BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Komunikasi A. Definisi Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan(message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicatee). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan, jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa. (Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003: 28) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman pesan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang disampaikan dengan maksud tujuan tertentu dan adanya feedback atau umpan balik. 14 15 Untuk mengetahui lebih jauh definisi komunikasi, Prof. Onong Uchjana Effendy memaparkan definisi komunikasi menurut pakar-pakar komunikasi, yaitu sebagai berikut ini: 1. Harrold Lasswell Para spesialis komunikasi tidaklah cukup memiliki keterampilan dalam melakukan survei, analisis, isi. Atau kegiatan teknik lainnya. Profesi yang sejati dapat dikatakan keterampilan yang dilengkapi dengan pencerahan. Dalam kasus komunikas, kondisi, dan proyeksi dari keseluruhan proses. Ini juga mencakup kapasitas dan menemukan dalam mengevaluasi kebijaksanaan dalam penyelesaian tujuan-tujuan yang dianggap dasariah 2. Kurt Lewin Kita dewasa ini mengenal pemikirannya mengenai “gatekeeping”, “group dynamics” dan “consistency theory” melalui muridmuridnya yang menampilkan berbagai teori komunikasi yang bersumber dari pemikiran Lewin; diantaranya dapat disebut disini Festinger dengan “The Theory of Cognitive Dissonance”, Heider dengan “balance Theory, Newcomb dengan “A-B-X Model”, Osgood dan Tannembaum dengan “Congruity Theory”. Dan banyak lagi.Lewin mencanangkan dinamika kelompok dengan memfokuskan kepada masalah komunikasi kelompok sebagai sarana untuk memperoleh pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh kelompoknya. Bagaimana tipe kepemimpinan 16 otoriter dan demokratik mempengaruhi produktivitas kelompok? Bagaimana keterkaitan mempengaruhi seseorang kesesuaian orang pada suatu tersebut kelompok dengan norma kelompoknya?. Lewin oleh para sarjana komunikasi dewasa ini lebih dikenal karen akonsep gatekeepingnya, yakni proses pengendalian arus pesan dalam saluran komunikasi. Dewasa ini konsep gatekeeping digunakan secara luas dalam ilmu komunikasi, terutama dalam komunikasi organisasional. 3. Paul Lazarsfeld Lazarsfeld terpengaruhi oleh pemikiran Freud yang menyebabkan ia berminat untuk melakukan studi terhadap sumber-sumber perilaku. Dalam melakukan penelitiannya ia menggunakan pedoman empirisme. Oleh karena metode penelitiannya tentang pengukuran dan pengambilan sampel semakin berkembang, maka ilmu komunikasi semakin mendapat penghargaan dari disiplin ilmu sosial lainnya. (Prof.Onong Uchjana Effendy.,M.A., 2003:16-21) Maka peneliti menyimpulkan bahwa masing-masing bapak komunikasi mempunyai cara masing-masing dalam meneliti komunikasi tetapi tujuan dari komunikasi sama yaitu manusia tidak bisa hidup sendiri (individual), manusia harus hidup bermasyarakat demi kelangsungan hidupnya, keamanan hidupnya, maupun keturunannya. 17 B.Model Komunikasi A. Lasswell’s Model (Model Lasswell) Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa. Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut: a. The surveillance of the invironment (pengamatan lingkungan) yaitu kegiatan mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai peristiwa-peristiwa dalam suatu lingkungan. b. The correlation of the parts of society in responding to the environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan) yaitu interpretasi terhadap informasi mengenai peristiwa yang terjadi di lingkungan. c. The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain) difokuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai, dan norma sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain atau dari anggota suatu kelompok kepada pendatang baru. Ini sama dengan kegiatan pendidikan. 18 (Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003:253-254) Berdasarkan uraian diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa dalam proses komunikasi lasswell mempelajari kejadian-kejadian yang ada di lingkungan dengan mempelajari prosesnya dan masyarakatnya. C. Fungsi Komunikasi a. Menginformasikan (to inform) b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence) (Prof.Onong Uchjana Effendy., 2003:55) Deddy Mulyana mengemukakan empat fungsi komunikasi yang diciptakan oleh William I. Gorden, yaitu: (Mulyana, 2008:538) 1. Komunikasi Sosial Fungsi ini mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun kelangsungan konsep hidup, diri kita, untuk aktualisasi memperoleh diri, untuk kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Di sisi lain, komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal, dari suatu masyarakat kepada 19 masyarakat lainnya, ataupun secara vertical, dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok. 2. Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan non-verbal. 3. Komunikasi Ritual Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok. 4. Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan 20 tindakan, dan juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Oleh karena itu maka peneliti simpulkan bahwa beraneka ragam fungsi komunikasi yang ada diatas, sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. Kaitannya dengan penelitian yang sedang diteliti ini yang dimaksud dengan sumber adalah program acara Indonesian Idol episode audisi dimana pesan yang disampaikan akan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Saluran yang digunakan adalah media elektronik yaitu televisi melalui stasiun RCTI . Sedangkan komunikannya adalah penonton program acara Indonesian Idol episode audisi yaitu mahasiswa Bina Nusantara jurusan Marketing Komunikasi 2014. Yang dimaksud dengan efek dari komunikasi ini adalah minat penonton dalam menonton program tersebut. Dengan uraian penelitian diatas jika dikaitkan dengan unsur-unsur tersebut, masalah penelitian terletak pada efek yang berupa minat dari penonton. Efek yang timbul dari pesan beraneka ragam disebarkan oleh komunikator melalui media massa di program acara Indonesian Idol episode audisi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. 21 2.1.2. Komunikasi Massa. a. Definisi Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Bentuk komunikasi massa hampir sama dengan bentuk komunikasi yang lainnya, yang mana sedikitnya memiliki enam unsur, yakni komunikator (penyampai pesan), pesan, media komunikan (penerima pesan), efek, dan umpan balik.(Ardianto, 2004:1). Wilbur schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan 3 komponen yaitu source/komunikator, message/pesan dan destination/komunikan. Proses komunikasi pada hakekatnya merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang berarti, yang dilakukan melalui saluran (channel), biasanya dikenal dengan media printed (press), media auditif (radio), media visual (gambar,lukisan) atau media audio visual (televisi dan film). Yang dimaksud media disini adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai massa (sejumlah orang tidak terbatas).(Karlinah, 2000). Dari uraian tersebut maka peneliti simpulkan bahwa komunikasi massa merupakan suatu proses dimana komunikator 22 menggunakan media massa untuk menyebarluaskan informasi terhadap khalayak dalam jumlah banyak yang dapat menimbulkan public opini yang berbeda-beda dan beraneka ragam, dapat berdampak positif maupun negatif. Harold D Laswell yang sangat terkenal dengan teori dan penelitian komunikasi massa. Mengungkapkan suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. Tabel 2.1. Tabel scientific study WHO SAYS WHAT IN WHICH TO WITH CHANNEL WHOM WHAT EFFECT Siapa Pesan/informasi Media Kepada Efek siapa Komunikator Pesan Media Penerima Efek Control Analisa Analisa Analisa media khalayak efek studies Analisa media 23 Penjelasan diatas menunjukkan bahwa sumber informasi menciptakan sebuah pesan untuk dikomunikasikan. Pesan diubah kedalam bentuk sinyal sesuai dengan saluran yang akan digunakan. Pesan yang diterima diteruskan melalui saluran kepada penerima. Saluran adalah media massa yang dapat menyalurkan isyarat dari pemancar kepada penerima. (effendy, 1993:37) b. Fungsi komunikasi massa Apabila komunikasi massa dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, dan akan fungsinya dalam setiap sistim sosial adalah sbb: (Widjaja, 2002:64-66) 1. Informasi. Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran, berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2. Sosialisasi. Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif dalam masyarakat. 24 3. Motivasi. Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya serta kegiatan individu dan kelompok yang akan dikejar. 4. Perdebatan dan diskusi. Menyediakan dan saling tukar menukar antara fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau penyelesaian perbedaan pendapat mengenai masalah publik. 5. Pendidikan. Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, pendidikan keterampilan, dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6. Memajukan Kehidupan. Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan, membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas serta kebutuhan estetika-nya. 25 7. Hiburan. Penyebar luasan sinyal, symbol, suara dan citra dari drama, tari, kesenian, musik, dsb, untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu. 8. Integrasi. Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain. Tabel 2.2 Fungsi Komunikasi Massa Alexis S. Tan No Tujuan komunikator 1. Memberi informasi Tujuan Komunikan Mempelajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang 2. Mendidik berguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah 26 3. laku, dan aturan yang cocok agar diterima dalam Mempersuasi masyarakatnya. 4. Menggembirakan, mengendorkan menghibur, mengalihkan urat syaraf, Menyenangkan, memuaskan dan perhatian dari kebutuhan c. c masalah yang dihadapi. komunikan c. komunikasi massa 1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarbebagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman, dan dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyiampan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Menurut alexis. S 27 Tan komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa (surat kabar, jaringan televisi, stasiun radio, majalah, atau penerbit buku). Media massa ini bisa disebut organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa individu yang bertanggung jawab dalam proses komunikasi massa tersebut. (Tan, 1981). Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen utama komunikasi massa adalah media massa. Media massa hanya bisa muncul karena gabungan kerja sama dengan beberapa orang. Jadi, Komunikator dalam komunikasi massa mempunyai ciri sebagai berikut : a) Kumpulan individu b) Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa c) Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsurunsur yang terlibat d) Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis 28 2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan heterogen/beragam. dalam Artinya, komunikasi massa sifatnya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Heterogenitas ini banyak macamnya, meskipun tidak semua heterogenitas itu harus melekat pada diri komunikan. Dan kita mempunyai kebebasan untuk menonton atau tidak menonton acara tertentu. 