Psikologi Kepribadian (Bandura)

advertisement
Psi Kepribadian II:
Albert Bandura
Naftalia Kusumawardhani, Msi, Psi
Fak Psi UPH – Sby 2010
Asumsi Dasar Teori Sosial Kognitif
1.
2.
3.
Plasticity : orang belajar bukan hanya
dari perilakunya sendiri tetapi juga dari
pengamatan terhadap perilaku orang
lain.
Triadic reciprocal causation model :
individu punya kemampuan untuk
mengatur kehidupannya
Agentic perspective…
Asumsi Dasar Teori Sosial Kognitif
3.
4.
5.
Agentic perspective : individu punya
kapasitas untuk meningkatkan kualitas
hidupnya dan memperbaiki lingkungan
sekitarnya. Aspek yang terpenting adalah
self-efficacy.
External dan internal faktor
Moral agency : pertimbangan moral yang
digunakan ketika seseorang berada
dalam situasi moral yang ambigu
Learning (Belajar)
Observational Learning : belajar melalui
pengamatan terhadap perilaku orang lain
 dianggap lebih efektif daripada belajar
langsung (direct experiences).
 Core dari OL : Modeling  karakteristik
penting, pengamat akan meniru perilaku
model, dan konsekuensi yang diterima
model akan dilakukan juga oleh pengamat

Proses dalam Observational Learning
Attention : merupakan langkah awal, tanpa
perhatian tidak mungkin akan ada proses
modeling
 Representation : tersimpan secara simbol
di dalam ingatan
 Behavioral production : perilaku
dimunculkan
 Motivation : pengamat termotivasi untuk
melakukan perilaku tertentu

Enactive Learning
Setiap respon pasti akan diikuti oleh
konsekuensi
 Proses belajar ini berkaitan dengan
pengalaman langsung dan evaluasi dari
konsekuensinya
 Fungsi dari konsekuensi perilaku ada 3
yaitu: efek dari perilaku, memicu perilaku
antisipatif, dan penguatan terhadap
perilaku

Triadic Reciprocal Causation
Pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku
manusia adalah hasil dari interaksi dari 3
variabel : lingkungan, perilaku, dan
individu itu sendiri
 Person termasuk faktor kognitif : ingatan,
antisipasi, planning, dsb
 Reciprocal : saling dorong, tidak ada
posisi yang sama persis

Chance Encounter & Fortuitous Events
Kehadiran yang tidak disengaja di antara
orang-orang yang saling tidak mengenal
dan pengalaman lingkungan yang tidak
diduga atau tidak dapat dikendalikan
 Dapat menyebabkan perubahan hidup
 Tergantung pada sikap, nilai hidup, dan
minat
 Tapi tidak sepenuhnya tidak dapat
dikendalikan  beruntung (lucky person)

Human Agency
Bandura yakin kalau individu punya
kemampuan mengatur dirinya sendiri (selfregulation), proaktif, reflektif, dsb.
 Human agency merupakan proses aktif
dalam eksplorasi, manipulasi, dan
mempengaruhi lingkungan untuk
mencapai perilaku yang diinginkan.

Core Features of Human Agency

1.
Ada 4 prinsip dalam Human Agency:
Intentionality (niat) menunjukkan sejauh
mana seseorang berniat untuk
melakukan tindakan tertentu. Niat
mencakup perencanaan dan juga
tindakan. Tapi tidak selalu niat
diwujudkan dalam perilaku karena
individu bisa berubah juga berdasarkan
konsekuensi dari perilaku.
Core Features of Human Agency
2.
Forethought digunakan untuk merancang
tujuan, antisipasi hasil dari perilakunya,
dan untuk memilih perilaku mana yang
menunjang pencapaian tujuan dan mana
yang tidak. Forethought memungkinkan
individu untuk melepaskan diri dari
tekanan pemikiran dari lingkungan.
Core Features of Human Agency
3.
Self-reactiveness berperan dalam proses
memotivasi diri dan regulasi perilakunya.
Individu tidak hanya membuat pilihan tetapi
mampu memantau, mengevaluasi
perkembangan dari rencana-rencananya 
“bukan saya yang tahu, tapi orang lain” 
tidak seperti itu. Tujuan yang ditetapkan harus
spesifik, berada dalam kemampuan untuk
mencapai, dan merefleksikan potensi
pencapaian dalam waktu yang tidak terlalu
lama
Core Features of Human Agency
4.
Self-reflectiveness : kemampuan
memikirkan konsekuensi tindakannya,
motivasi, nilai-nilainya, tujuan hidupnya
dan keakuratan pemikiran-pemikirannya.
Mereka juga dapat memikirkan dampak
dari perilaku orang lain terhadap dirinya.
Komponen penting  self-efficacy
Self-Efficacy
People’s beliefs in their capability to
exercise some measure of control over
their own functioning and over
environmental events
 S-E bukan merupakan harapan terhadap
hasil (outcome). Bukan harapan terhadap
konsekuensi perilaku.

Self-Efficacy
Dapat menurun ataupun meningkat
karena 4 hal : pengalaman penguasaan,
social modeling, social persuasion, dan
status fisik dan emosional.
 Collective efficacy : orang-orang berbagi
keyakinan dalam kelompok yang saling
mendukung untuk mencapai tujuan yang
diinginkan

Depresi



Standard personal yang
sangat tinggi dan tujuan yang ambisius dapat
memicu usaha keras untuk mencapainya
Kegagalan dapat menyebabkan depresi dan orang
yang depresi menilai rendah dirinya sendiri
Kegagalan dalam 3 hal : self-observation, judmental
processes dan self-reaction
Therapy



Therapy sulit dilakukan karena harus
menghilangkan perilaku yang
menyenangkan bagi individu tersebut
Tujuan akhir therapy adalah selfregulation
Langkah therapy adalah:
Therapy
1.
2.
3.
4.
5.
Overt atau vicarious modeling
Covert atau cognitive modeling
Enactive mastery
Cognitive mediation
Tingkatkan self-efficacy
Download