan dengan era 1 2 keterbukaan, manusia tidak hanya mengandalkan satu sumber, tetapi mencari informasi dari berbagai sumber, bahkan yang tidak kredibel sekalipun. Media merupakan saluran atau sarana komunikasi yang sering dipergunakan oleh komunitas untuk menyampaikan pesan kepada publik dan mampu meningkatkan citra positif seperti twitter atau media internet lainnya. Media tersebut digunakan oleh komunitas untuk keperluan publikasi yang ditunjukkan kepada pihak internal maupun eksternal. Dengan adanya perkembangan zaman dan tekhnologi bentuk-bentuk dari media komunikasi semakin bervariasi, jenis media komunikasi yang dapat digunakan yaitu media internet seperti webside, jaringan sosial seperti facebook, twitter dan yang lainnya untuk menyampaikan informasi atau kebijakan komunitas kepada admin, karena admin sebagai publik internal diharapkan mengetahui semua tentang komunitas dengan segala bentuk aktivitasnya dan informasi yang berkembang dalam komunitas. Pemenuhan kebutuhan akan informasi memang sudah seharusnya diperhatikan karena media twitter ini harus benar-benar memikat perhatian para member sehingga diharapkan akan timbul sikap positif member dalam usaha menimbulkan motivasi, kerjasama dan kepuasanya dalam informasi. Bila timbul rasa ingin tahu member terhadap komunitas, maka diharapkan tertanam sense of belonging (rasa memiliki) member terhadap komunitas, dan timbul keinginan untuk mendukung setiap kegiatan komunitas, lebih jauh lagi bahwasannya setiap member pada komunitas baik itu komunitas resmi maupun komunitas tidak resmi akan membutuhkan informasi yang berkaitan dengan komunitas. Sama pula halnya dengan penggemar Manchester United yang membutuhkan informasi berkaitan dengan kondisi club. Para penggemar membutuhkan satu media yang dapat memberikan informasi baik itu keadaan club, maupun berita terbaru seputar Manchester United dan event-event yang diadakan komunitas, untuk itu adanya twitter @UtdIndonesiaBDG diharapkan 3 dapat menjadi media yang menjembatani antara member dengan komunitas dan juga publik eksternal komunitas. Sesuai dengan fungsi twitter @UtdIndonesiaBDG bertujuan untuk meningkatkan penyampaian informasi kepada penggemar Manchester United, dengan demikian twitter tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi member yang pada akhirnya akan menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman penggemar Manchester United mengenai club yang dicintainya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulisan mengambil judul penelitian, yaitu “ FUNGSI TWITTER @UtdIndonesiaBDG DALAM MENINGKATKAN KEBUTUHAN INFORMASI PADA KOMUNITAS UNITED INDONESIA BANDUNG”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, bahwa dalam meningkatkan kebutuhan informasi pada Komunitas United Indonesia Bandung tidaklah mudah, karena dalam sebuah komunitas butuh pesan dan informasi yang mudah dimengerti yang dibentuk atau dikonstruksikan oleh admin. Maka penelitian memfokuskan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana intensitas penggunaan twitter @UtdIndonesiaBDG dalam meningkatkan kebutuhan informasi Komunitas United Indonesia Bandung? 2. Bagaimana kualitas twitter @UtdIndonesiaBDG dalam meningkatkan kebutuhan informasi Komunitas United Indonesia Bandung? 3. Bagaimana isi pesan twitter @UtdIndonesiaBDG dalam meningkatkan kebutuhan informasi Komunitas United Indonesia Bandung? 4 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini selain sebagai syarat ujian sidang sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi, bidang kajian Jurnalistik sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan media twitter @UtdIndonesiaBDG dalam meningkatkan kebutuhan informasi Komunitas United Indonesia Bandung. 2. Untuk mengetahui kualitas media twitter @UtdIndonesiaBDG dalam meningkatkan kebutuhan informasi Komunitas United Indonesia Bandung. 3. Untuk mengetahui isi pesan media twitter @UtdIndonesiaBDG dalam meningkatkan kebutuhan informasi Komunitas United Indonesia Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Diharapkan hasil dari penelitian yang dilakukan ini dapat memberi masukan dan pengetahuan baru bagi rekan-rekan mahasiswa lain di bidang ilmu komunikasi yang akan melakukan penelitian serupa, yaitu mengenai media komunikasi twitter yang d gunakan oleh suatu komunitas. 1.4.2 Kegunaan Praktis Diharapkan hasil dari penelitian yang dilakukan ini dapat memberi masukan positif bagi komunitas dalam menambahkan kualitas informasi dari twitter @UtdIndonesiaBDG sehingga menadi salah satu media komunikasi yang semakin baik. 1.5 Kerangka Pemikiran 5 Penelitian ini menggunakan model Social Information Processing Theory yang dikemukakan oleh Joseph Walther. Teori ini memperkenalkan Social Information Processing sebagai perspektif alternatif dalam memandang fenomena pengembangan hubungan dalam format Computer Mediated Communication (CMC). Social Information Processing menjelaskan bagaimana komunikator bertemu melalui komunikasi berbasis teks komputer, mengembangkan kesan dan hubungan interpersonal. Menurut Littlejohn dan Foss, Social Information Processing Theory adalah: Model Teori ini menggunakan kedua set isyarat tersebut sebagai parameter di mana komunikasi dan teknologi dapat bergabung untuk menghasilkan hubungan impersonal, interpersonal dan hipersonal. Social Information Processing tidak membantah bahwa alat yang dimediasi komputer membatasi jumlah isyarat non-verbal (format berbasis teks, seperti email dan pesan instan yang bergantung pada pesan yang diketik, bukan yang visual dan/atau audio) yang tersedia bagi komunikator.