3. Pesannya bersifat umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesan nya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu 4. Komunikasinya berlangsung satu arah Komunikasi dalam komunikasi massa tetap harus dikatakan berjalan satu arah saja , karena jika berjalan 2 arah, sebisa mungkin komunikan tersebut harus terlibat dalam proses komunikasi 2 arah itu dan itu sangatlah sulit. 29 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan (relatif). Keserempakan ini sangat terasa kalau kita mengamati media komunikasi massa lain seperti internet. Melalui perantaraaan media ini, pesan akan lebih cepat disiarkan. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatn teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (Televisi, radio). Peralatan teknis merupakan sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan media massa. Tidak lain agar proses pemancaran atau penyebaran pesannya bisa lebih cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar. 7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper Sebagaimana kita ketahui, bahan-bahan, peristiwa, atau data yang menjadi bahan mentah pesan yang akan disiarkan media massa beragam dan sangat banyak. Tentu tidak semua bahan tersebut bisa dimunculkan. Di sinilah perlu ada pemilahan, pemilihan, dan penyesuaian dengan media yang bersangkutan, perbedaan demikian akan memengaruhi pesan-pesan yang disebarkan. Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor 30 film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas dalam pesanpesan dari media massa masing-masing. (Dr. Dedy Nur Hidayat, 2007:19-32) Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi massa dapat berjalan jika ada faktor-faktor yang mendukung komunikasi massa tersebut agar pesan yang disampaikan dapat sampai ke khalayak banyak dan dapat dimengerti oleh masingmasing khalayak yang mempunyai ciri khas yang berbeda-beda. d. Efek-efek komunikasi massa Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek komunikasi massa dan keberadaanya sebgai benda fisik, yaitu : (Rakhmat, 2003 : 220- 222). a. Efek Ekonomi Kehadiran media massa menggerakan berbagai usaha – produksi, distribusi – konsumsi “ jasa “ media massa. Kehadiran surat kabar berarti menhidupkan pabrik pensulaplai kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakn dan grafika, serta memberi pekerjaan pada wartawan, ahli perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. 31 b. Efek Sosial Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi menghadirkan status sosial pemiliknya. Di perdesaan, televisi telah membentuk jaringan–jaringan interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat jaringan sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan penduduk desa sosiologi. c. Efek pada penjadwalan kegiatan Masuknya televisi ke kehidupan masyarakat mengakibatkan beberapa kegiatan sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan lainya dihentikan sama sekali, karena waktunya dipakai untuk menonton televisi. d. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering terjadi orang juga menggunakan media untuk menghilangkan rasa tidak enak. Misalnya kesepian, marah, kecewa dan sebagainya. Media digunakan tanpa mempersoalan isi pesan yang disampaikannya, media digunakan hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaanya. e. Efek pada perasaan orang terhadap media Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Timbulnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu 32 mungkin erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media tersebut. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “ Dinamika Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari komunikasi, yaitu: 1. Dampak Kognitif Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan meningkatkan intelektualitasnya. ia menjadi Disini pesan tahu atau yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan. 2. Dampak Afektif Dampak Afektif lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif. Disini tujuan komuikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, marah dan sebagainya. 33 3. Dampaknya Konatif Dampak Konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7). 2.1.3 1. Media Massa Definisi Media Massa Media massa (mass media) merupakan berbagai macam media atau wahana komunikasi massa seperti pers (secara sempit diartikan sebagai surat kabar, sedangkan secara luas sebagai media pemberitahuan), media-media cetak pada umumnya (majalah dan jurnal), dan berbagai media elektronik seperti radio, bioskop dan televisi yang mampu menjangkau masyarakat luas (Jeffkins, 2004: 420). 2. Bentuk-Bentuk Media Massa Media massa terbagi atas tiga bagian utama, yaitu media cetak, media elektronik, dan media luar ruang (Angipora, 1999: 346). Tetapi, dalam hal ini hanya media cetak dan media elektronik yang akan dijabarkan. 34 a. Media Cetak Media cetak adalah suatu media yang statis yang mengutamakan pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi, maka media cetak terdiri dari lembaram dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama adalah memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. b. Media Elektronik Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat-alat elektronik (mekanis), media elektronik terdiri dari: 1. Radio Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling luwes. Keunggulan radio siaran ini adalah berada di mana saja: di tempat tidur (ketika orang akan tidur atau bangun tidur), di dapur, di dalam mobil, dan berbagaitempat lainnya. Apabila surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan ke empat, maka radio mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, di samping empat 35 fungsi lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi (Elvinaro, 2004: 115). 2. Televisi Televisi (TV) adalah media massa yang menggunakan alat-alat elektronis dengan memadukan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton di rumah-rumah tak mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada unsur-unsur radio. Dan tak mungkin dapat melihat-lihat gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi, jika tidak ada unsur-unsur film (Effendy, 2000: 124) 2.1.4 Televisi a. Sejarah Televisi Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (amerika Serikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconoscope bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronik untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan ke dalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan world’s fair pada tahun 1939. 36 Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh masyarakat. Harga peswat televisi ketika itu masih mahal, selain itu belum tersedia banyak program untuk disaksikan. Pengisi acara pada televisi pada masa itu bahkan meragukan masa depan televisi, mereka tidak yakin televisi dapat berkembang dengan pesat. Perang dunia ke-2 sempat menghenyikan perkembangan televisi. Namun setelah perang usai, teknologi baru yang telah disempurnakan selama perang, berhasil mendorong kemajuan televisi. Selain itu, layar televisi sudah menjadi lebih besar, terdapat lebih banyak program yang tersedia dan sejumlah stasiun televisi lokal mulai membentuk jaringan. Masa depan televisi mulai terlihat menjanjikan. Awalnya di tahun 1945, hanya terdapat 8 stasiun televisi dan 8000 pesawat televisi di seluruh AS. Namun sepuluh tahun kemudian, jumlah stasiun televisi meningkat menjadi hampir 100 stasiun sedangkan jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat televisi mencapai 35juta rumah tangga atau 67 persen dari total rumah tangga. Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun 1950-an. Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun televisi NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga jam setiap harinya. Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 17 pada tanggal 17 agustus 1962 tetapi masih terhitung sebagai siaran 37 percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan asian games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. (Morrisan, 2008:6-9) Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa semakin berkembangnya jaman, televisi juga masih berkembang, walaupun pada awalnya banyak yang meng-under-estimate-kan televisi tapi dengan tekat yang kuat televisi semakin berkembang sehingga sekarang merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk dapat mengetahui informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, karena televisi dapat memperlihatkan gambar yang dapat menjadi bukti penting untuk masyarakat dalam keingintahuan-nya akan informasi. Tak heran televisi merupakan media massa yang sangat diunggulkan sampai saat sekarang. b. Definisi televisi Televisi merupakan salah satu media massa karena pesan yang disampaikan menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Dalam kamus besar Indonesia, televisi adalah “pesawat system penyiaran gambar objek yang bergerak dan disertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubah kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang didengar digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya”. 38 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah “sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat di dengar. (Moeliono, 2001:1162) Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan siaran televisi ialah menyampaikan siaran informasi audio visual, sinkron, dan hidup, yang kemudian dilihat, didengar, ditangkap oleh khalayak pemirsa melalui pesawat penerima yang lazim disebut pesawat televisi. c. Fungsi Televisi Televisi sebagai media massa yang sudah akrab dengan kehidupan masyarakat jaman sekarang, mempunyai 3 fungsi yaitu: 1. Fungsi penerangan Fungsi penerangan atau memberikan informasi ini diartikan bahwa televisi merupakan media massa yang dapat menyebarkan informasi yang dibutuhkan oleh pemirsanya (khalayak) yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan mereka sebagai manusia sosial yang akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. 2. Fungsi pendidikan Televisi sebagai media massa merupakan sarana pendidikan bagi pemirsanya. Karena televisi banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya 39 mendidik, salah satu cara mendidik yang dilakukan televisi adalah melalui pengajaran, nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada masyarakat atau pemirsa. Televisi melakukannya melalui acara drama. Fungsi ini terdapat pada acara-acara kuis, acara bimbingan rohani di televisi dan lain sebagainya. 