(2009:897) Pada mulanya, Social Information Processing mengasumsikan bahwa komunikator akan termotivasi untuk membangun hubungan online karena alasan mereka secara pribadi. Namun, pada perkembangannya kini, dapat diidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan dorongan motivasi untuk membangun hubungan online, yaitu : antisipasi interkasi berikutnya di masa depan, dan skeptisisme. Interaksi masa depan diduga mengacu pada prospek bahwa komunikator yang bertemu secara online akan terus memiliki kontak ke masa depan. Menurut Joseph Walter dalam sebuah Penelitian tahun 1995 mengemukakan: Berbagai teori media elektronik memberikan penjelasan untuk perbedaan antara komunikasi melalui komputer 6 (CMC) dan Face to Face komunikasi , termasuk teori kehadiran sosial , media teori kekayaan, dan kurangnya isyarat konteks sosial. Teori kehadiran Sosial menunjukkan bahwa CMC menghalangi pengguna arti bahwa orang lain terlibat dalam interaksi. (1995) Dengan menggunakan model ini, peneliti berusaha menemukan hubungan diantara variable-variable yang diukur. Efek media dapat di operasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk menghasilkan hubungan impersonal, interpersonal dan hipersonal. Penggunaan internet oleh para profesional merupakan cikal bakal dari perkembangan tekhnologi internet. Banyak ahli menyebut pemakaian internet terutama dalam masa krisis komunikasi, mengidentifikasi masalah, manejemen dan komunikasi interaktif. Keggunaan lainnya adalah pembuatan Newsletter (terbitan berkala) elektronik. Internet ini membawa presfektif dan pola baru di era informasi dalam bentuk jaringan teknologi yang memungkinkan setiap orang mengakses kemana saja untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Menurut Foust yang ditulis oleh Ardianto dalam bukunya Komunikasi, Teoritis dan Implikasi pengertian dari wibside adalah: “The set of technologies that places a graphical interface on internet, allowing using a mouse, icon, and other intuitive elements rather that typing obscure computer commands”.(2011:184) Twitter merupakan salah satu media komunikasi untuk penyampaian informasi yang menggunakan internet. Menurut Bovee dan Thill yang diterjemahkan oleh Sindoro dalam bukunya Komunikasi Bisnis “Jilid 2” faktorfaktor yang terdapat dalam media online adalah “1. Intensitas pengguna, 2. Isi pesan, 3. Kualitas, 4.Hambatan” (2002:380-381. Berkaitan dengan upaya peningkatan informasi, definisi dari informasi diungkapkan oleh Davis (Hafidiah dan Sumartaya) dalam bukanya Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut : 7 Informasi adalah data yang telah di olah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam keputusankeputusan sekarang atau dimasa mendatang.(2003:25) 8 Informasi disini merupakan sebuah data yang diolah menjadi bentuk penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan berhubungan dengan kegiatan manajemen. Tetapi dalam kenyataan informasi mempunyai pengertian yang lebih luas dari yang tercakup dalam kegiatan manajemen saja. Menurut Davis (Hafidiah dan Sumartaya) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen juga mengungkapkan bahwa isi informasi yang bernilai didasarkan pada sifat-sifat sebagai berikut : “1. Kejelasan informasi, 2. Pemahaman isi informasi, 3. Kelengkapan isi informasi”.(2003:30) Arin menjelaskan kepuasan dengan komunikasi muncul dari kombinasi faktor kepuasan dengan ketepatan informasi, dan kepuasan dengan kualitas media. Faktor kepuasan dengan ketepatan informasi mencangkup tentang kepuasan informasi, dan informasi perubahan administrasi dan staf. Sedangkan kepuasan dengan kualitas media, hal yang berhubungan dengan mutu tulisan, dan nilai informasi yang diterima. Kebutuhan informasi yang tersedia memenuhi persyaratan permintaan anggota organisasi akan tuntutan bagi iformasi, dari siapa datangnya informasi, cara menyebarluaskan informsi, bagaimana menerima informasi, dan apa respons dari informasi tersebut. Komunikasi dipengaruhi oleh presepsi bagaimana aktivitas komunikasi dari suatu organisasi memuaskan tuntutan pribadi. Informasi yang dikomunikasikan secara konsisten dengan apa yang diharapkan, maka akan mengalami kepuasan dengan komunikasi. 9 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dilihat kerangka pemikiran pada gambar 1.1 berikut “FUNGSI TWITTER @UtdIndonesiaBDG DALAM MENINGKATKAN KEBUTUHAN INFORMASI PADA KOMUNITAS UNITED INDONESIA BANDUNG” Social Information Processing Theory Variabel X : Twitter @UtdIndonesiaBDG Variabel Y :Kebutuhan Informasi Anggota Sub Variable Sub Variable 1. Intensitas Penggunaan 1. Kejelasan Informasi 2. Kualitas twitter 2. Pemahaman Isi Informasi 3. Isi Pesan 3. Kelengkapan Isi Informasi Bovee dan thill,( 2002:380-381) Hafidiah dan Sumartaya, (2003:30) Indikator : Indikator : 1. Intensitas Penggunaan 1. Kejelasan Informasi a. Seringnya Mendapatkan Informasi a. Mudah dan Cepat Diperoleh b. Informasi Sesuai Kebutuhan b. Informasi tidak mengandung prasangka c. Seringnya Mencari Informasi 2. Kualitas Twitter a. Materi b. Gambar 2. Pemahaman Isi Informasi a. Ketelitian b. Kecocokan 3. Kelengkapan Isi Informasi c. Bahasa a. Ketepatan waktu 3. Isi Pesan b. Bahasa Informasi a. Kejelasan Pesan b. Daya tarik Pesan c. Dimengerti