3. Fungsi hiburan Fungsi hiburan (entertainment) menunjuk pada tindakan-tindakan komunikatif yang terutama sekali dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek instrumental yang dimilikinya. Fungsi menghibur semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran pemiorsa(khalayak) setelah melihat berita-berita yang beratberat (hardnews). Fungsi ini terdapat pada program-program sinetron, musik, reality show, dan sebagainya. (Erdiyana, 2004: 128-130) d. Jenis-jenis program Televisi. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audience, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang tidak berlaku. Pengelolaan stasiun televisi penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas tinggi dan seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. 40 Acara televisi atau program televisi merupakan semua acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar program televisi di bafi menjadi hanya dua, yaitu program berita dan non-berita. Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti yang diterangkan berikut dengan penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing. (Iskandar, 2005:9) Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1. Program informasi (berita) Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk untuk menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien. Penyajian informasi termasuk talk show (perbincangan). Program informasi dapat menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news): a. Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. 41 b. Berita langsung atau Straight news adalah suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W + 1H (who, what, where, when, why, and how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien. c. Berita ringan atau feature adalah berita yang ringan namun menarik (informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dsb) pada dasarnya berita semacam ini dapat disebut sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat, dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Program features sendiri dapat diartikan sebagai suatu program kreatif, terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga artistik, dapat mengabaikan segi aktualitas, menyajikan kebenaran atau obyektivitas tetapi kadang-kadang bisa subyektif, cenderung mengandung segi-segi human interest, terutama yang bersifat ringan, menghibur, menyenangkan, merangsang dan menimbulkan emosional perasaan pemirsa. Dan juga memberi, menambah dan meningkatkan informasi tentang kejadian atau peristiwa, masalah, gejala, proses aspek-aspek kehidupan, termasuk juga latar belakang (Pratikto, 1984: 15-16). 42 Ada juga yang mengartikan features sebagai suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat pandangan yang saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis dan disajikan dalam berbagai format dalam satu produksi sekaligus (Wibowo, 1997: 124). Fungsi features secara umum mencakup lima hal, yaitu : a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news) b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam memperngaruhi khalayak (Sumadiria, 2005: 16). Format features sebaiknya disusun berdasarkan urutan logis, dari yang sederhana berkembang semakin rumit, dari yang ringan berkembang semakin berat, dilengkapi dengan musik ataupun sound effect mengenai tema program features tersebut. Meskipun unsur-unsur yang membuat program features ini 43 menjadi terasa segar, harus selalu dipikirkan, misalnya menghasilkan peristiwa atau wawancara yang mengandung humor. Sehingga isi dari keseluruhan acara features itu menjadi menarik untuk ditonton. Semakin berkembangnya jaman dan kebutuhan pemirsa, format program features yang ada di televisi pun semakin banyak jenisnya. Tema program features yang sering ditayangkan televisi saat ini antara lain : 1. Features human interest: features ini mengandung banyak unsur rasa manusiawi, sentuhan manusiawi. Unsur atau segi yang diutamakan , isi acara langsung menyentuh rasa manusiawi pemirsa. Misalnya keharuan, kegembiraan, kesedihan, kebencian, simpati, cinta dan kasih sayang. 2. Features biografi: features ini menceritakan tentang riwayat hidup pribadi-pribadi mereka yang bernilai untuk diceritakan. Mungkin karena meraka tokoh-tokoh historis yang tetap bertahan lama sesudah mereka tiada. Karena itu sering juga disebut sebagai features sejarah atau riwayat hidup. 3. Features otobiografi: features ini hampir sama dengan features biografi, bedanya pada features ini memang khusus menceritakan riwayat hidup tokoh-tokoh tertentu. Pada 44 umumnya tokoh-tokoh itu masih hidup, menunjukkan keintiman-keintiman pribadi, hal-hal yang bersifat subyektif, dari suatu sudut pandang tertentu, yang mungkin jarang diketahui orang lain. 4. Features perjalanan: features ini menceritakan tentang perjalanan ke tempat-tempat yang menarik atau masih jarang diketahui umum. Features ini dapat dikatakan juga sebagai features pariwisata. 5. Features sejarah: features ini mengangkat mengenai sejarah, sering ada kaitannya dengan tokoh-tokoh atau tempat terkenal (Pratikto, 1984: 99-101) d. Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (current affair, magazine, dokumenter, dan talk show. Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya program informasi sampai saat sekarang ini dikarenakan faktor kbutuhan masyarakat akan informasi yang ingin diketahui sekelilingnya. Orang yang tidak tahu informasi apapun cenderung tidak waspada kepada sekeliling dan kurang dapat berkomunikasi dengan baik kepada sekitarnya. Oleh karena itu program berita sampai sekarang ini juga 45 merajalela bahkan ada beberapa stasiun Televisi yang hanya menyajikan tayangan berita dari pagi hingga malam hari, walaupun target audiens cenderung lebih sempit 2. Program hiburan. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan/game, musik, dan pertunjukan. a. Drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi. b. Sinetron adalah drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh mrmiliki alur cerita sendiri – sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. c. Quiz show adalah bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan dan menekannkan pada kemampuan intelektualitas. d. Ketangkasan adalah permainan yang harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau 46 melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. e. Reality show adalah menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Bentuk-bentuk reality show: • Hidden camera Hidden camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang duhadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. • Competition show Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untk memenangkan suatu permainan. Competition show biasanya terdiri dari juri, kontestan, dan presenter. 47 • Relationship show Pada program ini seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat menjadi pasangannya. • Fly on the wall Program ini memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal seperti artis). f. Musik. Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan/outdoor ataupun di dalam studio indoor. Program musik di TV saat ini angat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. g. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio, di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jika mereka yang tampil adalah musisi maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah juru masak, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukan memasak, begitu pula dengan 48 pertunjukan lawak, sulap, lenong, wayang, ceramah agama, dsb (paling banyak diproduksi oleh stasiun televisi sendiri) Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa jenis program Indonesian Idol episode audisi merupakan jenis program reality show dengan kategori competition show dimana para kontestan bersaing untuk mendapatkan golden ticket yang akan menghantarkan para kontestan ke babak selanjutnya 3. Penyiar ( presenter ) Penyiar merupakan seseorang atau lebih yang membawakan atau menyajikan suatu acara non berita. Menurut arti katanya, penyiar adalah seseorang yang menghantar suatu sajian (Wibowo, 2007: 122). Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan lewat kata-katanya. Sedangkan Marshall dan Werndly (2002) juga mengatakan bahwa “presenter adalah ’tuan rumah’ dari acara perbincangan selebriti dan berperan sebagai pemandu acara untuk ’game shows’ dan live comedy shows , mereka memperkenalkan, mengatur dan mengarahkan tamu-tamu mereka saat acara berlangsung. Penyiar merupakan ujung tombak dalam 49 keberhasilan suatu acara televisi. Hal ini dikarenakan penyiar sebagai eksekutor dalam proses penyampaian informasi kepada pemirsa. Dalam dunia penyiaran televisi, digolongkan menjadi tiga jenis penyiar, yaitu: a) Continuity Presnter Presenter jenis ini adalah mereka yang bertugas mengantarkan acara-acara televisi kepada pemirsa. Mereka berfungsi sebagai jeda atau perangkai dari satu acara ke acara lain. Biasanya mereka mengulas materi berita yang akan hadir. b) Host Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang sebuah acara tertentu. Kebaradaan host identik dengan acara yang dibawakannya. Kehadiran seseorang host yang berkarakter menjadi daya tarik sebuah acara. Untuk itu setiap produser acara harus betul-betul selektef memilih para host. c) Anchor Jika istilah host lebih banyak diberikan kepada seseorang yang membawakan acara non berita, maka istilah anchor khususnya diberikan kepada seseorang yang membawakan atau menyajikan berita. Apa perbedaan antara anchor dan news reader. 50 Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). MC biasanya untuk acara hiburan dan semi hiburan, sebab tuntutan kreavitas dan improvisasinya lebih tinggi. Seorang Master Of Ceremony harus mampu membaca situasi, menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya dialog dengan audience (Aryati, 2004: 4). Orang yang benar-benar cocok untuk profesi ini adalah orang yang memiliki kepribadian (Aryati, 2004: 6-7): a. Ekstrovert yaitu orang-orang yang suka mengekpresikan apa yang ada dipikiran, dirasakan, kepada orang lain , pendek kata orang yang suka memperbincangkan berbagai hal dengan orang lain, secara terbuka. b. Generalis yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum, yang akan memungkinkan dia untuk “bicara apa saja”. c. Fleksibel yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan situasi. d. Friendly yaitu orang yang mudah bergaul, dan karena pembawaanya disenangi banyak orang. 51 Persyaratan Utamanya adalah sebagai berikut : a. Berpengetahuan dan pengalaman yang luas. b. cerdas. c. Rasa Humor. d. Sabar. e. Imajinasi. f. Antusiasme. g. Rendah Hati dan Bersahabat. h. Kemampuan Bekerjasama. Dari uraian diatas peneliti akan meneliti apakah presenter Indonesian Idol yakni daniel ananta merupakan presenter yang atraktif dan komunikatif dalam membawakan acara Indonesian Idol episode audisi. 4. Juri Juri (Inggris:Judge; Belanda:Rechter) adalah sebuah dewan untuk menilai atau menghakimi sesuatu atau seseorang. Sebuah dewan juri seringkali disusun dalam sebuah pengadilan di beberapa negara tertentu. Dalam sebuah pertandingan sebuah tim juri juga bisa disusun untuk menilai prestasi para peserta (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Juri diakses pada tanggal 10 juli 2012) berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa Juri Indonesian Idol episode audisi sangat beragam selera dan 52 keinginannya dalam memilih kontestan yg terbaik, tetapi mereka harus bekerja sama untuk menentukan kontestan mana saja yang akan lolos ke babak selanjutnya. 5. Kontestan Seorang peserta adalah seseorang yang mengambil bagian dalam sebuah kompetisi, biasanya sebuah kompetisi profesional atau sebuah acara permainan di televisi. Para peserta saling bersaing harus melalui putaran. Para pemenang mungkin harus bersaing di tahap akhir atau putaran sampai hanya ada satu pemenang ( sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Contestant diakses pada tanggal 9 Juli 2012 ) Audisi berlangsung dari kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, dan Makassar. Dan berakhir di Jakarta. Audisi kecil juga diadakan di Ambon dan Manado. Kontestan dari Manado dan Ambon yang berhasil maju ke babak berikutnya dikirim ke Surabaya untuk ke babak kedua audisi. Audisi terdiri dari dua babak. Babak pertama audisi yang bertindak sebagai juri adalah orang-orang yang bekerja di SonyBMG. Setelah dinyatakan maju ke babak audisi selanjutnya, kontestan akan berhadapan dengan 4 Juri Indonesian Idol. Indonesian idol episode audisi terdiri dari 4 episode dan menampilkan beragam kontestan dengan ciri khas masing-masing. 53 2.1.5 Definisi Pengaruh Pengaruh adalah kegiatan keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. (http: //latfrahmanto.blogspot.com/2011/10/ definisi pengaruh.html) diakses tanggal 28 november 2011 jam 11:56 2.2 Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik dan Judul Penelitian 2.2.1 Teori Uses and Effects Theory Penemu Teori dan Sejarah Teori Uses and Effects Theory pertama kali dipikirkan oleh Sven Windahl pada tahun 1979. Adanya teori ini merupakan sintesis dari teori sebelumnya, yaitu uses and gratifications theory dan teori tradisional mengenai efek Konsep “use” merupakan bagian yang sangat penting atau pokok darisuatu pemikiran. Jika pada teori sebelumnya mengenai uses and gratifications theory, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu sedangkan dalam uses and effects theory 54 kebutuhan hanyalah salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Asumsi Dasar Teori dan Uraian Teori. Asumsi dasar dari teori ini lebih menekankan bagaimana penggunaan media menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu. Hasil dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya dengan penggunaan media akan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini. Hubungan antara penggunaan dan hasilnya dapat disajikan dalam beberapa bentuk yang berbeda, yaitu: 1. Penggunaan media hanya dianggap berperan sebagai perantara, dan hasil dari prosesnya dinamakan efek. 2. Penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya. 3. Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara serempak dan akan menerima efek dan konsekuensi 55 Gambar 2.1 Gambar Teori Uses and Effect Hubungan teori uses and effect dengan pengaruh tayangan Indonesian Idol terhadap minat menonton mahasiswa Bina Nusantara Jurusan marketing communication 2014 ,Di mana peneliti hanya akan menganalisis efek yang ditimbulkan dari program tersebut 56 2.3 Model Analisis Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independen (X), dan variabel dependen (Y). Gambar 2.2 Model Analisis Program Acara Indonesian Idol Episode Audisi (x) Minat menonton mahasiswa Bina Nusantara jurusan Marketing Communication 2014 (Y) 1. Variabel Independen (X) Dalam penelitian ini variabel independennya adalah (X) Program “Indonesian idol episode audisi” 2. Variabel dependen (Y) Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah (Y) Minat nonton mahasiswa Bina Nusantara jurusan Marketing Communication 2014 57 2.4 Minat 2.4.1 Pengertian Minat Pengertian minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan kemampuan mempelajari (learning) dan mencari sesuatu. Secara terminology, minat adalah keinginan, kesukaan, dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat dengan perilaku. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga yaitu: minat pribadi, minat situasi, dan minat dalam ciri psikologi. 1. minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relative stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya langsung membawa seseorang pada aktivitas atau topic yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadi sebuah aktivitas atau topic sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topic atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topic atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut. 2. Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan. 58 3. Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat seseorang dengan ciri – ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai aktivitas atau topic, tetapi karena aktivitas atau topic tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topic atau aktivitas tersebut. Berikut adalah pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian minat: 1. Hilgar (1988) Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas. 2. Andi Marpare Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. 3. Sutjipto (2001) Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 59 Dari beberapa definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai minat, bahwa minat merupakan sebuah motivasi untuk pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keseriusan. 2.4.2 Faktor Timbulnya Minat Berdasarkan teori ”Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek,subjek atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolakmenerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat (Sarwono S.W, 2003: 71). Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) : a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat 60 membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang. b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. 2.4.3 Aspek – Aspek atau Kategori Minat Atkinson dan Hilgard (1976) mengemukakan bahwa minat termasuk dalam taksonomi afektif (istilah dari Bloom). Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori (Atkinson,Hilgard, Pengantar Psikologi, 2000) : 1. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk menerima perhatian yang terpilih. 2. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan. 61 3. Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai – nilai tertentu. 4. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai. 5. Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan pemasyarakatan nilai. 2.5 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 2.5.1 Definisi Konsep Maksud dari definisi konsep ini adalah mendefinisikan variabel-variabel dari konsep masalah penelitian yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel bebas (independent) atau variabel X Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pengaruh program Indonesian Idol dimana dari variable ini dioperasionalisasi menjadi 2 dimensi yaitu isi media, dan penggunaan media. Dalam dimensi isi media, terdapat subdimensi yaitu tentang presenter, juri, dan finalis. Dari tiap – tiap subdimensi akan dioperasionalisasikan menjadi indikator-indikator yang mewakili efek kedua yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Subdimensi dari dimensi penggunaan media adalah frekuensi, durasi, intensitas, dan hubungan dengan media. 62 2. Variabel terikat (dependent) atau variabel Y Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel terikat ini adalah minat penerimaan, tanggapan, penilaian, organisasi, pencirian. 2.5.2 Operasionalisasi Konsep Operasional Konsep sering juga disebut variabel output kriteria, konsekuensi. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang Operasional adalah bagaimana sebuah variabel diukur (Singarimbun, 1989 : 23) Konsep adalah suatu penyajian singkat tentang suatu fenomena Konseptualisasi merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang suatu fenomena. Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai (Hamidi, 2007 : 03) variabel terdiri atas : a. Variabel Independen (variabel bebas) Variabel pengaruh adalah variabel yang di duga sebagai penyebab atau pendahulu dari dua variabel lain. Variabel ini secara sistematis divariasi oleh peneliti. Dengan kata lain, variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnnya variabel dependen (terikat) sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan 63 antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel bebas (X). Variabel bebas ialah ubahan yang menadai sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Urman dan Akbar, 1996 : 9). Di dalam penelitian ini peneliti membuat operasionalisasi konsep untuk variabel independen yang terdiri dari b. Variabel Dependen (Variabel pengikat) Variabel dependen adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Dengan kata lain variabel dependen merupakan variabel yang diobservasi dan nilainya diasumsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh. Dalam penelitian ini, variabel (Y) terdiri dari fakor timbulnya minat diantaranya : a. Faktor dari dalam b. Faktor motif sosial c. Faktor emosional 64 PENGARUH PROGRAM INDONESIAN IDOL EPISODE AUDISI DI RCTI TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI KASUS MAHASISWA BINA NUSANTARA JURUSAN MARKETING COMMUNICATION 2014 Tabel 2.3 TABEL OPERASIONALISASI KONSEP VARIABEL DIMENSI Program Karakteristik Indonesian isi media SUBDIMENSI • Presenter INDIKATOR • Presenter yang membawakan acara Idol episode atraktif audisi (x) • Presenter yang membawakan acara komunikatif • Juri • Komentar juri membangun kontestan • Komentar juri menarik • kontestan • Kontestan bervariasi 65 Media • exposure Frekuensi, • Durasi acara durasi, Indonesian Idol intensitas episode audisi cukup untuk menampilkan berbagai macam variasi kontestan • Frekuensi Indonesian Idol episode audisi cukup untuk ditayangkan. • Indonesian Idol episode audisi mempunyai intensitas tersendiri dalam memberikan pengaruh. Program Media Indonesian exposure Idol episode • Hubungan dengan media • Saya juga bisa mendapatkan informasi 66 Indonesian Idol audisi episode audisi melalui Internet No Variabel Dimensi 1 Minat (Y) Penerimaan Indikator 1. karakteristik dalam bernyanyi finalis 2. memberikan tips-tips dalam cara bernyanyi yang baik. 3. Menghibur penonton karena diselingi humorhumor gaya finalis dalam bernyanyi 4. Menghibur penonton karena humor-humor komentar juri terhadap finalis. 1. program Indonesian Tanggapan Idol episode audisi merupakan program 67 variety show yang dapat memberikan hiburan kepada penontonnya 2. membuat rasa keingintahuan kepada penonton siapa kira-kira yang akan lolos audisi 3. menjadi kontestan merupakan keinginan diri Penilaian 1. Banyaknya berbagai macam karakteristik kontestan yang dijadikan bahan hiburan. 2. Penonton dapat tertawa dengan melihat tingkah laku kontestan 3. Penilaian juri terhadap kontestan merupakan salah satu efek yang kuat dalam menghibur penonton